• Tidak ada hasil yang ditemukan

B P B D K A B U P A T E N S E R A N G

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "B P B D K A B U P A T E N S E R A N G"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI... II DAFTAR GAMBAR ... III

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Landasan Hukum ... 2

C. Kebijakan dan Strategi ... 3

D. Maksud dan Tujuan ... 4

E. Ruang Lingkup ... 5

II. SITUASI ... 5

A. Karakteristik Bahaya Bencana ... 5

B. Skenario Kejadian ... 6

C. Asumsi Dampak Langsung ... 7

III. TUGAS POKOK DAN SASARAN... 11

A. Tugas Pokok ... 11

B. Sasaran ... 11

IV. PELAKSANAAN ... 12

A. Konsep Operasi dan Sasaran Tindakan ... 12

B. Struktur Organisasi Komando ... 14

C. Kegiatan Pokok ... 14

D. Tugas-Tugas Bidang ... 15

E. Instruksi Koordinasi ... 21

V. ADMINISTRASI DAN LOGISTIK ... 22

A. Administrasi ... 22

B. Logistik ... 22

1. Proyeksi Kebutuhan Sumberdaya ... 23

2. Strategi Pemenuhan Sumberdaya ... 25

VI. PENGENDALIAN ... 27

A. Komando dan Kendali ... 27

B. Koordinasi ... 27

C. Komunikasi ... 27

D. Informasi ... 29

VII. DAFTAR LAMPIRAN ... 30

(3)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Sumber Gempabumi Zona Megathrust di Selatan Jawa (Pusat Studi Gempa Nasional-PUSGEN (2017) ... 6

Gambar 2. Peta prakiraan ketinggian dan waktu tiba gelombang tsunami di Provinsi Banten ... 7

(4)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Amanat Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang penyelenggaraan penanggulangan bencana mengamanatkan bahwa semua pihak terlibat aktif dalam hal penanganan kebencanaan. Kerjasama multi pihak sangat dibutuhkan (pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media massa). Harus Bersatu padu dan bekerja sama dalam melakukan penanganan kebencanaan.

Kabupaten Serang rawan akan terjadinya gempabumi dan tsunami yang berdampak pada terganggunya sektor ekonomi, wisata serta kerusakan lingkungan, khusus untuk wilayah di Kecamatan Anyer dan Kecamatan Cinangka.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Kabupaten Serang perlu menyusun rencana kontingensi dalam menghadapi ancaman bencana gempabumi dan tsunami yang berdampak pada bencana industri, yang akan mengancam hidup dan kehidupan, sebagai kesiapsiagaan seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Serang.

(5)

B. Landasan Hukum

1. UU. Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

2. UU. Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

3. UU. Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan

4. PP. Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.

5. PP. Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana.

6. PP Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal.

7. Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

8. Peraturan Presiden RI Nomor 1 Tahun 2019 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 46 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 101 Tahun 2018 tentang Standar Teknis pada Standar Pelayanan Minimal Sub Urusan Bencana.

11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2019 tentang Penanggulangan Krisis Kesehatan.

12. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

13. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pedoman Sistem Komando Tanggap Darurat Bencana.

14. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 17 Tahun 2011 tentang Pedoman Relawan Penanggulangan Bencana.

15. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pengarustamaan Gender di Bidang Penanggulangan Bencana.

16. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 14 Tahun 2014 tentang Penanganan. Perlindungan dan Partisipasi Penyandang Disabilitas dalam Penanggulangan Bencana.

(6)

17. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 3 Tahun 2016 tentang Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana.

18. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 26 Tahun 2014 tentang Pemanfaatan Bantuan Logistik Penanggulangan Bencana.

19. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 4 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

20. Peraturan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan RI Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan dan Penghentian Pelaksanaan Operasi Pencarian dan Pertolongan.

21. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaran Penanggulangan Bencana di Kabupaten Serang.

22. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Serang.

23. Peraturan Bupati Serang Nomor 74 Tahun 2016 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Serang.

C. Kebijakan dan Strategi

1. Kebijakan

a) Mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki daerah dan menjamin kebutuhan dasar serta perlindungan terhadap kelompok rentan dalam penanganan darurat bencana.

b) Terkoordinasinya kegiatan penanganan bencana , baik penanganan korban, distribusi bantuan maupun sarana dan prasarana

2. Strategi

a) Mengatur dan mengkoordinasikan pihak relawan maupun donatur dalam memberikan bantuan.

b) Memerintahkan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah/Instansi/Lembaga/masyarakat untuk mengerahkan seluruh

(7)

sumber daya yang dimiliki untuk dapat dipergunakan dalam penanganan bencana berdasarkan prosedur tetap.

c) Memastikan semua korban dapat segera ditolong, bagi korban yang luka-luka segera diberikan pengobatan dan korban yang kehilangan tempat tinggal ditampung pada tempat-tempat pengungsian, sedangkan korban meninggal segera dimakamkan.

d) Memprioritaskan penanganan korban pada korban lanjut usia (lansia), anak-anak, ibu hamil, disabilitas/difabel, pasien rumah sakit dan pasien traumatis.

e) Menginventarisir semua kerugian/korban yang timbul..

f) Memberikan pelayanan kebutuhan dasar bagi korban dan pengungsi.

g) Menyediakan mobilisasi pengungsi antara lain ambulan, tenaga medis/obat-obatan, tenda pengungsi/dapur umum, pangan/air bersih/MCK/sanitasi.

h) Menempatkan/menugaskan aparat keamanan untuk melindungi korban bencana baik dalam distribusi bantuan maupun di pengungsian.

i) Memberikan laporan pertanggungjawaban tugas yang diberikan.

j) Mengevaluasi seluruh pelaksanaan kegiatan yang sudah dilaksanakan serta tindak lanjut yang direncanakan.

D. Maksud dan Tujuan

1. Maksud penyusunan rencana kontingensi yaitu :

a) Sebagai pedoman dan panduan pelaksanaan penanganan bencana tsunami di wilayah Kabupaten Serang.

b) Sebagai pedoman langkah-langkah sistematis dalam mobilisasi sumber daya dari seluruh pemangku kepentingan dalam penanganan bencana tsunami.

c) Sebagai acuan pemerintah daerah dalam penanganan bencana dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan sektor dunia usaha.

(8)

2. Tujuan Penyusunan Rencana Kontingensi yaitu :

a) Agar dapat merespon kejadian bencana tsunami secara cepat, tepat dan efektif.

b) Mengatur peran dan fungsi masing-masing pihak yang terlibat dalam penanganan bencana sebagai kesepakatan dalam pembagian tugas.

E. Ruang Lingkup

Ruang lingkup rencana kontingensi ini berlaku dalam fase kebencanaan pada masa tanggap darurat hingga masa transisi Darurat ke Pemulihan.

II. SITUASI

A. Karakteristik Bahaya Bencana

Di selatan pulau Jawa terdapat 3 sumber gempabumi megathrust yang masing-masing mempunyai potensi membangkitkan gempabumi berpotensi tsunami dengan kekuatan M8,7 (Gambar 1). Berdasarkan kondisi tektonik yang kompleks ini, maka gempabumi dapat terjadi kapan saja dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman. Di wilayah Banten dan sekitarnya, selain aktivitas subduksi megathrust, gempabumi yang terjadi di wilayah ini juga dipengaruhi oleh keberadaan aktivitas sesar-sesar lokal seperti Sesar Ujung Kulon, Sesar Cimandiri, Patahan Pelabuhan Ratu, dan terusan Sesar Semangko. Peluang terbesar terjadinya gempabumi dengan kekuatan dahsyat adalah di zona megathrust.

Adanya dugaan keberadaan zona kesenjangan terjadinya gempabumi besar (seismic gap) di selatan Selat Sunda mengindikasikan sedang berlangsungnya proses akumulasi tegangan (stress) kulit bumi yang nantinya dapat dilepaskan suatu saat nanti sebagai gempabumi kuat yang berpotensi tsunami.

(9)

Gambar 1. Sumber Gempabumi Zona Megathrust di Selatan Jawa (Pusat Studi Gempa Nasional-

PUSGEN (2017)

B. Skenario Kejadian

Terjadi pada malam hari pukul 23:30:05 WIB pada tanggal 18 Maret 20xx.

Dengan kekuatan gempa M 8.7 Pusat gempa berlokasi di Selat Sunda dirasakan di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak mencapai VII hingga VIII MMI, sedangkan di Kabupaten Serang mencapai VI MMI .

Estimasi ketinggian tsunami di pesisir Kabupaten Serang bagian barat berkisar 6 hingga 8 meter dari muka air laut (Mean Sea Level/MSL) dan estimasi waktu tiba tsunaminya berkisar 60 hingga 62 menit.

(10)

Gambar 2. Peta prakiraan ketinggian dan waktu tiba gelombang tsunami di Provinsi Banten

Adapun estimasi waktu tiba tsunami di Kecamatan Cinangka dan Kecamatan Anyar berkisar antara 63 menit hingga 84 menit.

C. Asumsi Dampak Langsung

POKOK BAHASAN

PENJELASAN/RINCIAN 1 Aspek

kependudukan

: Jumlah Penduduk Terdampak : 61.320 Jumlah Penduduk Per-kecamatan Anyar : 7.882

Cikoneng : 6.370

Tambang Ayam : 4.072 Bandulu : 5.290

Meninggal dunia

Kecamatan Anyar, Desa Anyar : 3 jiwa Kecamatan Cinangka : 25 jiwa

(11)

Mengungsi, Kecamatan Anyar, Desa Anyar : 6.305 jiwa

Luka-luka

Luka berat : 150 jiwa Luka sedang : 3.005 jiwa Luka ringan : 3.150 jiwa

Pendatang Terdampak : 2.200 jiwa

2 Aspek fisik : a) Sebagian rumah-rumah penduduk rusak berat, sehingga mengganggu kegiatan SAR korban dan distribusi bantuan kepada korban.

b) Tertutupnya akses jalan akibat material dan lumpur yang terbawa tsunami diantaranya: jalan nasional 10 km, jalan provinsi 5 km dan jalan kabupaten 20 km yang akan rusak sedang dan berat sehingga terputus aksesnya. Sebagian jembatan terputus dan rusak, beberapa tiang listrik dan pohon roboh, beberapa tumpukan material mengganggu kegiatan SAR korban dan distribusi bantuan kepada korban.

c) Banyaknya jembatan yang rusak dan terputus akibat tsunami.

d) Perumda Air Bersih sebagian akan terputus aliran airnya di 5 lokasi (Desa Pasauran, Desa Cikoneng, Desa Tambang Ayam, Desa Bandulu dan Desa Anyar).

e) PLN sebagian akan terputus aliran listriknya.

f) BTS sebagian akan rusak berat sehingga tidak berfungsi.

g) Beberapa kerusakan sekolah PAUD/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan Pesantren sehingga kegiatan belajar mengajar terganggu.

h) Banyaknya tempat peribadatan yang rusak berat dan sedang, akan membuat kegiatan keagamaan terganggu.

(12)

i) Kerusakan pasar tradisional seperti Pasar Anyar, Pasar Cikoneng dan Pasar Sirih sehingga terganggunya akses masyarakat dalam memenuhi kebutuhan.

j) Kerusakan sebagian fasilitas pelayanan kesehatan seperti Puskesmas Anyar, Puskesmas Cinangka, dan klinik akan membuat pelayanan Kesehatan bagi masyarakat terganggu bahkan terhenti.

k) Sarana lain seperti SPBU di Desa Cikoneng dan pertamini (BBM eceran). mengalami kerusakan total yang akan mengganggu aktifitas masyarakat khususnya dalam kebutuhan transportasi.

3 Aspek ekonomi

Sub sektor perhotelan, sub sektor pariwisata, sub sektor perikanan, sub sektor perdagangan, dan sub sektor industri. Hal ini berpengaruh pada sumber pendapatan dan penghidupan masyarakat sekitar. Adapun rincian sektor ekonomi terdiri dari :

No. Jenis Fasilitas Jumlah Data

Terdampak

1 Hotel 29 28

2 Tempat Wisata 23 22

3 Pasar 6 6

4 Restoran 57 57

5 Kedai/Warung Makanan dan Minuman

147 147

6 Toko/Warung Kelontong

702 500

7 Pertokoan 6 6

8 Hostel/Motel 70 50

9 Minimarket 38 10

10 Industri 1 1

(13)

11 Tempat Pelelangan Ikan

1 1

12 SPBU 1 1

4 Aspek lingkungan

: a) Tidak tersedianya air bersih untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari terhadap 55.934 penduduk terdampak pada desa-desa dipesisir pantai. (sumber data : Kecamatan dalam Angka BPS Kab. Serang Tahun 2021).

b) Wabah penyakit yang akan timbul akibat kerusakan lingkungan pasca bencana tsunami.

c) Potensi bencana pencemaran limbah, mengingat wilayah Kecamatan Anyar dan Cinangka merupakan wilayah yang dekat dengan industri berbahan dasar kimia.

5 Aspek layanan pemerintahan

: a) Pemberian pelayanan pemerintah terhadap masyarakat di desa-desa terdampak langsung diantaranya, pengiriman obat-obatan, sandang dan pangan serta bantuan kemanusiaan lainnya akan terganggu mengingat potensi bencana tsunami yang akan merusak fasilitas-fasilitas pemerintahan serta infrastruktur pelayanan terhadap masyarakat.

b) Normalnya kembali layanan pemerintah terhadap masyarakat yang terdampak diperkirakan dalam kurun waktu setelah 14 (empat belas) hari.

6 Aspek Keamanan

Terdapat potensi terjadinya tindak pidana, seperti penjarahan, pencurian.

(14)

III. TUGAS POKOK DAN SASARAN

A. Tugas Pokok

Komando Penanganan Darurat Bencana Tsunami Kabupaten Serang, melaksanakan operasi penanganan darurat bencana tsunami di wilayah Kabupaten Serang selama 14 hari atau dapat diperpanjang sesuai dengan hasil kajian perkembangan situasi di lapangan.

B. Sasaran

1. Sasaran dari Aspek Kependudukan :

 Evakuasi korban dari Tempat Evakuasi Sementara ke Tempat Evakuasi Akhir

 Pencarian orang yang dilaporkan hilang

 Pengobatan luka ringan dan luka berat

 Penanganan penyakit akibat kejadian

 Pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi

 Evakuasi mayat/korban meninggal

 Penyediaan Tempat Pemakaman Massal

 Mengaktifkan kembali kegiatan perhotelan

 Mengaktifkan kembali pasar rakyat

 Mengoperasionalkan kembali SPBU dan pertamini (BBM eceran)

 Mengaktifkan kembali warung/kedai makanan dan minuman

 Mengaktifkan kembali TPI (Tempat Pelelangan Ikan)

3. Sasaran dari Aspek Lingkungan :

 Berkoordinasi dengan dinas/instansi terkait (Perumda Air Bersih dan Dinas PUPR) dalam pemenuhan kebutuhan air bersih kepada masyarakat terdampak bencana.

 Melaksanakan pembukaan jalur akses transportasi/mobilisasi masyarakat dengan pembersihan dari puing dan sampah.

2. Sasaran Aspek Ekonomi :

(15)

 Identifikasi dampak bencana terhadap kemungkinan dampak industri kimia dan lainnya.

4. Sasaran dari Aspek Sarana Prasarana Darurat:

 Pemulihan kembali akses transportasi.

 Pemulihan kembali sarana air bersih, sanitasi dan higienis.

 Pemulihan kembali aset ketenagalistrikan.

 Pemulihan kembali sarana pendidikan, peribadatan, kesehatan.

 Pemulihan kembali sarana komunikasi.

IV. PELAKSANAAN

A. Konsep Operasi dan Sasaran Tindakan

Konsep Operasi Penanggulangan Bencana Gempabumi dan Tsunami di Kabupaten Serang dibagi dalam 2 (dua) tahap Yaitu Tanggap Darurat dan Transisi Darurat Ke Pemulihan.

(16)

Tahap** Tindakan*

Tanggap darurat a) Aktifasi Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana (SKPDB)

b) Pembukaan akses jalan.

c) Membangun jembatan sementara apabila diperlukan untuk akses evakuasi dan pencarian korban serta distribusi bantuan kepada korban.

d) Menyediakan Pos lapangan, tenda darurat untuk pengungsian, dapur lapangan, pelayanan kesehatan, MCK Darurat serta pemenuhan kesediaan air bersih.

e) Menyediakan kebutuhan jaringan listrik terutama di Pos lapangan, Pos pengungsian dan daerah terisolir.

f) Membersihkan sarana dan prasarana umum lainnya yang terkena dampak bencana.

g) Pencarian, pertolongan, dan evakuasi korban h) Gelar radio komunikasi bencana

i) Melakukan pertolongan dan penanganan khusus kepada kelompok disabilitas dan rentan

j) Pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi (sandang dan pangan)

k) Mendirikan pusat data dan informasi l) Pendirian pasar darurat

m) Mempersiapkan tenaga ahli n) Pengendalian B3

o) Melakukan Protokol Kesehatan Transisi Darurat

Ke Pemulihan

a) Pemeriksaan sarana dan prasarana dalam

mempersiapkan tim pemulihan (jalan, tempat ibadah, sarana kesehatan, sarana kelistrikan, pelayanan umum masyarakat, sarana telekomunikasi)

b) Pembukaan pasar umum, sektor pariwisata, pertanian, perhotelan

c) Pemulihan dampak psikososial d) Assesment oleh tenaga ahli e) Pelayanan Kesehatan f) Pelayanan Pengungsi

g) Pemulihan Sarana pendidikan h) Pengendalian B3

i) Melakukan Protokol Kesehatan

(17)

B. Struktur Organisasi Komando

C. Kegiatan Pokok

Organisasi PDB di Kabupaten Serang terdiri dari 5 bidang fungsi, yakni (1) komando, kendali, koordinasi, komunikasi dan informasi; (2) perencanaan; (3) operasi; (4) logistik; (5) administrasi dan keuangan. Fungsi masing-masing bidang operasi sebagai berikut :

1. Bidang Pengendali, Koordinasi, Komunikasi dan Informasi

a. Memastikan kesatuan komando, terarah, terpadu, terukur dan terbangunya koordinasi antar pihak terkait operasi penanganan darurat bencana;

b. Memastikan terbangunnya pola rentang kendali multi-pihak yang terlibat dalam operasi penanganan darurat bencana;

c. Memastikan terbangunnya pola komunikasi dan informasi terpadu;

d. Memastikan semua petugas telah mendapatkan Vaksin Influenza.

Komandan ---

Wakil Komandan

Perencanaan dan Evaluasi Perencanaan

Evaluasi

Operasi Pencarian

dan Pertolongan

Air Bersih dan Sanitasi

Kesehatan

SARPRAS

Pengungsian

Logistik

Pergudangan

Pangan

Transportasi

Administrasi - Keuangan

Sekretariat Penghubung

Keamanan dan Keselamatan

Data Informasi dan Humas

Sumber Daya

(18)

2. Bidang Perencanaan dan Evaluasi

Melakukan penyusunan rencana operasi penanganan darurat bencana gempabumi dan tsunami secara terpadu serta melakukan evaluasi hasil kegiatan Penangan Darurat Bencana di Kabupaten Serang.

3. Bidang Operasi

Memastikan operasi dilaksanakan secara terpadu sesegera mungkin dan tepat serta efektif dan efisien sesuai kondisi dilapangan.

4. Logistik

Menyediakan dan memastikan logistik (fasilitas, peralatan, sumber daya, sarana, transportasi, layanan medis dsb) yang diperlukan untuk penanggulangan bencana sesuai kebutuhan.

5. Bidang Administrasi dan Keuangan

Memastikan sumber pembiayaan dari Pemerintah maupun Pemerintah Daerah dan sumber lain yang tidak mengikat.

D. Tugas-Tugas Bidang

1.1. Komandan dan Wakil Komandan

a. Bertugas setelah diterbitkan Surat Keputusan Bupati tentang penunjukan komandan Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana (SKPDB) gempabumi dan tsunami di Kabupaten Serang;

b. Memberikan laporan kepada Bupati;

c. Menerima perintah dari Bupati, untuk melaksanakan operasi PDB gempabumi dan tsunami;

d. Melakukan kajian pemenuhan kebutuhan penanganan darurat bencana berdasarkan hasil kaji cepat dan rencana kontingensi;

e. Memimpin penyusunan rencana kegiatan operasi PDB;

f. Mengkoordinasikan seluruh pemangku kepentingan terkait dalam

(19)

penanganan darurat bencana;

g. Merumuskan dan menetapkan kebijakan dan strategi penanganan darurat bencana;

h. Melaksanakan pengendalian operasi penanganan darurat bencana;

i. Membentuk pusat informasi penanganan darurat bencana satu pintu;

j. Memberikan informasi terakhir, arahan, petunjuk dan perintah operasi harian;

k. Membentuk pos lapangan sesuai kebutuhan di setiap kecamatan terdampak;

l. Membentuk pos pendamping provinsi dan pusat, bila eskalasi bencana meningkat;

m. Melaksanakan evaluasi kegiatan operasi PDB gempabumi dan tsunami.

1.2. Sekretariat

a. Menyiapkan Perlengkapan Sekretariatan;

b. Memasang akses internet di Posko, Pos Lapangan dan tempat pengungsian.

1.3. Unit Penghubung

a. Penghubung adalah Perwakilan Institusi yang bertugas menghubungkan kebutuhan kepada institusinya;

b. Melaksanakan koordinasi dengan lintas sektor yang dilaksanakan secara terpadu.

1.4. Unit Data Informasi dan Humas

a. Menyampaikan data terupdate (pemutakhiran data) dan informasi kebencanaan secara valid;

b. Melaksanakan kerjasama dengan berbagai pihak terkait dalam menanggapi masalah kedaruratan bencana secara terpadu dan sinergis;

c. Menyelenggarakan Pers Release secara berkala dan berkelanjutan.

(20)

1.5. Unit Keamanan dan Keselamatan

a. Menyusun rencana kerja bidang keamanan;

b. Melaksanakan operasi keamanan di Posko dan Pos Lapangan;

c. Menjaga keamanan pengungsi, tempat pengungsian, daerah terdampak bencana, distribusi logistik, gudang logistik dan obyek- obyek vital lain;

d. Mengkoordinasikan hasil kegiatan dengan Posko.

2. Bidang Perencanaan dan Evaluasi 2.1. Unit Perencanaan

a. Melaksanakan perencanaan pengkajian kebutuhan teknis dan non teknis PDB.

b. Menyusun rencana operasi PDB berdasar rencana kontingensi yang sudah ada dengan memasukkan data dan informasi hasil kaji cepat dilapangan.

c. Menyusun rekomendasi penetapan status kedaruratan bencana serta pengakhiran atau perpanjangan masa SKPDB.

2.2. Unit Sumber Daya

a. Mengkoordinasikan sumber daya yang dibutuhkan.

b. Melakukan asessment dan memastikan lnformasi sumber daya sesuai kebutuhan dilapangan.

c. Membantu mengarahkan sumberdaya tenaga, logistik maupun peralatan dan anggaran.

2.3. Unit Evaluasi

a. Melakukan evaluasi hasil kegiatan operasi PDB b. Melakukan evaluasi pelaksanaan SKPDB c. Melakukan kajian analisis

d. Melaksanakan pendampingan dan memberikan masukan pada operasi PDB.

(21)

3. Bidang Operasi

Melaksanakan operasi PDB

3.1. Unit Pencarian dan Pertolongan

a. Menghimpun dan mengkoordinasikan petugas/relawan di bidang SAR b. Menggerakkan sarana prasarana dan tenaga medis.

c. Melaksanakan kegiatan pencarian, penyelamatan, dan evakuasi korban d. Melaporkan hasil kegiatan Operasi SAR kepada POSKO PDB.

e. Meminta dukungan personil pengamanan untuk kelancaran jalur evakuasi.

f. Meminta dukungan komunikasi untuk kelancaran pengerahan peralatan, personil dan ambulan serta kesiapan rumah sakit rujukan.

g. Membantu pelaksanaan distribusi logistik.

3.2. Unit Air Bersih dan Sanitasi

a. Menyediakan kebutuhan air bersih

b. Memastikan bantuan dalam bentuk sumber air beserta peralatannya.

c. Memastikan pelayanan kebersihan dan kesehatan lingkungan yang berkaitan dengan saluran air (drainase), pengelolaan limbah cair dan limbah padat.

3.3. Unit Kesehatan

a. Mobilisasi Petugas Kesehatan

b. Bekerjasama dengan Unit SAR untuk triage dan evakuasi korban.

c. Menyusun rencana kerja di bidang layanan kesehatan dasar di pengungsian

d. Memimpin kegiatan layanan kesehatan dan psikososial korban bencana.

e. Mengkoordinasikan penyelenggaraan layanan rujukan.

f. Melaporkan hasil kegiatan Unit Kesehatan kepada POSKO PDB.

g. Memastikan penerapan protokol kesehatan.

h. Memastikan kebutuhan akan MCK bagi kelompok disabilitas terpenuhi.

(22)

i. Memberikan perlakuan yang sebaik baiknya kepada kelompok rentan (Ibu Hamil, orang tua, disabilitas dan anak-anak).

3.4. Unit Sarana dan Prasarana

a. Melaksanakan dan mengkoordinasikan rencana kerja bidang perbaikan darurat prasarana sarana vital.

b. Mengoperasikan peralatan untuk pembersihan puing dan perbaikan darurat.

c. Melaporkan hasil kegiatan dengan posko.

d. Menyiapkan transportasi sebagai akomodasi pendistribusian logistik saat darurat bencana hingga fase transisi Darurat ke pemulihan.

e. Mendirikan sekolah darurat di tempat pengungsian.

3.5. Unit Pengungsian

a. Melakukan pendataan terhadap jumlah dan kondisi pengungsi.

b. Menetapkan lokasi dan mengelola pengungsian sesuai ketentuan.

c. Mengkoordinasikan tugas fungsi relawan untuk memaksimalkan pengelolaan pengungsian.

d. Mendistribusikan bantuan kebutuhan dasar pangan, sandang, tempat sementara bagi pengungsi sesuai dengan kelompok kebutuhannya.

e. Memberikan tempat yang ramah bagi wanita dan anak anak.

f. Menyiapkan sarana MCK.

g. Melaksanakan kegiatan sekolah darurat di tempat pengungsian.

h. Memberikan layanan trauma-healing/psiko-sosial bagi para pengungsi.

i. Menerapkan protokol kesehatan sesuai penanganan Pandemi.

j. Selalu mensosialisasikan berbagai informasi dan pembinaan kepada para pengungsi.

k. Menyediakan Sarana tempat tinggal dan MCK bagi kelompok Disabilitas, anak, ibu hamil dan lansia.

l. Menyediakan tempat bermain/belajar sementara bagi anak anak.

m. Menyediakan tempat khusus bagi pengungsi yang sakit.

(23)

4. Bidang Logistik

a. Menyediakan peralatan berat untuk kelancaran proses pendistribusian pada saat fase tanggap darurat dan fase transisi darurat ke pemulihan.

b. Menyiapkan tenda posko, pos kesehatan, hunian sementara, dapur umum hingga kebersihan lingkungan sekitar pengungsian.

c. Mekanisme pengamanan logistik dari penerimaan sampai pendistribusian.

d. Mendukung peralatan dalam pembersihan puing-puing, untuk kelancaran kegiatan tanggap darurat.

e. Menyediakan alat bantu penyandang disabilitas untuk menunjang proses penyelamatan dan pengevakuasian masyarakat disabilitas terdampak.

4.1. Unit Pergudangan

a. Menangani penerimaan barang bantuan berupa sandang, pangan, papan dan mengelola sistem penyimpanan barang bantuan.

b. Menyimpan logistik yang dibutuhkan pada saat darurat bencana sampai pada pendistribusian hingga fase menuju pemulihan.

c. Mengatur tata cara pendistribusian barang dari gudang ke warga terdampak.

4.2. Unit Pangan

a. Menyiapkan dan mengkoordinasikan bahan makanan yang diperlukan untuk didistribusikan.

b. Melaksanakan penanganan kebutuhan pangan bagi seluruh korban bencana, maupun para pelaksana kegiatan.

4.3. Unit Transportasi

a. Menyediakan transportasi bagi kebutuhan operasi

b. Melibatkan transportasi yang di miliki swasta untuk berpartisipasi dalam PDB.

(24)

5. Bidang Administrasi dan Keuangan a. Mengeluarkan dana sesuai permintaan.

b. Menerima sumbangan dana dari pihak lainnya yang tidak mengikat.

c. Mengumpulkan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran keuangan.

d. Membuat dokumen pertanggungjawaban sesuai dengan bukti penerimaan dan pengeluaran dana.

e. Membuat laporan keuangan dan mengarsipkan data keuangan.

f. Menyusun laporan seluruh administrasi keuangan.

g. Melaporkan penerimaan dan pengeluaran dana secara tertib.

h. Membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan dana.

E. Instruksi Koordinasi

1. Melibatkan semua unsur terkait termasuk Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama;

2. Mengaktifkan fungsi organisasi dalam satu kesatuan SKPDB (Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana);

3. Memprioritaskan Rencana Operasi berdasarkan kondisi yang terjadi;

4. Melakukan koordinasi dan komunikasi dalam kesatuan komando dan berbasis data terkini secara periodik dan berkesinambungan;

5. memprioritaskan pemulihan sementara pada sektor transportasi, pemenuhan air bersih, listrik, komunikasi dan Kesehatan;

6. Mengutamakan pelayanan yang ramah terhadap anak anak dan kelompok rentan lainnya;

7. Melakukan semua kegiatan operasi penanganan darurat bencana secara inklusif dengan memperhatikan akses mobilisasi, komunikasi dan kebutuhan dasar kelompok rentan dan penyandang disabilitas;

8. Melaksanakan tertib administrasi dengan pengawasan mnelekat dari Inspektorat;

9. Memperhatikan faktor keamanan personil dan materiil untuk mencegah terhadap bahaya gas B3;

10. Melakukan koordinasi mobilitas peralatan milik swasta yang di Kab.

Serang.

(25)

V. ADMINISTRASI DAN LOGISTIK

A. Administrasi

1. Kegiatan PDB menggunakan dana dari masing masing institusi dan selanjutnya menggunakan dana BTT.

2. Jika dana Pemerintah Daerah Kabupaten Serang tidak mencukupi maka akan meminta bantuan pada Provinsi dan Pemerintah Pusat.

B. Logistik

1. Pada awal kejadian bencana , menggunakan sumberdaya yang ada di Kabupaten Serang (BPBD, TNI,POLRI,DINSOS dan Instansi lain-lain)

2. Setelah penetapan status bencana untuk kebutuhan pangan menggunakan buffer stock Kabupaten Serang, apabila tidak mencukupi menggunakan logistik Provinsi dan Pusat

3. Jika sumberdaya lokal tidak mencukupi dalam penanganan bencana, maka Pemerintah Kabupaten Serang meminta dukungan

pada Pemerintah Provinsi dan Pusat.

(26)

1. Proyeksi Kebutuhan Sumberdaya

No. Tugas/Kegiatan Kategori Sumberdaya Keterangan**

Jenis Kemampuan* Ketersediaan Estimasi Kebutuhan

Kesenjangan

1. Pengungsi Manusia Anggota TRC BPBD, TNI, POLRI, DINSOS, Relawan

Melayani Kebutuhan Logistik Pengungsi

200 Orang 200 Orang --

Peralatan Mobil dapur umum Mudah memobilisasi

1 Unit 5 Unit 4 Unit

Tenda pengungsi Menampung Pengungsi

5 Unit 22 Unit 17 Unit

Alat dapur umum Sarana proses konsumsi

5 Set 11 Set 6 Set

Buffer stock Peralatan Kebutuhan Darurat

2500 Paket 2500 Paket --

Mobil Evakuasi Mudah memobilisasi

20 Unit 20 Unit --

(27)

Mobil Tangki Air Distribusi Air Bersih

10 Unit 20 Unit 10 Unit

Pendidikan darurat

Tenda Pleton Menampung peserta didk

5 unit 5 unit -

2. Pencarian Korban Manusia TNI

POLRI PMI BASARNAS TRC

30 Orang 30 Orang 10 Orang 10 Orang 30 Orang

30 Orang 30 Orang 10 Orang 10 Orang 30 Orang

-

Peralatan Mudah

dimobilisasi

5 unit milik Dinas PUPR

5 unit -

3. Penyediaan Air Bersih Peralatan Mobil Tangki Air Penyediaan Air Bersih

15 Unit 20 Unit 5 Unit

4. Sanitasi Peralatan MCK Portable 10 Unit 40 Unit 30 Unit

(28)

2. Strategi Pemenuhan Sumberdaya

TENAGA Ketersediaan Kebutuhan Kesenjangan

Dokter umum 20 24 4

Perawat 60 80 20

Bidan 36 40 4

Dokter Bedah 9 3 -

Psikiatri 3 3 -

Relawan Kesehatan 100 100 -

Farmasi 3 8 -

ALAT & OBAT Ketersediaan Kebutuhan Kesenjangan Ambulance 50 50 -

Tandu 50 50 -

Bad Tindakan 20 20 -

Pelbad 30 100 70

Tenda Posko Kesehatan 4 4 -

Tabung Oxygen 10 30 20

Meja alat kesehatan 50 8 -

Lampu sorot 2 8 6

Kantong sampah medis 50 300 250 Masker Bedah 300 60,000 59,700 Masker N95 - 1,000 1,000 Masker masyarakat - 2,000,000 2,000,000 Paracetamol 10,000 20,000 10,000 Asam Mefenamat 10,000 20,000 10,000 Dexsamethason 10,000 20,000 10,000 CTM 10,000 20,000 10,000 Ambroxol 10,000 20,000 10,000 Amoxillin 10,000 30,000 20,000 Kloramfenicol 10,000 30,000 20,000

(29)

Cotrimoxazol 10,000 30,000 20,000 Ciproflaxizon 10,000 30,000 20,000 Metronidazole 10,000 30,000 20,000 Betadine solution 1000 1635 635

Kassa steril 1000 1635 635

Anesteri Lokal 1000 2000 1000 Jarum Jahit 1000 2000 1000 Cairan Infuse RL 500 500 - Cairan Infuse NACL 500 500 - Cairan Dextrose 500 500 - Infuse Set 500 500 -

Abbocath 500 500 -

Antacida 10,000 20,000 10,000 Ranitidin 10,000 20,000 10,000 Samcobion 10,000 20,000 10,000 Sidiadryl inj 500 500 - Kalmethason inj 500 500 - Epineprin Inj 500 500 -

Bioplacenton 500 500 -

Trombopob 500 500 -

Molagit 10,000 30,000 20,000 Oralit Sachet 10,000 30,000 20,000 Metformin 500 mg 10,000 30,000 20,000 Amlodipin 10 mg 10,000 30,000 20,000 Captopril 25 mg 10,000 30,000 20,000 Aspirin 10,000 30,000 20,000 Ethyl Cloride Spray 500 500 - Salep Hidrocortison 500 500 - Salep Myconazol 500 500 - Salep Acyclovir 500 500 - Methampiron 10,000 30,000 20,000

(30)

Ibuproven 10,000 30,000 20,000 Asam Tranexamat 10,000 30,000 20,000 Aletrol tetes mata 500 500 - Cendo Citrol tetes mata 500 500 - Reco Tetes Teling 500 500 - Counter Pain 500 500 - Benoson N Cream 500 500 -

VI. PENGENDALIAN

A. Komando dan Kendali

1. Komando operasi berada di Komandan Penanganan Darurat Bencana Kabupaten Serang.

2. Kedudukan POSKO selama operasi berada di Kantor Bupati Serang.

3. Kedudukan Pos Lapangan, Pos Pengungsi serta Pos Kesehatan selama Operasi Penanganan Bencana gempabumi dan tsunami berada di setiap Kecamatan terdampak bencana.

B. Koordinasi

Semua komponen berkoordinasi dalam penanganan bencana tsunami di Kabupaten Serang baik yang ada dalam struktur komando maupun di luar struktur dengan melibatkan Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.

C. Komunikasi POSKO 1) Radio:

 Frekuensi Radio HF/SSB

Frekuensi Radio HF yang dialokasikan kementerian Komunikasi dan Informatika untuk BNPB adalah 11.473.5 MHz. Penggunaan frekuensi diperuntukkan BNPB dan BPBD.

(31)

 Frekuensi Radio VHF Frekuensi Radio Lokal

Orari : 14.478

Rapi : 14.3600

SENKOM : 160.130

BPBD Provinsi : 159.430 2) Telepon Penting :

BPBD KAB. SERANG : (0254) 200 135 / 0812 1212 3481 BPBD PROV. BANTEN : (0254) 7822 841

BMKG TANGERANG : 0813 1615 9505 (WA/Tlp.)

(021) 5523 665

UPT BMKG : (0254) 200 185

BASARNAS KANSAR BANTEN : (0254) 8485625 / 08111915115 / 115

KODIM 0623/CILEGON : 0812 8471 523

POLRES CILEGON : (0254) 391 024

KODIM 0602/SERANG : (0254) 200 305

POLRES SERANG : (0254) 205 444

DINSOS KAB. SERANG : (0254) 200 304 DINKES KAB. SERANG : (0254) 200 526

PMI KAB. SERANG : (0254) 201 657

3) Email : bpbd@serangkab.go.id

(32)

D. Informasi

(33)

VII. DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran-1: Susunan Pelaksana Tugas Lampiran-2: Jaring Komunikasi

Lampiran-3: Album Peta Lampiran-4: Prosedur Tetap Lampiran-5: Lembar Komitmen

Lampiran-6: Berita Acara Penyusunan Rencana Kontingensi

(34)

Lampiran-1 : Susunan Pelaksana Tugas No. Fungsi/ Sub-

Bagian/ Unit*

Organisasi 1 Bidang Komando, Kendali

Pemimpin : TNI/POLRI

Pendukung : Forkompinda Sekretariat : BPBD

Keamanan dan Keselamatan

: TNI, POLRI, SATPOL PP, BPBD Penghubung : BPBD, DISKOMINFOSATIK Data Informasi

dan Humas

: BPBD, DISKOMINFOSATIK

2 Bidang Evaluasi dan Perencanaan

Pemimpin : Bappeda

Pendukung : BPKAD, Dinsos, Dinkes, BPBD, Dinas PUPR, DPKPTB, DKBP3A, KEMENAG, DINDIKBUD, RAPI, ORARI

Sub Bidang Evaluasi

: BMKG, TNI, POLRI,BPBD, BASARNAS, PLN, Perwakilan Industri, Dinas LH, PHRI

Sub Bidang Perencanaan

: BPBD, BASARNAS, TNI, POLRI Sub Bidang

Sumber Daya

: BPBD,TNI,POLRI, Dinkes, Dinsos

3 Bidang Operasi

Pemimpin : TNI, POLRI

Pendukung : BASARNAS

Sub Bidang SAR : BASARNAS, BPBD, TNI, POLRI Sub Bidang

Kesehatan

: Dinkes, PMI, TNI, POLRI Sub Bidang Air,

Sanitasi, Higien (WASH)

: Perumda Air Bersih, Dinas LH, DInas PU, DPKPTB, PMI,BPBD

Sub Bidang Pengungsian

: Dinsos, Dinas Pendidikan, BPBD, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Satpol PP, Dinas Pertanian, Kepala Desa, Darma Wanita, TNI, POLRI,

Sub Bidang Sarpras

: Dinas PUPR, BPBD, Dinsos, Satpol PP, Dishub, Diskominfosatik, Senkom, PLN, 4 Bidang Logistik

Pemimpin : Dinsos, Dinkes

Pendukung : BPBD, BULOG, DKPP, Deperindag, Sub Bidang

Transportasi

Dishub, Satpol PP, TNI,POLRI Sub Bidang

Pergudangan

TNI, POLRI,BPBD,Dinsos, Satpol PP

(35)

Lampiran-2 : Jaringan Komunikasi

(36)

Lampiran-3 : Album Peta

(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)

Lampiran-4 : Jaringan Prosedur Tetap

(43)

Lampiran-5 : Lembar Komitmen

(44)
(45)

Lampiran-6: Berita Acara Penyusunan Rencana Kontingensi

(46)
(47)

Referensi

Dokumen terkait

Pada bab ini dijelaskan tentang landasan teori yang terdiri dari sistem tenaga listrik, sistem transmisi tenaga listrik, aliran daya, kestabilan sistem tenaga

3 local_defs : def_list ; Aturan produksi local_defs menangani reduksi untuk deklarasi variabel lokal, aturan produksi ini diambil dari def_list yang telah diuraikan pada

Sesuai dengan tujuan yang akan dicapai program diklat ini, maka metode diklat yang akan digunakan adalah proses belajar mengajar dengan metode pembelajaran untuk orang dewasa

Strategi yang diperoleh untuk meningkatkan pemasaran agroindustri pancake durian di daerah penelitian adalah strategi agresif atau strategi SO (Strengths –

Maka, kita diajak oleh Yakobus agar hidup kita tidak digerakkan oleh hikmat yang datangnya dari bawah, tetapi oleh hikmat yang datangnya dari atas sehingga kita

Program interpretasi berbasis konservasi sumber daya bambu sebagai bahan baku utama pembuatan Angklung yang menjadi prioritas di Saung Angklung Udjo adalah

 Siapa saja (orang, organisasi, komunitas) yang dipengaruhi oleh atau mempengaruhi suatu Upaya Perubahan organisasi (Upaya)..  Bisa pula mereka yang memiliki

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan kinerja Elbow untuk menghasilkan cluster yang optimal pada data pengguna narkoba menggunakan algoritma K-Means sebagai metode