• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Azjen (1988) menjelaskan bahwa Theory Planned Behavior (TPB)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Azjen (1988) menjelaskan bahwa Theory Planned Behavior (TPB)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

9 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Dasar Teori

1. Theory of Planned Behaviour

Azjen (1988) menjelaskan bahwa Theory Planned Behavior (TPB) menjelaskan teori ini merupakan perkembangan dari Theory Reasoned Action (TRA). Theory Planned Behavior adalah peningkatan dari reasoned action theory. Reasoned action theory memiliki bukti-bukti ilmiah bahwa niat untuk melaksanakan perbuatan tertentu diakibatkan oleh dua alasan, yaitu norma subjektif dan sikap terhadap perilaku . Ajzen (1988) menambahkan satu faktor yaitu kontrol perilaku persepsian individu atau perceived behavioral control.

Keberadaan faktor tersebut mengubah reasoned action theory menjadi Planned behavior theory.

Planned Behavior Theory menjelaskan bahwa sikap terhadap perilaku merupakan pokok penting yang sanggup memperkirakan suatu perbuatan, meskipun demikian perlu dipertimbangkan sikap seseorang dalam menguji norma subjektif serta mengukur kontrol perilaku persepsian orang tersebut.

Bila ada sikap yang positif, dukungan dari orang sekitar serta adanya persepsi kemudahan karena tidak ada hambatan untuk berperilaku maka niat seseorang untuk berperilaku akan semakin tinggi (Ajzen, 2005). Sikap terhadap perilaku didefinisikan sebagai kemauan seseorang suka atau tidak suka melakukan suatu perilaku. Menurut Bhutto (2019) ketika seseorang memiliki sikap positif mengenai perilaku tertentu, berarti ada kesempatan untuk melakukan perilaku

(2)

10

karena sikap positif terhadap perilaku menjadi titik awal untuk mencapai hasil sejalan dengan hasil penelitian Taufique dan Vaithianathan (2018) menyebutkan sikap mampu mempengaruh niat perilaku konsumen pro lingkungan.

Menurut Taufique dan Vaithianathan (2018) terdapat norma subjektif yang memiliki pengertian sebagai perilaku individu dibawah tekanan sosial sebagai niat untuk berperilaku dan norma ini juga mendukung minat sebagai pendukung perilaku melakukan atau tidak melakukan yang masih dipertimbangkan. Menurut Bhutto (2019) terdapat kontrol perilaku yang memiliki arti keyakinan perilaku individu tersebut mudah atau sulit untuk dilakukan.

2. Theory of Normative Social Behaviour

Theory normative social behavior memiliki tujuan jika ingin mempengaruhi dan merubah perilaku konsumen pro lingkungan, maka berikan informasi normative perilaku yang searusnya dilakukan (Qingwang dan Jianmin, 2013). Pengaruh lingkungan dengan norma sosial memicu orang lain untuk mengarahkan perilaku sesuai dengan keadaan yang menjadikan norma sosial sebagai panduan individu dan menjadi masukan informatif seseorang dalam berperilaku (Pambudi dan Wisuantari, 2021).

Menurut Yu (2019) norma sosial dibagi menjadi norma sosial yang wajib seperti berlakunya undang-undang, penerimaan atau penolakan perilaku oleh masyarakat sekitar dan untuk non wajib seperti etika dan moral, adat istiadat masyarakat sekitar bahkan dapat dilihat dari ajaran agama. Norma sosial sangat

(3)

11

penting untuk berperilaku pro lingkungan, karena dikaitkan dengan manfaat yang diperoleh sangat besar bagi kelompok sosial di lingkungan sekitar. Norma sosial adalah aturan yang tidak tertulis yang menuntun individu untuk berperilaku sesuai apa yang telah disepakati dan ditegakkan bersama (Curtis dan Lindsay, 2020)

Teori normatif mampu mengarahkan individu untuk berperilaku secara berkelanjutan (Effendi, 2020). Theory Social Normative Behavior memprediksi hubungan antara norma deskriptif (descriptive norm) dan perilaku (Chung dan Lapinski, 2018). Pengaruh lingkungan sosial memicu orang lain untuk mengarahkan perilaku sesuai dengan keadaan dan menjadikan norma sosial sebagai pedoman individu dan menjadi masukan informatif seseorang dalam berperilaku (Pambudi dan Wisuantari, 2021).

3. Descriptive Norm

Menurut Byron (2016) pada Theory Social Normative Behavior terdapat berperilaku sesuai dengan apa yang dilakukan orang lain (norma deskriptif).

Jika orang lain pada umumnya melakukan hal tersebut, maka hal tersebut bijak untuk dilakukan oleh orang lain juga. Perilaku sebagian besar masyarakat yang menjaga lingkungan dari pencemaran sampah plastik, maka perilaku menjaga lingkungan akan dijadikan infomasi kepada orang lain untuk berperilaku yang normal untuk dilakukan. Suatu norma akan memberikan pengaruh besar terdahap perilaku, jika perilaku tersebut dilakukan oleh sebagian besar orang, dibanding dengan dilakukan secara pribadi atau individu (Farrow, 2017).

(4)

12

Menurut Chung dan Lapinski (2018) suatu norma akan memberikan pengaruh besar terhadap perilaku jika perilaku tersebut dilakukan di depan umum, dibanding dengan saat perilaku tersebut diberlakukan secara pribadi.

Individu yang mengamati perilaku orang lain menganggap perilaku tersebut adalah sebuah informasi bagaimana mereka berperilaku sesuai dengan panduan mengenai tentang apa yang dilakukan orang lain atau dapat dikatakan perilaku tersebut dianggap normal (Effendi, 2020)

a. Indikator descriptive norm

Pada penelitian Suprapti (2010), norma dapat diukur secara langsung dengan menilai perasaan konsumen/seseorang tentang seberapa relevan orang lain yang menjadi panutannya, seperti keluarga, teman sekelas, teman sekerja, ahli, atau selebriti pendamping (celebrity endorsement), akan menyetujui atau tidak menyetujui tindakan tertentu yang dilakukannya.

4. Sikap Lingkungan

Kementrian Lingkungan Hidup (2013) menjelaskan bahwa kepedulian lingkungan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, suku, jumlah anggota rumah tangga, pengetahuan tentang lingkungan serta sikap terhadap lingkungan. Sikap merupakan faktor yang berpengaruh pula terhadap perilaku konsumsi, selain faktor budaya dan ekonomi, kepribadian, sikap, nilai-nilai dan emosi konsumen. Gerungan (1983) menyatakan bahwa sikap merupakan reaksi seseorang terhadap suatu objek yang dapat berupa suatu pandangan, kepercayaan, perasaan dan perilakunya. Dengan demikian, sikap peduli

(5)

13

terhadap lingkungan merupakan dukungan baik secara positif atau negatif terhadap hal yang mendukung untuk peduli terhadap lingkungan hidup. Respon yang berupa tindakan atau perbuatan tersebut dapat diamati berupa intensi untuk melakukan perbuatan tertentu sehubungan dengan objek sikap.

Azwar (2015) menyatakan bahwa sikap sendiri dapat dikatakan sebagai suatu respon evaluatif seseorang terhadap suatu objek sikap, respon itu sendiri dapat berupa nilai baik-buruk, positif-negatif atau suka-tidak suka. Sikap dibentuk oleh 3 (tiga) komponen, yaitu: komponen kognitif, komponen afektif, komponen konatif yaitu suatu respon berupa kecenderungan seseorang untuk berperilaku dalam diri seseorang yang berkaitan dengan objek sikap. Respon yang berupa tindakan atau perbuatan tersebut dapat diamati dan berupa intensi untuk melakukan perbuatan tertentu sehubungan dengan objek sikap.

a. Indikator Sikap Lingkungan

Menurut Azwar (2015) sikap dibentuk oleh 3 komponen yaitu :

a) Komponen Kognitif

Komponen kognitif berisi persepsi, kepercayaan, dan strereotipe yang dimiliki individu mengenai sesuatu.

b) Komponen Afektif

Komponen Afektif melibatkan perasaan atau emosi. Reaksi emosional ini banyak ditentukan oleh kepercayaan terhadap suatu objek, yakni kepercayaan suatu objek baik atau tidak baik, bermanfaat atau tidak bermafaat.

(6)

14 c) Komponen Konatif

Perilaku seseorang dalam situasi tertentu dan dalam situasi menghadapi stimulus tertentu, banyak ditentukan oleh kepercayaan dan perasaannya terhadap stimulus tersebut.

5. Perilaku Pro Lingkungan

Hamzah (2013) menyatakan bahwa manusia dan lingkungan memiliki hubungan yang saling ketergantungan dan timbal balik. Lingkungan bagi manusia merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam kehidupannya.

interaksi antara manusia dan lingkungan yang terjadi secara terus menerus, akan mempengaruhi perilaku manusia terhadap lingkungan. Sikap dan perilaku manusia akan menentukan baik buruknya kondisi suatu lingkungan. Cara manusia memperlakukan lingkungannya akan berdampak pada kualitas hidup manusia itu sendiri

Menurut Sawitri (2015) perilaku lingkungan merupakan pengurangan aktivitas manusia untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan sehingga kualitas lingkungan tetap terjaga. Teori norma sosial merupakan motivasi untuk berperilaku sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat dan lingkungan. Kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan sekitar. Menurut Kusumo (2017), masyarakat di Indonesia cenderung lebih memperhatikan norma atau memandang yang harus dilakukan ketika berada di lingkungan masyarakat.

(7)

15

a. Indikator perilaku konsumen pro lingkungan

Menurut Macovei (2015), perilaku pro lingkungan memiliki 6 indikator yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar perilaku pro lingkungan dari masing-masing individu, yaitu ;

a) Pengehematan energi b) Mobilitas dan transportasi c) Pencegahan limbah d) Daur ulang

e) Konsumerisme

f) Perilaku yang bertujuan untuk melestarikan alam 6. Sampah Plastik

Menurut KBBI sampah adalah barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi, Menurut undang-undang nomor 18 tahun 2008, sampah didefinisikan sebagi sisa kegiatan sehari-hari dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah merupakan limbah yang bersifat padat yang terdiri dari bahan organik dan anorganik. Salah satu jenisnya yang terdiri dari bahan anorganik adalah sampah plastik.

Menurut Darmawan (2014) salah satu konsep pengelolaan sampah adalah dengan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle).

a. Reduce¸ merupakan aktivitas mengurangi volume sampah pada sumber sampah.

(8)

16

b. Reuse, merupakan aktivitas yang dilakukan untuk menghindari penggunaan barang atau produk sekali pakai kemudian dibuang (disposable)

c. Recycle, merupakan proses pengumpulan dan pemrosesan bahan yang seharusnya dibuang sebagai limbah dan mengubahnya menjadi produk baru

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini dilakukan sebagai referensi atau acuan dalam melaksanakan penulisan. Berikut ini, penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut:

(9)

17

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama peneliti dan

Tema Variabel Alat Analisis Hasil

1

Dewi (2011), pengaruh pemahaman

lingkungan terhadap perilaku peduli lingkungan

a. Pemahaman Lingkungan b. Perilaku peduli

lingkungan

Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis regresi dimana dalam penelitian ini menfokuskan pada tren saat ini dan membuat data prediksi dari tren masa depan.

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara pemahaman tentang

lingkungan dengan perilaku peduli lingkungan pada seseorang.

2

Hendarsyah et al., (2020), pengaruh sosialisasi,

kesadaran, dan sikap terhadap perilaku konsumen hijau dalam pengelolaan sampah plastik.

a. Pengaruh sosial b. Kesadaran c. Sikap a. Perilaku

kosumen hijau dalam

pengelolaan sampah plastik

Pengumpulan data menggunakan non- probability sampling (kuantitatif) dengan jenis convenience sampling.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode SEM

Hasil dari penelitian ini adalah perilaku konsumen hijau secara positif signifikan dipengaruhi oleh sikap

3

Safitri et al., (2019), pengaruh tingkat pendidikan, pengetahuan dan sikap terhadap perilaku pengelolaan sampah.

a. Tingkat pendidikan b. Pengetahuan c. Sikap d. Perilaku

pengelolaan sampah

Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode analitik

observasional dan rancangan cross sectional. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square

Tingkat pendidikan,

pengetahuan dan sikap secara positif signifikan dengan perilaku pengelolaan sampah

4

Amalia (2019) pengaruh tingkat sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku terhadap kecenderungan green behavior

a. Sikap

b. Norma subjektif c. Persepsi kontrol

perilaku d. Green behavior

Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode analisis data regresi linear berganda

Hasil dari penelitian ini adalah tingkat sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku secara positif signifikan terhadap kecenderungan green behavior

(10)

18 No Nama peneliti dan

Tema Variabel Alat Analisis Data Hasil

5

Nilasari et al., (2013), pengaruh sikap dan kepedulian lingkungan terhadap niat beli produk hijau.

a. Sikap b. Peduli

lingkungan c. Niat beli produk

hijau

Analisis data menggunakan path analysis dan uji sobel.

Hasil penelitian

menunjukkan sikap secara positif signifikan memediasi pengaruh kepedulian lingkungan terhada niat beli kosmetik hijau atau produk hijau

6

Suryandari et al., (2016), pengaruh perilaku, sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol terhadap perilaku ekologis

a. Perilaku b. Sikap

c. Norma Subyektif d. Persepsi Kontrol e. Perilaku

Ekologis

Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan analisis Partial Least Square dan uji beda. Data diperoleh melalui kuisioner yang disebarkan kepada 120 responden dengan Purposive Sampling di beberapa clup nutrisi di Kota Denpasar.

sikap lingkungan, norma subyektif, dan persepsi kontrol perilaku berpengaruh positif dan signifikan

terhadap pe- rilaku ekologis;

dan tidak ada perbedaan signifikan pengetahuan lingkungan, sikap lingkungan, dan perilaku

7

Panjaitan dan Sutapa, (2010) Analisis Green Product Knowledge, Green Behavior dan Green Consumer Mahasiswa Indonesia (Studi Kasus

Perguruan Tinggi di Surabaya)

a. Pengetahuan produk hijau b. Perilaku hijau c. Konsumen hijau

Metode analisis yang digunakan adalah analisis kombinasi yang dimana dalam penelitian ini

dilakukan dengan membagi sample menjadi 2 grup yang dikelompokkan bedasarkan tingkat pengeluaran biaya.

Mayoritas mahasiswa membeli produk tanpa mempertingkan efeknya terhadap lingkungan.

Mahasiswa universitas di kedua grup memiliki persepsi yang sama tentang produk hijau dan perilaku pro lingkungan, tetapi di mahasiswa dengan ekonomi menengah keatas memiliki tingkat pertimbangan yang lebih tinggi terhadap gaya hidup hijau.

8

Abd Hamid dan Wan Yahaya (2020) Kampanye Tanpa Sampah: Kajian terhadap Perilaku, Kesadaran, dan Dampak Mahasiswa Universitas terhadap Produk Plastik

a. Perilaku b. Kesadaran c. Dampak produk

plastik

Mengisi formulir survey dengan jumlah 300 sampel.

Metode analisis yang digunakan adalah Statistical Package for Social Sciences versi 23.0 menggunakan frekuensi data. Kemudian, ini disajikan dalam grafik melingkar.

Melalui penyuluhan penghindaran PP (Product Plastic) dalam kehidupan sehari-hari melalui media dan memberikan sanksi bagi yang melanggar berpengaruh pada perilaku kampanye tanpa sampah plastik.

(11)

19 No Nama peneliti dan

Tema Variabel Alat Analisis Data Hasil

9

Curtis dan Lindsay (2020) norma sosial dan penghindaran plastik : menguji teori perilaku sosial normatif terhadap perilaku peduli lingkungan

a. Teori sosial normatif (Injunctive norm, outcome expectations, group identity, and

behavioural identity) b. Perilaku peduli

lingkungan

Pengumpulan data dilakukan dengan sebuah survei representatif (N=1001) dilakukan untuk mengukur perilaku konsumen dalam kaitannya dengan empat barang plastik sekali pakai (tas,

sedotan, cangkir kopi plastik, kemasan)

Kebijakan pemerintah dan bisnis dalam pengurangan plastik, perubahan perilaku konsumen di tingkat individu juga dapat berdampak signifikan pada polusi plastik dan tidak hanya persepsi konsumen tentang norma sosial yang menjadi prediktor terkuat dari perilaku penghindaran plastik, tetapi ada peluang untuk menutup celah persepsi tindakan untuk lebih mendorong perubahan

10

Nyarku et al., (2019) Menggunakan Teori dalam Pemasaran Sosial untuk

Memprediksi Perilaku Pembuangan Sampah di antara Rumah Tangga di Ghana

a. Teori perilaku terencana b. Perilaku

normatif c. Perilaku

pembuangan sampah

Data empiris diambil dari 343 responden di Greater Accra Region. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian SEM (Structural Equation Modelling) untuk meng-analisis jalur / hubungan yang dihipotesiskan

Norma deskriptif berpengaruh signifikan pada perilaku

pembuangan limbah mereka dan kebijakan dari pemerintah berpengaruh dalam mencegah konsumen membuang sampah plastik secara sembarangan.

Dari beberapa penelitian diatas yang dijadikan referensi untuk penelitian ini, peneliti menggunakan hubungan antar variabel berupa norma, sikap, dan perilaku konsumen terhadap sampah botol kemasan plastik. Jenis penelitian ini

(12)

20

merupakan asosiatif kasualitas dengan metode analisis data yang digunakan adalah metode SEM (Structural Eqation Modelling)

C. Kerangka Berpikir

Penelitian ini didasari oleh variabel independen yaitu norma dan sikap terhadap perilaku konsumen pro lingkungan sebagai variabel dependen. Adapun kerangka pemikiran keterlibatan antar variabel pada skema gambar 1.

Berdasarkan kerangka berpikir pada gambar 1 maka dapat diketahui terdapat 2 variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu norma dan sikap. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu perilaku konsumen pro lingkungan.

: pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara Parsial/sendiri-sendiri.

D. Perumusan Hipotesis

Margono (2004) menyatakan bahwa hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara. Hipotesis merupakan sebuah kemungkinan jawaban dari permasalahan dari permasalahan yang diajukan.

Dikatakan sementara, karena belum didasarkan pada fakta-fakta yang diperoleh Norma

Perilaku Konsumen Pro Lingkungan Sikap

H1

H2

Gambar 1. Kerangka Berpikir

(13)

21

dari pengumpulan data. Berdasarkan kerangka berpikir pada gambar 1, dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

1) Pengaruh norma terhadap perilaku konsumen pro lingkungan

Statement norma diduga berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumen pro lingkungan. Secara teori hubungan dua variabel tersebut memiliki keterikatan bahwa norma berpengaruh terhadap perilaku konsumen pro lingkungan. Sebagaimana dikemukakan dalam penelitian terdahulu oleh Joana et al., (2019), Curtis dan Lindsay (2020), Suryandari et al,. (2016), Panjaitan dan Sutapa (2010), Nyarku et al., (2019), dan Ojinnaka dan Aw (2020) yang hasilnya norma berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumen pro lingkungan. Berdasarkan hasil yang diungkapkan oleh beberapa penelitian terdahulu, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1 : norma berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku konsumen pro lingkungan.

2) Pengaruh sikap terhadap perilaku konsumen pro lingkungan

Statement sikap diduga berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumen pro lingkungan. Secara teori hubungan dua variabel tersebut memiliki keterikatan bahwa sikap berpengaruh terhadap perilaku konsumen pro lingkungan. Sebagaimana dikemukakan dalam penelitian terdahulu oleh Safitri et al., (2019), Sujana et al., (2018), Abd Hamid dan Wan Yahaya (2020), Saputro et al, (2016), Suryandari et al., (2016) yang hasilnya sikap berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumen pro lingkungan.

(14)

22

Berdasarkan hasil yang diungkapkan oleh beberapa penelitian terdahulu, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2 : sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku konsumen pro lingkungan.

Referensi

Dokumen terkait

Mahasiswa diwajibkan untuk membuat laporan KKN yang isi didalamnya merupakan kegiatan, informasi/gambaran atau program dari sejak perencanaan, pelaksanaan serta

Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang berhubungan dengan permasalah yang dibahas seperti buku-buku pustaka tentang pendidikan akhlak untuk

Perjanjian Kerjasama antara Depkes RI dengan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Askes Nomor 213/MENKES/PKS/III/2008 (Nomor 41/KTR/0308) tentang Manajemen Kepesertaan

Protein Cry1Ab, PAT, dan mEPSPS dihasilkan dalam jumlah yang sedikit oleh tanaman jagung PRG event Bt11 x GA21, sehingga untuk keperluan pengujian

Dalam Sistem PLTS-PV, baterai biasanya digunakan untuk menyimpan energi yang dihasilkan oleh modul PV pada siang hari yang kemudian digunakan untuk memasok listrik yang

Berdasarkan permasalahan yang muncul di atas, maka penulis akan merancang ONE STOP TERAPEUTIK DAN REJUVENASI AYURVEDA dengan tema merak India, karena mengingat bahwa

untuk mendapatkan persetujuan Bank Indonesia untuk dapat dicetak dan digunakan Bank kami dalam penyelenggaraan kliring sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengatur

Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, PIC akan melakukan analisa data terhadap ketepatan waktu pengiriman laporan catatan medic < 24 jam setelah selesai pelayanan