• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROYEKSI PENDUDUK BERLIPAT GANDA DI KOTA BAU-BAU 1) Oleh : Wali Aya Rumbia 2) ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROYEKSI PENDUDUK BERLIPAT GANDA DI KOTA BAU-BAU 1) Oleh : Wali Aya Rumbia 2) ABSTRAK"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PROYEKSI PENDUDUK BERLIPAT GANDA

DI KOTA BAU-BAU

1)

Oleh : Wali Aya Rumbia

2)

ABSTRAK

Indonesia masih merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di

dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Laju pertumbuhan penduduk

1,35% rata-rata pertahun dan diperkirahkan akan mencapai 400 juta jiwa

pada tahun 2050. (Gambaran penduduk Indonesia di awal millennium III

Badan Kependudukan Nasional, Jakarta. 2002.) Untuk itu laju pertumbuhan

penduduk masih harus ditekan. Semakin rendahnya tingkat mortalitas sebagai

akibat dari meningkatnya kondisi kesehatan masyarakat, hal ini berdampak

pada meningkatnya penduduk usia produkti (15 – 64 tahun ) dan penduduk

usia lanjut (65+tahun).

Meningkatnya penduduk usia lanjud (lansia) maka sasaran pelayanan

penduduk perlu diperluas tidak saja pada bayi, balita, dan orang dewasa,

tetapi penduduk lansia harus mendapat perlakuan khusus.

Kota

Bau-Bau merupakan salah satu kota di propinsi Sulawesi Tenggara.

Kata kunci: Kota Bau-Bau

I.

PENDAHULUAN

Berdasarkan sensus penduduk tahun 1990, jumlah penduduk Kota Bau-Bau

sebanyak 77.224 jiwa meningkat menjadi 120.502 jiwa pada tahun 2000

(sensus penduduk tahun 2000). Laju pertumbuhan penduduk rata-rata selama

10 tahun sebesar 3, 23%. Angka pertumbuhan ini cukup besar karena

masuknya migran kembali (pegungsi) asal Maluku dan Timor-Timor.

Penduduk tersebut menyebar di 4 kecmatan yaitu :

1 Kecamtan Betoambari 56.792 jiwa

2 Kecamatan Wolio

45.494 jiwa

3 Kecamatan Sorawolio

6.189 jiwa

4 Kecamatan Bungi

12.027 jiwa

1)

Hasil penelitian

2)

Dosen Fakultas Ekonomi Unhalu

Jurnal Ekonomi Pembangunan FE-Unhalu

(2)

Dari 4 kecamatan tersebut, penduduk terbesar berada pada kecamatan

Batoambari dengan jumlah penduduk 56.792 jiwa dan terendah kecamatan

Sorawalio 6.189 jiwa.Persebaran penduduk di kota Bau-Bau sampai tahun

2006 sebesar 76.971 jiwa (sumber BPS kota Bau-Bau 2007).

Di tinjau dari kondisi geografis kota Bau-Bau terletak di bagian selatan garis

katulistiwa antara 5

0

2`- 5

0

33` lintang selatan dan diantara 122

0

30

`

– 122

0

47`

bujur timur. Luas wilayah kota Bau – Bau 221.000 km

2

berbatasan sebelah

utara dengan kecamatan Kapuntori Kabupaten Buton, sebelah selatan

berbatasan dengan kecamatan Batauga Kabupaten Buton dan sebelah barat

berbatasan dengan selat Buton, dan sebelah timur berbatasan dengan

kabupaten Pasar Wajo.

II. METODE PENELITIAN

Penelitian ini bersifat diskriptif kualitatif dengan pendekatan kepustakaan.

Data yang digunakan bersumber dari data sensus penduduk tahun 1990 dan

tahun 2000. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

Aritmetika, metode Geometri, dan metode Eksponensial.

III.

PEMBAHASAN

Perhitungan Angka Pertumbuhan Penduduk di Kota Bau –Bau.

Sumber data kependudukan yang dianggap paling lengkap dan akurat adalah

sensus. Sensus dilakukan 10 tahun sekali sehingga data yang dibutuhkan

secara mendesak untuk suatu kepulawan tertentu sulit diperoleh untuk itu

maka dibutuhkan survey. Survey kependudukan yang Lain selain data sensus

penduduk. Untuk keperluan perencanaan pembangunan maka data

kependudukan sangat dibutuhkan karena penduduk merupakan sebagai subjek

pembangunan dan sebagai objek pembangunan.

Pertubuhan penduduk disuatu daerah di pengaruhi oleh kelahiran, kematian

dan migrasi. Dengan bersumber pada data sensus penduduk tahun 1990 dan

sensus penduduk tahun 2000 maka penduduk kota Bau – Bau dapat

diproyeksikan dengan menggunakan 3 metode pertumbuhan yaitu metode

pertumbuhan Aritmetika pertumbuhan secara Geometri dan pertumbuhan

secara Eksponsial.

(1)

Perhitungan Pertumbuhan Penduduk di kota Bau – bau

dengan metode pertumbuhan Aritmetika.

Rumus :

(3)

Keterangan :

Pt = Jumlah penduduk tahun t

Po = Jumlah penduduk tahun dasar

r = Angka pertumbuhan penduduk

t = Waktu

Diketahui

SP 1990 : Penduduk kota Bau–Bau = 77.224 jiwa

SP 2000 : Penduduk kota Bau-Bau = 106.097 jiwa

Penyelesainan.

106.92

= 77.224 (1 + rt)

1 + r

10

=

106.092

77.224

10 r

= 1,373821 – 1

= 0, 373821

r

= 0,0373821

r

= 3,738%

Hasil perhitungan penduduk dengan mengunakan cara aritmetika diperoleh

laju pertumbuhan rata-rata pertahun untuk kota Bau-Bau sebesar 3,738%.

Pertumbuhan penduduk seperti ini menunjukan pertumbuhan penduduk yang

cukup tinggi oleh karena itu perlu ditekan.

(2)

Perhitungan penduduk di kota Bau-Bau dengan metode

pertumbuhan Geometri

Dengan bersumber pada data yang sama yaitu data sensus penduduk tahun

1990 dan sensus penduduk tahun 2000, maka dapat dihitung pertumbuhan

penduduk dengan cara geometri.

Rumus : Pt = Po (1 + r )

10

Pt = jumlah penduduk pada tahun t

Po = jumlah penduduk pada tahun awal

r = angka pertumbuhan penduduk

t = waktu

Diketahui

SP 1990 = penduduk kota Bau-bau = 77.224 jiwa

SP 2000 = penduduk kota Bau-bau = 106.092 jiwa

Penyelesaian :

106.92

= 77.224 (1 + r )

10

(1 + r )

=

106.092

77.224

= 1,373821

10 log (1 + r)

= log 1,373821

(4)

= 0,137930

log 1 + r

=

0,137930

10

= 0,013793

1 + r

= 1,032226

r

= 1,032226 – 1

= 0,032269

r

= 3,226 %

Hasil perhitungan penduduk dengan cara ini diperoleh laju pertumbuhan

penduduk sebesar 3,226%. Hal ini perlu ditekan karena masih menunjukan

pertumbuhan yang cukup tinggi.

(3)

Perhitungan pertumbuhan penduduk kota Bau-Bau dengan

cara Eksponensial.

Masih mengacu pada data sensus penduduk tahun 1990 dan sensus penduduk

tahun 2000 maka dapat dihitung pertumbuhan penduduk kota Bau-Bau dengan

cara eksponensial, dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Rumus :

pt = po . e

rt

pt = Jumlah penduduk pada tahun t

po = Jumlah penduduk tahun dasar

e = Angka eskponensial = 2,71829182

Pt = 106.092

Po = 77.224

106.92

= 77.224 . 2,71829182

10 r

2,71829182

10 r

=

106.092

77.224

= 1,373821

10 r log 2,71829182

= log 1,373821

10 r (0,434295) = 0,137930

10 r

=

0,137930

0, 434292

= 0,317595

r

=

0, 317595

10

r

= 0,0317595

r

= 3,175%

Hasil perhitungan menunjukan bahwa terjadi perbedaan antara ketiga cara

perhitungan pertumbuhan penduduk . Pertumbuhan penduduk dengan cara

(5)

eksponensial lebih rendah, yaitu 3,170%.cara aritmetika pertumbuhan

penduduk lebihtinggi yaitu 3,738 %. Namun secara umum ketiga cara tersebut

sama pertumbuhannya lebih dari 3% dalam jangka waktu 10 tahun antara dua

sensus penduduk yaitu sensus tahun 1990 dan tahun 2000.

IV.

PERKIRAAN PENDUDUK ANTAR SENSUS (SP 1990–SP 2000) DI

KOTA BAU-BAU

Perkiraan penduduk antar sensus diketahui dengan asumsi pertumbuhan

penduduk linier, dimana setiap tahun penduduk akan bertambah dengan

jumlah yang sama.

Perkiraan Penduduk Tahun 1997

Pm = Po +

m

n

(Po – Pn)

Pm = jumlah penduduk antar sensus (yang dicari)

Po = jumlah penduduk tahun awal/tahun dasar

Pn = jumlah penduduk pada tahun n

m = selisih tahun yang dicari dengan tahun awal

n = selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui

Berdasarkan data sensuspenduduk yang diketahui maka dapat diperkirakan

dengan mengunakan rumus tersebut.

Sp 1990 = 77.224 (Po)

Sp 2000 = 106.092 (Pn)

Penduduk tahun 1997 adalah :

Pm = 77.224 +

1997 1990

2000 1990

.(106.092 – 77.224)

= 77.224 +

±

(28.868)

= 77.224 + 20.207

= 97.432

Berdasarkan sensus penduduk tahun 1990 dan sensus penduduk tahun 2000

maka pendudu kota Bau-Bau antar sensus yaitu tahun 1997 berjumlah 97.432

jiwa.

Perkiraan penduduk Kota Bau-Bau sesudah sensus penduduk tahun 2000

(Sp 2000)

Perhitungan penduduk sesudah sensus, asumsinya pertumbuhan penduduk

dianggap linier.

(6)

Pm = Po +

n

m

n

+

. ( Pn – Po )

Dimana :

Pm = jumlah penduduk pada tahun yang diestimasi

Po = jumlah penduduk pada tahun dasar

Pn = jumlah penduduk pada tahun n

m = selisih tahunyang dicari dengan tahun n

n = selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui

Dicari jumlah penduduk kota Bau-Bau tahun 2006

Po = 77.224 jiwa

Pn = 106.092 jiwa

Pm = 77.224 +

(10 6)

10

+

. (106.092 – 77.224)

= 77.224 + 1,6 (28,868)

= 77.224 + 46188,8

= 123412,8

= 123,413 jiwa

Penduduk kota Bau-Bau sesudah sensus penduduk tahun 2000 yaitu tahun

2006 adalah 123,431 jiwa.

Selama 6 tahun diperkirakan penduduk kota Bau-Bau bertambah sebesar

123,413 – 106.092 jiwa = 17.321 jiwa

V.

PROYEKSI PENDUDUK KOTA BAU-BAU AKAN BERLIPAT

GANDA

Penduduk kota Bau-Bau pada tahun 1990 = 77.224 jiwa

Penduduk kota Bau-Bau pada tahun 2000 = 106.092 jiwa

Laju pertumbuhan penduduk

: 3,738 % (cara aritmetika)

: 3,226 % (cara geometri)

: 3,175 % (cara eksponensial)

Dengan menggunakan rumus : Pt = Po . e

rt

Maka dapat diproyeksi penduduk berlipat ganda sebagai berikut :

P

1

= 2 Po P

1

/Po = 2

Pt = 2 Po Pt/Po = 2

2

= e

rt

Pt

= Po . e

rt

log 2

= rt . log e

0,301029995

= 0,01 . t . 0,434294189

0,01 . t

=

0, 301029995

0, 4342944189

(7)

= 0,6931475

t

= 69,31475

t

= 69,3 atau 70 tahun

Jika laju pertumbuhan penduduk 1% maka penduduk akan berlipat ganda

dalam kurun waktu 70/1 = 70 tahun.

Dengan tiga cara perhitungan pertumbuhan penduduk kota Bau-Bau akan

berlipat ganda

-

Cara aritmetika : 70/3,738 = 18,726 tahun atau 19 tahun

-

Cara geometri : 70/3,738 = 21,698 tahun atau 22 tahun

-

Cara eksponensial : 70/3,173 = 22,061 tahun atau 22 tahun

VI.

PENUTUP

Kesimpulan

Laju pertumbuhan penduduk rata-rata pertahun selama 10 tuhun antara dua

sensus penduduk yaitu sensus penduduk tahun 1990 dan sensus penduduk

tahun 2000. dengan mengunakan tiga cara perhitungan pertumbuhan penduduk

diperoleh hasil perhitungan hampir sama untuk ketiga cara tersebut yaitu

antara 3,1 – 3,7%. Penduduk kota Bau-Bau diproyeksikan akan berlipat ganda

membutuhkan waktu 19 tahun – 22 tahun,

Saran

Berdasarkan data yang ada laju pertumbuhan penduduk cukup tinggi, oleh

karena itu laju pertumbuhan penduduk perlu ditekan, sehingga di masa datang

tingkat pertumbuhan penduduk dapat menurun.

DAFTAR PUSTAKA

-

Biro Pusat Statistik Kota Bau-Bau Tahun 2007

-

Faturochman dkk, Dinamika Kependudukan dan Kebijakan, Universitas

Gaja Mada 2004

-

Pollard, Teknik Demografi, PT. Bima Aksana, Jakarta 1989

-

Ritonga Abdurrahman dkk, Kependudukan dan Lingkungan Hidup,

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,

2001

-

Singarimbun, Marsi, Penduduk dan Pembahan pustaka pelajar, 1996

Referensi

Dokumen terkait

Materi yang paling dominan diujikan adalah materi fakta dan prinsip, materi fakta sebanyak 36% dan materi konsep sebanyak 28%, sedangkan materi prinsip sebanyak 36%

Dapat disimpulkan bahwa sebuah program aplikasi merupakan komponen yang terdiri dari kumpulan perintah program yang melakukan pengolahan data atau kegiatan lainnya

Lama kerja dalam kegiatan pertanian berhubungan dengan kejadian keracunan pestisida, karena diasumsikan bahwa semakin lama dan sering petani menangani pestisida

datang menjadi nilai sekarang, biasanya digunakan dalam menilai suatu projek, dimana baik biaya maupun keuntungan yang akan diperoleh diperhitungkan (dikalikan dg) faktor

Iodine tergolong unsur halogen# terdapat dalam bentuk iodida dari air laut yang terasimilasi dengan rumput laut# senda"a hili# tanah kaya nitrat (dikenal sebagai

Kemudian menganalisa dan menyusun perhitungan pada perangkat analisa kredit untuk memperkirakan kredit yang dapat diberikan dan membuat rekomendasi pada Perangkat

· Pneumonia adalah Pneumonia adalah peradangan yang mengenai peradangan yang mengenai parenkim paru, parenkim paru, distal distal dari bronkiolus dari bronkiolus terminalis

Jumlah kasus kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2017 sebanyak 475 kasus, mengalami penurunan dibandingkan jumlah kasus kematian ibu tahun 2016 yang sebanyak