• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peramalan penjualan kain jenis fbb pada pt. kusuma mulia textile surakarta silmawati

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peramalan penjualan kain jenis fbb pada pt. kusuma mulia textile surakarta silmawati"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user i

PERAMALAN PENJUALAN KAIN JENIS FBB

PADA PT. KUSUMA MULIA TEXTILE SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas Dan Memenuhi Syarat-syarat

Untuk Mencapai Derajat Ahli Madya

Program Studi DIII Manajemen Bisnis

Oleh:

SILMAWATI HIDAYAH

F3509067

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

commit to user iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

“Kebanyakan motto hanya akan menjadi omong kosong. Untuk

melangkah maju kita tidak butuh banyak motto, tapi untuk menggapai

sukses yang kita butuhkan adalah banyak MUTU”

Karya sederhana ini adalah karunia Allah SWT.

Dan kupersembahkan kepada:

1. Bapak, Ibu dan keluargaku tercinta

2. Semua teman temanku

(5)

commit to user v KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah

dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul

“PERAMALAN PENJUALAN KAIN JENIS FBB PADA PT. KUSUMA

MULIA TEXTILE SURAKARTA” .

Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar Ahli

Madya pada program Diploma III Program Studi Manajemen Bisnis Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulisan tugas akhir ini tidak lepas dari

bimbingan, bantuan, dukungan dan petunjuk dari berbagai pihak baik moril maupun

materil. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima

kasih kepada:

1. Dr. Wisnu Untoro, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

2. Sinto Sunaryo, SE, MSi selaku Ketua Program D3 Manajemen Bisnis

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Yeni Fajariyanti, SE, MSi selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu

untuk memberikan pengarahan, nasehat dan bimbingan dalam menyelesaikan

Tugas Akhir ini.

4. Muh Juam Suamtoro MSi selaku Pembimbing Akademis.

(6)

commit to user vi

6. Ibu Dewi Sulistyowati selaku karyawan pendamping selama penelitian di PT.

Kusuma Mulia Textile.

7. Seluruh staff PT. Kusuma Mulia Textile yang telah memberikan bantuan

kepada penulis selama penelitian.

8. Bapak dan Ibu Dosen yang dengan rendah hati berkenan memberikan ilmu

praktik dan teori selama perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

9. Terima kasih yang tak terhingga kepada Ayah dan Ibu tercinta yang telah

merawatku dari kecil hingga dewasa, yang selalu sabar dan memberikan

dukungan serta do’a dan semangat, baik moril maupun materiil. Serta seluruh

keluarga besar yang selalu membimbing ke arah yang lebih baik.

10.Terima kasih kepada Ivan Galang Geovany buat doa, semangat kebaikannya

selama ini kepada penulis.

11.Teman-teman senasib seperjuangan Manajemen Bisnis 2009 terutama

Stefany, Lia, Syeila terima kasih kawan untuk kebersamaannya selama ini.

12.Kepada seluruh Angkatan 2009 Diploma III Fakultas Ekonomi UNS, terima

kasih atas kebersamaannya.

13.Mas Ihsan Akuntansi 2008, terima kasih buat software penyusunan TA nya.

14.Ayuk Purwanti, terima kasih buat kebaikannya selama ini.

15.Semua teman-temanku yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima

kasih buat semuanya.

16.Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,

(7)

commit to user vii

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih mempunyai banyak kekurangan

dan kekeliruan, walaupun penulis dalam menulis Tugas Akhir ini telah berusaha

sebaik-baiknya, tetapi kesalahan tetap tidak dapat dihindari karena keterbatasan

kemampuan penulis. Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun

sangat diharapkan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk kepada

hambaNya yang sedang menuntut ilmu.

(8)

commit to user viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Kerangka Pemikiran ... 7

F. Metode Penelitian ... 9

BAB II TUJUAN PUSTAKA ... 15

A. Pengertian Peramalan ... 15

(9)

commit to user ix

C. Jenis Peramalan ... 16

D. Peramalan Menurut Horizon Waktunya ... 17

E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Teknik Peramalan ... 18

F. Sifat-sifat Peramalan ... 19

G. Tahap-tahap Peramalan ... 20

H. Karakteristik Peramalan yang Baik ... 20

I. Pendekatan Dalam Peramalan ... 21

J. Pengukuran Kesalahan Peramalan ... 28

BAB III PEMBAHASAN ... 32

A. Gambaran Umum Perusahaan ... 32

B. Struktur Organisasi ... 36

C. Aspek Produksi ... 40

D. Aspek Personalia ... 45

E. Laporan Magang Kerja ... 48

F. Pembahasan Masalah ... 52

BAB IV PENUTUP ... 70

A. Kesimpulan ... 70

B. Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... xv

LAMPIRAN ... xvi

(10)

commit to user x DAFTAR TABEL

Perusahaan Suplier Kain PT. Kusuma Mulia Textile ... 41

Jumlah Tenaga Kerja PT. Kusuma Mulia Textile ... 45

Data Penjualan Kain FBB PT. Kusuma Mulia Textile ... 53

Perhitungan Peramalan Penjualan Kain FBB dengan Metode Single Moving Averages 3 bulanan ... 55

Perhitungan Peramalan Penjualan Kain FBB dengan Metode Single Moving Averages 6 bulanan ... 58

Perhitungan Peramalan Penjualan Kain FBB dengan Metode Exponential Smoothing Alpha 0,1 ... 61

Perhitungan Peramalan Penjualan Kain FBB dengan Metode Exponential Smoothing Alpha 0,5 ... 64

Perhitungan Peramalan Penjualan Kain FBB dengan Metode Exponential Smoothing Alpha 0,9 ... 66

(11)

commit to user xi DAFTAR GAMBAR

Sruktur Organisasi PT. KusumaMulia Textile ... 36

Alur Proses Produksi Kain PT. KusumaMulia Textile ... 44

Grafik Penjualan Kain FBB BulanMaret 2011-Februari 2012 dengan Metode Single Moving Averages 3 bulanan ... 55

Grafik Penjualan Kain FBB BulanMaret 2011-Februari 2012 dengan Metode Single Moving Averages 6 bulanan ... 58

Grafik Penjualan Kain FBB BulanMaret 2011-Februari 2012 dengan Metode Exponential Smoothing Alpha 0,1 ... 62

Grafik Penjualan Kain FBB BulanMaret 2011-Februari 2012 dengan Metode Exponential Smoothing Alpha 0,5 ... 64

(12)

commit to user xii DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.SuratPernyataanTugasAkhir

(13)

commit to user ABSTRAK

PERAMALAN PENJUALAN KAIN JENIS FBB

PADA PT. KUSUMA MULIA TEXTILESURAKARTA

Silmawati Hidayah F3509067

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah (1) Untuk membandingkan hasil peramalan penjualan kain FBB pada bulan Maret 2012 dengan menggunakan Metode Single Moving Averagesdan Metode Exponential

Smoothing. (2) Untuk menentukan metode peramalan yang paling efisien untuk

meramalkan penjualan produk kain FBB pada PT. Kusuma Mulia Textile.

Metode pembahasan yang digunakan untuk meramalkan penjualan adalah metode Single Moving Averages periode 3 bulanan, Single Moving Averages 6 bulanan dan Exponential Smoothing dengan tiga nilai alpha yang berbeda, yaitu 0,1 ; 0,5 ; 0,9. Untuk pengukuran kesalahan (error) peramalan menggunakan

Mean Absolute Deviation (MAD) dan Mean Square Error (MSE).

Dari hasil analisis yang telah dilakukan, penulis mengambil kesimpulan. Besarnya hasil ramalan dengan menggunakan metode Single Moving Averages 3 bulanan adalah 386.666,7 yard dengan MAD=64.259,27 dan MSE=7.264.507.000; Single Moving Averages 6 bulanan adalah 338.333,3 yard dengan MAD=73.750 dan MSE=8.992.940.000. Besarnya ramalan dengan menggunakan metode Exponential Smoothing alpha (0,1;0,5;0,9). ; 0,1 adalah 327.577,6 yard dengan MAD=79.384,28 dan MSE=8.373.855.000 ; 0,5 adalah 370.434,6 yard dengan MAD=55.423,48 dan MSE=5.510.927.000 ; 0,9 adalah 378.528,3 dengan MAD=51.504,22 dan MSE=4.172.596.000.

Dari hasil analisis yang diperoleh, maka metode yang disarankan kepada perusahaan dalam membuat ramalan penjualan kain FBB sebaiknya menggunakan metode Exponential Smoothing Alpha 0,9 karena memiliki tingkat kesalahan

(forecast error) MAD dan MSE terkecil.

Kata kunci: Peramalan Penjualan, Metode Peramalan, Kesalahan Peramalan

(14)

commit to user

THE SALE FORECASTING OF FBB FABRIC

IN PT. KUSUMA MULIA TEXTILE SURAKARTA

Silmawati Hidayah F3509067

The aims of this research are (1) To compare the forecasting FBB fabric sales in PT. Kusuma Mulia textile by using a Single Moving Averages method and Exponential Smoothing method in Marc 2012. (2)To determine the most efficient forecasting method to forecast sales of fabric FBB in PT. Kusuma Mulia Textile.

The discussion method which are used to forecast the sales is the Single Moving Averages method with a moving average about three monthly, Single Moving Averages method with a moving average about six monthly and Exponential Smoothing with three alpha value are 0.1, 0.5, 0.9. For measurement of error in forecasting is using MAD and MSE.

From those analysis, the writer concludes that the amount of the

forecasting’s results by using a 3 months Single Moving Averages method is

386.666,7 yard with MAD=64.259,27 and MSE=7.264.507.000; a 6 month Single Moving Averages method is 338.333,3 yard with MAD=73.750 and making sales forecasting FBB fabric is Exponential Smoothing method alpha 0,9 because it has the smallest margin of error (forecast error) in MAD and MSE.

(15)

commit to user

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Sebuah perusahaan didirikan mempunyai tujuan untuk

menghasilkan barang dan jasa yang menjadi kebutuhan konsumen dan

sekaligus dapat menghasilkan keuntungan dari usaha tersebut. Selain dapat

memperoleh keuntungan, juga bertujuan untuk membantu pemerintah

dalam mengurangi angka pengangguran dengan membuka lapangan kerja

baru serta bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan

kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang. Untuk

mewujudkan semua itu, pimpinan perusahaan harus menetapkan suatu

kebijakan yang tepat dalam mengelola perusahaan.

Saat ini banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi, antara

lain adanya perkembangan teknologi dan informasi yang menyebabkan

muncul banyak sekali perusahaan, sehingga terjadi persaingan bisnis

antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya. Setiap perusahaan

berusaha untuk memenangkan persaingan dan menawarkan hasil produksi

yang berkualitas kepada konsumen.

Dengan kondisi seperti ini perusahaan perlu membuat strategi agar

konsumen tetap menjaga loyalitasnya terhadap perusahaan. Untuk

mengatasi permasalahan tersebut, maka perusahaan menggunakan cara

untuk meningkatkan mutu proses produksi agar dapat menciptakan

(16)

commit to user

2 oleh para pengusaha. Persaingan bisnis juga banyak terjadi pada

perusahaan dibidang industri. Dari banyak industri yang ada, industri

Textile merupakan salah satu bidang industri yang banyak terdapat di

Indonesia.

Forecasting (peramalan) adalah salah satu unsur yang sangat

penting dalam proses pengambilan keputusan. Peramalan yang dilakukan

umumnya didasarkan masalalu yang kemudian dianalisis dengan

menggunakan metode atau cara-cara tertentu. Data masalalu dikumpulkan,

dipelajari, dianalisis dan dihubungkan dengan perjalanan waktu. Karena

adanya faktor tersebut, maka dari data hasil analisis tersebut kita mencoba

mengatakan sesuatu yang terjadi di masa akan datang. Dalam hal ini kita

dihadapkan pada suatu kondisi ketidakpastian, sehingga akan ada faktor

akurasi atau ketidaksamaan yang harus diperhitungkan. Peramalan selalu

bertujuan agar ramalan yang dibuat bisa meminimumkan kesalahan

peramalan (forecast error) artinya perbedaan antara kenyataan dengan

ramalan tidak terlalu jauh. Ramalan yang baik adalah ramalan yang

mendekati kenyataan. Oleh karena peramalan digunakan sebagai acuan

dalam pengambilan keputusan, maka ramalan yang baik sangat

dibutuhkan.

Peramalan adalah seni dan ilmu memprediksi peristiwa-peristiwa

masa depan. Peramalan memerlukan pengambilan data historis dan

memproyeksikannya ke masa depan dengan beberapa bentuk model

sistematis (Render dan Heizer, 2001). Model peramalan seri waktu

(17)

commit to user

3 masa lalu. Dengan kata lain, model ini melihat pada apa yang terjadi

selama periode waktu dan menggunakan data masalalu untuk membuat

ramalan (Render dan Heizer, 2001).

PT. Kusuma Mulia Textile merupakan salah satu perusahaan yang

bergerak dalam bidang industri Textile. Memproduksi kain mentah (Grey)

menjadi kain jadi, dan mendistribusikan produk kain dengan daerah

pemasaran meliputi Surakarta, Yogyakarta, Semarang, Jakarta, Bandung,

Denpasar, Medan, Surabaya dan Makasar. Jenis kain yang diproduksi

antara lain: Kain FBB, Kain Ahasi, Kain Saten, Kain Kamatex, Kain

BBTR, kain Nasatex, Kain ERO dan lain lain. Karena adanya beberapa

produk yang dihasilkan, PT. Kusuma Mulia Textile sangat memperhatikan

permintaan pasar dan keinginan konsumen.

Dalam penelitian ini, penulis ingin melakukan penelitian pada kain

jenis FBB. Dikarenakan, kain FBB lebih banyak dipesan dibanding jenis

kain lain. Kain jenis FBB juga memiliki volume produksi dan penjualan

yang tidak tetap dari bulan ke bulan, sehingga kondisi penjualan masa

depan pada PT. Kusuma Mulia penuh dengan ketidakpastian. Untuk itu,

PT. Kusuma Mulia Textile perlu melakukan suatu peramalan penjualan

guna menentukan berapa jumlah produk yang harus diproduksi dan dijual,

sehingga dapat memperkecil risiko kerugian dengan pemilihan metode

peramalan yang tepat. Selama ini, PT. Kusuma Mulia Textile belum

pernah melakukan peramalan penjualan secara efektif dan efisien untuk

(18)

commit to user

4 Atas dasar hal tersebut, maka penulis tertarik untuk menjadikan

masalah tersebut sebagai fokus penelitian dengan judul: “PERAMALAN

PENJUALAN KAIN JENIS FBB PADA PERUSAHAAN PT.

KUSUMA MULIA TEXTILE”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan bahwa

pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Berapakah ramalan penjualan kain FBB pada bulan Maret 2012

dengan menggunakan Metode Single Moving Averages dan Metode

Exponential Smooting?

2. Metode peramalan manakah yang paling efisien untuk meramalkan

penjualan produk kain FBB?

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penelitian yang telah

dilakukan, hasilnya dapat memberikan manfaat yang sesuai dengan apa

yang dikehendaki.

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Membandingkan hasil peramalan penjualan kain FBB pada bulan

Maret 2012 dengan menggunakan Metode Single Moving Averages

dan Metode Exponential Smooting.

2. Menentukan metode peramalan yang paling efisien untuk meramalkan

(19)

commit to user

5

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat akademis

a. Bagi Penulis

1) Penelitian ini diharapkan untuk menambah pengetahuan dan

pengalaman dengan menerapkan ilmu pengetahuan yang

diperoleh di perkuliahan, khususnya tentang metode peramalan.

2) Menambah wawasan berpikir mengenai masalah peramalan

yang terjadi di perusahaan dan mencoba untuk mencari

solusinya.

b. Bagi Pembaca

1) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk

peneliti lain yang mengambil kajian yang sama.

2) Dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai

penelitian-penelitian yang berkaitan dengan peramalan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Perusahaan

1) Penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi

manajemen perusahaan dalam pengambilan kebijakan yang

(20)

commit to user

6 selanjutnya digunakan sebagai dasar perencanaan produksi

yang akan datang.

2) Dapat membantu perusahaan dalam menentukan metode

peramalan yang tepat dan untuk mengetahui tingkat penjualan,

sehingga dapat membuat rencana produksi yang sesuai pada

(21)

commit to user

7

E. KERANGKA PEMIKIRAN

Gambar I.1 Kerangka Pemikiran Data Historis

Data Jumlah Penjualan Kain Jenis FBBPada Bulan Sebelumnya

Penentuan Metode Peramalan

Metode SingleMoving Average dan Exponential Smoothing

Penentuan Error

Mencari Tingkat Kesalahan dari Masing-masing Metode Peramalan

Penentuan Metode Peramalan Yang Tepat

Mencari Tingkat Kesalahan Dari Masing-Masing Metode Peramalan

Ramalan Yang Akan Datang

Peramalan Penjualan Yang Akan Datang

(22)

commit to user

8 Keterangan :

Setiap perusahaan mengalami naik turun dalam penjualan suatu

produk, Umumnya permintaan konsumen terhadap pembelian produksinya

selalu berubah-ubah dalam setiap periode, dengan adanya ketidakpastian

suatu penjualan, sehingga perusahaan membuat suatu ramalan penjualan.

Di mana untuk membuat suatu ramalan tersebut diperlukan suatu data

historis pada periode-periode sebelumnya. Data sebelumnya digunakan

untuk meramalkan penjualan di periode yang akan datang. Data yang

dianalisis termasuk data yang bersifat acak atau random. Dalam

menghitung data tersebut digunakan dua metode yaitu Single Moving

Average dan Exponential Smoothing.

Dari hasil peramalan tersebut dicari tingkat kesalahan dengan

menggunakan MAD (Mean Absolute Deviation), MSE (Mean Square

Error). Untuk menghitung mana metode yang paling tepat dicari tingkat

kesalahan (Error) yang mendekati nol pada setiap metode peramalan.

Dari hasil peramalan tersebut dapat diketahui jumlah penjualan

kain jenis FBB pada bulan Maret 2012. Dengan adanya hasil peramalan

tersebut memberikan kemudahan dalam mengetahui jumlah penjualan, hal

tersebut dijadikan sebagai dasar dalam perencanaan produksi oleh manajer

perusahaan dalam memproduksi kain jenis FBB di bulan Maret 2012.

Selanjutnya manajer akan mengambil keputusan setelah mengetahui data

(23)

commit to user

9

F. METODE PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian

yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu

variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau

menghubungkan dengan variabel yang lain (Sugiyono:2001). Menurut

Sumarni (2005) tujuan analisis deskriptif adalah memperoleh jawaban

dari pertanyaan tentang siapa, kapan, di mana dan bagaimana dari

suatu topik penelitian. Jadi peneliti berupaya mendeskripsikan secara

sistematis faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat topik penelitian

tersebut.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data Primer

Menurut Kuncoro (2003) data primer yaitu data yang diperoleh

dengan survei lapangan yang menggunakan semua metode

pengumpulan data original. Data primer dalam penelitian ini

meliputi data yang diperoleh dengan cara wawancara langsung

dengan Kepala Bagian Produksi mengenai aspek pemasaran

(24)

commit to user

10 b. Data Sekunder

Menurut Kuncoro (2003), data sekunder adalah data yang telah

dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan

kepada masyarakat pengguna data. Data sekunder dalam penelitian

ini meliputi: sejarah berdirinya PT. Kusuma Mulia Textile, struktur

organisasi, visi misi perusahaan, tujuan berdirinya perusahaan,

jumlah karyawan kantor dan jumlah karyawan produksi dan data

penjualan kain FBB selama periode 2011.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

a. Wawancara

Menurut Suliyanto (2006), wawancara adalah teknik pengambilan

data di mana peneliti langsung berdialog dengan responden untuk

menggali informasi dari responden. Cara pengumpulan data

dengan melakukan tanya jawab langsung dengan kepala bagian,

staf ataupun karyawan serta pihak-pihak yang bersangkutan

dengan pihak PT. Kusuma Mulia Textile. Dengan Kepala Bagian

Kepala Bagian Produksi wawancara mengenai proses produksi dan

aspek pemasaran.

b. Observasi

Menurut Suliyanto (2006), observasi adalah pengumpulan data

dengan menggunakan panca indra, jadi tidak hanya pengamatan

menggunakan mata. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan

(25)

commit to user

11 dilakukan PT. Kusuma Mulia Textile untuk menunjang data dalam

masalah yang diteliti.

c. Dokumentasi

Suatu pengumpulan data yang digunakan dengan cara mencatat

ataupun mengcopy data dari perusahaan. Data yang di copy dari

PT. Kusuma Mulia Textile berupa sejarah berdirinya PT. Kusuma

Mulia Textile, struktur organisasi, visi misi perusahaan, tujuan

berdirinya perusahaan, jumlah karyawan kantor dan jumlah

karyawan produksi dan data penjualan kain FBB periode 2011.

5. Teknik Analisis Data

Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam peramalan yang akurat dan

tepat. Pertama adalah pengumpulan data. Data harus relevan agar ramalan

yang dihasilkan bisa memberikan informasi yang akurat. Kedua adalah

pemilihan teknik yang tepat dan akurat.

Untuk melakukan peramalan permintaan produk berdasarkan data

yang diperoleh, peneliti akan menggunakan teknik analisis data dengan

metode kuantitatif.

Metode Single Moving Average dan Exponential Smoothing merupakan

metode dengan teknik peramalan kuantitatif statistik yang pada umumnya

menggunakan data historis yang menitikberatkan pada pola, perubahan

pola, dan faktor gangguan yang disebabkan oleh pengaruh acak (random).

Berdasarkan uraian di atas teknik analisis data yang digunakan oleh

penulis mengenai peramalan penjualan pada kain FBB di PT. Kusuma

(26)

commit to user

12

Exponential Smoothing dengan menggunakan MAD (Mean Absolute

Deviation), MSE (Mean Absolute Error) untuk menghitumg peramalan.

a. Metode Single Moving Average (Rata-rata Bergerak)

Menurut Render dan Heizer (2005) metode single moving average

adalah metode peramalan yang menggunakan rata-rata dari

sejumlah (n) data terkini untuk meramalkan periode mendatang.

Metode peramalan rata-rata bergerak (single moving average)

menggunakan sejumlah data aktual masa lalu untuk menghasilkan

peramalan.

Rumus yang digunakan dalam menghitung metode single moving

average adalah sebagai berikut (Render dan Heizer, 2005) :

Rata-rata bergerak =

Di mana n adalah jumlah periode rata-rata bergerak.

b. Metode Exponential Smoothing (Penghalusan Exponential)

Exponential Smoothing merupakan metode peramalan rata-rata

bergerak dengan pembobotan yang canggih, namun masih mudah

digunakan. Metode ini menggunakan sangat sedikit pencatatan

masa lalu.

Ramalan-ramalan exponential yang dihasilkan dapat mengandung

banyak kesalahan karena fluktuasi random yang sangat besar pada

periode-periode waktu yang mutakhir dan hal ini timbul karena

dalam pemulusan exponential periode-periode yang terakhir

(27)

commit to user

13 Rumus exponential smoothing dasar dapat ditunjukkan sebagai

berikut (Render dan Heizer, 2005) :

Peralaman baru = peramalan periode lalu + α (permintaan

aktual periode lalu – peramalan periode lalu)

Di mana α sebuah bobot, atau konstanta penghalusan (smoothing

constant), yang dipilih oleh peramal yang mempunyai nilai antara 0

dan 1.

Secara matematis dapat juga ditulis sebagai berikut :

+ α ( - )

Keterangan :

Peramalan baru

= Peramalan sebelumnya

= Konstanta penulisan (0-1)

= Permintaan aktual periode sebelumnya

c. Pengukuran Kesalahan Peramalan (Forecast Error)

Menurut Taylor (2004) pengukuran kesalahan peramalan

merupakan perbedaan antara peramalan permintaan dengan

permintaan aktual. Meskipun suatu jumlah kesalahan ramalan tidak

dapat dielakkan namun tujuan ramalan adalah agar kesalahannya

menjadi sekecil mungkin.

Sedangkan menurut Nasution (2003) pengukuran kesalahan

peramalan merupakan ukuran tentang tingkat perbedaan antara

hasil peramalan dengan permintaan sebenarnya terjadi. Rumus

(28)

commit to user

14 1) Rata-rata Deviasi Mutlak (Mean Absolute Deviation =

MAD)

MAD merupakan rata-rata kesalahan mutlak selama

periode tertentu tanpa memperhatikan apakah hasil

peramalan lebih besar atau lebih kecil dibandingkan dengan

kenyataannya. Secara matematis MAD dapat dirumuskan :

MAD =

Keterangan :

= Permintaan aktual pada periode t

= Peramalan permintaan pada periode t

= Jumlah periode peramalan yang terlibat

2) Rata-rata Kuadrat Kesalahan (Mean Square Error = MSE)

MSE merupakan metode alternatif dalam suatu metode

peramalan. Pendekatan ini penting karena teknik ini

menghasilkan kesalahan yang moderat lebih disukai oleh

suatu peramalan yang sangat besar. Secara matematis MSE

dirumuskan sebagai berikut :

MSE =

Keterangan :

= Permintaan aktual pada periode t

= Peramalan permintaan pada periode t

(29)

commit to user

15 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Peramalan

Peramalan merupakan gambaran keadaan perusahaan pada masa

yang akan datang. Gambaran tersebut sangat penting bagi manajemen

perusahaan, karena dengan gambaran tersebut maka perusahaan dapat

memprediksi langkah-langkah apa saja yang diambil dalam memenuhi

permintaan konsumen.

Ramalan memang tidak selalu tepat seratus persen, karena masa

depan mengandung masalah ketidakpastian. Namun dengan pemilihan

metode yang tepat, dapat membuat peramalan dengan tingkat kesalahan

yang kecil.

Berikut pengertian peramalan menurut pendapat dari beberapa ahli:

1. Menurut Nasution (2003), peramalan adalah memperkirakan

beberapa kebutuhan di masa datang meliputi kebutuhan dalam

ukuran kuantitas (jumlah), kualitas (mutu), waktu dan lokasi

yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang

atau jasa.

2. Menurut Render dan Heizer (2006), peramalan (forecasting)

adalah seni dan ilmu memprediksi peristiwa masa depan.

Peramalan memerlukan pengambilan data historis dan

(30)

commit to user

16 3. Menurut Ishak (2010), peramalan adalah pemikiran terhadap

suatu besaran, misalnya permintaan terhadap satu atau

beberapa produk pada periode yang akan datang.

B. Tujuan Peramalan

Menurut Subagyo (2002), tujuan peramalan adalah mendapatkan

peramalan yang bisa meminimumkan kesalahan meramal (Forecast Error)

yang bias diukur dengan Mean Absolute Error (MAE) dan Mean Squared

Error (MSE). Sehingga dengan adanya peramalan produksi, manajemen

perusahaan akan mendapatkan gambaran keadaan produksi di masa akan

datang dan akan memberikan kemudahan manajemen perusahaan dalam

menentukan kebijakan yang akan dibuat oleh perusahaan.

C. Jenis-jenis Peramalan

Menurut Render dan Heizer (2005), peramalan dapat dibedakan menjadi 3

jenis, yaitu:

1. Peramalan Ekonomi (Economic Forecast)

Menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksi tingkat inflasi,

ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membantu perumahan

dan indikator perencanaan lainnya.

2. Peramalan Teknologi ( Technological Forecast)

Memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat

meluncurkan produk baru yang menarik, membutuhkan pabrik dan

(31)

commit to user

17 3. Peramalan Permintaan (Demand Forecast)

Proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu perusahaan.

Peramalan ini juga disebut peramalan penjualan yang mengendalikan

produksi, kapasitas, serta sistem penjadwalan dan menjadi input bagi

perencanaan keuangan, pemasaran dan sumber daya manusia.

D. Peramalan Menurut Horizon Waktunya

Peramalan dapat dibedakan ke dalam tiga kelompok, yaitu (Nasution,

2005):

1. Peramalan Jangka Panjang, yaitu peramalan yang umumnya dua

sampai sepuluh tahun. Peramalan ini digunakan untuk perencanaan

produk dan perencanaan sumber daya.

2. Peramalan Jangka Menengah, yaitu peramalan yang umumnya satu

sampai dua puluh empat bulan. Peramalan ini lebih mengkhusus

dibanding peramalan jangka panjang, biasanya digunakan untuk

menentukan aliran kas, perencanaan produksi dan penentuan

anggaran.

3. Peramalan Jangka Pendek, yaitu peramalan yang umumnya satu

sampai lima minggu. Peramalan ini digunakan untuk mengambil

keputusan dalam hal perlu tidaknya lembur, penjadwalan kerja dan

(32)

commit to user

18

E. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Teknik Peramalan

Peramalan sebenarnya upaya untuk memperkecil risiko yang

timbul akibat pengambilan keputusan dalam suatu perencanaan

produksi.

Berikut ini merupakan beberapa faktor-faktor yang harus

dipertimbangkan (Ishak, 2010):

1. Horizon Peramalan:

Ada dua aspek dari horizon waktu:

a. Cakupan waktu di masa yang akan datang.

Untuk mana perbedaan dari metode peramalan yang

digunakan sebaiknya disesuaikan.

b. Jumlah periode untuk mana ramalan diinginkan.

Beberapa teknik metode hanya dapat disesuaikan

untuk peramalan satu atau dua periode di muka.

2. Tingkat Ketelitian:

Tingkat ketelitian yang dibutuhkan sangat erat

hubungannya dengan tingkat perincian yang dibutuhkan dalam

suatu peramalan.

3. Ketersediaan Data:

Metode yang dipergunakan sangat besar manfaatnya,

apabila dikaitkan dengan keadaan atau informasi yang ada atau

(33)

commit to user

19 4. Bentuk Pola Data:

Data dasar dari metode peramalan adalah anggapan bahwa

macam dari pola yang didapat dalam data yang diramalkan

akan berkelanjutan.

5. Biaya:

Umumnya ada empat unsur biaya yang tercakup dalam

penggunaan suatu prosedur peramalan, yaitu biaya-biaya

pengembangan, penyimpanan (storage) data, operasi

pelaksanaan kesempatan penggunaan teknik-teknik dan metode

lainnya.

6. Jenis dan Model:

Banyak metode peramalan telah menganggap adanya

beberapa model dari keadaan yang diramalkan.

7. Mudah Tidaknya Penggunaan dan Aplikasinya:

Metode-metode yang dapat dimengerti mudah diaplikasi

yang akan dipergunakan dalam pengambilan keputusan dan

analisis.

F. Sifat-sifat Peramalan

Dalam membuat peramalan atau menerapkan hasil peramalan, ada

beberapa hal yang harus dipertimbangkan, yaitu:

1. Peramalan pasti mengandung kesalahan, artinya peramal hanya

bisa mengurangi ketidakpastian yang akan terjadi tetapi tidak dapat

(34)

commit to user

20 2. Peramalan seharusnya memberikan informasi mengenai berapa

ukuran kesalahan.

3. Peramalan jangka pendek lebih akurat dibandingkan dengan

peramalan jangka panjang.

(Ishak, 2010).

G. Tahap-tahap Peramalan

Menurut Render dan Heizer (2005) ada tujuh tahap, yaitu:

1. Menentukan tujuan peramalan.

2. Memilih unsur apa yang akan diramal.

3. Menentukan horizon waktu peramalan (pendek, menengah atau

panjang).

4. Memilih tipe model peramalan adalah menggunakan beragam

model statistik yang akan dibahas sekarang, termasuk rata-rata

bergerak, penghalusan eksponensial dan analisis regresi.

5. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk melakukan peramalan.

6. Membuat peramalan.

7. Memvalidasi dan menerapkan hasil peramalan adalah pengkajian

terhadap peramalan dilakukan setiap hari, untuk memastikan

model, asumsi dan data yang digunakan sudah valid.

H. Karakteristik Peramalan yang Baik

Menurut Ishak (2010), karakteristik peramalan yang baik adalah sebagai

(35)

commit to user

21 1. Akurasi

Akurasi dari suatu hasil peramalan diukur dengan hasil kebiasaan

dan kekonsistenan peramalan tersebut. Hasil peramalan dikatakan bias

bila peramalan tersebut terlalu tinggi atau rendah dibandingkan dengan

kenyataan yang sebenarnya terjadi. Hasil peramalan dikatakan

konsisten bila besarnya kesalahan peramalan relative kecil.

2. Biaya

Biaya yang diperlukan dalam pembuatan suatu peramalan adalah

tergantung dari jumlah item yang diramalkan, lamanya periode

peramalan dan metode peramalan yang dipakai. Ketiga faktor pemicu

biaya tersebut akan mempengaruhi berapa banyak data yang

dibutuhkan, bagaimana pengolahan datanya (manual atau

komputerisasi), bagaimana penyimpanan datanya, dan siapa tenaga

ahli yang diperbantukan.

3. Kemudahan

Pengguna metode peramalan yang sederhana, mudah dibuat dan

mudah diaplikasikan akan memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Percuma memakai metode canggih, tetapi tidak dapat diaplikasikan

pada sistem perusahaan karena keterbatasan dana, sumber daya

manusia maupun peralatan teknologi.

I. Pendekatan Dalam Peramalan

Dalam metode peramalan yang akurat dan bermanfaat, selain

(36)

commit to user

22 pengumpulan data yang tepat. Terdapat dua pendekatan umum peramalan

yang tepat untuk digunakan yaitu :

1. Analisis Kualitatif (Qualitative Forecast)

Yaitu peramalan yang menggabungkan faktor-faktor penting

seperti intuisi pengambilan keputusan, pengalaman pribadi, emosi,

dan sistem nilai (Render dan Hiezer,2005).

Ada empat teknik peramalan kualitatif yang tepat digunakan adalah

sebagai berikut :

a. Keputusan dari Pendapatan Juri Eksekutif (Juri of Executive

Opinion).

Dalam metode ini, pendapatan sekumpulan kecil manajer atau

pakar tingkat tinggi sering dikombinasikan dengan model

statistik, dikumpulkan untuk mendapatkan prediksi permintaan

kelompok.

b. Metode Delphi (Delphi Method)

Teknik peramalan yang menggunakan proses kelompok dimana

para pakar melakukan peramalan.

c. Gabungan dari Teknik Penjualan (Sales Force Composite).

Dalam pendekatan ini, setiap tenaga penjualan memperkirakan

berapa penjualan yang bisa ia lakukan dalam wilayahnya.

d. Survei Pasar konsumen (Consumer Market Survei)

Metode peramalan meminta input dari konsumen mengenai

(37)

commit to user

23 2. Analisis Kuantitatif (Quantitative Forecast)

Yaitu peramalan yang mengguakan satu atau lebih model

matematis dengan data masa lalu dan variabel sebab akibat untuk

meramalkan permintaan (Render dan Heizer,2005).

Teknik peramalan kuantitatif dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

a. Model Serial Waktu (Time Series)

Model Time Series membuat prediksi dengan asumsi bahwa

masa depan merupakan fungsi masa lalu. Dengan kata lain,

mereka melihat apa yang akan terjadi selama kurun waktu

tertentu dan menggunakan data masa lalu tersebut untuk

melakukan peramalan (Render dan Heizer:2005)

Pengolahan data kuantitatif dari segi waktu Time Series dapat

dilakukan dengan lima metode yaitu sebagi berikut (Render

dan Heizer:2005) :

1) Metode Pendekatan Naif

Teknik peramalan yang mengasumsikan permintaan

diperiode mendatang sama dengan permintaan terkini.

2) Metode Single Moving Average (Rata-rata bergerak)

Menurut Render dan Heizer (2005) metode Single Moving

Average adalah metode peramalan yang menggunakan

rata-rata dari sejumlah (n) data terkini untuk meramalkan

periode mendatang. Metode peramalan rata-rata bergerak

(Single Moving Average) menggunakan sejumlah data

(38)

commit to user

24 Rumus yang digunakan dalam menghitung metode Single

Moving Average adalah sebagai berikut (Render dan

Heizer:2005) :

Rata-rata bergerak

=

Di mana n adalah jumlah periode rata-rata bergerak.

3) Metode Weight Moving Average (Rata-rata tertimbang)

Apabila ada pola yang trend dan pola yang terdeteksi, bobot

dapat digunakan untuk menempatkan penekanan yang lebih

pada nilai terkini. Teknik ini lebih responsif terhadap

perubahan karena periode yang lebih dekat mendapat bobot

yang lebih berat. Pemilihan bobot merupakan hal yang

tidak pasti karena tidak ada rumus untuk menetapkan

mereka (Render dan Heizer:2005).

Rata-rata bergerak dengan pembobotan dapat digambarkan

secara sistematis sebagai berikut :

Rata-rata bergerak dengan pembobotan

=

Di mana n adalah jumlah periode dalam rata-rata bergerak

tertimbang.

4) Metode Exponential Smoothing (Penghalusan Exponential)

Exponential Smoothing merupakan metode peramalan

(39)

commit to user

25 masih mudah digunakan. Metode ini menggunakan sangat

sedikit pencatatan masa lalu.

Ramalan-ramalan Exponential yang dihasilkan dapat

mengandung banyak kesalahan karena fluktuasi random

yang sangat besar pada periode-periode waktu yang

mutakhir dan hal ini timbul karena dalam pemulusan

Exponential periode-periode yang terakhir mendapat bobot

yang lebih berat.

Rumus Exponential Smoothing dasar dapat ditunjukkan

sebagai berikut (Render dan Heizer:2005) :

Peralaman baru = peramalan periode lalu +  (permintaan

aktual periode lalu – peramalan periode lalu)

Di mana  sebuah bobot, atau konstanta penghalusan

(Smoothing Constant), yang dipilih oleh peramal yang

mempunyai nilai antara 0 dan 1.

Secara matematis dapat juga ditulis sebagai berikut :

+  ( - )

Keterangan :

Peramalan baru

= Peramalan sebelumnya

= Konstanta penulisan (0-1)

(40)

commit to user

26 b. Metode Kausal

Model kausal ini bertujuan untuk meramalkan keadaan di

masa yang akan datang dengan menemukan dan mengukur

beberapa variabel bebas yang penting beserta pengaruhnya

terhadap variabel tidak bebas diamati.

Adapun teknik yang biasa digunakan dalam model kausal,

yaitu :

1) Regresi Linier (Linier Regression)

Dalam banyak hal terdapat dua variabel atau lebih

yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Untuk

mengetahui sejauh mana hubungan antara dua variabel atau

satu variabel dengan beberapa variabel lainnya perlu di buat

model.

Adapun kecenderungan titik-titik koordinat dari

variabel bebas dan variabel tidak bebas membentuk suatu

garis linier (lurus), model ini dinamakan regresi linier.

Sebaliknya, apabila hubungan berbentuk kuadrat,

Exponential atau sejenisnya dinamakan regresi non linier.

Jika hubungan itu hanya melibatkan satu variabel bebas,

model itu disebut regresi linier sederhana.

Bentuk persamaan regresi linier (Render dan Heizer:2007)

:

(41)

commit to user

27 Keterangan :

ŷ = nilai variabel terikat

a = persilangan sumbu y

b = kemiringan garis regresi (tingkat perubahan pada y

untuk perubahan yang terjadi di x)

x = variabel bebas (waktu)

perubahan rata-rata y terhadap perubahan per unit x. Nilai a

dan b meminimumkan jumlah kesalahan kuadrat, dapat

dicari dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

a =

b =

2) Proyeksi Trend (Trend Projection)

Proyeksi Trend adalah teknik mencocokkan garis

trend pada serangkaian data masa lalu dan kemudian

memproyeksikan garis pada masa datang untuk peramalan

jangka menengah dan panjang (Render dan Heizer:2005).

Secara matematis, persamaan penulisan Trend

Projection adalah sebagai berikut (Render dan

Heizer:2005) :

ŷ= a + bx

Keterangan :

ŷ = nilai variabel terikat

(42)

commit to user

28

b = kemiringan garis regresi (tingkat perubahan pada y

untuk perubahan yang terjadi di x)

x = variabel bebas (waktu)

Untuk menentukan nilai a dan b menggunakan rumus :

a = - b b =

Untuk menentukan nilai dan menggunakan rumus :

Keterangan :

= =

a = persilangan sumbu y

b = kelandaiaan garis regresi

Σ = tanda penjumlahan total

x = nilai variabel bebas yang diketahui

y = nilai variabel terkait yang diketahui

= rata-rata nilai x

= rata-rata nilai y

n= jumlah data atau pengamatan

J. Pengukuran Kesalahan Peramalan (Forecast Error)

Menurut Taylor (2004) pengukuran kesalahan peramalan

merupakan perbedaan antara peramalan permintaan dengan permintaan

aktual. Meskipun suatu jumlah kesalahan ramalan tidak dapat dielakkan

(43)

commit to user

29 Sedangkan menurut Nasution (2003) pengukuran kesalahan

peramalan merupakan ukuran tentang tingkat perbedaan antara hasil

peramalan dengan permintaan sebenarnya terjadi. Rumus yang biasanya

digunakan dalam pengukuran kesalahan, yaitu :

1. Rata-rata Deviasi Mutlak (Mean Absolute Deviation = MAD)

MAD merupakan rata-rata kesalahan mutlak selama periode tertentu

tanpa memperhatikan apakah hasil peramalan lebih besar atau lebih

kecil dibandingkan dengan kenyataannya. Secara matematis MAD

dapat dirumuskan :

MAD =

Keterangan :

= Permintaan aktual pada periode t

= Peramalan permintaan pada periode t

= Jumlah periode peramalan yang terlibat

2. Rata-rata Kuadrat Kesalahan (Mean Square Error = MSE)

MSE merupakan metode alternatif dalam suatu metode peramalan.

Pendekatan ini penting karena teknik ini menghasilkan kesalahan yang

moderat lebih disukai oleh suatu peramalan yang sangat besar. Secara

matematis MSE dirumuskan sebagai berikut :

MSE=

Keterangan :

= Permintaan aktual pada periode t

(44)

commit to user

30 = Jumlah periode peramalan yang terlibat

3. Rata-rata Kesalahan Peramalan (Mean Forecast Error = MFE)

MFE sangat efektif untuk mengetahui apakah suatu hasil peramalan

selama periode tertentu terlalu tinggi atau terlalu rendah. Bila hasil

peramalan tidak bias, maka nilai MFE akan mendekati nol. MFE

dihitung dengan menjumlahkan semua kesalahan peramalan selama

periode peramalan. Secara matematis, rumus MFE dinyatakan sebagai

berikut:

At = Permintaan Aktual pada periode t

Ft = Peramalan permintaan pada periode t

n = Jumlah periode peramalan yang terlibat

4. Rata-rata Persentase Kesalahan Absolut (Mean Absolute Percentage

Error = MAPE)

MAPE merupakan ukuran kesalahan relative dan menyatakan

persentase kesalahan hasil peramalan terhadap permintaan actual

selama periode tertentu yang akan memberikan informasi persentase

kesalahan terlalu tinggi atau terlalu rendah. Secara matematis, MAPE

dinyatakan sebagai berikut:

(45)

commit to user

31 Ft = Peramalan Permintaan (Forecast) pada periode –t

(46)

commit to user

32 BAB III

PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Sejarah Perusahaan

PT. KUSUMA MULIA TEXTILE merupakan sebuah perusahaan

yang bergerak di bidang pertextilan. PT. KUSUMA MULIA

TEXTILE didirikan oleh Drs. Rudy Indrianto, AKT pada tanggal 17

November 1997 berdasarkan Nomor Pendaftaran Industri Kecil

(NIPIK) 09.3310-02486 dengan Wajib Pajak (NPWP) 1.736.434.0-525

merupakan perusahaan industri textile yang terletak di kota Solo Jawa

Tengah. PT. KUSUMA MULIA TEXTILE berawal dari

pengambilalihan PT. ASIA JAYA ANEKA sekitar tahun 70-an.

PT. ASIA JAYA ANEKA berganti nama menjadi PT. YULIA

PRINT, pada tahun 1996 PT. YULIA PRINT diganti kembali menjadi

PT. KUSUMA MULIA TEXTILE. Sebagai salah satu produsen kain

warna yang berorientasi dalam negeri, perusahaan berupaya untuk

mengikut perkembangan permintaan pasar, sehingga desain model

kain warna selalu diperbarui dari waktu ke waktu. Dengan pengalaman

sebelumnya, maka perusahaan selalu mengadakan inovasi desain kain

warna, komposisi serta desain yang selalu berubah-ubah menuruti

permintaan pasar yang terus menerus mengalami perkembangan.

Dalam hal tersebut tidak lepas dari kemampuan perusahaan untuk

(47)

commit to user

33 perusahaan juga aktif dalam membuat model dan desain sendiri,

didamping desain yang diberikan oleh konsumen (artinya konsumen

membawa contoh kain warna sendiri). Dengan sistem kerja yang baik

akan sangat mendukung perusahaan untuk dapat memperoleh hasil

produksi yang baik pula.

2. Lokasi Perusahaan

PT. KUSUMA MULIA TEXTILE berlokasi di Jalan

Cokroaminoto No. 47 Jebres, Sekarpace Surakarta. Dalam mendirikan

sebuah perusahaan harus mempertimbangkan unsur lokasi, karena

agar tidak mengalami kesulitan bila perusahaan akan mengembangkan

bisnisnya. Penentuan lokasi perlu karena demi kelancaran dan

kelangsungan hidup perusahaan, baik untuk mempertimbangkan

jangka panjang maupun jangka pendek yang menyangkut

perkembangan perusahaan. Misalkan jika perusahaan ingin

mengadakan perluasan, maka perusahaan tidak mengalami kesulitan.

Oleh karena itu, dalam menentukan lokasi suatu perusahaan

diperlukan banyak pertimbangan yang matang. Adapun pertimbangan

di dalam menentukan lokasi perusahaan tersebut berdasarkan pada:

a. Segi Teknis

1) Lokasi PT. KUSUMA MULIA TEXTILE tidak jauh dari

jalan utama kota Surakarta, sehingga pemasaran dan

pengiriman barang-barang ke perusahaan lain atau

(48)

commit to user

34 2) Fasilitas-fasilitas yang berhubungan dengan produksi

seperti penyediaan air dan tenaga-tenaga fisik cukup

tersedia dan mudah diperoleh.

b. Segi Ekonomi

1) Lokasi PT. KUSUMA MULIA TEXTILE sangat strategis

karena terletak di kota Surakarta yang terkenal sebagai kota

dagang, industri, seni dan budaya. Hal ini akan

memudahkan dalam melakukan pemasaran produk.

2) Lokasi PT. KUSUMA MULIA TEXTILE juga tidak jauh

dengan pemukiman penduduk. Jadi dapat dengan mudah

melakukan rekrutmen tenaga kerja, sehingga gaji tenaga

kerja relative lebih murah dan ini dapat menekan biaya

yang dikeluarkan oleh perusahaan.

c. Segi Sosial

1) Dengan berdirinya PT. KUSUMA MULIA TEXTILE dapat

merekrut tenaga kerja dari daerah sekitar.

2) Berdirinya PT. KUSUMA MULIA TEXTILE ini

diharapkan tidak mengganggu keamanan dan kesibukan

(49)

commit to user

35 3. Tujuan Pendirian Perusahaan

Tujuan berdirinya PT. KUSUMA MULIA TEXTILE terbagi menjadi

dua, yaitu:

a. Tujuan umum, meliputi:

1) Untuk menampung tenaga kerja, sehingga dapat membantu

mengurangi pengangguran.

2) Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan kebutuhan kain

textile.

3) Untuk membantu usaha pemerintah dalam melaksanakan

pembangunan nasional, khususnya dalam bidang industri

textile.

b. Tujuan khusus, meliputi:

Untuk memperoleh laba yang optimal bagi pemilik perusahaan

(50)

commit to user

36

B. SRUKTUR ORGANISASI

Gambar III.1

Struktur organisasi PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta

Berdasarkan gambar di atas dapat diuraikan tugas dan tanggung jawab dari

tiap kegiatan dalam struktur organisasi PT. Kusuma Mulia Textile adalah

sebagai berikut:

1. Owner

Owner adalah pemilik perusahaan.

a. Mempertahankan saham yang dimilikinya.

(51)

commit to user

37 2. Direktur

Direktur adalah sebagai penghubung dewan direksi dengan dewan

komisaris, juga sebagai koordinator dari dewan direksi yang

menjalankan tugasnya dalam sebuah perusahaan. Pimpinan perusahaan

atau direktur utama memiliki tugas antara lain:

a. Merencanakan, mengoordinasi, mengawasi dan mengevaluasi

kegiatan perusahaan.

b. Menentukan garis kebijaksanaan untuk kelancaran jalannya

perusahaan.

c. Mengadakan hubungan kerja sama dengan perusahaan lain.

3. Factory Manager

Tugas dan tanggung jawab dari Factory Manajer adalah mengatur dan

mengawasi semua pekerjaan (bagian Produksi) yang dilakukan demi

kelancaran produksi agar sesuai dengan target yang ditentukan mulai

dari perencanaan produksi, pemrosesan sampai dengan proses

finishing.

4. Kepala Bagian Pembelian

a. Menerima surat permintaan harian.

b. Mengatur dan menerapkan jenis dan jumlah yang hrus diproduksi.

c. Mengatur pergudangan barang jadi.

5. Kepala Bagian Pemasaran (Marketing)

a. Mengatur dan menetapkan pengiriman barang.

b. Mengatur dan menetapkan cara promosi.

(52)

commit to user

38 d. Mengatur perdagangan barang jadi.

e. Membuat permintaan produksi.

6. Kepala Bagian Akuntansi

a. Menyelenggarakan pembukuan.

b. Menyusun laporan laba rugi dan neraca.

c. Mengisi laporan perpajakan dan perbankan.

7. Kepala Bagian Personalia (Human Resources and Development)

Mengatur segala jenis urusan:

a. Karyawan

Karyawan dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: karyawan tetap,

karyawan tidak tetap dan buruh.

b. System pembagian gaji

Pembagian gaji dibagikan pada tiap awal bulan.

c. System jam kerja

1) Shift I jam kerja 07.00 sampai dengan 15.00

2) Shift II jam kerja 15.00 sampai dengan 23.00

d. Program keselamatan kerja

Keselamatan kerja merupakan bagian penting dalam produksi

untuk menghindari kecelakaan kerja, maka perusahaan

memberikan perlengkapan kerja kepada bagian-bagian tertentu

yang dianggap rawan kecelakaan.

8. Kepala Bagian Laboratorium dan PPIC (Production Planning and

(53)

commit to user

39 a. Membuat planning produksi dan pemasaran berdasarkan repeat

order.

b. Melakukan analisa secara berkala

9. Kepala Bagian Gudang

a. Mempersiapkan data barang kebutuhan pabrik yang akan dibeli.

b. Menyimpan dan memelihara dokumen yang ada pada bagian

pembelian.

c. Menerima, menyimpan dan mengeluarkan bahan baku.

d. Mencatat seluruh proses keluar masuknya bahan baku.

10.Kepala Bagian Produksi

a. Mengatur, menetapkan dan mengawasi jalannya kegiatan produksi.

b. Mengatur dan menetapkan jenis dan jumlah yang harus diproduksi.

c. Mengatur pergudangan barang jadi.

d. Membuat laporan produksi

11.Quality Control

a. Mengawasi urusan control testing dan urusan packing.

b. Memantau proses produksi untuk membantu menjaga kualitas

produk sebelum diterima konsumen.

12.Utility / MTC (Maintanance)

Bagian yang bertanggung jawab atas pemeliharaaan dan perawatan

(54)

commit to user

40

C. ASPEK PRODUKSI

1. Hasil Produksi

PT. Kusuma Mulia Textile menghasilkan produk kain jadi dengan

ukuran dan warna yang berbeda beda. Hai ini bertujuan untuk

memenuhi permintaan pelanggan.

2. Bahan-bahan yang Digunakan

Dalam proses produksi, dibutuhkan bahan baku dan bahan penolong.

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam proses

produksi. Sedang bahan penolong adalah bahan pelengkap yang

digunakan dalam proses produksi apabila terjadi penghambatan dalam

proses produksi. Dalam proses produksi PT. Kusuma mulia Textile

membutuhkan bahan baku dan bahan menolong. Bahan-bahan tersebut

antara lain:

a. Bahan Baku Produksi

Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi pada PT.

Kusuma Mulia Textile adalah kain mentah atau kain putih polos.

Kain mentah tersebut terdiri dari beberapa jenis yang disesuaikan

dengan permintaan konsumen. Karena PT. Kusuma Mulia Textile

Surakarta telah memiliki koneksi dengan beberapa suplier kain

maka tidak sulit untuk mendapatkan kain mentah tersebut. Untuk

pemesanan bahan baku dilakukan dengan 4 cara yaitu melalui

(55)

commit to user

41 TABEL III.1

PERUSAHAAN SUPLIER KAIN

PT. KUSUMA MULIA TEXTILE SURAKARTA

No Nama Perusahaan Kota

1 Surya Kebaktex Karanganyar

2 Sukoharjotex Sukoharjo

3 Ceper Klaten

4 Kusuma Yogyakarta

5 Bola Mas Bandung

6 Dadang Bandung

7 Suryatex Bandung

8 Setia tunggal Bandung

b. Bahan Penolong

Bahan penolong yang digunakan antara lain :

1) Pewarnaan kain

Digunakan sebagai bahan untuk mewarnai kain. Pewarnaan

kain merupakan bahan penolong yang mutlak bagi proses

produksi PT. Kusuma Mulia Textile karena tanpa bahan ini

proses produksi akan terhenti. Oleh sebab itu, PT. Kusuma

Mulia Textile menjalin kerja sama dengan distributor bahan

(56)

commit to user

42 2) Apperton

Apperton merupakan senyawa kimia yang digunakan untuk

merekatkan dan merapatkan pori-pori kain sehingga pori-pori

tidak akan renggang.

3) Tapioka atau Tepung Kanji

Fungsi tapioka atau tepung kanji adalah untuk menutupi pori

-pori kain Biasanya tapioka dicampur dengan Aperton untuk

menghasilkan cairan yang lengket guna menutupi pori-pori

kain.

4) H2SO4, Cuka dan Kaporit

H2SO4 merupakan senyawa kimia asam sulfat. Fungsi H2SO4,

cuka dan kaporit adalah untuk membersihkan kanji yang

melengket pada kain.

5) Tawas

Tawas digunakan untuk menghilangkan bau tidak sedap yang

ditimbulkan H2SO4, cuka dan kaporit.

3. Mesin dan Peralatan

Dalam melakukan proses produksi, PT. Kusuma Mulia Textile

menggunakan mesin dan peralatan produksi berupa:

a. Boiler

Yaitu alat yang digunakan untuk menghasilkan uap panas. Uap

panas tersebut digunakan untuk mengolah kain. Kain dari bagian

(57)

commit to user

43 besar yang berisi air. Air tersebut kemudian dipanasi menggunakan

uap air yang dihasilkan oleh boiler yang disalurkan melalui pipa

besi yang dimasukkan ke dalam bak penampung. Suhu yang

dihasilkan boiler 150 derajat celcius.

b. Jingger

Adalah alat yang digunakan untuk proses pewarnaan kain. Selain

kain diolah kemudian digulung dengan blazer atau roll dan kain

tersebut dimasukkan dalam mesin jingger.

c. Finishing

Adalah alat yang digunakan untuk proses pengeringan kain. Kain

yang sudah diwarnai kemudian dikeringkan dengan menggunakan

mesin finishing. Panas yang digunakan untuk mengeringkan kain

bersumber dari api dan angin. Jumlah mesin finishing ada 8 buah

mesin, dan karyawan PT. Kusuma Mulia Textile biasa

menyebutnya dengan sebutan dandang.

d. Folding

Alat yang digunakan untuk melipat kain. Kain yang telah kering

kemudian dilipat dengan menggunakan mesin folding.

e. Rolling

(58)

commit to user

44 4. Proses produksi

Gambar III.2 Alur Proses Produksi Kain Sumber: PT. Kusuma Mulia Textile

Keterangan:

a. Tahap pertama, grey atau kain mentah merupakan bahan pokok

yang digunakan untuk barang jadi. Kain mentah ini masih

berwarna dasar yaitu putih.

b. Tahap kedua, pemrosesan kain grey. Kain grey diproses dalam

mesin jingger dengan pemrosesan hilang kanji.

c. Tahap ketiga, setelah pemrosesan hilang kanji kemudian

pemberian warna baik itu putih ataupun kelir.

d. Tahap keempat adalah finishing. Setelah dalam mesin setting kain

diberi resin finish dan softener atau pemanis dan pelembut, dan GREY (Kain Mentah)

STENTER JINGGER

(59)

commit to user

45 akan mengalami proses penganjian lagi. Kemudian kain disetting

dalam mesin stenter (dilakukan agar ukuran kain dapat stabil).

e. Tahap kelima, kain jadi di packing pada proses pengepakan.

Proses pengepakan dibagi menjadi dua yaitu dengan folding dan

rolling kemudian diberi etiket plastik.

D. ASPEK PERSONALIA

1. Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah karyawan merupakan salah satu tolak ukur sebuah perusahaan

dikatakan besar atau kecil. Karyawan bisa diibaratkan sebagai mesin

penggerak dalam suatu perusahaan. PT. Kusuma Mulia Textile dalam

mengoperasikan usahanya selain menggunakan mesin, juga

memerlukan karyawan. Berikut data tenaga kerja pada PT. Kusuma

Mulia Textile pada tahun 2011.

Tabel III.2

Jumlah Tenaga Kerta PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta Tahun 2011

No Keterangan Jumlah Karyawan

1 Staf 26

2 Keamanan 9

3 Karyawan Produksi 103

4 Pengawas produksi 8

Jumlah 146

(60)

commit to user

46 2. Pembagian Kerja

Untuk meningkatkan produk dan volume penjualan PT. Kusuma Mulia

Textile membagi sistem kerjanya menjadi dua shift kerja, yaitu:

a. Shift I jam kerja 07.00 sampai dengan 15.00

b. Shift II jam kerja 15.00 sampai dengan 23.00

PT. Kusuma Mulia Textile juga membagi sistem lembur kerja secara

bergantian. Sistem kerja ini sampai sekarang masih diterapkan dan

nyata merupakan sistem kerja yang baik dan mampu meningkatkan

produksinya dari tahun ke tahun.

3. Sistem Pengupahan

Sistem pengupahan yang diterapkan oleh PT. Kusuma Textile

Surakarta adalah:

a. Gaji bulanan

Gaji yang diterima karyawan dihitung bulanan dengan sistem gaji

pada awal bulan. Jika awal bulan bertepatan dengan hari libur

maka gaji akan diberikan pada akhir bulan sebelumnya atau

diundur. Gaji bulanan diberikan hanya pada staf administrasi (

HRD, Akuntansi dan Pemasaran)

b. Gaji mingguan

Gaji mingguan dibagi menjadi 2 yaitu :

1) Dua minggu

Gaji diberikan kepada karyawan setiap dua minggu sekali.

Karyawan yang menerima gaji dua mingguan adalah karyawan

(61)

commit to user

47 2) Satu Minggu

Karyawan menerima gaji setiap satu minggu sekali. Karyawan

yang menerima gaji satu mingguan adalah karyawan atau

pekerja harian lepas.

4. Kesejahteraan Karyawan

Dalam upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan semangat

kerja karyawan, maka PT. Kusuma Mulia textile selain memberikan

upah juga memberikan kebijakan yang menyangkut kesejahteraan

karyawan yaitu:

a. Memberikan THR (Tunjangan Hari Raya), yaitu tunjangan

kesejahteraan yang diberikan setiap akhir tahun atau libur hari

raya.

b. Karyawan mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dari

perusahaan.

c. Memberikan pakaian seragam kepada karyawan.

5. Sumber Keuangan

Sumber keuangan perusahaan diperoleh dari hasil penjualan kain dan

pinjaman dari pihak ketiga atau bank. Penggunaan dana untuk

operasional perusahaan yang meliputi:

a. Pembelian bahan baku dan bahan pembantu

b. Gaji pegawai

c. Pemeliharan peralatan produksi.

d. Pegawai jasa ekspedisi ( pengiriman barang luar kota).

(62)

commit to user

48

E. LAPORAN MAGANG KERJA

1. Pengertian Magang Kerja

Program magang kerja adalah suatu upaya mengarahkan mahasiswa

agar dapat merasakan situasi dunia kerja, melihat dan melakukan

pekerjaan yang berhubungan dengan program studinya. Magang kerja

merupakan kegiatan penunjang perkuliahan yang sifatnya wajib

dilakukan oleh mahasiswa dengan cara diterjunkan secara langsung ke

dunia kerja dengan tujuan agar mahasiswa dapat melihat secara

langsung aplikasi dari teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan.

Magang kerja ini wajib dilakukan oleh setiap mahasiswa Diploma Tiga

Jurusan Manajemen Bisnis pada semester akhir. Lamanya pelaksanaan

magang kerja, yaitu minimal selama satu bulan.

2. Tujuan Magang Kerja

Program magang kerja adalah kegiatan intrakulikuler dan bersifat

wajib bagi semua mahasiswa Program Diploma III Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta. Sehingga mahasiswa yang belum

atau tidak menempuh magang kerja tidak bisa mengikuti ujian tugas

akhir dan tidak dapat dinyatakan lulus. Adapun tujuan pelaksanaan

magang kerja adalah:

a. Mahasiswa dapat melihat secara langsung aplikasi dari berbagai

teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan.

b. Mahasiswa dapat belajar dan memperoleh pengalaman dan

(63)

commit to user

49 persoalan yang dihadapi perusahaan atau instansi tempat magang

kerja.

c. Mahasiswa dapat melakukan adaptasi sebelum memasuki dunia

kerja yang sesungguhnya, sehingga dapat menciptakan tenaga

terampil yang siap kerja serta mampu mengembangkan diri secara

profesional sesuai dengan bidangnya.

3. Manfaat Magang Kerja

Adapun manfaat yang diperoleh dari magang kerja antara lain:

a. Manfaat Bagi Mahasiswa :

1) Mahasiswa dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu

yang diperoleh dari bangku perkuliahan.

2) Membawa wawasan setiap mahasiswa mengenai dunia industri.

3) Menambah dan meningkatkan ketrampilan serta keahlian

dibidang praktek.

b. Manfaat Bagi Universitas :

1) Terjalinnya kerja sama bilateral antara Universitas dengan

perusahaan.

2) Universitas akan dapat meningkatkan kualitas lulusannya

melalui pengalaman Magang Kerja.

c. Manfaat Bagi Perusahaan:

1) Adanya kerja sama antara dunia pendidikan atau perusahaan

tersebut terkenal oleh kalangan akademis.

2) Adanya kritikan-kritikan yang membangun dari

(64)

commit to user

50 3) Perusahaan akan mendapat bantuan tenaga kerja dari

mahasiswa-mahasiswa yang melakukan praktek magang.

4) Adanya orang yang mengaudit perusahaan tanpa mengeluarkan

biaya dengan adanya laporan-laporan magang yang diberikan

kepada perusahaan.

4. Proses Pelaksanaan Magang

Tempat, waktu dan pelaksanaan magang sebagai berikut:

a. Tempat : PT. Kusuma Mulia Textile

b. Waktu : Tanggal 1 Februari sampai 29 Februari 2012

c. Jam : 08.00-14.00 WIB

5. Kegiatan Magang Kerja

Dengan persetujuan pimpinan perusahaan PT. Kusuma Mulia

Textile Surakarta, kegiatan magang kerja dilaksanakan mulai tanggal 2

Februari 2012 sampai dengan 29 Februari 2012. Magang kerja dimulai

pada pukul 08.00 sampai 14.00 WIB, dan dilaksanakan pada hari

Senin sampai Jumat.

Peserta magang ditempatkan di kantor PPIC (Production Planning

and Inventory Control) dan produksi. Peserta magang dibimbing oleh

Bapak Subur Widodo selaku Kepala Bagian Personalia dan Ibu Dewi

Sulistyowati selaku staff bagian PPIC.

Adapun rincian kegiatan magang kerja antara lain:

a. Minggu I (Tanggal 1 – 3 Februari 2012)

1) Pengenalan lingkungan perusahaan

Gambar

Grafik Penjualan Kain FBB BulanMaret 2011-Februari 2012 dengan Metode Single Moving Averages 3 bulanan ................................................................
Gambar I.1 Kerangka Pemikiran
Gambar III.1
TABEL III.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peramalan Jumlah Produksi Kain Erro Golden Mella pada PT.Sari Warna Asli I Dengan Menggunakan Metode Exponential Smoothing dengan a

Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui metode peramalan penjualan terbaik bunga adenium, yang merupakan produk unggulan PT Godongijo Asri

Soelistyowati Kusuma Textil selain itu tujuan lain yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui apakah Penerapan Kebijakan Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3) pada

Hasil peramalan 15 periode ke depan untuk penjualan Tahu Kita pada Outlet Market City dengan metode Trend Quadratic. Trend Analysis for

masa yang akan datang, yang didasarkan oleh pengalaman-pengalaman masa lalu. Data penjualan pada bulan-bulan yang lalu akan dianalisis dengan metode tertentu.. untuk

Dalam menganalisis peramalan penjualan digunakan metode peramalan antara lain Moving Average, Weighted Moving Average, Exponential Smoothing, Exponential Smoothing

Untuk mengetahui metode peramalan yang paling tepat, dalam menentukan besarnya produksi produk kain CDP 2024 di periode yang akan datang pada Departement Weaving 2

Sehingga pada bulan yang mengalami penurunan penjualan dalam peramalan, Perbandingan hasil peramalan penjualan menggunakan metode jaringan syaraf tiruan lebih baik dibandingkan dengan