UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
MATA KULIAH KODE RUMPUN MK BOBOT
(sks) SEMESTER Tanggal Penyusunan Kapita Selekta
Hukum Pidana HPA4002 Hukum Pidana 2 sks 7 7 Januari 2021
OTORISASI Nama Koordinator Pengembang RPS Koordinator Bidang Keahlian Wakil Dekan Bidang Akademik
Rd. Muhammad Ikhsan, SH., MH Rd. Muhammad Ikhsan, SH., MH Dr. Mada Apriandi Zuhir, SH., MCL Capaian Pembelajaran (CP) CPL-PRODI
S9 Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri
P3 Mampu memformulasikan permasalahan yang timbul yang berhubungan dengan Kapita Selekta Hukum Pidana KU1 Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis dan inovatif dalam konteks pengembangan atau
implementasi ilmu pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya.
KU2 Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur.
KU9 Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi saat pembuatan makalah Kapita Selekta Hukum Pidana
KK4 Mampu merumuskan masalah terkait dengan pengembangan Kapita Selekta Hukum Pidana CP-MK
CPMK1 Mahasiswa mampu menjelaskan, Mengetahui, mengerti dan memahami tentang kejahatan khususnya mengenai tentang kejahatan dari berbagai aspek hukum pidananya . (KU9, KK4)
CPMK2 Mahasiswa mampu merumuskan masalah yang timbul di bidang kriminologi dan mencari cara penyelesaiannya dalam bentuk diskusi kelompok (P3, KU1, KK4)
CPMK3 Mahasiswa mampu menjelaskan pengembangan Kapita Selekta Hukum Pidana. (KK4)
CPMK4 Mahasiswa mampu menganalisis masalah hukum pidana dan kejahatan yang terjadi di Masyarakat (S9, KU1) CPMK5 Mahasiswa mampu membuat makalah tentang Kapita Selekta Hukum Pidana serta mendiskusikannya dalam
kelompok (S9, KU2, KU9)
Deskripsi Singkat MK Mata kuliah Kapita Selekta Hukum Pidana merupakan salah satu mata kuliah konsentrasi hukum pidana yang mengkaji tentang berbagai permasalahan aktual dalam hukum pidana yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat, serta mengkaji berbagai perkembangan peraturan perundang-undangan baru di bidang hukum pidana terutama permasalahan aktual dan peraturan perundang-undangan yang belum masuk ke dalam kajian mata kuliah-mata kuliah hukum pidana lain. Mata Kuliah ini merupakan mata kuliah pilihan PK hukum Pidana.
Materi Pembelajaran/ Pokok
Bahasan (1) Pengertian Kapita Selekta Hukum Pidana (2) Tindak Pidana Narkotika dan Psikotropika (3) Pelanggaran HAM Berat (4) Permasalahan dalam Hukum Pidana Korporasi(5) Tindak Pidana Terorisme (6) Masalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (7) Tindak pidana Siber (8) Tindak Pidana Cagar Budaya (9) Tindak Pidana Pornografi (10) Tindak Pidana Penerbangan
Pustaka Utama:
Pendukung:
- Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
- UU tentang Tindak Pidana perdagangan Orang - UU tentang Pornografi
- UU tentang Penerbangan
- Yurisdiksi Tindak Pidana Siber, Sigid Suseno, PT. Refika Adhitama - Tindak Pidana Perdagangan Orang, Hj. Henny Nuraeny, Sinar Grafika Media Pembelajaran Perangkat Lunak: : Zoom, Webex, E
learning, Google Classroom Soft Copy Materi dalam bentuk Power Point
Perangkat Keras: Laptop, Projektor
Nama Dosen Pengampu 1. Rd. Muhammad Ikhsan, SH., MH 2. Dr. H. Ruben Achmad, SH., MH 3. Taroman Pasyah, SH., MH Mata Kuliah Syarat Mata Kuliah PK wajib Hukum Pidana
Minggu Ke-
Sub-CPMK (Kemampuan
akhir yg direncanakan
)
Bahan Kajian (Materi Pembelajaran)
Bentuk dan Metode Pembelajaran
[Media &
Sumber Belajar]
Estimasi
Waktu Pengalaman Belajar Mahasiswa
Penilaian Kriteria &
Bentuk Indikator Bobot (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Mahasiswa akan mampu memahami arti dari Kapita Selekta Hukum Pidana
Arti dari
Kapita Selekta Hukum Pidana
Bentuk:
Kuliah (Daring)
Aktifitas di kelas:
Metode:
Diskusi kelompok dan studi kasus
Media:
ZoomE learning Google form Komputer dan LCD Projector atau gadget dan internet
TM:2x(2x50”)
TT:2x(2x60”)
BM:2x(2x60”)
•Mencari materi makalahsecara on- line dengan
menggunakan aplikasi e-Learning dan menyusun ringkasan dlm bentuk makalah tentang pengertian pengetahuan, ilmu
Kriteria:
Ketepatan dan penguasaan
Rubrik deskriptif untuk presentasi Bentuk non test (tanya jawab) dan diskusi
Ketepatan dalam menjelaskan arti Kapita Selekta Hukum Pidana
10%
2 Mahasiswa mampu menceritakan sejarah pengaturan terhadap tindak pidana Narkotika dan Psikotropika
Proses
perkembangan dan sejarah pengaturan terhadap tindak pidana Narkotika dan Psikotropika
Bentuk:
Kuliah (Daring)
Aktifitas di kelas:
Metode:
Diskusi kelompok dan studi kasus
Media:
ZoomE learning Google form Komputer dan LCD Projector ataugadget daninternet
TM:2x(2x50”)
TT:2x(2x60”)
BM:2x(2x60”)
•Mencari materi makalahsecara on- line dengan
menggunakan aplikasi e-Learning dan menyusun ringkasan dlm bentuk makalah tentang pengertian pengetahuan, ilmu
Kriteria:
Ketepatan dan penguasaan
Rubrik deskriptif untuk presentasi Bentuk non test (tanya jawab) dan diskusi
1) Kejelasan proses perubahan perundang- undangan di Indonesia
Kejelasan pengaturan hukum pidana terhadap tindak pidana narkotika dan psikotropika
5%
3 Mahasiswa akan mampu
menjelaskan pengaturan
terhadap tindak pidana narkotika dan psikotropika di
Pemberlakuan hukum pidana terhadap tindak pidana narkotika dan psikotropika
Bentuk:
Kuliah (Daring)
Aktifitas di kelas:
Metode:
Diskusi
TM:2x(2x50”)
TT:2x(2x60”)
BM:2x(2x60”)
•Mencari materi makalahsecara on- line dengan
menggunakan aplikasi e-Learning dan menyusun ringkasan dlm bentuk makalah
Kriteria:
Ketepatan dan penguasaan
Rubrik deskriptif untuk presentasi
1) Kejelasan tentang pemberlakuan peraturan perundang- undangan tentang
5%
Indonesia kelompok dan studi kasus
Media:
ZoomE learning Google form Komputer dan LCD Projector ataugadget daninternet
tentang pengertian
pengetahuan, ilmu Bentuk non test (tanya jawab) dan diskusi
narkotika
Kejelasan mengenai peraturan perundang- undangan tindak pidana psikotropika
4 Mahasiswa akan mampu
menjelaskan pengaturan tentang pelanggaran HAM berat
Pengertian
pelanggaran HAM berat
Bentuk:
Kuliah (Daring)
Aktifitas di kelas:
Metode:
Diskusi kelompok dan studi kasus
Media:
ZoomE learning Google form Komputer
TM:2x(2x50”)
TT:2x(2x60”)
BM:2x(2x60”)
•Mencari materi makalahsecara on- line dengan
menggunakan aplikasi e-Learning dan menyusun ringkasan dlm bentuk makalah tentang pengertian pengetahuan, ilmu
Kriteria:
Ketepatan dan penguasaan
Rubrik deskriptif untuk presentasi Bentuk non test (tanya jawab) dan diskusi
1) Ketepatan dalam menjelaskan pelanggaran HAM berat 2) Ketepatan
mengenai tujuan pengaturan tentang pelanggran HAM berat
10%
dan LCD Projector ataugadget daninternet 5 Mahasiswa
mampu memahami subjek hukum pidana korporasi
Pertanggungjawaba n hukum pidana korporasi
Bentuk:
Kuliah (Daring)
Aktifitas di kelas:
Metode:
Diskusi kelompok dan studi kasus
Media:
ZoomE learning Google form Komputer dan LCD Projector ataugadget daninternet
TM:2x(2x50”)
TT:2x(2x60”)
BM:2x(2x60”)
•Mencari materi makalahsecara on- line dengan
menggunakan aplikasi e-Learning dan menyusun ringkasan dlm bentuk makalah tentang pengertian pengetahuan, ilmu
Kriteria:
Ketepatan dan penguasaan
Rubrik deskriptif untuk presentasi Bentuk non test (tanya jawab) dan diskusi
Subyek hukum pidana dan pertanggungja waban pidana korporasi
10%
6 Mahasiswa mampu
mengidentifikasika n kepentingan masyarakat dan individu dan kepentingan hukum negara
Strafbaarfeit pada suatu delict dan Kepentingan Hukum Pidana
Bentuk:
Kuliah (Daring)
Aktifitas di kelas:
Metode:
Diskusi kelompok dan studi kasus
Media:
ZoomE learning Google form Komputer dan LCD Projector ataugadget daninternet
TM:2x(2x50”)
TT:2x(2x60”)
BM:2x(2x60”)
•Mencari materi makalahsecara on- line dengan
menggunakan aplikasi e-Learning dan menyusun ringkasan dlm bentuk makalah tentang pengertian pengetahuan, ilmu
Kriteria:
Ketepatan dan penguasaan
Rubrik deskriptif untuk presentasi Bentuk non test (tanya jawab) dan diskusi
1) Kejelasan mengenai pelanggaran pidana pada suatu delict 2) Kejelasan hal
yang
membahyakan kepentingan hukum pidana
5%
7 Mahasiswa mampu menjelaskan tindak pidana terorisme
Pentingnya
pengaturan tentang tindak pidana terorisme
Bentuk:
Kuliah (Daring)
Aktifitas di kelas:
Metode:
Diskusi
TM:2x(2x50”)
TT:2x(2x60”)
BM:2x(2x60”)
•Mencari materi makalahsecara on- line dengan
menggunakan aplikasi e-Learning dan menyusun ringkasan dlm bentuk makalah
Kriteria:
Ketepatan dan penguasaan
Rubrik deskriptif untuk presentasi
Urgensi penegakan hukum pidana terhadap tindak pidana
terorisme
5%
kelompok dan studi kasus
Media:
ZoomE learning Google form Komputer dan LCD Projector ataugadget daninternet
tentang pengertian
pengetahuan, ilmu Bentuk non test (tanya jawab) dan diskusi
8 Mahasiswa mampu menjelaskan perihal peraturan perundang-
undangan tentang Penghapusan Kekerasan dalam rumah Tangga
Definisi Kekerasan
dalam Rumah
Tangga
Bentuk:
Kuliah (Daring)
Aktifitas di kelas:
Metode:
Diskusi kelompok dan studi kasus
Media:
ZoomE learning Google form Komputer
TM:2x(2x50”)
TT:2x(2x60”)
BM:2x(2x60”)
•Mencari materi makalahsecara on- line dengan
menggunakan aplikasi e-Learning dan menyusun ringkasan dlm bentuk makalah tentang pengertian pengetahuan, ilmu
Kriteria:
Ketepatan dan penguasaan
Rubrik deskriptif untuk presentasi Bentuk non test (tanya jawab) dan diskusi
Kejelasan dalam
Pengertian dan ruang lingkup kekerasan dalam rumah tangga
10%
dan LCD Projector atau gadget dan internet 9 Mahasiswa
mampu menjelaskan mengenai tindak pidana
Perdagangan Orang (trafficking)
Aspek-aspek hukum pidana dalam tindak pidana
perdagangan orang
Bentuk:
Kuliah (Daring)
Aktifitas di kelas:
Metode:
Diskusi kelompok dan studi kasus
Media:
ZoomE learning Google form Komputer dan LCD Projector atau gadget dan internet
TM:2x(2x50”)
TT:2x(2x60”)
BM:2x(2x60”)
•Mencari materi makalahsecara on- line dengan
menggunakan aplikasi e-Learning dan menyusun ringkasan dlm bentuk makalah tentang pengertian pengetahuan, ilmu
Kriteria:
Ketepatan dan penguasaan
Rubrik deskriptif untuk presentasi Bentuk non test (tanya jawab) dan diskusi
1. Kejelasan maksud perdagangan orang 2. Ketepatan
dalam menjelasakn perihal perdagangan orang
5%
10 Mahasiswa mampu menjelaskan tentang tindak pidana siber
Pengertian dan ruang lingkup tindak pidana siber
Bentuk:
Kuliah (Daring)
Aktifitas di kelas:
Metode:
Diskusi kelompok dan studi kasus
Media:
ZoomE learning Google form Komputer dan LCD Projector ataugadget daninternet
TM:2x(2x50”)
TT:2x(2x60”)
BM:2x(2x60”)
•Mencari materi makalahsecara on- line dengan
menggunakan aplikasi e-Learning dan menyusun ringkasan dlm bentuk makalah tentang pengertian pengetahuan, ilmu
Kriteria:
Ketepatan dan penguasaan
Rubrik deskriptif untuk presentasi Bentuk non test (tanya jawab) dan diskusi
1) Kejelasan menyampaika n pendapat tentang definisi tindak pidana siber
2) Ketepatan dalam menjelaskan tentang convention on
cybercrime
5%
11 Mahasiswa mampu menjelaskan tindak pidana terhadap cagar budaya
Ruang lingkup tindak pidana cagar budaya
Bentuk:
Kuliah (Daring)
Aktifitas di kelas:
Metode:
Diskusi kelompok dan studi kasus
Media:
ZoomE learning Google form Komputer dan LCD Projector ataugadget daninternet
TM:2x(2x50”)
TT:2x(2x60”)
BM:2x(2x60”)
•Mencari materi makalahsecara on- line dengan
menggunakan aplikasi e-Learning dan menyusun ringkasan dlm bentuk makalah tentang pengertian pengetahuan, ilmu
Kriteria:
Ketepatan dan penguasaan
Rubrik deskriptif untuk presentasi Bentuk non test (tanya jawab) dan diskusi
Kejelasan mengenai bentuk-bentuk tindak pidana cagar budaya
10%
13 Mahasiswa mampu menjelaskan perihal tindak pidana pornografi
Pengertian tindak pidana pornografi
Bentuk:
Kuliah (Daring)
Aktifitas di kelas:
Metode:
Diskusi kelompok dan studi kasus
Media:
ZoomE learning Google form Komputer dan LCD Projector atau gadget dan internet
TM:2x(2x50”)
TT:2x(2x60”)
BM:2x(2x60”)
•Mencari materi makalahsecara on- line dengan
menggunakan aplikasi e-Learning dan menyusun ringkasan dlm bentuk makalah tentang pengertian pengetahuan, ilmu
Kriteria:
Ketepatan dan penguasaan
Rubrik deskriptif untuk presentasi Bentuk non test (tanya jawab) dan diskusi
1) Kejelasan menyampaikan pendapat tentang tindak pidana pornografi
Ketepatan dalam menjelaskan pengaturan tindak pidana pornografi
5%
14-15 Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai Tindak Pidana
Penerbangan
Pengertian dan ruang lingkup tindak pidana penerbangan
Bentuk:
Kuliah (Daring)
Aktifitas di kelas:
Metode:
Diskusi kelompok dan studi kasus
Media:
ZoomE learning Google form Komputer dan LCD Projector ataugadget daninternet
TM:2x(2x50”)
TT:2x(2x60”)
BM:2x(2x60”)
•Mencari materi makalahsecara on- line dengan
menggunakan aplikasi e-Learning dan menyusun ringkasan dlm bentuk makalah tentang pengertian pengetahuan, ilmu
Kriteria:
Ketepatan dan penguasaan
Rubrik deskriptif untuk presentasi Bentuk non test (tanya jawab) dan diskusi
Kejelasan pengertian tindak pidana penerbangan
5%
Ujian Akhir Semester 10%
Catatan:
1. Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi (CPL-Program Studi) adalah kemampuan yang dimiliki oleh setiap lulusan Program Studi yang merupakan internalisasi dari sikap, penguasaan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan jenjang program studinya yang diperoleh melalui prosespembelajaran.
2. CPL yang dibebankan pada mata kuliah adalah beberapa capaian pembelajaran lulusan program studi (CPL-Program Studi) yang digunakan untuk pembentukan/pengembangan sebuah mata kuliah yang terdiri dari aspek sikap, ketrampulan umum, ketrampilan khusus danpengetahuan.
3. CP Mata kuliah (CPMK) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari CPL yang dibebankan pada mata kuliah, dan bersifat spesifik terhadap bahan kajian atau materi pembelajaran mata kuliahtersebut.
4. Sub-CP Mata kuliah (Sub-CPMK) adalah kemampuan yang dijabarkan secara spesifik dari CPMK yang dapat diukur atau diamati dan merupakan kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran, dan bersifat spesifik terhadap materi pembelajaran mata kuliah tersebut.
5. Kriteria Penilaian adalah patokan yang digunakan sebagai ukuran atau tolok ukur ketercapaian pembelajaran dalam penilaian berdasarkan indikator- indikator yang telah ditetapkan. Kriteria penilaian merupakan pedoman bagi penilai agar penilaian konsisten dan tidak bias. Kriteria dapat berupa kuantitatif ataupun kualitatif.
6. Indikator penilaian kemampuan dalam proses maupun hasil belajar mahasiswa adalah pernyataan spesifik dan terukur yang mengidentifikasi kemampuan atau kinerja hasil belajar mahasiswa yang disertaibukti-bukti.