• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROLANISPEDIA PELAKSANAAN KEGIATAN PROLANIS DI FKTP BPJS KESEHATAN KCU TASIKMALAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROLANISPEDIA PELAKSANAAN KEGIATAN PROLANIS DI FKTP BPJS KESEHATAN KCU TASIKMALAYA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Halaman 1 dari 6

PROLANISPEDIA

PELAKSANAAN KEGIATAN PROLANIS DI FKTP

BPJS KESEHATAN KCU TASIKMALAYA

Syarat peserta yang dapat menjadi peserta Prolanis:

1. Peserta BPJS Kesehatan.

2. Peserta harus terdaftar di FKTP tersebut.

3. Peserta dengan riwayat penyakit Diabetes Melitus atau Hipertensi sesuai kompetensi FKTP dan langsung dikelola oleh FKTP tanpa Surat Rujuk Balik (SRB) atau peserta yang sudah memiliki Surat Rujuk Balik (SRB) dari Rumah Sakit untuk diagnosa Diabetes Melitus atau Hipertensi dan sudah dalam kondisi stabil.

Tata cara menjadi FKTP Prolanis:

1. FKTP mendata peserta terdaftar yang memiliki riwayat penyakit Diabetes Melitus ataupun Hipertensi yang menjadi kompetensi FKTP untuk dijadikan calon peserta Prolanis atau peserta yang telah memilihi Surat Rujuk Balik (SRB) dari RS dengan diagnosa penyakit Diabetes Melitus ataupun Hipertensi.

2. Klub Prolanis beranggotakan maksimal 50 orang .Bila jumlah peserta DM dan Hipertensi masing-masing kurang dari 50 orang, dapat digabung menjadi satu klub.

3. FKTP melaksanakan edukasi awal dan skrinning bagi calon peserta prolanis sekaligus pengisian Form Kesediaan Peserta Prolanis (Lampiran 1) dengan pembiayaan dari Kapitasi FKTP.

4. FKTP segera melaporkan hasil kegiatan edukasi awal beserta Surat Pemberitahuan Pelaksanaan Prolanis (Lampiran 2) dan Form Kesediaan Peserta Prolanis yang telah diisi dan ditandatangani oleh peserta serta foto copy kartu BPJS Kesehatan.

5. FKTP menerima langsung Buku Pengambilan Obat bagi Peserta Prolanis dari BPJS Kesehatan sesuai jumlah Form Kesediaan Peserta Prolanis yang telah diisi dari FKTP.

6. BPJS Kesehatan melakukan input data peserta kedalam aplikasi LUPIS sesuai Form Kesediaan Peserta Prolanis yang dikirimkan kembali oleh FKTP.

7. FKTP memberikan langsung Buku Pengambilan Obat kepada Peserta Prolanis yang sudah terdaftar.

8. FKTP dapat melaksanakan kegiatan Prolanis seperti senam, edukasi, pemantauan pemeriksaan kesehatan, pengambilan obat, SMS Gateway dan Home Visit (pelaksanaan masing-masing kegiatan dijelaskan lebih lanjut).

9. FKTP melaporkan hasil pemantauan pemeriksaan kesehatan peserta berupa softcopy excel setiap bulannya paling lambat tanggal 2 bulan berikutnya melalui email ke alamat sarah.dewi@bpjs-kesehatan.go.id .

10. Setelah laporan softcopy excel diterima BPJS Kesehatan, FKTP melaporkan Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Prolanis (hard copy) maksimal tanggal 10 setiap bulannya. Apabila FKTP tidak melaporkan laporan pematauan kesehatan peserta prolanis (format excel) dan laporan

(2)

Halaman 2 dari 6

pertanggungjawaban kegiatan, maka untuk penggantian pembiayaan kegiatan tidak dapat kami proses.

Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan Prolanis

A. Pelaksanaan kegiatan senam Prolanis

1. Kegiatan senam dilakukan dengan frekuensi maksimal empat kali dalam sebulan.

Contoh: kegiatan prolanis Puskesmas A dilaksanakan setiap hari Sabtu minggu ke-1, ke-2, ke-3 dan ke-4 setiap bulannya.

2. Biaya untuk satu kali kegiatan maksimal sebesar Rp 500.000,-/klub.

3. Biaya maksimal untuk honor instruktur senam sebesar Rp 200.000,- (belum termasuk pajak). 4. Biaya maksimal untuk konsumsi peserta sebesar Rp 6.000,-/peserta.

5. Pelaporan Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Senam Prolanis dilaksanakan maksimal tanggal 10 di bulan berikutnya.

6. Adapun Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Senam Prolanis terdiri dari:

 Deskripsi pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari hari/tanggal, waktu, tempat, jumlah peserta yang hadir dan instruktur kegiatan senam.

 Foto-foto kegiatan senam yang diambil dari empat sisi berbeda.

 Daftar hadir peserta yang terdiri dari nama, nomor kartu, nomor telepon dan tanda tangan peserta.

 Kuitansi tanda terima honor instruktur senam bermaterai cukup, dengan ketentuan: a) nominal > Rp 250.000,-s.d Rp 1.000.000,- bermaterai 3.000 .

b) nominal > Rp 1.000.000,- bermaterai 6.000 .

 Kuitansi pembelian snack peserta dengan tanda tangan dan cap toko serta bermaterai cukup dengan ketentuan:

a) nominal > Rp 250.000,-s.d Rp 1.000.000,- bermaterai 3.000 . b) nominal > Rp 1.000.000,- bermaterai 6.000 .

 Mencantumkan alamat dan nomor telepon toko snack.

 Laporan dijilid rapi dan mencantumkan nama FKTP serta Bulan pelaksanaan kegiatan.

 Formulir Pengajuan Klaim (FPK) yang merupakan hasil pengentrian kegiatan kelompok pada aplikasi pcare.

7. Nominal penggantian biaya kegiatan akan diganti sebesar biaya pada Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Senam Prolanis yang telah diverifikasi oleh BPJS Kesehatan.

8. Penggantian biaya akan dilakukan dengan cara transfer ke rekening PIC Prolanis masing-masing FKTP.

B. Pelaksanaan kegiatan Edukasi Risti Peserta Prolanis

1. Kegiatan edukasi dilakukan dengan frekuensi minimal empat kali setahun dan maksimal 12 kali setahun.

2. Biaya untuk satu kali kegiatan maksimal sebesar Rp 500.000,-/klub.

3. Biaya minimal untuk honor edukator sebesar Rp 200.000,- (belum termasuk pajak). 4. Biaya maksimal untuk konsumsi peserta sebesar Rp 6.000,-/peserta.

5. Pelaporan Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan Edukasi Prolanis dilaksanakan maksimal tanggal 10 di bulan berikutnya.

(3)

Halaman 3 dari 6  Deskripsi pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari hari/tanggal, waktu, tempat, jumlah

peserta yang hadir dan instruktur kegiatan edukasi.

 Foto-foto kegiatan edukasi yang diambil dari empat sisi berbeda.

 Daftar hadir peserta yang terdiri dari nama, nomor kartu, nomor telepon dan tanda tangan peserta.

 Kuitansi tanda terima honor edukator bermaterai cukup, dengan ketentuan: a) nominal > Rp 250.000,-s.d Rp 1.000.000,- bermaterai 3.000 .

b) nominal > Rp 1.000.000,- bermaterai 6.000 .

 Kuitansi pembelian snack peserta dengan tanda tangan dan cap toko serta bermaterai cukup dengan ketentuan:

a) nominal > Rp 250.000,-s.d Rp 1.000.000,- bermaterai 3.000 . b) nominal > Rp 1.000.000,- bermaterai 6.000 .

 Mencantumkan alamat dan nomor telepon toko snack.

 Laporan dijilid rapi dan mencantumkan nama FKTP serta Bulan pelaksanaan kegiatan.

 Formulir Pengajuan Klaim (FPK) yang merupakan hasil pengentrian kegiatan kelompok pada aplikasi pcare.

Catt: Kegiatan Senam dan Edukasi Prolanis yang dilaksanakan pada hari yang sama, hanya mendapatkan satu kali biaya konsumsi dengan nominal maksimal Rp 12.000,-/peserta.

C. Pelaksanaan Pemeriksaan Gula Darah untuk Peserta Prolanis Diabetes Melitus

1. Pemeriksaan gula darah hanya untuk peserta Prolanis Diabetes Melitus yang telah memiliki “flag” atau tanda sebagai peserta “PRB & Prolanis” pada aplikasi pcare.

2. Klaim pemeriksaan gula darah dientrikan melalui aplikasi pcare dengan opsi pelayanan Rawat Jalan.

3. Pemeriksaan gulah darah harus lewat pengambilan darah secara intra vena.

4. Peserta yang melakukan pemeriksaan Gula Darah Puasa (GDP) harus dilakukan dengan pemeriksaan Gula Darah 2 Jam Setelah Makan (GDPP).

5. Peserta yang melakukan pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS) tidak dapat melakukan pemeriksaan Gula Darah Puasa (GDP) maupun Gula Darah 2 Jam Setelah Makan (GDPP).

6. Klaim diajukan paling lambat tanggal 10 dibulan berikutnya. Contoh: Klaim pemeriksaan gula darah bulan April 2016 ditagihkan ke BPJS Kesehatan paling lambat tanggal 10 Mei 2016. 7. Adapun syarat pengajuan klaim pemeriksaan gula darah terdiri dari:

 Foto copy kartu BPJS Kesehatan dan hasil pemeriksaan gula darah masing-masing peserta.

 Rekapan hasil pemeriksaan gula darah.

 Rekapan tanda terima hasil pemeriksaan gula darah kepada peserta.

 Kuitansi kosong yang telah ditandatangani pimpinan FKTP dan cap FKTP serta bermaterai cukup (sesuai total tagihan), dengan ketentuan:

a) nominal > Rp 250.000,-s.d Rp 1.000.000,- bermaterai 3.000 . b) nominal > Rp 1.000.000,- bermaterai 6.000 .

 Formulir Pengajuan Klaim (Lampiran 4) kosong yang telah ditandatangani pimpinan FKTP dan cap FKTP.

 Formulir Pengajuan Klaim keluaran dari aplikasi pcare yang telah ditandatangani pimpinan FKTP dan cap FKTP.

(4)

Halaman 4 dari 6

8. Besaran penggantian biaya pemeriksaan gula darah mengacu pada kesepatakan antara FKTP dan BPJS Kesehatan.

9. Bagi peserta prolanis FKTP Puskesmas yang melakukan pemeriksaan gula darah di Laboratorium bekerjasama langsung dengan BPJS Kesehatan, maka klaim ditagihkan langsung oleh laboratorium tersebut.

D. Pengambilan Obat bagi Peserta Prolanis

1. Obat Prolanis diresepkan langsung oleh dokter FKTP Prolanis dengan mengacu pada Daftar Obat pada Formularium Nasional (Fornas) PRB untuk diagnosa Diabetes Melitus dan Hipertensi yang dapat diresepkan di FKTP (Lampiran 5).

2. Bagi peserta prolanis yang telah memiliki Surat Rujuk Balik (SRB) dari Rumah Sakit untuk diagnosa penyakit Diabetes Melitus dan Hipertensi, FKTP meresepkan kembali resep dari dokter spesialis di RS.

3. Obat dapat diambil langsung oleh peserta Prolanis ke apotek bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, ataupun FKTP dapat berkoordinasi langsung dengan apotek tersebut untuk dropping obat ke FKTP sesuai kebutuhan peresepan peserta Prolanis.

4. Adapun apotek yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan adalah: a) Wilayah Kota dan Kabupaten Tasikmalaya

 Apotek Kimia Farma Tasikmalaya

Jalan Sutisna Senjaya No. 26, Kota Tasikmalaya Telp. (0265) 311225

b) Wilayah Kabupaten Garut

 Apotek Kimia Farma Garut

Jalan Cimanuk No. 11A Kec. Garut Kota, Garut

 Apotek Sana Farma 2 Jl. Papandayan No. 21 Garut Telp. (0262) 544565

5. Peserta harus menunjukkan buku pengambilan obat prolanis dan menyerahkan Resep asli dari FKTP dan Fotocopy Kartu BPJS Kesehatan.

6. Bagi peserta prolanis yang telah memiliki SRB persyaratan pengambilan obat adalah: a) Menunjukkan buku pengambilan obat;

b) Fotocopy kartu BPJS Kesehatan; c) Fotocopy SEP dari RS;

d) Fotocopy SRB dari RS; e) Fotocopy Resep dari RS; f) Resep asli dari FKTP .

7. Apotek mencatat tanggal dan jenis obat yang diberikan pada kartu pengambilan obat untuk monitoring penggunaan obat.

8. Obat-obatan yang diresepkan diluar Daftar Obat pada Formularium Nasional (Fornas) PRB, menjadi tanggungjawab FKTP dan tidak boleh ditagihkan kepada peserta.

(5)

Halaman 5 dari 6 E. Tingkat kehadiran peserta prolanis selama tiga bulan berturut-turut akan dijadikan acuan pembayaran kegiatan prolanis baik senam maupun edukasi risti di tiga bulan berikutnya. Sebagai contoh:

 Puskesmas A memiliki 100 orang peserta Prolanis yang dibagi menjadi 2 klub.

 Kehadiran peserta prolanis Puskesmas A bulan April adalah 54% dari peserta prolanis terdaftar.

 Kehadiran peserta prolanis Puskesmas A bulan Mei adalah 56% dari peserta prolanis terdaftar.

 Kehadiran peserta prolanis Puskesmas A bulan Juni adalah 48% dari peserta prolanis terdaftar.

 Rata-rata kehadiran peserta Prolanis selama tiga bulan berturut-turut adalah 52,67%.

 Sehingga Puskesmas A untuk pembiayaan bulan Juli hingga September hanya untuk 1 klub (52,67% dari 2 klub) dengan biaya Rp 500.000,- /kegiatan.

 Tingkat kehadiran akan dihitung kembali untuk pembayaran tiga bulan berikutnya.

 Ketentuan ini tidak berlaku untuk FKTP yang hanya memiliki satu klub Prolanis.

“Bagi FKTP yang terbukti melaporkan kegiatan fiktif, biaya pelaksanaan kegiatan tidak dapat dibayarkan kepada FKTP dan hal tersebut akan menjadi catatan dalam proses perpanjangan kerjasama FKTP”.

Ketentuan Tambah Kurang Peserta Prolanis:

A. Penambahan Peserta

1. FKTP mendata peserta terdaftar yang memiliki riwayat penyakit Diabetes Melitus ataupun Hipertensi untuk ditambahkan sebagai peserta Prolanis pada Klub yang sudah terbentuk. 2. FKTP melaksanakan edukasi awal bagi calon peserta prolanis baru sekaligus pengisian Form

Kesediaan Peserta Prolanis tambahan dengan pembiayaan dari Kapitasi FKTP.

3. FKTP mengirimkan Form Kesediaan Peserta Prolanis yang telah diisi dan ditandatangani oleh peserta prolanis tambahan beserta foto copy kartu BPJS Kesehatan peserta.

4. BPJS Kesehatan memberikan Buku Pengambilan Obat bagi Peserta Prolanis sesuai jumlah Form Kesediaan Peserta Prolanis tambahan.

5. BPJS Kesehatan melakukan input data peserta tambahan kedalam aplikasi LUPIS sesuai Form Kesediaan Peserta Prolanis yang dikirimkan kembali oleh FKTP.

6. FKTP memberikan langsung Buku Pengambilan Obat kepada Peserta Prolanis tambahan.

7. Peserta Prolanis tambahan yang telah disetujui BPJS Kesehatan dapat melaksanakan kegiatan bersama dengan peserta prolanis lainnya seperti senam, edukasi, pemantauan pemeriksaan kesehatan, pengambilan obat, SMS Gateway dan Home Visit.

B. Pengurangan Peserta

1. FKTP mendata peserta Prolanis yang keluar dari Klub Prolanis berdasarkan dari peserta yang tidak mengikuti kegiatan selama tiga bulan berturut-turut, peserta yang keluar dari keanggotaan Prolanis karena keinginan sendiri atau peserta meninggal.

2. FKTP meyampaikan Surat Pengurangan Anggota Klub Prolanis dengan lampiran nama peserta Prolanis yang keluar dari Klub Prolanis (Lampiran 3) beserta foto copy kartu BPJS Kesehatan dari masing-masing peserta.

(6)

Halaman 6 dari 6

Bagi FKTP yang telah menjadi FKTP Prolanis wajib mengirimkan Surat Pemberitahuan Pelaksanaan Prolanis dengan lampiran nama peserta Prolanis (printout dan form excel) kepada BPJS Kesehatan (Lampiran 2) paling lambat tanggal 10 April 2016.

Kepala,

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, permasalahan yang dibahas adalah tentang bagaimana perlindungan hukum bagi nasabah debitur dalam perjanjian kredit dan apabila terjadi kredit

(5) Kawasan sekitar mata air di Kota Gorontalo sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d terletak di bagian barat dari Danau Limboto, termasuk dalam wilayah Kecamatan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka kesimpulan yang diperoleh tentang hambatan belajar siswa dalam mengikuti kompetensi pembuatan busana wanita

Pendidikan mengacu kepada komunikasi yang terorganisasi dan diarahkan untuk menumbuhkan kegiatan belajar; pembinaan mengacu kepada usaha, tindakan, dan kegiatan yang

Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokan makhluk hidup dalam satu kelompok (takson) melalui pencarian keseragaman atau persamaan dalam keanekaragaman. Makhluk hidup yang

Perubahan so- sial ini seharusnya membawa kesadaran pada para penyelenggara pendidikan tinggi hukum untuk segera merubah kurikulumnya agar sesuai dengan tuntutan jaman,

mempunyai bentang yang relatif besar. Struktur setipis ini menggunakan material yang relatif baru dikembangkan, misalnya beton-bertulang yang didesain khusus untuk membuat

DUNIA DALAM PEMELIHARAAN HARTA WAKAF (Studi Kasus di KUA Kecamatan Tugu Kota Semarang) Telah dimunaqasahkan pada Dewan Penguji Fakultas Syari'ah dan Ekonomi Islam Institut