• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALASAN-ALASAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SUPER MARKET CARREFOUR AMBARUKMO PLAZA YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ALASAN-ALASAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SUPER MARKET CARREFOUR AMBARUKMO PLAZA YOGYAKARTA"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELIAN DI SUPER MARKET CARREFOUR

AMBARUKMO PLAZA YOGYAKARTA

Studi Pada Konsumen Di Super Market Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh: Irene Ngongo NIM : 062214038

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

Ambarukmo Plaza Yogyakarta SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh: Irene Ngongo NIM : 062214038

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu Dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka ia akan Meluruskan jalanmu (Ams 3 : 5-6)

Orang yang jujur di pimpin oleh ketulusannya,

Tetapi penghianat di rusak oleh kecurangannya(Ams 11:3)

(6)

v

™ Yesus ku yang sangat mencintaiku dan menjadi penuntun hidupku

™ Bunda Maria yang selalu setia mendampingiku

™ Papa dan mama ku yang kucintai yang selalu mendukung ku dalam

doanya

™ Kakak adikku , Jefry,Emy,Romanus ,Yossi

™ Dia yang selalu menemani hari-hari ku, terima kasih untuk kasih sayang mu

“Mr J”

™ P. Sil, P, Pole, P. Matius Selan, Om Martin dan semua Keluarga Besar

Kongregasi CSSr dan Frateran Bunda Hati Kudus (BHK) yang selalu mendoakan

ku.

™ Keluarga Besar Kambaniru, Wangga dan Sumba Barat yang telah memberi

semagat dan cintanya untuk ku

™ Teman-teman “Kost Alamanda” (K indri, K sius, K Very, Yesi, Cici, Ika, Ela,

Shanty,) yang telah memberikan keceriaan.

™ Untuk Sahabat ku Ulie, Cici, Layung, Wulan, Tina, Feli dan Alfredo, Avi, Melly,

George, Joko, Angkit, terima kasih untuk keceriaan dan kesetian untuk tetap

menjadi sahabatku

(7)

vi

Saya menyatakan dengan sesungguhnya yang saya tulis ini tidak memuat

karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar

pustaka, sebagaimana selayaknya karya ilmiah

Yogyakarta, Juni 2010

(8)

vii

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2010

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui karakteristik konsumen yang melakukan pembelian di Super Market Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta, (2) mengetahui apa saja alasan konsumen dalam melakukan pembelian di Super Market Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakakrta

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2010 di Super Market Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik kuesioner. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Super Market Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah accidental sampling .

Dengan menggunakan teknik sampling di atas didapatkan 100 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis presentase untuk mengetahui karakteristik konsumen dan analisis Cochran Q-test untuk mengetahui alasan konsumen melakukan pembelian.

Hasil penelitian ini menunjukkan konsumen didominasi oleh perempuan dengan rentang usia antara 21 sampai dengan 25 tahun yang merupakan pelajar/mahasiswa dengan uang saku berkisar antara Rp 500.000- Rp 1.000.000. Dari analisis Cochran Q-test terdapat empat alasan yang dipilih oleh konsumen sebagai faktor dalam melakukan pembelian di Super Market Carrefour Ambarukmo Plaza. Empat alasan tersebut adalah 1)harga yang terjangkau 2)tempat parkir yang luas 3)layout penempatan barang yang baik dan 4)kelengkapan barang.

(9)

viii

COSTUMERS’ REASONS IN MAKING PURCHASE AT THE CARREFOUR SUPERMARKET OF AMBARUKMO PLAZA

YOGYAKARTA

Irene Ngongo Sanata Dharma University

Yogyakarta 2010 

This research was aimed at (1) knowing the characteristic of consumers purchase at the Carrefour Supermarket of Ambarukmo Plaza Yogyakarta, (2) knowing the consumers reasons in making purchase at the Carrefour Supermarket of Ambarukmo Plaza Yogyakarta.

This research was conducted on February to March 2010 at the Carrefour Supermarket of Ambarukmo Plaza Yogyakarta. The method of data collection used in this research was the questionnaire technique. The number of population of consumers taken in this research was the entire consumers of the Carrefour Supermarket of Ambarukmo Plaza Yogyakarta. The technique of sampling collection in this research was accidental sampling. By using this technique, 100 respondents were collected as the sample. The data was analyzed by using the percentage analysis to know the characteristics of consumers and the Cochran Q-test analysis to know the reasons of the consumers in doing the purchase.

(10)

ix

Nama : Irene Ngongo

Nomor Mahasiswa : 062214038

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan pada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Alasa-alasan konsumen melakukan pembelian di Super Market Carrefour

Ambarukmo Plaza Yogyakarta

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya

memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk

menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam

bentuk pangkjalan data, dan mempublikasikannya di internet arau media lain

untuk kepentingan akademis yanpa meminta ijin dari saya maupun

memberikan loyalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya tulis dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 21 Juli 2010

Yang menyatakan

(11)

x

Puji syukur dan terima kasih peneliti haturkan kepada Bapa di Surga atas

segala berkat dan rahmatNya, sehingga penulisan skripsi dengan judul

“Alasan-alasan Konsumen Melakukan Pembelian di Super Market Carrefour

Ambarukmo Plaza Yogyakarta” dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Skripsi

ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu dan baik

berkat bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini peneliti ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1.Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., selaku Rektor

Universitas Sanata Dharma.

2.Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt.,Q.I.A., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3.Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi

Manajemen Universitas Sanata Dharma.

4.Ibu Dr. Ike Janita Dewi, S.E., M.B.A., selaku dosen pembimbing

akademik yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama

(12)

xi menyelesaikan skripsi ini.

6.Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto M. Si selaku dosen pembimbing II, yang

telah membimbing dengan penuh kesabaran, “fleksibel” serta memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7.Papa dan mama ku yang selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya,

doa, kasih sayang, dan bimbingan yang sangat berharga buatku.

8.Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu-persatu Tuhan memberkati kalian semua sampai

ahkir masa, amin.

Ahkirnya peneliti menyadari bahwa skripsi ini memiliki berbagai

kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari

pembaca. Semoga skripsi ini bisa semakin memuliakan kebesaran Nama Tuhan

serta bermanfaat bagi banyak pihak dan dapat menjadi bahan referensi bagi

rekan-rekan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, Juni 2010.

(13)

xii

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan Pembimbing ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Halaman Motto ... iv

Persembahan ... v

Pernyataan Keaslian Karya ... vi

Abstrak ... vii

Abstract ... viii

Lembar Persetujuan Publikasi ... ix

Kata Pengantar ... x

Daftar Isi ... xii

Daftar Tabel ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

(14)

xiii

C. Konsep Pemasaran ... 9

D. Pengertian Jasa ... 11

E. Pengertian Perilaku Konsumen ... 13

F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 14

G. Tipe-Tipe Perilaku Konsumen ... 17

H. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen ... 18

I. Struktur Keputusan Pembelian ... 19

J. Alasan-Alasan Konsumen Melakukan Pembelian ... 20

K. Hipotesis ... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

A. Jenis Penelitian ... 25

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 25

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 25

D. Variabel Penelitian ... 26

E. Definisi Operasional Variabel ... 27

F. Populasi dan Sampel ... 28

G. Teknik Pengambilan Sampel ... 28

(15)

xiv

J. Teknik Pengujian Instrumen ... 30

K. Teknik Analisis Data ... 32

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 36

A. Latar Belakang PT Carrefour Indonesia ... 36

B. Nilai-nilai Carrefour ... 41

C. Produk Private Label Carrefour ... 43

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 45

A. Deskripsi Data ... 45

B. Analisis Data dan Pembahasan ... 48

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN ... 62

A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 62

C. Keterbatasan Penelitian ... 64

DAFTAR PUSTAKA

(16)

xv

Tabel V.2 Karakteristik responden berdasarkan usia ... 46

Tabel V.3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ... 47

Tabel V.4 Karakteristik responden berdasarkan penghasilan ... 48

Tabel V.5 Hasil perhitungan koefisien validitas ... 49

Tabel V.6 Hasil uji reliabilitas ... 50

Tabel V.7 Martik jawaban responden ... 51

Tabel V.8 Test statistik 8 alasan konsumen ... 52

Tabel V.9 Test statistik 7 alasan konsumen ... 53

Tabel V.10 Test statistik 6 alasan konsumen ... 54

Tabel V.11 Test statistik 5 alasan konsumen ... 55

(17)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia

usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen.

Berbagai pendekatan dilakukan untuk mendapatkan simpati masyarakat baik

melalui peningkatan sarana dan prasana berfasilitas teknologi tinggi maupun

pengembangan sumber daya manusia. Persaingan untuk memberikan yang

terbaik kepada konsumen telah menempatkan konsumen sebagai pengambil

keputusan. Semakin banyaknya usaha sejenis yang beroperasai dengan

berbagai produk/jasa yang ditawarkan, membuat masyarakat dapat

menentukan pilihan sesuai dengan kebutuhannya.

Saat ini semakin banyak masyarakat perkotaan yang bekerja di dunia

industri atau jasa maupun mahasiswa yang cenderung tidak memiliki banyak

waktu untuk melakukan tugas belanja harian. Berkunjung dan berbelanja ke

supermarket merupakan salah satu fenomena gaya hidup masyarakat saat ini

dikarenakan keterbatasan waktu yang mereka miliki. Fungsi supermarket bagi

masyarakat bukan lagi hanya sekedar tempat berbelanja melainkan juga

sebagai tempat untuk bersosialisasi, sarana rekreasi dan hiburan, pelepas stress

atau hanya untuk sekedar cuci mata (one stop shopping).

Banyaknya supermarket yang ada memberikan banyak pilihan bagi

(18)

konsumen, suatu supermarket harus mempunyai karakteristik atau ciri tertentu

yang berbeda dari pesaingnya yang dapat diunggulkan. Hal ini dapat

mendorong minat konsumen untuk berkunjung dan berbelanja di supermarket

mereka.

Persaingan dalam bisnis supermarket menjadi semakin kompetitif. Hal

ini membawa konsekwensi bagi pelaku bisnis untuk dapat menerapkan

strategi pemasaran yang tepat agar dapat mempertahankan atau bahkan

memperluas pangsa pasarnya. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk

mengetahui posisi persaingan suatu supermarket dibanding dengan pesaing

yang lain adalah dengan mengevaluasi posisi relatif suatu supermarket

diantara para pesaingnya berdasarkan persepsi konsumen. Dari hasil evaluasi

akan dapat diketahui kekuatan citra suatu supermarket. Citra yang baik dari

supermarket akan mempengaruhi pembelian suatu barang atau jasa di

supermarket yang bersangkutan.

Perilaku konsumen merupakan suatu tindakan nyata konsumen yang

dipengaruhi oleh faktor-faktor kejiwaan dan faktor luar lainnya yang

mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan barang/jasa yang

diinginkannya. Perilaku konsumen suatu produk dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor antara lain keyakinan konsumen terhadap produk yang

bersangkutan, keyakinan terhadap referen serta pengalaman masa lalu

konsumen.

Dewasa ini, keberhasilan pemasaran suatu perusahaan tidak hanya

(19)

bagaimana cara mempertahankan konsumen tersebut. Dalam pemasaran

dikenal bahwa konsumen melakukan keputusan pembelian, ada proses yang

dinamakan tingkah laku pasca pembelian yang didasarkan pada rasa puas dan

tidak puas.

Perilaku konsumen pasca pembelian sangat penting bagi perusahaan.

Perilaku konsumen dapat mempengaruhi ucapan-ucapan mereka kepada pihak

lain tentang produk perusahaan. Bagi semua perusahaan, baik yang menjual

produk maupun jasa, perilaku konsumen pasca pembelian, akan menentukan

minat konsumen untuk membeli produk/jasa perusahaan tersebut. Ada

kemungkinan konsumen tidak akan membeli produk/jasa perusahaan lagi

setelah merasakan ketidaksesuaian kualitas produk/jasa yang didapatkan

dengan keinginan atau apa yang digambarkan sebelumnya.

Konsumen yang telah memperoleh pengalaman dalam pembelian

produk, mengkonsumsi produk yang disukainya akan melakukan pembelian

berulang-ulang atau sebaliknya jika yang terjadi adalah ketidakpuasan di masa

yang lalu maka konsumen tidak akan pernah lagi melakukan pembelian. Sikap

yang positif menumbuhkan kepercayaan terhadap suatu produk untuk di

konsumsi pada waktu-waktu selanjutnya. Pilihan-pilihan konsumen terhadap

produk-produk tertentu dipengaruhi oleh lingkungan yang mengintarinya

ketika seorang konsumen melakukan pembelian suatu produk mungkin

didasari oleh pertimbangan dan alasan-alasan tertentu. Berdasarkan latar

(20)

Konsumen Melakukan Pembelian Di Super Market Carrefour

Ambarukmo Plaza Yogyakarta ”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana karakteristik konsumen yang membeli di Super Market

Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta?

2. Apa saja alasan konsumen dalam melakukan pembelian di Super Market

Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta?

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi batasan-batasan terhadap

permasalahan yang telah di kemukakan diatas sebagai berikut:

Pengujian hanya terbatas pada apa alasan konsumen melakukan pembelian di

Super Market Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta dan yang menjadi

responden adalah konsumen yang pernah melakukan pembelian di Super

Market Carrefour Ambarukmo Plaza

D. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui karakteristik konsumen yang melakukan pembelian di Super

(21)

2. Mengetahui apa saja alasan konsumen dalam melakukan pembelian di

Super Market Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Memberikan wawasan bagi perusahaan untuk meningkatkan pangsa pasar.

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan dan

sebagai bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini dimaksudkan untuk menerapkan teori-teori yang telah

dipelajari ke dalam praktek sehingga dapat menambah wawasan dan

pengetahuan.

F. Sistematika Penulisan

1. BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

2. BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah

(22)

3. BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang jenis penelitian, subyek dan obyek penelitian,

tempat dan waktu penelitian, variabel penelitian, jenis data, teknik

pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik pengujian instrumen, dan

teknik analisis data.

4. BAB IV : GAMBARAN UMUM DINAS PERHUBUNGAN

Bab ini berisikan tentang profil dan sejarah berdirinya Super Marker

Carrefour Indonesia dan Yogyakarta

5. BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang hasil penelitian disertai dengan analisis data dan

pembahasan sesuai dengan tujuan penelitian.

6. BAB VI : KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

Bab ini berisikan kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan penelitian dan

saran bagi produsen sehubungan dengan permasalahan yang dibahas

penulis.

(23)

7

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu

dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan

menciptakan, memasarkan, dan bertukar sesuatu dengan yang lain.

Selain itu pemasaran juga dapat dikatakan sebagai proses dimana

perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang

kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan

sebagai imbalannya (Kotler. 2001,6).

Proses pemasaran mencakup lima. Empat langkah yang pertama,

menciptakan nilai bagi pelanggan. Pertama, pemasar harus memahami pasar

dan kebutuhan serta keinginan pelanggan. Berikutnya, pemasar merancang

strategi pemasaran yang digerakkan pelanggan dengan tujuan mendapatkan,

mempertahankan dan menumbuhkan pelanggan sasaran. Dalam langkah

ketiga, pemasar membangun program-program yang benar-benar memberikan

nilai unggul. Seluruh langkah ini membentuk dasar bagi langkah keempat,

membangun hubungan pelanggan yang menguntungkan dan menciptakan

kepuasan pelanggan. Pada langkah terakhir, perusahaan mendapatkan hasil

(24)

B. Manajemen Pemasaran

Dalam pemasaran, perusahaan berusaha untuk memperoleh laba dari

kegiatan penjualan barang dan jasa yang diciptakan untuk memenuhi

keinginan konsumen. Agar target penjualan dapat tercapai, perusahaan harus

dapat memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat membantu

perusahaan dalam mencapai tujuan tersebut. Pemasar harus dapat mengetauhi

dengan baik semua tugas yang ada dengan melakukan perencanaan dan

pengawasan pemasaran.

Pada pokoknya, manajemen itu terdiri atas perancangan dan pelaksanaan

rencana-rencana. Secara umum manajemen itu mempunyai tiga tugas pokok,

yaitu:

1. Mempersiapkan rencana atau strategi umum bagi perusahaan

2. Melaksanakan rencana tersebut

3. Mengadakan evaluasi, menganalisa dan mengawasi rencana tersebut

dalam operasinya.

Adapun definisi manajemen pemasaran menurut Philip Kotler adalah

sebagai berikut:.

Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan

konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi gagasan, barang dan jasa

untuk menghasilkan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran perorangan

(25)

C. Konsep Pemasaran

Falsafah konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap

keinginan dan kebutuhan pembeli/konsumen. Seluruh kegiatan dalam

perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk

memenuhi tujuan tersebut.

Konsep pemasaran menurut Kotler (2001:22) yaitu:

Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan

organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih

efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan

mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.

Pada dasarnya, perusahaan yang ingin mempraktekkan orientasi

konsumen ini harus:

a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan

dipenuhi. Perusahaan yang memproduksi mobil pada dasarnya

menghasilkan alat transport, sedangkan alat transport itu sendiri dapat

dibuat dalam berbagai macam model dan ukuran.

b. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualannya.

c. Menentukan produk dan program pemasarannya.

d. Mengadakan penelitian pada konsumen, untuk mengukur, menilai, dan

menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah laku mereka.

e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah

menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah, atau model

(26)

Konsep pemasaran mempunyai perspektif dari luar- kedalam. Konsep itu

dimulai dari pasar yang didefinisikan dengan baik, berfokus pada kebutuhan

pelanggan, mengkoordinasikan semua aktivitas yang akan mempengaruhi

pelanggan, dan menghasilkan laba dengan memuaskan pelanggan.

Dalam konsep pemasaran, ada tiga unsur yang mendasar

(Swastha,2002:18-21) yaitu :

1. Orientasi pada konsumen

Perusahaan yang ingin memenuhi kepuasan konsumen harus

memperhatikan langkah – langkah sebagai berikut:

a. Menentukan kebutuhan pokok (basic need) dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.

b. Menentukan kelompok pembeli sebagai sasaran dalam penjualan.

c. Menentukan produk dan program sasarannya

d. Mengadakan penelitian terhadap konsumen untuk mengukur, menilai,

dan menafsirkan keinginan, sifat dan perilaku konsumen.

e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik apakah

menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang rendah atau

model yang menarik.

2. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan

Untuk memberikan kepuasan konsumen secara optimal, semua

elemen-elemen pemasaran yang ada harus dikoordinasikan dan

diintegrasikan. Di samping itu, juga harus dihindari adanya pertentangan

(27)

sehingga setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut

berkecimpung dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk memberikan

kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat direalisir.

3. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen

Tujuan menggunakan konsep pemasaran ini adalah untuk

memperbaiki hubungan konsumen karena hubungan yang lebih baik

sangat menguntungkan bagi perusahaan, dan dapat meningkatkan laba.

Salah satu tujuan semua perusahaan pada umumnya adalah

mengoptimalkan laba. Dengan laba ini, perusahaan dapat tumbuh dan

berkembang, dapat menggunakan kemampuan yang lebih besar, dapat

memberikan tingkat kepuasan yang lebih besar pada konsumen serta dapat

memperkuat kondisi perekonomian secara keseluruhan.

D. Pengertian Jasa

Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata “jasa”

(service) itu sendiri memiliki banyak arti, mulai dari pelayanan pribadi

(personal service) sampai jasa sebagai suatu produk.

Jadi pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang

hasilnya bukan berbentuk produk fisik atau kontruksi, yang umumnya

dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah

(28)

Tidak jauh berbeda dari definisi di atas, menurut Kotler, Jasa adalah

setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada

pihak yang lain, pada dasarnya tidak berwujud atau tidak mengakibatkan

kepemilikan apapun. Produksi jasa bisa berkaitan dengan produk fisik atau

sebaliknya.

Menurut Parasuraman dan kawan-kawan (dalam Fandy

Tjiptono,2000:70) ada 5 dimensi pokok yang menentukan kualitas jasa,

kelima dimensi tersebut adalah:

a. Tangibles (bukti langsung), yaitu bukti fisik dari jasa, meliputi fasilitas dan kondisi fisik sekitar, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi.

b. Reliability (dapat dipercaya), yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. Pelayanan yang

reliable merupakan harapan pelanggan dan berarti pelayanan tersebut diselesaikan tepat waktu dengan cara yang sama dan tanpa kesalahan.

c. Responsiveness (daya tanggap), yaitu keinginan dan kesediaan para staf/ pegawai untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan

dengan tanggap.

d. Assurance (jaminan), merupakan jaminan yang diberikan perusahaan untuk konsumennya mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan

sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau

(29)

e. Empathy (empati), yaitu kemampuan untuk peduli dan peka, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian

pribadi dan memahami kebutuhan para pelanggan.

E. Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku Konsumen adalah Perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam

pencarian akan pembelian, penggunaan, pengevaluasian, dan penggantian

produk dan jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan konsumen.

Perilaku konsumen difokuskan pada bagaimana seseorang membuat keputusan

untuk menggunakan sumber-sumber yang tersedia (waktu, uang, dan usaha)

dalam mengkonsumsi barang-barang yang berhubungan (Schiffman, Kanuk.

2004,8).

Menurut Swastha dan Handoko (1997:10) perilaku konsumen adalah

kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan

dan menggunakan barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan

keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.

Sedangkan menurut Amirullah ( 2002 : 3), perilaku konsumen

didefinisikan sebagai sejumlah tindakan-tindakan nyata individu (konsumen)

(30)

Dengan mempelajari perilaku konsumen, perusahaan akan mengetahui

kesempatan baru yang berasal dari belum terpenuhinya kebutuhan dan

kemudian mengidentifikasinya untuk mengadakan segmentasi pasar.

F. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor-faktor internal yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu:

a. Motivasi

Motivasi dapat digambarkan sebagai suatu kekuatan yang mana individu

didorong untuk melakukan suatu tindakan

b. Persepsi

Persepsi dapat diartikan sebagai proses dimana individu memilih,

mengelola, dan menginterprestasikan stimulus kedalam bentuk arti dan

gambar.

c. Pembelajaran

Dalam proses pemecahan masalah pengambilan keputusan, konsumen

dapat menggunakan proses belajar melalui berfikir dan wawasan, dimana

berfikir disini meliputi manipulasi mental terhadap simbol-simbol yang

tersaji dalam dunia nyata dan dalam bentuk kombinasi arti.

d. Kepribadian

Didalam perilaku konsumen, kepribadian didefinisikan sebagai respons

yang konsisten terhadap stimulus lingkungan. Dalam definisi lain, Kotler

(31)

seseorang yang menyebabkan tanggapan relatif konsisten dan tetap

terhadap lingkungan.

e. Sikap

Sikap sebagai suatu konsep yang cukup sederhana, yaitu jumlah pengaruh

yang dimiliki seseorang atas atau untuk menantang suatu objek.

Faktor – faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku konsumen:

a. Kebudayaan

Kebudayaan adalah suatu kesatuan dari pengetahuan, kepercayaan,

kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kebisaan yang diperoleh

manusia sebagai anggota masyarakat. Masing-masing budaya terdiri dan

sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan

sosialisasi khusus bagi anggota-anggotanya. Sub-budaya terdiri dari

kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis.

Menurut Mowen (dikutip dalam Sutisna, 2000: 223) budaya adalah

seperangkat pola perilaku yang secara sosial dialirkan secara simbolis

melalui bahasa dan cara-cara lain pada anggota dan masyarakat tertentu.

Dan definisi tersebut menunjukkan bahwa perilaku manusia ternyata

sangat ditentukan oleh kebudayaan yang melingkupinya. Namun,

pengaruh budaya tersebut akan selalu berubah setiap waktu sesuai

dengan perkembangan jaman dari masyarakat tersebut. Perilaku

konsumen yang ditentukan oleh kebudayaan ini tercermin dari cara

hidup, kebiasaan dan tradisi dalam permintaan terlebih pada harga jual,

(32)

b. Kelompok sosial dan kelompok referensi

Kelompok-kelompok sosial adalah kekuatan sosial yang menjadi

tempat individu - individu berinteraksi satu sama lain, karena adanya

hubungan diantara mereka (Swastha dan Handoko, 2000:66).

Kelompok sosial terbentuk dari keinginan manusia yang selalu beriteraksi

dan membentuk kelompok dengan manusia lainnya.

c. Kelas sosial

Kelas sosial adalah suatu pembagian dalam masyarakat yang relatif

homogen yang tersusun secara hierarki dimana anggotanya mempunyai

minat dan perilaku yang sama.

Setiap kelas sosial mempunyai karakteristik tersendiri, oleh karena

itu mempunyai cara hidup yang tertentu pula. Kelas sosial menunjukkan

adanya kelompok-kelompok yang secara umum mempunyai perbedaan

dalam hal gaya hidup dan kecenderungan konsumsi. Kelas sosial ini bisa

ditunjukkan oleh perbedaan gaya hidup yang terjadi pada populasi

penduduk, karena setiap penduduk mempunyai gaya hidup yang

berbeda-beda. Adanya lapisan-lapisan sosial dalam masyarakat dapat terjadi

dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat itu, tetapi ada

pula yang dengan sengaja disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama.

d. Keluarga

Keluarga merupakan kelompok kecil dalam kehidupan sosial

(33)

memegang peranan penting dalam membentuk perilaku konsumen. Oleh

karena itu, manajer pemasaran perlu mengetahui hal sebenarnya, yaitu :

− Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli produk

− Siapa yang membuat keputusan untuk membeli produk

− Siapa yang melakukan pembelian produk

− Siapa pembeli produk

Keempat hal tersebut dapat dilakukan oleh orang yang berbeda, atau

dapat pula dilakukan oleh satu atau beberapa orang. Suatu saat seorang

anggota keluarga dapat berfungsi sebagai pengambil keputusan, tetapi

pada saat yang berlainan ia dapat berbuat sebagai pembelinya.

G. Tipe-tipe Perilaku Pembeli

Pembuatan keputusan yang dilakukan konsumen berbeda-beda dengan

tipe keputuan pembeli. Assael membedakan perilaku membeli konsumen

berdasarkan derajat perbedaan di antara beberapa merek (Kotler, 2008;177)

Perilaku pembeli yang kompleks

Hal ini terjadi jika mereka semakin terlibat dalam kegiatan membeli

dan menyadari perbedaan penting diantara beberapa merek produk yang

ada dan biasanya produk yang akan dibeli itu mahal, dan amat berkesan.

Perilaku membeli yang mengurangi ketidakcocokan

Ketika konsumen terlibat dalam pembelian produk yang mahal, juga

(34)

pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidakcocokan ketika

mengetahui kelemahan tertentu dari merek produk yang mereka beli atau

mendengar hal-hal yang bagus mengenai merek yang tidak mereka beli.

Untuk itu pemasar harus memberikan bukti dan dukungan untuk

membantu konsumen merasa senang mengenai pilihan mereknya.

Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan

Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan terjadi di bawah kondisi

keterlibatan konsumen yang rendah dan perbedaan yang besar. Bila

konsumen membeli merek yang sama, biasanya lebih merupakan

kebiasaan ketimbang loyalitas yang tinggi terhadap merek. Para konsumen

tidak membentuk sikap terhadap sebuah merek tetapi memilihnya karena

merek tersebut sudah biasa dikenalnya.

Perilaku pembeli yang mencari keragaman

Keterlibatan konsumen rendah tetapi perbedaan merek dianggap

berarti. Konsumen seringkali mengganti merek dalam mengkonsumsi

produk. Pergantian merek terjadi semata-mata untuk memperoleh

keragaman, bukan karena ketidakpastian

H. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

Menurut Kotler dan Armstrong (2001: 222), proses keputusan pembelian

(35)

1. Tahap pengenalan kebutuhan

Tahap proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen

mengenali suatu masalah atau kebutuhan.

2. Tahap pencarian informasi

Tahap proses pengambilan keputusan dimana konsumen telah tertarik

untuk mencari lebih lanjut informasi. Dalam tahap ini, konsumen hanya

mungkin meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari informasi.

3. Tahap evaluasi berbagai alternatif

Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen

menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek-merek alternative

dalam satu susunan pilihan.

4. Tahap keputusan pembelian

Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen

benar-benar membeli produk.

5. Tahap Perilaku Pasca Pembelian

Dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen

mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli.

I. Struktur Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian yang diambil oleh pembeli merupakan

(36)

mempunyai struktur sebanyak enam komponen, antara lain (Swastha dan

Handoko, 1997: 102-103):

a. Keputusan tentang jenis produk

b. Keputusan tentang bentuk produk

c. Keputusan tentang merek produk

d. Keputusan tentang penjualnya

e. Keputusan tentang jumlah produk

f. Keputusan tentang waktu pembelian

J. Alasan Konsumen Melakukan Pembelian

Alasan adalah sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan

kegiatan. Alasan membeli produk sangat membantu konsumen untuk

mengambil keputusan akan membeli produk tersebut atau tidak

(Rangkuti,2002:44).

Alasan-alasan konsumen dalam melakukan pembelian antara lain adalah:

a. Harga

Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas barang dan jasa

atau jumlah nilai yang ditukarkan oleh konsumen dalam rangka

mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan barang atau jasa

(37)

b. Promosi

Promosi mencakup berbagai teknik yang digunakan untuk

berkomunikasi dengan para calon konsumen dan calon potensial

konsumen. Menurut Angipora (2002 : 28) promosi merupakan berbagai

kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan tujuan utama untuk

menginformasikan, membujuk, mempengaruhi dan mengingatkan

konsumen agar membeli produk yang dihasilkan. Pada perusahaan jasa,

promosi perlu dilakukan guna memberikan informasi pada masyarakat

luas mengenai produk kelebihannya. Adapun teknik promosi yang

dilakukan oleh perusahaan jasa dapat melalui media massa cetak

maupun elektronik, publikasi, brosur pameran dan lain-lain. Sedangkan

kegiatan promosi dapat dilakukan dengan cara periklanan, personal

selling,promosi penjualan dan publisitas. Komponen dari promosi antara lain, yaitu:

a. Publikasi di radio-radio

b. Tarif Promosi

c. Kenyamanan

Kenyamanan adalah sesuatu yang kita ciptakan sendiri, atas sesuatu

kejadian yang kita alami, atas sesuatu hal yang kita pikirkan, dan atas

semua masalah yang kita temui.

d. Lokasi

Lokasi fasilitas berpengaruh secara nyata terhadap pilihan konsumen.

(38)

kendaraan umum untuk memberikan kemudahan serta letaknya yang

strategis. Menurut Kotler & Armstrong (1999:353) lokasi merupakan

tempat pemasaran yang melibatkan aktivitas untuk menciptakan,

memelihara atau mengubah sikap dan perilaku terhadap tempat tertentu.

Menurut Tjiptono (2004 : 42) pemilihan tempat atau lokasi

memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor

berikut:

1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi umum.

2. Visibilitas, misalnya lokasi yang mudah dilihat dengan jelas dari tepi jalan.

3. Lalu lintas (traffic), dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:

a. Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang

besar terjadinya impulse buying.

b. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi

hambatan, misalnya pelayanan kepolisian, pemadam kebakaran,

atau ambulans.

4. Tempat parkir yang luas dan aman

5. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang begitu luas untuk perluasa

usaha dikemudian hari.

6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang

(39)

7. Persaingan, yaitu lokasi pesaing. Misalnya dalam menentukan lokasi

warnet (warung internet), perlu pertimbangan apakah dijalan atau

daerah yang sama banyak pula terdapat warnetl lainnya.

8. Peraturan pemerintah, misalnya ketentuan yang melarang adanya

warung kaki lima di sepanjang jalan umum

e. Kelompok Acuan

Menurut Kotler dan Armstrong (2003: 205) kelompok acuan

berfungsi sebagai titik pembanding atau acuan secara langsung maupun

tidak langsung dalam pembentukan sikap dan perilaku seseorang.

Seseorang sering kali dipengaruhi kelompok acuan meskipun dia bukan

bagian dari kelompok tersebut. Pemasar berusaha mengidentifikasi

kelompok acuan calon konsumen mereka. kelompok acuan memberikan

ilham pada seseorang mengenai perilaku dan gaya hidup baru,

mempengaruhi sikap dan konsep diri konsumen, dan menciptakan

tekanan yang harus ditaati yang mungkin mempengaruhi pilihan

seseorang akan produk dan merek. Arti penting pengaruh kelompok

berbeda-beda diantara produk dan merek. Pengaruh cenderung sangat

kuat jika produk tersebut dilihat oleh orang lain yang dihormati oleh

konsumen.

K. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah,

(40)

data empiris yang terkumpul. Berdasarkan pokok permasalahan yang ada

dalam penelitian maka penulis mengajukan hipotesis yang merupakan

anggapan sementara sebagai pedoman mempermudah jalannya penelitian.

Adapun hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :

Dari rumusan masalah, rumusan masalah pertama tidak dihipotesiskan

karena hanya untuk mengetahui karakteristik konsumen. Sedangkan hipotesis

masalah kedua adalah harga barang, diskon, layout penempatan barang, sistem

pembayaran, sistem keamanan, kenyamanan, kelengkapan barang, tempat

parkir menjadi alasan konsumen melakukan pembelian di Super Market

(41)

25

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah induktif atau penarikan

kesimpulan. Jenis penelitian dilakukan dengan cara penarikan kesimpulan

berdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan

karakteristik atau ciri dari suatu populasi.

B. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek

Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah para responden yang

merupakan konsumen di super market Carrefour Ambarukmo Plaza

Yogyakarta.

b. Objek

Objek penelitian ini adalah alasan-alasan konsumen dalam melakukan

pembelian di super market Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

Tempat penelitian akan dilakukan di super market Carrefour Ambarukmo

Plaza Yogyakarta

(42)

D. Variabel Penelitian

1. Variabel Independen atau bebas adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala

atau unsur lain.

Variabel independen atau bebas dalam penelitian ini adalah Alasan-alasan konsumen dalam melakukan pembelian

Variabel Dependen atau terikat adalah sejumlah gejala atau unsur yang ada atau muncul dipengaruhi oleh adanya variabel bebas.

Variabel dependen atau terikat adalah keputusan pembelian. 2. Definisi dan indikator variabel

a. Alasan-alasan

Alasan adalah sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan

kegiatan.

Indikator variabel dari alasan adalah

1. Harga barang yang terjangkau

2. Adanya diskon

3. Layout barang yang baik

4. Sistem pembayaran yang bervariasi

5. Sistem keamanan dalam penitipan barang

6. Kenyamanan dalam berbelanja

7. Kelengkapan barang

(43)

b. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan

keputusan membeli dimana konsumen melakukan pembelian produk

yang diinginkan.

Indikator variabel dari keputusan pembelian adalah

Keputusan beli atau tidak

3. Pengukuran Variabel

1. Alasan-alasan

Pengukuran variabel dari alasan-alasan adalah respon konsumen

berupa jawaban ”Ya” dan ”Tidak”

2. Keputusan Pembelian

Pengukuran variabel dari keputusan pembelian adalah jumlah jawaban

”Ya” dan ”Tidak”

E. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Alasan-alasan

Alasan adalah sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan kegiatan

membeli yang didasarkan pada Harga barang, Diskon, Layout barang,

Sistem pembayaran, Sistem Keamanan, Kenyamanan, Kelengkapan

barang, Tempat parkir yang akan diberi respon oleh konsumen dengan

(44)

2. Variabel Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan

membeli dimana konsumen melakukan pembelian produk yang diinginkan

dengan keputusan beli atau tidak beli.

F. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono,2007:61). Populasi penelitian ini adalah seluruh konsumen

Super Market Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi ( Sugiyono, 2007:62). Sampel dari penelitian ini adalah sebagian

konsumen Super Market Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta

G. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah Accidental

Sampling. Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan

kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti

yang mau dan dapat digunakan sebagai sampel,bila dipandang orang yang

(45)

H. Sumber Data

Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah data primer.

Data primer yaitu data yang didapat dari sumber pertama misalnya dari

individu/perorangan seperti hasil wawancara, pengisian kuesioner, atau bukti

transaksi (Umar, 2003 : 67). Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian

adalah peneliti akan langsung diambil dari objek penelitian dengan cara

memberikan kuesioner pada para responden.

I. Teknik Pengumpulan Data

1. Angket atau Kuesioner

Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara tertulis kepada subyek

penelitian dengan maksud untuk memperoleh data tentang alasan-alasan

yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian di

Super Market Carrfour Ambarukmo Plaza Yogakarta. Dalam penyusunan

kuesioner penulis menggunakan skala Guttman. Skala ini terdiri dari dua

kategori jawaban yaitu Ya dan Tidak. Bobot nilai yang diberikan untuk

setiap jawaban pernyataan:

Jawaban Ya mendapat nilai 1

Jawaban Tidak mendapat nilai 0.

2. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari, mendalami, dan

(46)

jurnal, majalah, koran, atau karya tulis lainnya yang relevan dengan topik,

fokus atau variabel penelitian.

J. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas merupakan alat untuk menguji apakah tiap-tiap butir

benar-benar telah mengungkapkan faktor atau indikator yang ingin

diselidiki. Semakin tinggi validitas suatu alat ukur, semakin tepat alat ukur tersebut mengenai sasaran. Pengujian validitas memakai teknik korelasi

product moment dari Karl Pearson

Rumus Product Moment :

rxy

(

)(

)

(

)

{

}

{

(

)

}

2 2

2

2 Xi n Yi Yi

Xi n

Yi Xi XiYi

n

ket:

rxy : koefisien korelasi X dan Y

n : jumlah obyek yang diuji coba

XiYi : product di XY

Xi : jumlah nilai X
(47)

Selanjutnya harga rxy dibandingkan dengan r tabel. Jika harga rxy

diperoleh dari perhitungan lebih tinggi dari r tabel dengan taraf signifikan

5%, maka butir pertanyaan yang dimaksud adalah valid. Tetapi jika hasil perhitungannya di bawah r tabel, maka butir pertanyaan yang dimaksud

adalah tidak valid. Butir pertanyaan yang tidak valid digunakan dalam

penelitiannya selanjutnya dianggap gugur.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat

pengukur di dalam mengukur gejala yang sama (Umar, 2003: 86). Teknik

yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas tersebut adalah teknik

Cronbach’s alpha yaitu dengan menggunakan koefisien alpha (

α

). Rumus

ini dapat ditulis sebagai berikut:

⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ Σ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ −

= 22

11 1 1 t b k k r σ σ di mana 11

r = reliabilitas instrumen

k = banyak butir pertanyaan

2 t

σ = varian total

2 b σ

(48)

Dengan taraf signifikan (

α

)= 0,05, apabila

r

hitung ≥

r

tabel maka kuesioner

sebagai alat ukur dikatakan valid atau sahih.

Tujuan dari pengujian reliabilitas ini adalah untuk menguji apakah

kuesioner yang dibagikan kepada responden benar-benar dapat diandalkan

sebagai alat pengukur, atau jika diberikan secara berulang akan didapatkan

hasil yang konsisten. Pengujian ini hanya dilakukan pada butir-butir

pertanyaan yang sudah diuji validitasnya dan telah dinyatakan sebagai

butir yang valid. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan

komputer program SPSS 15.

K. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang umum digunakan, yaitu statistik deskriptif dan

statistik inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan kondisi variabel penelitian, antara lain dengan cara melihat skor minimum,

skor maksimum, jangkauan (range), mean, median, modus, standar deviasi

dan variansnya yang dilengkapi dengan tabel frekuensi berikut histogramnya.

Statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis dan membangun generalisasi penelitian. Formula dan rumus statistik disesuaikan dengan jenis

penelitiannya : asosiatif atau komparatif.

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan datanya akan menggunakan

(49)

1. Analisis Persentase

Metode analisis ini digunakan untuk menganalisis data karakteristik

responden yang diperoleh, yaitu berdasarkan jenis kelamin,usia, pekerjaan,

tujuan, uang saku atau pendapatan. Metode yang digunakan adalah dengan

mempersentasekan jawaban responden atas pertanyaan yang diajukan pada

kuesioner Bagian I, yaitu mengenai data pribadi konsumen (Dajan, 2000:

34).

Rumus perhitungan analisis persentase adalah sebagai berikut:

N Nx p =

Keterangan :

P : Hasil persentase

Nx : Jumlah sampel

N : Jumlah total

2. Analisis Cochran Q – Test

Uji Cochran (disebut uji Q) merupakan perluasan dari uji McNemar. Uji cochran berlaku untuk k sampel berpasangan ( k > 2) dengan data yang

berskala nominal atau berskala ordinal yang hanya terbagi dua (dikotomi).

Apabila McNemar digunakan untuk 2 sampel berpasangan maka uji

(50)

Uji ini diperkenalkan pertama kali oleh William G. Cochran pada

tahun 1950. Uji Cochran tersebut memberikan metode untuk menguji

apakah k himpunan frekuensi atau proporsi berpasangan saling berbeda

secara signifikan. Perpasangan dapat didasarkan atas ciri-ciri yang relevan

dalam subjek-subjek yang berlainan, atau berdasarkan kenyataan bahwa

subjek-subjek yang sama dipakai di bawah kondisi-kondisi yang berbeda

(Djarwanto,2009:69). Analisis data ini digunakan untuk mengetahui

alasan-alasan konsumen dalam melakukan pembelian di Super Market

Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta.

Adapun untuk pengujian hipotesis, penulis menggunakan Uji

Cohran. Langkah-langkah uji Cohran adalah sebagai berikut :

Hitung statistik Q dengan rumus :

Q=

[

]

− − i R Ri k Cj j C k k 2 2 2 ) ( ) ( ) 1 (

di mana:

K = banyaknya baris

Cj = jumlah keseluruhan “sukses” dalam kolom ke -j

Ri =Total respon pada i pengamatan ( baris )

Dengan data yang ada, selanjutnya dilakukan perhitungan statistik

(51)

Dari alasan- alasan yang ada diuji dengan menggunakan Cochran

Q-Test secara bertahap. Langkah awal dengan menguji semua variable X

yang ada. Apabila hasil menolak Ho maka langkah selanjutnya adalah

menghilangkan Cj dengan jumlah terkecil, kemudian variable tersebut

diuji kembali. Langkah ini diulang kembali apabila hasil masih menolak

Ho. Langkah tersebut harus terus dilakukan hingga hasil perhitungan

menerima Ho dan dapat disimpulkan diantara X1- X8 menunjukan bahwa

alasan konsumen melakukan pembelian di Super Market Carrefour

(52)

36

A. Latar Belakang PT Carrefour Indonesia

Carrefour (Euronext: CA) ialah sebuah kelompok supermarket

internasional, berkantor pusat di Perancis. Carrefour adalah kelompok ritel

kedua terbesar setelah Wal-Mart. Gerai Carrefour pertama dibuka pada 3 Juni,

1957, di Annecy di dekat sebuah persimpangan (carrefour, dalam Bahasa Perancis). Kelompok ini didirikan oleh Marcel Fournier dan Louis Deforey.

Hingga kini, gerai pertama ini adalah gerai Carrefour terkecil di dunia.

Kelompok Carrefour memperkenalkan konsep hipermarket untuk

pertama kalinya, sebuah supermarket besar yang mengombinasikan

department store ("toko serba ada"). Mereka membuka hipermarket

pertamanya pada 1962 di Sainte-Geneviève-des-Bois, dekat Paris, Perancis.

Carrefour di Indonesia

Carrefour Indonesia memulai sejarahnya di Indonesia pada bulan

Oktober 1998 dengan membuka unit pertama di Cempaka Putih. Pada saat

yang sama, Continent, juga sebuah paserba dari Perancis, membuka unit

pertamanya di Pasar Festival. Pada penghujung 1999, Carrefour dan Promodes

(53)

semua usahanya di seluruh dunia. Penggabungan ini membentuk suatu grup

usaha ritel terbesar kedua di dunia dengan memakai nama Carrefour.

Dengan terbentuknya Carrefour baru ini, maka segala sumber daya

yang dimiliki kedua group tadi menjadi difokuskan untuk lebih memenuhi dan

memuaskan kebutuhan pelanggan kami. Penggabungan ini memungkinkan

kami untuk meningkatkan kinerja paserba - paserba kami, mendapat manfaat

dari keahlian karyawan - karyawan kami di Indonesia dan di dunia, dan

mengantisipasi terjadinya evolusi ritel dalam skala nasional dan global.

Fokus terhadap konsumen ini kami terjemahkan dalam 3 pilar utama

kami, yang diyakini akan dapat membuat Carrefour menjadi pilihan tempat

belanja bagi para konsumen Indonesia. Ketiga pilar utama tersebut adalah

sebagai berikut :

• Harga yang bersaing

• Pilihan yang lengkap

• Pelayanan yang memuaskan

Di bulan Januari 2008 PT.Carrefour Indonesia berhasil menyelesaikan

proses akuisisi terhadap PT. Alfa Retailindo Tbk. Saat ini, Carrefour

Indonesia memiliki lebih dari 60 (enam puluh) gerai yang tersebar di Jakarta,

Bandung, Surabaya, Denpasar, Yogyakarta, Semarang, Medan, Palembang

dan Makasar yang didukung lebih dari 11,000 (sebelas ribu) karyawan

(54)

Konsep paserba merupakan konsep perdagangan eceran yang

diciptakan oleh Carrefour yang dirancang untuk memuaskan para konsumen.

Di Indonesia, terutama di Jakarta, Carrefour, dengan cepat, menjadi suatu

alternatif belanja pilihan bagi seluruh keluarga. Ditambah dengan adanya

fasilitas - fasilitas pelengkap seperti snack corner, food court, parkir gratis di

paserba - paserba tertentu, bahkan dengan adanya garansi harga dan garansi

kualitas, maka paserba Carrefour benar - benar merupakan tempat belanja

keluarga.

Carrefour adalah pilihan belanja masa kini dan masa depan bagi konsumen di

Indonesia dan di dunia.

Gerai yang ada di Indonesia antara lain :

™ Di Jakarta

Pertama kali di Cempaka Putih lalu disusul di seberangnya Cempaka Mas.

Carrefour yang paling baru dibuka berada di Jalan Ahmad Yani No. 8

Bekasi Selatan yang telah di buka tanggal 18 April 2008. Di Jakarta

terdapat 18 lokasi yaitu :

• Carrefour Mall of Indonesia (MOI) Kelapa Gading

• Carrefour Taman Mini Square

• Carrefour Kramat Jati

• Carrefour Cempaka Mas

• Carrefour Cempaka Putih

(55)

• Carrefour Depok

• Carrefour Mangga Dua

• Carrefour Ambasador

• Carrefour Podomoro City

• Carrefour Duta Merlin

• Carrefour Ratu Plaza

• Carrefour Lebak Bulus

• Carrefour Permata Hijau

• Carrefour Maga Mall Pluit

• Carrefour Taman Palem

• Carrefour Puri Indah

• Carrefour Cakung (dibuka pada tanggal 17 Desember 2007)

• Carrefour Buaran (dibuka pada tanggal 2 Februari 2008)

• Carrefour Blok M Square

• Carrefour Bekasi Square

• Carrefour Emporium Pluit Mall Banten

™ Di Tanggerang terdapat 4 lokasi yaitu:

• Carrefour Cikokol

• Carrefour BSD

• Carrefour Ciledug

• Carrefour Daan Mogot (dibuka pada tanggal 15 Februari 2008)

• Carrefour Bintaro

(56)

™ Di Serang terdapat 1 lokasi:

• Carrefour Ciceri (dibuka pada tanggal 30 September 2009)

™ Di Bandung terdapat 4 lokasi:

• Carrefour Mollis (1999)

• Carrefour Sukajadi (2006)

• Carrefour Kiara Condong (2007)

• Carrefour Braga (2007)

™ Di Semarang terdapat 1 lokasi:

• Carrefour DP Mall (2007)

™ Di Yogyakarta terdapat 2 lokasi :

• Carrefour Ambarukmo Plaza (2006)

• Carrefour Maguwoharjo (2008)

™ Di Surabaya Terdapat 4 lokasi :

• Carrefoour Golden City (Bundaran Tol Satelit) (2000)

• Carrefour Krangga – Bubutan (2006)

• Carrefour ITC Mega Grosir (2006)

• Carrefour Kalimas (2007)

• Carrefour Rungkut (2008)

™ Di Medan terdapat 1 lokasi :

• Carrefour Plaza Medan Fair (2003)

™ Di Palembang terdapat 1 lokasi

(57)

™ Di Bengkulu terdapat 1 lokasi :

• TVRI Bengkulu (1999)

™ Di Makasar terdapat 1 lokasi :

• Carrefour Panakukang Square (2005)

™ Di Bekasi terdapat 3 lokasi :

• Carrefour Blue Mall (2006)

• Carrefour Cikarang (2007)

• Carrefour Bekasi Square (dibuka pada tanggal 18 April 2008)

™ Di Bogor terdapat 1 lokasi :

• Carrefour Cibinong (2007)

™ Di Bali terdapat 1 lokasi :

• Carrefour Denpasar (2007)

™ Maluku terdapat 1 lokasi :

• TVRI Maluku dan Maluku Utara (1998)

B.

Nilai – Nilai Carrefour

Carrefour berbagi mimpi: untuk membuat Carrefour menjadi bisnis

yang diakui dan dicintai untuk membantu pelanggan dan konsumen

menikmati kualitas hidup yang lebih baik setiap hari harinya.

Untuk mencapai mimpi ini, Carrefour memiliki nilai-nilai yang telah di

tanam untuk mencapai mimpi tersebut. Nilai-nilai ini adalah Memiliki

Komitmen, Peduli dan Positif. Ketiga nilai ini membawa Carrefour lebih

(58)

Carrefour. Carrefour mencari dan menemukan solusi terbaik bagi pelanggan

dan konsumen setiap hari.

1. Komitmen

Carrefour Berkomitmen. Committed profesional dan berkomitmen

anggota masyarakat. Carrefour berusaha untuk melampaui harapan semua

orang dengan memberikan nilai yang lebih baik dan menemukan solusi

baru untuk kualitas hidup yang lebih baik.

2. Kepedulian

Carrefour Peduli. Kepedulian terhadap pelanggan dan konsumen.

Carrefour menerima dengan kebutuhan mereka, setiap hari. Carrefour

menyambut pelanggan dan konsumen ke toko dan memenuhi kebutuhan

mereka dengan kebaikan, kehangatan dan perhatian terhadap detail.

3. Positif

Carrefour Positif. Carrefour menghadapi setiap tantangan dengan

energi, antusiasme, dan dengan ide-ide segar. Carrefour membantu

mencerahkan kehidupan pelanggan dan konsumennya . Bagi mereka, bagi

karyawan kami, bagi bumi ini, kami menginginkan yang terbaik, baik hari

ini dan besok.

C. Produk Private Label Carrefour

Private Label dihadirkan untuk menambah pilihan belanja bagi

konsumen. Private Label Carrefour telah melalui serangkaian proses yang

ketat sebelum ada ditangan Anda. Carrefour melakukan seleksi kepada calon

(59)

juga melakukan pemeriksaan berkala yang melibatkan analis independen demi

menjaga kualiatas produk agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan

oleh carrefour ditiap rangkaian produknya. Produsen yang sebagian besar

UKM, juga diuntungkan karena tidak perlu mengembangkan merek yang

memakan waktu lama dan biaya yang besar. Dengan private label produk

langsung dikenal dan dipercaya masyarakat. Carrefour senantiasa memberikan

pengetahuannya sehingga pemasok tersebut mampu membuat produk

berstandar international untuk dipasok di gerai Carrefour lain di dunia.

1. Produk Carrefour

Produk Carrefour menjawab kebutuhan Anda akan produk

berkualitas dengan harga yang lebih kompetitif. Carrefour senantiasa

menjaga kualitas "Produk Carrefour" setara dengan produk-produk

unggulan lainnya namun dengan harga lebih murah dibanding

produk-produk unggulan tersebut, dengan demikian "Produk Carrefour" memiliki

konsumen yang paling luas. Rangkaian "Produk Carrefour" Kami meliputi

produk kebutuhan sehari-hari, perlengkapan rumah tangga, produk-produk

segar dan produk-produk elektronik.

2. Paling Murah

Paling Murah hadir sebagai pilihan paling ekonomis untuk

memenuhi kebutuhan Anda. Rangkaian produk paling murah Carrefour

meliputi berbagai produk kebutuhan sehari-hari, perlengkapan rumah

tangga, produk-produk segar dan produk tekstil. Datanglah ke Carrefour

(60)

3. Bluesky

Bluesky hadir sebagai pilihan paling hemat untuk memenuhi

kebutuhan Anda akan produk-produk elektronik. bluesky pilihan tepat

bagi Anda!

4. Harmonie

Harmonie untuk menjawab kebutuhan Anda akan produk tekstil

berkualitas dengan harga lebih kompetitif, Carrefour menghadirkan

Harmonie. Rangkaian produk Harmonie kami meliputi berbagai produk

busana berbagai usia, sepatu, tas dan lain sebagainya. Harmonie pilihan

(61)

45

DESKRIPSI DATA,ANALISIS DATA

DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang berisi daftar

pertanyaan mengenai karakteristik responden dan pernyataan mengenai

alasan-alasan konsumen dalam melakukan pembelian di Super Market Carrefour

Ambarukmo Plaza. Alat analisis yang digunakan yaitu: analisis persentase, untuk

mengetahui karakteristik responden dan analisis kuantitatif dengan menggunakan

Cochran Q-Test.

Dengan menggunakan kuesioner yang telah disebarkan, maka peneliti

memperoleh data mengenai karakteristik yang meliputi jenis kelamin, usia

responden, pekerjaan dan penghasilan. Untuk Mengetahui frekuensi hasil dari

karakteristik responden digunakan analisis persentase.

A. DESKRIPSI DATA

1. Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, responden dalam penelitian ini dibedakan

menjadi pria dan wanita. Hasil analisis data berdasarkan jenis kelamin

(62)

Tabel V.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Pria 36 36%

Wanita 64 64%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan Tabel V.1 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar

responden berjenis kelamin wanita yaitu sebanyak 64 orang atau sebesar

64% dan sisanya sebanyak 36 orang atau sebesar 36% adalah pria karena

peneliti menemukan lebih banyak konsumen wanita yang berbelanja di

Super Market Carrefour.

2. Usia Responden

Dalam penelitian ini, umur responden dikelompokkan menjadi empat

kelompok umur, seperti yang tercantum pada tabel V.2 berikut ini:

Tabel V.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase

15 – 20 tahun 11 11%

21 – 25 tahun 47 47%

26 – 30 tahun 25 25%

Diatas 31 tahun 17 17%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan Tabel V.2 di atas dapat dilihat bahwa responden

kelompok umur 15 – 20 tahun, yaitu 11 (11%), 21 – 25 tahun, yaitu 47

(47%) responden, yang disusul oleh kelompok umur 26 – 30 tahun, yaitu

(63)

tabel dapat di simpulkan bahwa usia responden di dominasi oleh kelompok

umur 21 – 25 tahun, yaitu 47 (47%) responden

3. Pekerjaan Responden

Dalam penelitian ini, pekerjaan responden dikelompokkan menjadi

empat bagian, seperti yang tercantum pada Tabel V.3 berikut ini:

Tabel V.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Responden

Pekerjaan Jumlah Persentase

Pegawai Negeri 10 10%

Pegawai Swasta 11 11%

Pelajar/ Mahasiswa 58 58%

Ibu Rumah Tangga 15 15%

Lain-lain 6 6%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan Tabel V.3 di atas dapat dilihat bahwa pekerjaan

kelompok pegawai negeri, yaitu 10 (10%) responden, yang disusul oleh

Pegawai Swasta, yaitu 11 (11%) responden, pelajar/mahasiswa yaitu 58

(58%) responden, ibu rumah tangga, yaitu 15 (15%) responden dan

lain-lain yaitu 6 (6%) responden. Dari tabel dapat di simpulkan bahwa

pekerjaan responden di dominasi oleh kelompok mahasiswa, yaitu

58(58%) responden.

4. Penghasilan Responden

Dalam penelitian ini, penghasilan responden dikelompokkan menjadi

(64)

Tabel V.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Responden

Penghasilan Jumlah Persentase

< Rp500.000 2 2%

Rp 500.000– Rp1.000.000 49 49%

Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000 19 19%

Rp 2.000.000 – Rp 2.500.000 15 15%

Rp 3.000.000 – Rp 3.500.000 9 9 %

> Rp 4.000.000 6 6 %

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer

Berdasarkan Tabel V.4 di atas dapat dilihat bahwa penghasilan

responden sebesar > Rp 500.000 yaitu 2 (2%) responden, penghasilan

sebesar Rp 500.000– Rp1.000.000, yaitu 49 (49%) responden, penghasilan

sebesar Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000, yaitu 19 (19%) responden,

penghasilan Rp 2.000.000 – Rp 2.500.000, yaitu 15 (15%) responden,

penghasilan Rp 3.000.000 – Rp 3.500.000, yaitu 9 (9%) responden,

penghasilan > Rp 4.000.000, yaitu 6 (6%) responden. Dari tabel dapat di

simpulkan bahwa pekerjaan responden di dominasi oleh kelompok dengan

penghasilan penghasilan sebesar Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000, yaitu 19

(19%) responden.

B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1. Pengujian Intrumen

a. Pengujian Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah kuesioner

dapat dikatakan valid atau tidak. Validitas didefinisikan sebagai suatu

(65)

memiliki ketepatan dan kecermatan dalam melakukan fungsi

ukurannya. Untuk mengetahui apakah pertanyaan tentang alasan

konsumen melakukan pembelian valid, dilakukan pengujian dengan

analisis validitas yaitu dengan membandingkan nilai r hitung dengan

mengunanakan SPSS 15 dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n- 2 dalam hal ini n adalah jumlah sampel.

Maka hasil akhir dan analisis validitas menunjukkan bahwa

setiap pertanyaan mempunyai r hitung lebih besar dan r tabel maka

pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan apabila diperoleh hasil r

hitung lebih kecil dan r tabel maka pertanyaan tersebut dinyatakan

tidak valid. Untuk responden yang berjumlah 100, dapat diperoleh

derajat bebas df sebesar 100 – 2 = 28. Untuk df = 98 dan nilai alpha

5% (dua sisi), diperoleh nilai r tabel sebesar 0,198. Untuk dapat

dinyatakan valid, nilai korelasi harus lebih besar dari 0,198.

Hasil perhitungan uji validitas yang dilakukan terhadap

pertanyaan atribut Alasan – alasan konsumen melakukan pembelian di

peroleh hasil sebagai berikut:

Tabel V.5

Hasil Perhitungan Koefisien Validitas

Pertanyaan R hitung R tabel keterangan

Harga 0,440 0,198 valid

Sistem Pembayaran 0,688 0,198 Valid

Diskon 0,572 0,198 Valid

Tempat Parkir 0,512 0,198 Valid

Keamanan 0,740 0,198 Valid

Layout 0,497 0,198 Valid

Kelengkapan 0,376 0,198 Valid

(66)

Hasil pengujian untuk 8 item pertanyaan untuk 100 responden di atas

dapat diketahui bahwa semua pertanyaan valid.

b. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas dapat diartikan sebagai tingkat ketepatan dan

keandalan suatu alat ukur untuk mengukur suatu gejala atau kejadian.

Untuk menguji tingkat reliabilitas dari kuesioner digunakan teknik

pengukuran sekali saja disini pengukuranya hanya sekali dan

kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau

mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS 15 memberikan

fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Guttman suatu

variabel dinyatakan reliabel jika Cronbach Alpha(a)>0,60

(Sanyoto,2007 : 74).

Tabel V.6 Hasil Uji Reliabilitas

Lambda 1 2 3 4 5 6 N of items

.627 .737 .717 .786 .726 .741 8 Sumber : Lampiran

Data tabel di atas menunjukan bahwa nilai Cronbach Alpha 0,717 > 0,60 sehingga seluruh butir pertanyaan Alasan-alasan konsumemn

(67)

2. Proses Cochran

Metode analisis data yang digunakan untuk mengetahui alasan

(harga barang yang terjangkau, sistem pembayaran yang bervariasi,

adanya diskon, tempat parkir yang luas, keamanan penitipan barang,

layout penempatan yang baik, kelengkapan barang, kenyamanan dalam

berbelanja) manakah yang berpengaruh terhadap alasan konsumen dalam

melakukan pembelian di Super Marker Carrefour Ambarukmo Plaza

adalah dengan menggunakan analisis Cochran.

Untuk melakukan proses Cochran langkah pertama adalah

membuat matrik jawaban responden dari kuesioner yang telah disebar

kepada 100 responden dimana untuk setiap jawaban ya diberi skor 1 dan

jawaban tidak diberi skor 0.

Tabel V.7

Matrik Jawaban Responden

No Alasan Konsumen Tidak Ya

1 Harga 8 92

2 Sistem Pembayaran 39 61

3 Diskon 25 75

4 Tempat Parkir 16 84

5 Keamanan Penitipan barang

Gambar

Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Responden
Tabel V.4
Tabel V.5 Hasil Perhitungan Koefisien Validitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

1) Memberi tugas kepada bawahan bila memang itu pekerjaan mereka. 2) Menegur bawahan bila mereka berbuat kesalahan. Namun perlu diingat, sampaikan dengan cara yang baik. Hal

[r]

Model dan prototype sistem penunjang keputusan untuk analisis perbaikan kinerja pabrik gula dapat dimanfaatkan oleh perusahaan (PTPN) maupun pemerintah. Strategi

Kesimpulan dari pengamatan ini adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Karanganyar telah melaksanakan pengembangan kompetensi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik

untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap kemampuan siswa menulis naskah drama oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar Masilam Tahun Pembelajaran 2011/2012 sebelum

Nama Penyedia Hasil Evaluasi Harga Keterangan..

Sedangkan apabila model pertumbuhannya eksponensial proyeksi penduduk dapat dilakukan menggunakan persamaan (2.3). d) Tentukan taksiran penduduk menggunakan model yang diperoleh dari

Sundjadja &amp; Inge Barlian (2004: 190) yang menjelaskan pengaruh investasi dalam aktiva tetap dan aktiva lancar terhadap tingkat profitabilitas, bahwa total