• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS ELEMEN MESIN II KOPLING DISUSUN OL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS ELEMEN MESIN II KOPLING DISUSUN OL"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS ELEMEN MESIN II

KOPLING

DISUSUN OLEH KELOMPOK I :

NAMA NIM

JAMALUDIN MALIK 41306110002 BASUKI RAHMAT 41306110004

SULAIMAN 41306110009

SYARIF HIDAYAT 41306110011 SARIPLI HIDAYAT 41306110012 IMBUH ROCHMAD 41306110014

MILYON 41306110015

AAN WIDIYANTO 41306110020

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

(2)

KOPLING

Secara umum kopling terbagi atas : 1. Kopling tetap

2. Kopling tidak tetap

I. Kopling tetap

Berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti ( tanpa terjadi slip ), dimana sumbu kedua poros terletak pada satu garis lurus atau sedikit berbeda sumbunya.

Jenis-jenis kopling tetap :

1. Kopling kaku a. Kopling bus

b. Kopling flens kaku c. Kopling flens tempa

2. Kopling luwes

a. Kopling flens luwes b. Kopling karet ban c. Kopling karet bintang d. Kopling gigi

e. Kopling rantai

3. Kopling universal

a. Kopling universal hook

b. Kopling universal kecepatan tetap

Hal–hal penting dalam perencanaan kopling tetap : 1. Pemasangan mudah dan cepat

(3)

3. Aman pada putaran tinggi 4. Getaran dan tumbukan kecil

5. Dapat mencegah pembebanan kecil

6. Terdapat sedikit kemungkinan gerakan aksial pada poros sekiranya terjadi pemuaian karena panas dan lain-lain.

Perencanaan kopling tetap jenis flens :

1. Daya yang akan ditransmisikan, P ( kW ) putaran poros penggerak, n1 ( rpm )

2. Faktor koreksi, ( fc ) Daya :

Daya yang akan ditransmisikan Fc

Daya rata-rata yang diperlukan 1.2 – 2.0

Daya maksimum yang diperlukan 0.8 – 1.2

Daya normal 1.0 – 1.5

3. Daya rencana, Pd ( kW ) P

x Pdfc

4. Momen rencana , T ( kg.mm )

1 5

n

Pd x 10 x 9.74 T

5. Bahan poros

- Kekuatan tarik bahan poros, σB ( kg/mm2 )

- Apakah ada tangga atau alur pasak - Faktor keamanan, Sf1 dan Sf2

6. Tegangan geser poros yang diijinkan, SA ( kg/mm2 )

2 1 xSf

Sf

B  SA

7. Faktor koreksi untuk puntiran, Kt

(4)

Faktor Pembebanan Kt

Beban dikenakan secara halus 1.0

Terjadi sedikit kejutan / tumbukan 1.0 – 1.5

Beban dikenakan kejutan / tumbukan besar 1.5 – 3.0

Terjadi pembebanan lentur  Cb = 1.2 – 2.3

Tidak terjadi pembebanan lentur  Cb = 1.0

8. Diameter poros, ds ( mm )

3 / 1 T x b C x t K x 5.1 ds

   

    

SA

9. Gaya Tangensial, F ( kg )

ds/2 T F

10. Diameter luar kopling flens, A ( mm ) Diameter naff ( bos ), C ( mm ) Panjang naff, L ( mm )

Diameter pusat baut, B ( mm ) Diameter baut, a ( mm )

Jumlah baut, n

TABEL UKURAN KOPLING FLENS :

Ds

A C L B a n F

Mak. Min Kasar Halus

63 50 224 112 80 160 16 6 18 22.4

71 56 250 125 90 180 20 6 23.6 28

80 63 280 140 100 200 20 6 23.6 28

90 71 315 160 112 236 25 8 26.5 35.5

100 80 355 180 125 265 25 8 26.5 35.5

11. Nilai efektif baut, ne  = 0.5

(5)

Jumlah baut efektif, ne :

13. Bahan baut

- Kekuatan tarik bahan poros, σB ( kg/mm2 )  Tabel

16. Bahan Flens

- Tebal flens, F ( mm )

kembali ke 8

(6)

20. Diameter luar kopling flens, A ( mm ) Diameter poros, ds ( mm )

Diameter baut, a ( mm ) Jumlah baut, n

Bahan baut = …….? Bahan flens = …….?

TABEL PEMILIHAN BAHAN BAUT DAN FLENS UNTUK KOPLING TETAP : Jenis Bahan Lambang Jenis Bahan Lambang

Besi Cor Kelabu

FC-20 20 Baja Karbon untuk konstruksi

mesin

S20C 40 FC-25 25 S35C 50 FC-30 30 S40C 60 FC-35 35 S45C 70

Baja Karbon Cor

SC-37 37 Baja Karbon untuk konstruksi

biasa

SC-42 42 SS41B 40 SC-46 46 SS50B 50 SC-49 49

Baja Karbon Tempa

SF-50 50-60 Baja batang difinish

dingin

S20C-D 50 SF-55 55-65 S35C-D 60 SF-60 60-70

Soal :

Pilihlah suatu kopling flens kaku yang dihubungkan dengan poros baja liat dengan sebuah pasak untuk meneruskan daya sebesar 65 ps pada 180 rpm, dan periksalah kekuatan baut dan flens !

(7)

Penyelesaian soal :

1. Daya yang akan ditransmisikan, P ( kW ) putaran poros penggerak, n1 ( rpm )

65 x 0.735 = 47.775 kW Catatan : 1 ps = 0.735 kW Putaran poros, n1 = 180 rpm 1 hp = 0.746 kW

2. Faktor koreksi, ( fc ) Daya :

Fc = 1.2  Daya rata-rata yang diperlukan

3. Daya rencana, Pd ( kW )

P x Pdfc

47.775 x

1.2 Pd

kW 57.33 Pd

4. Momen rencana , T ( kg.mm )

1 5

n

Pd x 10 x 9.74 T

180

57.33 x 10 x 9.74 T

5 

10 x 3.102

T 5 kg.mm.

5. Bahan poros  S 20 C

- Kekuatan tarik bahan poros, σB = 40 kg/mm2

- Apakah ada tangga atau alur pasak  ada

- Faktor keamanan, Sf1 = 1-2 diambil 2

Sf2 = 5-6 diambil 6

6. Tegangan geser poros yang diijinkan, SA ( kg/mm2 )

2 1 xSf

Sf

(8)

6

7. Faktor koreksi untuk puntiran, Kt = 2.0

Faktor koreksi untuk lenturan, Cb = 1.0

8. Diameter poros, ds ( mm ) x3.1x10 x1

10. Diameter luar kopling flens, A = 355 mm Diameter naff ( bos ), C = 180 mm Panjang naff, L = 125 mm

Diameter pusat baut, B = 265 mm Diameter baut, a = 25 mm

Jumlah baut, 8

11. Nilai efektif baut, ne  = 0.5

(9)

12. Tegangan geser baut, B ( kg/mm2 )

(10)
(11)

20. Diameter luar kopling flens, A = 355 mm Diameter poros, ds = 100 mm

Diameter baut, a = 25 mm Jumlah baut, n = 8

Gambar

TABEL UKURAN KOPLING FLENS :
TABEL PEMILIHAN BAHAN BAUT DAN FLENS UNTUK KOPLING TETAP :

Referensi

Dokumen terkait

Kopling tidak tetap atau Clutch adalah kopling yang digunakan untuk menghubungkan poros penggerak dan poros yang digerakkan dengan putaran yang sama saat meneruskan daya1.

Sabuk adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari proses penggerak ke poros yang digerakkan, dimana jarak kedua poros tersebut berada

Kopling tak tetap adalah suatu elemen mesin yang dapat memutuskan dan menghubungkan dari poros penggerak ke poros yang digerakkan dengan putaran yang sama dalam meneruskan

Atau dalam kata lain, kopling merupakan suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari poros penggerak (driving shaf) ke poros yang digerakkan

a) Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus. putaran dan daya poros pengerak ke poros yang digerakkan secara

Untuk memindahkan daya atau putaran dari poros penggerak ke poros yang di gerakan dengan jarak tertentu , misalnya memindahkan putaran dari poros motor listrik ke poros utama

Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti, dan pada kendaraan

Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft), dimana putaran inputnya