• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PROMOSI JURNAL ELEKTRONIK : STUDI KASUS DI LAYANAN PUSTAKA DAN INFORMASI UNIVERSITAS BAHAGIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI PROMOSI JURNAL ELEKTRONIK : STUDI KASUS DI LAYANAN PUSTAKA DAN INFORMASI UNIVERSITAS BAHAGIA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PROMOSI JURNAL ELEKTRONIK : STUDI

KASUS DI LAYANAN PUSTAKA DAN INFORMASI

UNIVERSITAS BAHAGIA

Pratiwi Anindita Adji Fuad Gani, S.S, M.A

Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok 16424

E-mail: pratiwi.anindita91@gmail.com bangfu08@gmail.com

Abstrak

Skripsi ini membahas strategi promosi jurnal elektronik di Layanan Pustaka dan Informasi Universitas Bahagia (Lapusi UB). Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan strategi promosi jurnal elektronik dan kendala promosi jurnal elektronik di Lapusi UB. Penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Lapusi UB melakukan promosi jurnal elektronik melalui personal selling dan direct marketing, tetapi Lapusi UB belum memiliki strategi promosi jurnal elektronik yang terencana. Penelitian ini menyarankan Lapusi UB untuk membuat perencanaan strategi promosi jurnal elektronik, melakukan kerja sama dengan unit pascasarjana UB untuk sosialisasi dan pelatihan jurnal elektronik, dan mengadakan evaluasi kegiatan promosi jurnal elektronik secara rutin.

Kata Kunci : strategi promosi, jurnal elektronik, Layanan Pustaka dan Informasi Universitas Bahagia

Abstract

This research discusses the promotion strategy of electronic journals at Bahagia University Library and Information Service (Lapusi UB). The purpose of this research is to describe the promotion strategy of electronic journals and its constraints at Lapusi UB. This research is a qualitative with case study method. The results of this research show that Lapusi UB has promoted electronic journals through personal selling and direct marketing, but Lapusi UB has not run a well-planned promotion strategy of electronic journals. In Hence, this research suggests Lapusi UB should manage a better plan of promotion strategy to promote electronic journals, regularly set cooperation with UB Magister Unit in socializing the electronic journals, carrying out some trainings and evaluating the previous promotion activities of electronic journals.

Key words : promotion strategy, electronic journal, UB Library and Information Service

Pendahuluan

Era informasi dan digital sangat mempengaruhi ketersediaan akan informasi, baik dalam bentuk tercetak maupun digital dan

elektronik. Informasi yang tersedia dalam bentuk elektronik ini salah satu contohnya adalah jurnal elektronik atau biasa disebut dengan

(2)

merupakan salah satu sumber referensi yang memberikan informasi akurat. Selain itu, jurnal elektronik juga memberikan kemudahan akses bagi pengguna sehingga pengguna dapat mengakses jurnal elektronik kapan dan dimana saja. Hal ini menyebabkan banyak perpustakaan yang menyediakan jurnal elektronik

untuk menunjang kebutuhan

informasi bagi pengguna

perpustakaan.

Kemudahan akses dan

informasi yang akurat merupakan kelebihan dari ketersediaan jurnal elektronik di perpustakaan. Hal ini juga diungkapkan oleh Curtis (2005 : 36) bahwa jurnal elektronik memiliki

berbagai kelebihan bagi

perpustakaan dan pengguna. Namun, ketersediaan jurnal elektronik ini juga memiliki kendala bagi pustakawan, salah satunya kendala dalam perencanaan dan pemilihan strategi promosi yang tepat. Jurnal elektronik perlu dipromosikan kepada pengguna perpustakaan agar jurnal elektronik dapat dimanfaatkan secara optimal. Kotler (2007 : 279) mengungkapkan bahwa promosi atau komunikasi pemasaran merupakan sarana bagi organisasi untuk menginformasikan, mempengaruhi, dan mengingatkan sasaran, secara langsung maupun tidak langsung, mengenai produk yang akan mereka tawarkan.

Layanan Pustaka dan

Informasi Universitas Bahagia (bukan nama sebenarnya) merupakan perpustakaan perguruan tinggi yang menerapkan program pendidikan jarak jauh. Untuk menjalankan perannya sebagai perpustakaan perguruan tinggi, Layanan Pustaka dan Informasi Universitas Bahagia menyediakan berbagai koleksi

elektronik, salah satunya jurnal elektronik. Ketersediaan jurnal elektronik ini bertujuan untuk menunjang kebutuhan informasi pengguna yang terdiri dari mahasiswa pascasarjana dan dosen Universitas Bahagia. Jurnal elektronik juga memiliki kelebihan yaitu dapat diakses tanpa harus datang ke perpustakaan secara

langsung. Kelebihan jurnal

elektronik ini mendukung program pendidikan jarak jauh yang diterapkan oleh Universitas Bahagia. Pada tahun 2013 Layanan Pustaka dan Informasi Universitas Bahagia telah melanggan empat database

jurnal elektronik, yaitu Proquest, Gale Cengage, Ebsco, dan

Springerlink.

Layanan Pustaka dan

Informasi Universitas Bahagia telah melakukan promosi jurnal elektronik kepada mahasiswa pascasarjana dan dosen Universitas Bahagia melalui berbagai strategi promosi. Namun berdasarkan observasi peneliti, kegiatan promosi jurnal elektronik ini belum dilakukan secara rutin oleh pustakawan Layanan Pustaka dan Informasi Universitas Bahagia (Lapusi UB) kepada calon pengguna, khususnya mahasiswa pascasarjana UB. Pustakawan hanya memberikan informasi mengenai jurnal elektronik melalui banner yang berada di pintu masuk Lapusi UB dan menunggu

pengguna yang menanyakan

mengenai jurnal elektronik tersebut. Selama observasi, peneliti juga tidak

menemukan adanya kegiatan

promosi jurnal elektronik dari pustakawan UB ke mahasiswa pascasarjana UB.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti menentukan pertanyaan penelitian ini

(3)

adalah bagaimana strategi promosi jurnal elektronik dan kendala apa saja yang dihadapi pustakawan

dalam mempromosikan jurnal

elektronik di Layanan Pustaka dan Informasi Universitas Bahagia. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan strategi promosi jurnal elektronik yang dilakukan oleh pustakawan. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kendala yang dihadapi dalam melakukan strategi promosi jurnal elektronik

Tinjauan Literatur Konsep Promosi

Promosi atau sering juga

disebut sebagai komunikasi

pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang penting dilakukan

organisasi dalam upaya

mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang. Kegiatan promosi dapat sukses melalui komunikasi yang efektif dalam menawarkan produk dan jasa kepada target promosi. Menurut Kotler (2007 : 279), komunikasi pemasaran merupakan sarana bagi organisasi untuk menginformasikan, mempengaruhi, dan mengingatkan sasaran, secara langsung maupun tidak langsung, mengenai produk yang akan mereka tawarkan.

Selain komunikasi yang efektif, kegiatan promosi juga

memerlukan komunikasi yang

edukatif, khususnya bagi pelanggan baru. Penyedia layanan perlu mengajari pelanggan mengenai manfaat dari layanannya, dimana dan kapan mendapatkannya (Lovelock, Wirtz, dan Mussry, 2010 : 27).

Dalam bidang perpustakaan,

pustakawan diharapkan mampu dan

memiliki kemampuan komunikasi yang edukatif sehingga pengguna dapat memahami manfaat dari produk dan layanan yang ditawarkan dan bagaimana mendapatkan produk dan layanan tersebut.

Lovelock, Wirtz, dan Mussry (2010 : 28) menyatakan bahwa komunikasi dan promosi memiliki peranan penting untuk mendidik dan melatih para pengguna tentang cara menggunakan produk dan layanan dengan efektif. Pendapat ini dapat diterapkan dalam kegiatan promosi produk dan jasa perpustakaan. Dalam mempromosikan produk dan jasa, perpustakaan dapat mengadakan suatu pelatihan kepada pengguna mengenai cara penggunaan produk dan jasa yang ditawarkan.

Langkah-Langkah Promosi Efektif

Dalam kegiatan promosi, pelaku atau orang yang melakukan

komunikasi pemasaran perlu

menentukan langkah-langkah utama agar kegiatan promosi berjalan secara efektif dan efisien. Langkah-langkah yang perlu dilakukan agar kegiatan promosi efektif adalah sebagai berikut (Kotler, 2007: p. 283-290) :

a) Identifikasi Target Promosi

Pelaku komunikasi

pemasaran perlu menentukan siapa target atau sasaran promosi dengan jelas karena

akan mempengaruhi

keputusan dalam menentukan strategi promosi yang akan digunakan.

b) Penentuan Tujuan Promosi

Pelaku komunikasi

pemasaran atau perusahaan perlu memutuskan tanggapan

(4)

yang diharapkan dari target promosi.

c) Merancang Pesan Promosi Pesan atau informasi yang akan disampaikan dalam promosi perlu merumuskan (1) isi pesan, (2) cara penyampaian informasi, (3) format informasi yang akan digunakan, dan (4) siapa yang menyampaikan pesan.

d) Pemilihan Saluran Promosi

Perusahaan dan pelaku

komunikasi pemasaran perlu

menentukan saluran

komunikasi yang efektif dan efisien untuk menyampaikan informasi..

e) Perancanaan Anggaran

Promosi

Stanton (1996 : 144)

mengungkapkan bahwa

besarnya dana yang

disediakan untuk keperluan

promosi adalah faktor

penentu dalam kegiatan promosi.

f) Penentuan Bauran Promosi Perusahaan dapat mencapai tingkat pemanfaatan barang atau jasa yang ditawarkan melalui berbagai bauran promosi.

g) Mengukur Hasil Promosi

Perusahaan dan pelaku

komunikasi pemasaran perlu melakukan pengukuran hasil kegiatan promosi.

Strategi dan Bauran Promosi

Ketika kegiatan promosi akan dilakukan sebaiknya suatu organisasi telah merencanakan strategi promosi yang akan digunakan sebagai sarana untuk mencapai sasaran yang akan dituju. MacDonald (dalam Vasileiou

dan Rowley, 2010 : 637)

mengungkapkan bahwa strategi

pemasaran yang terorganisasi dengan baik dapat memberikan efek positif

dalam promosi layanan

perpustakaan. Berdasarkan

pernyataan tersebut menyatakan bahwa perencanaan strategi promosi adalah keputusan yang sangat penting dalam kegiatan promosi.

Strategi promosi dapat dilakukan melalui satu atau beberapa metode yang terdapat dalam bauran promosi. Bauran promosi adalah unsur yang terdapat dalam bauran pemasaran suatu organisasi yang digunakan untuk menginformasikan,

membujuk, dan mengingatkan

tentang produk suatu organisasi. Dalam Tjiptono (2008 : 222), bauran promosi terdiri dari personal selling,

mass selling, sales promotion, public relations, dan direct marketing.

1. Personal selling atau

penjualan tatap muka

merupakan komunikasi

langsung melalui tatap muka antara pelaku pemasaran dengan calon pengguna untuk memperkenalkan suatu jasa dan membentuk pemahaman pengguna terhadap jasa yang tersedia sehingga pengguna

akan mencoba dan

memanfaatkannya.

2. Mass Selling merupakan

pendekatan yang

menggunakan media

komunikasi untuk

menyampaikan informasi

kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Terdapat dua bentuk mass selling, yaitu periklanan dan publisitas. 3. Sales promotion atau promosi

penjualan merupakan bentuk persuasi langsung yang melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur

(5)

untuk meningkatkan pemanfaatan layanan yang telah disediakan.

4. Public Relations atau hubungan masyarakat adalah

upaya komunikasi

menyeluruh dari suatu

organisasi untuk

mempengaruhi persepsi,

tanggapan, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok atau pengguna terhadap jasa yang

telah diberikan suatu

organisasi.

5. Direct Marketing atau

pemasaran langsung

merupakan sistem pemasaran yang bersifat interaktif dengan memanfaatkan satu atau beberapa media untuk menimbulkan tanggapan atau respon yang terukur.

Media Promosi

Penerapan strategi promosi

dapat dilakukan dengan

memanfaatkan berbagai media promosi. Adapun dalam Tjiptono (2008 : 240) dijelaskan bahwa media merupakan saluran penyampaian pesan atau informasi kepada seluruh target promosi. Secara umum media promosi yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi media cetak, media elektronik, media luar ruang, dan media lini bawah.

1. Media Cetak

Media cetak merupakan

media yang statis dan mengutamakan pesan dengan sejumlah kata dan gambar, seperti surat kabar, majalah, tabloid, brosur, selebaran, dll. 2. Media Elektronik

Media elektronik merupakan media dengan teknologi elektronik dan hanya dapat

digunakan bila ada jasa transmisi siaran.

3. Media Luar Ruang

Media luar ruang adalah media iklan yang dipasang di tempat-tempat terbuka seperti pinggir jalan, di pusat keramaian, atau tempat khusus lainnya, seperti billboard, baleho, spanduk, umbul-umbul, poster, dll. 4. Media Lini Bawah

Terdapat empat macam

media yang digunakan dalam media lini bawah, yaitu melalui pameran, direct mail, dan kalender.

Kerja Sama Promosi

Kegiatan promosi tidak dapat berjalan sendiri tanpa adanya kerja sama dengan pihak lainnya. Pada kegiatan promosi yang terdapat di perpustakaan, pustakawan perlu bekerjasama dengan institusi yang

membawahi perpustakaannya.

Perpustakaan perguruan tinggi perlu bekerjasama dengan universitas dan para tenaga akademik. Menurut pendapat Vasileiou dan Rowley (2010, 633) tenaga akademik juga memainkan peran yang penting dalam mempromosikan e-book yang tersedia di perpustakaan kepada mahasiswa.

Kemudian, dalam hasil

penelitian Vasileiou dan Rowley (2010, 633) juga dijabarkan bahwa

sebagian besar responden

menyatakan bahwa tenaga akademik

memberitahukan dan

merekomendasikan e-book yang terdapat di perguruan tinggi mereka kepada para mahasiswanya. Namun, dalam penelitian Vasileiou dan Rowley (2010, 633) tersebut pustakawan tidak menyadari adanya

(6)

peranan tenaga akademik dalam mempromosikan e-book. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa secara tidak langsung tenaga akademik juga memainkan peranan yang cukup penting dalam mempromosikan produk dan layanan yang terdapat pada perpustakaan.

Jurnal Elektronik

Jurnal elektronik memiliki istilah yang sangat bervariasi, seperti

e-journal, online journal, electronic serials atau e-serials, webzines atau

e-zines. Tresnawan mengungkapkan bahwa jurnal elektronik adalah terbitan berseri bidang tertentu dalam bentuk digital atau elektronik, biasanya jurnal elektronik terdiri dari tiga format, yaitu text, text dan

grafik, serta full image dalam bentuk pdf (Visi Pustaka, 2008 : 23). Jurnal elektronik terbagi menjadi dua jenis, yaitu 1) terlahir dalam bentuk digital atau elektronik, 2) alih media jurnal tercetak ke dalam bentuk elektronik.

Ketersediaan jurnal

elektronik memberikan kemudahan akses informasi bagi pengguna karena pengguna dapat mengakses informasi dimana dan kapan saja tanpa mengunjungi perpustakaan. Aschroft (2000: p. 466) mengatakan bahwa jurnal elektronik menghemat ruang, meningkatkan kecepatan komunikasi, menyediakan alat

pencarian yang kompleks,

memberikan akses yang cepat dan menyediakan fasilitas seperti teks terintegrasi, link hypertext dan multimedia yang tidak dapat ditemukan pada jurnal tercetak. Sweeney juga berpendapat bahwa jurnal elektronik menawarkan solusi untuk beberapa masalah yang dihadapi dalam pengelolaan jurnal akademis tercetak saat ini.

Jurnal elektronik memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan jurnal tercetak. Menurut Curtis (2005 : 36-37) jurnal elektronik juga memberikan berbagai kelebihan bagi pengguna dan perpustakaan. Kelebihan jurnal elektronik bagi pengguna yaitu jurnal elektronik dapat tersedia setiap saat dan dimanapun pengguna butuhkan, dapat diakses tanpa harus datang ke perpustakaan. Selain itu, kelebihan jurnal elektronik bagi perpustakaan yaitu tersedianya sumber informasi yang akurat untuk mendukung program pendidikan jarak jauh dan dapat diakses banyak orang dalam waktu yang bersamaan.

Metode Penelitian

Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian kualitatif merupakan sebuah alat untuk memaparkan dan memahami makna yang berasal dari individu dan kelompok mengenai masalah sosial atau masalah individu (Creswell, 2010 : 4). Menurut Stake, studi kasus merupakan metode atau strategi penelitian yang didalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu (Creswell, 2010 : 20).

Untuk menentukan informan, peneliti membagi informan menjadi dua bagian, yaitu informan kunci dan informan pendukung. Penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling. Pada penelitian ini peneliti akan memulai penelitian dengan menentukan kriteria informan kunci yang akan diwawancarai. Kriteria informan yang akan diwawancarai

(7)

yaitu pustakawan yang pernah melakukan promosi jurnal elektronik kepada dosen dan mahasiswa S2 UB.

Penentuan informan

pendukung dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode

random sampling. Dalam penelitian ini, peneliti memilih secara acak mahasiswa S2 UB yang akan peneliti wawancarai mengenai promosi jurnal

elektronik. Peneliti juga

menggunakan nama samaran untuk seluruh informan yang peneliti wawancarai.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu melalui observasi langsung untuk mengetahui dan mengamati secara langsung bagaimana promosi jurnal elektronik yang dilakukan oleh Layanan Pustaka dan Informasi Universitas Bahagia. Kemudian, peneliti melakukan wawancara kepada pustakawan Layanan Pustaka dan Informasi Universitas Bahagia

dan mahasiswa pascasarjana

Universitas Bahagia. Wawancara yang peneliti lakukan merupakan wawancara semi-terstruktur dimana peneliti mengajukan pertanyaan tidak sesuai dengan urutan yang ada melainkan secara acak tergantung dari kepentingan proses wawancara. Selain itu, peneliti juga melakukan analisis dokumen terkait dengan strategi promosi jurnal elektronik.

Analisis dan Interpretasi Data Peran Lapusi UB dalam Promosi Jurnal Elektronik

Promosi atau sering juga

disebut sebagai komunikasi

pemasaran merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan oleh

perpustakaan dalam upaya

mempengaruhi sikap dan perilaku penggunanya. Jurnal elektronik adalah salah satu koleksi Layanan Pustaka dan Informasi (Lapusi) Universitas Bahagia yang perlu

untuk dipromosikan kepada

pengguna. Lapusi UB perlu

mempromosikan jurnal elektronik yang dilanggan kepada pengguna agar jurnal elektronik tersebut dapat dimanfaatkan oleh pengguna secara optimal.

Promosi jurnal elektronik bukan kegiatan yang mudah untuk dilakukan oleh setiap perpustakaan. Lapusi UB membutuhkan strategi promosi yang tepat agar promosi yang dilakukan dapat berjalan secara efektif. Selain itu, Lapusi UB juga membutuhkan kerja sama dalam mempromosikan jurnal elektronik dengan berbagai pihak, baik pihak dalam maupun luar UB. Untuk mengetahui apakah promosi jurnal elektronik di Lapusi UB sudah berjalan efektif, maka peneliti melakukan wawancara mengenai promosi jurnal elektronik kepada beberapa informan. Pertanyaan yang diajukan meliputi strategi promosi apa yang telah digunakan, bagaimana kerja sama dengan pihak lain, media apa yang digunakan, dan bagaimana hasil promosinya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, Lapusi UB telah mempromosikan jurnal elektronik yang dilanggan kepada pengguna sejak tahun 2011. Namun, Lapusi UB belum mempromosikan jurnal elektronik secara terencana. Kegiatan promosi jurnal elektronik di Lapusi UB ini tidak sesuai dengan pernyataan Neuhaus dan Snowden (2003) yang berpendapat bahwa “hubungan antara rencana strategi pemasaran dan rencana perpustakaan

(8)

adalah sesuatu yang penting”. Dalam mempromosikan jurnal elektronik sangat diperlukan perencanaan strategi promosi yang matang sehingga kegiatan promosi dapat berjalan efektif. Pendapat serupa juga diungkapkan oleh MacDonald et al. (2008) yang menyatakan bahwa

“strategi pemasaran yang

terorganisasi dengan baik dapat memberikan efek positif dalam promosi layanan perpustakaan”. Oleh karena itu, Lapusi UB sangat perlu membuat perencanaan strategi untuk promosi jurnal elektronik sehingga terciptanya kegiatan promosi yang efektif dan memberikan pengaruh yang positif terhadap penggunaan jurnal elektronik.

Tujuan Lapusi UB dalam Promosi Jurnal Elektronik

Lapusi UB perlu

mempromosikan jurnal elektronik untuk memberikan informasi kepada target pengguna mengenai jurnal elektronik apa saja yang dilanggan oleh Lapusi UB. Selain itu, tujuan Lapusi UB dalam mempromosikan jurnal elektronik yang dilanggan agar dosen dan mahasiswa S2 UB dapat memanfaatkan jurnal elektronik tersebut. Hal ini dapat dilihat dari pendapat ketiga informan bahwa promosi jurnal elektronik bertujuan untuk memberitahukan dosen dan mahasiswa S2 UB. Selain itu, promosi jurnal elektronik diperlukan untuk meningkatkan pemanfaatan jurnal elektronik. Pernyataan ketiga informan tersebut sesuai dengan tujuan promosi jurnal elektronik yang diungkapkan oleh Tjiptono bahwa “tujuan promosi yaitu menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan sasaran pengguna”.

Pada awal kegiatan promosi jurnal elektronik, Lapusi UB melakukan promosi dengan media tercetak. Media promosi tercetak yang digunakan Lapusi UB dalam mempromosikan jurnal elektronik yaitu banner. Pemasangan banner

mengenai jurnal elektronik yang dilanggan ini diletakkan pada pintu masuk Lapusi UB. Hal ini dapat dilihat dari gambar yang diambil peneliti saat melakukan observasi langsung di Lapusi UB berikut ini.

Tujuan dari pemasangan

banner ini adalah untuk memberitahukan pengguna bahwa Lapusi UB telah melanggan jurnal elektronik. Namun, promosi melalui

banner ini hanya dapat menjangkau target pengguna jurnal elektronik yang berada di lingkungan UB saja, yaitu dosen UB. Hal ini karena

banner merupakan media promosi tercetak yang statis. Selain itu, keberadaan banner sering diabaikan oleh pengguna yang datang ke perpustakaan karena pengguna biasanya langsung terfokus untuk

segera masuk ke dalam

perpustakaan.

Selain promosi jurnal

elektronik melalui banner, Lapusi UB juga melakukan promosi jurnal elektronik melalui e-mail. Namun, promosi jurnal elektronik melalui e-mail ini hanya dilakukan Lapusi UB kepada dosen UB saja. Pengiriman e-mail ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada seluruh dosen UB sehingga dapat digunakan untuk bahan referensi penelitian para dosen UB.

Anggaran Promosi Jurnal Elektronik

(9)

Promosi jurnal elektronik di Lapusi UB tidak mengadakan anggaran yang khusus. Saat peneliti bertanya mengenai anggaran yang dikeluarkan untuk biaya promosi jurnal elektronik, informan mengatakan bahwa tidak ada

anggaran untuk promosi.

Berdasarkan pernyataan informan dapat dinyatakan bahwa tidak ada anggaran yang dikeluarkan Lapusi UB untuk mempromosikan jurnal elektronik. Hal ini karena Lapusi UB melakukan kegiatan promosi jurnal elektronik melalui media elektronik yang tidak perlu mengeluarkan biaya, seperti melalui website UB dan e-mail. Selain itu, Lapusi UB juga meminta bantuan kepada vendor

atau publisher database jurnal elektronik untuk mengadakan pelatihan secara gratis.

Kerja Sama Lapusi UB dalam Promosi Jurnal Elektronik

Lapusi UB mempromosikan jurnal elektronik tidak hanya kepada dosen UB, tetapi promosi jurnal elektronik juga dilakukan kepada

mahasiswa S2 UB. Untuk

mempromosikan jurnal elektronik kepada mahasiswa S2 UB, Lapusi UB meminta bantuan kepada staf UPBJJ-UB (Unit Program Belajar Jarak Jauh). Hal ini dipertegas dengan jawaban salah satu informan ketika diberikan pertanyaan

mengenai siapa saja yang

mempromosikan jurnal elektronik. Informan mengungkapkan bahwa promosi jurnal elektronik ini dibantu

oleh staf UPBJJ-UB karena

Universitas Bahagia merupakan salah satu universitas yang menerapkan sistem belajar jauh jauh kepada seluruh mahasiswanya. Oleh karena itu, Lapusi UB merasa perlu bekerjasama dengan beberapa dosen

dan staf UPBJJ-UB untuk

mempromosikan jurnal elektronik yang dilanggan kepada mahasiswa, khususnya mahasiswa S2 UB.

Upaya dalam

mempromosikan jurnal elektronik kepada mahasiswa S2 UB dilakukan pada saat acara orientasi mahasiswa atau OSMB (Orientasi Studi Mahasiswa Baru) di UPBJJ-UB. Pada saat orientasi mahasiswa,

seluruh mahasiswa S2 UB

berkumpul di UPBJJ-UB tempat mereka mendaftarkan kuliah S2. Pernyataan informan tersebut sesuai dengan jawaban seorang mahasiswa S2 UB yang telah peneliti wawancarai pada saat kegiatan seminar penulisan tesis di UPBJJ-UB Jakarta. Pernyataan mahasiswa S2 UB tersebut menyatakan bahwa promosi jurnal elektronik telah sampai kepada mahasiswa S2 UB.

Berdasarkan pernyataan

mahasiswa S2 UB tersebut dapat dinyatakan bahwa promosi jurnal elektronik kepada mahasiswa S2 UB tidak hanya pada saat OSMB, tetapi dipromosikan juga pada saat kuliah tatap muka. Namun, pernyataan mahasiswa S2 UB tersebut tidak sesuai dengan pernyataan mahasiswa S2 UB lainnya. Mahasiswa S2 UB lainnya mengungkapkan bahwa ia tidak mengetahui adanya jurnal elektronik di Lapusi UB. Jawaban mahasiswa S2 UB ini sangat bertentangan dengan jawaban yang diberikan oleh mahasiswa S2 UB lainnya. Perbedaan jawaban ini terjadi mungkin akibat dari adanya mahasiswa S2 UB yang tidak hadir saat diadakan OSMB (Orientasi Studi Mahasiswa Baru). Hal ini merupakan salah satu kendala yang

(10)

mempromosikan jurnal elektronik ke mahasiswa S2 UB.

Promosi jurnal elektronik kepada mahasiswa S2 UB telah dilakukan oleh staf UPBJJ-UB. Namun, salah satu informan yang peneliti wawancarai secara tidak langsung mengungkapkan bahwa adanya keraguan kepada staf UPBJJ-UB dalam menyampaikan informasi mengenai jurnal elektronik kepada mahasiswa S2 UB. Hal ini sesuai dengan pendapat Vasileiou dan

Rowley (2010 : 633) yang

menyatakan bahwa “pustakawan tidak menyadari adanya peranan

tenaga akademik dalam

mempromosikan e-book”. Padahal

secara tidak langsung staf UPBJJ-UB mempromosikan jurnal elektronik kepada mahasiswa S2 UB. Oleh karena itu, peran UPBJJ-UB sangat berpengaruh dalam promosi jurnal elektronik ke mahasiswa S2 UB.

Strategi Promosi Jurnal Elektronik di Lapusi UB

Lapusi UB menggunakan

berbagai strategi promosi dalam

mempromosikan jurnal

elektroniknya. Strategi promosi digunakan sebagai sarana untuk mencapai kegiatan promosi yang efektif. Dalam mempromosikan jurnal elektroniknya, Lapusi UB menerapkan lebih dari satu strategi promosi. Lapusi UB menggunakan dua strategi promosi yaitu personal selling dan direct marketing.

Salah satu strategi promosi yang digunakan Lapusi UB dalam mempromosikan jurnal elektroniknya adalah melalui personal selling. Personal selling ini sering dilakukan Lapusi UB secara informal. Personal selling merupakan komunikasi

langsung yang dilakukan melalui tatap muka dengan calon pengguna untuk memperkenalkan suatu produk dan jasa. Namun, strategi promosi tersebut belum dilakukan secara optimal karena hanya dilakukan ketika ada target pengguna yang datang berkunjung ke Lapusi UB.

Kemudian, Lapusi UB juga melakukan personal selling melalui

pelatihan. Lapusi UB

memperkenalkan jurnal elektronik yang dilanggan melalui pelatihan penelusuran jurnal elektronik. Namun sayangnya, pelatihan ini hanya ditujukan untuk dosen UB saja dan belum mencakup mahasiswa S2 UB. Pelatihan ini baru diadakan dua kali dan baru dilaksanakan pada tahun 2013.

Pada saat peneliti

mengunjungi Lapusi UB pada pertengahan April 2013, kebetulan peneliti mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan penelusuran jurnal elektronik tersebut. Saat pelatihan berlangsung, peneliti melihat adanya antusias yang cukup tinggi dari para peserta pelatihan. Antusias peserta pelatihan yang tinggi dapat dilihat dari banyaknya calon peserta pelatihan yang menyempatkan waktu untuk hadir pada pelatihan ini. Pelatihan jurnal elektronik ini diadakan secara gratis bagi peserta pelatihan. Dalam

pelatihan ini, Lapusi UB

bekerjasama dengan pihak vendor

atau publisher database jurnal elektronik yang dilanggan oleh Lapusi UB sehingga kedua pihak saling menguntungkan.

Lapusi UB telah

mempromosikan jurnal elektronik melalui tatap muka kepada calon pengguna yang datang ke Lapusi UB

(11)

dan mengadakan pelatihan penelusuran jurnal elektronik kepada dosen UB. Dalam kegiatan promosi

tersebut, Lapusi UB telah

memberikan informasi yang edukatif

mengenai manfaat dan cara

mengakses jurnal elektronik yang efektif kepada calon pengguna. Hal ini sesuai dengan pernyataan Lovelock, Wirtz, dan Mussry (2010 :

27) yang menyatakan bahwa

“penyedia layanan perlu mengajari pelanggan mengenai manfaat dari layanannya, dimana dan kapan mendapatkannya”. Menurut peneliti, promosi jurnal elektronik melalui cara ini sangat efektif karena pengguna telah diberitahukan manfaat dan cara penelusuran informasi pada jurnal elektronik dengan mudah sehingga calon pengguna merasa terpengaruh untuk menggunakan jurnal elektronik yang dilanggan oleh Lapusi UB.

Selain promosi ke pengguna

yang datang dan pelatihan

penelusuran jurnal elektronik, Lapusi UB juga menerapkan personal selling kepada mahasiswa S2 UB melalui OSMB (Orientasi Studi Mahasiswa Baru). Lapusi UB bekerja sama dengan staf UPBJJ-UB (Unit Proses Belajar Jarak Jauh)

dalam mempromosikan jurnal

elektronik saat OSMB berlangsung. Hal ini terjadi karena Universitas Bahagia menerapkan sistem belajar jarak jauh dimana adanya jarak yang memisahkan antara mahasiswa S2

UB dengan kampus dan

perpustakaan. Pada saat OSMB, mahasiswa S2 UB berkumpul di

UPBJJ-UB tempat mereka

mendaftarkan kuliah S2. Kesempatan inilah yang diambil oleh Lapusi UB

untuk mempromosikan jurnal

elektronik yang dilanggannya kepada mahasiswa S2 UB.

Lapusi UB mempromosikan jurnal elektronik kepada mahasiswa

S2 UB melalui OSMB yang

dilakukan oleh staf UPBJJ-UB. Namun, staf UPBJJ-UB hanya sebatas memberitahukan bahwa Lapusi UB telah melanggan jurnal elektronik yang dapat digunakan untuk menunjang perkuliahan kepada mahasiswa S2 UB. Hal ini tidak sesuai dengan pernyataan Lovelock, Wirtz, dan Mussry (2010 : 27) yang

menyatakan bahwa “penyedia

layanan perlu mengajari pelanggan mengenai manfaat dari layanannya, dimana dan kapan mendapatkannya”. Pemberitahuan informasi yang edukatif mengenai manfaat dan cara mengakses jurnal elektronik sangat

dibutuhkan bagi pengguna,

khususnya pengguna baru agar pengguna memahami manfaat jurnal elektronik dan merasa tertarik untuk menggunakan jurnal elektronik.

Selain personal selling,

Lapusi UB juga menggunakan strategi promosi direct marketing

dalam mempromosikan jurnal

elektronik yang dilanggan. Melalui strategi promosi direct marketing,

pustakawan dapat mempromosikan jurnal elektronik tanpa bantuan dari pihak luar Lapusi UB. Tjiptono (2008) mengungkapkan bahwa direct marketing adalah “sistem pemasaran yang bersifat interaktif dengan memanfaatkan satu atau beberapa

media”. Lapusi UB telah

menggunakan lebih dari satu media

promosi. Lapusi UB telah

menggunakan website dan e-mail

dalam mempromosikan jurnal

elektroniknya kepada target pengguna.

(12)

Lapusi UB mempromosikan jurnal elektronik kepada mahasiswa S2 UB dan dosen UB melalui

website UB. Namun menurut peneliti, promosi jurnal elektronik melalui website UB ini kurang efektif karena tidak semua target pengguna selalu membuka website

UB. Selain itu, pengguna juga harus masuk ke dalam menu “perpustakaan digital” terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi mengenai jurnal elektronik yang dilanggan. Lapusi UB juga menggunakan e-mail

untuk mempromosikan jurnal

elektronik yang dilanggan ke target pengguna, walaupun jangka waktu pengiriman e-mail ke dosen dan staf UPBJJ-UB masih terlalu lama. Melalui e-mail, Lapusi UB hanya mengirimkan informasi mengenai jurnal elektronik tersebut ke dosen dan staf UPBJJ-UB.

Hal ini tidak sesuai dengan pendapat yang diungkapkan oleh Kotler (2007) yang menyatakan bahwa “komunikasi pemasaran merupakan sarana bagi organisasi

untuk menginformasikan,

mempengaruhi, dan mengingatkan

sasaran”. Lapusi UB perlu

mengirimkan e-mail mengenai jurnal elektronik secara rutin dan terus menerus kepada dosen dan staf

UPBJJ-UB. Selain untuk

memberikan informasi, pengiriman

e-mail secara rutin dan terus menerus juga dapat mengingatkan pengguna. Promosi yang diberikan secara terus menerus akan membuat pengguna ingat terhadap jurnal elektronik yang ditawarkan dan dapat mempengaruhi pengguna untuk menggunakannya.

Selain penyebaran informasi mengenai jurnal elektronik melalui

website dan e-mail, Lapusi UB juga menyebarkan informasi tersebut

melalui UB online. Pemanfaatan UB online sebagai media pemasaran langsung jurnal elektronik digunakan untuk menjangkau mahasiswa S2 UB. Melalui UB online, mahasiswa S2 UB dapat mengetahui bahwa Lapusi UB telah melanggan jurnal elektronik.

Lapusi UB juga

menggunakan direct marketing

melalui media promosi tercetak

dalam mempromosikan jurnal

elektronik. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan informan, Lapusi UB menggunakan banner dan katalog UB sebagai media promosi tercetak dalam mempromosikan jurnal elektronik. Banner digunakan sebagai alat promosi jurnal elektronik di lingkungan Lapusi UB. Sedangkan, katalog UB merupakan buku panduan mengenai perkuliahan di UB dan terdapat juga informasi mengenai jurnal elektronik yang Lapusi UB langgan.

Evaluasi Promosi Jurnal Elektronik di Lapusi UB

Untuk terciptanya kegiatan promosi yang efektif sangat diperlukan adanya evaluasi kegiatan promosi secara rutin. Evaluasi promosi ini bertujuan untuk mengetahui apakah kegiatan promosi yang dilakukan sudah efektif dan informasi yang disebarkan sudah sampai ke target promosi. Lapusi UB yang telah melakukan kegiatan promosi jurnal elektronik hendaknya mengadakan evaluasi rutin mengenai kegiatan promosinya. Namun, kenyataannya saat ini Lapusi UB belum melakukan evaluasi secara rutin. Hal ini tidak sesuai dengan pernyataan Kotler bahwa “evaluasi perlu dilakukan untuk mengukur hasil kegiatan promosi”. Dalam

(13)

mempromosikan jurnal elektronik sebaiknya Lapusi UB melakukan evaluasi secara rutin sehingga dapat diketahui apakah informasi yang disampaikan sudah diterima oleh target promosi, dalam hal ini dosen dan mahasiswa S2 UB.

Selain belum adanya evaluasi mengenai promosi jurnal elektronik, Lapusi UB juga belum memiliki data statistik pemanfaatan jurnal elektronik. Lapusi UB hanya sebatas

mengetahui hasil statistik

penggunaan jurnal elektronik melalui

vendor atau publisher database

jurnal elektronik yang dilanggan. Namun, Lapusi UB belum meminta dan memiliki data statistik penggunaan jurnal elektronik yang lengkap.

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi promosi sangat diperlukan dalam kegiatan promosi. Strategi promosi ini diperlukan agar kegiatan promosi dapat berjalan secara efektif. Lapusi UB telah melakukan kegiatan promosi dalam mempromosikan jurnal elektronik kepada dosen dan mahasiswa S2 UB. Namun, kegiatan promosi yang dilakukan oleh Lapusi UB belum terencana dengan baik. Hal ini diakui oleh kepala Lapusi UB yang menyatakan bahwa Lapusi UB belum memiliki rencana strategi

dalam mempromosikan jurnal

elektronik ke dosen dan mahasiswa S2 UB.

Selama ini, Lapusi UB mempromosikan jurnal elektronik kepada dosen dan mahasiswa S2 UB melalui personal selling, pelatihan, dan direct selling dengan berbagai

media promosi seperti website, e-mail, dan banner. Namun, Lapusi UB belum mempromosikan jurnal elektronik secara aktif. Hal ini dapat dilihat dari Lapusi UB yang belum mengirimkan e-mail mengenai jurnal elektronik ke dosen UB secara rutin. Kemudian, masih adanya mahasiswa S2 UB yang belum mengetahui dan menggunakan jurnal elektronik yang dilanggan Lapusi UB walaupun sudah diberitahukan melalui OSMB (Orientasi Studi Mahasiswa Baru) dan seminar penulisan tesis. Lapusi UB perlu terus menerus menjalin kerja sama dengan pihak UPBJJ-UB dan dosen pascasarjana UB selaku penghubung antara Lapusi UB dengan mahasiswa S2 UB. Hal ini bertujuan untuk menginformasikan dan memberikan pelatihan mengenai jurnal elektronik, serta menarik minat mahasiswa S2 UB untuk menggunakan jurnal elektronik yang dilanggan oleh Lapusi UB.

Selain belum adanya strategi promosi yang terencana, Lapusi UB belum melakukan evaluasi kegiatan promosi jurnal elektronik secara rutin. Kemudian, Lapusi UB juga belum memiliki data statistik penggunaan jurnal elektronik yang lengkap. Belum adanya evaluasi dan data statistik yang lengkap mengenai

promosi jurnal elektronik

menyebabkan Lapusi UB mengalami kesulitan dalam menentukan cara promosi jurnal elektronik yang efektif kepada dosen dan mahasiswa S2 UB. Oleh karena itu, Lapusi UB perlu membuat perencanaan dan

pemilihan strategi sebelum

mengadakan promosi jurnal

elektronik sehingga terciptanya kegiatan promosi jurnal elektronik yang efektif. Selain itu, Lapusi UB

(14)

pemanfaatan jurnal elektronik yang lengkap sebagai salah satu bahan evaluasi promosi jurnal elektronik. Data pemanfaatan jurnal elektronik juga menjadi faktor penentu dalam menentukan strategi promosi jurnal elektronik yang tepat.

Daftar Acuan

Ashcroft, Linda. (2000). Can the evaluation and promotion of electronic journals bring benefits to library suppliers, information professionals and users. November 25, 2012.

http://www.emeraldinsight.com/jo urnals.htm?articleid=858983&sho w=html

Cresswell, John W. (2010). Research design: pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar Curtis, Donnelyn. (2005). E-Journals

: a how-to-do-it manual for building, managing, and supporting electronic journal collections. London : Facet Publishing

De Saez, Eileen Elliott. (2002).

Marketing concepts for libraries and information services. London : Facet Publishing

Fandy Tjiptono. (2008). Strategi pemasaran. Yogyakarta : Andi Offset

Haris Heridansyah. (2012).

Metodologi penelitian kualitatif.

Jakarta : Salemba Humanika Kotler, Philip. (2006). Manajemen

pemasaran. Jakarta : Erlangga Lovelock, Christopher., Wirtz,

Jochen., Mussry, Jacky. (2011).

Pemasaran jasa manusia,

teknologi, strategi. Jakarta : Erlangga

Miles, Matthew B., Huberman, A. Michael. (1992). Analisis data kualitatif : buku sumber tentang metode-metode baru. Jakarta : UI Press

Siswadi Irman. (2008). Ketersediaan online journal di perpustakaan perguruan tinggi. Visi Pustaka. Vol.10 No.2 Agustus.

Vasileiou, Magdalini, Rowley, Jennifer. (2010). Marketing and promotion of e-books in academic libraries. November 25, 2012.

http://www.emeraldinsight.com/0 022-0418.htm

Referensi

Dokumen terkait

melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yang tidak hanya kita lihat pada pengembangan individu akan tetapi juga berkontribusi dalam kemajuan suatu bangsa dan

Salah satu realisasi milestone tersebut adalah bahwa tahun 2012 ini, semua guru yang ingin memperoleh sertifikasi harus melalui PLPG dan untuk mengikuti PLPG

Hasil analisis Paired T-Test menunjukkan kadar kolesterol total tikus putih sebelum dan setelah pemberian filtrat labu siam (Sechium edule) memiliki perbedaan yang

Berdasarkan atas fenomena yang terjadi di Indonesia mengenai produk produk pakaian Nike ini maka peneliti akan mengangkat judul penelitian mengenai dampak country

Sanitary Landfill adalah sistem penimbunan sampah secara sehat dimana sampah dibuang di tempat yang rendah atau parit yang digali untuk menampung sampah, lalu sampah

Kajian ini dijalankan adalah bertujuan untuk menilai kelengkapan peralatan dalam proses pembelajaran bagi subjek HH 310 –Pastry dan Bakery di

Laporan Statistik Keputusan Penilaian Akhir ini disediakan adalah berdasarkan kepada keputusan yang telah disahkan dalam Mesyuarat Jawatankuasa Peperiksaan PTSS

beberapa waktu kemudian ibu gang an tien cai beroleh pandangan lain sang killien, dari mulutnya menyemburkan keluar sebuah kitab dari batu kumala yang bertulis” putra sari air