i
PENERAPAN PENDIDIKAN KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU DALAM MERAWAT ANAK DENGAN DIARE
DI BANGSAL MELATI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan
ALFI KURNIAWATI A01401853
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal karya tulis ilmiah ini dengan judul “Penerapan Pendidikan Kesehatan untuk Meningkatkan Pengetahuan Ibu dalam Merawat Anak dengan Diare di Bangsal Melati RSUD Dr. Soedirman kebumen ”.
Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah adalah sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan.
Penyelesaian penulis karya tulis ilmiah ini penulis banyak mendapatkan bantuan baik materil maupun moril dari berbagai pihak, untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Orang tua, Keluarga tercinta, bapak dan ibu tersayang, yang telah memberikan doa serta dukungan dalam penyusunan proposal karya tulis ilmiah ini.
2. Ibu Herniyatun, M. Kep. Sp. Mat selaku ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.
3. Ibu Nurlaila, S. Kep. Ns M. Kep selaku ketua prodi D III Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong dan selaku pembimbing proposal karya tulis ilmiah yang telah memberikan bimbingan dan saran yang membangun untuk penulis.
4. Ibu Diah Astutiningrum, M. Kep selaku Pembimbing Akademik.
5. Seluruh dosen dan staf karyawan Prodi DIII Keperawatan yang telah membantu kelancaran proses penulisan proposal karya tulis ilmiah.
6. Teman-teman seperjuangan Kelas A Program Studi D III Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong yang senantiasa selalu memberikan semangat satu sama lain dalam dalam penyusunan proposal karya tulis ilmiah ini.
vi
pada waktu yang akan datang. Harapan penulis semoga proposal karya tulis ilmiah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis maupun bagi pembaca pada umumnya.
Gombong, 28 Juli 2017
vii PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG KTI, JULI 2017
Alfi kurniawati1 Nurlaila2
ABSTRAK
PENERAPAN PENDIDIKAN KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU DALAM MERAWAT ANAK DENGAN DIARE
DIBANGSAL MELATI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN
Latar Belakang : Penyakit diare merupakan penyakit terbanyak, apabila penyakit tersebut tidak segera mendapat penanganan dengan cepat dan tepat maka dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi yang berujung kematian. Untuk itu perlu melaksanakan pendidikan kesehatan tentang Prognosis penyakit diare pada anak. pendidikan kesehatan merupakan proses yang direncanakan dengan sadar untuk menciptakan peluang bagi individu-individu untuk senantiasa belajar memperbaiki kesadaran (literacy) serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya (life skills) demi kepentingan kesehatannya.
Tujuan : Menggambarkan pengetahuan keluarga sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan terkait dengan penyakit diare di RSUD Dr. Soedirman kebumen.
Metode : Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan studi kasus. Subyeknya adalah anak dengan diagnosis diare ,ibu yang mengasuh anak dirumah serta ibu yang bersedia menjadi responden. Data dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif dan interpretatif dalam bentuk narasi ditunjang dengan analisis secara kuantitatif berupa tabel distribusi frekuensi.
Hasil : Pengetahuan ibu sebelum dilakukan pendidikan kesehatan tentang diare termasuk dalam kategori cukup yaitu 39 (65%), dan Pengetahuan ibu sesudah dilakukan pendidikan kesehatan tentang diare termasuk dalam kategori baik yaitu 54 (90%).
Kesimpulan : Studi kasus ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan tentang diare sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan.
Kata kunci : diare, pengetahuan, pendidikan kesehatan.
viii DIII Program of Nursing Department
Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong Scientific Paper, July 2017
Alfi Kurniawati1, Nurlaila2
ABSTRACT
THE APPLICATION OF HEALTH EDUCATION TO IMPROVE MOTHER’S KNOWLEDGE IN CARING FOR CHILDREN WITH
DIARRHEA IN Dr. SOEDARMAN OF KEBUMEN
Background: Diarrhea is the biggest disease. If this is not immediately and accurately handled, it may lead dehydration that causes death. It is necessary to give health education about the prognosis of diarrheal disease of children. Health education is consciously planned process to create opportunities for individuals to constantly learn to improve awareness, knowledge, and skill for the sake of their health.
Objective: Describing family knowledge before and after being given health education about diarrhea disease in Dr. Soedirman hospital of Kebumen.
Method: This study is an analytical descriptive with case study approach. The subject is a child with diarrhea diagnosis, the mother caring for the child at home and a mother who is willing to be a respondent. Data were analyzed by quantitatif descriptive and interpretative analysis technique in the form of narration supported by quantitative analysis in the form of frequency distribution table. Result: After having health education, there is an increase of mother’s knowledge
– from 39 (65%) to be 54 (90%) and in good category.
Conclusion: This case study shows that there is a significant knowledge about diarrhea before and after having health education.
Keyword: Diarrhea, knowledge, health education.
1) Student of Diploma III Program of Nursing Dept
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN ORISINALITAS ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 2
C. Tujuan... 2
D. Manfaat... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asuhan keperawatan pada anak dengan diare ... 4
B. Proses keperawatan ... 10
C. Pendidikan kesehatan ... 15
D. Pengetahuan ... 18
E. Kerangka konsep ... 23
BAB III METODE STUDI KASUS A. Desain Studi Kasus ... 24
B. Subyek Studi Kasus ... 24
C. Fokus Studi Kasus... 24
D. Definisi Operasional ... 25
E. Instrumen Studi Kasus ... 27
F. Metode Pengumpulan Data ... 28
x
H. Analisis Data dan Penyajian Data ... 28 I. Etika Studi Kasus ... 29 BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Studi kasus... 31 B. Pembahasan ... 32 C. Keterbatasan studi kasus ... 39 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 40 B. Saran ... 40
xi DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kerangka konsep ... 23
Tabel 3.1 SOP pendidikan kesehatan ... 25
Tabel 3.2 Kategori penilaian pengetahuan ... 27
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Kuesioner pendidikan kesehatan ...
1 BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Penyakit diare merupakan suatu masalah yang mendunia. Penyakit tersebut jauh lebih banyak terdapat di negara berkembang dari pada di daerah maju. Diantara banyak bentuk penyakit diare yang di hadapi oleh anak-anak berusia 5 tahun (khususnya yang rentan), efek kesehatan yang dapat dengan mudah diajukan pertama yang berhubungan dengan angka kematian akibat diare dan mordibiditas. Diare secara alami sering terjadi berulang kali dengan interval tidak tertentu sehubungan dengan wabah penyakit ( WHO, 2009).
Menurut data WHO (2009) Diare adalah penyebab kematian kedua pada anak dibawah lima tahun. angka kematian balita Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan Negara anggota ASEAN, yakni 3,4 kali lebih tinggi dari Malaysia, selanjutnya 1,3 kali lebih tinggi dari Filipina.
Diare termasuk masalah eliminasi yang dapat mengakibatkan balita meninggal dunia. penyebab diare yaitu, factor infeksi, factor malabsorsi, factor amakanan dan factor psikologis. Dampak dari diare dapat mengakibatkan dehidrasi (ringan, sedang, berat), rejatan hipovolemik,hypokalemia serta dapat menimbulkan kematian (Ngastiyah, 2007).
2
2
penting dilakukan adalah mengetahui faktor resiko dalam kejadian diare pada anak, diharapkan dapat mencegah terjadinya komplikasi akibat kehilangan cairan pada anak sehingga kematian pada anak akibat diare dapat dihindari (Ngastiyah, 2007).
Berdasarkan data diatas penyakit diare merupakan penyakit terbesar. Apabila penyakit tersebut tidak mendapat penanganan dengan cepat dan tepat maka dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi yang berujung pada kematian Dengan memperhatikan dampak yang di timbulkanya dari penyakit diare tersebut, maka menjadi ketertarikan penulis untuk mencoba mendokumentasikan pemberian
asuhan keperawatan ke dalam karya tulis ilmiah yang berjudul “Penerapan Penkes untuk meningkatkan pengetahuan orang tua dalam Merawat anak dengan diare diRumah sakit”.
B.Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan keperawatan dengan pemberian pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan ibu dalam merawat anak dengan diare dirumah sakit?
C.Tujuan
1. Tujuan umum
Menggambarkan penerapan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan ibu dalam merawat anak dengan diare dirumah sakit.
2. Tujuan Khusus
a. Menggambarkan pengetahuan keluarga sebelum diberikan pendidikan kesehatan terkait dengan penyakit diare.
b. Menggambarkan pengetahuan keluarga sesudah diberikan pendidikan kesehatan terkait dengan penyakit diare.
D.Manfaat Penulisan
1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
3
3 2. Profesi Keperawatan
Dapat digunakan sebagai informasi bagi institusi pendidikan dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan datang.
3. Penulis
Dapat memperoleh pengalaman dalam memberikan asuhan keperawatan serta mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama pendidikan khususnya pada anak dengan Diare.
4. Masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Abraham M. Rudolph dan Julien I.E.Hoffman,(2007). Buku Ajar Pediatri Rudolph. Jakarta: EGC.
Adisasmito,W. (2007). Faktor Resiko Diare Pada Bayi dan Balita di Indonesia. Makara kesehatan, 11, 1-10.
Arikunto, suharsimi. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Assiddiqi , M.H. (2010). Tingkat pengetahuan ibu terhadap penanganan diare pada balita dikelurahan padang bulan kecamatan medan baru. Jurnal keperawatan Indonesia, volume 15, No. 3, November 2012; hal 165-170.
Departemen Kesehatan RI. (2011). Buku Saku Petugas Kesehatan Lintas Diare. Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Jakarta.
Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung. (2013). Situasi Epidemiologi Kasus Diare di Kota Bandar Lampung Tahun 2013 (s.d Juli). Bidang Bina P2PL. Bandar Lampung.
Hanafiah, J.Amri amir. (2009). Etika kedokteran dan hukum/ kesehatan. Jakarta: EGC. Handayani, dkk. (2008) Asuhan keperawatan pada klien pada gangguan system
Hematologi.Jakarta: Salembe Merdeka.
Hartono, Budiman,salim darminto. (2011). Modul blok 1 who Am i? Bioetika, Humaiora dan profesionalisme dalam profesi dokter. Jakarta: UKRIDA.
Hasanah, Neisa. (2010). Hubungan Kondisi Sanitasi dan Higiene Penjamah Dengan Kualitas Bakteriologis Pada Peralatan Makan Di Kantin Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang. undergraduate thesis, Diponegoro University.
Irawati, E & Wahyuni. (2011). Gambaran Karakteristik Keluarga Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Tatanann Rumah Tangga di Desa Karangasem Wilayah Kerja Puskesmas Taman II Sragen. Jurnal Gaster, vol 8, No 2, Agustus (741- 749).
Ivone. (2009). Gambaran Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Insiden Diare pada Balita di RSU Saraswati Cikampek Periode bulan juli 2008. Jurnal kedokteran Maranatha, 9 (1). Pp. 54-58.
Muhammadi. (2009). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Pencegahan Penyakit Diare pada Balita diDesa Tumbang Manjul Kecamatan Seruyan Hulu Kabupaten Seruyan Kalimantan Tengah. Jurnal keperawatan Indonesia, volume 15, No. 3, November 2012; hal 165-170.
Ngastiyah. (2007). Perawatan anak sakit. Jakarta: EGC
North American Nursing Diagnosis Association (NANDA). (2010). Diagnosis keperawatan 2009- 2011. Jakarta: ECG.
Notoatmodjo. (2007). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineke Cipta.
Notoatmojo. (2012). Promosi kesehatan dan perilkau kesehatan. Jakarta: Rineka cipta. Nugroho, Taufan. (2011). Asuhan Keperawatan Maternitas Anak, Bedah, penyakit
dalam.Yogyakarta: Nuha Medika.
Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu keperawatan.
Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan.edisi 3. Jakarta : Salemba Medika. Nursalim. (2011). Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.. Pranowo. (2009). Efektifitas pendidikan kesehatan tentang diare pada balita di Desa
Pucangan wilayah kerja puskesmas kartasura kabupaten Sukaharjo. Jurnal keperawatan Indonesia, volume 15, No. 3, November 2012; hal 165-170.
Putra D.S., (2008). Diare Akut Pada Anak. Available from: http://www.dr-rocky.com/layout-artikel-kesehatan/42-diare-akut-pada-anak [Accessed 17 April 2010]
Riyanto. (2013). Pengetahuan dan sikap dalam penelitian. Jakarta: salemba medika. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). Bandung: Alfabeta.
Suraatmaja, S. (2007). Kapita Selekta Gastroenterologi Anak. Jakarta. Suratun, Lusianah. (2010). Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
Gastrointestinal. Jakarta: Trans Info Media. Sutarni, Sri. (2008). Bahasa Indonesia. Jakarta: EGC.
Warman. (2008). Hubungan factor lingkungan, social ekonomi dan pengetahuan ibu dengan kejadian diare akut pada balita di kelurahan pekan Arba kecamatan Tembilahan kabupaten indragiri hilir (skripsi, kedokteran universitas Riau). Jurnal keperawatan Indonesia, volume 15, No. 3, November 2012; hal 165-170.
Wiku, Adisasmito. (2007). Faktor Resiko Diare pada bayi dan Balita di Indonesia: Systemic Review Penelitian Akademik Bidang Kesehatan Masyarakat. Makara, Kesehatan, Vol. 11,no 1. 1-10.
Wilkinson, Judith M. (2012). Buku Saku: Diagnosis Keperawatan. Edisi 9. Jakarta: EGC.
Wong, Donna L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC
Wong, Donna L. (2009). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC. Wulandari. (2012). Penanganan Diare di Rumah Tangga Merupakan Upaya Menekan
Angka Kesakitan Diare pada Balita (Jurnal). Universitas Negeri Gorontalo. Yurika, D. (2009). Efektifitas Pendidikan Kesehatan dalam Meningkatkan Pengetahuan,
Sikap dan Keterampilan Ibu dalam Pemantauan Perekembangan Balita. Jurnal keperawatan Indonesia, volume 15, No. 3, November 2012; hal 165-170.
Lampiran 1
KUESIONER
HUBUNGAN PENGETAHUAN DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU
DALAM MERAWAT ANAK DENGAN DIARE DIRUMAH SAKIT
A. Identitas Responden (diisi oleh peneliti)
Nama responden :
1. Suatu kondisi dimana seseorang buang air besar 3 kali atau lebih dalam satu hari dan tinja atau feses yang keluar berupa cairan encer atau lender disebut? a. Muntah
b. Mencret
c. Muntah dan mencret d. Diare
2. Diare yang terjadi sampai 7 hari dinamakan diare ? a. Diare akut
b. Diare kronis c. muntaber d. Lain-lain
3. Berapa kali buang air besar dalam sehari hingga disebut sebagai penderita diare?
a. 1-3 kali
b. Lebih dari 3 kali dan tinjanya encer c. Berapa kalipun asalkan tinjanya padat d. Tidak tahu
4. Apa saja penyebab diare? a. Kuman Penyakit b. Infeksi bakteri
5. Bagaimanakah jalur Penularan diare ? a. Air
b. udara
c. Makanan dan minuman d. Susu sapi
6. Bagaimana cara mencegah diare?
a. Selalu menjaga kebersihan makanan dan minuman b. Tidak mencuci tangan sebelum makan
c. Tidak mencuci tangan setelah buang air besar d. Memasak air minum setengah matang
7. Apa yang pertama kali harus diberikan kepada penderita diare? a. Oralit / pengganti oralit ( larutan gula-garam, air tajin ) b. Obat anti diare
c. Air minum biasa d. Air hangat
8. Siapakah yang rentan terkena diare? a. Anak- anak
b. Remaja c. Dewasa d. Lansis
9. Penularan diare pada anak-anak biasanya melalui ? a. makanan
b. lalat
c. tidak mencuci tangan sebelum makan d. semua benar
10.Mengapa anak-anak rentan terkena diare? a. Daya tahan tubuhnya masih rendah b. Factor lingkungan
c. Factor usia d. Sering bermain
b. Penderita akan kehilangan cairan tubuh c. Penderita tersebut menjadi lesu dan lemas d. Semua benar
12.Selain memberi oralit, apa yang dilakukan terhadap penderita diare? a. Ke pengobatan alternative
b. Ke petugas diposyandu c. Kepuskesmas/rumah sakit d. Mengobati sendiri dirumah
13.Sebutkan cara untuk mencegah diare ? a. Mencuci tangan
b. Berikan ASI ekslusif minimal 6 bulan c. Imunisasi campak
d. Semua benar
14.Menurut anda apakah diare termasuk penyakit berbahaya ? a. Ya
b. Tidak c. Tidak tahu d. Lain-lain
15.Jelaskan dan sebutkan komplikasi diare pada anak ? a. dehidrasi (kekurangan cairan)
b. merasa haus c. demam
d. muntah-muntah
16. Salah satu ciri- ciri dehidrasi ringan adalah ? a. rewel
b. mata cekung c. merasa haus d. semua benar
17. Anak yang tidak sadar (letargis) termasuk dalam dehidrasi ? a. dehidrasi ringan
d. tanpa dehidrasi
18. Salah satu tanda dehidrasi berat adalah ? a. Tidak sadar (letargis)
b. Muntah-muntah c. rewel
d. cubitan kulit kembali lambat
19.Pengelompokkan tingkat dehidrasi anak dengan Diare ? a. Dehidrasi ringan
b. Dehidrasi berat
c. Dehidrasi tanpa dehidrasi
d. Dehidrasi ringan, berat dan tanpa dehidrasi 20.Kapan anak dengan diare dibawa ke dokter ?
a. Muntah-muntah dan BAB lebih 3x dan tinjanya encer b. BAB 1x sehari
c. Rewel
Lampiran 2
Tujuan Sebagai acuan dalam pemberian penyuluhan secara individu/ keluarga
Kebijakan 1. Pasien baru
2. Komunikasi efektif menggunakan bahasa sederhana (mudah diterima orang lain) dan menjaga kesopanan
Petugas Perawat
Peralatan 1. Lembar balik 2. Lefleat 3. Kuesioner Prosedur
pelaksanaan
A. Tahap pra Ineraksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
nama,tempat tinggal, bulan dan tahun lahir pasien (sambil melihat gelang pasien)
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga
4. Menanyakan kesediaan klien/ keluarga sebelum kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
1.Membaca tasmiayah
2.Memberikan privasi klien dengan menutup Korden
3.Menanyakan keluhan utama yang dirasakan 4.Memberikan materi tentang pengertian diare,
Etiologi diare, manifestasi diare, bahay diare, pencegahan diare, penatalaksanaan diare serta komplikasi diare
5. Mengadakan evaluasi 6.Memberikan umpan balik
7.Menyusun perencanaan lanjutan D. Tahap terminasi
1. Melakukan evaluasi
2. Membaca tahmid dan berpamitan pada klien 3. Dokumentasi tiap langkah kegiatan dalam
SAP ( SATUAN ACARA PENYULUHAN)
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan keluarga memahami tentang penyakit Diare 2. Tujuan Instruksional khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga mampu : a. Menyebutkan pengertian penyakit diare
b. Menyebutkan klasifikasi (pembagian) penyakit diare c. Menyebutkan penyebab diare
d. Menyebutkan tanda dan gejala diare e. Menjelaskan penanganan diare f. Menyebutkan komplikasi diare g. Menjelaskan pencegahan diare 3. Materi
Terlampir 4. Metode
Ceramah dan Tanya jawab 5. Media
6. Susunan Kegiatan penyuluhan
Waktu kegiatan Kegiatan perawat Kegiatan peserta
Pembukaan (5 menit)
a. Memperkenalkan diri b. Mengadakan kontrak waktu c. Menjelaskan tujuan
penyuluhan
d. Menyampaikan pokok- pokok materi yang akan dijelaskan
- Memperhatikan dan mendengarkan
Penyampaian materi (20 menit)
o Menjelaskan materi Meliputi :
1. Pengertian penyakit diare
2. Klasifikasi penyakit diare
3. Peenyebab diare 4. Tanda dan gejala diare 5. Penanganan diare 6. Komplikasi diare
7. Pencegahan penyakit diare
o Diskusi dan Tanya jawab
- Memperhatikan
1. Melakukan evaluasi dengan menanyakan kembali materi-materi yang disampaikan
2. Menyampaikan kesimpulan 3. Mengadakan kontrak waktu
yang akan datang 4. Mengucapkan salam
7. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur : Kesiapan materi
Kesiapan waktu dan tempat
Ksiapan media meliputi ; lefleat, lembar baik dan kuesioner. b. Evaluasi proses
Pada saat penyuluhan peserta aktif mengikuti kegiatan penyuluhan c. Hasil Evaluasi
Materi penyuluhan Diare
1. Pengertisn diare
Diare adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal (lebih dari 3x sehari) dan konsistensi feses cair.
2. Klasifikasi diare
Menurut donna L. Wong (2008), diare dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu : a. Diare akut
Diare akut adalah keadaan peningkatan dan perubahan tiba-tiba frekuensi defekasi yang sering disebabkan oleh agen infeksius dalam tractus GI.
Diare akut biasanya sembuh sendiri dan lamanya sakit lebih dari 14 hari b. Diare kronis
Diare kronis adalah keadaan meningkatnya frekuensi defekasi dan kandungan air dalam feses dengan lamanya sakit lebih dari 14 hari
3. Penyebab diare
Factor penyebab terjadinya diare, adalah sebagai berikut : a. Factor infeksi
1) Infeksi enteral .infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada anak, meliputi:
a) Infeksi bakteri (vibrio, E.coli, salmonella, shidiarella, campylobacter, Yersinia, aeromonas, dsb)
b) Infeksi virus : enterovirus ( virus ECHO, coxsack, poliomyelitis) adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll.)
c) Infeksi parasite : cacing ( Ascaris, trichirus, oxyris, strongylideus), protozoa ( entamoeba histolitica, giardia lamblia, trichomonas hominis)
2) Infeksi parenteral
Merupakan infeksi diluar system pencernaan yang dapat menimbulkan diare seperti : otitis media akut, tonsillitis, bronkopneumonia, dan sebagainya.
dinding usus halus hipersekresi air elektrolit ( isi rongga usus) meningkat diare .
b. Factor malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltose dan sukrosa), monosaakarida ( intoleransi gluukosa, fruktosa, dan galaktosa ).intoleransi laktosa merupakan penyebab diare yang terpenting pada bayi dan anak. Disamping itu dapat pula terjadi malabsorbsi lemak dan protein.
4. Tanda dan gejala diare
a. BAB encer lebih dari 3x atau anak sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer
b. Muntah- muntah c. Demam
d. Nyeri abdomen e. Badan terasa lemah
f. Anak gelisah/ cengeng, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang g. Warna tinja berubah menjadi kehijau hijauan karena bercampur empedu
h. Daerah sekitar anus kemerahan atau licet karena seringnya defekasi dan tinja menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat
i. Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas ( elastis kulit menurun),mukosa kering,bibir kering, mata cekung
j. Perubahan tanda- tanda vital
k. Diuresis berkurang ( oliguria asampai anuria) 5. Penanganan diare
a. Mengganti cairan tubuh yang hilang melalui tinja dan muntah dengan oralit. Cairan oralit diberikan sedikit demii sedikit dengan sendok, dengan frekuensi sesering mungkin. Oralit sudah dilengkapi dengan elektrolilt sehingga dapat mengganti elektrolit yang ikut hilang bersama cairan.
Minum orallit caranya :
1) Siapkan 1 gelas air matang ± 200 ml
Umur Setiap mencret Dalam waktu 4jam < 1 tahun ½ gelas air matang 400 ml (2 bungkus)
1-4 tahun 1 gelas air matang 600- 800 ml (3-4 bungkus) 5-12 tahun 1 ½ gelas air matang 800-1000ml (4-5 bungkus) Dewasa 3 gelas air matang 1200- 2000 ml (6 bungkus)
b. Berikan zinc selama 10- 14 hari. Zinc berfungsi untuk memzerbaiki epitel usus supaya tidak sering diare. Caranya zinc dilarutkan dalam 1 sendok air. Pemberian zinc untuk anak <6 bulan ½ tablet dan >6 bulan 1 tablet.
c. Pemberian ASI atau makanan pendamping ASI ataupun makanan pendamping Asi tetap diberikan agar anak tidak kekurangan gizi. Pemberian susu formula yang mengandung laktosa rendah dan asam lemak tidak jenuh, misalnya bebelac FL, Nutrilion FL, LLM, almiron atau sejenis lainnya.
d. Segera ke fasilitas kesehatan, jika kondisi tidak membaik dalam 3 hari atau buang air besar cair bertambah sering, muntah berulang-ulang, makan atau minum seidikit, demam serta tinja berdarah, sehingga bisa mendapatkan obat antibiotic dari dokter. e. Pemberian obat anti diare sebaiknya jangan karena dapat berisiko dapat menimbulkan
efek samping yang cukup berbahaya, seperti mual, muntah bahkan yang cukup berat timbul ileus paralitik.
6. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi diare adalah sbb:
a. Syok hipovolemik yang terdekompensasi ( hipotensi, asidosis metabolic, perfusi sistemik buruk)
b. Dehidrasi
Komplikasi pada penderita diare diakibatkan karena dehidrasi, antara lain 1) Hypernatremia
Sering terjadi pada bayibaru lahir sampai umur 1 tahun ( khusunya bayi berumur < 6 bulan). Biasanya terjadi pada diare yang disertai muntah dengan intake cairan atau makanan kurang
Dapat terjadi pada penderita diare minum cairan yang sedikit/ tidak mengandung Naa. Penderita gizi buruk mempunyai kecenderungan mengalami hiponatremia.
3)Demam
Demam sering terjadi pada infeksi shigella disentriae dan Rotavirus. Pada umumnya demam akan timbul jika penyebab diare mengadakan invasi kedalam sel epitel, demam juga terjadi karena dehidraasi
4)Hypokalemia ( srerum K<3.0 mMol/L )
Jika penggantian k selama dehidrasi tidak cukup, akan terjadi kekurangan penggantian K yang ditandai dengan kelemahan pada tungkai, ileus, kerusakan ginjal, aritmia jantung.
5) Muntah
Muntah dapat disebabkan oleh dehidrasi, iritasi usus atau gastritis karena infeksi, ileus ynag menyebabkan gangguan fungsi usus atau mual yang berhubungan dengan infeksi sistemik. Muntah dapat juga disebabkan karena pemberian cairan oral terlalu cepat.
6)GGA
mungkin terjadi pada penderita diare dengan dhidrasi berat dan syok.Di diagnosis sebagai GGA bila pengeluaran urine belum terjadi dalam waktu 12 jam setelah hidrasi cukup.
f. Pencegahan diare
Diare mudah dicegah antara lain:
a. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar yang setelah buang air besar, sebelum dan sesudah menyiapkan makanan atau minuman
b. Minum air sehat, atau air yangn telah diolah, antara lain dengan cara merebus sampai mendidih ±10- 15 menit
d. Mencuci makanan atau sayuran sebelum dimasak menggunakan air mengalir
e. Mencuci botol susu dan tempat makan anak dengan menggunakan air mengalir lalu rendam dengan air panas ±5 menit baru digunakan lagi
f. Menjaga kebersihan diri
`DIARE (MENCRET) PADA ANAK
PRODI DIII KEPERAWATAN
1.PENGERTIAN
Macam- macam Diare ??
2. klasifikasi diare
Menurut donna L. Wong (2008), diare dapat diklasifikasikan menjadi dua
yaitu :
a. Diare akut
Diare akut adalah keadaan peningkatan dan perubahan tiba-tiba frekuensi
defekasi yang sering disebabkan oleh agen infeksius dalam tractus GI.Diare
akut biasanya sembuh sendiri dan lamanya sakit lebih dari 14 hari
b. Diare kronis
Diare kronis adalah keadaan meningkatnya frekuensi defekasi dan
Apa Penyebab dari diare ??
a. Tidak mencuci tangan
d. Alergi makanan
b. makanan terkena kuman
e. lactose ( kandungan zat gula) pada
susu
c.gangguan kecemasan pada anak
3.Penyebab diare
Factor penyebab terjadinya diare, adalah sebagai berikut :
a. infeksi bakteri yang juga bisa menyebabkan keracunan
makanan(campylobacter, clostridum difficile, Escherichia coli,
salmonella, dan shigella.
b. infeksi virus ( rotavirus dan norovirus).
c. radang usus buntu
d. alergi makanan
e. Masalah psikologis ( misalnya gangguan kecemasan)
f. intoleransi fruktosa ( pemanis alami pada madu dan buah-buahan )
Tanda dan gejala Diare ??
a. BAB encer lebih dari 3x c. nyeri perut
4.
Tanda dan gejala diare
a. BAB encer lebih dari 3x atau anak sering buang air besar dengan konsistensi tinja
cair atau encer
b. Muntah- muntah
c. Demam
d. Nyeri perut
e. Badan terasa lemah
f. Anak gelisah/ cengeng, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang
g. Warna tinja berubah menjadi kehijau hijauan karena bercampur empedu
h. Daerah sekitar anus kemerahan atau licet karena seringnya defekasi
i. Ada tanda dan gejala dehidrasi :
turgor kulit jelas ( elastis kulit menurun), mukosa kering, bibir kering,mata cekung
j. Perubahan tanda- tanda vital
Penanganan diare ???
Pemberian oralit
pemberian zinc
Satu bungkus oralit dimasukkan kedalam satu gelas air matang ( 200cc ) a. untuk anak <6bln ½ tablet
- Anak <1 tahun (50-100cc/ ½ gelas) cairan orolit setiap kali BAB) b. untuk anak >6bulan 1 tablet
- Anak >1tahun (100-200cc/ 1 gelas) cairan oralit setiap kali BAB)
- Anak 5- 12 tahun (200- 250 cc/ 1 ½ gelas) cairan oralit setiap kali BAB)
5
. Penanganan diare
a. Mengganti cairan tubuh yang hilang melalui tinja dan muntah dengan oralit. Cairan oralit diberikan sedikit
demi sedikit dengan sendok, dengan frekuensi sesering mungkin. Oralit sudah dilengkapi dengan elektrolilt
sehingga dapat mengganti elektrolit yang ikut hilang bersama cairan.
Minum orallit caranya :
1) Siapkan 1 gelas air matang ± 200 ml
2) Kemudian masukkan 1 bungkus bubuk oralit
3) Aduk sampai larut benar
b. Berikan zinc selama 10- 14 hari. Zinc berfungsi untuk memzerbaiki epitel usus supaya tidak sering diare.
Caranya zinc dilarutkan dalam 1 sendok air. Pemberian zinc untuk anak <6 bulan ½ tablet dan >6 bulan 1 tablet.
c. Pemberian ASI atau makanan pendamping ASI ataupun makanan pendamping Asi tetap diberikan agar anak
tidak kekurangan gizi. Pemberian susu formula yang mengandung laktosa rendah dan asam lemak tidak jenuh,
misalnya bebelac FL, Nutrilion FL, LLM, almiron atau sejenis lainnya.
d. Segera ke fasilitas kesehatan, jika kondisi tidak membaik dalam 3 hari atau buang air besar cair bertambah
sering, muntah berulang-ulang, makan atau minum seidikit, demam serta tinja berdarah, sehingga bisa
mendapatkan obat antibiotic dari dokter.
6.
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi diare adalah sbb:
a.
Syok hipovolemik yang terdekompensasi ( hipotensi, asidosis metabolic, perfusi sistemik buruk)
b. Dehidrasi
Komplikasi pada penderita diare diakibatkan karena dehidrasi,
1. Demam
. Pada umumnya demam akan timbul jika penyebab diare mengadakan invasi kedalam sel epitel,
2. Muntah
Muntah dapat disebabkan oleh dehidrasi, iritasi usus atau gastritis karena infeksi, ileus
yang menyebabkan gangguan fungsi usus atau mual yang berhubungan dengan infeksi
sistemik. Muntah dapat juga disebabkan karena pemberian cairan oral terlalu cepat.
3. GGA
mungkin terjadi pada penderita diare dengan dehidrasi berat dan syok. Di diagnosis sebagai GGA
Pencegahan ???
a.Mencuci tangan pakai sabun dengan benar
b.
Minum air sehat,
7. Pencegahan diare
Diare mudah dicegah antara lain:
a. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar yang setelah buang air besar, sebelum dan
sesudah menyiapkan makanan atau minuman
b. Minum air sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara merebus sampai mendidih
±10- 15 menit
c. Buang air besar atau kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan jamban dengan tangki septik
d. Mencuci makanan atau sayuran sebelum dimasak menggunakan air mengalir
e. Mencuci botol susu dan tempat makan anak dengan menggunakan air mengalir lalu rendam
dengan air panas
±5 menit baru digunakan lagi
f. Menjaga kebersihan diri
g. Menjaga kebersihan lingkungan rumah, saluran air, pengelolaan sampah yang baik yaitu
sampah dibuang pada tempatnya dan tempat sampah selalu ditutup agar makanan tidak
DIARE
Diare adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal (lebih dari 3x sehari) dan konsistensi feses cair. 2.klasifikasi diare
2. Macam– macam diare : 1. Diare akut
Diare akut adalah keadaan peningkatan dan perubahan tiba-tiba frekuensi defekasi
yang sering disebabkan oleh agen infeksius dalam tractus GI.Diare akut biasanya sembuh sendiri dan lamanya sakit lebih dari 14 hari 2. Diare kronis
Diare kronis adalah keadaan mening-katnya frekuensi defekasi dan kandungan air dalam feses dengan lamanya sakit lebih dari
Gangguan kecemasan pada anak
Lactose (kandungan
4. Tanda dan gejala diare
a.BAB encer lebih dari 3x atau anak sering buang air besar dengan konsistensi tinja mungkin meningkat, nafsu makan berku-ran
g. Warna tinja berubah menjadi kehijau hi-jauan karena bercampur empedu
6. Pencegahan diare
Diare mudah dicegah antara lain:
a) Mencuci tangan pakai sabun dengan
benar setelah buang air besar, sebelum dan sesudah menyiapkan makanan atau minuman
b) Minum air sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara merebus sampai mendidih ±10- 15 meniT
c) Buang air besar atau kecil pada tempat-nya, sebaiknya menggunakan jamban dengan tangki septik
d) Mencuci makanan atau sayuran sebe-lum dimasak menggunakan air mengalir
e)
Mencuci botol susu dan tempat makananak dengan menggunakan air mengalir lalu rendam
dengan air panas ±5
menit baru digunakan lagi
f) Menjaga kebersihan diri
5. Penanganan diareA) Mengganti cairan tubuh yang hilang melalui tinja dan muntah dengan oralit.
Minum oralit caranya :
Satu bungkus oralit dimasukkan kedalam satu gelas air matang ( 200cc )
a. Anak <1 tahun (50-100cc/ ½ gelas) cairan
orolit setiap kali BAB)
b. Anak >1tahun (100-200cc/ 1 gelas) cairan
oralit setiap kali BAB)
c. Anak 5- 12 tahun (200- 250 cc/ 1 ½ gelas)
cairan oralit setiap kali BAB)
d. Dewasa (600 cc/3gelas ) cairan oralit setiap kali BAB
B) Berikan zinc selama 10- 14 hari. Zinc berfungsi
untuk memzerbaiki epitel usus supaya tidak sering diare. Caranya zinc dilarutkan dalam 1 sendok air. Pemberian zinc untuk anak <6 bulan ½ tablet dan >6 bulan 1 tablet.