• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN SISWA : Quasi Eksperimen pada Kompetensi Dasar Membukukan Jurnal Penyesuaian di SMK Negeri 3 Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN SISWA : Quasi Eksperimen pada Kompetensi Dasar Membukukan Jurnal Penyesuaian di SMK Negeri 3 Bandung."

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN SISWA

(Quasi Eksperimen pada Kompetensi Dasar Membukukan Jurnal Penyesuaian di SMK Negeri 3 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh : ANISSA AGISTIA

0901367

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

(2)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN SISWA

(Quasi Eksperimen pada Kompetensi Dasar Membukukan Jurnal

Penyesuaian di SMK Negeri 3 Bandung)

Oleh : Anissa Agistia

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis

© Anissa Agistia 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

(3)
(4)
(5)

PELAKSANAAN DAN PANITIA UJIAN

Skripsi ini telah dipertahankan dalam Ujian Sidang pada:

Hari/Tanggal : Selasa/22 Juli 2014

Waktu : 09.30-11.00

Tempat : Laboratorium Pendidikan Akuntansi FPEB UPI

Panitia ujian :

Ketua : Dr. H. Edi Suryadi, M.Si NIP. 19600412 198603 1 002 Sekretaris : Dr. Kurjono, M.Pd.

NIP. 19681020 199802 1 003 Anggota : 1. Dr.H. Kusnendi, MS

NIP. 19600122 198403 1 003 2. Drs. H. Ajang Mulyadi, MM NIP. 19611102 198603 1 002 Penguji : 1. Dr. H. Nugraha, SE.,M.Si.,Ak.,CA NIP. 19661226 199001 1 002

(6)

Kenikmatan yang Allah berikan merupakan salah satu

bentuk ujian, karena kadang manusia lupa “ Bagaimana

bersyukur atas nikmat yang Allah berikan”.

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu

dustakan

(QS. Ar Rahman : 13)

Allah tidak memberikan apa yang kita inginkan, tetapi

memberikan apa yang kita butuhkan.

---

Kesuksesan tidak mendatangi anda ...

Tetapi anda harus mengejarnya

(Marva Collins)

(7)

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

TERHADAP PEMAHAMAN SISWA (Quasi Eksperimen pada Kompetensi Dasar Membukukan Jurnal Penyesuaian di

SMK Negeri 3 Bandung) Anissa Agistia

Pembimbing : Badria Muntashofi. S.Pd.,M.Si

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pemahaman siswa antara yang menerapkan model problem based learning dengan yang tidak menerapkan model pembelajaran problem based learning di SMK Negeri 3 Bandung.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan desain non equivalent (pre test - post test) Control-Group Design. Yang menjadi populasi adalah kelas XI Akuntansi, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI Akuntansi 4 yang berjumlah 37 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas XI Akuntansi 2 yang berjumlah 37 siswa sebagai kelas kontrol. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan Uji Mann Whitney atau Uji U.

Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pemahaman siswa antara yang menerapkan model problem based learning dengan yang tidak menerapkan model pembelajaran problem based learning.

(8)

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

THE INFLUENCE OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL TO

STUDENTS’ UNDERSTANDING

(Quasi Experimental on the Basic of Competence Posted Adjusting Entries at SMK Negeri 3 Bandung)

Anissa Agistia

Supervisor : Badria Muntashofi, S.Pd., M.Si

ABSTRACT

This research was conducted to determine whether there are the differences between the students’ understanding which applying problem based learning model with do not apply problem based learning model at SMK Negeri 3 Bandung.

This research was using a quasi experimental method with non-equivalent (pre test – post test) Control Group Design. The population is XI Accounting class, the sample in this research were XI Accounting 4 class, amounting to 37 students as an experimental class and XI Accounting 2 class totaling 37 students as the control class. Hypothesis testing was using the Mann Whitney Test or U Test. The result of this research showed there were differences between the students’ understanding which applying problem based learning model with do not apply problem based learning model.

(9)

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

1.2Rumusan Masalah... 8

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian... 8

1.4Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis... 9

1.4.2 Kegunaan Praktis... 9

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Belajar dan Pembelajaran 2.1.1 Belajar 2.1.1.1 Pengertian Belajar... 11

2.1.1.2 Tujuan Belajar... 12

2.1.1.3 Prinsip-Prinsip Belajar... 13

2.1.2 Konsep Pembelajaran... 13

2.2 Pemahaman Siswa 2.2.1 Pengertian Pemahaman Siswa... 15

2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Siswa... 16

2.2.3 Langkah-Langkah dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa... 17

(10)

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2.3.1 Konsep Model Pembelajaran... 19

2.3.2 Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) 2.3.2.1 Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)... 21

2.3.2.2 Tujuan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ... 22

2.3.2.3 Karakteristik Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)... 23

2.3.2.4 Tahapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)... 24

2.3.2.5 Keunggulan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)... 25

2.3.2.6 Teori Belajar yang Mendukung Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)... 26

2.4 Pembelajaran Akuntansi 2.4.1 Hakikat Akuntansi... 30

2.4.2 Karakteristik Pembelajaran Akuntansi di SMK... 31

2.4.3 Jurnal Penyesuaian... 33

2.5 Keterkaitan Antara Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan Pemahaman Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi... 36

2.6 Penelitian Terdahulu... 38

2.7 Kerangka Pemikiran... 41

2.8 Hipotesis Penelitian... 43

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian... 44

3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian... 46

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi... 46

3.3.2 Sampel... 47

3.4 Teknik Pengumpulan Data... 47

3.5 Langkah-langkah Penelitian di SMK Negeri 3 Bandung... 48

(11)

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.6.1.2 Uji Validitas... 52

3.6.1.3 Uji Tingkat Kesukaran... 52

3.6.1.4 Uji Daya Pembeda... 53

3.6.2 Analisis Data Hasil Penelitian 3.6.2.1 Uji Homogenitas... 54

3.6.2.2 Uji Normalitas Data... 55

3.7 Pengujian Hipotesis... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Pendirian SMK Negeri 3 Bandung... 61

4.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan SMK Negeri 3 Bandung... 63

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian 4.2.1 Hasil Uji Coba Instrumen... 64

4.2.1.1 Uji Reliabilitas Soal... 65

4.2.1.2 Uji Validitas Soal... 67

4.2.1.3 Uji Tingkat Kesukaran Soal... 68

4.2.1.4 Uji Daya Pembeda Soal... 68

4.3 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Penelitian 4.3.1 Analisis Data Penelitian... 69

4.3.1.1 Data Awal Siswa (Pretest)... 70

4.3.1.2 Uji Homogenitas... 74

4.3.1.3 Data Akhir Siswa (Posttest)... 75

4.3.1.4 Perbandingan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 79

4.3.1.5 Uji Normalitas Data... 80

4.3.2 Pengujian Hipotesis Penelitian... 81

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian... 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 87

5.2 Saran... 88

(12)

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Persentase Nilai UAS Siswa yang Tuntas dan Belum Tuntas... 4

Tabel 2.1 Indikator Pemahaman Siswa ... 19

Tabel 2.2 Tahapan Model Problem Based Learning... 24

Tabel 2.3 Tahapan Problem Based Learning yang Menggambarkan Pembelajaran Bersifat Student Centered... 37

Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu ... 38

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 46

Tabel 3.2 Perbandingan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 47

(13)

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.4 Interpretasi Daya Pembeda ... 54

Tabel 4.1 Daftar Nama Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Bandung ... 62

Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Soal ... 65

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Soal ... 67

Tabel 4.4 Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal ... 68

Tabel 4.5 Hasil Uji Daya Pembeda Butir Soal ... 69

Tabel 4.6 Hasil Pretest Siswa di Kelas Eksperimen ... 70

Tabel 4.7 Hasil Pretest Siswa di Kelas Kontrol ... 72

Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas ... 74

Tabel 4.9 Hasil Posttest Siswa di Kelas Eksperimen ... 75

Tabel4.10 Hasil Posttest Siswa di Kelas Kontrol ... 77

Tabel 4.11 Uji Normalitas Data pada Kelas Eksperimen ... 80

Tabel 4.12 Uji Normalitas Data pada Kelas Kontrol ... 81

(14)

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

(15)

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Garafik 4.4 Nilai Posttest Kelas Kontrol... 78 Grafik 4.5 Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 79 Grafik 4.6 Perbandingan Nilai Rata-rata dan Persentase Ketuntasan Antara Kelas

(16)

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Kemajuan teknologi yang demikian cepat menuntut tesedianya tenaga-tenaga manusia yang berpengetahuan, berketerampilan, dan mempunyai daya saing yang tinggi. Mengingat tak lama lagi perdagangan bebas akan berlaku di Indonesia yang menuntut peran serta dari seluruh komponen bangsa untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia agar tidak kalah saing dengan bangsa lain. Salah satu caranya dengan pendidikan.Dengan pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kualitas diri manusia itu sendiri. Sehingga dapat mempertahankan eksistensinya dalam kondisi apapun.

Hingga saat ini kualitas pendidikan di Indonesia masih menjadi suatu masalah yang harus segera ditangani. Menurut laporan dari Human Development Report (HDR), United Nation Development Programme (UNDP) (dalam Majid, 2013) bahwa:

(17)

2

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kemudian menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC) masih (dalam Majid, 2013) bahwa:

... kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia, berada di bawah Vietnam. Akibat rendahnya kualitas pendidikan, maka Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei (The World Economic Forum Swedia Report, 2000). Indonesia pun hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai leader teknologi dari 53 negara di dunia.

Dengan melihat data-data di atas dapat disimpulkan bahwa ternyata kualitas pendidikan Indonesia masih rendah bila dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia. Di Indonesia sendiri telah disusun suatu undang-undang mengenai sistem pendidikan nasional. Diantaranya menjelaskan pentingnya pendidikan dalam rangka pembangunan bangsa yaitu dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, yang berisi:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

(18)

3

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dapat dimulai dengan hal yang paling mendasar, yaitu dengan meningkatkan kualitas pendidikan di setiap sekolah yang ada di Indonesia. Setiap sekolah pastinya mempunyai tujuan dan harapan agar semua peserta didiknya dapat mencapai target ketuntasan belajar tanpa harus diadakan remedial. Begitu pun dengan SMK Negeri 3 Bandung, dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75 untuk mata pelajaran akuntansi diharapkan semua siswa dapat mencapai target tersebut.Mengingat bahwa setiap lulusan SMK dipersiapkan untuk siap kerja, maka seharusnya kompetensi dari setiap siswanya lebih dioptimalkan. Agar pada saat memasuki dunia kerja tidak mengalami kesulitan untuk beradaptasi.

Mata pelajaran akuntansi di SMK merupakan mata pelajaran produktif di jurusan akuntansi. Khususnya di SMK,selain adanya Ujian Akhir Semester (UAS) diadakan juga Uji Kompetensi (UjiKom) untuk menentukan nilai yang akan dicantumkan di dalam laporan nilai siswa/raport. Dimana ketika UjiKom siswa harus mampu mengerjakan siklus akuntansi secara keseluruhan dengan batas waktu yang ditentukan. Maka dari itu diperlukan pemahaman siswa yang mendalam agar siswa dapat menguasai semua materi yang diberikan dan hasil belajar diakhir proses pembelajaran pun memuaskan.

(19)

4

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sekedar menghapal tanpa memahami materi yang mereka terima. Pemahaman merupakan salah satu bentuk dari hasil proses belajar siswa yang berkaitan dengan aspek kognitif. Dalam penelitian ini pemahaman siswa dilihat dari nilai sebagai hasil belajarnya.

Berikut data nilai UAS siswa kelas XI Akuntansi SMKN 3 Bandung semester ganjil tahun 2013/2014 dalam mata pelajaran akuntansi sebelum remedial. Data diperoleh pada saat Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Desember 2013.

Tabel 1.1

Persentase Nilai UAS Siswa Yang Tuntas dan Belum Tuntas

Pada Mata Pelajaran Akuntansi Semester Ganjil di SMKN 3 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014

No Kelas

Tuntas Belum Tuntas Jumlah

Siswa

(Diolah dari arsip nilai guru Akuntansi kelas XI Akuntansi SMKN 3 Bandung)

(20)

5

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang tuntas hanya 42 siswa atau 28,38% dari 148 siswa dan sisanya belum tuntas yaitu sebanyak 106 siswa atau 71,62%. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa terhadap materi akuntansi masih rendah sehingga nilai yang diperoleh pun kurang yaitu tidak mencapai KKM yang ditentukan.

Pemahaman siswa yang masih rendah ini akan berdampak kepada tidak tercapainya tujuan pendidikan yang telah dijelaskan sebelumnya serta penilaian terhadap mutu pendidikan juga dianggap rendah. Selain itu, siswa akan kesulitan dalam melanjutkan materi akuntansi ke materi berikutnya, karena materi akuntansi merupakan siklus yang saling berkaitan antara materi yang satu dengan materi selanjutnya.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemahaman sekaligus keberhasilan belajar siswa ditinjau dari segi komponen pendidikan menurut Djamarah & Zain (2010:109), yaitu:

1. Tujuan adalah sasaran yang akan dicapai dalam proses pembelajaran. Tujuan merupakan langkah pertama dalam membuat perencanaan sehingga dalam pelaksanaannya akan terarah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Perumusan tujuan yang baik akan mempengaruhi proses pembelajaran di dalam kelas.

2. Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada siswa. Dalam hal ini, guru dituntut untuk melakukan pendekatan belajar sesuai keadaan siswa. Karena dalam satu kelas terdapat perbedaan karakter dari satu siswa dengan siswa lainnya. Dengan guru memberikan pendekatan yang sesuai dengan keadaan siswa maka akan tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

(21)

6

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Kegiatan pembelajaran adalah suatu proses yang mengandung serangkaian kegiatan guru dan siswa yang berlangsung di dalam kelas untuk mencapai tujuan tertentu. Kegiatan ini meliputi bagaimana guru menciptakan lingkungan belajar yang baik dan kondusif . Dalam hal ini guru harus mempunyai strategi belajar untuk membantu keberhasilan proses pembelajaran. Strategi ini dapat mencakup pendekatan belajar, metode atau model, dan media pembelajaran serta evaluasi pembelajaran.

5. Bahan dan alat evaluasi adalah bahan yang terdapat dalam kurikulum yang sudah dipelajari oleh siswa untuk kepentingan evaluasi.

6. Suasana evaluasi (suasana belajar) yang tenang dan disiplin mempengaruhi pemahaman siswa ketika diadakan evaluasi atau proses pembelajaran. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu yang memengaruhi pemahaman siswa dalam proses belajarnya adalah kegiatan pembelajaran. Di dalam proses belajar mengajar guru sangat berperan penting sebagai pembimbing siswa. Untuk itu sudah seharusnya guru dapat mengkondisikan kelas agar tercipta suasana yang kondusif ketika proses pembelajaran. Diperlukan penggunaan model/metode pembelajaran yang nantinya tidak hanya menjadikan siswa sekedar menghapal materi tetapi harus memahaminya serta menjadikan siswa lebih aktif, bisa belajar secara mandiri, kreatif, mampu bekerjasama, saling menghargai perpedaan pendapat antar siswa lainnya,dll.

Sanjaya (2012:102) berpendapat bahwa :

(22)

7

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Namun dalam proses pembelajaran tidak hanya menuntut peranan dari salah satu pihak saja. Ketika di kelas diperlukan interaksi antara guru dan siswa. Meskipun pembelajaran dirancang menjadi student centered tapi tidak melepaskan peranan guru di dalam kelas. Maka dari itu, guru harus mampu mendesain suatu pembelajaran agar menarik perhatian siswa dan tidak terkesan monoton. Salah satunya dengan menggunakan berbagai model pembelajaran.

Joyce dan Weil (dalam Susilana, 2006:139) berpendapat bahwa „model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum, merancang bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas dan lain-lain‟.

Model pembelajaran berbasis masalah/Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu inovasi model pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru dalam mata pelajaran akuntansi. Diharapkan model pembelajaran PBL lebih efektif bila dibandingkan dengan guru yang hanya menggunakan model-model pembelajaran konvensional secara berkesinambungan. Keefektifan model ini adalah siswa lebih aktif dalam berfikir dan memahami materi secara berkelompok dengan melakukan investigasi dan inquiri terhadap permasalahan yang ada di sekitarnya.

(23)

8

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dan akhirnya menyimpulkan”. Dengan adanya rangkaian aktivitas tersebut tentunya dapat menjadikan siswa lebih memahami isi dari materi yang mereka pelajari.

Model pembelajaran berbasis masalah memiliki sejumlah karakteristik yang membedakannya dengan model pembelajaran yang lainnya yaitu: 1) pembelajaran bersifat student centered, 2) pembelajaran terjadi pada kelompok-kelompok kecil, 3) dosen atau guru berperan sebagai fasilitator dan moderator, 4) masalah menjadi fokus dan merupakan sarana untuk mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, 5) informasi-informasi baru diperoleh dari belajar mandiri (self directed learning), Barrows (dalam Suci, 2008:77).

(24)

9

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan uraian-uraian yang dipaparkan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Pemahaman Siswa (Quasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMK Negeri 3 Bandung)”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian-uraian di atas,maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat perbedaan pemahaman siswa antara yang menerapkan model problem based learning dengan yang tidak menerapkan model pembelajaran problem based learning dalam mata pelajaran Akuntansi di kelas XI Akuntansi SMK Negeri 3 Bandung”.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

(25)

10

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

1) Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan pengetahuan dalam bidang pendidikan, khususnya dalam model pembelajaran problem based learning.

2) Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya yang sejenis dan relevan.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1) Bagi Siswa

Siswa dapat terlibat secara langsung dalam mencari, mengumpulkan, menggali, dan menganalisis informasi yang berhubungan dengan materi yang diberikan.

2) Bagi Guru

Dapat dijadikan masukan dalam meningkatkan kualitas dan kreatifitas dalam pembelajaran akuntansi. Selain itu sebagai model pembelajaran alternatif dalam menyampaikan materi yang menyenangkan dan mudah di pahami oleh siswa.

3) Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan pembelajaran di dalam kelas, peningkatan kualitas sekolah yang diteliti, dan bagi sekolah-sekolah lain.

(26)

11

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(27)

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua, yakni penelitian eksperimental sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research). Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode eksperimen semu atau quasi experimental research. Pengertian dari quasi experiment menurut Muhadi (2011:21), “penelitian quasi experiment adalah penelitian dengan melakukan

percobaan terhadap kelas eksperimen, dan tiap kelas eksperimen dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat dikontrol”.

Dalam penelitian ini subjek dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelompok siswa yang diberi perlakuan (treatment) dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL) ketika proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan kelas kontrol adalah kelompok siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran problem based learning.

(28)

45

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pengumpulan data, dan analisis data, sehingga dengan adanya desain yang baik peneliti maupun orang lain yang berkepentingan mempunyai gambaran tentang bagaimana keterkaitan antara variabel yang ada dalam konteks penelitian dan apa yang hendak dilakukan oleh seorang peneliti dalam melaksanakan penelitian”.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent (posttest) Control-Group Design. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design (salah satu desain pada penelitian true experiment), hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Desain Nonequivalent (pretest-posttest) Control-Group Design digambarkan sebagai berikut :

X

Gambar 3.1

Desain Eksperimen

(Sugiyono 2013 : 116) Keterangan:

X : perlakuan (treatment) dengan menggunakan model problem based learning : pre tes kelompok eksperimen

(29)

46

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

: post tes kelompok kontrol

3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Penelitian ini melibatkan satu variabel yaitu pemahaman siswa yang dilihat dari hasil belajar siswa berupa nilai. Dengan memberikan perlakuan (treatment) model pembelajaran problem based learning pada objek penelitian atau kelas eksperimen, kemudian dibandingkan dampaknya dengan siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran problem based learning , untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan model problem based learning dapat meningkatkan pemahaman siswa atau tidak.

Adapun operasionalisasi variabel adalah sebagai berikut: Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Teoritis Indikator Skala

Pemahaman Siswa

(30)

47

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Arikunto (2009:108), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, populasi bukan hanya berarti orang ataupun benda lainnya, tetapi meliputi karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh suatu objek. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas XI Akuntansi SMK Negeri 3 Bandung.

3.3.2 Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang dipilih dan dianggap mewakili untuk dijadikan sumber data dalam penelitian. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan cara non probability sampling dengan teknik purposive, yaitu pemilihan sampel berdasarkan tujuan dan pertimbangan tertentu. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI Akuntansi 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI Akuntansi 2 sebagai kelas kontrol. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa kedua kelas tersebut memiliki persentase ketuntasan belajar rendah atau dibawah 50% dengan rata-rata nilai yang hampir sama, jumlah siswa yang tidak jauh berbeda dan setelah dilakukan uji homogenitas sebelum penelitian menunjukkan kedua kelas tersebut dalam keadaan homogen.

Pertimbangan pemilihan sampel tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.2

(31)

48

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kelas Jumlah

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan tes. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan pemahaman siswa dalam mata pelajaran akuntansi yang menggunakan model problem based learning dengan model pembelajaran yang biasa diterapkan dalam proses pembelajarannya.

Jenis tes yang digunakan adalah tes uraian dengan menggunakan dua cara tes yaitu pretes dan postes. Pretes dilakukan sebelum dilakukan treatment atau di awal pembelajaran untuk mengetahui dan mengukur kemampuan awal siswa di kedua kelas. Postes adalah tes yang dilakukan diakhir penelitian untuk mengetahui dan mengukur kemampuan siswa setelah perlakuan atau treatment di kelas eksperimen yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran PBL dan di kelas kontrol yang tidak menerapkan model pembelajaran PBL.

3.5 Langkah-Langkah Penelitian di SMK Negeri 3 Bandung

(32)

49

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menggunakan model pembelajaran problem based learning di SMK Negeri 3 Bandung.

1) Tahap Persiapan

a. Menentukan masalah penelitian.

b. Melakukan studi kepustakaan, dilakukan untuk memperoleh landasan teori yang relevan.

c. Perizinan, dilakukan untuk memperoleh data kondisi siswa dan lokasi penelitian.

d. Persiapan dan perancangan model pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa dan materi pelajaran. Model pembelajaran yang akan diterapkan adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasis masalah.

e. Menyusun instrumen penelitian (latihan soal, soal pretes-postes beserta kunci jawabannya).

f. Menyusun perangkat pembelajaran seperti RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan tujuan pembelajaran.

g. Merancang pembentukan kelompok.

h. Melakukan uji coba instrumen penelitian (validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda instrumen penelitian).

2) Tahap Pelaksanaan

(33)

50

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran secara lisan, standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang akan diberikan.

b. Guru sekilas mengulang kembali materi-materi sebelumnya dan mengaitkan hubungan dengan materi yang akan dijelaskan.

c. Guru memberikan pretes kepada siswa untuk mengukur kemampuan siswa sebelum diberikan perlakuan (treatment).

d. Guru menjelaskan tahapan model pembelajaran problem based learning yang akan digunakan ketika proses pembelajaran.

e. Guru menjelaskan secara singkat gambaran umum dari materi yang akan dipelajari dan memberikan contoh agar siswa mudah memahami materi yang disampaikan.

f. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil, masing-masing kelompok terdiri dari 6-7 orang, anggotanya bersifat heterogen.

g. Tiap kelompok menganalisis materi dan menjawab pertanyaan yang ada dalam lembar soal latihan yang telah diberikan dengan mencari informasi-informasi yang mendukung secara mandiri.

h. Guru membimbing siswa dalam kelompok pada saat pelaksanaan pembelajaran.

(34)

51

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dengan kelompoknya. Tugas kelompok lain mengamati, mencermati, membandingkan dan menanggapi hasil presentasi tersebut.

j. Guru melakukan evaluasi dengan cara tugas siswa dikoreksi, dikomentari, dinilai dan dikembalikan pada pertemuan berikutnya untuk dibahas kembali.

3) Tahap Penyelesaian

a. Melaksanakan postes setelah melakukan treatment atau perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran PBL.

b. Mengumpulkan skor hasil tes yaitu pretes dan postes.

c. Mengolah dan menganalisis skor hasil tes yang berguna untuk melihat apakah hipotesis diterima atau ditolak.

d. Membuat kesimpulan hasil penelitian. e. Penulisan laporan hasil penelitian.

3.6 Teknik Pengujian Instrumen dan Pengolahan Data

3.6.1 Teknik Analisis Instrumen Penelitian

3.6.1.1 Uji Reliabilitas

Arikunto (2010 : 221) mengungkapkan bahwa:

(35)

52

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik, tidak bersifat tendensius, dan dapat dipercaya, datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya hingga berapa kali pun diujicobakan, hasilnya akan tetap sama.

Untuk mengetahui reliabilitas instrumen yang digunakan dengan kriteria digunakan uji statistik yaitu split-half method (metode belah dua). Pada saat penskoran, skor tes dibagi menjadi dua. Setiap siswa akan memperoleh dua macam skor yang diperoleh dari soal-soal bernomor ganjil dan genap berupa koefisien ganjil-genap (Arikunto, 2010 : 223).

Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini digunakan rumus spearman-brown:

r11 =

(Arikunto 2009 : 93) Keterangan :

r11 = Koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan = Korelasi antara skor-skor yang sudah disesuaikan

Hasil perhitungan tersebut, dibandingkan dengan kriteria sebagai berikut : Jika maka data dinyatakan reliabel

Jika maka data dinyatakan tidak reliabel

3.6.1.2Uji Validitas

(36)

53

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengukur apa yang diinginkan serta dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto 2010 : 211).

Suatu data dikatakan valid bila data tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini validitas diukur dengan rumus korelasi product moment dari Pearson dengan angka kasar:

rxy =

(Arikunto 2009 : 72) Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara variabel yang dikorelasikan x = skor item

y = skor total

n = jumlah responden Kriteria uji :

Jika maka data dinyatakan valid. Jika maka data dinyatakan tidak valid.

3.6.1.3Uji Tingkat Kesukaran

(37)

54

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

diluar jangkauannya (Arikunto, 2009:207). Untuk mengetahui tingkat kesukaran dari masing-masing butir soal digunakan rumus sebagai berikut :

P =

(Arikunto 2009 : 208) Keterangan :

P : Indeks kesukaran

B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar Js : Jumlah seluruh siswa peserta tes

Untuk menghitung tingkat indeks kesukaran digunakan kriteria berikut ini: Tabel. 3.3

Interpretasi harga indeks kesukaran

P Interpretasi harga indeks kesukaran

0,01 – 0,30 membedakan antara siswa pandai dengan siswa berkemampuan rendah dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

D = PA – PB = -

(38)

55

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Keterangan :

D : Daya Pembeda

JA : Banyaknya peserta kelompok atas JB : Banyaknya peserta kelompok bawah

BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal benar BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal benar PA : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Untuk menghitung interpretasi daya pembeda digunakan kriteria berikut ini: Tabel. 3.4

Interpretasi daya pembeda

D Interpretasi daya pembeda 0,01 – 0,20 3.6.2. Analisis Data Hasil Penelitian

3.6.2.1Uji Homogenitas

Menguji homogenitas varians pada penelitian ini adalah dengan menggunakan uji F dengan langkah sebagai berikut:

(39)

56

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Langkah 2. Mencari nilai Rentang (R) R = Skor terbesar – Skor terkecil Langkah 3. Mencari banyaknya kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 Log n (Rumus Sturgess) Langkah 4. Mencari nilai panjang kelas (i)

i =

Langkah 5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong

No Kelas

Interval f

Nilai Tengah

( ) f. f.

Langkah 6. Mencari simpangan baku (Standar Deviasi)

s=

Langkah 7. Maka Varians (S) untuk masing-masing kelas dapat dihitung dengan: S=

b. Menghitung Fhitung dengan rumus :

F=

Dengan derajat kebebasan: dk1= n1-1 ; dk2= n2-1

(40)

57

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Jika Fhitung≤ Ftabel maka varians homogen. Jika Fhitung > Ftabel maka varians tidak homogen. 3.6.2.2Uji Normalitas Data

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang kita peroleh berdistribusi normal atau tidak. Pengukurannya dengan menggunakan rumus chi- kuadrat dengan langkah-langkah sebagai berikut (Riduwan, 2010: 180-182) :

a. Mencari skor terbesar dan terkecil.

b. Mencari nilai rentangan (R). Dengan rumus : R = skor terbesar – skor terkecil

c. Mencari banyaknya kelas (BK). Dengan rumus : BK = 1 + 3,3 log n

d. Mencari nilai panjang kelas (i). Rumus : i =

e. Membuat tabulasi dengan tabel penolong.

No. Kelas Interval F Nilai Tengah (xi) f . xi f.

f.Mencari rata-rata (mean). Rumus : =

(41)

58

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

S =

h. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan.

No. Batas Kelas Z Luas O - Z Luas Tiap Kelas Interval fe fo

i.Mencari chi- kuadrat hitung ( 2hitung). Dengan rumus: 2

=

Keterangan : 2

= nilai chi- kuadrat

= frekuensi yang diselidiki = frekuensi yang diharapkan

j. Membandingkan 2 dengan 2tabel.

Kaidahnya adalah jika 2 hitung ≥ 2 tabel, berarti data tidak berdistribusi normal. Sedangkan, jika jika 2 hitung ≤2 tabel, berarti data berdistribusi normal.

3.7 Pengujian Hipotesis

(42)

59

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

atau uji t. Menurut Sudjana (2004:156) uji beda rata-rata ini dilakukan untuk mengetahui apakah :

Dua populasi yang kita pelajari itu mempunyai rata-rata yang perbedaannya tidak berarti,atau apakah terdapat perbedaan yang cukup memberikan keyakinan kepada kita untuk menyimpulkan bahwa dua sampel yang kita ambil itu berasal dari populasi dengan rata-rata yang tidak sama.

Uji t dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Mencari deviasi standar gabungan dengan rumus :

s =

(Sudjana 2004 : 162) Keterangan :

s : simpangan baku

n1 : jumlah sampel kelas eksperimen n2 : jumlah sampel kelas kontrol

: simpangan baku kelas eskperimen dikuadratkan : simpangan baku kelas kontrol dikuadratkan 2) Mencari nilai t dengan rumus :

t =

(Sudjana 2004 : 162)

Keterangan :

(43)

60

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

n1 : jumlah sampel kelas eksperimen n2 : jumlah sampel kelas kontrol s : simpangan baku gabungan

3) Menentukan derajat kebebasan dengan rumus : db = n1 + n2 -2 4) Menentukan nilai t dari daftar, dengan daerah kritis ditentukan oleh :

a. Distribusi t dengan d.k. = n1 + n2 -2 b. Taraf nyata / signifikansi = 0,05 c. Uji dua pihak.

Kriteria hipotesis (H0) diterima adalah bila ttabel ≤ thitung ≤ ttabel, jika thitung berada di luar daerah penerimaan, maka hipotesis H0 ditolak (Sudjana 2004 : 144).

Apabila distribusi data tidak normal, maka pengujian hipotesis menggunakan analisis tes non parametrik dengan uji mann Whitney. Uji Mann Whitney adalah uji non parametrik untuk membandingkan dua populasi independen (tidak saling berhubungan). Prosedur Uji Mann Whitney atau disebut juga Uji U adalah sebagai berikut :

1) Tetapkan satu sampel sebagai kelompok 1 dan sampel lain sebagai kelompok 2.

2) Data dari kedua kelompok disatukan dengan setiap data diberi kode asal kelompoknya

3) Data yang telah digabungkan diberi peringkat dari 1 (nilai terkecil) sampai n 4) Jumlah peringkat dari kelompok 1 dihitung dan diberi simbol R1

(44)

61

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

6) Langkah selanjutnya menghitung U1 dan U2 dengan rumus :

U1 =

n

1

n

2

+

– R1

U2 =

n

1

n

2

+

– R2

(Spiegel dan Stephens 2007 : 328) 7) Dalam penelitian ini, jika n1 > 10 dan n2 > 10 maka langkah selanjutnya

adalah menghitung rata-rata dan standar deviasi sebagai berikut :

µ

u

=

=

(Spiegel dan Stephens 2007:328)

8) Menghitung z untuk uji statistik, dengan rumus :

z

=

(Spiegel dan Stephens 2007:328)

Dimana nilai U dapat dimasukkan dari rumus U1 atau U2 karena hasil yang di dapatkan akan sama. Nilai z di sini adalah nilai zhitung

9) Bandingkanlah nilai zhitung dengan ztabel. Dengan ketentuan ; Terima H0 jika - ≤

(45)

62

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dengan rumusan hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

: μ1 = μ2, Tidak terdapat perbedaan pemahaman siswa antara yang

menerapkan model problem based learning dengan yang tidak menerapkan model pembelajaran problem based learning

: μ1 ≠ μ2, Terdapat perbedaan pemahaman siswa antara yang

menerapkan model problem based learning dengan yang tidak menerapkan model pembelajaran problem based learning.

(46)

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian yang dilaksanakan di kelas XI Akuntansi SMK Negeri 3 Bandung, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan pemahaman antara siswa yang menerapkan model problem based learning dengan yang tidak menerapkan model pembelajaran problem based learning. Dimana pemahaman siswa di kelas eksperimen yang diberikan treatment berupa model pembelajaran problem based learning dalam proses belajarnya lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang tidak diberikan treatment atau siswa di kelas kontrol.

Hal tersebut membuktikan adanya kesesuaian antara teori yang dipaparkan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti serta memperkuat penelitian sebelumnya bahwa model pembelajaran problem based learning (PBL) berpengaruh terhadap pemahaman siswa pada kompetensi dasar membukukan jurnal penyesuaian.

5.2 Saran

(47)

88

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Untuk guru akuntansi, model PBL dapat dijadikan variasi dalam proses belajar mengajar di kelas tanpa mengesampingkan model pembelajaran yang lain.

(48)

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Amir, M.T.(2009). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Prenada Media Group.

Arikunto, S. (2009). Dasar–dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :

Rineka Cipta.

Aunurrahman. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Baharuddin dan Wahyuni, E.N.(2010).Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta:Ar-Ruzz Media.

Blumhof, J., Hall, M., and Honeybone, A. (2001). Using Problem Based Learning to Develop Graduate Skills, dalam Planet Special Edition, Case Studies in Problem Based Learning from Geography, Earth and Environmental Sciences. LTSN, UK. Hal.6-10.

Budiardjo, L. (2008). Keterampilan Belajar, Belajar Bagaimana Belajar. Yogyakarta : Andi Offset.

Djamarah, S.B dan Zain, A. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta.

(49)

90

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Faturrohman, P. dan Sutikno, M.S. (2007). Strategi Belajar Mengajar:Melalui Konsep Umum dan Konsep Islami. Bandung: Refika Aditama.

Hamalik, Oe.(2006). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Joyce, B., Weil, M. & Calhoun, E. (2000). Models of Teaching. Six Edition. Boston: Allyn and Bacon.

Kunandar. (2009). Guru Profesional, Implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta : Rajawali Pers.

Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (Jabar).(2004). Pedoman Pembelajaran IPS-Geografi Secara Kontekstual Untuk Guru SMP. Bandung: LPMP Jabar, Depdiknas.

Moeslihat, R.(2005). Akuntansi untuk SMA Kelas XI. Bandung: Regina. Muhadi. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Shira Media. Mulyadi, A. (2004).Akuntansi untuk SMA Kelas II. Bandung:Grafindo Media. Muwanah, U.(2008). Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.

Klaten:Jaya Cemerlang.

Pribadi, B.A. (2010). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat. Program Studi Pendidikan Akuntansi. (2013). Pedoman Operasional Penulisan

Skripsi. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

(50)

91

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Riduwan.(2010). Metodologi dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta. Sabri, A. (2010). Quantum Teaching:Strategi Belajar Mengajar:Micro Teaching.

Ciputat: Ciputat Press.

Sanjaya, W. (2007). Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Kencana. Sanjaya, W.(2012). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sardiman, A.M.(2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:Rajawali Pers.

Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Soemarso, S.R. (2004). Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta:Salemba Empat. Spiegel, M.R. dan Stephens, L.J. (2007). Statistika, Schaum’s Outlines, Teori dan

Soal-soal. Jakarta : Erlangga.

Sudjana,N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sudjana. (2004). Statistika Untuk Ekonomi dan Niaga II. Bandung : Tarsito. Sugiyanto. (2010). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : Yuma

Pustaka.

(51)

92

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sugiyono.(2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.

Sukardi. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya. Yogyakarta : Bumi Aksara.

Suprijono, A. (2011). Cooperative Learning.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Susilana, R. et al. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : Fakultas Ilmu Pendidikan UPI.

Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syah, M.(2005). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Wahab, A.A. (2009). Metode danModel-Model Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung : Alfabeta.

Weygandt, J.J , Kieso, D.E , dan Kimmel, P.D. (2007).”Accounting Principles

Pengantar Akuntansi”. Jakarta: Salemba Empat.

Sumber Dokumen:

Arsip nilai siswa kelas XI Akuntansi 3 SMK Negeri 3 Bandung.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sekretariat Negara.

(52)

93

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gallagher, Shelagh, A, and Gallagher, James, J. (2013). “Using Problem Based Learning to Explore Unseen Academic Potential”. Vol.7. Issue 1, pp 112-131.

Liza, A.N., Karomiah,W., Abdullah,W., and Yunita,A.(2011).”Would Problem- Based Learning Effect Students’Generic Competencies?”, African Journal

of Education and Technology.Vol.1 No.3 pp.1-14.

Shahin, E.S. and Tork, H.M. (2013). “Critical Thinking and Self-Directed

Learning as an Outcome of Problem-Based Learning Among Nursing Students’ in Egypt and Kingdom of Saudi Arabia”, Journal of Nursing

Education and Practice, Vol.3 No. 12 p. 103-110.

Suci, N.M. (2008). Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar dan Hasil Belajar Teori Akuntansi Mahasiswa Jurusan Ekonomi UNDIKSHA. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan,Vol.2 (1) p.74-86.

Sudarman. (2007). Problem Based Learning: Model Pembelajaran untuk Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah. Jurnal Pendidikan Inovatif. Vol. 2 No.2 pp.68-73.

Tiya, K., Kadir., and Hasminah.(2012). “Pengaruh Penerapan Model

Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Melalui Kemampuan KomunikasiMatematik Siswa”, Jurnal Pendidikan Matematika,

(53)

94

Anissa Agistia, 2014

Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap pemahaman siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Wafroturrohmah dan Suyatmini.(2008). “Penggunaan Metode Problem Based

Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Mandiri Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi pada Mata Kuliah Akuntansi Perpajakan”,

Varia Pendidikan, Vol.20 No.2 p.154-163.

Wulandari, N.,Sjarkawi, M, D. (2011). “Pengaruh Problem Based Learning dan Kemampuan BerpikirKritis Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa”, Tekno

-Pedagogi, Vol. 1 No. 1 p. 14-24.

Sumber Dari Internet:

Majid,M. S. A.(2013).Potret Buram Pendidikan Kita.[online].Tersedia:

http://aceh.tribunnews.com/2013/01/03/potret-buram-pendidikan-kita.

[02April 2013].

SMK Negeri 3 Bandung. Profil SMK Negeri 3 Bandung.[online]. Tersedia:http://smkn3bandung.wordpress.com/profil-smkn-3/. [21 Mei 2014].

Ryanti, F. Teori Belajar Ausubel. [online]. Tersedia:

http://physickasyik.blogspot.com/2012/11/teori-belajar-ausubel_28.html. [26Mei 2014]

---.Teori Konstruktivisme.[online].

(54)

95

Anissa Agistia, 2014

Gambar

Tabel 1.1 Persentase Nilai UAS Siswa Yang Tuntas dan Belum Tuntas
Tabel 3.1
Tabel. 3.3

Referensi

Dokumen terkait

[r]

1.) Kinerja mengajar guru belum optimal, hal ini ditunjukan guru hanya menunjukan penampilan terbaiknya saat adanya kunjungan atau visitasi kepala sekolah

Robot dalam makalah ini menggunakan empat sensor cahaya yaitu LDR (Light Dependent Resistance) yang dipasang pada bagian depan, belakang, sisi kiri dan sisi kanan. Robot ini

Karies gigi dapat dialami oleh setiap orang, dapat timbul pada satu permukaan gigi atau lebih dan dapat meluas kebagian yang lebih dalam, misalnya dari email ke

Miniatur Nomor Antrian Menggunakan Seven Segment ini dikendalikan program yang tertanam (embeeded sytem) dalam sebuah chip mikrokontroller AT89C2051. Untuk menampilkan output,

Tulisan Cartwright and Cartwright (1999:55) yang berkaitan dengan pengembangan ketrampilan dalam melakukan observasi ditegaskan bahwa “ observation done without record

STANDARDISASI EKSTRAK ETANOL HERBA KEMANGI ( Ocimum basilicum var. album) merupakan salah satu tumbuhan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat tradisional dan

Setiap bentukan arsitektur selalu diawali dengan adanya aktivitas manusia yang menjadi penggerak lahirnya wadah aktivitas tersebut. Hubungan antara satu aktivitas dengan