ANALISIS PERBEDAAN KINERJA SAHAM JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI PASAR MODAL INDONESIA
(Studi Empiris pada Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Perdana (IPO) pada Tahun 2002-2004)
S K R I P S I
Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Raymond Harwanto NIM : 042114045
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
ANALISIS PERBEDAAN KINERJA SAHAM JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI PASAR MODAL INDONESIA (Studi Empiris pada Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Perdana
(IPO) pada Tahun 2002-2004)
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Raymond Harwanto NIM : 042114045
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2008
K e m a rin H a nya la h M im pi
Da n H a ri Esok Cum a La m una n
T a pi H a ri I ni ya ng Dila k oni de nga n
Ba ik
Ak a n M e m bua t Se t ia p H a ri K e m a rin
M e nja di M im pi I nda h
Da n Se t ia p H a ri Esok M e nja di V isi
Da n H a ra pa n
☺
☺
Kupersembahkan
untuk:
Papaku Hari Moerwanto,
Mamaku Lie Sian Hwa,
Koko Yohanes,
Brother Don,
Novi sayang
Dan Alm. Nenekku
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Raymond Harwanto
Nomor Mahasiswa : 042114045
Demi Pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
”Analisis Perbedaan Kinerja Saham Jangka Pendek dan Jangka Panjang pada Perusahaan yang Melakukan Initial Public Offering (IPO) di Pasar Modal Indonesia”
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 13 Juni 2008
Yang menyatakan
(Raymond Harwanto)
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: “Analisis Perbedaan Kinerja saham Jangka Pendek dan Jangka Panjang pada Perusahaan yang Melakukan Initial Public Offering (IPO) di Pasar Modal Indonesia”
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 16 Juni 2008 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 30 Juni 2008
Yang membuat pernyataan,
Raymond Harwanto
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagi pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
a. Rama Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.
b. Drs. Alex Kahu Lantum M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
c. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si., Akt selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
d. Drs. G. Anto Listianto M.S.A, Akt selaku Pembimbing I yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. e. A. Diksa Kuntara, SE., M.F.A, selaku Pembimbing II yang sabar
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
f. Drs. Yusef Widya Karsana M.Si., Akt selaku Dosen Penguji yang telah memberikan petunjuk, kritik dan saran kepada penulis.
g. Drs. Eddy Kustanto, M.M selaku Pembimbing Akademik.
h. Seluruh dosen, staf dan karyawan yang telah memberikan bantuan pengetahuan dan wawasan.
i. Kedua orang tuaku dan Alm. Nenekku yang telah membesarkan dan memelihara aku, kokoku yang telah memberikan banyak nasehat kepadaku, dan Don yang telah menjadi adik sekaligus teman bermainku. j. Noviana yang selalu menemani dan menghiburku, serta keluarganya yang
telah memberikan semangat kepadaku.
k. Keluarga Om Djiang yang telah memberikan banyak nasehat kepadaku. l. Teman baikku: Dadang, Maria, Hendra, Wily, Barbar, Agnes, Andar, Desi. m. Teman kostku dan teman bermainku: Riswan, Rizky, Ari, Udank, Eddy,
Dudut, Ambar, Andi, Edwin, Adrian, Deni, Okky, Nopi, Hagink, Henry. n. Teman seperjuangan ketika MPT dan anak-anak akuntansi 04.
o. Keluarga KKPku: Sudilah, Enggar, Maya, dan keluarga Bapak Rasyid. p. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta,Juni 2008
(Raymond Harwanto)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN MOTTO ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS... vii
HALAMAN KATA PENGANTAR ... viii
HALAMAN DAFTAR ISI ... x
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiv
ABSTRAK ... xv
ABSTRACT... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Batasan Masalah ... 3
D. Tujuan Penelitian ... 3
E. Manfaat Penelitian ... 3
F. Sistematika Penulisan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
A. Pengertian Pasar Modal... 6
B. Pengertian IPO ... 6
C. Kinerja Saham... 7
D. Rata-rata Return Tidak Normal... 11
E. Kinerja Saham Jangka Pendek dan Kinerja Saham Jangka Panjang Setelah Penawaran Umum Saham Perdana (IPO)... 12
1. Manajemen Laba di Seputar IPO ... 12
2. Kinerja Saham Jangka Pendek Setelah IPO... 13
3. Kinerja Saham Jangka Panjang Setelah IPO... 14
F. Review Penelitian Terdahulu ... 15
G. Hipotesis... 18
BAB III METODA PENELITIAN ... 19
A. Jenis Penelitian... 19
B. Populasi dan Sampel ... 19
C. Waktu dan Tempat Penelitian ... 20
D. Obyek dan Subyek Penelitian ... 20
E. Jenis Data ... 20
F. Teknik Pengumpulan Data... 21
G. Teknik Analisa Data... 21
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 25
A. Gambaran Umum Bursa Efek Jakarta... 25
B. Data Singkat Perusahaan... 29
BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN... 40
A. Deskripsi Data... 40
B. Analisa Data ... 42
C. Pembahasan... 47
BAB VI PENUTUP... 51
A. Kesimpulan ... 51
B. Keterbatasan Penelitian... 51
C. Saran... 52
DAFTAR PUSTAKA ... 53
LAMPIRAN ... 55
Lampiran A : Perhitungan Return Saham Jangka Pendek... 56
Lampiran B : Perhitungan Return Saham Jangka Panjang... 57
Lampiran C : Perhitungan Return Pasar Jangka Pendek ... 58
Lampiran D : Perhitungan Return Pasar Jangka Panjang... 60
Lampiran E : Perhitungan Abnormal Return Jangka Pendek dan Jangka Panjang... 61
Lampiran F : Output Perbedaan antara Kinerja Saham pada Hari Pertama Saham Diperdagangkan di Pasar Sekunder dan pada Bulan Kedua Belas Setelah IPO ... 62
Lampiran G : Output Perbedaaan antara Kinerja Saham pada Hari Pertama Saham Diperdagangkan di Pasar Sekunder dan pada Bulan Kedua Puluh Empat Setelah IPO... 63
Lampiran H : Output Perbedaan antara Kinerja Saham pada Bulan Pertama dan pada Bulan Kedua Belas Setelah IPO ... 64
Lampiran I : Output Perbedaan antara Kinerja Saham pada Bulan Pertama dan pada Bulan Kedua Puluh Empat Setelah IPO ... 65 Lampiran J : Output Perbedaan antara Kinerja Saham pada Bulan Kedua
dan pada Bulan Kedua Belas Setelah IPO ... 66 Lampiran K : Output Perbedaan antara Kinerja Saham pada Bulan Kedua
dan pada Bulan Kedua Puluh Empat Setelah IPO ... 67 Lampiran L : Output Perbedaan antara Kinerja Saham pada Bulan Ketiga
dan pada Bulan Kedua Belas Setelah IPO ... 68 Lampiran M : Output Perbedaan antara Kinerja Saham pada Bulan Ketiga
dan pada Bulan Kedua Puluh Empat Setelah IPO ... 69
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1: Gambaran Sampel Penelitian ... 41 Tabel 2: Jenis Industri ... 41 Tabel 3: Hasil dari Pengujian Non-parametrik Two-Related-Sample-Test
(Uji Dua Sampel Berhubungan) dengan Metode Wilcoxon untuk Tiap Periode yang Dibandingkan... 46
ABSTRAK
ANALISIS PERBEDAAN KINERJA SAHAM JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN INITIAL
PUBLIC OFFERING (IPO) DI PASAR MODAL INDONESIA
Studi Empiris pada Perusahaan yang Melakukan Penawaran Umum Perdana (IPO) pada Tahun 2002 - 2004
Raymond Harwanto 042114045
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2008
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan antara kinerja saham jangka pendek dan jangka panjang pada perusahaan yang melakukan IPO di pasar modal Indonesia. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa kinerja saham akan berdampak pada kesejahteraan para investor. Kinerja saham diukur dengan abnormal return. Kinerja saham jangka pendek diwakili oleh kinerja saham pada hari pertama saham diperdagangkan di pasar sekunder, bulan pertama, kedua dan ketiga setelah IPO. Kinerja saham jangka panjang diwakili oleh kinerja saham pada bulan kedua belas dan kedua puluh empat setelah IPO.
Jenis penelitian adalah studi empiris. Data diperoleh dengan dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan adalah statistik non-parametrik uji dua sampel berhubungan dengan metode Wilcoxon.
Dari hasil penelitian, diperoleh hasil nilai Zh (2.975, 3.511, 3.136, 3.386,
-3.547, -3.940, -3.261, -3.440) < -Ztable (-1.96), sehingga Ho ditolak. Kesimpulan
yang dapat ditarik dari pengujian ini adalah terdapat perbedaan antara kinerja saham jangka pendek dan jangka panjang pada perusahaan yang melakukan IPO di pasar modal Indonesia
Kata kunci: Penawaran saham perdana, kinerja saham, kinerja saham jangka pendek, kinerja saham jangka panjang, abnormal return.
ABSTRACT
AN ANALYSIS OF DIFFERENCE BETWEEN SHORT TERM AND LONG TERM STOCK’S PERFORMANCE IN COMPANIES ISSSUING INITIAL
PUBLIC OFFERING (IPO) IN INDONESIAN STOCK MARKET An Empirical Study at Companies Isssuing Initial Public Offering (IPO)
in 2002 – 2004 Raymond Harwanto
042114045
Sanata Dharma University Yogyakarta
2008
Analysis of the difference in the short and long stock’s performance in companies issuing initial public offering (IPO) in Indonesian stock market was the purpose of this research. The background of this study was that the stock’s performance would influence the wealth of investors. The stock’s performance was measured by using abnormal return. Short-term stock’s performance was based on the share’s performance at the first day of stock traded at secondary market, first month, second month and third month after IPO. Long-term stock’s performance was based on the share performance at twelfth month and twenty-fourth month after IPO.
This study was an empirical study. This study obtained the data by documentation. The data analysis technique of this study was non-parametric statistic 2-dependent samples test with Wilcoxon method.
From the analysis, the writer found that Zh (2.975, 3.511, 3.136, 3.386,
-3.547, -3.940, -3.261, -3.440) < -Ztable (-1.96), so Ho was rejected. The conclusion
from this analysis that there was difference between short term and long term stock’s performance in companies issuing initial public offering (IPO) in Indonesian Stock Market
Key words: Initial public offering, stock’s performance, short-term stock’s performance, long-term stock’s performance, abnormal return
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan yang semakin berkembang menjadi lebih besar, tentu saja membutuhkan dana yang besar pula. Pendanaan tersebut tidak dapat dipenuhi apabila hanya mengandalkan dana dari pemilik maupun kredit kepada bank. Salah satu alternatif pendanaan yang dapat diandalkan adalah dengan menjual saham di pasar modal. Apabila perusahaan ingin menjual sahamnya di pasar modal, maka perusahaan sudah harus go public. Apabila perusahaan belum go public, maka perlu melakukan proses penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO). IPO adalah penawaran saham untuk pertama kalinya. IPO dilakukan di pasar primer (primary market). Selanjutnya, saham tersebut akan diperdagangkan di pasar sekunder (secondary market).
Saham yang dibeli oleh investor, akan memberikan return kepada investor. Return dapat berupa return realisasi (realized return) atau disebut juga return saham dan return ekspektasi (expected return) atau return normal. Selisih antara return realisasi dengan return normal, disebut return tidak normal (abnormal return). Abnormal return dapat digunakan untuk melihat kinerja saham (Murtini, 2005: 136).
Berdasarkan jangka waktunya, kinerja saham setelah IPO dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kinerja saham jangka pendek setelah IPO dan kinerja saham jangka panjang setelah IPO. Kinerja saham jangka pendek
2
setelah IPO adalah kinerja saham kurang dari satu tahun dari waktu penawaran perdana. Kinerja saham jangka panjang setelah IPO adalah kinerja saham lebih dari atau sama dengan satu tahun dari waktu penawaran perdana.
Kinerja saham jangka pendek dan jangka panjang setelah IPO berbeda. Pada jangka pendek, kinerja saham menunjukkan angka yang positif (abnormal return positif), tetapi dalam jangka panjang, menunjukkan angka yang negatif (abnormal return negatif). Hal ini menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, kinerja saham mengalami penurunan kinerja.
Prastiwi dan Kusuma (2001), Kentris, Kartika dan Yohanes (2004), Murtini (2005) meneliti tentang kinerja surat berharga setelah penawaran perdana (IPO) di pasar modal Indonesia. Walaupun mereka meneliti kinerja saham setelah IPO untuk periode yang berbeda, hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa dalam jangka pendek terdapat abnormal return yang positif, dan dalam jangka panjang abnormal returnnya menjadi negatif.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka pokok permasalahan yang akan diteliti adalah “apakah terdapat perbedaan antara kinerja saham jangka pendek dan jangka panjang pada perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Indonesia?”
C. Batasan Masalah
Dalam upaya menyederhanakan pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka:
1. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan yang melakukan IPO pada periode Januari 2002 sampai dengan Desember 2004.
2. Kinerja saham diukur dengan menggunakan abnormal return.
3. Jangka waktu pengamatan atas kinerja saham terbatas sampai 24 bulan.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan antara kinerja saham jangka pendek dan jangka panjang pada perusahaan yang melakukan IPO di pasar modal Indonesia.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis
4
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan dan dapat menambah pengetahuan pembaca.
3. Bagi Investor
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan keputusan investasi di pasar perdana.
F. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang dapat dijadikan dasar untuk melakukan penelitian serta pengolah data.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai jenis penelitian, populasi dan sampel, waktu dan tempat penelitian, obyek dan subyek penelitian, jenis data, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini memberikan gambaran singkat mengenai perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian
Bab ini berisi deskripsi data, analisis data, dan pembahasan mengenai hasil penelitian
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan penelitian, dan saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. Instrumen yang diperdagangkan di pasar ini adalah saham, obligasi, waran (warrant), right, obligasi konversi, dan berbagai produk turunan (derivatif) seperti opsi (put atau call) (Basir dan Fakhrudin, 2005 : 5).
B. Pengertian IPO
Penawaran saham perdana (Initial Public offering/IPO) adalah suatu peristiwa dimana untuk pertama kalinya suatu perusahaan menjual/menawarkan sahamnya kepada public dan dilakukan di pasar perdana (Tandelilin, 2001).
Perusahaan yang melakukan IPO adalah perusahaan yang memutuskan untuk go public. Jika perusahaan memutuskan untuk going public dan melemparkan sahamnya ke publik, isu utama yang muncul adalah tipe saham yang akan dilempar, harga yang harus ditetapkan untuk selembar sahamnya, dan waktu yang paling tepat. Umumnya perusahaan menyerahkan permasalahan yang berhubungan dengan IPO kepada banker investasi (Indarti, Kartika, dan Yohanes, 2004: 82).
Apabila jumlah saham yang diminta investor lebih besar dari pada jumlah saham yang ditawarkan, maka penawaran umum akan mengalami kelebihan pesanan (oversubscribed). Konsekuensinya akan dilakukan penjatahan pesanan secara proporsional dengan jumlah pesanan atau menggunakan metode lainnya yang telah ditetapkan dalam prospektus.
Apabila jumlah saham yang diminta lebih kecil daripada jumlah saham yang ditawarkan, maka penawaran umum akan mengalami kekurangan pesanan (undersubscribed). Konsekuensinya, semua pesanan dapat terpenuhi (Samsul, 2006: 47).
C. Kinerja Saham
Kinerja adalah hasil-hasil fungsi pekerjaan atau kegiatan seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi yang dipengaruhi berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu (Pabundu, 2006). Saham adalah bukti pemilikan sebagian dari perusahaan (Jogiyanto, 2003: 11).
Kinerja saham diukur berdasarkan abnormal return (Murtini, 2005: 138). Abnormal return adalahkelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal merupakan return ekspektasi/return
8
RTNi,t = Ri,t – E [Ri,t]
Keterangan:
RTNi,t = return tidak normal (abnormal return) sekuritas ke-i pada
periode peristiwa ke-t
Ri,t = return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada
periode peristiwa ke-t
E [Ri,t] = return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t
Return sesungguhnya merupakan return yang terjadi pada waktu ke-t yang merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya.
Return sesungguhnya dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Jogiyanto, 2000: 416):
Rit =
io it
P P
- 1
Keterangan:
Rit = return saham
Pit = harga saham pada saat t
Pio = harga saham saat t-1
1. Mean-adjusted Model
Model ini menganggap bahwa return ekspektasi bernilai konstan yang sama dengan rata-rata return realisasi sebelumnya selama periode estimasi (estimation period). Periode estimasi (estimation period) umumnya merupakan periode sebelum periode peristiwa. Periode peristiwa (event period) disebut juga periode pengamatan atau jendela peristiwa (event window). Model ini menggunakan rumus:
E [Ri,t] = T
j Ri
t
ti j
∑
=
2
,
Keterangan:
E [Ri,t] = return ekspektasi sekuritas ke-i pada periode peristiwa
ke-j
Ri,j = return realisasi sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t
T = lamanya periode estimasi, yaitu dari t1 sampai dengan t2 2. Market Model
Penghitungan return ekspektasi dengan model ini, dilakukan dengan 2 tahap, yaitu:
1. membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi
selama periode estimasi
2. menggunakan model ekspektasi ini untuk mengestimasi return
ekspektasi di periode jendela.
10
Ri,j =
αi
+β
i.
RMj +ε
ijKeterangan:
Ri,j = return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j
αi
= i
ntercept untuk sekuritas ke-iβ
i = koefisien slope yang merupakan Beta dari sekuritas ke-iRMj = return indeks pasar pada periode estimasi ke-j yang dapat
dihitung dengan rumus RMj = (IHSGj – IHSGj-1) / IHSGj-1
dengan IHSG adalah Indeks Harga Saham Gabungan
ε
ij = kesalahan residu sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j.3. Market-adjusted Model
Model ini menganggap bahwa penduga yang terbaik, untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk model estimasi, karena
return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar. Apabila menggunakan model ini, maka abnormal return dapat dihitung dengan menggunakan rumus market-adjusted abnormal return, yaitu (Prastiwi, 2001: 407):
ARit =
) 1 (
) 1 (
mt it
R R + +
- 1 x 100%
Keterangan:
ARit = abnormal return saham i pada hari ke-t
Rmt = return pasar pada hari ke-t.
Semakin besar abnormal return yang diterima oleh investor menunjukkan bahwa kinerja saham tersebut semakin tinggi, dan sebaliknya semakin kecil abnormal return yang diterima investor maka kinerja saham tersebut semakin rendah (Murtini, 2005: 136).
D. Rata-Rata Return Tidak Normal
Pengujian adanya abnormal return tidak dilakukan untuk tiap-tiap sekuritas, tetapi dilakukan secara agregat dengan menguji rata-rata return
tidak normal seluruh sekuritas secara cross-section untuk tiap-tiap hari di periode peristiwa. Rata-rata return tidak normal, (average abnormal return) untuk hari ke-t dapat dihitung berdasarkan rata-rata aritmatika (Jogiyanto, 2000 : 429-432) :
RRTNt = k RTNit
k
j
∑
=1
Keterangan:
RRTNt = rata-rata return tidak normal (average abnormal return) pada
hari ke-t
RTNit = return tidak normal (abnormal return) untuk sekuritas ke-i
pada hari ke-t
12
E. Kinerja Saham Jangka Pendek dan Kinerja Saham Jangka Panjang Setelah Penawaran Umum Saham Perdana (IPO)
Kinerja saham jangka pendek setelah IPO adalah kinerja saham kurang dari satu tahun dari waktu penawaran perdana. Kinerja saham jangka panjang setelah IPO adalah kinerja saham lebih dari atau sama dengan satu tahun dari waktu penawaran perdana. Melalui kinerja saham, dapat dianalisa kemampuan emiten dalam memberikan pendapatan bagi pemegang sahamnya (Sulistyastuti, 2002: 33).
Secara umum, kenaikan atau penurunan harga dapat terjadi secara bersama-sama. Oleh karena itu, jika kenaikan atau penurunan berlangsung terus menerus selama beberapa hari, maka hal itu akan diikuti oleh arus balik (reversal). Jika harga terus naik, maka akan diikuti dengan penurunan harga pada periode berikutnya. Dan juga sebaliknya, jika harga terus menurun, maka akan diikuti dengan kenaikan harga pada periode berikutnya (Samsul, 2006: 186).
1. Manajemen Laba di Seputar IPO
saham yang ditawarkan, maka semakin tinggi pula penerimaan perusahaan. Tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan merupakan indikasi keberhasilan usaha. Hal ini menjadi faktor penting yang dipertimbangkan oleh investor untuk memutuskan menanamkan investasinya atau tidak.
Manajemen laba pada seputar penawaran saham perdana (IPO) dilakukan dengan menaikkan laba. Hal ini merupakan fenomena logis sebab manajer lebih superior dalam menguasai informasi dibanding pihak lain. Kesuperioran tersebut mendorong dan memotivasi manajer untuk melakukan manajemen laba dengan cara income increasing discretionary accruals dalam laporan keuangannya, baik pada periode sebelum dan sesudah IPO. Penggunaan accruals ini dapat dilakukan dengan cara menggeser pendapatan masa depan menjadi pendapatan masa sekarang dan biaya sekarang menjadi biaya masa depan, sehingga laba pada periode sekitar IPO dilaporkan lebih tinggi dari yang seharusnya. Akibatnya, akan terjadi penurunan laba dan kinerja perusahaan pada perioda setelah IPO. Hal ini akan berdampak pada harga saham perusahaan (Indah dan Ekawati, 2006: 68-69).
2. Kinerja Saham Jangka Pendek Setelah IPO
Harga saham pada saat IPO, ditentukan oleh emiten (penerbit emisi) dan
14
ditawarkan di pasar perdana tidak terlalu mahal. Oleh karena itu, harga saham pada penawaran perdana cenderung lebih rendah dibanding harga intrinsik saham tersebut. Ketika dijual di pasar sekunder, saham tersebut cenderung akan mengalami kenaikan harga. Hal ini akan memberikan keuntungan kepada investor (Murtini, 2005: 136).
Banyak investor yang tidak mendapatkan jatah pada saat IPO, juga turut mendongkrak harga saham di pasar sekunder, karena mereka akan memburu saham tersebut nantinya di perdagangan hari pertama. Gejala ini sering kali terjadi di pasar modal yang pada ahkirnya mendorong terjadinya oversubcribed, di mana jumlah permintaan saham melebihi jumlah saham yang ditawarkan sehingga membuat harga saham IPO tersebut melonjak tinggi. Ahkirnya, realize return yang lebih tinggi dibandingkan return yang diharapkan akan meningkatkan abnormal return (Sakir, Susanto, dan Djazuli, 2003: 190).
3. Kinerja Saham Jangka Panjang Setelah IPO
Penurunan kinerja saham dalam jangka panjang diduga karena dana yang diperoleh dari penjualan saham belum dapat dimanfaatkan oleh perusahaan secara optimal untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Kemungkinan yang lain adalah dana yang dihimpun tidak digunakan untuk memperluas usaha tetapi untuk membayar utang perusahaan (Murtini, 2005: 141).
merugikan investor (Prastiwi dan Kusuma, 2001: 403). Oleh karena itu, investor tidak mau menyimpan sahamnya (Murtini, 2005: 141).
Apabila banyak investor yang menjual sahamnya, sedangkan jumlah pembelinya adalah tetap, maka sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran, harga surat berharga yang ditawarkan otomatis akan turun. Penurunan harga tersebut mengindikasikan adanya penurunan kinerja surat berharga yang ditawarkan (Murtini, 2005: 141).
F. Review Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Gumanti (2001) memberikan bukti bahwa di Indonesia terjadi manajemen laba untuk perusahaan publik. Dia meneliti 39 perusahaan yang melakukan IPO pada periode 1995-1997. Dengan menggunakan pendekatan total accruals, diperoleh bukti yang kuat atas terjadinya manajemen keuntungan, khususnya pada periode 2 tahun sebelum
go public.
Saiful (2003) melakukan penelitian tentang hubungan manajemen laba (earning management) dengan kinerja operasi dan return saham di sekitar IPO. Dia berhasil menemukan adanya manajemen laba dua tahun sebelum IPO, ketika IPO dan dua tahun setelah IPO. Dia juga berhasil menemukan rendahnya kinerja operasi setelah IPO serta rendahnya return satu tahun setelah IPO. Tetapi dia tidak dapat menemukan hubungan antara return
setahun setelah IPO dengan manajemen laba di sekitar IPO.
16
manajemen laba, khususnya pada satu periode sebelum IPO dan satu periode setelah IPO. Hal ini berarti perusahaan yang melakukan IPO memilih metoda akuntansi yang menaikkan laba yang dilaporkan dengan cara meningkatkan
income increasing discreationary accrual. Dia juga menemukan bukti bahwa perusahaan yang melakukan IPO mengalami penurunan kinerja operasional setelah IPO. Hal ini terbukti dari besarnya nilai discreationary accruals
sebelum IPO dibandingkan setelah IPO. Penurunan kinerja operasional merupakan cermin dari ketidakmampuan manajemen melanjutkan manipulasi yang dilakukan pada saat setelah IPO.
Prastiwi dan Kusuma (2001) meneliti tentang kinerja surat berharga setelah penawaran perdana (IPO) di pasar modal Indonesia periode Maret 1994-Maret 1997. Hasil penelitiannya menemukan bahwa dalam jangka pendek terdapat abnormal return yang positif, di mana initial return yang diterima adalah sebesar 5,87%. Dalam jangka waktu 1 bulan, 2 bulan dan 3 bulan rata-rata abnormal return yang diterima masing-masing: 1,18%, 23,25%, dan 39,07%. Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa dalam jangka panjang terjadi underperformance di pasar modal Indonesia, di mana apabila saham dibeli pada hari perdana dan disimpan selama 24 bulan maka akan diperoleh rata-rata abnormal return negatif sebesar -238,853%.
Kentris, Kartika dan Yohanes (2004) mengulangi percobaan yang dilakukan oleh Prastiwi dan Kusuma (2001). Hasilnya adalah rata-rata
bahwa ada perbedaan antara kinerja saham jangka pendek dan kinerja saham jangka panjang setelah.
Ada tujuh hipotesis dalam penelitian yang dilakukan Mardiyah (2003). Dia menyatakan bahwa underpricing disebabkan oleh anomali di pasar perdana atas fenomena initial return yang positif. Dia juga menunjukkan ada hubungan positif antara initial return dengan uncertainty dengan menggunakan proksi: offer price, age, dan risk. Initial return juga memiliki hubungan yang positif dengan excess demand. Tetapi initial return memiliki hubungan yang negatif dengan kinerja jangka panjang. Ternyata initial return
juga memiliki hubungan yang positif dengan penawaran saham tambahan/
seasoned equity offerings (SEO) dan earnings management. Dia mengemukakan bahwa ada hubungan antara WIPO, SEO, earnings management dengan initial return dan EVA.
Murtini (2005) meneliti tentang kinerja surat berharga setelah IPO. Dia menunjukkan bahwa rata-rata abnormal return pada hari pertama bila surat berharga dibeli pada saat IPO adalah sebesar 14,60%. Dalam jangka waktu 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, rata-rata abnormal return sebesar 15,30%, 18,68% dan 18,83%. Hal ini menunjukkan bahwa dalam jangka pendek terjadi
18
Rodoni (2002) melakukan penelitian dengan judul ”Penawaran Saham Perdana: Pengalaman di Bursa Efek Jakarta 1990-1998.” Hasil penelitiannya menemukan bahwa tidak terjadi underpricing pada saat IPO, namun kinerja saham setelah IPO untuk jangka panjang menunjukkan kinerja yang kurang baik.
G. Hipotesis
Berdasarkan penelitian di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H0 : Tidak ada perbedaan antara kinerja saham jangka pendek dan kinerja
saham jangka panjang bagi perusahaan yang melakukan IPO di pasar modal Indonesia.
HA : Ada perbedaan antara kinerja saham jangka pendek dan kinerja
BAB III
METODA PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi empiris karena data yang akan digunakan sebagai data penelitian adalah data sekunder dari perusahaan yang melakukan IPO.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang melakukan IPO pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2004. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling yaitu sampel diambil berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria tersebut adalah sebagai berikut: 1. Semua perusahaan yang melakukan IPO pada tahun 2002 sampai
dengan tahun 2004.
2. Tersedia informasi tanggal IPO dan tanggal listing.
3. Perusahaan tersebut masih listing di Bursa Efek Indonesia 2 tahun setelah IPO
4. Terdapat data harga saham saat penawaran perdana, harga penutupan saham pada hari pertama di pasar sekunder, bulan pertama, kedua, ketiga, kedua belas, dan kedua puluh empat setelah IPO
20
5. Terdapat data IHSG pada saat penawaran perdana, harga penutupan saham pada hari pertama di pasar sekunder, bulan pertama, kedua, ketiga, kedua belas, dan kedua puluh empat setelah IPO.
C. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2008. 2. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Bursa Efek Indonesia.
D. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian
Obyek Penelitian adalah data harga saham perusahaan yang melakukan IPO dan data IHSG.
2. Subyek Penelitian
Subyek Penelitian adalah semua perusahaan yang melakukan IPO pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2004.
E. Jenis Data
2. www.e-bursa.com
3. www.jsx.co.id
4. Pusat Data Bisnis dan Ekonomi
F. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi yaitu dengan cara mengumpulkan, mencatat, mengolah, dan mendokumentasikan data yang diperoleh.
G. Teknik Analisa Data
Untuk melakukan pengujian terhadap perbedaan kinerja saham jangka pendek (abnormal return hari pertama, bulan pertama, kedua, dan ketiga) dan kinerja saham jangka panjang (abnormal return bulan kedua belas dan kedua puluh empat) setelah IPO, maka dilakukan langkah-langkah:
1. Menghitung return saham untuk setiap periode.
Rit = io it
P P
- 1
Keterangan:
Rit = return saham
Pit = harga saham pada saat t
22
2. Menghitung return pasar untuk setiap periode.
Rit = mo mt P P - 1 Keterangan:
Rmt = return indeks pasar
Pmt = nilai indeks pasar pada saat t
Pmo = nilai indeks pasar pada penawaran
3. Menghitung Market-Adjusted Abnormal Return
ARit =
) 1 ( ) 1 ( mt it R R + +
- 1 x 100%
Keterangan:
ARit = abnormal return saham i pada hari ke-t
Rit = aktual return untuk saham i pada hari ke-t
Rmt = return pasar pada hari ke-t.
Abnormal return digunakan untuk mengukur kinerja saham, dengan kriteria:
Abnormal return > 0, menunjukkan kinerja yang outperformed Abnormal return < 0, menunjukkan kinerja yang underperformed 4. Melakukan uji hipotesis dengan melakukan uji Wilcoxon.
Langkah-langkahnya:
a. Merumuskan uji hipotesis
Ho : ARjk pndk = ARjk pnjg : Tidak terdapat perbedaan antara
perusahaan yang melakukan IPO di pasar modal Indonesia.
Ha : ARjk pndk ≠ ARjk pnjg : Terdapat perbedaan antara kinerja
saham jangka pendek dan kinerja saham jangka panjang pada perusahaan yang melakukan IPO di pasar modal Indonesia.
b. Menentukan level of significance
Pada penelitian ini digunakan level of significance sebesar 95 % atau α sebesar 5 % dengan pengujian dua sisi sehingga nilai kritisnya adalah -1.96 dan 1.96.
c. Menentukan kriteria pengujian hipotesis Ho diterima jika –1.96≤Zh ≤ 1.96
Ho ditolak jika Zh < -1.96 atau Zh >1.96
d. Menghitung nilai Zh
Zh =
n S S
X X
B A
A B
2 2 +
−
Keterangan:
A
X = rata-rata abnormal return jangka pendek
B
X
= rata-rata abnormal return jangka panjangSA2 = varian abnormal return jangka pendek
24
n = jumlah sampel
e. Mengambil keputusan
Membandingkan nilai Z hitung dengan nilai kritis untuk mengambil keputusan dengan kriteria:
Ho diterima jika = - 1.96 ≤ Zh ≤1.96
Ho ditolak jika = Zh < - 1.96 atau Zh > 1.96
f. Menarik kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pengujian ini adalah:
1) Jika Ho diterima, maka tidak terdapat perbedaan antara
kinerja saham jangka pendek dan kinerja saham jangka panjang pada perusahaan yang melakukan IPO di pasar modal Indonesia.
2) Jika Ho ditolak, maka terdapat perbedaan antara kinerja
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia
Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.
Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagimana mestinya.
Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.
Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut:
• 14 Desember 1912 : Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di
26
Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda.
• 1914 – 1918 : Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang
Dunia Pertama
• 1925 – 1942 : Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama
dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya • Awal tahun 1939 : Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di
Semarang dan Surabaya ditutup.
• 1942 – 1952 : Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama
Perang Dunia II
• 1952 : Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan
UU Darurat Pasar Modal 1952, yang dikeluarkan oleh Menteri kehakiman (Lukman Wiradinata) dan Menteri keuangan (Prof. DR. Sumitro Djojohadikusumo). Instrumen yang diperdagangkan: Obligasi Pemerintah RI (1950)
• 1956 : Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa
Efek semakin tidak aktif.
• 1956 – 1977 : Perdagangan di Bursa Efek vakum.
• 10 Agustus 1977 : Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden
dengan go publicnya PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama.
• 1977 – 1987 : Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah
emiten hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal.
• 1987 : Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987
(PAKDES 87) yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia.
• 1988 – 1990 : Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar
Modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat.
• 2 Juni 1988 : Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi
dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer.
• Desember 1988 : Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88
28
• 16 Juni 1989 : Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan
dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya.
• 13 Juli 1992 : Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi
Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ.
• 22 Mei 1995 : Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan
dengan sistem komputer JATS (Jakarta Automated Trading Systems).
• 10 November 1995 : Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan mulai Januari 1996.
• 1995 : Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa
Efek Surabaya.
• 2000 : Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless
trading) mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia.
• 2002 : BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan
jarak jauh (remote trading).
• 2007 : Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke
Perusahaan-perusahaan yang listing di BEI, tersebar di berbagai sektor usaha, antara lain:
1. Sektor-sektor usaha primer (ekstraktif), terdiri dari: a. Sektor 1, yaitu: Pertanian
b. Sektor 2, yaitu: Pertambangan
2. Sektor-sektor sekunder (industri pengolahan dan manufaktur), terdiri dari: a. Sektor 3, yaitu: Industri dasar dan kimia
b. Sektor 4, yaitu: Aneka industri
c. Sektor 5, yaitu: Industri barang konsumsi 3. Sektor-sektor tersier (jasa), terdiri dari:
a. Sektor 6, yaitu: Properti dan real estate
b. Sektor 7, yaitu: Infrastruktur, utilitas, dan transportasi c. Sektor 8, yaitu: Keuangan
d. Sektor 9, yaitu: Perdagangan, jasa, dan investasi
B. Data Singkat Perusahaan
Berdasarkan kriteria pengambilan sampel, diperoleh 33 perusahaan yang memenuhi kriteria sampel tersebut. Perusahaan-perusahaan yang terpilih yaitu: 1. PT. Fortune Indonesia Tbk (FORU)
Tangggal Berdiri : 5 Mei 1970
Alamat : Jln. MT. Haryono Kav.15 Jakarta 12810 (Gedung Graha Pratama Lt.7)
Tanggal IPO : 7 Januari 2002 Tanggal Listing : 17 Januari 2002 Presiden Komisaris : Dedi Sjahrir Panigoro
Komisaris : Miranty Abidin, Syarifudin Zen, Kasman Ardan Presiden Direktur : Indra Abidin
30
Industri : Perdagangan, Jasa, & Investasi Subindustri : Advertising, Printing & Media
2. PT.Anta Express Tour & Travel Tbk (ANTA) Tangggal Berdiri : 10 Mei 1972
Alamat : Jln. Hayam Wuruk no.88 Jakarta 11160 Tanggal IPO : 8 Januari 2002
Tanggal Listing : 18 Januari 2002
Presiden Komisaris : Raymond Rianto Septokusumo Komisaris : Rustiyan Oen, Prastowo
Presiden Direktur : Amelia Bharata
Direktur : Martinus Djajaprawira
Industri : Perdagangan, Jasa, Investasi Subindustri : Restoran, Hotel dan Pariwisata
3. PT. Fishindo Kusuma Sejahtera Tbk (FISH) Tangggal Berdiri : 27 Juni 1992
Alamat : Jln. Suryopranoto no.11G Jakarta 10160 Tanggal IPO : 7 Januari 2002
Tanggal Listing : 18 Januari 2002
Presiden Komisaris : Lenny Yohanda Kartadinata
Komisaris : Zainal Sumali
Presiden Direktur : Siswanta Atmadja
Direktur : Yundi Lowana, Tjang Heriyanto, Anand Kishore Bapat
Industri : Industri Dasar dan Kimia Subindustri : Pakan Ternak
4. PT. Fatrapolindo Nusa Industri Tbk (FPNI) Tangggal Berdiri : 9 Desember 1987
Alamat : Jln. AM. Sangiaji no.12 Jakarta 10130 (Wisma Lia Lt.1&2)
Tanggal IPO : 6 Maret 2002 Tanggal Listing : 21 Maret 2002 Presiden Komisaris : Meizar Suryardi
Komisaris : Djoni Pranoto, Lily sumarli Presiden Direktur : Beni Prananto
Direktur : Sthephen Angsono, Hari Prasetyo, Fendy Megasaputra
5. PT. Abdi Bangsa Tbk (ABBA)
Tangggal Berdiri : 28 November 1992
Alamat : Jln. Jendral Sudirman Kav. 59 Jakarta Tanggal IPO : 15 Februari 2002
Tanggal Listing : 3 April 2002 Presiden Komisaris : Adi Sasono
Komisaris : R. Harry Sunardy, Zain Uchrowi, Drs. Abdulgani, M.A
Presiden Direktur : Eric Thohir
Direktur : Yahya Basalamah
Industri : Perdagangan, Jasa, & Investasi Subindustri : Advertising, Printing & Media
6. PT, Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE) Tangggal Berdiri : 10 November 1990
Alamat : Jalan Raya Betro no.21 Sedati-Sidoarjo 61253 Tanggal IPO : 3 April 2002
Tanggal Listing : 16 April 2002
Presiden Komisaris : Oei Melinda Purwanto
Komisaris : Drs. Made Sudarman, M.M, Ak Presiden Direktur : Yongky Widjaja
Direktur : Oei Allan Wibisono, Harto Poerwanto Industri : Perdagangan, Jasa, & Investasi
Subindustri : Advertising, Printing & Media
7. PT. Anugerah Tambak Perkasindo Tbk (ATPK) Tangggal Berdiri : 12 Januari 1988
Alamat : Jln. Bangka no.47-49 Medan 20231 Tanggal IPO : 4 April 2002
Tanggal Listing : 17 April 2002 Presiden Komisaris : Dato Rayakumaran Komisaris : Daniel Anthony Carduci Presiden Direktur : Wasito Budi Harsoyo
Direktur : Akhmad Taufik, Azahar Bin Zaini, Raymond Bernadus, Nazzer Bin Hasan
Industri : Pertanian
Subindustri : Perikanan
8. PT. United Capital Indonesia Tbk (UNIT) Tangggal Berdiri : 30 Mei 1988
Alamat : Jln. Jendral Sudirman Kav.26 Jakarta 12920 (Menara BCD Lt.12A)
32
Tanggal Listing : 18 April 2002 Presiden Komisaris : Triadi Paramita
Komisaris : Haswanto Pramita
Presiden Direktur : Prianto Paseru
Direktur : David Pangabean
Industri : Keuangan
Subindustri : Perusahaan Efek
9. PT. Bank Swadesi Tbk (BSWD)
Tangggal Berdiri : 28 September 1968
Alamat : Jln. KH. Samanhudi no.37 Jakarta 10710 Tanggal IPO : 17 April 2002
Tanggal Listing : 1Mei 2002
Presiden Komisaris : Rupo Naraindas Chugami
Komisaris : Prakash Ruplam Chugami, Olga Istandya, Lelang Gerrits Rompas
Presiden Direktur : Lisawati
Direktur : Ningsih Suciati, Suroso, Wikan Aryono
Industri : Keuangan
Subindustri : Bank
10. PT. Sugi Samapersada Tbk (SUGI) Tangggal Berdiri : 26 Maret 1990
Alamat : Jalan Raya Cakung Cilincing no.85 Kompleks Pemadam Jakarta 14130
Tanggal IPO : 5 Juni 2002 Tanggal Listing : 19 Juni 02 Presiden Komisaris : Handojo Prawiro
Komisaris : Lukman Kotoni
Presiden Direktur : Sugiapto Trisna
Direktur : Gatot Sanjoto
Industri : Aneka Industri
Subindustri : Otomotif dan Komponennya
11. PT. Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) Tangggal Berdiri : 20 Juni 1984
Alamat : Jln. Jendral Sudirman Kav.26 Jakarta 12920 (Gedung Medco Lt.12)
Komisaris : Djoko Sutardjo, Rashid Irawan Mangun Kusuma, Dharmoyo Dayo Atmodjo, Zulkifli Abubakar, D. Cyril Noerhadi
Presiden Direktur : Heritriono Kartowisastro
Direktur : Pierre R Duccasses, Terrence Michael Butt, Agustinus B Lamboan
Industri : Pertambangan
Subindustri : Pertambangan Minyak & Gas Bumi
12. PT. Surya Citra Media (SCMA) Tangggal Berdiri : 29 Januari 1999
Alamat : Jln. Jendral Gatot Subroto Kav.21 Jakarta 12190 Tanggal IPO : 1 Juli 2002
Tanggal Listing : 16 Juli 2002
Presiden Komisaris : Herman Benhard Leopald
Komisaris : Glenn M. S Yusuf, Segara Utama, Agus Lasmono Presiden Direktur : Foto Sariaatmadja
Direktur : Sumantri Slamet
Industri : Perdagangan, Jasa, & Investasi Subindustri : Advertising, Printing & Media
13. PT. Gema Grahasarana Tbk (GEMA) Tangggal Berdiri : 7 Desember 1984
Alamat : Jln. Jendral Gatot Subroto Kav.53 Jakarta 10260 (Jakarta Design Centre Lt.6)
Tanggal IPO : 31 Juli 2002 Tanggal Listing : 12 Agustus 2002 Presiden Komisaris : Pulung Perangginangin
Komisaris : Hie Vivi Junaedi, Hartopo Soetoyo Presiden Direktur : Dedy Rochmat
Direktur : Alexander Surya Nogroho, Tommy Diarry, Prayitno, Sri Martini
Industri : Perdagangan, Jasa, & Investasi Subindustri : Perdagangan Besar Barang Produksi
14. PT. Inti Indah Karyaplasindo Tbk (IIKP) Tangggal Berdiri : 16 Maret 1999
Alamat : Jalan Raya Solo Sragen km.7 Jawa Tengah 57771 Tanggal IPO : 30 Agustus 2002
Tanggal Listing : 14 Oktober 2002 Presiden Komisaris : Heru Hidayat
34
Presiden Direktur : Alfian Pramana Direktur : Joko Hartono Tirto Industri : Industri Dasar dan Kimia
Subindustri : Perikanan
15. PT. Arthavest Tbk (ARTA)
Tangggal Berdiri : 22 Februari 1989
Alamat : Jln. Hayam Wuruk no.108 Jakarta 11160 Tanggal IPO : 23 Oktober 2002
Tanggal Listing : 5 November 2002 Presiden Komisaris : Alex Wilando
Komisaris : Franciscus Costam Presiden Direktur : Ary Raditya Rucita
Direktur : Romy M. Tarugan
Industri : Keuangan
Subindustri : Perusahaan Efek
16. PT. Bank Kesawan Tbk (BKSW) Tangggal Berdiri : 28 April 1913
Alamat : Jln. Hayam Wuruk no.133 Jakarta 10120 Tanggal IPO : 11 November 2002
Tanggal Listing : 21 November 2002 Presiden Komisaris : Caharlie Paulus
Komisaris : Yorrish Raweyai
Presiden Direktur : Dinno Indiano
Direktur : Rusli ST, Yoseph Solihin Yo SH, Sugiharto Muladi, Entjik S Djafar
Industri : Keuangan
Subindustri : Bank
17. PT. Trust Finance Indonesia Tbk (TRUS) Tangggal Berdiri : 12 Februari 1990
Alamat : Jln. Jendral Sudirman Kav.52-53 Jakarta 12190 (Gedung Artha Graha Lt.21)
Tanggal IPO : 18 November 2002 Tanggal Listing : 28 November 2002 Presiden Komisaris : Sukardi Tandjiono Tang
Komisaris : Ir. Wibowo Widjojo, Ir. Halim Kesuma Presiden Direktur : Muhamad Nashir
Direktur : Djoni Suyanto, Suparman Sulina
Industri : Keuangan
18. PT.Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) Tangggal Berdiri : 2 Maret 1981
Alamat : Jln. Paridi no.1 Tanjung Enim 31716 Sumatra Selatan Tanggal IPO : 12 Desember 2002
Tanggal Listing : 23 Desember 2002 Presiden Komisaris : Jariman
Komisaris : Mahyudi Lubis, Mirza Mochtar, Supriyadi, Mirman, Singgih Ripat
Presiden Direktur : Ir. Sukrisno
Direktur : Milawarman, Heri Supriyanto, Tiendas Mangeka, Makhub Iskandar
Industri : Pertambangan
Subindustri : Pertambangan Batu Bara
19. PT. Arona Binasejati Tbk (ARTI) Tangggal Berdiri : 31 Maret 1983
Alamat : Jalan Raya Naragong km.16,5 Cileungsi Bogor Tanggal IPO : 23 April 2003
Tanggal Listing : 30 April 2003 Presiden Komisaris : Chaidi The
Komisaris : Chen I Tung, Chen Meng Chin, Irwan Amran Presiden Direktur : Cheng Yen Pao
Direktur : Suminah
Industri : Aneka Industri
Subindustri : Lainnya
20. PT. Pelayaran Tempuran Emas Tbk (TMAS) Tangggal Berdiri : 17 September 1987
Alamat : Jln. Tembang 51 Tanjung Priok Jakarta 14310 Tanggal IPO : 1 Juli 2003
Tanggal Listing : 9 Juli 2003 Presiden Komisaris : Wong Chou Lin
Komisaris : Koentojo, Susan Gozali Presiden Direktur : Harto Khusuma
Direktur : Djoni Sutji, Roy Kusumaatmaja
Industri : Infrastruktur, Utilitas &Transportasi Subindustri : Transportasi
21. PT. Bank Mandiri Tbk (BMRI) Tangggal Berdiri : 2 Oktober 1998
Alamat : Jln. Jendral Gatot Subroto Kav.36-38 Jakarta 12190 Tanggal IPO : 1 Juli 2003
36
Presiden Komisaris : Edwin Gerungan
Komisaris : Richard Claproth, Soedarjomo, Pradjoto, Gunarni Soeworo
Presiden Direktur : Agus Martowardjo
Direktur : Zulkifri Zaini, Abddul Rachman, Bambang Setiawan, Omar Swaldy
Industri : Keuangan
Subindustri : Bank
22. PT. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Tangggal Berdiri : 16 Desember 1895
Alamat : Jln. Jendral Sudirman no.44-46 Jakarta 10210 Tanggal IPO : 31 Oktober 2003
Tanggal Listing : 10 November 03 Presiden Komisaris : Bungsor Sanim
Komisaris : Bangun Sarwito, Sunarsip, Aviliani Mulia, Baridjussalam Hadi, Agus Pakpohan
Presiden Direktur : Sofyan Basir
Direktur : Abdul Salam, Tony Soetirto, Sarwono Sudharto, Sulaiman Arif, Sudaryanto Sudargo
Industri : Keuangan
Subindustri : Bank
23. PT. Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Tangggal Berdiri : 13 Mei 1965
Alamat : Jln. KH. Zaenul Arifin no.20 Jakarta 11140 Tanggal IPO : 8 Desember 2003
Tanggal Listing : 15 Desember 2003 Presiden Komisaris : Sumarno Sorono
Komisaris : Nenny Miryani, Bembi Uripto, Pudja Sunasa, Sahala Lumban
Presiden Direktur : Washington Mampe Sumandjuntak
Direktur : Nursubagyo, Adil Abas Sutikno, Djoko Pramono Industri : Infrastruktur, Utilitas & Transportasi
Subindustri : Energi
24. PT. Asuransi Jasa Tania (ASJT) Tangggal Berdiri : 25 Juni 1979
Alamat : Jln. Teuku Cik Diktiro no.14 Jakarta 10350 Tanggal IPO : 19 Desember 2003
Tanggal Listing : 29 Desember 2003 Presiden Komisaris : Duduh Sadorachmat
Presiden Direktur : H. Haryanto
Direktur : Basian Damanik, Miadji
Industri : Keuangan
Subindustri : Asuransi
25. PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) Tangggal Berdiri : 13 November 1990
Alamat : Jln. Menteng Raya no.21 Jakarta 10340 (Graha Adira Lt.10-12)
Tanggal IPO : 25 Maret 2004 Tanggal Listing : 31 Maret 2004
Presiden Komisaris : Theodore Permadi Rochmat
Komisaris : Djoko Sudyamiko, Marwoto Hadi, Wolf Arno Kluge, Sheng Chua
Presiden Direktur : Stanley Setia Atmadja
Direktur : Serian Wijanto, Marwoto Soebiakno, Erida Gunawan, Hafid Hodeli
Industri : Keuangan
Subindustri : Lembaga Pembiayaan
26. PT. Hurtus Danavest Tbk (HADE) Tangggal Berdiri : 10 Februari 1989
Alamat : Jln. Jendral Sudirman Kav.25 Jakarta 12920 (Plaza DM Lt.12)
Tanggal IPO : 1 April 2004 Tanggal Listing : 12 Apil 2004 Presiden Komisaris : Johan Rusli
Komisaris : Ratnawati Wihardjo Presiden Direktur : Anthony
Direktur : Lany Veronica Taruli, Robby Winindo
Industri : Keuangan
Subindustri : Perusahaan Efek
27. PT.Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) Tangggal Berdiri : 6 Juni 2001
Alamat : Jln. Kapten Tendean no.11 Kuningan Barat Jakarta 12710
Tanggal IPO : 5 Mei 2004 Tanggal Listing : 14 Mei 2004
Presiden Komisaris : Bennya Tjokosaputro
Komisaris : Jimmy Tjokosaputro, Gembong Kusdaryanto Presiden Direktur : Franky Tjokosaputro
38
Industri : Industri Dasar dan Kimia
Subindustri : Lainnya
28. PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) Tangggal Berdiri : 10 Juli 1992
Alamat : Jln. Pasir Putih Raya 1 Blok E5, Ancol Timur Jakarta 14430
Tanggal IPO : 25 Juni 2004 Tanggal Listing : 2 Juli 2004
Presiden Komisaris : Drs. Ma’mun Amin
Komisaris : Trisna Muliadi, Drs. Hari Sandjojo Malang Judo M.Si, Ir. H. KRMH Daryanto, Ir. Palgunadi
Presiden Direktur : Ir Budi Karya Sumadi
Direktur : IR. Pramono Hadi Sayogya, Drs. Slamet Sudiro Pramono, Ir. Djumhana Tjakrawira
Industri : Perdagangan, Jasa, & Investasi Subindustri : Restoran, Hotel dan Pariwisata
29. PT. Sanex Qianjiang Motor Inti Tbk (SQMI) Tangggal Berdiri : 21 Maret 2000
Alamat : Jln. Sunter Agung Timur X Blok N1 no. 11-14 Jakarta Tanggal IPO : 6 Juli 2004
Tanggal Listing : 15 Juli 2004 Presiden Komisaris : Kjong Tju Yun
Komisaris : Zhu Jack, Lin Hua Jeng, Alexander Gee, Joejun Gunawan
Presiden Direktur : Benny Suwandi Direktur : Djohan Junus Djuardi
Industri : Aneka Industri
Subindustri : Otomotif dan Komponennya
30. PT. Indosiar Karya Media Tbk (IDKM) Tangggal Berdiri : 11 Januari 1995
Alamat : Jln. Damai no.11 Daan Mogot Jakarta Barat 11510 Tanggal IPO : 27 September 2004
Tanggal Listing : 4 Oktober 2004 Presiden Komisaris : Benny Setiawan
Komisaris : Amir Effendy, Teuku Iskandar, Andri Subowo Presiden Direktur : Handoko
Direktur : Phiong Philipus Dharma, Harry Pramono, Santoso Tandia
31. PT. Aneka Kemasindo Utama Tbk (AKKU) Tangggal Berdiri : 5 April 2001
Alamat : Jln. Daan Mogot km.19 Jakarta Barat 11510 Tanggal IPO : 22 Oktober 2004
Tanggal Listing : 1 November 2004 Presiden Komisaris : Chu Jang Lie
Komisaris : Joesoef Teguh, Pramono Presiden Direktur : Daniel Yu
Direktur : Dicky Tesiman, Jonathan Yuwono Industri : Industri Dasar dan Kimia
Subindustri : Plastik & Kemasan
32. PT. Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) Tangggal Berdiri : 1995
Alamat : Jln. Jendral Sudirman Kav.1 Jakarta 10220 (Wisma 46 Lt.8)
Tanggal IPO : 2 November 2004 Tanggal Listing : 10 November 2004 Presiden Komisaris : Mien Sugandhi
Komisaris : Juniani Ghozali, Kentjana Indrawati, Arie Yandi Taswar
Presiden Direktur : Herman Benhard
Direktur : Seniwati Gusman, Susiana Latif, Indrawana Widjaja, Alan George Thompson
Industri : Perdagangan, Jasa, & Investasi Subindustri : Perdagangan Eceran
33.PT. Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) Tangggal Berdiri : 23 Maret 1982
Alamat : Jalan Raya Gunung Sahari no.32 Jakarta 10720 Tanggal IPO : 1 Desember 2004
Tanggal Listing : 13 Desember 2004 Presiden Komisaris : Sumandi Wiratno
Komisaris : Rubbyanto Budiman, Tan Sidhartha, Mahendra Wardana
Presiden Direktur : Benny Wenas
Direktur : Irwan Suryadi, Bellynawaty, Ardy salim, Rudy Gomedy
Industri : Keuangan
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penentuan sampel dalam penelitian ini didasarkan pada metode purposive sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria-kriteria dalam memilih sampel adalah sebagai berikut:
1. Semua perusahaan yang melakukan IPO pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2004.
2. Tersedia informasi tanggal IPO dan tanggal listing di BEJ.
3. Perusahaan tersebut masih listing di Bursa Efek Jakarta 2 tahun setelah IPO.
4. Terdapat data harga saham saat penawaran perdana, harga penutupan saham pada hari pertama, bulan pertama, kedua, ketiga, kedua belas, dan kedua puluh empat setelah IPO
5. Terdapat data IHSG pada saat penawaran perdana, harga penutupan saham pada hari perdana, bulan pertama, kedua, ketiga, kedua belas, dan kedua puluh empat setelah IPO.
Secara rinci, proses pemilihan sampel perusahaan yang diteliti ditunjukkan dalam tabel 1. Sebagaimana terlihat dalam tabel 1, dari 40 perusahaan yang melakukan IPO antara tahun 2002 sampai dengan 2004, terdapat 33 perusahaan yang memenuhi kriteria untuk diuji. Sampel penelitian terdiri dari 18 perusahaan yang melakukan IPO tahun 2002, 6
perusahaan yang melakukan IPO tahun 2003, dan 9 perusahaan yang melakukan IPO pada tahun 2004. Tabel 2 menunjukkan proporsi sampel untuk masing-masing industri. Dapat dilihat pada tabel 2 bahwa terdapat 3 perusahaan yang bergerak di bidang aneka industri, 5 perusahaan yang bergerak di industri dasar dan kimia, 2 perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur, utilitas dan transportasi, 11 perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, 9 perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan, jasa dan investasi, 2 perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan, dan 1 perusahaan yang bergerak dalam bidang pertanian.
Tabel 1: Gambaran Sampel Penelitian
Keterangan 2002 2003 2004 Jumlah
Perusahaan melakukan IPO 22 6 12 40 Tidak tersedia informasi tanggal
IPO dan tanggal listing di BEJ
(4) - (3) (7)
Perusahaan tersebut delisting
dari Bursa Efek Jakarta 1 tahun setelah IPO.
- - -
Tidak terdapat data harga saham saat penawaran perdana, harga penutupan saham pada hari pertama, bulan pertama, ke-2, ke-3, ke-12, dan ke-24 setelah IPO
- - - -
Tidak terdapat data harga saham gabungan saat penawaran perdana, harga penutupan saham pada hari pertama, bulan pertama, ke-2, ke-3, ke-12, dan ke-24 setelah IPO
- - - -
Jumlah perusahaan terpilih 18 6 9 33 Persentase perusahaan terpilih 81.82% 100% 75% 82.5% Sumber Data: BEI
Tabel 2: Jenis Industri
Jenis Industri Jumlah Perusahaan % Total Sampel
Aneka Industri 3 9.10 %
Industri dasar dan Kimia 5 15.15 % Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi 2 6.06 %
Keuangan 11 33.33 %
Perdagangan, Jasa dan Investasi 9 27.27 %
42
Pertanian 1 3.03 %
Jumlah 33 100 %
Sumber Data: BEI
B. Analisis Data
Untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu “apakah terdapat perbedaan antara kinerja saham jangka pendek dan kinerja saham jangka panjang pada perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Indonesia pada tahun 2002-2004?” diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Penghitungan return saham untuk setiap periode, yaitu hari pertama di pasar sekunder, bulan pertama, kedua, ketiga, kedua belas, dan kedua puluh empat setelah IPO.
Contoh penghitungannya adalah sebagai berikut.
Rit = io it
P P
- 1
Untuk hari pertama di pasar sekunder untuk FORU
Ri0 = 1
130
220−
= 0.6923
Untuk bulan pertama setelah IPO untuk FORU
Ri1 = 1
130 370
− = 1.8462
Untuk bulan kedua setelah IPO untuk FORU
Ri2 = 1
130 480
Untuk bulan ketiga setelah IPO untuk FORU
Ri3 = 1
130 480
− = 2.6923
Untuk bulan kedua belas setelah IPO untuk FORU
Ri12 = 1
130 260
− = 1.0000
Untuk bulan kedua puluh empat setelah IPO untuk FORU
Ri24 = 1
130
280−
= 1.1538
Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran A (untuk return saham untuk hari pertama di pasar sekunder, bulan pertama, bulan kedua dan bulan ketiga setelah IPO) dan lampiran B (untuk return saham bulan kedua belas dan kedua puluh empat setelah IPO)
2. Penghitungan return pasar untuk setiap periode, yaitu hari pertama di pasar sekunder, bulan pertama, kedua, ketiga, kedua belas, dan kedua puluh empat setelah IPO
Contoh penghitungannya adalah sebagai berikut.
Rmt = mo mt
P P
- 1
Untuk hari pertama di pasar sekunder untuk FORU
Rm0 = 1
7240 . 388 0420 . 425 −
= 0.0934
Untuk bulan pertama setelah IPO untuk FORU
Rm1 = 1
7240 . 388 6360 . 451 −
44
Untuk bulan kedua setelah IPO untuk FORU
Rm2 = 1
7240 . 388 2460 . 453
− = 0.1660
Untuk bulan ketiga setelah IPO untuk FORU
Rm3 = 1
7240 . 388 7750 . 481
− = 0.2394
Untuk bulan kedua belas setelah IPO untuk FORU
Rm12 = 1
7240 . 388 9450 . 424 −
= 0.0932
Untuk bulan kedua puluh empat setelah IPO untuk FORU
Rm24 = 1
7240 . 388 8950 . 691 −
= 0.7799
Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C (untuk return pasar untuk hari pertama di pasar sekunder, bulan pertama, bulan kedua dan bulan ketiga setelah IPO) dan lampiran D (untuk return pasar bulan kedua belas dan kedua puluh empat setelah IPO)
3. Penghitungan Market Adjusted Abnormal-Return saham untuk setiap periode, yaitu hari pertama di pasar sekunder, bulan pertama, kedua, ketiga, kedua belas, dan kedua puluh empat setelah IPO
Contoh penghitungannya adalah sebagai berikut.
ARit =
) 1 ( ) 1 ( mt it R R + +
- 1 x 100%
Untuk hari pertama di pasar sekunder untuk FORU
ARi0 =
) 0.0934 1 ( ) 0.6923 1 ( + +
Untuk bulan pertama setelah IPO untuk FORU
ARi1 =
) 0.1618 1 ( ) 1.8462 1 ( + +
- 1 x 100% = 1.4497
Untuk bulan kedua setelah IPO untuk FORU
ARi2 =
) 0.1660 1 ( ) 2.6923 1 ( + +
- 1 x 100% = 2.1667
Untuk bulan ketiga setelah IPO untuk FORU
ARi3 =
) 0.2394 1 ( ) 2.6923 1 ( + +
- 1 x 100% = 1.9792
Untuk bulan kedua belas setelah IPO untuk FORU
ARi12 =
) 0.0932 1 ( ) 1.0000 1 ( + +
- 1 x 100% = 0.8295
Untuk bulan kedua puluh empat setelah IPO untuk FORU
ARi24 =
) 0.7799 1 ( ) 1.1538 1 ( + +
- 1 x 100% = 0.2101
Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran E
4. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji statistik Non-Parametrik Two-Related-Sample-Test (Uji Dua Sampel Berhubungan) dengan menggunakan metode Wilcoxon. Langkah-langkahyang dilakukan adalah:
a. Perumusan uji hipotesis:
Ho : ARjk pndk = ARjk pnjng : Tidak terdapat perbedaan antara kinerja
46
melakukan IPO di pasar modal Indonesia.
Ha : ARjk pndk ≠ ARjk pnjg : Terdapat perbedaan antara kinerja
saham jangka pendek dan kinerja saham jangka panjang pada perusahaan yang melakukan IPO di pasar modal Indonesia.
b. Penentuan level of significance
Pada penelitian ini digunakan level of significance sebesar 95 % atau α sebesar 5 % dengan pengujian dua sisi sehingga nilai kritisnya
adalah -1.96 dan 1.96.
c. Penentuan kriteria pengujian hipotesis Ho diterima jika –1.96≤Zh ≤ 1.96
Ho ditolak jika Zh < -1.96 atau Zh >1.96
d. Penghitungan nilai Zh
Hasil penghitungan nilai Zh, dapat dilihat di tabel 3
Tabel 3: Hasil dari Pengujian Non-parametrik Two-Related-Sample-Test (Uji Dua Sampel Berhubungan) dengan Metode Wilcoxon untuk Tiap Periode yang Dibandingkan KETERANGAN N
A
X XB SA2 SB2 Zh
ARi0 vs ARi12 33 0.2165 -0.0536 0.2995 0.7077 -2.975
ARi0 vs ARi24 33 0.2165 -0.2279 0.2995 0.6667 -3.511
ARi1 vs ARi12 33 0.3725 -0.0536 0.6874 0.7077 -3.136
ARi1 vs ARi24 33 0.3725 -0.2279 0.6874 0.6667 -3.386
ARi2 vs ARi12 33 0.4559 -0.0536 0.8354 0.7077 -3.547
ARi2 vs ARi24 33 0.4559 -0.2279 0.8354 0.6667 -3.940
ARi3 vs ARi12 33 0.3644 -0.0536 0.8489 0.7077 -3.261
ARi3 vs ARi24 33 0.3644 -0.2279 0.8489 0.6667 -3.440
(Catatan: Abnormal return hari pertama setelah saham diperdagangkan di pasar sekunder (ARi0), bulan pertama (ARi1), bulan kedua (ARi2),
pendek, sedangkan abnormal return bulan ke dua belas (ARi12) dan ke
dua puluh empat (ARi24) setelah IPO mewakili kinerja saham jangka
panjang)
e. Pengambilan keputusan
Berdasarkan Tabel 3, nilai Zh (2.975, 3.511, 3.136, 3.386, 3.547,
-3.940, -3.261, -3.440) lebih kecil daripada -1.96 sehingga Ho ditolak.
f. Penarikan kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pengujian ini adalah terdapat perbedaan antara kinerja jangka pendek dan kinerja jangka panjang pada perusahaan yang melakukan IPO di pasar modal Indonesia.
C. Pembahasan
48
pada bulan kedua belas dan kedua puluh empat setelah IPO adalah -0.0536 dan -0.2279. Hal ini menandakan bahwa terjadi abnormal return yang negatif pada periode jangka panjang.
Hasil pengujian Wilcoxon untuk perbedaan antara kinerja saham jangka pendek dan kinerja saham jangka panjang menunjukkan bahwa nilai Zh (-2.975, -3.511, -3.136, -3.386, -3.547, -3.940, -3.261, -3.440) lebih kecil
daripada -1.96. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaaan antara kinerja saham jangka pendek dan kinerja saham jangka panjang pada perusahaan yang melakukan IPO.