• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENOKOHAN PADA ANTOLOGI CERPEN ANAK BALON KEINGINAN SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENOKOHAN PADA ANTOLOGI CERPEN ANAK BALON KEINGINAN SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Abdul Qodir Jaelani, 2015

ANALISIS PENOKOHAN PADA ANTOLOGI CERPEN ANAK BALON KEINGINAN SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS PENOKOHAN PADA ANTOLOGI CERPEN ANAK

BALON KEINGINAN SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN

PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V

SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

ABDUL QODIR JAELANI

1106165

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG

(2)

ANALISIS PENOKOHAN PADA ANTOLOGI CERPEN ANAK

BALON KEINGINAN SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN

PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V

SEKOLAH DASAR

Oleh

Abdul Qodir Jaelani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Abdul Qodir Jaelani 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Abdul Qodir Jaelani, 2015

ANALISIS PENOKOHAN PADA ANTOLOGI CERPEN ANAK BALON KEINGINAN SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

(4)

ABSTRAK

Abdul Qodir Jaelani (2015) “Analisis Penokohan pada Antologi Cerpen Anak Balon Keinginan sebagai Alternatif Bahan Pembelajaran

Bermain Peran bagi Siswa Kelas V Sekolah Dasar” Fungsi pembelajaran bagi anak sekolah sangatlah penting khususnya anak SD, terutama berkomunikasi didalam

kelas. Dalam berkomunikasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, baik secara lisan

maupun tulisan. Berkomunikasi secara lisan memang sering dilakukan setiap hari oleh

siswa didalam kelas. Akan tetapi jika siswa di minta untuk berkomunikasi/berbicara hal

ini menjadi masalah bersama. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut yaitu

dengan berdrama atau bermain peran didalam kelas. Dalam berdrama peneliti mengambil

inspirasi dari buku antologi cerpen anak yang berjudul Balon Keinginan Karya Korrie

Layun Rampan. Kemudian di analisis karakter atau perwatakan, dan penokohan pada

tokoh yang terdapat dalam antologi cerpen untuk dijadikan bahan ajar didalam kelas.

Bahan ajar yang dibuat oleh peneliti diperuntukan untuk kelas V semester 2 di Sekolah

Dasar. Hal ini dilakukan supaya berkesinambungan antara bahan ajar yang dibuat dengan

kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Setelah bermain peran dilakukan, siswa

di ajak untuk berdiskusi dan memecahkan masalah tentang drama yang telah disaksikan.

Dalam berdiskusi ditekankan kepada siswa yang tidak memiliki peran atau siswa yang

menjadi penonton untuk aktif. Hal ini dilakukan supaya suasana di dalam kelas menjadi

lebih aktif lagi.

(5)

ii

Abdul Qodir Jaelani, 2015

ANALISIS PENOKOHAN PADA ANTOLOGI CERPEN ANAK BALON KEINGINAN SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Abdul Qodir Jaelani (2015) “ Analysis In Children Balloon Antologi Desire As An Alternative To Play The Role Of Learning Materials For

Class V Elementary School” Learning function for school children is very important, especially elementary school children, especially to communicate in the classroom. In communicating can be done in two ways, either orally or in writing. Communicate verbally is often done every day by students in the classroom. However, if students are asked to communicate / speak this is an issue together. One way to overcome this problem is by berdrama or play a role in the classroom. In berdrama researchers took inspiration from children's anthology of short stories titled Balloon desire work Korrie Layun Rampan. Later in the analysis of character or disposition, and characterizations of the figures contained in the anthology of short stories to be used as teaching materials in the classroom. Teaching materials created by researchers intended to fifth grade in elementary school second half. This is done so that the continuous between teaching materials created with the curriculum set by the government. After playing the role performed, the students were invited to discuss and solve the problems of the drama that has been witnessed. In the discussion emphasized to students who do not have a role or students who become spectators to active. This is done so that the atmosphere in the classroom to become more active again.

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

C.Tujuan Penelitian ... 3

D.Manfaat Penelitian ... 3

E. Definis Istilah ... 4

BAB II PENOKOHAN, BERMAIN PERAN, MODEL PEMBELAJARAN A.Penokohan ... 5

1. Pengertian Penokohan ... 5

2. Pengertian Tokoh ... 6

3. Pembeda Tokoh ... 9

4. Teknik Pelukisan Tokoh ... 17

B. Bermain Peran ... 22

1. Pengertian Bermain Peran ... 22

2. Tujuan Penerapan metode bermain Peran ... 23

3. Penggunaan Metode Bermain Peran ... 24

4. Pola Organisasi Bermain Peran ... 24

C.Bahan Pembelajaran ... 25

(7)

iv

Abdul Qodir Jaelani, 2015

ANALISIS PENOKOHAN PADA ANTOLOGI CERPEN ANAK BALON KEINGINAN SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Sifat Bahan Pebelajaran ... 26

3. Ciri-ciri bahan Ajar ... 27

4. Prinsip Pengembangan Bahan Ajar ... 27

5. Tujuan bahan Ajar ... 28

6. Langkah-langkah Bermain Peran ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

A.Pendekatan ... 31

B.Metode Penelitian ... 31

C.Teknik Penelitian... 31

1. Teknik Pengumpulan Data ... 31

2. Teknik Analisis Data ... 31

3. Pedoman Analisis ... 33

D.Instrumen Penelitian ... 35

E.Latar Penelitian ... 35

1. Latar Waktu ... 35

2. Subjek Penelitian ... 35

F. Langkah-langkah Penelitian ... 36

BAB IV DATA TEMUAN, ANALISIS DATA TEMUAN, DAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN ... 37

A.Data Temuan ... 37

B.Ananlisis Data ... 65

C.Bahan Pembelajaran Bermain Peran ... 83

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Klasifikasi Penokohan... 68

Tabel 4.2 Klasifikasi Perwatakan ... 74

Tabel 4.3 Identifikasi Pemeran ... 99

(9)

vi

Abdul Qodir Jaelani, 2015

ANALISIS PENOKOHAN PADA ANTOLOGI CERPEN ANAK BALON KEINGINAN SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Pegangangkatan Pebimbing Penulisan Tugas Akhir/Skripsi ... 111

Lampiran 2 Sampul Depan Antologi Cerpen Anak Balon Keinginan ... 112

(11)

1 Abdul Qodir Jaelani, 2015

ANALISIS PENOKOHAN PADA ANTOLOGI CERPEN ANAK BALON KEINGINAN SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHUNUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan sangat dibutuhkan oleh manusia pada zaman sekarang ini. Mulai dari orang yang memiliki ekonomi yang cukup sampai orang yang memiliki ekonominya rendah. Masyarakat Indonesia khususnya menyadari bahwa pentingnya pendidikan berpengaruh bagi kehidupannya baik pada masa sekarang maupun yang akan datang. Tidak hanya masyarakat saja, pemerintah pun menetapkan pentingnya pendidikan di Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 dijelaskan sebagai berikut (Sadulloh, 2010: 60).

Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan bangsa.

Dalam keterampilan berbahasa ada beberapa kemampuan berbahasa yang harus dipelajari bagi siswa di Sekolah Dasar (SD) khususnya yaitu kemampuan membaca, menulis, mendengarkan, dan menyimak. Hanya guru yang kreatif yang dapat menyatupadukan kemampuan berbahasa di dalam pembelajarannya. Sayangnya dalam dunia bahwa pendidikan di Indonesia sangat rendah dan Indonesia memegang peringkat hampir terbawah yang diraihnya. Menurut Margaret Puspitarini (2014) “pada tahun 2010

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan standar kualifikasi lebih dari 54

persen guru di Indonesia perlu ditingkatkan”.Hal ini membuktikan bahwa lemahnya kualitas guru yang ada di Indonesia

(12)

2

Agar pembaca dapat menikmati dan menghayati isi cerita, pesan dan kesan yang dibawakan oleh sebuah cerita khususnya tokoh.

Di dalam cerpen terdapat dasar-dasar bermain peran seperti memahami penokohan. Bagi pembaca dapat memahami penokohan saja minimal akan mengetahui alur cerita yang sedang dibaca itu menceritakan apa dan kejadian seperti apa. Dengan memahami penokohan bagi pembaca sangat mudah untuk menyalurkan cerita ke dalam ekspresi pembaca, baik berupa cerita kembali maupun melalui drama yang akan direka ulang.

Memahami penokohan juga sangat baik bagi siswa, guru dan khususnya bagi pembaca yang membaca cerpen. Penting sekali untuk memahami penokohan. Dengan penokohanlah seni cerita disalurkan seperti cerita sedih, senang, dan masih banyak cerita-cerita lainnya. Bahkan tidak hanya suasana yang digambarkan saja yang dapat dinikmati oleh pembaca. Seperti amanat dan hikmah pun dapat diperoleh bagi pembaca jika pembaca memahami penokohan terlebih dahulu.

Setelah memahami penokohan, tentunya siswa akan memahami

karakter setiap tokoh. Menurut Djuanda, (2009: 228) “Tokoh dapat dibedakan ke dalam tokoh protagonis dan tokoh antagonis”. Tidak hanya itu

saja di antara itu terdapat tokoh yang memiliki karakter tritagonis. Dengan hadirnya karakter-karakter ini pasti akan menimbulkan konflik. Dengan hadirnya konflik-konflk akan memberi warna dalam cerita yang dibawakan dan memberikan kesan tersendiri bagi pembaca.

(13)

3

Abdul Qodir Jaelani, 2015

ANALISIS PENOKOHAN PADA ANTOLOGI CERPEN ANAK BALON KEINGINAN SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian ini dengan judul

“Analisis Penokohan pada Antologi Cerpen Anak Balon Keinginan sebagai Alternatif Bahan Pembelajaran Bermain Peran bagi Siswa Kelas V Sekolah

Dasar” untuk membuat sebuah bahan ajar yang kreatif serta inovatif dalam pembelajaran bermain peran. Pembelajaran dilakukan dengan sesuatu yang berhubungan dnegan anak yaitu menggunakan antologi cerpen anak.

B. Rumusan Masalah

Dalam penelitan ini, peneliti mengambil rumusan masalah sebagai berikut.

1. Karakter Apa saja yang dimiliki tokoh pada antologi cerpenanak Balon Keinginan?

2. Bagaimana penokohan yang terdapat dalam antologi cerpenanak Balon Keinginan?

3. Bagaimana bahan pembelajran bermain peran bagi siswa kelas V Sekolah Dasar dari hasil analisis cerpen?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut.

1. Diketahuinya karakter yang terdapat dalam antologi cerpen anak Balon Keinginan.

2. Diketahuinya jenis-jenis penokohan yang terdapat pada antologi cerpen anak Balon Keinginan.

3. Diperolehnya bahan pembelajaran bermain peran bagi siswa kelas V Sekolah Dasar.

D. Manfaat Penelitian

Peneliti berharap, dalam penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut.

1. Bagi guru SD, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dalam bermain peran.

(14)

4

E. Definisi Istilah

Adapun batasan-batasan yang diberikan oleh peneliti sebagai berikut.

1. Istilah karakter yang digunakan dalam penelitian ini yang memiliki watak tokoh yang meliputi protaonis, antagonis, maupun tritagonis 2. Istilah penokohan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan

penampilan tokoh-tokoh yang terdapat pada cerpen sehingga diketahui karakter pada cerita dalam antologi cerpen anak yang memiliki nilai-nilai dan pembelajaran untuk anak SD.

3. Istilah bahan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini merupkan contoh bahan pelajaran untuk bermain peran bagi siswa kelas V SD

(15)

31

31 Abdul Qodir Jaelani, 2015

ANALISIS PENOKOHAN PADA ANTOLOGI CERPEN ANAK BALON KEINGINAN SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu pendekatan kualitatif. Karena peneliti melakukan penelitiannya dengan cara fenomena sosial yang terjadi di lingkungan sekitar peneliti. Menurut Sugiyono, (2012: 15) “Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna.” Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu analisis konsep (concept analysis). A conceptual analysis is a study that clarifies the meaning of concept by describing the essential or generic meaning, the

different meanings, and the appropriate usage for the concept (McMillan, 2001: 506). Pemerolehan data bersumber dari konsep-konsep yang terkumpul kemudian dianalisis saat mengumpulkan datanya. Data yang telah dikumpulkan oleh peneliti ialah data hasil temuan. Data ini akan di uji cobakan kedalam pembelajaran di kelas.

C. Teknik Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tehnik pengumpulan data dengan cara analisis dokumen. Dokumen yang dianalisis dalam penelitian ini berupa cerpen anak Balon Keinginan Karya Korrie Layun Rampan. Hal ini berkaitan dengan bahan ajar yang akan di buat oleh peneliti. Hasil data temuan ini kemudia di analisis dalam penelitian yang di lakukan oleh peneliti.

2. Teknik Analisis Data

(16)

32

diolah menjadi sebuah informasi, informasi ini memudahkan pembaca khususnya untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dalam penelitian ini. Dalam tehnik analisis data peneliti melakukan analisis sebagai berikut.

a. Identifikasi

Dalam mengidentifikasi peneliti melakukan reduksi data, dengan hasil yang telah di temukan dalam temuan-temuan sebelumnya. Dalam pengreduksian ini peneliti memusatkan pada temuannya serta pengembangan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian tersebut. Peneliti melakukan pengidentifikasi pada antologi cerpen anak Balon Keinginan karya Korrie Layun Rampan. b. Klasifikasi

Peneliti mengkalsifikasikan tokoh yang terdapat pada antologi cerpen anak Balon Keinginan karya Korrie Layun Rampan, kedalam penokohan yang dimilikinya berdasarkan teori. Menurut Jones dalam Nurgiantoro (2013:247) Penokohan adalah pelukisan

gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam

sebuah cerita. c. Deskripsi

(17)

33

Abdul Qodir Jaelani, 2015

ANALISIS PENOKOHAN PADA ANTOLOGI CERPEN ANAK BALON KEINGINAN SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN BAGI SISWA K ELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pedoman Analisis

Pedoman analisis yang digunakan dalam penelitian ini sebgai berikut. a. Pedoman anlisis penokohan

(18)

34

b. Pedoman analisi Perwatakan

(19)

35

Abdul Qodir Jaelani, 2015

ANALISIS PENOKOHAN PADA ANTOLOGI CERPEN ANAK BALON KEINGINAN SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Instrumen Penelitian

“Peneliti kualitatif sebagai human instrument berfungsi menetapkan

fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya” menurut (Sugiyono, 2012: 306). Dalam penelitian kualitatif ini instrumen yang digunakan peneliti itu sendiri. Hal ini dikarnakan data yang dicari yang bersifat fleksibel dan berupa fenomena sosial.

E. Latar Penelitian

1. Latar waktu

Penelitian ini dimulai dari tanggal 15 Febuari 2015 sampai dengan 28 Mei 2015. Dan peneliti melakukan rancanga-rancangan dalam penelitiannya sebagai berikut.

4. Memulai penelitian/Pengumpulan data

5. Melaksanakan penelitian/Analisis data

6. Bimbingan skripsi

7. Menyusun skripsi

8. Sidang skripsi

(20)

36

Subjek dalam penelitian ini adalah penokohan dalam antologi cerpen anak Balon Keinginan Karya Korrie Layun Rampan.

F. Langkah-langkah Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Mengobservasi terlebuh dahulu kelapangan

2. Mengrefleksikan hasil data dari obserfasi 3. Menemukan masalah untuk penelitian 4. Menemukan subjek untuk penelitian. 5. Menentukan judul penelitian.

6. Konsultasi judul dengan dosen pembimbing.

7. Mengajukan judul yang disetujui dosen pembimbing.

8. Bimbingan pembuatan proposal penelitian dengan dosen pembimbing. 9. Menyusun proposal penelitian.

10.Sidang proposal.

11.Bimbingan dalam melaksanakan penelitian.

12.Melakukan penelitian (pengumpulan dan analisis data). 13.Menyusun laporan penelitian (skripsi).

(21)

107 Abdul Qodir Jaelani, 2015

ANALISIS PENOKOHAN PADA ANTOLOGI CERPEN ANAK BALON KEINGINAN SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penokohan dan karakter cerpen yang terdapat antologi cerpen Anak Balon Keinginan memiliki beragam jenis. Penokohan yang ada dalam cerpen memiliki berbagai teknik seperti teknik ekspositori dan teknik dramatik. Dalam antologi cerpen Balon Keinginan banyak tokoh yang menggunakan teknik dramatik. Teknik dramatik mendominasi dalam antologi cerpen Balon Keinginan dikarenakan teknik dramatik memiliki 9 jenis penggambaran, diantaranya (1) Teknik Cakapan, (2) Teknik Tingkah Laku, (3) Teknik Pikiran dan Perasaan, (4) Teknik Arus Kesadaran, (5) Teknik Reaksi Tokoh, (6) Teknik Reaksi Tokoh Lain, (7) Teknik Pelukis Latar, (8) Pelukis Fisik, dan (9) Catatan identitas tokoh.

Selain penokohan perwatakan yang dimiliki oleh tokoh-tokohnya juga memiliki berbagai watak seperti watak protagonis, antagonis, dan tritagonis. Selain ketiga watak yang sentran ini, terdapat juga jenis tokoh seperti tokoh tambahan, tokoh sederhana, tokoh bulat, tokh statis, tokoh berkembang, tokoh tipikal, dan tokoh netral. Dalam antologi cerpen anak Balon Keinginan perwatakan didominasi oleh tokoh berkembang dari antagonis ke protagonis. Hal ini dikarenakan jenis cerpen yang digunkanan oleh peneliti adalah cerpen anak-anak dan tokoh berkembang dari antagonis ke protagonis bisa menjadi pelajaran bagi anak khususnya.

(22)

108

Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran yaitu sebelum pembelajran dimulai guru berdoa terlebih dahulu dan mengkondusifkan siswa. Ketika siswa sudah kondusif guru menjelaskan kepada siswa bahwa pembeljaran kali ini akan berupa drama, dan guru meminta relawan untuk menjadi pemain dalam drama. Setelah mendapatkan pemain guru mengarahkkan pemain dan memmberi gambaran dalam bermain. Ketika drama telah dilakukan guru mengjak siswa untuk berdiskusi dan memecahkan masalah yang ada di dalam drama hal ini mengecek apakah siswa benar-benar memperhatikan dan mengerti tentang isi drama tang telah ditampilkan atau pun yang telah ditontonnya.

Dalam analisis penokohan pada antologi cerpen Anak Balon Keinginan dapat dijadikan sebgaia bahan ajar untuk bermain peran, khususnya bagi anak kelas V SD. Dengan langkah-langkah pembelajran berupa bermain peran yang mengacu kepada teori yang dikemukakan oleh Roestiyah.

B. Saran

(23)

Abdul Qodir Jaelani, 2015

ANALISIS PENOKOHAN PADA ANTOLOGI CERPEN ANAK BALON KEINGINAN SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BIBLIOGRAFI

Afid, R. (2014). Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Bermain Peran pada Siswa Kelas V SD dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Serang: UPI.

Djamarah, & Zain. (2012). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djuanda, D., & Iswara, P. D. (2009). Apresiasi Sastra Indonesia. Bandung: UPI Pres.

Hamalik. (2005). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2009). Models of Teaching Model-model Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Korrie, L. R. (2014). Balon Keinginan. Samarinda: CV YRAMA WIDYA.

McMillan, J. H. (2001). Research in Education. San Francisco: Longuman.

Nurgiayantoro, B. (2013). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Praswoto, A. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: DIVA Press.

Rahayu, D. (2014). Analisis Transformasi Bahasa Sunda Masyarakat Desa Ssukadana ke dalam Bahasa Indonesia sebagai Bahan Pembelajaran Menulis Kalimat Bahasa

Indonesia bagi Siswa Kelas II. Serang: UPI.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Tabel 4.4 Langkah-Langkah Pembelajaran Bermain Peran ........................... 103
Gambar 4.3 Posisi Pelaksanaan Bermain Peran ............................................
gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam
Tabel 3.1 Pedoman Analisis Penokohan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Mahmud sebagai Alternatif Model Pembelajaran Menulis Puisi Bagi Siswa Kelas V Sekolah Dasar” untuk membuat sebuah model pembelajaran yang kreatif dan inovatif

Doni Roniyanto, Pembelajaran Penjasorkes Melalui Bermain Bola Voli Mini Dalam Meningkatkan Kesegaran Jasmani Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Sukorejo Kecamatan

Bagaimanakah hasil proses pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbicara dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan metode bermain peran pada siswa kelas V SD Negeri 2

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Bermain Peran (Role Playing) Terhadap Kompetensi Sosial Kognitif Siswa Dalam Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar.. Playing) Terhadap

Data berupa skor kemampuan guru merencanakan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran pada Sekolah dasar Negeri 13 Kecamatan Sebangki Kabupaten

Penelitian ini bertujuan untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi belajar PKn pada materi Organisasi di Sekolah melalui metode bermain peran di kelas V SD Negeri 1 Kracak tahun

Metode bermain peran membantu mengkonkretkan materi pengajaran, sesuai dengan tahap perkembangan siswa kelas V SD yaitu operasional konkret (Djiwandono, 2002,

Model yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah model bermain peran yang dilakukan dengan menerapkan model ADDIE yaitu: 1 menganalisis pembelajaran keterampilan berbicara di kelas V