20 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini memerlukan kerangka penelitian sebelum pelaksanaanya.
Kerangka ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas bagaimana metode HEART akan dilakukan. Kemudian kerangka penelitian tersebut disusun secara sistematis dan terarah, berdasarkn masalah yang di tinjau, diharapkan proses dan hasil yang diperoleh akan tepat sasaran, seperti yang telah dirumuskan dalam tujuan penelitian.
3.1.1 Lokasi Penelitian
Pemilihan lokasi penelitian dilakukan pada area produksi di UD. Den Bagus.
3.1.2 Waktu Penelitian
Untuk waktu penelitian sekaligus pengambilan data yang dilakukan mulai tanggal 14 Agustus 2018 – 7 September 2018.
3.2 Tahapan Penelitian
Dalam penelitian ini yang terdiri dari beberapa tahapan yang ditunjukan pada gambar 3.1 sebagai berikut:
Gambar 3.1 Diagram alir penelitian Studi
pendahuluan
Studi lapangan
Studi pustaka
Menetukan Rumusan, Tujuan dan Batasan
Masalah
Hierarchycal Task Analysis (HTA)
Kuantifikasi Human Error
Mengklasifikasi jenis tugas (GTTs), mendapatkan nilai
ketidakandalan
Kesimpulan dan Saran Interpretasi data
Selesai Menentukan EPCs
Menentukan HEP berdasarkan APOA dan menentukan nilai
kegagalan dan keandalan
Pengumpulan data primer 1. wawancara
2. Observasi Data sekunder
3.2.1 Tahap Identifikasi dan Penelitian Awal
Tahap identifikasi awal merupakan tahap untuk melakukan penelitian yang terdiri dari:
1. Studi Lapangan
Tahap awal yang harus dilakukan adalah melakukan observasi pada perusahaan atau bisa disebut studi lapangan, bertujuan untuk mengetahui masalah apa yang terjadi dalam perusahaan tersebut dan akan dirumuskan ke tahap selanjutnya yaitu perumusan masalah.
2. Studi Pustaka
Tahap studi pustaka ini dilakukan untuk mencari informasi tentang teori- teori yang mendukung pada tahap pengolahan data. Literatur dapat berupa buku penunjang, jurnal, dan penelitian terdahulu.
3. Perumusan Masalah
Rumusan masalah ini didapatkan dari tahapan pertama yaitu study lapangan. Setelah melakukan observasi, dapat disimpilkan masalah apa yang terjadi dalam perusahaan tersebut. Perumusan masalah berisikan masalah atau pertanyaan yang akan fokus dibahas untuk objek penelitian.
4. Penentuan Tujuan Penelitian
Setelah melakukan observasi dan menemukan masalah yang terjadi, maka tahap selanjutnya merupakan penetapan tujuan penelitian berdasarkan latarbelakang masalah yang diangkat. Penetapan tujuan ini bertujuan untuk mendapat solusi yang terbaik tanpa keluar dari topik pembahasan.
3.3 Tahapan Pengumpulan Data
Teknik dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut : 3.3.1 Data Primer
Data primer yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Wawancara
Wawancara yang ditujukan untuk para pekerja dan manager digunakan untuk mengetahui standar selama melakukan pekerjaan yang harus dilakukan sebelum, selama, dan sesudah kegiatan pekerjaan berlangsung.
Hal ini berguna dalam proses penyusunan Hierarchical Task Analysis (HTA), menentukan Generic Task Types (GTTs), menentukan Error Production Conditioning (EPCs), menentukan Assessed Proportion of Affect (APOA).
2. Observasi
Observasi digunakan untuk membandingkan antara kegiatan yang dilakukan berdasarkan standar dengan kenyataan yang ada di lapangan.
3.3.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil pada saat monitoring atau penelitian tentang terjadinya kecelakaan serta data tentang standar pekerjaan yang harus dilakukan.
3.4 Tahap Pengolahan Data
Pada tahap ini dilakukan pengolahan data dengan menggunakan pendekatan K3 dan HRA (Human Reliability Assestment).
3.4.1 HTA (Hierarchical Task Anaylsis)
Hierarchical Task analysis (HTA) merupakan salah satu metode yang digunakan dalam proses analisa task. Dalam HTA pekerjaan diklasifikasikan dan diuraikan ke dalam level-level hingga level terendah. Penggambaran HTA seperti sebuah bagan, seperti ditunjukkan pada bagan 3.2 berikut.
Gambar 3.2 Contoh Pengerjaan Hierarchi Task Analysis
Gambar 3.2 merupakan gambar bagan Hierarchi Task Analysis, seperti yang telah dijelaskan bahwa task diuraikan ke dalam level-level hingga level terendah. Dalam penelitian ini task yang diamati adalah proses perbaikan mesin – mesin yang ada di area stasiun gilingan.
3.4.2 Pengukuran Human Reliability Menggunakan Metode HEART Langkah – langkah pengukuran Human Reliability
dengan metode HEART adalah sebagai berikut :
1. Mengkategorikan Pekerjaan Berdasarkan Tabel GTC (Generic Task Categories)
Tahap ini adalah tahap pengolahan metode HEART. Data dari human task analysis lalu dikelompokkan ke dalam tabel GTC.
Pengelom.pokkan bertujuan untuk mengetahui probabilitas ketidak mam.puan operator terhadap task yang diberikan. Tabel 3.1 berikut merupakan contoh tabel pengerjaan dalam tahap ini.
Tabel 3.1 Contoh Pengerjaan Generic Task Category
Nomor Deskripsi Error Tipe Generic Task Nilai Nominal Human
Kegiatan (Tabel GTC) Unreliability
1. … … …
. . . .
. . . .
. . . .
n n n n
Process Name
Task 1 Task 2 Task 3
Task 1.1 Task 1.2 Task 3.1
Tabel 3.1 merupa.kan contoh pengerjaan pada tabel GTC, dimana pada kolom task number di isikan nom.or urut pekerjaan yang dilakukan operator sesuai dengan HTA, kemudian pada kolom generic task type diisikan tipe-tipe pekerjaan yang memungkinkan human error berdas.arkan tabel GTC dan pada kolom nominal human error probability diisikan nilai nominal human unreliabilitynya berdasarkan tabel GTC.
2. Menghitung Nilai Assesed Effect dan Human Error Probability
Mengiden.tifikasi kegiatan-kegiatan apa saja yang dapat menyebabkan human error tersebut terjadi. Pengidentifikasian dengan melihat tabel EPC’s (Error Producing Condition). Selanjutnya menentukan proportion of affect, dimana bernilai ∑ ≠ 1. Kemudian menghitung nilai Assesed Effect. Tahap selanjutnya adalah mengh.itung nilai Human Error Probability, merupakan tahap terakhir dari metode HEART. Probabilitas human error akan dihitung menggunakan persamaan rumus. Kemudian dari perhitungan human error dibandingkan dan dipilih probabilitas terbesar penyebab human error.
Tabel 3.2 berikut merupakan contoh tabel pengerjaan pada metode ini.
Tabel 3.2 Contoh Perhitungan Assessed Effect
No.
No. Tabel (Tabel
Efek
Proporsi Nilai Assesed Effect
Probabilitas Human Error
Maksimum {GT x EPC’1 x EPC’2 x
Task EPC’s) EPC
{((EPC – 1)x PoA) + (Nilai 1}
EPC’s) EPC’3 x …. EPC(i)}
1. … … … … …
. . . . . .
. . . . . .
n N N N n n
Tabel 3.2 merupakan contoh tabel pengerjaan perhitungan Assessed Effect dan Human Error Probability dimana pada kolom Number Tabel diisikan nomor urut yang tertera pada tabel EPC, pada kolom Maximum Affect diisikan nilai EPC, kemudian dilakukan pehitungan untuk memperoleh nilai pada kolom Assessed Effect. Juga terdapat contoh kolom pengerjaan HEP, dimana dilakukan perhitungan untuk memperoleh nilai Human Error Probability pada kolom selanjutnya.
3. Identifikasi Error Berdasarkan Tabel Mode Error dan Konsekuensi Error Tahap ini dinamankan tahap HEI (Human Error Identification).
Human error diklasifikasikan ke dalam tabel mode error. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui, apakah error yang dilakukan oleh operator termasuk action error, checking error, retrieval error atau communication error. Berikut tabel 3.2 merupakan contoh tabel pengerjaan tahap Human Error Identification.
Tabel 3.3 Contoh Pengerjaan Mode Error dan Konsekuensi Human Error No. Mode Error (Tabel Mode
Deskripsi error Konsekuensi
Kegiatan Error)
1. … … …
. . . .
. . . .
. . . .
N N N n
Tabel 3.3 merupakan contoh pengerjaan pada tabel Human Error Identification, dimana Number Task berisi urutan pekerjaan, kolom Error Mode berisi kode dari tiap-tiap mode error dan pada kolom Error Description berisi jenis-jenis atau deskribsi pekerjaan apa saja yang menimbulkan terjadinya error tersebut. Menentu.kan konsekuensi dari human error disebut juga konsekuensi analisis. Data-data human error dianalisa akibatnya terhadap perusahaan. Seberapa parah akibat yang ditimbulkan dari human error dan seberapa besar dampaknya mempengaruhi proses produksi.
4. Menentukan Probabilitas Jenis Error
Terdapat tiga jenis probabilitas error yang ada dalam metode ini, L (Low), M (Moderate), H (High). Penentuan probabilitas jenis error ini berdasarkan brainstorming dan wawancara dengan pakar yang ada di bidangnya.
Probabilitas didapatkan dari seberapa sering error tersebut terjadi. Tahap ini digunakan untuk mengetahui tingkat kekritisan human error.
3.5 Tahap Analisa dan Pembahasan
Dalam tahap ini akan dilakukan analisa terhadap kondisi existing dan rancangan perbaikan. Dengan analisa ini di harapkan dapat menurunkan human error dan dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari usulan perbaikan yang dirancang.
3.5.1 Memberikan Usulan Perbaikan
Tahap ini merupakan tahap analisa sekaligus merupakan tahap terakhir dari metode Reliability Assesment. Usulan dibuat berdasarkan analisa human error terbesar. Usulan ini juga merupakan solusi dari masalah kecelakaan kerja dan human error yang terjadi di perusahaan selama ini. Pemberian solusi difokuskan pada daerah-daerah yang memiliki probabilitas human error terbesar atau daerah yang memiliki resiko kecelakaan terbesar. Usulan perbaikan berupa perancangan sistem dengan pendekatan ergonomi dan k3 untuk mengurangi human error tersebut.
3.6 Kesimpulan dan Saran
Pada tahap ini dapat ditarik kesimpulan berdasarkan analisa dan usulan perbaikan yang telah dilakukan untuk menjawab tujuan yang ingin dicapai dan saran diberikan untuk proses peningkatan kinerja / performansi perusahaan serta penelitian selanjutnya.