• Tidak ada hasil yang ditemukan

SYARAT SYARAT UMUM POLIS ASURANSI JIWA INDIVIDU PERSONAL ACCIDENT SINARMASLIFE (PAS) PT. ASURANSI JIWA SINARMAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SYARAT SYARAT UMUM POLIS ASURANSI JIWA INDIVIDU PERSONAL ACCIDENT SINARMASLIFE (PAS) PT. ASURANSI JIWA SINARMAS"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

SYARAT –SYARAT UMUM POLIS

ASURANSI JIWA INDIVIDU PERSONAL ACCIDENT SINARMASLIFE (PAS)

PT. ASURANSI JIWA SINARMAS

PASAL 1

I S T I L A H

1.

Surat Permintaan Asuransi Jiwa

: Formulir yang memuat keterangan dan atau pernyataan

yang diberikan oleh calon Pemegang Polis dan atau calon

Tertanggung pada saat permintaan pertanggungan, yang

merupakan satu kesatuan dan menjadi bagian yang tak

terpisahkan dari Polis.

2.

Polis

: Dokumen yang memuat perjanjian pertanggungan antara

Penanggung dengan Pemegang Polis yang terdiri dari

Syarat-Syarat Umum Polis dan atau Syarat-Syarat Khusus

Polis dan atau Syarat-Syarat Tambahan dan atau

Addendum yang dibuat dan ditandatangani oleh

Penanggung, termasuk Surat Permintaan Asuransi Jiwa

dan data-data lain yang terkait dengan Polis, yang secara

keseluruhan merupakan satu kesatuan dan menjadi bagian

yang tak terpisahkan dari Polis.

3.

Penanggung

: PT. Asuransi Jiwa Sinarmas.

4.

Pemegang Polis

: Perorangan atau Badan yang mengadakan perjanjian

Asuransi atau penggantinya dengan Penanggung.

5.

Tertanggung

: Orang yang atas jiwanya diadakan perjanjian asuransi.

6.

Yang Ditunjuk

: Perorangan atau Badan yang ditunjuk sebagaimana

tercantum dalam Polis untuk menerima Manfaat Asuransi

7.

Dewasa

: Seseorang yang telah berusia 17 ( tujuh belas ) tahun dan

mempunyai bukti identitas atau telah menikah.

8.

Usia

: Usia seseorang yang diperkenankan oleh Penanggung

untuk diadakannya pertanggungan.

9.

Uang Pertanggungan

: Sejumlah uang sebagaimana yang tercantum dalam Polis,

yang akan dibayarkan oleh Penanggung kepada Pemegang

Polis / Yang Ditunjuk, sesuai dengan manfaat yang

diperjanjikan dalam Polis.

10.

Masa Asuransi

: Jangka waktu berlakunya penjanjian Asuransi.

11.

Manfaat Asuransi

: Manfaat yang diperjanjikan sebagaimana yang tercantum

dalam Polis.

12.

Premi

: Sejumlah uang yang tercantum dalam Polis yang disetujui

oleh Pemegang Polis, untuk dibayarkan kepada

Penanggung sesuai dengan yang diperjanjikan .

13.

Kecelakaan

: Suatu kejadian secara tiba-tiba, tidak terduga sebelumnya,

datang dari luar diri Tertanggung, bersifat kekerasan, tidak

(2)

dikehendaki dan tanpa unsur kesengajaan yang

mengakibatkan Tertanggung meninggal dunia.

14.

Cacat Sementara

: Cacat yang diderita Tertanggung yang timbul sebagai

akibat dari Kecelakaan yang menyebabkan Tertanggung

tidak pernah akan dapat melakukan suatu pekerjaan,

memegang suatu jabatan atau profesi apapun untuk

memperoleh penghasilan, imbalan atau keuntungan.

15.

Kendaraan Umum

: Sarana transportasi umum resmi yang memiliki ijin dari

instansi terkait (tidak termasuk transportasi umum laut),

yang meliputi transportasi umum darat sepanjang rute

resmi yang dimiliki atau suatu penerbangan udara resmi

dari maskapai penerbangan sipil komersial yang

beroperasi dalam suatu penerbangan rutin.

16.

Patah Tulang

: Terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang

rawan dimana garis patah melalui seluruh penampang

tulang atau melalui kedua korteks tulang yang umumnya

disebabkan oleh rudapaksa.

17.

Retak Tulang

: Terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang

rawan dimana garis patah tidak melalui seluruh

penampang tulang yang umumnya disebabkan oleh

rudapaksa.

18.

Masa Tunggu (Waiting Period)

: Periode sejak tanggal mulai berlakunya pertanggungan

sampai dengan tanggal Tertanggung mengalami Patah

Tulang atau Retak Tulang. Masa Tunggu untuk asuransi

ini adalah 14 (empat belas) hari. Selama masa tunggu

tersebut, manfaat asuransi yang tercantum dalam Polis ini

tidak diganti oleh Penanggung.

19.

Ketentuan Tambahan

:

Ketentuan, termasuk lampiran-lampiran, sebagai

pelengkap dari Syarat-Syarat Umum/Khusus Polis, yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Polis.

PASAL 2

DASAR ASURANSI

1.

Setiap orang / Badan yang bermaksud mengadakan perjanjian pertanggungan wajib mengisi dan

menandatangani Surat Permintaan Asuransi Jiwa beserta dokumen lain ( jika ada ) yang berkaitan

dengan keperluan tersebut secara lengkap, benar dan jujur, untuk disampaikan kepada Penanggung.

2.

Surat Permintaan Asuransi Jiwa beserta dokumen lain yang telah diisi dan ditandatangani sebagaimana

dimaksud pada ayat 1, menjadi dasar perjanjian pertanggungan.

3.

Apabila terdapat kesalahan dalam menyatakan usia dan atau jenis kelamin, maka Penanggung berhak

untuk melakukan seleksi risiko ulang berdasarkan data yang sebenarnya.

4.

Apabila hasil seleksi risiko ulang sebagaimana dimaksud pada ayat 3 di atas :

4.1. Disetujui oleh Penanggung, maka pertanggungan tetap berlaku dengan pembetulan / penyesuaian

yang diberlakukan sejak awal pertanggungan.

4.2. Tidak disetujui oleh Penanggung, maka pertanggungan menjadi batal sejak awal. Dengan

pembatalan ini, Penanggung akan mengembalikan Premi yang telah dibayar setelah dikurangi

dengan kewajiban Pemegang Polis, manfaat yang telah diterima Pemegang Polis dan biaya-biaya

yang dikeluarkan oleh Penanggung.

(3)

PASAL 3

KETENTUAN YANG DAPAT / TAK DAPAT DISANGGAH

1.

Apabila dalam waktu 2 ( dua ) tahun sejak tanggal penerbitan Polis atau Endorsemen atau pemulihan

Polis ( mana yang terjadi lebih akhir ), ditemukan adanya pernyataan atau pemberian keterangan yang

keliru atau tidak benar atau tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya baik yang terjadi secara sengaja

ataupun tidak sengaja dalam Surat Permintaan Asuransi Jiwa beserta dokumen lain sebagaimana

dimaksud pada Pasal 2 ayat 1, sehingga dapat mempengaruhi pertimbangan seleksi risiko, maka

Penanggung dapat menyanggah kebenaran pertanggungan ini dan Polis dinyatakan batal sejak awal

serta Penanggung tidak berkewajiban mengembalikan Premi atau membayar manfaat apapun kepada

Pemegang Polis / Yang Ditunjuk.

2.

Setelah masa 2 ( dua ) tahun sejak tanggal penerbitan Polis atau Endorsemen atau pemulihan Polis

( mana yang terjadi lebih akhir ), Penanggung tidak akan menyanggah / membantah kebenaran

pertanggungan ini. Kecuali dalam hal adanya dugaan penipuan dan atau pemalsuan, maka

Penanggung berhak untuk menyanggah kebenaran pertanggungan ini setiap saat. Dengan

demikian Polis dinyatakan batal sejak awal dan Penanggung tidak berkewajiban mengembalikan Premi

atau membayar manfaat apapun kepada Pemegang Polis / Yang Ditunjuk.

PASAL 4

U S I A

1.

Usia masuk calon Tertanggung adalah Usia pada saat mulai berlakunya pertanggungan, yang dihitung

berdasarkan tanggal lahir yang tercantum dalam bukti identitas yang dilampirkan pada Surat Permintaan

Asuransi Jiwa.

2.

Syarat untuk menjadi Tertanggung sekurang-kurangnya berusia 6 (enam) bulan dan setinggi-tingginya

berusia 80 (delapan puluh) tahun serta pada saat berakhirnya masa asuransi usia Tertanggung tidak

boleh lebih dari 85 (delapan puluh lima) tahun.

3.

Apabila Usia pada saat mulai berlaku pertanggungan adalah x tahun dan y bulan, dimana :

3.1. y kurang dari 6 ( enam ) bulan, maka Usia masuk adalah x tahun.

3.2. y sama dengan atau lebih besar dari 6 ( enam ) bulan, maka Usia adalah x ditambah 1 tahun .

4.

Usia akan bertambah pada setiap ulang tahun Polis.

PASAL 5

MASA BERLAKUNYA ASURANSI

1. Asuransi ini mulai berlaku pada tanggal yang dinyatakan dalam Polis dan Premi pertama telah dibayar

lunas serta Polis telah diterima oleh Pemegang Polis dengan menandatangani Tanda Terima Polis.

2.

Apabila Premi dibayar dengan cek/bilyet giro, maka Premi baru dinyatakan lunas setelah cek/bilyet giro

diuangkan.

PASAL 6

MASA PEMAHAMAN POLIS

1.

Kepada Pemegang Polis diberikan kesempatan untuk mempelajari Polis dalam waktu 21 ( dua puluh

satu ) hari sejak Polis diterbitkan.

2.

Selama 21 ( dua puluh satu ) hari sejak Polis diterbitkan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Pemegang

Polis berhak untuk membatalkan Polis dengan pemberitahuan secara tertulis serta mengembalikan Polis

kepada Penanggung. Dengan pembatalan Polis ini, maka Penanggung akan mengembalikan Premi

setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Penanggung. Adapun biaya-biaya yang

dikeluarkan oleh Penanggung ditetapkan sebesar 50% dari Premi yang dibayarkan dengan minimum

Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

3.

Pemberitahuan pembatalan Polis secara tertulis harus diterima Penanggung selambat-lambatnya 7

( tujuh ) hari setelah masa pemahaman Polis berakhir.

4.

Apabila setelah melewati batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Pemegang Polis tidak

mengajukan pembatalan Polis kepada Penanggung, maka Pemegang Polis dianggap telah menyetujui

Polis.

(4)

PASAL 7

PEMBAYARAN PREMI

1.

Premi pada dasarnya dibayarkan secara tahunan, namun dengan persetujuan Penanggung, Premi

tahunan dapat dibayarkan dengan cara semesteran, triwulanan atau bulanan.

2.

Supaya pertanggungan tetap berlaku, maka Pemegang Polis wajib membayar Premi lanjutan pada

tanggal jatuh tempo pembayaran Premi sesuai dengan cara pembayaran sebagaimana yang tercantum

dalam Surat Permintaan Asuransi Jiwa.

3.

Setiap pembayaran Premi harus dilakukan dengan transfer ke rekening Penanggung.

4.

Apabila Premi dibayar dengan cek / bilyet giro, maka cek / bilyet giro tersebut harus diatasnamakan

Penanggung dan Premi baru dinyatakan lunas, apabila telah diterima di rekening Penanggung.

5.

Apabila karena sebab apapun Penanggung tidak melakukan penagihan Premi, hal tersebut tidak

membebaskan Pemegang Polis dari kewajibannya untuk membayar Premi.

6.

Premi diakui oleh Penanggung sebagai pembayaran Premi asuransi apabila Premi telah diterima di

Rekening Penanggung.

PASAL 8

MASA LELUASA

1.

Penanggung memberikan Masa Leluasa 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal jatuh tempo Premi

lanjutan.

2.

Dalam Masa Leluasa ini pertanggungan tetap berlaku walaupun Premi belum dibayar.

3.

Dalam hal Premi dibayarkan dalam Masa Leluasa, maka Premi tidak dikenakan bunga .

4.

Dalam Masa Leluasa dimana Premi belum dibayarkan, apabila ada Manfaat Asuransi yang akan

diterima oleh Pemegang Polis atau Yang Ditunjuk, maka Manfaat Asuransi akan dikurangi dengan

tunggakan Premi, pinjaman Polis dan kewajiban lainnya, jika ada.

5.

Apabila Premi tidak dibayarkan sampai dengan akhir Masa Leluasa, maka :

5.1. Dalam hal Polis belum / tidak mempunyai Nilai Tunai maka Polis menjadi batal.

5.2. Dalam hal Polis telah mempunyai Nilai Tunai maka akan diatur dalam Syarat-Syarat Khusus

Polis.

PASAL 9

PERUBAHAN POLIS

Polis ini tidak dapat diubah, ditambah atau dikurangi oleh siapapun selain atas persetujuan Penanggung.

PASAL 10

PERUBAHAN PEMEGANG POLIS DAN ATAU YANG DITUNJUK

1.

Perubahan Pemegang Polis

1.1.

Hanya dapat dilakukan apabila Pemegang Polis bukan sebagai Tertanggung, kecuali terdapat

ketentuan lain.

1.2.

Perubahan Pemegang Polis diajukan secara tertulis kepada Penanggung, dengan menunjuk

seseorang atau Badan untuk menggantikan kedudukannya sebagai Pemegang Polis.

1.3.

Apabila Pemegang Polis meninggal dunia, maka Yang Ditunjuk yang telah Dewasa

menggantikan kedudukannya sebagai Pemegang Polis. Apabila terdapat lebih dari seorang

Yang Ditunjuk, maka salah seorang di antara mereka akan bertindak atas nama lainnya sebagai

Pemegang Polis.

1.4.

Apabila Yang Ditunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat 1.3, belum Dewasa atau tidak sanggup

menggantikan kedudukan Pemegang Polis atau tidak ada atau meninggal dunia juga, maka

Tertanggung menggantikan kedudukannya sebagai Pemegang Polis.

1.5.

Apabila Tertanggung sebagaimana dimaksud pada ayat 1.4, belum Dewasa atau tidak sanggup

menggantikan kedudukan Pemegang Polis, maka wali yang sah dari Tertanggung akan

menggantikannya sebagai Pemegang Polis.

(5)

Perubahan Yang Ditunjuk diajukan oleh Pemegang Polis secara tertulis kepada Penanggung, dengan

menunjuk seseorang atau Badan untuk menggantikan kedudukannya sebagai Yang Ditunjuk.

PASAL 11

BATAL DAN BERAKHIRNYA ASURANSI

1.

Yang menyebabkan batalnya pertanggungan :

1.1.

sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat 2

1.2.

sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat 2

1.3.

sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 ayat 5 butir 5.1

1.4.

adanya pengajuan pembatalan Polis oleh Pemegang Polis dalam masa asuransi.

2.

Yang menyebabkan berakhirnya pertanggungan :

2.1.

masa asuransi berakhir

2.2.

Tertanggung meninggal dunia.

2.3.

pada tanggal Tertanggung berusia 85 tahun.

.

PASAL 12

MANFAAT ASURANSI

Manfaat Asuransi sesuai dengan Pilihan Paket yang diambil sebagai berikut :

PAKET “PERDANA”

1.

Apabila Tertanggung

mengalami kecelakaan yang mengakibatkan meninggal dunia seketika atau

dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah terjadinya kecelakaan, maka Penanggung akan

membayarkan Manfaat Asuransi kepada yang ditunjuk sebesar 100% (Seratus Perseratus) Uang

Pertanggungan dan selanjutnya asuransi berakhir.

PAKET “SINGLE”

1. Apabila Tertanggung mengalami kecelakaan yang mengakibatkan meninggal dunia seketika atau dalam

waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah terjadinya kecelakaan, maka Penanggung akan membayarkan

Manfaat Asuransi kepada yang ditunjuk sebesar 100% (Seratus Perseratus) Uang Pertanggungan

dan selanjutnya asuransi berakhir.

2.

Apabila Tertanggung mengalami Kecelakaan yang mengakibatkan menderita Cacat Tetap seketika atau

dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah terjadinya kecelakaan, maka Penanggung akan

membayarkan Manfaat Asuransi kepada Pemegang Polis/Yang Ditunjuk sebagai berikut :

Cacat Tetap Seluruh Anggota Tubuh

Kehilangan fungsi secara total dan tetap/permanen atas kedua tangan atau kedua kaki atau kedua

mata atau satu tangan dan satu kaki atau satu tangan dan satu mata akan dibayarkan 100% (Seratus

Perseratus) Uang Pertanggungan.

Cacat Tetap Sebagian Anggota Tubuh

Kehilangan fungsi secara total dan tetap/permanen dari sebagian anggota tubuh akan dibayarkan

Manfaat Asuransi sebesar prosentase tertentu dari Uang Pertanggungan sebagai berikut :

Kehilangan fungsi atas :

kanan

kiri

lengan mulai dari bahu

70%

56%

lengan mulai dari siku

65%

52%

tangan mulai dari pergelangan

60%

50%

penglihatan sebelah mata

50%

50%

pendengaran sebelah telinga *)

15%

15%

satu kaki

50%

50%

Jari tangan :

- jempol

25%

20%

(6)

- jari kelingking

12%

7%

- jari tengah/jari manis

10%

8%

salah satu jari kaki

5%

5%

*) pendengaran kedua belah telinga secara sekaligus 50%

Ketentuan Tambahan :

- Bagi mereka yang kidal, perkataan “kanan” dibaca “kiri” dan sebaliknya

- Dalam hal kehilangan sebagian fungsi secara permanen dari salah satu anggota badan sebagaimana

tersebut di atas, pembayaran Manfaat Asuransi harus dikurangi secara proporsional, sedangkan

dalam hal kehilangan dua atau lebih anggota badan bersama-sama, pembayaran Manfaat Asuransi

tidak boleh lebih dari 100% (Seratus Perseratus) dari Uang Pertanggungan

3.

Apabila Tertanggung mengalami Kecelakaan Di Kendaraan Umum (Public Transportation) dan

mengakibatkan meninggal dunia seketika atau dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah terjadinya

kecelakaan, maka Penanggung akan membayarkan Tambahan Manfaat Asuransi kepada yang

ditunjuk sebesar 100% (Seratus Perseratus) Uang Pertanggungan dan selanjutnya asuransi berakhir.

4.

Apabila Tertanggung mengalami Patah Tulang atau Retak Tulang akibat Kecelakaan, maka

Penanggung akan membayarkan Manfaat Asuransi sebesar Rp 500.000,- (Lima Ratus Ribu Rupiah).

Tertanggung mulai berhak mendapatkan Manfaat Asuransi ini apabila Polis telah berlaku dan

melewati Masa Tunggu sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 1 butir 18.

5.

Apabila Tertanggung mengalami Cacat Sementara (Temporary Disability) akibat Kecelakaan

terhitung sejak hari ke-31 (tiga puluh satu) Tertanggung mengalami Cacat Sementara, maka

Penanggung akan membayarkan Manfaat Asuransi Tunjangan Bulanan sebesar Rp. 500.000,- (Lima

Ratus Ribu Rupiah)

Pembayaran akan dilakukan setiap bulan secara terus menerus selama Tertanggung mengalami Cacat

Sementara dengan maksimum yang dapat dibayarkan adalah selama 3 (tiga) bulan.

6.

Apabila Tertanggung mengalami Kecelakaan yang memerlukan biaya pengobatan/perawatan di Rumah

Sakit, maka Penanggung akan membayarkan Manfaat Asuransi sebesar biaya yang dikenakan oleh

dokter atau Rumah Sakit berdasarkan atas perhitungan biaya yang wajar dan perlu dengan maksimum

sebesar Rp. 3.000.000,- (Tiga Juta Rupiah) untuk setiap Kecelakaan dan dalam satu tahun Polis tidak

dapat melebihi jumlah Uang Pertanggungan yang tercantum dalam Polis.

PAKET “CERIA”

1. Apabila Tertanggung mengalami kecelakaan yang mengakibatkan meninggal dunia seketika atau dalam

waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah terjadinya kecelakaan, maka Penanggung akan membayarkan

Manfaat Asuransi kepada yang ditunjuk sebesar 100% (Seratus Perseratus) Uang Pertanggungan

dan selanjutnya asuransi berakhir.

2.

Apabila Tertanggung mengalami Kecelakaan yang mengakibatkan menderita Cacat Tetap seketika atau

dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah terjadinya kecelakaan, maka Penanggung akan

membayarkan Manfaat Asuransi kepada Pemegang Polis/Yang Ditunjuk sebagai berikut :

Cacat Tetap Seluruh Anggota Tubuh

Kehilangan fungsi secara total dan tetap/permanen atas kedua tangan atau kedua kaki atau kedua

mata atau satu tangan dan satu kaki atau satu tangan dan satu mata akan dibayarkan 100%

(Seratus Perseratus) Uang Pertanggungan.

Cacat Tetap Sebagian Anggota Tubuh

Kehilangan fungsi secara total dan tetap/permanen dari sebagian anggota tubuh akan dibayarkan

Manfaat Asuransi sebesar prosentase tertentu dari Uang Pertanggungan sebagai berikut :

Kehilangan

fungsi

atas

:

kanan

kiri

lengan mulai dari bahu

70%

56%

lengan mulai dari siku

65%

52%

tangan mulai dari pergelangan

60%

50%

(7)

penglihatan sebelah mata

50%

50%

pendengaran sebelah telinga *)

15%

15%

satu kaki

50%

50%

Jari tangan :

- jempol

25%

20%

- jari telunjuk

15%

12%

- jari kelingking

12%

7%

- jari tengah/jari manis

10%

8%

salah satu jari kaki

5%

5%

*) pendengaran kedua belah telinga secara sekaligus 50%

Ketentuan Tambahan :

- Bagi mereka yang kidal, perkataan “kanan” dibaca “kiri” dan sebaliknya

- Dalam hal kehilangan sebagian fungsi secara permanen dari salah satu anggota badan sebagaimana

tersebut di atas, pembayaran Manfaat Asuransi harus dikurangi secara proporsional, sedangkan dalam

hal kehilangan dua atau lebih anggota badan bersama-sama, pembayaran Manfaat Asuransi tidak

boleh lebih dari 100% (Seratus Perseratus) dari Uang Pertanggungan

3.

Apabila Tertanggung mengalami Kecelakaan Di Kendaraan Umum (Public Transportation) dan

mengakibatkan meninggal dunia seketika atau dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah terjadinya

kecelakaan, maka Penanggung akan membayarkan Tambahan Manfaat Asuransi kepada yang

ditunjuk sebesar 100% (Seratus Perseratus) Uang Pertanggungan dan selanjutnya asuransi berakhir.

4.

Apabila Tertanggung mengalami Patah Tulang atau Retak Tulang akibat Kecelakaan, maka

Penanggung akan membayarkan Manfaat Asuransi sebesar Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah).

Tertanggung mulai berhak mendapatkan Manfaat Asuransi ini apabila Polis telah berlaku dan

melewati Masa Tunggu sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 1 butir 18.

5.

Apabila Tertanggung mengalami Cacat Sementara (Temporary Disability) akibat Kecelakaan

terhitung sejak hari ke-31 (tiga puluh satu) Tertanggung mengalami Cacat Sementara, maka

Penanggung akan membayarkan Manfaat Asuransi Tunjangan Bulanan sebesar Rp. 1.000.000,-

(Satu

Juta Rupiah)

Pembayaran akan dilakukan setiap bulan secara terus menerus selama Tertanggung mengalami Cacat

Sementara dengan maksimum yang dapat dibayarkan adalah selama 3 (tiga) bulan.

6.

Apabila Tertanggung mengalami Kecelakaan yang memerlukan biaya pengobatan/perawatan di Rumah

Sakit, maka Penanggung akan membayarkan Manfaat Asuransi sebesar biaya yang dikenakan oleh

dokter atau Rumah Sakit berdasarkan atas perhitungan biaya yang wajar dan perlu dengan maksimum

sebesar Rp. 7.000.000,- (Tujuh Juta Rupiah) untuk setiap Kecelakaan dan dalam satu tahun Polis tidak

dapat melebihi jumlah Uang Pertanggungan yang tercantum dalam Polis.

PAKET “ IDEAL“

1. Apabila Tertanggung mengalami kecelakaan yang mengakibatkan meninggal dunia seketika atau

dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah terjadinya kecelakaan, maka Penanggung akan

membayarkan Manfaat Asuransi kepada yang ditunjuk sebesar 100% (Seratus Perseratus) Uang

Pertanggungan dan selanjutnya asuransi berakhir.

2. Apabila Tertanggung mengalami Kecelakaan yang mengakibatkan menderita Cacat Tetap seketika atau

dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah terjadinya kecelakaan, maka Penanggung akan

membayarkan Manfaat Asuransi kepada Pemegang Polis/Yang Ditunjuk sebagai berikut :

Cacat Tetap Seluruh Anggota Tubuh

Kehilangan fungsi secara total dan tetap/permanen atas kedua tangan atau kedua kaki atau kedua

mata atau satu tangan dan satu kaki atau satu tangan dan satu mata akan dibayarkan 100% (Seratus

Perseratus) Uang Pertanggungan.

(8)

Cacat Tetap Sebagian Anggota Tubuh

Kehilangan fungsi secara total dan tetap/permanen dari sebagian anggota tubuh akan dibayarkan

Manfaat Asuransi sebesar prosentase tertentu dari Uang Pertanggungan sebagai berikut :

Kehilangan

fungsi

atas

:

kanan

kiri

lengan mulai dari bahu

70%

56%

lengan mulai dari siku

65%

52%

tangan mulai dari pergelangan

60%

50%

penglihatan sebelah mata

50%

50%

pendengaran sebelah telinga *)

15%

15%

satu kaki

50%

50%

Jari tangan :

- jempol

25%

20%

- jari telunjuk

15%

12%

- jari kelingking

12%

7%

- jari tengah/jari manis

10%

8%

salah satu jari kaki

5%

5%

*) pendengaran kedua belah telinga secara sekaligus

50%

Ketentuan Tambahan :

- Bagi mereka yang kidal, perkataan “kanan” dibaca “kiri” dan sebaliknya

- Dalam hal kehilangan sebagian fungsi secara permanen dari salah satu anggota badan sebagaimana

tersebut di atas, pembayaran Manfaat Asuransi harus dikurangi secara proporsional, sedangkan

dalam hal kehilangan dua atau lebih anggota badan bersama-sama, pembayaran Manfaat Asuransi

tidak boleh lebih dari 100% (Seratus Perseratus) dari Uang Pertanggungan

3.

Apabila Tertanggung mengalami Kecelakaan Di Kendaraan Umum (Public Transportation) dan

mengakibatkan meninggal dunia seketika atau dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah terjadinya

kecelakaan, maka Penanggung akan membayarkan Tambahan Manfaat Asuransi kepada yang

ditunjuk sebesar 100% (Seratus Perseratus) Uang Pertanggungan dan selanjutnya asuransi berakhir.

4.

Apabila Tertanggung mengalami

Patah Tulang atau Retak Tulang akibat Kecelakaan, maka

Penanggung akan membayarkan Manfaat Asuransi sebesar Rp. 1.500.000,- (Satu Juta Lima Ratus

Ribu Rupiah). Tertanggung mulai berhak mendapatkan Manfaat Asuransi ini apabila Polis telah

berlaku dan melewati Masa Tunggu sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 1 butir 18.

5.

Apabila Tertanggung mengalami Cacat Sementara (Temporary Disability) akibat Kecelakaan

terhitung sejak hari ke-31 (tiga puluh satu) Tertanggung mengalami Cacat Sementara, maka

Penanggung akan membayarkan Manfaat Asuransi Tunjangan Bulanan sebesar Rp. 1.500.000,- (Satu

Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)

Pembayaran akan dilakukan setiap bulan secara terus menerus selama Tertanggung mengalami Cacat

Sementara dengan maksimum yang dapat dibayarkan adalah selama 3 (tiga) bulan.

6.

Apabila Tertanggung mengalami Kecelakaan yang memerlukan biaya pengobatan/perawatan di Rumah

Sakit, maka Penanggung akan membayarkan Manfaat Asuransi sebesar biaya yang dikenakan oleh dokter

atau Rumah Sakit berdasarkan atas perhitungan biaya yang wajar dan perlu dengan maksimum sebesar

Rp. 15.000.000,- (Lima Belas Juta Rupiah) untuk setiap Kecelakaan dan dalam satu tahun Polis tidak

dapat melebihi jumlah Uang Pertanggungan yang tercantum dalam Polis.

Jika Tertanggung memiliki lebih dari 1 (satu) Polis Produk Personal Accident Sinarmaslife (PAS) yang

dapat berasal dari beberapa Paket maka maksimum Uang Pertanggungan kematian atau cacat tetap akibat

kecelakaan yang dapat dibayarkan per Tertanggung yang sama diatur sebagai berikut :

1.

Apabila terjadi Kematian Akibat Kecelakaan atau Cacat Tetap Akibat Kecelakaan pada saat

Tertanggung berusia 60 (enam puluh) tahun atau kurang, maka maksimum Uang Pertanggungan

Kematian atau Cacat Tetap yang dapat dibayarkan per Tertanggung yang sama adalah Rp. 500.000.000,-

(Lima Ratus Juta Rupiah)

(9)

2.

Apabila terjadi Kematian Akibat Kecelakaan yang terjadi di Kendaraan Umum pada saat Tertanggung

berusia 60 (enam puluh) tahun atau kurang, maka maksimum Uang Pertanggungan Kematian yang

dapat dibayarkan per Tertanggung yang sama adalah Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah)

3.

Apabila terjadi Kematian Akibat Kecelakaan atau Cacat Tetap Akibat Kecelakaan pada saat

Tertanggung berusia lebih dari 60 (enam puluh) tahun, maka maksimum Uang Pertanggungan

Kematian atau Cacat Tetap yang dapat dibayarkan per Tertanggung yang sama adalah Rp. 200.000.000,-

(Dua Ratus Juta Rupiah)

4.

Apabila terjadi Kematian Akibat Kecelakaan yang terjadi di Kendaraan Umum pada saat Tertanggung

berusia lebih dari 60 (enam puluh) tahun, maka maksimum Uang Pertanggungan Kematian yang dapat

dibayarkan per Tertanggung yang sama adalah Rp. 400.000.000,- (Empat Ratus Juta Rupiah)

PASAL 13

NILAI TUNAI

Tidak ada Nilai Tunai yang akan diberikan apabila Tertanggung mengundurkan diri dari kepesertaan

Asuransi.

PASAL 14

PENGECUALIAN

Penanggung tidak akan membayar klaim apabila Tertanggung meninggal dunia karena kecelakaan sebagai

akibat dari salah satu hal di bawah ini:

a.

Tertanggung dengan sengaja ikut serta mengambil bagian dalam suatu tindak kejahatan,

perkelahian, dan sejenisnya;

b. Huru-hara;

c. Pengaruh narkotika, minuman keras/alkohol, penyakit jiwa yang secara langsung atau tidak

langsung menimbulkan Kecelakaan;

d. Peperangan (baik yang dinyatakan atau tidak), penyerbuan, pendudukan, pemberontakan, perang

saudara dan pengambil alihan kekuasaan, atau Tertanggung menjalani suatu dinas militer;

e. Setiap bentuk perbuatan atau percobaan bunuh diri;

f.

Terlibat/ikut dalam penerbangan selain dari pesawat penumpang komersial;

g. Olah raga : tinju, karate, judo, silat, gulat dan sejenisnya, ski air, terjun payung, panjat tebing,

mendaki gunung (lebih 2500 m), perlombaan ketangkasan/kecepatan yang menggunakan

kendaraan bermotor, sepeda, kuda, perahu, pesawat udara atau sejenisnya;

h. Pekerjaan/jabatan Tertanggung mengandung resiko (occupational risk) sebagai militer, Polisi,

pilot pesawat terbang non komersial, buruh tambang dan pekerjaan/jabatan lainnya yang berisiko

tinggi;

i.

Kehamilan, abortus atau melahirkan;

j.

Keracunan akibat makanan/minuman atau terhirup/tertelan unsur-unsur zat-zat kimia;

k.

Setiap macam penyakit atau sakit yang diderita;

l.

Kecelakaan yang terjadi sebelum berlakunya asuransi.

PASAL 15

TATA CARA PENGAJUAN KLAIM

1. Yang Ditunjuk dapat melakukan pengajuan klaim kepada Penanggung dalam waktu 60 ( enam puluh )

hari terhitung sejak kejadian. Penanggung berhak untuk menolak klaim apabila melewati batas waktu

yang telah ditentukan tersebut.

2. Prosedur Pengajuan klaim

2.1. Mengisi dan menandatangani Formulir Klaim yang disediakan oleh Penanggung.

2.2. Dokumen-dokumen yang wajib diserahkan kepada Penanggung terdiri dari :

i.

Formulir Klaim Meninggal Dunia ( diisi oleh Yang Ditunjuk ).

ii.

Polis asli.

(10)

iv.

Surat keterangan sebab-sebab meninggal dunia dari Dokter.

v.

Surat berita acara dari Kepolisian dalam hal meninggal dunia tidak wajar atau karena

kecelakaan lalu lintas.

vi.

Surat dari Kedutaan Besar Republik Indonesia ( KBRI ) setempat dalam hal meninggal dunia

di luar negeri

vii.

Bukti Identitas dari Yang Ditunjuk

viii.

Surat kuasa dari Yang Ditunjuk apabila Yang Ditunjuk lebih dari 1 ( satu ) orang

2.3.

Penanggung berhak meminta dokumen lainnya atau penjelasan lebih lanjut, apabila

diperlukan,untuk mendukung dokumen tersebut di atas.

2.4.

Penanggung berhak mengadakan penyelidikan atas klaim yang diajukan.

2.5.

Apabila klaim yang diajukan ternyata termasuk dalam pengecualian sebagaimana dimaksud pada

Pasal 12, maka Penanggung tidak akan membayarkan manfaat asuransi.

PASAL 16

PEMBAYARAN MANFAAT ASURANSI

1.

Pembayaran Manfaat Asuransi dilakukan apabila dokumen-dokumen yang menjadi persyaratan telah

diterima lengkap dan disetujui oleh Penanggung.

2.

Pembayaran Manfaat Asuransi dilakukan melalui transfer bank ke rekening Pemegang Polis / Yang

Ditunjuk.

3.

Dalam hal Manfaat Asuransi harus dibayarkan kepada beberapa Yang Ditunjuk, maka masing-masing

Yang Ditunjuk memberikan kuasa secara tertulis kepada salah satu Yang Ditunjuk untuk menerima

pembayaran Manfaat Pertanggungan tersebut. Dengan pembayaran Manfaat Asuransi tersebut

selanjutnya Penanggung tidak bertanggung jawab atas pembagian di antara mereka.

4.

Apabila pembayaran Manfaat Asuransi yang telah disetujui, karena sesuatu hal tidak dapat dilakukan,

maka Manfaat Asuransi tersebut tidak akan mendapatkan bunga atau ganti rugi apapun dari

Penanggung.

Pasal 17

MATA UANG

1.

Semua transaksi dilakukan dalam mata uang sesuai dengan mata uang yang tercantum dalam Polis.

2.

Apabila Pembayaran Premi atau Manfaat Asuransi dalam mata uang asing akan dikonversikan ke

dalam mata uang Rupiah, maka nilai tukar / kurs yang digunakan adalah nilai tukar / kurs Bank

Indonesia pada saat pembayaran dilakukan, dimana :

2.1.

Pembayaran Premi menggunakan nilai tukar / kurs jual.

2.2.

Pembayaran Manfaat Asuransi menggunakan nilai tukar / kurs beli.

Pasal 18

FORCE MAJEURE

Dalam hal terjadi suatu peristiwa sedemikian rupa yang membawa dampak terhadap kemampuan

Penanggung untuk membayar Manfaat Asuransi, seperti gempa bumi, angin topan, banjir, tanah longsor,

tsunami, kebakaran, perang, huru hara, terorisme, sabotase, embargo, pemogokan massal, kebijakan

moneter atau kebijakan pemerintah yang berhubungan secara langsung terhadap pelaksanaan Polis ini,

maka Penanggung dibebaskan dari tanggungjawab atas keterlambatan atau kegagalan dalam melaksanakan

ketentuan Polis ini.

Pasal 19

PERSELISIHAN DAN DOMISILI HUKUM

1.

Semua perselisihan yang terjadi sehubungan dengan pelaksanaan Polis ini terlebih dahulu akan

diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat.

2.

Apabila penyelesaian secara musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka perselisihan tersebut akan

diselesaikan melalui Pengadilan Negeri sesuai dengan domisili Kantor Penanggung yang terdekat

dengan domisili Pemegang Polis atau sesuai dengan domisili Pemegang Polis.

(11)

Pasal 20

HUKUM YANG BERLAKU

Polis ini dibuat, ditafsirkan dan diatur berdasarkan hukum Republik Indonesia, serta para pihak tunduk

kepada juridiksi Pengadilan di Republik Indonesia.

PASAL 21

PERUBAHAN

Apabila terdapat perubahan-perubahan atau ada hal-hal yang belum diatur dalam Syarat-Syarat Umum

Polis Induk ini akan dirundingkan secara musyawarah oleh Pemegang Polis dan Penanggung serta diatur

lebih lanjut dalam suatu Ketentuan Tambahan/Addendum.

(12)

SYARAT – SYARAT KHUSUS ASURANSI TAMBAHAN

ASURANSI DEMAM BERDARAH

PASAL 1

UMUM

Syarat-Syarat Khusus Asuransi Tambahan “Asuransi Demam Berdarah” berlaku serta menjadi satu

kesatuan dengan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polis kecuali apabila dalam Polis

dinyatakan bahwa Asuransi Tambahan “Asuransi Demam Berdarah”dan/atau Syarat-Syarat Khusus

Asuransi Tambahan “Asuransi Demam Berdarah” tidak berlaku.

PASAL 2

ISTILAH

1.

Penyakit

: Kondisi fisik yang ditandai dengan penyimpangan

patologis dari keadaan normal dan sehat.

2.

Dokter

:

Orang yang telah menyelesaikan pendidikan dokter dalam

ilmu kedokteran Barat dan memiliki ijin untuk

mempraktekkan ilmu kedokteran tersebut dalam suatu

wilayah negara dimana ia melakukan jasanya, namun

tidak termasuk Dokter yang adalah Tertanggung sendiri,

suami/istri dan anak serta keluarga dekat Tertanggung.

Adapun yang dimaksud dengan dokter disini termasuk

dokter umum,dokter spesialis,dokter bedah dan dokter

anaestesi.

3.

Masa Tunggu (Waiting Period)

: Periode sejak tanggal mulai berlakunya pertanggungan

sampai dengan tanggal Tertanggung menderita penyakit

Demam Berdarah. Masa Tunggu untuk asuransi ini adalah

14 (empat belas) hari. Selama masa tunggu tersebut,

manfaat asuransi yang tercantum dalam Polis ini tidak

diganti oleh Penanggung.

PASAL 3

MANFAAT ASURANSI

Jika Tertanggung menderita penyakit Demam Berdarah yang dibuktikan oleh hasil pemeriksaan

laboratorium (jumlah trombosit kurang dari 100.000 atau jumlah trombosit lebih dari atau sama

dengan 100.000, tetapi hasil tes laboratorium IgG, IgM dan NS-1 menunjukkan positif penyakit

Demam Berdarah) dan Surat Keterangan Dokter yang memeriksa Tertanggung, maka Penanggung akan

membayarkan santunan sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) per Kejadian dan selanjutnya

asuransi masih tetap berlaku hingga berakhirnya masa Asuransi.

Dalam hal Tertanggung dilindungi oleh lebih dari 1 (satu) Asuransi Demam Berdarah yang diberikan

secara gratis, maka maksimum Uang Pertanggungan yang dapat dibayarkan per Tertanggung yang sama

adalah Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah).

(13)

PASAL 4

MULAI DAN BERAKHIRNYA ASURANSI

1.

Asuransi Tambahan ini mulai berlaku sejak tanggal berlakunya Polis dasar atau pada tanggal

berlakunya Asuransi Tambahan ini efektif diberlakukan, yang mana yang paling akhir terjadi.

2.

Masa Asuransi untuk Asuransi Tambahan ini adalah 1 (satu) tahun.

3.

Asuransi Tambahan ini akan berakhir apabila:

a.

Polis dasar menjadi batal atau Masa Asuransi berakhir; atau

b.

Asuransi Tambahan ini dibatalkan; atau

c.

Masa Asuransi Tambahan ini berakhir sesuai yang dinyatakan dalam Polis; atau

d.

Tertanggung meninggal dunia.

Hal mana yang lebih dahulu terjadi.

PASAL 5

TATA CARA PENGAJUAN KLAIM

1.

Pengajuan untuk memperoleh Manfaat Asuransi Demam Berdarah ini harus diajukan secepatnya

disertai dengan bukti-bukti yang lengkap dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak

dikeluarkannya hasil pemeriksaan laboratorium. Penanggung berhak untuk menolak klaim apabila

melewati batas waktu yang telah ditentukan tersebut.

2.

Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk menerima Manfaat Asuransi terdiri dari :

i.

Polis asli;

ii.

Bukti diri dari Tertanggung dan Pemegang Polis yang masih berlaku;

iii.

Formulir Pengajuan Klaim yang disediakan Penanggung yang telah diisi lengkap oleh

Tertanggung/Pemegang Polis;

iv.

Fotocopi hasil pemeriksaan laboratorium yang dilegalisir yang menunjukkan bahwa :

- Jumlah trombosit Tertanggung kurang dari 100.000, atau

- Jumlah trombosit Tertanggung lebih dari atau sama dengan 100.000 tetapi hasil test laboratorium

IgG, IgM dan NS-1 menunjukkan positif penyakit Demam Berdarah;

v.

Fotokopi surat keterangan dokter yang menyatakan bahwa Tertanggung menderita Demam

Berdarah.

3. Penanggung berhak meminta dokumen lainnya atau penjelasan lebih lanjut, apabila diperlukan,untuk

mendukung dokumen tersebut di atas.

PASAL 6

PENGECUALIAN

Penanggung tidak akan membayar klaim Asuransi Demam Berdarah apabila :

1.

Tidak ada surat keterangan dokter dan hasil pemeriksaan laboratorium yang menyatakan Tertanggung

menderita sakit Demam Berdarah

Referensi

Dokumen terkait

Menjadi sumber acuan bagi lansia yang bercerai untuk dapat menyesuaikan dirinya setelah bercerai dengan mengacu pada faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri dan

Positioning merupakan elemen yang sangat penting dalam suatu strategi pemasaran karena ini akan menentukan persepsi dari konsumen terhadap produk atau jasa

Hasil analisis pada Bor GC 21 menunjukkan adanya korelasi yang baik antara peningkatan kadar material organic dan penurunan kadar karbonat dengan perubahan kandungan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bahan ajar ETNOSPEM layak digunakan, memiliki respon yang positif dari siswa dan guru, serta sangat

Profil utama dan kompetensi lulusan Program Magister Manajemen Pendidikan: Memiliki pemahaman dan ketrampilan bidang manajemen mutu pendidikan, perencanaan dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan endapan cairan rumen sebagai sumber asam amino, mineral dan vitamin dalam ransum berbasis pakan lokal pada taraf

@asil &ang #iperoleh ti#a' a'an +e+pengaruhi hasil persilangan Men#el.. 'arena genIgen &ang #ipilih Men#el a#alah genIgen &ang ti#a' terpaut

Untuk mengatasi beberapa kelemahan pada pertemuan pertama ini maka beberapa perbaikan yang dilakukan pada pertemuan II antara lain: (1) mempersiapkan diri lebih baik lagi terutama