• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA: Penelitian Tindakan Kelas pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN Jenet Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012-2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA: Penelitian Tindakan Kelas pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN Jenet Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012-2"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN Jenet Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2012-2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Muhammad Didan Alawi 0908184

(2)

Muhammad Didan Alawi, 2013

Penerapan Metode Eksperimen Pada Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa 2013

Penerapan Metode Eksperimen

pada Pembelajaran IPA untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

pada Materi Pesawat Sederhana

Oleh

Muhammad Didan Alawi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Muhammad Didan Alawi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

Muhammad Didan Alawi, 2013

Penerapan Metode Eksperimen Pada Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa ABSTRAK

Penerapan Metode Eksperimen Pada Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Peswat Sederhana (Penelitian Tindakan Kelas Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN Jenet Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur)

Adapun yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Jenet Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur tahun pelajaran 2012/ 2013 yang terdiri dari 37 siswa.

Penelitian ini bertitik tolak dari hasil pengamatan dan observasi awal selama mengajar di kelas V SD Negeri Jenet Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur. Dari hasil penelitian awal tersebut didapat bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas V sangat rendah. hal tersebut ditunjukan dengan hanya 35% atau hanya 13 orang dari 37 orang yang tuntas belajar mencapai KKM yang ditetapkan yakni 65.

Dari masalah tersebut, peneliti merasa perlu memperbaiki pembelajaran dengan menerapkan metode Eksperimen dalam pembelajaran IPA materi pesawat sederhana merumuskan sub pokok bahasan menjadi : Bagaimana perencanaan

pembelajaran IPA menggunakan Metode Eksperimen pada materi “Pesawat Sederhana” di kekas V SDN Jenet?. Bagaimana penerapan metode eksperimen

dalam pembelajaran IPA tentang materi “Pesawat sederhana di kelas V SDN

Jenet?. Apakah Penerapan metode eksperimen mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang pesawat sederhana di kelas V SD?

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif analisis dengan model penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari tiga siklus penelitian yang meliputi empat langkah inti dalam setiap siklus nya yaitu perencaan (plan), tindakan (act), observasi (observe) dan refleksi (reflection). Serta menggunakan instrumen penelitian berupa RPP, tes, pedoman observasi, dan pedoman wawancara.

Dari hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa kelas V SDN Jenet ialah kurang menariknya pembelajaran yang dilaksanakan sebelumnya. kesimpulan tersebut diperoleh dari hasil perbanbingan antara prosentase hasil belajar siswa sebelum diterapkan metode eksperimen dan dapat disimpulkan juga bahwa penerapan metode eksperimen efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Jenet Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur.

(5)

ABSTRACT

Application of Experimental Methods In Learning Science to Improve Student Results on Simple peswat Materials (Classroom Action Research In Science Subjects in Class V SDN Jenet Cikalongkulon Cianjur District).

The subject of the study is the fifth grade students of elementary school Jenet Cikalongkulon Cianjur District school year 2012/2013 which consisted of 37 students.

This study starts from the observation and preliminary observations during teaching in the fifth grade elementary school Jenet Cikalongkulon Cianjur District. From the results of these early studies found that student learning outcomes in science learning in class V is very low. it is shown with only 35% or only 13 people of the 37 people who thoroughly studied the reach set KKM 65.

Of these problems, researchers feel the need to improve learning by applying the method of experiment in science teaching materials to formulate a simple plane into sub subject: How science lesson plans using the method of experiment on matter "Plane Simple" in Kekas SDN Jenet?. How the application of the experimental method in science teaching on the matter "a simple aircraft in class V SDN Jenet?. Is the application of experimental methods to improve student learning outcomes in science learning about simple machines in class V SD?

In this study, the authors use descriptive research analysis with a model classroom action research (CAR), which consisted of three cycles of study which includes four core steps in each of its cycle ie planning (plan), action (act), observation (observe) and reflection (reflection). And using research tools such as lesson plans, tests, observation, and interview guides.

From these results we concluded that the factors leading to low yields Elementary fifth grade students are less interesting learning Jenet implemented previously. The conclusions derived from the results of perbanbingan between the percentage of student learning outcomes before implementation and experimental methods can also be concluded that the application of the experimental method is effective in improving student learning outcomes SDN classes Jenet Cikalongkulon Cianjur district.

(6)

Muhammad Didan Alawi, 2013

Penerapan Metode Eksperimen Pada Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa DAFTAR ISI

ABSTARK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Hipotesis Tindakan ... 8

F. Definisi Operasional ... 8

BAB II PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ... 9

(7)

1. Pengertian IPA ... 9

2. Tujuan IPA Diajarkan di Sekolah Dasar ... 11

3. Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Alam ... 12

B. Penerapan Metode Eksperimen pada Pembelajaran IPA ... 14

1. Pengertian Metode Eksperimen ... 14

2. Keunggulan Metode Eksperimen ... 15

3. Kelemahan Metode Eksperimen ... 16

4. Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menggunakan Metode Eksperimen ... 17

5. Prosedur Pengguunaan Metode Eksperimen ... 18

6. Tahapan Eksperimen ... 19

C. Hasil Belajar Siswa... 20

D. Materi Pembelajaran tentang Pesawat Sederhana ... 23

1. Pengertian Pesawat Sederhana ... 23

2. Pengungkit ... 24

E. Keraangka Berpikir Penelitian ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 27

(8)

Muhammad Didan Alawi, 2013

Penerapan Metode Eksperimen Pada Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

F. Instrumen ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Deskripsi Tentang Sekolah ... 36

1. Sejarah Berdirinya SD Negeri Jenet ... 36

2. Keadaan Guru SD Negeri Jenet ... 36

3. Keadaan Siswa SD Negeri Jenet ... 37

4. Keadaan Sarana dan Prasarana ... 38

5. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ... 39

B. Hasil Penelitian ... 39

1. Siklus I ... 39

2. Siklus II ... 48

3. Siklus III ... 56

C. Pembahasan ... 66

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 70

A. Simpulan ... 70

B. Rekomendasi ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 73

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 75

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Keadaan Guru SD Negeri Jenet ... 37

Tabel 4.2 Keadaan Siswa SD Negeri Jenet ... 38

Tabel 4.3 Keadaan Sarana dan Prasarana ... 38

Tabel 4.4 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ) ... 39

Tabel 4.5 Tanggapan Observer Terhadap Aktifitas Guru pada Siklus I ... 44

Tabel 4.6 T nggapan Observer Terhadap Aktivitas Siswa pada Siklus I ... 44

Tabel 4.7 Daftar Nilai Hasil Tes Siklus I ... 47

Tabel 4.8 Tanggapan Observer Terhadap Aktifitas Guru pada Siklus II ... 52

Tabel 4.9 T nggapan Observer Terhadap Aktivitas Siswa pada Siklus II ... 53

Tabel 4.10 Daftar Nilai Hasil Tes Siklus II ... 55

Tabel 4.11 Tanggapan Observer Terhadap Aktifitas Guru pada Siklus III ... 60

Tabel 4.12 T nggapan Observer Terhadap Aktivitas Siswa pada Siklus III ... 61

Tabel 4.13 Daftar Nilai Hasil Tes Siklus III ... 63

(10)

Muhammad Didan Alawi, 2013

Penerapan Metode Eksperimen Pada Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Perolehan Siswa pada Siklus I ... 48

Grafik 4.2 Perolehan Siswa pada Siklus II ... 56

Grafik 4.3 Perolehan Siswa pada Siklus III ... 64

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pengunggkit Jenis Pertama ... 25

Gambar 2.2 Pengunggkit Jenis Kedua ... 25

Gambar 2.3 Pengunggkit Jenis Ketiga ... 26

(12)

Muhammad Didan Alawi, 2013

Penerapan Metode Eksperimen Pada Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa DAFTAR LAMPIRAN

- Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 85

- LKS ... 90

- Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 105

- LKS ... 111

- Tes Formatif ... 114

- Lembar Observasi ... 118

- Lembar Wawancara ... 120

- Dokumentasi ... 121

Lampiran 2 ( Dokumen Siklus III) ... 122

- Silabus ... 124

(13)

- LKS ... 130

- Tes Formatif ... 136

- Lembar Observasi ... 142

- Lembar Wawancara ... 145

(14)

1

Muhammad Didan Alawi, 2013

Penerapan Metode Eksperimen Pada Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke

waktu begitu pesat, sehingga berdampak kepada jalannya proses penerapan pendidikan. Pendidikan yang dilaksanakan harus mampu mengikuti perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi tersebut. Proses

menerapkan ilmu pengetahuan serta teknologi kepada peserta didik dalam pelaksanaannya diperlukan adanya suatu strategi, penggunaan pendekatan yang

tepat, lingkungan belajar yang nyaman, serta penggunaan pendekatan yang relevan, serta mampu membangkitkan motivasi kepada peserta didik.

Dalam proses pendidikan selalu terjadi perubahan tingkah laku, bukan saja

perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, tetapi lebih dari itu perubahan yang diharapkan meliputi prubahan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

Seorang guru mengajarkan IPA bukan hanya mentransferkan materi yang termuat dalam teks IPA yang merupakan dimensi “produk” saja, tetapi ada yang teramat

penting yaitu dimensi “proses” yang harus dilaksanakan melalui penelitian dan

percobaan.

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai bagian dari pendidikan umumnya, memiliki peran penting dalam menghasilkan manusia yang berkualitas,

(15)

2

Salah satu usaha yang dilakukan dalam pembelajran IPA adalah melakukan pendekatan keterampilan proses untuk membuktikan sesuatu hal yang kurang dimengerti, dipahami, dan masih menimbulkan rasa kurang percaya.

Dengan pendekatan keterampilan proses peserta didik dapat mengembangkan ide dan konsep yang belum diketahui secara bersama-sama.

Pada umumnya pembelajaran IPA khususnya di SDN Jenet disajikan secara verbal melalui kegiatan ceramah dengan keterlibatan siswa secara minim dan kurang menarik minat siswa. Upaya melibatkan siswa melakukan percobaan

masih kurang, mengembangkan diskusi kelompok maupun diskusi kelas juga masih kurang, sehingga pemahaman siswa terhadap suatu konsep masih rendah.

Penggunaan strategi pembelajaran yang konvensional dimana guru berperan sebagai pusat ilmu pengetahuan proses pembelajaran hanya sebatas transfer of knowlegde.

Rendahnya hasil pembelajaran siswa pada materi pembelajaran pesawat sederhana dimungkinkan oleh hal-hal sebagai berikut:

1. Penggunaan strategi pembelajaran yang berpusat pada guru.

2. Keterlibatan siswa selama pembelajaran kurang aktif. 3. Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar kurang

(16)

3

Muhammad Didan Alawi, 2013

Penerapan Metode Eksperimen Pada Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dari Kriteria Ketuntasan Minimal 65 yang mencapai KKM 10 orang. Salah satu faktor yang mempengaruhi pembelajaran IPA guru lebih banyak berceramah sehingga siswa menjadi cepat bosan dan menyebabkan hasil belajar IPA rendah.

Hal itu ditambah dengan pendapat siswa bahwa pelajaran IPA dianggap sulit, sehingga tidak menarik untuk belajar dan berdampak pada rendahnya hasil belajar

yang diperoleh siswa.

Hal tersebut, diperkirakan karena kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep belajar siswa. Mereka menggangap pelajaran IPA sulit dipahami. Untuk

anak-anak yang taraf berpikirnya masih pada tingkat konkret, maka semua yang diamati, diraba, dicium, dilihat, didengar, dan dikecap akan kurang berkesan kalau

sesuatu itu diceritakan, karena merka belum dapat menyerap hal yang bersifat abstrak. Perlu diketahui bahwa tingkat pemahaman tiap-tiap siswa tidak sama, sehingga kecepatan siswa dalam mencerna bahan pengajaran berbeda.

Berdasarkan pengamatan awal peneliti di SDN Jenet , dalam proses pembelajaran IPA kurang adanya pendekatan, media, dan metode yang tepat, sehingga cenderung guru yang aktif dan siswa pasif. Tugas utama guru adalah mengelola

proses belajar dan mengajar, sehingga terjadi interaksi aktif antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa. Interaksi tersebut sudah barang tentu akan

mengoptimalkan pencapaian tujuan yang dirumuskan. Usman (2000:4) menyatakan bahwa proses belajar dan mengajar adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas hubungan timbal balik

yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk tujuan tertentu. Senadan dengan Usman, Suryosubroto (1997:19) mengatakan bahwa proses belajar dan mengajar

(17)

4

kegiatan sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam suatu edukatif untuk mencapai tujuan tertentu yakni pengajaran. Mengacu dari kedua pendapat tersebut, maka proses belajar mengajar yang aktif ditandai dengan

adanya keterlibatan siswa secara komperhensif, baik fisik, mental, maupun emosionalnya. Pelajaran IPA misalnya diperlukan kemampuan guru dalam

mengelola proses belajar dan mengajar sehingga keterlibatan siswa dapat optimal, yang pada akhirnya berdampak perolehan hasil belajar. Hal tersebut, sangat penting karena dalam kehidupan sehari-hari, siswa tidak akan pernah lepas dengan

dunia IPA, yang dekat dengan aktifitas kehidupan mereka.

Salah satau hasil penelitian yang dilakukan oleh Senior Secondary

Education Project 2006 memperlihatkan bahwa dalam proses belajar dan

mengajar, guru berperan dominan dan informasi hanya berjalan satu arah dari guru ke siswa, sehingga siswa sangat pasif. Untuk itu dalam pembelajaran

diperlukan metode yang sesuai dengan tingak perkembangan siswa. Dengan demikian pemilihan metode yang tepat dan efektif sangat diperlukan. Sebagaimana pendapat Sudjana (1987:76), bahwa peranan metode mengajar

sebagai alat untuk menciptakan proses belajar dan mengajar.

Dalam metode eksperimen, guru dapat mengembangkan keterlibatan fisik

(18)

5

Muhammad Didan Alawi, 2013

Penerapan Metode Eksperimen Pada Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa atau kondisi pembelajaran yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan juga perilaku yang inovatif dan kreatif.

Pembelajaran dengan metode eksperimen melatih dan mengajar siswa

untuk belajar konsep fisika sama halnya dengan seorang ilmuwan fisika. Siswa belajar secara aktif dengan mengikuti tahap-tahap pembelajarannya. Dengan

demikian, siswa akan menemukan sendiri konsep sesuai dengan hasil yang diperoleh selama pembelajaran IPA yang membawa siswa belajar dalam suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan. Siswa akan lebig bebas dalam

menemukan berbagai pengalaman baru dalam belajarnya, sehingga diharapkan dapat tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa.

Dalam kegiatan belajar siswa, guru berperan sebagi penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau dibimbing (Bobby dan Herrnacki, 2001:14). Proses interaksi ini akan berjalan baik apabila siswa

banyak aktif dibandingkan guru. Sehubungan dengan hal tersebut dalam kesempatan ini akan dicobakan Metode Eksperimen untuk pembelajaran IPA kelas V di SDN Jenet Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : “Bagaimana penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pesawat sederhana?”

(19)

6

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPA menggunakan penerapan Metode Eksperimen pada materi “Pesawat Sederhana” di kelas V SDN Jenet?

2. Bagaimana pelaksanaan Pembelajaran IPA dengan menerapkan metode

eksperimen tentang materi “Pesawat sederhana di kelas V SDN Jenet?

3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas di kelas V setelah mengikuti pembelajaran IPA materi Pesawat Sederhana melalui penerapan metode eksperimen ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini sesuai dengan permasalahan

yang telah dikemukakan, yaitu ;

1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran IPA menggunakan penerapan Metode Eksperimen pada materi “Pesawat Sederhana” di kekas V SDN

Jenet?

2. Mendeskripsikan pelaksanaan Pembelajaran IPA dengan menggunakan

penerapan metode eksperimen tentang materi “Pesawat sederhana di kelas V SDN Jenet?

(20)

7

Muhammad Didan Alawi, 2013

Penerapan Metode Eksperimen Pada Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peningkatan pembelajaran IPA di sekolah dasar pada umumnya dan pada pembelajran “pesawat sederhana” khususnya. Manfaat penelitian ini diantaranya

adalah:

1. Manfaat penelitian bagi Siswa :

a. Menumbuhkan dan meningkatkan prestasi belajar.

b. Mendorong aktivitas siswa untuk terlibat secara fisik, mental dan emosional dalam pembelajaran.

c. Menumbuhkan keberanian bertanya dan mengeluarkan pendapat. 2. Manfaat penelitian bagi Guru :

a. Sebagai wahana bagi guru untuk meningkatkan kesadaran dalam memperbaiki kualitas pembelajaran.

b. Meningkatkan kemampuan guru dalam mengaktifkan siswa.

c. Meningkatkan kualitas profesionalisme guru dalam pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.

3. Manfaat penelitian bagi Sekolah :

a. Dapat dipergunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian sejenis sesuai konteks dalam penelitian ini.

b. Dapat meningkatkan kualitas sekolah. 4. Manfaat penelitian bagi Peneliti :

a. Meningkatkan pemahaman dan pengalaman guru dalam melakukan

Penelitian Tindakan Kelas.

b. Meningkatkan kemampuan dalam menganalisa permasalahan yang

(21)

8

c. Mengakomodasi berbagai permasalahan yang terjadi dalam kelas yang dibimbingnya sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran.

E. Hipotesis Tindakan

Terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan metode eksperimen dapat memudahkan hasil belajar siswa pada Pembelajaran IPA pada materi Pesawat Sederhana.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda terhadap definisi yang disajikan dalam judul penelitian, maka penulis perlu mengklarifikasikan konsep dari variabel- variabel yang ada sebagai berikut :

1. Metode Eksperimen adalah metode belajar mengajar yang sesuai untuk pembelajaran sains dimana siswa diberi kondisi belajar yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan kreativitas secara optimal. Hal

itu terjadi karena siswa diberi kesempatan untuk melakukan percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya dan menuliskan hasil

(22)

9

Muhammad Didan Alawi, 2013

Penerapan Metode Eksperimen Pada Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa adalah bidang studi yang mempelajari dan menelaah serta menganalisa masalah sosial di masyarakat ditinjau dari berbagai aspek kehidupan secara terpadu.

3. Hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes

tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan.

4. Pesawat sederhana adalah alat yang dapat membantu dan meringankan pekerjaan manusia. Pesawat sederhana meliputi tuas/ pengungkit, bidang

(23)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penggunaan PTK ini diharapkan dapat mengembangkan profesionalisme guru

dalam meningkatkan kualitas pendidikan IPA di SD, serta mampu menjalin kemitraan antara peneliti dengan guru SD dalam memecahkan masalah aktual pembelajaran IPA di lapangan. Penelitian ini pada situasi kelas yang lazim disebut

Classroom Action Research. Penelitian tindakan kelas ini merupakan penelitian

reflektif yang dilakuan oleh guru sendiri. Penelitian ini berupa tindakan-tindakan

yang direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi (Suyanto, 1997:3).

Sedangkan model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan MC Taggrat dengan pertimbangan model penelitian ini adalah model

yang mudah dipahami dan sesuai dengan rencana kegiatan yang akan dilakukan peneliti yaitu siklus tindakan. Adapun alur tahapan atau fase pada setiap siklus sebagai berikut:

1. Perencanaan (Plan) 2. Pelaksanaan (Action)

(24)

28

Muhammad Didan Alawi, 2013

kualitas pengajaran yang lebih bermutu. Manfaat diadakannya penelitian tindakan kelas ini adalah inofasi pembelajaran, pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas, peningkatan profesionalisme guru (Suyanto: 1997:9).

Menurut Borg (Suyanto: 1997:8) tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah pengembangan keterampilan guru berdasarkan persoalan-persoalan pembelajaran yang dihadapi guru di kelasnya sendiri. Adapun menurut Kasbolah

(1999:32) tujuan akhir dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kualitas praktek pembelajaran di sekolah, relevansi pendidikan dan efisiensi pendidikan.

B. Langkah-Langkah Penelitian

Langkah-langkah penelitian ini menggunakan model siklus. Model siklus yang dilakukan secara berulang dan berkelanjutan (silkus spiral). Silkus spiral ini mempunyai arti pada setiap tindakan dihadapkan semakin meningkat pencapaian

hasilnya. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan melalui beberapa siklus sebagai upaya untuk menelaah secara menyeluruh masalah yang terjadi fokus penelitian. Peneliti juga menganalisa dari hasil obeservasi pada setiap siklus

dan merefleksikan permasalahn demi permasalahan untuk dijadikan acuan dalam melakukan perbaikan pada siklus berikutnya. Model siklus yang digunakan dalam

(25)

29

Pelaksanaan

Perencanaan

Refleksi

Observasi

Siklus 1

Perencanaan

Observasi

Refleksi

Siklus 2

Pelaksanaan

Perencanaan

Pelaksanaan

Refleksi

(26)

30

Muhammad Didan Alawi, 2013

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: 1. Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan pemantaun keadan siswa yang akan diteliti dan

mempersiapkan semua instrumen. Pada penelitian tindakan kelas ini, digunakan instrumen yaitu:

a. Studi pendahuluan: orentasi, identifikasi masalh, analisis masalah, dan

penyusunan proposal penelitian.

b. Penyerahan dan penanda tanganan proposal kepada dewan skripsi untuk mendapatkan persetujuan melaksanakan penelitian.

c. Pengajuan SK pembimbing dan SK penelitian dari fakultas, setelah itu di lapangan menetapkan peneliti mitra (observer), membangun kesepahaman

antara peneliti dengan observer tentang konsep dan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, topik yang diangkat dalam proses pembelajaran, serta penentuan waktu pelaksanaan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas.

d. Rencana pembelajaran yang disesuaikan dengan tindakan yang akan dilakukan

e. Bahan ajar yang akan disampaikan

f. Media ajar yang akan dipergunakan g. Lembar observasi guru dan siswa

h. Wawancara dengan siswa i. Angket siswa.

j. Mempersiapkan alat evaluasi yang memadai sesuai dengan tindakan yang

(27)

31

2. Pelaksanaan Tindakan

Penelitian dipusatkan pada serangkaian pembelajaran yang dipilih ke dalam tiga siklus tindakan. Pada setiap siklus tindakan diobservasi, dievaluasi dan

direfleksi data-data atau temuan yang berhubungan dengan kinerja guru dalam menggunakan metode eksperimen, dan kinerja siswa mengikuti pembelajaran meliputi:

a. Menyamakan persepsi antara peneliti dengan teman sejawat tentang konsep dan tujuan perbaikan pembelajaran yaitu bagaimana upaya guru untuk meningkatkan pemahaman sebuah cerita secara utuh melalui

penggunaan Metode Eksperimen .

b. Secara kolaboratif menyusun rencana tindakan pembelajaran .

c. Guru mempersiapkan sumber /sarana pembelajara pendukung kegiatan percobaan pada setiap siklus dengan kegiatan KBM berupa tugas untuk membawa beberapa contoh peralatan yang termasuk jenis pengungkit,

buku pelengkap.

d. Menyusun alat observasi berupa lembar observasi terstruktur e. Menyusun skenario pembelajaran.

3. Observasi

(28)

Aspek-32

Muhammad Didan Alawi, 2013

4. Refleksi

Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan. Untuk

memperkuat hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan digunakan data yang berasal dari data observasi. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini digunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus

berikutnya.

C. Setting Penelitian

1. Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri yang ada di

Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Bangunan sekolah menghadap timur dan barat, memiliki halaman yang cukup luas. Gedung yang dimiliki SD Negeri Jenet enam ruang kelas, satu ruang kantor guru yang jadi satu

dengan ruang UKS, dua ruang WC, satu ruang kepala sekolah, satu gedung penjaga sekolah, satu gedung perpustakaan. Tahun berdiri 1981. Mengalami renovasi terakhir 2010 yang menggunakan dana APBD.

2. Kelas

Kelas yang dijadikan penelitian ini adalah kelas V yang berjumlah 37

orang yang terdiri dari 19 orang laki-laki dan 18 orang perempuan. 3. Waktu

Keseluruhan dalam melaksanakan kegiatan penelitian ini terbagi menjadi

(29)

33

kedua, siklus kedua pada tanggal 15 Mei 2013 pada jam pertama dan siklus ketiga pada tanggal 18 Mei 2013 pada jam kedua.

D. Subjek Penelitian

Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam pembelajaran IPA di kelas V Sekolah Dasar Negeri Jenet Pusat Pembinaan TK/SD Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur, semester Genap tahun 2012. Jumlah siswa

yang menjadi subjek penelitian sebanyak 37 orang terdiri dari 19 orang siswa laki-laki dan 18 orang siswa perempuan yang dicantumkan dengan nama insialnya saja supaya kerahasiaan tetap terjaga.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menelaah

semua data yang diperoleh melalui hasil tes, angket, lembar observasi, dan catatan lapangan. Data yang diperoleh pada setiap tindakan menggunakan prinsip triangulasi yaitu sebagai berikut:

1. Data penilaian sebagai sumber.

2. Melakukan studi kasus dari fakta berdasarkan masing-masing sumber data. 3. Melihat hubungan dari fakta yang satu dan yang lain.

(30)

34

Muhammad Didan Alawi, 2013

3. Mentabulasi data, untuk mengetahui frekwensi masing-masing alternatif jawaban yang satu dengan yang lainnya, mempermudah dalam membaca data.

4. Menafsir data, digunakan rumus sebagai berikut: P= (f/n) x 100% P= Persentase jawaban

f= Frekwensi jawaban

n= Banyak respon

F. Instrumen

Untuk pengumpulan data proses dalam tindakan, pengaruh pelaksanaan tindakan dan mengetahui hasil setelah pelaksanaan tindakan di gunakan catatan

yang dikembangkan dalam beberapa instrumen sebagai berikut:

1. RPP, dilakukan guru dalam merencanakan menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sebelum pelaksanaan penelitian

atau pembelajaran.

2. Tes, yang dilakukan dalam penelitian ini ada dua yaitu tes tertulis dan tes unjuk kerja. Tes tertulis bertujuan untuk mengetahui peningkatan

pemahaman siswa mengenai pesawat sederhana berupa soal-soal yang harus dijawab. Tes yang kedua yaitu tes unjuk kerja yang bertujuan

untuk mengatahui kemampuan siswa dalam memahami pesawat sederhana yaitu berupa pedoman penilaian unjuk kerja.

3. Pedoman Observasi, yang dilakukan peneliti, untuk mengamati seluruh

(31)

35

tentang pesawat sederhana. Tujuan tindakan observasi adalah untuk memperoleh data perilaku siswa sehingga didapatkan hasil perubahan perilaku siswa dalam memperbaiki pembelajaran (format observasi

terlampir).

4. Pedoman wawancara, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Yang

diwawancarai oleh peneliti adalah guru dan siswa. Pedoman wawancara ini bisa mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan. Tujuan diadakannya wawancara adalah untuk memperoleh data verbal

atau konfirmasi dari siswa dan guru mengenai penyebab kesulitan siswa dalam memahami materi “Pesawat Sederhana” di kelas V SD

(32)

70

Muhammad Didan Alawi, 2013

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran IPA dengan Menerapkan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan hasil Belajar Siswa di Kelas V SDN Jenet, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur dilaksanakan melalui tiga

siklus dalam tiga tindakan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun sedemikian rupa berdasarkan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan Pembelajaran yang mencakup dan

disesuaikan dengan materi Pesawat Sederhana yang dikembangkan dengan metode eksperimen.

2. Pelaksanaan penelitian ini yakni peserta didik dibimbing, diarahkan melakukan percobaan yang didemonstrasikan guru atau dengan

mengamati fenomena tentang materi atau sub pokok bahasan yaitu pesawat sederhana dan peserta didik tersebut diarahkan untuk mencari informasi tentang materi terkait IPA yakni jenis-jenis

pengungkit.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap siswa kelas V

(33)

71

pembelajaran yang disajikan pada pelaksanaan pembelajaran dan dapat dikatakan mendukung pada proses tersebut. Semua siswa

berperan aktif dalam menyimak pembelajaran yang disampaikan. 3. Pada BAB IV diuraikan dalam grafik ketuntasan tiap siklus terlihat

peningkatan yang signifikan dari siklus I, siswa yang dikatakan tuntas belajar hanya 13 orang dan pada siklus III meningkat sampai dengan 36 orang yang berhasil tuntas setelah melaksanakan tes

evaluasi. Jadi dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan metode eksperimen pada pembelajaran IPA materi

Pesawat Sederhana dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar.

B. Rekomendasi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengaruh positif terhadap upaya peningkatan pembelajaran baik pada mata pelajaran IPA maupun mata

(34)

72

Muhammad Didan Alawi, 2013

penunjang dan pelengkap pembelajaran, supaya pembelajaran dapat terarah dan terkontrol dengan baik.

2. Untuk Guru:

Guru harus dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan metode

pembelajaran yang digunakan. Mungkin bagi guru kelas V yang ingin mencoba menerapkan penggunaan metode eksperimen pada materi pesawat sederhana di kelas V tidak ada salahnya digunakan, hanya mungkin dalam

pelaksanaannya membutuhkan tenaga yang cukup banyak agar dapat mengoptimalkan penggunaan metode ini untuk meningkatkan hasil belajar

siswa.

3. Untuk Siswa:

Dalam kegitan pembelajaran hendaknya siswa untuk mampu

mengungkapkan pengalamannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa akan mampu mengkontruksikan pengalamannya ke dalam konsep

pelajaran yang sedang dipelajarinya. 4. Untuk Peneliti:

Dalam Penelitian Tindakan Kelas dapat meningkatkan pemahaman dan pengalaman dan kemampuan dalam menganalisa permasalahan yang timbul dalam kelas yang dibimbingnya dan mengakomodasi berbagai

(35)

DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu, Soli, dkk (2010) Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Aunurrahman, dkk (2010) Penelitian Pendidikan SD. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan nasional.

B. Suryosubroto. (1997). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Bobby dan Mike Hernacki. 1999. Quantum Learning:Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.

Darmodjo, H dan Kaligis. J.R. (1992). Pendidikan IPA II. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Depdiknas, (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Kerangka Dasar. Jakarta: Pusat Kurikulum.

Depdiknas, (2006). KTSP: Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Kurikulum.

Kasbolah, K. (1999). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

Makmun, Abin Syamsuddin. (1986). Efektivitas Proses Belajar Mengajar Dengan Menggunakan Tiga Model Strategi Pendekatan Manajemen Sistem Instruksional Dan Mengidahkan Tiga Kategori Belajar Siswa. Bandung : FPS-IKIP Bandung.

Nabisi Lapono, dkk (2010) Belajar Dan Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

(36)

74

Muhammad Didan Alawi, 2013

Penerapan Metode Eksperimen Pada Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Purwanto, M. (1986). Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung

: Remaja Rosdakarya.

Ruhiana, Wiwi (2011). Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Pesawat Sederhana: Tidak Diterbitkan.

Rukiah, Hj (2011). Penerapan Metode Observasi pada Pembelajarab IPS Materi Jenis-Jenis Koperasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar: Tidak Diterbitkan.

Slamet,Adeng, dkk (2009) Praktikum IPA. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan nasional.

S. Rositawati – Aris muharam (2008), Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Kelas V Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Jakarta: Pusat Pembukuan Pendidikan Nasional.

Sudjana, nana (1989), Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Ideal.

Suyanto. ( 1997 ). Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Depdikbud.

Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Sumantri, Mulyani, dkk (1999), Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbub

Syaiful Bahri Djamarah,(1995). Strategi Belajar Mengajar. Banjarmasin: Rineka Cipta.

Gambar

Grafik  4.1 Perolehan Siswa pada Siklus I  ........................................................
Gambar  2.1 Pengunggkit Jenis Pertama  ..........................................................
Gambar 3.1: Alur Dasar Penelitian Tindakan Kelas

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Kasus diatass berkaitan dengan ciri dari komunikasi massa, karena komunikator dalam komunikasi melembaga, kasus tersebut lembaganya adalah komunitas ‗Srikandi Merapi‘ ,

Lompat jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke atas-kedepan dalam upaya membawwa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang

Aktiviti pekerjaan yang dilakukan adalah bagi memenuhi keperluan manusia pengguna kerana ia adalah sebagai wasilah manusia untuk memakmurkan bumi dan jalan untuk memperolehi

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “Perilaku Ibu dalam Pemenuhan Gizi Seimbang pada Balita di Posyandu Mayang Kelurahan Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kota Blitar”

Penelitian ini bertujuan mengetahui 3 situasi pemicu problem penyesuaian diri yang paling sering dialami dalam konteks relasi dengan orang tua di rumah, komunikasi, relasi sosial

Meskipun begitu/ Fatah mengakui/ fatwa yang sebenarnya masih ditujukan untuk kalangan internalnya ini/ akan diberlakukan secara bertahap/ dan tidak harus berhenti

Karakteristik listrik dan kinerja baterai seperti tegangan, kapasitas, kepadatan energi, tingkat kemampuan, siklus hidup, dan lama hidup akan berubah sebagai salah