• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KONDISI OBYEKTIF PESANTREN DARUL MA ARIF DI KAPLONGAN KARANGAMPEL INDRAMAYU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III KONDISI OBYEKTIF PESANTREN DARUL MA ARIF DI KAPLONGAN KARANGAMPEL INDRAMAYU"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

KONDISI OBYEKTIF PESANTREN DARUL MA’ARIF DI KAPLONGAN KARANGAMPEL INDRAMAYU

Profil KH. Muntaha Syafa’at (latar belakang kehidupan KH. Muntaha Syafa’at)

Setiap orang yang berhasil mencapai karirnya, mempunyai riwayat hidup yang berbeda dengan orang lain. Dengan berhasilnya setiap orang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang melatarbelakanginya, begitu juga dengan kehidupan K.H. Muntaha Syafa‟at beliau merupakan tokoh yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang shaleh dan tinggal dalam atmosfer religious yang kental, yang di lahirkan pada tahun 1949, tetapi mengenai status kelurganya serta tanggal lahirnya belum di ketahui. Beliau adalah seorang kiyai yang cerdas juga parameter yang sahih. Dikagumi dan disegani oleh berbagai kalangan masyarakat, tokoh masyarakat, usatd serta kiyai, karena baik pemikiran serta aktifitasnya maupun kiprah dan perjuangannya dalam mengangkat keilmuan, khususnya dalam bidang keagamaan. Dengan kehidupan yang sederhana beliau mampu mencapai pendidikan di berbagai tempat seperti di pesantren tanggir, pesantren salaf, awalnya beliau sekolah di MI Assuniyah Mulyasari, kemudian Beliau melanjutkan pendidikan di SMP Islam NU.

A. Sejarah berdirinya Pondok Pesantren Darul Ma’arif Kaplongan Karangampel Indramayu

Dinamakan Kampus Hijau karena hampir 100 persen, corak bangunan di pesantren ini berwarna hijau seperti warna khas NU. Memang, pesantren ini merupakan lembaga pendidikan NU. Yang mendirikan adalah orang yang aktif di organisasi PBNU Pusat, H. Dedi Wahidi. Di PBNU Pusat, beliau membidani masalah pesantren dan madrasah.

Jika Anda memasuki pesantren ini, setelah pintu gapura yang berdiri gagah dan megah, Anda akan disuguhkan pemandangan foto-foto para pendiri dan penggerak NU di pajang di pagar sebelah kiri seperti foto KH.

(2)

Hasyim Asy‟ari, KH. Abdul Wahab Hasbullah, KH. Bisri Syansuri, KH. Ali Ma‟sum, KH. Ahmad Shidiq, KH. Ilyas Ruhiyat, KH. A. Sahal Mahfudz, KH. Idam Khalid, KH. Abdurrahman Wahid dan KH. Hasyim Muzadi.

“Model pesantren semacam ini di kalangan pesantren NU, mungkin baru di sini satu-satunya,” ujar Abu Ya –panggilan akrab KH. Mukromin Thohir.

Apa makna di balik pemasangan foto-foto tersebut? Menurut Abu Ya, pengasuh pesantren Darul Ma‟arif yang juga mahir berbahasa Arab ‘amiyah (pasaran) ini, semata-mata agar kita tidak lupa pada masa lalu. Agar kita selalu ingat pada founding father (pendiri) dari organisasi NU.

Ya, Kampus Hijau ini semacam representasi dari sebuah pesantren elit NU yang terorganisir, gagah dan sangat modern yang ada di Indramayu.

Kenapa demikian? Jika Anda memasuki area pesantren, Anda akan disuguhkan sebuah bangunan sekolah yang spektakuler dan indah, mulai dari TK, SD, SMP, SMA, dan SMK. Tampaknya, untuk membangun semuanya itu dibutuhkan dana milyaran rupiah. Karena itu, Muktamar NU yang akan datang diadakan di Kampus Hijau ini.

Sistem pendidikan di Pesantren Darul Ma‟arif menggabungkan antara sistem salafi dan modern. Sistem salafinya terletak pada masih diajarkannya berbagai kitab klasik yang khas diajarkan di pesantren-pesantren tradisional, seperti Bulughul Maram, Al-Jurumiyah, Alfiyah, dan sebagainya.

Sementara modern-nya, salah satunya, pesantren ini menerapkan sistem wirausaha dan berbicara bahasa Arab dan Inggris setiap hari. Salah satu usaha yang baru diterapkan di sini adalah ternak sapi, yang sekarang jumlahnya sekitar 36 ekor.

Untuk pangan sapi-sapi itu sendiri, yaitu rumput gajah, dihasilkan dari kebun pesantren, yang dikelola oleh para santri. Selain sapi, pesantren juga menyediakan pembibitan ikan.

Yang jelas, pesantren Darul Ma‟arif merupakan salah satu proyek besar organisasi NU dalam menyelenggarakan sistem pendidikan modern.

Diharapkan keberadaan pesantren ini, tidak saja membuat organisasi NU terlihat semakin modern dalam sistem pendidikannya, tapi juga memberikan

(3)

efek positif bagi warga Indramayu khususnya. Diharapkan kualitas-kualitas warga Indramayu semakin membaik, tidak saja ilmu umumnya, tapi juga ilmu agamanya.

Kini, sudah sekitar 19 hektar tanah yang dipakai untuk lahan pesantren dari target sekitar 50 hektar. “Semuanya karena kebutuhan zaman,” ujar Abu Ya, yang merupakan asli Kaplongan.

Kebutuhan zaman di sini maksudnya adalah bahwa sudah saatnya pesantren membenahi diri dengan sistem pendidikan modern. Sebab, beberapa pesantren klasik yang ada sekarang sudah mulai ditinggalkan oleh para santrinya. Karena itu, tidak ada pilihan lain, bahwa sistem pendidikan modern harus diterapkan di pesantren. Untuk itu, Pesantren Darul Ma‟arif menerapkan sistem pendidikan modern dalam ajarannya.

Tujuan pesantren tersebut terlihat dari misi yang selama ini selalu digembar-gemborkan, yaitu mewujudkan lembaga pendidikan termaju dan mitra terdepan bagi dunia usaha atau dunia industri serta menghasilkan tamatan berstandar Internasional pada tahun 2012 yang dilandasi akhlakul karimah.

Dari 19 hektar tersebut dipergunakan untuk lahan TK PAUD NU (berdiri 2003) sebesar 5000 m2, lahan SD NU (berdiri 2008) sebesar 25.000 m2, SMP NU (berdiri 1983) sebesar 25.000 m2, SMA NU (berdiri 1996) sebesar 25.000 m2, SMK NU (berdiri 2002) sebesar 25.000 m2, lahan pesantren, lahan peternakan, lahan masjid, lahan asrama, lahan aula dan sebagainya. Untuk bangunan perguruan tinggi sendiri, tanahnya telah tersedia dan menunggu proses pembangunan.

Santri yang belajar di sini dipastikan akan merasa nyaman. Sebab, tidak saja pendidikannya yang modern, bangunannya yang megah, tapi juga alam pemandangannya yang indah. Jika kita jalan-jalan mengitari pesantren, hampir sepanjang sisi jalan yang kita lalui ditanam berbagai pepohonan yang rindang daunnya dan berwarna hijau. Hal ini semakin menguatkan klaim pesantren sebagai Kampus Hijau.

(4)

Aktivitas santri di sini cukup sibuk dari pagi hingga larut malam.

Yang jelas, setiap malam Jum‟at (habis Maghrib) diadakan tahlilan dan habis Isya-nya membaca berzanji serta belajar berpidato. Sejauh ini, santri- santrinya telah berdatangan dari daerah Jakarta, Bogor, Ciledug, Cirebon, Subang, dan tentunya daerah Indramayu sendiri.

Kini, di tengah usianya yang belum lama, pesantren terus melakukan pembangunan dan pembenahan. Saat Hidayah datang ke sana, terlihat beberapa pekerja sedang membangun kantin pesantren dan bangunan yang lainnya. Semoga sesuai julukannya sebagai Kampus Hijau, ke depan pesantren ini bisa menghijaukan hati-hati umat Islam dunia, khususnya Indramayu, sehingga mereka merasa damai dan sejahtera. Amien ya Rabbal

‘Alamien! (Khunaefi, S.Thi/Dimuat Hidayah edisi 111)

B. Letak Pesantren

PROFIL

PONDOK PESANTREN DARUL MA’ARIF Nama Pondok Pesantren : DARUL MA’ARIF

Alamat : Jalan : Jl. Raya Kaplongan-lor No 28 : Desa / Kecamatan : Kaplongan/ Karangampel

: Kab/ Kota : Indramayu : No. Telpon / HP : (0234) 486777

Nama Yayasan : DARUL MA‟ARIF KAMPUS HIJAU

Nama Ketua Pembina : H. Dedi Wahidi Nama Ketua Yayasan : H. Khusaeni, B.A.

Nama Direktur : B.A. Faisal Hasri, S.Kom.

Nama Pengasuh : KH. Mukromin Thohir

KH. Muntaha Syafa‟at KH. Hasbullah

Jumlah Santri yang tinggal/ menetap di dalam asrama :

a. Putra : 192 Santri

b. Putri : 144 Santri

(5)

c. Pengurus : 27 asatidz/ asatidzah

NSS/ NPSN : 204021804158 / 20253417

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) : Pagi Hari (07.00 s.d. 14.30 WIB) Sore Hari (15.00 s.d. 17.00 WIB) Malam hari (20.00 s.d. 21.00 WIB)

Jenjang Akreditasi : Terakreditasi “A“

Tahun didirikan : 2008

Kepemilikan tanah : Milik Yayasan

a. Status tanah : Waqaf

b. Luas tanah : 4130 m2

Status Bangunan : Milik Yayasan

Nomor dan Tanggal SK Izin

Operasional : 421.2/Kep.135-Disdik/2008

Rekanan Bank : Bank Jabar Banten

Nomor Rekening : 0005289246100

Visi

Mewujudkan sebuah komplek pendidikan religius dengan kondisi dan situasi lingkungan yang kondusif untuk menyiapkan dan mengembangkan segenap sumber daya insani sehingga dapat mencapai kualitas unggul di bidang IPTEK & IMTAQ ala Ahlussunnah waljama’ah berstandar internasional pada tahun 2020.

Misi

Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas baik bidang IPTEK maupun IMTAQ dengan mewujudkan lingkungan yang bersih, asri, nyaman, dan agamis.

(6)

DATA SANTRI:

Tahun Ajaran SANTRI JUMLAH TOTAL PUTRA PUTRI

2010/2011 49 27 76

2011/2012 58 33 91

2012/2013 66 73 139

2013/2014 193 144 337

DATA GEDUNG PESANTREN a. 1 gedung Asrama

b. 1 bangunan Masjid c. 1 gedung olah raga DATA RUANG PESANTREN

a. 1 ruang kantor b. 2 ruang aula

c. 27kamar santri putra d. 24kamar santri putri e. 2 kamar asatidz/ asatidzah RUANG LAIN

No Jenis Ruangan Jumlah (buah) Ukuran

1 Perpustakaan - ….. x ….

2 Laboratorium IPA - ….. x ….

3 Keterampilan - ….. x ….

4 Lab. Bahasa - ….. x ….

5 Lab. Komputer - ….. x ….

6 Asrama Guru - ….. x ….

1. Data Guru dan Karyawan

Jumlah Pengasuh, Asatdz/ Asatidzah

dan Karyawan Keterangan

Pengasuh 3

Asatidz Tetap 27

Staf Dapur 8

Staf Asrama 2

Staf DKM 2

Tata Usaha 1

(7)

C. Sarana dan Prasarana

KURIKULUM PONDOK PESANTREN DARUL MA’ARIF PROGRAM 3 TAHUN (ENAM SEMESTER)

TAHUN PELAJARAN 2013/2014 a) STRUKTUR ORGANISASI PONDOK PESANTREN

- Ketua Pembina Yayasan

 KH. Dedi Wahidi - Ketua Yayasan

 H. Husaeni,BA.

- Pengasuh Pondok

1. KH. Buya Mukromin Thohir 2. KH. Abah Muntaha Syafaat 3. KH. Hasbullah

- Direktur Pondok

 Ust. B.A. Faisal Hasri, S.Kom.

- Dewan Asatidz

1. Ust. Nasirudin Ketua Dewan Asatidz 2. Ust. Syafa‟at Amaludin,S.Pd.I. Bag. Sekertaris 3. Ust. Fikri Dzulfikar,S.Pd.I Bag. Bendahara

4. Ust. Juedi Bag. Pengasuhan Santri 5. Ust. Ahmad Yusuf Bag. Pengajaran

6. Ust. Ahmad Fauzan,S.Pd.I Bag. Bahasa 7. Ust. Muhamad Syafiq Bag. Ubudiyah - Dewan Asatidzah

1. Usth. Alfa Fadhilah,S.H. Bag. Pengajaran 2. Usth. Wulan R. K. Bag. Pengasuhan 3. Usth. Niswah Azizah Bag. Sekertaris 4. Usth. Roisatul Andia Bag. Bendahara 5. Usth. Eti Hidayati Bag. Pengajaran 6. Usth. Mar‟atussholihah Bag. Bahasa 7. Usth. Rohimah Bag. Ubudiyah

(8)

- Pelatih Ekstrakurikuler 1. Ust. Nurudin

2. Ust. Saefuddin b) Mata Pelajaran

NO PELAJARAN NO PELAJARAN

1 Tafsir 11 Mahfudzot

2 Hadits 12 Qowa‟idulImla

3 Fikih 13 Khot

4 Akhlak 14 Sejarah Islam

5 Aqidah 15 Ibadah

6 Nahwu 16 Tadarus Al-Qur'an

7 Shorof 17 Aswaja

8 Tajwid 18 Pidato

9 Bahasa Arab 19 Muhadatsah

10 Bahasa Inggris 20 Ilqo Mufrodat

c) Kitab Rujukan NO NAMA

PELAJARAN KELAS NAMA KITAB Tempat

belajar KET 1 Tafsir II & III Tafsir Juz Amma Pondok

2 Hadits II & III Bulughul Maram Pondok 3 Fiqih II & III Durusul Fiqhiyyah II Pondok I Durusul Fiqhiyyah I Sekolah 4 Akhlak II & III Ta’lim Muta’alim Pondok

I Akhlaqul lil Banin &

Banat Pondok

5 Akidah II & III ‘Aqidatuddhiniyah Pondok 6 Nahwu I Luqmatu As Saighoh Sekolah II & III Jurmiyah Pondok 7 Sharaf II & III Amsilatut Tasrifiyah Pondok 8 Tajwid I&II Tajwid Praktis Sekolah III Hidayatussibyan Pondok 9 Bahasa Arab I, II &

III Muthola’ah Sekolah 10 Bahasa Inggris I, II &

III English Praktis Sekolah 11 Mahfudzot I, II &

III Buku Paket I&II Sekolah 12 Imla’ I&II Qowaidul Imla’ Sekolah 13 Sejarah Islam I, II & Khulasoh Nurul Sekolah

(9)

III Yaqin I & II

14 Ibadah I Terlampir Pondok

II & III Terlampir Pondok 15 Khot/Imla I Tahsin Khot/Imla Pondok

d) Jadwal Kegiatan Santri

WAKTU JENIS KEGIATAN

03.30-04.15 Bangun Tidur, Tahajud & Persiapan Sholat Subuh 04.15-05.00 Sholat Shubuh & membaca Al-Qur‟an berjama‟ah 05.00-05.30 Pelajaran Pagi

05.30-06.45 MCK, Sarapan, Piket, persiapan ke sekolah dll 06.45-11.40

06.45-13.15 06.45-13.50 06.45-12.30 12.40-16.45

Waktu Belajar SD Waktu Belajar SMP Waktu Belajar SMA Waktu Belajar SMK (XI,XII)

Waktu Belajar SMK (X) 13.15-15.00 Makan Siang, Istirahat dll..

15.00-16.00 Persiapan Sholat Ashar & baca Al-Qur‟an Berjama‟ah 16.00-17.15 Belajar, Ekstrakurikuler, Olahraga & Istirahat

17.15-17.40 MCK

17.40-18.15 Berangkat ke Masjid & Membaca Al-Qur‟an 18.15-19.00 Sholat Maghrib & Membaca Al-Qur‟an

19.00-19.25 Makan Malam

19.25-20.00 Persiapan & Sholat Isya 20.00-21.00 Belajar Malam 21.00-22.00 Istirahat dll..

22.00-03.30 Merangkai Mimpi di Kamar Masing-Masing

(10)

e) Jadwal Pelajaran Siang

KELAS

PUKUL

H A R I

SENIN SELASA RABU KAMIS KET

VII-F

13.45 – 14.30 Mahfudzot Ust. Syafaat

Tarikh Ust. Fikri

B. Arab Ust. Nasir

B. Inggris Ust. Syafiq

14.30 – 15.15 Qiro‟at Ust. Yusuf

Fikih Usth. Rohimah

Nahwu Ust. Juedi

Q. Imla‟

Usth. Ara

VII-G

13.45 – 14.30 Tarikh Ust. Fikri

B. Arab Ust. Nasir

B. Inggris Ust. Syafiq

Mahfudzot Ust. Syafaat

14.30 – 15.15 Fikih Usth. Rohimah

Nahwu Ust. Juedi

Q. Imla‟

Usth. Ara

Qiro‟at Ust. Yusuf

VII-H

13.45 – 14.30 B. Arab Ust. Nasir

B. Inggris Ust. Syafiq

Mahfudzot Ust. Syafaat

Tarikh Ust. Fikri

14.30 – 15.15 Nahwu Ust. Juedi

Q. Imla‟

Usth. Ara

Qiro‟at Ust. Yusuf

Fikih Usth. Rohimah

VII-I

13.45 – 14.30 Q. Imla‟

Usth. Ara

Qiro‟at Ust. Yusuf

Fikih Usth. Rohimah

Nahwu Ust. Juedi

14.30 – 15.15 B. Inggris Ust. Syafiq

Mahfudzot Ust. Syafaat

Tarikh Ust. Fikri

B. Arab Ust. Nasir

VII-J

13.45 – 14.30 Qiro‟at Ust. Yusuf

Fiqih Usth. Rohimah

Nahwu Ust. Juedi

Q. Imla Usth. Ara

14.30 – 15.15 Mahfudzot Ust. Syafaat

Tarikh Ust. Fikri

B. Arab Ust. Nasir

B. Inggris Ust. Syafiq

VIII-F

13.45 – 14.30 Fikih Usth. Rohimah

Nahwu Ust. Juedi

Q. Imla‟

Usth. Ara

Qiro‟at Ust. Yusuf

14.30 – 15.15 Tarikh Ust. Fikri

B. Arab Ust. Nasir

B. Inggris Ust. Syafiq

Mahfudzot Ust. Syafaat

VIII-G

13.45 – 14.30 Nahwu Ust. Juedi

Q. Imla‟

Usth. Ara

Qiro‟at Ust. Yusuf

Fikih Usth. Rohimah

14.30 – 15.15 B. Arab Ust. Nasir

B. Inggris Ust. Syafiq

Mahfudzot Ust. Syafaat

Tarikh Ust. Fikri

IX-E

13.45 – 14.30 B. Inggris Ust. Syafiq

Mahfudzot Ust. Syafaat

Tarikh Ust. Fikri

B. Arab Ust. Nasir

14.30 – 15.15 Pengayaan Pengayaan Pengayaan Pengayaan

(11)

D. Struktur Organisasi

f) Materi Pembelajaran Ibadah a. BACA AL QUR‟AN TAJWID b. PRAKTEK IBADAH

 KELAS I

SEMESTER I : DOA-DOA HARIAN, ADZAN, IQOMAH, WUDHU, TAYAMUM, DAN BARZANJI SEMESTER II : SHALAT FARDHU DAN DOA-DOANYA

 KELAS II

SEMESTER III : SHALAT SUNNAH (RAWATIB, DUHA, TAHAJUD & KHUSUFAIN)

SEMESTER IV : SHALAT SUNNAH TARAWIH &„IDAIN

 KELAS III

SEMESTER V :TAHLIL, SHALAT JENAZAH DAN PENGURUSANNYA

SEMESTER VI : PRAKTEK MANASIK, SHALAT SUNNAH (HAJAT, ISTIKHOROH, TASBIH)

c. HAFALAN JUZ „AMMA

SEMESTER I : DARI SURAT AD-DHUHA SAMPAI AN-NAAS SEMESTER II : DARI SURAT AL-INFITHAR SAMPAI AL-LAYL SEMESTER III : DARI SURAT AN-NABAA‟ SAMPAI AT-

TAKWIR

SEMESTER IV : AL-MULK, AL-JUM‟AH, AL-MUNAFIKUN SEMESTER V : AR-RAHMAN, AL-WAQI‟AH

SEMESTER VI : YAASIN

g) PROGRAM BAHASA (ARAB/ INGGRIS) a. KOSA KATA (200 KOSA KATA/ BULAN) b. TATA BAHASA

c. PERCAKAPAN d. BACA DAN TULIS

(12)

e. KEAKTIFAN f. DISIPLIN

h) EKSTRAKULIKULER a. KEPRAMUKAAN

b. KESENIAN (HADROH, MARAWIS, GAMBUS, MARCHING BAND DAN BAND MUSIK)

c. OLAH RAGA (FUTSAL, BELA DIRI, BASKET, BADMINTON, VOLLEY, TENIS MEJA, DLL)

d. KETERAMPILAN (MENJAHIT) e. KEPUTRIAN

i) Wali Kelas Putra

- Kelas I B : Ust. Ahmad Fauzan, S.Pd.I.

- Kelas I C : Ust. Syafaat Amaludin, S.Pd.I.

- Kelas I D : Ust. Fikri Dzulfikar - Kelas I E : Ust. Muhamad Syafiq - Kelas II : Ust. Nasirudin

- Kelas III : Ust. Juedi j) Wali Kelas Putri

- Kelas I B : Usth. Roisatul Andiya - Kelas I C : Usth. Niswah Azizah - Kelas I D : Usth. Eti Hidayati - Kelas II B : Usth. Alfa Fadhilah, SH.

- Kelas II C : Usth. Rohimah

- Kelas III : Usth. Wulan R.K, A.Md.

(13)

TATA TERTIB SANTRI

PONDOK PESANTREN DARUL MA’ARIF KAPLONGAN KARANGAMPEL INDRAMAYU

BAB I KETENTUAN UMUM

1. Patuh dan taat terhadap kebijakan pengasuh dan pemimpin pesantren serta dewan guru

2. Patuh dan taat terhadap pengurus organisasi santri 3. Menghormati sesama keluarga besar pesantren

4. Menjaga nama baik almamater di dalam maupun di luar pesantren 5. Berbahasa resmi (Bahasa Arab dan Inggris) dalam semua percakapan 6. Mentaati tata tertib santri

BAB II KETENTUAN KHUSUS

Pasal 1

KESOPANAN

1. Wajib mengucapkan salam pada guru dan tamu pesantren 2. Bertutur kata yang sopan kepada siapapun

3. Sopan dalam antrian pada seluruh kegiatan 4. Tidak duduk di atas meja

5. Berjalan pada dengan tidak menggesekkan alas kaki

6. Tidak membuat kegaduhan, berteriak dan bercanda melebihi batas kewajaran

7. Berpakaian sopan, sesuai dengan waktu dan tempat 8. Dalam pertemuan:

a. Tidak gaduh

b. Tidak membawa makanan dan minuman c. Tidak bersiul

d. Tidak mengantuk/tidur e. Mendengarkan dan mencatat

(14)

f. Membawa alat tulis

g. Berpakaian sesuai ketentuan Pasal 2

KETERTIBAN

1. Mentaati ketentuan waktu aktivitas kehidupan pesantren 2. Memiliki alat-alat keseharian

a. Peralatan sekolah : alat tulis, buku pelajaran b. Peralatan tidur : kasur, seprai, bantal & selimut c. Peralatan makan : piring, sendok, gelas

d. Peralatan mandi : sabun, handuk, sikat gigi, pasta gigi, sampo, ember

e. Peralatan sholat : peci hitam/ putih, sajadah/ sorban, sarung, mukena/ baju muslim.

3. Tidak mencoret, merusak, meminjamkan dan menghilangkan perlengkapan atau sarana milik pesantren

4. Tidak mencoret, menggambari, menempelkan gambar/stiker pada dipan, lemari, meja dan kursi belajar, tidak mengubah bentuk dan warna serta wajib memberikan label nama dan kelas

5. Makan pada waktu dan tempat yang telah ditentukan 6. Tidak makan sepiring berdua atau lebih

7. Menyimpan atau menggantung pakaian pada tempat 8. Menjemur handuk pada siang hari

9. Tidak memakai alas kaki ke dalam kamar dan beranda asrama 10. Tidak membuang sampah dan kotoran di sembarang tempat 11. Tidak berbelanja selain di kantin dan koperasi pesantren

12. Tidak menyimpan barang-barang di bawah ranjang, kecuali ember dan keranjang baju

13. Tidak membuat seragam apapun tanpa izin pengurus pesantren 14. Tidak melakukan kegiatan aktifitas jual-beli barang/jasa 15. Mencuci pakaian sesuai dengan ketentuan

16. Potongan rambut rapih

(15)

Pasal 3

KEDISIPLINAN DAN KEAMANAN 1. Tidak merokok

2. Mengunci lemari dan laci meja

3. Tidur di ranjang dan kasur masing-masing 4. Tidak menyalakan lilin di dalam kamar

5. Tidak memiliki/meyimpan senjata tajam, alat elektronik hiburan dan buku yang tidak mendidik

6. Tidak membawa tamu ke kamar kecuali setelah mendapat izin pengasuh/pengurus/pembimbing

7. Tidak mengadakan pertemuan antar santri dan santriwati, kecuali setelah mendapat izin pengasuh/pengurus/pembimbing

8. Tidak membuat kelompok atau ikatan apapun di luar ketentuan 9. Tidak menyimpan uang lebih dari Rp. 50.000,-

10. Santriwati tidak menyimpan/memakai perhiasan (emas) kecuali anting- anting

11. Tidak meminjam atau meminjamkan peralatan pribadi 12. Mengenakan celana panjang waktu tidur

13. Tidak mandi berdua atau lebih Pasal 4

PAKAIAN

1. Berpakaian seragam belajar formal sesuai ketentuan sekolah 2. Model, ukuran dan cara berpakaian sesuai dengan ketentuan;

a. Celana seragam ukuran standar, tidak terlalu lebar atau sempit b. Ukuran lebar bawah celana panjang tidak melebihi sebuku ibu jari

kaki

c. Ukuran pinggang celana tidak di bawah pusar d. Model kantong standar (tidak jahitan luar)

e. Model dan ukuran pakaian harian sesuai dengan pakaian seragam f. Model dan ukuran ikat pinggang standar (kepada dan tali,

maksimal 4 cm dengan warna hitam atau coklat polos)

(16)

g. Pakaian tidak berbahan jeans dan yang sejenisnya h. Seluruh pakaian menggunakan nama diri:

i. Baju pada kerah bagian dalam

ii. Celana pada kantong depan bagian luar iii. Rok pada ban pinggang

3. Model, ukuran dan cara berpakaian santriwati sesuai dengan ketentuan;

a. Baju kurung (bukan kemeja laki-laki)

b. Ukuran baju kurung panjangnya sebatas lutut jika memakai celana panjang, minimal 5 cm dan maksimal 10 cm di atas lutut jika memakai rok

c. Ukuran panjang rok sebatas mata kaki

d. Lengan tangan panjang berkancing dan tidak digulung e. Belahan samping baju kurung (lurus) maksimal 20 cm f. Ukuran jilbab menutupi dada dan beratribut

g. Menggunakan dalaman jilbab h. Mukena berwarna putih

4. Model, ukuran dan cara berpakaian santriwan sesuai dengan ketentuan;

a. Seragam model kemeja standar, lengan pendek sebatas siku, beratribut

b. Ukuran baju standar disesuaikan dengan badan (tidak terlalu besar/

sempit)

c. Baju Koko/ Muslim/ Batik

d. Memakai baju, kaos dan celana dengan rapi 5. Penggunaan pakaian olah raga:

a. Pada hari minggu wajib memakai pakaian olahraga

b. Tidak memakai celana pendek saat olah raga dalam event apapun c. Tidak memakai kaos dengan lengan terpotong

d. Tidak memakai celana dan atau baju selain pakaian olah raga

(17)

Pasal 5 PERIZINAN

A. Meninggalkan Pesantren

1. Izin pulang harus bersama orang tua/ wali, sesuai dengan kriteria.

2. Perpanjangan izin tidak dapat dilakukan melalui telepon

3. Melapor ke petugas jaga di pintu gerbang ketika meninggalkan dan kembali ke Pesantren dengan menunjukkan Surat Ijin/ Jalan

4. Menyerahkan Surat Ijin/ Jalan ke Pengurus ketika kembali ke Pesantren bersama orang tua/ wali maksimal pukul 17.00 WIB 5. Bagi yang meninggalkan pesantren tanpa izin, merupakan

tanggungjawab santri dan atau orang tua/ wali santri yang bersangkutan

6. Bagi santriwan/ wati yang berkenan untuk izin keluar atau pulang diwajibkan untuk menggunakan baju yang rapih (putih hitam)

7. Batas perizinan santriwan/ wati di tentukan melalui waktu perizinan, bagi mereka yang telat maka akan ada sangsi yang diberikan.

8. Bagi yang keluar pondok atau pulang, harap melapor kembali setelah perizinan selesai ke pengasuhan santri.

B. Meninggalkan Sekolah

1. Izin tidak masuk sekolah karena urusan pesantren diurus oleh Penanggungjawab

2. Bila tidak masuk sekolah harus dengan surat ijin tidak masuk sekolah

3. Izin tidak masuk sekolah karena sakit berlaku satu hari dengan rekomendasi bagian kesehatan

(18)

Pasal 6

BAHASA RESMI

1. Menggunakan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris dalam berkomunikasi 2. Tidak menggunakan bahasa daerah dan bahasa prokem/gaul

3. Santri tahun pertama wajib menggunakan bahasa Arab dan inggris mulai semester kedua

4. Santri baru wajib menggunakan bahasa Inggris dan Arab yang telah dipelajari atau diketahui pada semester pertama.

Pasal 7

PELANGGARAN BERAT

1. Melawan pimpinan Pesantren dan dewan guru serta pengurus organisasi 2. Merusak nama baik pesantren dan bekerja sama dengan pihak yang ingin

merusak secara langsung maupun tidak langsung

3. Menggunakan, membawa, memiliki, menjual belikan miras dan narkoba dan sejenisnya termasuk merokok,

4. Meninggalkan pesantren tanpa ijin

5. Meninggalkan kegiatan belajar mengajar tanpa izin pihak Pesantren/

guru.

6. Mangambil hak milik orang lain tanpa ijin

7. Melakukan tindakan asusila dan atau yang mengarah kepada asusila dan pornografi

8. Intimidasi (mengancam) dan pemerasan 9. Malakukan tindakan kekerasan fisik 10. Berkelahi

11. Berkhalwat (berpacaran)

12. Menghina, memfitnah dan atau menghasud orang lain

13. Mencuci pakaian kepada laundry selain yang telah ditetapkan oleh pesantren

14. Sanksi bagi yang melakukan pelanggaran berat langsung dikeluarkan dari pesantren (diberhentikan dalam waktu yang tidak terbatas)

(19)

Pasal 8 S A N K S I

Jenis sanksi bagi pelanggar tata tertib adalah sebagai berikut:

1. Nasihat dan peringatan

2. Hapalan pelajaran dan atau surat Al-Qur‟an 3. Dikaryakan

4. Dijemur dan atau diguyur 5. Dibotak

6. Pemanggilan orang-tua/ wali santri

7. Buat surat perjanjian disaksikan oleh orang-tua 8. Skorsing

9. Diserahkan kembali segala pendidikan dan pengajaran kepada kedua orang-tua atau walinya (diberhentikan dalam waktu yang tidak terbatas) BAB III

ATURAN TAMBAHAN

1. Disiplin dan sunnah-sunnah Pondok Pesantren Darul Ma‟arif yang telah berjalan dan tidak tercantum dalam tata-tertib ini tetap berlaku dan harus ditaati

2. Hal-hal yang belum diatur dalam tata-tertib ini akan diatur kemudian 3. Tata-tertib santri ini berlaku sejak ditetapkannya.

TATA TERTIB WALI SANTRI DAN TAMU KETENTUAN UMUM

1. Mentaati dan mematuhi syarat pernyataan yang telah ditandatangani wali santri pada saat pendaftaran

2. Berperan aktif dalam pelaksanaan pendidikan dan pengajaran

3. Mengadakan komunikasi intensif dengan wali kelas dan bagian-bagian terkait dalam memonitor perkembangan santri

4. Menjaga nama baik pesantren di dalam dan di luar pesantren

5. Menepati kebijakan-kebijakan tentang pendidikan pesantren Darul Ma‟arif

(20)

KETENTUAN KHUSUS Pasal 1

JENGUK SANTRI

1. Mentaati ketentuan waktu dan hari jenguk santri:

a. Hari jum‟at, Sabtu dan minggu b. Hari libur Nasional

c. Pukul 07.00 sampai dengan 17.00 WIB

2. Menjemput dan mengantar santri untuk keperluan di luar pesantren dengan mengikuti ketentuan perizinan yang ditetapkan

3. Menjenguk santri minimal satu bulan sekali dan maksimal dua kali dalam satu bulan

4. Membawa kartu jenguk setiap kunjungan

5. Melapor ke petugas keamanan di pintu gerbang dengan menunjukkan kartu jenguk pada saat kunjungan dan menunjukkan surat izin jika membawa santri ke luar pesantren

Pasal 2

KETERTIBAN

1. Tidak memasuki atau tinggal di kamar santri 2. Berbusana muslim/ muslimah

3. Tidak bercelana pendek

4. Tidak memfasilitasi pertemuan antara santri putera dan puteri yang tidak ada hubungan darah

5. Tidak menjalin hubungan khusus dengan siapapun selain untuk kepentingan pendidikan

6. Tidak melakukan aktifitas jual-beli/bisnis apapun di pesantren 7. Mendukung dan menjaga kebersihan lingkungan pesantren

8. Wali santri putera tidak memasuki kampus asrama puteri pada saat kunjungan

9. Tidak menemui santri pada saat kegiatan santri di dalam kelas, di luar kelas dan atau shalat berjamah sedang berlangsung

(21)

10. Tidak menyelenggarakan kegiatan apapun di dalam maupun di luar pesantren dengan mengatasnamakan lembaga tanpa izin tertulis

11. Tidak mengadakan perayaan ulang tahun santri dan sejenisnya di lingkungan pesantren

12. Tidak meminjamkan Handphone kepada santri Pasal 3

TAMU UMUM

1. Tamu rombongan dengan acara khusus harus mengajukan surat permohonan ke sekretariat pesantren selambatnya dua minggu sebelum kunjungan

2. Tamu umum lapor ke petugas keamanan di pintu gerbang 3. Berpakaian rapi dan sopan.

E. Pembelajaran al-Quran di Pesantren

Pondok Pesantren Darul Ma‟arif menggunakan system pembelajaran seperti layaknya kebanyakan pondok pesantren yang ada di Indonesia pada umumnya yaitu dengan menggunakan system klasikal dan non formal.Pendidikan al-Qurandi pesantren bertujuan dalam rangka untuk menyiapkan anak-anak didiknya menjadi generasi qurani yaitu komitmen dan menjadikan al-Quran sebagai pandangan hidup sehari-hari.

Kemampuan baca tulis al-Quran dengan baik dan benar merupakan target dan sekaligus merupakan tujuan pokok dan perdana dan harus di capai dan sekaligus di miliki oleh setiap peserta santri. Oleh karena itu, pada saat pelaksanaan penerimaan anak setiap lembaga pendidikan Islam, kemampuan baca tulis al-Quran santri hendaknya di jadikan sebgai materi pertama dan utama. Sedangkan materi-materi yang lain sebagai penunjang.

Materi penunjang juga penting namun prioritas kedua setelah membaca al- Quran, sedasnmgkan materi-materi penunjang baru diberikan setelah para santri masuk keprogram lanjutan. Dalam arti, materi penunjang tersebut bsebagai pendukung atau sebagai tambahan saja setelah materi membaca al- Quran tersebut.

(22)

Keikutsertaan dalam mengikuti kegiatan baca tulis al-Quran ada beberapa faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah kepribadian dan faktor pembawaan. Anak yang lahir dalam lingkungan keluarga agamais dan telah di dukung oleh lingkungan masyarakat juga, maka dalam diri anak itu cenderung agamis juga, misalnya senang seperti teman-temanya yang belajar di pesantren. Pada dasarnya, semua manusia itu lahir sudah membawa ketauhidan, karena dalam kandungan manusia sudah mengadakan perjanjian dengan Allah, sehingga wajar kalu faktor pembawaan dapat mempengaruhi keikutsertaan mengikuti baca tulis al- Quran.di samping itu, pada saat lahir kedunia, saat itu juga dikumandangkan adzan dengan maksud agar yang pertama didengar oleh anak itu adalah lantunan ayat-ayat Allah, yakni adzan. Didalam lafad-lafad adzan tersebut terdapat kalimat tauhid yang harus diproklamasikan atau didekralasikan setiap orang Islam dan disosialisasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Faktor ekstern terdiri atas faktor keluarga, sekolah dan masyarakat.

Salah satunya yaitu pengaruh dari pesantren, para santri yang mengikuti baca tulis al-Quran akan mendapat pengaruh dari cara guru mendidik. Relasi antara guru al-Quran dengan santri, relasi santri dengan santri. Cara guru dalam mendidik anak menag tidak begitu besar pengaruhnya, terhadap keikutsertaan anak dalam mengikuti kegiatan di pesantren salah satunya baca tulis al- Quran. Karena pesasntren merupakan sebuah wadah utama dalam mendidik para santri untuk menjadi generasi yang qurani. Dalam pesantren semua para anggotanya setiap melakukan aktifitas apa pun selalu di dahului oleh bacaan-bacaan al-Quran. Dalam arti selalu selalu mensosialisasikan aspek ketauhidannya dalam hidup dan kehidupannya sebagai manusia agamis.

Relasi antara anggota pesantren yang terpenting adalah relasi guru al-Quran dengan santri. Selain itu relasi santri dengan teman-temannya antu dengan anggota pesantren secara keseluruhan yang mempengaruhi keikutsertaan dalam pembinaan baca tulis al-Quran.

(23)

Referensi

Dokumen terkait

(2) Berdasarkan penilaian validator dan penilaian responden dalam uji coba awal dan utam modul pembelajaran Fisika berbasis SAVI pada materi Momentum, Impuls, dan

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dilakukan penelitian mengenai penentuan nilai bilangan peroksida, bilangan asam, dan kadar FFA pada biodiesel dari hasil sintesis,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan setiap jenis burung bervariasi mulai dari kurang dari satu individu burung sampai 17 individu setiap hektar;

Orang pertama yang memimpin pengajian Tarekat Naqsyabandiyah di Surau Desa Rimba Melintang dan sekaligus Mursyid Utama/ Tuan Guru adalah Syekh H. Syekh Muhammad Yusuf

Dari tabel 1.1 terlihat bahwa prestasi belajar matematika siswa kelas VIII-B masih kurang maksimal. Adapun kriteria ketuntasan minimum di SMP Negeri 4 Narmada pada mata

Berdasarkan analisis data dan pembahasan dari penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan bahwa. 1) Modul matematika berilustrasi komik layak digunakan dalam

Teknik yang digunakan untuk memisahkan sinyal akustik bawah air adalah Blind source separation dengan menggunakan algoritma ICA berdasarkan Generalized Gaussian Model.. Sensor

,VBMJUBTQFOEJEJLBOTBOHBUEJUFOUVLBOPMFICFSCBHBJGBLUPSOBNVOZBOHQBMJOHVUBNB EBO TBOHBU EPNJOBO BEBMBI LVBMJUBT QSPGFTJPOBM TFPSBOH HVSV )BNQJS TFNVB VTBIB QFNCBIBSVBO EJCJEBOH