• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) SISWA SMP DALAM PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) SISWA SMP DALAM PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) SISWA SMP DALAM PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DENGAN MENGGUNAKAN

PENDEKATAN SCIENTIFIC

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh : Kartikasari

1002486

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) SISWA SMP DALAM PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DENGAN MENGGUNAKAN

PENDEKATAN SCIENTIFIC

Oleh

Kartikasari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam

© Kartikasari 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

KARTIKASARI

KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) SISWA SMP DALAM PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DENGAN MENGGUNAKAN

PENDEKATAN SCIENTIFIC

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Dr. Sri Anggraeni, M.Si NIP. 195801261987032001

Pembimbing II

Dra. Hj. Sariwulan Diana, M.Si. NIP. 196202111987032003

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

(4)

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK………...…i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL...vi

DAFTAR GAMBAR...vii

DAFTAR LAMPIRAN..……….………viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah ...4

C. Batasan Penelitian ...4

D. Tujuan Penelitian ...5

E. Manfaat Penelitian ...5

BAB II KURIKULUM 2013, PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI RESPIRASI SERANGGA A. Kurikulum 2013 ... 6

B. Pendekatan Scientific ...9

C. Keterampilan Proses Sains (KPS) ...17

D. Analisis Materi Respirasi Serangga ...19

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian ... 26

B. Desain Penelitian...26

C. Metode Penelitian ...27

D. Definisi Operasional ...27

E. Instrumen Penelitian ...28

F. Proses Pengembangan Instrumen ...31

G. Teknik Pengumpulan Data ...35

(5)

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

I. Prosedur Penelitian ...38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keterlaksanaan Penerapan Pembelajaran Pendekatan Scientific ...41

B. Keterampilan Proses Sains (KPS) Siswa ...48

C. Angket Siswa ...55

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN ...57

B. SARAN ...57

DAFTAR PUSTAKA ... 58

(6)

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 2.1 Kompetensi Lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B berdasarkan

Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan

Menengah..………...6

2.2 Keterampilan Proses Dasar dan Terpadu………11

2.3 Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya.…….………18

2.4 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Energi dalam Sistem Kehidupan………...…19

3.1 Kisi-kisi Jumlah Butir Soal ………29

3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pendekatan Scientific.…..29

3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa.……… ………...……30

3.4 Kisi-Kisi Angket Siswa ………...….31

3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi ………..…32

3.6 Rekapitulasi Uji Validitas Butir Soal ……….32

3.7 Interpretasi Koefisien Korelasi ……….……….33

3.8 Klasifikasi Daya Pembeda ……….33

3.9 Rekapitulasi Uji Daya Pembeda Butir Soal...34

3.10 Klasifikasi Indeks Kesukaran...34

3.11 Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Soal...34

3.12 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Soal KPS Materi Respirasi Serangga...35

3.13 Kisi-kisi Umum Penelitian...35

3.14 Kategori Keterlaksanaan Pembelajaran ...36

3.15 Interpretasi Persentase Perolehan Kinerja Siswa...37

3.16 Kategorisasi Skor N-gain...37

3.17 Aturan Kategorisasi Koentjaraningrat...38

(7)

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Pendekatan Ilmiah dalam Proses Pembelajaran…...……...…...….13

2.2 Sistem Treakea pada Belalalang …………....………...…..23

3.1 Desain Penelitian....………...27

3.2 Alur Penelitian…...………...….40

4.1 Grafik Keterlaksanaan Tahapan Pendekatan Scientific……...41

4.2 Contoh Tabel Hasil Pengamatan Siswa………...….46

(8)

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 62

A2 Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 66

B1 Kisi-kisi Soal Keterampilan Proses Sains (KPS) ... 68

B2 Kisi-kisi Soal Keterampilan Proses Sains (KPS)Setelah Di Judgement dan di Uji ... 72

B3 Teks Soal KPS ... 74

B4 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pendekatan Scientific ... 75

B5 Rubrik Lembar Observasi...76

B6 Lembar Observasi Siswa ... 78

B7 Angket Siswa ... 79

C1 Hasil Uji Validitas KPS ... 80

C2 Hasil Uji Reliabilitas Soal KPS... 80

C3 Hasil Uji Daya Pembeda ... 81

C4 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal KPS ... 82

C5 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Soal KPS ... 82

D1 Rekapitulasi Data Lembar Observasi Keterlaksanaan Pendekatan Scientific ... ...83

D2 Data Lembar Observasi Siswa (Penilaian Kinerja) ... 84

D3 Rekapitulasi Lembar Observasi Siswa ... 91

D4 Rekapitulasi Nilai Pretest KPS Siswa... 93

D5 Rekapitulasi Nilai Posttest KPS Siswa ... 94

D6 Data Hasil Tes Keterampilan Proses Sains (KPS) Siswa ... 95

D7 N-gain Tiap Jenis Indikator KPS ... 96

D8 Tabulasi Data Hasil Angket Siswa ... 98

D9 Rekapitulasi Angket Siswa ... 100

E Surat Izin Penelitian ... 102

(9)

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

(10)

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Penelitian deskriptif berjudul “Keterampilan Proses Sains (KPS) Siswa SMP dalam Pembelajaran Respirasi Serangga dengan Pendekatan Scientific” ini bertujuan untuk mengungkapkan keterampilan proses sains (KPS) yang dimiliki siswa dengan menggunakan pendekatan scientific yang sesuai dengan kurikulum 2013. Subjek pada penelitian ini diambil dengan teknik random sampling yang dilakukan pada siswa kelas VII di salah satu SMP Negeri di Kabupaten Bandung Barat tahun ajaran 2013/2014. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi guru, lembar penilaian kinerja siswa, tes uraian KPS, dan angket siswa. Analisis data dilakukan dengan merekapitulasi hasil lembar observasi, perhitungan n-gain hasil pretest dan posttest serta rekapitulasi angket siswa. Pada umumnya, keterlaksanaan untuk setiap tahapan dalam pendekatan scientific termasuk dalam kategori baik sekali, KPS siswa pun termasuk dalam kategori baik dan rata-rata keterampilan skor n-gain sebesar 0,42 yang termasuk dalam kategori sedang. Siswa menunjukkan tanggapan yang positif terhadap penerapan pendekatan

scientific dalam proses pembelajaran.

Kata kunci : KPS, pendekatan scientific, kurikulum 2013, sistem respirasi serangga

ABSTRACT

This descriptive research entitled Science Process Skills of Junior High School

Students in Insects’ Respiratory Learning with Scientific Approach was aimed at

revealing the students’ science process skills (KPS) by using scientific approach which was appropriate with the 2013 curriculum. The subject of this research was taken with simply random sampling technique in the VII grade at one of Junior High State Schools in Bandung Barat region in 2013/2014 academic year. The

instrument used was teachers’ observation sheer, students’ score sheet, essay test of KPS and students’ questionnaire. Data analysis was done by recapitulating the result of the observation sheet, calculating n-gain from the pretest and posttest

and the recapitulation of students’ questionnaire. Generally, every steps in scientific approach was including to “very good” level, the KPS of the students was in “good” level and the average score of competency n – gain was 0,42

which was including to “middle” level. The students showed positive response

toward the application of scientific approach during the learning process.

Key words: science competency process (KPS), scientific approach, the 2013

(11)

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Di dalam kurikulum 2013 satuan pendidikan dan guru tidak diberikan kewenangan menyusun silabus, namun silabus disusun pada tingkat nasional (Kemendikbud, 2013). Hal ini untuk menjamin ketercapaian kompetensi sesuai yang telah ditetapkan dan untuk memudahkan pemantauan supervisi pelaksanaan pengajaran. Oleh sebab itu, pemerintah menyediakan pada tingkat pusat buku pegangan pembelajaran yang terdiri dari buku pegangan siswa dan buku pegangan guru. Di dalam buku siswa terdapat panduan materi dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa dalam proses pembelajaran di kelas, sedangkan dalam buku guru, terdapat panduan materi, pelaksanaan pembelajaran, serta panduan penilaian (Kemendikbud, 2013).

Menurut Kasim (2013) kurikulum 2013 lebih menekankan praktik daripada hafalan. Dengan kurikulum 2013 ini diharapkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang produktif, kreatif, dan efektif. Satuan Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan ilmiah atau scientific approach pada proses pembelajaran. Metode

scientific memudahkan guru untuk memperbaiki proses pembelajaran, yaitu

dengan memecah proses ke dalam langkah-langkah atau tahapan-tahapan secara terperinci yang memuat instruksi untuk siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran (Varelas dan Ford, 2009). Hal inilah yang menjadi dasar pengembangan kurikulum 2013 di Indonesia untuk menggunakan pendekatan

scientific dalam pembelajaran di kelas (Atsnan dan Gazali, 2013).

(12)

2

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan pendekatan scientific lebih membuat siswa menempatkan materi yang didapat dalam longterm memory-nya, sehingga siswa lebih lama mengingat karena lebih memahami materi atau kegiatan saat proses pembelajaran. Penelitian tentang penggunaan pendekatan scientific dalam pembelajaran juga dilakukan oleh LPMP Jawa Barat (2013), hasil penelitian membuktikan bahwa pada pembelajaran tradisional, retensi informasi dari guru sebesar 10% setelah 15 menit dan perolehan pemahaman kontekstual sebesar 25%. Pada pembelajaran berbasis pendekatan scientific, retensi informasi dari guru sebesar lebih dari 90% setelah dua hari, perolehan pemahaman kontekstual sebesar 50-70%.

Penerapan kurikulum 2013 yang baru berjalan dalam waktu singkat ini menuai pro dan kontra dalam pelaksanaannya di lapangan. Selain masalah paradigmatik yakni harus dirubahnya mindset guru dalam mengajar, banyak sekali terjadi masalah teknis yang berkaitan dengan perubahan struktur kurikulum (Darmaningtyas, 2013). Pada pelaksanaan penerapan pendekatan scientific yang digunakan dalam kurikulum 2013, sebagian besar guru tidak merasa keberatan, apalagi dalam pembelajaran IPA yang dalam hakikatnya memang menggunakan pendekatan scientific atau ilmiah saat proses pembelajarannya (Martini, 2013). Keraguan keberhasilan penerapan pendekatan scientific muncul di beberapa daerah, misalnya di Tarakan, Kalimantan Utara terdapat beberapa guru yang memang kaku untuk melaksanakan pndekatan tersebut, serta siswa yang juga masih sulit untuk mengikuti pola ajar baru (Wiranto, 2013). Lain halnya yang terjadi di daerah Probolinggo, kurikulum 2013 sebenarnya bagus, namun terkesan dipaksakan (Karsono, 2013). Sarana buku pegangan bagi guru dan siswa sudah dipenuhi, hanya alat peraga penunjang pembelajaran kurang menyesuaikan. Dikhawatirkan dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang harus sesuai dengan silabus dan buku pegangan yang telah diberi, tidak dapat berjalan dengan baik.

(13)

3

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam pendekatan scientific dan keterkaitannya dengan keterampilan proses sains (KPS). Berita-berita yang memuat tentang permasalahan kurikulum 2013 pun berbeda-beda hasilnya di setiap daerah. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai keterlaksanaan setiap tahapan pendekatan

scientific yang terlaksana serta hubungannya dengan KPS.

Pada pembelajaran IPA, pendekatan scientific dapat diterapkan melalui KPS. KPS merupakan seperangkat keterampilan yang digunakan para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah. Menurut Rustaman (2005), keterampilan proses perlu dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman langsung sebagai pengalaman pembelajaran. Siswa harus aktif dalam pencarian dan pengembangan pengetahuan yang telah dimiliki. Kebenaran ilmu tidak terbatas pada penjelasan guru. Guru harus mengubah perannya, tidak lagi sebagai pemegang otoritas tetapi harus dapat menjadi fasilitator yang membimbing siswa ke arah pembentukan pengetahuan oleh diri mereka sendiri. Untuk menunjang peran guru sebagai fasilitator seharusnya guru memiliki pengetahuan dan kompetensi yang tinggi. Jadi, pembelajaran tidak hanya berasal dari guru, siswa pun dapat mengembangkan pengetahuan awal dan pengalaman belajar yang dialami untuk lebih mengerti dan memaknai proses kegiatan yang sedang dilakukan.

Respirasi merupakan suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen (Wahono et

al., 2013). Serangga memiliki struktur respirasi khas yang disebut dengan sistem

(14)

4

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pencernaan makanan, dan fotosintesis) dan KD 4.9 (melakukan percobaan untuk menyelidiki respirasi pada hewan) (Kemendikbud, 2013). Pengajaran materi respirasi serangga pada tingakatan kelas VII merupakan hal yang baru, oleh karena itu melalui pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific diharapkan akan dapat membantu siswa kelas VII untuk lebih mudah memahami materi respirasi serangga. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas perlu dilakukan penelitian dengan judul “Keterampilan Proses Sains (KPS) Siswa SMP dalam Pembelajaran Respirasi Serangga dengan Menggunakan Pendekatan

Scientific”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang menjadi pokok utama dalam penelitian ini, yaitu: “Bagaimana keterampilan proses sains (KPS) siswa SMP dalam pembelajaran respirasi serangga dengan menggunakan pendekatan scientific?” Rumusan masalah tersebut dijabarkan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana keterlaksanaan penerapan pendekatan scientific pada pembelajaran respirasi serangga berdasarkan kurikulum 2013?

2. Bagaimana keterampilan proses sains (KPS) siswa dalam materi respirasi serangga berdasarkan penerapan pendekatan scientific?

3. Bagaimana respon siswa terhadap pendekatan scientific yang berlangsung dalam pembelajaran respirasi serangga?

C. Batasan Penelitian

Berikut ini merupakan batasan masalah dalam penelitian, yaitu:

(15)

5

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Unsur-unsur dalam KPS siswa disesuaikan dengan unsur-unsur yang ada dalam pendekatan scientific, yakni keterampilan observasi, mengajukan pertanyaan, menafsirkan atau interpretasi, menggunakan alat dan bahan, serta komunikasi.

3. Penelitian dilakukan pada pembelajaran topik energi, subtopik respirasi serangga, khususnya menghitung laju repsirasi serangga menggunakan respirometer.

D. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah, maka tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengungkapkan keterampilan proses sains (KPS) yang dimiliki siswa SMP kelas VII dalam pembelajaran respirasi serangga dengan menggunakan pendekatan scientific. Tujuan umum tersebut diuraikan menjadi beberapa tujuan khusus, yaitu:

1. Untuk mengungkapkan keterlaksanaan penerapan pendekatan scientific pada pembelajaran respirasi serangga berdasarkan kurikulum 2013.

2. Untuk memberikan deskripsi terkait keterampilan proses sains (KPS) siswa SMP kelas VII dalam pembelajaran respirasi serangga dengan menggunakan pendekatan scientific.

3. Untuk memberikan deskripsi respon siswa terhadap penerapan pendekatan

scientific pada pembelajaran respirasi serangga.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai gambaran keterlaksanaan pendekatan scientific dan peningkatan keterampilan proses sains (KPS) siswa dalam materi respirasi serangga.

(16)

6

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(17)

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Dipilihnya SMP Negeri 1 Lembang dikarenakan sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang sudah menerapkan Kurikulum 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lembang. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII F SMP Negeri 1 Lembang, tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 36 orang. Penentuan sampel menggunakan teknik random sampling yaitu pengambilan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Pengambilan sampel dengan teknik ini dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen (Sugiyono, 2012).

B. Desain Penelitian

(18)

27

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1. Desain Penelitian

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui gambaran suatu karakteristik atau fenomena dari suatu keadaan yang sedang berlangsung (Arikunto, 2006). Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual, dan detail dari suatu subjek yang diteliti.

D. Definisi Operasional

Definisi Operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pendekatan Scientific

Pelaksanaan Tes Awal (Pretest)

Kegiatan Pembelajaran dengan Pendekatan

Scientific

Pelaksanaan Tes Akhir (Posttest)

Pengisian Angket

Pengumpulan Data

Lembar Observasi Guru

Lembar Observasi Penilaian Kinerja

(19)

28

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendekatan scientific yang dimaksud adalah pendekatan yang sesuai dengan Kurikulum 2013 yang memiliki lima tahapan dalam proses pembelajarannya, yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan (Sumadi dalam Kemendikbud, 2013). Keterlaksanaan setiap tahapan dalam pendekatan scientific diamati oleh tujuh orang observer yang telah diberi pengarahan sebelumnya agar memiliki kesamaan persepsi untuk setiap pengisian indikator yang ada dalam lembar observasi.

2. Keterampilan Proses Sains (KPS)

KPS yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan keterampilan proses berdasarkan pendapat Rustaman (2005) yang muncul dari setiap tahapan dalam penerapan pendekatan scientific. Lembar observasi penilaian kinerja digunakan untuk menjaring keterampilan mengobservasi dan menggunakan alat/bahan. Kinerja siswa diobservasi oleh tujuh orang observser (satu observer untuk satu kelompok siswa) yang sebelumnya telah diberi pengarahan agar memiliki kesamaan persepsi untuk mengisi lembar observasi berdasarkan rubrik kinerja yang ada. Tes uraian KPS digunakan sebagai penjaring keterampilan mengajukan pertanyaan, keterampilan interpretasi, dan keterampilan komunikasi siswa. Tes uraian KPS diberikan sebelum pembelajaran (pretest) dan setelah pembelajaran (posttets). Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan KPS yang dialami siswa.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tes KPS

(20)

29

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

judgement dan diujicobakan. Hasil analisis ujicoba kemudian divalidasi kembali

oleh dosen ahli, sebelum akhirnya digunakan sebagai soal pretest dan posttest untuk kelas sampel.

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Jumlah Butir Soal

No. Keterampilan Proses Sains Nomor soal Jumlah soal

1 Mengamati/observasi 1,2,3 3

2 Mengajukan pertanyaan 4 1

3 Menafsirkan/interpretasi 5,6,7 3

4 Berkomunikasi 8,9 2

Jumlah soal 6

2. Lembar Observasi

Terdapat dua jenis lembar observasi yang digunakan, lembar observasi keterlaksanaan tahapan pendekatan scientific dan lembar observasi kinerja siswa. Lembar observasi ini sebelum digunakan untuk menjaring data, telah dilakukan validasi kepada dosen ahli.

a. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pendekatan Scientific

Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana penerapan keterlaksanaan pendekatan scientific saat proses pembelajaran di kelas. Lembar observasi ini merupakan sebuah daftar cek (Lampiran B4). Kegiatan pembelajaran di kelas, nantinya akan diamati oleh observer yang berjumlah tujuh orang. Seluruh observer sebelumnya telah di beri pengarahan untuk pengisian setiap lembar observasi, hal tersebut perlu untuk mendukung keobjektivitasan hasil observasi. Kisi-kisi lembar observasi keterlaksanaan tahapan pendekatan scientific dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pendekatan

Scientific

No. Pembelajaran Tahapan Deskriptor

1 Mengamati Membimbing siswa untuk mengamati setiap instruksi yang guru berikan

(21)

30

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Membimbing siswa untuk menggunakan panca inderanya dalam kegiatan mengamati

Siswa fokus pada setiap kegiatan dalam pembelajaran di kelas (mengikuti bimbingan guru dengan baik)

2 Menanya Memancing siswa untuk mengemukakan pertanyaan ilmiah sepanjang kegiatan pembelajaran

Memberikan pertanyaan produktif

No. Tahapan

Pembelajaan Deskriptor

3 Mencoba Membimbing siswa untuk mengecek ketersediaan alat/bahan

Membimbing siswa untuk melaksanakan percobaan sesuai dengan Tahapan kerja yang ada

Mengingatkan siswa untuk mencatat hasil percobaan Membimbing siswa agar fokus dalam kegiatan praktikum Komunikasi

4 Menalar Meminta siswa untuk mengingat kembali materi sebelumnya dan meminta mengaitkan dengan materi sekarang

Membimbing siswa untuk dapat merumuskan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh selama kegiatan

pembelajaran

Siswa mengemukakan pemikiran logisnya tentang materi respirasi serangga (membuat dugaan sementara/hipotesis) 5 Komunikasi Membimbing siswa untuk melaksanakan diskusi kelompok

Membimbing siswa untuk mempresentasikan hasil percobaan di depan kelas

b. Lembar Observasi Kinerja Siswa

Lembar observasi ini merupakan lembar penilaian kinerja siswa. Lembar penilaian kinerja bertujuan untuk mengetahui kinerja siswa sebagai dampak pembelajaran scientific yang dilaksanakan. Lembar penilaian kinerja berisi rubrik-rubrik penuntun untuk melihat sejauh mana kinerja siswa (Lampiran B5). Kisi-kisi lembar observasi dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Lembar Observasi Kinerja Siswa No. Tahapan

Pembelajaran Deskriptor

(22)

31

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu guru tentang proses respirasi

Mengamati pergerakan eosin pada skala respirometer (setiap 2 menit)

Mengamati pergerakan serangga dalam tabung respirometer

Menimbang dengan baik massa serangga

2 Menanya Bertanya ilmiah kepada kelompok penyaji ataupun kepada guru terkait materi praktikum respirasi serangga

Bertanya kepada teman satu kelompok ataupun berbeda kelompok

No. Tahapan

Pembelajaran Deskriptor 3 Mencoba

(Menggunakan alat/bahan)

Tahap persiapan

Mengecek ketersediaan semua alat

Tahap pelaksanaan

Melaksanakan pengamatan sesuai dengan tahapan kerja yang ada

Merangkai alat respirometer dengan tepat Mencatat hasil pengamatan

Tahap Akhir

Menjaga kebersihan (membersihkan dan mengeringkan kembali alat)

4 Menalar Menentukan hubungan antara massa serangga dengan laju respirasi

Merumuskan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh selama kegiatan pembelajaran

5 Komunikasi Membuat grafik hasil pengamatan laju respirasi serangga Aktif dalam diskusi (baik dalam kelompok ataupun diskusi kelas)

Mempresentasikan hasil diskusi

3. Angket

Angket dibuat untuk mengetahui pandangan/respon siswa setelah penerapan pendekatan scientific dalam kegiatan pembelajaran. Angket yang digunakan berisi kondisi-kondisi yang dialami oleh siswa selama proses pembelajaran (Lampiran B7). Kisi-kisi angket dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.4. Kisi-Kisi Angket Siswa

No. Aspek yang diungkap Nomor

Pertanyaan 1 Tangapan siswa terhadap kegiatan pembelajaran di kelas 1,2,3,4,5

2 Hubungan antara pendekatan dalam pembelajaran yang digunakan dengan keterampilan proses sains

6,7,8,9,10

3 Frekuensi siswa dalam melakukan keterampilan proses sains

(23)

32

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4 Hubungan antara pendekatan yang dilakukan dalam proses

belajar dengan hasil keterampilan proses sains yang didapat

15

5 Siswa mendapat tindak lanjut dari guru dari setiap usaha yang dilakukan siswa

16

F. Proses Pengembangan Instrumen

Proses pengembangan instrumen dilakukan dengan tujuan untuk memvalidasi kelayakan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. Tahapan uji coba soal tes dilaksanakan pada kelas lain yaitu kelas yang sudah pernah mendapatkan materi respirasi serangga. Analisis tes dilaksanakan untuk mengetahui baik buruknya tes yang dilakukan pada soal-soal yang diberikan, meliputi analisis validitas, reliabilitas, dan analisis butir soal (daya pembeda dan tingkat kesukaran). Software ANATES V.4.0.9 (Karno To & Wibisono, 2004) digunakan untuk menganalisis uji coba tes essai.

1. Validitas Butir Soal

Validasi adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2012). Untuk melihat validitas dari setiap butir soal dilihat pada kolom korelasi, kemudian diinterpretasikan menggunakan tabel berikut.

Tabel 3.5. Interpretasi Koefisien Korelasi menurut Arikunto (2012)

Koefisien Korelasi (r) Tafsiran

0,80 ≤ r ≤ 1,00 Validitas sangat tinggi

0,60 ≤ r ≤ 0,80 Validitas tinggi

0,40 ≤ r ≤ 0,60 Validitas cukup

0,20 ≤ r ≤ 0,40 Validitas rendah

0,00 ≤ r ≤ 0,20 Validitas sangat rendah

Berdasarkan perhitungan validitas butir soal sebanyak 9 soal uraian yang telah diujicobakan diperoleh hasil pada tabel berikut.

Tabel 3.6. Rekapitulasi Uji Validitas Butir Soal

Interpretasi Validitas Nomor Soal Jumlah Soal

Sangat tinggi - -

Tinggi 6,7 2

Cukup 1,3,4,5,8,9 6

(24)

33

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sangat Rendah 2 1

Setelah dilakukan analisis butir soal menggunakan Software ANATES V.4.0.9 (Karno To & Wibisono, 2004) dari 9 soal yang diberikan pada kelas uji coba, soal valid yang digunakan pada penelitian sebanyak 6 soal. Untuk soal yang memiliki tingkat validitas sangat rendah sebelum digunakan dalam penelitian dilakukan revisi terlebih dahulu (Lampiran C1)

2. Reliabilitas

Reliabel digunakan untuk mengukur berkali-kali suatu instrumen sehingga menghasilkan data yang sama atau konsisten (Sugiyono, 2012). Proses uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan software ANATES V.4.0.9 (Karno To & Wibisono, 2004) kemudian diinterpretasikan menggunakan kriteria pada berikut.

Tabel 3.7. Interpretasi Koefisien Korelasi menurut Arikunto (2012)

Koefisien Korelasi (r) Interpretasi

0,80 - 1,00 Sangat tinggi

0,60 - 0,80 Tinggi

0,40 - 0,60 Cukup

0,20 - 0,40 Rendah

0,00 - 0,20 Sangat rendah

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh reliabilitas soal KPS yang telah diujicobakan sebesar 0,77. Hasil ini menunjukkan bahwa soal KPS tersebut termasuk dalam kriteria reliabilitas tinggi. (Lampiran C2)

3. Daya Pembeda

Proses penghitungan daya pembeda dilakukan dengan menggunakan software ANATES V.4.0.9. (Karno To & Wibisono, 2004) kemudian diinterpretasikan menggunakan kriteria pada tabel berikut:

Tabel 3.8. Klasifikasi Daya Pembeda menurut Arikunto (2012)

Rentang Daya Pembeda Interpretasi

(25)

34

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,20 – 0,40 Cukup

0,40 – 0,70 Baik

0,70 – 1,00 Baik sekali

Berdasarkan perhitungan daya pembeda butir soal sebanyak 9 soal yang telah diujicobakan, diperoleh hasil pada Tabel di bawah ini.

Tabel 3.9. Rekapitulasi Uji Daya Pembeda Butir Soal Interpretasi Daya Pembeda Nomor Soal Jumlah Soal

Baik sekali - -

Baik 4,5,6,7 4

Cukup 1,3,8 3

Jelek 2,9 2

Dari hasil uji coba instrumen tes yang dilakukan ada beberapa soal dengan nilai daya pembeda jelek, soal tersebut tidak dipergunakan dalam penelitian.

4. Tingkat Kesukaran

Proses penghitungan tingkat kesukaran dibantu dengan menggunakan

software ANATES V.4.0.9 (Karno To & Wibisono, 2004) kemudian

diinterpretasikan menggunakan kriteria pada Tabel 3.10. berikut ini: Tabel 3.10. Klasifikasi Indeks Kesukaran menurut Arikunto (2012) Rentang Tingkat Kesukaran Soal Interpretasi

0,00 – 0,30 Sukar

0,30 – 0,70 Sedang

0,70 – 1,00 Mudah

Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran butir soal sebanyak 9 soal yang telah diujicobakan, diperoleh hasil pada Tabel 3.11. di bawah ini:

Tabel 3.11. Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Soal Interpretasi Tingkat

Kesukaran Nomor Soal Jumlah Soal

(26)

35

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sukar 8 1 11,1

Sedang 1,2,4,5,6,7 6 66,6

Mudah 3,9 2 22,2

Penjelasan di atas merupakan rincian dari penggunaan analisis uji coba soal KPS. Pengujian instrumen dilaksanakan sebanyak satu kali. Uji coba soal peningkatan keterampilan proses sains berupa soal esai yang telah di-judgement kemudian di uji coba kepada siswa. Jumlah soal dari hasil uji coba dan judgement adalah 6 soal KPS yang digunakan sebagai tes tertulis untuk pretest dan posttes. berikut ini merupakan rekapitulasi perhitungan untuk seluruh tahapan analisis tes soal KPS.

Tabel 3.12. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Soal KPS Materi Respirasi Serangga No.

Soal

Analisis Butir Soal

Kesimpulan Reliabilitas Tingkat

kesukaran Int*

Daya

Pembeda Int* Validitas Int*

1 0,36 SD 0,33 C 0,556 CK Dipakai

0,77 (Tinggi) 2 0,32 SD 0,05 J -0,006 SR Dibuang

3 0,75 M 0,30 C 0,455 CK Direvisi 4 0,52 SD 0,55 B 0,505 CK Dipakai 5 0,47 SD 0,55 B 0,548 CK Dipakai 6 0,55 SD 0,70 B 0,635 T Dipakai 7 0,60 SD 0,70 B 0,626 T Dipakai 8 0,30 S 0,33 C 0,521 CK Dipakai 9 0,53 SD 0,20 J 0,423 CK Dibuang Keterangan:

Interpretasi tingkat kesukaran: S=Sukar, SD=Sedang, M=Mudah; Interpretasi Daya Pembeda: J=Jelek, C=cukup, B=baik, BS=Baik Sekali; Interpretasi validitas: ST=Sangat Tinggi, T=Tinggi, CK=Cukup, R=Rendah,

SR=Sangat Rendah.

G. Teknik Pengumpulan Data

Untuk menggambarkan pengumpulan data supaya lebih terarah dan jelas maka dibuat kisi-kisi umum penelitian. Hal ini menunjukkan hubungan antara data yang diinginkan dalam penelitian, sumber data, metode dan instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian. Berikut adalah Tabel 3.13. yang menyajikan kisi-kisi umum penelitian

(27)

36

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data yang Diinginkan Sumber Data Metode Pengumpulan

Data Instrumen yang digunakan Keterlaksanaan tahapan pendekatan scientific

Hasil lembar observasi keterlaksanaan pendekatan scientific

Observasi Lembar Observasi

keterlaksanaan pendekatan scientific KPS (observasi dan

menggunakan alat/bahan)

Hasil lembar observasi kinerja siswa

Observasi Lembar Observasi

penilaian kinerja

KPS (mengajukan pertanyaan, interpretasi, komunikasi)

Tes uraian KPS tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest)

Tes KPS

Respon siswa terhadap pembelajaran

Hasil Angket siswa Angket Angket

H. Analisis Data

1. Pengolahan Lembar Observasi Keterlaksanaan Tahapan Pembelajaran Pendekatan Scientific

Pengolahan data pada lembar observasi dilakukan dengan cara menghitung frekuensi kemunculan tahapan pendekatan scientific menggunakan teknik analisis persentase. Setiap observer mendapatkan lembar observasi yang berisi indikator yang ada pada tahapan pendekaran scientific. Data yang diperoleh berupa daftar cek pada lembar observasi dihitung kemudian di persentasekan. Setiap jawaban

“ya” observer bernilai satu point. Cara penghitungan persentase daftar cek tersebut dengan rumus:

Hasil rata-rata persentase selanjutnya disesuaikan dengan kategori keterlaksanaan pelaksanaan pembelajaran berdasarkan (Harahap, 1982) berikut.

Tabel 3.14. Kategori Keterlaksanaan Pembelajaran Persentase Keterlaksanaan (%) Kategori

81 - 100 Baik sekali

61 – 80 Baik

(28)

37

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

21 – 40 Kurang

0 - 20 Kurang sekali

2. Pengolahan Lembar Observasi Kinerja Siswa

Hasil penilaian kinerja setiap kelompok siswa dihitung sesuai dengan rubrik yang ada (Lampiran B5). Hasil penilaian kinerja tersebut dihitung menggunakan rumus sebagai berikut.

Hasil persentase kemudian disesuaikan dengan kategori persentase kinerja siswa berdasarkan (Harahap, 1982) berikut:

Tabel 3.15. Interpretasi Persentase Perolehan Kinerja Siswa Persentase Kinerja Siswa (%) Kategori

81 - 100 Baik sekali

61 – 80 Baik

41 – 60 Cukup

21 – 40 Kurang

0 - 20 Kurang sekali

3. Data pretest dan posttest KPS

Data yang diperoleh dari pretest dan posttest akan digunakan untuk mencari skor gain ternormalisasi atau N-gain. Nilai N-gain berfungsi untuk mengetahui seberapa besar peningkatan keterampilan proses sains siswa setelah mendapatkan pembelajaran melalui pendekatan scientific. Untuk mendapatkan N-gain maka digunakan rumus sebagai berikut:

N-gain =

Hasil N-gain yang didapat kemudian disesuaikan dengan kategori skor N-gain berdasarkan (Hake,1999) berikut:

(29)

38

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rentang Kategori

g > 0,70 Tinggi

0,31≤g≤0,70 Sedang

g< 0,30 Rendah

4. Data angket siswa

Persentase jumlah siswa yang menjawab tiap pertanyaan dalam angket ditentukan dengan rumus menurut Sudjana (1989) berikut.

Persentase jawaban angket = x 100%

Setelah dilakukan perhitungan persentase skor dari jawaban siswa kemudian dilakukan interpretasi kategori berdasarkan Tabel 3.17. berikut:

Tabel 3.17. Aturan Kategorisasi Koentjaraningrat (1990)

Presentase Kategori

0 % Tidak ada

1 %-25 % Sebagian kecil

26 %-49% Hampir seluruhnya

50% Separuhnya

51%-75% Sebagian besar

76%-99% Hampir seluruhnya

100% Seluruhnya

I. Prosedur Penelitian

Penelitian yang dilakukan secara garis besar dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyusunan laporan. Tahapan-tahapan tersebut dipaparkan sebagai berikut.

1. Tahap Persiapan

a. Mencari permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan biologi melalui pengkajian literatur, pengalaman pribadi, dan diskusi.

b. Membuat rumusan masalah.

(30)

39

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Membuat proposal penelitian. e. Pelaksanaan seminar proposal.

f. Perbaikan proposal penelitian berdasarkan hasil masukan dari seminar. g. Survey ke sekolah tujuan penelitian dan meminta perangkat pembelajaran

berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan LKS (Lampiran A). h. Pembuatan instrumen berupa soal KPS, lembar observasi keterlaksanaan

pendekatan scientific, lembar observasi kinerja siswa, dan angket siswa (Lampiran B1-B3)

i. Judgement kepada dosen pembimbing dan dosen ahli serta uji coba

instrumen penelitian.

j. Analisis hasil uji pokok instrumen (Lampiran C)

k. Perbaikan instrumen penelitian dengan mengonsultasikannya kepada dosen pembimbing dan dosen ahli.

l. Penyamaan persepsi mengenai pengisian lembar observasi keterlaksanan pendekatan scientific (Lampiran B4) dan rubrik lembar observasi kinerja siswa (Lampiran B5).

m. Mengurus surat izin penelitian (Lampiran E)

2. Tahap Pelaksanaan

a. Kegiatan belajar mengajar subtopik respirasi serangga dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dan dilaksanakan di laboratorium biologi SMPN 1 Lembang.

b. Seluruh subjek penelitian melaksanakan pretest (Lampiran B3) materi respirasi serangga.

c. Proses belajar mengajar dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah dibuat oleh guru berdasarkan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kab. Bandung Barat.

(31)

40

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Setelah selesai pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific siswa diberi posttest (Lampiran B3) materi respirasi serangga.

f. Pengambilan data respon siswa melalui angket siswa (Lampiran B7).

3. Tahap Akhir

a. Pengolahan data hasil penelitian berupa nilai pretest & posttest, hasil lembar observasi keterlaksanaan pendekatan scientific, hasil lembar observasi kinerja siswa, dan hasil angket (Lampiran D).

b. Analisis data hasil penelitian

c. Penarikan kesimpulan terhadap data yang diperoleh.

[image:31.595.120.496.358.810.2]

Untuk mempermudah tahapan-tahapan penelitian dari awal hingga akhir maka dibuatlah alur penelitian yang disajikan dalam Gambar 3.2. berikut.

Gambar 3.2. Alur Penelitian Gambar 3.2. Alur Penelitian TAHAP PERSIAPAN

TAHAP AKHIR

TAHAP PELAKSANAAN

Penyusunan Proposal

Seminar Proposal Studi Kepustakaan

Revisi Proposal

Analisis dan Pembahasan data hasil penelitian

Kesimpulan Data

Angket Kegiatan Pembelajarn menggunakan

pendekatan scientifc

Lembar observasi dan penilaian kinerja

Soal KPS (postest) Uji Coba

Revisi Instrumen Penyusunan instrumen

penelitian Perizinan

Perizinan Penelitian Sekolah dan penentuan sampel Judgement Instrumen

(32)

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Keterlaksanaan pembelajaran respirasi serangga yang telah dilakukan melalui penerapan pendekatan scientific meliputi tahapan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan komunikasi pada umumnya sudah berjalan dengan baik. Keterampilan proses sains (KPS) siswa cukup baik dengan N-gain sebesar 0,42 yang termasuk dalam kategori sedang. Respon siswa terhadap penerapan pendekatan scientific cukup baik, karena hampir seluruh dari jawaban siswa positif (siswa merasa terbantu dengan proses pembelajaran di kelas, membuat siswa lebih mudah mengerti materi respirasi serangga, memotivasi siswa untuk belajar biologi lebih semangat)

B. Saran

Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian ini, saran yang dapat digunakan adalah sebagai berikut.

1. Bagi guru, sebaiknya lebih sering untuk melatihkan keterampilan proses sains pada siswa, sehingga siswa terbiasa untuk menggunakan keterampilan-keterampilan itu baik dalam mempelajari sains ataupun dapat digunakan dalam kehidupan sehari-harinya.

2. Peneliti lain hendaknya dalam membuat instrumen soal tes, sebelumnya perlu dilaksanakan uji coba laboratorium agar data yang terdapat pada soal tes merupakan data soal asli hasil uji laboratorium tanpa rekaan data sehingga soal tersebut dapat menjaring keterampilan siswa lebih objektif.

(33)

58

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(34)

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Adisendjaja, Y. H. (2010). Analisis Buku Ajar Biologi SMA Kelas X di Kota

Bandung Berdasarkan Literasi Sains.

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/1955121919 80021yusuf_hilmi_adisendjaja/penelitian_analisis_buku_literasi_sains.pdf. Diakses 20 Juli 2014.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Aryulina, D., Choirul M., Syalfinaf M. (2010). Biology 2B for Senior High School

Grade XI Semester 2. Jakarta: Esis.

Atsnan, M. F. & Gazali, R. Y. (2013). Penerapan Pendekatan Scientific Dalam

Pembelajaran Matematika SMP Kelas VII Materi Bilangan (Pecahan).

Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Yogyakarta, 9 November 2013.

Badan Standar Nasional Pendidikan (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.

Jakarta: BNSP.

Campbell, N., Reece, J., Urry, L., Cain, M., Wasserman, S., Minorsky, P., Jackson, R. (2010). Biologi Edisi Kedelapan-Jilid 3. Jakarta: Erlangga.

Chin, C. (2002). Student-Generated Questions: Encouraging Inquisitive Minds in Learning Science. Teaching and Learning, 23(1), hlm. 59-67.

Dahar, R. W. (1996). Teori-teori belajar. Jakarta: Erlangga.

Darmaningtyas. (2013). Problematika Implementasi Kurikulum 2013. [Online]. Tersedia: http://www.tempo.co/read/kolom/2013/07/10/762/Problematika-Implementasi-Kurikulum-2013. Diakses 12 Agustus 2014.

Dewi, L. P., (2010). Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada

Praktikum Difusi dan Osmosis. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi

FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.

Erviani, N. S. (2013). Pengaruh Pembelajaran Interactive Demonstration

(35)

59

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SMP pada Materi Ekosistem. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Biologi,

Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Hake, R. (1999). Analyzing Change/Gain Scores. [Online]. Tersedia: http://www.physics.indiana.edu. Diakses 5 Januari 2014.

Harahap, N. (1982). Teknik Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Bulan Bintang.

Helmenstine, A. M., (2013). Scientific Method Steps. [Online]. Tersedia: http://chemistry.about.com/od/sciencefairprojects/a/Scientific-Method-Steps.htm. Diakses 5 Januari 2014.

Hofstein, A., Navon, O., Kipnis, M., & Naaman, R.M.. (2005). Developing Students’ Ability to Ask More and Better Questions Resulting from Inquiry -Type Chemistry Laboratories. Journal of Research in Science Teaching, hlm. 1-16.

Hudson, D. (1996). Laboratory work as scientific method: Three decades of confusion and distortion. Journal of Curriculum Studies, 28(2), 115-135.

Karno To & Wibisono, Y. (2004). Analisis Butir Soal dengan menggunakan

Software Anates V4. [Online]. Tersedia:

http://kuliah-fkip.umm.ac.id/pluginfile.php/47/mod_folder/content/3/Anatest_materi%20 program%20SKGJ/ANATES_V4.pdf?forcedownload=1. Diakses 13 Agustus 2014.

Karsono, Y. (2013). Banyak Kendala dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013.

[Online]. Tersedia di :

http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/news/2013/12/02/181735. Diakses 12 Agustus 2014.

Kasim, M. (2013). Kurikulum 2013 Menekankan Praktik, Bukan Hafalan.

[Online]. Tersedia di:

http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/13/12/11/mxn1xq-kurikulum-2013-menekankan-praktik-bukan-hafalan. Diakses 20 Juli 2014.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Materi Pelatihan Guru

Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Kompetensi Dasar Sekolah

Menengah Pertama (SMP)/Madradah Tsanawiyah (MA). Jakarta:

Kemendikbud.

Koentjaraningrat. (1990). Metode Penelitian Kemasyarakatan. Jakarta: Gramedia.

(36)

60

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAM_KURIKULUM_2013_ENDANG_KOMARA_Guru_Besar. Diakses 15 Juli 2014.

Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Jawa Barat. (2013). Esensi Pendekatan

Scientific dalam Pembelajaran. [Online]. Tersedia di:

http://www.lpmpjabar.go.id/?q=node/913. Diakses 5 januari 2014.

Martini, S. (2013). Guru Optimis, Pendekatan Kurikulum 2013 Sangat Scientific.

[Online]. Tersedia di:

http://edukasi.kompas.com/read/2014/08/12/11300021/Guru.Optimistis.Pen dekatan.Kurikulum.2013.Sangat.Scientific. Diakses 12 Agustus 2014.

McCollum. (2009). A Scientific approach to teaching.

http://kamccollum.wordpress.com/2009/ 08/01/a-scientific-approach-to-teaching. Diakses 5 Januari 2014.

McLelland, C. V. (2006). The Nature of Science and the Scientific Method. The Geological Society of America. [Online]. Tersedia: http://www.geosociety.org/educate/natureOfScience.htm. Diakses 8 Januari 2014.

Mulyasa, H. E., (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mustikawati, S. (2013). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Praktikum Terhadap

Peningkatan Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep Fotosintesis di SMA kelas XII. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Biologi,

Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Nasution, K. (2013). Aplikasi Model Pembelajaran dalam Perspektif Pendekatan

Scientific. [Online]. Tersedia: http://sumut.kemenag.go.id/. Diakses 20 Juli

2014.

Nuh, M. (2013). Kurikulum 2013. [Online]. Tersedia: http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/artikel-mendikbud-kurikulum2013. Diakses 23 Juni 2014.

Padilla, M. J. (1990) The Science Process Skills. [Online]. Tersedia: http://www.narst.org/ publications/ research/ skill.cfm. Diakses 31 Desember 2013.

Pratiwi, D. A., Maryati, S., Srikini, Suharno, Bambang, S. (2007). Biologi untuk

(37)

61

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ramli, M. (2014). Mari Belajar Menalar. [Online]. Tersedia: http://murniramli.wordpress.com/2014/04/12/selanjutnya-mari-belajar-menalar-pendekatan-saintifik-3/. 24 Juli 2014.

Rustaman, A., Dirdjosoemarto, S., Yudianto, S. A., Kusumastuti, M. N., Rochintaniawati, D., Achmad, Y. (2005). Strategi Belajar Mengajar. Malang: UM Press.

Rustaman, A., Rustaman, N. (1997). Pokok-Pokok Pengajaran Biologi dan

Kurikulum 1994. Jakarta: Departemen Penddikan dan Kebudayaan.

Rustaman, N. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung: IMSTEP

Semiawan, C., Tangyong, A.F., Belen S., MatahelemualY., Suseloardjo, W. (1988). Pendekatan Ketrampilan Proses. Jakarta: PT. Gramedia

Sudjana, N. (1989). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumadi, Tjipto. (2013). Model Pembelajaran Kurikulum 2013 Berbasis Saintifik. [Online]. Tersedia: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/2011. Diakses 19 Juli 2014.

Susilowati, (2013). Integrated Science Worksheet Pembelajaran IPA SMP dalam

Kurikulum 2013. Yogyakarta: Universitas Pendidikan Yogyakarta.

Torres, J., Mouthino, S., & Vasconcelos, C. (2013). Questioning in Natural

Science Tests and Textbooks: A Look into The Portuguese. [Online].

Tersedia di:

http://www.esera.org/media/eBook_2013/strand%2010/Joana_Torres_11De c2013.pdf. Diakses 25 Juni 2014.

Varelas, M. & Ford, M. (2009) The scientific method and scientific inquiry:

Tensions in teaching and learning. USA: Wiley InterScience.

Wahono, Ade, S., Ucu, C., Idun K., Arifatun, A., Budi S. (2013). Ilmu

Pengetahuan Alam. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Wieman, C. (2007). Why Not Try A Scientific Approach To Scientific Education. [Online]. Tersedia: http://www.cwsei.ubc.ca/SEI_research/files/Wieman-Change_Sept-Oct_2007.pdf. Diakses 6 Januari 2014.

Wiranto. (2013). Penerapan Kurikulum 2013 di Tarakan: Terencana atau

(38)

62

Kartikasari, 2014

Keterampilan Proses Sains (Kps) Siswa Smp Dalam Pembelajaran Respirasi Serangga Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar

Gambar 3.1. Desain Penelitian
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pendekatan Scientific
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Lembar Observasi Kinerja Siswa Tahapan
Tabel 3.4. Kisi-Kisi Angket Siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Saat membuka suatu situs web, kalian dapat menyimpan alamat web yang menarik atau yang sering kalian kunjungi ke dalam suatu fungsi pada Internet Explorer yang biasa disebut

Berdasarkan hasil analisis tes keterbacaan yang diberikan kepada siswa, didapatkan hasil bahwa nilai rata-rata keterbacaan bahan ajar mandiri titrasi asam-basa yang telah

Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 201I tentang Pedoman Pelaksanaan Pembayaran Tunjangan Profesi Guruu?engawas dalam Binaan Kementerian

Berilah tanda ceklis ( √ ) pada kolom yang paling sesuai dengan penilaian Anda.. ASPEK KELAYAKAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan dan pembuatan tugas akhir ini adalah untuk “Merancang dan membuat sebuah simulasi traffic light dengan. menggunakan visual

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahun Alam. ©Hari Rachmat Wijaya 2014

MENURUT ORGANI SASI / BAGI AN ANGGARAN, UNI T ORGANI SASI , PUSAT,DAERAH DAN KEWENANGAN. KODE PROVINSI KANTOR PUSAT KANTOR DAERAH DEKONSEN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan, pengetahuan ibu hamil yang paling banyak dengan presentasi baik berjumlah 39 responden