• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Kunci : Kepuasan Pasien, Pelayanan Kesehatan, Karakteristik Pasien.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata Kunci : Kepuasan Pasien, Pelayanan Kesehatan, Karakteristik Pasien."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PASIEN DAN FAKTOR-FAKTOR

PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT

JALAN DI PUSKESMAS TOMBULU KECAMATAN TOMBULU.

Rivan S. Sioth* A.J.M Rattu* F.J.O Pelealu**

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK

Puskesmas Tombulu adalah salah satu Puskesmas rawat jalan yang ada di Kecamatan Tombulu Kabupaten Minahasa. Menurut data jumlah kunjungan di Puskesmas Tombulu Kecamatan Tombulu menunjukkan penurunan dalam jumlah kunjungan rata-rata pasien rawat jalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara karakteristik pasien dan faktor-faktor pelayanan kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Tombulu Kecamatan Tombulu Kabupaten Minahasa. Metode penelitian yang digukanan yaitu analitik dengan pendekantan cross sectional study. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 100 pasien rawat jalan. Data diambil mengunakan kuisioner, ditampilkan dalam tabel dan dianalisis mengunakan uji Korelasi Pearson. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendapatan dengan kepuasan pasien dengan nilai P = 0.009, terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat kepuasan pasien dengan nilai P = 0.000, terdapat hubungan antara pelayanan dokter dengan tingkat kepuasan pasien dengan nilai P = 0.000, terdapat hubungan antara pelayanan perawat dengan tingkat kepuasan pasien dengan nilai nilai P = 0.000, dan terdapat hubungan antara ketersediaan sarana penunjang medis dan non medis dengan tingkat kepuasan pasien dengan nilai nilai P = 0.000. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pandapatan pasien , tingkat pendidikan pasien, pelayanan dokter, pelayanan perawat, sarana penunjang medis dan non medis berhubungan dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Tombulu Kecamatan Tombulu

Kata Kunci : Kepuasan Pasien, Pelayanan Kesehatan, Karakteristik Pasien.

ABSTRACT

Tombulu Health Center is one of the Health Center outpatient health service in the Sub-district Tombulu District Minahasa. According to data of the number of visits in Tombulu Health Center Sub-district Tombulu showed a decrease in the average number of visits outpatients. The purpose of this study was to determine whether there is a relationship between patient characteristics and factors of health services with the level of satisfaction of patients in Tombulu Health Center Sub-district Tombulu Distric Minahasa. Methods of the research use analytic methods with approach cross sectional study. Samples were taken 100 patiens. Data were gathered using questioner, presented in tables than analyzed using Pearson Korelation. Result shows of this research that patien's level of income correlates with patient's satisfaction with the value P = 0.009, patien's level education correlates with patien's satisfaction with the value P = 0.000, physician services correlates with patien's satisfaction with the value P = 0.000, nursing services correlates with patien's satisfaction with the value P = 0.000, medical and non-medical facilities correlates with patien's satisfaction with the value P = 0.000.Conclusion taken from these results is that level of income, level education, physician services, nursing services, medical and non-medical facilities correlates with satisfaction outpatient's in Tombulu Health Center Sub-district Tombulu District Minahasa.

(2)

PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tinginya dapat terwujud. Dalam

pembangunan kesehatan setiap orang

mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang seting-tingginya, tanpa memandang suku, golongan, agama, dan status sosial ekonomi. Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan dalam desawarsa terakhir masih menghadapi berbagai masalah yang belum sepunuhnya dapat diatasi. (DepKes 2009)

Puskesmas sebagai ujung tombak dalam pembangunan kesehatan dalam lingkup yang terkecil yaitu dalam lingkup kecamatan dalam suatu daerah menjadi penentu apakah masyarakat sudah mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal. Puskesmas adalah organisasi fungisional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif

masyarakat dan menggunakan hasil

pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitik-beratkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. (Azwar 2010)

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselengarakan berbagai upaya pelayanan kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas adalah

penanggungjawab penyelenggara upaya

kesehatan untuk jenjang tingkat pertama. (DepKes 2004)

Pelayanan kesehatan yang di peroleh oleh pasien pada salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang sesuai dengan harapan pasien, maka pasien itu akan selalu datang berobat ke fasilitas pelayanan tersebut. Pasien akan selalu mencari palayanan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan dimana pasien merasakan kinerja layanan kesehatan yang di peroleh

dapat memenuhi harapan atau tidak

mengecewakan. Kenyataan di lapangan

menunjukan bahwa umumnya fasilitas

pelayanan kesehatan milik pemerintah masih kurang dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satu penyebab yaitu bahwa umumnya mutu layanan kesehatan yang di selenggarakan oleh fasilitas layanan kesehatan milik pemerintah masih belum atau tidak memenuhi harapan pasien atau masyarakat . (Pohan 2006)

Adapun masalah yang dihadapi oleh Puskesmas yaitu beban kerja Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota terlalu berat. Pertama, karena rujukan kesehatan ke dan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota kurang berjalan. Kedua, karena Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang sebenarnya bertanggungjawab penuh terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan secara

(3)

menyeluruh di wilayah Kabupaten/Kota lebih

banyak melaksanakan tugas-tugas

administratif. (DepKes 2004 )

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian analitik dengan merancang studi potong lintang (cross sectional study).

Waktu dan Tempat

Waktu dilaksanakanya penlitian pada bulan

Juli-Agustus 2014 sedangkan Tempat

dilaksanakanya penelitian ini di Puskesmas Tombulu Kecamatan Tombolu Kabupaten Minahasa.

Populasi

Populasi dari penelitian ini yaitu jumlah kunjungan rata-rata pertahun pasien rawat jalan di Puskesmas Tombulu Kecamatan Tombulu tahun 2010, 2011, 2012, 2013 yaitu 15005 jiwa.

Sampel

Sampel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu pasien yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Pasien yang berumur 17-75 tahun b. Sudah pernah berobat di Puskesmas

Tombulu

c. Pasien dapat membaca dengan benar d. Pasien bersedia mengisi kuisioner

Penentuan Jumlah Sampel

Jumlah sampel yang diteliti dalam penelitian ini ditentukan dengan mengunakan rumus :

𝑛 = 𝑁

𝑁. 𝑑² + 1 Keterangan :

n : jumlah sampel N : jumlah populasi

d² : presisi yang di tetapkan (10 %)

Dari hasil perhitungan tersebut maka didapatkan jumlah sampel sebanyak 99.33 yang dibulatkan menjadi 100 pasien.

Cara Pengambilan Sampel

Cara pengambilan sampel dilakukan secara purposiv sampling dimana peneliti mengambil sampel dalam waktu satu bulan sehingga dapat mewakili populasi, yang diambil di puskesmas selama satu bulan. Dengan setiap minggu akan mengambil setidaknya 25 orang dan pada setiap harinya dapat diambil 4-5 sampel dengan setiap poli 1-2 responden yang telah memenuhi kriteria. Variabel Penelitian Variable Independen : 1. Pendidikan 2. Pendapatan 3. Pelayanan Dokter

4. Pelayanan Tenaga Keperawatan

5. Sarana Penunjang Medis Dan Non Medis Variabel Dependen :

(4)

Analisis data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi Pearson. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program computer SPSS.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dasar kriteria untuk menolak atau menerima hipotesis digunakan uji statistic Pearson Correlation yang digunakan dalam menguji hubungan antara karakteristik pasien dan faktor-faktor pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Tombulu Kecamatan Tombulu adalah jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak

dan jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima.

Hasil pengujian statistik Pearson Correlation untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan terikat dalam penelitian ini berdasarkan kriteria yang ditentukan diatas, secara garis besar dapat dilihat pada table 1.

Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat kepuasan pasien rawat jalan di puskesmas tombulu kecamatan tombulu. Nilai hasil analisis korelasi antara tingkat pendidian dengan tingkat kepuasan pasien yaitu 0, 384 dengan angka probabilitas sebesar 0.000. Nilai korelasi sebesar 0.384

menunjukkan hubungan korelasi yang

bermakna antara tingkat pendidikan dengan tingkat kepuasan pasien.

Table 1. Hasil Analisis Korelasi Pearson

Variabel

Bebas Jenis Nilai

Variabel Terikat Kepuasan Ket. Tingkat Pendapatan Pearson Correlation -.259** Sig* Sig.(2-Tailed) 0,009 N 100 Tingkat Pendidikan Pearson Correlation -.384** Sig* Sig.(2-Tailed) 0,000 N 100 Pelayanan Dokter Pearson Correlation O.701** Sig* Sig.(2-Tailed) 0,000 N 100 Pelayanan Keperawatan Pearson Correlation 0.773** Sig* Sig.(2-Tailed) 0,000 N 100 Sarana Penunjang Medis Dan Non Medis Pearson Correlation 0,562** Sig* Sig.(2-Tailed) 0,000 N 100 *Signifikan

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Abdilah dan Ramdan (2009) dalam penelitian

Hubungan Karakteristik Pasien Dengan

Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di Puskesmas Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat, yang dilakukan kepada 100 pasien rawat jalan di Puskesmas Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat. Dari hasil penelitiannya mengatakan tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat.

Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat

(5)

pendapatan dengan tingkat kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Tombulu Kecamatan Tombulu. Nilai hasil analisis korelasi antara tingkat pendapatan dengan tingkat kepuasan pasien yaitu 0,259 dengan angka probabilitas sebesar 0.009. Nilai korelasi sebesar 0.259

menunjukkan hubungan korelasi yang

bermakna antara tingkat pendapatan dengan tingkat kepuasan pasien.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Abdilah

dan Ramdan (2009) dalam penelitian

Hubungan Karakteristik Pasien Dengan

Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di Puskesmas Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat, yang dilakukan kepada 100 pasien rawat jalan di Puskesmas Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat. Dari hasil penelitian Abdilah dan Ramdan (2009) mengatakan terdapat hubungan antara tingkat pendapatan dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat.

Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pelayanan dokter dengan tingkat kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Tombulu Kecamatan Tombulu. Nilai hasil analisis korelasi Variabel pelayanan dokter dengan variabel kepuasan sebesar 0,701 dengan angka probabilitas sebesar 0.000. Nilai korelasi sebesar 0,701 menunjukkan hubungan korelasi yang bermakna antara pelayanan dokter dengan tingkat kepuasan pasien.

Hasil peneltian ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Subekti (2009) dalam penelitianya yang berjudul Analisis Hubungan Persepsi Mutu Pelayanan Dengan Tingkat Kepuasan Balai Pengobatan Umum Di Puskesmas Tasikmalaya, yang dilakukan

terhadap 100 pasien di Puskesmas

Tasikmalaya, yang menyatakan terdapat hubungan antara pelayanan dokter dengan kepuasan pasien.

Dari hasil penelitian yang dilakukan Nurhalima dkk (2008) terhadap 30 pasien

rawat jalan di rumah sakit PKU

Muhammadiyah Karanganyar terdapat 22 pasien yang menyatakan puas terhadap mutu kopensi teknis dan hanya 8 yang merasa tidak puas. Dimana kopetensi teknis yang dimaksud disini adalah keterampilan, kemampuan dan penampilan atau kinerja pelayanan kesehatan.

Secara statistik hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel dalam layanan keperawatan menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap tingkat kepuasan pasien

yang mengunjungi Puskesmas Tombulu

Kecamatan Tombulu. Kriteria pertanyaan yang

menunjukkan tingkat kepuasan pasien

menunjukkan hubungan yang bermakna, yakni

keramahan perawat melayani pasien,

kesungguhan perawat, penjelasan yang

diberikan perawat, keterampilan perawat dalam melaksanakan tugas kerja keperawatan. Dari hasil korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien.

(6)

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Raule (2004) terhadap 100 pasien rawat jalan di Puskesmas Tamako Kabupaten Kepulauan Sangihe, yang menyatakan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat kepuasan pasien dengan faktor

pelayanan dokter, pelayanan tenaga

keperawatan, faktor lingkungan fisik, dan ketersediaan sarana penunjang medic dan non medic di Puskesmas Tamako.

Dari hasil penelitian Solikha (2008) yang

dilakukan terhadap 100 pasien yang

memanfaatkan pelayanan pengobatan di UPTD

Puskesmas Panggang II Gunungkidul

menyatakan 82,5% pasien merasa puas terhadap pelayanan dari perawat saat datang memanfaatkan pelayanan pengobatan di puskesmas Panggang II Gunungkidul.

Tingkat kepuasan pasien rawat jalan terhadap sarana penunjang medis dan non medis menunjukan hubungan yang signifikan. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara sarana penunjang medis dan non medis dengan kepuasan pasien rawat jalan dipuskesmas tombulu kecamatan tombulu.

Dengan mengetahui karakteristik pasien dan faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien rawat jalan di puskesmas Tombulu kecamatan Tombulu kabupaten minahasa, diharapkan pimpinan puskesmas mau, tahu, dan mampu untuk selalu meningkatkan pelayanan yang diberikan terhadap pasien. Pernyataan ini di dukung oleh

penelitian yang dilakukan Hafizurrachman (2009) dalam penelitian kepuasan pasien dan kunjungan rumah sakit yang dilakukan terhadap 125 pasien rawat jalan dan rawat inap, menyatakan naiknya tingkat kepuasan pasien rawat jalan berdampak pada meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat jalan.

KESIMPULAN

1. Dari hasil penelitian diketahui terdapat

hubungan antara tingkat pendidikan

dengantingkat kepuasan pasien rawa jalan di Puskesmas Tombulu Kecamatan Tombulu. 2. Dari hasil penelitian diketahui terdapat

hubungan antara tingkat pendapatan dengan tingkat kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Tombulu Kecamatan Tombulu. 3. Dari hasil penelitian telah diketahui terdapat

hubungan antara pelayanan dokter dengan tingkat kepuasan pasien

4. Dari hasil penelitian diketahui terdapat hubungan pelayanan perawat dengan tingkat kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Tombulu Kecamatan Tombulu.

5. Dari hasil penelitian diketahui terdapat hubungan sarana penunjang medis dan non medis dengan tingkat kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Tombulu Kecamatan Tombulu.

DAFTAR PUSTAKA

Abdilah .A. D. dan Ramdan. M. 2009.

Hubungan Karakteristik Pasien

(7)

Jalan Di Puskesmas Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat. Jurnal Kesehatan Kartika Stikes A. Yani. Adhytyo D.R, Mulyaningsi. 2013. Reliabilitas

Mempengaruhi Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Salah Satu Puskesmas Kabupaten Ngawi. Jurnal STIKES Aisyiyah Surakarta. Vol. 10 (013) : 22-32 ) Azwar, A. 2010. Pengantar Administrasi

Kesehatan. Edisi Ketiga. Binarupaaksara, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 2004. KepMenKes RI No. 128/MENKES/SK/II/2004. Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. Departemen Kesehatan. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Departemen Kesehatan. Jakarta.

Hafizurrachman. 2009. Kepuasan Pasien Dan Kunjungan Rumah Sakit. KESMAS,

Jurnal Kesehatan Masyarakat

Nasional Vol. 4, No. 1, (09) : 10-17 Nurhalimah. F, Sugiarsi. S. 2008. Gambaran

Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Kunjungan Ulang Di Rumah

Sakit PKM Muhammadiyah

Karanganyar. Jurnal Kesehatan ISSN 1979-9551. Vol 11 (08) :70-84) Octavia. A, Suswitaroza, Anwar. A.P. 2012.

Analisis Kepuasan Pasien Rawat Inap Bangsal Jantung Di RSUD

Raden Muttaher Jambi. Jurnal ISSN 2302-4682.Vol. 1(12).11-30.

Pohan,I, S.2006.Jaminan Mutu Layanan

Kesehatan Edisi

Pertama,EGC,Jakarta.

Raule,E.S.2004. Analisis Kepuasan Pasien Terhadap Faktor-Faktor Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Di Pusat Kesehatan Masyarakat Tamako Kabupaten Kepulauan Sangihe. Tesis Pasca Sarjana Universtas Sam Ratulangi, Manado

Rawung, R.M 2011. Faktor-Faktor Yang

Berhubungan Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado. Tesis Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi. Manado Solikha, 2008. Hubungan Kepuasan Pasien

Dengan Minat Pasien Dalam Pemanfaatan Ulang Pelayanan Pengobatan. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan. Vol 11 (08) :192-199.)

Subekti. D. 2009. Analisis Hubungan Persepsi Mutu Pelayanan Denga Tingkat Kepuasan Pasien Balai Pengobatan

(BP) Umu Puskesmas Di

Kabupaten Tasikmalaya. Tesis

Pascasarjana Universitas

Gambar

Table 1. Hasil Analisis Korelasi Pearson

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa untuk memberi landasan, arah dan tujuan badan – badan kelengkapan Keluarga Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada agar memudahkan perjalanan organisasi, maka

Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Pengaruh Metil Paraben

Isoterm Adsorpsi Parameter Fisioko-Kimiawi Limbah Cair Laboratorium Kimia dengan Menggunakan Karbon Aktif Ampas Teh dan Sabut Kelapa Teroksidasi dalam Waktu Kontak

“A da beberapa kendala yang masih dikeluhkan dalam menjalankan usaha koperasi yakni masalah permodalan, masih lemahnya sistem manajemen yang digunakan, penurunan

Berdasarkan ketentuan Pasal 28 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Hak Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat

Model sistem informasi pariwisata terpadu kabupaten Jombang ialah model implementasi program pariwisata kabupaten Jombang yang dapat dilakukan dengan menerapkan

Dengan keadaan tersebut dan berbgai faktor yang dapat mempengaruhi nasabah untuk menggunakan Go-Mobile maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait

Manusia sebagai makhluk pribadi memiliki ciri-ciri kepribadian pokok sebagai berikut: (1) memiliki potensi akal untuk berpikir rasional dan mampu menjadi hidup