• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANFAAT HASIL BELAJAR FASHION PACKAGING SEBAGAI KESIAPAN MENJADI FASHION PACKAGING DESIGNER.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MANFAAT HASIL BELAJAR FASHION PACKAGING SEBAGAI KESIAPAN MENJADI FASHION PACKAGING DESIGNER."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

MANFAAT HASIL BELAJAR FASHION PACKAGING SEBAGAI KESIAPAN MENJADI FASHION PACKAGING DESIGNER

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Sidang Skripsi Program Studi Pendidikan Tata Busana

Oleh :

Dewi Hahsa Isnani 1106054

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

(2)

MANFAAT HASIL BELAJAR FASHION PACKAGING SEBAGAI KESIAPAN MENJADI FASHION PACKAGING DESIGNER

Oleh :

Dewi Hahsa Isnani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Dewi Hahsa Isnani

Universitas Pendidikan Indonesia

November 2015

Hak Cipta dilindungiundang-undang

(3)
(4)

Dewi Hahsa Isnani, 2015

ABSTRAK

Fashion packaging merupakan salah satu kompetensi dasar dari mata pelajaran busana industri yang diajarkan untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan pemahaman tentang fashion packaging, sebagai produk kreatif untuk mensukseskan penjualan produk busana dalam pemasaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang manfaat hasil belajar fashion packaging sebagai kesiapan menjadi fashion packaging designer. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dengan alat pengumpul data berupa angket. Sampel penelitian menggunakan sampel total yaitu peserta didik Jurusan Tata Busana kelas XI di SMK Negeri 3 Sukabumi yang berjumlah 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manfaat hasil belajar fashion packaging ditinjau dari fungsi fashion packaging dari segi faktor ergonomi, prinsip desain fashion packaging dari segi centre of interest, warna fashion packaging untuk produk busana remaja pria, motif hias fashion packaging untuk produk busana anak, hiasan fashion packaging dengan teknik sablon, dan desain template fashion packaging pada umumnya berada pada kategori tinggi dan memberikan manfaat yang baik bagi peserta didik sebagai kesiapan menjadi fashion packaging designer.

(5)

ABSTRACT

Fashion packaging is one of the basic competition in fashion industry subject that learned for providing the student comphrehension by the knowledge of fashion packaging. As the creative product that have to concern about selling the product and marketing. The purpose of this research is to get the data and finding the advantages of learning fashion packaging order to be a good fashion packaging designer want to be. This research is use descriptive analytic method and using quistionaire as the instrument. The sample of this research is use total sample that conducted in the second grade of SMK Negeri 3 Sukabumi and the total number of student are 30 students. The result from this research is shows from the function of fashion packaging in the ergonomic factor, fashion packaging design principle from the centre of interest, the colour of fashion packaging for the teenager espessialy for man, the detail of fashion packaging design especially in children style, silk screening technic and template packaging design. In general ithas been given a very significant result for the students as a fashion packaging designer want to be.

(6)

Dewi Hahsa Isnani, 2015

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

ABSTRAK… ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Tinjauan Pembelajaran Fashion Packaging ... 6

B. Materi Pembelajaran Fashion Packaging ... 6

C. Hasil Belajar Fashion Packaging ... 31

D. Kesiapan Menjadi Fashion Packaging Designer ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 38

B. Metode Penelitian ... 38

C. Definisi Operasional ... 39

D. Instrumen Penelitian ... 40

E. Proses Pengembangan Penelitian ... 41

F. Teknik Pengumpulan data ... 41

G. Teknik Pengolahan Data ... 41

H. Penafsiran Data ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Hasil Pemaparan Data ... 44

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 89

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 97

A. Simpulan ... 97

(7)

DAFTAR PUSTAKA ... 100

LAMPIRAN A. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 102

B. Instrumen Penelitian ... 109

C. Surat-Surat ... 130

(8)

Dewi Hahsa Isnani, 2015

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Fashion packaging menjadi faktor penting yang tak terpisahkan dalam

pemasaran produk busana di industri fashion. Fashion packaging tidak hanya

berfungsi untuk melindungi produk busana dari kerusakan, tetapi juga salah satu daya

tarik konsumen dalam bersaing dengan produk busana lainnya. Kalangan pelaku

usaha berpendapat bahwa masalah fashion packaging merupakan faktor ke lima setelah “4P” price, place, product, promotion. Hal tersebut menunjukan pentingnya peranan fashion packaging dalam mensukseskan penjualan produk busana. Fashion

packaging menjadi alat komunikasi produsen dan konsumen yang memuat isi,

kualitas dan fungsi produk busana, fashion packaging juga dapat menunjukkan

identitas produk yang dapat membedakan dengan produk lainnya. Fashion packaging

harus disesuaikan dengan capaian targer pasar, karena melalui fashion packaging

dapat terlihat produk busana yang dipasarkan itu mengarah kepada konsumen tertentu

sesuai target pasar. Tujuan perusahaan dalam menampilkan fashion packaging dapat

menjadikan ciri khas yang mudah dikenal masyarakat sehingga akan membangun

brand image suatu produk busana bagi perusahan atau produsen. Serta dapat

meningkatkan nilai jual yang tinggi bagi produk tersebut. Sebuah produk yang

disertai fashion packaging yang menarik dan inovatif diharapkan dapat

mendatangkan keuntungan besar, oleh karena itu sudah saatnya para pelaku usaha

berupaya untuk menarik konsumen melalui fashion packaging, karena fashion

packaging memiliki peran penting dalam kesuksesan pemasaran produk busana.

Melihat pentingnya peranan fashion packaging dalam dunia industri fashion, fashion packaging” telah ditetapkan sebagai salah satu kompetensi dasar yang terdapat pada mata pelajaran Busana Industri yang merupakan mata diklat wajib bagi

peserta didik SMK Jurusan Tata Busana pada kurikulum 2013, mata pelajaran

tersebut diajarkan pada peserta didik kelas XI semester 3 (ganjil) Jurusan Tata

Busana di SMK Negeri 3 Sukabumi. Ruang lingkup kompetensi dasar ini mencakup

(9)

penguasaan pengetahuan dan tujuan fashion packaging, manfaat dan fungsi fashion

packaging, macam-macam fashion packaging, prinsip-prinsip fashion packaging,

bahan-bahan yang digunakan untuk fashion packaging, praktek membuat pola

packaging dan membuat produk fashion packaging.

Peserta didik yang telah mengikuti proses pembelajaran fashion packaging

dengan sungguh-sungguh diharapkan dapat memiliki kemampuan menguasai konsep

dasar tentang fashion packaging, mengetahui material fashion packaging, membuat

fashion packaging meliputi perencanaan desain pembuatan fashion packaging yang

mempengaruhi pada tingkah laku peserta didik yang disebut hasil belajar.

Hasil belajar fashion packaging merupakan kemampuan peserta didik dalam

menguasai dan mengaplikasikan materi pembelajaran tentang penguasaan

pengetahuan dan tujuan fashion packaging, manfaat dan fungsi fashion packaging,

macam-macam fashion packaging, prinsip-prinsip fashion packaging, bahan-bahan

yang digunakan untuk fashion packaging, praktek membuat pola packaging dan

membuat produk fashion packaging sebagai kesiapan menjadi seorang fashion

packaging designer.

Kesiapan merupakan kondisi fisiologis seseorang yang telah siap atau berada

pada tahapan tertentu, sehingga dapat menghadapi kondisi tertentu. Seperti yang

diungkapkan Slameto (2011, hlm. 113)

Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan respons atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi tertentu yang mencakup kondisi fisik, mental dan emosional, kebutuhan motif dan tujuan, serta keterampilan, pengetahuan lain yang telah dipelajari.

Fashion packaging designer merupakan tenaga profesional yang merancang

fashion packaging secara eksklusif mulai dari perencanaan desain secara umum,

penentuan desain, pemilihan material, hingga pembuatan packaging bagi suatu

produk busana. Fashion packaging designer tidak hanya membuat packaging seperti

pada umumnya, fashion fackaging dibuat berdasarkan identitas suatu produk dari segi

model, warna, maupun ukuran sehingga packaging yang dapat menghasilkan nilai

(10)

Dewi Hahsa Isnani, 2015

Ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari kompetensi dasar

fashion packaging diharapkan dapat dijadikan bekal untuk dimanfaatkan sebagai

kesiapan menjadi fashion packaging designer

Latar belakang tersebut di atas menjadi dasar pemikiran penulis melakukan penelitian mengenai “Manfaat Hasil Belajar Fashion Packaging Sebagai Kesiapan Menjadi Fashion Packaging Designer” pada peserta didik XI Jurusan Tata Busana di

SMK Negeri 3 Sukabumi.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Identifikasi masalah perlu ditetapkan dahulu sebelum memulai penelitian,

yaitu untuk memudahkan dan mengetahui kemungkinan-kemungkinan masalah yang

timbul dalam pelaksanaan penelitian. Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a. Fashion packaging merupakan salah satu faktor penting dalam produk busana,

karena selain berfungsi melindungi produk dari kerusakan, sekaligus juga bisa

menjadi daya tarik bagi konsumen serta menjadikan nilai jual yang tinggi suatu

produk busana.

b. Hasil belajar fashion packaging diharapkan dapat mempengaruhi perubahan

tingkah laku peserta didik, sehingga hasil belajar yang mencakup konsep dasar

fashion packaging, mengenal macam-macam fashion packaging, mengetahui

bahan-bahan yang digunakan untuk fashion packaging, membuat desain

packaging, dan selanjutnya membuat pola packaging serta praktek membuat

fashion packaging, dapat menjadi bekal keterampilan yang bermanfaat bagi

peserta didik untuk siap menjadi seorang fashion packaging designer.

c. Fashion packaging designer adalah seorang yang mempunyai job description

sebagai tenaga ahli dalam bidang merancang fashion packaging meliputi

membuat perencanaan seluruh kegiatan fashion packaging, melakukan riset pasar

dan mengembangkan ide, membuat perancangan atau prototype desain fashion

(11)

fashion packaging yang menarik dan inovatif sesuai yang diharapkan, hal tersebut

akan tercapai apabila peserta didik telah melaksanakan tugas sebagai fashion

packaging designer dengan baik.

d. Kesiapan menjadi fashion packaging designer adalah peserta didik yang telah

melaksanakan seluruh tugas fashion packaging dan memiliki kesiapan matang

untuk dapat berkompetensi di bidang bisnis pembuatan fashion packaging, hal

tersebut dimungkinkan setelah peserta didik memperoleh pengetahuan sikap dan

keterampilan mengenai fashion packaging yang baik.

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka penulis dapat

merumuskan masalah dalam penelitian ini. Rumusan masalah dibuat untuk

memperjelas ruang lingkup sebuah penelitian.

Pokok masalah yang menjadi rumusan dalam penelitian ini adalah :

Bagaimana Manfaat Hasil Belajar Fashion Packaging Sebagai Kesiapan Menjadi

Fashion Packaging Designer.

C.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai manfaat hasil

belajar fashion packaging Ditinjau dari kompetensi penguasaan:

1. Konsep dasar fashion packaging, sebagai kesiapan menjadi fashion packaging

designer.

2. Prinsip-prinsip desain fashion packaging sebagai kesiapan menjadi fashion

packaging designer.

3. Desain fashion packaging, sebagai kesiapan menjadi fashion packaging designer.

4. Desain hiasan fashion packaging sebagai kesiapan menjadi fashion packaging

designer.

5. Template fashion packaging sebagai kesiapan menjadi fashion packaging

(12)

Dewi Hahsa Isnani, 2015 D.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian mengenai “Manfaat Hasil Belajar Fashion Packaging

Sebagai Kesiapan Menjadi Fashion Packaging Designer,” diharapkan dapat

memberikan manfaat yang berarti kepada berbagai pihak, khususnya bagi penulis.

Hasil penelitian ini dapat Ditinjau dari berbagai manfaat baik teoritis dan praktis,

yaitu :

1. Manfaat Secara Teoritis

Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan baru dan

pengetahuan bagi penulis tentang fashion packaging, serta pengalaman dalam

melakukan penulisan karya ilmiah tentang manfaat hasil belajar fashion packaging

sebagai kesiapan menjadi fashion packaging designer.

2. Secara Praktis

Secara Praktis diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan sebagai

bahan untuk pengembangan mata pelajaran fashion packaging sebagai kesiapan

(13)

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna

memperoleh data yang diperlukan dari responden. Lokasi penelitian yang dipilih

penulis adalah SMK Negeri 3 Sukabumi yang beralamat di Jl Kabandungan no 86

Kab. Sukabumi 43114 Telp . (0266) 222432. Faxs (0266) 237080

2. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalan peserta didik Jurusan Tata Busana di

SMK Negeri 3 Sukabumi yang telah mengikuti mata pelajaran Fashion Packaging,

terdiri dari 30 orang

3. Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel total, karena

seluruh jumlah populasi diambil sebagai sampel penelitian. Seperti yang

dikemukakan oleh Sugiyono “ sampel total adalah teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Sampel dalam penelitian ini

yaitu peserta didik kelas XI Jurusan Tata Busana di SMK Negeri 3 Sukabumi dengan

jumlah total 30 orang.

B. Metode Penelitian

Metode merupakan cara atau strategi yang menyeluruh untuk memperoleh

data atau hasil penelitian yang diperlukan. Metode penelitian yang digunakan yaitu

metode deskriptif yang berfungsi untuk mengetahui dan menjelaskan karakteristik

variabel-variabel dari sebuah situasi atau keadaan yang sedang berlangsung saat ini.

Metode deskriftif bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci,

mengidentifikasi masalah dan memeriksa kondisi yang sedang terjadi, serta membuat

perbandingan atau evaluasi. Metode penelitian ini ditunjukan untuk menggali data

(14)

39

Dewi Hahsa Isnani, 2015

Fashion Packaging Designer peserta didik Jurusan Tata Busana di SMK Negeri

Sukabumi.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional diperlukan untuk menghindari kesalah pahaman

pengertian dan penafsiran antara penulis dan pembaca mengenai istilah-istilah yang

terdapat pada judul penelitian ini. Oleh karena itu penulis perlu memperjelas

istilah-istilah yang terdapat pada judul “Manfaat Hasil Belajar Fashion Packaging Sebagai Kesiapan Menjadi Fashion Packaging Designer” seperti berikut ini :

1. Manfaat Hasil Belajar Fashion Packaging a. Manfaat

Manfaat menurut W.J.S Poerwadarminta (1990, hlm. 555) adalah “guna atau

faedah suatu hal”. b. Hasil Belajar

“Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku peserta didik setelah mengikuti rangkaian pembelajaran atau pelatihan akan terjadi perubahan tingkah laku

pada seseorang tersebut”. (Oemar Hamalik, 2006 hlm. 30) c. Fashion Packaging

Fashion Packaging adalah salah satu mata pelajaran di bidang fashion .

Menurut Swastha (1984, hlm. 139) adalah “kegiatan-kegiatan umum dalam

perencanaan barang yang melibatkan penentuan desain dan pembuatan bungkus atau

kemasan bagi suatu barang”.

Definisi operasional dari Manfaat hasil belajar Fashion packaging yang

dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada pengertian yang telah dijelaskan di atas

yaitu faedah atau guna setelah menerima pengalaman belajar dengan diiringi oleh

perubahan tingkah laku yang berupa tingkat keberhasilan dari proses belajar mata

pelajaran Fashion packaging yang meliputi kegiatan-kegiatan umum dalam

perencanaan fashion packaging yang melibatkan perancangan desain dan pembuatan

bungkus atau kemasan bagi suatu produk fashion pada peserta didik Jurusan Tata

(15)

40

2. Kesiapan Fashion Packaging Designer a. Kesiapan

Kesiapan merupakan keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap

untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap situasi”.

(Slameto, 2011, hlm. 113). Kesiapan menjadi fashion packaging designer

dimungkinkan akan timbul setelah peserta didik memperoleh pengetahuan tentang

bagaimana managemen suatu bisnis pada mata pelajaran busana industri pada

kompetesi dasar fashion packaging

b. Fashion Packaging Designer

Fashion packaging designer merupakan salah satu tenaga profesional

freelance maupun in-house di perusahaan yang memegang peranan penting dalam

dunia usaha busana yaitu untuk membuat suatu fashion packaging secara eksklusif

dengan melibatkan penentuan desain, realisasi produk, hingga produksi.

Definisi operasional dari manfaat hasil belajar fashion packaging sebagai

kesiapan menjadi fashion packaging designer sesuai dengan definisi operasional

adalah guna atau faedah pada seseorang yang telah melakukan kegiatan belajar,

hingga terjadinya perubahan tingkah laku atau perkembangan mental menjadi lebih

baik dibandingkan sebelum melakukan kegiatan belajar mengenai mata pelajaran di

bidang fashion, sehingga menimbulkan kondisi dimana seseorang telah mencapai

tahap tertentu atau kondisi tertentu baik secara fisik, psikologis maupun skill yang

siap untuk melakukan sebuah profesi di bidang usaha fashion¸ yang bertugas

membuat fashion packaging dari mulai perencanaan, perancangan, dan produksi,

guna membuat produk busana yang dikemas mempunyai daya tarik dan nilai jual

yang tinggi bagi konsumen.

D. Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya peneliti adalah suatu kegiatan pengukuran data, oleh karena

itu diperlukan alat ukur yang baik untuk membantu proses penelitian, sehingga proses

penelitian menjadi lebih mudah dan terukur. Alat ukur penelitian biasanya dinamakan

(16)

41

Dewi Hahsa Isnani, 2015

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket untuk

memperoleh data mengenai manfaat hasil belajar fashion packaging sebagai kesiapan

menjadi fashion packaging designer kepada peserta didik Jurusan Tata Busana SMK

Negeri 3 Sukabumi yang akan menjadi fashion packaging designer dan telah

mengikuti mata pelajaran busana industri.

E. Proses Pengembangan Instrumen

Proses pengembangan instrumen yang baik meliputi pengkajian masalah yang

sedang diteliti, membuat kisi-kisi butir soal instrumen, pembuatan butir soal,

penyuntingan, mengadakan revisi terhadap butir-butir soal yang kurang baik, dan

menyebarkan instrumen kepada responden.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk

memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan

adalah angket atau kuisioner sebagai alat komunikasi yang tidak langsung dalam

bentuk pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh data atau informasi dari responden

yang dapat dipertanggung jawabkan.

Angket atau kuisioner yang dimaksud dalam penelitian ini adalah daftar

pertanyaan untuk memperoleh data tentang manfaat hasil belajar fashion packaging

sebagai kesiapan menjadi fashion packaging designer. Pada peserta didik Jurusan

Tata Busana di SMK Negeri 3 Sukabumi yang akan menjadi fashion packaging

designer, dengan jumlah 30 orang dan telah mengikuti mata pelajaran Busana

Industri.

G. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data bertujuan untuk mengubah data mentah dari hasil

ppengukuran menjadi data yang dapat diinterprestasikan, sehingga dapat memberikan

arah untuk pengkajian lebih lanjut. Teknik pengolahan data yang digunakan pada

(17)

42

atau direspon oleh responden. Pengelolaan data penelitian dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menyeleksi data yaitu pemeriksaan atau pengecekan terhadap kemungkinan

adanya kesalahan dalam hasil angket

b. Mentabulasi data yaitu proses pengelompokan data dengan cara menjumlahkan

kemudian memasukan data kedalam tabel-tabel, sehingga data diketahui

frekuensinya

c. Menganalisis data yaitu proses analisis data dengan menguji uji statistic yang

bertujuan untuk menginterprestasikan data suapaya diperoleh kesimpulan. Rumus

presentase sebagaimana dikemukakan oleh Anas Sudijono (2011, hlm. 43) bahwa

rumus untuk menghitung presentasi yaitu :

� =�� %

Keterangan:

p : persentase (jawaban responden yang dicari)

f : frekuensi jawaban yang dicari

n : jumlah responden

100% : bilangan tetap

H. Penafsiran Data

Rumusan yang diuraikan di atas digunakan untuk mendapatkan angka

persentase jawaban responden pada angket, dengan alternative lebih dari 1, setelah

data dipersentasekan kemudian ditafsirkan dengan menggunakan kriteria sebagai

berikut :

100% : Seluruhnya

76% - 99% : Sebagian besar

51% - 75% : Lebih dari setengahnya

50% : Setengah

26% - 49% : Kurang dari setengahnya

1% - 25% : Sebagian kecil

(18)

43

Dewi Hahsa Isnani, 2015

Data yang telah diteliti berdasarkan batasan yang di atas selanjutnya

ditafsirkan berdasarkan kriteria menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswah Zain

(2002 : hlm. 121) sebagai berikut :

80% - 100 % : Tinggi

60% - 80% : Cukup

40% - 60% : Agak Rendah

20% - 40% : Rendah

(19)

97

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan dan saran pada bab ini disusun bedasarkan seluruh kegiatan

penelitian tentang “Manfaat Hasil Belajar Fashion Packaging Sebagai Kesiapan Menjadi Fashion Packaging Designer” pada peserta didik Jurusan Tata Busana kelas

XI di SMK Negeri 3 Sukabumi.

A. Simpulan

Simpulan penelitian ini dibuat berdasarkan tujuan penelitian, hasil pengolahan

data dan pembahasan hasil penelitian yang dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Manfaat hasil belajar fashion packaging ditinjau dari konsep dasar fashion

packaging sebagai kesiapan menjadi fashion packaging designer, menunjukan

bahwa sebagian besar peserta didik mengetahui bahwa hasil belajar konsep dasar

fashion packaging bermanfaat sebagai kesiapan menjadi fashion packaging

designer. manfaat yang dirasakan oleh peserta didik yaitu mampu merancang

fashion packaging fleksibel yang dapat digunakan untuk berbagai jenis produk

busana sebagai kesiapan menjadi fashion packaging designer. Hasil tersebut

menunjukan bahwa manfaat hasil belajar konsep dasar fashion packaging berada

pada kriteria tinggi.

2. Manfaat hasil belajar fashion packaging ditinjau dari kompetensi prinsip fashion

packaging, menunjukan bahwa lebih dari setengahnya peserta didik mengetahui

bahwa hasil belajar prinsip fashion packaging Manfaat hasil belajar fashion

packaging bermanfaat sebagai kesiapan menjadi fashion packaging designer,

manfaat yang dirasakan oleh peserta didik yaitu mampu merancang fashion

packaging yang mengutamakan bentuk sebagai pusat perhatian sebagai kesiapan

menjadi fashion packaging designer. Hasil tersebut menunjukan bahwa manfaat

hasil belajar prinsip fashion packaging berada pada kriteria cukup.

3. Manfaat hasil belajar fashion packaging ditinjau dari kompetensi desain fashion

packaging, menunjukan bahwa lebih dari setengahnya peserta didik mengetahui

(20)

98

Dewi Hahsa Isnani, 2015

packaging bermanfaat sebagai kesiapan menjadi fashion packaging designer.

menunju manfaat yang dirasakan oleh peserta didik yaitu dapat memilih warna

dalam fashion packaging dengan warna abu-abu yang memberikesan netral untuk

produk busana remaja pria, dan memilih membuat fashion packaging dengan

motif kartun untuk produk busana anak sebagai kesiapan menjadi fashion

packaging designer. Hasil tersebut menunjukan bahwa manfaat hasil belajar

desain fashion packaging berada pada kriteria tinggi.

4. Manfaat hasil belajar fashion packaging ditinjau dari desain hiasan fashion

packaging, menunjukan bahwa sebagian besar peserta didik mengetahui bahwa

hasil belajar desain hiasan fashion packaging bermanfaat sebagai kesiapan

menjadi fashion packaging designer, manfaat yang dirasakan oleh peserta didik

yaitu dapat menghias fashion packaging menggunakan teknik sablon. sebagai

kesiapan menjadi fashion packaging designer. Hasil tersebut menunjukan bahwa

manfaat hasil belajar desain hiasan fashion packaging berada pada kriteria tinggi.

5. Manfaat hasil belajar fashion packaging ditinjau dari template fashion packaging,

menunjukan bahwa sebagian besar peserta didik mengetahui bahwa hasil belajar

desain template fashion packaging bermanfaat sebagai kesiapan menjadi fashion

packaging designer. manfaat yang dirasakan oleh peserta didik yaitu dapat

membuat template paper bag bentuk yang sederhana sebagai kesiapan menjadi

fashion packaging designer. Hasil tersebut menunjukan bahwa manfaat hasil

belajar template fashion packaging berada pada kriteria tinggi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, disusun berdasarkan pada simpulan dan

implikasi hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya.rekomendasi yang

penulis ajukan sekiranya dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang

bersangkutan, yaitu :

1. Peserta Didik

Peserta didik Jurusan Tata Busana kelas XI di SMK Negeri 3 Sukabumi lebih

(21)

99

kesiapan menjadi fashion packaging designer, tetapi masih ada sebgaian kecil yang

belum mencapai hasil belajar yang optimal.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan untuk

memotivasi peserta didik untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan wawasan,

sikap dan keterampilan peserta didik dengan memperbanyak sumber informasi baik

(22)

100

Dewi Hahsa Isnani, 2015

DAFTAR PUSTAKA

Ajim, N (2015). Penerapan Ragam Hias Pada Bahan Kertas. [Online]. Diakses dari : http://www.mikirbae.com/2015/01/penerapan-ragam-hias-pada-bahan-keras.html [19 Juni 2015]

Ahmad, F. (2014). Pentingnya Sebuah Kemasan Produk Dalam Pemasaran[Online]. Diakses dari : http://netpreneur.co.id/pentingnya-sebuah-kemasan-produk-dalam-pemasaran/#.VcCxrLUStH3 [19 Juni 2015]

Balekemas. (2011). Fungsi Kemasan dan Pengemasan. [Online]. Diakses dari : https://balekemas.wordpress.com/2011/01/10/fungsi-kemasan-pengemasan/ [19 Juni 2015]

Carbito, J. (2015) . Design Packaging Template. True Blue Me and You : DIY’s For

Creative. [Online] Diaskes dari

:http://truebluemeandyou.tumblr.com/post/13013438219/diy-gift-boxes-from-the-book

%E3%81%8B%E3%82%8F%E3%81%84%E3%81%84%E3%83%A9%E3% 83%83%E3%83%94%E3%83%B3%E3%82%B0%E7%B4%A0%E6%9D%9 0book [21 Juni 2015]

Darmayanti, T (2014). Kemauan Belajar (Learning Volition) Mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh. [online]. Tersedia : http://www.lppm.ut.ac.id.

Dimyati. dan Mudjiono. (1999) Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Dzamarah, S. dan Aswanzain. (2006) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, O. (2006) Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara

Julianti, S. (2014) The Art of Packaging. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Klimchuk, R.M dan Krasovec S. A (2007) Desain Kemasan (Perencanaan Merek yang Berhasil Mulai dari Konsep sampai Penjualan). Jakarta: Penerbit Erlangga

Mahabi,W. (2012). Sejarah Kemasan [Online]. Diakses dari :

(23)

101

http://mahabidesign.blogspot.com/2012/12/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html. [19 Juni 2015]

Makmun. S.A (2007). Psikologi Pendidikan - Perangkat Sistem Pengajaran Modul.

Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Margono, S. (2014). Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Muhibbin, S (2012). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosdakarya

Nn. (2010). Cara Menjadi Paket Designer: Panduan Jalur Karir [Online]. Diakses dari :

http://www.academicinvest.com/arts-careers/graphic-design-careers/how-to-become-a-package-designer [19 Juni 2015]

Nn. (2013). Packaging For Hard Craft [Online]. Diakses dari :

http://www.creativejournal.com/posts/618-packaging-for-hard-graft [20 Juni 2015]

Pinterest. (2014). Discover and Save Creative Ideas. [Online]. Diakses dari : //www.pinterest.com/explore/packaging-design/ [19 Juni 2015]

Poespo, G. (2009). A to Z Istilah Fashion. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Riyanto, A.A (2003). Desain Busana. Bandung : Yapemdo

Rupolo, P (2013) 25 Creative T-shirt packaging Design Examples. [Online]. Diakses dari :http://www.printsome.com/blog/2013/25-creative-t-shirt-packaging-design-examples/

[19 Juni 2015]

Slameto. (2011) Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudijono, A. (2011) Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

(24)

102

Dewi Hahsa Isnani, 2015

Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif . Bandung : CV. Alfabeta

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Swastha, B. (1984). Saluran Pemasaran. Yogyakarta: BPFE

Tjiptono, F. (2010). Strategi Pemasaran Edisi III. Yogyakarta: Andi Publisher

Tresna, P. (2011). Desain Hiasan. Bandung: Gapura Press

Unversitas Pendidikan Indonesia, (2014). Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan UPI 2014. Bandung : UPIPRESS

Universitas Pendidikan Indonesia, (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI 2014. Bandung : UPIPRESS

Poerwadarminta, W. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Yola,S. (2013). Desain Kemasan Produk. [Online]. Diakses dari :

http://sabilayola.blogspot.com/2013/10/desain-kemasan-produk.html [19 Juni 2015]

Wijanarko, L. (2012). 10 Contoh Kemasan Unik. [Online]. Diakses dari :

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pada tahap ini, deskripsi tindakan yang akan dilakukan disesuaikan dengan perencanaan yang telah dirancang, baik dari segi pendekatan dan strategi yang akan digunakan,

[r]

Ruang bakar adalah ruang tempat terjadinya proses pembakaran bahan bakar untuk menghasilkan kalor yang akan digunakan untuk mengubah air menjadi uap.. Sistem pemasukan

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI.. Universitas Pendidikan Indonesia |

KESIMPULAN DAN SARAN

Dengan menggunakan Metode EOQ perusahaan melakukan pemesanan ekonomis sebanyak 14,48 kali pemesanan dengan jumlah optimal 116 karung untuk setiap kali pesan dan biaya yang

Istana saka yang ada sekarang terdiri dari menara utama yang dilindungi oleh dua lapis tembok tinggi yang dikelilingi oleh dua lapis parit, parit bagian dalam (