1. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis
Pemahaman menurut Bloom (Ahmad, 2013) diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pengertian konsep menurut Rosser (Wilis, 2006) yaitu suatu abstraksi yang mewakili suatu kelas objek, kajadian, kegiatan, atau hubungan yang mempunyai atribut yang sama. Pengertian konsep menurut Wardhani (2008) yaitu ide (abstrak) yang dapat digunakan atau memungkinkan seseorang untuk mengelompokkan/ menggolongkan suatu objek. Menurut Heruman (2007), pemahaman konsep yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep, yang bertujuan agar siswa lebih memahami konsep matematika. Pemahaman konsep menurut Wardhani (2008) adalah menjelaskan keterkaitan antar konsep dan pengaplikasian konsep atau algoritma, secara luwes, dan tepat dalam memecahkan masalah.
mengaplikasikan dan menyimpulkan suatu konsep matematika secara luwes dan tepat.
Indikator pemahaman konsep menurut depdiknas Nomor 506/ C/ Kep/ PP/ 2004 (Wardhani, 2008) antara lain: menyatakan ulang sebuah konsep, mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya), memberikan contoh dan non-contoh dari konsep, menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep, menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu, mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.
Menurut Permendikbud Nomor 59 Tahun 2014 indikator pemahaman konsep matematis siswa antara lain: menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari, mengklasifikasikan objek–objek berdasarkan dipenuhi tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut, mengidentifikasi sifat–sifat operasi atau konsep, menerapkan konsep secara logis, memberikan contoh atau bukan contoh, menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematis (tabel, grafik, diagram, gambar, sketsa, model matematika, atau cara lainnya), mengaitkan berbagai konsep dalam matematika maupun diluar matematika, mengembangkan syarat perlu dan atau syarat cukup suatu konsep.
a. Menyatakan ulang sebuah konsep.
Menyatakan ulang sebuah konsep adalah kemampuan mengungkapkan kembali informasi pada materi yang telah di pelajari.
b. Mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya).
Mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya) adalah mengelompokkan suatu objek menurut jenisnya berdasarkan sifat-sifat yang terdapat dalam materi.
c. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis adalah kemampuan memaparkan konsep secara berurutan yang bersifat matematis.
d. Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu.
Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu adalah kemampuan siswa menyelesaikan soal dengan tepat sesuai dengan prosedur.
2. Olahraga
a. Definisi Olahraga
tradisional. Menurut Harjanto dan Setyawan aktivitas fisik (physical activity), latihan fisik (physical exercise) dan pelatihan fisik (physical training) mempunyai pengertian berbeda. Aktivitas fisik adalah semua bentuk gerakan otot, latihan fisik adalah aktivitas fisik yang spesifik dan pelatihan fisik adalah latihan yang dilakukan secara berulang (Sumartiningsih, 2011).
membaca dan menulis, peningkatan konsentrasi, juga mengurangi perilaku suka mengganggu (Rustiana, 2011).
Menurut Suratman (2016) konsep olahraga UNICEF digunakan sebagai kerangka pemikiran tentang nilai dan manfaat olahraga untuk kemajuan suatu masyarakat dan negara, penyehatan lingkungan, pembentukan karakter, dan nation-nuilding berikut ini:
1. Meningkatkan kerja- fungsi otak
Latihan fisik yang rutin dapat meningkatkan konsentrasi, kreativitas, dan kesehatan mental. Karena olahraga dapat meningkatkan jumlah oksigen dalam dalam darah dan mempercepat aliran darah menuju otak. Para ahli dipercaya bahwa hal-hal itu dapat mendorong reaksi fisik dan mental yang lebih baik.
2. Manfaat medis dan psikologis
Olahraga jalan kaki dapat memulihkan fisik dan mental seseorang. Riset membuktikan jalan kaki meningkatkan kesehatan jantung, tekanan darah dan kadar kolestrol normal. Olahraga juga dapat memulihkan seseorang dari stres, misalnya meditasi sadar tanpa gerak dalam olahraga tai chi dapat membantu seseorang rileks dan tidur tenang.
3. Manfaat fisik dan mental (Mental Health)
dilakukan dengan santai dapat meningkatkan zat-zat kimia dalam otak seperti adrenalin, dopamin, dan endrofin. Zat-zat kimia tersebut memiliki fungsi yang berkaitan dengan daya tahan tubuh.
4. Manfaat etika dan moral
Olahraga Olimpiade era abad ke-8 SM- abad ke-4 M melahirkan filosofi dan praktik hidup yang menghargai etika dan menaati aturan main (rules) serta olahraga mensyaratkan sikap .
5. Manfaat komersial dan sains-teknologi
Olahraga menyediakan menyediakan bagi peserta kompetisi dan audiens atau pemirsa. Ciri khas olahraga antara lain, ada kompetisi. Karena itu partisipasi peserta kompetisi di atur oleh masing-masing cabang olahraga level nasional dan internasional. Rekor kinerja setiap atlet dan olahragawan tercatat. Ini menjadi berita bagi media-media. Sehingga olahraga menampilkan play tetapi juga display dan replay melalui media.
b. Klasifikasi Olahraga
Menurut Mitchell dkk (2005) olahraga dapat diklasifikasikan sesuai dengan jenis dan intensitas latihan yang dilakukan dan juga berkaitan dengan bahaya dari cedera dari tabrakan, serta konsekuensi sinkop. Latihan dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu latihan dinamis (isotonik) dan latihan statis (isometrik). Latihan dinamis melibatkan perubahan panjang otot dan gerakan bersama dengan kontraksi berirama yang
melibatkan pengembangan kekuatan otot yang relatif besar dengan sedikit atau tidak ada perubahan panjang otot atau gerakan bersama.
Istilah latihan dinamis dan latihan statis mencirikan atas dasar
tindakan mekanik dari otot yang terlibat dan berbeda dari istilah aerobik
dan anaerobik. Kegiatan latihan dinamis dan latihan statis mencirikan
pada jenis metabolisme otot. Kebanyakan latihan statis yang dilakukan
dengan intensitas tinggi menggunakan jalur anaerob, sedangkan latihan
dinamis yang dilakukan dengan intensitas rendah yang berlangsung
selama lebih dari beberapa menit menggunakan jalur aerob.
Menurut Merle L. Foss (1998) olahraga aerobik adalah suatu bentuk aktivitas yang melibatkan otot-otot besar dan dilakukan dalam intensitas yang cukup rendah serta dalam waktu yang cukup lama. Aktifitas fisik yang termasuk olahraga aerobik adalah jalan cepat, jogging atau lari-lari kecil, berenang, atau bersepeda. Intensitas adalah usaha yang di berikan setiap orang dalam mengerjakan aktifitas fisik. Sedangkan olahraga anaerobik adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang memerlukan oksigen dalam pelaksanaannya. Olahraga ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot.
Gambar 4. Klasifikasi kegiatan olahraga berdasarkan
komponen statis, komponen dinamis dan sistem energi yang terlibat.
Dari setiap jenis olahraga mempunyai macam-macam aktifitas serta lama aktivitas yang berbeda-beda. Oleh sebab itu masing-masing jenis olahraga tersebut digolongkan menurut intensitas latihannya serta kebutuhan energi yang diperlukannya. Penggolongan macam-macam jenis olahraga menjadi 4 kelompok yaitu berdasarkan berat ringannya olahraga tersebut, dengan memperhitungkan kedua macam bentuk latihan (latihan kondisi fisik dan latihan keterampilan teknik) juga jumlah waktu dari masing-masing latihan yang dijalankannya. Pengelompokan jenis olahraga sebagai berikut:
Bobsledding Body Building Tinju
Panjat tebing Ski Lereng Kano
Salling Olahraga Senam Trak Bersepeda
Pelemparan Karate Rowing
Ski Air Gulat Kecepatan Skating
Berlari ( lari, renang)
Panahan Figure Skating Bola Basket
Auto Racing Sepak Bola Hoki es
Menyelam Jumping Running (1.500 m)
Motor cross Ragbi Sepak Bola
Renang
Bilyar Baseball Cross-country skiing
Bowling Softball Lari Jarak Jauh
Curling Tenis Meja Hoki
Golf Tennis (Ganda) Gerak Jalan
1. Olahraga Ringan
Olahraga ringan merupakan olahraga yang secara umum latihanya tidak memerlukan banyak energi dan biasanya dalam setiap latihannya waktu yang diperlukan relatif singkat. Biasanya olahraga ringan lebih memusatkan kepada teknik permainan, konsentrasi untuk mencapai target yang pas dibanding kegiatan fisiknya. Untuk aktivitas dengan intensitas rendah yang dilakukan dalam waktu lama energi yang sediakan melalui sistem energi aerobik.
2. Olahraga Sedang
Olahraga sedang merupakan olahraga yang secara umum latihannya memerlukan cukup banyak energi dan biasanya dalam setiap latihannya waktu yang diperlukan lumayan lama. Dalam olahraga yang intensitasnya sedang energi yang disediakan melalui sistem energi anaerobik dan aerobik, sistem energi anaerobik yang digunakan tidak terlalu ditekankan dibanding sistem energi aerobik.
3. Olahraga Berat
4. Olahraga Berat Sekali
Olahraga berat sekali merupakan olahraga yang latihannya memerlukan banyak energi. Beberapa kegiatan yang dilakukan berulang kali membebankan pada jalur anaerobik.
Pengelompokan cabang olahraga sesuai jenis olahraga berdasarkan klasifikasi umum yang dikembangkan oleh Mitchell dan koleganya pada gambar 4 pada halaman 13 sebagai berikut:
1. Olahraga ringan: (a) Menembak, (b) Golf, (c) Bowling, (d) Panahan, dan (e) Catur.
Jenis olahraga ringan latihannya tidak memerlukan banyak energi. Biasanya jenis olahraga ringan lebih memusatkan pada teknik permaian, konsentrasi untuk mencapai target yang pas dibanding kegiatan fisiknya. Ciri-ciri untuk jenis olahraga ringan yaitu sifat latihan dinamisnya rendah dan sifat latihan statisnya rendah. Sistem energi yang digunakan menggunakan sistem energi aerobik karena intensitas rendak dan dilakukan dalam waktu lama. Olahraga ringan terdiri dari menembak, golf, bowling, panahan dan catur.
(a) Menembak
Menembak adalah olahraga yang melepaskan peluru dari
senjata api kepada sasaran. Dalam menembak energi yang
dibutuhkan cenderung sedikit, tapi lebih mengutamakan kosentrasi
pengontrolan diri agar dapat mengarahkan peluru tepat pada
sasaran.
(b) Golf
Golf adalah permainan luar ruang yang dimainkan secara perorangan atau tim yang berlomba memasukkan bola ke dalam lubang-lubang yang ada di lapangan dengan jumlah pukulan tersedikit mungkin. Energi yang diperlukan saat bermain golf tidaklah banyak, karena dalam olahraga ini kita dilatih untuk lebih konsetrasi, teliti, tenang dan mengontrol diri, sama halnya dengan olahraga menembak.
(c) Bowling
Bowling adalah suatu jenis olahraga atau permainan yang dimainkan dengan menggelindingkan bola dengan menggunakan tangan. Bola boling akan digelindingkan ke pin yang berjumlah sepuluh buah yang telah disusun menjadi bentuk segitiga jika dilihat dari atas. Untuk menjatuhkan 10 pin dibutuhkan konsentrasi dan ketelitian yang tinggi.
(d) Panahan
serta melatih kesabaran (pengontrolan diri) kita. Energi yang digunakan cenderung sediki
(e) Catur
Olahraga catur dimasukkan dalam olahraga ringan karena
dapat dikatakan catur merupakan olahraga permainan pikiran yang
membutuhkan konsentrasi yang tinggi dan strategi yang bagus.
Strategi sangat penting karna disinilah puncak pertempuran yang
sebenarnya. Strategi yang dilakukan bukan hanya semata
melakukan penyerangan tapi juga melihat pergerakan lawan dan
tetap menjaga pertahanan. Energi yang disediakan melalui sistem
energi aerobik.
2. Olahraga Sedang: (a) Atletik, (b) Bulutangkis, (c) Bola basket, (d) Hoki, (e) Soft ball, (f) Tenis meja, (g) Tenis lapangan, (h) Senam, (i) Sepakbola, (j) Futsal, dan (k) Bola Voli.
Jenis olahraga sedang dalam latihannya memerlukan cukup banyak energi dan waktu yang diperlukan lumayan lama. Dalam olahraga sedang energi yang disediakan melalui sistem energi aerobik dan anaerobik, sistem energi anaerobik tidak terlalu ditekankan dibanding energi aerobik, karena melibatkan otot-otot besar dan dilakukan dalam intensitas yang cukup lama. Dalam olahraga sedang bukan hanya fisik saja yang dilatih tetapi juga teknik dan kerja sama team bila dilakukan
atau tinggi dengan melihat kebutuhan energi yang dibutuhkan setiap cabang olahraga. Selain itu bisa juga sifat latihan statis rendah, sedang dan tinggi dengan sifat latihan dinamisnya sedang atau tinggi dengan melihat kebutuhan energi yang dibutuhkan setiap cabang olahraga. Olahraga sedang terdiri dari atletik, bulutangkis, bola basket, hoki,
soft ball, tenis meja, tenis lapangan, senam, sepakbola. futsal, dan bola voli.
(a) Atletik
Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Kata ini berasal dari bahasa Yunani “athlon” yang berarti “kontes”. Atletik dibagi menjadi 3 bagian yaitu : lari,
lompat, dan lempar.
(b) Bulu Tangkis
Bulu tangkis adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan. Mirip dengan tenis, bulu tangkis bertujuan memukul bola permainan (“kok” atau “shuttlecock“) melewati
(c) Bola Basket
Bola basket adalah permainan bola berkelompok yang terdiri
atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling
bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam
keranjang lawan.
(d) Hoki
Hoki adalah permainan yang dilakukan oleh laki-laki dan
perempuan dengan menggunakan alat pemukul (stick) dan bola
hoki. Bentuk permainannya hampir sama dengan sepak bola,
karena hoki memiliki bola yang berbeda bila di tempat yang
berbeda, kalau bermain di atas lapangan es bolanya rada gepeng
sedangkan di lapangan biasa (outdoor/indoor) bolanya kecil mirip
bola tenis tetapi tidak berat atau tidak ada isinya.
(e) Soft Ball
Softball adalah olahraga beregu yang terdiri dari dua tim. Softball merupakan perkembangan dari olahraga sejenis yaitu baseball atau hardball.
(f) Tenis Meja
(g) Tenis Lapangan
Tenis lapangan adalah permainan yang menggunakan raket
untuk memukul bola melewati net dan memantul sampai lawan
tidak dapat mengembalikan bola tersebut. tenis merupakan permainan
yang memerlukan kecepatan kaki, ketepatan yang terkendali, stamina,
antisipasi, ketetapan hati (determination), dan kecerdikan”.
(h) Senam
Senam merupakan suatu latihan tubuh yang terpilih dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana disusun secara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual.
(i) Sepak Bola
Sepak bola adalah cabang olahraga permainan yang menggunakan bola yang umumnya terbuat dari bahan kulit dan dimainkan oleh 2 tim yang masing masing beranggotakan 11 orang pemain inti dan berberapa pemain cadangan.
(j) Futsal
Olahraga futsal dimasukkan dalam olahraga ringan karena
dapat dikatakan futsal sama seperti permainan sepak bola. Karena
yang masing-masing beranggotakan 5 orang pemain inti dan berberapa pemain cadangan.
(k) Bola Voli
Bola voli adalah olahraga permainan yang terdiri dari dua grup. Masing-masing grup saling berlawanan dan memiliki anggota tim sebanyak enam orang. Selain dapat dimainkan secara beregu, terdapat juga variasi permainan bola voli yang dapat dimainkan secara berpasangan ataupun satu lawan satu. Tujuan permainan bola voli adalah melempar bola dari atas net agar dapat jatuh ke arena bermain lawan dan mencegah lawan melakukan penyerangan serupa terhadap tim. Olahraga bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang membutuhkan kelincahan pemain serta kerjasama tim yang baik. Setiap pemain akan bergerak melakukan serangan (smash) dan bertahan menghadapi gempuran lawan. Kesigapan dan kelincahan pemain sangat dibutuhkan agar dapat membentuk tim bola voli yang tangguh.
3. Olahraga berat: (a) Renang, (b) Gulat, (c) Kempo, (d) Judo, (e) Karate, ( f) Taekwondo, dan (g) Pencak silat.
anaerobik. Olahraga berat terdiri dari renang, gulat, kempo, judo, karate, taekwondo, dan pencak silat.
(a) Renang
Olahraga renang merupakan olahraga yang melombakan
kecepatan atlet renang dalam berenang. Olahraga renang
memiliki 4 gaya, yaitu gaya bebas, gaya punggung, gaya
kupu-kupu, dan gaya dada. Energi yang diperlukan menggunakan jalur
anaerobik karena memerlukan oksigen dalam pelaksanaanya.
(b) Gulat
Gulat adalah kontak fisik antara dua orang, di mana salah seorang pegulat harus menjatuhkan atau dapat mengontrol musuh mereka. Teknik fisik yang ditunjukkan dalam gulat adalah joint lock, Clinch fighting, Grappling hold, dan Leverage. Teknik ini dapat menyebabkan luka yang serius.
(c) Kempo
nama dari banyak aliran dan metode. Arti dari Kempo sendiri adalah beladiri dengan permainan tangan.
(d) Judo
Olahraga judo dimasukkan dalam olahraga berat karena dapat
dikatakan judo termasuk olahraga beladiri semacam karate dan
gulat yang dalam latihannya memerlukan banyak energi. Judo dikembangkan dari seni bela diri kuno Jepang yang disebut Jujutsu. Judo merupakan seni bertahan dan menyerang menggunakan tangan kosong maupun senjata pendek.
(e) Karate
Karate berarti olahraga beladiri menggunakan tangan kosong, artinya tidak menggunakan senjata apa-apa. Pada umumnya, karate dilakukan dengan menggunakan serangan-serangan dan pertahanan dengan menggunakan tangan dan kaki saja. Serangan dilakukan dengan lurus dan mendatar, pukulan dilakukan seperti meninju, dan tendangan dilakukan dengan cara yang teratur dengan berbagai gaya.
(f) Taekwondo
Olahraga taekwondo dimasukkan dalam olahraga berat karena
dapat dikatakan taekwondo termasuk olahraga beladiri seperti
kaki" atau "jalan" atau "cara kaki dan kepalan". Popularitas
taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam
berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya,
taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri,
olahraga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.
(g) Pencak silat
Olahraga pencak silat dimasukkan dalam olahraga berat karena dapat dikatakan pencak silat termasuk olahraga beladiri seperti karate dan gulat yang dalam latihannya memerlukan banyak energi. Pencak silat adalah olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Ada pengaruh budaya Cina, agama Hindu, Budha, dan Islam dalam pencak silat. Biasanya setiap daerah di Indonesia mempunyai aliran pencak silat yang khas.
4. Olahraga berat sekali: (a) Balap sepeda jarak jauh, (b) Tinju, (c) Angkat besi, (d) Marathon, (e) Rowing.
(a) Balap sepeda jarak jauh
Balap sepeda jarak jauh adalah sebuah olahraga balap sepeda yang dilakukan di jalan umum dengan perkerasan. Istilah "balap jalan raya" umumnya dilakukan di sebuah event di mana pembalap yang berkompetisi berangkat secara bersamaan (kecuali pada event dengan kemampuan khusus) dengan pemenangnya adalah pembalap yang mencapai garis finish pertama kali (individual dan team time trial adalah bentuk lain dari balap sepeda jalan raya). Energi yang perlukan sangat banyak sekali.
(b) Tinju
Tinju adalah olahraga dan seni bela diri yang menampilkan dua orang partisipan dengan berat yang serupa bertanding satu sama lain dengan menggunakan tinju mereka dalam rangkaian pertandingan berinterval satu atau tiga menit yang disebut ronde. Baik dalam Olimpiade ataupun olahraga profesional, kedua petarung atau petinju berusaha menghindari pukulan lawan mereka
sambil berupaya mendaratkan pukulan mereka sendiri ke lawannya.
(c) Angkat besi
(d) Marathon
Lari marathon merupakan lari yang biasa kita kenal dengan lari jarak jauh dengan lintasan yang berjarak 3000m keatas, 5000m, dan 10000m. Cabang lari yang satu ini dapat dilakukan di luar stadion. Karena jarah tempuh lari sangatlah jauh, maka dibutuhkan ketahanan fisik yang sangat kuat dari seorang pelari marathon. Marathon merupakan cabang atletik tertua dalam sejarah Olimpiade kuno. Acara marathon dimulai pada tahun 490 SM, ketika seorang prajurit Yunani berlari membawa berita kemenangan dari peperangan marathon ke Athena, yang mana jaraknya sejauh 26mil atau kurang lebih sekitar 41,8Km.
(e) Rowing
konsenstrasi yang lama, tinggi, besar, tungkai,lengan, dan badan yang panjang serta tahan terhadap kelelahan dan stress.
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini peneliti mengambil 3 jenis olahraga yang akan digunakan dalam penelitian berdasarkan cabang olahraga yang terdapat dalam kelas olahraga XI IPA 1 yaitu:
1. Olahraga ringan: (a) Catur.
2. Olahraga sedang: (a) Sepak bola, (b) Bola basket (c) Tenis meja, (d) Tenis lapangan, (e) Futsal, (f) Bola voli.
3. Olahraga berat: (a) Renang, (b) Kempo, (c) Karate, (d) Taekwondo, (e) Pencak silat.
B.Materi
Materi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah materi fungsi komposisi dan fungsi invers.
Standar Kompetensi : 3.Menentukan komposisi dua fungsi dan invers suatu fungsi
Kompetensi Dasar : 3.1 Menentukan komposisi fungsi dari dua fungsi.
3.2Menentukan invers suatu fungsi C.Penelitian Relevan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Bambang Wahyu Nugroho (2015) yang berjudul “Analisis Pemahaman Konsep Siswa dalam
Segiempat dan Segitiga ” menunjukan bahwa adanya perbedaan
kemampuan pemahaman konsep matematis pada siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
Nugroho (2016) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pembinaan Peserta Didik Terhadap Prestasi Akademik Peserta Didik Dalam Penyelenggaraan Kelas Khusus Olahraga di SMA Negeri 2 Ngaglik” menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh pembinaan
peserta didik terhadap prestasi akademik peserta didik antara kelas reguler dengan kelas khusus olahraga angkatan 2014 tahun pelajaran 2014/2015 di SMAN 2 Ngaglik. Hal ini terbukti dari hasil pengolahan data menggunakan SPSS versi 17 yang menunjukkan bahwa nilai signifikan pada output “Independent Samples Test” sebesar 0,000 < α
(0,05). Berarti kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis adalah H0 ditolak dan H1 diterima. Selanjutnya hasil dari rata-rata nilai raport peserta didik menunjukkan bahwa nilai raport kelas reguler lebih besar dari nilai kelas khusus olahraga yaitu sebesar 3,248 > 3,167, sehingga prestasi akademik peserta didik kelas reguler lebih baik daripada peserta didik kelas khusus olahraga.
Lestari (2015) dalam penelitianya yang berjudul “Hubungan Antara
Dukungan Sosial Akademik Orang Tua dengan Motivasi Berprestasi Akademik Pada Siswa Khusus Kelas Olahraga (KKO) di SMA Negeri 4 Yogyakarta” menyimpulkan ada hubungan positif dan signifikan antara
akademik siswa KKO di SMA Negeri 4 Yogyakarta, dengan koefisien korelasi dukungan sosial akademik orang tua dengan motivasi berprestasi akademik sebesar 0,513 dengan signifikansi 0,000 yang menyatakan ada hubungan yang sangat signifikan.
Bedasarkan beberapa penelitian yang relevan diatas , peneliti tertarik untuk melakukan penelitian guna mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa ditinjau dari intensitas jenis olahraga.
D.Kerangka Pikir
Kemampuan pemahaman konsep matematis adalah kemampuan dalam mendefinisikan, mengaplikasikan dan menyimpulkan keterkaitan suatu konsep atau algoritma secara luwes dan tepat dalam memecahkan masalah. Kemampuan pemahaman konsep matematis merupakan tujuan penting dalam pembelajaran matematika karena memberikan pengertian bahwa materi-materi yang diajarkan kepada siswa bukan hanya sekedar hafalan, namun sebaliknya dengan pemahaman siswa dapat lebih mengerti akan konsep materi pelajaran itu sendiri. Hasil dari pemahaman konsep matematis tersebut dapat dilihat melalui beberapa indikator yaitu:
1. Menyatakan ulang sebuah konsep
2. Mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya)
4. Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu
Olahraga menurut UNICEF (the United Nations Children’s Fund, 2005) dipandang sebagai segala bentuk aktivitas fisik yang meningkatkan kemampuan fisik, mental dan interaksi sosial, termasuk bermain, berekreasi, rutinitas, olahraga yang terorganisir dan kompetitif , serta permainan olahraga tradisional. Menurut Suratman (2016) konsep olahraga UNICEF digunakan sebagai kerangka pemikiran tentang nilai dan manfaat olahraga salah satunya yaitu meningkatkan kerja fungsi otak.
Penggolongan jenis olahraga menjadi empat kelompok yaitu berdasarkan berat ringannya olahraga tersebut, dengan memperhitungkan kedua macam bentuk latian (latihan kondisi fisik dan latian keterampilan teknik), dan jumlah waktu dari masing-masing latihan yang dijalankannya. Pengelompokan cabang olahraga menjadi empat yaitu:
1. Olahraga ringan
2. Olahraga sedang
3. Olahraga berat
Keterkaitan antara jenis olahraga dengan indikator kemampuan pemahaman konsep matematis yaitu:
konsentrasi untuk lebih memahami materi yang di ajarkan supaya dapat menyelesaikan masalah matematika.
2. Olahraga sedang sistem energi yang banyak digunakan energi aerobik, latian olahraga endurance lebih lama recovery dibandingkan latihan sprint. Untuk pemulihan kembali energi memerlukan waktu, sehingga untuk kondisi belajar di kelas siswa biasanya kurang konsentrasi dalam menerima pelajaran.
3. Olahraga berat latiannya memerlukan banyak energi cenderung menggunakan sistem energi anaerobik. Untuk pemulihan kembali energi memerlukan waktu yang cukup lama sampe 1 atau 2 hari, sehingga untuk kondisi belajar di kelas siswa biasanya kurang konsentrasi dalam menerima pelajaran.