• Tidak ada hasil yang ditemukan

TERM OF REFERENCE (TOR) JASA HANDLING BONGKAR MUAT BARANG IMPOR DAN PENGIRIMAN BARANG PT ANTAM TBK WILAYAH KERJA TIMUR (MAKASSAR-POMALAA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TERM OF REFERENCE (TOR) JASA HANDLING BONGKAR MUAT BARANG IMPOR DAN PENGIRIMAN BARANG PT ANTAM TBK WILAYAH KERJA TIMUR (MAKASSAR-POMALAA)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TERM OF REFERENCE (TOR)

JASA HANDLING BONGKAR MUAT BARANG IMPOR DAN PENGIRIMAN BARANG PT ANTAM TBK

WILAYAH KERJA TIMUR (MAKASSAR-POMALAA)

I. PENDAHULUAN

PT ANTAM Tbk atau ANTAM (selanjutnya disebut “PIHAK PERTAMA”) merupakan badan usaha milik negara dengan kegiatan usaha meliputi eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian serta pemasaran bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit, batubara, alumina dan jasa pemurnian emas. PIHAK PERTAMA memiliki unit bisnis yang tersebar di beberapa lokasi di Indonesia.

Dalam pelaksanaan proses produksi pada beberapa unit PIHAK PERTAMA, dibutuhkan material-material, berupa bahan baku pendukung produksi, atau peralatan pendukung yang dilakukan secara impor sehingga dibutuhkan jasa penunjang kegiatan importasi diantaranya namun tidak terbatas pada handling bongkar muat barang impor dan pengiriman ke unit bisnis terkait. Salah satu pelabuhan yang digunakan sebagai transit dan kegiatan bongkar/muat di wilayah timur, yaitu Pelabuhan Soekarno Hatta di Makassar.

Sesuai dengan rencana kegiatan diatas di tahun 2022, PIHAK PERTAMA merupakan mitra utama (MITA) prioritas dalam status proses kepabeanan di Bea Cukai dengan ini memberi kesempatan kepada mitra kerja untuk bekerja sama dengan PIHAK PERTAMA dalam rangka menyediakan jasa handling bongkar muat barang impor dan pengiriman barang/material ke wilayah kerja Timur (Makassar-Pomalaa). Hal ini bertujuan agar memudahkan dalam pengawasan penggunaan anggaran, pemrosesan dan distribusi barang-barang impor dan barang lokal.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari disusunnya dokumen kerangka acuan kerja ini adalah untuk memberi petunjuk kepada calon penyedia jasa (mitra kerja) untuk memberikan penawaran harga dan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan ruang lingkup pekerjaaan yang dijabarkan dalam dokumen ini

Tujuan dari diadakannya proses pengadaan ini adalah agar didapatkan penyedia jasa handling bongkar muat barang impor dan pengiriman barang/material ke wilayah kerja Timur (Makassar-Pomalaa) yang memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.

III. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Ruang lingkup pekerjaan jasa handling bongkar muat barang impor dan pengiriman barang impor serta lokal ke unit bisnis serta pembongkaran digudang adalah sebagai berikut termasuk namun tidak terbatas pada:

1. Pengurusan Administrasi Kepabeanan

a. Melakukan pengurusan administrasi ke perusahaan pelayaran serta otoritas Pelabuhan, pengurusan delivery order serta administrasi lainnya;

(2)

2

b. Melakukan pengesahan SPPB di Kantor Beacukai;

c. Melakukan penginputan data ke system online Pelindo, system online Beacukai, system online Pelayaran atau Perusahan Jasa Pengurusan Transportasi (JPT).

d. Pelaksanaan pekerjaan pengurusan administrasi kepabeanan dilakukan setelah proses PIB selesai dan disampaikannya dokumen SPPB yang di proses PIHAK PERTAMA.

2. Handling bongkar muat, diantaranya namun tidak terbatas pada:

a. Melakukan kegiatan pengeluaran/pengangkuta barang impor/cargo dari container yard (CY) ke depo pelayaran pembongkaran atau tempat stripping;

b. Melakukan aktfitas bongkar muat atau stripping/stuffing, hingga loading ke armada pengangkut, trucking dan kegiatan lainnya sesuai kebutuhan pada kegiatan handling bongkar muat;

c. Melakukan pengembalian container kosong (empty container) ke depo pelayaran/lokasi pengembalian.

3. Pengiriman cargo/barang ke unit bisnis dan pembongkaran, diantaranya namun tidak terbatas pada:

a. Melaksanakan pekerjaan pengiriman cargo/barang impor dan atau lokal dengan armada mobil/truck, atau multimoda transport dari pelabuhan dan atau bandara sampai ke gudang tujuan (door to door) via darat dan ferry Bajoe.

b. Melakukan pembongkaran barang di gudang tujuan PIHAK PERTAMA yaitu Gudang UBPN Sulawesi Tenggara di Pomalaa.

IV. DURASI & JADWAL PEKERJAAN

Durasi pekerjaan ini adalah selama 24 (dua puluh empat) bulan atau 2 (dua) tahun.

Dengan target per kegiatan pekerjaan sebagai berikut :

1. Pekerjaan pengurusan administrasi kepabeanan harus diselesaikan maksimal da- lam waktu 1 (satu) hari kalender.

2. Pekerjaan handling bongkar muat harus diselesaikan maksimal dalam waktu 2 (dua) hari kalender sejak terbit dan disampaikan nya Surat Persetujuan Penge- luaran Barang (SPPB), agar tidak ada pekerjaan dan biaya tambahan seperti sewa Gudang atau demurrage, akibat kelalaian PIHAK KEDUA.

3. Pekerjaan pengembalian container kosong (empty container), langsung dilakukan setelah barang selesai dibongkar dari container, apabila adanya sanksi detention akibat kelalaian PIHAK KEDUA, maka biaya denda detention tersebut wajib dibayarkan oleh PIHAK KEDUA.

4. Pekerjaan pengiriman diharuskan diselesaikan dalam waktu maksimal 8 (delapan) hari kalender dan pembongkaran di gudang UBPN Sultra maksimal 2 hari kalen- der.

5. Bila terjadi sesuatu/kendala/permasalahan atas pengurusan handling bongkar muat dan pengiriman, harus segera diberitahukan ke PIHAK PERTAMA.

6. Keterlambatan penyelesaian pekerjaan akan dikenakan sanksi sesuai aturan yang berlaku di PIHAK PERTAMA.

(3)

V. PENAWARAN HARGA

Penawaran harga sesuai dengan item pada tabel dibawah ini.

Keterangan:

a. PARA PIHAK sepakat bahwa Harga Kontrak dari setiap tarif biaya satuan tidak akan mengalami kenaikan selama jangka waktu pelaksanaan pekerjaan kontrak ini sesuai kondisi dan aturan yang berlaku,.kecuali disepakati lain oleh PARA PIHAK atau ditentukan lain dalam Kontrak ini

b. Jumlah Harga Kontrak yang akan ditagihkan yaitu sesuai realisasi proses pekerjaaan handling bongkar muat dan pengiriman, diperhitungkan dengan volume/satuan barang yang tercantum pada dokumen impor dan tarif/biaya yang telah disepakati PARA PIHAK.

c. Harga Kontrak yang bersifat reimbursable (apabila ada), tidak boleh diubah dan dimanipulasi data, harus asli sesuai dengan dokumen dari instansi yang berwenang yang mengeluarkan.

VI. TENAGA KERJA DAN PENGALAMAN KERJA

Ketentuan mengenai tenaga kerja adalah sebagai berikut :

1. Mempunyai jaringan yang baik dengan pihak-pihak berkepentingan wilayah kerja Timur (Makassar-Pomalaa) dan sekitarnya maupun di Pelabuhan penyeberangan ferry Bajoe.

2. Berpengalaman melakukan pengurusan & pekerjaan handling bongkar muat &

pengiriman barang.

3. Memiliki tenaga driver yang mempunyai pengalaman yang cukup sebagai driver dengan rute Makassar - Sulawesi Tenggara.

4. PIHAK KEDUA memiliki perlatan kerja dan armada pengangkut sendiri.

VII. HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

1. Berhak mendapatkan hasil Pekerjaaan terbaik dari PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan dan persyaratan Kontrak serta waktu yang telah disepakati.

2. Berhak menerima barang sesuai yang ada pada dokumen pengiriman dengan dibuktikan surat penerimaan dari Unit Bisnis PIHAK PERTAMA selaku penerima/pengguna barang tersebut.

No Aktifitas/Kegiatan Estimasi Volume

(selama 2 tahun) Satuan Harga Satuan (Rp)

Estimasi Total Harga (Rp)

1

Jasa Pengurusan Administrasi Kepabeanan

a. Pengurusan Delivery Order ke Perusahaan Pelayaran.

b. Pengesahan SPPB di Kantor Beacukai

c. Penginputan Data ke Sistem Online Pelindo, Sistem Online Beacukai, Sistem Online Pelayaran (Wajib PPJK) atau Perusahaan JPT (Jasa Pengurusan Transportasi)

4000 Ton - -

2

Jasa Handling Bongkar Muat

a. proses pengeluaran atau trucking container dari container yard ke tempat stripping

b. bongkar/muat atau striping cargo dari kontainer ke armada pengangkut

c. pengembalian kontainer kosong/empty container dari lokasi stripping ke depo pelayaran

4000 Ton - -

3

Jasa Transportasi/Pengiriman Cargo Ke UBPN Sultra, Pomalaa, via darat dan ferry Bajoe serta pembongkaran di gudang UBPN Sultra

4000 Ton - -

- Total

(4)

4

3. Berhak memeriksa semua bukti atas pelaksanaan pekerjaan handling bongkar muat & pengiriman sebagai bukti penagihan pembayaran.

4. Berhak memberikan teguran, peringatan serta denda dan sanksi apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan pekerjaan sesuai jadwal pekerjaan/target waktu dan/atau ketentuan yang telah disepakati dalam Kontrak.

5. Berhak menghentikan kegiatan/pekerjaan sementara maupun permanen apabila ditemukan adanya pelanggaran peraturan perundangan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA, yang akan berakibat merugikan PIHAK PERTAMA.

6. Berhak menerima laporan pekerjaan mulai dari handling bongkar muat, hingga barang diterima di gudang unit PIHAK PERTAMA rutin setiap 3 bulan, dengan format sesuai kebutuhan PIHAK PERTAMA.

7. Berhak memberikan arahan, masukan ataupun perintah sesuai kebutuhan untuk pelaksanaan pekerjaan.

8. Wajib memberikan data, dokumen dan informasi yangg dibutuhkan PIHAK KEDUA terkait dengan pelaksanaan Pekerjaan sebelum dan selama Pekerjaan berlangsung.

9. Wajib melakukan pembayaran kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Kontrak.

10. Wajib membuat Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BASTP).

VIII. HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

1. Wajib melaksanakan lingkup pekerjaan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan Kontrak dalam waktu yang telah disepakati termauk melaksanakan semua kewajiban lain sebagaimana dicantumkan dalam Kontrak ini.

2. Wajib menyerahkan hasil Pekerjaan terbaik sesuai dengan ketentuan dan persyaratan dalam Kontrak

3. Wajib menyediakan tenaga kerja yang memiliki kompetensi sesuai dengan yang telah disepakati oleh PARA PIHAK.

4. Wajib mentaati peraturan perundang-undangan dan kebijakan PIHAK PERTAMA yang berlaku, termasuk ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan yang berlaku di PIHAK PERTAMA.

5. Wajib menjaga dan memelihara barang dengan sebaik-baiknya selama proses handling bongkar muat dan ekspedisi/pengiriman ke Unit Bisnis dan tidak akan mengalihkan tugas tersebut lepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.

6. Wajib melaporkan realisasi Pekerjaan dengan menyerahkan bukti-bukti pelaksanaan Pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA sebagai dasar pembayaran biaya sesuai Kontrak.

7. Wajib menanggung seluruh biaya yang timbul apabila dalam pelaksanaan handling bongkar muat atau pengiriman atas barang terjadi kecelakaan kerja atau kecelakaan lalu lintas yang disebabkan PIHAK KEDUA dan/atau kelalaiaan tenaga kerjanya.

8. Wajib memberikan kesempatan kepada PIHAK PERTAMA untuk melakukan pengawasan dan inspeksi atas pelaksanaan Pekerjaaan.

9. Wajib melakukan pengawasan atas setiap kegiatan, dan melaporkannya ke pihak PIHAK PERTAMA perihal perkembangan kegiatannya

10. Wajib menyerahkan laporan rutin pekerjaan per 3 bulan atas setiap kegiatan yang dilakukan sesuai format kebutuhan PIHAK PERTAMA.

11. Wajib membayar denda akibat sanksi tidak tercapainya target pekerjaan dan denda apabila terdapat pengenaan demurrage, detention dan sewa Gudang tambahan akibat kelalaian PIHAK KEDUA.

12. Berhak meminta dokumen barang kepada PIHAK PERTAMA sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.

13. Berhak menerima pembayaran dari PIHAK PERTAMA sesuai dengan yang diatur dalam ketentuan dalam Kontrak.

(5)

IX. SANKSI DAN TEGURAN

1. PIHAK PERTAMA memberikan sanksi denda sebesar 2‰ (dua perseribu) perhari kalender dari nilai jasa setiap proses handling bongkar muat dan pengiriman, apa- bila PIHAK KEDUA atas kelalaian dan atau kesalahannya menyebabkan keterlambatan proses pengeluaran dan pengiriman Barang ke lokasi gudang PIHAK PERTAMA.

2. PIHAK KEDUA dengan sengaja bekerjasama dengan instansi lain melakukan manipulasi data sehingga terjadi kenaikan tarif.

3. PIHAK KEDUA dianggap wanprestasi apabila :

a. tidak menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan sesuai spesifikasi teknis dan sesuai waktu yang ditetapkan serta melakukan kesalahan berulang-ulang.

b. melakukan kesalahan-kesalahan prinsip dan atau kesalahan/kelalaian se- bagaimana poin 2 diatas.

c. Atas setiap kesalahan dan atau kelalaian PIHAK KEDUA sesuai poin a dan b sehingga menyebabkan PIHAK PERTAMA mengeluarkan tiga kali surat peringatan dan dilanjutkan dengan terminasi Kontrak.

4. PIHAK KEDUA yang wanprestasi akan direkomendasikan untuk di-black list.

X. PERALATAN KERJA & ARMADA PENGANGKUT

Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan agar dapat selesai sesuai target, PIHAK KEDUA perlu didukung tersedianya peralatan kerja yang memadai, yang dimiliki sendiri dibuktikan dengan bukti kepemilikan (stnk, dokumen sejenis). Apabila bukan milik sendiri, ada surat dukungan dari pihak terkait. Peralatan kerja tersebut antara lain namun tidak terbatas pada :

1. Forklift 3 atau 5 ton.

2. Mobil pick up atau truck.

3. Mobil operasional.

XI. KRITERIA PENILAIAN

Berikut merupakan bobot penilaian yang telah ditentukan.

No Uraian Keterangan

1 Melampirkan bukti Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) dan Perusahaan Jasa Pengangkutan

- Nomor Induk Berusaha (NIB) - Daftar pengalaman pekerjaan

Mandatory

2 Melampirkan bukti kepemilikan peralatan kerja dan kendaraan/armada pengangkut atau apabila bukan milik sendiri, ada surat dukungan dari pihak terkait

Mandatory

3 Melampirkan surat pernyataan kesanggupan melakukan seluruh pekerjaan yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA (ditandatangani dan stempel perusahaan diatas materai)

Mandatory

4 Mempunyai kantor perwakilan di Wilayah Kerja atau surat dukungan apabila tidak mempunyai kantor perwakilan

Mandatory

5 Penawaran Harga

1. Melampirkan detail penawaran harga 2. Penawaran harga sesuai dengan BoQ

100%

(6)

6

XII. PENUTUP

Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Disetujui oleh,

M. Indratama

Dibuat oleh,

Agung Nugroho

Referensi

Dokumen terkait

Validasi adalah tindakan pembuktian yang terdokumentasi dengan cara yang sesuai bahwa tiap bahan, proses prosedur, kegiatan, sistem, perlengkapan atau mekanisme yang

Puji dan syukur atas ke hadirat Tuhan yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul

Penelitian ini mendapatkan persentase anak yang memiliki perkembangan yang normal lebih tinggi pada anak dengan status gizi normal (82,2%) daripada anak

Hasil perhitungan Market Value Added (MVA) menunjukan bahwa pada dari 84 perusahaan terdapat 73 perusahaan yang menunjukan MVA positif itu artinya perusahaan tersebut mampu

31 tahun 1997 merumuskan bahwa yang dimaksud dengan pemeriksaan tanpa hadirnya terdakwa dalam pengertian In absentia adalah pemeriksaan yang dilaksanakan supaya perkara

delan jika menggunakan parameter pemu- lusan optimum (Tabel 2). Hal ini menun- jukkan bahwa fungsi diskriminan kernel yang dibangun pada model 2 juga konsis- ten untuk setiap

Pada buah muda klon rentan dan moderat tahan tampak lignifikasi jaringan belum seintensif yang terjadi pada klon tahan sehingga dapat diketahui bahwa proses lignifikasi

Hasil tersebut menunjukkan bahwa semua pertanyaan pada kuesioner MARS versi Indonesia valid dan dapat digunakan untuk mengukur tingkat kepatuhan minum obat pasien