KEBUGARAN JASMANI ANAK TUNARUNGU
(Studi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VIII Di SLB - B YPLB
Kabupaten Majalengka)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Departemen Pendidikan Khusus
Oleh IING SOLIHIN
NIM. 1004947
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA (UPI)
PENGARUH OLAHRAGA RENANG TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK TUNARUNGU
(Studi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VIII di SLB-B YPLB Kaupaten Majalengka)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :
Pembimbing I
Dr. SIMA MULYADI, M.Pd. NIP. 19600214 198203 1 003
Pembimbing II
Dr. NIA SUTISNA, M.Pd. NIP. 19570331 198603 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Khusus
Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VIII di SLB - B YPLB Kabupaten
Majalengka), ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya
yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Majalengka, Agustus 2014 Yang membuat pernyataan
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb
kabupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
PENGARUH OLAHRAGA RENANG TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK TUNARUNGU
(Studi Eksperimen terhadap siswa kelas VIII di SLB - B YPLB Kabupaten Majalengka)
Perkembangan motorik, kognitif, sensori, emosi maupun sosial merupakan perkembangan yang akan dialami oleh semua anak, baik anak yang normal pada umumnya maupun anak yang berkebutuhan khusus, begitupun dengan anak tunarungu, dimana perkembangan adalah Perubahan-perubahan progresif dalam organisasi organisme, dan organisme ini dilihat sebagai sistem fungsional dan adaftif sepanjang hidupnya. Perubahan-perubahan progresif ini meliputi dua faktor yakni kematangan dan pengalaman.
Aktivitas yang bisa dilakukan adalah dengan berolah raga, karena olahraga merupakan salah satu cara dan metode untuk meningkatkan gerak siswa dalam peningkatan kebugaran jasmaninya. Penerapan olahraga renang sebagai salah satu cara meningkatkan kebugaran dan kebugaran jasmani adalah karena olahraga renang ikut mengembangkan kekuatan (strength), kecepatan (speed), kelincahan (agility), kelentukan (pleksibility). Dimana aspek-aspek tersebut merupakan komponen-komponen yang terdapat dalam kebugaran dan kebugaran jasmani.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu kelas VIII di SLB-B YPLB Kabupaten Majalengka.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan menggunakan desain one group preetest posttes. Teknim pengumpulan data dengan menggunakan ACSPFT (Asian Commite on the Standarization of
Physycal Fitness Test). Yaitu suatu tes mengukur tingkat kebugaran jasmani yang
sasaran kegiatannya untuk negara dan bangsa asia. ACSPFT telah menyusun suatu rangkaian tes yang terdiri dari tujuh jenis tes. Sedangkan untuk mengui teknik analisis data dengan menggunakan uji ranking bertanda wilcoxon.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan latihan olahraga renang secara teratur dan terarah mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu kelas VIII di SLB-B YPLB Kabupaten Majalengka. Dengan demikian penulis menyarankan agar olahraga renang dapat dijadikan alternatif olahraga yang dapat diberikan pada anak tunarungu dalam upaya meningkatkan kebugaran jasmaninya.
Kata kunci :
Olah raga renang - kebugaran jasmani
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb
kabupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
EFFECT OF SWIMMING SPORTS PHYSICAL FITNESS LEVEL OF DEAF CHILDREN components contained in fitness and physical fitness .
This study aims to determine how much influence the swimming exercise on the the mengui data analysis techniques using unmarked Wilcoxon rank test .
The results of this study indicate that the swimming exercise regularly and have
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PENGARUH OLAHRAGA RENANG TERHADAP TINGKAT
KEBUGARAN JASMANANI ANAK TUNARUNGU
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
B. Konsep Kebugaran Jasmani
1. PengertianKebugaran Jasmani ………..……...
2. Komponen Kebugaran Jasmani...…….………….
C. Konsep Dasar Renang
1. PengertianOlahraga Renang ...……….…...
2. Macam – Macam Gaya Renang...…………..
D. Implementasi Renang Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani
Anak Tunarungu
METODOLOGI PENELITIAN
A. Variabel Penelitian ...
1. Instrumen Pengumpulan Data ...
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV
BAB V
DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN HASIL
PENELITIAN
A. HasilPengujianValiditasdanReliabilitas ………
B. HasilPenelitian………...
C. Pembahasan ………...
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan...
B. Implikasi...
57
61
62
72
72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada negara-negara yang sudah berkembang ataupun yang sudah
mengalami stabilitas politik dan agama, pendidikan menjadi perhatian penting
bagi masyarakat. Bahkan pada sekitar waktu pelucuran pesawat ruang
angkasa pertama kali, sebagian besar masyarakat dunia tidak lagi hanya
memperhatikan, melainkan menjadi demam memikirkan pendidikan.
Masyarakat mulai ramai memperdebatkan fungsi dan tujuan pendidikan.
Wasty Soemanto (1987 : 2), menyatakan bahwa “berdasarkan studi
psikologi belajar yang baru serta sosialogi pendidikan, maka masyarakat
pendidikan menghendaki agar pengajaran memperhatikan minat, kebutuhan
dan kesiapan anak didik untuk belajar, serta dimaksudkan untuk mencapai
tujuan-tujuan sosial sekolah”.
Perkembangan motorik, kognitif, sensori, emosi maupun sosial
merupakan perkembangan yang akan dialami oleh semua anak, baik anak
yang normal pada umumnya maupun anak yang berkebutuhan khusus,
begitupun dengan anak tunarungu, dimana perkembangan menurut Schneirla
(1157) yang dikutip oleh Sunarto (1995 : 38) menyatakan bahwa
perkembangan adalah Perubahan-perubahan progresif dalam organisasi
organisme, dan organisme ini dilihat sebagai sistem fungsional dan adaftif
sepanjang hidupnya. Perubahan-perubahan progresif ini meliputi dua faktor
yakni kematangan dan pengalaman.
Perkembangan selalu ditandai dengan perubahan-perubahan yang
meliputi beberapa aspek, baik fisik maupun psikis yang meliputi perubahan
dalam ukuran, perubahan dalam perbandingan, perubahan untuk mengganti
hal-hal yang lama, dan perubahan untuk memperoleh hal yang baru (Sunarto,
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1995 : 39), dalam kaitannya dengan penelitian ini sebuah perkembangan harus
dilewati oleh setiap anak yaitu perkembangan motorik atau perkembangan
gerak. Karena gerak merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan
manusia, karena setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia melibatkan
gerak seperti berjalan, berlari, melompat dan sebagainya.
Anak tunarungu merupakan anak yang mengalami gangguan dalam
pendengarannya, menurut Hallahan& Kauffman (1991:266) bahwa :
“Tunarungu merupakan istilah umum yang menunjukkan kesulitan mendengar dari yang ringan sampai yang berat, yang digolongkan kedalam
tuli (deaf) dan kurang dengar (hard of hearing). Orang tuli adalah seseorang
yang kehilangan kemampuan mendengar sehingga menghambat proses
informasi bahasa melalui pendengaran, baik memakai ataupun tidak memakai
alat bantu dengar. Orang yang kurang dengar adalah seseorang yang biasanya
dengan menggunakan alat bantu dengar, sisa pendengarannya cukup
memungkinkan keberhasilan proses informasi bahasa melalui pendengaran”. Orang tuli Adalah seseorang yang kehilangan kemampuan mendengar
sehingga menghambat proses informasi bahasa melalui pendengaran, baik
memakai ataupun tidak memakai alat bantu dengar.
Seorang tunarungu adalah mereka yang kurang mampu untuk
mendengar atau tidak mendengar sama sekali bunyi atau suara pada intensitas
tertentu sebagai akibat dari tidak berfungsinya indera pendengaran
semestinya, baik tanpa maupun menggunakan alat bantu dengar.
Anak tunarungu adalah anak yang mengalami kekurangan atau
kehilangan kemampuan mendengar yang disebabkan oleh kerusakan atau
tidak berfungsinya sebagian atau seluruh alat pendengarannya sehingga ia
mengalami hambatan dalam perkembangan bahasanya.
Kegiatan olahraga merupakan salah satu cara untuk mencegah
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilakukan secara teratur dan terprogram agar dapat menghasilkan manfaat
berupa kebugaran dan kebugaran tubuh. Olahraga adalah serangkaian gerak
yang dilakukakan secara teratur dan terencana untuk memelihara gerak (yang
bererti mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (yang
berarti meningkatkan kualitas hidup).
Olahraga yang cocok bagi anak tunarungu adalah olahraga yang
sifatnya non kompetitif. Dalam setiap aktivitas lebih banyak ditekankan
kepada permainan yang dapat menimbulkan kesenangan dan memperkecil
aktivitas yang yang bersifat kompetitif. Salah satu jenis olahraga yang yang
dapat dilakukan tanpa aktivitas yang kompetitif serta dapat membantu
meningkatkan kebugaran dan kebugaran jasmani adalah olahraga renang.
Berenang adalah salah satu dari beberapa olahraga yang ada di dunia.
Berenang itu juga bisa diartikan sebagai gerakan yang kita lakukan saat
berada di dalam air tanpa perlengkapan apapun. Olahraga ini sangatlah bagus
dibandingkan dengan olahraga yang lain karena saat kita berenang seluruh
badan kita akan beraktivitas. Pergerakan bagian tubuh ini bisa membuat darah
didalam tubuh mengalir dengan lancar sehingga pernafasan kita menjadi
baik.Sirkulasi darah yang baik juga bisa membantu daya ingat seseorang
sehingga tidak mudah lupa.
Penerapan olahraga renang sebagai salah satu cara meningkatkan
kebugaran dan kebugaran jasmani adalah karena olahraga renang ikut
mengembangkan kekuatan (strength), kecepatan (speed), kelincahan (agility),
kelentukan (pleksibility). Dimana aspek-aspek tersebut merupakan
komponen-komponen yang terdapat dalam kebugaran dan kebugaran jasmani.
Selain itu bahwa salah satu aspek olahraga renang adalah dimana salah
satu manfaat dari olahraga apabila dilakukan secara teratur dan terprogram
dapat meningkatkan kebugaran dan kebugaran jasmani, artinya dengan
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan kebutuhan maka diharapkan tingkat kebugaran jasmanai anak
tunarungu lebih baik. Melihat kondisi siswa yang akan diteliti, merupakan
siswa tunarungu yang kurang begitu aktif dalam berolahraga dan
berperawakan tinggi kecil, sehingga setiap kali ada kegiatan olahraga
khususnya renang hampir dipastikan tidak pernah ikut entah apa yang menjadi
alasannya, sehingga penulis merasa tertarik untuk meneliti apa faktor
penyebab yang paling krusial kenapa anak tersebut merasa enggan untuk ikut
olahraga renang, namun ketika olahraga yang lainnya ia selalu ikut serta
seperti volly ball, senam dan yang lainnya.
Melihat kondisi fisik anak tersebut, penulis beranggapan bahwa anak
tersebut tidak bisa berenang, sistem pernafasannya yang kurang baik, motivasi
untuk olahraga renang tidak ada, dan merasa minder dengan teman-teman
lainnya yang bisa berenang dengan baik. Namun hal tersebut hanyalah dugaan
penulis saja sehingga memerlukan penelitian dan program yang lebih lanjut
untuk membahas dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh anak
tersebut.
Dari pemikiran tersebut di atas, maka peneliti ingin mengetahui
seberapa besar pengaruh olahraga renang dalam meningkatkan kebugaran
jasmani anak tunarungu.
B. Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti ingin meneliti berbagai permasalahan
yang dialami oleh anak tunarungu, khususnya pada anak tunarungu kelas VIII.
Beberapa faktor yang mempengaruhi variabel terikat di antaranya
adalah :
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berkaitan dengan kondisi fisiknya, sehingga mereka membutuhkan
suatu latihan gerak dalam upaya meningkatkan keterampilan geraknya
serta meningkatkan kebugarannya.
Dengan melihat kondisi fisik anak di lapangan, seperti kurangnya
aktivitas gerak pada anak, maka hal tersebut dapat mengakibatkan
penurunan keterampilan gerak pada anak tunarungu serta tingkat
kebugaran jasmaninya.
2. Perkembangan jasmani
Kondisi jasmani yang sehat dan kuat untuk melakukan setiap
aktivitas geraknya yang akan berpengaruh terhadap perkembangan potensi
dirinya.
Banyak kegiatan yang dapat dilakukan dalam upaya meningkatkan
kebugaran jasmani setiap anak, diantaranya dengan melakukan olah raga
secara teratur dan terprogram.
Olahraga yang dilakukan bisa berupa senam, beladiri, renang dan
lain sebagainya. Dari permasalahan tersebut maka perlu dilakukan
penelitian tentang pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran
jasmani anak tunarungu di sekolah.
C. Batasan Masalah
Untuk menghindari penafsiran yang salah mengenai latar belakang
serta identifikasi masalah di atas penulis memberi batasan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Subjek yang diteliti difokuskan pada anak tunarungu.
2. Penelitian ini menerapkan olahraga renang dalam upaya meningkatkan
kebugaran jasmani.
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan batasan masalah di atas penulis merumuskan penelitian
sebagai berikut : seberapa besar pengaruh olahraga renang terhadap tingkat
kebugaran jasmani anak tunarungu kelas VIII di SLB-B YPLB Kabupaten
Majalengka.
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh olahraga renang terhadap tingkat
kebugaran jasmani anak tunarungu.
b. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh olahraga renang
terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu, diantaranya daya
tahan tubuh, kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelincahan,
koordinasi dan kelentukan.
2. Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini tentunya diharapkan memiliki kegunaan,
maka kegunaan hasil dari penelitian ini adalah :
a. Kegunaan Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian inidiharapkan dapat memberikan
informasi yang objektif mengenaipengaruh olahraga renang terhadap
tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu.
b. Kegunaan Praktis
1) Bagi penulis diharapkan penelitian ini dapat menjadi sebuah
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu setelah melakukan
olahraga renang.
2) Bagi guru serta pendidik diharapkan penelitian ini dapat menjadi
bahan pertimbangan untuk melakukan pembelajaran di sekolah
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Variable Penelitian 1. Definisi Konsep
a. Kebugaran jasmani pada hakekatnya berkenaan dengan kemampuan
dan kesanggupan fisik seseorang untuk melaksanakan tugas
sehari-harinya secaar efektif dan efisien dalam waktu relatif lama tanpa
menimbulkan kelelahan berarti, dan masih memiliki tenaga cadangan
untuk melaksanakan aktivitas lainnya.
b. Olahraga renang merupakan salah satu cabang olahraga air. Berenang
itu juga bisa diartikan sebagai gerakan yang kita lakukan saat berada
di dalam air tanpa perlengkapan apapun. Olahraga berenang ini ada
beberapa macam variasi gaya, contohnya: Gaya kupu-kupu, gaya
dada, gaya punggung, gaya bebas, dan gaya ganti.
c. Anak tunarungu adalah mereka yang kurang mampu untuk mendengar
atau tidak mendengar sama sekali bunyi atau suara pada intensitas
tertentu sebagai akibat dari tidak berfungsinya indera pendengaran
sebagaimana mestinya, baik tanpa maupun menggunakan alat bantu
dengar. Hallahan& Kauffman (1991:266) bahwa : “Tunarungu
merupakan istilah umum yang menunjukkan kesulitan mendengar dari
yang ringan sampai yang berat, yang digolongkan kedalam tuli (deaf)
dan kurang dengar (hard of hearing).
2. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Variabel Bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
olahraga renang. Latihan olahraga renang yang akan diberikan adalah
gerakan dasar renang dan gaya renang. Adapun intervensi atau
asesmen gerakan dasar dan gaya renang yang akan diujikan kepada
siswa adalah pola gerakan gaya bebas yang diantaranya gerakan
mengayun kaki, mengayuh, koordinasi tangan-kaki, dan pernafasan,
sementara itu teknik dalam gaya punggung diantaranya posisi tubuh,
gerakan kaki, gerakan lengan dan teknik bernafas.
b. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam
penelitain adalah tingkat kebugaran jasmani. Tingkat kebugaran
jasmani ini dapat dilihat dari daya tahan tubuh, kekuatan, kecepatan,
keseimbangan, kelincahan, koordinasi dan kelentukan. Tes kebugaran
jasmani ini dilakukan dengan menggunakan tes standar, yaitu dengan
menggunakan ACSPFT (Asian Commite on the Standarization of
Physical Fitnes Test), yang terdiri dari tujuh jenis tes.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh
data dan pengumpulan hasil penlitian dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 160) menyatakan bahwa “metode
penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan
data penelitiannya”.
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penilitian yang sistematis, logis
dan teliti di dalam melakukan kontrol terhadap kondisi. Suharsimi Arikunto
(2006 : 3) mengemukakan eksperimen adalah sebagai berikut :
Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peniliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat suatu perlakuan.
Berdasarkan pernyataan di atas kondisi yang diberikan pada subjek
penelitian adalah latihan renang dalam upaya meningkatkan kebugaran
jasmani anak tunarungu.
Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan desain kelompok tunggal dengan pre tes – post test. Desain ini
memiliki hasil yang lebih akurat karena membandingkan keadaan sebelum
diberikan perlakuan dan sesudah diberikan perlakuan. Selain itu penelitian
desain ini dilakukan karena jumlah subjek yang sangat terbatas.
Dalam penelitian ini terdapat suatu kelompok subjek penelitian yang
diberi tes awal (pre test) untuk mengetahui kondisi awal sebelum mendapat
perlakukan (O1), selanjutnya subjek penelitian mendapat perlakuan (X).
Setelah mendapatkan perlakuan selanjutnya subjek penelitian diberikan tes
akhir (post test) untuk mengetahui akibat atau pengaruh dari perlakuan yang
telah diberikan (O2), pola desain eksperimennya adalah sebagai berikut :
Keterangan :
O1 : Tes awal (pre test) sebelum subjek mendapat perlakuan
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
X : Perlakuan (Treatment)
O2 : Tes Akhir (post test) setelah subjek mendapat perlakuan
C. Populasi dan sampel 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di dilaksanakan di SLB-B YPLB Kabupaten
Majalengka, yang beralamat di Jalan Emen Slamet No. 70 Majalengka
Kelurahan Majalengka Kulon Kecamatan Majalengka Kabupaten
Majalengka Provinsi Jawa Barat.
2. Populasi
Populasi adalah Keseluruhan dari subjek penelitian”. Winarno
Surakhmad (2004 : 93) menyatakan bahwa populasi adalah sekelompok
subjek yang akan diteliti baik manusia, gejala, nilai tes benda-benda atau
peristiwa. Dengan demikian populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
Dari hal tersebut di atas, maka populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah siswa siswi tunarungu di SLB – B YPLB Kabupaten
Majalengka.
3. Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 131) Sampeladalah “sebagian
atau wakil populasi yang diteliti”. Pengambilan sampel ini menggunakan
purposive sampling atau sampel purposif yakni yang ditarik dengan
sengaja (non random) karena alasan-alasan diketahuinya sifat-sifat sampel
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 139),
mengemukakan bahwa purposive sample atau sampel bertujuan adalah
“peneliti bisa menentukan sampel berdasarkan tujuan tertentu”, sampel
bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas
strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.
Teknik ini dilakukan karena beberapa pertimbangan yakni keterbatasan
waktu, tenaga dan dana, sehingga tidak dapat mengambil sampel yang
besar, maka diambillah kelas VIII sebagai sampel dalam penelitian ini.
Adapun data siswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini
D. Instrument Dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrument Pengumpulan Data
Instrumen penelitian adalahalat untuk memperoleh data atau
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Arikunto (2006 : 149) mengemukakan bahwa “instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode”.
Instrument merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanna lebih mudah dan
ahsilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis
sehingga lebih mudahdiolah. (suharsimi Arikunto, 2006 : 160).
Alat untuk mengumpulkan data yang dipilih adalah alat yang telah
ada dan telah dipakai berulang-ulang serta sudah distandarisasikan, yakni
alat yang telah dicobakab berulang-ulang terhadap sampel besar serta
dibuktikan secara empiris bahwa alat tersebut memiliki koefisien,
reliabilitas, objektifitas serta validitas yang memadai. Adapun alat atau
instrument yang digunakan untuk mengukur kebugaran jasmani adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.2
Instrument Pengumpul Data Yang Dipergunakan Untuk Tiap Jenis Tes Kebugaran Jasmani
No. Jenis Tes Alat/Perlengkapan
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3 Bergantung angkat
Instrument pengumpulan data dalam penelitian yang dilaksanakan
dalam penelitian ini meliputi : persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian,
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Persiapan Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan adlah
sebagai berikut :
1) Melakukan observasi atau studi pendahuluan mengenai kondisi subjek
dilapangan.
2) Melakukan perizinan dengan mengurus surat penelitian dari jurusan
PLB, Fakultas, BAAK, Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan
Masyarakat Kota, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sampai pada
SLB-B YPLB Kabupaten Majalengka. Selain itu melakukan perizinan
penggunaan kolam renang sebagai tempat tes pada penelitian ini.
b. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SLB-B YPLB Kabupaten Majalengka
yang beralamat di Jalan Emen Slamet No. 70 Kelurahan Majalengka
Kulon Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah :
1) Meminta izin kepada pihak sekolah khususnya kepala sekolah untuk
melaksanakan penlitian di SLB-B YPLB Kabupaten Majalengka.
2) Melaksanakan observasi untuk mendapatkan data subjek penelitian
dan melakukan pendekatan pada subjek, serta mencari informasi dari
guru dan orangtua siswa.
3) Melakukan observasi kelengkapan alat penelitian, seperti sarana dan
prasarana.
4) Menyusun jadwal kegiatan penbelitian
Untuk mendukung penelitian ini, peneliti menyusun jadwal kegiatan
penelitian yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pre test dilakukan untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani subjek
sebelum dilakukan/diberikan latihan olahraga renang. Pre test ini
menggunakan instrument tes kebugaran jasmani ACSPFT (Asian
Commite on the Standarization of Physical Fitnes Test).
6) Melaksanakan latihan atau memberikan perlakukan berupa latihan
olahraga renang gaya bebas dan punggung yang dilaksanakan selama
15 kali pertemuan selama 15 – 30 menit dengan jeda waktu dua hari
satu kali latihan.
Prekuensi latihan tiga klai dalam seminggu pada hari yang bergantian,
artinay selang satu hari sangat efektif untuk melakukan
kegiatan-kegiatan olahraga. Hal tersebut dapat dikarenakan tubuh memerlukan
pemulihan selesai berolahraga sehingga otot dan persendian diberi
kesempatan untuk memulihkan diri.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa
kegiatan olahraga yang melebihi atau sampai 5 kali dilakukan dalam
seminggu akan menimbulkan berbagai komplikasi baik itu secara
psikologis maupun fisiologis.
Prosedur pelaksanaan olahraga renang gaya bebas dan gaya punggung
adalah sebagai berikut :
1) Anak melakukan pemanasan selama kurang lebih lima menit.
2) Melakukan gerakan-gerakan dasar olahraga renang, yang terdiri
dari :
a) Gerakan Dasar Renang Gaya Bebas
Posisi Tubuh
Posisi tubuh perlu dirampingkan dan terus ' streamline '
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memperpanjang tubuh lebih jauh. Bagian belakang dan kaki
yang tetap lurus kecuali saat tendangan flutter.
o Posisi Kepala
Garis air harus bertemu di atas kepala dan kepala harus
tetap turun di setiap saat. Mata harus melihat ke dasar
kolam dan tidak maju. Melakukan hal ini akan menjaga
tubuh ramping dan mengurangi resistensi frontal. Jika
kepala adalah melihat ke depan, kaki, pinggul dan dada
akan tenggelam, meningkatkan resistensi frontal.
o Body roll
Body roll dimulai dengan tindakan lengan. Seluruh tubuh
berputar sepanjang sumbu panjang ketika tangan memasuki
air di depan kepala. Tindakan bergulir meningkatkan
kekuatan stroke dengan menggunakan inti (perut) otot ke
stroke. Pinggul dan bahu harus tetap sejalan saat tubuh
berputar. Teknik renang gaya bebas dianggap sebagai
teknik berenang dengan bergantian dari sisi ke sisi, tidak
berenang di depan Anda.
Hand Entry (posisi tangan)
derajat dengan air. Lengan harus sekitar 2/3 diperpanjang
ketika tangan memasuki air. Sisa ekstensi terjadi setelah air
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tangan harus terus menyapu ke bawah menuju garis tengah
tubuh dan kemudian ke atas dan dekat dengan dada bagian
bawah. Tangan harus mempercepat seluruh seluruh fase
tarik untuk mendapatkan kecepatan maksimum. Tahap
terakhir adalah pendorong menyapu tangan ke belakang, ke
atas dan keluar.
Posisi Kaki
Posisi Kaki dimulai dari pinggul dan otot-otot kaki bagian
atas. Kaki tetap terutama sejalan dengan tubuh dengan
pergelangan kaki tertekuk tapi santai sehingga jempol kaki
pada setiap kaki harus berubah terhadap satu sama lain.
Fleksibilitas dan kaki longgar dan pergelangan kaki adalah
cara terbaik untuk teknik menendang mudah dan efisien.
Ada dua kecepatan menendang dikenal sebagai enam-beat
dan tendangan dua-beat. Tendangan enam-beat adalah
ketika perenang melakukan tiga denyut per langkah ke
bawah lengan. Tendangan Dua-beat adalah ketika perenang
melakukan satu ketuk ke bawah per langkah lengan. Kedua
tendangan yang menguntungkan di kanan mereka sendiri.
Tendangan enam-beat memberikan kecepatan lebih
sementara tendangan dua-beat yang lebih hemat energi dan
lebih baik untuk jarak yang lebih jauh.
Pernafasan
Pernapasan harus menjadi bagian dari body roll. Wajah
harus berbelok dengan tubuh dan bernapas ketika tangan
berlawanan memasuki air. Nafas ketika tangan ini
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sudah mulai pulih. Wajah harus kembali menjadi air
sementara lengan pemulihan bergerak melewati wajah.
(Sumber :
panduanolahraga.blogspot.com/.../mengenal-teknik-re...)
b) Gerakan Dasar Renang Gaya Punggung
Berikut ini penulis uraikan hal - hal yang harus diperhatikan
dalam melakukan teknik dasar gerakan renang gaya punggung
yang wajib diketahui oleh perenang pemula maupun perenang
yang sudah profesional. Adapun hal-hal yang harus di
perhatikan dalam melakukan teknik ini adalah sebagai berikut :
o Posisi Tubuh
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah Posisi tubuh
atau body position pada renang gaya punggung harus
dilakukan dengan benar. Posisi tubuh yang benar adalah
dalam keadaan horizontal dengan bidang tahanan air. Posisi
tersebut dapat memperkecil tahanan tubuh terhadap air.
o Gerakan Kaki
Kedua, Gerakan kaki dalam melakukan renang gaya
punggung berfungsi sebagai mempertahankan ataupun
memelihara keseimbangan posisi tubuh dan menjaga
keseimbangan gerak lengan perenang. Hal itu juga, gerakan
persendian kaki yang elastis dapat digunakan sebagai
dorongan kaki.
o Gerakan Lengan
Hal ketiga yang harus diperhatikan adalah gerakan lengan
dan kaki yang benar serta dilakukan secara
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
seorang perenang. Gerakan lengan renang gaya punggung
bisa dibagi menjadi beberapa fase,yaitu fase entry dan fase
diangkat kepermukaan air.
o pull-push
Fase pull-push dimulai dari posisi lengan lurus,
kemudian tekuk telapak tangan ke atas sambil
melakukan gerakan menekan. Sesudah gerak menekan
air, gerakan berubah menjadi gerak mendorong (push).
Pada saat gerakan mendorong, posisi siku tepat berada
dekat pinggang.
Teknik Bernafas
Hal terakhir yang harus diperhatikan adalah cara melakukan
pernafasan pada renang gaya punggung bagi perenang yaitu
dengan menghirup udara dan meniupkan udara saat gerakan
pull-push dilakukan. Pada saat menghirup udara dilakukan
melalui mulut dan membuang udara dari mulut dan hidung
dengan perlahan - lahan.
(sumber :
veluzasport.blogspot.com/.../teknik-dasar-gerakan-ren...)
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data merupakan bahan mentah yang perlu diolah kembali agar
menjadi data / informasi yang valid baik kualitatidf maupun kuantitaif
yang menunjukkan fakta. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah
data yang dapat menunjukkan ada tidaknya pengarh latihan olahraga
renang yang diberikan kepada sampel terhadap tingkat kebugarannya.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penlitian ini
adalah dengan menggunakan tes. Tes yang diberikan adalah menggunakan
tes ACSPFT (Asian Commite on the Standarization of Physical Fitnes
Test), yaitu tes kebugaran jasmani yang telah distandarisasikan yang terdiri
dari tujuh jenis tes.
a. Lari Cepat 50 meter
1. Tujuan
Untuk mengukur kecepatan lari.
2. Peralatan
a. Lintasan lurus dan tidak licin
b. Peluit
c. Stopwatch
d. Alat tulis dan formulir penilaian
3. Pelaksanaan
a. Testee/pelari bersiap berdiri di belakang ggaris start.
b. Start yang digunakan adalah start jongkok.
c. Setelah mendengar aba-aba “ya”, pelari berlari secepat mungkin
sampai mencapai garis finish, dan stopwatch dihidupkan.
d. Saat pelari menyentuh garis finish, stopwatch dihentikan.
e. Testee/pelari diberi kesempatan melakukan lari sebanyak dua kali.
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penilaian hasil tes dilakukan dengan mencatat perolehan waktu saat
lari 50 meter.
b. Lompat jauh tanpa awalan.
1. Tujuan
Untuk mengukur gerak eksplosif tubuh
2. Peralatan
b. Testee melakukan persiapan untuk melompat, bersamaan dengan
mengayunkan kedua lengan ke depan, lalu dengan kekuatan penuh
kedua kaki melakukan lompatan ke depan sejauh mungkin.
c. Setiap testee diberi kesempatan melakukan dua kali.
4. Penilaian
Jarak lompatan di ukur dari garis batas lompatan ke titik lompatan
yang terdekat dari sentuhan tumit pada pasir.
c. Bergantung Angkat Badan
1. Tujuan
Mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan bahu
2. Peralatan
a. Palang tunggal/rekstok
b. Peluit
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Alat tulis dan formulis penilaian
3. Pelaksanaan
a. Siswa menggantungkan badannya dengan kedua lengan lurus pada
palang tunggal
b. Sikap badan lurus dari kepala sampai kaki.
c. Kedua tangan selebar bahu.
d. Lakukan gerakan mengangkat tubuh dengan membengkokkan siku,
upayakan dagu melewati palang.
e. Sikap tubuh tetap lurus dan gerakan tidak dibantu dengan gerakan
tubuh lainnya.
f. Lakukan gerakan tersebut selama 30 detik untuk puteri dan 60
detik untuk putera tanpa istirahat.
4. Penilaian
Hitunglah perolehan jumlah gerakan mengangkat tubuh selama waktu
yang telah ditentukan.Gerakan yang dilakukan tidak sempurna tidak
dihitung.
d. Lari Hilir Mudik, 4 x 10 Meter.
1. Tujuan
Untuk mengukur kelincahan testee dalam bergerak merubah arah
2. Perlengkapan
a. Stopwatch
b. Lapangan yang didesain sedemikian rupa, seperti membuat lintasan
lari berjarak 10 meter yang ujungnya dibatasi dengan garis lurus
dan diberi balok-balok lingkaran dengan jari-iari 30 cm.
c. Balok-balok berukuran 5 x 5 x 5 cm.
3. Pelaksanaan
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Pada aba-aba “bersedia” testee berdiri dengan salah satu ujung jari
kaki berada dekat garid start.
c. Pada aba-aba “siap” testee bersiap untuk berlari.
d. Pada aba-aba “ya”, testee segera berlari menuju garis batas untuk
mengambil balok dan memindahkannya ke garis pertama saat start.
e. Kemudian lakukan untuk balok seterusnya.
f. Waktu dihitung dengan menggunakan stopwatch.
4. Penilaian
Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh testee untuk
menempuh jarak 4 x 10 meter.
e. Berbaring duduk 30 detik.
1. Tujuan
Mengukur daya tahan dan kekuatan otot perut
2. Peralatan
a. Matras atau lantai yang rata
b. Peluit
c. Stopwatch
d. Alat tulis dan formulir penilaian
3. Pelaksanaan
a. Siswa berbaring terlentang di atas matras/lantai.
b. Kedua lutut dibengkokkan sehingga membentuk sudut 90 derajat
dalam posisi rapat dan kedua tangan disilangkan di dada.
c. Siswa yang lain memegang pergelangan kaki temannya untuk
menahan.
d. Siswa mencoba mengangkat tubuh dari posisi duduk sampai dada
menyentuh lutut.
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Penilaian
Hitunglah perolehan jumlah gerakan baring duduk selama waktu yang
telah ditentukan.Gerakan yang dilakukan tidak sempurna tidak
dihitung.
f. Lentuk Togok Kemuka
1. Tujuan
Untuk mengukur kelentukan togok
2. Perlengkapan
a. Kapur tulis
b. Bangku pengukur kelentukan
c. Alat tulis dan formulir penilaian
3. Pelaksanaan
a. Testee berdiri di bangku dengan kaki rapat dengan ujung jari kaki
tidak melewati tepi bangku.
b. Kedua jari kaki berdekatan/berkaitan satu sama lain dengan kedua
lutut lurus.
c. Kemudian togok/punggung dilentukkan pelan-pelan dan kedua
tangan berusaha mencapai skala terendah mungkin selama tiga
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Lapangan dengan lintasan rata dan tidak licin
b. Bendera start dan tiang pancang
c. Peluit
d. Stopwatch
e. Nomor tanda
f. Kapur untuk tanda start
g. Alat tulis dan formulir penilaian
3. Pelaksanaan
a. Siswa berdiri di belakang garis start
b. Setelah mendengar aba-aba “siap”, siswa melakukan start berdiri di
belakang garis start.
c. Setelah mendengar aba-aba “ya”, siswa berlari menuju garis finis
sepanjang 800 meter untuk puteri dan 100 meter untuk putera.
4. Penilaian
Penilaian hasil tes lari jarak jauh dilakukan dengan mencatat perolehan
waktu.
E. Teknik Pengolahan Data
Setelah data penelitian tersebut terkumpul, maka dilakukan pengolahan
data, dalam hal ini pengolahan dat menggunakan perhitungan satatistik non
parametrik dengan uji ranking bertanda (Uji Wilcoxon). Perhitungan statistik
non parametrik dilakukan karena jumlah subjek terbatas serta bentuk datanhya
ordinal.
Penggunaan statistik uji ranking ini verdasarkan pada pertimbangan
bahwa subjek penelitian berhubungan, sehingga dapat dipersamakan sebagai
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
membandingkan hasil skor tes awal dan hasil skor tes akhir dari subjek
penelitian yang sama.
Sebelum pada pengolahan data, terlebih dahulu dikemukakan prosedur
pengolahannya.
1. Menghitung nilai tingkat kebugaran jasmani
2. Pengolahan statistik
Langkah-langkah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Menghitung nilai tingkat kebugaran jasmani
Data yang diperoleh dari tes yang merupakan suatu rangkaian yang terdiri
dari tujuh jenis tes masih merupakan hasil kasar. Nilai kasar ini diubah
menjadi nilai dengan mempergunakan tabel T (lihat tabel ). Nilai dari
ketujuh tes ini dijumlahkan. Untuk mengetahui apakah siswa tergolong
anak yang tingkat kesegaran jasmaninya kurang sekali (KS), kurang (K),
Cukup (C), baik (B), dan baik sekali (BS).
Kemudian menggunakan tabel (3.3, 3.4) dapat diketahui tingkat kebugaran
jasmani siswa. Untuk memudahkan perhitungan dipergunakan formulir tes
yang digunakan untuk setiap siswa.
Tabel 3.3
Norma Tes Kebugaran Jasmani Untuk Putera
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4
Norma Tes Kebugaran Jasmani Untuk Puteri
No. Nilai T Penggolongan
Langkah-langkah pengolahan statistik dengan menggunakan uji
bertanda wilcoxon adalah sebagai beriukut :
a. Menskor tes awal dan tes akhir dari setiap penilaian
b. Menstabulasikan skor tes awal dan tes akhir.
c. Membuat tabel perhitungan skor tes awal dan skor tes akhir.
d. Menghitung selisih skor tes awal dan skor tes akhir.
e. Menyusun ranking.
f. Membubuhkan tanda (+) dan (-) untuk setiap ranking sesuai dengan
tanda beda.
g. Menjumlahkan semua ranking bertanda positif atau negatif tergantung
dimana yang memberi jumlah lebih kecil untuk tanda dihilangkan dan
menuliskan dengan tanda T maka diperoleh T hitung.
h. Membandingkan nilai T yang diperoleh dengan T dari tabel nilai-nilai
T untuk uji wilcoxon.
i. Membuat kesimpulan, yaitu Ho ditolak apabila T hitung lebih kecil dari
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ho : Latihan renang tidak berpengaruh terhadap tingkat kebugaran
jasmani anak tunarungu.
H1 : Latihan renang dapat memberikan pengaruh terhadap tingkat
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian, penghitungan dan
pembahasan terdapat peningkatan tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu
kelas VIII di SLB-B YPLB Kabupaten Majalengka setelah diberikan
perlakuan berupa komponen kebugaran jasmani diantaranya lari cepat 50
meter, Lompat jauh tanpa awalan, bergantung angkat badan, lari hilir mudik,
baring duduk, lentuk togok ke muka, dan lari jauh, di samping itu juga
diberikan latihan olahraga renang dengan durasi waktu 15 – 20 menit. Hasil
dari perhitungan menggunakan uji ranking bertanda wilcoxon, didapat T
hitung = 0 dan T tabel = 0 atau T hitung 0 < T tabel 0. Dengan demikian hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa dengan latihan olahraga renang secara
teratur dan terarah mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap
tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu kelas VIII di SLB-B YPLB
Kabupaten Majalengka.
Secara garis besar kategori tingkat kebugaran jasmani berpengaruh
yakni meningkat dari kategori kurang sekali menjadi kategori sedang,
walaupun peningkatannya tidak signifikan namun hasil yang diperoleh dari
setiap skor terdapat peningkatan yang cukup baik dan berpengaruh terhadap
tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu tersebut.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Guru dan Guru Olahraga
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
latihan olahraga renang dapat meningkatkan tingkat kebugaran jasmani
anak tunarungu dan memberikan pengalaman yang berharga bahwa
dengan olahraga renang terdapat perubahan kondisi fisik yang lebih baik
dari sebelumnya.
Direkomendasikan kepada guru olahraga untuk memasukan
olahraga renang kepada program atau agenda tetap olahraga khususnya di
SLB-B YPLB Kabupaten Majalengka, selain efektif dan efisien olahraga
renang juga sangat diminati hampir oleh seluruh siswa di sekolah karena
olahraga renang ini bisa dilakukan sambil liburan dan bersenang-senang
sambil berwisata dan biaya yang dikeluarkan cukup terjangkau.
2. Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi untuk
mendidik dan mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan, oleh karena itu
tugas dan kewajiban sekolah untuk memfasilitasi semua anggotanya yakni
guru sebagai pendidik dan pengajar serta siswa sebagai peserta didik.
Kaitannya guru sebagai pendidik dan pengajar sekolah diharapkan mempu
memberikan fasilitas yang memadai salah satunya dengan mendatangkan
atau merekrut guru olahraga yang ahli dalam bidang olahraga renang
sehingga anak memperoleh pelatihan yang sesuai dengan aturan.
3. Kepada peneliti selanjutnya
Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menyadari katerbatasan
dan kekurangan yang dilakukan selama melakukan penelitian ini
berlangsung, oleh karena itu memerlukan penelitian yang lebih lanjut
mengenai pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sehingag dapat diketahui lebih jauh dampak yang terjadi dari penelitian
yang dilakukan ini.
1) Bagi penulis diharapkan penelitian ini dapat menjadi sebuah
pengalaman serta wawasan mengenai bagaimana mengetahui
tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu setelah melakukan
olahraga renang.
2) Bagi guru serta pendidik diharapkan penelitian ini dapat menjadi
bahan pertimbangan untuk melakukan pembelajaran di sekolah
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb
kabupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrosyid. 2008. Cara Bernapas Dalam Renang Gaya Bebas, (Online), (http://www.scribd.com/, diakses 3 Desember 2013)
Ahira, Anne. 2010. Pengertian Olahraga Renang yang Wajib Dipahami, (Online), (http://www.anneahira.com/, diakses 3 Desember 2013)
Budi Susetyo, (2010). Statistik untuk Analisis Data Penelitian. Bandung : PT. Refika Aditama.
by fadielmeutuah on January 1, 2012. Unsure-unsur Kebugaran Jasmani.
David G Thomas. (2007). Renang Tingkat Mahir. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Depdiknas. (2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SDLB-B. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa.
Downixs. (2009) Tes Keterampilan Olahraga (online). Tersedia : http//downixs.wordpress.com/2014/07/21/tes-keterampilan Olahraga.
Harjanto. (...). Pendidikan Jasmani. Jakarta : CV. HaKa MJ.
handoutTes dan Pengukuran Jasmani. Visit : www.kunjungashadi.wordpress.com. Email : kunjungashadi@yahoo.co.id. (19/03/2014)
Jaja Suharja. (2010). Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan. Jakarta : Kemdiknas.Armico.
Mulyono Abdurrahman, (1998). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : CV. Rhineka Cipta.
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb
kabupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rahardjo. (...). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Klaten Utara : CV. Grafika Dua Tujuh
Rudiansyah, F. (2008). Perlunya Pembinaan Olahraga (online). Tersedia :http://cetak.bangkapos.com/opini/read/129. Html.
Sugiono, (2013). Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung : CV. Alfabeta.
Sutjihati. (2006). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung “Refika Aditama.
Suharsimi Arikunto, (2006). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta : PT. Asdi Mahasatya.
Sukrisno, (2007). Penjas Orkes (Untuk SD Kelas IV). Semarang. P. Erlangga.
Surakhmad,Winarno (2005). Metodologi Penelitian, Bandung : Tarsito
………. (1977). Penilaian Kesegaran Jasmani dengan Tes ACSPFT
untuksiswa SD dan anak-anak sederajat. Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi. Depdikbud. Jakarta.
... Pengembangan Kebugaran Jasmani, Tingkat Lanjutan SD 2011, P4TK Penjas dan BK. (31/10/2013).
……….. Bentuk Gerakan Senam Pemanasan Dan Kebugaran Jasmani.
Kepoblog WordPress.com site is the cat’s pajamas. (03/02/2014).
……….. Perlengkapan renang yang biasa digunakan untuk belajar gaya
Bebas: SUMBER allabout-swimming.blogspot.com/.../renang-gaya-beb...
………. Renang gaya punggung Sumber
gettingupman.wordpress.com/.../koordinasi-gerakan-r.
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb
kabupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tim Abdi Guru. (2007). Penjas Orkes. Jakarta : Erlangga.
Usman. 2007. Makalah Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Probolinggo www.wikipedia.com
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi ek sperimen terhadap siswa k elas viii di slb - b yplb
k abupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Lampiran :
Hasil Perhitungan Pree Test Dan Post Test Dengan Menggunakan Tes Ranking Bertanda Wilcoxon
No Nama Siswa
Pree Test
Jml Rata2
Post Test
Jml Rata2 Di
(Yi– Xi)
Rank
Rank dg Tanda
1 2 3 1 2 3 Positif Negative
1 ASH 236 238 240 238 334 336 338 336 98 1 +1 0
2 AG 243 245 247 245 328 330 332 330 85 2 +2 0
3 ASD 266 268 270 268 329 331 333 331 63 3 +3 0
4 AS 284 286 288 286 330 332 334 332 46 6 +6 0
5 SNA 288 290 292 290 338 340 342 340 50 5 +5 0
6 SF 278 280 282 280 331 333 335 333 53 4 +4 0
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb
kabupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
INSTRUMEN PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa khususnya anak
tunarungu di SLB-B YPLB Kabupaten Majalengka.
B. Sasaran
3. Bergantung angkat badan.
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb
kabupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7. Palang tunggal
8. Bangku kelentukan/meja datar
9. Formulir dan alat tulis
E. Juri/Pengetes
1. Pengawas tes
2. Penentu waktu
3. Pembantu umum
4. Pencatat
F. Peraturan Umum
1. Seluruh tes dilakukan dalam waktu satu hari, sesuai dengan urutan
petunjuk pelaksanaannya.
2. Testee harus dalam kondisi sehat saat dilakukan tes.
3. Testee harus memakai pakain dan sepatu olah raga untuk mempermudah
proses pelaksanaan tes.
4. Sebelum dilakukan tes, testee hendaknya :
a. Telah memahami dan menguasai tes yang akan diberikan kepadanya,
sehingga perlu diberikan contoh gerakan-gerakan yang akan
diteskannya.
b. Arus melakukan pemanasan terlebih dahulu untuk menghindari kejang
pada otot.
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb
kabupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PETUNJUK PELAKSANAAN
A. Lari Cepat 50 meter
1. Tujuan
Untuk mengukur kecepatan lari.
2. Peralatan
a. Lintasan lurus dan tidak licin
b. Peluit
c. Stopwatch
d. Alat tulis dan formulir penilaian
3. Pelaksanaan
a. Testee/pelari bersiap berdiri di belakang ggaris start.
b. Start yang digunakan adalah start jongkok.
c. Setelah mendengar aba-aba “ya”, pelari berlari secepat mungkin
sampai mencapai garis finish, dan stopwatch dihidupkan.
d. Saat pelari menyentuh garis finish, stopwatch dihentikan.
e. Testee/pelari diberi kesempatan melakukan lari sebanyak dua kali.
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb
kabupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penilaian hasil tes dilakukan dengan mencatat perolehan waktu saat lari 50
meter.
B. Lompat jauh tanpa awalan.
1. Tujuan
Untuk mengukur gerak eksplosif tubuh
2. Peralatan
b. Testee melakukan persiapan untuk melompat, bersamaan dengan
mengayunkan kedua lengan ke depan, lalu dengan kekuatan penuh
kedua kaki melakukan lompatan ke depan sejauh mungkin.
c. Setiap testee diberi kesempatan melakukan dua kali.
4. Penilaian
Jarak lompatan di ukur dari garis batas lompatan ke titik lompatan yang
terdekat dari sentuhan tumit pada pasir.
C. Bergantung Angkat Badan
1. Tujuan
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb
kabupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Peralatan
a. Palang tunggal/rekstok
b. Peluit
c. Stopwatch
d. Alat tulis dan formulis penilaian
3. Pelaksanaan
a. Siswa menggantungkan badannya dengan kedua lengan lurus pada
palang tunggal
b. Sikap badan lurus dari kepala sampai kaki.
c. Kedua tangan selebar bahu.
d. Lakukan gerakan mengangkat tubuh dengan membengkokkan siku,
upayakan dagu melewati palang.
e. Sikap tubuh tetap lurus dan gerakan tidak dibantu dengan gerakan
tubuh lainnya.
f. Lakukan gerakan tersebut selama 30 detik untuk puteri dan 60 detik
untuk putera tanpa istirahat.
4. Penilaian
Hitunglah perolehan jumlah gerakan mengangkat tubuh selama waktu
yang telah ditentukan. Gerakan yang dilakukan tidak sempurna tidak
dihitung.
D. Lari Hilir Mudik, 4 x 10 Meter.
1. Tujuan
Untuk mengukur kelincahan testee dalam bergerak merubah arah
2. Perlengkapan
Iing Solihin, 2014
Pengaruh olahraga renang terhadap tingkat kebugaran jasmani anak tunarungu (studi eksperimen terhadap siswa kelas viii di slb - b yplb
kabupaten majalengka)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Lapangan yang didesain sedemikian rupa, seperti membuat lintasan
lari berjarak 10 meter yang ujungnya dibatasi dengan garis lurus dan
diberi balok-balok lingkaran dengan jari-iari 30 cm.
c. Balok-balok berukuran 5 x 5 x 5 cm.
3. Pelaksanaan
a. Start dilakukan dengan start berdiri..
b. Pada aba-aba “bersedia” testee berdiri dengan salah satu ujung jari
kaki berada dekat garid start.
c. Pada aba-aba “siap” testee bersiap untuk berlari.
d. Pada aba-aba “ya”, testee segera berlari menuju garis batas untuk
mengambil balok dan memindahkannya ke garis pertama saat start.
e. Kemudian lakukan untuk balok seterusnya.
f. Waktu dihitung dengan menggunakan stopwatch.
4. Penilaian
Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh testee untuk menempuh
jarak 4 x 10 meter.
E. Berbaring duduk 30 detik.
1. Tujuan
Mengukur daya tahan dan kekuatan otot perut
2. Peralatan
a. Matras atau lantai yang rata
b. Peluit
c. Stopwatch
d. Alat tulis dan formulir penilaian