LAPORAN HASIL PENELITIAN
“PEMEKATAN J US BUAH MANGROVE J ENIS PEDADA MERAH (SONNERATIA
CASEOLARIS) DENGAN MEMBRAN REVERSE OSMOSIS”
OLEH :
RIA AGUSTIN 1031010007
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR SURABAYA
2014
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
“PEMEKATAN J US BUAH MANGROVE J ENIS PEDADA MERAH
(SONNERATIA CASEOLARIS) DENGAN MEMBRAN REVERSE OSMOSIS”
PENELITIAN
Diajukan Sebaga i Salah Satu Syar at Untuk Memperoleh Gelar Sar ja na Teknik
Pr ogram Studi Teknik Kimia
OLEH : RIA AGUSTIN
1031010007
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR SURABAYA
2014
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
iii Proposal Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
DAFTAR ISI
2.1.3 Kandungan, Manfaat, Dan Pemanfaatan Mangrove Jenis Pedada Merah (Sonneratia Caseolaris) ... 6
2.1.4 Membran Secara Umun ... 7
2.2 Landasan Teori ... 10
2.2.1 Teknik Pengolahan Buah Mangrove Jenis Pedada Merah (Sonneratia Caseolaris) Menjadi Sirup Mangrove di Masyarakat... 10
2.2.2 Membran Reverse Osmosis ... 11
2.2.3 Membran Reverse Osmosis Bertekanan Rendah (Low Pressure Reverse Osmosis) ... 14
2.2.4 Fouling ... 15
2.2.5 Fluks ... 15
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
iv Proposal Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
2.2.6 % Rejeksi ... 16
2.2.7 Penyusunan Modul ... 17
2.2.8 Modul Membran Tipe Spiral Wound ... 19
2.3 Hipotesis ... 20
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bahan-bahan Yang Digunakan ... 21
3.2 Alat-alat Yang Digunakan ... 21
3.3 Gambar Rangkaian Alat ... 21
3.4 Variable ... 24
3.4.1 Kondisi Tetap ... 24
3.4.2 Variable Yang Dijalankan ... 24
3.5 Prosedur Penelitian ... 24
3.5.1 Persiapan Bahan Baku ... 24
3.5.2 Proses Pemekatan Jus buah pada membran RO ... 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Tabel Hasil Analisa ... 27
4.2 Tabel Hasil Perhitungan ... 28
4.3 Grafik dan Pembahasan ... 29
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 33
5.2 Saran ... 33
DAFTAR PUSTAKA
APPENDIX
HASIL ANALISA
LAMPIRAN
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
v Proposal Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Perbandingan antara masing-masing jenis membran berdasarkan gaya dorong
berupa beda tekan (∆P) ... 9
Tabel 2 Karakteristik tiap-tiap modul ... 18
Tabel 3 Bahan membran komersil yang tersedia di pasaran ... 19
Tabel 4.1 Tabel Hasil Analisa ... 27
Tabel 4.2 Tabel Hasil Perhitungan ... 28
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
vi Proposal Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Pengaruh Tekanan terhadap Fluks pada variasi Waktu ... 29
Grafik 4.2 Pengaruh Tekanan terhadap %Rejeksi pada variasi waktu ... 30
Grafik 4.3 Pengaruh Tekanan terhadap TPT Permeat pada variasi waktu ... 31
Grafik 4.4 Pengaruh Tekanan terhadap TPT Retentat pada variasi waktu ... 32
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
vii Proposal Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Buah Pedada Merah (Sonneratia Caseolaris) ... 5
Gambar 2.2. Mekanisme Prinsip Kerja Reverse Osmosis ... 11
Gambar 2.3. Grafik Hubungan Gaya Dorong Tekanan Terhadap Fluks ... 16
Gambar 2.4. Skema Modul Membran ... 17
Gambar 2.5. Susunan Modul Membran Tipe Spiral Wound ... 19
Gambar 3.1 (a) Alat Reverse Osmosis ... 21
Gambar 3.1 (b) Pompa Dalam Alat Reverse Osmosis ... 21
Gambar 3.2 Skema Alat Reverse Osmosis ... 22
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
viii Proposal Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
INTISARI
Berkembangnya industri rumah tangga yang mengelola buah Mangrove Jenis Pedada
Merah (Sonneratia Caseolaris) menjadi sirup masih menggunakan cara konvensional untuk
memekatkan jus buah sebelum penambahan gula yakni proses evaporasi. Kelemahan dari
proses evaporasi yaitu penggunaan suhu yang tinggi dapat menurunkan kandungan gizi dan
aroma konsentrat.
Reverse Osmosis adalah salah satu jenis membran yang dimana prosesnya
menggunakan tekanan untuk membalikkan aliran normal osmosis air melewati membran
semipermeable sehingga dapat diaplikasikan pada industri makanan untuk menaikkan
konsentrasi makanan (terutama pada jus buah).
Penelitian menggunakan buah Mangrove Jenis Pedada Merah (Sonneratia
Caseolaris) yang berasal dari Kelurahan Wonorejo Kecamatan Rungkut Kota Surabaya yang
kemudian diolah menjadi jus dengan konsentrasi 0,6041% dan Total Padatan Terlarut (TPT)
sebesar 17,8689 gr/100gr.
Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan Reverse Osmosis sebagai alternatif
proses pemekatan jus buah Mangrove (Sonneratia Caseolaris) dimana fluksi dan rejeksi
tertinggi serta pengamatan terhadap total padatan terlarut yang merupakan indikator
keberhasilan tingkat pemekatan dengan variabel kondisi operasi tekanan 0,2368 ; 0,4736 ;
0,7104 ; 0,9472 atm dalam selang waktu 120;180;240 detik dan kondisi jus pada suhu 31oC
dan pH = 3.
Tingkat Pemekatan terbaik sebesar 61,609% didapatkan pada kondisi operasi
tekanan 0,9472 atm selama 240 detik dengan membrane reverse osmosis modul spiral
wound berbahan poliamida.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
1 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Hutan Mangrove merupakan salah satu ekosistem paling produktif dan
memiliki nilai ekonomi tinggi, antara lain sebagai sumber bahan bangunan,
kayu bakar, arang, tannin, zat warna, bahan makanan, bahan obat, bahan baku
dan lain-lain. keanekaragaman hayati ekosistem Mangrove berpotensi besar
untuk menghasilkan produk berguna di masa depan (bioprospeksi). Sehingga
hutan Mangrove dapat memberikan manfaat terhadap masyarakat pesisir.
Contohnya masyarakat wilayah Mangrove di Kelurahan Wonorejo
Kecamatan Rungkut Kota Surabaya. Di Kelurahan Wonorejo telah
berkembang industri rumah tangga yang mengelola sumber daya alam dari
hutan Mangrove yaitu buah Pedada Merah (Sonneratia Caseolaris) yang lebih
dikenal dengan sebutan buah bogem. Pengelolaan ini karena masyarakat
wilayah Mangrove berpenghasilan rendah sehingga industri rumah tangga
yang memanfaatkan buah bogem ini dapat memberikan alternatif pekerjaan
dan pendapatan tambahan yang diperoleh dari sampingan sektor pertanian.
(Yudhistira, 2012)
Namun dalam pengolahan sirup Mangrove Jenis Pedada Merah
tersebut, masih menggunakan cara konvensional untuk memekatkan jus buah
sebelum penambahan gula yakni proses evaporasi.
Rasa dan bau komponen makanan sering hilang selama pemrosesan
yang mengarah ke produk akhir yang berkualitas lebih buruk dibandingkan
dengan bahan-bahan segar. Hasil penguapan berakibat pada hilangnya rasa
jus segar, degradasi warna dan rasa karena efek termal. Metode menggunakan
sedikit panas untuk mengurangi kerusakan termal harus diselidiki untuk
menetapkan parameter untuk proses komersial di masa depan. Alternatif yang
menjanjikan adalah Reverse Osmosis (RO), tetapi tidak dapat mencapai
konsentrasi yang lebih besar dari 30º Brix (42,8571 gr/100 gr) . RO memiliki
keunggulan dibandingkan teknik penguapan tradisional dalam menghilangkan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
2 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
air. Karena lebih sedikit panas yang digunakan, kerusakan termal untuk
produk umumnya dihilangkan. Dalam proyek yang dilakukan dengan
menggunakan membrane Reverse Osmosis berbahan poliamida dengan
modul spiral wound, yang bertujuan untuk mengamati fluks sebagai fungsi
waktu. Konsentrasi retentat yang didapat adalah 15-20 º Brix (17,6470-25
gr/100gr). (Araujo & Maciel, 2005)
Di Indonesia, teknologi membran sudah banyak digunakan dalam
proses pemekatan jus buah seperti jeruk dan jambu biji merah (Djajakusuma,
2011). Penentuan kondisi tekanan dan waktu terbaik dilihat dari hasil fluksi
dan rejeksi tertinggi. Fluksi dan rejeksi tertinggi menjadi indikator
keberhasilan proses pemekatan jus. (Erliza, N. dkk. 2009).
Untuk sistem membran Reverse Osmosis pada penelitian yang pernah
dilakukan Erliza Noor dkk tahun 2009, penggunaan tekanan 8 bar (7,5776
atm) dan laju alir 0,03 m/det merupakan kondisi terbaik untuk proses
pemekatan pada jus jeruk siam dengan TPT (Total Padatan Terlarut) umpan
awal 6,7o Brix (7,1811 gr/100gr) dan tingkat pemekatan sebesar 76%.
1.2. TUJ UAN PENELITIAN :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
3 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
Tujuan dari penelitian ini adalah penggunaan Reverse Osmosis
sebagai alternatif proses pemekatan jus buah Mangrove Jenis Pedada Merah
Jenis Pedda Merah (Soneratia Caseolaris) dimana fluksi dan rejeksi tertinggi
serta pengamatan terhadap total padatan terlarut yang merupakan indikator
keberhasilan tingkat pemekatan dengan berbagai kondisi operasi (tekanan
rendah dan waktu).
1.3. MANFAAT PENELITIAN :
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain :
1. Mengetahui kemampuan membran Reverse Osmosis pada pemekatan
jus buah Mangrove Jenis Pedada Merah (Sonneratia Caseolaris) serta
memanfaatkan teknologi membran dalam aplikasinya pada peningkatan
kualitas jus buah.
2. Menambah pengetahuan tentang membran Reverse Osmosis
3. Diharapkan hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai acuan untuk
penelitian-penelitian lebih lanjut yang mungkin dilakukan untuk
mendapat hasil yang lebih baik lagi.
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
4 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
2.1. Teori Umum
2.1.1. Tanaman Mangr ove J enis Pedada Merah di Indonesia
Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai hutan
Mangrove (hutan bakau) terbesar di dunia area Mangrove terluas (8,60
juta ha), disusul Brazil (1,340 juta ha), Australia (1,150 juta ha), dan
Nigeria (1,0515 juta ha). Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Kota
Surabaya (2012) menyatakan bahwa tanaman ini terdapat di pantai utara
Pulau Jawa, Cilacap sampai Jawa Timur, Kalimantan, Sulawesi, NTB dan
NTT dan Papua. Luas Mangrove di Indonesia sekitar 23% dari total
Mangrove Jenis Pedada Merah dunia, meskipun saat ini dilaporkan sekitar
5.30 juta hektar jumlah hutan itu telah rusak.
Hutan Mangrove merupakan salah satu ekosistem paling produktif
dan memiliki nilai ekonomi tinggi, antara lain sebagai sumber bahan
bangunan, kayu bakar, arang, tannin, zat warna, bahan makanan, bahan
obat, bahan baku dan lain-lain. keanekaragaman hayati ekosistem
Mangrove berpotensi besar untuk menghasilkan produk berguna di masa
depan (bioprospeksi). Sehingga hutan Mangrove dapat memberikan
manfaat terhadap masyarakat pesisir. Contohnya masyarakat wilayah
Mangrove di Kelurahan Wonorejo Kecamatan Rungkut Kota Surabaya. Di
Kelurahan Wonorejo telah berkembang industri rumah tangga yang
mengelola sumber daya alam dari hutan Mangrove yaitu buah Mangrove
Jenis Pedada Merah jenis Pedada Merah (Sonneratia Caseolaris) atau
biasa dikenal sebagai Apel Mangrove (Crabapple Mangrove). Pengelolaan
ini karena masyarakat wilayah Mangrove berpenghasilan rendah sehingga
industri rumah tangga yang memanfaatkan buah Pedada Merah(Sonneratia
Caseolaris) ini dapat memberikan alternatif pekerjaan dan pendapatan
tambahan yang diperoleh dari sampingan sektor pertanian. (Yudhistira,
2012)
2.1.2. Mangr ove J enis Pedada Merah (Sonneratia Caseolaris)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
5 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
Pedada merah atau perepat merah (Sonneratia caseolaris) adalah
sejenis pohon penghuni rawa-rawa tepi sungai dan hutan bakau, yang
termasuk ke dalam suku Lythraceae (dulu, Sonneratiaceae).
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pidada_merah, diakses 1 Juni 2013)
Pedada Merah (Sonneratia caseolaris) merupakan salah satu
penyusun hutan bakau yang berada di sepanjang pantai berlumpur yang
mempunyai salinitas rendah dan merupakan wadah berkumpulnya
kunang-kunang. Buah pedada berbentuk bulat, ujung bertangkai, dan bagian
dasarnya terbungkus kelopak bunga. Buah ini memiliki diameter antara
6-8 cm dan biji berjumlah 6-800-1200. Buah pedada berwarna hijau, dan
mempunyai aroma yang sedap. Buah pedada tidak beracun, asam dan
dapat langsung dimakan. Buah pedada memiliki nama internasionalnya
yaitu Crabapple Mangrove.
Gambar 2.1. Buah Mangrove Jenis Pedada Merah (Sonneratia caseolaris)
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pedada_merah, diakses 1 Juni 2013)
2.1.3. Kandungan, Manfaat, dan Pemanfaatan Mangr ove J enis
Pedada Merah (Sonneratia Caseolaris)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
6 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
Kandungan airnya tinggi dan mengandung vitamin C cukup
banyak. Buah yang tekstur dagingnya lembut itu bisa langsung dimakan,
ada rasa asam dan aroma yang khas. Namun penggunaannya oleh
masyarakat masih sangat terbatas, para nelayan terkadang
mengkonsumsinya untuk melepas rasa dahaga.
Kandungan gizi buah mangrove jenis pedada merah tidak jauh
berbeda seperti kandungan gizi pada buah-buahan yang sudah dikenal.
Buah pedada juga memiliki kandungan protein, lemak, karbohidrat,
vitamin, dan lainnya. Rendemen yang tertinggi pada buah pedada adalah
73%, kulit 15%, dan kelopak 12%. Buah mangrove jenis pedada merah
memiliki kadar air 84,76%, abu 8,40%, lemak 4,82%, protein 9,21%, dan
karbohidrat 77,57%. (Hamsah, 2013)
Di Indonesia, selai dan sirup dari buah apel Mangrove Jenis Pedada
Merah sudah mulai dikembangkan sementara di negara lain digunakan
pula untuk pembuatan kudapan ataupun sebagai bahan obat tradisional
bagi manusia maupun hewan. Kadar proksimat setelah pengolahan yaitu
Sirup pedada memiliki kadar air 57,81%, abu 0,41%, lemak 1,63%,
protein 0,23%, dan karbohidrat 97,58%. Kadar vitamin A buah pedada
221,97 IU/100g dan menurun setelah menjadi sirup pedada yaitu 12,77
IU/100g. Kadar vitamin B1 buah pedada yaitu 5,04 mg/100g, dan sirup
pedada 6,72 mg/100g. Kadar vitamin B2 buah pedada yaitu 7,65 mg/100g,
dan sirup pedada 1,12 mg/100g. Kadar vitamin C buah pedada yaitu 56,74
mg/100g dan menurun setelah pengolahan menjadi sirup mangrove jenis
pedada merah yakni 17,08 mg/100g. (Hamsah, 2013)
2.1.4 Membr an Secara Umum
Membran adalah sebuah penghalang selektif antar dua fasa.
Membran memiliki ketebalan yang berbeda-beda, ada yang tebal dan ada
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
7 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
juga yang tipis serta ada yang homogen dan ada juga ada heterogen.
Ditinjau dari bahannya, membran terdiri dari bahan alami dan bahan
sintetis. Bahan alami adalah bahan yang berasal dari alam misalnya pulp
dan kapas, sedangkan bahan sintetis dibuat dari bahan kimia, misalnya
polimer.
Membran berfungsi memisahkan material berdasarkan ukuran dan
bentuk molekul, menahan komponen dari umpan yang mempunyai
ukuran lebih besar dari pori-pori membran dan melewatkan komponen
yang mempunyai ukuran yang lebih kecil. Larutan yang mengandung
komponen yang tertahan disebut konsentrat/ retentat dan larutan yang
mengalir disebut permeat. Filtrasi dengan menggunakan membran selain
berfungsi sebagai sarana pemisahan juga berfungsi sebagai sarana
pemekatan dan pemurnian dari suatu larutan yang dilewatkan pada
membran tersebut.
Beberapa keunggulan teknologi membran:
• Pemisahan dapat dilakukan secara continue
• Konsumsi energi umumnya relatif rendah
• Proses membran dapat dengan mudah digabungkan dengan proses
pemisahan lainnya (hybrid processing)
• Pemisahan dapat dilakukan dengan kondisi operasi yang dapat diatur
• Mudah dalam scale up
• Tidak memerlukan bahan tambahan
• Pemakaiannya mudah diadaptasikan karena material penyusun
membran yang bervariasi
Kekurangan teknologi ini antara lain adalah fluks dan selektivitas,
karena pada proses pemisahan menggunakan membran umumnya
fenomena yang terjadi adalah fluks berbanding terbalik dengan
selektivitas. Semakin tinggi fluks sering kali berakibat menurunnya
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
8 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
selektivitas, dan sebaliknya. Sedangkan yang diinginkan dalam proses
pemisahan berbasis membran adalah mempertinggi fluks dan selektivitas.
(Permana, Y. dan Nilansari, G., 2011)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja membran antara lain:
1. Ukuran Molekul
Ukuran molekul membran sangat mempengaruhi kinerja membran. Pada pembuatan mikrofiltrasi dan ultrafiltrasi mempunyai spesifikasi khusus.
2. Bentuk Molekul
Bentuk dan konfigurasi macromolekul mempunyai efek pada kekuatan ion, temperature dan interaksi antar komponen. Perbedaan bentuk ini khusus pada kondisi dibawah permukaan membran. Hal ini dapat terlihat dalam penggunaan membran pada protein dan dextrin. 3. Bahan Membran
Perbedaan bahan membran akan berpengaruh pada hasil rejeksi dan distribusi ukuran pori. Sebagai contoh membran dari polysulfone dan membran dari selulosa asetat, kedua membran ini menunjukkan rendahnya deviasi antara kedua membran dan ini mempunyai efek pada tekanan membran. Selain itu mempunyai efek pada tingkat penyumbatan (fouling) pada membran.
4. Karakteristik Larutan
Pada umumnya berat molekul larutan garam dan gula mempunyai berat molekul yang kecil dari ukuran pori membran. Karakteristik larutan ini mempunyai efek pada permeabilitas membran.
5. Parameter operasional
Jenis parameter yang digunakan pada operasional umumnya terdiri dari tekanan membran, permukaan membran, temperature dan konsentrasi. Dan parameter tambahan adalah : pH, ion strength dan polarisasi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
9 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
(Agustina, S., dkk, 2005)
Klasifikasi membran sangat banyak. Yang paling umum dikenal
adalah berdasarkan gaya dorong berupa beda tekanan (∆P), membran
dapat dibagi menjadi empat tipe :
1. Reverse osmosis(RO)
2. Ultrafiltrasi (UF)
3. Mikrofiltrasi (MF)
Tabel 1. Perbandingan antara masing-masing jenis membran berdasarkan
gaya dorong berupa beda tekan (∆P)
Jenis Membran Beda Tekan
(∆P) Ukuran Pori
Sangat baik pada pemisahan :
Reverse Osmosis 10-100 bar 0.0001µ m-0.001µ m
Zat organik terlarut, zat inorganik terlarut, Volatile
Organic Carbon (VOC)
Ultrafiltrasi 1-8 bar 0.001µm-0.1µ m Zat organik terlarut
Mikrofiltrasi 0,1-5 bar 0.1µ m-1µ m Zat padat tersuspensi
(http://muhammadyusuffirdaus.wordpress.com/teknologi-membran/, diakses 5 juni 2013)
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Teknik Pengolahan Buah Mangr ove J enis Pedada Merah
(Sonneratia Caseolaris) Menjadi Sirup Mangr ove J enis Pedada
Merah di Masyarakat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
10 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
Cara pembuatan sirup Mangrove Jenis Pedada Merah (Sonneratia
Caseolaris) dari pelatihan yang pernah kami ikuti di kelurahan Wonorejo,
Rungkut-Surabaya adalah sebagai berikut :
1. Buah Mangrove Jenis Pedada Merah (Sonneratia Caseolaris) yang telah matang (ditandai dengan jatuhnya buah ke tanah secara alami),
dikupas, lalu dicuci bersih
2. Tambahkan air dengan perbandingan 1 kg buah :1 liter air, jadi misalnya buahnya 2 ons, maka airnya sebanyak 200 mL.
3. Kemudian rebus sampai buahnya lunak atau empuk, jangan sampai airnya mendidih. Setelah itu dinginkan beberapa saat.
4. Buah di haluskan dalam panci, kemudian di saring dengan ayakan untuk memisahkan sari buah dengan daging buahnya.
5. Setelah terpisah antara daging buah dan sari buah, kemudian pada daging buah tadi ditambahkan lagi air sebanyak 1 liter lalu disaring
lagi.
6. Lalu hasil saringan di saring kembali dengan kain, agar diperoleh air buah yang bebas dari ampas.
7. Hasil akhir yang berupa sirup, direbus kembali dan ditambahkan gula sebanyak 2 kg. Dapat disimpulkan perbandingan buah,air, dan gula
adalah 1(kg):2(liter):2(kg)
Pada langkah pembuatan sirup di atas, kita dapati pada point nomor
(3) buah telah direbus terlebih dahulu, lalu perebusan dilakukan lagi pada
point nomor (7). Perebusan yang berulang menjadi tidak efektif karena
diduga berpengaruh pada kesegaran jus buah serta kandungan gizi dalam
sirup menjadi berkurang.
2.2.2. Membr an Rever se Osmosis
Reverse Osmosis adalah salah satu jenis membran yang dimana
prosesnya menggunakan tekanan untuk membalikkan aliran normal
osmosis air melewati membran semipermeabel (Lonsdale, 1983). Reverse
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
11 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
osmosis ini banyak dimanfaatkan untuk desalinasi air laut, memurnikan air
bersih untuk aplikasi medis, pengolahan air limbah pada industri
elektroplating dan kertas, serta pada industri makanan untuk menaikkan
konsentrasi makanan (terutama pada jus buah).
Prinsip kerja proses ini merupakan kebalikan dari proses osmosis
biasa. Pada proses osmosis biasa terjadi perpindahan dengan sendirinya
dari cairan yang murni atau cairan yang encer ke cairan yang pekat melalui
membran semi-permeable. Dengan penambahan tekanan pada larutan
yang pekat, ternyata cairan murni dapat melalui membran
semi-permeable yang nerupakan kebalikan dari proses osmosis. Atas dasar
tersebut teknologi ini disebut reverse osmosis (osmosis terbalik).
Gambar 2.2. Mekanisme Prinsip Kerja Reverse Osmosis
(Edward dkk, 2009)
Dalam proses filtrasi dengan menggunakan membran reverse
osmosis, terdapat beberapa faktor-faktor yang saling berkaitan sehingga
akan mempengaruhi pula kualitas air hasil filtrasi. Faktor-faktor tersebut
adalah sebagai berikut :
1) Tekanan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
12 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
Tekanan mempengaruhi laju alir bahan pelarut yang melalui membran
itu. Laju alir meningkat dengan terus meningkatnya tekanan, dan mutu
air olahan (permeate) juga semakin meningkat. Semakin tinggi
tekanan suatu membran, maka semakin besar pula fluks yang
dihasilkan permeate
2) Temperatur/suhu
Standar temperatur yang digunakan dari 70oF (21oC), tetapi umumnya
yang digunakan mulai dari 85oF (29oC),
diperoleh dengan menghitung laju alir permeate per satuan luas
membran
5) Salt Rejection (rejeksi garam-garaman)
Garam rejeksi tergantung dari tipe dan karakteristik pemilihan
membran. Namun juga sangat tergantung pada kondisi operasi,
konsentrasi larutan umpan dan debit aliran. Nilai rejeksi merupakan
angka mutlak. Umumnya nilai rejeksi dari 85 – 99,5% dengan 95%
yang lebih sering digunakan
6) Ketahanan Membran
Membran hanya dapat bertahan sebentar (akan cepat rusak) apabila
terlalu banyak komponen – komponen yang tidak diinginkan ikut
masuk di dalam air umpan, seperti bakteri, jamur, phenol, dan bahkan
nilai pH terlalu tinggi/rendah. Biasanya membran dapat bertahan
selama 2 tahun dengan perubahan pada efisiensinya
7) pH
pH pada membran yang sering digunakan memiliki batasan operasi
antara 6 – 7,7
8) Pengolahan awal (Pretreatment)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
13 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
Pretreatment merupakan proses awal agar membran tidak cepat rusak
dan dapat tahan lebih lama. Selain itu pretreatment juga dilakukan
agar partikel – partikel yang tidak diinginkan yang berat molekulnya
lebih besar tidak ikut masuk kedalam membran.
9) Pembersihan (Cleaning)
Pembersihan pada membran tergantung dari jenis membran yang
digunakan dan proses penggunaannya.
Keuntungan metode RO berdasarkan kajian ekonomi antara lain:
• Untuk umpan dengan padatan terlarut total di bawah 400 ppm, RO
merupakan perlakuan yang murah.
• Untuk umpan dengan padatan terlarut total di atas 400 ppm, dengan
perlakuan awal penurunan padatan terlarut total sebanyak 10% dari
semula, RO lebih menguntungkan dari proses deionisasi.
• Untuk umpan dengan konsentrasi padatan terlarut total berapapun,
disertai dengan kandungan organik lebih dari 15 g/l, RO sangat baik
untuk praperlakuan proses deionisasi.
• RO sedikit berhubungan dengan bahan kimia sehingga lebih praktis.
(http://wans89.blogspot.com/2012/03/reverse-osmosis.html/, diakses pada 5 Juni 2013)
2.2.3. Membr an Reverse Osmosis Bertekanan Rendah (Low Pressure
Reverse Osmosis)
Dalam proses produksi olahan pascapanen seperti jus buah, akan
lebih baik digunakan reverse osmosis bertekanan rendah (Low Pressure
Reverse Osmosis). Kinerja LPRO (kurang dari 10 Bar) untuk pemekatan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
14 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
jus belum pernah dilakukan, padahal efisiensinya cukup tinggi karena
tidak memerlukan pompa berkapasitas tekanan yang tinggi, serta peralatan
yang sederhana. Penelitian ini mengintroduksi LPRO dengan berbagai
kondisi operasi (tekanan trans-membran dan laju alir umpan) untuk
mendapatkan tingkat pemekatan jus optimum.
Kelebihan utama dari pemekatan bahan makanan menggunakan RO
bertekanan rendah adalah menghasilkan produk berkualitas tinggi
dimananutrisi, aroma dan komponen flavor bahan yang diolahdapat
dipertahankan. Kekurangan dari proses ini adalah tingkat pemekatannya
lebih rendah (kurang dari 36 oBrix (56,25 gr/100gr)). Dibandingkan
industri jus konvensional (evaporasi) yang mampu meningkatkan
kepekatan hingga 65 oBrix (185,7143 gr/100gr). RO dalam hal ini harus
dilihat sebagai proses awal, tetapi tetap menghemat energi dan mengurangi
penurunan mutu akibat proses. (Erliza, N. dkk. 2009)
Tekanan osmotik yang digunakan berhubungan dengan tingkat
kepekatan jus untuk mengatasi tekanan osmosis larutan jus agar proses
dapat berlangsung. Berbagai penelitian telah dilakukan dengan
menggunakan tekanan operasi (20–60 Bar (18,944 atm)) untuk pemekatan
jus jeruk. Larutan jus umpan umumnya berkisar antara 8,2-11oBrix
(8,9325-12,3595 gr/100gr), dan tingkat pemekatan yang diperoleh
mencapai 63–340% menghasilkan konsentrat jus jeruk dengan total
padatan terlarut sebesar 16-36oBrix (19,0476-56,25 gr/100gr) (Silva et al.,
1998).
2.2.4. Fouling
Permasalahan yang selalu terjadi pada proses pemisahan dengan
menggunakan teknologi membran yaitu dengan terjadinya penyumbatan
(fouling) yang menyebabkan terjadinya penurunan fluks permeat.
Penyumbatan terjadi karena terjadinya pengumpulan material di dekat atau
dalam membran yang menurunkan permeabilitas membran dengan cara
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
15 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
menutupi atau mengecilkan pori. Fenomena fouling sangat kompleks dan
sangat sulit untuk digambarkan secara teori.Fouling pada parameter fisik
dan kimia seperti konsentrasi temperature, pH, kekuatan ion, dan interaksi
spesifik (ikatan hydrogen dan ikatan dipol-dipol) (Mulder, 1996).
Teknik pencucian balik merupakan teknik yang paling umum
digunakan dalam proses penghilangan zat pengotor (fouling) yang
terakumulasi di permukaan membran. Teknik pencucian balik pada
umumnya dilakukan dalam 2 cara, yaitu :
a. Pembilasan balik (back flushing) dengan menggunakan permeat
b. Rangkaian pencucian yang terdiri dari penghembusan udara
melalui membran dan membilasnya dengan larutan umpan
(Redjeki, S., 2005)
2.2.5. Fluks
Fluks merupakan laju volume fluida yang melewati penampang
membran.Fluks ini diukur dengan mengukur waktu yang diperlukan untuk
menampung permeat dalam volume tertentu. Secara matematis fluks
dirumuskan sebagai berikut (Mulder, 1996) :
...(1)
dengan J adalah fluks (L/m2.detik), V adalah volume permeat (L), A
adalah luas permukaan membran (m2), dan t adalah waktu (detik).
Fluks permeat disepanjang membran memiliki hubungan langsung
dengan tekanan umpan, dimana fluks akan meningkat seiring dengan
adanya peningkatan tekanan (Kaliappan, dkk, 2005).
Hubungan fluks dengan tekanan ditunjukkan pada rumus berikut ini :
...(2)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
16 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
Dimana fluks (J), tekanan (P), koefisien rejeksi Staverman ( σ), perbedaan
tekanan osmotik ( , konstanta permeabilitas (k) dan viskositas (µ).
(HS., Edward dkk., 2009)
Semakin besar tekanan yang diberikan, maka volume fluida yang
dapat melewati membran akan meningkat, seperti yang terlihat pada
Gambar 2.3.
Gambar 2.3. Grafik Hubungan Gaya Dorong Tekanan Terhadap Fluks
2.2.6. % Rejeksi
Rejeksi adalah ukuran kemampuan membrane untuk menahan atau
melewatkan padatan terlarut. Secara matematis rejeksi dinyatakan dengan
(Mulder, 1996):
R = 1 -
x 100%
...(3)dengan R adalah koefisien rejeksi (%) dan Cp serta Cf adalah konsentrasi
zat terlarut dalam permeat dan umpan.Diindikasikan adanya peningkatan
rejeksi seiring dengan peningkatan tekanan operasi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
17 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
2.2.7. Penyusunan Modul
Unit operasi tunggal atau unit terkecil membran yang memiliki
luas tertentu dimana membran tersebut dirancang secara teknis untuk
digunakan disebut sebuah modul.Modul membran merupakan bagian inti
dari suatu instalasi membran. Modul terdiri atas membran, struktur
penahan tekanan, inlet feed, outlet permeat, dan outlet rentetate.
Gambar 2.4. Skema Modul Membran (Redjeki,S., 2011)
Tujuan dari perancangan modul ada 3, yaitu :
a. Untuk menjamin pada level membran, sirkulasi fluida yang diolah
dapat berjalan dengan baik dan tidak tergantung pada adanya
polarisasi konsentrasi dan endapan partikel
b. Untuk menghasilkan modul yang kompak, sehingga diperoleh
pertukaran luas permukaan maksimum per satuan volume
c. Untuk menghindari kebocoran-kebocoran antara bagian feed dan
permeat
Dalam perencanaan harus diperhatikan beberapa aspek penting
yaitu kerapatan penjejalan (packing density) yang tinggi, biaya
pembuatanyang efektif, kemudahan yang tinggi, kemudahan pembersihan
membran,kemudahan penggantian membran dan hold up volume yang
rendah.
Beberapa modul sistem reverse-osmosis yang sering
dipergunakan, yaitu:
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
18 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
3. Spiral wound
4. Plate and frame
Tabel 2. Karakteristik tiap-tiap modul
Feature Plate and Frame Spiral Wound Tubular Hollow Fiber
Packing
Densitas Sedang Tinggi Rendah Tinggi
Energi
Penggantian 1 shet elemennya saja Pipa atau
elemennya Elemennya
Untuk bahan membrannya, yang secara komersil tersedia di
pasaran dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3. Bahan Membran komersil yang tersedia di pasaran
(Redjeki, S., 2005)
No. Proses Membran Material
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
19 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
1 Reverse Osmosis Celulosa acetat, Polyamide, Thin film
Composite
2 Ultrafiltrasi
Celulosa acetat, Regenerated celulosa, Polyamide, Polyacrilonitril, Polysulfon, Polyvinilidenefluoride, Thin film Composite
3 Mikrofiltrasi
Celulosa acetat, Ceramic, Polycarbonat, Polypropylene, Polytetrafloroethylene, Polyvinilidenefluoride
Dalam hal ini, modul yang kami gunakan adalah modul
spiral wound berbahan poliamida.
2.2.8. Modul Membr an Tipe Spiral Wound
Gambar 2.5. Susunan modul membran tipe spiral wound
Modul spiral wound merupakan hasil pengembangan dari modul
plate an frame. Modul ini pertama kali dikembangkan pada pertengahan
tahun 1960-an oleh Gulf General Atomies untuk diaplikasikan pada proses
desalinasi. Desain modul ini menyerupai susunan sandwich yang terdiri
dari beberapa membran datar (flat sheet), spacer, dan material berpori
yang dililitkan mengelilingi suatu saluran pengumpul permeat (permeate
collecting tube). Larutan umpan mengalir aksial sepanjang modul dalam
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
20 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
celah yang terbentuk antara spacer dan membran atau masuk pada
permukaan silindris dari elemen dan keluar secara aksial.
Modul spiral wound ini terdiri dari susunan dua membran flat sheet
yang dipisahkan oleh plat penyangga berpori, yaitu suatu mesh permeable.
Membran disegel pada ketiga tepinya sehingga membentuk suatu pocket
(kantong) dengan menggunakan epoxy atau plolyurethane. Pada tepi
satunya lagi (open end) ditempelkan pada suatu tube central yang
berlubang yang digunakan lagi oleh fiberglass untuk menambah kekuatan
mekanik dari membran.
(Morales & Maria, 2002)
2.3. Hipotesis
Teknologi Reverse Osmosis dapat digunakan untuk alternatif
proses pemekatan jus buah Mangrove Jenis Pedada Merah (Sonneratia
Caseolaris) dengan berbagai kondisi operasi (tekanan rendah dan waktu
operasi).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Bahan-Bahan yang Digunakan
1. Jus buah Mangrove Jenis Pedada Merah (Sonneratia Caseolaris)
2. Air
3. Akuades
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
21 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
3.2. Alat – Alat yang Digunakan
1. Pisau stainless steel
2. Baskom
3. Timbangan
4. Panci cat
5. Ayakan
6. Kertas saring
7. Pengaduk
8. Termometer
9. Statif
10. Kompor elektrik
11. Screening 60, 80, 100 mesh
12. Corong
13. Gelas ukur 1000 ml
14. Seperangkat alat membran
reverse osmosis modul spiral
wound
3.3. GAMBAR RANGKAIAN ALAT
(a) (b)
Gambar 3.1 (a) Alat reverse osmosis; (b) Pompa dalam alat reverse osmosis 1
2
3
4
5
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
22 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
Gambar 3.2. Skema alat reverse osmosis
Keterangan gambar :
1. Pressure indicator 1
2. Pressure indicator 2
3. Modul membran
4. Regulator valve
5. Pompa
Spesifikasi alat Reverse Osmosis :
1. Jenis Membran : Reverse Osmosis
2. Modul Membran : Spiral Wound
3. Bahan Membran : Poliamida (PA)
4. Suhu Operasi maksimum : 113oF (45oC)
5. pH Operasi maksimum : 2,0 - 11,0
6. Luas Permukaan Membran : 0.00196 m2
Cara kerja alat membran reverse osmosis :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
23 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
1. Isi tangki umpan dengan akuades sebelum menggunakan larutan umpan
(tujuannya untuk membersihkan membran sebelum digunakan dan
untuk menstabilkan kondisi proses dengan tekanan yang telah
ditentukan).
2. Nyalakan pompa, atur tekanan pompa sesuai dengan keinginan, tunggu
hingga laju alir stabil.
3. Permeat ditampung, sementara retentat direcyle bersama larutan umpan
(dalam hal ini akuades).
4. Matikan pompa, ganti dengan tangki umpan berisi larutan umpan.
Lakukan hal yang sama seperti perlakuan pada akuades.
5. Setiap kali akan berganti variabel kondisi operasi (tekanan dan waktu),
lakukan pretreatment dan pembersihan membran dengan cara :
Tahap pertama:
1. Pencucian dilakukan forward flushing selama beberapa saat
dengan aliran pompa tertinggi.
2. Retentat langsung dibuang. Tidak dikembalikan lagi ke dalam
tangki umpan sampai aliran retentatnya benar-benar bersih.
Tahap kedua:
1. Pencucian dilakukan back flushing. Dengan membalikkan
arah aliran permeat ke umpan, yaitu dengan mengubah posisi
tubing.
2. Pencucian dihentikan bila cairan pencuci benar-benar bersih.
6. Pencucian membran bertujuan untuk memperkecil terjadinya fouling
yang kerap terjadi pada teknologi membran agar mendapatkan hasil yang
optimal serta untuk membersihkan membran agar tidak mudah
ditumbuhi jamur dan bakteri setelah selesai digunakan.
3.4. Variabel
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
24 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
3.4.1. Kondisi tetap
3.5.1 Persiapan Bahan Baku
1. Buah Mangrove Jenis Pedada Merah yang telah matang (ditandai
dengan jatuhnya buah ke tanah secara alami), dikupas, lalu dicuci
bersih
2. Tambahkan air dengan perbandingan 1 kg buah : 1 liter air, jadi
misalnya buahnya 2 ons, maka airnya sebanyak 200 mL.
3. Kemudian rebus buah bersama air tersebut, jangan sampai airnya
mendidih (suhu dijaga < 75oC). Setelah itu dinginkan beberapa
saat.
4. Buah di haluskan dalam panci, kemudian di saring dengan ayakan
untuk memisahkan sari buah dengan biji buahnya.
5. Setelah terpisah antara biji buah dan sari buah, sari buah disaring
dengan screening 60, 80, 100 mesh dan terakhir dengan kertas
saring.
6. Sari buah (jus) siap dipekatkan dengan reverse osmosis.
3.5.2 Pr oses pemekatan jus buah pada membran RO
JUS BUAH MANGROVE JENIS PEDADA MERAH
DIPEKATKAN DENGAN TEKNOLOGI MEMBRAN REVERSE OSMOSIS DIKONDISIKAN SESUAI DENGAN VARIABEL TEKANAN DAN WAKTU
YANG TELAH DITETAPKAN Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
25 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
Penjelasan bagan di atas :
1. Isi tangki umpan dengan jus buah mangrove jenis pedada merah
(Sonneratia Caseolaris).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
26 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
2. Nyalakan pompa, atur tekanan pompa sesuai dengan variabel yang telah
ditentukan, tunggu hingga laju alir stabil.
3. Setelah laju alir stabil, permeat ditampung selama variabel waktu yang
telah ditentukan, lalu ukur volume permeat. Setelah diukur volumenya,
diambil sedikit sampel untuk dianalisakan konsentrasi dan kadar total
padatan terlarutnya (TPT) setelah variabel dijalankan.
4. Volume permeat yang ditampung, digunakan untuk perhitungan fluks.
5. Hasil analisa berupa konsentrasi permeat, digunakan untuk menghitung
%rejeksi.
6. Retentat direcyle bersama larutan umpan, retentat diambil sedikit sampel
untuk dianalisa konsentrasi dan kadar total padatan terlarutnya (TPT)
setelah variabel dijalankan.
7. Hasil analisa berupa kadar total padatan terlarutnya (TPT) pada retentat
maupun permeat, digunakan untuk pengamatan terhadap tingkat
keberhasilan pemekatan.
8. Setiap kali akan berganti variabel kondisi operasi (tekanan dan waktu),
lakukan pretreatment dan pembersihan membran untuk mencegah
terjadinya fouling yang kerap terjadi pada teknologi membran agar
mendapatkan hasil yang optimal serta untuk membersihkan membran agar
tidak mudah ditumbuhi jamur dan bakteri setelah selesai digunakan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.Tabel Hasil Analisa
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
27 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
Seluruh analisa dalam proses pemekatan jus Mangrove Jenis Pedada
Merah (Sonneratia Caseolaris) ini, dianalisakan di Balai Penelitian dan
Konsultasi Industri (BPKI).
Jus Mangrove Jenis Pedada Merah (Sonneratia Caseolaris) di analisa
sebelum dan sesudah dilewatkan pada membran Reverse Osmosis. Hasil
analisa jus Mangrove Jenis Pedada Merah (Sonneratia Caseolaris) pada tabel
sebagai berikut :
TOTAL PADATAN TERLARUT (gr/ 100 gr) PADA TEKANAN (atm)
17.9245 21.0654 25.7862 29.5337
180 20.7729 25.7862 26.9036 30.8901
TOTAL PADATAN TERLARUT (gr/ 100 gr) PADA TEKANAN (aym)
0.2368 0.4736 0.7104 0.9472
PERM EAT
120
17.8689
15.7407 13.6364 11.2347 10.3753
180 17.7856 14.4165 13.3787 11.7318
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
28 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
4.2.Tabel Hasil Perhitungan
a) Perhitungan Fluksi dan % Rejeksi pada permeat
TEKANAN
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
29 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
Grafik 4.1. : Pengaruh Tekanan terhadap fluks pada variasi waktu
Pembahasan :
Dari grafik 4.1. diatas menunjukkan peningkatan fluksi pada tekanan yang
semakin besar. Kenaikan fluksi terhadap peningkatan tekanan ini akibat semakin
besarnya gaya dorong (driving force) pada proses pemisahan. Pada selang tekanan
yang digunakan, terlihat bahwa fluksi sangat dipengaruhi oleh tekanan.
Fluks berbanding lurus dengan tekanan sehingga jika tekanan bertambah
besar maka fluks akan bertambah besar pula.
Tekanan maksimum dari sistem yang digunakan adalah 1 Bar (0,9472
atm), tergolong relatif rendah dibandingkan proses yang digunakan pada
pemekatan jus jeruk yaitu 8 Bar (7,5776 atm) (Erliza Noor dkk, 2009).
Fluksi tertinggi pada penelitian ini sebesar 1.548485 L/m2.detik diperoleh
pada tekanan 0,9472 atm pada waktu 240 detik.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
30 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
Grafik 4.2. : Pengaruh Tekanan terhadap % Rejeksi pada variasi waktu
Pembahasan :
Dari grafik 4.2. diatas menunjukkan kenaikan rejeksi seiring dengan peningkatan tekanan. Peningkatan rejeksi ini terjadi karena perpindahan pelarut (dalam hal ini air) meningkat dengan peningkatan tekanan. Peningkatan tekanan lebih mempengaruhi pelarut dibandingkan dengan perpindahan solut, karena membran reverse osmosis bersifat permeabel terhadap air saja, tetapi tidak terhadap solut seperti garam, senyawa dengan molekul besar, dan zat organik apapun. Sehingga air (pelarut) yang lolos membran lebih banyak dibanding dengan solut.
Erliza Noor dkk (2009) menyatakan peningkatan kondisi operasi tekanan akan meningkatkan rasio fluksi pelarut dan solute (NB/NA).
Rejeksi tertinggi sebesar 44,049 % diperoleh pada tekanan 0,9472 atm dan pada waktu 120 detik.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
31 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
Grafik 4.3. : Pengaruh tekanan terhadap Total Padatan Terlarut (TPT) permeat pada variasi waktu
Pembahasan :
Dari grafik 4.3. diatas menunjukkan bahwa dengan meningkatnya tekanan, maka kandungan Total Padatan Terlarut (TPT)/ solut (dalam hal ini gula) pada aliran permeat akan semakin menurun. Hal ini disebabkan karena membran reverse osmosis bersifat permeabel terhadap air saja, tetapi tidak terhadap solut seperti garam, senyawa dengan molekul besar, dan zat organik apapun. Sehingga Total Padatan Terlarut (TPT)/ solut (dalam hal ini gula) pada aliran permeat semakin sedikit seiring dengan peningkatan tekanan. Dalam hal ini Total Padatan Terlarut (TPT)/ solut (dalam hal ini gula) paling sedikit terdapat pada tekanan 0,9472 atm dan pada waktu 120 detik.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
32 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
Grafik 4.4. : Pengaruh tekanan terhadap Total Padatan Terlarut (TPT) retentat pada variasi waktu
Pembahasan :
Grafik 4.4. diatas menunjukkan bahwa jika tekanan semakin besar maka total padatan terlarut semakin tinggi, itu disebabkan karena tekanan membuat laju alir menjadi besar, maka total padatan terlarut yang masuk aliran retentat semakin tinggi. Salah satu indikator terjadi peningkatan kualitas kepekatan jus Mangrove Jenis Pedada Merah (Sonneratia Caseolaris) dapat dilihat dari semakin besar kandungan total padatan terlarut dalam retentat jus Mangrove Jenis Pedada Merah (Sonneratia Caseolaris).
Total Padatan Terlarut (TPT) tertinggi retentat pada grafik 4.4. diatas adalah sebesar 32,4503 gr/100 gr. Ini berarti bahwa tingkat pemekatan jus Mangrove Jenis Pedada Merah (Sonneratia Caseolaris) dari Total Padatan Terlarut (TPT) awal larutan umpan sebesar 17,8689 gr/100 gr dan secara matematis dapat dihitung sebagai berikut :
Tingkat Pemekatan = x 100 % = 61,609 %
Tingkat pemekatan sebesar 61,609 % ini bedanya tidak terlalu jauh dengan tingkat pemekatan yang didapat oleh Erliza Noor dkk (2009) pada penelitiannya terhadap jus jeruk yakni sebesar 76%.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
33 Lapor an Hasil Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
1. Fluksi tertinggi yang didapat pada penelitian ini adalah 1.548485
L/m2.detik pada tekanan 0,9472 atm dan waktu 240 detik
2. Rejeksi tertinggi yang didapat pada penelitian ini adalah 44,049 % pada
tekanan 0,9472 atm dan waktu 240 detik
3. Pada tekanan 0,9472 atm dan waktu 240 detik, didapatkan hasil Total
Padatan Terlarut (TPT) tertinggi pula pada retentat sebesar 32,4503
gr/100gr dari Total Padatan Terlarut (TPT) awal larutan umpan sebesar
17,8689 gr/100 gr sehingga didapatkan hasil pemekatan optimum sebesar
61,609%
4. Dari hasil yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa reverse osmosis modul
spiral wound berbahan poliamida dengan tekanan rendah cukup efektif
untuk menjadi alternatif proses pemekatan jus Mangrove Jenis Pedada
Merah (Sonneratia Caseolaris).
5.2.Sar an
Diharapkan penelitian ini dapat dikembangkan dengan mencoba untuk
menggunakan variable-variabel lain terutama tekanan yang lebih besar dan
waktu yang lebih lama. Selain itu bisa dicoba dengan penggunaan jenis
membran yang lain.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Pr oposal Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, S., dkk. 2005. Penggunaan Teknologi Membran Pada Pengolahan Air
Limbah Industri Kelapa Sawit. (Online).
(http://www.bbkk-litbang.go.id/download/5e557b175d7f258285e3a2fc4061dcf4.pdf),
diakses pada 5 Juni 2013
Anonim. 2012. Reverse Osmosis. (Online).
(http://wans89.blogspot.com/2012/03/reverse-osmosis.html/), diakses pada
5 Juni 2013
Anonim. 2013. Pidada Merah. (Online).
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pidada_merah), diakses pada 1 Juni 2013.
Araujo, W. A. Maciel, M. R. W.. 2005. REVERSE OSMOSIS CONCENTRATION
OF ORANGE JUICE USING SPIRAL WOUND MEMBRANES. Chem.
Ind., v.16, n.3, p. 213-219.
Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Surabaya. 2012. Laporan
Pengendalian Pencemaran Kawasan Pesisir dan Laut. 135 Hal.
Djajakusuma, R.B. 2011. Teknik Perakitan Unit Filtrasi Membran Dan Pengujian
Kinerjanya Terhadap Jus Jeruk dan Produk Olahan Lainnya. Bogor.
Buletin Teknik Pertanian Vol. 16. No. 1. 2011: 37-41.
Erliza, N., dkk. 2009. Proses Pemekatan Jus Jeruk Siam (Citrus Nobilis L. van
Microcarpa) Dengan Reverse Osmosis. Bogor. J. Pascapanen 6 (1) 2009 :
21-26.
Firdaus, M. Yusuf. Teknologi Membran. (Online).
(http://muhammadyusuffirdaus.wordpress.com/teknologi-membran/),
diakses 5 juni 2013.
Hamsah. 2013. Karakteristik Sifat Fisikokimia Tepung Buah Pedada (Sonneratia
Caseolaris). (Skripsi). Jurusan Teknologi Pertanian. Fakultas Pertanian.
UNHAS. Makassar.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Pr oposal Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
HS, Edward., dkk. 2009. Kinerja Membran Reverse Osmosis Terhadap Rejeksi
Sintesis. Riau. Jurnal Sains dan Teknologi 8 (1). Maret 2009: 1-5.
Kaliappan, S., Sathish, C., & Nirmalkumar, T. 2005. Recovery and Reuse of
Water from Effluents of Cooling Tower. (Online).
(http://journal.library.iisc. ernet.in/vol200504/paper5/215.pdf), diakses
pada 20 Juni 2013.
Lonsdale, H. K., Bungay, P. M., de Pinho, M. N. 1983. Synthetic Membranes;
Science, Engineering and Applications. NATO ASI Series. D. Reidel
Publishing Company, Dodrecht.
Morales, G. & Maria B. 2002, Desalination of Produced Water using Reverse
Osmosis. (Online).
(http://media.godashboard.com/gti/4ReportsPubs/4_7GasTips/Summer02/
DesalinationOfProducedWater.pdf), diakses pada 5 Juni 2013.
Mulder, M., 1996. Basic Principles.of Membrane Technology, 2nd ed., Kluwer
Academic Publishers, Dodrecht.
Permana, Y. & Nilansari, G. 2011. Peningkatan Kualitas VCO Dengan Metode
Membran Ultrafiltrasi. (Skripsi). Jurusan Teknik Kimia. Fakultas
Teknologi Industri. UPN “Veteran” Jatim. Surabaya.
Rao, M.A., Rizvi S.S.H., & Datta K.A. 1995. Engineering Properties of Foods.
New York: Marcel Dekker Inc.
Redjeki, S. 2005. OPERASI TEKNIK KIMIA III: Proses Pemisahan Dengan
Membran. (Buku). Surabaya: UPNVJATIM Press.
Redjeki, S. 2011. Proses Desalinasi Dengan Membran. (Buku). Surabaya:
DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT (DP2M) DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN
TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Pr oposal Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
Silva F T, J G, Jardine, dan VM., Matta. 1998. Orange Juice Concentration
(Citrus Sinensis) By Reverse Osmosis. (Online).
(http://www.aseanfood.info/articles/11018496.pdf), diakses 5 Juni 2013.
Yudhistira, Arief. 2012. Manfaat Buah Bogem Mangrove (Sonneratia
Caseolaris) Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Wilayah
Mangrove Di Kelurahan Wonorejo Kecamatan Rungkut Kota Surabaya.
(Skripsi). Jurusan Pendidikan Geografi. Fakultas Ilmu Sosial. UNESA.
Surabaya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Pr oposal Penelitian
“Pemekatan J us Buah Mangr ove J enis Pedada Mer ah (Sonneratia
Caseolaris) Dengan Membr an Rever se Osmosis “
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
APPENDIX
a. Menghitung luas permukaan membrane.
Diketahui : diameter membrane = 5 cm
Jari-jari membrane = 2,5 cm
A = 3,14 x r2 = 3,14 x (2,5)2 = 19,6 cm2 = 0,00196 m2
b. Menghitung fluks
Diketahui : Volume permeat (V) = 730 mL = 0,73 L
Luas Permukaan Membran (A) = 0,00196 m2
Waktu Operasi (t) = 4 menit = 0,066667 jam.
Fluks (J) = = 5574,545 L/m2.jam
c. Menghitung % rejeksi
R = 1 -
x 100%
Diketahui : Cp (konsentrasi pada permeat) pada waktu 4 menit dan
tekanan 1,0 Bar = 0,4050
Cf (konsentrasi pada feed) = 0,6041
% Rejeksi =
1 -
x 100% = 32, 95812 %
d. Menghitung tingkat pemekatan
Tingkat Pemekatan = x 100 % = 61,609 %
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :