• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KEUANGAN. Tahun Anggaran 2020 (Audited) LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KEUANGAN. Tahun Anggaran 2020 (Audited) LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEUANGAN

Tahun Anggaran 2020 (Audited)

LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN

INTERNASIONAL

(2)

KATA PENGANTAR

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.

Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) adalah salah sat u e n t i t a s a k u n t a n s i d i b a w a h K e m e n t e r i a n K e u a n g a n yang berk ewaj iban m enyelengg ar ak an ak unt ansi dan la po r an p e r t a n g g u n g j a w a b a n a t a s p e l a k s a n a a n A n g g a r a n P e n d a p a t a n d a n B e l a n j a N e g a r a.

S a l a h s a t u p e l a k s a n a a n n y a a d a l a h deng an m enyusun Lapor an K euang an BLU TA 2020 yang terdiri atas Lapor an Realisasi Angg ar an, L a p o r a n O p e r a s i o n a l , L a p o r a n P e r u b a h a n E k u i t a s , Ner aca, dan Cat at an at as Lapor an Keuang an.

Penyusunan Lapor an Keuang an B L U L e m b a g a D a n a K e r j a S a m a P e m b a n g u n a n I n t e r n a s i o n a l i n i m eng acu pada Per at uran Ment er i Keuang an Nom or Peraturan Menteri keuangan Nomor 220/PMK.05/2016 tentang Sistem Akuntasani dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 42/PMK.05/20107 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 220/PMK.05/2016 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum. L a p o r a n K e u a n g a n i n i t e l a h d i s u s u n d a n d i s a j i k a n d e n g a n b a s i s a k r u a l s e h i n g g a m a m p u m e n y a j i k a n i n f o r m a s i k e u a n g a n y a n g t r a n s p a r a n , a k u r a t , d a n a k u n t a b e l .

Lapor an Keuang an ini dihar apk an dapat m em ber ik an inf orm asi yang berg una k epada par a pengg una lapor an k hususnya sebag ai sar ana unt uk m eningkatk an ak unt abilit as/

pert angg ungj awaban dan t r ansparansi peng elolaan k euang an neg ar a pada Kant or Pem binaan Ak unt ansi I nst ansi. Disam ping it u, lapor an k euang an ini j ug a dim aksudk an unt uk m em ber ik an inf or m asi k epada m anaj em en dalam peng am bilan k eput usan dalam usaha unt uk m ewuj udk an t at a k elola pem er int ahan yang baik ( good gover nance).

Jakarta, Mei 2021 Direktur Utama,

Ditandatangani secara elektronik Tormarbulang Lumbantobing

6 Juni 2021

(3)

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Laporan Keuangan BA015 Tahun 2020 Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional selaku UAKPA BLU yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Sisa Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan periode Tahun Anggaran 2020 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami.

Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian internal yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Berbasis Akrual.

Jakarta, Mei 2021 Direktur Utama,

Ditandatangani secara elektronik Tormarbulang Lumbantobing

6 Juni 2021

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... 2

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB... 3

DAFTAR ISI... 4

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN... 5

LAPORAN REALISASI ANGGARAN... 7

LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH... 8

NERACA... 9

LAPORAN OPERASIONAL... 8

LAPORAN ARUS KAS... 11

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS... 11

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN... 13

(5)

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan BLU Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional Tahun 2020 (Audited) ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor Peraturan Menteri keuangan Nomor 220/PMK.05/2016 tentang Sistem Akuntasani dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 42/PMK.05/20107 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 220/PMK.05/2016 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum dan berdasarkan kaidah- kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintah. Laporan Keuangan ini meliputi:

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Lapor an Realisasi Angg ar an ( L R A ) B L U m engg am bark an per banding an ant ar a angg ar an deng an r ealisasinya, yang m encak up unsur- unsur p e n d a p a t a n - L R A , b e l a n j a - L R A , d a n p e m b i a y a a n selama per iode 1 J a n u a r i sampai dengan 31 Desember 2020.

Realisasi Pendapatan pada TA 2020 adalah b e r u p a P e n d a p a t a n N e g a r a B u k a n P a j a k sebesar Rp104.396.425.018 atau 87,40 persen dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp119.450.098.000.

Realisasi Belanja pada TA 2020 adalah sebesar Rp303.790.000 atau 43,76 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp694.243.000.

Realisasi pembiayaan pada TA 2020 adalah sebesar Rp0.

2. LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH (LPSAL)

Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan informasi kenaikan atau penurunan Saldo Anggaran Lebih tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Saldo Anggaran Lebih (SAL Awal) pada tanggal 01 Januari 2020 adalah sebesar Rp0 ditambah Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) sebesar Rp104.092.635.018 sehingga Saldo Anggaran Lebih Akhir pada tanggal 31 Desember 2020 adalah senilai Rp104. 092.635.018.

3. NERACA

Neraca BLU menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada 31 Desember 2020. Nilai Aset per 31 Desember 2020 dicatat dan disajikan sebesar Rp3.120.257.201.268 yang terdiri dari : Aset Lancar sebesar Rp120.017.635.018, Investasi Jangka Panjang sebesar Rp3.000.000.000.000 dan Aset Tetap sebesar Rp239.566.250.

Nilai Kewajiban Jangka Panjang tersaji sebesar Rp3.000.000.000.000 terdiri dari Utang Jangka

(6)

Laporan Operasional BLU menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, Beban-LO, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa dan surplus/defisit-LO yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Sampai dengan 31 Desember 2020, Pendapatan-LO tercatat sebesar Rp120.321.425.018 sedangkan Beban-LO sebesar Rp64.223.750, Surplus Sebelum Pos Luar Biasa sebesar Rp120.257.201.268, Pos Luar Biasa Rp0 sehingga terdapat Surplus-LO sebesar Rp120.257.201.268.

5. LAPORAN ARUS KAS

Laporan Arus Kas pada BLU menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2020. Arus masuk dan keluar kas diklsifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris.

Arus Masuk Kas dari Aktivitas Operasi sebesar Rp104.396.425.018 dikurangi Arus Kas Keluar sebesar Rp30.000.000 sehingga Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi adalah sebesar Rp104.336.425.018.

Arus Kas Masuk dari Aktivitas Investasi adalah sebesar Rp0 dikurangi Arus Kas Keluar sebesar Rp3.000.273.790.000 sehingga Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi adalah sebesar minus Rp3.000.273.790.000.

Arus Kas Masuk dari Aktivitas Pendanaan adalah sebesar Rp3.000.000.000.000 dikurangi Arus Kas Keluar sebesar Rp0 sehingga Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan adalah sebesar Rp3.000.000.000.000.

Arus Kas Masuk dari Aktivitas Transitoris adalah sebesar Rp0 dikurangi Arus Kas Keluar sebesar Rp0 sehingga Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris adalah sebesar Rp0.

Sehingga terdapat Kenaikan Kas sebesar Rp104.092.635.018 ditambah dengan Saldo Awal Kas sebesar Rp0 menjadi Saldo Akhir Kas pada BLU senilai Rp104.092.635.018.

6. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Laporan Perubahan Ekuitas BLU menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada 01 Januari 2020 adalah sebesar Rp0, ditambah Surplus-LO sebesar Rp120.257.201.268, sehingga Ekuitas akhir pada tanggal 31 Desember 2020 adalah senilai Rp120.257.201.268.

7. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dengan maksud agar pengguna laporan keuangan dapat memperoleh informasi yang memadai tentang hal-hal yang termuat dalam laporan keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi uraian tentang kebijakan akuntansi, penjelasan pos-pos laporan keuangan, daftar rinci atau uraian atas nilai pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas.

(7)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN (AUDITED)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TINGKAT SATKER UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020

(DALAM RUPIAH)

KEMENTERIAN/LEMBAGA : 015 KEMENTERIAN KEUANGAN

ESELON 1 : 07 DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN

PEMBIAYAAN DAN RISIKO WILAYAH/PROVINSI : 0199 Kantor Pusat

SATUAN KERJA : 455401 LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL

JENIS KEWENANGAN : KP Kantor Pusat  

URAIAN DIPA REALISASI

REALISASI DIATAS (BAWAH) ANGGARAN

% REALISASI ANGGARAN

1 2 3 4 5

A. Pendapatan        

Penerimaan Negara Bukan Pajak 119.450.098.000 104.396.425.018 (15.053.672.982) 87,40 Jumlah Pendapatan Negara dan Hibah 119.450.098.000 104.396.425.018 (15,053,672,982) 87,40

         

B. Belanja        

Belanja Barang 413.261.000 30.000.000 (383.261.000) 7,26

Belanja Modal 280.982.000 273.790.000 (7.192.000) 97,44

Jumlah Belanja (B.I) 694.243.000 303.790.000 (390.453.000) 43,76

         

D. Pembiayaan        

Jumlah Pembiayaan 0 0 0 0

(8)

LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH (AUDITED)

LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH TINGKAT SATUAN KERJA BADAN LAYANAN UMUM

PER 31 DESEMBER 2020 (DALAM RUPIAH)

KEMENTERIAN/LEMBAGA : 015 KEMENTERIAN

KEUANGAN

ESELON 1 : 07

DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO

WILAYAH/PROVINSI : 0199 Kantor Pusat

SATUAN KERJA : 455401

LEMBAGA DANA KERJA SAMA

PEMBANGUNA N

INTERNASION AL

JENIS KEWENANGAN : KP Kantor Pusat

NAMA PERKIRAAN JUMLAH

1 2

Saldo Anggaran Lebih (SAL) Awal 0

Penggunaan SAL 0

Sub Total 0

Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) 104,092,635,018

Penyesuaian Transaksi BLU dengan BUN 0

Pengembalian Pendapatan BLU TAYL 0

Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) Setelah Penyesuaian 104,092,635,018

Saldo Anggaran Lebih Akhir 104,092,635,018

(9)

NERACA (AUDITED)

NERACA

TINGKAT SATUAN KERJA BADAN LAYANAN UMUM PER 31 DESEMBER 2020

(DALAM RUPIAH)

KEMENTERIAN/LEMBAGA : 015 KEMENTERIAN KEUANGAN

ESELON 1 : 07 DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN

PEMBIAYAAN DAN RISIKO WILAYAH/PROVINSI : 0199 Kantor Pusat

SATUAN KERJA : 455401 LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL

JENIS KEWENANGAN : KP Kantor Pusat

NAMA PERKIRAAN JUMLAH

1 2

ASET LANCAR  

Kas pada Badan Layanan Umum 104.092.635.018

Pendapatan Yang Masih Harus Diterima 15.925.000.000

JUMLAH ASET LANCAR 120.017.635.018

INVESTASI JANGKA PANJANG

Investasi Jangka Panjang Non Permanen Lainnya 3.000.000.000.000

JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG 3.000.000.000.000

ASET TETAP

Peralatan dan Mesin 273.790.000

Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin (34.223.750)

Peralatan dan Mesin (Netto) 239.566.250

JUMLAH ASET TETAP 239.566.250

JUMLAH ASET 3.120.257.201.268

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG  

Utang Jangka Panjang BLU kepada BUN 3.000.000.000.000

JUMLAH KEWAJIBAN 3.000.000.000.000

EKUITAS  

EKUITAS 120.257.201.268

JUMLAH EKUITAS DANA 120.257.201.268

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 120.257.201.268

(10)

LAPORAN OPERASIONAL (AUDITED)

LAPORAN OPERASIONAL

TINGKAT SATUAN KERJA BADAN LAYANAN UMUM PER 31 DESEMBER 2020

(DALAM RUPIAH) KEMENTERIAN NEGARA

/LEMBAGA : 015 KEMENTERIAN KEUANGAN

ESELON 1 : 07 DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN

PEMBIAYAAN DAN RISIKO WILAYAH/PROVINSI : 0199 Kantor Pusat

SATUAN KERJA : 455401 LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL

JENIS KEWENANGAN : KP Kantor Pusat

   

U R A I A N JUMLAH

1 2

KEGIATAN OPERASIONAL  

PENDAPATAN OPERASIONAL  

Pendapatan Jasa Layanan Masyarakat 120.321.425.018

JUMLAH PENDAPATAN 120.321.425.018

   

BEBAN OPERASIONAL  

Beban Barang dan Jasa 30.000.000

Beban Penyusutan dan Amortisasi 34.223.750

JUMLAH BEBAN 64.223.750

   

SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL 120.257.201.268

   

KEGIATAN NON OPERATIONAL  

SURPLUS (DEFISIST) SELISIH KURS BELUM TEREALISASI  

JUMLAH SURPLUS (DEFISIT) SELISIH KURS BELUM TEREALISASI 0

SURPLUS (DEFISIT) ASET NON LANCAR  

SURPLUS (DEFISIT) PENYELESAIAN KEWAJIBAN JANGKA PANJANG  

SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL LAINNYA  

JUMLAH SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 0

   

SURPLUS (DEFISIT) SEBELUM POS LUAR BIASA 120.257.201.268

   

(11)

POS LUAR BIASA  

PENDAPATAN LUAR BIASA  

BEBAN LUAR BIASA  

JUMLAH POS LUAR BIASA 0

SURPLUS (DEFISIT) LO 120.257.201.268

LAPORAN ARUS KAS (AUDITED)

LAPORAN ARUS KAS

TINGKAT SATUAN KERJA BADAN LAYANAN UMUM PER 31 DESEMBER 2020

(DALAM RUPIAH) KEMENTERIAN NEGARA

/LEMBAGA : 015 KEMENTERIAN KEUANGAN

ESELON 1 : 07 DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN

PEMBIAYAAN DAN RISIKO WILAYAH/PROVINSI : 0199 Kantor Pusat

SATUAN KERJA : 455401 LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL

JENIS KEWENANGAN : KP Kantor Pusat

NAMA PERKIRAAN JUMLAH

1 2

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Arus Masuk Kas

Pendapatan dari Jasa Layanan Kepada Masyarakat 104.396.425.018

Jumlah ARus Masuk Kas 104.396.425.018

Arus Keluar Kas

Pembayaran Jasa 30.000.000

Jumlah Arus Keluar Kas 30.000.000

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 104.366.425.018

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Arus Masuk Kas

Jumlah Arus Masuk Kas 0

Arus Keluar Kas

Perolehan atas Peralatan dan Mesin 273.790.000

Pengeluaran Investasi yang Berasal dari APBN (BA BUN Investasi) 3.000.000.000.000

Jumlah Arus Keluar Kas 3.000.273.790.000

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (3.000.273.790.000)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Arus Masuk Kas

Penerimaan Pembiayaan Investasi yang Berasal dari APBN (BA BUN Investasi) 3.000.000.000.000

Jumlah Arus Masuk Kas 3.000.000.000.000

Arus Keluar Kas

(12)

Jumlah Arus Keluar Kas 0

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris 0

Kenaikan/Penurunan Kas 104.092.635.018

Saldo Awal Kas 0

Saldo Akhir Kas 104.092.635.018

Rincian Saldo Akhir Kas (R) antara lain:

Saldo Akhir Kas pada BLU 104.092.635.018

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (AUDITED)

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

TINGKAT SATUAN KERJA BADAN LAYANAN UMUM PERIODE SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2020 DAN 2019

(DALAM RUPIAH)

KEMENTERIAN/LEMBAGA : 015 KEMENTERIAN KEUANGAN

ESELON 1 : 07 DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN

PEMBIAYAAN DAN RISIKO WILAYAH/PROVINSI : 0199 Kantor Pusat

SATUAN KERJA : 455401 LEMBAGA DANA KERJA SAMA PEMBANGUNAN INTERNASIONAL

JENIS KEWENANGAN : KP Kantor Pusat

URAIAN JUMLAH

EKUITAS AWAL 0

SURPLUS / (DEFISIT)-LO 120.257.201.268

KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS YANG ANTARA LAIN BERASAL DARI

DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI/KESALAHAN MENDASAR  0

Penyesuaian Nilai Aset 0

Koreksi Nilai Persediaan 0

Koreksi Atas Reklasifikasi 0

Selisih Revaluasi Aset Tetap 0

Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi 0

Koreksi Lain-lain 0

TRANSAKSI ANTAR ENTITAS 0

KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS 120.257.201.268

EKUITAS AKHIR 120.257.201.268

(13)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Dasar hukum entitas dan rencana Strategis

A. PENJELASAN UMUM

A.1.Dasar Hukum Entitas dan Rencana Strategis A.1.1. Dasar Hukum

a) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

b) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

c) Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;

d) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.05/2015 tentang Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Nomor 13 (PSAP 13) tentang Penyajian Laporan Keuangan Badan Layanan Umum.

e) Peraturan Menteri keuangan Nomor 220/PMK.05/2016 tentang Sistem Akuntasani dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

42/PMK.05/20107 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 220/PMK.05/2016 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum;

f) Peraturan Menteri keuangan Nomor 129/PMK.05/2020 tentang Pedoman Pengelolaan Badan Layanan Umum; dan

g) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 143/PMK.01/2019 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional.

A.1.2.Profil dan Kebijakan Teknis Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional

Pemberian bantuan internasional dalam rangka kerja sama pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia belum diatur secara komprehensif. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan APBN yang mengatur pelaksanaan anggaran hanya mengatur

(14)

hibah yang dilaksanakan selama ini, belum merujuk pada kebijakan yang terintegrasi.

Ketentuan yang belum komprehensif tersebut berimplikasi pada praktik pemberian bantuan hibah dalam kerangka kerja sama pembangunan internasional belum dilakukan secara terintegrasi, sehingga sulit untuk melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Di samping itu, pemberian hibah yang belum terintegrasi tersebut juga telah menyulitkan untuk melakukan agregasi atas pemberian hibah yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah selama ini.

Dalam rangka memperbaiki tata kelola pemberian hibah kepada Pemerintah Asing/Lembaga Asing. telah diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pemberian Hibah kepada Pemerintah Asing/Lembaga Asing yang telah diubah sebagian melalui Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pemberian Hibah kepada Pemerintah Asing/Lembaga Asing. Selanjutnya, untuk mengimplementasikan ketentuan dalam PP tersebut juga telah diterbitkan PMK No.

143/PMK.01/2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Dana Kerja Sama Internasional yang antara lain mengatur pembentukan satuan kerja di lingkungan DJPPR yang mengacu pada pola tata kelola keuangan Badan Layanan Umum (BLU).

Dengan pembentukan Satker BLU yang akan menjadi pengelola pemberian hibah kepada Pemerintah Asing/Lembaga Asing, pemberian hibah kepada Pemerintah Asing/Lembaga Asing sebagai alat diplomasi untuk mendukung pencapaian kepentingan nasional dapat dilaksanakan lebih optimal. Pemilihan bentuk Satker BLU antara lain dimaksudkan untuk memberikan fleksibilitas dalam pemberian hibah kepada Pemerintah Asing/Lembaga Asing. Sehingga, Satker BLU dapat memberikan layanan pemberian hibah yang cepat, efisien, efektif, fleksibel, dan menganut prinsip kehati-hatian dalam pelaksanaan tugas.

Lembaga Pengelolaan Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (selanjutnya disebut LDKPI) adalah satuan kerja di lingkungan Kementerian Keuangan RI yang dibentuk sebagai suatu unit pengelola pemberian hibah kepada Pemerintah Asing/Lembaga Asing dengan pola pengelolaan keuangan BLU yang mampu mengelola dana kerja sama pembangunan internasional menuju kemandirian dimana kegiatan pemberian bantuan diharapkan tidak semata-mata tergantung pada sumber pendanaan APBN. Secara kelembagaan, LDKPI adalah satuan kerja yang berada di bawah DJPPR.

LDKPI akan bertanggung jawab sebagai pengelola dana dan pelaksana kegiatan pemberian hibah kepada Pemerintah Asing/Lembaga Asing bersama dengan Kementerian/Lembaga, swasta dan masyarakat. Pemberian hibah kepada Pemerintah Asing/Lembaga Asing dilakukan dalam 2 (dua) bentuk yaitu hibah dalam bentuk uang tunai dan hibah dalam bentuk uang untuk

(15)

membiayai kegiatan.

Hibah dalam bentuk uang tunai langsung disalurkan kepada penerima hibah dimana penggunaan hibah diserahkan sepenuhnya kepada penerima hibah. Hibah dalam bentuk uang untuk membiayai kegiatan digunakan untuk memberikan barang/jasa yang mendukung diplomasi ekonomi Indonesia.

Hibah uang untuk membiayai kegiatan dapat berupa antara lain pemberian barang, bantuan teknik/knowledge sharing program (KSP) dan pembangunan sarana prasarana. Dalam pemberian hibah uang untuk membiayai kegiatan diupayakan untuk menggunakan penyedia barang dan jasa, maupun tenaga ahli dari Indonesia, sehingga pemberian hibah dapat berkontribusi kepada kemajuan ekonomi Indonesia dan Negara penerima hibah.

Status pengelolaan keuangan yang berbentuk Badan Layanan Umum memungkinkan LDKPI mempunyai fleksibilitas dan otonomi dalam pengelolaan keuangan organisasi. Dengan fleksibilitas yang dimiliki LDKPI sebagai BLU pengelolaan bantuan internasional diharapkan dapat dilakukan lebih optimal.

Dengan demikian LDKPI akan berkontribusi terhadap peningkatan peran Indonesia dalam menyebarkan pengetahuan yang dimiliki oleh Indonesia, mendorong pembangunan ekonomi global dan meningkatkan kepemimpinan Indonesia pada forum-forum internasional, berinvestasi secara ekonomi dan politik serta sebagai alat diplomasi untuk menjaga kedaulatan dan stabilitas keamanan Indonesia.

A.1.2.1. Visi dan Misi Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional

Visi Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional adalah:

Menjadi lembaga pengelola dana kerja sama pembangunan internasional yang professional, kredibel, dan mandiri.

Misi Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional adalah:

a) Mendukung pencapaian Sustainable Development Goals, menjalankan misi kemanusiaan, mendukung kebijakan politik luar negeri, dan mendukung pemberdayaan ekonomi nasional;

b) Mendorong kemandirian dalam pengelolaan dana kerja sama pembangunan internasional melalui investasi dan kemitraan yang menambah dana kelolaan KPI;

c) Menjamin pelaksanaan kerja sama pembangunan internasional yang lebih transparan, efisien, efektif, akuntabel, dan berkelanjutan;

(16)

internasional (endwoment fund) dan dana dalam rangka pemberian hibah kepada pemerintah asing/lembaga asing sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam pelaksanaan tugas tersebut, LDKPI menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a) Pelaksanaan pengelolaan dana investasi pemerintah yang dialokasikan pada dana kerja sama pembangunan internasional (endowment fund);

b) Pengelolaan keuangan, organisasi, sumber daya manusia, kinerja dan risiko, kepatuhan internal, komunikasi, data, dan informasi LDKPI.

Pengoordinasian dan pemberian fasilitas penyusunan peraturan dan perjanjian dan kerja sama LDKPI, serta pelaksanaan hubungan kelembagaan LDKPI;

c) Pelaksanaan pengelolaan investasi, perencanaan dan pelaksanaan penyaluran dana untuk pemberian hibah, penyiapan bahan penyusunan perjanjian dan kerja sama. pelaksanaan pengadaan untuk keperluan hibah, dan penyelesaian transaksi (settlement), serta pemantauan dan evaluasi efektivitas pemberian hibah; dan

d) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Menteri Keuangan.

A.1.2.3. Struktur Organisasi Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan No. 143/PMK.01/2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional.

Adapun susunan organisasi LDKPI adalah sebagai berikut:

a) Direktur Keuangan dan Umum

Direktur Keuangan dan Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dana investasi pemerintah yang dialokasikan pada dana kerja sama pembangunan internasional (endowment fund). Pengelolaan keuangan, organisasi, sumber daya manusia, kinerja dan risiko, kepatuhan internal, komunikasi, data, dan informasi LDKPI. Pengoordinasian dan pemberian fasilitas penyusunan peraturan dan perjanjian kerja sama LDKPI, serta pelaksanaan hubungan kelembagaan LDKPI.

b) Direktur Investasi dan Penyaluran Dana

Direktur Investasi dan Penyaluran Dana mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan investasi, perencanaan dan pelaksanaan penyaluran dana untuk pemberian hibah, penyiapan bahan penyusunan perjanjian dan kerja sama, pelaksanaan pengadaan untuk keperluan hibah, penyelesaian transaksi (settlement), serta pemantauan dan evaluasi efektivitas pemberian hibah.

c) Satuan Pemeriksaan Intern

(17)

Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

Basis Akuntansi

Dasar Pengukuran

Satuan Pemeriksaan Intern mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan internal atas pelaksanaan tugas LDKPI.

A.2.Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2020 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional. Laporan keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI). SAKTI merupakan aplikasi yang mengintegrasikan seluruh aplikasi yang digunakan satker yaitu mulai dari perencanaan. pelaksanaan hingga pertanggungjawaban anggaran yang menerapkan konsep single database dan dilakukan secara sistem elektronik.

Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan BLU (SA BLU) merupakan bagian dari Sistem Akuntansi Instansi (SAI) pada Kementerian Negara/Lembaga dan untuk menjalankan SA BLU dimaksud perlu dibentuk Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) di satker BLU. UAKPA secara umum melaksanakan sistem, subsistem dan prosedur akuntansi atas kejadian transaksional untuk mendukung kebutuhan penyajian data dan informasi dalam rangka penyusunan laporan keuangan BLU secara periodik dalam kerangka SAI, serta menyusun dan menyajikan laporan keuangan BLU sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

A.3.Basis Akuntansi

Dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan BLU yaitu Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca. Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas menggunakan basis akrual. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) 13 tentang penyajian Laporan Keuangan BLU.

A.4.Dasar Pengukuran

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan. Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang

(18)

Pendapatan-LO

Pendapatan-LRA

Dalam rangka penerapan akuntansi berbasis akrual sebagaimana diamanatkan UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Pemerintah telah menetapkan PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. PP tersebut mengatur SAP Berbasis Akrual dan SAP Berbasis Kas Menuju Akrual. Sesuai dengan PP tersebut, Pemerintah dapat menerapkan SAP Berbasis Akrual secara bertahap dengan ketentuan penerapan sepenuhnya paling lambat pada tahun anggaran 2015. Atas ketentuan tersebut mulai Tahun 2015. Pelaporan keuangan pemerintah telah melaksanakan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual.

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Lampiran I PP Nomor 71 Tahun 2010 atau SAP Berbasis Akrual. Dengan demikian, penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan diharapkan telah sesuai dengan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang baik di lingkungan pemerintahan.

Laporan Realisasi Anggaran disusun dengan menggunakan basis kas yaitu basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan oleh Pemerintah. Penyajian asset, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca serta Pendapatan-LO, Beban dan Surplus/Defisit dari kegiatan non operasional dalam Laporan Operasional adalah berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset.

Hak tagih atas pendapatan dan/atau timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan oleh Pemerintah.

Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional adalah:

a) Pendapatan-LO

 Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.

 Pendapatan BLU dilakukan pengakuan dan pencatatan saat sudah dilakukan pengesahan atas realisasi pendapatan oleh KPPN maupun yang belum dilakukan pengesahan, dan setelah dlakukan penyesuaian transaksi akrual.

 Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasi dengan pengeluaran).

 Pendapatan-LO disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

b) Pendapatan-LRA

 Pendapatan LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun

(19)

Beban dan Belanja

Surplus/

Defisit LRA

Saldo Anggaran Lebih (SAL)

Aset

anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.

 Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN).

 Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasi dengan pengeluaran).

 Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

c) Beban dan Belanja

 Beban adalah biaya yang timbul akibat suatu transaksi tersebut dalam periode pelaporan yang berdampak pada penurunan ekuitas, baik berupa pengeluaran kas, konsumsi asset, atau timbulnya kewajiban.

 Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

 Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dalam periode tahun anggaran berjalan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh Pemerintah Pusat.

 Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN atau pada saat terjadinya pengesahan atas belanja melalui dokumen pengesahan oleh KPPN selaku Kuasa BUN.

 Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).

d) Surplus/defisit LRA

Surplus/Defisit LRA merupakan selisih antara pendapatan-LRA dan belanja- LRA pada BLU selama satu periode pelaporan.

e) Saldo Anggaran Lebih (SAL)

Saldo anggaran lebih merupakan kenaikan atau penurunan saldo anggaran tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya

f) Aset

(20)

Kewajiban

Ekuitas

Penjelasan atas Pos- pos Laporan Realisasi Anggaran

yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan.

Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah.

 Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya.

g) Kewajiban

 Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.

 Kewajiban pemerintah diklasifikasikan ke dalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka Panjang

a. Kewajiban jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus dibayar, Pendapatan Diterima Dimuka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.

b. Kewajiban Jangka Panjang

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.

h) Ekuitas

Ekuitas merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional untuk Tahun Anggaran 2020 menerima DIPA Petikan Nomor: SP DIPA-015.07.1.455401/2020 tanggal 15 Oktober 2020 dengan Pagu Anggaran sebesar Rp694.243.000 yang sepenuhnya dibiayai dengan PNBP-BLU dengan rincian sebagai berikut:

(21)

Realisasi Pendapatan Rp104.396.425.018.

Realisasi Belanja Rp303.790.000.

MAK Uraian Pagu

525113 Belanja Jasa 37.500.000

525111 Belanja Gaji dan Tunjangan 375.761.000

537112 Belanja Modal Peralatan dan Mesin -

BLU 280.982.000

Jumlah 694.243.000

B.1.Pendapatan

Realisasi anggaran pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp104.396.425.018 atau 87.40% dari anggarannya sebesar Rp119.450.098.000. Realisasi pendapatan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional terdiri dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) pendapatan investasi atas pengelolaan dana endowment fund sebesar Rp3.000.000.000.000 dimana saat ini endowment fund tersebut ditempatkan melalui Private Placement pada SBSN per tanggal 27 Agustus 2020.

Peningkatan atau penurunan realisasi PNBP untuk TA 2020 dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu perubahan suku bunga perbankan dan besaran kupon SBN yang diterima LDKPI.

Rincian anggaran dan realisasi pendapatan TA 2020 adalah sebagai berikut:

MAK Uraian 2020 % Realisasi

Anggaran Anggaran Realisasi

424136 Pendapatan

Investasi 119.450.098.000 104.396.425.018 87.40 Jumlah 119.450.098.000 104.396.425.018 87.40 LDKPI merupakan Lembaga baru yang dibentuk melalui Peraturan Menteri Keuangan nomor 143/PMK.01/2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Dana Kerja Sama Internasional dengan pengesahan DIPA pada 15 Oktober 2020, sehingga realisasi pendapatan pada Tahun Anggaran 2019 dan 2020 adalah masing0masing sebesar Rp0 dan Rp104.396.425.018.

Perbandingan Pendapatan TA 2019 dan 2020

Uraian Realisasi TA 2019 Realisasi TA 2020

Pendapatan Investasi 0 104.396.425.018

Jumlah 0 104.396.425.018

B.2.Belanja

(22)

Belanja Jasa Rp30.000.000

525111

Belanja Gaji dan

Tunjangan

375.761.000 0 0.00

537112

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - BLU

280.982.000 273.790.000 97.44

Jumlah 694.243.000 303.790.000 43.76

Pada TA 2020 terdapat alokasi anggaran yang tidak terserap sebesar Rp383.261.000 pada Belanja Barang. Hal ini disebabkan karena terdapat blokir anggaran sebesar Rp375.761.000 yang dialokasikan untuk pembayaran gaji dan tunjangan pejabat plt. LDKPI tahun 2020. Blokir anggaran tersebut disebabkan karena sampai dengan akhir tahun anggaran tidak terdapat data dukung sebagai dasar untuk melakukan pembayaran belanja dimaksud yang dalam hal ini adalah Keputusan Menteri Keuangan terkait Penetapan Remunerasi Bagi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas dan Pegawai LDKPI. Realisasi Belanja pada Tahun Anggaran 2019 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp303.790.000.

Perbandingan Belanja TA 2019 dan TA 2020

Uraian Realisasi TA

2019 Realisasi TA 2020

Belanja Jasa 0 30.000.000

Belanja Gaji dan Tunjangan 0 0

Belanja Modal Peralatan dan

Mesin - BLU 0 273.790.000

Jumlah 0 303.790.000

B.2.1. Belanja Jasa

Realisasi Belanja Jasa TA 2020 adalah sebesar Rp30.000.000 atau 80,00% dari anggaran belanja sebesar Rp37.500.000. Rincian anggaran dan realisasi belanja jasa disajikan dalam tabel berikut ini:

Uraian 2020 % Realisasi

Anggaran Anggaran Realisasi

Belanja Pengadaan Jasa

Kustodian 37.500.000 30.000.000 80.00

Jumlah 37.500.000 30.000.000 80.00

Belanja pengadaan jasa kustodian adalah biaya terhadap layanan penitipan dan pengadministrasian surat berharga beserta layanan pemberian informasi dan jasa lainnya yang berkaitan dengan penitipan dan pengadminstrasian Surat Berharga. Realisasi Belanja Jasa untuk Tahun Anggaran 2019 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp30.000.000.

(23)

Belanja Gaji dan Tunjangan Rp0.

Belanja Modal Peralatan dan Mesin – BLU

Rp273.790.000.

Perbandingan Belanja Jasa TA 2019 dan TA 2020

Uraian Realisasi TA

2019

Realisasi TA 2020 Belanja Pengadaan Jasa Kustodian 0 30.000.000

Jumlah 0 30.000.000

B.2.2. Belanja Gaji dan Tunjangan

Realisasi Belanja Gaji dan Tunjangan TA 2020 adalah sebesar Rp0 atau 0,00%

dari anggaran belanja sebesar Rp375.761.000. Rincian anggaran dan realisasi belanja jasa disajikan dalam tabel berikut ini:

Uraian 2020 % Realisasi

Anggaran Anggaran Realisasi

Belanja Gaji dan Tunjangan 375.761.000 0 0.00

Jumlah 375.761.000 0 0.00

Belanja daji dan tunjangan pada TA 2020 dialokasikan untuk pembayaran remunerasi Plt. Pejabat pada LDKPI. Realisasi Belanja Gaji dan Tunjangan TA 2020 adalah sebesar Rp0 atau 0,00% disebabkan karena sampai dengan akhir tahun anggaran tidak terdapat data dukung sebagai dasar untuk melakukan pembayaran belanja dimaksud yang dalam hal ini adalah Keputusan Menteri Keuangan terkait Penetapan Remunerasi Bagi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas dan Pegawai LDKPI. Realisasi Belanja Gaji dan Tunjangan pada Tahun Anggaran 2019 dan 2020 adalah sebesar Rp0.

Perbandingan Belanja Gaji dan Tunjangan TA 2019 dan TA 2020

Uraian Realisasi TA

2019

Realisasi TA 2020

Belanja Gaji dan Tunjangan 0 0

Jumlah 0 0

B.2.3. Belanja Modal Peralatan dan Mesin – BLU

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin - BLU TA 2020 adalah sebesar Rp273.790.000 atau 97,44% dari anggaran belanja sebesar Rp280.982.000.

Rincian anggaran dan realisasi belanja jasa disajikan dalam tabel berikut ini:

Uraian 2020 % Realisasi

Anggaran Anggaran Realisasi

Belanja Modal Peralatan dan

Mesin - BLU 280.982.000 273.790.000 97.44

Jumlah 280.982.000 273.790.000 97.44

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin – BLU pada Tahun Anggaran 2019 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp273.790.000.

(24)

Realisasi Pembiayaan Rp0.

Saldo Anggaran Lebih Awal Rp0.

Sisa Lebih/

Kurang Pembiayaan Anggaran

(SiLPA/SiKPA) Rp104.092.635.000.

Penyesuaian transaksi BLU dengan BUN Rp0.

Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) setelah Penyesuaian Rp104.092.632.000.

Saldo Anggaran Lebih Akhir Rp104.092.635.000.

Belanja Modal Peralatan dan Mesin –

BLU 0 273.790.000

Jumlah 0 273.790.000

B.3.Pembiayaan

Realisasi anggaran pembiayaan pada 31 Desember 2019 dan 2020 adalah sebesar Rp0 atau 0% dari anggarannya sebesar Rp0.

C. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH

C.1.Saldo Anggaran Lebih Awal

Saldo Anggaran Lebih Awal merupakan Saldo Akhir Kas BLU tahun anggaran sebelumnya. Hasil dari penambahan antara Saldo Awal Kas BLU dan Pendapatan BLU pengesahan dikurangi Belanja BLU pengesahan. Nilai Saldo Anggaran Lebih Awal pada tanggal 1 Januari 2019 dan 2020 adalah sebesarRp0.-

C.2.Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiKPA/SiLPA)

Nilai Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp104.092.635.000. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) merupakan selisih lebih antara Pendapatan Negara berupa pendapatan PNBP dengan Belanja BLU.

C.3.Penyesuaian transaksi BLU dengan BUN

Penyesuaian transaksi BLU dengan BUN untuk tahun 2019 dan 2020 adalah sebesar Rp0.

C.4.Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiKPA/SiLPA) setelah Penyesuaian

Nilai Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) setelah Penyesuaian untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp104.092.635.000. Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran setelah penyesuaian merupakan penambahan antara sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran (SiLPA/SiKPA) sebesar Rp104.092.635.000 dan penyesuaian transaksi BLU dengan BUN sebesar Rp0.

C.5.Saldo Anggaran Lebih Akhir

(25)

Kas Pada Badan Layanan Umum Rp104.092.635.018.

Pendapatan Yang Masih Harus Diterima Rp15.925.000.000

Investasi Jangka Panjang Non Permanen Lainnya Rp3.000.000.000.000

Nilai Saldo Anggaran Lebih Akhir untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp104.092.635.000. Saldo Anggaran Lebih Akhir merupakan penambahan Saldo Anggaran Lebih Awal (SAL Awal) 2020 sebesar Rp0 dengan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) sebesar Rp104.092.635.000 dan ditambah Penyesuaian Transaksi BLU dengan BUN sebesar Rp0.

D. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA D.1.Kas Pada Badan Layanan Umum

Saldo Kas pada Badan Layanan Umum per tanggal 31 Desember 2019 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp104.092.635.018.

Kas pada Badan Layanan Umum merupakan saldo Kas dan Bank BLU hasil pengesahan pendapatan dan belanja BLU. Saldo kas BLU hasil dari pengesahan realisasi pendapatan dan belanja BLU per 31 Desember 2020 sebesar Rp104.092.635.018 melalui dokumen SP2B per tanggal 31 Desember 2020.

D.2.Pendapatan Yang Masih Harus Diterima

Saldo Pendapatan Yang Masih Harus Diterima per tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp15.925.000.000.

Pendapatan Yang Masih Harus Diterima merupakan pendapatan BLU yang berdasarkan perhitungan secara akuntansi sudah menjadi hak BLU tetapi belum ada hak tagihnya karena belum waktunya untuk dibayar/ditagih. Saldo Pendapatan Yang Masih Harus Diterima per 31 Desember 2020 berasal dari imbal hasil SBSN pada Bulan Desember yaitu sebesar Rp15.925.000.000.

D.3.Investasi Jangka Panjang Non Permanen Lainnya

Saldo Investasi Jangka Panjang Non Permanen Lainnya per tanggal 31 Desember 2019 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp3.000.000.000.000.

Saldo Investasi Jangka Panjang Non Permanen Lainnya bersumber dari penerimaan pemindahbukuan Dana Bantuan Internasional dan Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional senilai Rp3.000.000.000.000 dengan

(26)

Peralatan dan Mesin Rp273.790.000.

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Rp34.223.750.

Kewajiban Jangka Panjang

Rp3.000.000.000.000

Ekuitas

Rp120.257.201.268

berikut:

Rincian Investasi Jangka Panjang Non Permanen Lainnya

Uraian Quantity

(Settled)

Settlement Amount

Settlement Date Surat Berharga

Syariah Negara 3.000.000.000.000 3.000.000.000.000 27 Agustus 2020

D.4.Peralatan dan Mesin

Saldo Aset Tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2019 dan 2020 -adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp273.790.000.

Sedangkan nilai buku Peralatan dan Mesin pada tanggal pelaporan adalah sebesar Rp239.566.250 yaitu nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutannya sebesar Rp34.223.750.

D.5.Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2019 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan minus Rp34.223.750. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutan selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP). Akumulasi penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2020 merupakan akumulasi penyusutan untuk Peralatan dan Mesin. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap TA 2020 No. Uraian Nilai Perolehan Akumulasi

Penyusutan Nilai Buku Peralatan dan Mesin 273.790.000 34.223.750 239.566.250

1. Laptop 172.700.000 21.587.500 151.112.500

2. Tablet PC 36.740.000 4.592.500 32.147.500

3. Printer 19.800.000 2.475.000 17.325.000

4. Scanner 44.550.000 5.568.750 38.981.250

D.6.Kewajiban Jangka Panjang

Nilai Kewajiban Jangka Panjang yang tercatat dalam neraca per 31 Desember 2019 dan 2020 adalah masing-sebesar Rp0 dan Rp3.000.000.000.000.

Nilai Kewajiban Jangka Panjang per 31 Desember 2020 terdiri dari Utang Jangka Panjang BLU kepada BUN yang disebabkan karena adanya penerimaan pemindahbukuan Dana Bantuan Internasional dan Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional dari BA BUN Investasi Pemerintah senilai Rp3.000.000.000.000.

D.7.Ekuitas

(27)

Pendapatan Operasional Rp120.321.425.018.

Beban Barang dan Jasa Rp30.000.000.

Beban Penyusutan dan Amortisasi Rp34.223.750.

Ekuitas per 31 Desember 2019 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp120.257.201.268. Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL E.1.Pendapatan Operasional

Jumlah pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp120.321.425.018 terdiri dari Pendapatan Jasa Layanan Masyarakat berupa Pendapatan Investasi atas pengelolaan dana endowment fund sebesar Rp3.000.000.000.000.

Rincian Pendapatan Operasional TA 2019 dan 2020

Uraian 2019 2020

Pendapatan Investasi 0 120.321.425.018

Jumlah 0 120.321.425.018

E.2.Beban Barang dan Jasa

Nilai beban barang dan jasa pada 31 Desember 2019 dan 2020 adalah masing- masing sebesar Rp0 dan Rp30.000.000. Beban barang dan jasa terdiri berupa pembayaran jasa kustodian perbankan dalam rangka penempatan endowment fund pada SBSN sebesar Rp30.000.000.

Rincian Beban Barang dan Jasa TA 2019 dan 2020

Uraian 2019 2020

Beban Jasa Kustodian 0 30.000.000

Jumlah 0 30.000.000

(28)

Surplus/Defisit—LO Rp120.257.201.268.

Arus Kas dari Aktivitas Operasi Rp104.366.425.018.

Arus Kas dari Aktivitas Investasi (Rp3.000.273.790.

000)

penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk tahun 2019 dan 2020 adalah sebagai berikut:

Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi TA 2019 dan 2020

Uraian 2019 2020

Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin

0 34.223.750

Jumlah 0 34.223.750

E.4.Surplus/Defisit - LO

Surplus/defisit-LO per 31 Desember 2020 sebesar Rp120.257.201.268 diperoleh dari surplus/defisit kegiatan operasional sebesar Rp120.257.201.268.

F. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN ARUS KAS BLU F.1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Jumlah arus kas masuk dari aktivitas operasi periode sampai dengan 31 Desember 2019 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp104.396.425.018. Arus kas masuk dari aktivitas operasi merupakan pendapatan PNBP BLU yang telah disahkan. Rincian Arus Kas Masuk dari Aktivitas Operasi adalah sebagai berikut:

Rincian Arus Kas Masuk dari Aktivitas Operasi TA 2019 dan 2020

Uraian 2019 2020

Pendapatan Investasi 0 104.396.425.018

Arus Kas Masuk dari

Aktivitas Operasi 0 104.396.425.018

Jumlah arus kas keluar dari aktivitas operasi periode sampai dengan 31 Desember 2019 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp30.000.000. Arus kas keluar dari aktivitas operasi merupakan pembayaran atas jasa kustodian dari sumber dana PNBP-BLU yang sudah disahkan. Rincian Arus Kas Keluar dari Aktivitas Operasi adalah sebagai berikut:

Rincian Arus Kas Keluar dari Aktivitas Operasi TA 2019 dan 2020

Uraian 2019 2020

Pembayaran Jasa

Kustodian 0 30.000.000

Arus Kas Keluar dari

Aktivitas Operasi 0 30.000.000

Sehingga arus kas bersih periode sampai dengan 31 Desember 2019 dan 2020 dari aktivitas operasi diperoleh masing-masing sebesar Rp0 dan Rp104.366.425.018.

F.2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi

(29)

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Rp3.000.000.000.000

Saldo Awal Kas Rp0.

Jumlah arus kas masuk dari aktivitas investasi periode sampai dengan 31 Desember 2019 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp0.

Jumlah arus kas keluar dari aktivitas investasi periode sampai dengan 31 Desember 2019 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp3.000.273.790.000. Arus kas keluar dari aktivitas operasi merupakan pembayaran perolehan atas peralatan dan mesin dari sumber dana PNBP-BLU yang sudah disahkan dan Pengeluaran Investasi yang Berasal dari APBN (BA BUN Investasi) pada SBSN. Rincian Arus Kas Keluar dari Aktivitas Investasi adalah sebagai berikut:

Rincian Arus Kas Keluar dari Aktivitas Investasi TA 2019 dan 2020

Uraian 2019 2020

Pembayaran Jasa

Kustodian 0 273.790.000

Investasi pada SBSN 0 3.000.000.000.000

Arus Kas Keluar dari

Aktivitas Operasi 0 3.000.273.790.000

Sehingga arus kas bersih investasi periode sampai dengan 31 Desember 2019 dan 2020 dari aktivitas investasi diperoleh sebesar masing-masing Rp0 dan minus Rp3.000.273.790.000.

F.3. Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan

Jumlah arus kas masuk dari aktivitas pendanaan periode sampai dengan 31 Desember 2019 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp3.000.000.000.000. Arus kas masuk dari aktivitas pendanaan merupakan penerimaan pembiayaan investasi yang berasal dari APBN (BA BUN Investasi).

Rincian arus kas masuk dari aktivitas Investasi adalah sebagai berikut:

Rincian Arus Kas Masuk dari Aktivitas Pendanaan TA 2019 dan 2020

Uraian 2019 2020

Penerimaan

Pembiayaan Investasi yang Berasal dari APBN (BA BUN Investasi)

0 3.000.000.000.000

Arus Kas Masuk dari

Aktivitas Pendanaan 0 3.000.000.000.000

Sementara jumlah arus kas keluar dari aktivitas pendanaan periode sampai dengan 31 Desember 2019 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp0.

Sehingga arus kas bersih periode sampai dengan 31 Desember 2019 dan 2020 dari aktivitas pendanaan diperoleh sebesar masing-masing Rp0 dan Rp3.000.000.000.000.

(30)

Ekuitas awal Rp0.

Surplus/

Defisit LO

Rp120.257.201.268.

Koreksi yang menambah/

(mengurangi) ekuitas Rp0.

Ekuitas akhir Rp120.257.201.268

Saldo Akhir Kas per 31 Desember 2020 adalah sebesar 104.092.635.018.

diperoleh dari saldo awal kas sebesar Rp0 dan penambahan kas sebesar Rp104.092.635.018.

G. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS G.1. Ekuitas Awal

Nilai ekuitas awal pada 01 Januari 2019 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp0.

G.2. Surplus (Defisit) LO

Jumlah Surplus-LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp120.257.201.268.

Surplus/(defisit) LO merupakan penjumlahan selisih antara surplus/defisit kegiatan operasional. kegiatan non operasional. dan pos luar biasa.

G.3. Koreksi Yang Menambah/(Mengurangi) Ekuitas

Jumlah Koreksi Yang Menambah/(mengurang) ekuitas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan 2020 adalah masing-masing sebesar Rp0.

G.4. Ekuitas Akhir

Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp120.257.201.268.

Referensi

Dokumen terkait

Kemampuan Permainan Mini Bridge Siswa Kelas IV SD Negeri 004 Rambah Samo Hasil analisis yang dilakukan dengan memakai uji t berpasangan diajukan Ho adalah tidak

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model dari Convolutional Neural Network yang digunakan untuk mendeteksi objek Wajah yang bermasker maupun

pekerjaan mengemudi bus jurusan Bandung-Denpasar ini memerlukan dukungan yang tinggi baik dari kategori pekerjaan mental maupun fisik. c) Dari perhitungan rata-rata

Berdasarkan hasil evaluasi oleh ahli media pada uji coba tahap pertama dan kedua berupa pengembangan bola soft sebagai media aktivitas pembelajaran keterampilan gerak dasar bolavoli

Laporan keuangan ini menyajikan perbandingan antara anggaran pendapatan, anggaran belanja dan pembiayaan dengan realisasinya dalam tahun anggaran 2020 serta realisasi tahun

Adapun Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2020 terdiri dari : Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan Operasional, Laporan

[r]

Kami telah mereviu Laporan Keuangan Pengadilan Agama Labuan Bajo untuk tahun anggaran 2020 berupa Neraca per tanggal 30 Juni 2020, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan