• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BENDA KONKRIT DI SEKOLAH DASAR (Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas IV SDN 3 Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BENDA KONKRIT DI SEKOLAH DASAR (Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas IV SDN 3 Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran)."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BENDA KONKRIT

DI SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas IV SDN 3 Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran).

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S.1 PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Oleh

WARTINI NIM 1107404

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

i ABSTRAK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BENDA KONKRIT

DI SEKOLAH DASAR

Latar belakang penelitian ini adalah karena pembelajaran menulis karangan deskripsi berdasarkan kompetensi dasar yang ditetapkan kurikulum SD 2006 yaitu: Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan, harus diajarkan di kelas IV Sekolah Dasar termasuk di SDN 3 Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran dan hasil pembelajaran kemampuan siswanya belum maksimal, yaitu rata-rata nilai kelas di bawah nilai KKM dan siswa tampak kurang memiliki kemampuan khususnya menyangkut pengungkapan ide atau gagasan penulisan disebabkan oleh guru kurang memberikan cara pembelajaran yang dapat memudahkannya. Hal ini, menjadi permasalahan pembelajaran yang harus dipecahkan. Salah satu alternatif pemecahan permasalahan adalah dengan menggunakan media benda konkrit yang akan dijadikan objek penulisan sehingga siswa diharapkan dapat dengan mudah memiliki gagasan penulisan melalui mengamati cirri-ciri objek secara jelas. Rumusan masalah umum penelitiannya adalah: Bagaimanakah meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media benda konkrit di Sekolah Dasar? Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan upaya meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media benda konkrit di Sekolah Dasar. Manfaat penelitiaannya, secara teoritis yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan pembelajaran menulis karangan deskripsi di Sekolah Dasar dan secara praktis ada untuk guru Sekolah Dasar, untuk murid, dan untuk kepala sekolah. Penelitian menggunakan model penelitian tindakan kelas dengan 2 (dua) siklus dan subjek penelitiannya adalah siswa kelas IV berjumlah 16 siswa. Prosedur penelitian diawali dengan (1) identifikasi dan analisis masalah pembelajaran, (2) tindakan penelitian siklus 1, dan (3) tindakan penelitian siklus 2. Setiap siklus tindakan penelitian menggunakan tahapan perencanaan perbaikan pembelajaran, tindakan perbaikan pembelajaran, observasi perbaikan pembelajaran, dan analisis-refleksi tindakan perbaikan pembelajaran. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan alat pengumpulan datanya menggunakan lembar observasi. Teknik analisis datanya menggunakan teknik analisis deskriftif kualitatif melalui langkah-langkah seleksi data, klasifikasi data, interpretasi data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian diperoleh data (1) ada peningkatan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi, (2) ada perencanaan pembelajaran yang dipansdang efektifnya, dan (3) ada proses pelaksanaan pembelajaran yang dipandang efektifnya. Saran-saran hasil penelitian ditujukan kepada guru lain, murid kelas IV dan kepada kepala sekolah.

(3)

iv

A. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar ……….. 5

B. Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi ………. 6

C. Media Pembelajaran Bahasa Indonesia ……… 8

(4)

v

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……… 44

A. Kesimpulan ………... 44

B. Saran-saran ………... 50

DAFTAR PUSTAKA ………... 51

(5)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Kemampuan Siswa Menulis Karangan Deskripsi Pembelajaran

Siklus 1 ……….………… 23 Tabel 4.2 Refleksi Tindakan Perbaikan Pembelajaran Siklus 1 ……….. 25 Tabel 4.3 Kemampuan Siswa Menulis Karangan Deskripsi Pembelajaran

Siklus 2 ……… 32 Table 4.4 Refleksi Tindakan Perbaikan Pembelajaran Siklus 2 ………..…... 34 Table 4.5 Kemampuan Siswa Menulis Karangan Narasi Pembelajaran

(6)

vii

DAFTAR BAGAN

(7)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Keputusan Direktur UPI Kampus Tasikmalaya ……….. 52

Lampiran 2. Surat Keterangan ………. 53

Lampiran 3. Instrumen dan Data Penelitian Siklus 1 ………. 54

Lampiran 4. Instrumen dan Data Penelitian Siklus 2 ………. 67

Lampiran 5. RPP Siklus 1 ……….. 80

Lampiran 6. RPP Siklus 2 ……….. 86

Lampiran 7. Foto-foto Kegiatan Pembelajaran ……….. 92

Lampiran 8. Sampel Karangan Deskripsi Siswa ……… 94

(8)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar meliputi empat aspek, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Hal ini sesuai dengan ruang ligkup mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (BSNP, 2006, hal. 25) yaitu meliputi (1) mendengarkan, (2) berbicara, (3) membaca, dan (4) menulis.

Tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar menurut kurikulum Sekolah Dasar 2006 (BSNP, 2006, hal. 24-25) antara lain adalah:

……… 4. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai trujuan.

……… Berdasarkan ruang lingkup dan tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.tersebut di atas, maka siswa Sekolah Dasar harus belajar mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis agar mereka dapat memahami dan menggunakan bahasa Indonesia dengan tepat dan kreatif sesuai dengan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia.

Program pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV Sekolah Dasar yang sesuai dengan ruang lingkup dan tujuan pebelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia antara lain adalah pembelajaran menulis berdasarkan pengalaman. Hal ini, sesuai dengan kompetensi dasar yang harus diajarkan di kelas IV Sekolah Dasar (BSNP, 2006, hal. 32) yaitu “Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan.”

Pembelajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman, bisa berupa menulis karangan narasi atau menulis karangan deskripsi. Menulis karangan deskripsi pada khususnya, bisa pula dilakukan berdasarkan pengalaman melihat suatu benda secara langsung yang kemudian dideskripsikan berdasarkan hasil pengamatannya.

(9)

2

Pembelajaran menulis karangan deskripsi, diajarkan di kelas IV Sekolah Dasar melalui kompetensi dasar: “Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan” (BSNP, 2006, hal. 32). Tetapi, kenyataan di lapangan para siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran kurang menguasai secara maksimal. Siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Maruyungsari tersebut, secara keseluruhan tampak sulit dalam menulis karangan deskripsi. Mereka seperti kehilangan ide atau kurang memiliki gagasan penulisannya. Rata-rata kemampuan siswa di kelas masih di bawah nilai KKM yang telah ditetapkan yaitu 67 atau 6,7. Hal ini, merupakan masalah yang harus segera diselesaikan dengan perlu mencari solusi dalam pelaksanaan pembelajarannya.

Guru menyadari kekurangan dalam membimbing siswa menulis karangan deskripsi adalah kurang membimbing dengan cara mengajar yang lebih kontekstual dan bermakna. Maka dalam hal ini, perlu dicari salah satu alternatif solusi pembelajaran yang memberikan pembelajaran bermakna dan memudahkan siswa belajar. Salah satu solusi yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi yang kontekstual dan bermakna adalah menggunakan media benda konkrit. Melalui penggunaan media konkrit siswa diajak memperoleh pengalaman dahulu dari benda konkrit yang dijadikan objek tulisan, kemudian dituliskan hasil pengalamannya dalam bentuk karangan deskripsi. Kegiatan seperti ini akan memudahkan siswa memperoleh gagasan atau ide penulisan karangan deskripsi.

(10)

3

permasalahan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran akan terpecahkan.

B. Perumusan Masalah

Masalah penelitian dirumuskan dalam bentuk pertanyaan umum yaitu: Bagaimanakah meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media benda konkrit di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran?.

Secara khusus, rumusan masalah penelitian adalah dalam bentuk pertanyaan berikut ini.

1. Bagaimanakah rencana pelaksanaan pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media benda konkrit di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran?

2. Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media benda konkrit di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran?

3. Bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa dengan menggunakan media benda konkrit di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah penelitian, tujuan penelitian secara umum adalah perbaikan mutu pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui mendeskripsikan upaya meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media benda konkrit di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran.

(11)

4

1. Mendeskripsikan rencana pelaksanaan pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media benda konkrit di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran.

2. Mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media benda konkrit di kelas IV Sekolah Dasar.

3. Mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa dengan menggunakan media benda konkrit di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat secara teori dari hasil penelitian adalah mengembangkan ilmu pengetahuan tentang pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, khususnya dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui penggunaan benda konkrit di kelas IV.

Manfaat secara khusus penelitian adalah berikut ini.

1. Bagi guru, guru akan memperoleh pengalaman dalam memperbaiki mutu pembelajaran menulis karangan deskripsi di kelas IV.

2. Bagi siswa, siswa akan meningkat dalam kemampuan menulis karangan deskripsinya.

(12)

13

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Penelitian

Penelitian menggunakan model penelitian tindakan kelas karena bermaksud untuk memperbaiki mutu pembelajaran berdasarkan hasil refleksi terhadap masalah pembelajaran melalui tindakan perbaikan secara berdaur atau bersiklus. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Tim Pelatih Proyek PGSM (1999, hal. 5-12) bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan tindakan-tindakan dalam melaksanakan tugas atau memperbaiki kondisi-kondisi praktik dengan bercirikan (1) memperbaiki secara langsung, (2) melakukan kolaborasi, (3) refleksi dari praktek, (4) secara berdaur. Kunandar (2008, hal. 41-47) mengamukakan penelitian tindakan kelas memiliki peranan penting untuk perbaikan pembelajaran dengan cara (1) mencermati masalah pembelajaran melalui metodologi ilmiah, (2) melakukan tindakan perbaikan berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan perbaikan atau meningkatkan mutu pembelajaran, (3) dilakukan di kelas terhadap sekelompok siswa.

Prosedur pelaksanaan peneltian tindakan kelas berdasarkan pendapat Tim Pelatih Proyek PGSM (1999, hal. 26-59); Kunandar (2008, hal. 79-110) dapat disimpulkan meliputi (1) tahapan identifikasi dan analisis masalah pembelajaran, (2) perencanaan perbaikan atau perencanaan peningkatan mutu pembelajaran, (3) pelaksanaan tindakan perbaikan dan observasi tindakan perbaikan pembelajaran, dan (4) analisis refleksi hasil observasi tindakan perbaikan pembelajaran.

Gambaran prosedur pelaksanaan tidakan perbaikan pembelajaran dapat dilihat pada bagan di bawah ini.

(13)

14

SIKLUS 1

SIKLUS 2

Bagan 3.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (Sumber: Tim Pelatih Proyek PGSM, 1999, hal. 27)

B. Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan subjek penelitian yaitu siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran berjumlah 16 orang siswa, terdiri dari 7 laki-laki dan 9 perempuan.

Hampir semua siswa kurang memiliki minat menulis karangan dan merasa sulit dalam menulis karangan termasuk menulis karangan deskripsi, serta hanya sebagian kecil siswa yang memiliki buku sumber belajar.

C. Prosedur Penelitian

Berdasarkan prosedur umum atau langkah-langkah penelitian tindakan kelas, maka langkah-langkah penelitian ini adalah: (1) identifikasi dan analisis masalah pembelajaran, khususnya menulis karangan deskripsi, (2)

(14)

15

perencanan tindakan perbaikan pembelajaran siklus 1, (3) tindakan dan observasi perbaikan pembelajaran siklus 1, (4) analisis data dan refleksi tindakan perbaikan pembelajaran siklus 1.

Berdasarkan hasil refleksi tindakan perbaikan siklus 1 maka dilakukan lagi (1) perencanaan tindakan perbaikan pembelajaran siklus 2, (2) tindakan dan observasi tindakan perbaikan pembelajaran siklus 2, (3) analisis data dan refleksi tindakan perbaikan siklus 2, (4) rekomendasi tindakan hasil penelitian.

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Penelitian

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah teknik observasi untuk mengobservasi atau mengamati tentang perencanaan perbaikan pembelajaran, proses pelaksanaan perbaikan pembelajaran, dan kemampuan siswa menulis karangan deskripsi sebagai hasil perbaikan pembelajaran.

Alat pengumpulan data penelitian menggunakan lembar observasi berupa: (1) lembar observasi perencanaan perbaikan pembelajaran, (2) lembar observasi proses perbaikan pembelajaran, dan (3) lembar observasi kemampuan siswa menulis karangan deskripsi.

E. Teknik Analisis Data Penelitian

Analisis data menggunakan teknik dalam bentuk langkah-langkah sebagai berikut:

1. Seleksi data untuk melihat data yang dibutuhkan;

2. Klasifikasi data hasil seleksi berdasarkan rumusan masalah penelitian; 3. Penafsiran kelompok data hasil penelitian;

(15)

1

BAB V

KESIMPULA DAN SARAN

A. Kesimpulan

Meningkatkan kemampuan siswa menulis karangan deskripsi menggunakan benda konkrit di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran menurut hasil penelitian dengan menggunakan penelitian tindakan kelas dipandang telah berhasil. Keberhasilan yang dimaksudkan disebabkan adanya perencanaan pembelajaran yang dipandang efektif, proses pelaksanaan pembelajaran yang dipandang efektif, dan ada kenaikan nilai kemampuan siswa menulis karangan deskripsi.

Perencanaan yang dipandang efektif dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa menulis karangan deskripsi menggunakan benda konkrit di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran adalah beikut ini.

RENCANA PELAKSANAAN PEBELAJARAN

Mampu mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan dalam berbagai ragam tulisan melalui melengkapi percakapan, menulis deskripsi, mengisi formulir sederhana, melanjutkan cerita narasi, menulis surat, menyusun paragraph, dan menulis pengumuman serta menulis cerita rekaan dan melanjutkan pantun

B. Kompetensi Dasar

(16)

2

dan penggunaan ejaan

C. Indikator

1. Menulis karangan deskripsi benda konkrit dengan menggunakan pilihan kata yang tepat

2. Menulis karangan deskripsi benda konkrit dengan menggunakan ejaan (huruf capital, tanda titik, dan tanda koma) yang tepat

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui pengamatan benda konkrit, siswa dapat menulis karangan deskripsi

sesuai ciri-ciri benda konkrit yang diamati dengan tepat

2. Melalui pengamatan benda konkrit, siswa dapat menulis karangan deskripsi dengan menggunakan pilihan kata yang tepat

3. Melalui pengamatan benda konkrit, siswa dapat menulis karangan deskripsi dengan menggunakan huruf kapital yang tepat

4. Melalui pengamatan benda konkrit, siswa dapat menulis karangan deskripsi dengan menggunakan tada baca titik yang tepat

5. Melalui pengamatan benda konkrit, siswa dapat menulis karangan deskripsi dengan menggunakan tada koma yang tepat

E. Materi Pembelajaran

1. Menulis karangan deskripsi sesuai ciri-ciri benda konkrit

2. Menulis karangan deskripsi dengan memperhatikan pilihan kata yang tepat 3. Menulis karangan deskripsi dengan memperhatikan ejaan (huruf capital,

tanda titik, dan tanda koma) yang tepat

F. Metode Pembelajaran 1. Pemberian tugas

(17)

3

G. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (20 menit)

a. Mengkondisikan siswa siap belajar untuk menulis karangan deskripsi b. Melakukan apersepsi dengan tanya jawab tentang menulis karangan,

seperti:

1) Apakah kamu telah pernah menulis karangan? 2) Karangan apakah yang telah kamu tulis?

c. Memotivasi dan member acuan siswa belajar dengan menyampaika tujuan dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan.

2. Kegiatan Inti (60 menit) a. Eksplorasi

Siswa di bawah bimbingan guru mengamati contoh karangan deskripsi dan benda konkrit yang akan dijadikan objek menulis karangan deskripsi

b. Elaborasi

1) Siswa di bawah bimbingan guru memahami cara-cara menulis karangan deskripsi dengan melihat contoh karangan

2) Siswa di bawah bimbingan guru mengamati dan mencatat ciri-ciri benda konkrit yang dijadikan objek menulis karangan deskripsi 3) Siswa di bawah bimbingan guru berlatih menulis karangan

deskripsi berdasarkan ciri-ciri benda konkrit yang dijadikan objek karangan

c. Kompirmasi

Siswa di bawah bimbingan guru menyamakan pemahaman cara-cara menulis karangan deskripsi berdasarkan objek benda konkrit.

3. Kegiatan Akhir (25 menit)

a. Siswa di bawah bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran tentang menulis karangan deskripsi

(18)

4

c. Memberikan tindak lanjut bagi siswa yang sudah berhasil belajar dengan tugas menulis karangan deskripsi yang lain dan bagi siswa yang belum berhasil belajar dengan tugas menulis ulang karangan deskripsi.

H. Alat, Media dan Sumber Belajar

1. Alat : Contoh karangan deskripsi, benda konkrit, seperti mainan anak- Anak

2. Media : Contoh jkarangan deskripsi dan benda konkrit mainan anak-anak 3. Sumber: Pengalaman guru dan Buku Bina bahasa dan Sastra Indonesia

untuk

SD Kelas 4, penerbit Erlangga.

I. Evaluasi Pembelajaran

1. Prosedur: Evaluasi hasil menulis karangan deskripsi 2. Bentuk : Tes

3. Jenis : Perbuatan menulis karangan deskripsi 4. Alat : Tugas menulis karangan deskripsi 5. Kunci :

a. Menulis karangan deskripsi sesuai objek benda konkrit

b. Menulis karangan deskripsi dengan memperhatikan pilihan kata yang tepat

c. Menulis karangan deskripsi dengan memperhatikan ketepatan penggunaan ejaan: huruf kapital, tanda baca, tanda titik

6. Kriteria:

a. Penulisan isi karangan sesuai objek diberi skor maksimal 5

b. Penulisn karangan dengan menggunakan pilihan kata diberi skor maksimal 5

(19)

5

Proses pelaksanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media benda konkrit di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pngandaran yang dipandang efektif meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir pembelajaran. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah berikut ini.

1. Kegiatan Awal (20 menit)

a. Mengkondisikan siswa siap belajar untuk menulis karangan deskripsi b. Melakukan apersepsi dengan tanya jawab tentang menulis karangan,

seperti:

1) Apakah kamu telah pernah menulis karangan? 2) Karangan apakah yang telah kamu tulis?

c. Memotivasi dan member acuan siswa belajar dengan menyampaika tujuan dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan.

2. Kegiatan Inti (60 menit) a. Eksplorasi

Siswa di bawah bimbingan guru mengamati contoh karangan deskripsi dan benda konkrit yang akan dijadikan objek menulis karangan deskripsi

b. Elaborasi

1) Siswa di bawah bimbingan guru memahami cara-cara menulis karangan deskripsi dengan melihat contoh karangan

(20)

6

3) Siswa di bawah bimbingan guru berlatih menulis karangan deskripsi berdasarkan ciri-ciri benda konkrit yang dijadikan objek karangan c. Kompirmasi

Siswa di bawah bimbingan guru menyamakan pemahaman cara-cara menulis karangan deskripsi berdasarkan objek benda konkrit. 3. Kegiatan Akhir (25 menit)

a. Siswa di bawah bimbingan guru menyimpulkan materi pembelajaran tentang menulis karangan deskripsi

b. Siswa di bawah bimbingan guru memriksa dan membahas karangan deskripsi yang telah dibuat berdasarkan hasil mengamati objek benda konkrit

c. Memberikan tindak lanjut bagi siswa yang sudah berhasil belajar dengan tugas menulis karangan deskripsi yang lain dan bagi siswa yang belum berhasil belajar dengan tugas menulis ulang karangan deskripsi

(21)

7

maksimal, naik menjadi 4,85 dibulatkan 5 artinya kemampuan maksimal pada siklus 2, dan (5) aspek ketepatan penggunaan tanda baca koma dalam karangan pada siklus 1 adalah 3,93 dibulatkan 4 artinya baik atau hampir maksimal, naik menjadi 4,85 dibulatkan 5 artinya baik sekali atau kemampuan maksimal pada siklus 2.

B. Saran-saran

1. Saran untuk Guru

Saran untuk guru-guru di Sekolah Dasar Negeri 3 Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran adalah diharapkan mereka menggunakan model pembelajaran menulis karangan deskripsi hasil penelitian ini untuk memecahkan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya dalam meningkatkan mutu pembelajaran menulis karangan deskripsi siswa.

2. Saran untuk Siswa

Saran untuk siswa kel;as IV Sekolah Dasar Negeri 3 Maruyungsari Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran mohon terus berlatih menulis karangan deskripsi dengan cara seperti hasil penelitian ini.

3. Saran untuk Sekolah

(22)

51

DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, I. dan Wina Sanjaya. 1995. Media Pendidikan (Suatu Pengantar). Bandung: IKIP.

Balai Pustaka, 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

BSNP. 2006. Standar Isi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: BSNP.

---. 2008. Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:

BSNP.

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers..

Nurkancana, W. dan Sumartana. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

Sadiman, A. S. dkk. 1996. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sudirman, dkk. Tanpa tahun. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remadja Karya CV.

Sudjana. N. dan Ahmad Rifai. 1997. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.

Suparno dan Mohammad Yunus. 2003. Keterampilan Menulis. Jakarta: UT.

Susilana, R. dan Cepi Riyana. 2008. Media Pembelajaran. Bandung: UPI.

(23)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan atau tidak antara pendapat masyarakat dengan dinas Pemerintahan Daerah tentang pencapaian kinerja Pemerintah

Tahu yang dibuat dengan kadar lemak yang tinggi memiliki kadar lemak yang tinggi pula (Permana 2001). Nilai ini lebih rendah jika dibandingkan dengan standar karbohidrat produk

Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa

Jika keperawanannya sudah terenggut, maka menginjak usia dewasa yang merupakan usia matang dalam pernikahan, khususnya dalam menghadapi calon suaminya, tidak

Tujuan penelitian ini adalah (1) menemukan bagaimanakah pengelolaan Pembelajaran Geografi di SMA Negeri I Karangdowo Klaten; (2) Mendeskripsikan karakteristik pengembangan

Eksperimen menurut Kerlinger (1986: 315) adalah sebagai suatu penelitian ilmiah dimana peneliti memanipulasi dan mengontrol satu atau lebih variabel bebas dan melakukan

Dengan demikian persoalan ini membutuhkan solusi yang konstruktif terhadap sistem pendidikan agama islam yang ternyata tidak mampu mengantarkan siswa menjadi

Permasalahan yang sering terjadi di kawasan perkotaan adalah kurangnya fasilitas parkir di luar badan jalan, baik berupa taman parkir atau gedung parkir sehingga