BAB VII
KELEMBAGAAN DAERAH DAN RENCANA PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN
7.1 Petunjuk Umum
Tujuan peningkatan kelembagaan daerah terkait langsung dengan pembangunan
prasarana kota di Kabupaten Banyumas yaitu agar investasi pembangunan dapat
dilaksanakan secara optimal oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas serta terjamin
keterlanjutannya.
Dalam hal kegiatan pembangunan prasarana kota, wilayah kegiatan pembangunan
lebih dari satu wilayah kabupaten, maka aspek kelembagaan perlu dibahas di tingkat propinsi
dan tingkat nasional melalui pembahasan tersebut diharapkan dapat diwujudkan fungsi koordinasi
dan kerjasama antar pemerintah daerah.
Aspek kelembagaan dibahas pada masing-masing sektor pembangunan dengan
memperhatikan fungsi koordinasi dan sinkronisasi kegiatan antar sektor pembangunan
prasarana kota, sesuai dengan kedudukan dan tugas masing-masing unit organisasi/instansi.
Kelembagaan di Kabupaten Purbalingga perlu dioptimalisasi dan dikoordinasikan serta
disinkrosnisasi uraian jabaran dan fungsi-fungsi sesuai dengan kedudukan dan tugas
masing--masing unit organisasi/instansi dan perangkatnya, guna tercapai tujuan peningkatan
kelembagaan yang mendukung kegiatan pembangunan prasarana kota termasuk
didalamnya Bappeda, Dinas Cipta Karya, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pendapatan Daerah
serta PDAM.
7.2 Kondisi Kelembagaan
7.2.1 Kondisi Kelembagaan Pemerintah Kabupaten Banyumas
Instansi pemerintah yang berkompeten dengan penyusunan RPIJM di Kabupaten
1. BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA)
Bappeda merupakan unsur perencanaan penyelenggaraan pemerintah yang
melaksanakan tugas perumusan kebijakan perencanaan daerah, koordinasi penyusunan
rencana yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA.
Struktur organisasi Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten
Banyumas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Kepala Bappeda
2. Kelompok Jabatan Fungsional
3. Sekretariat, terdiri dari:
a. Subbag Bina Program
b. Subbag Keuangan
c. Subbag Umum
4. Bidang Ekonomi, terdiri dari:
a. Subbid Pengembangan Dunia Usaha
5. Bidang Prasarana dan Pengembangan Wilayah, terdiri dari:
a. Subbid Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
b. Subbid Pengembangan Wilayah
6. Bidang Pemerintah dan Kesejahteraan Sosial, terdiri dari:
a. Subbid Pemerintahan dan Pemberdayaan
b. Subbid Kesejahteraan Sosial
7. Bidang Statistik dan Pengendalian, terdiri dari:
a. Subbid Data dan Statistik
b. Subbid Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan
8. UPT
Bappeda sebagai leading sector yang menangani perencanaan di Kabupaten Banyumas
memiliki visi dan misi
a. Visi : Terwujudnya perencanaan pembangunan yang demokratis, profesional
menyeluruh sebagai landasan kebijakan daerah.
b. Misi :
i. Melaksanakan perencanaan yang melibatkan partisipasi seluruh stakeholder
pembangunan di Kabupaten Banyumas.
ii. Melaksanakan perencanaan pembangunan dengan pendekatan menyeluruh dari
berbagai aspek pembangunan di Kabupaten Banyumas.
iii. Meningkatkan profesionalitas dan kemampuan aparatur perencanaan
pembangunan daerah dalam rangka perencanaan pembangunan di Kabupaten
Banyumas.
Bappeda sampai saat ini memiliki SDM sejumlah 48 orang yang terdiri dari 44 orang
pegawai tetap (PNS), dan 4 orang pegawai tidak tetap (PTT). Selanjutnya sejumlah pegawai
tersebut apabila dilihat dari tingkat pendidikan pegawai tetap maka dapat dirinci sebagai
berikut :
1. Pendidikan Strata 2 sebanyak 11 orang atau 25%
2. Pendidikan Strata 1 sebanyak 21 orang atau 47,73%
3. Pendidikan Diploma sebanyak 3 orang atau 6,81%
Jumlah tersebut menunjukan bahwa Bappeda banyak didominasi oleh pegawai dengan kualifikasi S1 dan S2 dari total pegawai tetap yang dimiliki. Namun demikian kualifikasi pendidikan formal tersebut akan lebih lengkap apabila keahlian dari masing-masing personel dilihat dari beberapa pelatihan / pendidikan / pendidikan penjenjangan tambahan yang berhubungan dengan proses perencanaan secara umum maupun perencanaan pembangunan pada khususnya.
2. DINAS CIPTA KARYA, KEBERSIHAN DAN TATA RUANG
Dinas Cipta Karya, Kebersihan dan Tata Ruang merupakan unsur pelaksana
Pemerintah Daerah yang melaksanakan tugas di bidang Ciptakarya, Kebersihan dan Tata
Ruang, yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekda.
Struktur organisasi Dinas Cipta Karya, Kebersihan dan Tata Ruang Kabupaten
Banyumas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Kepala Dinas
2. Kelompok Jabatan Fungsional
3. Sekretariat, terdiri dari:
d. Subbag Bina Program
f. Subbag Umum
4. Bidang Bangunan dan Gedung terdiri dari:
c. Seksi Pengelolaan Bangunan
d. Seksi Pembinaan Teknis
5. Bidang Perumahan dan Permukiman, terdiri dari:
c. Seksi Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan
d. Seksi Perumahan
6. Bidang Kebersihan dan Pertamanan, terdiri dari:
c. Seksi Kebersihan dan Pengolahan Sampah
d. Seksi Pertamanan dan Permakaman
7. Bidang Penataan Ruang, terdiri dari:
e. Seksi Perencanaan Tata Ruang
f. Subbid Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang
8. UPT
3. BADAN LINGKUNGAN HIDUP
Badan Lingkungan Hidup merupakan unsur pendukung pelaksana tugas Pemerintah
Daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pengelolaan
lingkungan hidup yang dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekda. Struktur organisasi Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Banyumas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Kepala Dinas
2. Kelompok Jabatan Fungsional
3. Sekretariat, terdiri dari:
g. Subbag Bina Program
h. Subbag Keuangan
i. Subbag Umum
4. Bidang Bangunan dan Gedung terdiri dari:
g. Seksi Pengelolaan Bangunan
h. Seksi Pembinaan Teknis
5. Bidang Perumahan dan Permukiman, terdiri dari:
e. Seksi Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan
6. Bidang Kebersihan dan Pertamanan, terdiri dari:
e. Seksi Kebersihan dan Pengolahan Sampah
f. Seksi Pertamanan dan Permakaman
7. Bidang Penataan Ruang, terdiri dari:
i. Seksi Perencanaan Tata Ruang
j. Subbid Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang
8. UPT
4. DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN DAN ASET DAERAH
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (DPPKAD) merupakan
unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang melaksanakan tugas di bidang pendapatan,
pengelolaan keuangan dan asset daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang
Struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Banyumas dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Kepala Dinas
2. Kelompok Jabatan Fungsional
3. Sekretariat, terdiri dari:
a. Subbag Bina Program
b. Subbag Keuangan
c. Subbag Umum
4. Bidang Pendapatan, terdiri dari:
a. Seksi Pendataan, Pendaftaran dan Penetapan Pendapatan Daerah
b. Seksi Penagihan Pendapatan Daerah
c. Seksi Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan Yang Sah
5. Bidang Anggaran, terdiri dari:
a. Seksi Penyusunan Anggaran
b. Seksi Bina Keuangan Daerah
6. Bidang Perbendaharaan, terdiri dari:
a. Seksi Belanja
b. Seksi Kas Daerah
7. Bidang Aset, terdiri dari:
a. Seksi Pengadaan dan Penggunaan Aset
b. Seksi Penatausahaan, Penilaian, Pemeliharaan dan Pendayagunaan Aset
8. UPT
5.PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
PDAM merupakan perusahaan milik Pemerintah Kabupaten Banyumas dengan visi
dan misi sebagai berikut:
a. Visi
PDAM Kabupaten Banyumas bertekad untuk menjadi perusahaan yang memuaskan
dan membanggakan dalam bidang penyediaan air minum.
b. Misi
Memberikan solusi total layanan air minum, yang berkualitas, merata dan terus
menerus sehingga unggul dalam pelayanan yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan, pemilik, pegawai dan lingkungan.
Struktur organisasi perusahaan daerah air minum (PDAM) Kabupaten Banyumas sebagai
berikut:
Struktur organisasi Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Banyumas dapat
1. Direktur Utama
2. Direktur Administrasi
3. Direktur Teknik
4. Satuan Pengawas Intern (SPI), terdiri dari:
a. Pemeriksa keuangan
b. Pemeriksa Personalia dan Pelayanan Pelanggan
c. Pemeriksa Barang dan Pelaksanaan Pembangunan
5. Bagian Keuangan, terdiri dari:
a. Sie Anggaran
b. Sie Pembukuan
c. Sie Kas
6. Bagian Hubungan Pelanggan, terdiri dari:
a. Sie Pelayanan Pelanggan
b. Sie Pembacaan Meter
7. Bagian Umum
a. Sie Administrasi Umum
b. Sie Personalia
c. Sie Pengolah Data
8. Bagian Produksi dan Transmisi Distribusi
a. Sie Meter Air dan Bengkel Meter
b. Sie Pengolahan Air, Mekanik dan Listrik
c. Sie Perpipaan
9. Bagian Perencana Teknik
a. Sie Perencanaan Pengembangan
b. Sie Perencanaan Pemeliharaan
10. Unit Cabang
Kinerja kelembagaan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sangat bergantung
dengan direksi dan jumlah pegawai yang berjumlah 175 orang. Jumlah pegawai PDAM
memiliki kompetensi sebagai berikut:
1. Administrasi sebanyak 97 orang
Jumlah pegawai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dengan tingkat pendidikan
dan golongan sebagai berikut:
Tabel 7.1
Tingkat Pendidikan Pegawai PDAM Kabupaten Banyumas No Tingkat Pendidikan Jumlah
1. S.2 2 orang
2. S.1 50 orang
3. D.3/ Sarjana Muda 4 orang
4. SLTA 74 orang
5. SLTP 18 orang
6. SD 12 orang
Sumber: PDAM Kabupaten Banyumas Tahun 2008
Tabel 7.2
Jumlah Pegawai PDAM Berdasarkan Golongan
No Golongan Jumlah
1. C 35 orang
2. B 106 orang
3. A 19 orang
4. Honorer 15 orang
Sumber: PDAM Kabupaten Banyumas Tahun 2008
7.2.2 Kondisi Kelembagaan Non Pemerintah
Kelembagaan non pemerintah yang berkompeten dengan program/ kegiatan bidang
Keciptakaryaan adalah PAMSIMAS yang berorientasi dalam penyediaan air minum dan
sanitasi. Untuk mendukung program/ kegiatan PAMSIMAS di Kabupaten Banyumas pada
setiap desa yang mendapat program/ kegiatan ini membentuk lembaga keswadayaan
masyarakat yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan penyediaan air minum dan sanitasi
yang berbasis masyarakat. Salah satu contoh struktur organisasi LKM yang menangani
Gambar 7.1
Bagan Struktur Organisasi LKM PAMSIMAS
Sumber: Kegiatan PAMSIMAS Kabupaten Banyumas Tahun 2008
Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) untuk kegiatan PAMSIMAS di Kabupaten
Banyumas dibentuk oleh masyarakat sendiri melalui musyawarah/ rembug desa dan
kemudian ditetapkan dengan Akta Notaris. Keterlibatan masyarakat dalam mendukung
kegiatan PAMSIMAS direspon sangat baik sejak awal dalam perencanaan maupun
pelaksanaannya serta dukungan dalam dana in-cash maupun in-kind.
7.3 Masalah, Analisis dan Usulan Program 7.3.1 Masalah yang Dihadapi
Permasalahan kelembagaan instansi pemerintah dapat diidentifikasi dalam lingkup
instansi keciptakaryaan masih diketemukan beberapa hal diantaranya : lemahnya koordinasi,
kelembagaan, dan ketatalaksanaan. Perubahan paradigma pembangunan sejalan dengan semangat reformasi mengindikasikan bahwa dalam struktur organsasi dan ketatalaksanaan
kelembagaan memerlukan beberapa langkah penyesuaian terkait dengan tata
kepemerintahannya, peran masyarakat dan swasta dalam pengelolaan infrastruktur
Keciptakaryaan. Penguatan peran masyarakat, pemerintah daerah, dan swasta diperlukan
dalam rangka memperluas dan memperkokoh basis sumber daya. Pada aspek institusi, KETUA (KEPALA DESA) PENASEHAT
WAKIL KETUA
SEKRETARIS
lemahnya koordinasi antarinstansi dan antardaerah otonom telah menimbulkan pola
pengelolaan Kecitakaryaan yang kurang efisien, bahkan tidak jarang saling berbenturan. Pada
sisi lain, kesadaran dan partisipasi masyarakat, sebagai salah satu prasyarat terjaminnya
keberlanjutan pola pengelolaan keciptakaryaan, masih belum mencapai tingkat yang
diharapkan karena masih terbatasnya kesempatan dan kemampuan. Permasalahan yang sering
dihadapi antara lain masih terbatasnya tingkat pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan dari aparatur/ sumber daya manusia (SDM) yang menangani/ mengelola Bidang Cipta Karya di Kabupaten Banyumas. Peningkatan pendidikan formal para aparatur, kursus singkat, pelatihan dan pemberdayaan masyarakat dalam penanganan sarana dan prasarana keciptakaryaan masih sangat dibutuhkan dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) sehingga kualitas SDM Bidang Cipta Karya semakin tahun semakin meningkat. Selain masih terbatasnya SDM Bidang Cipta Karya, prasarana dan sarana kerja juga masih terbatas seperti: ruang kerja, perangkat komputer, perangkat survey, kendaraan operasional dll sehingga belum optimal dalam pelaksanaan kerja.
Permasalahan pengembangan kinerja Dinas yang terkait dengan Bidang
Keciptakaryaan di Kabupaten Banyumas antara lain:
1. Tingkat profesional SDM yang masih belum optimal
2. Ketersediaan dana untuk investasi terbatas.
7.3.2 Analisis Permasalahan
Sedangkan analisis penanganan permasalahan yang dilakukan Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyumas dalam mengelola Bidang Ciptakarya adalah Pengembangan dan
peningkatan kapasitas (capacity building) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Banyumas sangat dibutuhkan sehingga mampu mengikuti perkembangan waktu, informasi dan teknologi. Peningkatan SDM melalui pendidikan formal, pelatihan, kursus singkat dll sangat diperlukan sehingga perlu dipersiapkan SDM yang mau dan mampu dalam meningkatkan kapasitasnya. Pengembangan teknologi dan informasi Bidang Cipta Karya sangat cepat dan ini perlu kecepatan pula dalam menangkap dan meresponnya, untuk itu peningkatan SDM Bidang Cipta Karya di Kabupaten Banyumas sangat dibutuhkan. Bantuan teknis berupa pelatihan, kursus singkat (persampahan, air minum, tata bangunan dan lingkungan dll) dan peningkatan pendidikan formal (dari pendidikan S- 1 ke S-2) serta dukungan dari Departemen Pekerjaan Umum dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Banyumas masih sangat dibutuhkan.
7.3.3 Usulan Program
Usulan program peningkatan kelembagaan pengelolaan bidang Keciptakaryaan yang
a. Kerjasama pemerintah dan swasta untuk penyediaan air bersih agar cakupan dapat
melayani masyarakat Kabupaten Banyumas (sesuai target MDGs).
b. Kerjasama pemerintah dan swasta serta pihak permodalan (koperasi/ perbankan)
untuk pengadaan rumah sehat
c. Pembentukan Badan Layanan Umum untuk pengelolaan sampah.
d. Kerjasama pemerintah dan masyarakat untuk menangani air limbah agar tidak
tumpang tindih dengan saluran drainase.
e. Partisipasi masyarakat untuk penataan bangunan dan lingkungan.
f. Perkuatan UPTD untuk manajemen aset dan monitoring & evaluasi infrastruktur Cipta
Karya.
7.4 Usulan Sistem Prosedur Antar Instansi
7.4.1 Kedudukan, Fungsi, Tugas dalam Pelaksanaan RPIJM
Kedudukan, fungsi, tugas dalam pelaksanaan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten
Banyumas Tahun 2009 – 2013 adalah sebagai acuan/ pedoman dalam pelaksanaan program/
kegiatan Bidang Cipta Karya dalam kurun waktu Tahun 2009-2013. Dokumen RPIJM ini
merupakan satu kesatuan dengan dokumen perencanaan yang telah disusun oleh Pemerintah
Kabupaten Banyumas selama ini dengan memperhatikan tugas, pokok dan fungsi dari
masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
7.4.2 Diagram Hubungan Antar Instansi
Dalam pelaksanaan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten BanyumasTahun
2009-2013 perlu melibatkan banyak instansi terkait, baik dari sisi perencanaan, keuangan,
pengendalian program/ kegiatan dan pelaksanaan di lapangan. Dinas teknis/ Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) yang menangani Bidang Cipta Karya di Kabupaten Banyumas
Gambar 7.2
Diagram Hubungan Antar Instansi
7.4.3 Format Umum Rencana Tindakan Peningkatan Kelembagaan
Sasaran kelembagaan pengelolaan bidang keciptakaryaan pada tahun 2009-2013
berorientasi pada tersedianya pelayanan kepada publik bidang keciptakaryaan sesuai dengan
standar pelayanan minimal. Selanjutnya dengan terpenuhinya pelayanan minimal kepada
publik akan mendorong peningkatan produktivitas sektor-sektor ekonomi yang menggunakan
infrastruktur keciptakaryaan sebagai salah satu sarana pendukung faktor produksinya. Sasaran
kedua adalah meningkatnya partisipasi swasta yang antara lain dalam bentuk investasi dalam
pembangunan dan pengelolaan infrastruktur di Kabupaten Banyumas.
BAPPEDA DINAS CIPTA KARYA,
KEBERSIHAN DAN TATA RUANG
- Dokumen Perencanaan yang telah disusun
- Musyawarah/ Rembug Desa/ Kecamatan/ Kabupaten
Input diusulkan
dan
dikoordinasikan
BIDANG KECIPTAKARYAAN Disepakati
- DINAS CIPTA KARYA, KEBERSIHAN & TATA RUANG
- PDAM