ii
ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK
BRAND
DADUNG PADA PT. MONDRIAN KLATEN
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Ahli Madya Ekonomi Diploma III pada Jurusan Manajemen Industri Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
Nanda Muhammad Syarif
F3507098
PROGRAM STUDI DIII MANAJEMEN INDUSTRI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK BRAND DADUNG PADA PT. MONDRIAN KLATEN
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir dengan Judul :
ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK BRAND DADUNG PADA PT. MONDRIAN KLATEN
Telah disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir Program Studi Diploma III Manajemen Industri, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Sebelas Maret,
v MOTTO
“Dengan ilmu kehidupan menjadi mudah, dengan seni kehidupan
menjadi indah dan dengan agama kehidupan menjadi terarah”
(H. A. Mukti Ali)
“Hidup adalah perjuangan, untuk itu hadapilah segala rintangan dengan kesabaran dan ketabahan karena semua itu akan membuahkan
suatu keberhasilan”
(Kahlil Gibran)
“Mengetahui kekurangan diri kita sendiri adalah tangga buat mencapai cita-cita, berusahalah terus untuk mengisi kekurangan adalah
keberanian yang luar biasa”
(Prof. Dr. Hamka)
“Apa yang sudah berlalu itulah yang terbaik, keadaan yang lalu baik ataupun jelek itulah yang terbaik karena akan menjadi landasan
bagi hari esok”
vi
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati penulis mempersembahkan Tugas
Akhir ini kepada:
1. Kedua orangtuaku tercinta yang telah memberikan do’a, kasih sayang, kesabaran, pengorbanan dan kebahagiaan yang begitu indah dalam
hidupku.
2. Kakak-kakakku yang tercinta, terima kasih dukungan, bantuan dan do’a yang selalu mengiringiku.
3. Segenap semangat, dukungan dan do’a yang pempem berikan sehingga menjadi cambuk dan inspirasi dalam menyelesaikan Tugas
Akhir.
4. Teman-temanku di O’klok (Agha, Andi, Bayu, Boni, Deny, Dicky, Prasetyo, Richi, Restu, Rochmad, Taufik, Yudha) tambah ngedap-edapi
wae.
5. Teman-teman Manajemen Industri angkatan ’07, terima kasih atas kebersamaan, keceriaan dan kekompakannya selama ini, kalian adalah
yang terbaik.
6. Semua sanak saudara, seiman dan seperjuangan yang belum sempat
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr, wb.
Puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini.
Tugas akhir dengan judul “Analisis Peramalan Penjualan Produk Brand Dadung pada PT. Mondrian Klaten” ini disusun dengan maksud untuk melengkapi syarat-syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya
(A.md).
Penulis menyadari sepenuhnya akan keterbatasan penulis dalam
menyusun tugas akhir ini, maka tidak mudah bagi penulis untuk
menyelesaikan tugas akhir ini tanpa bantuan dari banyak pihak. Akhirnya
penulis menyampaikan ungkapan dan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak. selaku Dekan
Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Ibu. Intan Novela QA, SE, M.Si. selaku Ketua Program Studi
Manajemen Industri, Diploma III, Fakultas Ekonomi , Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Drs. Wiyono, MM. selaku pembimbing akademik, yang telah
menyediakan waktu untuk membimbing penulis sehingga tugas
akhir ini selesai sesuai rencana.
4. Ibu Dra. Mahastuti Agoeng, M.Si. selaku pembimbing tugas akhir.
viii
kesabaran beliau yang luar biasa selama memberikan bimbingan,
sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan sesuai rencana
penulis.
5. Ibu Etik Rahmawati, Psi. selaku pimpinan HRD PT. Mondrian
Klaten, yang telah berkenan memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan magang kerja di PT. Mondrian Klaten.
6. Mas Danang Setiawan, selaku karyawan pembimbing PT.
Mondrian terima kasih atas bimbingan dan bantuannya dalam
mencarikan data.
7. Semua pihak yang telah membantu namun tidak sempat saya
sebutkan satu persatu.
Semoga segala bentuk bantuan dan amal baik dari seluruh pihak
diatas mendapatkan balasan pahala yang lebih besar dari Allah SWT.
Penulis juga berharap adanya sumbang, saran maupun kritik yang
membangun dari semua pihak untuk perbaikan tugas akhir ini. Semoga
Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk kepada hamba-Nya yang
sedang menuntut ilmu.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Surakarta, 4 Juni 2010
ix DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .... i
ABSTRAK ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN . ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN . ... xv
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Metode Penelitian ... 6
x
F. Pengukuran Kesalahan (error) Peramalan ... 30
BAB III. PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... 33
1. Sejarah Singkat PT. Mondrian ... 33
2. Visi, Misi dan Goals Perusahaan ... 35
3. Lokasi Perusahaan ... 37
4. Struktur Organisasi Perusahaan ... 38
xi
C. Pembahasan Masalah ... 60
1. Perhitungan Peramalan ... 63
a. Metode Single Moving Averages ... 63
b. Metode Weighted Moving Averages ... 73
c. Metode Exponential Smoothing ... 83
2. Perbandingan Hasil peramalan ... 92
BAB IV. PENUTUP A. Kesimpulan ... 94
B. Saran ... 95
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tingkat Pendidikan Karyawan PT.Mondrian ... 46 Tabel 3.2 Data Penjualan Produk Brand Dadung
PT. Mondrian April 2009-Maret 2010 ... 61 Tabel 3.3 Peramalan Penjualan Produk Brand Dadung
Dengan Metode Single Moving Average 3-bulanan April 2009-April 2010 ... 65 Tabel 3.4 Pengukuran Kesalahan (error) Peramalan
Pada Peramalan Penjualan Produk Brand Dadung Dengan Metode Single Moving Average 3-bulanan
April 2009-April 2010 ... 67 Tabel 3.5 Peramalan Penjualan Produk Brand Dadung
Dengan Metode Single Moving Average 4-bulanan
April 2009-April 2010 ... 70 Tabel 3.6 Pengukuran Kesalahan (error) Peramalan
Pada Peramalan Penjualan Produk Brand Dadung Dengan Metode Single Moving Average 4-bulanan
April 2009-April 2010 ... 72 Tabel 3.7 Peramalan Penjualan Produk Brand Dadung
Dengan Metode Weighted Moving Average
3-bulan Terbobot April 2009-April 2010 ... 75 Tabel 3.8 Pengukuran Kesalahan (error) Peramalan
Pada Peramalan Penjualan Produk Brand Dadung Dengan Metode Weighted Moving Average
3-bulan Terbobot April 2009-April 2010 ... 77 Tabel 3.9 Peramalan Penjualan Produk Brand Dadung
Dengan Metode Weighted Moving Average
4-bulan Terbobot April 2009-April 2010 ... 80 Tabel 3.10 Pengukuran Kesalahan (error) Peramalan
Pada Peramalan Penjualan Produk Brand Dadung Dengan Metode Weighted Moving Average
xiii
Tabel 3.11 Peramalan Penjualan Produk Brand Dadung Dengan Metode Exponential Smoothing (
April 2009-April 2010 ... 85 Tabel 3.12 Pengukuran Kesalahan (error) Peramalan
Pada Peramalan Penjualan Produk Brand Dadung Dengan Metode Exponential Smoothing (
April 2009-April 2010 ... 87 Tabel 3.13 Peramalan Penjualan Produk Brand Dadung
Dengan Metode Exponential Smoothing (
April 2009-April 2010 ... 89 Tabel 3.14 Pengukuran Kesalahan (error) Peramalan
Pada Peramalan Penjualan Produk Brand Dadung Dengan Metode Exponential Smoothing (
April 2009-April 2010 ... 91 Tabel 3.15 Perbedaan Hasil Pola Distribusi Nilai-Nilai
Peramalan dan Kesalahan (error) Peramalan Penjualan Produk Brand Dadung
dengan Tiga Metode Peramalan ... 92 Tabel 4.1 Perbedaan Hasil Pola Distribusi Nilai-Nilai
Peramalan dan Kesalahan (error) Peramalan Penjualan Produk Brand Dadung
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran ... 15 Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Mondrian Klaten ... 39 Gambar 3.2 Skema Proses Produksi ... 52 Gambar 3.3 Pola Historis Data Aktual penjualan
Produk Brand Dadung Pada PT. Mondrian
April 2009-Maret 2010 ... 62 Gambar 3.4 Data Aktual dan Peramalan
Penjualan Produk Brand Dadung Berdasarkan
Metode Single Moving Average 3-bulanan ... 66 Gambar 3.5 Data Aktual dan Peramalan
Penjualan Produk Brand Dadung Berdasarkan
Metode Single Moving Average 4-bulanan ... 71 Gambar 3.6 Data Aktual dan Peramalan
Penjualan Produk Brand Dadung Berdasarkan Metode Weighted Moving Average
3-bulan Terbobot ... 76 Gambar 3.7 Data Aktual dan Peramalan
Penjualan Produk Brand Dadung Berdasarkan Metode Weighted Moving Average
4-bulan Terbobot ... 81 Gambar 3.8 Data Aktual dan Peramalan
Penjualan Produk Brand Dadung Berdasarkan
Metode Exponential Smoothing ... 86
Gambar 3.9 Data Aktual dan Peramalan
Penjualan Produk Brand Dadung Berdasarkan
ii ABSTRAK
Analisis Peramalan Penjualan Produk Brand Dadung Pada PT. Mondrian Klaten
Nanda Muhammad Syarif F3507098
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah (1) mengetahui kesesuaian pola distribusi nilai-nilai peramalan penjualan produk brand Dadung dengan pola historis data aktual penjualan apabila menggunakan metode Exponential Smoothing dibandingkan dengan metode Single Moving Averages dan Weighted Moving Averages. (2) Mengetahui adanya perbedaan hasil pengukuran kesalahan (error) peramalan dari ketiga metode peramalan tersebut.
Metode peramalan yang digunakan untuk meramalkan penjualan produk brand Dadung adalah metode Single Moving Averages 3-bulanan dan 4-bulanan, Weighted Moving Averages 3-bulan terbobot dan 4-bulan terbobot, serta Exponential Smoothing . Untuk pengukuran kesalahan (error) peramalan menggunkan MAD dan MSE. Kemudian membandingkan hasil peramalan dengan ketige metode peramalan tersebut, untuk dicari metode peramalan yang memiliki kesesuaian antara pola distribusi nilai-nilai peramalan dengan pola historis data aktual penjualan dan yang memiliki tingkat MAD dan MSE terkecil.
Dari data yang telah dianalisis, penulis dapat mengambil kesimpulan. Bahwa metode Exponential Smoothing memiliki kesesuaian atau menyerupai antara pola distribusi nilai-nilai peramalan dengan pola historis data aktual penjualan dan memiliki kesalahan (error) peramalan yang terkecil dengan MAD sebesar 3.051,8 pieces dan MSE sebesar 11.572.300 pieces.
Berdasarkan hasil kesimpulan tersebut, maka PT. Mondrian sebaiknya menggunakan metode Exponential Smoothing dalam meramalkan penjualan produk brand Dadung, karena nilai-nilai peramalan memiliki kesesuaian atau menyerupai dengan pola historis data aktual penjualan dan memiliki tingkat kesalahan (error) peramalan MAD dan MSE terkecil.
iii ABSTRACT
Brand Product Sales Forecasting Analysis Dadung At PT. Mondrian Klaten
Nanda Muhammad Syarif F3507098
The aim of this research are (1) understand the suitability of the pattern of distribution of the values of the brand product sales forecasting Dadung with historical patterns of actual sales data when using Exponential smoothing method compared with the method of Single Moving Averages and Weighted Moving Averages. (2) Determine the differences in measurement error (error) prediction of the three forecasting methods.
Forecasting methods used to forecast the sales of brand products is the method Dadung Single Moving averages three-monthly and monthly, Weighted Moving Averages weighted three-month and four-month weighted, and Exponential Smoothing α = 0.5 and α = 0.9. For the measurement error is forecasting used MAD and MSE. Then compare the results with three forecasting methods for forecasting methods that have sought adjustment of the distribution pattern of forecast values with actual data and historical patterns of sales and who has the smallest rate of MAD and MSE.
From the data have been analyzed, the author can draw conclusions. That the method of Exponential Smoothing α = 0.9 has the suitability or resembles the distribution pattern of forecast values with actual data and historical patterns of sales and has an error with the smallest forecast for 3051.8 MAD and MSE pieces of 11.5723 million pieces.
Based on the results of those conclusions, then the PT. Mondrian should use the Exponential Smoothing method α = 0.9 in forecasting sales Dadung brand products, because these values have a fitness or resembles forecasting with historical patterns of actual sales data and has a margin of error is forecasting the smallest MAD and MSE.
Keywords: forecasting, sales, compliance, measurement error.
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini perkembangan di sektor perdagangan dirasakan cukup
pesat, salah satu faktor yang menjadi penyebab adalah meningkatnya
permintaan konsumen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Meningkatnya permintaan konsumen akan barang membuat
perusahaan semakin kreatif dalam produktivitas dan pemasarannya.
Akan tetapi permintaan dari konsumen yang semakin meningkat itu
tidak selalu sama dari waktu kewaktu, adakalanya permintaan tinggi,
dan terkadang menunjukkan suatu penurunan. Fluktuasi permintaan
konsumen tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya seperti pesaing, pemasok, pemerintah, krisis ekonomi, dan
faktor lain yang tidak diduga sebelumnya, seperti peningkatan atau
penurunan di sektor lain yang dapat mempengaruhi penjualan
perusahaan. Kondisi permintaan konsumen yang fluktuatif tersebut
membuat perusahaan dihadapkan pada masa depan yang penuh
dengan ketidakpastian, untuk itu perlu bagi perusahaan melakukan
suatu peramalan.
Peramalan adalah seni dan ilmu yang memprediksi
peristiwa-peristiwa pada masa depan (Render dan Heizer, 2005:136).
2 perusahaan, misalnya pada bagian pemasaran yang selalu ingin
mengetahui bagaimana volume penjualan suatu produk dimasa
mendatang.
Pada umumnya konsep pemasaran dalam suatu perusahaan tidak
lain adalah untuk mengetahui besarnya volume penjualan. Dalam
konsep pemasaran kemajuan suatu perusahaan sangat dipengaruhi
oleh besar kecilnya produksi dan penjualan produk. Penjualan
merupakan kegiatan ekonomis dimana dengan penjualan sebuah
perusahaan akan memperoleh hasil atau laba sesuai yang diinginkan.
Dari keterangan tersebut maka terlihat betapa pentingnya fungsi
penjualan bagi sebuah perusahaan, dan untuk mengetahui besarnya
penjualan saat ini atau yang akan datang, sebuah perusahaan perlu
untuk melakukan peramalan penjualan.
Peramalan penjualan harus dibuat cermat, teliti dan dengan
perhitungan yang baik dengan bantuan metode-metode peramalan
yang ada. Walaupun pada dasarnya sebuah peramalan tidak selalu
benar dan tepat, namun dengan metode peramalan yang tepat
diharapakan akan memberikan suatu dasar analisa dan cara berfikir
yang sistematis atas pemecahan suatu masalah. Untuk itu melalui
analisa dengan metode peramalan, maka dapat menghindari jumlah
persediaan yang menumpuk di gudang akibat produk tidak terjual atau
kekurangan persediaan produk ketika ada kenaikan permintaan.
3 berapa jumlah produk yang harus disediakan untuk penjualan yang
akan datang.
Di Klaten terdapat perusahaan garment yang bergerak dalam
bidang usaha pembuatan pakaian jadi, perusahaan ini adalah PT.
Mondrian. PT. Mondrian adalah perusahaan yang dipimpin oleh
seorang Direktur Utama yang dibantu oleh sekretaris perusahaan,
Manager Umum dan Manager yang menangani Sistem Teknologi
Informasi. Perusahaan ini memproduksi pakaian jadi dengan brands,
diantaranya Dadung, Be-Gaya, Sekido dan Kabar.
Dalam penelitian ini penulis ingin melakukan penelitian terhadap
produk brand Dadung. Pemilihan produk brand Dadung didasarkan
pada produk yang memiliki variasi mode, warna dan gambar yang
beraneka macam sesuai perkembangan mode yang sedang digemari
konsumen saat ini. Produk brand Dadung juga memiliki volume
penjualan yang berfluktuasi dari bulan ke bulan, sehingga
mengantarkan PT. Mondrian pada kondisi permintaan masa depan
yang penuh dengan ketidakpastian. Untuk itu PT. Mondrian perlu
melakukan suatu peramalan penjualan guna menentukan berapa
jumlah produk yang harus disediakan, sehingga dapat memperkecil
resiko kerugian dengan pemilihan metode peramalan yang tepat.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil judul Tugas
Akhir “ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK BRAND
4 B. Rumusan Masalah
Penulisan rumusan masalah digunakan penulis sebagai acuan
dalam rangka melakukan penelitian, untuk itu penulis ingin
mengangkat permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah pola distribusi nilai-nilai peramalan penjualan produk brand
Dadung dengan metode Exponential Smoothing menunjukkan
kesesuaian dengan pola historis data aktual penjualan apabila
dibandingkan dengan metode Single Moving Averages dan
Weighted Moving Averages?
2. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran kesalahan (error)
peramalan dari ketiga metode peramalan tersebut?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kesesuaian pola distribusi nilai-nilai peramalan
penjualan produk brand Dadung dengan pola historis data aktual
penjualan apabila menggunakan metode Exponential Smoothing
dibandingkan dengan metode Single Moving Averages dan
Weighted Moving Averages.
2. Untuk mengetahui adanya perbedaan hasil pengukuran kesalahan
5 D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Penulis
Dapat memperoleh gambaran tentang dunia kerja secara
langsung dari perusahaan yang diteliti. Serta dapat menerapkan
ilmu yang telah diperoleh selama di bangku kuliah mengenai
perencanaan penjualan dengan metode peramalan yang tepat pada
sebuah perusahaan.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi
perusahaan, sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan mengenai pengadaan jumlah produk brand Dadung yang
akan disediakan untuk penjualan pada bulan berikutnya.
3. Bagi Pembaca
Dapat memberi wawasan atau gambaran tentang peramalan
penjualan pada sebuah perusahaan dengan metode peramalan
6 E. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu penelitian yang berusaha
untuk membantu menuturkan pemecahan masalah-masalah yang
ada berdasarkan data, menyajikan data penjualan dan
menganalisis data penjualan dengan metode peramalan kemudian
membuat kesimpulan.
2. Obyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Mondrian yang bergerak
dibidang industri garment, dengan alamat Jl. KH. Hasyim Ashari,
No.171 (By Pass) Mojayan, Klaten.
PT. Mondrian merupakan perusahaan yang memproduksi
pakaian jadi dengan brands, diantaranya Dadung, Be-Gaya,
Sekido dan Kabar. Pada penelitian ini, peneliti memilih penjualan
brand Dadung sebagai obyek penelitian untuk melakukan
peramalan penjualan pada bulan berikutnya. Hal ini didasarkan
karena produk brand Dadung memiliki variasi mode, warna dan
gambar yang beraneka macam sesuai perkembangan mode yang
sedang digemari konsumen saat ini, selain itu data aktual
7 3. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis data :
1) Data kuantitatif adalah data yang berupa angka nominal dari
perusahaan yang diteliti. Adapun data yang diperoleh yaitu
a) Data penjualan produk brand Dadung pada PT. Mondrian
selama bulan April 2009-Maret 2010.
b) Data jumlah karyawan PT. Mondrian.
2) Data kualitatif adalah data yang dijelaskan secara deskriptif
atau beberapa penjelasan tentang gambaran umum
perusahaan. Adapun data yang diperoleh, yaitu :
a) Produk yang dihasilkan oleh PT. Mondrian.
b) Struktur organisasi perusahaan yang dimiliki oleh PT.
Mondrian.
c) Definisi perusahaan PT. Mondrian.
b. Sumber Data :
1) Data primer
Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari
sumbernya, ataupun diperoleh langsung dengan melakukan
pengamatan, adapun data yang diperoleh berupa :
a) Aktifitas dalam proses produksi.
b) Komponen bahan-bahan dan alat-alat dalam proses
8 2) Data sekunder
Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau
data yang diperoleh dari catatan dan arsip perusahaan yang
berhubungan dengan penelitian. Adapun data sekunder
yang diperoleh dari perusahaan berupa :
1) Data penjualan produk brand Dadung pada bulan April
2009-Maret 2010.
2) Definisi perusahaan PT. Mondrian.
3) Riset kepustakaan hasil penelitian sebelumnya.
4. Metode Pengumpulan Data
a. Observasi
Yaitu dengan mengadakan pengamatan secara langsung
pada objek yang diteliti dan mencatat data-data yang
diperlukan.
b. Wawancara
Yaitu dengan menyusun daftar pertanyaan yang disiapkan
secara tertulis sebagai pedoman yang diajukan kepada pihak
9 5. Metode Analisis Data
Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam peramalan yang
akurat dan tepat. Pertama adalah pengumpulan data, data harus
relevan agar peramalan yang dihasilkan bisa memberikan informasi
yang akurat. Kedua adalah pemilihan metode yang tepat.
Berdasarkan uraian diatas maka metode analisis data yang
digunakan oleh penulis untuk peramalan penjualan produk brand
Dadung pada PT. Mondrian Klaten adalah dengan metode Single
Moving Averages, Weighted Moving Averages dan Exponential
Smoothing. Sedangkan untuk menghitung kesalahan (error)
peramalan yaitu dengan menggunakan MAD (Mean Absolute
Devition) dan MSE (Mean Squere Error).
a. Metode peramalan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Metode Rata-rata Bergerak Tunggal (Single Moving
Averages).
Single Moving Averages ini diperoleh dengan mengambil
rata-rata dari beberapa data masa lalu yang terbaru. Tujuan
utama dari metode ini adalah untuk mengurangi atau
10 dengan waktu (Nasution, 2006:246). Menurut Gasperz
(2005:87) model rata-rata bergerak menggunakan sejumlah
data aktual permintaan yang baru untuk membangkitkan nilai
ramalan untuk permintaan di masa yang akan datang,
metode ini akan efektif apabila pola data tidak menunjukkan
kecenderungan trend dari waktu kewaktu. Menurut Render
dan Heizer (2005:143) Single Moving Averages adalah
metode peramalan yang menggunakan rata-rata dari
sejumlah data terkini untuk meramalkan periode mendatang.
Secara matematis, Render dan Heizer (2005:143)
menuliskan persamaan Single Moving Averages sebagai
berikut:
Keterangan :
Jumlah periode dalam rata-rata bergerak
(periode yang digunakan pada penelitian ini adalah
11 2) Metode Rata-rata Bergerak Terbobot (Weighted Moving
Averages)
Model rata-rata bergerak terbobot lebih responsif
terhadap perubahan, karena data dari periode yang baru
diberi bobot yang lebih besar (Gasperz, 2005:92). Pemilihan
bobot merupakan hal yang tidak pasti (arbirter), karena tidak
ada rumus untuk menetapkannya (Render dan Heizer,
2005:144). Seperti halnya pada rata-rata bergerak
sederhana, metode ini akan efektif apabila pola data tidak
menunjukkan kecenderungan trend dari waktu kewaktu
(Gasperz, 2005:76).
Secara matematis, Render dan Heizer (2005:144)
menuliskan persamaan Weighted Moving Averages sebagai
berikut:
Keterangan:
(pembobot yang digunakan penulis dalam penilitian ini
12 3) Metode Penghalusan Eksponensial (Exponential
Smoothing).
Eksponential Smoothing adalah metode peramalan yang
mudah digunakan dan efisien bila dilakukan dengan
komputer, metode peramalan ini merupakan rata-rata
bergerak dengan pembobotan dimana data diberi bobot oleh
sebuah fungsi eksponensial (Render dan Heizer, 2005:145),
Bobot yang digunakan disimbolkan dengan alpha ( ). Nilai
alpha bisa ditentukan secara bebas, yang bisa mengurangi
kesalahan (error) peramalan. Biasanya nilai alpha ( ) antara
0 sampai 1. Metode ini akan efektif apabila pola data tidak
menunjukkan kecenderungan trend dari waktu kewaktu
(Gasperz, 2005:76).
Secara matematis, Render dan Heizer (2005:146)
menuliskan persamaan Exponential Smoothing sebagai
berikut:
Keterangan:
= Ramalan baru.
= Ramalan sebelumnya.
= Konstanta penghalusan antara 0-1, dimana dalam
penelitian ini penulis menggunakan (
13 = Penjualan produk brand Dadung periode
sebelumnya.
b. Metode pengukuran kesalahan peramalan (Forecast
Error) yang digunakan adalah:
1) Rata-rata Deviasi Mutlak (Mean Absolute Deviation=MAD).
MAD merupakan rata-rata kesalahan mutlak selama
periode tertentu, tanpa memperhatikan apakah hasil
peramalan lebih besar atau lebih kecil dibandingkan
dengan kenyataannya (Nasution, 2006:240). Menurut
Render dan Heizer, (2005:148) MAD adalah sebuah
ukuran untuk kesalahan menyeluruh untuk suatu model.
Secara matematis, Render dan Heizer (2005:148)
merumuskan persamaan MAD sebagai berikut:
Keterangan:
= Data aktual penjualan produk brand Dadung
periode ke .
= Peramalan penjualan produk brand Dadung
periode ke .
14 2) Rata-rata kuadrat kesalahan (Mean Square Error=MSE)
MSE merupakan metode alternatif dalam suatu
metode kesalahan peramalan. Menurut Render dan
Heizer (2005:149) MSE adalah rata-rata perbedaan
kuadrat antara nilai yang diramal dengan nilai yang
diamati.
Secara matematis, Render dan Heizer (2005:150)
merumuskan persamaan MSE sebagai berikut:
Keterangan:
= Data aktual penjualan produk brand Dadung
periode ke .
= Peramalan penjualan produk brand Dadung periode
ke .
15 F. Kerangka Pemikiran
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Penentuan Metode Peramalan Single Moving Averages, Weighted Moving
Averages, dan Exponential Smoothing. Data Historis
Data penjualan produk brand Dadung pada bulan sebelumnya
Pengukuran Kesalahan (error) Peramalan Mencari kesalahan (error) peramalan dari
masing-masing metode peramalan
Penentuan Metode Peramalan yang Tepat Dipilih metode yang memiliki kesamaan antara pola distribusi nilai-nilai peramalan dengan pola distribusi data aktual penjualan dan yang memiliki
kesalahan (error) peramalan terkecil
16 Keterangan:
Produk brand Dadung memiliki volume penjualan yang berfluktuasi
dari bulan kebulan, sehingga mengantarkan PT. Mondrian pada
kondisi permintaan masa depan yang penuh dengan ketidakpastian.
Untuk itu PT. Mondrian perlu melakukan suatu peramalan penjualan
guna menentukan berapa jumlah produk yang harus disediakan,
sehingga dapat memperkecil resiko kerugian dengan pemilihan
metode peramalan yang tepat.
Dalam membuat peramalan diperlukan data historis pada periode
sebelumnya, data periode sebelumnya digunakan untuk meramalkan
periode yang akan datang. Selanjutnya untuk menghitung data
tersebut digunakan tiga metode, yaitu Single Moving Averages
(3-bulanan dan 4-(3-bulanan), Weighted Moving Averages (3-periode
terbobot dan 4-periode terbobot), Exponential Smoothing
( . Dari hasil peramalan dapat diketahui nilai
penjualan produk brand Dadung pada bulan berikutnya dan pola
distribusi nilai-nilai peramalan. Selanjutnya membandingkan pola
distribusi nilai-nilai peramalan dengan pola historis data aktual
penjualan, untuk menentukan kesesuaian dari nilai-nilai peramalan
dengan pola historis data aktual penjualan.
Dari hasil peramalan tersebut kemudian dicari perbedaan hasil
kesalahan (error) peramalan dari masing-masing metode peramalan.
17 adalah MAD (Mean Absolute Deviation) dan MSE (Mean Square
Error). Selanjutnya memilih metode peramalan yang paling tepat, untuk
mengetahui metode peramalan yang paling tepat dapat dicari dengan
memilih metode yang memiliki kesesuaian antara pola distribusi
nilai-nilai peramalan dan data aktual penjualan, serta yang memiliki tingkat
kesalahan (error) peramalan terkecil.
Dengan adanya peramalan tersebut diharapkan dapat memberikan
kemudahan untuk mengetahui jumlah permintaan konsumen, sehingga
dapat dijadikan dasar untuk perencanaan produksi oleh Manajer
perusahaan dalam memproduksi produk brand Dadung pada bulan
18 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Peramalan
Adapun pengertian peramalan menurut pendapat beberapa ahli,
diantaranya:
a. Menurut Render dan Heizer (2005:136) peramalan adalah seni dan
ilmu yang memprediksi peristiwa-peristiwa pada masa depan.
b. Peramalan adalah suatu cara untuk mengukur atau menaksir
kondisi bisnis pada masa mendatang (Gunawan dan Marwan,
2004:148).
c. Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan
dimasa mendatang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran
kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam
rangka memenuhi permintaan barang maupun jasa (Nasution,
2006:235).
d. Menurut Gasperz (2005:71) peramalan adalah merupakan suatu
dugaan terhadap permintaan yang akan datang berdasarkan pada
beberapa variabel peramal, sering berdasarkan pada data deret
19 e. Peramalan adalah perhitungan yang obyektif dengan menggunakan
data-data masa lalu, untuk menentukan sesuatu dimasa yang
akan datang (Pontas Pardede, 2005:24).
Berdasarkan pengertian yang dipaparkan oleh beberapa ahli
diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa pengertian peramalan
adalah suatu cara untuk memprediksikan peristiwa yang belum
terjadi, dengan tujuan memperkirakan peristiwa-peristiwa yang
akan terjadi di masa depan dengan selalu memerlukan data-data
di masa lalu. Sehingga diharapakan kemungkinan terjadinya
peristiwa-peristiwa yang tidak sesuai dengan tujuan yang
diharapkan dapat segera diantisipasi.
B. Tujuan Peramalan
Menurut Gasperz (2005:75) tujuan peramalan adalah untuk meramalkan permintaan dan item-item independent demand dimasa
yang akan datang. Sedangkan menurut Subagyo (2002:01) tujuan
peramalan adalah mendapatkan peramalan yang bisa meminimalkan
kesalahan meramal (forecast error) yang bisa diukur dengan Mean
Absolute Error (MAD) dan Mean Squared Error (MSE). Dengan adanya
peramalan ini berarti manajemen perusahaan telah mendapatkan
gambaran penjualan dimasa yang akan datang, sehingga manajemen
perusahaan dapat memperoleh masukan yang sangat berarti dalam
20 C. Tahap-tahap Peramalan
Menurut Gasperz (2005:74) terdapat sembilan langkah yang harus
diperhatikan dalam menjamin efektivitas dan efisiensi dari sistem
peramalan, diantaranya:
a. Menentukan tujuan dari peramalan.
b. Memilih item independent demand yang akan diramalkan.
c. Menentukan horizon waktu peramalan (apakah jangka panjang,
jangka menengah atau jangka pendek).
d. Memilih model-model peramalan.
e. Memperoleh data yang dibutuhkan untuk melakukan peramalan.
f. Validasi model peramalan.
g. Membuat peramalan.
h. Implementasi hasil peramalan.
i. Memantau keandalan hasil peramalan.
D. Jenis-jenis Peramalan
a. Menurut Render dan Heizer (2005:138) peramalan dapat
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1) Peramalan Ekonomi
Peramalan ekonomi membahas siklus bisnis dengan
memprediksi tingkat inflasi, suplai uang permulaan perumahan,
21 2) Peramalan Teknologi
Peramalan teknologi berkaitan dengan tingkat kemajuan
teknologi, yang akan melahirkan produk-produk baru yang
mengesankan, membutuhkan pabrik, dan peralatan baru.
3) Peramalan Permintaan
Peramalan permintaan adalah proyeksi permintaan untuk
produk atau jasa perusahaan. Peramalan ini disebut juga
peramalan penjualan mengarahkan produksi, kapasitas dan
sistem penjadwalan perusahaan dan bertindak sebagai
masukan untuk perencanaan keuangan, pemasaran, keuangan,
dan personalia.
Selain itu, Nasution (2006:236) membedakan peramalan
dalam hubungannya dengan horizon waktu menjadi tiga
kelompok waktu, yaitu:
1) Peramalan jangka panjang
Peramalan jangka panjang pada umumnya 2 sampai
10 tahun. Peramalan ini digunakan untuk perencanaan
produk dan perencanaan sumber daya.
2) Peramalan jangka menengah
Peramalan jangka menengah pada umumnya 1 sampai
24 bulan. Peramalan ini lebih mengkhusus dibandingkan
22 menentukan aliran kas, perencanaan produksi, dan
penentuan anggaran.
3) Peramalan jangka pendek
Peramalan jangka pendek pada umumnya 1 sampai 5
minggu. Peramalan ini digunakan untuk mengambil
keputusan dalam hal perlu tidaknya lembur, penjadwalan
kerja, dan lain-lain keputusan control jangka pendek.
E. Metode Peramalan
Dalam proses peramalan yang akurat dan bermanfaat, selain mengandalkan pengumpulan data yang relevan juga diperlukan
metode-metode peramalan yang tepat. Menurut Render dan Heizer
(2005:140) terdapat dua pendekatan yang digunakan dalam
peramalan, yaitu:
a. Pendekatan Kualitatif
Yaitu pendekatan peramalan yang menggabungkan
faktor-faktor penting seperti instuisi pengambilan keputusan, pengalaman
pribadi, emosi dan sistem nilai (Render dan Heizer, 2005:140).
Menurut Render dan Heizer (2005:140) dalam pendekatan
23 1) Juri dari opini eksekutif
Metode ini mengambil opini dari sekelompok kecil manajer
tingkat tinggi, seringkali dikombinasikan dengan model-model
statistik, dan menghasilkan estimasi permintaan kelompok.
2) Gabungan armada penjualan
Dalam pendekatan ini, setiap wiraniaga mengestimasi
jumlah penjualan di wilayahnya, ramalan ini kemudian dikaji
ulang untuk meyakinkan kerealistisannya, kemudian
dikombinasikan pada tingkat provinsi dan nasional untuk
mencapai ramalan secara menyeluruh.
3) Metode Delphi
Teknik peramalan dimana suatu proses kelompok
mengizinkan para ahli, yang mungkin tinggal diberbagai
tempat, untuk membuat suatu peramalan.
4) Survey pasar konsumen
Metode peramalan yang menerima masukan dari
konsumen tanpa melihat rencana pembelian masa depannya.
b. Pendekatan Kuantitatif
Yaitu pendekatan peramalan yang menggunakan satu atau
lebih model matematis, dengan data masa lalu dan variabel sebab
akibat, untuk meramalkan permintaan (Render dan Heizer,
24 Menurut Render dan Heizer (2005:141) peramalan kuantitatif
dikelompokan kedalam dua model, yaitu:
1) Model Seri Waktu (Time Series)
Metode time series adalah teknik peramalan yang
menggunakan sekumpulan data masa lalu untuk melakukan
peramalan (Render dan Heizer, 2005:141).
Pengolahan data kuantitatif dari seri waktu, dapat dilakukan
dengan empat metode (Render dan Heizer, 2005:141), yaitu:
a) Pendekatan Naif (Naive Method)
Metode peramalan yang mengasumsikan bahwa
permintaan pada periode berikutnya adalah sama dengan
permintaan dalam periode sebelumnya.
b) Metode Rata-rata Bergerak Tunggal (Single Moving
Averages)
Single Moving Averages ini diperoleh dengan
mangambil rata-rata dari beberapa data masa lalu yang
terbaru. Tujuan utama dari metode ini adalah untuk
mengurangi atau menghilangkan variasi acak permintaan
dalam hubungannya dengan waktu (Nasution, 2006:246).
Menurut Gasperz (2005:87) model rata-rata bergerak
menggunakan sejumlah data aktual permintaan yang baru
untuk membangkitkan nilai ramalan untuk permintaan di
25 pola data tidak menunjukkan kecenderungan trend dari
waktu kewaktu. Menurut Render dan Heizer (2005:143)
Single Moving Averages adalah metode peramalan yang
menggunakan rata-rata dari sejumlah data terkini untuk
meramalkan periode mendatang.
Secara matematis, Render dan Heizer (2005:143)
menuliskan persamaan Single Moving Averages sebagai
berikut:
Keterangan:
= Jumlah periode dalam rata-rata bergerak.
c) Metode Rata-rata Bergerak Terbobot (Weighted Moving
Averages)
Model rata-rata bergerak terbobot lebih responsif
terhadap perubahan, karena data dari periode yang baru
diberi bobot yang lebih besar (Gasperz, 2005:92). Pemilihan
bobot merupakan hal yang tidak pasti (arbirter), karena tidak
ada rumus untuk menetapkannya (Render dan Heizer,
2005:144). Seperti halnya pada rata-rata bergerak
26 menunjukkan kecenderungan trend dari waktu kewaktu
(Gasperz, 2005:76).
Secara matematis, Render dan Heizer (2005:144)
menuliskan persamaan Weighted Moving Averages sebagai
berikut:
d) Metode Penghalusan Eksponensial (Exponential Smoothing)
Eksponential Smoothing adalah metode peramalan yang
mudah digunakan dan efisien bila dilakukan dengan
komputer, metode peramalan ini merupakan rata-rata
bergerak dengan pembobotan dimana data diberi bobot oleh
sebuah fungsi eksponensial (Render dan Heizer, 2005:145),
Bobot yang digunakan disimbolkan dengan alpha ( ). Nilai
alpha bisa ditentukan secara bebas, yang bisa mengurangi
kesalahan (error) peramalan. Biasanya nilai alpha ( ) antara
0 sampai 1. Metode ini akan efektif apabila pola data tidak
menunjukkan kecenderungan trend dari waktu kewaktu
27 Secara matematis, Render dan Heizer (2005:146)
menuliskan persamaan Exponential Smoothing sebagai
berikut:
Keterangan:
= Ramalan baru
= Ramalan sebelumnya
= Konstanta penghalusan
= Permintaan aktual periode sebelumnya
e) Metode Proyeksi Trend (Trend Projection)
Proyeksi trend adalah teknik mencocokan garis trend
kerangkaian titik dan data historis dan kemudian
memproyeksikan garis itu ke dalam ramalan
jangka-menengah hingga jangka-panjang (Render dan Heizer,
2005:156). Model ini dipergunakan sebagai model
peramalan apabila pola historis dari data aktual permintaan
menunjukkan adanya suatu kecenderungan trend atau
menaik dari waktu kewaktu (Gasperz, 2005:102).
Secara matematis, Render dan Heizer (2005:156)
28 nilai diperoleh dengan:
Sedangkan nilai diperoleh dengan:
Keterangan:
= Nilai variabel tidak bebas
= Perpotongan sumbu y
= Kelandaian garis regresi
= Nilai variabel bebas (dalam hal ini waktu)
2) Model kausal
Model peramalan kausal mengembangkan suatu model
sebab-akibat antara permintaan yang diramalkan dengan
variabel-variabel lain yang dianggap berpengaruh (Nasution,
2006:251). Adapun salah satu teknik kausal yang bisa
digunakan adalah regresi linear sederhana.
Regresi Linear sederhana dalah model peramalan yang
sama yang kita gunakan dalam metode kuadrat kecil dari
proyeksi trend. Variabel-variabel tidak bebas yang akan diramal
29 melainkan variabel yang berkaitan dengan variabel (Render
dan Heizer, 2005:165). Sebagai contoh: permintaan akan baju
baru mungkin berhubungan dengan banyaknya populasi,
pendapatan masyarakat, jenis kelamin,dan budaya daerah.
Secara matematis, Render dan Heizer (2005:165)
menuliskan persamaan Regresi Linear sebagai berikut:
nilai diperoleh dengan:
Sedangkan nilai diperoleh dengan:
Keterangan:
= Nilai variabel tidak bebas
= Perpotongan sumbu y
= Kelandaian garis regresi
30 F. Pengukuran Kesalahan (error) Peramalan
Menurut Nasution (2006:240) pengukuran akurasi hasil peramalan
yang merupakan ukuran kesalahan peramalan adalah ukuran tentang
tingkat perbedaan antara hasil peramalan dengan permintaan yang
sebenarnya terjadi. Menurut Nasution (2006:240) ada empat metode
yang biasa digunakan untuk mengevaluasi kesalahan (error)
peramalan, diantaranya:
a. Rata-rata Deviasi Mutlak (Mean Absolute Deviation = MAD)
MAD merupakan rata-rata kesalahan mutlak selama periode
tertentu, tanpa memperhatikan apakah hasil peramalan lebih besar
atau lebih kecil dibandingkan dengan kenyataannya (Nasution,
2006:240). Menurut Render dan Heizer, (2005:148) MAD adalah
sebuah ukuran untuk kesalahan menyeluruh untuk suatu model.
Secara matematis, Render dan Heizer (2005:148)
merumuskan persamaan MAD sebagai berikut:
Keterangan:
= Data periode ke
= Peramalan periode ke
31 b. Rata-rata kuadrat kesalahan (Mean Square Error = MSE)
MSE merupakan metode alternatif dalam suatu metode
kesalahan peramalan. Menurut Render dan Heizer (2005:149)
MSE adalah rata-rata perbedaan kuadrat antara nilai yang diramal
dengan nilai yang diamati.
Secara matematis, Render dan Heizer (2005:150)
merumuskan persamaan MSE sebagai berikut:
Keterangan:
= Data periode ke
= Peramalan periode ke
= Jumlah periode peramalan (banyaknya data)
c. Rata-rata Kesalahan Peramalan (Mean Forecast Error = (MFE)
MFE sangat efektif untuk mengetahui apakah suatu hasil
peramalan selama periode tertentu terlalu tinggi atau terlalu
rendah. Bila hasil peramalan tidak bias maka nilai MFE akan
mendekati nol. MFE dihitung dengan menjumlahkan semua
kesalahan peramalan selama periode peramalan dan membaginya
dengan jumlah periode peramalan. Secara matematis (Nasution,
32 Keterangan:
= Data periode ke
= Peramalan periode ke
= Jumlah periode peramalan (banyaknya data)
d. Rata-rata Presentase Kesalahan Absolute (Mean Absolute
Percentage Error = MAPE)
MAPE merupakan ukuran kesalahan relatif. MAPE biasanya
lebih berarti dibandingkan MAD karena MAPE menyatakan
persentase kesalahan hasil peramalan terhadap permintaan aktual
selama periode tertentu yang akan memberikan informasi
persentase kesalahan terlalu tinggi atau terlalu rendah. Secara
matematis, (Nasution, 2006:241) merumuskan MAPE sebagai
berikut:
Keterangan:
= Data periode ke
= Peramalan periode ke
33 BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat PT. Mondrian
PT. Mondrian yang dijadikan obyek penelitian ini adalah
sebuah perusahaan garmen yang bergerak dalam bidang usaha
pembuatan pakaian jadi dengan bahan baku utama knitting (rajut).
PT. Mondrian didirikan pada tanggal 19 Desember 1992 oleh
beberapa orang pendiri, diantaranya:
a. Bapak Edy widyanto
b. Bapak Hartono
c. Bapak Harri Pramono
d. Bapak Bambang Dwi Purnomo
e. Bapak Endra Sutapa
f. Ibu Fr. Kiswari
Perusahaan ini dipimpin oleh Bapak Harri Pramono yang
menjabat sebagai Direktur Utama. Pada tahun berdirinya,
perusahaan ini masih berbentuk usaha perorangan dengan nama
Mondrian. Seiring dengan perkembangan perusahaan, maka pada
tanggal 1 April 1997 perusahaan berubah dari usaha perorangan
menjadi perusahaan berbadan hukum tetap dengan nama PT.
34 Departemen Perindustrian dan Perdagangan dengan no. 107/KDP
11-11/3 UTDI/IV/97. Pada saat ini PT. Mondrian dimiliki oleh
beberapa pemegang saham sebagai berikut:
a. Bapak Edy Widyanto
b. Bapak Harri Pramono
c. Bapak Bambang Dwi Purnomo
d. Bapak Endra Sutapa
e. Bapak Ardi Wijaya
f. Ibu Fr. Kiswari
Pada saat ini pemimpin tertinggi adalah Bapak Edy Widyanto
yang menjabat sebagai Presiden Komisaris dan Bapak Harri
Pramono sebagai Direktur Utama.
Perusahaan ini didirikan dengan beberapa pertimbangan
sebagai berikut:
a. Bapak Edy Widyanto dan Bapak Harri Pramono adalah praktisi
bisnis dibidang garmen dan sudah berpengalaman lebih dari 10
tahun.
b. Bapak Hartono, Bapak Bambang Dwi Purnomo dan Bapak
Endra Sutapa adalah seniman alumnus dari Institut Seni
Indonesia yang berpengalaman dalam bidang desain.
c. Banyaknya tenaga ahli dibidang konveksi yang berada
didaerah Klaten dan sekitarnya.
d. Meningkatnya jumlah kebutuhan pakaian khususnya T-shirt,
35 e. Tersedianya modal awal dan tempat usaha.
Latar belakang nama Mondrian sebagai nama perusahaan
adalah:
a. Mondrian diambil dari nama seorang pelukis besar dalam
sejarah senirupa yaitu Piet Mondrian. Karya-karya Piet
Mondrian merupakan dasar perkembangan senirupa modern
sehingga nama tersebut sangat dikenal dalam kancah
perkembangan senirupa.
b. Nama Piet Mondrian kemudian disepakati sebagai nama
perusahaan dengan harapan produk-produk dari PT. Mondrian
juga dikenal luas dan dijadikan sebagai acuan trend atau
sebagai trendsetter produk pakaian jadi.
c. Nama Piet Mondrian diharapkan memberikan atmosfer seni dan
desain bagi karyawan dan konsumen.
d. Untuk kepentingan pemasaran maka nama Piet Mondrian
hanya diambil nama belakangnya saja yaitu Mondrian. Hal ini
didasari oleh pertimbangan agar mudah dibaca, mudah dikenal
dan mudah diingat oleh masyarakat dan konsumen.
2. Visi, Misi dan Goals Perusahaan
PT. Mondrian mempunyai visi sebagai suatu gambaran masa
depan organisasi dan harapan pemimpin organisasi. Adapun visi
36 a. Menyediakan produk fashion yang inovatif dan memiliki daya
saing
b. Memberikan hasil investasi terbaik kepada pemegang saham
c. Memberikan layanan distribusi dengan cepat dan tepat
d. Mengembangkan pasar modern
e. Membangun SDM perusahaan sehingga menjadi Human
Capital
f. Berperan aktif dan sentral dalam kegiatan sosial
kemasyarakatan, sebagai bentuk Corporate Social
Responsibility (CSR).
Goals atau tujuan dari perusahaan adalah:
a. Financials :
1. Total sales : Rp 55.767.863.530,79
2. Earning after tax (EAT) : Rp 7.023.368.539,69
3. Return on investment (ROI) : 3%
b. Non-Financials :
1. Brand Dadung mencapai tahap awareness.
2. Masuk peringkat tiga besar market share di existing
Department Store.
3. Produk Brand Dadung sebagai sarana aktualisasi diri dan life
style yang spesifik bagi anak muda.
4. Efektivitas penjualan di Department Store minimal mencapai
30%, artinya dari rata-rata total stok yang tersedia di counter
37 3. Lokasi Perusahaan
Pada saat awal berdiri tahun 1992, PT. Mondrian menempati
lokasi di Jalan Manahan Kav. 3-13, Jonggrangan, Klaten Utara.
Perusahaan ini menempati areal seluas ± 2.400 m². Lokasi yang
ditempati berada ditengah-tengah perumahan rakyat dan bukan
merupakan kawasan industri. Seiring dengan berjalannya waktu,
akhirnya pada tanggal 1 Juli 1999 perusahaan memutuskan untuk
memindahkan lokasi perusahaan dengan ijin tempat usaha Nomor
503/1071/1999 yang dikeluarkan oleh Pemda Klaten dan
Departemen Perindustrian dan Perdagangan, didirikanlah lokasi
perusahaan yang baru dengan areal seluas 8.640 m² di Jalan K.H.
Hasyim Ashari No. 171, Mojayan (BY Pass) Klaten Utara, Klaten,
Jawa Tengah.
Dasar-dasar pertimbangan pemilihan lokasi tersebut adalah:
a. Lokasi yang baru berada pada zona industri di Kabupaten
d. Memanfaatkan dan memperdayakan potensi daerah dengan
membuka lapangan kerja khususnya bagi masyarakat
38 4. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi perusahaan dibuat untuk mengetahui sistem
pengorganisasian perusahaan tersebut. Fungsi pengorganisasian
dalam perusahaan tersebut adalah mengatur jalannya perusahaan
secara bersama sehingga dapat mencapai sasaran perusahaan.
Struktur organisasi akan mengggambarkan secara skematis
tentang bagian-bagian tugas dan tanggung jawab serta hubungan
antar bagian atau antar departemen yang ada. Dengan demikian
perusahaan memiliki garis komando yang jelas untuk seluruh
karyawan.
Sejak mulai berdiri pada tahun 1992, struktur organisasi
PT. Mondrian sudah mengalami beberapa perubahan sesuai
dengan strategi yang diterapkan oleh perusahaan. Adapun struktur
39 Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Mondrian Klaten
KOMISARIS UTAMA
40 PT. Mondrian dipimpin oleh seorang Direktur Utama dan
dibantu oleh sekretaris perusahaan, Manager Umum dan Manager
yang menangani Sistem Teknologi Informasi. Sedangkan Direktur
pada bagian lain membawahi dan memimpin bagian
masing-masing serta mempunyai keterkaitan satu sama lain sehingga
tercipta satu kesatuan yang utuh.
Tugas dan wewenang jabatan dari struktur organisasi
PT. Mondrian adalah:
a. Komisaris Utama
Tugas dan tanggung jawab Komisaris Utama adalah:
1) Mengawasi dan menertibkan pelaksanaan untuk mencapai
tujuan perusahaan.
2) Merumuskan strategi perusahaan dan membuat kebijakan.
3) Merencanakan kegiatan jangka panjang, mengawasi dan
mengkoordinasi seluruh kegiatan dalam perusahaan untuk
mencapai tujuan.
b. Direktur Utama
1) Perencanaan
Tugas awal Direktur Utama adalah menyusun rencana
strategis menyeluruh di dalam perusahaan yaitu:
a) Menentukan waktu pelaksanaan rencana kerja.
b) Menetukan siapa pelaksana rencana kerja tersebut.
41 d) Menentukan target penjualan.
2) Pengorganisasian
Suatu teamwork yang bertanggung jawab tugas
masing-masing. Dalam hal ini Direktur Utama yang berwenang
dalam pembagian tugas dan tanggung jawab kepada
karyawan.
3) Pengarahan
Setelah rencana strategis tersusun dan struktur
organisasi terbentuk, maka tugas Direktur Utama selanjutnya
adalah memberikan pengarahan tentang cara pelaksanaan
rencana kerja yang tersusun dan memotivasi kepada
bawahan agar segala rencana dapat diselesaikan dengan
tepat waktu dan bermutu tinggi.
4) Pengawasan
Direktur utama melakukan pengawasan terhadap kinerja
para karyawan dalam melaksanakan tugasnya
masing-masing sehingga organisasi dapat berjalan sesuai dengan
yang direncanakan.
c. Manager Umum
Tugas dan tanggung jawab Manager Umum adalah:
1) Mendukung program kerja perusahaan yang telah ditetapkan
baik dari segi Sumber Daya Manusia, penyediaan,
42 2) Menciptakan hubungan kerja yang harmonis.
3) Menciptakan lingkungan kerja yang bersih, nyaman dan
aman.
4) Bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
Dalam menjalankan tugasnya Manager Umum dibantu oleh:
a) Kepala Personalia, bertugas menjalankan pekerjaan
yang menyangkut kepegawaian, rencana kerja dan
administrasi umum sesuai dengan kebijaksanaan
perusahaan.
b) HRD, bertugas meningkatkan kinerja karyawan dengan
memberikan pelatihan khusus agar kinerja karyawan bias
maksimal dan bertugas menyeleksi tenaga kerja yang
masuk.
c) Kepala keamanan, bertanggungjawab atas keamanan
lingkungan perusahaan.
d) Kepala kendaraan, bertanggungjawab atas kondisi
kendaraan yang digunakan untuk kelancaran kegiatan
perusahaan.
e) Kepala rumah tangga bertanggungjawab atas kebersihan
dan kenyamanan perusahaan.
f) Sarasi, bertugas memeriksa dan memperbaiki mesin
43 d. Sekretaris
1) Menyiapakan acara kerja Direktur Utama.
2) Melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan surat
menyurat.
3) Mengadakan hubungan dengan instansi lain yang
berhubungan dengan perusahaan.
4) Dalam keadaan tertentu dapat mewakili Direktur Utama.
e. Direktur BOD ( Business Operation Director)
Mewakili wewenang untuk mengatur dan mengawasi kerja
Direktur Produksi, Direktur Distribusi dan Direktur Promosi.
Kinerja ketiga Direktur tersebut dikoordinasi oleh Business
Operation Director. BOD tersebut harus memberikan laporannya
secara berkala kepada Direktur Utama.
1) Direktur Produk
Bertugas menerima dan mengatur pelaksanaan order
dari konsumen berupa desing dan karakteristik produk.
Order tersebut diimplementasi kepada perusahaan.
2) Direktur Distribusi
Mengatur dan memantau segala kegiatan perusahaan
yang berhubungan dengan penjualan dan distribusi produk
44 3) Direktur Promosi
Bertugas untuk mengatur segala kegiatan promosi
kepada konsumen dan survey ke tempat-tempat yang
memungkinkan untuk memperluas pamasaran produk.
f. Direktur Akselerasi
Mewakili wewenang untuk mengatur dan mengawasi kerja
bagian:
1) Keuangan
a) Mengelola keuangan perusahaan.
b) Melakukan pembukuan sekaligus menyusun laporan
keuangan.
c) Mengendalikan segala pengeluaran perusahaan.
2) Konsinyasi
Bertugas untuk mengendalikan sirkulasi uang kaitannya
dengan penjualan barang secara kredit.
3) MIS (Manager Information System)
a) Membuat suatu sistem komputer bagi perusahaan
sehingga mempermudah segala aktifitas yang dilakukan
perusahaan.
b) Melindungi dan melakukan perawatan jaringan atau
sistem komputer perusahaan.
c) Menampung segala data dan informasi baik dari dalam
45 4) Pembelian
a) Menyediakan segala kebutuhan perusahaan baik untuk
keperluan kantor maupun operasional produksi.
b) Mengadakan hubungan dengan supplier.
g. Direktur Produksi
Tugas dan tanggung jawab Direktur Produksi adalah:
1) Memproduksi barang untuk didistribusikan dan dari order
konsumen.
2) Bertanggungjawab atas mutu hasil produksi dan
mempercepat inovasi terbaru.
3) Mengadakan pengawasan kualitas barang yang dihasilkan.
a) GM Export
Bertugas mengawasi dan mengatur proses produksi
mulai dari persiapan sampai dengan bagian finishing
barang yang akan di ekspor.
b) GM Lokal
Bertugas mengawasi dan mengatur proses produksi
mulai dari persiapan sampai dengan bagian finishing
46 5. Personalia
a. Tenaga Kerja
Tingkat pendidikan tenaga kerja di PT. Mondrian saat ini,
dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1
Tingkat Pendidikan Karyawan PT. Mondrian
No Pendidikan Jumlah
Karyawan Presentase (%)
1 SD 60 5.62%
Berdasarkan tabel 3.1 pendidikan karyawan PT. Mondrian
yang paling banyak adalah lulusan SMU yaitu 655 karyawan
dengan presentase 61.33 %.
Penggolongan karyawan di PT. Mondrian dibagi menjadi
tiga golongan, yaitu:
1) Karyawan Tetap
Adalah karyawan yang telah diangkat sebagai karyawan
tetap dan mendapatkan gaji secara bulanan.
2) Karyawan Harian
Adalah karyawan yang belum diangkat sebagai
47 mendapatkan gaji secara harian dan diberikan pada akhir
minggu berjalan.
3) Karyawan Borongan
Adalah karyawan yang menerima gaji sesuai dengan
jumlah produk yang dihasilkan, semakin banyak jumlah
produk yang dihasilkan maka semakin besar pula gaji yang
diterima.
b. Jam Kerja
Jam kerja dan jam istirahat karyawan yang diterapkan oleh
PT. Mondrian adalah :
1) PT. Mondrian beroperasi selama 6 hari jam kerja dalam satu
minggu mulai dari hari senin sampai dengan sabtu.
2) Jam kerja untuk hari senin sampai jumat adalah pukul 07.30
- 15.30 WIB, kecuali jam kerja untuk hari sabtu pukul 07.30 – 15.30 WIB.
3) Waktu istirahat dimulai pukul 12.00 – 12.45 WIB, kecuali hari jumat dimulai pukul 11.30 – 13.00 WIB. Sedangkan hari sabtu tidak ada jam istirahat, karena hanya diberlakukan
setengah hari kerja.
c. Tata Tertib kerja
1) Berada ditempat kerja masing-masing 10 menit sebelum jam
kerja dimulai dan menjalankan tugas-tugasnya pada waktu
bel kedua berbunyi dengan sebaik-baiknya dan penuh rasa
48 2) Melaksanakan absensi sendiri pada mesin absensi
elektronik, saat akan masuk kerja dan pulang kerja.
3) Seluruh karyawan di bagian produksi diwajibkan masuk ke
ruang kerja pada hari senin – sabtu, paling cepat 15 menit sebelum jam kerja dimulai dan paling lambat 2 menit
sebelum jam kerja dimulai.
4) Seluruh karyawan di bagian produksi setelah istirahat
diwajibkan masuk keruang kerja pada hari senin-sabtu,
paling cepat 15 menit sebelum jam kerja dimulai dan paling
lambat 2 menit sebelum jam kerja dimulai.
5) Memberitahu bagian personalia melalui petugas satpam
paling lambat 24 jam setelah tidak dapat masuk karena over
mach (kecelakaan, sakit) dan force major (bencana alam)
6) Memberitahu direktorat yang bersangkutan melalui petugas
satpam paling lambat 5 menit sebelum jam kerja dimulai,
apabila mengalami hambatan dalam perjalanan sehingga
terlambat masuk kerja, bukan karena faktor over mach dan
force major.
d. Kesejahteraan Karyawan
PT. Mondrian meningkatkan kesejahteraan dan memberikan
motivasi kerja, serta memberikan jaminan sosial dan fasilitas
kerja diantaranya sebagai berikut:
1) Perusahaan mengikutsertakan tenaga kerjanya menjadi
49 ketentuan Undang-Undang No. 01 tahun 1992 Junto
Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 1993.
2) Seluruh karyawan diikutsertakan dalam wadah SPSI (Serikat
Pekerja Seluruh Indonesia).
3) Karyawan yang mendapat musibah, misalnya kematian
anak, istri, suami mendapat bantuan social dan uang duka
dari perusahaan.
4) Karyawan yang melahirkan mendapat cuti dan sumbangan
sekedarnya dari perusahaan.
5) Apabila pekerja tertimpa kecelakaan kerja, maka segala
biaya yang timbul menjadi tanggung jawab perusahaan.
6) Karyawan tetap mendapat seragam dari perusahaan.
7) Karyawan akan mendapat tunjangan hari raya lebaran dan
natal.
8) Perusahaan juga menyediakan fasilitas- fasilitas lain guna
memberikan kenyamanan dan kesehatan bagi karyawan
antara lain: kantin, tempat parkir, mushola, poliklinik dan
loker untuk menyimpan barang pribadi.
e. Perekrutan Tenaga Kerja
Sistem recruitment dan pengelolaan SDM di PT. Mondrian
dimulai dengan penyebaran informasi penerimaan karyawan
baru melalui beberapa media seperti surat kabar, radio, dan
kampus-kampus yang terkait dengan spesifikasi terhadap surat
50 Apabila calon karyawan dinyatakan lulus wawancara maka akan
dilanjutkan dengan serangkaian test sesuai dengan bidang
masing-masing. Calon karyawan yang dinyatakan lulus test
akan menjalani masa job training kurang lebih tiga bulan
sebelum diangkat menjadi karyawan tetap.
6. Aspek Produksi
a. Bahan Baku dan Bahan Penolong
1) Bahan baku
Dalam melakukan kegiatan produksinya PT. Mondrian
menggunakan bahan baku sebagai berikut: cotton combed
20 S, cotton combed 24 S, CVC 20 S, TC toton, babyterry,
diadora, rayon spandex, cotton spandex, grimis spandex,
laxos CVC.
2) Bahan penolong
Selain bahan baku, perusahaan juga menggunakan
beberapa bahan penolong sebagai berikut: benang katun,
benang polyster, kain keras, kain kapas, kancing, zipper, dan
label.
b. Alat –alat produksi 1) Mesin jahit
Digunakan untuk menjahit kain-kain yang dipotong sesuai
51 2) Mesin obras
Digunakan untuk menguatkan dan merapikan kaos yang
telah dipotong.
3) Mesin pelubang dan pemasang kancing
Digunakan untuk membuat dan memasang kancing pada
pakaian.
4) Mesin sablon
Digunakan untuk menyablon kain berdasarkan model yang
dipesan.
5) Gunting
Digunakan untuk memotong kain sesuai ukuran yang
diinginkan dan memotong benang.
6) Setrika uap
Digunakan untuk mengatur dan merapikan pakaian yang
telah jadi.
7) Oven
Digunakan untuk mengeringkan pakaian setelah
penyablonan.
c. Produk yang dihasilkan
PT. Mondrian memiliki beberapa brand dengan kategori
produk sebagai berikut:
1) Dadung : Kaos Oblong (Soul Junk, Youngkis,