• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN MEMOTIVASI DAN MELATIH KETERAMPILAN MENGOLAH OLAHAN IKAN PADA SEKOLAH ALKITAB PALANGKA RAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN MEMOTIVASI DAN MELATIH KETERAMPILAN MENGOLAH OLAHAN IKAN PADA SEKOLAH ALKITAB PALANGKA RAYA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN MEMOTIVASI DAN MELATIH

KETERAMPILAN MENGOLAH OLAHAN IKAN PADA SEKOLAH ALKITAB PALANGKA RAYA

Tyas Wara Sulistyaningrum 1), Elga Araina2, Evnaweri2

1,2),3)Lecturer of Fisheries Product Technology Program, Palangka Raya University

2 Lecturer of Biology, Palangka Raya University

Corresponding Author : Tyas Wara Sulistyaningrum,lilistyasningrum@gmail.com

Abstrak :

Kegiatan pengabdian Program Kemitraan Masyarakat (PDPWM) yang berjudul “ Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan dengan Memotivasi dan Melatih Keterampilan Mengolah Olahan Ikan Pada Sekolah Alkitab Palangka Raya (SAP Raya) di Kota Palangka Raya” dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 21 Juli 2021 mulai pukul 08.00 WIB hingga 11.30 WIB secara virtual melalui zoom meeting. Kegiatan berlangsung baik dan lancar dengan antusias yang tinggi.

Luaran yang di capai dalam kegiatan pengabdian Program Kemitraan Masyarakat (PDPWM) yang berjudul “ Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan dengan Memotivasi dan Melatih Keterampilan Mengolah Olahan Ikan Pada Sekolah Alkitab Palangka Raya (SAP Raya) di Kota Palangka Raya” adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan peserta didik SAP Raya dalam membuat produk dari olahan ikan, mampu membuat kemasan dan mengemas produk dengan baik, menghasilkan produk amplang ikan yang disukai, serta tumbuhnya jiwa kewirausahaan pada peserta didik SAP Raya, publikasi pada media cetak Tabengan, media online Tabengan, media sosial YouTube dan jurnal ber-ISSN.

Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah; meningkatnya pengetahuan dan keterampilan mitra dalam mengolah olahan ikan serta mengemas produk dengan baik serta tumbuhnya jiwa kewirausahaan mitra dengan disampaikannya keinginan untuk membuka usaha olahan amplang ikan.

Kata kunci : SAP Raya, wirausaha, mandiri

Abstract :

Service Community Activity Partnership Program (PDPWM) entitled "Raising The Entrepreneurial Spirit by Motivating and Training The Skill To Process Fishery Product At Palangka Raya Bible School (SAP Raya) in Palangka Raya" was conducted on Wednesday, July 21st 2021 at 08.00 AM until 11.30 AM West Indonesian Time virtually via Zoom Meeting. The activity went well and smoothly with high enthusiasm from the participants. The output that had been achieved in the Service Community Activity Partnership Program (PDPWM) entitled "Raising The Entrepreneurial Spirit by Motivating and Training The Skill To Process Fishery Product At Palangka Raya Bible School (SAP Raya) in Palangka Raya" is to increase the knowledge and skills of SAP Raya students in making products from processed fish, being able to make packaging and package the products well, producing preferred fish amplang products, as well as the growth of an entrepreneurial spirit in SAP Raya students, publications for Tabengan newspaper, Tabengan online media, YouTube and journals with ISSN.The conclusion of this community service activity is to; increas the knowledge and skills of partners in processing processed fish and packaging products properly as well as the growth of the entrepreneurial spirit of partners by conveying the desire to open a fish amplang processed business.

Keywords: SAP Raya, entrepreneurship, independent.

JURNAL PENGABDI - ISSN: 2620-4665 (p) / ISSN: 2620-4673 (e) APRIL 2022, Volume 5 Nomor 1

Website: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/JPLP2KM

(2)

45

I. Pendahuluan

Sekolah Alkitab Palangka Raya (SAP Raya) beralamat di Jl. Tjilik Riwut km. 18,5 Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Sekolah Alkitab Palangka Raya adalah Lembaga Pendidikan Vokasi yang secara internal mendidik peserta didik untuk melayani di Gereja Pantekosta di Indonesia.

Setiap orang berupaya untuk memperoleh suatu pekerjaan, baik dari pihak lain maupun yang diciptakan sendiri. Menciptakan pekerjaan merupakan suatu upaya yang tidak mudah, tetapi bila berhasil merupakan kebanggan bagi dirinya. Karena di samping mampu menciptakan pekerjaan bagi dirinya juga mampu memberikan pekerjaan pada orang lain dan masyarakat di sekitar lokasi usaha.

Joseph A. Shumpeter dalam bukunya (Theory of Economic Development 1934) menyatakan: The Enterpreneur is primarily an innovator whose dynamic creative response to the economic environment makes... central to the promotion of material growth. Jadi ia lebih menggarisbawahi bahwa wirausaha mengutamakan unsur inovasi untuk menanggapi keadaan ekonomi di sekitarnya dan melakukan upaya untuk memanfaatkan sumberdaya yang ada.

(Purnomo 1999) dalam materi pokok Kewirausahaan mengatakan bahwa secara populer persyaratan dasar kewirausahaan dapat disingkat dengan rumus 7-K yaitu : 1) Kemauan, keuletan dan ketekunan; 2) Kemampuan atau keahlian; 3) Kesempatan; 4) Keteraturan dan kecepatan kerja serta ketaatan (disiplin); 5) Keberanian mengambil resiko dan menghadapi ketidakpastian; 6) Kesadaran sosial dan kemerdekaan; 7) Kapital atau pendanaan. Dari 7-K tersebut dapat dibentuk melalui usaha di beberapa bidang atau cara. Sarana pokok wirausaha di singkat menjadi 7-P yaitu: : 1) Pendidikan; 2) Pengajaran dan/latihan; 3) Penerangan, penyuluhan dan bimbingan; 4) Pengelolaan dan perlindungan serta kepastian hukum; 5) Pendekatan strategis; 6) Penghayatan hakiki hidup; 7) Perbankan.

Untuk menumbuhkan jiwa wirausaha pada peserta didik SAP Raya perlu dilakukan penyuluhan untuk memotivasi dan pelatihan keterampilan dalam mengolah ikan khususnya ikan lele dumbo hasil kolam bioflok yang ada untuk meningkatkan nilai ekonomi. Menurut Gunawan (2000: 73-74) pengangguran sering menjadi masalah sosial adalah mereka yang enggan bekerja atau kurang gigih berusaha, bahkan tidak mau berusaha atau bersusah payah, tetapi ingin hidup enak dan terpenuhi kebutuhannya, alias menjadi “parasit” masyarakat/keluarga/orang tua/saudaranya. Untuk itu agar mereka tidak berlarut-larut menjadi “penggangu” masyarakat, menjadi tugas masyarakatlah untuk mendekati dan membinanya agar mau mencoba berusaha/bekerja apa pun asal halal untuk dapat menghasilkan sesuatu guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari dari hasil usaha/keringat sendiri. Misalnya dengan memberikan pengertian dan perlunya pendidikan wiraswasta. Hal ini dimantapkan dengan semboyan: “bila ada kemauan, pasti ada jalan” (where is a will, there is a way). Menurut (Suryana 2006: 67), kunci keberhasilan dalam wirausaha adalah: 1) Kemampuan dan Kemauan. 2) Tekad yang kuat dan kerja keras, 3) Mengenal peluang dan berusaha meraihnya.

Lulusan Sekolah Alkitab Palangka Raya tidak hanya berkecimpung dalam dunia rohani, tetapi aktif sebagai Pegawai Negeri, Guru Sekolah dan Wiraswastawan. Sekolah Alkitab Palangka Raya mengembangkan budaya: 1. Sopan Santun dan Etika, 2. Disiplin, 4. Mandiri.

Untuk membekali para peserta didik agar mandiri dalam berwirausaha, Sekolah Alkitab Palangka Raya telah memanfaatkan pekarangan dengan membuat kolam boiflok dengan membudidayakan ikan lele dumbo. Hasil panen kolam budidaya bioflok dijual segar ke pasar tradisional terdekat. Untuk Itu perlu dilakukan optimalisasi hasil budidaya ikan dengan mengolahnya menjadi olahan ikan. Permasalahn tersebut dapat ditindaklanjuti dengan memberikan sosialisasi, penyuluhan dan pelatihan mengolah ikan untuk memotivasi serta menumnuhkan jiwa wirausaha pada peserta didik SAP Raya.

(3)

II. Metodologi

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dimulai pada bulan Juni - Nopember 2021 bertempat di Sekolah Alkitab Palangka Raya (SAP Raya) beralamat di Jl. Tjilik Riwut km. 18,5 Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

Metode kegiatan yang digunakan adalah sosialisasi, penyuluhan dan pelatihan.

a. Sosialisasi

Sosialisasi kegiatan akan di lakukan terlebih dahulu untuk menerangkan maksud dan tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

b. Penyuluhan

Penyuluhan dilakukan dengan cara komunikasi langsung dan diskusi secara interaktif.

Tim kegiatan akan memberikan materi penyuluhan berupa motivasi menjadi wirausaha dan kiat-kiat sukses menjadi wirausaha.

c. Pelatihan

Pada kegiatan pelatihan akan di bentuk menjadi 2 kelompok dan dilatih untuk membuat olahan ikan berupa amplang serta melatih membuat kemasan sederhana.

III. Hasil dan Pembahasan

Kegiatan pengabdian Program Kemitraan Masyarakat (PDPWM) yang berjudul “ Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan dengan Memotivasi dan Melatih Keterampilan Mengolah Olahan Ikan Pada Sekolah Alkitab Palangka Raya (SAP Raya) di Kota Palangka Raya”

dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 21 Juli 2021 mulai pukul 08.00 WIB hingga 11.30 WIB secara virtual melalui zoom meeting. Kegiatan berlangsung baik dan lancar dengan antusias yang tinggi.

Kegiatan dibagi menjadi 4 sesi yaitu : pembukaan, penyampaian materi, praktek mengolah amplang ikan lele dan kemasan, penutup.

(4)

46

Gambar 1. Penyampaian materi oleh tim

Luaran yang di capai dalam kegiatan pengabdian Program Kemitraan Masyarakat (PDPWM) yang berjudul “ Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan dengan Memotivasi dan Melatih Keterampilan Mengolah Olahan Ikan Pada Sekolah Alkitab Palangka Raya (SAP Raya) di Kota Palangka Raya” adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan peserta didik SAP Raya dalam membuat produk dari olahan ikan, mampu membuat kemasan dan mengemas produk dengan baik, menghasilkan produk amplang ikan yang disukai, serta tumbuhnya jiwa kewirausahaan pada peserta didik SAP Raya dengan diproduksinya amplang dan dopasarkan secara lokal oleh salah satu peserta didik.

2. Publikasi pada media Tabengan online Rabu, 21 Juli 2021 https://www.tabengan.com/bacaberita/54056/pengabdian-dosen-upr-pendamping-

wirausaha-masyarakat/

3. Publikasi pada media cetak Tabengan Kamis, 22 Juli 2021 Spirit Kalteng halaman 5.

4. Publikasi pada media sosial youtube https://youtu.be/gZADRQg0pwQ.

(5)
(6)

48

(7)

Gambar 2. Kegiatan praktek

IV. Simpulan

Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan mitra dalam mengolah olahan ikan serta mengemas produk dengan baik.

2. Tumbuhnya jiwa kewirausahaan mitra dengan disampaikannya keinginan untuk membuka usaha olahan amplang ikan.

(8)

50

Ucapan Terima Kasih

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Universitas Palangka Raya sebagai pemberi dana pada kegiatan pengabdian.

2. Sekolah Alkitab (SAP Raya) Kota Palangka Raya selaku mitra dari kegiatan pengabdian ini.

3. Tim pengabdi atas kerjasama yang solid dan sangat baik.

4. Mahasiswa Prodi Teknologi Hasil Perikanan dan Prodi Biologi yang turut serta dalam kegiatan ini.

Daftar Pustaka

Gunawan & Ary. 2000. Sosiologi Pendidikan (Suatu Analisis Sosiologi tentang Pelbagai Problem Pendidikan). Jakarta: PT Rineka Cipta

Purnomo. 1999. Materi Pokok Kewirausahaan. Universitas Terbuka. Jakarta.

Suryana. 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta:

Salemba Empat.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1996 Tentang pangan.

Wiranti T. 2015. Pengaruh Proporsi Tapioka, Tepung Garut dan Daging Ikan Patin Terhadap Sifat Organoleptik Kerupuk. E-Jurnal Boga. 4 (1) : 28-36

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Rasio

Dalam menentukan Rasm Uthmani sama ada ia tauqifi atau istilahi, maka ulama dahulu dan kini telah berselisih pendapat kepada tiga golongan yang mana kesemuanya tetap memuliakan dan

Isu berkaitan cara berpakaian di kalangan wanita Islam (Lampiran 1) timbul semula selepas Majlis Perbandaran Kota Bharu Bandar Raya Islam (MPKB – BRI) menguatkuasakan Kod Etika

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bioetanol yang memanfaatkan nira siwalan sebagai bahan baku dengan menggunakan ragi roti mampu mengahsilkan etanol dengan kadar rata-rata

[r]

Luaran Yang Dicapai Berikut luaran yang telah dicapai atas Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini yaitu: a) Menumbuhkan Jiwa wirausahaan yang maju dan

Di samping itu, surat yang ditulis oleh George Anderson iaitu ahli Advisory Committee on Education in the Colonies (ACEC) dan Pesuruhjaya Pendidikan Kerajaan India kepada C.W.M

Kotler (2005) menyebutkan ada tiga alasan mengapa suatu perusahaan perlu mendapatkan loyalitas pelanggan, antara lain: pelanggan yang ada lebih prospektif yang artinya pelanggan