• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI KEGIATAN SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) DALAM MENINGKATKAN MINAT WIRAUSAHA MASYARAKAT : Studi Deskriptif Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat di Desa Jampang Tengah Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI KEGIATAN SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) DALAM MENINGKATKAN MINAT WIRAUSAHA MASYARAKAT : Studi Deskriptif Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat di Desa Jampang Tengah Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI KEGIATAN SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) DALAM MENINGKATKAN MINAT WIRAUSAHA MASYARAKAT

(Studi Deskriptif Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Di Desa Jampang Tengah Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Oleh:

Khaidar Syaefulhamdi Ependi 0908940

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014

Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Kontribusi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat Di Desa Jampang Tengah Kecamatan Jampangtengah Kabupaten Sukabumi” ini beserta isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menaggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Februari 2014

Yang Membuat Pernyataan,

Khaidar Syaefulhamdi Ependi

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

KHAIDAR SYAEFULHAMDI EPENDI

KONTRIBUSI KEGIATAN SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) DALAM MENINGKATKAN MINAT WIRAUSAHA MASYARAKAT

(Studi Deskriptif Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan

di Desa Jampang Tengah Kecamatan Jampang Tengah kabupaten Sukabumi)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

PEMBIMBING I

Dr. H. Uyu Wahyudin, M.Pd. NIP. 19600926 198503 1 003

PEMBIMBING II

Dr. H. Ade Sadikin Akhyadi, M.Si. NIP. 19570925 198403 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

(4)

Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014

Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat(Studi Deskriptif Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat di Desa Jampang Tengah Kecamatan

Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi)

(5)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... v DAFTAR TABEL ... viii DAFTAR LAMPIRAN ... 12 BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1. Manfaat Teoritis ... Error! Bookmark not defined.

2. Manfaat Praktis ... Error! Bookmark not defined.

E. Struktur Organisasi Penulisan Skripsi ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN TEORI ... Error! Bookmark not defined. A. Konsep Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan

(PNPM Mandiri Pedesaan) ... Error! Bookmark not defined.

1. Pengertian PNPM Mandiri Pedesaan ... Error! Bookmark not defined.

2. Tujuan PNPM Mandiri Pedesaan ... Error! Bookmark not defined.

3. Keluaran PNPM Mandiri Pedesaan ... Error! Bookmark not defined.

4. Prinsip PNPM Mandiri Pedesaan ... Error! Bookmark not defined.

5. Ketentuan PNPM Mandiri Pedesaan... Error! Bookmark not defined.

6. Sanksi ... Error! Bookmark not defined.

7. Dasar Hukum PNPM Mandiri Pedesaan ... Error! Bookmark not defined.

B. Konsep Pemberdayaan... Error! Bookmark not defined.

1. Pengertian Pemberdayaan ... Error! Bookmark not defined.

2. Strategi Pemberdayaan ... Error! Bookmark not defined.

(6)

Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014

Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Kelompok Sasaran Pemberdayaan ... Error! Bookmark not defined.

C. Konsep Minat... Error! Bookmark not defined.

1. Pengertian Minat ... Error! Bookmark not defined.

2. Indikator Minat ... Error! Bookmark not defined.

3. Macam-macam Minat ... Error! Bookmark not defined.

4. Pengukuran Minat ... Error! Bookmark not defined.

5. Cara Menumbuhkan Minat ... Error! Bookmark not defined.

D. Konsep Wirausaha ... Error! Bookmark not defined.

1. Pengertian Wirausaha ... Error! Bookmark not defined.

2. Karateristik Wirausaha ... Error! Bookmark not defined.

3. Ciri-ciri Wirausaha ... Error! Bookmark not defined.

4. Kemampuan Wirausaha ... Error! Bookmark not defined.

E. Konsep Minat Wirausaha ... Error! Bookmark not defined.

1. Pengertian Minat Wirausaha ... Error! Bookmark not defined.

2. Faktor yang Mempengaruhi Minat Wirausaha ... Error! Bookmark not

defined.

3. Cara Menumbuhkan Minat Wirausaha ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. A. Lokasi dan Subjek Penelitian... Error! Bookmark not defined.

1. Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

2. Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

B. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1. Tahap Pra-Persiapan ... Error! Bookmark not defined.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan ... Error! Bookmark not defined.

3. Tahap Analisiss Data ... Error! Bookmark not defined.

4. Tahap Penulisan Laporan ... Error! Bookmark not defined.

C. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

D. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined.

E. Populasi dan Sempel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1. Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

(7)

F. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

1. Angket atau Kusioner ... Error! Bookmark not defined.

2. Wawancara ... Error! Bookmark not defined.

G. Langkah-Langkah Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

1. Tahap Persiapan ... Error! Bookmark not defined.

2. Tahap Pembuatan Kisi-Kisi ... Error! Bookmark not defined.

3. Tahap Penyusunan Angket... Error! Bookmark not defined.

4. Tahap Revisi Angket ... Error! Bookmark not defined.

5. Tahap Penggandaan Angket... Error! Bookmark not defined.

H. Prosedur Pengolahan Data ... Error! Bookmark not defined.

1. Seleksi Data ... Error! Bookmark not defined.

2. Klasifikasi Data ... Error! Bookmark not defined.

3. Tabulasi Data ... Error! Bookmark not defined.

4. Analisa dan Penafsiran Data ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Gambaran Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1. Letak Geografis Desa Jampang Tengah... Error! Bookmark not defined.

2. Sumber Daya Manusia Desa Jampang Tengah ... Error! Bookmark not

defined.

3. Kegiatan Kewirausahaan di Desa Jampang Tengah . Error! Bookmark not

defined.

4. Gambaran Umum PNPM Mandiri Pedesaan di Desa Jampang Tengah

Error! Bookmark not defined.

B. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

C. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

B. Saran ... Error! Bookmark not defined.

(8)

Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014

Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat

(9)

DAFTAR TABEL

Table 2.1 Profil dan Karakteristik Wirausaha ... 25

Tabel 2.2 Ciri-Ciri Wirausaha ... 26

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 40

Table 3.2 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ... 41

Table 3.3 Karakteristik Berdasarkan Usia... 41

Table 3.4 Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 41

Table 3.5 Karakteristik Berdasarkan Jenis Usaha ... 42

Tabel 4.1 Luas wialyah Desa Jampang tengah ... 47

Table 4.2 Jumlah Penduduk Desa Jampang Tengah ... 48

Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Masyarakat ... 48

Table 4.4 Mata Pencaharian Masyarakat ... 49

Tabel 4.5 Agama Masyarakat... 49

Table 4.6 Tenaga Kerja di Desa Jampang Tengah ... 50

Table 4.7 Angkatan Kerja di Desa Jampang Tengah ... 50

Table 4.8 Pengangguran di Desa Jampang Tengah... 50

Table 4.9 Lembaga Ekonomi di Desa Jampang Tengah ... 51

Table 4.10 Kegiatan Wirausaha Masyarakat... 51

Table 4.11 Pendapat Responden Mengenai Peran PNPM Mandiri Pedesaan ... 53

Tabel 4.12 Pendapat Responden Mengenai Keikutsertaan PNPM Mandiri Pedesaan dalam Merancang Kegiatan Wirausaha ... 53

Table 4.13 Pendapat Responden Mengenai Motivasi Dari PNPM Mandiri Pedesaan Terhadap Kegiatan Wirausaha Masyarakat ... 54

Table 4.14 Pendapat Responden Mengenai Pemberian Bantuan Dana Langsung Dari PNPM Mandiri Pedesaan ... 55

(10)

Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014

Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.16 Pendapat Responden Mengenai Apakah PNPM Mandiri Pedesaan

Memberikan Pinjaman Dana Untuk Membantu Kegiatan

Wirausaha Yang Dilaksanakan Masyarakat ... 56

Tabel 4.17 Pendapat Responden Mengenai Dana Yang Diberikan PNPM

Mandiri Pedesaan Apakah Membantu Dalam Kegiatan Wirausaha

Yang Dilaksanakan Masyarakat ... 57

Table 4.18 Pendapat Responden Mengenai Apakah Prosedur dalam

Mengajukan Permohonan Bantuan Dana Usaha Kepada PNPM

Mandiri Pedesaan dirasa Sulit ... 57

Table 4.19 Pendapat Responden Mengenai Bimbingan Dari PNPM Mandiri

Pedesaan Terhadap Kegiatan Wirausaha Yang Dilaksanakan

Masyarakat ... 58

Table 4.20 Pendapat Responden Mengenai Monitoring Dari PNPM Mandiri

Pedesaan Terhadap Kegiatan Wirausaha Yang Dilaksanakan

Masyarakat ... 59

Table 4.21 Pendapat Responden Mengenai Sarana Dari PNPM Mandiri

Pedesaan Terhadap Kegiatan Wirausaha Yang Dilaksanakan

Masyarakat ... 59

Table 4.22 Pendapat Responden Mengenai Prasarana Dari PNPM Mandiri

Pedesaan Terhadap Kegiatan Wirausaha Yang Dilaksanakan

Masyarakat ... 60

Table 4.23 Pendapat Responden Tentang Keyakinan Membangun

KegiatanWirausaha ... 61

Table 4.24 Pendapat Responden Tentang Ketidak Tergantungan Dalam

Membangun Kegiatan Wirausaha ... 61

Table 4.25 Pendapat Responden Tentang Optimisme Dalam Kegiatan

Wirausaha ... 62

Table 4.26 Pendapat Responden Tentang Upaya Mengembangkan Kegiatan

Wirausaha ... 63

Table 4.27 Pendapat Responden Tentang Cara Mengatur Keuangan dalam

(11)

Table 4.28 pendapat responden tentang cara menghadapi permasalahan

dalam kegiatan wirausaha ... 64

Table 4.29 Pendapat Responden Tentang Motivasi dalam Membangun

Kegiatan Wirausaha ... 65

Table 4.30 Pendapat Responden Tentang Apakah Kegiatan Wirausaha

Membatasi Kehidupan Sehari-Hari ... 65

Table 4.31 Pendapat Responden Tentang Promosi yang Dilakukan Dalam

Kegaiatan Wirausaha ... 66

Table 4.32 Pendapat Responden Tentang Sikap Dalam Menghadapi Resiko

Dalam Kegiatan Wirausaha Yang Dilaksanakan ... 66

Table 4.33 Pendapat Responden Tentang Cara Menghadapi Persaingan

Dalam Kegiatan Wirausaha Yang Dilaksanakan ... 67

Table 4.34 Pendapat Responden Tentang Cara Memimpin Dalam

Kegiatan Wirausaha Yang Dilaksanakan ... 68

Table 4.35 Pendapat Responden Tentang Cara Berhubungan Dengan

Konsumen DalamKegiatan Wirausaha Yang Dilaksanakan ... 68

Table 4.36 Pendapat Responden Tentang Kesiapan Dalam Menerima Kritik

dan Saran ... 69

Table 4.37 Pendapat Responden Tentang Apakah Jenis Usaha Yang

Dilaksanakan Sudah Banyak Dilakukan Orang Lain ... 70

Table 4.38 Pendapat Responden Tentang Cara Mengembangkan

Wirausaha Yang Dilaksanakan ... 70

Table 4.39 Pendapat Responden Tentang Apakah Kegiatan Wirausaha Yang

Dilaksanakan Mengganggu Kegiatan Yang Lain ... 71

Tabel 4.40 Pendapat Responden Tentang Informasi Atau Referensi Yang

Digunakan Dalam Kegiatan Wirausaha Yang Dilaksanakan ... 71

Table 4.41 Pendapat Responden Tentang Keahlian Lain Selain Kegiatan

Wirausaha ... 72

Table 4.42 Pendapat Responden Tentang Pengetahuan Dalam

(12)

Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014

Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Table 4.43 Pendapat Responden Tentang Rencana Mengembangkan Kegiatan

Wirausaha Yang Dilaksanakan ... 73

Table 4.44 Pendapat Responden Tentang Apakah Kegiatan Wirausaha Yang

Dilaksanakan Akan Membawa Dampak Positif Terhadap

Kehidupan ... 74

Table 4.45 Hasil Wawancara Mengenai Faktor Pendukung dan Penghambat

Dalam Kegiatan Simpan Pinjam (SPP) di

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan (SK) Pembimbing, Surat Izin

Penelitian, Frekuensi Bimbingan ... 84

Lampiran 2 Instrumen, Angket, Pedoman Wawancara ... 88

Lampiran 3 Pengolahan Data Angket ... 103

(14)

Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014

Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pembangunan adalah usaha untuk menciptakan kemakmuran dan

kesejahteraan sosial. Maka dari itu, hasil dari pembangunan harus dinikmati oleh

seluruh masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin secara adil

dan menyeluru. Krisis ekonomi yang saat ini melanda beberapa negara di dunia

termasuk Indonesia, yang mengakibatkan penurunan kesejahteraan atau

pendapatan masyarakat, krisis ini juga turut menghambat laju pembangunan

nasional dan mempengaruhi kehidupan masyarakat di Indonesia. Perlu kita

ketahui bahwa hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan masyarakat

seluruhnya dan manusia seutuhnya. Akan tetapi, pada kenyataannya sampai saat

ini masalah kesenjangan sosial secara mendasar belum dapat dipecahkan.

Menyadari hal pemerintah selaku pihak yang berwenang dan bertanggung jawab

harus berupaya untuk mencari jalan agar kesenjangan ini dapat diperkecil tanpa

menghambat pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan hasil dari data Badan Pusat Statistik Nasional (BPS) tahun 2006

lalu, jumlah penduduk miskin di indonesia mengalami peningkatan dari tahun

2005 yang sebesar 35,1 juta jiwa atau sekitar 15,97 % dari seluruh penduduk

Indonesia angka tersebut mengalami penigkatan 3,9 juta jiwa menjadi 39,05 juta

jiwa atau 17,75 % dari jumlah penduduk di tahun 2006. Sedangkan angka

penganguran 10,9 juta jiwa 10,3 % dari jumlah angkatan kerja. Di samping angka

kemiskinan yang disampaikan oleh BPS di lihat dari Human Developmant Indeks

(HDI) atau Indek Pembangunan Manusia di Indonesia masih tertinggal,

dibandingkan dengan kualitas manusia di negara-negara lain seperti Cina,

Singapura, dan malaysia.Berdasarkan Human Development Report tahun 2006

yang menggunakan data tahun 2002, Indonesia hanya menempati urutan ke-108

(15)

Permasalahan utama dalam hal pemberantasan kemiskinan adalah bagaimana

memperkuat kemampuan masyarakat lapisan bawah yang masih dalam kondisi

tidak dapat melepaskan diri dari perangkap kemiskinan (proverty) dan

keterbelakangan pendidikan (ignorance) agar dapat menjadi masyarakat yang

berdaya dalam kemandirian, keswadayaan, partisipasif dan demokratis, sehingga

dapat mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia.

Perkembangan ekonomi di Indonesia akan lebih berkembang jika lebih

memberdayakan dalam bidang kewirausahaan. Oleh sebab itu kewirausahaan

merupakan salah satu unsur yang penting untuk menyukseskan pembangunan. Hal

ini diperkuat dengan pendapat Prawirokusumo, (2010:12) bahwa “kewirausahaan

telah mengubah perekonomian dunia, karena kewirausahaan selalu diasosiasikan

dengan kelahiran bisnis baru yang selalu memberi vitalitas bagi ekonomi”.

Di Indonesia sendiri problem yang dihadapi masyarakat yang berkeinginan

untuk berwirausaha adalah dalam hal modal, karena tidak bisa dipungkiri modal

adalah pondasi awal dalam membangun sebuah usaha. Dalam mengatasi

permasalahan modal, tidak jarang beberapa lembaga keuangan seperti Bank dan

lembaga-lembaga kredit menawarkan pinjaman uang sebagai modal usaha.

Namun prosedur yang berbelit-belit, persyaratan yang rumit, jaminan kekayaan

yang harus tersedia untuk mendapatkan kredit, serta lokasi lembaga kredit yang

jauh dari tempat tinggal menjadi pembatas bagi masyarakat terutama yang ada di

daerah pedesaan untuk memanfaatkan lembaga tersebut dalam mengatasi masalah

permodalam mereka.

Mengatasi pentingnya bantuan permodalam bagi masyarakat pedesaan yang

berkeinginan untuk berwirausaha dan belum berhasilnya kebanyakan lembaga

kredit yang ada dalam mengatasi masalah permodalam, maka perlu adanya

campur tangan dari pemerintah yang diharapkan mampu lebih meringankan dan

memihak kepada kelompok miskin dipedesaan, yang benar-benar membutuhkan

tambahan permodalam.

Berkenaan dengan persoalan-persoalan diatas maka perlu adanya upaya

pemberdayaan dari pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,

(16)

Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014

Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mencanankan beberapa program dalam upaya pemberdayaan masyarakat salah

satunya melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan

(PNPM Mandiri Pedesaan atau PNPM-MP atau Runal PNPM) yang saat ini

sedang gencar dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia.

Sasaran yang perlu diberdayakan adalah masyarakat yang strata sosialnya

rendah seperti yang dikatakan oleh Onny S. Prijono & A. M. W. Pranaka

(1996:23), bahwa “rakyat yang perlu diberdayaakan antara lain adalah kaum

buruh, nelayan, petani, orang miskin di Desa dan di Kota, kondisi masyarakat

yang belum mampu memanfaatkan potensi yang ada pada dirinya”. Sedangkan

menurut Kartono, (2004:33)

Masyarakat yang perlu diberdayakan adalah masyarakat lapisan bawah, pinggiran, dan pedesaan, Karena masyarakat tersebut masih mencerminkan adanya kelemahan dan kekurangan dalam keswadayaan, kemandirian, partisipasi, solidaritas sosial, keterampilan, sikap kritis, sistem komunikasi personal, wawasan transformasi, rendahnya mutu dan tarap hidup.

Pemerintah dalam hal ini Kementrian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) melalui

Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Keniskinan Menko Kesra

mengemukakan “salah satu cara untuk mengatasi atau memberantas kemiskinan

adalah melalui PNPM Mandiri (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri)”.

Sesuai dengan visi PNPM Mandiri Pedesaan adalah tercapainya kesejahteraan

dan kemandirian masyarakat miskin pedesaan. Kesejahteraan berarti terpenuhinya

kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian berarti mampu mengorganisir diri

untuk memobilisasi sumber daya yang ada di lingkungannya, mampu mengakses

sumber daya yang ada di lingkugannya, serta mengolah sumberdaya tersebut

untuk mengatasi masalah kemiskinan.

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM

Mandiri Pedesaan) pada hakekatnya merupakan Program pemerintah yang

dijalankan dan diawasi oleh masyarakat dengan harapan dapat mengurangi tingkat

kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja melalu upaya pemberdayaan

masyarakat dengan tujuan peningkatan kualitas hidup, kemandirian di tingkat

(17)

Di dalam UU. No 20 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional

(PROPENAS) tahun 2004 dalam program Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

dinyatakan bahwa

Tujuan pemberdayaan masyarakat adalah untuk meningkatkan keberdayaan masyarakat melalui penguatan lembaga dan organisasi masyarakat setempat, penaggulangan kemiskinan nasional dan perlindungan sosial masyarakat, peningkatan keswadayaan masyarakat luas guna membantu masyarakat untuk meningkatkan kehidupan ekonomi, sosial dan polotik.

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM

Pedesaan) merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan masyarakat

yang dicanankan oleh pemerintah dalam mempercepat penanggulangan

kemiskinan dan peningkatan kesempatan kerja di wilayah pedesaan. PNPM

Mandiri Pedesaan mengadopsi sepenuhnya Program Pengembangan Kecamatan

(PPK) yang dilaksanakan sejak tahun 1998. PNPM Mandiri sendiri dikukuhkan

secara resmi diresmikan Presiden RI pada 30 April 2007 di Palu, Sulawesi

Tengah.

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM

Mandiri Pedesaan)adalah program pemberdayaan terbesar di Indonesia. Pada

pelaksanaanya, program ini memusatkan kegiatan bagi masyarakat Indonesia

yang dirasa perlu untuk diberdayakan, dalam hal ini terutama masyarakat miskin

yang berada di daerah pedesaan. Program ini menyediakan fasilitas pemberdayaan

masyarakat/kelembagaan lokal, pendampingan, pelatihan serta dana Bantuan

Langsung Untuk Masyarakat (BLM) kepada masyarakat secara langsung.

Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan

(PNPM-MP) berada di bawah binaan Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa (PMD), Departemen Dalam Negeri. Program ini didukung dengan

pembiayaan yang berasala dari Alokasi Pendapatan dan Anggaran Negara

(APBN), alokasi Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dana hibah dari

sejumlah lembaga pemberiaan bantuan di bawah koordinasi Bank Dunia.

Pemberdayaan masyarakat adalah pendekatan yang digunakan PNPM

Mandiri Pedesaan dengan tujuan untuk menciptakan dan meningkatkan kapasitas

(18)

Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014

Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masyarakat dengan didukung dan pengawasan dari berbagai kalangan dan

pemangku kepentingan lainnya.

Salah satu dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan

(PNPM Mandiri Pedesaan) adalah bantuan peminjaman modal bagi masyarakat

yaitu bagi kelompok usaha ekonomi produktif melalui kegiatan Simpan Pinjam

Perempuan (SPP) dan Usaha Ekomoni Produktif (UEP). Bantuan ini diberikan

kepada masyarakat yang memiliki usaha ataupun bagi masyarakat yang

berkeinginan untuk berwirausaha untuk meningkatkan keterampilan usahanya.

Pada pelaksanaannya masyarakat telebih dahulu dibagi dalam kelompok, setiap

masyarakat yang memiliki usaha yang akan membuat usaha masuk dalam

kelompok tersebut yang terdiri dari tujuh orang, yang selanjutnya akan diseleksi

untuk mendapatkan modal usaha.

Berdasarkan beberapa permasalahan yang dikemukakan di atas maka dari itu

peneliti tertarik untuk melihat bagaimana kontribusi dari kegiatan Simpan Pinjam

Perempuan (SPP) dalam meningkatkan minat wirausaha masyarakat di Desa

Jampang Tengah Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi. Maka

kemudian peneliti menentukan judul penelitian “Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha

Masyarakat (Studi Deskriptif Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan di Desa Jampang Tengah Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi) ”.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan hasil observasi penulis di lapangan terdapat

beberapa permasalahan yang ditemukan, antara lain:

1. Masih tingginya tingkat kemiskinan dan pengangguran dikarenakan

kurangnya lapangan pekerjaan di Desa Jampang Tengah Kecamatan Jampang

Tengah Kabupaten Sukabumi.

2. Masih kurangnya minat berwirausaha masyarakat di Desa Jampang Tengah

(19)

3. Adanya PNPM Mandiri Pedesaan yang memfasilitasi masyarakat dalam

melaksanakan kegiatan wirausaha melalui kegiatan Simpan Pinjam

Perempuan (SPP).

4. Antusisme masyarakat terhadap kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP)

yang dilaksanakan di Desa Jampang Tengah.

Berdasarkan di atas maka secara lebih spesifik permasalahan dalam penelitian

ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah ada kontribusi kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dalam

meningkatkan minat wirausaha masyarakat di Desa Jampang Tengah

Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi?

2. Bagaimana gambaran minat wirausaha masyarakat di Desa Jampang Tengah

Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi setelah mendapatkan

bantuan dari kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP)?

3. Faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam

penyelenggaraan kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dalam PNPM

Mandiri Pedesaan di Desa Jampang Tengah Kecamatan Jampang Tengah

Kabupaten Sukabumi?

C. Tujuan Penelitian

Mengacu kepada latar belakang, identifikasi dan rumusan masalah di atas,

maka tujuan umun dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan

melakukan kajian secara ilmiah mengenai Kontribusi kegiatan Simpan Pinjam

Perempuan (SPP) dalam meningkatkan minat wirausaha masyarakat di Desa

Jampang Tengah Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi.

Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui kontribusi kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP)

dalam meningkatkan minat wirausaha masyarakat di Desa Jampang Tengah

(20)

Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014

Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Untuk mengetahui gambaran minat wirausaha masyarakat di Desa Jampang

Tengah Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi setelah

mendapatkan bantuan dari kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP).

3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dari kegiatan Simpan

Pinjam Perempuan (SPP) dalam PNPM Mandiri Pedesaan di Desa Jampang

Tengah Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian yang dilakukan penulis diharapkan dapat memberikan

konsep-konsep baru dalam menunjang ilmu pengetahuan dalam kaitan dengan

pemberdayaan masyarakat.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini dapat berguna sebagai pengalaman praktis penulis dalam

penggunaan konsep-konsep dan teori-teori yang telah di pelajari penulis.

b. Hasil penelitian dapat dijadikan bahan kajian bagi pihak yang berkepentingan

dalam kaitan upaya pemberdayaan masyarakat.

c. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti lain yang melakukan

penelitian sejenis.

E. Struktur Organisasi Penulisan Skripsi

BAB I : Berisi tentang Pendahuluan, yang membahas tentang Latar BelakangMasalah, Identifikasi dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian,

ManfaatPenelitian, dan Struktur Organisasi Penulisan Skripsi.

BAB II : Berupa Landasan Teoritis, yang didalamnya berisi tentang teori dan konsep mengenaiPNPM Mandiri Pedesaan, Konsep Pemberdayaan, Konsep

Minat, Konsep Wirausaha, dan Konsep Minat Wirausaha.

BAB III : Berisi tentang MetodePenelitian, yang didalamnya menguraikan Lokasi

dan Subjek Penelitian, Metode Penelitian, Populasi dan Sampel Penelitian, Teknik

(21)

BAB IV : Berisi tentang Hasil Penelitian dan Pembahasan, Deskripsi Data, dan sebagainya.

(22)

34

Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014

Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitan merupakan suatu cara untuk mencari kebenaran. Terdapat berbagai

cara bagaimana kita bisa mengungkapkan sesuatu sehingga sesatu itu dianggap

besar. Tujuan penelitian secara umum adalah untuk memecahlan suatu masalah.

Hal ini dilakukan dengan jalan menyimpulkan sejumlah pengetahuan yang

memadai dan yang mengarah pada upaya untuk memahami dan menjelaskan

faktor-faktor yang berkaitan dengan peneltian tersebut.

Ketepatan dalam melakukan satu penelitian sangat tergantung dari metode

dan teknik yang digunakan, karena banyaknya perubahan-perubahan yang

berskala global serta kental informasi, diperlukan adanya perubahan pendekatan

di dalam penelitian. Untuk itu perlu adanya upaya yang dilakukan guna

mengungkap fakta atau data yang tepat dan sebenarnya.

Maka dari itu dalam bab ini penulis akan menyajika mengenai lokasi dan

subjek penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian,

teknik pengumpulan data, dan analisiss data yang dijadikan sebagai dasar

pedoman dalam melakukan pnelitian serta dalam pengolahannya.

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Jampang Tengah Kecamatan

Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi yang merupakan salah satu wilayah yang

yang mendapatkan bantuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

(PNPM) Mandiri Pedesaan dari pemerintah. Lokasi ini dipilah karena daerah

tersebut merupakan salah satu daerah yang yang menerima bantuan PNPM

Mandiri Pedesaan dari pemerintah, selain itu peneliti merasa daerah tersebut

sangat cocok untuk melihat bagaimana kontribusi PNPM Mandiri pedesaan dalam

meningkatkan minat wirausaha masyarakat.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini adalah

(23)

35

Produktif) yang mengajukan permohonan bantuan kepada UPK (Unit Pengelola

Kegitan) Kecamatan jampang Tengah. Selain itu, peneliti menjadikan beberapa

pegawai di UPK sebagai subjek penelitian.

Penentuan subjek dalam penelitian ini berdasarkan padaPurposive Sampel

yaitu pemilihan subjek penelitian dimaksudkan pada maksud tertentu dan

pemilihan informasi yang diambil oleh peneliti dengan alasan bahwa informasi

tersebut dianggap dapat dipercaya oleh peneliti dengan maksud menggali serta

mendapatkan informasi data yang diperlukan untuk menemukan jawaban penelitian mengenai “Bagaimana kontribusi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM Mandiri Pedesaan) dalam Meningkatkan

Minat Wirausaha Masyarakat di Desa Jampang Tengah Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi”.

Dari para warga masyarakat peneliti akan menggali data dan informasi

mengenai persepsi masyarakat terhadap konstribusi PNPM mandiri Pedesaan

dalam hal peningkatan minat wirausaha, perbedaan apa yang dirasakan

masyarakat sebelum dan setelah adanya PNPM Mandiri Pedesaan dalam hal

peningkatan minat wirausaha, manfaat yang dirasakan masyarakat dari PNPM

Mandiri Pedesaan dalam hal peningkatan minat wirausaha. Sedangkan dari Unit

Pelaksana kegiatan (UPK) selaku fasilitaor daan pelaksana kegiatan PNPM

Mandiri Pedesaan peneliti ingin menggali data dan informasi mengenai faktor

pendukung dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Pedesaan

di Desa Jampang Tengah.

B. Desain Penelitian

1. Tahap Pra-Persiapan

Tahapan pertama yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah dengan

melakukan observasi ketempat yang akan dijadikan sebagai lokasi penelitian yaitu

Desa Jampang Tengah Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi. Hal

tersebut dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai masalah yang ada di

lokasi yang akan dijadikan lokasi penelitian. Selanjutnya peneliti melakukan

(24)

36

Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014

Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut, perizinan diajukan kepada Kepala Desa Jampang Tengah dan Unit

Pengelola Kegiatan (UPK) selaku tim pelaksana dan pengelola kegiatan PNPM

Mandiri Pedesaan di Desa Jampang Tengah. Setelah mendapatkan perizinan

peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada kepala UPK untuk

menentukan fokus permasalahan yang akan diteliti.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Pada tahapan ini peneliti menimbang dan memilih permasalahan yang akan

dijadikan fokus, data yang akan dipergunakan, subjek dan marasumber untuk

mendapatkan informasi, metode yang akan digunakan dalam penelitian yang akan

dilaksanakan. Setelah peneliti menentukan hal-hal tersebut, selanjutnya peneliti

menyusun instrumen penelitian, kemudian mengumpulkan data melalui angket

dan wawancara dari sampel penelitian dan narasumber wawancara, serta membuat

kesimpulan hasil data yang diperoleh dilapangan.

3. Tahap Analisiss Data

Pada tahapan ini peneliti melakukan analisiss hasil data yang diperoleh

dilapangan, karena tahap ini merupakan tahap yang menentukan dalam mencari

jawaban atas permasalahan penelitian. Metode yang digunakan dalam

menganalisiss data yang diperoleh dari lapangan adalah metode analisiss

deskriptif. Kegiatan analisiss data ini diawali dengan mengumpulkan data dan

informasi yang diperoleh dari angket dan wawancara, kemudian data yang sudah

ada diolah sesuai dengan kaidah relevansi pengolahan data dalam penelitian

kuantitatif.

4. Tahap Penulisan Laporan

Tahapan penulisan laporan merupakan tahapan akhir dalam penyusunan hasil

penelitian, setelah itu peneliti melakukan bimbingan kepada dosen pembimbing

untuk dapat disetujui dan layak untuk disajikan. Kemudian laporan penelitian

disajikan sesuai dengan pedoman yang berlaku di lingkungan Universitas

(25)

37

C. Metode Penelitian

Metode penelitian pada prinsipnya tidak terlepas dari bagaimana cara untuk

mempelajari, menyelidiki, atau pun melaksanakan suatu kegiatan secara

sistematis. Metode digunakan pula sebagai cara kerja dalam memahami suatu

objek. Dalam penelitian memerlukan cara kerja tertentu, agar data yang didapat

terkumpul sesuai dengan tujuan penelitian dan cara kerja ilmiah, yang sering

dinamakan metode penelitian.

Sejalan dengan konsep di atas, lebih jelasnya Winamo Surakhmad (2012)

mengemukakan pengertian metode sebagai berikut:

Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis, dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu, cara utama ini dipergunakan teknik setelah peneliti memperhitungkan kewajarannya, ditinjau dari tujuan penelitian dalam arti luas, bisaanya perlu dijelaskan secara eksplisit dalam kegiatan penyelidikan.

Metode yang digunakan dalam rangka membahas permasalahan pada

penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif ini

penulis gunakan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan bahwa masalah yang

akan diteliti sedang berlangsung pada saat ini, atau gejala-gejala yang nampak

dewasa ini. Penggunaan metode deskriptif pada prinsipnya mempunyai tujuan

untuk memecahkan dan menganalisiss masalah-masalah atau fenomena yang ada

pada masa sekarang. Hal ini sejalan dengan pendapat Murdalis (1991),

mengemukakan bahwa:

Metode deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Didalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisiss dan menginterpretasikan kondisi- kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh informasi- informasi mengenai keadaan saat ini, dan melihat kaitan antara variabel-variabel yang ada.

Metode deskriptif digunakan sebagai cara untuk meneliti status kelompok

manusia, suatu kondisi, suatu perkiraan atau pun suatu kelas peristiwa pada masa

(26)

38

Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014

Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,

sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki”.

Untuk memperoleh data yang tepat dan lengkap dalam suatu penelitian

diperlukan beberapa teknik penelitian tertentu. Dalam penulisan penelitian ini

penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yang sesuai dengan

karakteristik dan sumber data.

D. Definisi Operasional

Penjelasan istilah merupakan hal yang penting dalam sebuah penulisan

laporan penelitian, hal ini digunakan untuk membantu pembaca dalam memahami

penelitian tersebut dan menghindari terjadinya kekeliruan dalam penafsiran

istilah-istilah, oleh sebab itu penulis memberikan penjelasan umum maupun

definisi operasional dalam penelitian ini, yaitu:

1. Kontribusi kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP)

Dalam kamus ilmiah populer (1994: 369) mengemukakan bahwa “kontribusi berarti sumbangan atau sokongan”. Sedangkan dalam kamus Cambridge (2008), mengemukakan bahwa kontribusi adalah “something that you do or give to help produce or achieve something together with other people, or to help make something successful” (sesuatu yang dilakukan atau diberikan untuk membantu produksi atau mencapai sesuatu untuk membantu mencapai

kesuksesan). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kontribusi

adalah upaya yang dilakukan untuk membantu seseorang mencapai sesuatu

yang diharapkan.

Kontribusi kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dalam penelitian ini

adalah sumbangan kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) terhadap

kegiatan wirausaha masyarakat di Desa Jampang Tengah Kecamatan Jampang

Tengah Kabupaten Sukabumi.

2. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan

PNPM Mandiri Pedesaan merupakan mekanisme program permberdayaan

masyarakat yang dicanankan pemerintah dalam mempercepat penanggulangan

(27)

39

Mandiri Pedesaan mengadopsi sepenuhnya Program Pengembangan

Masyarakat (PPK) yang dilaksanakan sejak tahun 1998.

3. Minat Wirausaha Masyarakat

Minat wirausaha adalah keinginan, ketertarikan serta kesediaan untuk bekerja

keras atau kemauan keras dengan adanya pemusatan perhatian untuk berusaha

memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut akan resiko yang akan

dihadapi, senantiasa belajar dari kegagalan yang dialami, serta

mengembangkan usaha yang diciptakan. Minat wirausaha tersebut tidak hanya

keinginan dari dalam diri saja tetapi harus melihat ke depan dalam potensi

mendirikan usaha (Suryaman 2006: 23).

Minat kewirausahaan masyarakat dalam penelitian ini adalah keinginan,

ketertarikan serta kesediaan masyarakat untuk bekerja keras atau kemauan

keras dalam melaksanakan kegiatan wirausaha terutama setelah mendapatkan

bantuan dari kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP).

E. Populasi dan Sempel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Populasi merupakan keseluruhan dari subjek penelitian. Arikunto (2003: 108) mengemukakan “populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau totalitas kelompok subjek, baik manusia, gejala, nilai, benda-benda atau peristiwa yang menjadi sumber data”.

Berdasarkan pernyataan di atas maka peneliti menentukan populasi dalam

penelitian ini adalah kelompok SPP (Simpan Pinjam Perempuan) dan kelompok

UEP (Usaha Ekonomi Produktif) yang mengajukan permohonan bantuan kepada

UPK (Unit Pengelola Kegitan) Kecamatan jampang Tengah. Dari data Unit

Pelaksana Kegitan (UPK) tahun 2013 sampai saat ini ada lima kelompok usaha

(35 orang) yang sudah dan sedang mengajukan proposal bantuan. Maka peneliti

menentukan populasi dalam penelitian ini adalah 35 orang. Berikut ini rincian

(28)

40

Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014

Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Sumber: Arsip UPK Kecamatan Jampang Tengah, 2013

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian menurut Suharsimi Arikunto (1986: 104), mengemukakan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”. Berdasarkan pengertian sampel tersebut dengan sbagian sampel yang ada, maka

untuk pengambilan sampel penelitian peneliti perpedoman pula pada pendapat Suharsimi Arikunto (1986: 107) yang menyatakan bahwa “untuk sekedar ancer -ancer, maka apabila banyaknya populasi kurang dari 100, lebih baik di ambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi”.

Karena jumlah populasi dalam penelitian ini relatif kecil, maka pengambilan

sampel penelitian ini adalah seluruh dari populasi yang ada di daerah penelitian

dijadikan sampel penelitian. Sesuai dengan pengambilan sampel dari keseluruhan

jumlah populasi, maka peneliti menentukan sampel penelitian dalam penelitian ini

adalah 35 orang.

Masyarakat yang menajdi sampal dalam penelitian ini memiliki karakteristik

yang berbeda-beda berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan jenis

usaha. Berikut ini akan disampaikan mengenai karakteristik responden yang

menjadi sampel dalam penelitian ini:

1. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin yang diperoleh dari

(29)

41

Tabel 3.2

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi (F) Persentase (%)

1 Laki-Laki 6 17,14

2 Perempuan 29 82,86

Jumlah 35 100

Sumber: Pengolahan Angket, 2013

2. Karakteristik Berdasarkan Usia

Karakteristik responden berdasarkan usia yang diperoleh dari penyebaran

angket adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Karakteristik Berdasarkan Usia

No Usia Frekuensi (f) Persentase (%)

1 < 20 Tahun 0 0

2 20 - 30 Tahun 15 42,86

3 30 - 40 Tahun 11 31,43

4 > 40 Tahun 9 25,71

Jumlah 35 100

Sumber: Pengolahan Angket, 2013

3. Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan yang diperoleh dari

penyebaran angket adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat

Pendidikan Frekuensi (f) Persentase (%)

1 SD/MI 11 31,43

2 SLTP/SMP/MTs 15 42,86

3 SLTA/SMA/MA 9 25,71

4 Perguruan Tinggi 0 0

Jumlah 35 100

(30)

42

Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014

Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Karakteristik Berdasarkan Jenis Usaha

Karakteristik responden berdasarkan jenis usaha yang dilaksanakan

masyarakat berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran angket adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.5

Karakteristik Berdasarkan Jenis Usaha

No Jenis Usaha Frekuensi (f) Persentase (%)

Teknik pengumpulan data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah :

cara-cara yang digunakan dalam menentukan masalah penelitian, terutama berkaitan

dengan instrumen yang akan digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan

di lapangan. Sehubungan dengan hal tersebut, M. Nazir (1985: 51), berpendapat bahwa “teknik penelitian menyatakan alat-alat pengukuran apa yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian”.

Penulis dalam penelitian ini akan menggunakan teknik wawancara dan teknik

angket atau kuioner dalam mengumpulkan data yang ada di lapangan. Teknik

pengumpulan data tersebut peneliti anggap cocok untuk mengumulkan data yang

berda di lapangan. Adapun penjelan mengenai teknit pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Angket atau Kusioner

Angket atau kusioner adalah daftar pertanyaan yang disusun berdasarkan

tulisan, memerlukan jawaban dari responden secara tertulis, dalam usaha

mengumpulkan data atau informasi yang diperlukan untuk melengkapi penulisan

karya ilmiah ini. Hal tersebut sejalan dengan apa yang dikemukakan olek Kartini

(31)

43

Angket atau kusioner adalah suatu penyelidikan mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak), dilakukan dengan jalan mengedarkan suatu daftar pertanyaan berupa formulir, diajukan secara tertulis kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan atau respons tertulis sepenuhnya.

Angket yang disiapkan dalam penelitian disiapkan untuk menggali data dan

informasi dari responden mengenai minat wirausaha masyarakat di Desa Jampang

Tengah. Pedoman angket yang disiapkan yaitu faktor individu (nama, umur dan

jenis kelamin,pendidikad dan pekerjaan responden), dan pertanyaan mengenai

indikator wirausaha. Penyebaran angket dilakukan kepada warga masyarakat yang

telah dan sedang mengajukan proposal bantuan dana untuk berwirausaha.

2. Wawancara

Pengerian wawancara menurut Kartini Kartono (1986: 171), adalah sebagai

berikut:

Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu; hal ini merupakan proses tanya jawab lisan, di mana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik (intervie dan bincang-bincang, tanya jawab, asal kata intervie adalah perjumpaan sesuai dengan perjanjian sebelumnya).

Teknik wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk menggali data dan

informasi dari pengurus Unit Pelaksana Kegiatan (UPK) yang merupakan

pelaksan dalam PNPM Mandiri Pedesaan. Teknik wawancara digunakan untuk

menggali data informasi mengenai konstribusi PNPM Mandiri pedesaan dalam

meninkatkan minat wirausaha masyarakat dan menggali informasi mengenai

faktor pendukung da penghambat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Pedesaan di

Desa Jampang Tengah, data tersebut peneliti gunakan untuk mengidentifikasi

permasalah yang terjadi yang relevan dengan penelitian ini.

G. Langkah-Langkah Pengumpulan Data

Dengan menggunakan alat pengumpul data tertentu dalam penelitian

diharapkan dapat mengumpulkan data yang akurat sesuai dengan permaslahan

yang diajukan dalam penelitian. Untuk memperoleh data yang berdaya guna

diperlukan alat pengumpul data atau alat penelitian yang sesuai dengan jenis,

(32)

44

Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014

Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Alat pengumpul data utama dalam penelitian ini angket dengan ditunjang alat

lain seperti wawancara dan studi lainnya. Angket tersebut digunakan sebagai

bahan acuan dalam penyusunan data. Untuk lebih jelasnya langkah-langkah

pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Dalam tahap persiapan peneliti mengawali dengan menyusun butir-butir

pertanyaan yang digunakan pada angket dan pedoman wawancara. Angket

tersebut untuk disebarkan kepada sampel penelitian atau responden, dalam

persiapan butir-butir pertanyaan sebelumnya dirinci dari penentuan aspek-aspek

penelitian, kemudian dibuat beberapa indikator-indikator yang dituangkan

menjadi pertanyaan yang berbentuk pilihan dengan beberapa alternatif jawaban.

2. Tahap Pembuatan Kisi-Kisi

Sebelum pembuatan butir-butir pertanyaan yang dituangkan dalam angket

yang sebenarnya, penulis menyusun terlebih dahulu kisi-kisi angket sebagai

pedoman penyusunan butir-butir pertanyaan angket tersebut. Pertanyaan disusun

secara sistematis serta ada hubungannya dengan kebutuhan pemecahan masalah

serta tujuan penelitian yang telah diajukan sebelumnya.

3. Tahap Penyusunan Angket

Angket disusun secara sistematis, relevan dengan kebutuhan data yang

diperlukan dalam penelitian sesuai dengan angket yang telah dibuat sebelumnya,

dan diharapkan dapat menjawab tujuan penelitian serta pertanyaan penelitian yang

diajukan.

Angket disusun dalam bentuk pertanyaan tertutup dengan diberi beberapa

alternatif jawaban (pilihan ganda), dengan maksud responden diminta untuk

memilih satu jawaban dari beberapa kemungkinan jawaban yang ada. Penyusunan

angket tersebut tidak lupa pula dilampirkan petunjuk pengisian angket.

4. Tahap Revisi Angket

Maksud dari revisi angket, adalah untuk meneliti kembali kelemahan dan

kekurangan angket yang akan diujucobakan, agar tidak terjadi kesahpahaman

maksud dan tujuan kalimat yang termuat dalam angket tersebut. Selain itu juga

(33)

45

5. Tahap Penggandaan Angket

Angket yang telah direvisi kemudian digandakan sesuai dengan jumlah

sampel penelitian dan kebutuhan penelitian yang telah ditentukan, dengan lembar

tambahan sebagai cadangan jika terdapat angket yang hilang atau rusak.

H. Prosedur Pengolahan Data

Setelah pelaksanaan penyebaran angket, kegiatan selanjutnya adalah

pengumpulan data dan pengolahan angket yang telah diisi oleh responden. Untuk

menimbang, mengatur, serta mengklasifikasikan data penulis gunakan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Seleksi Data

Pada tahap ini data yang telah dipilih dan diseleksi dengan cara memeriksa

atau mempelajari serta menggandakan pemilihan terhadap seluruh data yang

terkumpul agar sesuai dengan tujuan penelitian. Apabila data yang diperlukan

telah lengkap, maka pengolahan data dilaksanakan.

2. Klasifikasi Data

Pada tahap ini data yang telah diseleksi, dikelompokan berdasarkan kategori

tertentu sesuai dengan pertanyaan penelitian, guna mempermudah serta

memperlancar dalam pengelompokan data. Sejumlah item pertanyaan yang dekat

hubungannya diklasifikasikan, selanjutnya dilaksanakan perhitungan jumlah

frekuensi dan untuk setiap jawabannya dipresentasikan.

3. Tabulasi Data

Setelah data tersebut dikelompokan kemudian ditabulasikan dengan maksud

untuk mengetahui frekuensi dari tiap-tiap alternatif jawaban responden, sehinggan

mempermudah dalam membaca dan membandingkan antara alternatif jawaban

(34)

46

Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014

Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Analisa dan Penafsiran Data

Kegiatan ini adalah kegiatan menganalisiss dan menafsirkan data hasil

penelitian. Peneglolan data sebagai hasil penelitian ini dipergunakan perhitungan

statistik presentase yang merupakan statistik elementer. Moh. Ali (1985: 84)

menjelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam perhitungan presentase

adalah sebagai berikut:

a. Membuat tabel dengan lajur: Nomer urut, Alternatif jawaban, Frekuensi observasi dan presentase.

b. Mencari frekuensi yang diobservasi (ƒ) dengan jalan menjumlahkan tallynya dari setiap jawaban.

c. Mencari frekuensi keseluruhan (

n

) dengan menjumlah frekuensi observasi dari setiap alternatif jawaban.

d. Mencari nilai presentasi dengan jalan menggunakan rumus sebagai berikut:

P = x 100 %

Keterangan:

P = presentase jawaban.

f = frekuensi jawaban terhadap salah satu alternatif jawaban.

n = jumlah seluruh responden yang memberikan jawaban.

100 % = bilangan tetap atau konstanta.

Dalam penarikan kesimpulan, data yeng telah diolah terlebih dahulu perlu

ditafsirkan atau diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

0 % = Tak Seorang Pun

1 % - 24 % = Sebagian Kecil

25 % - 49 % = Hampir Setengahnya

50 % = Setengahnya

51 % - 74 % = Sebagian Besar

75 % - 99 % = Hampir Seluruhnya

(35)

85

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis akan mengemukakan kesimpulan dan saran berdasarkan

atas temuan hasil penelitian dan uraian bab-bab sebelumnya mengenai masalah

yang diteliti yaitu “Kontribumi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam

Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat”.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab IV, maka dapat ditarik

kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kontribusi kegiatan Simpan Pinjam Perempuan dalam meningkatkan minat wirausaha masyarakat di Desa Jampang Tengah Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Suakbumi.

Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) merupakan salah satu kegiatan

yang dilaksanakan dalam PNPM Mandiri Pedesaan yang memfasilitasi

masyarakat yang merminat untuk melakukan kegiatan wirausaha. Kontribusi dari

kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) cukup besar terhadap kegiatan

wirausaha yang dilaksanakan masyarakat. Kontribusi yang diberikan berupa

pemikiran yaitu dengan memberikan motivasi, bantuan pinjaman dana, dan tenaga

yaitu dengan memonitoring dan bimbingan.

2. Gambaran minat wirausaha masyarakat di Desa Jampang Tengah Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi setelah mendapatkan bantuan dari kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP).

Minat wirausaha masyarakat terhadap kegiatan wirausaha setelah

mendapatkan bantuan dari kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) cukup

tinggi, hal tersebut terlihat dari meningkatnya profesi wirausahawan di Desa

Jampang Tengah. Kemampuan wirausaha masyarakat di Desa Jampang Tengah

cukup baik, hal tersebut terlihat dari masyarakat yang memiliki keinginan untuk

lebih maju dan berkembang. Akan tetapi tingkat keorisinilan masyarakat dalam

melakukan kegiatan wirausaha cenderung rendah yang menunjukkan sebagian

(36)

86

Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014

Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dilaksanakan, hal tersebut dilihat dari banyaknya masyarakat yang memiliki

jenis usaha yang sama dengan orang lain.

3. Faktor pendukung dan Faktor Penghambat dalam penyelenggaraan kegiatan simpan Pinjam Perempuan (SPP) di Desa Jampang Tengah Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi.

Faktor pendukung dalam kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) di Desa

Jampang Tengah adalah kerjasama dan dukungan dari masyarakat kepada pelaku

di PNPM Mandiri Pedesaan yang berjalan baik dan harmonis, keterbukaan dan

kesedian masyarakat untuk PNPM Mandiri Pedesaan, dan penghargaan dan

dukungan yang diberikan aparatur pemerintah daerah kepada PNPM Mandiri

Pedesaan di Desa Jampang Tengah. Sedangkan faktor penghambat dalam kegiatan

PNPM Mandiri Pedesaan di Desa Jampang tengah adalah kurangnya pengetahuan

baik masyarakat maupun kader dan TPK terhadap kegiatan yang ada di PNPM

Mandiri Pedesaan, kurangnya sumber daya manusia yang menjadi kader dan TPK

(Tim Pelaksana Kegiatan) dalam kegiatan PNPM Mandiri Pedesaan, keuangan

yang terkadang macet dari kegiatan SPP (Simpan Pinjam Perempuan) dan UEP

(Usaha Ekonomi Produktif).

B. Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka

penulis menyampaikan saran kepada semua pihak yang terlibat dalam

pelaksanaaan PNPM Mandiri Pedesaan, terutama kaitannya dengan kegiatan

wirausaha masyarakat.

1. Semua pihak yang terlibat dalam PNPM Mandiri Pedesaan diharapkan bisa

lebih memahami dan mengerti setiap tugas pokok masing-masing sehingga

pelaksanaan PNPM Mandiri Pedesaan bisa berjalan dengan lebih lancar.

2. Diharapkan PNPM Mandiri Pedesaan lebih memperhatikan kegiatan

wirausaha yang dilaksanakan masyarakata. Diharapkan sosialisasi kegiatan

PNPM Mandiri Pedesaan terutama yang berkaitan dengan kegitan wirausaha

(37)

87

3. Diharapkan kepada pihak yang terlibat dalam kegitan Simpan Pinjam

Perempuan (SPP) dalam PNPM Mandiri Pedesaan dapat memberikan

pemahaman kepada masyarakat untuk mempergunakan bantuan dana yang

didapat untuk kegiatan wirausaha sebagai mana mestinya, dikarenakan masih

banyak masyarakat yang meenggunakan bantuan dana dari PNPM Mandiri

Pedesaan teresebut dipergunakan untuk keperluan hidup sehari-hari.

4. Diharapkan masyarakat yang melaksanakan kegiatan wirausaha merencanakan

dan melaksanakan kegiatan wirausaha dengan baik dan lebih matang,

sehingga kegiatan wirausaha yang dilaksanakan berjalan lancar dan

berkembang.

5. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut dan mendalam mengenai kontribusi

PNPM Mandiri Pedesaan dalam meningkatkan minat wirausaha masyarakat.

Disarankan menggunakan instrumen yang memuat sejumlah pertanyaan yang

lebih terbuka dan dilanjutkan wawancara yang lebih mendalam. Selain itu

untuk penelitian yang berkaitan dengan kontribusi PNPM Mandiri Pedesaan

(38)

Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014

Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Moh. (1985). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa

Alma, Buchari. (2004). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, Bahri S. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Drajat Tri, Kartono. (2004). Pembentukan Sistem Sosial Melalui Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan. Surakarta: Pustaka Cakra Surakarta.

Dwijayanti, Erti. (2010). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak Diterbitkan.

Firman, Fuji N. (2009). Proses Pembelajaran Pendidikan Dasar Mata Pencaharian Dalam Menumbuhkan Jiwa Wirausaha. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak Diterbitkan.

H.C, Witherington. (1999). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Aksara Baru

Hamalik, O. (1990). Media Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.

Kamil, Mustofa. (2007). Mengembangkan Pendidikan Non Formal Melalui PKBM di Indonesia (Sebuah Pembelajaran dari Koniakan di Jepang): criced University of Tsukuba.

Kartasmita, G. (1996). Pemberdayaan Masyarakat: Konsep Pembangunan yang Berakar pada Masyarakat. Universitas Gajah Mada. Tidak Diterbitkan.

Kartono, Kartini. (1996). Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: CV. Mandar Maju

Lutfiansyah, Dadang Y. (2010). Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill) dalam Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) untuk peningkatkan Pendapatan dan Kemandirian Berwirausaha. Thesis Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak Diterbitkan

(39)

Mikkelsen, Britha. (2011). Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya Pemberdayaan. Yayasan Obor Indonesia

Nazir, Moh. (2003). Motode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Prijono, O. (1996). Pemberdayaan: Konsep, Kebijakan, Implementasi. Jakarta: Center For Stratesic and International Studies.

Shalaludin, Mahfudz. (2008). Pengantar Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba Empat

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakrta: Rineka Cipta

Soeharto, Prawirokusumo. (2010). Kewirausahaan Dan Manajemen usaha Kecil (Edisi 1). Jogjakarta: BPFE

Sudjana, D. (2004). Pendidikan Luar Sekolah, Wawasan, Falsafah, Teori Pendukung, Asas. Bandung: Falah Production.

Suhaebah, Siti. (2005). Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akutansi Di SMA 1 Garut. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak Diterbitkan.

Suharto, Edi. (2010). Membangun Masyarakat Memberdayakan masyarakat: Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial Dan Pekerjaan Sosial. Refika Aditama

Sukardi, Ketut. (1998). Pendidikan konseling dalam Bimbingan Karir. Jakart: Ghalia Indonesia

Suryana. (2009). Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat.

Syah, M. (2008). Psikologi Pendidikan dengan Pndekatan Baru. Bandung: Rosada Karya.

Zubaidi. (2007). Wacana Pembangunan Alternatif : Ar Rizz Media.

Sumber Internet:

Anonim, (2006). Data Badan Statistik Nasional 2006.Tidak diterbitkan. [Online]. Tersedia: http://data-badan-statistik-nasional-2006-5649.html [29 oktober 2013]

(40)

Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014

Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Oakley. (1991). Definisi Konseptual, Oprasional, Dimensi dan Indikator

kontribusi. Tidak Diterbitkan. [Online]. Tersedia:

http://tesisdisertasi.blogspot.com/2011/04/definisi-konseptual-dimensi.html [27 November 2013]

Surakmad, Winarno. (2012). Pengantar penelitian ilmiah dasar metode dan

teknik. Tidak Diterbitkan. [Online]. Tersedia:

http://ebookbrowsee.net/pengantar-penelitian-ilmiah-dasar-metode-dan-teknik-winarno-surakmad-18131-pdf-414706297.html [27 November 2013]

Suryaman. (2006). Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. [Online]. Tersedia: http://Minat-Berwirausaha-pada-

Mahasiswa-Pendidikan-Teknik-Elektro-Universitas-Negeri-Semarang-3966.html [10 Nopember 2013]

Zakiudin, Ais. (2012). Menumbuhkan Minat Wirausaha. [Online]. http://ais-zakiyudin.blogspot.com/2012/05/menumbuhkan-minat-berwirausaha.html [14 November 2013]

Sumber Lain:

Anonim. (2012). Perunjuk Operasional PNPM Mandiri Pedesaan. Jakarta: Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia.

Cambridge Advance Learner’s Dictionary, (2008). New York: Cambridge University Press.

Partanto, Pius A. (1994). Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola.

Peraturan Perundang-undangan No 20 tahun 2000 tentang Program Pembangunan

Gambar

Table 4.43
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
Tabel 3.2 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 3.5 Karakteristik Berdasarkan Jenis Usaha

Referensi

Dokumen terkait

Hasil amplifikasi gen COI menggunakan DNA template ekstrak DNA genom rotifer terobservasi adanya pita DNA pada posisi sekitar 700 bp.Kualitas hasil pengurutan

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 46 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 46 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian

Berdasarkan hasil analisis data penelitian diketahui bahwa persepsi orang tua terhadap lembaga pendidikan anak usia dini di kecamatan sebangau, dapat disimpulkan sebagi berikut:

 Guru melakukan tanya jawab mengenai kegunaan benda yang terbuat dari plastik  Guru memberikan contoh benda yang terbuat dari kertas dan siswa menyebutkan. contoh

Keberhasilan pendekatan komunikatif dalam pembelajaran Nahwu tidak hanya ditentukan oleh pemahaman dosen / guru terhadap konsep-konsep serta strategi yang digunakan tetap

Data dalam penelitian ini adalah: (1) Skor kemampuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan Metode Drill untuk meningkatkan

Terdapat 4 pihak utama yang berinteraksi di dalam STA Jetis, yang pertama adalah Pemerintah Daerah selaku pengawas dan pengelola utama dan memiliki kewenangan