• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - DIAH PERMATA SARI BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - DIAH PERMATA SARI BAB I"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Depresi dalam pengertian umum bermakna suatu gangguan dalam alam perasaan yang ditandai dengan gejala-gejala antara lain: kemurungan, rasa sedih, tak berdaya, rasa bersalah, dan rasa berdosa. Bila depresi semakin berat, akan menimbulkan perasaan putus asa yang diikuti dengan perasaan ingin mati. Depresi pada kelompok umur remaja bermakana khusus, karena dapat mengganggu aktivitas belajar dan kegiatan lainnya di sekolah. Mereka biasanya akan terlihat mudah tersinggung, kehilangan minat dan kesenangan, tidak bisa tidur, atau tidur berlebihan, agitasi, retardasi dalam tingkah laku, merasa lelah dan kehilangan tenaga, sering merasa bersalah yang tidak pada tempatnya, hilangnya kemampuan untuk berpikir atau konsentrasi, dan munculnya pikiran akan kematian berulang (Setiawan, dalam Oktapriadi, 1998).

(2)

diperkirakan jumlah penderita gangguan depresif semakin meningkat dan akan menempati urutan kedua penyakit di dunia (Depkes, 2007)

Tingkat stres yang dilaporkan pada mahasiswa kedokteran di negara berkembang berkisar dari 25% - 75%. Di Amerika Serikat, sebuah survei yang dilakukan pada 9 fakultas kedokteran menemukan bahwa 47% dari mahasiswa yang berpartisipasi memiliki sedikitnya 1 masalah besar yang berhubungan dengan kesehatan mental dan penyalahgunaan zat dan juga 26% dari grup ini mengalami stres (Reza, 2010).

Beberapa dari angka-angka terbaru dari Pemerintah Sensus 2001 menunjukkan bahwa 127,000 mahasiswa 16 sampai 25 tahun di Inggris telah menderita depresi makin parah. Lebih dari setengah mahasiswa pada tahun akademik 2006/2007 pergi ke layanan konseling untuk melakukan konsul depresi (Natalie, 2008). Saat ini di seluruh dunia, sekitar 150 juta orang menderita penyakit depresi atau tekanan jiwa (Puji, 2011).

(3)

sosial yang lebih ketat sehingga hasil belajar yang mereka terima tidak tercermin dari nilai ataupun indeks prestasi yang mereka inginkan akibat stress yang mereka alami. Delapan puluh lima persen mahasiswa yang disurvei di

Associated Press melaporkan bahwa kebanyakan mahasiswa merasa stres

dalam kehidupan sehari-hari dalam beberapa bulan terakhir: Kekhawatiran tentang nilai-nilai, tugas sekolah, uang dan hubungan sosial. Pada saat yang sama, 42 persen mengatakan mereka telah merasa down, tertekan atau putus asa beberapa hari selama dua minggu, dan 13 persen menunjukkan tanda-tanda yang berisiko setidaknya depresi ringan berdasar pada siswa jawaban terhadap serangkaian pertanyaan praktisi medis untuk mendiagnosa penyakit depresi. Siswa ini mengeluh sulit tidur, memiliki sedikit energi atau merasa kecewa atau putus asa dan sebagian besar tidak mendapatkan bantuan profesional. Sebelas persen punya pikiran bahwa mereka akan lebih baik mati atau menyakiti diri mereka sendiri (Robet, 2009).

(4)

Seperti halnya mahasiswa pada umumnya dimana manusia sebagai objek pelayanan, mahasiswa keperawatan juga mengalami kondisi yang memungkinkan terjadinya depresi. Penelitian yang dilakukan oleh Hadiyanto (2006), didapatkan data sebanyak 3% mahasiswa mengalami depresi berat dan akan bertambah jika institusi pendidikan tidak melakukan pencegahan depresi pada mahasiswa keperawatan.

(5)

B. Perumusan Masalah

Di lingkungan perguruan tinggi, mahasiswa akan menemui situasi yang berbeda yaitu tanggung jawab yang lebih besar untuk menentukan kehidupan atau keputusan sendiri serta lingkungan pergaulan yang lebih luas dan bebas. Untuk itu mereka dituntut untuk dapat bersikap bijak dan bertanggung jawab, namun tidak semua dari mereka yang siap menerima penghentian status ketergantungan serta persaingan akademik dan sosial yang lebih ketat sehingga hasil belajar yang mereka terima tidak tercermin dari nilai ataupun indeks prestasi yang mereka inginkan akibat stress yang mereka alami. Umumnya kesulitan-kesulitan yang ada berkaitan pada masalah interpersonal, perasaan frustasi dan perasaan lelah yang muncul pada saat kebutuhan mahasiswa tidak teridentifikasi dengan baik, serta situasi nyata di lapangan yang tidak sekedar menggambarkan situasi di teori.

(6)

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran faktor-faktor penyebab depresi pada mahasiswa semester VI Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

2. Tujuan khusus

a. Mengidentifikasi karakteristik responden berdasarkan kejadian depresi yang meliputi faktor lingkungan, psikologi, dan sosial budaya pada mahasiswa semester VI di Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

b. Menganalisis pengaruh faktor lingkungan terhadap kejadian depresi pada mahasiswa semester VI di Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

c. Menganalisis pengaruh faktor psikologi terhadap kejadian depresi pada mahasiswa semester VI di Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

d. Menganalisis pengaruh faktor sosial budaya terhadap kejadian depresi pada mahasiswa semester VI di Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

(7)

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi mahasiswa dan orang tua

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para mahasiswa dan keluarga mahasiswa.

2. Bagi dunia keperawatan

Hasil penelitian ini jika sudah diketahui faktor apa saja yang dapat mengakibatkan terjadinya depresi maka akan bermanfaat untuk mengurangi resiko terjadinya depresi.

3. Bagi peneliti

Berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan khususnya dalam bidang keperawatan jiwa.

E. Penelitian Terkait

(8)

terhadap resiko terjadinya resiko depresi pada remaja di SMA Budhi Warman Jakarta Timur. Persamaannya dengan penelitian ini adalah fokus penelitian yaitu penyebab depresi, sedangkan perbedaannya terletak pada subjek penelitian dimana dalam penelitian ini adalah mahasiswa.

Referensi

Dokumen terkait

“Kecuali mengenai Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, Labuan dan Putrajaya, hukum Syarak dan undang-undang diri dan keluarga bagi orang yang menganut agama Islam,

Latar Belakang: Persiapan mental merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam proses persiapan operasi karena mental pasien yang tidak siap atau labil dapat

This study is trying to find out the relationships between several variables, i.e role stress (role conflict and role ambiguity), job satisfaction,

[r]

Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijin yang khusus disediakan dan atau diberikan

underwear rules ini memiliki aturan sederhana dimana anak tidak boleh disentuh oleh orang lain pada bagian tubuhnya yang ditutupi pakaian dalam (underwear ) anak dan anak

Sehubungan dengan Surat Penawaran Saudara pada Paket Pekerjaan Pengadaan Bahan Bangunan di Kecamatan Sei Menggaris pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan

terapi musik instrumental 82% depresi ringan, 18% depresi berat, 2) setelah melakukan terapi musik instrumental 88% tidak depresi dan 12% depresi ringan, 3) hasil