KONTRIBUSI KEGIATAN SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) DALAM MENINGKATKAN MINAT WIRAUSAHA MASYARAKAT
(Studi Deskriptif Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Di Desa Jampang Tengah Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Oleh:
Khaidar Syaefulhamdi Ependi 0908940
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014
Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Kontribusi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat Di Desa Jampang Tengah Kecamatan Jampangtengah Kabupaten Sukabumi” ini beserta isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menaggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Februari 2014
Yang Membuat Pernyataan,
Khaidar Syaefulhamdi Ependi
LEMBAR PENGESAHAN
KHAIDAR SYAEFULHAMDI EPENDI
KONTRIBUSI KEGIATAN SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) DALAM MENINGKATKAN MINAT WIRAUSAHA MASYARAKAT
(Studi Deskriptif Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan
di Desa Jampang Tengah Kecamatan Jampang Tengah kabupaten Sukabumi)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
PEMBIMBING I
Dr. H. Uyu Wahyudin, M.Pd. NIP. 19600926 198503 1 003
PEMBIMBING II
Dr. H. Ade Sadikin Akhyadi, M.Si. NIP. 19570925 198403 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014
Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat(Studi Deskriptif Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat di Desa Jampang Tengah Kecamatan
Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi)
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... v DAFTAR TABEL ... viii DAFTAR LAMPIRAN ... 12 BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1. Manfaat Teoritis ... Error! Bookmark not defined.
2. Manfaat Praktis ... Error! Bookmark not defined.
E. Struktur Organisasi Penulisan Skripsi ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN TEORI ... Error! Bookmark not defined. A. Konsep Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan
(PNPM Mandiri Pedesaan) ... Error! Bookmark not defined.
1. Pengertian PNPM Mandiri Pedesaan ... Error! Bookmark not defined.
2. Tujuan PNPM Mandiri Pedesaan ... Error! Bookmark not defined.
3. Keluaran PNPM Mandiri Pedesaan ... Error! Bookmark not defined.
4. Prinsip PNPM Mandiri Pedesaan ... Error! Bookmark not defined.
5. Ketentuan PNPM Mandiri Pedesaan... Error! Bookmark not defined.
6. Sanksi ... Error! Bookmark not defined.
7. Dasar Hukum PNPM Mandiri Pedesaan ... Error! Bookmark not defined.
B. Konsep Pemberdayaan... Error! Bookmark not defined.
1. Pengertian Pemberdayaan ... Error! Bookmark not defined.
2. Strategi Pemberdayaan ... Error! Bookmark not defined.
Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014
Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Kelompok Sasaran Pemberdayaan ... Error! Bookmark not defined.
C. Konsep Minat... Error! Bookmark not defined.
1. Pengertian Minat ... Error! Bookmark not defined.
2. Indikator Minat ... Error! Bookmark not defined.
3. Macam-macam Minat ... Error! Bookmark not defined.
4. Pengukuran Minat ... Error! Bookmark not defined.
5. Cara Menumbuhkan Minat ... Error! Bookmark not defined.
D. Konsep Wirausaha ... Error! Bookmark not defined.
1. Pengertian Wirausaha ... Error! Bookmark not defined.
2. Karateristik Wirausaha ... Error! Bookmark not defined.
3. Ciri-ciri Wirausaha ... Error! Bookmark not defined.
4. Kemampuan Wirausaha ... Error! Bookmark not defined.
E. Konsep Minat Wirausaha ... Error! Bookmark not defined.
1. Pengertian Minat Wirausaha ... Error! Bookmark not defined.
2. Faktor yang Mempengaruhi Minat Wirausaha ... Error! Bookmark not
defined.
3. Cara Menumbuhkan Minat Wirausaha ... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. A. Lokasi dan Subjek Penelitian... Error! Bookmark not defined.
1. Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
2. Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
B. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1. Tahap Pra-Persiapan ... Error! Bookmark not defined.
2. Tahap Pekerjaan Lapangan ... Error! Bookmark not defined.
3. Tahap Analisiss Data ... Error! Bookmark not defined.
4. Tahap Penulisan Laporan ... Error! Bookmark not defined.
C. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
D. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined.
E. Populasi dan Sempel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1. Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
F. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
1. Angket atau Kusioner ... Error! Bookmark not defined.
2. Wawancara ... Error! Bookmark not defined.
G. Langkah-Langkah Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
1. Tahap Persiapan ... Error! Bookmark not defined.
2. Tahap Pembuatan Kisi-Kisi ... Error! Bookmark not defined.
3. Tahap Penyusunan Angket... Error! Bookmark not defined.
4. Tahap Revisi Angket ... Error! Bookmark not defined.
5. Tahap Penggandaan Angket... Error! Bookmark not defined.
H. Prosedur Pengolahan Data ... Error! Bookmark not defined.
1. Seleksi Data ... Error! Bookmark not defined.
2. Klasifikasi Data ... Error! Bookmark not defined.
3. Tabulasi Data ... Error! Bookmark not defined.
4. Analisa dan Penafsiran Data ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.
A. Gambaran Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1. Letak Geografis Desa Jampang Tengah... Error! Bookmark not defined.
2. Sumber Daya Manusia Desa Jampang Tengah ... Error! Bookmark not
defined.
3. Kegiatan Kewirausahaan di Desa Jampang Tengah . Error! Bookmark not
defined.
4. Gambaran Umum PNPM Mandiri Pedesaan di Desa Jampang Tengah
Error! Bookmark not defined.
B. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
C. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
B. Saran ... Error! Bookmark not defined.
Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014
Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat
DAFTAR TABEL
Table 2.1 Profil dan Karakteristik Wirausaha ... 25
Tabel 2.2 Ciri-Ciri Wirausaha ... 26
Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 40
Table 3.2 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ... 41
Table 3.3 Karakteristik Berdasarkan Usia... 41
Table 3.4 Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 41
Table 3.5 Karakteristik Berdasarkan Jenis Usaha ... 42
Tabel 4.1 Luas wialyah Desa Jampang tengah ... 47
Table 4.2 Jumlah Penduduk Desa Jampang Tengah ... 48
Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Masyarakat ... 48
Table 4.4 Mata Pencaharian Masyarakat ... 49
Tabel 4.5 Agama Masyarakat... 49
Table 4.6 Tenaga Kerja di Desa Jampang Tengah ... 50
Table 4.7 Angkatan Kerja di Desa Jampang Tengah ... 50
Table 4.8 Pengangguran di Desa Jampang Tengah... 50
Table 4.9 Lembaga Ekonomi di Desa Jampang Tengah ... 51
Table 4.10 Kegiatan Wirausaha Masyarakat... 51
Table 4.11 Pendapat Responden Mengenai Peran PNPM Mandiri Pedesaan ... 53
Tabel 4.12 Pendapat Responden Mengenai Keikutsertaan PNPM Mandiri Pedesaan dalam Merancang Kegiatan Wirausaha ... 53
Table 4.13 Pendapat Responden Mengenai Motivasi Dari PNPM Mandiri Pedesaan Terhadap Kegiatan Wirausaha Masyarakat ... 54
Table 4.14 Pendapat Responden Mengenai Pemberian Bantuan Dana Langsung Dari PNPM Mandiri Pedesaan ... 55
Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014
Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.16 Pendapat Responden Mengenai Apakah PNPM Mandiri Pedesaan
Memberikan Pinjaman Dana Untuk Membantu Kegiatan
Wirausaha Yang Dilaksanakan Masyarakat ... 56
Tabel 4.17 Pendapat Responden Mengenai Dana Yang Diberikan PNPM
Mandiri Pedesaan Apakah Membantu Dalam Kegiatan Wirausaha
Yang Dilaksanakan Masyarakat ... 57
Table 4.18 Pendapat Responden Mengenai Apakah Prosedur dalam
Mengajukan Permohonan Bantuan Dana Usaha Kepada PNPM
Mandiri Pedesaan dirasa Sulit ... 57
Table 4.19 Pendapat Responden Mengenai Bimbingan Dari PNPM Mandiri
Pedesaan Terhadap Kegiatan Wirausaha Yang Dilaksanakan
Masyarakat ... 58
Table 4.20 Pendapat Responden Mengenai Monitoring Dari PNPM Mandiri
Pedesaan Terhadap Kegiatan Wirausaha Yang Dilaksanakan
Masyarakat ... 59
Table 4.21 Pendapat Responden Mengenai Sarana Dari PNPM Mandiri
Pedesaan Terhadap Kegiatan Wirausaha Yang Dilaksanakan
Masyarakat ... 59
Table 4.22 Pendapat Responden Mengenai Prasarana Dari PNPM Mandiri
Pedesaan Terhadap Kegiatan Wirausaha Yang Dilaksanakan
Masyarakat ... 60
Table 4.23 Pendapat Responden Tentang Keyakinan Membangun
KegiatanWirausaha ... 61
Table 4.24 Pendapat Responden Tentang Ketidak Tergantungan Dalam
Membangun Kegiatan Wirausaha ... 61
Table 4.25 Pendapat Responden Tentang Optimisme Dalam Kegiatan
Wirausaha ... 62
Table 4.26 Pendapat Responden Tentang Upaya Mengembangkan Kegiatan
Wirausaha ... 63
Table 4.27 Pendapat Responden Tentang Cara Mengatur Keuangan dalam
Table 4.28 pendapat responden tentang cara menghadapi permasalahan
dalam kegiatan wirausaha ... 64
Table 4.29 Pendapat Responden Tentang Motivasi dalam Membangun
Kegiatan Wirausaha ... 65
Table 4.30 Pendapat Responden Tentang Apakah Kegiatan Wirausaha
Membatasi Kehidupan Sehari-Hari ... 65
Table 4.31 Pendapat Responden Tentang Promosi yang Dilakukan Dalam
Kegaiatan Wirausaha ... 66
Table 4.32 Pendapat Responden Tentang Sikap Dalam Menghadapi Resiko
Dalam Kegiatan Wirausaha Yang Dilaksanakan ... 66
Table 4.33 Pendapat Responden Tentang Cara Menghadapi Persaingan
Dalam Kegiatan Wirausaha Yang Dilaksanakan ... 67
Table 4.34 Pendapat Responden Tentang Cara Memimpin Dalam
Kegiatan Wirausaha Yang Dilaksanakan ... 68
Table 4.35 Pendapat Responden Tentang Cara Berhubungan Dengan
Konsumen DalamKegiatan Wirausaha Yang Dilaksanakan ... 68
Table 4.36 Pendapat Responden Tentang Kesiapan Dalam Menerima Kritik
dan Saran ... 69
Table 4.37 Pendapat Responden Tentang Apakah Jenis Usaha Yang
Dilaksanakan Sudah Banyak Dilakukan Orang Lain ... 70
Table 4.38 Pendapat Responden Tentang Cara Mengembangkan
Wirausaha Yang Dilaksanakan ... 70
Table 4.39 Pendapat Responden Tentang Apakah Kegiatan Wirausaha Yang
Dilaksanakan Mengganggu Kegiatan Yang Lain ... 71
Tabel 4.40 Pendapat Responden Tentang Informasi Atau Referensi Yang
Digunakan Dalam Kegiatan Wirausaha Yang Dilaksanakan ... 71
Table 4.41 Pendapat Responden Tentang Keahlian Lain Selain Kegiatan
Wirausaha ... 72
Table 4.42 Pendapat Responden Tentang Pengetahuan Dalam
Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014
Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Table 4.43 Pendapat Responden Tentang Rencana Mengembangkan Kegiatan
Wirausaha Yang Dilaksanakan ... 73
Table 4.44 Pendapat Responden Tentang Apakah Kegiatan Wirausaha Yang
Dilaksanakan Akan Membawa Dampak Positif Terhadap
Kehidupan ... 74
Table 4.45 Hasil Wawancara Mengenai Faktor Pendukung dan Penghambat
Dalam Kegiatan Simpan Pinjam (SPP) di
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keputusan (SK) Pembimbing, Surat Izin
Penelitian, Frekuensi Bimbingan ... 84
Lampiran 2 Instrumen, Angket, Pedoman Wawancara ... 88
Lampiran 3 Pengolahan Data Angket ... 103
Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014
Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pembangunan adalah usaha untuk menciptakan kemakmuran dan
kesejahteraan sosial. Maka dari itu, hasil dari pembangunan harus dinikmati oleh
seluruh masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin secara adil
dan menyeluru. Krisis ekonomi yang saat ini melanda beberapa negara di dunia
termasuk Indonesia, yang mengakibatkan penurunan kesejahteraan atau
pendapatan masyarakat, krisis ini juga turut menghambat laju pembangunan
nasional dan mempengaruhi kehidupan masyarakat di Indonesia. Perlu kita
ketahui bahwa hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan masyarakat
seluruhnya dan manusia seutuhnya. Akan tetapi, pada kenyataannya sampai saat
ini masalah kesenjangan sosial secara mendasar belum dapat dipecahkan.
Menyadari hal pemerintah selaku pihak yang berwenang dan bertanggung jawab
harus berupaya untuk mencari jalan agar kesenjangan ini dapat diperkecil tanpa
menghambat pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan hasil dari data Badan Pusat Statistik Nasional (BPS) tahun 2006
lalu, jumlah penduduk miskin di indonesia mengalami peningkatan dari tahun
2005 yang sebesar 35,1 juta jiwa atau sekitar 15,97 % dari seluruh penduduk
Indonesia angka tersebut mengalami penigkatan 3,9 juta jiwa menjadi 39,05 juta
jiwa atau 17,75 % dari jumlah penduduk di tahun 2006. Sedangkan angka
penganguran 10,9 juta jiwa 10,3 % dari jumlah angkatan kerja. Di samping angka
kemiskinan yang disampaikan oleh BPS di lihat dari Human Developmant Indeks
(HDI) atau Indek Pembangunan Manusia di Indonesia masih tertinggal,
dibandingkan dengan kualitas manusia di negara-negara lain seperti Cina,
Singapura, dan malaysia.Berdasarkan Human Development Report tahun 2006
yang menggunakan data tahun 2002, Indonesia hanya menempati urutan ke-108
Permasalahan utama dalam hal pemberantasan kemiskinan adalah bagaimana
memperkuat kemampuan masyarakat lapisan bawah yang masih dalam kondisi
tidak dapat melepaskan diri dari perangkap kemiskinan (proverty) dan
keterbelakangan pendidikan (ignorance) agar dapat menjadi masyarakat yang
berdaya dalam kemandirian, keswadayaan, partisipasif dan demokratis, sehingga
dapat mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia.
Perkembangan ekonomi di Indonesia akan lebih berkembang jika lebih
memberdayakan dalam bidang kewirausahaan. Oleh sebab itu kewirausahaan
merupakan salah satu unsur yang penting untuk menyukseskan pembangunan. Hal
ini diperkuat dengan pendapat Prawirokusumo, (2010:12) bahwa “kewirausahaan
telah mengubah perekonomian dunia, karena kewirausahaan selalu diasosiasikan
dengan kelahiran bisnis baru yang selalu memberi vitalitas bagi ekonomi”.
Di Indonesia sendiri problem yang dihadapi masyarakat yang berkeinginan
untuk berwirausaha adalah dalam hal modal, karena tidak bisa dipungkiri modal
adalah pondasi awal dalam membangun sebuah usaha. Dalam mengatasi
permasalahan modal, tidak jarang beberapa lembaga keuangan seperti Bank dan
lembaga-lembaga kredit menawarkan pinjaman uang sebagai modal usaha.
Namun prosedur yang berbelit-belit, persyaratan yang rumit, jaminan kekayaan
yang harus tersedia untuk mendapatkan kredit, serta lokasi lembaga kredit yang
jauh dari tempat tinggal menjadi pembatas bagi masyarakat terutama yang ada di
daerah pedesaan untuk memanfaatkan lembaga tersebut dalam mengatasi masalah
permodalam mereka.
Mengatasi pentingnya bantuan permodalam bagi masyarakat pedesaan yang
berkeinginan untuk berwirausaha dan belum berhasilnya kebanyakan lembaga
kredit yang ada dalam mengatasi masalah permodalam, maka perlu adanya
campur tangan dari pemerintah yang diharapkan mampu lebih meringankan dan
memihak kepada kelompok miskin dipedesaan, yang benar-benar membutuhkan
tambahan permodalam.
Berkenaan dengan persoalan-persoalan diatas maka perlu adanya upaya
pemberdayaan dari pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014
Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mencanankan beberapa program dalam upaya pemberdayaan masyarakat salah
satunya melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan
(PNPM Mandiri Pedesaan atau PNPM-MP atau Runal PNPM) yang saat ini
sedang gencar dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia.
Sasaran yang perlu diberdayakan adalah masyarakat yang strata sosialnya
rendah seperti yang dikatakan oleh Onny S. Prijono & A. M. W. Pranaka
(1996:23), bahwa “rakyat yang perlu diberdayaakan antara lain adalah kaum
buruh, nelayan, petani, orang miskin di Desa dan di Kota, kondisi masyarakat
yang belum mampu memanfaatkan potensi yang ada pada dirinya”. Sedangkan
menurut Kartono, (2004:33)
Masyarakat yang perlu diberdayakan adalah masyarakat lapisan bawah, pinggiran, dan pedesaan, Karena masyarakat tersebut masih mencerminkan adanya kelemahan dan kekurangan dalam keswadayaan, kemandirian, partisipasi, solidaritas sosial, keterampilan, sikap kritis, sistem komunikasi personal, wawasan transformasi, rendahnya mutu dan tarap hidup.
Pemerintah dalam hal ini Kementrian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) melalui
Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Keniskinan Menko Kesra
mengemukakan “salah satu cara untuk mengatasi atau memberantas kemiskinan
adalah melalui PNPM Mandiri (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri)”.
Sesuai dengan visi PNPM Mandiri Pedesaan adalah tercapainya kesejahteraan
dan kemandirian masyarakat miskin pedesaan. Kesejahteraan berarti terpenuhinya
kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian berarti mampu mengorganisir diri
untuk memobilisasi sumber daya yang ada di lingkungannya, mampu mengakses
sumber daya yang ada di lingkugannya, serta mengolah sumberdaya tersebut
untuk mengatasi masalah kemiskinan.
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM
Mandiri Pedesaan) pada hakekatnya merupakan Program pemerintah yang
dijalankan dan diawasi oleh masyarakat dengan harapan dapat mengurangi tingkat
kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja melalu upaya pemberdayaan
masyarakat dengan tujuan peningkatan kualitas hidup, kemandirian di tingkat
Di dalam UU. No 20 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional
(PROPENAS) tahun 2004 dalam program Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
dinyatakan bahwa
Tujuan pemberdayaan masyarakat adalah untuk meningkatkan keberdayaan masyarakat melalui penguatan lembaga dan organisasi masyarakat setempat, penaggulangan kemiskinan nasional dan perlindungan sosial masyarakat, peningkatan keswadayaan masyarakat luas guna membantu masyarakat untuk meningkatkan kehidupan ekonomi, sosial dan polotik.
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM
Pedesaan) merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan masyarakat
yang dicanankan oleh pemerintah dalam mempercepat penanggulangan
kemiskinan dan peningkatan kesempatan kerja di wilayah pedesaan. PNPM
Mandiri Pedesaan mengadopsi sepenuhnya Program Pengembangan Kecamatan
(PPK) yang dilaksanakan sejak tahun 1998. PNPM Mandiri sendiri dikukuhkan
secara resmi diresmikan Presiden RI pada 30 April 2007 di Palu, Sulawesi
Tengah.
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM
Mandiri Pedesaan)adalah program pemberdayaan terbesar di Indonesia. Pada
pelaksanaanya, program ini memusatkan kegiatan bagi masyarakat Indonesia
yang dirasa perlu untuk diberdayakan, dalam hal ini terutama masyarakat miskin
yang berada di daerah pedesaan. Program ini menyediakan fasilitas pemberdayaan
masyarakat/kelembagaan lokal, pendampingan, pelatihan serta dana Bantuan
Langsung Untuk Masyarakat (BLM) kepada masyarakat secara langsung.
Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan
(PNPM-MP) berada di bawah binaan Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa (PMD), Departemen Dalam Negeri. Program ini didukung dengan
pembiayaan yang berasala dari Alokasi Pendapatan dan Anggaran Negara
(APBN), alokasi Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dana hibah dari
sejumlah lembaga pemberiaan bantuan di bawah koordinasi Bank Dunia.
Pemberdayaan masyarakat adalah pendekatan yang digunakan PNPM
Mandiri Pedesaan dengan tujuan untuk menciptakan dan meningkatkan kapasitas
Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014
Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
masyarakat dengan didukung dan pengawasan dari berbagai kalangan dan
pemangku kepentingan lainnya.
Salah satu dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan
(PNPM Mandiri Pedesaan) adalah bantuan peminjaman modal bagi masyarakat
yaitu bagi kelompok usaha ekonomi produktif melalui kegiatan Simpan Pinjam
Perempuan (SPP) dan Usaha Ekomoni Produktif (UEP). Bantuan ini diberikan
kepada masyarakat yang memiliki usaha ataupun bagi masyarakat yang
berkeinginan untuk berwirausaha untuk meningkatkan keterampilan usahanya.
Pada pelaksanaannya masyarakat telebih dahulu dibagi dalam kelompok, setiap
masyarakat yang memiliki usaha yang akan membuat usaha masuk dalam
kelompok tersebut yang terdiri dari tujuh orang, yang selanjutnya akan diseleksi
untuk mendapatkan modal usaha.
Berdasarkan beberapa permasalahan yang dikemukakan di atas maka dari itu
peneliti tertarik untuk melihat bagaimana kontribusi dari kegiatan Simpan Pinjam
Perempuan (SPP) dalam meningkatkan minat wirausaha masyarakat di Desa
Jampang Tengah Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi. Maka
kemudian peneliti menentukan judul penelitian “Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha
Masyarakat (Studi Deskriptif Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan di Desa Jampang Tengah Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi) ”.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan hasil observasi penulis di lapangan terdapat
beberapa permasalahan yang ditemukan, antara lain:
1. Masih tingginya tingkat kemiskinan dan pengangguran dikarenakan
kurangnya lapangan pekerjaan di Desa Jampang Tengah Kecamatan Jampang
Tengah Kabupaten Sukabumi.
2. Masih kurangnya minat berwirausaha masyarakat di Desa Jampang Tengah
3. Adanya PNPM Mandiri Pedesaan yang memfasilitasi masyarakat dalam
melaksanakan kegiatan wirausaha melalui kegiatan Simpan Pinjam
Perempuan (SPP).
4. Antusisme masyarakat terhadap kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP)
yang dilaksanakan di Desa Jampang Tengah.
Berdasarkan di atas maka secara lebih spesifik permasalahan dalam penelitian
ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah ada kontribusi kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dalam
meningkatkan minat wirausaha masyarakat di Desa Jampang Tengah
Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi?
2. Bagaimana gambaran minat wirausaha masyarakat di Desa Jampang Tengah
Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi setelah mendapatkan
bantuan dari kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP)?
3. Faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam
penyelenggaraan kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dalam PNPM
Mandiri Pedesaan di Desa Jampang Tengah Kecamatan Jampang Tengah
Kabupaten Sukabumi?
C. Tujuan Penelitian
Mengacu kepada latar belakang, identifikasi dan rumusan masalah di atas,
maka tujuan umun dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan
melakukan kajian secara ilmiah mengenai Kontribusi kegiatan Simpan Pinjam
Perempuan (SPP) dalam meningkatkan minat wirausaha masyarakat di Desa
Jampang Tengah Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi.
Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui kontribusi kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP)
dalam meningkatkan minat wirausaha masyarakat di Desa Jampang Tengah
Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014
Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Untuk mengetahui gambaran minat wirausaha masyarakat di Desa Jampang
Tengah Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi setelah
mendapatkan bantuan dari kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP).
3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dari kegiatan Simpan
Pinjam Perempuan (SPP) dalam PNPM Mandiri Pedesaan di Desa Jampang
Tengah Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian yang dilakukan penulis diharapkan dapat memberikan
konsep-konsep baru dalam menunjang ilmu pengetahuan dalam kaitan dengan
pemberdayaan masyarakat.
2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini dapat berguna sebagai pengalaman praktis penulis dalam
penggunaan konsep-konsep dan teori-teori yang telah di pelajari penulis.
b. Hasil penelitian dapat dijadikan bahan kajian bagi pihak yang berkepentingan
dalam kaitan upaya pemberdayaan masyarakat.
c. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti lain yang melakukan
penelitian sejenis.
E. Struktur Organisasi Penulisan Skripsi
BAB I : Berisi tentang Pendahuluan, yang membahas tentang Latar BelakangMasalah, Identifikasi dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian,
ManfaatPenelitian, dan Struktur Organisasi Penulisan Skripsi.
BAB II : Berupa Landasan Teoritis, yang didalamnya berisi tentang teori dan konsep mengenaiPNPM Mandiri Pedesaan, Konsep Pemberdayaan, Konsep
Minat, Konsep Wirausaha, dan Konsep Minat Wirausaha.
BAB III : Berisi tentang MetodePenelitian, yang didalamnya menguraikan Lokasi
dan Subjek Penelitian, Metode Penelitian, Populasi dan Sampel Penelitian, Teknik
BAB IV : Berisi tentang Hasil Penelitian dan Pembahasan, Deskripsi Data, dan sebagainya.
34
Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014
Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitan merupakan suatu cara untuk mencari kebenaran. Terdapat berbagai
cara bagaimana kita bisa mengungkapkan sesuatu sehingga sesatu itu dianggap
besar. Tujuan penelitian secara umum adalah untuk memecahlan suatu masalah.
Hal ini dilakukan dengan jalan menyimpulkan sejumlah pengetahuan yang
memadai dan yang mengarah pada upaya untuk memahami dan menjelaskan
faktor-faktor yang berkaitan dengan peneltian tersebut.
Ketepatan dalam melakukan satu penelitian sangat tergantung dari metode
dan teknik yang digunakan, karena banyaknya perubahan-perubahan yang
berskala global serta kental informasi, diperlukan adanya perubahan pendekatan
di dalam penelitian. Untuk itu perlu adanya upaya yang dilakukan guna
mengungkap fakta atau data yang tepat dan sebenarnya.
Maka dari itu dalam bab ini penulis akan menyajika mengenai lokasi dan
subjek penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian,
teknik pengumpulan data, dan analisiss data yang dijadikan sebagai dasar
pedoman dalam melakukan pnelitian serta dalam pengolahannya.
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Jampang Tengah Kecamatan
Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi yang merupakan salah satu wilayah yang
yang mendapatkan bantuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
(PNPM) Mandiri Pedesaan dari pemerintah. Lokasi ini dipilah karena daerah
tersebut merupakan salah satu daerah yang yang menerima bantuan PNPM
Mandiri Pedesaan dari pemerintah, selain itu peneliti merasa daerah tersebut
sangat cocok untuk melihat bagaimana kontribusi PNPM Mandiri pedesaan dalam
meningkatkan minat wirausaha masyarakat.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini adalah
35
Produktif) yang mengajukan permohonan bantuan kepada UPK (Unit Pengelola
Kegitan) Kecamatan jampang Tengah. Selain itu, peneliti menjadikan beberapa
pegawai di UPK sebagai subjek penelitian.
Penentuan subjek dalam penelitian ini berdasarkan padaPurposive Sampel
yaitu pemilihan subjek penelitian dimaksudkan pada maksud tertentu dan
pemilihan informasi yang diambil oleh peneliti dengan alasan bahwa informasi
tersebut dianggap dapat dipercaya oleh peneliti dengan maksud menggali serta
mendapatkan informasi data yang diperlukan untuk menemukan jawaban penelitian mengenai “Bagaimana kontribusi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM Mandiri Pedesaan) dalam Meningkatkan
Minat Wirausaha Masyarakat di Desa Jampang Tengah Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi”.
Dari para warga masyarakat peneliti akan menggali data dan informasi
mengenai persepsi masyarakat terhadap konstribusi PNPM mandiri Pedesaan
dalam hal peningkatan minat wirausaha, perbedaan apa yang dirasakan
masyarakat sebelum dan setelah adanya PNPM Mandiri Pedesaan dalam hal
peningkatan minat wirausaha, manfaat yang dirasakan masyarakat dari PNPM
Mandiri Pedesaan dalam hal peningkatan minat wirausaha. Sedangkan dari Unit
Pelaksana kegiatan (UPK) selaku fasilitaor daan pelaksana kegiatan PNPM
Mandiri Pedesaan peneliti ingin menggali data dan informasi mengenai faktor
pendukung dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Pedesaan
di Desa Jampang Tengah.
B. Desain Penelitian
1. Tahap Pra-Persiapan
Tahapan pertama yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah dengan
melakukan observasi ketempat yang akan dijadikan sebagai lokasi penelitian yaitu
Desa Jampang Tengah Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi. Hal
tersebut dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai masalah yang ada di
lokasi yang akan dijadikan lokasi penelitian. Selanjutnya peneliti melakukan
36
Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014
Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tersebut, perizinan diajukan kepada Kepala Desa Jampang Tengah dan Unit
Pengelola Kegiatan (UPK) selaku tim pelaksana dan pengelola kegiatan PNPM
Mandiri Pedesaan di Desa Jampang Tengah. Setelah mendapatkan perizinan
peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada kepala UPK untuk
menentukan fokus permasalahan yang akan diteliti.
2. Tahap Pekerjaan Lapangan
Pada tahapan ini peneliti menimbang dan memilih permasalahan yang akan
dijadikan fokus, data yang akan dipergunakan, subjek dan marasumber untuk
mendapatkan informasi, metode yang akan digunakan dalam penelitian yang akan
dilaksanakan. Setelah peneliti menentukan hal-hal tersebut, selanjutnya peneliti
menyusun instrumen penelitian, kemudian mengumpulkan data melalui angket
dan wawancara dari sampel penelitian dan narasumber wawancara, serta membuat
kesimpulan hasil data yang diperoleh dilapangan.
3. Tahap Analisiss Data
Pada tahapan ini peneliti melakukan analisiss hasil data yang diperoleh
dilapangan, karena tahap ini merupakan tahap yang menentukan dalam mencari
jawaban atas permasalahan penelitian. Metode yang digunakan dalam
menganalisiss data yang diperoleh dari lapangan adalah metode analisiss
deskriptif. Kegiatan analisiss data ini diawali dengan mengumpulkan data dan
informasi yang diperoleh dari angket dan wawancara, kemudian data yang sudah
ada diolah sesuai dengan kaidah relevansi pengolahan data dalam penelitian
kuantitatif.
4. Tahap Penulisan Laporan
Tahapan penulisan laporan merupakan tahapan akhir dalam penyusunan hasil
penelitian, setelah itu peneliti melakukan bimbingan kepada dosen pembimbing
untuk dapat disetujui dan layak untuk disajikan. Kemudian laporan penelitian
disajikan sesuai dengan pedoman yang berlaku di lingkungan Universitas
37
C. Metode Penelitian
Metode penelitian pada prinsipnya tidak terlepas dari bagaimana cara untuk
mempelajari, menyelidiki, atau pun melaksanakan suatu kegiatan secara
sistematis. Metode digunakan pula sebagai cara kerja dalam memahami suatu
objek. Dalam penelitian memerlukan cara kerja tertentu, agar data yang didapat
terkumpul sesuai dengan tujuan penelitian dan cara kerja ilmiah, yang sering
dinamakan metode penelitian.
Sejalan dengan konsep di atas, lebih jelasnya Winamo Surakhmad (2012)
mengemukakan pengertian metode sebagai berikut:
Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis, dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu, cara utama ini dipergunakan teknik setelah peneliti memperhitungkan kewajarannya, ditinjau dari tujuan penelitian dalam arti luas, bisaanya perlu dijelaskan secara eksplisit dalam kegiatan penyelidikan.
Metode yang digunakan dalam rangka membahas permasalahan pada
penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif ini
penulis gunakan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan bahwa masalah yang
akan diteliti sedang berlangsung pada saat ini, atau gejala-gejala yang nampak
dewasa ini. Penggunaan metode deskriptif pada prinsipnya mempunyai tujuan
untuk memecahkan dan menganalisiss masalah-masalah atau fenomena yang ada
pada masa sekarang. Hal ini sejalan dengan pendapat Murdalis (1991),
mengemukakan bahwa:
Metode deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Didalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisiss dan menginterpretasikan kondisi- kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh informasi- informasi mengenai keadaan saat ini, dan melihat kaitan antara variabel-variabel yang ada.
Metode deskriptif digunakan sebagai cara untuk meneliti status kelompok
manusia, suatu kondisi, suatu perkiraan atau pun suatu kelas peristiwa pada masa
38
Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014
Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,
sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki”.
Untuk memperoleh data yang tepat dan lengkap dalam suatu penelitian
diperlukan beberapa teknik penelitian tertentu. Dalam penulisan penelitian ini
penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yang sesuai dengan
karakteristik dan sumber data.
D. Definisi Operasional
Penjelasan istilah merupakan hal yang penting dalam sebuah penulisan
laporan penelitian, hal ini digunakan untuk membantu pembaca dalam memahami
penelitian tersebut dan menghindari terjadinya kekeliruan dalam penafsiran
istilah-istilah, oleh sebab itu penulis memberikan penjelasan umum maupun
definisi operasional dalam penelitian ini, yaitu:
1. Kontribusi kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP)
Dalam kamus ilmiah populer (1994: 369) mengemukakan bahwa “kontribusi berarti sumbangan atau sokongan”. Sedangkan dalam kamus Cambridge (2008), mengemukakan bahwa kontribusi adalah “something that you do or give to help produce or achieve something together with other people, or to help make something successful” (sesuatu yang dilakukan atau diberikan untuk membantu produksi atau mencapai sesuatu untuk membantu mencapai
kesuksesan). Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kontribusi
adalah upaya yang dilakukan untuk membantu seseorang mencapai sesuatu
yang diharapkan.
Kontribusi kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dalam penelitian ini
adalah sumbangan kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) terhadap
kegiatan wirausaha masyarakat di Desa Jampang Tengah Kecamatan Jampang
Tengah Kabupaten Sukabumi.
2. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan
PNPM Mandiri Pedesaan merupakan mekanisme program permberdayaan
masyarakat yang dicanankan pemerintah dalam mempercepat penanggulangan
39
Mandiri Pedesaan mengadopsi sepenuhnya Program Pengembangan
Masyarakat (PPK) yang dilaksanakan sejak tahun 1998.
3. Minat Wirausaha Masyarakat
Minat wirausaha adalah keinginan, ketertarikan serta kesediaan untuk bekerja
keras atau kemauan keras dengan adanya pemusatan perhatian untuk berusaha
memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut akan resiko yang akan
dihadapi, senantiasa belajar dari kegagalan yang dialami, serta
mengembangkan usaha yang diciptakan. Minat wirausaha tersebut tidak hanya
keinginan dari dalam diri saja tetapi harus melihat ke depan dalam potensi
mendirikan usaha (Suryaman 2006: 23).
Minat kewirausahaan masyarakat dalam penelitian ini adalah keinginan,
ketertarikan serta kesediaan masyarakat untuk bekerja keras atau kemauan
keras dalam melaksanakan kegiatan wirausaha terutama setelah mendapatkan
bantuan dari kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP).
E. Populasi dan Sempel Penelitian 1. Populasi Penelitian
Populasi merupakan keseluruhan dari subjek penelitian. Arikunto (2003: 108) mengemukakan “populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau totalitas kelompok subjek, baik manusia, gejala, nilai, benda-benda atau peristiwa yang menjadi sumber data”.
Berdasarkan pernyataan di atas maka peneliti menentukan populasi dalam
penelitian ini adalah kelompok SPP (Simpan Pinjam Perempuan) dan kelompok
UEP (Usaha Ekonomi Produktif) yang mengajukan permohonan bantuan kepada
UPK (Unit Pengelola Kegitan) Kecamatan jampang Tengah. Dari data Unit
Pelaksana Kegitan (UPK) tahun 2013 sampai saat ini ada lima kelompok usaha
(35 orang) yang sudah dan sedang mengajukan proposal bantuan. Maka peneliti
menentukan populasi dalam penelitian ini adalah 35 orang. Berikut ini rincian
40
Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014
Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Sumber: Arsip UPK Kecamatan Jampang Tengah, 2013
2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian menurut Suharsimi Arikunto (1986: 104), mengemukakan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”. Berdasarkan pengertian sampel tersebut dengan sbagian sampel yang ada, maka
untuk pengambilan sampel penelitian peneliti perpedoman pula pada pendapat Suharsimi Arikunto (1986: 107) yang menyatakan bahwa “untuk sekedar ancer -ancer, maka apabila banyaknya populasi kurang dari 100, lebih baik di ambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi”.
Karena jumlah populasi dalam penelitian ini relatif kecil, maka pengambilan
sampel penelitian ini adalah seluruh dari populasi yang ada di daerah penelitian
dijadikan sampel penelitian. Sesuai dengan pengambilan sampel dari keseluruhan
jumlah populasi, maka peneliti menentukan sampel penelitian dalam penelitian ini
adalah 35 orang.
Masyarakat yang menajdi sampal dalam penelitian ini memiliki karakteristik
yang berbeda-beda berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan jenis
usaha. Berikut ini akan disampaikan mengenai karakteristik responden yang
menjadi sampel dalam penelitian ini:
1. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin yang diperoleh dari
41
Tabel 3.2
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi (F) Persentase (%)
1 Laki-Laki 6 17,14
2 Perempuan 29 82,86
Jumlah 35 100
Sumber: Pengolahan Angket, 2013
2. Karakteristik Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia yang diperoleh dari penyebaran
angket adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Karakteristik Berdasarkan Usia
No Usia Frekuensi (f) Persentase (%)
1 < 20 Tahun 0 0
2 20 - 30 Tahun 15 42,86
3 30 - 40 Tahun 11 31,43
4 > 40 Tahun 9 25,71
Jumlah 35 100
Sumber: Pengolahan Angket, 2013
3. Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan yang diperoleh dari
penyebaran angket adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4
Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat
Pendidikan Frekuensi (f) Persentase (%)
1 SD/MI 11 31,43
2 SLTP/SMP/MTs 15 42,86
3 SLTA/SMA/MA 9 25,71
4 Perguruan Tinggi 0 0
Jumlah 35 100
42
Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014
Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Karakteristik Berdasarkan Jenis Usaha
Karakteristik responden berdasarkan jenis usaha yang dilaksanakan
masyarakat berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran angket adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.5
Karakteristik Berdasarkan Jenis Usaha
No Jenis Usaha Frekuensi (f) Persentase (%)
Teknik pengumpulan data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah :
cara-cara yang digunakan dalam menentukan masalah penelitian, terutama berkaitan
dengan instrumen yang akan digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan
di lapangan. Sehubungan dengan hal tersebut, M. Nazir (1985: 51), berpendapat bahwa “teknik penelitian menyatakan alat-alat pengukuran apa yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian”.
Penulis dalam penelitian ini akan menggunakan teknik wawancara dan teknik
angket atau kuioner dalam mengumpulkan data yang ada di lapangan. Teknik
pengumpulan data tersebut peneliti anggap cocok untuk mengumulkan data yang
berda di lapangan. Adapun penjelan mengenai teknit pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Angket atau Kusioner
Angket atau kusioner adalah daftar pertanyaan yang disusun berdasarkan
tulisan, memerlukan jawaban dari responden secara tertulis, dalam usaha
mengumpulkan data atau informasi yang diperlukan untuk melengkapi penulisan
karya ilmiah ini. Hal tersebut sejalan dengan apa yang dikemukakan olek Kartini
43
Angket atau kusioner adalah suatu penyelidikan mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak), dilakukan dengan jalan mengedarkan suatu daftar pertanyaan berupa formulir, diajukan secara tertulis kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan atau respons tertulis sepenuhnya.
Angket yang disiapkan dalam penelitian disiapkan untuk menggali data dan
informasi dari responden mengenai minat wirausaha masyarakat di Desa Jampang
Tengah. Pedoman angket yang disiapkan yaitu faktor individu (nama, umur dan
jenis kelamin,pendidikad dan pekerjaan responden), dan pertanyaan mengenai
indikator wirausaha. Penyebaran angket dilakukan kepada warga masyarakat yang
telah dan sedang mengajukan proposal bantuan dana untuk berwirausaha.
2. Wawancara
Pengerian wawancara menurut Kartini Kartono (1986: 171), adalah sebagai
berikut:
Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu; hal ini merupakan proses tanya jawab lisan, di mana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik (intervie dan bincang-bincang, tanya jawab, asal kata intervie adalah perjumpaan sesuai dengan perjanjian sebelumnya).
Teknik wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk menggali data dan
informasi dari pengurus Unit Pelaksana Kegiatan (UPK) yang merupakan
pelaksan dalam PNPM Mandiri Pedesaan. Teknik wawancara digunakan untuk
menggali data informasi mengenai konstribusi PNPM Mandiri pedesaan dalam
meninkatkan minat wirausaha masyarakat dan menggali informasi mengenai
faktor pendukung da penghambat dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Pedesaan di
Desa Jampang Tengah, data tersebut peneliti gunakan untuk mengidentifikasi
permasalah yang terjadi yang relevan dengan penelitian ini.
G. Langkah-Langkah Pengumpulan Data
Dengan menggunakan alat pengumpul data tertentu dalam penelitian
diharapkan dapat mengumpulkan data yang akurat sesuai dengan permaslahan
yang diajukan dalam penelitian. Untuk memperoleh data yang berdaya guna
diperlukan alat pengumpul data atau alat penelitian yang sesuai dengan jenis,
44
Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014
Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Alat pengumpul data utama dalam penelitian ini angket dengan ditunjang alat
lain seperti wawancara dan studi lainnya. Angket tersebut digunakan sebagai
bahan acuan dalam penyusunan data. Untuk lebih jelasnya langkah-langkah
pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan peneliti mengawali dengan menyusun butir-butir
pertanyaan yang digunakan pada angket dan pedoman wawancara. Angket
tersebut untuk disebarkan kepada sampel penelitian atau responden, dalam
persiapan butir-butir pertanyaan sebelumnya dirinci dari penentuan aspek-aspek
penelitian, kemudian dibuat beberapa indikator-indikator yang dituangkan
menjadi pertanyaan yang berbentuk pilihan dengan beberapa alternatif jawaban.
2. Tahap Pembuatan Kisi-Kisi
Sebelum pembuatan butir-butir pertanyaan yang dituangkan dalam angket
yang sebenarnya, penulis menyusun terlebih dahulu kisi-kisi angket sebagai
pedoman penyusunan butir-butir pertanyaan angket tersebut. Pertanyaan disusun
secara sistematis serta ada hubungannya dengan kebutuhan pemecahan masalah
serta tujuan penelitian yang telah diajukan sebelumnya.
3. Tahap Penyusunan Angket
Angket disusun secara sistematis, relevan dengan kebutuhan data yang
diperlukan dalam penelitian sesuai dengan angket yang telah dibuat sebelumnya,
dan diharapkan dapat menjawab tujuan penelitian serta pertanyaan penelitian yang
diajukan.
Angket disusun dalam bentuk pertanyaan tertutup dengan diberi beberapa
alternatif jawaban (pilihan ganda), dengan maksud responden diminta untuk
memilih satu jawaban dari beberapa kemungkinan jawaban yang ada. Penyusunan
angket tersebut tidak lupa pula dilampirkan petunjuk pengisian angket.
4. Tahap Revisi Angket
Maksud dari revisi angket, adalah untuk meneliti kembali kelemahan dan
kekurangan angket yang akan diujucobakan, agar tidak terjadi kesahpahaman
maksud dan tujuan kalimat yang termuat dalam angket tersebut. Selain itu juga
45
5. Tahap Penggandaan Angket
Angket yang telah direvisi kemudian digandakan sesuai dengan jumlah
sampel penelitian dan kebutuhan penelitian yang telah ditentukan, dengan lembar
tambahan sebagai cadangan jika terdapat angket yang hilang atau rusak.
H. Prosedur Pengolahan Data
Setelah pelaksanaan penyebaran angket, kegiatan selanjutnya adalah
pengumpulan data dan pengolahan angket yang telah diisi oleh responden. Untuk
menimbang, mengatur, serta mengklasifikasikan data penulis gunakan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Seleksi Data
Pada tahap ini data yang telah dipilih dan diseleksi dengan cara memeriksa
atau mempelajari serta menggandakan pemilihan terhadap seluruh data yang
terkumpul agar sesuai dengan tujuan penelitian. Apabila data yang diperlukan
telah lengkap, maka pengolahan data dilaksanakan.
2. Klasifikasi Data
Pada tahap ini data yang telah diseleksi, dikelompokan berdasarkan kategori
tertentu sesuai dengan pertanyaan penelitian, guna mempermudah serta
memperlancar dalam pengelompokan data. Sejumlah item pertanyaan yang dekat
hubungannya diklasifikasikan, selanjutnya dilaksanakan perhitungan jumlah
frekuensi dan untuk setiap jawabannya dipresentasikan.
3. Tabulasi Data
Setelah data tersebut dikelompokan kemudian ditabulasikan dengan maksud
untuk mengetahui frekuensi dari tiap-tiap alternatif jawaban responden, sehinggan
mempermudah dalam membaca dan membandingkan antara alternatif jawaban
46
Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014
Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Analisa dan Penafsiran Data
Kegiatan ini adalah kegiatan menganalisiss dan menafsirkan data hasil
penelitian. Peneglolan data sebagai hasil penelitian ini dipergunakan perhitungan
statistik presentase yang merupakan statistik elementer. Moh. Ali (1985: 84)
menjelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam perhitungan presentase
adalah sebagai berikut:
a. Membuat tabel dengan lajur: Nomer urut, Alternatif jawaban, Frekuensi observasi dan presentase.
b. Mencari frekuensi yang diobservasi (ƒ) dengan jalan menjumlahkan tallynya dari setiap jawaban.
c. Mencari frekuensi keseluruhan (
n
) dengan menjumlah frekuensi observasi dari setiap alternatif jawaban.d. Mencari nilai presentasi dengan jalan menggunakan rumus sebagai berikut:
P = x 100 %
Keterangan:
P = presentase jawaban.
f = frekuensi jawaban terhadap salah satu alternatif jawaban.
n = jumlah seluruh responden yang memberikan jawaban.
100 % = bilangan tetap atau konstanta.
Dalam penarikan kesimpulan, data yeng telah diolah terlebih dahulu perlu
ditafsirkan atau diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
0 % = Tak Seorang Pun
1 % - 24 % = Sebagian Kecil
25 % - 49 % = Hampir Setengahnya
50 % = Setengahnya
51 % - 74 % = Sebagian Besar
75 % - 99 % = Hampir Seluruhnya
85
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini penulis akan mengemukakan kesimpulan dan saran berdasarkan
atas temuan hasil penelitian dan uraian bab-bab sebelumnya mengenai masalah
yang diteliti yaitu “Kontribumi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam
Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat”.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab IV, maka dapat ditarik
kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kontribusi kegiatan Simpan Pinjam Perempuan dalam meningkatkan minat wirausaha masyarakat di Desa Jampang Tengah Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Suakbumi.
Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) merupakan salah satu kegiatan
yang dilaksanakan dalam PNPM Mandiri Pedesaan yang memfasilitasi
masyarakat yang merminat untuk melakukan kegiatan wirausaha. Kontribusi dari
kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) cukup besar terhadap kegiatan
wirausaha yang dilaksanakan masyarakat. Kontribusi yang diberikan berupa
pemikiran yaitu dengan memberikan motivasi, bantuan pinjaman dana, dan tenaga
yaitu dengan memonitoring dan bimbingan.
2. Gambaran minat wirausaha masyarakat di Desa Jampang Tengah Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi setelah mendapatkan bantuan dari kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP).
Minat wirausaha masyarakat terhadap kegiatan wirausaha setelah
mendapatkan bantuan dari kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) cukup
tinggi, hal tersebut terlihat dari meningkatnya profesi wirausahawan di Desa
Jampang Tengah. Kemampuan wirausaha masyarakat di Desa Jampang Tengah
cukup baik, hal tersebut terlihat dari masyarakat yang memiliki keinginan untuk
lebih maju dan berkembang. Akan tetapi tingkat keorisinilan masyarakat dalam
melakukan kegiatan wirausaha cenderung rendah yang menunjukkan sebagian
86
Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014
Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang dilaksanakan, hal tersebut dilihat dari banyaknya masyarakat yang memiliki
jenis usaha yang sama dengan orang lain.
3. Faktor pendukung dan Faktor Penghambat dalam penyelenggaraan kegiatan simpan Pinjam Perempuan (SPP) di Desa Jampang Tengah Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi.
Faktor pendukung dalam kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) di Desa
Jampang Tengah adalah kerjasama dan dukungan dari masyarakat kepada pelaku
di PNPM Mandiri Pedesaan yang berjalan baik dan harmonis, keterbukaan dan
kesedian masyarakat untuk PNPM Mandiri Pedesaan, dan penghargaan dan
dukungan yang diberikan aparatur pemerintah daerah kepada PNPM Mandiri
Pedesaan di Desa Jampang Tengah. Sedangkan faktor penghambat dalam kegiatan
PNPM Mandiri Pedesaan di Desa Jampang tengah adalah kurangnya pengetahuan
baik masyarakat maupun kader dan TPK terhadap kegiatan yang ada di PNPM
Mandiri Pedesaan, kurangnya sumber daya manusia yang menjadi kader dan TPK
(Tim Pelaksana Kegiatan) dalam kegiatan PNPM Mandiri Pedesaan, keuangan
yang terkadang macet dari kegiatan SPP (Simpan Pinjam Perempuan) dan UEP
(Usaha Ekonomi Produktif).
B. Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka
penulis menyampaikan saran kepada semua pihak yang terlibat dalam
pelaksanaaan PNPM Mandiri Pedesaan, terutama kaitannya dengan kegiatan
wirausaha masyarakat.
1. Semua pihak yang terlibat dalam PNPM Mandiri Pedesaan diharapkan bisa
lebih memahami dan mengerti setiap tugas pokok masing-masing sehingga
pelaksanaan PNPM Mandiri Pedesaan bisa berjalan dengan lebih lancar.
2. Diharapkan PNPM Mandiri Pedesaan lebih memperhatikan kegiatan
wirausaha yang dilaksanakan masyarakata. Diharapkan sosialisasi kegiatan
PNPM Mandiri Pedesaan terutama yang berkaitan dengan kegitan wirausaha
87
3. Diharapkan kepada pihak yang terlibat dalam kegitan Simpan Pinjam
Perempuan (SPP) dalam PNPM Mandiri Pedesaan dapat memberikan
pemahaman kepada masyarakat untuk mempergunakan bantuan dana yang
didapat untuk kegiatan wirausaha sebagai mana mestinya, dikarenakan masih
banyak masyarakat yang meenggunakan bantuan dana dari PNPM Mandiri
Pedesaan teresebut dipergunakan untuk keperluan hidup sehari-hari.
4. Diharapkan masyarakat yang melaksanakan kegiatan wirausaha merencanakan
dan melaksanakan kegiatan wirausaha dengan baik dan lebih matang,
sehingga kegiatan wirausaha yang dilaksanakan berjalan lancar dan
berkembang.
5. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut dan mendalam mengenai kontribusi
PNPM Mandiri Pedesaan dalam meningkatkan minat wirausaha masyarakat.
Disarankan menggunakan instrumen yang memuat sejumlah pertanyaan yang
lebih terbuka dan dilanjutkan wawancara yang lebih mendalam. Selain itu
untuk penelitian yang berkaitan dengan kontribusi PNPM Mandiri Pedesaan
Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014
Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Moh. (1985). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa
Alma, Buchari. (2004). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah, Bahri S. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Drajat Tri, Kartono. (2004). Pembentukan Sistem Sosial Melalui Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan. Surakarta: Pustaka Cakra Surakarta.
Dwijayanti, Erti. (2010). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak Diterbitkan.
Firman, Fuji N. (2009). Proses Pembelajaran Pendidikan Dasar Mata Pencaharian Dalam Menumbuhkan Jiwa Wirausaha. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak Diterbitkan.
H.C, Witherington. (1999). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Aksara Baru
Hamalik, O. (1990). Media Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.
Kamil, Mustofa. (2007). Mengembangkan Pendidikan Non Formal Melalui PKBM di Indonesia (Sebuah Pembelajaran dari Koniakan di Jepang): criced University of Tsukuba.
Kartasmita, G. (1996). Pemberdayaan Masyarakat: Konsep Pembangunan yang Berakar pada Masyarakat. Universitas Gajah Mada. Tidak Diterbitkan.
Kartono, Kartini. (1996). Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: CV. Mandar Maju
Lutfiansyah, Dadang Y. (2010). Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill) dalam Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) untuk peningkatkan Pendapatan dan Kemandirian Berwirausaha. Thesis Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak Diterbitkan
Mikkelsen, Britha. (2011). Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya Pemberdayaan. Yayasan Obor Indonesia
Nazir, Moh. (2003). Motode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Prijono, O. (1996). Pemberdayaan: Konsep, Kebijakan, Implementasi. Jakarta: Center For Stratesic and International Studies.
Shalaludin, Mahfudz. (2008). Pengantar Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba Empat
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakrta: Rineka Cipta
Soeharto, Prawirokusumo. (2010). Kewirausahaan Dan Manajemen usaha Kecil (Edisi 1). Jogjakarta: BPFE
Sudjana, D. (2004). Pendidikan Luar Sekolah, Wawasan, Falsafah, Teori Pendukung, Asas. Bandung: Falah Production.
Suhaebah, Siti. (2005). Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akutansi Di SMA 1 Garut. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak Diterbitkan.
Suharto, Edi. (2010). Membangun Masyarakat Memberdayakan masyarakat: Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial Dan Pekerjaan Sosial. Refika Aditama
Sukardi, Ketut. (1998). Pendidikan konseling dalam Bimbingan Karir. Jakart: Ghalia Indonesia
Suryana. (2009). Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat.
Syah, M. (2008). Psikologi Pendidikan dengan Pndekatan Baru. Bandung: Rosada Karya.
Zubaidi. (2007). Wacana Pembangunan Alternatif : Ar Rizz Media.
Sumber Internet:
Anonim, (2006). Data Badan Statistik Nasional 2006.Tidak diterbitkan. [Online]. Tersedia: http://data-badan-statistik-nasional-2006-5649.html [29 oktober 2013]
Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014
Kontribusi Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) Dalam Meningkatkan Minat Wirausaha Masyarakat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Oakley. (1991). Definisi Konseptual, Oprasional, Dimensi dan Indikator
kontribusi. Tidak Diterbitkan. [Online]. Tersedia:
http://tesisdisertasi.blogspot.com/2011/04/definisi-konseptual-dimensi.html [27 November 2013]
Surakmad, Winarno. (2012). Pengantar penelitian ilmiah dasar metode dan
teknik. Tidak Diterbitkan. [Online]. Tersedia:
http://ebookbrowsee.net/pengantar-penelitian-ilmiah-dasar-metode-dan-teknik-winarno-surakmad-18131-pdf-414706297.html [27 November 2013]
Suryaman. (2006). Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. [Online]. Tersedia: http://Minat-Berwirausaha-pada-
Mahasiswa-Pendidikan-Teknik-Elektro-Universitas-Negeri-Semarang-3966.html [10 Nopember 2013]
Zakiudin, Ais. (2012). Menumbuhkan Minat Wirausaha. [Online]. http://ais-zakiyudin.blogspot.com/2012/05/menumbuhkan-minat-berwirausaha.html [14 November 2013]
Sumber Lain:
Anonim. (2012). Perunjuk Operasional PNPM Mandiri Pedesaan. Jakarta: Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia.
Cambridge Advance Learner’s Dictionary, (2008). New York: Cambridge University Press.
Partanto, Pius A. (1994). Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola.
Peraturan Perundang-undangan No 20 tahun 2000 tentang Program Pembangunan