PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP
BIONUTRIEN AMA1 DAN PBAG1 UNTUK PERTUMBUHAN
DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh
gelar Sarjana Sains Program Studi Kimia
oleh
Pakih NIM 0905701
PROGRAM STUDI KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM
TERHADAP BIONUTRIEN AMA
1DAN PBAG
1UNTUK PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN
TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
Oleh Pakih
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Pakih
Universitas Pendidikan Indonesia Januari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
PAKIH
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP
BIONUTRIEN AMA1 DAN PBAG1 UNTUK PERTUMBUHAN
DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I,
Drs. Yaya Sonjaya, M.Si NIP: 19650212 199003 1 002
Pembimbing II,
Muhamad Nurul Hana, M.Pd NIP: 19710119 199702 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Kimia
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP
BIONUTRIEN AMA1 DAN PBAG1 UNTUK PERTUMBUHAN
DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh
gelar Sarjana Sains Program Studi Kimia
oleh
Pakih NIM 0905701
PROGRAM STUDI KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM
TERHADAP BIONUTRIEN AMA
1DAN PBAG
1UNTUK PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN
TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
Oleh Pakih
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Pakih
Universitas Pendidikan Indonesia Januari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
PAKIH
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP
BIONUTRIEN AMA1 DAN PBAG1 UNTUK PERTUMBUHAN
DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I,
Drs. Yaya Sonjaya, M.Si NIP: 19650212 199003 1 002
Pembimbing II,
Muhamad Nurul Hana, M.Pd NIP: 19710119 199702 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Kimia
Pakih, 2014
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP BIONUTRIEN AMA1 DAN PBAG1 UNTUK
PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Telah dilakukan kajian mengenai pengaruh penambahan ion logam terhadap bionutrien AMA1 dan PBAG1 untuk pertumbuhan dan hasil panen tanaman padi
gogo. Metode ekstraksi yang digunakan untuk memperoleh ekstrak bionutrien AMA1 dan PBAG1 yaitu dengan methanol. Bionutrien AMA1 dan PBAG1
diaplikasikan terhadap tanaman padi gogo dengan variasi dosis 0.25 %, 0.5 %, 1 %, 2 % dan 2.5 % dengan penambahan ion logam dengan konsentrasi yang tetap (Ca2+, 1 ppm; Mg2+, 2 ppm; Cu2+, 1 ppm; Fe2+, 2 ppm; Mn2+, 1 ppm dan Zn2+, 1 ppm). Blanko digunakan terhadap tanaman yang hanya diberikan metanol 1 % dan kontrol positif digunakan terhadap tanaman yang diberikan pupuk sintetis. Hasil FTIR menunjukan dalam bionutrien AMA1 terdapat puncak serapan gugus
fungsi OH, CH stretching, C=C, CH bending, dan CN. Sedangkan dalam bionutrien PBAG1 terdapat puncak serapan gugus fungsi OH, CH stretching,
C=O, C=C, CH bending, C-O dan CN. Bionutrien AMA1 dosis 0.5 %
memberikan hasil yang positif terhadap pertumbuhan tanaman padi dengan konstanta laju pertumbuhan paling tinggi sebesar 0.1280 minggu-1. Bionutrien PBAG1 dosis 0.25 % memberikan hasil yang positif terhadap pertumbuhan
tanaman padi dengan konstanta laju pertumbuhan paling tinggi sebesar 0.1190 minggu-1, sedangkan blanko dan kontrol memberikan konstanta laju pertumbuhan 0.1011 minggu-1 dan0.0905 minggu-1. Hasil panen terbaik pada bionutrien AMA1
dengan massa gabah kering ditunjukan oleh dosis 0.5 % adalah 84.4192 g. Hasil panen terbaik pada bionrien PBAG1 dengan massa gabah kering ditunjukan oleh
dosis 2.5 % adalah 108.3353 g, sedangkan blanko dan kontrol menunjukan massa 68.2537 g dan 92.1424 g. Massa 1000 butir gabah terbesar untuk bionutrien AMA1 dosis 0.5 % dan bionutrien PBAG1 dosis 2.5% menunjukan massa 1000
butir terbanyak sebesar 23.1516 g dan 24.2195 g, sedangkan blanko dan kontrol menunjukan massa 1000 butir sebesar 22.1329 g dan 21.6528 g. Disimpulkan bahwa pemberian bionutrien AMA1 0.5 %, bionutrien PBAG1 2.5 % dan ion
logam memberikan kualitas hasil gabah kering yang paling baik.
Pakih, 2014
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP BIONUTRIEN AMA1 DAN PBAG1 UNTUK
PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
A research study of effect of metal ion addition in bionutrient AMA1 and PBAG1 for rice plant (Oryza sativa L.) has been conducted, which aims to determine the effect on growth and yield of upland rice plants. Method of extraction used to obtain the extract of bionutrient AMA1 and PBAG1 is with methanol. Bionutrient AMA1 and PBAG1 applied to upland rice plant with a variations of the dose of 0.25 %, 0.5 %, 1 %, 2 % dan 2.5 % with constant metal ion addition (Ca2+, 1 ppm; Mg2+, 2 ppm; Cu2+, 1 ppm; Fe2+, 2 ppm; Mn2+, 1 ppm dan Zn2+, 1 ppm). Moreover, a blank used to plant is treating by adding methanol 1 % and positive control group is treating by adding a synthetic fertilizers. The result of FTIR showed in bionutrient AMA1 existed absorpsion peak of functional group OH, -CH stretching, -C=C, --CH bending and –CN. Morover , in Bionutrient PBAG1 existed absorption peak of functional group OH, CH stretching, C=O, C=C, -CH bending, -C-O and -CN. Bionutrient AMA1 with dose 0.5% had a positive effect to growth upland rice plant with generating high growth rate constant of 0.1280 week-1. Bionutrient PBAG1 with dose 0.25% had a positive effect to growth upland rice plant with generating high growth rate constant of 0.1190 week-1, while the blank and control group has a hight growth rate constant of 0.1011 week-1 dan 0.0905 week-1. Rice yields by adding bionutrient AMA1 with dose 0.5 % shows the results with the heaviest amount of grain dry weight of 84.4192 g. Rice yields by adding bionutrient PBAG1 with dose 2.5 % shows the results with the heaviest amount of grain dry weight of 108.3353 g, while the blank and control group gave the amount of dry grain weight of 68.2537 g and 92.1424 g. 1000 grain mass dry for bionutrient AMA1 with dose 0.5% and bionutrient PBAG1 with dose 2.5 % shows the results with the heaviest amount 1000 grain dry weight of 23.1516 and 24.2195 g, while a blank and control group has 1000 grain dry weight of 22.1329 g and 21.6528 g. From these results, it can be concluded that bionutrient AMA1 0.5 % and PBAG1 2.5 % with metal ion gave better results for quality of rice crops.
Pakih, 2014
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP BIONUTRIEN AMA1 DAN PBAG1 UNTUK
PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... vi
2.1.1 Syarat Pertumbuhan Padi Gogo ... 4
2.2 Pengendalian Hama dan Penyakit pada Padi Gogo ... 5
2.2.1 Hama pada Padi Gogo ... 5
2.2.2 Penyakit pada Padi Gogo ... 7
2.3 Tinjauan Bionutrien AMA1 dan PBAG1 ... 8
2.4 Bionutrien dan Pupuk ... 9
2.5 Peranan Nutrisi Ion Logam Terhadap Pertumbuhan Tanaman ... 10
2.6 Bionutrien dengan Penambahan Ion Logam ... 15
vii
Pakih, 2014
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP BIONUTRIEN AMA1 DAN PBAG1 UNTUK
PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN ... 19
3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian ... 19
3.2 Alat dan Bahan ... 19
3.3 Alur Penelitian ... 19
3.3.1 Tahap Preparasi Sampel ... 22
3.3.1.1 Ekstraksi Bionutrien AMA1 dan PBAG1 ... 22
3.3.1.2 Pembuatan Larutan Ion Logam (Ca2+, Mg2+, Fe2+, Cu2+,Mn2+,Zn2+)... 22
3.3.2 Tahap Analisis Sampel dengan FTIR ... 23
3.3.3 Tahap Aplikasi Tanaman Padi Gogo ... 23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 27
4.1 Ekstraksi Bionutren AMA1 dan PBAG1 ... 27
4.2 Hasil Analisis FTIR Sampel Simplisia dan Bionutrien AMA1 dan PBAG1 ... 27
4.2.1 Hasil Analisis Gugus Fungsi Simplisia AMA dan Bionutrien AMA1 ... 28
4.2.2 Hasil Analisis Gugus Fungsi Simplisia PBAG dan Bionutrien PBAG1 ... 29
4.3 Persiapan Aplikasi Bionutrien AMA1 dan PBAG1 pada Tanaman Padi Gogo ... 30
4.4 Hasil Pengamatan dan Pengolahan Data Aplikasi Bionutrien AMA1 dan PBAG1 pada Tanaman Padi Gogo (Oryza sativa L.) ... 31
4.4.1 Pertumbuhan Tinggi Tanaman Padi pada Bionutrien AMA1 .32 4.4.2 Pertumbuhan Tinggi Tanaman Padi pada Bionutrien PBAG1 38 4.4.3 Pertumbuhan Jumlah Anakan Tanaman Padi pada Bionutrien AMA1 ... 44
viii
Pakih, 2014
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP BIONUTRIEN AMA1 DAN PBAG1 UNTUK
PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.4.5 Pertumbuhan Jumlah Malai Tanaman Padi pada Bionutrien
AMA1 ... 51
4.4.6 Pertumbuhan Jumlah Malai Tanaman Padi pada Bionutrien PBAG1 ... 53
4.5 Penentuan Laju Konstanta Pertumbuhan Tanaman Padi Gogo dengan Bionutrien AMA1 dan PBAG1 ... 54
4.6 Hasil Panen Tanaman Padi Gogo pada Bionutrien AMA1 dan PBAG1 ... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 66
5.1 Kesimpulan ... 66
5.2 Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 67
LAMPIRAN ... 71
ix
Pakih, 2014
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP BIONUTRIEN AMA1 DAN PBAG1 UNTUK
PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Hama dan pengendalian pada tanaman padi gogo ... 6
Tabel 2.2 Kadar N, P, dan K dari bionutrien AMA1 dan PBAG1 ... 9
Tabel 3.1 Ion logam untuk aplikasi ... 23
Tabel 3.2 Kelompok tanaman dan perlakuan dengan bionutrien AMA1 ... 24
Tabel 3.1 Kelompok tanaman dan perlakuan dengan bionutrien PBAG1 ... 25
Tabel 4.1 Konstanta laju tinggi tanaman gogo pada bionutrien AMA1 dan PBAG1 ... 56
Tabel 4.2 Hasil massa gabah padi dengan bionutrien AMA1 ... 58
Tabel 4.3 Hasil massa gabah padi dengan bionutrien PBAG1 ... 60
x
Pakih, 2014
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP BIONUTRIEN AMA1 DAN PBAG1 UNTUK
PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Fase pertumbuhan padi gogo ... 4
Gambar 2.2 Hama pada padi gogo pada fase vegetatif ... 5
Gambar 2.3 Hama pada padi gogo pada fase reproduktif ... 6
Gambar 2.4 Siklus pembentukan senyawa komplek besi (Fe2+) dalam tanah ... 15
Gambar 2.5 Diagram yang menunjukkan: (a) fase pertumbuhan aritmatika (b) fase pertumbuhan geometris ... 16
Gambar 2.6 Kurva pertumbuhan sigmoid pada sel dan organ tanaman ... 17
Gambar 2.7 Hubungan ln n terhadap t untuk mengevaluasi harga konstanta laju pertumbuhan tanaman ... 18
Gambar 3.1 Alur penelitian tahap preparasi sampel ... 20
Gambar 3.2 Alur penelitian tahap analisis sampel ... 20
Gambar 3.3 Alur penelitian tahap aplikasi ... 21
Gambar 3.4 Denah perlakuan di pot saat aplikasi ... 26
Gambar 4.1 Spektrum FTIR dari simplisia AMA dan bionutrien AMA1 ... 28
Gambar 4.2 Spektrum FTIR dari simplisia PBAG dan bionutrien PBAG1 .... 29
Gambar 4.3 Pertumbuhan tinggi tanaman padi dengan bionutrien AMA1 ... 32
Gambar 4.4 Penyakit blas coklat yang menyerang daun padi ... 34
Gambar 4.5 Penyakit blas menyerang tanaman padi... 35
xi
Pakih, 2014
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP BIONUTRIEN AMA1 DAN PBAG1 UNTUK
PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 4.7 Bekas gigitan hama belalang ... 37
Gambar 4.8 Serangan hama walang sangit... 38
Gambar 4.9 Pertumbuhan tinggi tanaman padi dengan bionutrien PBAG1 ... 39
Gambar 4.10 Serangan ulat pada tanaman padi ... 40
Gambar 4.11 Serangan hama wereng pada tanaman padi ... 41
Gambar 4.12 Tanaman padi mengalami kekurusan daun akibat kekeringan ... 42
Gambar 4.13 Pertumbuhan tinggi tanaman padi tetap saat pemasakan biji ... 44
Gambar 4.14 Pertumbuhan jumlah anakan tanaman padi dengan bionutrien AMA1 ... 45
Gambar 4.15 Pertumbuhan jumlah anakan tanaman padi dengan bionutrien PBAG1 ... 48
Gambar 4.16 Pertumbuhan jumlah malai dengan bionutrien AMA1 ... 51
Gambar 4.17 Pertumbuhan jumlah malai dengan bionutrien PBAG1 ... 53
Gambar 4.18 Hubungan t terhadap ln p untuk penentuan konstanta laju pertumbuhan tanaman padi gogo yang diberi bionutrien AMA1 0.5 % ... 55
Gambar 4.19 Massa 1000 butir gabah kering bionutrien AMA1 ... 60
Gambar 4.20 Massa 1000 butir gabah kering bionutrien PBAG1 ... 62
Gambar 4.21 Tanaman padi terkena serangan hama burung ... 63
xii
Pakih, 2014
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP BIONUTRIEN AMA1 DAN PBAG1 UNTUK
PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Larutan Induk Ion Logam ... 71
Lampiran 2. Hasil Spektrum FTIR Simplisia AMA dan PBAG dengan Spektrum
FTIR Bionutrien AMA1 dan PBAG1 ... 74
Lampiran 3. Data Pengukuran Tinggi Tanaman Padi dengan Bionutrien AMA1
dan PBAG1 ... 76
Lampiran 4. Data Perhitungan Jumlah Anakan Tanaman Padi dengan Bionutrien
AMA1 dan PBAG1... 80
Lampiran 5. Data Pengukuran Jumlah Malai Tanaman Aplikasi Bionutrien
AMA1 dan PBAG1... 84
Lampiran 6. Data Hasil Panen Tanaman Padi Kelompok Bionutrien AMA1 dan
PBAG1 ... 87
Lampiran 7. Grafik Penentuan Konstanta Laju Pertumbuhan Tinggi Tanaman
Pakih, 2014
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP BIONUTRIEN AMA1 DAN PBAG1 UNTUK
PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman memerlukan nutrien atau nutrisi untuk pertumbuhan, perkembangan dan proses reproduksi tanaman tersebut. Nutrisi ini diperoleh dari proses pemupukan yang kemudian diserap oleh tanaman. Pemupukan merupakan
salah satu cara pemberian nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Untuk memenuhi nutrisi tanaman dilakukan pemupukan menggunakan bionutrien. Penggunaan bionutrien dapat memberikan kebutuhan nutrisi yang cukup bagi tanaman untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil produksi tanaman. Bionutrien merupakan hasil ekstraksi tanaman potensial yang digunakan sebagai sumber nutrien untuk tanaman. Seperti halnya pupuk, bionutrien mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman seperti N, P, dan K. Sebagian unsur hara yang terkandung dalam bionutrien berada dalam bentuk senyawa organik (Kurniasih, 2009).
Kajian Bidang Keahlian Lingkungan Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia pada tahun 2006 mulai melakukan penelitian untuk mencari solusi pupuk yang ramah lingkungan dan memiliki nutrisi yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman pertanian. Salah satu hasil dari penelitian tersebut untuk menggantikan sebagian atau seluruh fungsi pupuk kimia adalah dengan memanfaatkan pupuk hayati atau bionutrien. Bionutrien adalah nutrisi yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman tanpa merusak kesuburan tanah maupun menyebabkan pencemaran tanah dan air (Nurzaman, 2010). Bionutrien merupakan salah satu solusi dalam mengurangi dampak negatif bagi
2
Pakih, 2014
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP BIONUTRIEN AMA1 DAN PBAG1 UNTUK
PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bahan – bahan kimia dalam peningkatan hasil produksi pertanian (Desyartika, 2011).
Kajian terhadap bionutrien telah banyak dilakukan sampai saat ini diantaranya yaitu bionutrien AMA dan PBAG. Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, penggunaan bionutrien memberikan efek yang positif terhadap laju pertumbuhan tanaman. Bionutrien AMA terbukti dapat
meningkatkan laju pertumbuhan tanaman cabai merah keriting (Capsium Anmum
L.) pada dosis 2% sebesar 0.1701 minggu-1 (Zainaldi, 2011). Pada tanaman padi bionutrien AMA1 dapat meningkatkan laju pertumbuhan sebesar 0.0752 minggu-1
dan hasil panen massa padi kering sebesar 32.416 gram pada dosis 15 ml/L dan bionutrien AMA2 memiliki laju pertumbuhan padi sebesar 0.1030 minggu-1 dan
hasil panen massa padi kering sebesar 37.017 gram pada dosis 100 ml/L (Garnadi, 2013). Bionutrien PBAG2 dosis 10% memberikan pengaruh terhadap laju
pertumbuhan tanaman padi dengan konstanta laju pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 0,1181 minggu-1 dan hasil panen massa padi kering sebesar 30.6520 gram (Nugraha, 2013). Sedangkan untuk bionutrien PBAG1 pada dosis 0.5%
memberikan pengaruh terhadap laju pertumbuhan padi sebesar 0.1154 minggu-1 dan hasil panen berat padi kering sebesar 30.6880 gram (Nurfitriana, 2013). Dengan data tersebut bahwa penggunaan bionutrien AMA dan PBAG dapat mempengaruhi laju pertumbuhan tanaman dan hasil panen padi.
Penelitian sebelumnya telah dilakukan penambahan ion logam terhadap bionutrien yang diaplikasikan terhadap tanaman padi. Bionutrien BDI pada dosis 100 mL/L dengan penambahan ion logam (Ca2+, Mg2+, Zn2+, Mn2+, Cu2+ dan Fe2+) dapat meningkatkan laju pertumbuhan tinggi tanaman yaitu sebesar 0.0940
minggu-1. Sedangkan untuk hasil panen terbanyak terdapat pada padi yang diberikan bionutrien BDI dosis 10 mL/L dengan massa total padi kering sebanyak
42.0809 gram (Harris, 2013).
3
Pakih, 2014
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP BIONUTRIEN AMA1 DAN PBAG1 UNTUK
PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perkembangan dan hasil panen tanaman padi (Harris, 2013). Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan terhadap bionutrien lain yaitu: bionutrien PBAG1 dan
AMA1 dengan penambahan ion logam yang sama (Ca2+, Mg2+, Zn2+, Mn2+, Cu2+
dan Fe2+). Hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian bionutrien dengan penambahan ion logam terhadap tanaman padi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukan diatas, permasalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut :
a) Gugus fungsi apa sajakah yang terkandung dalam bionutrien AMA1 dan
bionutrien PBAG1?
b) Bagaimanakah pengaruh dari penambahan ion logam Ca2+, Mg2+, Zn2+, Mn2+, Cu2+ dan Fe2+ terhadap bionutrien AMA1 dan PBAG1 pada laju
pertumbuhan tanaman padi gogo?
c) Bagaimanakah pengaruh dari penambahan ion logam Ca2+, Mg2+, Zn2+, Mn2+, Cu2+ dan Fe2+ terhadap bionutrien AMA1 dan PBAG1 pada hasil
panen tanaman padi gogo?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mencari informasi tentang :
4
Pakih, 2014
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP BIONUTRIEN AMA1 DAN PBAG1 UNTUK
PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.4 Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan penambahan ion logam terhadap bionutrien AMA1 dan PBAG1 dapat memperkaya nutrisi pada bionutrien yang
Pakih, 2014
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP BIONUTRIEN AMA1 DAN PBAG1 UNTUK
PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian
Lokasi pengambilan simplisia PBAG di peroleh di daerah Cimahi dan simplisia AMA diperoleh di daerah Cimahi dan Cibereum. Sedangkan tanaman
uji diperoleh dari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi). Penelitian berlangsung selama 9 bulan mulai dari bulan Maret 2013 sampai November 2013. Penelitian dibagi menjadi tiga tahap yaitu pertama tahap preparasi sampel, tahap kedua analisis sampel dan tahap terakhir aplikasi. Tahap pertama dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan dan tahap kedua di Laboratorium Instrumen Kimia FPMIPA UPI Bandung. Sedangkan tahap ketiga yaitu aplikasi dilakukan disekitar gedung A FPMIPA UPI.
3.2 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : gunting, blender, botol sampel, neraca analitik, pemanas listrik (heater), pompa vakum, mikropipet (2ml, 5 l dan 10 ml), gelas kimia (250 ml, 1 L, 2 L dan 3 L), labu Erlenmeyer berpenghisap, mistar, kertas label, kertas saring, spatula, labu ukur ( 100 ml, 1 L), corong pendek, corong plastik, batang pengaduk, evapolator, penyaring Buchner, pipet tetes, kaca arloji, botol semprot, cangkul, sendok tembok, meteran, plastic wrap, polynet, bambu, plastik polietilen dan kantung trace bag.
Bahan atau zat-zat kimia yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : Metanol, pupuk urea, TSP, ponska, pupuk kompos, air suling (aquades), larutan induk ion logam Ca2+, Mg2+, Fe2+, Cu2+, Mn2+, Zn2+
3.3 Alur Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama yaitu
20
Pakih, 2014
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP BIONUTRIEN AMA1 DAN PBAG1 UNTUK
PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1. Alur penelitian tahap preparasi bionutrien
Tahap kedua analisis gugus fungsi sampel simplisia dan hasil ekstraksi AMA dan PBAG dengan menggunakan instrumen FTIR. Alur penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.2
Simplisia AMA dan Simplisia PBAG
Maserat
Dibersihkan
Dikeringkan 2-4 minggu
Dihaluskan
Dimaserasi dengan pelarut metanol selama seminggu
Disaring
Dijenuhkan hingga mencapai 20 % dari volume awal
Bionutrien AMA1 dan Bionutrien PBAG1
Sampel diuapkan sampai jenuh
tidak mengandung air.
Pellet KBr di buat dengan mencampurkan sampel yang dianalisis dengan KBr murni.
Sampel dikarakterisasi dengan
Instrumen FTIR
Data FTIR
Bionutrien AMA1 dan Bionutrien PBAG1 Simplisia AMA dan Simplisia PBAG
Sampel dikeringkan sampai kering
tidak mengandung air.
Sampel kering dihaluskan untuk
dianalisis
Pellet KBr di buat dengan mencampurkan sampel yang dianalisis dengan KBr murni.
Sampel dikarakterisasi dengan
21
Pakih, 2014
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP BIONUTRIEN AMA1 DAN PBAG1 UNTUK
PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2. Alur penelitian tahap analisis sampel
Tahap ketiga yaitu aplikasi, kedua ekstrak bionutrien PBAG1 dan AMA1
dibuat dalam variasi dosis yang ditentukan, setiap variasi dosis ditambahkan larutan ion logam ( Ca2+ 1 ppm, Mg2+ 2 ppm, Fe2+ 2 ppm, Cu2+ 1 ppm, Mn2+ 1 ppm, Zn2+ 1 ppm) yang kemudian diaplikasikan terhadap tanaman padi gogo. Bagan alur penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3. Alur penelitian tahap aplikasi
Diberikan
Setiap dosis diaplikasikan terhadap 4 tanaman padi pada masing masing dosis
Pengolahan Data
Pengamatan tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah malai dan
hasil panen
Bionutrien AMA1 dan Bionutrien PBAG1
22
Pakih, 2014
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP BIONUTRIEN AMA1 DAN PBAG1 UNTUK
PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.3.1 Tahap Preparasi Sampel
3.3.1.1 Ekstraksi Bionutrien AMA1 dan PBAG1
Bionutrien AMA1 dan PBAG1 diperoleh dengan cara pengeringan simplisia
AMA dan PBAG. Pengeringan simplisia AMA dan PBAG dilakukan selama ± 2 -
4 minggu, pengeringan ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung. Massa simplisia AMA dan PBAG kering adalah ±30% dari massa simplisia AMA
dan PBAG basah. Simplisia AMA dan PBAG yang telah kering kemudian dihaluskan dan di maserasi dengan pelarut metanol. Proses maserasi ini dilakukan
selama 7 hari, setelah 7 hari maserat PBAG1 dan AMA1 disaring. Filtrat dikisatkan dengan cara penguapan sampai volumenya sampai 20% dari volume
awal.
3.3.1.2Pembuatan Larutan Ion Logam (Ca2+, Mg2+, Fe2+, Cu2+, Mn2+, Zn2+).
Ion logam merupakan suatu unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan, perkembangan dan produksi tanaman. Dalam pembuatannya ion logam yang ditambahkan bersamaan dengan variasi dosis bionutrien terbuat dari senyawa logam yang mudah larut dalam air, masing-masing ion logam dibuat larutan induknya untuk persediaan. Pembuatan larutan induk dibuat dalam konsentrasi yang lebih tinggi untuk setiap logam, logam ditimbang dengan massa yang sudah dihitung dan dilarutkan hingga volume yang diinginkan. Ion logam yang digunakan yaitu Ca2+,Mg2+, Fe2+, Cu2+, Mn2+, Zn2+ yang ditambahkan ke setiap variasi dosis kelompok bionutrien AMA1 dan PBAG1 dengan cara
dilakukan pengenceran dari larutan induk dari ion logam tersebut sesuai dosis
yang ditentukan.
Larutan induk dibuat dengan melarutkan senyawa logam yang mengandung
23
Pakih, 2014
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP BIONUTRIEN AMA1 DAN PBAG1 UNTUK
PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
konsentrasi 1000 mg/L. Rincian pembuatan larutan ion logam dapat dilihat di Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1. Ion logam untuk aplikasi
Ion Logam Senyawa Induk
Massa yang
3.3.2 Tahap Analisis Sampel dengan FTIR
Simplisia dan bionutrien AMA1 dan PBAG1 dianalisis gugus fungsional
yang terkandung didalamnya menggunakan FTIR. Pada preparasi sampel dari
kedua simplisia dilakukan pengeringan sampai kandungan air dalam simplisia
tersebut hilang. Sedangkan untuk sampel bionutrien AMA1 dan PBAG1 dilakukan
penguapan sampai sampel berbentuk pasta berwarna hitam.
Sebelum dianalisis, pellet KBr dibuat terlebih dahulu dengan cara
mencampurkan masing-masing simpilisia dan bionutrien AMA1 dan PBAG1
dengan KBr murni. Pellet KBr-AMA1 dan pellet KBr-PBAG1 tersebut dianalisis
menggunakan spektrofotometer FTIR tipe Shimadzu FTIR-8400 di Laboratrium
Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
3.3.3 Tahap Aplikasi Tanaman Padi Gogo
Tahap aplikasi dilakukan pada jenis tanaman padi gogo varietas Towuti. Tanaman uji ini diperoleh di Balai Besar Penelitian Padi Sukamandi Subang.
24
Pakih, 2014
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP BIONUTRIEN AMA1 DAN PBAG1 UNTUK
PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bionutrien (AMA1 dan PBAG1) yaitu terdiri 6 kelompok dengan dosis yang
berbeda, 1 kelompok untuk kontrol dan 1 kelompok untuk blanko.
Perlakuan terhadap tanaman padi untuk bionutrien AMA1 bisa dilihat pada
Tabel 3.2:
Tabel 3.2. Kelompok tanaman dan perlakuan dengan bionutrien AMA1
No. Kelompok Tanaman Perlakuan
1 Tanaman 1 ( T1) diberi bionutrien dengan dosis 0.25 % dengan
6 Tanaman 6 ( T6) Kontrol positif diberi pupuk urea, Phonska dan TSP
7 Tanaman 7 ( T7) Blanko
25
Pakih, 2014
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP BIONUTRIEN AMA1 DAN PBAG1 UNTUK
PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Perlakuan terhadap tanaman padi untuk bionutrien PBAG1 dapat dilihat
pada Tabel 3.3 :
Tabel 3.3. Kelompok tanaman dan perlakuan dengan bionutrien PBAG1
No. Kelompok Tanaman Perlakuan
1 Tanaman 1 ( T1) diberi bionutrien dengan dosis 0.25 % dengan
Secara keseluruhan total perlakuan terdiri 14 kelompok dosis bionutrien dengan masing masing kelompok terdiri dari 4 pot tanaman dan kelompok
bionutrien (AMA1 dan PBAG1) yang diberi perlakuan tanpa penambahan logam
26
Pakih, 2014
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP BIONUTRIEN AMA1 DAN PBAG1 UNTUK
PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.4. Denah perlakuan di pot saat aplikasi
Pot yang akan ditanami benih dsiapkan media tanam yaitu tanah dan pupuk kompos dengan perbandingan 2:1. Pemberian bionutrien pada tanaman padi dilakukan dengan cara penyemprotan pada waktu pagi hari setiap minggunya dan dimulai aplikasi pada 17 hari setelah tanam.
Pengamatan dilakukan terhadap tanaman padi pada saat mulai aplikasi sampai panen. Variabel pengamatan yang diamati terhadap tanaman padi meliputi:
1. Tinggi tanaman.
2. Jumlah anakan tanaman padi. 3. Jumlah malai tanaman padi
4. Total massa tanaman padi yang dihasilkan perkelompok tanaman padi 5. Massa 1000 butir gabah padi yang dihasilkan perkelompok tanaman padi.
T1
Pakih, 2014
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP BIONUTRIEN AMA1 DAN PBAG1 UNTUK
PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil analisis gugus fungsi dengan FTIR diperoleh untuk bionutrien AMA1 memiliki gugus fungsi OH, CH stretching, C=C, CH bending dan
CN, sedangkan bionutrien PBAG1 memiliki gugus fungsi O-H, CH
stretching, C=O, C=C, CH bending, C-O dan C-N.
2. Konstanta laju pertumbuhan tertinggi yaitu untuk bionutrien AMA1 dosis
0.5 % dan PBAG1 dosis0.25 % masing-masing sebesar 0.1280 minggu-1
dan 0.1190 minggu-1.
3. Hasil panen terbanyak terdapat pada bionutrien AMA1 0.5 % dan PBAG1
2.5 % dengan penambahan ion logam dengan total massa gabah kering masing-masing seberat 84.4192 g dan 108.3353 g. Sedangkan massa 1000 butir gabah kering terberat ditemukan pada bionutrien AMA1 dosis 0.5 %
sebesar 23.1516 g dan bionutrien PBAG1 dosis 2.5 % sebesar 24.2195 g
5.2 Saran
Untuk pemanfaatkan bionutrien AMA1 dan PBAG1 dengan penambahan ion
logam disarankan :
1. Melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh penambahan variasi konsentrasi ion logam tertentu untuk memperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman padi gogo terbaik.
67
67 Pakih, 2014
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP BIONUTRIEN AMA1 DAN PBAG1 UNTUK
PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pakih, 2014
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP BIONUTRIEN AMA1 DAN PBAG1 UNTUK
PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
A, Kasno. (2009). Jenis dan Sifat Pupuk Anorganik. Balai Penelitian Tanah.Bank Pengetahuan Padi Indonesia.
Aisyah. (2010). Pengertian Pupuk. [Online]. Tersedia di: http://nasih.wordpress.com/2010/06/08/pengertian-pupuk. Diakses tanggal 19 September 2013.
Anand, S. (2010). Plant Growth and Development. [Online]. Tersedia di:
http://textbook.anand.net/ncert/class-11/biolgy/15-plant-growth-and-development. Diakses tanggal 15 November 2013.
Anien. (2011). Unsur Makro dan Mikro Pada Tumbuhan. [Online]. Tersedia di: http://anieensama.wordpress.com/2011/07/26/unsur-makro-dan-mikro-pada-tumbuhan/ . Diakses tanggal 19 November 2013.
Arraudeau, M.A & Vergara, Bs. (1988). A Farmer’s Primer on Growing Upland
Rice.Filipina: International Rice Research institute and french Institute For
Tropical Food Crop Research (IRAT).
Aisyah. (2010). Kesuburan Tanah. [Online]. Tersedia di: http://nasih.wordpress.com/2010/11/01/page/4. Diaskes tanggal 19 November 2013.
Basyir, A; Punarto; Suyamto & Supriyatin. (1995). Padi Gogo. Malang: Balai Penelitian Tanaman Pangan Malang.
Castellan, G. W. (1983). Physical Chemistry. New York: Addison-Wesley Publishing Company, Inc.
Ciptadi, D. (2009). Pengaruh Aplikasi Berbagai Sumber Pupuk Organik
Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Padi Gogo (Oryza sativa L.).
68
Pakih, 2014
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP BIONUTRIEN AMA1 DAN PBAG1 UNTUK
PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Desyartika, I. ( 2011). Kajian Tentang Potensi Maserat Tumbuhan ISM sebagai
Bionutrien dan Aplikasinya dalam Budidaya Tanaman Cabai Merah
Keriting (Capcisum Annum var. Longum). (Skripsi). Sarjana pada FPMIPA
UPI, Bandung.
Garnadi, G. (2013). Pengaruh Bionutrien AMA1 dan AMA2 Terhadap Tanaman
Padi (Oryza Sativa). (Skripsi). Sarjana pada FPMIPA UPI, Bandung.
Hadisuwito, S. (2008). Membuat Pupuk Kompos Cair. Jakarta: PT Agromedia Pustaka.
Harris, S. (2013). Pengaruh Bionutrien BDI Dengan Penambahan Ion Logam
Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Padi (Oryza sativa
L.). (Skripsi). Sarjana pada FPMIPA UPI, Bandung.
Hasanah, I. (2007). Bercocok Tanaman Padi. Jakarta: Azka Mulia Media.
Iwan. (2012). Makro dan Mikro Nutren pada Tumbuhan. [Online]. Tersedia di: http://biologiflash.blogspot.com/2012/09/makro-dan-mikro-nutrien-pada-tumbuhan.html. Diakses tanggal 15 November 2013.
Kurniasih, E. (2009). Kajian Tentang Potensi Tanaman RSP-GE Sebagai Bahan
Dasar Pembuatan Bionutrien yang Diaplikasikan pada Tanaman Pakcoy
(Brassica rapa). (Skripsi). Sarjana pada FPMIPA UPI, Bandung.
Lestari, Endang Gati. (2008). Kultur Jaringan. Menjawab Persoalan Pemenuhan
Kebutuhan Akan Peningkatan Kualitas Bibit Unggul dan Perbanyakan
Secara Besar Besaran. Bogor: Penebit Akademia.
McCauley, A., Jones, C., & Jacobsen, J. (2003). Nutrient Management Module
69
Pakih, 2014
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP BIONUTRIEN AMA1 DAN PBAG1 UNTUK
PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Noertjahyani & Sondari, N. (2012). Respon Pertumbuhan Serapan N dan Hasil
Padi Gogo Akibat Aplikasi Zeolit Berbeda Ukuran dan Takaran Pupuk N
pada Inceptisol Jatinangor.: (Skripsi). Sarjana pada Fakultas Pertanian
Universitas Winaya Mukti, Sumedang.
Nugraha, G. (2013). Kajian Potensi Bionutrien PBAG Terhadap Pertumbuhan
Padi (Oryza Sativa L). (Skripsi). Sarjana FPMIPA UPI, Bandung.
Nurfitriana, A. (2013). Karakterisasi dan Uji Potensi Bionutrien PBAG Yang
Diaplikasikan Pada Tanaman Padi (Oryza sativa): (Skripsi). Sarjana pada
FPMIPA UPI, Bandung.
Nurzaman, H. (2010). Kajian Tentang Potensi Dual Bionutrien CAF dan MHR
yag Diaplikasikan pada Tanaman Kentang (Solanum Tuberosun L.).
(Skripsi). Sarjana pada FPMIPA UPI, Bandung.
Oktaviani, M. (2011). Penggunaan Metode Freezing (-4oC) dengan Konsentrasi DMSO 5% untuk Preservasi Strain-Strain Nostoc [Vaucher 1803] Bornet Et
Flahault 1886. (Skripsi). Departemen Biologi FMIPA UI, Depok.
Simanullang, dkk. (2010). Padi Gogo. Sukamandi: Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Simanungkalit, R. D. M. & D. A. Suradikarta. (2006). Pupuk Organik dan Pupuk
Hayati. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya
Lahan Pertanian Bogor.
Soeriaatmadja, R. E. (1979). Ilmu Lingkungan. Bandung : Penerbit ITB Bandung. Surya Perdana, A.(2008). Budidaya Padi Gogo. Yogyakarta:Universitas Gajah
70
Pakih, 2014
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM TERHADAP BIONUTRIEN AMA1 DAN PBAG1 UNTUK
PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Zainaldi, A. (2011). Kajian Tentang Potensi Maserat Tumbuhan AMA Sebagai
Bahan Dasar Bionutrien Yang Di Aplikasikan Pada Tanaman Cabai Merah
Keriting (Capcisum Annum var. Longum). (Skripsi). Sarjana pada FPMIPA