• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRUKTUR KOMUNITAS VEGETASI DAN FAUNA AKUATIK SERTA TINGKAT KERUSAKAN MANGROVE DI KABUPATEN PURWOREJO, JAWA TENGAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRUKTUR KOMUNITAS VEGETASI DAN FAUNA AKUATIK SERTA TINGKAT KERUSAKAN MANGROVE DI KABUPATEN PURWOREJO, JAWA TENGAH."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

STRUKTUR KOMUNITAS VEGETASI DAN FAUNA AKUATIK SERTA TINGKAT KERUSAKAN MANGROVE DI KABUPATEN PURWOREJO,

JAWA TENGAH

TESIS

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Biosain

Oleh

Slamet Mardiyanto Rahayu S901508009

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Slamet Mardiyanto Rahayu, S901508009, 2017. Struktur Komunitas Vegetasi dan Fauna Akuatik serta Tingkat Kerusakan Mangrove di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Pascasarjana. Pembimbing I: Dr. Wiryanto, M.Si., Pembimbing II: Dr. Sunarto, M.S. Tesis Pascasarjana Program Studi Biosain Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Ekosistem mangrove memiliki peranan ekologis, sosial-ekonomi, dan sosial budaya yang sangat penting. Kawasan mangrove di Kabupaten Purworejo mengalami degradasi akibat adanya penebangan pohon, konversi menjadi area tambak budidaya ikan maupun udang, permukiman, dan area pertanian. Kondisi ini mempengaruhi struktur komunitas vegetasi dan fauna akuatik mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas vegetasi dan fauna akuatik mangrove, tingkat kerusakan mangrove, hubungan antara vegetasi dengan fauna akuatik mangrove, dan pengaruh faktor fisika dan kimia lingkungan terhadap vegetasi dan fauna akuatik mangrove di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Penelitian dilakukan pada bulan Juni-September 2016 di lokasi yang ditentukan dengan metode purposive sampling, yaitu stasiun 1 (Desa Gedangan), stasiun 2 (Desa Jatikontal), dan stasiun 3 (Desa Ngentak). Pengamatan komunitas vegetasi dengan metode garis berpetak. Pengambilan fauna akuatik mangrove dengan metode removal sampling. Penentuan tingkat kerusakan mangrove mengacu pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 201 Tahun 2004. Hubungan antara vegetasi dengan fauna akuatik mangrove diketahui dengan analisis korelasi. Pengaruh faktor fisika dan kimia lingkungan terhadap vegetasi dan fauna akuatik dianalisis dengan uji T dan regresi.

Dari penelitian diketahui bahwa struktur komunitas vegetasi mangrove di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah termasuk kategori baik yang terdiri dari 15 familia dan 18 spesies dengan Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi adalah Rhizophora mucronata berupa pancang sebesar 282,29% dan INP terendah adalah Hibiscus tiliaceus berupa semai sebesar 1,27% di stasiun 1. Struktur komunitas fauna akuatik mangrove di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah termasuk kategori sedang yang terdiri dari 19 familia dan 34 spesies dengan INP tertinggi adalah Faunus ater sebesar 136,56% di stasiun 2 dan INP terendah adalah Uca crassipes sebesar 2,59% di stasiun 1. Tingkat kerusakan mangrove di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah untuk pancang dan semai termasuk kategori baik (sangat padat) sedangkan untuk pohon termasuk kategori rusak (jarang). Terdapat hubungan terbalik sangat lemah antara vegetasi dan fauna akuatik mangrove. Perubahan faktor fisika dan kimia lingkungan memberikan pengaruh sangat kecil terhadap perubahan keanekaragaman vegetasi dan fauna akuatik mangrove.

Kata kunci: mangrove Kabupaten Purworejo, vegetasi, fauna akuatik, struktur

(6)

ABSTRACT

Slamet Mardiyanto Rahayu, S901508009, 2017. Community Structures of Vegetation and Aquatic Fauna and Damage Level of Mangrove In Purworejo Regency, Central Java. Supervisor I: Dr. Wiryanto, M.Si., Supervisor II: Dr. Sunarto, M.S. Thesis of Bioscience Studies Program, Postgraduate School of Sebelas Maret University, Surakarta.

Mangrove ecosystem have an important role in ecologic, socio-economic and socio-culture aspects. Mangroves area of Purworejo are running into degration as impact of deforestation, fishpond expansion and land conversion. Its effected community structures of vegetation and mangrove aquatic fauna. The objectives of this research is to determined (1) community structures of vegetation and mangrove aquatic fauna, (2) damage level of mangrove area, (3) correlation between vegetation and mangrove aquatic fauna; and (4) abiotic factors (physics and chemical parameters) influenced on vegetation and mangrove aquatic fauna.

This research was conducted at July-September 2016 in location which determined by purposive sampling method. Detail of the station is Gedangan Village (station 1), Jatikontal Village (station 2) and Ngentak Village (station 3). Vegetation monitoring with line transect plot method and mangrove aquatic fauna communities monitoring with removal sampling methods. Damage level of mangroves determined with standard on The Decree of Minister of Environmental number 201 year 2004. Correlation between vegetation and mangrove aquatic fauna tested with Pearson Correlation Test. Influenced of abiotic factors against vegetation and mangrove aquatic fauna tested with T Test and Regression Test.

The result showed that community structure of mangrove vegetation in Purworejo Regency, Central Java include good categories, consist of 15 family and 18 species with highest important value index is Rhizophora mucronata herbs (282,29%) and the lowest is Hibiscus tiliaceus shrubs (1,27%) in station 1. Community structure of mangrove aquatic fauna in Purworejo Regency, Central Java include medium categories, consist of 19 family and 34 species with highest important value index is Faunus ater (136,56%) in station 2 and the lowest is Uca crassipes (2,59%) in station 1. Breakage level of herbs and shrubs categorized as good condition, while the trees is in damage condition. There are very weak capsize relationship between vegetation and mangrove aquatic fauna. Change of physics and chemical parameters give very small influence change of vegetation and mangrove aquatic fauna.

Keywords: mangrove of Purworejo Regency, vegetation, aquatic fauna, community

structure, damage level.

(7)

MOTTO

“Kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh Allah mencintai orang yang bertawakal.”

(QS. Ali „Imran: 159)

“Bertakwalah engkau kepada Allah di mana saja kamu berada, dan iringilah perbuatan jelek dengan perbuatan baik, niscaya ia akan menghapuskannya, dan pergaulilah

manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. At-Tirmidzi, Ahmad dan Ad-Darimi)

(8)

PERSEMBAHAN

Allah Subhanna wa Ta‟ala, atas semua rahmat, karunia, nikmat, dan keridhaan-Mu

Istri dan anakku

(Sholehah Pujiastuti dan Muhammad Farros Mardiyanto)

Bapak, Ibu, dan Lia, serta semua keluarga dan saudara di Purworejo dan Solo

Almamaterku

(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis yang berjudul “Struktur Komunitas Vegetasi dan Fauna Akuatik, serta Tingkat Kerusakan Mangrove di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah” ini dengan baik. Purworejo merupakan salah satu kabupaten yang berada di bagian selatan Provinsi Jawa Tengah. Kawasan mangrove di Kabupaten Purworejo semakin berkurang akibat adanya penebangan pohon, konversi menjadi area tambak budidaya ikan maupun udang, permukiman, dan area pertanian. Degradasi kawasan mangrove di Kabupaten Purworejo yang terjadi secara terus menerus dapat menyebabkan penurunan keanekaragaman vegetasi dan fauna akuatik yang berasosiasi dengan mangrove. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui struktur komunitas vegetasi, fauna akuatik, dan tingkat kerusakan mangrove di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Struktur komunitas vegetasi mangrove di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah termasuk kategori baik yang terdiri dari 15 familia dan 18 spesies. Struktur komunitas

fauna akuatik mangrove di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah termasuk kategori sedang yang terdiri dari 19 familia dan 34 spesies. Tingkat kerusakan mangrove di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah untuk pancang dan semai termasuk kategori baik (sangat padat) sedangkan untuk pohon termasuk kategori rusak (jarang). Terdapat hubungan terbalik sangat lemah antara vegetasi dan fauna akuatik mangrove. Perubahan faktor fisika dan kimia lingkungan memberikan pengaruh sangat kecil terhadap perubahan keanekaragaman vegetasi dan fauna akuatik mangrove.

Tak lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penelitian dan penyusunan tesis ini, yaitu:

1. Bapak Prof. Dr. M.Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Direktur Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.

2. Ibu Dr. Ari Susilowati, M.Si selaku Kepala Program Studi Biosain, Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret sekaligus Penguji tesis.

3. Bapak Dr. Wiryanto, M.Si selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan demi terselesaikannya penelitian dan penyusunan tesis ini.

(10)

5. Bapak Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si selaku Penguji tesis ini.

6. Kepala Desa dan warga Desa Gedangan, Jatikontal, dan Ngentak yang telah mengizinkan dan membantu terlaksananya penelitian tesis ini.

7. Bapak Widhi Himawan, M.Si serta teman-teman Program Studi Magister Biosain yaitu Pak Arsyadana, Pak Rori Ade, Pak Irwansyah, Bu Arum Suproborini, Mbak Farah, Mbak Dina, Mbak Fahmi, Mbak Dwi, dan Mbak Indah.

Semoga semua bantuannya mendapat balasan yang sesuai dari-Nya. Harapan penulis semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya serta bisa menjadi acuan penelitian selanjutnya.

Surakarta,……... 2017 Penulis

Slamet Mardiyanto Rahayu S901508009

(11)

i DAFTAR ISI

JUDUL ……….. i

PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERSYARATAN PUBLIKASI ... iii

ABSTRAK ……… iv

3. Struktur Komunitas Vegetasi dan Fauna Akuatik Mangrove ... 6

4. Faktor Fisika Kimia Lingkungan Mangrove ... 10

5. Adaptasi Tumbuhan Mangrove ... 13

6. Tingkat Kerusakan Mangrove ... 17

7. Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah ... 18

B. Kerangka Berpikir ... 19

BAB III. METODE PENELITIAN ... 21

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 21

1. Tempat Penelitian ... 21

2. Waktu Penelitian ... 21

B. Tatalaksana Penelitian ... 21

1. Alat dan Bahan ... 21

2. Cara Kerja ... 22

(12)

ii

3. Analisis Data ... 28

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 30

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 30

1. Stasiun 1 (Kawasan Mangrove Gedangan) ... 30

2. Stasiun 2 (Kawasan Mangrove Jatikontal) ... 31

3. Stasiun 3 (Kawasan Mangrove Ngentak) ... 32

B. Struktur Komunitas Vegetasi Mangrove di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah . 33 1. Vegetasi Mangrove ... 33

2. Kerapatan Vegetasi Mangrove ... 34

3. Frekuensi Vegetasi Mangrove ... 38

4. Luas Penutupan Vegetasi Mangrove ... 39

5. Indeks Nilai Penting Vegetasi Mangrove .………... 40

6. Indeks Dominansi Vegetasi Mangrove... 43

7. Indeks Keanekaragaman Vegetasi Mangrove... 44

8. Indeks Kemerataan Vegetasi Mangrove ... 46

9. Kategori Struktur Komunitas Vegetasi Mangrove ... 47

C. Struktur Komunitas Fauna Akuatik Mangrove di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah ... 48

1. Fauna Akuatik Mangrove ... 48

2. Frekuensi Fauna Akuatik Mangrove... 52

3. Kepadatan Fauna Akuatik Mangrove ... 54

4. Dominansi Fauna Akuatik Mangrove ... 56

5. Indeks Nilai Penting Fauna Akuatik Mangrove ... 57

6. Indeks Dominansi Fauna Akuatik Mangrove... 60

7. Indeks Keanekaragaman Fauna Akuatik Mangrove ... 60

8. Indeks Kemerataan Fauna Akuatik Mangrove ... 61

9. Kategori Struktur Komunitas Fauna Akuatik Mangrove ... 62

D. Tingkat Kerusakan Mangrove di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah ... 63

(13)

iii

F. Hubungan antara Vegetasi dengan Fauna Akuatik Mangrove

di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah ... 72

G. Pengaruh Faktor Fisika dan Kimia Lingkungan Mangrove Terhadap Vegetasi dan Fauna Akuatik Mangrove di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah ... 77

BAB V. PENUTUP ... 85

A. Kesimpulan ... 85

B. Saran ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 87

(14)

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Kabupaten Purworejo ... 19

Gambar 2. Diagram Alir Kerangka Berpikir ... 20

Gambar 3. Lokasi Penelitian ... 21

Gambar 4. Disain Plot Penelitian ... 23

Gambar 5. Alat tangkap tradisional berupa pintur dan jaring serok ... 24

Gambar 6. Stasiun 1 (Kawasan Mangrove Gedangan)... 30

Gambar 7. Stasiun 2 (Kawasan Mangrove Jatikontal)... 31

Gambar 8. Stasiun 3 (Kawasan Mangrove Ngentak)... 32

Gambar 9. Histogram Indeks Nilai Penting Vegetasi Mangrove di Stasiun 1 ... 42

Gambar 10. Histogram Indeks Nilai Penting Vegetasi Mangrove di Stasiun 2 ...42

Gambar 11. Histogram Indeks Nilai Penting Vegetasi Mangrove di Stasiun 3 ... 43

Gambar 12. Histogram Indeks Dominansi Vegetasi Mangrove ...44

Gambar 13.Histogram Indeks Keanekaragaman Vegetasi Mangrove ... 45

Gambar 14. Histogram Indeks Kemerataan Vegetasi Mangrove... 47

Gambar 15. Histogram Indeks Nilai Penting Fauna Akuatik Mangrove di Stasiun 1 ... 58

Gambar 16. Histogram Indeks Nilai Penting Fauna Akuatik Mangrove di Stasiun 2 ... 59

Gambar 17. Histogram Indeks Nilai Penting Fauna Akuatik Mangrove di Stasiun 3 ... 59

Gambar 18. Histogram Indeks Dominansi Fauna Akuatik Mangrove ... 60

Gambar 19. Histogram Indeks Keanekaragaman Fauna Akuatik Mangrove ... 61

Gambar 20. Histogram Indeks Kemerataan Fauna Akuatik Mangrove ... 62

Gambar 21. Kerapatan Vegetasi Mangrove di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah ... 64

(15)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Vegetasi Mangrove yang ditemukan di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah ... 36

Tabel 2. Fauna Akuatik Mangrove yang ditemukan di Kabupaten Purworejo,

Jawa Tengah ... 50

Tabel 3. Parameter Faktor Fisika dan Kimia Lingkungan Perairan Mangrove ... 66 Tabel 4. Hasil Uji Beda pada Hasil Pengamatan Variabel Penelitian ... 77

(16)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Vegetasi Mangrove di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah ... 95 Lampiran 2. Kerapatan, Kerapatan Relatif, Frekuensi, Frekuensi Relatif,

Luas Penutupan, Luas Penutupan Relatif, Indeks Nilai Penting, Indeks Dominansi, Indeks Keanekaragaman, dan Indeks Kemerataan

Vegetasi Mangrove ... 107 Lampiran 3. Kategori Struktur Komunitas Vegetasi Mangrove di Kabupaten Purworejo,

Jawa Tengah ... 110 Lampiran 4. Fauna Akuatik Mangrove di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah ... 112 Lampiran 5. Kepadatan, Kepadatan Relatif, Frekuensi, Frekuensi Relatif,

Dominansi, Dominansi Relatif, Indeks Nilai Penting, Indeks Dominansi, Indeks Keanekaragaman, dan Indeks Kemerataan Fauna Akuatik

Mangrove ... 131 Lampiran 6. Kategori Struktur Komunitas Fauna Akuatik Mangrove di Kabupaten

Purworejo, Jawa Tengah ... 135 Lampiran 7. Faktor Fisika dan Kimia Lingkungan Mangrove di Kabupaten Purworejo,

Jawa Tengah ... 137 Lampiran 8. Korelasi Keanekaragaman Vegetasi Mangrove, Keanekaragaman Fauna

Akuatik Mangrove, dan Faktor Fisika Kimia dan Lingkungan

Mangrove ... 140 Lampiran 9. Uji T Faktor Fisika dan Kimia Lingkungan dengan Vegetasi

dan Fauna Akuatik Mangrove ... 142 Lampiran 10. Uji Regresi Faktor Fisika dan Kimia Lingkungan dengan

Indeks Keanekaragaman Vegetasi Mangrove Pohon... 143 Lampiran 11. Uji Regresi Faktor Fisika dan Kimia Lingkungan dengan

Indeks Keanekaragaman Vegetasi Mangrove Pancang ... 144 Lampiran 12. Uji Regresi Faktor Fisika dan Kimia Lingkungan dengan

Indeks Keanekaragaman Vegetasi Mangrove Semai... 145 Lampiran 13. Uji Regresi Faktor Fisika dan Kimia Lingkungan dengan

Indeks Keanekaragaman Vegetasi Mangrove Keseluruhan... 146 Lampiran 14. Uji Regresi Indeks Keanekaragaman Fauna Akuatik dengan

Indeks Keanekaragaman Vegetasi Mangrove dan Faktor Fisika

serta Kimia Lingkungan Mangrove ………. 147 Lampiran 15. Dokumentasi Kegiatan Penelitian ... 148

Referensi

Dokumen terkait

menjelaskan bahwa kegiatan kunci yang merupakan bagian dari rekrutmen adalah (1) menentukan kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan dalam hal jenis pekerjaan ( job

171 pembelajaran, (3) keaktifan mahasiswa dalam proses perkuliahan sangat kurang, hal ini ditunjukkan dari rendahnya kemauan mahasiswa baik untuk menjawab pertanyaan dari

Dugaan relaps pada malaria vivaks adalah apabila pemberian primakuin dosis 0,25mg/kgBB/hari sudah diminum selama 14 hari dan penderita sakit kembali dengan parasit positif

Ekologi atau lingkungan yang tidak terpisahkan satu sama lain seperti adanya kampung nelayan di pesisir pantai Pasir Panjang - Kelapa Lima dan hamparan pasir

Penetapan biaya Rawat Inap yang dipakai oleh Rumah sakit Permata Bekasi adalah tarif yang ditetapkan pemerintah sebagai dasar pene- tapan harga kamar rawat inap dan

Daya hambat antibakteri adalah kemampuan getah daun jarak pagar ( Jatropha curcas Linn) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli yang ditandai dengan

Hasil dari penelitian yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Cadasari, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten menunjukkan frekuensi anak dengan riwayat berat lahir

Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara