Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS
YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN
BERPIKIR LOGIS SISWA
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
Hasna Nuraeni 1102693
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS
YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR
LOGIS SISWA
Oleh: Hasna Nuraeni
S.Pd, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung, 1998
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Biologi
Sekolah Pascasarjana
© Hasna Nuraeni 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing
Pembimbing I,
Prof. Dr. Hj. Nuryani Y. Rustaman, M.Pd. NIP. 195012311979032029
Pembimbing II,
Prof. Dr. H. Suroso A.Yudianto, M.Pd NIP. 195305221980021001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Pembelajaran Keanekaragaman Makhluk Hidup Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses
Sains yang Memanfaatkan Potensi Lokal untuk Meningkatkan Kemampuan
Klasifikasi dan Berpikir Logis Siswa” ini beserta seluruh isinya adalah benar
-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan
dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam
masyArakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/ sanksi
yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran
terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain
terhadap karya saya ini.
Bandung, 6 Januari 2014
Yang membuat pernyataan
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah
sehingga sampai pada penyelesaian tesis ini. Penelitian ini berawal dari ketertarikan
penulis terhadap pembelajaran keanekaragaman makhluk hidup yang berpusat pada
siswa, sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual, serta pemanfaatan potensi
lokal dalam pembelajaran IPA. Keterlibatan sebagai guru IPA di SMP lebih
menguatkan penulis untuk mengkaji lebih dalam mengenai penerapan Pendekatan
Keterampilan Proses Sains (PKPS) yang memanfaatkan potensi lokal dikaitkan
dengan kemampuan klasifikasi dan berpikir logis siswa. Sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Magister pada Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan
Indonesia maka penulis mengajukan penelitian yang berjudul “Pembelajaran Keanekaragaman Makhluk Hidup Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses
Sains yang Memanfaatkan Potensi Lokal untuk Meningkatkan Kemampuan
Klasifikasi dan Berpikir Logis Siswa”.
Pada penelitian ini penulis menguji penerapan PKP dan hubungannya dengan
peningkatan kemampuan klasifikasi dan berpikir logis siswa, serta menganalisis
kendala yang dialami siswa dan guru selama mengikuti pembelajaran. Hasil
penelitian harapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pembuat kebijakan,
guru IPA, serta masukan bagi peneliti lain yang tertarik pada pembelajaran ini.
Tesis ini terdiri dari lima bab. Bab I pendahuluan, menguraikan latar
belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta definisi operasional.
Bab II Kajian Teori, menyajikan landasan teoritis yang mendasari penelitian. Bab III
Metodologi penelitian, menguraikan subjek penelitian, prosedur penelitian,
jenis-jenis instrumen, cara pengumpulan data dan cara menganalisisnya. Bab IV
menguraikan hasil, temuan dan pembahasan penelitian. Bab V menyajikan
kesimpulan dan saran.
Saran dan kritik membangun sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan
tesis ini, karena penulis menyadari terdapat kelemahan, kekurangan, ataupun
kekeliruan di dalamnya. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca,
dan bagi perkembangan ilmu dan peningkatan pembelajaran IPA serta pendidikan
pada umumnya. Amin.
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasna Nuraeni
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena rahmat,
hidayah, pertolongan, kekuatan dan kesehatan lahir bathin yang dikaruniakanNya,
alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Kemampuan penulis tidak
terlepas dari peran dan dukungan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan
hati penulis mengucapkan terimakasih dan doa semoga Allah SWT memberikan
pahala yang berlimpah dan menjadi amal sholeh yang senantiasa mengalir kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Nuryani Y. Rustaman, M.Pd. selaku pembimbing I yang
telah mencurahkan segala perhatian, dorongan, tenaga, pikiran, keilmuan,
pemikiran, wawasan, nasehat dan waktu yang sangat berharga dalam
memberikan bimbingan kepada penulis. Terima kasih atas segala kesabaran
dan untuk selalu memberikan yang terbaik sejak penulis menempuh
pendidikan S1 sampai akhir S2. Terima kasih juga untuk selalu mengingatkan
agar tetap tawadhu.
2. Bpk. Prof. Dr. H. Suroso Adi Yudianto, M.Pd., selaku pembimbing II yang
telah meluangkan waktu di sela-sela kesibukannya untuk memberikan
dorongan, tenaga, pikiran, keilmuan, pemikiran, wawasan, nasehat dan waktu
yang sangat berharga dalam memberikan bimbingan kepada penulis. Terima
kasih untuk selalu mengingatkan bahwa sains tanpa agama adalah buta.
3. Bpk. Dr. Phil. H. Ari Widodo, M.Ed, dan Ibu Dr. Hj. Siti Sriyati, M.Si selaku
penguji yang telah memberikan motivasi dan banyak masukan terhadap
penyempurnaan tesis ini.
4. Bpk. Dr. H. Riandi selaku Ketua Program Pendidikan Biologi selaku Ketua
Program Pendidikan Biologi SPs UPIyang telah memberikan kemudahan dan
dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan studi.
5. Ibu Prof. Dr. Fransisca Sudargo Tapilaw selaku pembimbing akademik yang
senantiasa memberikan arahan dan masukan demi keberhasilan pendidikan di
SPS UPI. Terima masih juga telah menginspirasi untuk mengubah masalah
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Bpk. Dr. Rer. nat. Adi Rahmat, M.Si, Ibu Dr. Hj. Sri Anggraeni, dan Ibu Dr.
Hj. Diana Rochintaniawati, M.Ed., Bpk. Drs. Yusuf Hilmi A., M.Sc, serta
seluruh dosen di S1 dan SPs UPI yang telah memberikan motivasi, nasehat,
keyakinan akan pertolongan Allah SWT, serta mencurahkan segala ilmu dan
pemikirannya selama penulis menempuh pendidikan sampai menyelesaikan
studi ini.
7. Bpk. Dedi Gunawan serta seluruh staf perpustakaan UPI yang telah
memberikan dukungan kepada penulis selama menempuh studi di SPs UPI.
Terima kasih atas pinjaman buku-buku yang sangat berharga.
8. Bpk. Agus, Ibu Ratih, serta seluruh staf administrasi Prodi Pendidikan
Biologi dan SPs UPI yang telah memberikan kemudahan kepada penulis.
9. Seluruh guru dari mulai TK hingga SMA yang telah mengantarkan dan
mendoakan penulis sampai pada cita-cita.
10. Dr. Hj. Nita Isaeni, S.Ip, M.Pd., selaku Kepala SMPN 4 Lembang yang telah
memberikan dukungan dan semangat pada penulis untuk melanjutkan studi.
Terimakasih atas kesabaran dan segala perhatian Ibu pada penulis dan
keluarga.
11. Siswa-siswi kelas VII H dan seluruh siswa SMPN 4 Lembang T.A.
2012/2013 yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini. Terima kasih telah
banyak membantu Ibu. Selamat menempuh cita-cita, semoga jadi anak sholeh
sholehah.
12. Ibu Iyam S. Mariam, Ibu Lilis Gustini, Ibu Ati K yang telah meluangkan
waktu untuk membantu penelitian, keluarga Bpk. Dedi Sukanda, Bpk Dadan
Sukanda, serta seluruh guru di SMPN 4 yang telah memberikan dukungan
selama menempuh dan menyelesaikan studi ini. Terima kasih atas segala
dukungannya.
13. Teh Diah Mayasari, Iis Alawiyah, Azza Nuzullah, Yuni Astuti, Rifqiyati,
Yetty Waelissa, serta seluruh sahabat Pendidikan Biologi angkatan 2011 SPs
UPI. Terima kasih atas dukungan, kerja sama, persahabatan, persaudaraan
selama ini. Semoga silaturrahim tetap terjaga. Kalian adalah bagian terindah
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih atas doa
dan dukungannya.
Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan untuk
keluarga tercinta di Cikalong Wetan dan Cipaku, terutama suami: Iman Furqon
atas izin, dukungan, semangat, pengertian, pengorbanan, dan doa yang selalu
dicurahkan dengan tulus dan penuh kesabaran selama penulis menempuh dan
menyelesaikan studi ini. Terima kasih penulis ucapkan kepada anak-anakku
tercinta: Haikal Amjad, Hanif Fikri, Hilma Robbaniy, dan Hilyah Najatin atas
pengertian karena berkurangnya waktu bersama selama penulis menempuh dan
menyelesaikan studi. Hormat dan terima kasih juga penulis sampaikan untuk
orang tua Mamah Dedeh Nurjanah, Bpk A. Syahroni, Bpk Utjup, dan Mamah
Dedeh W. yang selalu mendoakan dan memberi semangat. Semoga Alloh SWT
membalas segala kebaikan yang telah diberikan dengan berlipat ganda.
Bandung, 6 Januari 2014
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS
YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
ABSTRAK
Penelitian mengenai implementasi Pendekatan Keterampilan Proses Sains (PKPS) yang menggunakan potensi lokal dalam pembelajaran keanekaragaman makhluk hidup bertujuan untuk menganalisis peningkatan kemampuan klasifikasi dan berpikir logis siswa. Penelitian ini menggunakan metode weak experiment
dengan desain penelitian one group pretest-posttest yang melibatkan 32 siswa kelas VII SMP Negeri 4 Lembang Kab. Bandung Barat. Instrumen berupa Tes Kemampuan Klasifikasi Makhluk Hidup (TKKMH) berbentuk esai dengan menggunakan konteks potensi lokal berupa makhluk hidup yang ada di sekitar siswa, Test of Logical Thinking (TOLT), tes lisan, pedoman observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) PKPS yang memanfaatkan potensi lokal dapat meningkatkan kemampuan klasifikasi siswa dengan rata-rata peningkatan sebesar 69% (kategori sedang) dan berpikir logis dengan rata-rata peningkatan dalam kategori rendah (17%); (2) Hasil analisis korelasi menunjukkan terdapat hubungan signifikan yang sedang dan positif antara kemampuan berpikir logis dan kemampuan klasifikasi; (3) Kendala yang dialami diantaranya keterbatasan siswa dalam mengungkapkan pendapat dalam bentuk tulisan, kurang lengkapnya bahan praktikum, kemampuan memfokuskan diri dalam kegiatan praktikum, dan kerjasama dalam kelompok yang belum baik. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa PKPS yang memanfaatkan potensi lokal secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan klasifikasi dan berpikir logis sehingga dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan kemampuan klasifikasi dan berpikir logis siswa.
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SCIENCE PROCESS SKILLS APPROACH THAT USING LOCAL POTENCY ON BIODIVERSITY INSTRUCTION TO IMPROVE CLASSIFICATORY
AND LOGICAL THINKING ABILITY OF STUDENTS
ABSTRACT
A study about the implementation of Science Process Skills Approach (SPSA) using local potency on biodiversity instruction was conducted to analyze the improvement of classificatory and logical thinking ability of students. Weak experiment method with one group pretest-posttest design was used with involment of a number of seven graders (n=32) was conducted at SMP Negeri 4 Lembang West Bandung District. Instruments such as Test of Classificatory Ability on Biodiversity (TCAB) essay form using the context of the local potency in the form of biodiversity that are around students, Test of Logical Thinking (TOLT), oral tests, observation and interviews. The results showed that: (1) SPSA using local potency can improve classificatory ability of students with an average increase of 69% (medium category) and students' logical thinking ability in low average category (17%); (2) The results of the correlation analysis showed that there was a positive significant relationship between logical thinking ability and classification ability; (3) Constraints experienced during learning students include limitations in expressing opinions in writing, lack of accessory assigned lab materials, the ability to focus on practical activities, and cooperation in a group that has not been good. It comes to the cloncusion that SPSA using local potency significantly can improve the classificatory and logical thinking ability so can be used as an alternative strategy to improve the classification and logical thinking ability of students.
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMAKASIH ... v
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah... 7
C. Pembatasan masalah ... 7
D. Tujuan Penelitian ... 8
E. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendekatan Keterampilan Proses Sains (PKPS) ... 11
B. Pemanfaatan Potensi Lokal dalam Pembelajaran Keanekaragaman Makhluk Hidup ... 14
C. Tinjauan Konsep Keanekaragaman Makhluk Hidup di SMP... 17
D. Klasifikasi dan Kemampuan Klasifikasi untuk Pengembangan Ilmu ... 21
E. Kemampuan Berpikir Logis dan Tingkat Perkembangan Intelektual... 30
F. Penelitian yang Relevan ... 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 38
B. Populasi, Sampel dan Lokasi Penelitian ... 38
C. Definisi Operasional ... 39
D. Instrumen Penelitian ... 39
E. Prosedur Penelitian ... 44
F. Teknik Analisis Data ... 51
G. Alur Penelitian ... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Peningkatan Kemampuan Klasifikasi Setelah Diterapkannya PKPS yang Memanfaatkan Potensi Lokal dalam Pembelajaran Keanekaragaman Makhluk Hidup ... 59
2. Peningkatan Kemampuan Berpikir Logis Siswa setelah Diterapkannya PKPS yang Memanfaatkan Potensi Lokal dalam Pembelajaran Keanekaragaman Makhluk Hidup... 70 3. Hubungan Kemampuan Klasifikasi dan Kemampuan Berpikir Logis 4. Kendala-Kendala yang Ditemui dalam Menerapkan PKPS
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang Memanfaatkan Potensi Lokal pada Pembelajaran
Keanekaragaman Makhluk Hidup ... 81
B. Temuan dan Pembahasan 1. Peningkatan Kemampuan Klasifikasi Setelah Diterapkannya PKPS yang Memanfaatkan Potensi Lokal dalam Pembelajaran Keanekaragaman Makhluk Hidup ... 88
2. Peningkatan Kemampuan Berpikir Logis Siswa Setelah Diterapkannya PKPS yang Memanfaatkan Potensi Lokal dalam Pembelajaran Keanekaragaman Makhluk Hidup ... 107
3. Hubungan Kemampuan Klasifikasi dan Kemampuan Berpikir Logis ... 114
4. Kendala-Kendala yang Ditemui dalam Menerapkan PKPS yang Memanfaatkan Potensi Lokal pada Pembelajaran Keanekaragaman Makhluk Hidup ... 117
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... ... 123
B. Keterbatasan Penelitian... 124
C. Saran ... 125
DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN-LAMPIRAN A. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)... 134
B. INSTRUMEN PENELITIAN ... 171
C. HASIL VALIDASI INSTRUMEN PENELITIAN ... 222
D. DATA PENELITIAN ... 236
E. HASIL ANLISIS DATA PENELITIAN ... 260
F. SURAT-SURAT PENELITIAN ... 274
RIWAYAT HIDUP ... 280
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel
3.1 Daftar Instrumen Penelitian ... 40
3.2 Kisi-Kisi Pengambilan Data Indikator Kemampuan Klasifikasi... 41
3.3 Revisi Kisi-Kisi Tes Kemampuan Klasifikasi ... 41
3.4 Kisi-Kisi Soal Kemampuan Berpikir Logis ... 42
3.5 Hasil Analisis Uji Coba Soal Kemampuan Klasifikasi yang Digunakan... 47
3.6 Rekapitulasi Tingkat Daya Pembeda Soal Kemampuan Klasifikasi... 48
3.7 Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Soal Kemampuan Klasifikasi 48 3.8 Persentase Tingkat Perkembagan Intelektual Pada Siswa Uji Coba ... 49
3.9 Kriteria N-Gain ... 52
3.10 Pedoman Kategorisasi Kemampuan Klasifikasi dan Kemampuan Berpikir Logis ... 53
3.11 Hasil Pengujian Normalitas dan Homogenitas ... 54
3.12 Penafsiran Nilai Korelasi ... 56
3.13 Pedoman Ketercapaian KKM Kognitif Prosedural Klasifikasi. 57 4.1 Rekapitulasi Hasil Tes Kemampuan Klasifikasi Makhluk Hidup ... 59
4.2 Rekapitulasi Kemampuan Per Indikator Kemampuan Klasifikasi Makhluk Hidup ... 60
4.3 Rangkuman Hasil Tes Lisan ... 62
4.4 Rekapitulasi Ketuntasan Kemampuan Klasifikasi Makhluk Hidup... 62
4.5 Rekapitulasi Hasil Tes Kemampuan Klasifikasi Tumbuhan ... 63
4.6 Rekapitulasi Kemampuan per-Indikator Klasifikasi Tumbuhan 64 4.7 Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Klasifikasi Tumbuhan ... 64
4.8 Rekapitulasi Hasil Tes Kemampuan Klasifikasi Hewan ... 65
4.9 Rekapitulasi Kemampuan per-Indiktor Klasifikasi Hewan... 65
4.10 Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Klasifikasi Hewan... 66
4.11 Kemampuan Klasifikasi Berdasarkan Gender... 66
4.12 Peningkatan Per Indikator Kemampuan Klasifikasi Berdasarkan Gender ... 68
4.13 Kemampuan Klasifikasi Berdasarkan Usia... 69
4.14 Peningkatan Per Indikator Kemampuan Klasifikasi Berdasarkan Usia... 79
4.15 Rekapitulasi Hasil Tes Kemampuan Berpikir Logis Siswa... 70
4.16 Persentase Kemampuan Berpikir Logis... 71
4.17 Rekap Persentase Total Siswa dalam Menjawab Soal TOLT.... 72
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.19 Kemampuan Berpikir Logis Siswa Berdasarkan Gender... 74 4.20 Peningkatan Kemampuan Berpikir Logis Berdasarkan Gender 75 4.21 Persentase Perubahan Tingkat Perkembagan Intelektual Siswa
Berdasarkan Gender ... 75 4.22 Kemampuan Berpikir Logis Siswa Berdasarkan Usia... 76 4.23 Peningkatan Kemampuan Berpikir Logis Berdasarkan Usia .... 77 4.24 Perubahan Tingkat Perkembagan Intelektual Siswa
Berdasarkan Usia ... 78 44.25 Hasil Uji Regresi Kemampuan Klasifikasi terhadap
Kemampuan Berpikir Logis ... 81 4.26 Persentase Kinerja Siswa dalam Proses Pembelajaran
Berdasarkan Observasi... 82 4.27 Rekapitulasi Persentase Kinerja Siswa dalam Proses Klasifikasi
Berdasarkan Analisis LKS Terisi... 83 4.28 Rangkuman Hasil Wawancara dengan Siswa... 85 4.29 Rangkuman Hasil wawancara dengan Guru ... 87 4.30 Hubungan Tingkat Perkembangan Intelektual dengan
Kemampuan Klasifikasi Berdasarkan Gender ... 116 4.31 Hubungan Tingkat Perkembangan Intelektual dengan Kemampuan
Klasifikasi Berdasarkan Usia ... 117
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar
3.1 Bagan Alur Penelitian ... 58 4.1 Peningkatan Kemampuan Klasifikasi Berdasarkan Gender.... 67 4.2 Persentase Perubahan Tingkat Perkembangan Intelektual
Siswa ... 73 4.3 Perubahan Tingkat Perkembangan Intelektual Siswa
Berdasarkan Gender ... 76 4.4 Perubahan Tingkat Perkembangan Intelektual Siswa
Berdasarkan Usia ... 79 4.5 Hubungan Kemampuan Berpikir Logis dan Klasifikasi... 80 4.6 Hubungan Tingkat Kemampuan Klasifikasi Siswa dengan
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)... 134
2. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Klasifikasi Makhluk Hidup ... 156
B. Instrumen Penelitian 1. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Klasifikasi Tumbuhan (TKKT) ... 171
2. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Klasifikasi Hewan (TKKH)... 185
3. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Kognitif Prosedural... 196
4. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Berpikir Logis (TOLT)... 206
5. Pedoman Penilaian Kinerja Siswa Berdasarkan Observasi... 213
6. Pedoman Penilaian Kinerja Siswa Berdasarkan Analisis LKS Terisi... 215
7. Pedoman Tes Lisan dan wawancara siswa ... 216
8. Pedoman Wawancara Guru... 217
9. Kartu Makhluk Hidup ... 218
C. Hasil Validasi Instrumen Penelitian 1. Rekap Analisis Uji Coba Soal TKKT dan TKKH ... 222
2. Rekap Analisis Uji Coba Soal TOLT ... 225
3. Hasil Judgement Ahli ... 227
D. Data Penelitian 1. Data Kemampuan Klasifikasi Siswa ... 236
2. Data Kemampuan Berpikir Logis ... 241
3. Data Kemampuan Kognitif Prosedural ... 242
4. Data Hasil Observasi ... 243
5. Data Hasil Analisis LKS ... 246
6. Data Hasil Tes Lisan ... 248
7. Data Hasil Wawancara dengan Siswa ... 254
8. Data Hasil Wawancara dengan Guru ... 257
9. Foto-Foto Kegiatan ... 258
E. Hasil Analisis Data Penelitian 1. Data Rangkuman Hasil Uji Statistik ... 260
2. Data Hasil Uji Statistik ... 262
F. Surat-Surat Penelitian 1. SK Pembimbing ... ... 274
2. Izin Penelitian ... 278
1
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sains berperan penting dalam upaya pembangunan Indonesia
seutuhnya melalui pencapaian tujuan proses pembelajarannya. Namun kondisi
pendidikan Indonesia, khususnya pendidikan sains saat ini masih sangat
memprihatinkan. Prestasi Indonesia di bidang sains masih sangat rendah. Sebagai
contoh rendahnya prestasi siswa Indonesia dalam studi internasional seperti literasi
sains dalam PISA (Programme for International Student Assessment) tahun 2009,
Indonesia menempati urutan 60 dari 65 negara (PISA, 2009) dan TIMSS (Trend in
International Mathematics and Science Study), tahun 2007 dalam bidang IPA,
Indonesia menduduki peringkat 35 dar 49 negara dan jauh di bawah rerata
Internasional yaitu 500 (Mullis et al., 2009).
Pembelajaran yang berpusat pada guru dan kecenderungan penyampaian sains
sebagai produk diduga menjadi penyebab rendahnya prestasi di bidang sains. Guru
menempatkan siswa sebagai obyek dan bukan subjek didik, sehingga peserta didik
kurang mendapat kesempatan untuk dapat mengembangkan potensi dirinya untuk
berpikir secara aktif. Selain itu kecenderungan sains disampaikan sebagai produk,
siswa kurang mendapat kesempatan untuk mempelajari sains secara utuh sebagai
produk, proses, dan nilai. Sebagaimana dinyatakan Depdiknas (2007) bahwa
pendidikan sains yang telah dilangsungkan dan berlangsung saat ini cenderung
menekankan penguasaan materi sains bagi siswa sekolah menengah.
Biologi merupakan salah satu cabang sains yang berperan sangat penting dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, baik sebagai alat bantu dalam
penerapan bidang ilmu lain maupun dalam pengembangan biologi itu sendiri.
Penguasaan biologi menjadi kebutuhan dalam bernalar, bersikap dan pengambilan
keputusan. Disayangkan, hasil belajar biologi siswa belum memuaskan, akibat
2
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(konsep, teori). Oleh karena itu, sangat dibutuhkan suatu pendekatan pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik dan tujuan pembelajaran biologi secara utuh.
Salah satu pendekatan pembelajaran adalah Pendekatan Keterampilan Proses
(PKP). Pendekatan keterampilan proses beranggapan bahwa sains terbentuk dan
berkembang akibat diterapkannya proses yang dikenal dengan metode ilmiah, dengan
menerapkan keterampilan-keterampilan proses sains (Semiawan dkk, 1988).
Penerapan PKP dalam pembelajaran sains yang dapat digunakan untuk
mengembangkan suatu jenis keterampilan proses sain dikenal dengan Pendekatan
Keterampilan Proses Sains (PKPS). Pembelajaran sains dengan PKPS diharapkan
dapat mengembangkan keterampilan proses sains serta dapat meningkatkan
kemampuan berpikir logis siswa.
Konsep keanekaragaman makhluk hidup dipilih untuk diteliti karena konsep ini
sangat menarik, media berupa benda asli sangat banyak, serta pengetahuan klasifikasi
tradisional telah dikenal masyarakat. Kompetensi dasar yang diharapkan dari siswa
SMP setelah mempelajari konsep keanekaragaman makhluk hidup yaitu dapat
mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya (Depdiknas,
2006). Namun disayangkan, hasil belajar konsep keanekaragaman makhluk hidup dan
klasifikasinya belum memuaskan. Selama ini pembelajaran keanekaragaman makhluk
hidup serta klasifikasinya hanya diajarkan melalui metode ceramah dan diskusi, siswa
mendapatkan klasifikasi makhluk hidup dari klasifikasi yang telah jadi, sehingga
pembelajaran kurang bermakna dan tidak memacu siswa untuk berpikir secara aktif.
Menurut Rustaman (1990) siswa terlalu dini diperkenalkan pada suatu sistem
klasifikasi yang sudah jadi tentang pengelompokan makhluk hidup, sehingga siswa
tidak membentuk sendiri konsep klasifikasi melainkan meniru sistem yang sudah ada.
Kegiatan pembelajaran keanekaragaman menjadi tidak menarik dan membosankan,
padahal pembelajaran keanekaragaman makhluk hidup memuat banyak kegiatan
keterampilan proses yang dapat dilakukan dan dapat mengembangkan kemampuan
3
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Salah satu keterampilan proses yang dapat dilatihkan melalui pembelajaran
keanekaragaman makhluk hidup yaitu keterampilan klasifikasi. Keterampilan
klasifikasi merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dilatihkan pada siswa.
Dahar (1996) mengemukakan bahwa keterampilan klasifikasi perlu dimiliki karena
klasifikasi menyederhanakan berbagai stimulus yang diterima untuk kemudian
memilih respons yang sesuai dengan stimulus tersebut. Klasifikasi, observasi, dan
berhipotesis merupakan proses dasar yang digunakan oleh sains untuk menjelajahi
dunia (Abrucasto et al, 1982). Proses klasifikasi melibatkan siswa aktif melakukan
pengamatan langsung, mencari persamaan dan perbedaan, menentukan kriteria
pengelompokan, mengelompokkan dan memberi nama kelompok dengan
menggunakan tumbuhan atau hewan yang terdapat di lingkungan siswa sebagai media
pembelajaran. Siswa yang terlatih melakukan klasifikasi diharapkan mampu
meningkatkan kemampuan berpikir logis. Rustaman (1990) menyatakan bahwa
klasifikasi dapat mengembangkan kemampuan berpikir logis dan berpikir fleksibel.
Oleh karena itu kemampuan klasifikasi sangat penting dikembangkan pada berbagai
jenjang pendidikan, baik itu pendidikan dasar, menengah, maupun pada jenjang yang
lebih tinggi.
Rustaman (1990) menekankan klasifikasi sebagai proses dan produk. Sebagai
produk klasifikasi diartikan sebagai hasil klasifikasi. Rustaman (2010) menyatakan
bahwa antara klasifikasi sebagai produk dan klasifikasi sebagai proses terdapat
ketergantungan. Dengan pengetahuannya tentang obyek, manusia dapat melakukan
proses klasifikasi. Namun jika pengetahuannya tentang obyek tetap, tidak akan terjadi
peningkatan atau pengembangan kemampuan klasifikasi. Kemampuan klasifikasi akan
meningkat kembali jika pengetahuan yang diperlukan untuk itu sudah memadai. Lebih
lanjut Rustaman menyatakan bahwa hasil klasifikasi dapat atau mungkin berubah,
karena itu siswa tak perlu menghafalkan hasil suatu klasifikasi tertentu, yang
terpenting adalah memahami keterkaitan antara kriteria sebagai dasar klasifikasi
4
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pembelajaran sains (termasuk biologi) yang belum memanfaatkan potensi lokal
sebagai sumber belajar diduga turut menjadi pemicu rendahnya prestasi di bidang
sains. Padahal, terletak di garis khatulistiwa, Indonesia merupakan negara kepulauan
yang sangat kaya akan sumber daya alam yang beranekaragam. Setiap wilayah di
Indonesia memiliki karakter berbeda sehingga memiliki potensi yang berbeda pula.
Keanekaragaman potensi ini bukan suatu kekurangan, tetapi kelebihan yang akan
menjadi kekuatan bagi kesuksesan pembangunan di Indonesia manakala
potensi-potensi tersebut dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin. Sehubungan dengan
pendidikan, potensi yang ada di suatu wilayah merupakan sumber belajar yang penting
untuk dimanfaatkan oleh guru dan siswa. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan
pemanfaatan potensi lokal di sekitar sekolah masing-masing.
Potensi lokal diartikan sebagai sumber daya atau kekuatan yang dimiliki oleh
masing-masing daerah untuk dapat dimanfaatkan dalam kegiatan-kegiatan tertentu
(Sudjana, 2000). Potensi lokal yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan potensi
berupa sumber daya berupa tumbuhan dan hewan yang ada di sekitar sekolah dan
tempat tinggal siswa yang dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran di sekolah
tersebut.
Pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sejak tahun ajaran
2006/2007 sesungguhnya membuka kesempatan bagi setiap satuan pendidikan untuk
mengembangkan kurikulumnya sesuai dengan kebutuhan sekolah, potensi pendukung,
serta karakteristik daerah yang dimilikinya. Depdiknas (2006) menyatakan telah
menetapkan beberapa acuan pengembangan kurikulum tersebut secara nasional. Salah
satu acuan untuk mengembangkan kurikulum sekolah adalah keragaman potensi dan
karakteristik daerah dan lingkungan sekitar. Setiap satuan pendidikan termasuk pada
tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) harus mempertimbangkan keragaman
potensi dan karakteristik lingkungan dalam pengembangannya, termasuk
penerapannya dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah.
Lembang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bandung Barat
5
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
belajar. Potensi lokal yang dapat dijadikan sumber belajar antara lain: Taman Hutan
Raya Djuanda, Hutan Jaya Giri, Bukit Tunggul, sungai Cikapundung, perkebunan
kina, wilayah pertanian, kebun tanaman obat Manoko, Balai Penelitian Tanaman Obat
dan Sayur (BALITSA), Balai Inseminasi Buatan (BIB), pemeliharaan hewan secara
rumahan, peternakan aneka hewan oleh masyarakat seperti peternakan ayam, kambing,
sapi, kelinci, hamster, dan aneka hewan yang hidup secara alami di area sekitar tempat
tinggal siswa. Tempat-tempat tersebut memiliki keanekaragaman tumbuhan dan hewan
yang sangat tinggi sehingga sangat berpotensi untuk dijadikan sumber belajar,
khususnya pada pelajaran biologi materi Keanekaragaman Makhluk Hidup dan
klasifikasinya. Kendati di suatu daerah terdapat banyak potensi yang dapat dijadikan
sumber belajar, sayangnya potensi lokal tersebut belum banyak dimanfaatkan oleh
guru dan siswa sebagai sumber belajar. Dari hasil wawancara terhadap guru saat studi
kasus pada tahun 2012 diperoleh keterangan bahwa ketika mengajarkan
keanekaragaman makhluk hidup dan klasifikasinya, selama ini guru cenderung
menyajikan pembelajaran pada materi tersebut melalui ceramah dan penyajian contoh
makhluk hidup (khususnya tumbuhan dan hewan) terfokus pada contoh tumbuhan dan
hewan yang ada pada buku paket saja (Nuraeni, 2012).
Pembelajaran sains yang cenderung terfokus pada apa yang tercantum di buku
paket sebagai satu-satunya sumber belajar berpotensi untuk mengabaikan pengetahuan
awal siswa. Begitupun dengan pembelajaran yang kurang memperhatikan latar
belakang geografis tempat siswa berada. Padahal pengetahuan awal merupakan
pijakan pertama yang sangat penting bagi guru untuk memfasilitasi siswa dalam
mengkonstruksi pengetahuan. Sebagai contoh, ketika guru membelajarkan siswa
tentang keanekaragaman tumbuhan dan klasifikasinya, guru memberikan contoh
tumbuhan di buku yang khas daerah pegunungan padahal siswa berasal dari daerah
pesisir, atau lebih ekstrimnya lagi guru memberikan contoh tanaman-tanaman yang
berasal dari luar negeri padahal di sekitar tempat siswa kaya akan tumbuhan yang bisa
dijadikan contoh. Pemberian contoh obyek serta kegiatan yang tidak akrab dengan
6
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kegiatan pembelajaran cenderung bersifat hafalan, serta tidak memicu siswa untuk
bernalar (berpikir).
Kemampuan bernalar digunakan untuk mengembangkan pengetahuan dan untuk
menentukan pilihan, mana yang benar dan mana yang salah, mana yang baik dan mana
yang buruk (Suriasumantri, 2005). Kemampuan berpikir logis merupakan salah satu
kemampuan bernalar yang diperlukan untuk membuat keputusan yang benar
berdasarkan logika. Kemampuan berpikir logis setiap orang berbeda-beda berdasarkan
tingkat perkembangan intelektualnya. Sesuai dengan tahap perkembangan intelektual
Piaget (Krause, 2007) bahwa siswa SMP (berusia 12-13 tahun) berada pada tahap
operasi konkrit menuju operasi formal. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan pada siswa SMP. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh
Hapsari (2010) pada kelas VII menunjukkan hasil bahwa sebagian besar (45%) siswa
berada pada tahap konkrit, sebagian besar (49%) tahap transisi, dan sebagian kecil
(6%) pada tahap formal awal.
Guru seyogianya menyadari tingkat perkembangan intelektual siswa dan
mendesain pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan intelektual siswa, agar
dapat membekali siswa membuat keputusan tepat untuk memecahkan masalah secara
efisien (Abdullah dan Sharif, 2008). Pembelajaran yang sesuai dengan tingkat
perkembangan pada tahap konkrit yaitu dengan menyajikan pengalaman langsung dan
masalah-masalah yang konkrit. Kegiatan praktikum sains dengan mengoptimalkan
potensi lokal memiliki peluang yang sangat besar sebagai pembelajaran alternatif
yang sesuai dengan tingkat perkembangan konkrit siswa. Oleh karena itu pembelajaran
biologi melalui PKPS dengan memanfaatkan potensi lokal yang akrab dengan
kehidupan sehari-hari siswa menjadi pilihan strategis dalam pencapaian tujuan
pendidikan. Pembelajaran biologi yang mengoptimalkan potensi lokal dengan tujuan
penguasaan keterampilan proses dan kemampuan berpikir logis sangat penting untuk
diupayakan.
Pemanfaatan potensi lokal yang berhubungan dengan pembelajaran
7
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tumbuhan dan hewan yang ada di suatu daerah sebagai sumber belajar dan media
pembelajaran, pemanfaatan klasifikasi rakyat, dan pengetahuan Etnobiologi.
Klasifikasi rakyat (folk classification) merupakan potensi lokal tentang klasifikasi
makhluk hidup yang telah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat.
Klasifikasi rakyat merupakan salah satu kekayaan yang terdapat di daerah tertentu,
namun menurut Rustaman (2010) klasifikasi tersebut masih bersifat horizontal, belum
menunjukkan hierarki tertentu. Masyarakat di suatu daerah, termasuk para siswa tanpa
disadari telah melakukan klasifikasi, yaitu klasifikasi horizontal. Ini merupakan
pengetahuan awal siswa tentang klasifikasi. Pengetahuan etnobiologi meliputi
pengetahuan tentang istilah-istilah daerah serta deskripsi sifat yang sering muncul
dalam nama-nama tumbuhan dan hewan, serta lingkungan (Puri, 2001).
Penelitian mengenai diterapkannya pendekatan keterampilan proses serta
pengaruhnya terhadap kemampuan klasifikasi siswa dan penguasaan konsep, baik
siswa SMP atau SMA telah dilakukan. Namun penelitian mengenai bagaimana
penerapan PKPS yang memanfaatkan potensi lokal dalam pembelajaran
keanekaragaman makhluk hidup serta hubungannya dengan peningkatan kemampuan
klasifikasi dan berpikir logis masih jarang dilakukan. Oleh karena itu peneliti tertarik
untuk meneliti hal tersebut untuk memberi kontribusi dalam rangka perbaikan
pendidikan sains di Indonesia, khususnya pada pembelajaran keanekaragaman
makhluk hidup dan klasifikasinya.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana peningkatan kemampuan klasifikasi dan kemampuan berpikir logis siswa SMP pada konsep keanekaragaman makhluk
hidup melalui pembelajaran dengan PKPS yang memanfaatkan potensi lokal?”
Agar lebih operasional maka rumusan masalah diuraikan lebih rinci menjadi
8
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Bagaimanakah peningkatan kemampuan klasifikasi siswa setelah
diterapkannya PKPS yang memanfaatkan potensi lokal dalam pembelajaran
keanekaragaman makhluk hidup?
2. Bagaimanakah peningkatan kemampuan berpikir logis siswa setelah
diterapkannya PKPS yang memanfaatkan potensi lokal dalam pembelajaran
keanekaragaman makhluk hidup?
3. Bagaimana hubungan antara kemampuan berpikir logis dan kemampuan
klasifikasi siswa pada pembelajaran keanekaragaman makhluk hidup dengan
PKPS yang memanfaatkan potensi lokal?
4. Kendala-kendala apa saja yang ditemui dalam menerapkan PKPS yang
memanfaatkan potensi lokal pada pembelajaran keanekaragaman makhluk hidup?
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini terarah, ruang lingkup masalah yang diteliti dibatasi pada hal-hal
sebagai berikut.
1. Pembelajaran keanekaragaman makhluk hidup yang diterapkan dalam kegiatan
belajar adalah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan PKPS yang
menekankan pada keterampilan proses klasifikasi dengan menggunakan metode
praktikum yang dilakukan secara berkelompok.
a. Sistem klasifikasi yang digunakan pada penelitian ini merupakan sistem
klasifikasi natural, yaitu sistem klasifikasi yang lebih mencerminkan ciri-ciri
morfologi.
b. Topik praktikum yang dipilih dalam penelitian ini merujuk pada salah satu
kompetensi dasar (KD) semester genap kelas VII yang dimuat Permendiknas
No. 22 Tahun 2006 yaitu KD “6.2 Mengklasifikasikan makhluk hidup
berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki”. KD tersebut dibatasi pada sub pokok
bahasan klasifikasi tumbuhan dan hewan yang difokuskan pada tumbuhan
Angiospermae dan hewan Vertebrata serta Invertebrata yang berukuran
makroskopis dengan pertimbangan tingkat perkembangan intelektual siswa
kelas VII yang umumnya berada pada tahap berpikir konkrit, potensi lokal di
9
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Pemanfaatan potensi lokal yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu pemanfaatan
makhluk hidup khususnya tanaman sayur dan bunga, serta hewan di sekitar
sekolah dan tempat tinggal siswa yang dapat digunakan sebagai sumber belajar
dalam pembelajaran keanekaragaman makhluk hidup dan klasifikasinya.
3. Kemampuan berpikir logis yang diukur dalam penelitian ini berupa kemampuan
penalaran proporsional, pengendalian variabel, penalaran probabilitas, penalaran
korelasional, dan penalaran kombinatorial.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah meneliti penerapan
PKPS yang memanfaatkan potensi lokal dalam pembelajaran keanekaragaman
makhluk hidup dalam meningkatkan kemampuan klasifikasi dan berpikir logis siswa
SMP. Lebih lanjut tujuan tersebut dijabarkan menjadi beberapa tujuan khusus sebagai
berikut:
1. Menganalisis peningkatan kemampuan klasifikasi pada konsep keanekaragaman
makhluk hidup setelah diterapkannya PKPS yang menekankan pada proses
klasifikasi dengan memanfaatkan potensi lokal dalam pembelajaran
keanekaragaman makhluk hidup.
2. Menganalisis peningkatan kemampuan berpikir logis siswa setelah
diterapkannya PKPS yang menekankan pada proses klasifikasi dengan
memanfaatkan potensi lokal dalam pembelajaran keanekaragaman makhluk hidup.
3. Menganalisis hubungan antara kemampuan klasifikasi dan kemampuan berpikir
logis siswa pada konsep keanekaragaman makhluk hidup.
4. Menelaah kendala-kendala yang ditemui dalam menerapkan PKPS yang
menekankan pada proses klasifikasi dengan memanfaatkan potensi lokal pada
pembelajaran keanekaragaman makhluk hidup.
E.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap
peningkatan proses dan hasil pembelajaran sains di sekolah. Manfaat yang diperoleh
10
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Bagi sekolah. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu kontribusi pemikiran dalam usaha meningkatkan mutu proses dan hasil belajar
khususnya pada pembelajaran biologi dalam rangka meningkatkan kemampuan
klasifikasi dan kemampuan berpikir logis siswa.
2. Bagi siswa. Diharapkan hasil penelitian ini dapat:
a. Mengurangi kejenuhan dalam belajar melalui pembelajaran yang bernuansa
baru.
b. Menjadi salah satu wahana dalam meningkatkan kemampuan klasifikasi dan
kemampuan berpikir logis.
3. Bagi guru biologi. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan:
a. Bahan informasi tentang efektivitas PKPS yang memanfaatkan potensi lokal
dalam pembelajaran biologi khususnya pada materi keanekaragaman makhluk
hidup.
b. Acuan dalam mengembangkan pembelajaran biologi yang memanfaatkan
potensi lokal khususnya pada materi keanekaragaman tumbuhan untuk
meningkatkan kemampuan klasifikasi dan kemampuan berpikir logis siswa.
c. Salah satu pertimbangan dalam menerapkan PKPS yang memanfaatkan
potensi lokal dalam pembelajaran biologi berdasarkan temuan kelebihan dan
kelemahannya.
4. Bagi peneliti, Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat yaitu berupa:
a. Pengalaman menulis sebagai pendidik.
b. Wawasan tentang landasan teoritis dan pengalaman empiris mengenai
penerapan PKPS yang memanfaatkan potensi lokal dalam pembelajaran
biologi, pengembangan perangkat pembelajaran dan asesmen untuk
meningkatkan kemampuan klasifikasi dan kemampuan berpikir logis siswa.
c. Wahana untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh di
perguruan tinggi dalam upaya menganalisis dan memecahkan masalah yang
38
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Metode Weak experiment dengan “The one group pretest posttest design” digunakan dalam penelitian ini karena menggunakan satu kelompok perlakuan, tidak menggunakan kelompok kontrol, tetapi padanya diberikan tes
awal dan tes akhir (Fraenkel & Wallen, 2007). Pada penelitian ini, tidak
digunakan kelompok kontrol karena subjek penelitian berasal dari daerah yang
sama sehingga kemungkinan besar potensi lokal yang digunakan untuk media dan
sumber pembelajaran juga relatif sama. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu
PKPS yang memanfaatkan potensi lokal pada konsep keanekaragaman makhluk
hidup, sedangkan kemampuan klasifikasi dan kemampuan berpikir logis sebagai
variabel terikat.
B.Populasi, Sampel dan Lokasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester II tahun
ajaran 2012-2013 di SMP Negeri 4 Lembang Kabupaten Bandung Barat
sebanyak delapan (8) kelas. Subjek penelitian pada saat penelitian ini
berlangsung berusia 12-14 tahun. Pemilihan SMP didasarkan atas kekayaan
potensi lokal di sekitar sekolah berupa keanekaragaman tumbuhan dan hewan
yang dapat dijadikan sumber belajar keanekaragamana makhluk hidup, namun
selama ini belum dimanfaatkan secara optimal. Perjalanan 14 Km ke arah timur
dari pusat kantor Kecamatan Lembang menjadikan sekolah ini merupakan SMP
negeri yang letaknya paling jauh di Kec. Lembang. Sekolah ini terletak di Ds.
Cibodas yang merupakan daerah pertanian sayuran dan peternakan. Sebelah timur
sekolah terdapat gunung Bukit Tunggul dan perkebunan kina, sebelah selatan dan
barat terdapat Taman Hutan Raya Djuanda, Maribaya dan sungai Cikapundung,
dan sebelah utara terdapat hutan Gunung Kasur dan sungai Cikawari. Letak
sekolah yang berada di daerah pertanian dan peternakan, serta dekat dengan hutan
39
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
belajar keanekaragaman makhluk hidup. SMP ini juga termasuk sekolah negeri
rata-rata yang berada di Kabupaten Bandung Barat, sehingga diharapkan hasil
penelitian ini dapat diaplikasikan untuk sekolah-sekolah di Indonesia pada
umumnya, khususnya di daerah serupa yang memiliki potensi lokal yang belum
dioptimalkan.
Sampel penelitian diambil secara cluster random sampling karena
masing-masing kelas memiliki sebaran nilai UN SD siswa yang merata sehingga
diasumsikan semua kelas memiliki kemampuan kognitif yang sepadan. Kelas
penelitian berjumlah satu kelas yaitu kelas VII H dengan jumlah siswa 32,
dengan pertimbangan bahwa akan dilakukan pengambilan data secara mendalam
pada kelas tersebut.
C.Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah pada
penelitian ini, maka diberikan definisi operasional istilah tersebut sebagai berikut.
1. Pemanfaatan potensi lokal yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan
pemanfaatan tumbuhan dan hewan yang ada di sekitar sekolah dan tempat
tinggal siswa yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran
keanekaragaman makhluk hidup dan klasifikasinya.
2. PKPS yang menekankan proses klasifikasi dalam penelitian ini merupakan
serangkaian kegiatan pembelajaran keanekaragaman makhluk hidup yang
melibatkan siswa secara aktif dalam pengamatan langsung, mencari
persamaan dan perbedaan, mengelompokkan, menentukan kriteria
pengelompokan, memberi nama kelompok, dan mengontraskan ciri dengan
menggunakan media berupa tumbuhan dan hewan yang berasal dari
lingkungan sekitar sekolah dan tempat tinggal siswa, serta akrab dengan
kehidupan sehari-hari siswa. Kegiatannya dilakukan secara berkelompok.
3. Kemampuan klasifikasi yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan skor
kemampuan siswa yang meliputi kemampuan untuk mencari persamaan dan
perbedaan, menentukan kriteria pengelompokan, menempatkan suatu obyek
40
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menentukan alternatif pengelompokan berdasarkan kriteria siswa,
mengontraskan ciri, kemampuan klasifikasi horizontal (biner), dan klasifikasi
vertikal (bertingkat). Kemampuan klasifikasi ini dijaring melalui tes
kemampuan klasifikasi berbentuk esai dan tes lisan.
4. Kemampuan berpikir logis yang dimaksud berupa skor yang diperoleh dari
tes baku Test of Logical Thinking (TOLT) yang disesuaikan dengan
kehidupan sehari-hari siswa.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari Tes Kemampuan
Klasifikasi Tumbuhan (TKKT), Tes Kemampuan Klasifikasi Hewan (TKKH),
dan Tes Kemampuan Berpikir Logis (TOLT), tes lisan, lembar observasi, dan
pedoman wawancara. Instrumen yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat
pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Daftar Instrumen Penelitian
Data Target No. Metode
Penilaian
Instrumen Subjek Waktu
41
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tanggapan
Kisi-kisi pengambilan data untuk indikator kemampuan klasifikasi dapat
dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Pengambilan Data Indikator Kemampuan Klasifikasi
No. Indikator Metode Pengambilan Data Waktu
Tes Tertulis Esai
Tes Lisan
1. Menemukan persamaan V Semua dilakukan
pada awal dan akhir
2 Menenemukan perbedaan V
3 Mengontraskan ciri V
9 Klasifikasi vertikal V
1. Tes Kemampuan Klasifikasi Makhluk Hidup (Tes Kemampuan Klasifikasi
Tumbuhan dan Hewan).
Tes kemampuan klasifikasi makhluk hidup digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa dalam melakukan klasifikasi makhluk hidup berdasarkan
indikator. Tes ini terdiri dari Tes Kemampuan Klasifikasi Tumbuhan (TKKT) dan
Tes Kemampuan Klasifikasi Hewan (TKKH) yang diberikan sebelum dan setelah
pembelajaran. Kisi-kisi tes klasifikasi terangkum dalam Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Revisi Kisi-Kisi Tes Kemampuan Klasifikasi
No Indikator Klasifikasi Tumbuhan Klasifikasi Hewan
Nomor Soal Jumlah Nomor Soal Jumlah
1 Menemukan persamaan T1a, T2a, T3a 3 H1a, H3a,
kriteria/ dasar yang telah ditentukan
T5b, T6a 2 H4c, H8d 2
6 Memberi nama kelompok T6b, T7a 2 H4d, H8e 2
7 Membuat alternatif pengelompokan T8, T11, T14 3 H5, H9 2
42
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9 Klasifikasi vertikal T10, T13, T16 3 H7, H11, H12,
H13
4
Jumlah 25 25
Aturan pemberian skor kemampuan klasifikasi ditentukan berdasarkan
pedoman penskoran pada Lampiran B.1 dan B.2 (halaman 171-195). Skor
kemampuan klasifikasi makhluk hidup merupakan rata-rata skor kemampuan
klasifikasi tumbuhan dan hewan.
2. Tes Kemampuan Berpikir Logis (TOLT)
Tes kemampuan berpikir logis (TOLT) digunakan untuk menjaring
perubahan kemampuan berpikir logis dan tahap perkembangan intelektual siswa.
Tes ini terdiri dari 10 buah tes tertulis yang mengandung lima pola penalaran
yang meliputi penalaran proporsional (nomor 1 dan 2), pengendalian variabel
(nomor 3 dan 4), penalaran probabilitas (nomor 5 dan 6), penalaran korelasional
(nomor 7 dan 8), dan penalaran kombinatorial (nomor 9 dan 10). Kisi-kisi TOLT
yang digunakan terangkum dalam Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Soal Kemampuan Berpikir Logis
No. Indikator No.Soal Jumlah
1 Penalaran proporsional 1, 2 2
2 Pengendalian variabel 3, 4 2
3 Penalaran probabilitas 5, 6 2
4 Penalaran korelasional 7, 8 2
5 Penalaran kombinatorial 9, 10 2
Bentuk soal TOLT dari no.1 hingga no.8 terdiri atas ilustrasi masalah dan
jawaban pilihan ganda disertai alternatif alasannya, sedangkan soal no. 9 dan 10
berupa isian. Setiap jawaban dan alasan yang benar diberi skor 1. Jawaban yang
benar yang tidak disertai alasan yang benar, atau sebaliknya diberi skor 0. Khusus
untuk soal no. 9 dan 10 diberi skor 1 untuk jawaban lengkap, dan 0 untuk jawaban
tidak lengkap. Perolehan skor 0–1 menunjukkan tingkat perkembangan intelektual operasi konkret, skor 2–3 menunjukkan tingkat perkembangan intelektual transisi, dan skor 4–10 menunjukkan tingkat perkembangan intelektual operasi formal (Valanides, 1996). Dalam penelitian ini skor dikalikan 10 sehingga skor TOLT
43
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Tobin dan Capie (1981), TOLT memiliki reliabilitas keseluruhan
tes sebesar 0.85. Tes ini telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan tetap
memiliki reliabilitas yang tinggi. TOLT telah diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia oleh Sumarmo (1987) dan dilaporkan memiliki reliabilitas 0.66.
Berdasarkan pertimbangan di atas, TOLT dipilih untuk mengukur kemampuan
berpikir logis dan tingkat perkembangan intelektual siswa. Selain itu, tes ini cocok
diujikan terhadap subjek yang banyak dalam waktu bersamaan (Tobin & Capie,
1981; Sumarmo, 1987).
3. Tes Lisan
Tes lisan digunakan dalam penelitian untuk menggali kemampuan
membuat alternatif klasifikasi dan menggali klasifikasi horizontal siswa. Dengan
cara lisan pula diharapkan dapat menggali informasi yang kurang dapat digali
dengan cara tertulis misalnya mengungkap pola dalam membuat alternatif
klasifikasi.
4. Pedoman observasi
Pedoman observasi digunakan untuk mengamati kinerja siswa selama
pembelajaran berlangsung agar diperoleh gambaran mengenai proses kegiatan
klasifikasi siswa secara riil. Observasi juga dilakukan untuk menggali
kemungkinan kendala yang dialami selama proses pembelajaran. Aktivitas yang
diamati meliputi persiapan kegiatan praktikum seperti membawa alat dan bahan
yang diperlukan, kegiatan mengamati objek dan proses klasifikasi, serta aktivitas
dalam diskusi. Observasi dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi
sebagai instrumen observasi. Pedoman observasi berisi daftar jenis kegiatan yang
mungkin muncul dan diamati (Lampiran B.5 halaman 213-214). Pengamat
(observer) memberikan tanda (V) pada kolom tempat peristiwa muncul. Kejadian
yang muncul lebih dari satu kali dalam periode pengamatan hanya dicek satu kali.
Hasil pengamatan dicatat dalam suatu pedoman observasi pembelajaran. Hasil
penilaian dari setiap kelompok dijumlahkan dan dihitung rata-ratanya sehingga
diperoleh rata-rata kinerja kelas untuk setiap pertemuannya. Lembar observasi ini
44
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
observasi peneliti menggunakan catatan lapangan sebagai pelengkap lembar
observasi.
5. LKS terisi
LKS terisi digunakan untuk mengamati kinerja siswa selama pembelajaran
berlangsung agar diperoleh gambaran yang lebih riil mengenai penguasaan proses
klasifikasi dan kemungkinan kendala yang dialami oleh siswa selama proses
pembelajaran. Aktivitas yang diamati meliputi mencatat data hasil pengamatan
pada tabel secara cermat, menemukan persamaan antara kelompok obyek yang
diamati dengan jelas, menemukan perbedaan antara kelompok obyek yang diamati
dengan jelas, mengontraskan ciri objek yang diamati dengan benar, menentukan
dasar pengelompokan dengan benar, memberi nama kelompok objek yang
diamatinya sesuai dengan dasar pengelompokan, membuat alternatif
pengelompokan minimal satu alternatif lain dari yang telah ada, melakukan
klasifikasi horizontal dengan benar, melakukan klasifikasi vertikal dengan benar,
memahami konsep, mengaplikasikan konsep. Digunakan daftar check dengan cara
memberikan tanda (V) pada kolom tempat peristiwa muncul. Cara penilaian
menggunakan pedoman penilaian kinerja siswa berdasarkan analisis LKS terisi
(Lampiran B.6 halaman 215).
6. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
pedoman wawancara bagi siswa dan guru. Pedoman wawancara bagi siswa
digunakan untuk mengukur respon terhadap penerapan PKPS yang memanfaatkan
potensi lokal dalam pembelajaran keanekaragaman makhluk hidup dan
klasifikasinya, serta kendala yang dialaminya. Pedoman wawancara disiapkan
bagi guru untuk mengukur respon terhadap penerapan PKPS yang memanfaatkan
45
Hasna Nuraeni, 2014
PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan
penelitian, dan analisis data.
1. Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi studi literatur,
studi pendahuluan ke lokasi sekolah tujuan penelitian, penyusunan perangkat
pembelajaran, dan pengembangan instrumen penelitian.
a. Studi literatur mengenai standar isi pengajaran biologi SMP, pemanfaatan
potensi lokal dalam pembelajaran sains, klasifikasi tradisional makhluk hidup
(khususnya tumbuhan dan hewan), keterampilan proses sains, kemampuan
klasifikasi, dan kemampuan berpikir logis.
b. Studi pendahuluan ke lokasi sekolah tujuan penelitian
Studi pendahuluan ke sekolah tujuan penelitian dilakukan untuk mendapatkan
informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti, mengetahui kondisi awal
nilai siswa serta mendiskusikan masalah-masalah yang dihadapi guru dalam
pembelajaran konsep keanekaragaman makhluk hidup dan klasifikasinya,
serta mengobservasi potensi lokal yang dapat dimanfaatkan dalam
pembelajaran keanekaragaman makhluk hidup, khususnya keanekaragaman
tumbuhan dan hewan. Selain itu pada saat studi pendahuluan ke sekolah juga
dilakukan pendataan pada siswa mengenai nama-nama hewan dan tumbuhan
yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari dan ada di lingkungan sekitar
tempat tinggal mereka. Daftar nama hewan dan tumbuhan ini dijadikan
sebagai dasar dalam pembuatan LKS dan soal kemampuan klasifikasi.
c. Penyusunan perangkat pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang disusun terdiri dari: (1) rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP); (2) Rencana kegiatan praktikum keanekaragaman
makhluk hidup dan klasifikasinya yang menekankan proses klasifikasi dan