Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
(Studi pada Badan Usaha Milik Negara yang berkantor pusat di Kota Bandung)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Disusun Oleh : RIZAL ALFIAN
1003044
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Oleh Rizal Alfian
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© 2014 Rizal Alfian
Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
NNPENGUNGKAPAN KELEMAHAN PENGENDALIAN INTERNALNT
(Studi Empiris pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung)
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing
Dr. Rozmita Dewi Yuniarti R, S.Pd, M.Si
NIP. 19710629 200604 2 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi
Dr. H. Nono Supriatna, M.Si.
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Abstrak
Oleh:
Rizal Alfian
Pembimbing : Dr. Rozmita Dewi Yuniarti R, S.Pd, M.Si
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh efektivitas fungsi audit internal terhadap pengungkapan kelemahan pengendalian internal pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif.
Populasi pada penelitian ini adalah auditor internal yang berada pada seluruh BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung, sedangkan untuk pengambilan sampel menggunakan teknik sample iterasi. Data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner. Dalam menganalisis data, penelitian ini menggunakan pengujian statistik analisis korelasi sederhana Spearman Rank. Berdasarkan perhitungan analisis korelasi dengan bantuan Software SPSS 20.0 for
Windows terhadap kuesioner yang disebar kepada 55 auditor internal pada 5 BUMN
yang berkantor pusat di Kota Bandung menghasilkan bahwa efektivitas fungsi audit internal berpengaruh positif terhadap pengungkapan kelemahan pengendalian internal. Besarnya pengaruh efektivitas fungsi audit internal terhadap pengungkapan kelemahan pengendalian internal adalah sebesar 33,5% dan sisanya sebesar 66,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
THE INFLUENCE OF EFFECTIVENESS OF INTERNAL AUDIT FUNCTION TOWARD THE DISCLOSURE OF INTERNAL CONTROL WEKNESSES
(Study at BUMN that headquartered in Bandung City)
Abstract
by: Rizal Alfian
Supervisor : Dr. Rozmita Dewi Yuniarti R, S.Pd, M.Si
The purpose of this research is to know how the influences of effectiveness of internal audit function toward the disclosure of internal control weaknesses BUMN/state enterprises that headquartered in the city of Bandung. The method used in this research is associative method.
The population in this research is the internal auditor which is on the whole BUMN/state enterprise that headquartered in the city of Bandung, whereas the sampling taking by using iteration sampling technique. The data used is primary data which collected through questionnaires. In analyzing the data, this research uses statistical correlation analysis simple testing of Spearman Rank. Based on the calculation of correlation analysis with the help of Software SPSS 20.0 for Windows toward the questionnaire that distribute to 55 internal auditors at 5 BUMN/state enterprises that headquartered in the city of Bandung, produce that effectiveness of internal audit function positively influence to the disclosure of internal control weaknesses. magnitude of the influence of effectiveness of internal audit function toward the disclosure of internal control weaknesses is at 33,5% and the balance of 66,5 % is influenced by other factors those are not examined in this research.
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
UCAPAN TERIMA KASIH ………..… ii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 10
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10
1.3.1 Maksud Penelitian ... 10
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 10
1.4 Kegunaan Penelitian ... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12
2.1 Auditing ... 12
2.1.1 Pengertian Auditing ... 12
2.2 Audit Internal ... 15
2.2.1 Pengertian Audit Internal ... 15
2.2.2 Program Audit ... 18
2.2.3 Lingkup Audit ... 19
2.2.4 Tahap Audit Internal ... 20
2.2.4.1 Perencanaan Pemeriksaan... 21
2.2.4.2 Pengujian dan Pengevaluasian Informasi ... 21
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.2.4.4 Tindak Lanjut Pemeriksaan ... 23
2.3 Fungsi Audit Internal ... 24
2.4 Efektivitas Fungsi Audit Internal ... 27
2.5 Kelemahan Pengendalian Internal ... 28
2.6 Penelitian Terdahulu ... 31
2.1 Kerangka Pemikiran ... 32
2.2 Hipotesis ... 37
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 38
3.1 Objek Penelitian ... 38
3.2 Metode Penelitian ... 38
3.2.1 Desain Penelitian ... 39
3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel ... 39
3.2.2.1 Variabel Independen (X) ... 39
3.2.2.2 Variabel Dependen (Y) ... 39
3.2.2.3 Operasionalisasi Variabel ... 39
3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 41
3.2.3.1 Populasi Penelitian ... 41
3.2.3.2 Sampel Penelitian ... 42
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 45
3.2.4.1 Teknik Pengumpulan Data ... 45
3.2.4.2 Instrumen Penelitian ... 45
3.2.4.3 Skala Pengukuran ... 46
3.2.5 Teknis Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis ... 47
3.2.5.1 Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 48
3.2.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 49
3.2.5.3 Analisis Data ... 49
3.2.5.4 Rancangan Pengujian Hipotesis ... 51
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.1 Hasil Penelitian ……… 52
4.1.1 Tinjauan Umum Tentang Subyek Penelitian ………... 52
4.1.1.1 Sejarah Singkat BUMN ………... 52
4.1.1.2 Dasar Hukum Pendirian BUMN………...54
4.1.2 Deskripsi Data Variabel……….…... 55
4.1.2.1 Data Responden ………..……. 55
4.1.2.2 Pengujian Validitas Instrumen………. 58
4.1.2.3 Pengujian Reliabilitas Instrumen ………. 61
4.1.2.4 Deskripsi Data Variabel X ……….………. 64
4.1.2.4.1 Deskripsi Data Variabel X Per Indikator……….. 65
4.1.2.4.2 Deskripsi Data Variabel X Secara Keseluruhan...……… 69
4.1.2.5 Deskripsi Data Variabel Y ……….………. 70
4.1.2.5.1 Deskripsi Data Variabel Y Per Indikator……….. 70
4.1.2.5.2 Deskrpipsi Data Variabel Y Secara Keseluruhan...…..… 74
4.1.3 Analisis Korelasi……….. 75
4.1.4 Koefisien Determinasi……….. 76
4.2 Pembahasan ……….. 77
4.2.1 Efektivitas Fungsi Audit Internal pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung…………...……….…………. 77
4.2.2 Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung…………..………... 79
4.2.3 Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung ……….……….81
BAB V SIMPULAN DAN SARAN………. 84
5.1 Simpulan ……….………... 84
5.2 Saran ……….... 85
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia yang tergabung dalam G-20,
Indonesia turut berkomitmen melaksanakan prinsip-prinsip G-20, salah satunya
memperkuat transparansi dan akuntabilitas. Peranan BUMN dalam tata
perekonomian Indonesia merupakan salah satu pelaku ekonomi dalam sistem
perekonomian nasional yang diharapkan secara aktif berkecimpung dan bekerja
sama berdasarkan demokrasi ekonomi untuk mewujudkan masyarakat adil dan
makmur. Untuk memperoleh hasil, manfaat dan dampak positif yang optimal dari
kinerja BUMN sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, penerapan
prinsip-prinsip pengendalian internal berperan dalam menjaga Good Governance pada
BUMN.
Selama ini banyak artikel dan berita mengenai skandal keuangan yang
terjadi di Enron, WorldCom, dan beberapa perusahaan lainnya. Banyak pihak
mengalami kecemasan bahwa skandal-skandal tersebut akan membahayakan
kelangsungan ekonomi di Amerika Serikat. Oleh karenanya upaya yang dilakukan
yaitu melalui Kongres Amerika sehingga resesi keuangan yang terjadi di tahun
1929 tidak terjadi lagi. Selanjutnya kongres ini menetapkan undang-undang
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Salah satu aspek penting dari SOX adalah terdapat dua bagian khusus
berfokus pada isu-isu pengendalian internal terkait dengan pelaporan keuangan.
Menurut Section 302, manajemen diwajibkan untuk mengungkapkan semua
kelemahan material dalam pengendalian internal, pada saat mereka mengesahkan
laporan keuangan baik secara periodik, tahunan dan triwulanan. Menurut Section
404, perusahaan diwajibkan untuk menilai efektivitas struktur pengendalian
internal dan prosedur dalam pelaporan keuangan dan mengungkapkan informasi
tersebut dalam laporan tahunannya. ( Y. Zang, et al :2007).
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Institut Internal Auditor
Research Foundation (IIARF) 2010, yang merupakan bagian dari studi CBOK.
Mengeluarkan dua laporan, dari 5 laporan yang direncanakan untuk
dipublikasikan, berdasarkan penelitian Survey Global Audit Internal 2010. Dari
kedua laporan tersebut disampaikan temuan awal bahwa dalam lima tahun ke
depan fokus aktivitas audit internal akan berbeda secara signifikan dari praktik
yang ada saat ini. ( www.auditorinternal.com, 10 November 2013)
Pada laporan yang pertama, Characteristics of an Internal Audit Activity,
area-area yang akan menjadi fokus utama audit internal dalam lima tahun
mendatang adalah: tata kelola perusahaan (GCG), manajemen risiko perusahaan
(ERM), review strategis, audit etika, dan migrasi ke Standar Pelaporan Keuangan
Internasional (IFRS). Sementara itu, area-area yang selama ini secara tradisional
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
audit keuangan, investigasi kecurangan (fraud), dan evaluasi pengendalian
internal, akan semakin kurang mendapatkan penekanan. Hal ini sejalan dengan
apa yang dikemukakan oleh Rezaee (2002) bahwa audit internal merupakan
bagian penting dan menempati posisi strategis untuk mengevaluasi pelaksanaan
corporate governance dan reliabilitas proses pelaporan keuangan.
Di Indonesia, bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) keharusan
penyelenggaraan pengendalian internal berbasis framework COSO tersebut
tertuang dalam pasal 26 Peraturan Kementerian Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) No.PER — 01 /MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 mengenai
Penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada BUMN, yang diperjelas
lebih lanjut dengan keputusan Sekretaris Menteri BUMN nomor SK- 16
/S.MBU/2012 pada tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan
Evaluasi atas GCG pada BUMN. Peraturan ini memang hanya mengikat bagi
perusahaan pelat merah saja. Namun, regulasi bagi BUMN tersebut dapat menjadi
salah satu acuan praktik audit internal yang baik (best practice) bagi korporasi
lain di Indonesia.
Berdasarkan laporan tahunan PT Telkom Indonesia, Tbk tahun 2009
menyatakan bahwa proyeksi atas evaluasi efektivitas pada masa mendatang
mengandung risiko bahwa pengendalian mungkin menjadi tidak memadai karena
perubahan kondisi, atau karena tingkat kepatuhan terhadap kebijakan atau
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atas efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2009. Berdasarkan hasil penilaian ini, manajemen
menyimpulkan bahwa pada tanggal 31 Desember 2009, pengendalian internal atas
pelaporan keuangan Perusahaan telah efektif.
Evaluasi terhadap efektivitas pengendalian dan prosedur pengungkapan
Perusahaan sebagaimana dipersyaratkan dalam Pedoman pengungkapan Informasi
kepada Publik sesuai SOA section 302 diatur. Berdasarkan evaluasi ini, Direktur
Utama dan Direktur Keuangan Perusahaan menyimpulkan bahwa, pada tanggal 31
Desember 2009, pengendalian dan prosedur pengungkapan Perusahaan adalah
efektif. Pengendalian dan prosedur PT Telkom Indonesia, Tbk telah melakukan
penilaian atas efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan
Perusahaan dengan menggunakan kriteria dalam Internal Control Integrated
Framework.
Pengungkapan Perusahaan termasuk pengendalian dan prosedur yang
dirancang untuk memastikan bahwa informasi yang dipersyaratkan untuk
diungkapkan di dalam laporan yang disampaikan atau diajukan berdasarkan
Exchange Act telah dicatat, diproses, dirangkum dan dilaporkan dalam jangka
waktu yang telah ditetapkan sesuai ketentuan dan format SEC, dan bahwa
informasi tersebut dikumpulkan dan disampaikan kepada manajemen Perusahaan,
termasuk Direktur Utama dan Direktur Keuangan, sebagaimana layaknya, untuk
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan fakta-fakta yang ditemukan di atas terlihat bahwa Pelaksanaan
audit internal yang dimiliki oleh perusahaan telah berjalan dengan efektif dan
pengendalian internal yang dilakukan pun cukup maksimal. BUMN harus
melakukan pengendalian internal terhadap seluruh kegiatannya terutama yang
menyangkut keuangan yang dimiliki, karena pengendalian internal merupakan
salah satu indikator yang dilihat oleh auditor eksternal untuk dijadikan acuan bagi
laporan hasil audit.
Namun pada kenyataannya, terdapat fenomena yang terjadi pada BUMN
dimana kinerjanya dapat dikatakan kurang stabil di beberapa BUMN. Salah satu
penilaian kinerja tersebut dapat dilihat dari laba bersih yang diperoleh perusahaan.
Dimana laba yang diperoleh BUMN setiap tahunnya cenderung mengalami
peningkatan, namun masih terdapat beberapa BUMN yang mengalami kerugian.
Adapun perolehan laba yang berhasil dicapai BUMN dapat dilihat pada grafik
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 1.1
Sumber: Kementrian BUMN
Dari grafik di atas dapat terlihat bahwa dari tahun 2009 sampai dengan
tahun 2011 laba yang diperoleh BUMN mengalami peningkatan. Meskipun
sebagian besar BUMN memperoleh laba yang meningkat setiap tahunnya, namun
kementrian BUMN masih harus bekerja keras untuk meningkatkan kinerja
BUMN-BUMN yang masih merugi. Dimana pada tahun 2011 tercatat ada 22
BUMN yang masih mengalami kerugian, dengan total kerugian mencapai
Rp.3.305.763.000.000,- (www.merakyat.com, 25 November 2013).
Fenomena yang telah dipaparkan tersebut, menunjukan bahwa pelaksanaan
audit internal pada suatu perusahaan memberikan kontribusi bagi pengelolaan
bisnis perusahaan itu sendiri. Sesuai peran audit internal sebagai pemberi jaminan
dan layanan konsultasi, auditor internal membantu direksi dalam mengawasi
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Sawyer’s et al (2006:6) seluruh aktivitas audit internal harus
melakukan fungsinya dalam lingkungan dimana ia berada. Adanya pembatasan
terhadap tanggung jawab utama auditor internal dan keharusan bagi klien untuk
memberikan respons yang memadai atas laporan audit, akan meningkatkan risiko
tidak terdeteksinya kelemahan yang serius. Sebagai akibatnya, efektivitas dari
aktivitas audit internal akan berkurang. Fungsi yang dimilikinya sebagai pengawas
yang tidak terbatasi atas pengendalian dan kinerja organisasi menjadi kurang
diandalkan.
Audit Internal dilakukan untuk memastikan bahwa risiko-risiko bisnis
yang mungkin terjadi dapat segera diatasi melalui pengendalian internal yang
efektif. Jika ditemukan ketidakefektifan pada pengendalian suatu proses bisnis
atau risiko yang diluar kendali, maka dilakukan pengujian lebih lanjut objek audit
guna mendalami akar permasalahannya.
Menurut Alvin A. Arens et al (2004:432) Suatu kelemahan pengendalian
internal adalah pengendalian yang ada kurang memadai yang mengakibatkan
meningkatnya risiko salah saji laporan keuangan. Jika menurut penilaian auditor,
pengendalian itu tidak cukup untuk memenuhi salah satu dari sasaran hasil audit
terkait transaksi, harapan dari salah saji demikian untuk terjadi akan meningkat.
Di Indonesia, pengungkapan kelemahan pengendalian internal belum
banyak ditemui karena masih bersifat voluntary (sukarela). Namun apabila sebuah
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tersebut wajib melakukan pengungkapan kelemahan pengendalian internal karena
terikat oleh peraturan dari SOX. Di Indonesia sendiri ada dua perusahaan yang
telah terdaftar di New York Stock Exchage (NYSE) yaitu PT Telkom dan PT
Indosat.
Auditor internal memiliki peran penting didalam suatu perusahaan, karena
peran auditor internal berpengaruh terhadap kemungkinan terjadinya kesalahan,
ketidakakuratan ataupun kecurangan dalam perusahaan. Menurut Albrecht and
Albrecht (2004) struktur pengendalian yang efektif adalah langkah yang paling
penting untuk menghilangkan atau mengurangi kesempatan untuk melakukan
penipuan. Fungsi audit internal lebih mampu dan lebih mungkin untuk mendeteksi
dan memperbaiki masalah pengendalian yang kecil sebelum mereka menjadi
cukup berat sehingga dianggap kelemahan material.
Menurut Sukrisno Agoes (2008:72) Jika pengendalian internal suatu
satuan usaha lemah, maka kemungkinan terjadinya kesalahan, ketidakakuratan
ataupun kecurangan dalam perusahaan sangat besar. Jika klien telah menetapkan
pengendalian internal yang baik, maka auditor bisa memutuskan untuk membatasi
pengujian subtantif karena pengendalian internal klien tampaknya dapat mencegah
atau mendeteksi salah saji yang material.
Hubungan ini adalah logis dan secara sederhana berarti bahwa jika kondisi
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keuangan kecil kemungkinannya mengandung salah saji yang material, maka
auditor dapat melakukan pengujian subtantif yang kurang mendalam ketimbang
jika laporan keuangan mengandung salah saji yang material. Dengan kata lain
auditor dapat mengurangi jumlah bukti yang dikumpulkan.
Pengungkapan kelemahan pengendalian internal terhadap perkembangan
bisnis di Indonesia dibutuhkan untuk mengikuti perkembangan yang signifikan
terutama pada sektor ekonomi. Saat ini perusahaan-perusahaan baik sektor publik
maupun swasta menghadapi tantangan yang cukup berat, mulai dari perusahaan
pesaing hingga praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), maka diperlukan
tata kelola yang baik untuk keberlangsungan perusahaan. Terkait dengan tata
kelola perusahaan yang baik (good corporate governance), akibat adanya cara
sumber daya diinvestasikan dan dikelola dalam dunia bisnis modern, sistem tata
kelola perusahaan diperlukan (Messier et al. 2006). Perusahaan membentuk audit
internal untuk pengawasan dan meningkatkan tata kelola yang baik pada
perusahaan.
Fungsi audit internal meliputi pengendalian internal atas pelaporan
keuangan. Beberapa peneliti telah menyelidiki secara empiris peran fungsi audit
internal dalam proses pelaporan keuangan Gramling et al .2004. Sebuah
pengecualian adalah penelitian terbaru oleh Prawitt et al .2009, Yang
menyediakan bukti bahwa fungsi audit internal dapat meningkatkan kualitas
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini akan melengkapi penelitian mereka, bahwa peneliti akan
meneliti hubungan antara efektivitas fungsi audit internal melalui pengungkapan
kelemahan pengendalian internal. Dengan demikian, penelitian ini membantu
mengisi kesenjangan penting dalam literatur mengenai pengaruh fungsi audit
internal pada kualitas proses pelaporan keuangan .
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Lin et al.
(2011) dimana dilakukan analisis hubungan antara fungsi audit internal dengan
pengungkapan kelemahan material, memberikan pernyataan bahwa tidak ada
hubungan diantara keduanya. Perbedaan dengan penelitian terdahulu yaitu
penelitian sebelumnya dilakukan di negara Amerika Serikat dan menggunakan
data yang terdapat di Institute of Internal Audit (IIA) Amerika sedangkan
penelitian ini dilakukan di Indonesia dan peneliti mendapatkan data dengan cara
melakukan survei dengan kuesioner pada perusahaan BUMN yang berkantor
pusat di Kota Bandung serta menggunakan pengungkapan kelemahan
pengendalian internal sebagai variabel dependen. Berdasarkan uraian latar
belakang masalah di atas maka penulis melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal terhadap Pengungkapan
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.2Rumusan Masalah
Audit Internal memiliki peran yang cukup penting untuk perusahaan
dalam meningkatkan efektifitasnya dengan adanya pengungkapan kelemahan
pengendalian internal. Laporan audit yang berkualitas serta peran dari manajemen
perusahaan dapat menunjang tata kelola perusahaan yang baik serta tujuan yang
diharapkan dapat terlaksana. Uraian latar belakang di atas memunculkan
pertanyaan :
1. Bagaimana efektivitas fungsi audit internal di BUMN yang berkantor pusat di
Kota Bandung ?
2. Bagaimana pengungkapan kelemahan pengendalian internal di BUMN yang
berkantor pusat di Kota Bandung ?
3. Bagaimana pengaruh efektivitas fungsi audit internal terhadap pengungkapan
kelemahan pengendalian internal pada BUMN yang berkantor pusat di Kota
Bandung ?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi serta mengetahui
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal terhadap Pengungkapan Kelemahan
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2002:52) yaitu “Rumusan
Kalimat yang menunjukan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian.”
Tujuan penelitian penulis adalah :
1. Untuk mengetahui efektivitas fungsi audit internal pada perusahaan
2. Untuk mengetahui pengungkapan kelemahan pengendalian internal perusahaan
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh efektivitas pengaruh fungsi audit
internal terhadap pengungkapan kelemahan pengendalian internal.
1.4 Kegunaan Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan haruslah mengandung manfaat baik
secara teoritis maupun praktis, khususnya bagi kami dan umumnya bagi pihak lain
yang membutuhkan makalah ini. Adapun Manfaatnya adalah :
1. Bagi Penulis
Sebagai bahan pengembangan pengetahuan, wawasan, keterampilan dalam
penulisan karya ilmiah serta melakukan penelitian sebagai peneliti pemula
dalam bidang non kependidikan, khususnya mengenai Pengaruh
Efektivitas Fungsi Audit Internal terhadap Pengungkapan Kelemahan
Pengendalian Internal pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung
2. Bagi BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk saran-saran
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagi Kepentingan Dunia Akademik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengembangan kajian
dan memberikan sumbangan informasi bagi peneliti selanjutnya
khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam memahami Efektivitas
Fungsi Audit Internal terhadap Pengungkapan Kelemahan Material pada
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Menurut Sugiyono (2010 : 13), definisi dari objek penelitian yaitu
“Sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu
tentang sesuatu hal objektives, valid, dan reliable tentang suatu hal (variabel
tertentu)”. Berdasarkan penelitian penulis yang berjudul “Pengaruh Efektivitas
Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal”
maka yang menjadi objek penelitian penulis adalah Efektivitas Fungsi Audit
Internal dan Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal. Sedangkan subjek
penelitian ini adalah karyawan BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung,
khusunya karyawan bagian audit internal. Penelitian ini dilaksanakan pada Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang berkantor pusat di Kota Bandung
berdasarkan permasalahan yang terjadi pada kondisi Pengungkapan Kelemahan
Pengendalian Internal yang dilaporkan oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI)
Pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. “Metode penelitian asosiatif
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
variabel atau lebih” (Sugiyono, 2011 : 55). untuk memenuhi, memecahkan, dan
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif dimana penulis
akan mencoba untuk menjawab pengaruh antar variabel yang ada. “Penelitian
asosiatif adalah penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel atau lebih” (Sugiyono, 2010:55).
3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel 3.2.2.1Variabel Independen (X)
Menurut Sugiyono (2010:59), variabel independen adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat). Variabel independen dalam penelitian ini
adalah Efektivitas Fungsi Audit Internal (�1).
3.2.2.2Variabel Dependen (Y)
Menurut Sugiyono (2010:59), variabel dependen adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat variabel independen. Pada penelitian
ini variabel terikatnya adalah Pengungkapan Kelemahan Pengendalian
Internal.
3.2.2.3Operasionalisasi Variabel
Jonathan Sarwono (2010:67) mengatakan bahwa “Variabel harus
didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dicari hubungannya antara satu
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
akan mengalami kesulitan dalam menentukan pengukuran hubungan antar
variabel yang masih bersifat konseptual.”
Untuk memudahkan penulis dalam meneliti setiap variabel yang ada maka,
berikut disajikan operasionalisasi variabel pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator Skala
Variabel
manajemen resiko Ordinal
Memastikan pemenuhan hukum, persyaratan dan ketepatan pelaporan kepada regulator
Ordinal
Memastikan ketelitian dan keandalan
data akuntansi dan laporan keuangan Ordinal Karakteristik
Mempersiapkan rencana audit Ordinal Mempersiapkan program dan
prosedur audit Ordinal
Pengujian dan evaluasi kegiatan audit Ordinal Pelaporan dan rekomendasi kegiatan
audit Ordinal
Pemantauan implementasi
rekomendasi yang telah disampaikan Ordinal
Manajemen Bagian Audit Internal
Memastikan ketaatan pada standar
yang berlaku Ordinal
Memastikan ketersediaan sumber daya dan memotivasi setiap anggota
Ordinal
operasional perusahaan Ordinal
Identifikasi terhadap aturan dan
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Internal
yang diperlukan Ordinal
Tindak lanjut berkaitan dengan risiko
operasional Ordinal tentang asersi yang disajikan untuk audit sistem yang melekat pada perusahaan untuk mengidentifikasi salah saji
Melakukan kaji ulang atas prosedur audit internal untuk mengurangi terjadinya kesalahan manusia
Ordinal
3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.3.1Populasi Penelitian
Populasi menurut Sugiyono (2010:115) adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Berdasarkan definisi di atas, peneliti menjadikan BUMN yang berkantor pusat di
Kota Bandung sebagai populasi dalam penelitian ini.
Table 3.2
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Nama Perusahaan BUMN
1 PT Telekomunikasi Indonesia
2 PT LEN
3 PT Inti 4 PT Pindad
5 PT Kereta Api Indonesia 6 PT Pos Indonesia
7 PT Dirgantara Indonesia 8 PT Perkebunan Nusantara VIII 9 PT Biofarma
3.2.3.2Sampel Penelitian
Definisi sampel menurut Suharsimi Arikunto (2010:174) menyatakan
bahwa, “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Dalam
penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah teknik “stratified
probability random sampling technique” dengan metode iterasi. Teknik ini
digunakan bila populasi mempunyai anggota yang memiliki karakteristik
heterogen dan berstrata secara proporsional. Populasi ini yaitu seluruh BUMN
yang berkantor pusat di kota Bandung. Untuk tujuan teknik sampling dilakukan
melalui beberapa langkah sebagai berikut :
a. Menginventarisis BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung
b. Menentukan besarnya ukuran sampel dari populasi. Karena untuk menguji
hipotesis berupa Spearman Rank, maka ukuran sampel ditentukan oleh
korelasi terkecil X dan Y. Oleh sebab itu, penarikan sampel dalam penelitian
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Besarnya ukuran sampel dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :
N = Z 1− + Z(1− )2
α = Level of Significance diambil dari table Z (distribusi normal) β = Power of test diambil dari table Z (distribusi normal)
P = Korelasi terkecil (nilai numeriknya) yang diharapkan diperoleh Up = Standar Normal Hubungan
U’p = Taksiran untuk Up
Agar besarnya kekeliruan yang mungkin terjadi diatasi sekecil mungkin
maka dapat digunakan besarnya kekeliruan sebesar α = 0.05, artinya Confident
Coeficientyang dikehendaki tidak kurang dari 5%. Demikian pula kuasa uji β =
0.95 atau 95% dan P = 0.53 sehingga diperoleh ukuran sampel sebesar 40
responden. Agar setiap unit sampel yang terpilih memiliki peluang yang sama
maka penetuan ukuran sampel yang berasal dari populasi setiap stratifikasi adalah
ditentukan dengan formula sebagai berikut :
ni =��
∑�� x no
Keterangan : ni = Ukuran sampel dari masing-masing kelompok kelaske-i no = Ukuran sampel yang diambil dari seluruh kelompok kelas Ni = Ukuran sampel dari masing-masing kelompo kelas
∑Ni = Ukuran populasibdari seluruh kelompok ke-I
Perhitungan sampel minimal dilakukan sebagai berikut :
Up = 1
2
(1+0,53)
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1 =
Z[ 1,96 + Z(1,645)2
(0,59014516 )2 + 3 = 40,31580707
Iterasi pertama dilakukan untuk melihat konsistensi ukuran sampel
U’p = 1
Iterasi kedua dilakukan untuk melihat konsistensi ukuran sampel
U’p = 1
Iterasi ketiga dilakukan untuk melihat konsistensi sampel
U’p = 1
Karena hasil iterasi beebrapa tahap dan menghasilkan ukuran sampel
minimal yang konsisten maka ditentukan ukuran sampel adalah sekitar 39, maka
untuk kebutuhan sampel minimal yang representative diambil menjadi 55
responden.
Dari ukuran sampel minimal 55, maka untuk pendistribusian pengambilan
dari BUMN maka ditentukan BUMN yang secara random terpilih menjadi unit
sampel penelitian. Penulis melakukan penelitian ini dengan harapan responden
yang dituju adalah pihak-pihak yang dapat memberikan informasi yang
sesungguhnya dan memiliki keterkaitan dengan bidang pekerjaannya. Responden
untuk Efektivitas Fungsi Audit Internal yaitu Staff Satuan Pengawasan Intern
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
jadikan sampel, sedangkan untuk Pengungkapan Kelemahan Pengendalian
Internal, penulis berikan kepada Staff Satuan Pengawasan Intern (SPI) sebagai
auditor intern yang mengetahui bagaimana Pengungkapan Kelemahan
Pengendalian Internal dihasilkan oleh auditor intern tersebut.
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah Auditor Internal BUMN
yang berpusat di Kota Bandung yang berjumlah 55 Responden. Responden dalam
penelitian ini adalah Auditor Internal pada 5 BUMN yang berpusat di Kota
Bandung dikarenakan 4 BUMN yaitu PT. LEN Industri (Persero) dan PT. Pos
Indonesia, (Persero), PT Perkebunan Nusantara (Persero) dan PT Dirgantara
Indonesia (Persero) tidak bersedia untuk dijadikan sampel penelitian.
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data 3.2.4.1Teknik Pengumpulan Data
Penulis menggunakan data primer pada penelitian ini. Husein Umar
(2003:60) menyatakan bahwa “Data primer merupakan data yang didapat dari
sumber pertama, misalnya dari individu atau perseporangan, seperti hasil
wawancara, pengisian kuesioner, atau bukti transaksi seperti tanda bukti
pembelian barang dankarcis parkir. Data ini semua merupakan data mentah yang
kelak akan diroses untuk tujuan-tujuan tertentu sesuai kebutuhan.”
Penelitian dengan menggunakan data primer, biasanya dilakukan dengan
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ataupun memberikan sejumlah daftar pertanyaan kepada responden (kuesioner)
serta mengumpulkan data berupa dokumen ataupun catatan yang dibutuhkan.
Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden untuk
diisi secara langsung.
3.2.4.2Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2010:146). Yang
digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner yang disebarkan kepada
responden serta menggunakan skala likert. Data yang telah diperoleh dari hasil
pengisian kuesioner selanjutnya akan dianalisis dengan cara menghitung skor dari
setiap pertanyaan sehingga dapat dimbil kesimpulan mengenai objek yang diteliti.
3.2.4.3Skala Pengukuran
Hasil jawaban dari kuesioner ini akan diolah dengan menggunakan skala
likert dan selanjutnya diuji secara kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010:132) skala
likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Adapun skor yang diberikan apabila menggunakan skala likert:
Tabel 3.3 Nilai Jawaban
Jawaban Nilai
Selalu 5
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kadang-kadang 3
Jarang 2
Tidak Pernah 1
(Sumber: Sugiyono, 2010:133 data diolah)
Sugiyono (2010:133) mengemukakan bahwa kriteria interpretasi skor
berdasarkan jumlah responden ditentukan sebagai berikut: “ Skor maksimal setiap
kuesioner adalah 5 dan skor minimum adalah 1, atau berkisar antara 20% - 100%,
maka jarak antara skor yang berdekatan adalah 16% ((100%-20%)/5)”. Dari
pernyataan tersebut dapat diperoleh interpretasi skor sebagai berikut:
Tabel 3.4 Interpretasi Skor
Hasil Kategori
20%-35,99% Tidak Baik/Tidak Efektif
36%-51,99% Kurang Baik/Kurang Efektif
52%-67,99% Cukup Baik/Cukup Efektif
68%-83,99% Baik/Efektif
84%-100% Sangat Baik/Sangat Efektif
Sumber: Sugiyono (2010:133)
Interpretasi skor ini diperoleh dengan cara membandingkan skor item yang
diperoleh berdasarkan jawaban responden dengan skor tertinggi jawaban
kemudian dikalikan 100%
�� ����
�� ������ ��� � 100%
Skor item diperoleh dari hasil perkalian antara nilai skala pertanyaan
dengan jumlah responden yang menjawab pada nilai tersebut. Sementara skor
tertinggi diperoleh dari jumlah nilai skala pertanyaan paling tinggi dikalikan
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
responden dalam menjawab pertanyaan yang ada pada kuesioner, maka penulis
perlu melakukan uji validitas (keabsahan) dan uji reliabilitas (keandalan) terhadap
jawaban-jawaban tersebut.
3.2.5 Teknis Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis
Adapun tujuan dari dilakukannya analisis data adalah untuk memperoleh
gambaran dari variabel-variabel yang diteliti serta data yang diperoleh yang
berkaitan dengan rumusan masalah dan hipotesis yang didapatkan. Maka dari itu,
tahapan ini adalah tahap yang paling penting, karena akan memberikan jawaban
atas hipotesis yang telah didapa oleh peneliti.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menjawab hipotesis dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan data hasil kuesioner
2. Menyusun data yang ada, lalu memeriksa lembar jawaban untuk
menentukan layak atau tidak lembar jawaban untuk diproses lebih lanjut
3. Menghitung bobot nilai dengan menggunakan skala likert
4. Tabulasi data hasil penilaian yang dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi
secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel.
5. Menganalisis data yaitu proses pengolahan data dengan menggunakan
rumus-rumus satistik dan menginterpretasikan data agar diperoleh suatu
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.5.1Uji Validitas Instrumen Penelitian
Pengujian validitas untuk instrument yang digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi cukup memenuhi validitas kontruksi. Cara
mengukur validitas konstruk yaitu dengan mencari korelasi antara masing-masing
pernyataan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi. “Bila korelasi
tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 keatas maka faktor tersebut
merupakan construct yang kuat”.(Sugiyono, 2010:115). Sesuai dengan skala data
yang digunakan dalam kuesioner peneitian ini yng berskala ordinal, maka untuk
melakukan uji validitas digunakan korelasi Spearman Rank dengan rumus:
r
s
6
di
2
1
i 1
n
3
n
di mana,
rs = Koefisien korelasi
di = Xi – Yi (selisih rangking)
n = Jumlah Responden
3.2.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Apabila alat ukur telah dinyatakan valid, maka selanjutnya alat ukur
tersebut harus dilakukan uji reliabilitasnya. Menurut Suharsimi Arikunto
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
“Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik”.
Husein Umar (2003:80) menyatakan bahwa, setiap alat pengukur
seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang
konsisten. Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik dari Cronbach yang
digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0.
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ � 2 = jumlah varians butir
��2 `= varians total
3.2.5.3Analisis Data
Analisis data merupakan penyederhanaan data kedalam bentuk yang
mudah dibaca, dipahami dan diinterprestasikan. Langkah-langkah yang dilakukan
adalah sebagai berikut. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara
sampling, dimana yang diselidiki adalah sampel yang merupakan sebuah sub
himpunan dari pengukuran yang dipilih dari populasi yang menjadi perhatian
dalam penelitian.
Setelah metode pengumpulan data ditentukan, kemudian ditentukan alat
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner. Untuk melakukan penilaian atau
memberikan skor kuisioner peneliti menggunakan skala likert. Skala likert adalah
teknik pengukuran yang digunakan untuk mengubah data kualitatif yang diperoleh
dan jawaban kuisioner menjadi suatu ukuran data kuantitatif melalui summanated
rating methode yaitu the likert scale , yang merupakan suatu pengukuran skala
ordinal.
Daftar kuisioner kemudian disebar kebagian-bagian yang telah ditetapkan.
Setiap item dari kuesioner ini memiliki 5 jawaban dengan masing-masing nilai
atau skor yang berbeda dengan menggunakan alternatif jawaban sebagai berikut:
Skor 5, untuk jawaban yang dianggap sangat mendukung dari kondisi
Skor/Nilai Interpretasi Jawaban Kuesioner
Skor 1 Tidak Pernah, Jawaban sangat menyimpang dari
kondisi yang diharapkan
Skor 2 Jarang, Jawaban menyimpang dari kondisi yang
diharapkan
Skor 3 Kadang-Kadang, Jawaban kurang mendukung dari
kondisi yang diharapkan
Skor 4 Sering, Jawaban mendukung dari kondisi yang
diharapkan
Skor 5 Selalu, Jawaban sangat mendukung dari kondisi
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.5.4Rancangan Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis yang diajukan yaitu “Efektivitas Fungsi Audit
Internal berpengaruh terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal”,
penulis menggunakan tes statistik dan perhitungan nilai tes statistik. Skala yang
digunakan untuk mengukur kedua variabel penelitian adalah menggunakan skala
ordinal dan pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
antara kedua variabel yang akan diteliti.
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis juga dapat menggunakan
hasil dari pengujian Korelasi Spearman Rank dengan menggunakan bantuan
Software SPSS 20.0 for Windows dengan melihat nilai signifikasinya sebagai
berikut:
0 ditolak apabila nilai Sig. < 0,01 Maka Tidak ada korelasi yang signifikan
diterima apabila nilai Sig. > 0,01 Maka ada korelasi yang signifikan
Penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh antara variabel X
dengan variabel Y. Dalam penelitian ini hipotesis nol 0 dan hipotesis alternatif
dinyatakan sebagai berikut:
0: � = 0, Efektivitas Fungsi Audit Internal tidak berpengaruh terhadap
Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal pada BUMN yang Berpusat
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
: � ≠ 0, Efektivitas Fungsi Audit Internal berpengaruh terhadap
Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal pada BUMN yang Berpusat
di Kota Bandung.
Nilai koefisien korelasi (r) berkisar antara – 1,00 hingga 1,00 atau -1 < r < 1
di mana :
a. Nilai r = +1 atau mendekati +1, menunjukkan adanya hubungan
yang sangat positif kuat diantara variabel-variabel yang diteliti dan
merupakan hubungan positif.
b. Nilai r -1 atau mendekati -1, menunjukkan hubungan yang sangat
kuat diantara variabel-variabel yang diteliti dan merupakan
hubungan yang negatif, artinya kedua variabel merupakan
hubungan yang terbalik.
c. Nilai r = 0 atau mendekati 0, menunjukkan hubungan yang timbul
diantara kedua variabel sangat lemah atau bahkan tidak ada
hubungan.
Langkah-langkah dalam menghitung korelasi Spearman Rank adalah
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Menyusun peringkat data, yaitu menyusun data menjadi urutan dari terkecil
sampai terbesar. Untuk data yang mempunyai nilai yang sama diberikan nilai
peringkat rata-rata;
2. Menyusun selisih peringkat antara satu variabel dengan variabel lainnya (��);
3. Menghitung koefisien korelasi Spearman Rank.
Hipotesis yang diajukan akan diuji dengan menggunakan analisis korelasi rank
spearman dengan rumus sebagai berikut :
r
s
6
di
2
1
i 1
n
3
n
di mana,
rs = Koefisien korelasi
di = Xi – Yi (selisih rangking)
n = Jumlah Responden
Hasil dari perhitungan koefisien tersebut dapat memberikan interprestasi terhadap
kuatnya pengaruh tersebut, maka digunakan pedoman seperti yang dijelaskan oleh
Sugiyono dalam bukunya “Metode Penelitian Bisnis” (2010 : 183) yang terdapat
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Table 3.6
Pedoman untuk memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono(2010)
Sedangkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara variabel X
dengan Y maka penulis menggunakan rumus koefisien determinasi dengan
memasukkan nilai dari
Kd = rs x 100 %
Dari nilai koefisien determinasi yang diperoleh, penulis akan mengetahui
nilai (dalam bentuk persentase) Efektivitas Fungsi Audit Internal mempengaruhi
Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal yang dihasilkan oleh Satuan
Pengawasan Intern (auditor intern) pada Perusahaan BUMN yang berkantor pusat
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan analisis yang telah peneliti lakukan dan hasil penelitian yang
telah peneliti dapatkan pada lima BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung
mengenai Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal terhadap Pengungkapan
Kelemahan Pengendalian Internal, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Efektivitas fungsi audit internal pada BUMN yang berkantor pusat di Kota
Bandung berada dalam kategori sangat baik. Dimensi lingkup tugas audit
internal memiliki skor yang paling rendah. Hal ini disebabkan karena sumber
daya yang dimiliki oleh perusahaan untuk melakukan pengujian sistem
manajemen resiko kurang memadai. Dimensi pelaksanaan fungsi audit
internal memiliki skor yang paling tinggi. Hal ini disebabkan karena auditor
internal selalu melakukan aktivitas pengawasannya secara berkesinambungan
sehingga dapat mendorong terciptanya iklim kerja yang efisien
2. Pengungkapan kelemahan pengendalian internal pada BUMN yang berkantor
pusat di Kota Bandung berada dalam kategori sangat baik. Dimensi
pertimbangan kemungkinan pengendalian kompensasi memiliki skor yang
paling rendah. Hal ini disebabkan karena dalam melakukan kaji ulang
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memadai dan akan berakibat terhadap perusahaan karena dapat menimbulkan
kelemahan pengendalian internal sehingga pengendalian internal disebuah
perusahaan kurang memadai. Dimensi mengidentifikasi pengendalian yang
ada memiliki skor yang paling tinggi. Hal ini disebabkan karena auditor
internal memperoleh suatu pemahaman dari pengendalian internal sehingga
dapat mengumpulkan bukti terkait untuk mendukung penilaian terhadap
pengendalian internal perusahaan.
3. Efektivitas fungsi audit internal terhadap pengungkapan kelemahan
pengendalian internal pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung
menunjukan pengaruh yang positif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, pengaruh efektivitas fungsi audit internal termasuk dalam kategori
sedang, hal ini berarti semakin efektif fungsi audit internal maka akan
semakin mendorong pengungkapan kelemahan pengendalian internal yang
dijalankan perusahaan.
5.2 Saran
Setelah melakukan penelitian dan memperoleh data-data serta
memberikan kesimpulan, peneliti mencoba memberikan saran-saran yang
diharapkan dapat lebih meningkatkan efektivitas fungsi audit internal untuk
mendorong terciptanya iklim kerja yang efisien. Saran tersebut diantaranya:
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Dalam dimensi lingkup tugas audit internal dari variabel efektivitas
fungsi audit internal berdasarkan hasil penelitian memiliki skor
terendah. Untuk itu, agar dapat meningkatkan sumber daya manusia
yang kompeten dalam melakukan pengujian sistem manajemen resiko,
para personil audit internal perlu mendapatkan berbagai pelatihan,
seminar, dan pendidikan berkelanjutan.
2. Dalam dimensi pertimbangkan kemungkinan pengendalian
kompensasi dari variabel pengungkapan kelemahan pengendalian
internal berdasarkan hasil penelitian memiliki skor terendah. Untuk itu,
para auditor internal perlu melakukan kaji ulang secara berkala untuk
mengurangi terjadinya kesalahan manusia berkaitan dengan risiko
operasional perusahaan .
3. Banyaknya faktor lain yang mempengaruhi pengungkapan kelemahan
pengendalian internal seperti misalnya independensi, ukuran komite
audit, dewan komisaris,ukuran perusahaan dan reputasi auditor. Maka
dari itu, auditor internal harus bisa mempelajari gejala adanya risiko
yang kemungkinan akan terjadi kerugian pada perusahaan.
b. Penelitian Selanjutnya
1. Dalam penelitian ini hanya membahas efektivitas fungsi audit internal
terhadap pengungkapan kelemahan pengendalian internal maka pada
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
variabel-variabel lain yang mempengaruhi pengungkapan kelemahan
pengendalian internal seperti keahlian akuntansi, independensi, ukuran
komite audit, rapat komite audit, dewan komisaris,ukuran perusahaan
dan reputasi auditor.
2. Memperbanyak sampel penelitian guna meningkatkan kualitas hasil
dari penelitian ini, bukan hanya auditor internal BUMN yang Berpusat
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Al-Twaijry, A.A.M., Brierley, J.A. and Gwillian, D.R. 2003,‘The Development
of Internal Audit in Saudi Arabia: An Institutional Theory Perspective‘, Critical Perspectives on Accounting, 14:507-351.
Alwi, Hasan, dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Albrecht, W.S., and C.O. Albrecht. 2004. Fraud Examination and Prevention. Mason, Ohio : Thomson/South-Westren.
Arens, et al. 2011.Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach.14th Edition. Pearson Prentice Hall.
Arens, Alvin A dan Loebbecke, James K. (2004). Auditing Suatu Pendekatan
Terpadu. Diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf. Salemba Empat. Jakarta.
Ashbaugh-Skaife, H., D. Collins, and W. Kinney. 2007. The discovery and reporting of internal control deficiencies prior to SOX-mandated audits.
Journal of Accounting and Economics 44 1–2 : 166–192.
Busra Emka. (2005). Auditing Pedoman Pemeriksaan Akuntansi. Bandung.
Dominic S.B, Nonna Martinov.Bennie.2010. The Internal Audit Function: Perceptions of Internal Audit Roles, effectiveness,and evaluation. Social
Science Research :1860568.
Dessalgen Getie Mihret and Aderajew Wondim Yismaw. 2007. Internal Audit effectiveness: An Ethiopian public sector case study. The Auditor Internal. Vol.7 No.2 : Page 470-484.
Fadzil, F.H., Haron, H. & Jantan, M.(2005), ―Internal auditing practices and internal control system‖, Managerial Auditing Journal, Vol. 20, No. 8,pp.
884-66.20.
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
internal auditing literature and directions for future research. Journal of
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Husein Umar. (2003). Metode Riset Akuntansi Terapan. Jakarta: Ghalia Indonesia
Institute of Internal Auditors IIA . 2002. Practice Advisory 1110-2: Chief Audit
Approach. 5 th Edition. West Publishing Company.
Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal.(2004). Standar Profesi Audit
Internal. Jakarta: Yayasan Organisasi Profesi Audit Internal.
Mardiasmo. (2004). Akuntansi Sektor Publik. ANDI. Yogyakarta.
Messier, W. F., Jr., and A. Schneider. 1988. A hierarchical approach to the
external auditors‘ evaluation of the internal auditing function. Contemporary
Accounting Research 4 2 : 337–353.
Prawitt, D. F., J. L. Smith, and D. A. Wood. 2009. Internal audit function quality and earnings management. The Accounting Review 84 4 : 1255–1280.
Public Company Accounting Oversight Board PCAOB . 2004. An Audit of
Internal Control Over Financial.
Rezaee, Z. 2002. Forensic accounting practices, education, and certifications.
Journal of Forensic Accounting, 3.2, 207–223.
Ridley, J. and D‘Silva, K. 1997, ‗A Question of Values‘, Internal Auditor, June:
16–19.
Rani Femiarti. (2012). Audit Committee Financial Experts, Internal Audit, Dan
Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal. Universitas Diponegoro.
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sawyer, B Lawrence.et al. 2005.Internal Auditing. The IIA: Salemba Empat
Shu, Lin, Mina. Pizzini, Mark. Vargus, and Indranil R. Bardhan. 2011. The role of the internal audit function in the Disclosure of Material Weaknesses.
American Accounting Association 86: 287-323.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: RINEKA CIPTA.
Sukrisno Agoes. (2012). Auditing (Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan
Publik) edisi ketiga. Jakarta: LP-FEUI.
Tugiman, Hiro,(2006). Standar Profesional Audit Internal Edisi Kelima, Yogyakarta: Kanisius
Uma Sekaran,(2006). Research Method of Business, Salemba Empat. Jakarta
Van Gansberghe, C.N. (2005), ―Internal auditing in the public sector: a
consultative forum in Nairobi, Kenya, shores up best practices for
government audit professionals in developing nations‖, Internal Auditor,
Vol. 62, No. 4, pp. 69-73.
Wijaya, Tony. (2009). Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Universitas Atmajaya Yogyakarta.
Zhang, Yang. Zhou, J.dan Zhou, N. 2007. Audit Committee quality, auditor independence, and internal control weaknesses. Journal of Accounting and Public Policy. 26 300-327.
——–. 2005. Report on the Initial Implementation of Auditing Standard No. 2, An
Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Conjunction with an Audit of Financial Statements. Release No. 2005-023.
November 30. Washington, D.C. Available at:
http://pcaobus.org/Inspections/Pages/ PublicReports.aspx.
——–. 2007a. An Audit of Internal Control Over Financial Reporting That Is
Integrated with An Audit of Financial Statements. Auditing Standard No. 5.
Washington, D.C. Available at: http://
www.pcaobus.org/Standards/Auditing/Pages/Auditing_Standard_5.aspx.
——–. 2004. Internal Auditing’s Role in Sections 302 and 404 of the Sarbanes-Oxley Act. Available at: http://www.theiia.org/iia/download.cfm?file 1655.
——–. 2008. International Standards for the Professional Practice of Internal
Auditing. Available at: http://
www.theiia.org/guidance/standards-and-guidance/ippf/standards/.
________(2011). Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik(Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara
________ (2012).Salinan Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK-16/S.MBU/2012 Tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.
http://auditorinternal.com/2011/02/20/temuan-awal-dari-survey-global-audit-Rizal Alvian, 2014
Pengaruh Efektivitas Fungsi Audit Internal Terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
http://www.merakyat.com