• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUBAHAN RENCANA KERJA (RENJA) DPMPD TAHUN 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERUBAHAN RENCANA KERJA (RENJA) DPMPD TAHUN 2019"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

PERUBAHAN RENCANA KERJA (RENJA) DPMPD

TAHUN 2019

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

TAHUN 2019

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Penyusunan Rancangan Perubahan Rencana Kerja SKPD Tahun 2019 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Kediri dapat diselesaikan dengan baik. Rancangan Perubahan Rencana Kerja SKPD merupakan dokumen perencanaan pembangunan selama satu tahun anggaran. Rancangan Perubahan Rencana Kerja SKPD mempunyai fungsi yang sangat penting dan fundamental dalam sistem perencanaan daerah karena merupakan perencanaan pada unit organisasi terkecil yang memberikan masukan utama dan mendasar bagi perencanaan ditingkat yang lebih atas seperti RKPD, Renstra SKPD dan RPJMD.

Rancangan Perubahan Rencana Kerja SKPD berhubungan langsung dengan pelayanan kepada masyarakat yang merupakan tujuan utama dari penyelenggaraan pemerintahan daerah. Kualitas penyusunan Rancangan Perubahan Renja SKPD dengan demikian akan sangat menentukan kualitas pelayanan SKPD yang diberikan kepada masyarakat penggunanya.

Demi tercapainya kesempurnaan penyusunan Rancangan Perubahan Rencana Kerja SKPD Tahun 2019 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Kediri ini, maka sangat diharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari berbagai pihak. Semoga Rancangan Perubahan Rencana Kerja SKPD bermanfaat dan dapat dilaksanakan sesuai target yang ditetapkan. Keberhasilan pelaksanaan ini akan sangat bergantung pada komitmen penuh dari aparatur SKPD sendiri, instansi terkait dan partisipasi aktif masyarakat.

Kediri, 19 Agustus 2019 Plt. KEPALA DPMPD KABUPATEN KEDIRI

Drs. D. SAMPURNO, MM PEMBINA Tk. I

NIP. 19640223 199203 1 008

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………... i

Daftar Isi ………... ii

BAB I. PENDAHULUAN……… ………...……. 1 1.1. Latar Belakang

1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan

BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA PD TAHUN LALU … 9

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD 2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD

2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD

2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

BAB III Rencana Program dan Kegiatan Dalam

Perubahan Rencana Kerja ……… 30 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional

3.2 Tujuan dan sasaran Renja SKPD 3.3 Program dan Kegiatan

BAB. IV PENUTUP ………. 37

(4)

B A B I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja-PD), adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

Sebagai dokumen rencana tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, Rencana Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Kediri mempunyai arti yang strategis dalam mendukung penyelenggaraan program pembangunan tahunan pemerintahan daerah mengingat beberapa hal sebagai berikut :

1. Rencana Kerja Perangkat Daerah merupakan dokumen yang secara substansial penerjemahan dari visi, misi dan program Perangkat Daerah yang ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Instansi sesuai arahan operasional dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

2. Rencana Kerja merupakan acuan Perangkat Daerah untuk memasukkan program kegiatan kedalam KUA, PPAS dan perencanaan program kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) tahun 2019.

3. Rencana Kerja Perangkat Daerah merupakan salah satu instrumen untuk evaluasi pelaksanaan program kegiatan Instansi untuk mengetahui sejauh mana capaian kinerja yang tercantum dalam Rencana Kinerja Tahunan sebagai wujud dari kinerja Perangkat Daerah.

Mengingat arti strategis dokumen Renja Perangkat Daerah dalam mendukung penyelenggaraan program pembangunan tahunan pemerintah daerah, maka sejak awal tahapan penyusunan hingga penetapan dokumen Renja Perangkat Daerah harus mengikuti tata cara dan alur penyusunannya sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

(5)

Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2019 antara lain :

1. Disusun berdasarkan evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja tahun sebelumnya dan mengacu RKPD tahun berkenaan.

2. Program dalam Rencana Kerja harus sesuai dengan program prioritas sebagaimana tercantum dalam Misi RPJMD pada tahun berkenaan.

3. Program dan kegiatan dalam Rencana Kerja Perangkat Daerah harus selaras dengan program dan kegiatan yang disepakati oleh seluruh pemangku kepentingan dalam forum Musrenbang.

4. Program dan kegiatan dalam Rencana Kerja dilengkapi dengan indikator kinerja hasil (outcome), indikator kinerja keluaran (output) dan dilengkapi dengan pendanaan yang menunjukkan prakiraan maju.

Untuk dapat mewujudkan Visi dalam melaksanakan Sasaran dan Kebijakan Strategis tersebut, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Kediri menyusun Perubahan Rencana Kerja Tahun 2019. Rencana Kerja Perangkat Daerah yang telah tercantum dalam KUA dan PPAS digunakan sebagai dasar dalam penyusunan Kerja dan Anggaran Perangkat Daerah.

1.2. Landasan Hukum

Adapun yang menjadi Landasan hukum Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Kediri dalam menyusun Perubahan Rencana Kerja Tahun 2019 adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

(6)

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

7. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);

8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2440, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

(7)

14. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Nomor 6012);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 4114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6323);

21. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ;

22. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019;

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

(8)

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pedoman Pembentukan Produk Hukum Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018;

25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2020;

27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-2025;

28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2012 Nomor 3 Seri D);

29. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 Nomor 3 Seri D) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2017;

30. Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kediri Tahun 2010-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Kediri Tahun 2011 Nomor 14 Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kediri Nomor 94);

31. Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor 4 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kediri Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Kediri Tahun 2014 Nomor 4 Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kediri Nomor 133);

32. Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor 4 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kediri Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Kediri Tahun 2016 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kediri Nomor 146);

(9)

33. Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Kediri (Lembaran Daerah Kabupaten Kediri Tahun 2016 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kediri Nomor 147);

34. Peraturan Bupati Kediri Nomor 24 Tahun 2019 tentang Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2019.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan Perubahan Rencana Kerja ini adalah sebagai panduan dalam mengevaluasi pelaksanaan program / kegiatan tahun 2019, dan perencanaan program / kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Kediri tahun 2019.

Sedangkan tujuan disusunnya Perubahan Rencana Kerja Perangkat Daerah adalah untuk memasukkan program / kegiatan yang ada di Rencana Kerja (RENJA) ke dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PAS) Tahun 2019.

1.4 Sistematika Penulisan

Pada dasarnya Perubahan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2019 ini memuat Program dan Kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Kediri . Sistematika Perubahan Renja Tahun 2019 diuraikan secara singkat dalam masing-masing bab adalah sebagai berikut :

BAB III. PENDAHULUAN 1.5. Latar Belakang

Mengemukakan pengertian ringkas tentang Perubahan Renja SKPD, proses penyusunan Renja SKPD, keterkaitan antara Renja SKPD dengan dokumen RKPD, Renstra SKPD, dengan Renja K/L dan Renja Provinsi/Kabupaten/Kota, serta tindak lanjutnya dengan proses penyusunan RAPBD

1.6. Landasan Hukum

Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang SOTK, kewenangan SKPD serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran

(10)

1.7. Maksud dan Tujuan

Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Perubahan Renja DPMPD Tahun 2019

1.8. Sistematika Penulisan

Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Perubahan Renja DPMPD Tahun 2019

BAB IV. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA PD SAMPAI DENGAN

TRIWULAN II TAHUN BERKENAAN

2.6 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Sampai Dengan Triwulan II Tahun 2019 dan Capaian Renstra SKPD

Memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja DPMPD sampai Triwulan II Tahun 2019 dan perkiraan pencapaian tahun 2019, mengacu pada APBD tahun berjalan.

Selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian target Renstra DPMPD berdasarkan realisasi program dan kegiatan pelaksanaan Renja DPMPD tahun-tahun sebelumnya.

2.7 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

Berisikan kajian terhadap capaian kinerja pelayanan SKPD berdasarkan Indikator Kinerja yang sudah ditetapkan

2.8 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD Berisikan uraian mengenai : perkembangan tingkat kinerja pelayanan DPMPD, permasalahan dan hambatan yang dihadapi, dampak terhadap pencapaian visi dan misi kepala daerah, tantangan dan peluang dalam peningkatan pelayanan, formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang strategis untuk tahun rencana yang akan datang 2.9 Review terhadap Rancangan Awal RKPD

Berisikan uraian mengenai : membandingkan antara rancangan awal RKPD dengan hasil analisa kebutuhan , penjelasan mengenai alasan proses perbandingan dilakukan, penjelasan temuan dari hasil perbandingan

(11)

2.10 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat Berisikan uraian mengenai hasil kajian terhadap program atau kegiatan yang diusulkan para stakeholders yang terkait langsung dengan pelayanan

BAB V. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional

Penelaahan yang menyangkut arah kebijakan, prioritas pembangunan nasional dan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsional DPMPD

3.2 Tujuan dan sasaran Renja SKPD

Merupakan suatu rumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi DPMPD yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja Renstra DPMPD

3.3 Program dan Kegiatan

Berisikan penjelasan mengenai faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan terhadap rumusuan program dan kegiatan

3.4 Rencana Kerja dan Pendanaan SKPD

BAB. IV PENUTUP

Berisikan catatan penting yang perlu mendapatkan perhatian, kaidah pelaksanaan serta rencana tindak lanjut

(12)

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SAMPAI DENGAN TRIWULAN II TAHUN BERKENAAN

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Sampai Dengan Triwulan II Tahun 2019 dan Capaian Renstra PD

Perubahan Rencana Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Kediri adalah penjabaran perencanaan tahunan dan Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Kediri tersebut. Tercapai tidaknya pelaksanaan kegiatan – kegiatan atau program yang telah disusun dapat dilihat berdasarkan laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah.

Pada bagian ini akan diuraikan mengenai review hasil evaluasi pelaksanaan Renja DPMPD sampai Triwulan II 2019 dan perkiraan pencapaian kinerja Tahun 2019 sehingga teridentifikasi sampai sejauh mana DPMPD melaksanakan program dan kegiatannya. Untuk pelaksanaan Renja Tahun 2018 pada umumnya realisasi program dan kegiatan telah tercapai sesuai target kinerja yang telah direalisasikan.Sedangkan untuk capaian kinerja pada tahun berjalan yaitu Tahun 2019 diperkirakan bahwa program dan kegiatannya akan sesuai dengan target rencana.

Pencapaian kinerja Tahun 2018 serta perkiraan pencapaian kinerja Tahun 2019 belum dapat dikaitkan dengan pencapaian target kinerja tahunan dalam Rencana Strategis DPMPD Tahun 2016 – 2021, dikarenakan Rencana Kerja Tahun 2019 masih dalam tahun berjalan.

Untuk lebih jelasnya uraian mengenai evaluasi pelaksanaan Renja

(13)

DPMPD Tahun 2018 dan capaian Renstra periode 2016 – 2021 akan disajikan dalam tabel Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah dan pencapaian Renstra Perangkat Daerah s/d Tahun 2018 (Tabel 2.1)

Analisis akuntabilitas keuangan meliputi uraian keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, dan misi serta visi sebagaimana ditetapkan dalam rencana strategis. Dalam analisis ini pula diuraikan perkembangan kondisi pencapaian sasaran secara efisien dan efektif sesuai dengan kebijakan, program, dan kegiatan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan Alokasi Anggaran Tahun 2018, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Kediri mendapat Alokasi Dana Belanja Tidak Langsung (Belanja Pegawai) sebesar Rp 4.162.254.100,- dari jumlah tersebut dana yang direalisasikan sebesar Rp 3.218.610.890,- atau 77,33%, sedangkan

untuk Belanja Langsung mendapat alokasi dana sebesar Rp 5.021.133.550,- jumlah tersebut dana yang direalisasikan sebesar

Rp 4.273.458.437,- atau 85,11%.

Berdasarkan hasil capaian kinerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Kediri Tahun 2018, maka dapat dilakukan evaluasi terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian sasaran sebagai berikut:

(14)

Tabel 2.1

Anggaran dan Realisasi

BELANJA LANGSUNG DPMPD KABUPATEN KEDIRI TAHUN ANGGARAN 2018

No. Program/Kegiatan Dana (Rp.) Realsiasi

Rp. %

1 2 3 4 5

I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 699.133.550,00 646.692.174,00 92,50 1 Kegiatan Penyediaan jasa surat menyurat 1.500.000,00 1.500.000,00 100,00 2 Kegiatan Penyediaan jasa komunikasi, sumber

daya air dan listrik

17.000.000,00

11.314.209,00 66,55 3 Penyediaan jasa administrasi keuangan 64.000.000,00

63.570.000,00 99,33 4 Penyediaan jasa kebersihan kantor 41.300.000,00

40.925.000,00 99,09 5 Penyediaan Alat Tulis kantor 10.000.000,00 9.870.000,00 98,70 6 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 10.000.000,00

8.990.000,00 89,90 7 Penyediaan peralatan dan perlengkapan

kantor

141.065.000,00

117.790.000,00 83,50 8 Penyediaan peralatan rumah tangga 5.000.000,00

5.000.000,00 100,00 9 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan

perundang-undangan

9.000.000,00

5.550.000,00 61,67 10 Penyediaan makanan dan minuman 15.000.000,00

14.446.425,00 96,31 11 Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi Keluar

Daerah 243.000.000,00 241.651.140,00 99,44

12 Penyediaan jasa pendukung administrasi perkantoran/teknis perkantoran

46.400.000,00

46.400.000,00 100,00 13 Rapat-Rapat Koordinasi Dan Konsultasi

Kedalam Daerah

65.000.000,00

53.687.500,00 82,60 14 Penyediaan Jasa Administrasi Barang 12.000.000,00 11.298.000,00

94,15 15 Penyediaan jasa administrasi kepegawaian 18.868.550,00 14.699.900,00 63,43

II Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur 162.000.000 146.326.200,00 90,32

1 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 20.000.000,00

19.506.000,00 97,53 2 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan

dinas/operasional

57.500.000,00

50.657.700,00 88,10 3 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Dan

Perlengkapan Kantor

22.500.000,00

19.090.000,00 84,84 4 Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor 62.000.000,00

57.072.500,00 92,05

III Program peningkatan pengembangan sistem

pelaporan capaian kinerja dan keuangan 35.300.000 9.952.000,00 28,19 1 Penyusunan laporan capaian kinerja dan

ikhtisar realisasi kinerja SKPD

8.000.000,00

500.000,00 6,25 2 Penyusunan pelaporan keuangan semesteran 5.750.000,00

2.318.000,00 40,31

(15)

1 2 3 4 5

3 penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun 6.550.000,00

1.242.000,00 18,96 4 penyusunan laporan neraca SKPD akhir tahun 0,00

0,00 0,00 5 Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi

Anggaran

0,00

0,00 0,00

6 Penyusunan Lakip 3.500.000,00 0,00 0,00

7 Penyusunan Pelaporan Rencana Kerja 3.500.000,00 0,00 0,00

8 Penyusunan Pelaporan Keuangan Bulanan 8.000.000,00

5.892.000,00 73,65

IV Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Aparatur 30.000.000,00 29.975.000,00 99,92

1. Pendidikan dan pelatihan TUPOKSI 30.000.000,00 29.975.000,00 99,92

V Program Peningkatan Keberdayaan

Masyarakat Perdesaan 220.000.000,00 172.120.000,00 78,24 1 Pemecahan Dusun, pengambilan materiil

dan/atau alih fungsi tanah kas desa 20.000.000,00 14.850.000,00 74,25

2 Pembinaan RT/RW 0,00 0,00 0,00

3 Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah

dan Rancangan peraturan Bupati 110.000.000,00 106.258.000,00 96,60 4

Penunjang Program Peningkatan Kesejahteraan Keluarga melalui

Pemberdayaan Masyarakat 20.000.000,00 500.000,00 2,50

5 Fasilitasi dan monev bagi Lembaga dan Pelaku Kegiatan dalam Pelestarian Aset Dana

Perguliran 50.000.000,00 45.795.000,00 91,59

6 Fasilitasi Desa Tertinggal 20.000.000,00 4.717.000,00 23,59

VI Program pengembangan lembaga ekonomi

pedesaan 145.000.000,00 102.650.500,00 70,79

1. Penunjang Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) 70.000.000,00 65.932.000,00 94,19 2 Penunjang Pengembangan Pasar Desa 75.000.000,00 36.718.500,00 48,96

VII Program peningkatan partisipasi masyarakat

dalam membangun desa 1.646.200.000 1.287.532.417,00 78,21 1 Penunjang Partisipatif Masyarakat Desa 56.640.000,00 50.637.500,00 89,40 2 Penunjang Pajak dan retribusi daerah 25.000.000,00 23.925.000,00 95,70 3 Musyawarah Rencana Pembangunan Desa 55.000.000,00 39.278.410,00 71,42

(16)

1 2 3 4 5

4 Bulan Bakti Gotong-royong Masyarakat 205.000.000,00 171.960.070,00 83,88

5 Pembinaan LPMD 60.000.000,00 52.443.500,00 87,41

6 Penunjang belanja bantuan keuangan untuk pemugaran perumahan dan lingkungan desa terpadu ( P2LDT )

70.560.000,00 38.777.500,00 54,96 7 Gelar Teknologi Tepat Guna Tingkat Nasional 174.800.000,00 158.142.397,00 90,47 8 Pembinaan Kader Pemberdayaan Masyarakat 47.000.000,00 0,00 0,00 9 Perlombaan Desa / Kelurahan 78.000.000,00 66.654.950,00 85,46 10 Penunjang Program Pengentasan kemiskinan 225.000.000,00 169.965.294,00

75,54 11 Penguatan kapasitas SDM 205.000.000,00 173.680.000,00 84,72 12 Pendampingan Pembentukan Kawasan

Pedesaan 40.000.000,00 8.315.176,00 20,79

13 Rakor ADD dan Dana Desa 100.000.000,00 94.500.000,00 94,50 14 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Bantuan

Alokasi Dana Desa dan Dana Desa 112.000.000,00 96.386.400,00 86,06

15 Fasilitasi SPAMS 62.200.000,00 54.312.260,00 87,32

16 Penunjang Bantuan keuangan khusus 90.000.000,00 86.165.000,00 95,74 17 Faslitasi lembaga kemasyarakatan 40.000.000,00 2.388.960,00 5,97

VIII Program peningkatan kapasitas aparatur

pemerintah desa 1.227.000.000 1.088.680.396,00 88,73

1 Fasilitasi penyelenggaraan pemdes 552.000.000,00

500.222.946,00 90,62 Penunjang Pemilihan Kepala Desa 135.000.000,00 110.400.000,00 81,78

2 Profil Desa 190.000.000,00 161.190.000,00 84,84

3 Evaluasi Perdes 30.000.000,00 26.142.000,00 87,14

7 Pembinaan tata kelola pemdes 140.000.000,00 126.299.000,00 90,21 8 Fasilitasi pengelolaan ADD dan DD 180.000.000,00 164.426.450,00 91,35

IX Peningkatan dan Pemberdayaan masyarakat

melalui PKK 470.500.000,00 428.180.750,00 91,01

1. Operasional Pemberdayaan Masyarakat 420.000.000,00 378.530.750,00 90,13 3. Fasilitasi pembina TP PKK

50.500.000,00 49,650.000,00 98,32

X Program Pembinaan dan Pengembangan

Pengelolaan Keuangan Desa 386.000.000,00 361.349.000,00 93,61 1 Penyusunan Ihtisar Laporan

Pertanggungjawaban Realisasi APBDesa 71.000.000,00

65.497.000,00 92,25 2 Penyusunan Sisdur Pengelolaan keuangan

desa

25.000.000,00 24.094.000,00 96,38 3 Asistensi dan monev penyusunan APBDesa 41.000.000,00 38.550.000,00 94,02 4 Penyusunan pedoman pelaksanaan APBDesa 90.000.000,00 82.090.000,00 91,21 5 Peningkatan dan pengembangan Siskeudes 159.000.000,00 151.118.000,00 95,04

(17)

1. Keberhasilan, Permasalahan dan Solusi

1.1 Bidang Penguatan Kelembagaan dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat

a. Keberhasilan

 Kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan semakin meningkat dengan keterlibatannya baik dalam musyawarah (perencanaan) maupun pelaksanaan pembangunan ;

 Penyelenggaraan pemerintahan desa khususnya di bidang perencanaan semakin baik dan tertib ;

 Berkurangnya jumlah masyarakat miskin.

b. Permasalahan

 Pemahaman masyarakat dan pemerintahan desa berkaitan dengan aturan hukum yang mengatur desa masih minim ;

 Masih banyak jumlah masyarakat kurang mampu yang belum terdata dan tertampung dalam program pemerintah.

c. Solusi

Melakukan monitoring dan pembinaan penyelengaraan pemerintahan desa khususnya perencanaan pembangunan desa ;

 Perlu adanya pendataan ulang untuk masyaraat miskin.

(18)

1.2 Bidang Sosial Budaya, SDA dan TTG a. Keberhasilan

Program kerja Bidang Sosial Budaya, SDA dan TTG secara umum telah dapat dilaksanakan dengan baik. Diantaranya keberhasilan-keberhasilan yang telah dicapai

 Program Pemugaran Perumahan dan Lingkungan Desa Terpadu (P2LDT) yaitu program pemberian bantuan bagi rumah tangga miskin yang memiliki rumah kurang layak huni atau masih di bawah standart kesehatan. Rumah memiliki fungsi yang sangat besar bagi individu dan keluarga tidak saja mencakup aspek fisik, tetapi juga mental dan sosial. Untuk menunjang fungsi rumah sebagai tempat tinggal yang baik maka harus dipenuhi syarat fisik yaitu aman sebagai tempat berlindung, secara mental memenuhi rasa kenyamanan dan secara sosial dapat menjaga privasi setiap anggota keluarga.

Dengan terpenuhinya salah satu kebutuhan dasar berupa rumah layak huni, diharapkan tercapai ketahanan keluarga.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Daerah bekerja sama dengan Pemerintah Desa melaksanakan Program Pemugaran Perumahan dan Lingkungan Desa Terpadu (P2LDT). Untuk tahap penyeleksian penerima bantuan/sasaran program dilakukan oleh Aparatur Desa berdasarkan data-data yang ada dan kondisi riil di lapangan.

 Kegiatan yang dilakukan dalam meningkatkan pemberdayaan perempuan di Kabupaten Kediri secara umum telah berjalan dengan baik hal ini dapat terlihat melalui Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dengan 10 Program Pokok telah berhasil mengadakan Sosialisasi Pedoman Umum PKK di mana yang dulunya PKK merupakan peran bantu Pemerintah menjadi mitra kerja Pemerintah. Sehingga dalam melaksanakan kegiatannya, PKK telah berhasil mencetak

(19)

kader-kader PKK yang handal dan mandiri dan juga telah melaksanakan pelatihan-pelatihan kemandirian yang hasilnya dapat dinikmati oleh Kader PKK yang tersebar sampai Kelompok Dasawisma sehingga Kader PKK, dapat meningkatkan pendapatan keluarga, menciptakan lapangan kerja baru, peningkatan SDM Kader PKK dan masih banyak kegiatan yang berdampak pada pengentasan kemiskinan pada masyarakat di Kabupaten Kediri.

Rasa kegotong-royongan menjadi pegangan masyarakat Kabupaten Kediri dengan melakukan swadaya gotong-royong untuk membersihkan lingkungan yang ada di sekitarnya sehingga lingkungan tempat tinggalnya menjadi asri dan indah dan bekerjasama dengan anggota PKK untuk melaksanakan kegiatan Jum’at Bersih.

b. Permasalahan

 Untuk mewujudkan rumah yang layak huni dan memenuhi standart kesehatan bukanlah hal yang mudah. Diantara yang menyebabkan besarnya jumlah rumah layak huni yang ada di Kabupaten Kediri adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan lingkungan sehingga menyebabkan usaha untuk menguranginya tidak dapat dilakukan dengan cepat.

 Kurangnya inovasi para pelaku UMKM dalam meningkatan kualitas dan keberagaman produknya, sehingga UMKM yang diikutkan dalam ajang pameran di tingkat nasional selalu sama.

 Masih adanya ketua TP PKK Desa yang kurang aktif sehingga kader-kader yang ada di desa tidak bersemangat yang mengakibatkan kurang maksimalnya program dan kegiatan PKK di desa.

(20)

c. Solusi

 Meningkatkan kerja sama dengan SKPD terkait dan komponen masyarakat melalui Sosialisasi Program Pemugaran Perumahan dan Lingkungan Desa Terpadu (P2LDT) sebelum kegiatan dilaksanakan. Serta memonitoring dan mengevaluasi setelah kegiatan dilaksanakan.

 Berkoordinasi dengan SKPD terkait untuk melaksanakan pembinaan kepada para pelaku UMKM sehingga produk UMKM tersebut layak diikutkan Pameran Tingkat Nasional.

 TP PKK Kabupaten Kediri dan TP PKK Kecamatan secara terus menerus memberikan pembinaan, sosialisasi, dan memberikan pelatihan-pelatihan kemandirian yang bekerja sama dengan SKPD terkait sehingga dapat menambah pengetahuan kader PKK yang ada di desa dengan harapan bisa berdampak pada pengentasan kemiskinan.

1.3 Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat 1.3.1 Alokasi Dana Desa (ADD)

Kabupaten Kediri Tahun Anggaran 2018 melalui APBD mengalokasikan dana sebesar Rp. 134.650.000.000,- (Seratus tiga puluh empat milyar enam ratus lima puluh juta rupiah) untuk 343 desa. Besarnya ADD yang diterima masing-masing desa dibagi dengan ketentuan :

 60 % (enam puluh persen) dibagi rata seluruh desa ;

 40 % (empat puluh persen) dibagi secara proporsional.

1) Maksud :

Pemerintah Daerah memberikan ADD kepada desa dengan maksud untuk mendukung pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa.

(21)

2) Tujuan :

a) Meningkatkan pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa sesuai kewenangannya;

b) Meningkatkan kemampuan lembaga kemasyarakatan desa dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan secara partisipatif sesuai dengan potensi desa;

c) Meningkatkan pemerataan pembangunan, kesejahteraan, kesempatan berpartisipasi, dan kesempatan berusaha bagi masyarakat desa;

d) Mendorong peningkatan swadaya gotong royong masyarakat; dan

e) Meningkatkan kemandirian desa.

a. Keberhasilan

1) Meningkatnya pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa sesuai kewenangannya ; 2) Meningkatnya kemampuan lembaga kemasyarakatan

desa dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan secara partisipatif sesuai dengan potensi desa ;

3) Meningkatnya pemerataan pembangunan, kesejahteraan, kesempatan berpartisipasi, dan kesempatan berusaha bagi masyarakat desa ;

4) Meningkatnya swadaya gotong royong masyarakat;

dan

5) Meningkatnya kemandirian desa.

b. Permasalahan

PTPKD (Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa) yang telah ditetapkan, belum melaksanakan sesuai dengan tugasnya masing-masing.

(22)

c. Solusi

Melaksanakan fasilitasi, konsultasi dan pembinaan kepada desa-desa terutama desa yang pelaksanaannya mengalami keterlambatan mengenai tugas PTPKD (Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa) sesuai dengan ketentuan yang ada, sehingga kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selesai tepat waktu.

1.3.2 Dana Desa

Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.

Anggaran Kabupaten Kediri Tahun 2018 mendapatkan alokasi dana sebesar Rp 270.691.907.000 ,- (dua ratus tujuh puluh milyar enam ratus sembilan puluh satu juta sembilan ratus tujuh ribu rupiah).

Prioritas Penggunaan Dana Desa untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan di bidang Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, meliputi :

A. BIDANG PEMBANGUNAN DESA

Dana Desa digunakan untuk membiayai pembangunan desa yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, peningkatan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan dengan prioritas penggunaan Dana Desa diarahkan untuk pelaksanaan program dan kegiatan Pembangunan Desa,

B. BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Dana Desa digunakan untuk membiayai program dan kegiatan bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas masyarakat desa dengan mendayagunakan potensi dan sumberdayanya sendiri sehingga desa dapat menghidupi dirinya secara mandiri.

(23)

C. Permasalahan dan Solusi :

1) Permasalahannya yaitu PTPKD (Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa) yang telah ditetapkan, belum melaksanakan sesuai dengan tugasnya masing- masing ;

2) Solusi yaitu dilaksanakan fasilitasi, konsultasi dan pembinaan kepada desa-desa terutama Desa yang pelaksanaannya mengalami keterlambatan mengenai tugas PTPKD (Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa) sesuai dengan ketentuan yang ada, sehingga kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selesai tepat waktu.

1.3.3 BUMDes

a. Keberhasilan

BUMDesa di Kabupaten Kediri mengalami perkembangan yang signifikan setelah adanya Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati yang mengatur tentang BUMDesa di Tahun 2017 yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor 7 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Desa dan Peraturan Bupati Kediri Nomor 22 Tahun 2017 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor 7 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Desa.

Pada Tahun 2015 BUMDes/BUMDesa di Kabupaten Kediri terdapat 2 BUMDes yang sudah berdiri di Kecamatan Ngadiluwih dan Kecamatan Pare dengan 1 BUMDes yang aktif dan 1 yang tidak aktif.

Adapun pada tahun 2016 untuk pembentukan Peraturan Desa BUMDes sudah mencapai 254 desa dengan BUMDes yang aktif berjumlah 6 BUMdes terdiri dari 2 unit BUMDes murni dan 4 BUMdes Program Jalin Matra PK2.

(24)

Di akhir tahun 2017 jumlah BUMDesa yang ada di Kabupaten Kediri berjumlah 65 BUMDesa aktif dengan

± 80 unit usaha yang bergerak di bidang peternakan, perdagangan, persewaan, pariwisata dan simpan pinjam.

Sedangkan di tahun 2018 jumlah BUMDesa yang ada di Kabupaten Kediri mengalami perkembangan yang signifikan seiring dengan perkembangan Dana Desa yang ada di desa – desa, total ada 147 BUMdes yang aktif yang sudah tersebar di 26 Kecamatan di Kabupaten Kediri.

b. Hambatan

1. BUMDes dibentuk tanpa prosedur pembentukan yang memadai, mayoritas BUMDes dibentuk pada tahun 2016 sebelum Perda dan Perbup Kabupaten Kediri terkait BUMDes disusun.

2. BUMDes banyak yang tidak operasional, dari data yang ada bahwa dari 343 desa di Kabupaten Kediri sudah terbentuk 338 BUMdes, hanya 147 yang aktif sisanya sebanyak 191 tidak aktif.

c. Solusi (Rencana Aksi)

1. DPMPD akan melaksanakan fasilitasi dan monitoring ke desa-desa terkait prosedur pembentukan BUMDes yang memadai dan juga akan mengeluarkan Surat Bupati terkait prosedur pembentukan BUMDes yang memadai.

2. Selanjutnya DPMPD akan melaksanakan sosialisasi dan bimbingan teknis dengan fokus pada mendorong pendirian BUMDEs yang didasarkan kebutuhan desa dan pengelolaan keuangan BUMDes yang selanjutnya ditindaklanjuti oleh kecamatan dan pendamping di masing-masing desa.

(25)

1.3.4 Pasar Desa

a. Keberhasilan

Pemerintah Kabupaten Kediri lewat DPMPD terkait pasar desa sudah melaksanakan kegiatan berupa fasilitasi dan pembinaan dan pembuatan aturan berupa Peraturan Bupati Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Pasar Desa. Adapun data pembentukan Pasar Desa untuk Kabupaten Kediri per tahun 2018 sudah mencapai 86 pasar desa dari 23 kecamatan dengan pendapatan sekitar

± 320 juta tiap bulan.

Untuk lomba Pasar Desa tingkat Provinsi Jawa Timur, mulai tahun 2015 Kabupaten Kediri tiap tahunnya selalu mengirimkan wakilnya, di tahun 2017 melalui Pasar Desa Sambi Kecamatan Ringinrejo masuk 10 besar, dan untuk tahun 2018 melalui Pasar Desa Badas Kecamatan Badas mendapatkan Juara Harapan II.

b. Hambatan

Banyak desa yang belum memahami bagaimana pengelolaan Pasar Desa yang baik mulai dari pembentukan sampai dengan pelaporan pasar desa sesuai yang diamanatkan Peraturan Bupati Nomor 24 Tahun 2018 Kabupaten Kediri.

c. Solusi (Rencana Aksi)

Kabupaten Kediri melalui DPMPD tetap melaksanakan pembinaan terhadap terutama Pasar Desa yang belum mempunyai Peraturan Desa terkait Pengelolaan Pasar Desa karena kita menyadari bahwa sekarang banyak sekali persaingan terutama dengan hadirnya pasar – pasar modern di tiap-tiap Kecamatan, diharapkan pasar desa menjadi roda penggerak pembangunan di desa dengan tetap tidak meninggalkan budaya lokal yang ada di Pasar Desa.

(26)

1.4 Bidang Pemerintahan Desa.

a. Keberhasilan

 Hubungan antar lembaga desa, baik itu dari unsur Pemerintah Desa, BPD maupun lembaga desa lainnya semakin baik sehingga roda pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan bisa berjalan optimal.

 Peningkatan layanan dan pendataan desa sehingga memperlancar penyelenggaraan pemerintahan desa sekaligus kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

b. Permasalahan

 Kurangnya profesionalisme dan SDM di desa, baik itu dari unsur Pemerintah Desa maupun lembaga desa lainnya.

 Belum terlaksananya Standar Pelayanan Minimal Desa (SPM) sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2017.

c. Solusi

 Meningkatkan kapasitas penyelenggara pemerintahan desa melalui bimbingan teknis dan pelatihan tentang tata kelola pemerintahan desa.

 Memberdayakan tenaga administrasi yang ada di desa secara optimal dalam kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat.

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan PD

Sebagaimana diketahui bersama, bahwa dalam rangka implementasi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa ( DPMPD ) merupakan salah satu badan yang tugas dan fungsinya membidangi pemberdayaan masyarakat yang meliputi pengembangan sarana dan prasarana, pengembangan institusi, dan pemberdayaan masyarakat desa yang merupakan peleburan dari Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Bagian Pemerintahan Desa.

(27)

Pembentukan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa didasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah yang disahkan pada tanggal 15 September 2016 dan Peraturan Bupati Kediri Nomor 44 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Kediri.

2.2.1 Kedudukan

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah yang disahkan pada tanggal 15 September 2016 dan Peraturan Bupati Kediri Nomor 44 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Kediri.

2.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi 1. Tugas Pokok

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Kediri mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa.

2. Fungsi

Untuk melaksanakan tugas pokoknya Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa ;

(28)

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa ;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa ; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.2.3 Struktur Organisasi

Untuk melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi sebagaimana telah dijabarkan dalam Peraturan Bupati Kediri Nomor 44 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Kediri mempunyai Struktur Organisasi sebagai berikut :

1. Kepala Dinas, 2. Sekretaris,

♦ Kepala Sub Bagian Penyusunan Program

♦ Kepala Sub Bagian Keuangan

♦ Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

3. Kepala Bidang Penguatan Kelembagaan dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat

♦ Kepala Seksi Kelembagaan dan Partisipasi Masyarakat

♦ Kepala Seksi Ketahanan Masyarakat

4. Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat dan Bantuan Desa

♦ Kepala Seksi Bantuan Pembangunan Desa

♦ Kepala Seksi Ekonomi Masyarakat

(29)

5. Kepala Bidang Pemerintahan Desa

♦ Kepala Seksi Pengembangan Pendapatan dan Kekayaan Desa

♦ Kepala Seksi Aparatur Pemerintahan Desa, Kelembagaan Desa dan Adat

 Kepala Seksi Pembinaan Pengelolaan Keuangan Desa 6. Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Budaya, Sumber Daya

Alam (SDA) dan Teknologi Tepat Guna (TTG)

♦ Kepala Seksi Pengembangan Sosial Budaya Masyarakat

♦ Kepala Seksi Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna

7. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa sesuai

kebutuhan dan keahliannya serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Adapun Bagan Struktur Organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Kediri sebagaimana terlampir.

2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD

Dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Kediri ada beberapa permasalahan dan hambatan yang dihadapi yaitu :

(30)

Aspek permasalahan dan hambatan yang dihadapi dari dalam merupakan faktor internal yaitu :

1. Kuantitas dan kualitas sumber daya manusia yang mendukung upaya pembangunan pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Kediri belum memadai.

2. Terbatasnya kemampuan APBD Kabupaten Kediri menyediakan anggaran dalam mendukung program-program yang ada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Kediri.

3. Masih kurang memadainya sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Kediri dalam mendukung keseluruhan program di bidang pemberdayaan masyarakat. Hal ini mengingat bahwa tugas, fungsi, dan tanggung jawab pemberdayaan masyarakat tidak semata-mata berada pada pemerintah pusat tetapi juga menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

4. Koordinasi pembangunan yang dilaksanakan pada berbagai instansi terkait dalam kegiatan berdimensi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Kediri masih lemah, terlihat masih tumpang tindih program.

5. Terbatasnya kapasitas pemerintah daerah ditunjukkan dari kurangnya pemahaman dan keterampilan pegawai di bidang–

bidang tugas yang membutuhkan keahlian khusus, minimnya penguasaan teknologi juga menjadi satu keterbatasan, mengingat penguasaan teknologi informasi menjadi prasyarat dasar bagi peningkatan pengetahuan dan efektifitas serta efisiensi kerja.

6. Terbatasnya sarana dan prasarana perkantoran yang belum optimal dan ruang perkantoran yang kurang memadai, padahal manfaatnya besar untuk menunjang kinerja dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat sejalan dengan usia alat/barang, maka kualitasnya pun semakin menurun sehingga banyak dibutuhkan penggantian dan/atau pemeliharaan.

(31)

Aspek permasalahan dan hambatan yang dihadapi dari luar merupakan faktor eksternal yaitu :

1. Salah satu penyebab kegagalan kebijakan dan program dalam mengatasi masalah kemiskinan adalah lemahnya partisipasi masyarakat dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan di mana : - Kapasitas masyarakat dan lembaga kemasyarakatan di desa

relatif masih rendah kemampuan dan ketrampilan pengurus lembaga kemasyarakatan belum merata pada seluruh anggota pengurus.

- Rendahnya motivasi masyarakat untuk diperankan sebagai lembaga kemasyarakatan.

- Keberadaan lembaga perekonomian desa belum berfungsi secara maksimal.

- Masih kurangnya jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) perangkat desa.

- Masih kurangnya aparatur desa yang ahli/kompeten di bidangnya.

2. Basis data yang valid guna menunjang pengambilan keputusan dirasakan masih lemah. Selain basis data yang masih lemah, aksesibilitas terhadap data juga cukup sulit. Masyarakat masih sulit mengakses data dan informasi pembangunan yang pada akhirnya berdampak kepada distribusi pembangunan yang tidak tepat sasaran dan minimnya partisipasi masyarakat untuk mendukung dan terlibat dalam pembangunan daerah.

2.4 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan Pembangunan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun anggaran. RKPD merupakan pedoman bagi PD dalam menyusun Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD). RKPD tersusun melalui beberapa mekanisme perencanaan yaitu melalui Forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) secara berjenjang, mulai dari tingkat Desa/ Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota termasuk Forum Perangkat Daerah (Forum PD).

(32)

2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Berdasarkan hasil kajian terhadap program/kegiatan yang diusulkan para pemangku kepentingan, baik dari kelompok masyarakat terkait langsung dengan pelayanan, LSM, asosiasi-asosiasi, perguruan tinggi maupun dari PD Kabupaten/Kota yang langsung ditujukan kepada PD maupun berdasarkan hasil pengumpulan informasi PD dari penelitian lapangan dan usulan dari kegiatan Musrenbang yang terkait dengan usulan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Kediri ke dalam rancangan Renja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Kediri.

Dari hasil Forum PD dilakukan kesepakatan susunan prioritas kegiatan dan program dalam format Rencana Kerja RKPD bagi setiap PD. Dalam keadaan terdapat usulan masyarakat yang mendesak dan belum termasuk dalam salah satu program dan kegiatan RKPD yang sudah dirancang. Hal ini dapat dilakukan dengan mempertimbangkan besaran pagu indikatif setiap PD yang ditentukan dalam rancangan awal RKPD.

Sehingga rancangan RKPD merupakan integrasi dan harmonisasi antara rancangan awal RKPD dengan rancangan RENJA PD yang telah mendapatkan konfirmasi dan review dari setiap PD.

Musrenbang tahunan atau Musrenbang RKPD dan Forum PD berfungsi menjembatani kepentingan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan kepentingan masyarakat, serta mendapatkan komitmen/kesepakatan para pemangku kepentingan untuk penyempurnaan rencana kerja pembangunan daerah untuk tahun yang direncanakan.

(33)

B A B III

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PERUBAHAN RENCANA KERJA

3.1 Telaah Terhadap Kebijakan Nasional

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, Pemerintah perlu menyiapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Tahunan atau Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggaraan pemerintahan di pusat dan daerah dengan melibatkan masyarakat.

Rancangan Perubahan Rencana Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Kediri merupakan bagian dari sistem perencanaan pembangunan nasional, sistem perencanaan pembangunan provinsi serta sistem perencanaan pembangunan Kabupaten Kediri. Oleh karena itu, Rencana Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Kediri berpedoman pada Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Kediri dengan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Kediri, sehingga dapat dikatakan bahwa Rencana Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa bersinergi dengan dokumen perencanaan lain, baik nasional seperti RPJP Nasional, RPJM Nasional 2016-2021 dan RKP Nasional. Rancangan Perubahan Rencana Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Kediri Tahun 2019 adalah dokumen perencanaan yang substansinya sebagai penjabaran visi, misi, dan arah pembangunan daerah Kabupaten Kediri yang merupakan satu kesatuan dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Penyusunannya dilakukan secara terencana, sistematis yang didasarkan pada kondisi, potensi, proyeksi sesuai kebutuhan.

(34)

3.2 Tujuan

Sebelum dirumuskan tujuan dan sasaran dalam Rencana Kerja ini, terlebih dahulu kami akan mengungkapkan kembali Tujuan dan Saran DPMPD yang tercantum dalam Rencana Strategis Periode 2016 – 2021 sebagai berikut :

Tujuan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Kediri adalah “Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan” dengan Indikator Tujuan :

1. Persentase BUMDes yang aktif ; 2. Jumlah desa tertinggal.

3.3 Sasaran

Untuk mendapatkan hasil nyata yang lebih spesifik dan terukur dalam waktu satu tahunan maka DPMPD Kabupaten Kediri menjabarkan dalam suatu sasaran, yang mencakup :

1. Meningkatnya kelompok usaha ekonomi masyarakat ;

2. Terwujudnya peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan ;

3. Meningkatnya kapasitas lembaga desa ;

4. Meningkatnya kapasitas aparatur pemerintahan desa.

3.4 Program dan Kegiatan

Program Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa merupakan program yang sesuai dengan RPJMD Kabupaten Kediri Tahun 2016 - 2021 yang sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, rencana program prioritas beserta indikator keluaran program sebagaimana tercantum

(35)

dalam RPJMD, selanjutnya dijabarkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa kedalam rencana kegiatan untuk setiap program prioritas tersebut. Pemilihan kegiatan untuk masing-masing program prioritas ini didasarkan atas strategi dan kebijakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa. Kegiatan yang dipilih untuk setiap program prioritas, diharapkan dapat menunjukkan akuntabilitas kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa.

Pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan merupakan keberhasilan dari tujuan dan sasaran program yang telah direncanakan.

Indikator kinerja dipergunakan sebagai data dan informasi dasar untuk melakukan identifikasi masalah, menentukan kebijakan, merencanakan anggaran, memberikan peringatan dini terhadap masalah yang berkembang, memantau perkembangan pelaksanaan program kebijakan, dan sebagai bahan pengendalian dan evaluasi dampak dari kebijakan yang telah dibuat serta sebagai laporan pertanggungjawaban kepada masyarakat.

Pendanaan indikatif sebagai wujud kebutuhan pendanaan adalah jumlah dana yang tersedia untuk pelaksanaan program dan kegiatan tahunan. Program -program prioritas yang telah disertai kebutuhan pendanaan atau pendanaan indikatif selanjutnya akan dijabarkan ke dalam kegiatan prioritas beserta kebutuhan pendanaannya.

Program dan kegiatan adalah merupakan penjabaran dari rencana kegiatan masing-masing PD sebagai bagian dari pencapaian sasaran yang terukur dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personil (SDM), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana atau kombinasi beberapa atau ke semua jenis sumber

(36)

daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output).

Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2019 direncanakan sebagai berikut :

4.3.1 Program dan Kegiatan

1.1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran yang dalam pelaksanaannya mencakup kegiatan berikut :

 Pelaksanaan administrasi perkantoran ;

 Koordinasi dan konsultasi kelembagaan ;

1.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan kegiatannya sebagai berikut :

 Penyediaan/pemeliharaan peralatan dan perlengkapan sarana prasarana kantor/aparatur ;

1.3 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan kegiatannya sebagai berikut :

 Penyusunan dokumen pelaporan capaian kinerja dan keuangan SKPD ;

1.4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan kegiatannya adalah sebagai berikut :

 Pendidikan dan Pelatihan sumber daya aparatur ;

1.5 Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan dengan kegiatannya adalah sebagai berikut :

 Fasilitasi pelaksanaan usaha ekonomi masyarakat ;

 Faslitasi pelaksanaan bantuan pembangunan desa ;

(37)

1.6 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Desa dengan kegiatannya sebagai berikut :

 Pemberdayaan masyarakat melalui derajat kesehatan, peningkatan sarana prasarana dan teknologi tepat guna (TTG) ;

 Fasilitasi kegiatan sosial budaya masyarakat desa ;

 Operasional pemberdayaan masyarakat ;

1.7 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa dengan kegiatannya sebagai berikut :

 Pelaksanaan musyawarah pembangunan desa ;

 Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat ;

 Evaluasi perkembangan desa / kelurahan ;

 Pendampingan pembentukan kawasan perdesaan ;

 Penunjang program peningkatan kesejahteraan melalui pemberdayaan masyarakat ;

 Fasilitasi lembaga kemasyarakatan dan penguatan kapasitas SDM ;

 Penyusunan profil desa ;

1.8 Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dengan kegiatannya sebagai berikut :

 Fasilitasi penyelenggaraan dan Pemerintah Desa ;

 Penunjang pemilihan kepala desa ;

 Evaluasi Peraturan Desa dan LPJ Kepala Desa ;

 Pemecahan dusun, tukar menukar menukar tanah kas desa, pengambilan materiil dan/atau alih fungsi tanah kas desa ;

(38)

 Penyusunan rancangan peraturan daerah dan rancangan peraturan Bupati ;

 Penunjang pajak dan retribusi daerah ;

 Penunjang bantuan keuangan khusus ;

 Pembinaan dan tata kelola pemerintahan desa.

1.9. Program Pembinaan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Desa

 Penyusunan pedoman, sistem dan prosedur keuangan desa ;

 Peningkatan dan Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Desa ;

 Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Seluruh program dan kegiatan diatas pada dasarnya mendukung Visi dan Misi Bupati Kediri Periode 2016 – 2021 pada Misi ke 10 yaitu

“Memantapkan pembangunan kependudukan, yang meliputi ketertiban sistem pendataan dan pemberdayaan masyarakat terutama di wilayah pedesaan, khususnya kaum perempuan”.

Agar lebih memudahkan dalam menganalisis program dan kegiatan serta besaran perkiraan kebutuhan anggarannya berikut tabel rumusan rencana Program dan Kegiatan DPMPD Kabupaten Kediri pada Perubahan Rencana Kerja :

Referensi

Dokumen terkait

1) Prosedur pencatatan antara blokir dan sita pada buku tanah yaitu pertama, harus memenuhi syarat-syarat blokir dan sita yang ditetapkan dalam Peraturan Kepala BPN

Berdasarkan lebar karapas, rajungan yang layak tangkap di perairan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan adalah rajungan yang berada pada jarak minimal 3.7 mil laut dari pantai ke

Berdasarkan Perwali Kota Surakarta Nomor 35 Tahun 2019 BD 35 tentang Perubahan RKPD dan Surat Edaran Walikota Surakarta nomor 910/1138 tentang Pedoman Penyusunan Perubahan

Rencana Kerja (Renja) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Nganjuk Tahun 2021 merupakan rencana kerja tahunan penjabaran dari pelaksanaan pembangunan

Perubahan Renja Dinas Arsip dan Perpustakaan tahun 2020 ini berpedoman kepada Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Perubahan Rencana Kerja (Renja)

Jasa Marga Traffic Information Center (JMTIC) memantau kondisi titik-titik strategis dan menginformasikan ke pengguna jalan (atau petugas) secara real

Menunjukkan bahwa, kualitas informasi tidak berpengaruh terhadap Kepuasan pengguna Mobile BWS, maka dapat dinyatakan bahwa hipotesis 1 tidak didukung. Karena nilai T-statistik

Ketika anda memilih GRAPH, anda akan melihat sebuah grafik (apabila template tersebut hanya memiliki satu grafik) atau sebuah sub-menu nama grafik (apabila anda memiliki banyak