• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SEMESTER I SMP MUHAMMADIYAH 2 SUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SEMESTER I SMP MUHAMMADIYAH 2 SUR"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS

TERPADU KELAS VIII SEMESTER I SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

ARTIKEL PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh:

HARMADA IBNU WIJAYA A 210080086

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

ABSTRAK

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SEMESTER I SMP MUHAMMADIYAH 2

SURAKARTA

HARMADA IBNU WIJAYA, A 210080086, Jurusan Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Penggunaan metode

pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat menghasilkan hasil belajar yang lebih baik daripada penggunaan metode pembelajaran konvensional pada pokok

bahasan pasar. (2) Interaksi antara metode pembelajaran IPS terhadap hasil belajar

siswa pada pokok bahasan pasar.

Populasi dalam penelitian ini adalah adalah siswa kelas VIII SMP Surakarta

tahun ajaran 2012/2013 yang diambil sebanyak 9 siswa kelas VIII SMP

Muhammadiyah 2 Surakarta yang berjumlah 35 anak sebagai kelompok eksperimen

di Kelas VIIIA dan siswa kelas VIIIB yang berjumlah 35 anak sebagai kelompok

kontrol yang diambil dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket dan dokumentasi.

Berdasar hasil analisis data diperoleh: (1) Hasil belajar siswa dalam

pembelajaran IPS pada materi pokok kehidupan awal masyarakat kepulauan

Indonesia yang menggunakan model Make a match diperoleh hasil post test rata-rata sebesar 85,69. (2) Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS yang tidak

menggunakan model pembelajaran Make a match atau menggunakan metode konvensional diperoleh hasil post test rata-rata sebesar 66,66. (3) 3. Pembelajaran IPS

siswa kelas VIII SD Surakarta dengan menggunakan model pembelajaran Make a match Menghasilkan pengaruh yang lebih signifikan dibandingkan dengan pembelajaran IPS yang menggunakan metode konvensional . Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan dengan uji t diperoleh t

hitung = 84,024 sedangkan ttabel(0,95) =

2,03. Karena t

hitung > ttabel yaitu 4,060 > 2,03,

(4)

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan peranan yang sangat penting dalam menjamin

kelangsungan hidup bangsa dan negara, karena pendidikan merupakan wahana untuk

meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat

Indonesia dengan laju pembangunannya masih menghadapi masalah pendidikan

yang pelik, terutama berkaitan dengan kualitas, relevansi dan efisiensi pendidikan.

Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia

dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang

terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya, pembangunan di bidang

pendidikan merupakan sarana yang strategis dalam pembangunan sumber daya

manusia. Oleh karena itu, bidang pendidikan perlu mendapat perhatian, penanganan,

dan prioritas yang intensif baik oleh pemerintah, masyarakat dan pengelola

pendidikan pada umumnya.

Selama ini proses pembelajaran IPS yang berlangsung di sekolah sekolah

pada umumnya adalah pengajaran metode konvensional. Metode pembelajaran

konvensional adalah metode pembelajaran tradisional yang disebut juga dengan

metode ceramah, karena sejak duhulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat

komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan

pembelajaran.

Hal tersebut di atas menyebabkan siswa menjadi pasif dan enggan

mengembangkan diri sesuai dengan taraf kemampuannya. Dalam proses

pembelajaran, seorang guru diharapkan tidak hanya mampu untuk memberikan

pengetahuan dengan penyampaian informasi yang menyebabkan siswa menjadi

(5)

pengetahuan dalam pikiran mereka sendiri, memberikan dukungan dan kesempatan

pada siswa untuk mengembangkan ide–idenya dalam belajar. Salah satu cara untuk

mewujudkannya dapat ditempuh dengan menerapkan metode pembelajaran

kooperatif struktural tipe make a match.

Metode pembelajaran kooperatif merupakan metode pembelajaran yang

yang berfokus pada penggunaan kelompok–kelompok kecil untuk bekerjasama

dalam memaksimalkan kondisi belajar agar tujuan tercapai. Pembelajaran kooperatif

lebih menekankan pada interaksi antar siswa dan hubungan yang saling

menguntungkan antara mereka.

Beberapa keuntungannya antara lain: mengajarkan siswa menjadi percaya

pada guru, kemampuan untuk berfikir, mencari informasi dari sumber lain dan

belajar dari siswa lain, mendorong siswa untuk mengungkapkan idenya secara

verbal dan membandingkan dengan ide temannya dan membantu siswa belajar

menghormati siswa yang pintar dan siswa yang lemah, juga menerima perbedaan ini.

.

Salah satu tipe pembelajaran kooperatif adalah tipe pembelajaran

kooperatif tipe make a match atau mencari pasangan Salah satu mata pelajaran yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah mata pelajaran IPS. Dalam pembelajaran

kooperatif tipe make a match, seluruh siswa dalam suatu kelas diajak untuk ikut aktif berpartisipasi dalam pembelajaran. Pembelajaran make a match bersifat permainan sehingga diharapkan menarik minat siswa untuk mempelajari mata pelajaran IPS

secara lebih mendalam. Dengan demikian siswa akan termotivasi untuk belajar

sehingga hasil belajar IPS akan meningkat.

(6)

hanya menghafal tetapi belajar sambil bermain dalam suasana yang menyenangkan

sehingga penyerapan siswa pada materi menjadi lebih kuat. Suasana belajar yang

menyenangkan diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar sehingga hasil

belajar siswa ikut meningkat. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan

penelitian mengenai: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A

MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA

PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SEMESTER I SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan sebagai berikut ini:

1. Masih rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

2. Pembelajaran IPS yang bermakna membutuhkan inovasi dan perubahan metode

pembelajaran, untuk itu perlu dikaji tentang tipe pembelajaran make a match. 3. Bagi sebagian siswa, mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang kurang

menyenangkan, bahkan dianggap cukup membosankan.

4. Belajar adalah suatu proses yang aktif dimana siswa membangun sendiri

pengetahuanya, sehingga perbedaan aktivitas belajar dimungkinkan

menyebabkan perbedaan hasil belajar siswa.

5. Belum semua guru mampu menciptakan kondisi menarik dan menyenangkan

yang dapat membuat siswa senang belajar IPS.

C. Pembatasan Masalah

(7)

permasalahan yang dikaji dapat terarah dengan baik, masalah-masalah tersebut perlu

dibatasi sebagai berikut:

1. Metode pembelajaran yang dilakukan dibatasi dengan model pembelajaran

kooperatif struktural tipe make a match untuk kelas eksperimen dan metode konvensional untuk kelas kontrol.

2. Hasil belajar siswa dibatasi pada hasil belajar mata pelajaran IPS pada sub pokok

bahasan pasar yang diberikan kepada siswa SMP Muhammadiyah 2 kelas VIIII

semester 1.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah, permasalahan dirumuskan sebagai berikut ini:

1. Apakah metode pembelajaran kooperatif make a match menghasilkan hasil belajar yang lebih baik dari pada metode konvensional pada mata pelajaran IPS

pokok bahasan pasar?

2. Adakah interaksi antara metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada

pokok bahasan pasar?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan di muka, maka tujuan

yang hendak dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui:.

1. Penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat menghasilkan hasil belajar yang lebih baik daripada penggunaan metode

pembelajaran konvensional pada pokok bahasan pasar.

(8)

3. Peningkatan atau perbaikan mutu proses pembelajaran di kelas.

4. Peningkatan atau perbaikan kualitas penggunaan media, alat bantu belajar, dan

sumber belajar lainya.

5. Peningkatan atau perbaikan kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan

untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa.

6. Peningkatan atau perbaikan masalah-masalah pendidikan anak di sekolah

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian eksperimen ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik

secara teoritis maupun secara praktis.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

referensi dalam inovasi kegiatan pembelajaran khususnya pembelajaran yang

bersifat kooperatif, serta dapat digunakan sebagai referensi atau acuan untuk

penelitian lebih lanjut mengenai pembelajaran kooperatif tipe make a match. 2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktisnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat sebagai berikut :

a. Bagi Siswa

Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

untuk meningkatkan hasil belajar IPS melalui metode pembelajaran

kooperatif tipe make a match. b. Bagi Guru

Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan acuan atau referensi dalam

(9)

Selain itu penelitian ini dapat memberikan informasi kepada guru atau calon

guru SMP tentang penggunaan metode pembelajaran kooperatif struktural

tipe make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa. c. Bagi Sekolah

Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pengalaman pada guru-guru sehingga dapat memperoleh pengalaman dan

pandangan baru dalam inovasi pembelajaran di SMP melalui metode

pembelajaran kooperatif.

d. Bagi Peneliti

Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengalaman

dalam melakukakan penelitian sehingga dapat mengadakan penelitian

lanjutan sehingga dapat lebih menerapkan pendekatan pembelajaran

kooperatif secara berkesinambungan guna meningkatkan hasil belajar siswa.

e. Bagi Peneliti Lain

Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi penelitian yang

berkaitan dengan metode pembelajaran kooperatif tipe make a match sebagai salah satu pendekatan pembelajaran. Selain itu juga dapat digunakan sebagai

referensi bagi studi kasus yang melibatkan pembelajaran IPS dengan metode

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2008, PetunjukPelaksanaan Proses Belajar Mengajar ,Bumi Aksara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta: Balai Pustaka.

Arikunto, Suharsimi, 2008, Penelitian Tindakan KelasJakarta, Bumi Aksara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta: Balai Pustaka.

Depdikbud, 1990, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Dwi Siswoyo. Dkk, 2007, Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: UNY Press.

Hasibuan & Moedjiono, 2006, Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

E. Mulyasa, 2005, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Suparlan.

Maslichah Asy’ari, 2006, Penerapan Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat Dalam Pembelajaran Sains Di Sekolah, Yogyakarta: Universitas Sanata Darma.

Moedjiono dan Moh. Dimyati, 1993, Startegi Belajar Mengajar, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Moedjiono dan Moh. Dimyati, 2006, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta

Nana Sudjana, 1996, Cara Belajar siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Oemar Hamalik, 2007, Kurikulum dan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya..

Patta Bundu, 2006, Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah Dalam Pembelajaran,

Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Puskur, 2006, Kurikulum KTSP, Jakarta: Depdiknas.

Roestyah, 2001, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta.

Slameto, 2003, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rev, Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sri Rumini, 1998, Psikologi pendidikan, Yogyakarta: UNY Pres.

(11)

Suharsimi Arikunto, 1985, Prosedur Penelitian. Jakarta: Bina Aksara.

Sukardi, 2003, Metodologi Penelitian Pendidikan, Yogyakarta: PT Bumi Aksara.

Sumanto, 1990, Metodologi penelitian Sosial dan Pendidikan, Yogyakarta: Andi Offset.

Sutratinah Tirtonegoro, 1984, Anak Super Normal dan Program Pendidikannya. Jakarta: Bina Aksara.

Suwarsih Madya, 1994, Paduan Penelitian Tindakan. Yogyakarta: Lembaga Penelitian IKIP Yogyakarta.

Syaiful Bahri Djarmarah & Aswan Zais, 1996, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT

Referensi

Dokumen terkait

The researchers design and develop rehabilitation robot to help post stroke patient get the exercise to strengthen their impairment limbs body part especially knee and

[r]

1.Persepsi Seni Murid boleh menjelaskan melalui perbincangan dan menggalurkan tentang :.

Hasil karakterisasi menunjukkan terbentuknya nanokristal TiO 2 yang lebih optimal pada sampel dengan penambahan asam borat. Untuk penelitia selanjutnya disarankan melakukan

Adanya globalisasi ini kemudian merubah ruang lingkup dari perdagangan serta bisnis dari internasional itu sendiri dimana awalnya firma tradisional yang

Berdasarkan hasil uji t menyatakan bahwa terdapat pengaruh pemanfaatan TIK sebagai media pembelajaran terhadap kesiapan, atau dengan kata lain pemanfaatan TIK

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul “ Analisis Pengaruh Variasi Densitas Eceng Gondok (Eichornia Crassipes (Mart.) Solm) Pada Fitoremediasi

[r]