PEMBELIAN DI SUPER MARKET CARREFOUR
AMBARUKMO PLAZA YOGYAKARTA
Studi Pada Konsumen Di Super Market Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh: Irene Ngongo NIM : 062214038
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
i
Ambarukmo Plaza Yogyakarta SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh: Irene Ngongo NIM : 062214038
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu Dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka ia akan Meluruskan jalanmu (Ams 3 : 5-6)
Orang yang jujur di pimpin oleh ketulusannya,
Tetapi penghianat di rusak oleh kecurangannya(Ams 11:3)
v
Yesus ku yang sangat mencintaiku dan menjadi penuntun hidupku
Bunda Maria yang selalu setia mendampingiku
Papa dan mama ku yang kucintai yang selalu mendukung ku dalam
doanya
Kakak adikku , Jefry,Emy,Romanus ,Yossi
Dia yang selalu menemani hari-hari ku, terima kasih untuk kasih sayang mu
“Mr J”
P. Sil, P, Pole, P. Matius Selan, Om Martin dan semua Keluarga Besar
Kongregasi CSSr dan Frateran Bunda Hati Kudus (BHK) yang selalu mendoakan
ku.
Keluarga Besar Kambaniru, Wangga dan Sumba Barat yang telah memberi
semagat dan cintanya untuk ku
Teman-teman “Kost Alamanda” (K indri, K sius, K Very, Yesi, Cici, Ika, Ela,
Shanty,) yang telah memberikan keceriaan.
Untuk Sahabat ku Ulie, Cici, Layung, Wulan, Tina, Feli dan Alfredo, Avi, Melly,
George, Joko, Angkit, terima kasih untuk keceriaan dan kesetian untuk tetap
menjadi sahabatku
vi
Saya menyatakan dengan sesungguhnya yang saya tulis ini tidak memuat
karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar
pustaka, sebagaimana selayaknya karya ilmiah
Yogyakarta, Juni 2010
vii
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2010
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui karakteristik konsumen yang melakukan pembelian di Super Market Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta, (2) mengetahui apa saja alasan konsumen dalam melakukan pembelian di Super Market Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakakrta
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2010 di Super Market Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik kuesioner. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Super Market Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah accidental sampling .
Dengan menggunakan teknik sampling di atas didapatkan 100 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis presentase untuk mengetahui karakteristik konsumen dan analisis Cochran Q-test untuk mengetahui alasan konsumen melakukan pembelian.
Hasil penelitian ini menunjukkan konsumen didominasi oleh perempuan dengan rentang usia antara 21 sampai dengan 25 tahun yang merupakan pelajar/mahasiswa dengan uang saku berkisar antara Rp 500.000- Rp 1.000.000. Dari analisis Cochran Q-test terdapat empat alasan yang dipilih oleh konsumen sebagai faktor dalam melakukan pembelian di Super Market Carrefour Ambarukmo Plaza. Empat alasan tersebut adalah 1)harga yang terjangkau 2)tempat parkir yang luas 3)layout penempatan barang yang baik dan 4)kelengkapan barang.
viii
COSTUMERS’ REASONS IN MAKING PURCHASE AT THE CARREFOUR SUPERMARKET OF AMBARUKMO PLAZA
YOGYAKARTA
Irene Ngongo Sanata Dharma University
Yogyakarta 2010
This research was aimed at (1) knowing the characteristic of consumers purchase at the Carrefour Supermarket of Ambarukmo Plaza Yogyakarta, (2) knowing the consumers reasons in making purchase at the Carrefour Supermarket of Ambarukmo Plaza Yogyakarta.
This research was conducted on February to March 2010 at the Carrefour Supermarket of Ambarukmo Plaza Yogyakarta. The method of data collection used in this research was the questionnaire technique. The number of population of consumers taken in this research was the entire consumers of the Carrefour Supermarket of Ambarukmo Plaza Yogyakarta. The technique of sampling collection in this research was accidental sampling. By using this technique, 100 respondents were collected as the sample. The data was analyzed by using the percentage analysis to know the characteristics of consumers and the Cochran Q-test analysis to know the reasons of the consumers in doing the purchase.
ix
Nama : Irene Ngongo
Nomor Mahasiswa : 062214038
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan pada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Alasa-alasan konsumen melakukan pembelian di Super Market Carrefour
Ambarukmo Plaza Yogyakarta
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya
memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk pangkjalan data, dan mempublikasikannya di internet arau media lain
untuk kepentingan akademis yanpa meminta ijin dari saya maupun
memberikan loyalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya tulis dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 21 Juli 2010
Yang menyatakan
x
Puji syukur dan terima kasih peneliti haturkan kepada Bapa di Surga atas
segala berkat dan rahmatNya, sehingga penulisan skripsi dengan judul
“Alasan-alasan Konsumen Melakukan Pembelian di Super Market Carrefour
Ambarukmo Plaza Yogyakarta” dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Skripsi
ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu dan baik
berkat bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini peneliti ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1.Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., selaku Rektor
Universitas Sanata Dharma.
2.Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt.,Q.I.A., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
3.Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma.
4.Ibu Dr. Ike Janita Dewi, S.E., M.B.A., selaku dosen pembimbing
akademik yang telah mendampingi dan membimbing penulis selama
xi menyelesaikan skripsi ini.
6.Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto M. Si selaku dosen pembimbing II, yang
telah membimbing dengan penuh kesabaran, “fleksibel” serta memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7.Papa dan mama ku yang selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya,
doa, kasih sayang, dan bimbingan yang sangat berharga buatku.
8.Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu-persatu Tuhan memberkati kalian semua sampai
ahkir masa, amin.
Ahkirnya peneliti menyadari bahwa skripsi ini memiliki berbagai
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca. Semoga skripsi ini bisa semakin memuliakan kebesaran Nama Tuhan
serta bermanfaat bagi banyak pihak dan dapat menjadi bahan referensi bagi
rekan-rekan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, Juni 2010.
xii
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan Pembimbing ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Halaman Motto ... iv
Persembahan ... v
Pernyataan Keaslian Karya ... vi
Abstrak ... vii
Abstract ... viii
Lembar Persetujuan Publikasi ... ix
Kata Pengantar ... x
Daftar Isi ... xii
Daftar Tabel ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Batasan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 5
xiii
C. Konsep Pemasaran ... 9
D. Pengertian Jasa ... 11
E. Pengertian Perilaku Konsumen ... 13
F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 14
G. Tipe-Tipe Perilaku Konsumen ... 17
H. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen ... 18
I. Struktur Keputusan Pembelian ... 19
J. Alasan-Alasan Konsumen Melakukan Pembelian ... 20
K. Hipotesis ... 23
BAB III METODE PENELITIAN ... 25
A. Jenis Penelitian ... 25
B. Subjek dan Objek Penelitian ... 25
C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 25
D. Variabel Penelitian ... 26
E. Definisi Operasional Variabel ... 27
F. Populasi dan Sampel ... 28
G. Teknik Pengambilan Sampel ... 28
xiv
J. Teknik Pengujian Instrumen ... 30
K. Teknik Analisis Data ... 32
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 36
A. Latar Belakang PT Carrefour Indonesia ... 36
B. Nilai-nilai Carrefour ... 41
C. Produk Private Label Carrefour ... 43
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 45
A. Deskripsi Data ... 45
B. Analisis Data dan Pembahasan ... 48
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN ... 62
A. Kesimpulan ... 62
B. Saran ... 62
C. Keterbatasan Penelitian ... 64
DAFTAR PUSTAKA
xv
Tabel V.2 Karakteristik responden berdasarkan usia ... 46
Tabel V.3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ... 47
Tabel V.4 Karakteristik responden berdasarkan penghasilan ... 48
Tabel V.5 Hasil perhitungan koefisien validitas ... 49
Tabel V.6 Hasil uji reliabilitas ... 50
Tabel V.7 Martik jawaban responden ... 51
Tabel V.8 Test statistik 8 alasan konsumen ... 52
Tabel V.9 Test statistik 7 alasan konsumen ... 53
Tabel V.10 Test statistik 6 alasan konsumen ... 54
Tabel V.11 Test statistik 5 alasan konsumen ... 55
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia
usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen.
Berbagai pendekatan dilakukan untuk mendapatkan simpati masyarakat baik
melalui peningkatan sarana dan prasana berfasilitas teknologi tinggi maupun
pengembangan sumber daya manusia. Persaingan untuk memberikan yang
terbaik kepada konsumen telah menempatkan konsumen sebagai pengambil
keputusan. Semakin banyaknya usaha sejenis yang beroperasai dengan
berbagai produk/jasa yang ditawarkan, membuat masyarakat dapat
menentukan pilihan sesuai dengan kebutuhannya.
Saat ini semakin banyak masyarakat perkotaan yang bekerja di dunia
industri atau jasa maupun mahasiswa yang cenderung tidak memiliki banyak
waktu untuk melakukan tugas belanja harian. Berkunjung dan berbelanja ke
supermarket merupakan salah satu fenomena gaya hidup masyarakat saat ini
dikarenakan keterbatasan waktu yang mereka miliki. Fungsi supermarket bagi
masyarakat bukan lagi hanya sekedar tempat berbelanja melainkan juga
sebagai tempat untuk bersosialisasi, sarana rekreasi dan hiburan, pelepas stress
atau hanya untuk sekedar cuci mata (one stop shopping).
Banyaknya supermarket yang ada memberikan banyak pilihan bagi
konsumen, suatu supermarket harus mempunyai karakteristik atau ciri tertentu
yang berbeda dari pesaingnya yang dapat diunggulkan. Hal ini dapat
mendorong minat konsumen untuk berkunjung dan berbelanja di supermarket
mereka.
Persaingan dalam bisnis supermarket menjadi semakin kompetitif. Hal
ini membawa konsekwensi bagi pelaku bisnis untuk dapat menerapkan
strategi pemasaran yang tepat agar dapat mempertahankan atau bahkan
memperluas pangsa pasarnya. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk
mengetahui posisi persaingan suatu supermarket dibanding dengan pesaing
yang lain adalah dengan mengevaluasi posisi relatif suatu supermarket
diantara para pesaingnya berdasarkan persepsi konsumen. Dari hasil evaluasi
akan dapat diketahui kekuatan citra suatu supermarket. Citra yang baik dari
supermarket akan mempengaruhi pembelian suatu barang atau jasa di
supermarket yang bersangkutan.
Perilaku konsumen merupakan suatu tindakan nyata konsumen yang
dipengaruhi oleh faktor-faktor kejiwaan dan faktor luar lainnya yang
mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan barang/jasa yang
diinginkannya. Perilaku konsumen suatu produk dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain keyakinan konsumen terhadap produk yang
bersangkutan, keyakinan terhadap referen serta pengalaman masa lalu
konsumen.
Dewasa ini, keberhasilan pemasaran suatu perusahaan tidak hanya
bagaimana cara mempertahankan konsumen tersebut. Dalam pemasaran
dikenal bahwa konsumen melakukan keputusan pembelian, ada proses yang
dinamakan tingkah laku pasca pembelian yang didasarkan pada rasa puas dan
tidak puas.
Perilaku konsumen pasca pembelian sangat penting bagi perusahaan.
Perilaku konsumen dapat mempengaruhi ucapan-ucapan mereka kepada pihak
lain tentang produk perusahaan. Bagi semua perusahaan, baik yang menjual
produk maupun jasa, perilaku konsumen pasca pembelian, akan menentukan
minat konsumen untuk membeli produk/jasa perusahaan tersebut. Ada
kemungkinan konsumen tidak akan membeli produk/jasa perusahaan lagi
setelah merasakan ketidaksesuaian kualitas produk/jasa yang didapatkan
dengan keinginan atau apa yang digambarkan sebelumnya.
Konsumen yang telah memperoleh pengalaman dalam pembelian
produk, mengkonsumsi produk yang disukainya akan melakukan pembelian
berulang-ulang atau sebaliknya jika yang terjadi adalah ketidakpuasan di masa
yang lalu maka konsumen tidak akan pernah lagi melakukan pembelian. Sikap
yang positif menumbuhkan kepercayaan terhadap suatu produk untuk di
konsumsi pada waktu-waktu selanjutnya. Pilihan-pilihan konsumen terhadap
produk-produk tertentu dipengaruhi oleh lingkungan yang mengintarinya
ketika seorang konsumen melakukan pembelian suatu produk mungkin
didasari oleh pertimbangan dan alasan-alasan tertentu. Berdasarkan latar
Konsumen Melakukan Pembelian Di Super Market Carrefour
Ambarukmo Plaza Yogyakarta ”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana karakteristik konsumen yang membeli di Super Market
Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta?
2. Apa saja alasan konsumen dalam melakukan pembelian di Super Market
Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta?
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi batasan-batasan terhadap
permasalahan yang telah di kemukakan diatas sebagai berikut:
Pengujian hanya terbatas pada apa alasan konsumen melakukan pembelian di
Super Market Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta dan yang menjadi
responden adalah konsumen yang pernah melakukan pembelian di Super
Market Carrefour Ambarukmo Plaza
D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui karakteristik konsumen yang melakukan pembelian di Super
2. Mengetahui apa saja alasan konsumen dalam melakukan pembelian di
Super Market Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Memberikan wawasan bagi perusahaan untuk meningkatkan pangsa pasar.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan dan
sebagai bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini dimaksudkan untuk menerapkan teori-teori yang telah
dipelajari ke dalam praktek sehingga dapat menambah wawasan dan
pengetahuan.
F. Sistematika Penulisan
1. BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
2. BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah
3. BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang jenis penelitian, subyek dan obyek penelitian,
tempat dan waktu penelitian, variabel penelitian, jenis data, teknik
pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik pengujian instrumen, dan
teknik analisis data.
4. BAB IV : GAMBARAN UMUM DINAS PERHUBUNGAN
Bab ini berisikan tentang profil dan sejarah berdirinya Super Marker
Carrefour Indonesia dan Yogyakarta
5. BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan tentang hasil penelitian disertai dengan analisis data dan
pembahasan sesuai dengan tujuan penelitian.
6. BAB VI : KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
Bab ini berisikan kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan penelitian dan
saran bagi produsen sehubungan dengan permasalahan yang dibahas
penulis.
7
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu
dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, memasarkan, dan bertukar sesuatu dengan yang lain.
Selain itu pemasaran juga dapat dikatakan sebagai proses dimana
perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang
kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan
sebagai imbalannya (Kotler. 2001,6).
Proses pemasaran mencakup lima. Empat langkah yang pertama,
menciptakan nilai bagi pelanggan. Pertama, pemasar harus memahami pasar
dan kebutuhan serta keinginan pelanggan. Berikutnya, pemasar merancang
strategi pemasaran yang digerakkan pelanggan dengan tujuan mendapatkan,
mempertahankan dan menumbuhkan pelanggan sasaran. Dalam langkah
ketiga, pemasar membangun program-program yang benar-benar memberikan
nilai unggul. Seluruh langkah ini membentuk dasar bagi langkah keempat,
membangun hubungan pelanggan yang menguntungkan dan menciptakan
kepuasan pelanggan. Pada langkah terakhir, perusahaan mendapatkan hasil
B. Manajemen Pemasaran
Dalam pemasaran, perusahaan berusaha untuk memperoleh laba dari
kegiatan penjualan barang dan jasa yang diciptakan untuk memenuhi
keinginan konsumen. Agar target penjualan dapat tercapai, perusahaan harus
dapat memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat membantu
perusahaan dalam mencapai tujuan tersebut. Pemasar harus dapat mengetauhi
dengan baik semua tugas yang ada dengan melakukan perencanaan dan
pengawasan pemasaran.
Pada pokoknya, manajemen itu terdiri atas perancangan dan pelaksanaan
rencana-rencana. Secara umum manajemen itu mempunyai tiga tugas pokok,
yaitu:
1. Mempersiapkan rencana atau strategi umum bagi perusahaan
2. Melaksanakan rencana tersebut
3. Mengadakan evaluasi, menganalisa dan mengawasi rencana tersebut
dalam operasinya.
Adapun definisi manajemen pemasaran menurut Philip Kotler adalah
sebagai berikut:.
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan
konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi gagasan, barang dan jasa
untuk menghasilkan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran perorangan
C. Konsep Pemasaran
Falsafah konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap
keinginan dan kebutuhan pembeli/konsumen. Seluruh kegiatan dalam
perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk
memenuhi tujuan tersebut.
Konsep pemasaran menurut Kotler (2001:22) yaitu:
Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan
organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih
efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.
Pada dasarnya, perusahaan yang ingin mempraktekkan orientasi
konsumen ini harus:
a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan
dipenuhi. Perusahaan yang memproduksi mobil pada dasarnya
menghasilkan alat transport, sedangkan alat transport itu sendiri dapat
dibuat dalam berbagai macam model dan ukuran.
b. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualannya.
c. Menentukan produk dan program pemasarannya.
d. Mengadakan penelitian pada konsumen, untuk mengukur, menilai, dan
menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah laku mereka.
e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah
menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah, atau model
Konsep pemasaran mempunyai perspektif dari luar- kedalam. Konsep itu
dimulai dari pasar yang didefinisikan dengan baik, berfokus pada kebutuhan
pelanggan, mengkoordinasikan semua aktivitas yang akan mempengaruhi
pelanggan, dan menghasilkan laba dengan memuaskan pelanggan.
Dalam konsep pemasaran, ada tiga unsur yang mendasar
(Swastha,2002:18-21) yaitu :
1. Orientasi pada konsumen
Perusahaan yang ingin memenuhi kepuasan konsumen harus
memperhatikan langkah – langkah sebagai berikut:
a. Menentukan kebutuhan pokok (basic need) dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
b. Menentukan kelompok pembeli sebagai sasaran dalam penjualan.
c. Menentukan produk dan program sasarannya
d. Mengadakan penelitian terhadap konsumen untuk mengukur, menilai,
dan menafsirkan keinginan, sifat dan perilaku konsumen.
e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik apakah
menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang rendah atau
model yang menarik.
2. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan
Untuk memberikan kepuasan konsumen secara optimal, semua
elemen-elemen pemasaran yang ada harus dikoordinasikan dan
diintegrasikan. Di samping itu, juga harus dihindari adanya pertentangan
sehingga setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut
berkecimpung dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk memberikan
kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat direalisir.
3. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen
Tujuan menggunakan konsep pemasaran ini adalah untuk
memperbaiki hubungan konsumen karena hubungan yang lebih baik
sangat menguntungkan bagi perusahaan, dan dapat meningkatkan laba.
Salah satu tujuan semua perusahaan pada umumnya adalah
mengoptimalkan laba. Dengan laba ini, perusahaan dapat tumbuh dan
berkembang, dapat menggunakan kemampuan yang lebih besar, dapat
memberikan tingkat kepuasan yang lebih besar pada konsumen serta dapat
memperkuat kondisi perekonomian secara keseluruhan.
D. Pengertian Jasa
Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata “jasa”
(service) itu sendiri memiliki banyak arti, mulai dari pelayanan pribadi
(personal service) sampai jasa sebagai suatu produk.
Jadi pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang
hasilnya bukan berbentuk produk fisik atau kontruksi, yang umumnya
dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah
Tidak jauh berbeda dari definisi di atas, menurut Kotler, Jasa adalah
setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada
pihak yang lain, pada dasarnya tidak berwujud atau tidak mengakibatkan
kepemilikan apapun. Produksi jasa bisa berkaitan dengan produk fisik atau
sebaliknya.
Menurut Parasuraman dan kawan-kawan (dalam Fandy
Tjiptono,2000:70) ada 5 dimensi pokok yang menentukan kualitas jasa,
kelima dimensi tersebut adalah:
a. Tangibles (bukti langsung), yaitu bukti fisik dari jasa, meliputi fasilitas dan kondisi fisik sekitar, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi.
b. Reliability (dapat dipercaya), yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. Pelayanan yang
reliable merupakan harapan pelanggan dan berarti pelayanan tersebut diselesaikan tepat waktu dengan cara yang sama dan tanpa kesalahan.
c. Responsiveness (daya tanggap), yaitu keinginan dan kesediaan para staf/ pegawai untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan
dengan tanggap.
d. Assurance (jaminan), merupakan jaminan yang diberikan perusahaan untuk konsumennya mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan
sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau
e. Empathy (empati), yaitu kemampuan untuk peduli dan peka, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian
pribadi dan memahami kebutuhan para pelanggan.
E. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku Konsumen adalah Perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam
pencarian akan pembelian, penggunaan, pengevaluasian, dan penggantian
produk dan jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan konsumen.
Perilaku konsumen difokuskan pada bagaimana seseorang membuat keputusan
untuk menggunakan sumber-sumber yang tersedia (waktu, uang, dan usaha)
dalam mengkonsumsi barang-barang yang berhubungan (Schiffman, Kanuk.
2004,8).
Menurut Swastha dan Handoko (1997:10) perilaku konsumen adalah
kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan
dan menggunakan barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan
keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
Sedangkan menurut Amirullah ( 2002 : 3), perilaku konsumen
didefinisikan sebagai sejumlah tindakan-tindakan nyata individu (konsumen)
Dengan mempelajari perilaku konsumen, perusahaan akan mengetahui
kesempatan baru yang berasal dari belum terpenuhinya kebutuhan dan
kemudian mengidentifikasinya untuk mengadakan segmentasi pasar.
F. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor-faktor internal yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu:
a. Motivasi
Motivasi dapat digambarkan sebagai suatu kekuatan yang mana individu
didorong untuk melakukan suatu tindakan
b. Persepsi
Persepsi dapat diartikan sebagai proses dimana individu memilih,
mengelola, dan menginterprestasikan stimulus kedalam bentuk arti dan
gambar.
c. Pembelajaran
Dalam proses pemecahan masalah pengambilan keputusan, konsumen
dapat menggunakan proses belajar melalui berfikir dan wawasan, dimana
berfikir disini meliputi manipulasi mental terhadap simbol-simbol yang
tersaji dalam dunia nyata dan dalam bentuk kombinasi arti.
d. Kepribadian
Didalam perilaku konsumen, kepribadian didefinisikan sebagai respons
yang konsisten terhadap stimulus lingkungan. Dalam definisi lain, Kotler
seseorang yang menyebabkan tanggapan relatif konsisten dan tetap
terhadap lingkungan.
e. Sikap
Sikap sebagai suatu konsep yang cukup sederhana, yaitu jumlah pengaruh
yang dimiliki seseorang atas atau untuk menantang suatu objek.
Faktor – faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku konsumen:
a. Kebudayaan
Kebudayaan adalah suatu kesatuan dari pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kebisaan yang diperoleh
manusia sebagai anggota masyarakat. Masing-masing budaya terdiri dan
sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan
sosialisasi khusus bagi anggota-anggotanya. Sub-budaya terdiri dari
kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis.
Menurut Mowen (dikutip dalam Sutisna, 2000: 223) budaya adalah
seperangkat pola perilaku yang secara sosial dialirkan secara simbolis
melalui bahasa dan cara-cara lain pada anggota dan masyarakat tertentu.
Dan definisi tersebut menunjukkan bahwa perilaku manusia ternyata
sangat ditentukan oleh kebudayaan yang melingkupinya. Namun,
pengaruh budaya tersebut akan selalu berubah setiap waktu sesuai
dengan perkembangan jaman dari masyarakat tersebut. Perilaku
konsumen yang ditentukan oleh kebudayaan ini tercermin dari cara
hidup, kebiasaan dan tradisi dalam permintaan terlebih pada harga jual,
b. Kelompok sosial dan kelompok referensi
Kelompok-kelompok sosial adalah kekuatan sosial yang menjadi
tempat individu - individu berinteraksi satu sama lain, karena adanya
hubungan diantara mereka (Swastha dan Handoko, 2000:66).
Kelompok sosial terbentuk dari keinginan manusia yang selalu beriteraksi
dan membentuk kelompok dengan manusia lainnya.
c. Kelas sosial
Kelas sosial adalah suatu pembagian dalam masyarakat yang relatif
homogen yang tersusun secara hierarki dimana anggotanya mempunyai
minat dan perilaku yang sama.
Setiap kelas sosial mempunyai karakteristik tersendiri, oleh karena
itu mempunyai cara hidup yang tertentu pula. Kelas sosial menunjukkan
adanya kelompok-kelompok yang secara umum mempunyai perbedaan
dalam hal gaya hidup dan kecenderungan konsumsi. Kelas sosial ini bisa
ditunjukkan oleh perbedaan gaya hidup yang terjadi pada populasi
penduduk, karena setiap penduduk mempunyai gaya hidup yang
berbeda-beda. Adanya lapisan-lapisan sosial dalam masyarakat dapat terjadi
dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat itu, tetapi ada
pula yang dengan sengaja disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama.
d. Keluarga
Keluarga merupakan kelompok kecil dalam kehidupan sosial
memegang peranan penting dalam membentuk perilaku konsumen. Oleh
karena itu, manajer pemasaran perlu mengetahui hal sebenarnya, yaitu :
− Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli produk
− Siapa yang membuat keputusan untuk membeli produk
− Siapa yang melakukan pembelian produk
− Siapa pembeli produk
Keempat hal tersebut dapat dilakukan oleh orang yang berbeda, atau
dapat pula dilakukan oleh satu atau beberapa orang. Suatu saat seorang
anggota keluarga dapat berfungsi sebagai pengambil keputusan, tetapi
pada saat yang berlainan ia dapat berbuat sebagai pembelinya.
G. Tipe-tipe Perilaku Pembeli
Pembuatan keputusan yang dilakukan konsumen berbeda-beda dengan
tipe keputuan pembeli. Assael membedakan perilaku membeli konsumen
berdasarkan derajat perbedaan di antara beberapa merek (Kotler, 2008;177)
Perilaku pembeli yang kompleks
Hal ini terjadi jika mereka semakin terlibat dalam kegiatan membeli
dan menyadari perbedaan penting diantara beberapa merek produk yang
ada dan biasanya produk yang akan dibeli itu mahal, dan amat berkesan.
Perilaku membeli yang mengurangi ketidakcocokan
Ketika konsumen terlibat dalam pembelian produk yang mahal, juga
pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidakcocokan ketika
mengetahui kelemahan tertentu dari merek produk yang mereka beli atau
mendengar hal-hal yang bagus mengenai merek yang tidak mereka beli.
Untuk itu pemasar harus memberikan bukti dan dukungan untuk
membantu konsumen merasa senang mengenai pilihan mereknya.
Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan
Perilaku membeli berdasarkan kebiasaan terjadi di bawah kondisi
keterlibatan konsumen yang rendah dan perbedaan yang besar. Bila
konsumen membeli merek yang sama, biasanya lebih merupakan
kebiasaan ketimbang loyalitas yang tinggi terhadap merek. Para konsumen
tidak membentuk sikap terhadap sebuah merek tetapi memilihnya karena
merek tersebut sudah biasa dikenalnya.
Perilaku pembeli yang mencari keragaman
Keterlibatan konsumen rendah tetapi perbedaan merek dianggap
berarti. Konsumen seringkali mengganti merek dalam mengkonsumsi
produk. Pergantian merek terjadi semata-mata untuk memperoleh
keragaman, bukan karena ketidakpastian
H. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Menurut Kotler dan Armstrong (2001: 222), proses keputusan pembelian
1. Tahap pengenalan kebutuhan
Tahap proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen
mengenali suatu masalah atau kebutuhan.
2. Tahap pencarian informasi
Tahap proses pengambilan keputusan dimana konsumen telah tertarik
untuk mencari lebih lanjut informasi. Dalam tahap ini, konsumen hanya
mungkin meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari informasi.
3. Tahap evaluasi berbagai alternatif
Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen
menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek-merek alternative
dalam satu susunan pilihan.
4. Tahap keputusan pembelian
Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen
benar-benar membeli produk.
5. Tahap Perilaku Pasca Pembelian
Dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen
mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli.
I. Struktur Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian yang diambil oleh pembeli merupakan
mempunyai struktur sebanyak enam komponen, antara lain (Swastha dan
Handoko, 1997: 102-103):
a. Keputusan tentang jenis produk
b. Keputusan tentang bentuk produk
c. Keputusan tentang merek produk
d. Keputusan tentang penjualnya
e. Keputusan tentang jumlah produk
f. Keputusan tentang waktu pembelian
J. Alasan Konsumen Melakukan Pembelian
Alasan adalah sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan
kegiatan. Alasan membeli produk sangat membantu konsumen untuk
mengambil keputusan akan membeli produk tersebut atau tidak
(Rangkuti,2002:44).
Alasan-alasan konsumen dalam melakukan pembelian antara lain adalah:
a. Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas barang dan jasa
atau jumlah nilai yang ditukarkan oleh konsumen dalam rangka
mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan barang atau jasa
b. Promosi
Promosi mencakup berbagai teknik yang digunakan untuk
berkomunikasi dengan para calon konsumen dan calon potensial
konsumen. Menurut Angipora (2002 : 28) promosi merupakan berbagai
kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan tujuan utama untuk
menginformasikan, membujuk, mempengaruhi dan mengingatkan
konsumen agar membeli produk yang dihasilkan. Pada perusahaan jasa,
promosi perlu dilakukan guna memberikan informasi pada masyarakat
luas mengenai produk kelebihannya. Adapun teknik promosi yang
dilakukan oleh perusahaan jasa dapat melalui media massa cetak
maupun elektronik, publikasi, brosur pameran dan lain-lain. Sedangkan
kegiatan promosi dapat dilakukan dengan cara periklanan, personal
selling,promosi penjualan dan publisitas. Komponen dari promosi antara lain, yaitu:
a. Publikasi di radio-radio
b. Tarif Promosi
c. Kenyamanan
Kenyamanan adalah sesuatu yang kita ciptakan sendiri, atas sesuatu
kejadian yang kita alami, atas sesuatu hal yang kita pikirkan, dan atas
semua masalah yang kita temui.
d. Lokasi
Lokasi fasilitas berpengaruh secara nyata terhadap pilihan konsumen.
kendaraan umum untuk memberikan kemudahan serta letaknya yang
strategis. Menurut Kotler & Armstrong (1999:353) lokasi merupakan
tempat pemasaran yang melibatkan aktivitas untuk menciptakan,
memelihara atau mengubah sikap dan perilaku terhadap tempat tertentu.
Menurut Tjiptono (2004 : 42) pemilihan tempat atau lokasi
memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor
berikut:
1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi umum.
2. Visibilitas, misalnya lokasi yang mudah dilihat dengan jelas dari tepi jalan.
3. Lalu lintas (traffic), dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
a. Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang
besar terjadinya impulse buying.
b. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi
hambatan, misalnya pelayanan kepolisian, pemadam kebakaran,
atau ambulans.
4. Tempat parkir yang luas dan aman
5. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang begitu luas untuk perluasa
usaha dikemudian hari.
6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang
7. Persaingan, yaitu lokasi pesaing. Misalnya dalam menentukan lokasi
warnet (warung internet), perlu pertimbangan apakah dijalan atau
daerah yang sama banyak pula terdapat warnetl lainnya.
8. Peraturan pemerintah, misalnya ketentuan yang melarang adanya
warung kaki lima di sepanjang jalan umum
e. Kelompok Acuan
Menurut Kotler dan Armstrong (2003: 205) kelompok acuan
berfungsi sebagai titik pembanding atau acuan secara langsung maupun
tidak langsung dalam pembentukan sikap dan perilaku seseorang.
Seseorang sering kali dipengaruhi kelompok acuan meskipun dia bukan
bagian dari kelompok tersebut. Pemasar berusaha mengidentifikasi
kelompok acuan calon konsumen mereka. kelompok acuan memberikan
ilham pada seseorang mengenai perilaku dan gaya hidup baru,
mempengaruhi sikap dan konsep diri konsumen, dan menciptakan
tekanan yang harus ditaati yang mungkin mempengaruhi pilihan
seseorang akan produk dan merek. Arti penting pengaruh kelompok
berbeda-beda diantara produk dan merek. Pengaruh cenderung sangat
kuat jika produk tersebut dilihat oleh orang lain yang dihormati oleh
konsumen.
K. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah,
data empiris yang terkumpul. Berdasarkan pokok permasalahan yang ada
dalam penelitian maka penulis mengajukan hipotesis yang merupakan
anggapan sementara sebagai pedoman mempermudah jalannya penelitian.
Adapun hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :
Dari rumusan masalah, rumusan masalah pertama tidak dihipotesiskan
karena hanya untuk mengetahui karakteristik konsumen. Sedangkan hipotesis
masalah kedua adalah harga barang, diskon, layout penempatan barang, sistem
pembayaran, sistem keamanan, kenyamanan, kelengkapan barang, tempat
parkir menjadi alasan konsumen melakukan pembelian di Super Market
25
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah induktif atau penarikan
kesimpulan. Jenis penelitian dilakukan dengan cara penarikan kesimpulan
berdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan
karakteristik atau ciri dari suatu populasi.
B. Subjek dan Objek Penelitian
a. Subjek
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah para responden yang
merupakan konsumen di super market Carrefour Ambarukmo Plaza
Yogyakarta.
b. Objek
Objek penelitian ini adalah alasan-alasan konsumen dalam melakukan
pembelian di super market Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
Tempat penelitian akan dilakukan di super market Carrefour Ambarukmo
Plaza Yogyakarta
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen atau bebas adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala
atau unsur lain.
Variabel independen atau bebas dalam penelitian ini adalah Alasan-alasan konsumen dalam melakukan pembelian
Variabel Dependen atau terikat adalah sejumlah gejala atau unsur yang ada atau muncul dipengaruhi oleh adanya variabel bebas.
Variabel dependen atau terikat adalah keputusan pembelian. 2. Definisi dan indikator variabel
a. Alasan-alasan
Alasan adalah sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan
kegiatan.
Indikator variabel dari alasan adalah
1. Harga barang yang terjangkau
2. Adanya diskon
3. Layout barang yang baik
4. Sistem pembayaran yang bervariasi
5. Sistem keamanan dalam penitipan barang
6. Kenyamanan dalam berbelanja
7. Kelengkapan barang
b. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan
keputusan membeli dimana konsumen melakukan pembelian produk
yang diinginkan.
Indikator variabel dari keputusan pembelian adalah
Keputusan beli atau tidak
3. Pengukuran Variabel
1. Alasan-alasan
Pengukuran variabel dari alasan-alasan adalah respon konsumen
berupa jawaban ”Ya” dan ”Tidak”
2. Keputusan Pembelian
Pengukuran variabel dari keputusan pembelian adalah jumlah jawaban
”Ya” dan ”Tidak”
E. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Alasan-alasan
Alasan adalah sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan kegiatan
membeli yang didasarkan pada Harga barang, Diskon, Layout barang,
Sistem pembayaran, Sistem Keamanan, Kenyamanan, Kelengkapan
barang, Tempat parkir yang akan diberi respon oleh konsumen dengan
2. Variabel Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan
membeli dimana konsumen melakukan pembelian produk yang diinginkan
dengan keputusan beli atau tidak beli.
F. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono,2007:61). Populasi penelitian ini adalah seluruh konsumen
Super Market Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi ( Sugiyono, 2007:62). Sampel dari penelitian ini adalah sebagian
konsumen Super Market Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta
G. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah Accidental
Sampling. Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti
yang mau dan dapat digunakan sebagai sampel,bila dipandang orang yang
H. Sumber Data
Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah data primer.
Data primer yaitu data yang didapat dari sumber pertama misalnya dari
individu/perorangan seperti hasil wawancara, pengisian kuesioner, atau bukti
transaksi (Umar, 2003 : 67). Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian
adalah peneliti akan langsung diambil dari objek penelitian dengan cara
memberikan kuesioner pada para responden.
I. Teknik Pengumpulan Data
1. Angket atau Kuesioner
Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara tertulis kepada subyek
penelitian dengan maksud untuk memperoleh data tentang alasan-alasan
yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian di
Super Market Carrfour Ambarukmo Plaza Yogakarta. Dalam penyusunan
kuesioner penulis menggunakan skala Guttman. Skala ini terdiri dari dua
kategori jawaban yaitu Ya dan Tidak. Bobot nilai yang diberikan untuk
setiap jawaban pernyataan:
Jawaban Ya mendapat nilai 1
Jawaban Tidak mendapat nilai 0.
2. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari, mendalami, dan
jurnal, majalah, koran, atau karya tulis lainnya yang relevan dengan topik,
fokus atau variabel penelitian.
J. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas merupakan alat untuk menguji apakah tiap-tiap butir
benar-benar telah mengungkapkan faktor atau indikator yang ingin
diselidiki. Semakin tinggi validitas suatu alat ukur, semakin tepat alat ukur tersebut mengenai sasaran. Pengujian validitas memakai teknik korelasi
product moment dari Karl Pearson
Rumus Product Moment :
rxy
(
)(
)
(
)
{
∑
∑
−∑
∑
}
{
∑
∑
−(
∑
)
}
−2 2
2
2 Xi n Yi Yi
Xi n
Yi Xi XiYi
n
ket:
rxy : koefisien korelasi X dan Y
n : jumlah obyek yang diuji coba
∑
XiYi : product di XY
∑
Xi : jumlah nilai XSelanjutnya harga rxy dibandingkan dengan r tabel. Jika harga rxy
diperoleh dari perhitungan lebih tinggi dari r tabel dengan taraf signifikan
5%, maka butir pertanyaan yang dimaksud adalah valid. Tetapi jika hasil perhitungannya di bawah r tabel, maka butir pertanyaan yang dimaksud
adalah tidak valid. Butir pertanyaan yang tidak valid digunakan dalam
penelitiannya selanjutnya dianggap gugur.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat
pengukur di dalam mengukur gejala yang sama (Umar, 2003: 86). Teknik
yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas tersebut adalah teknik
Cronbach’s alpha yaitu dengan menggunakan koefisien alpha (
α
). Rumusini dapat ditulis sebagai berikut:
⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ −Σ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ −
= 22
11 1 1 t b k k r σ σ di mana 11
r = reliabilitas instrumen
k = banyak butir pertanyaan
2 t
σ = varian total
2 b σ
Dengan taraf signifikan (
α
)= 0,05, apabilar
hitung ≥r
tabel maka kuesionersebagai alat ukur dikatakan valid atau sahih.
Tujuan dari pengujian reliabilitas ini adalah untuk menguji apakah
kuesioner yang dibagikan kepada responden benar-benar dapat diandalkan
sebagai alat pengukur, atau jika diberikan secara berulang akan didapatkan
hasil yang konsisten. Pengujian ini hanya dilakukan pada butir-butir
pertanyaan yang sudah diuji validitasnya dan telah dinyatakan sebagai
butir yang valid. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan
komputer program SPSS 15.
K. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang umum digunakan, yaitu statistik deskriptif dan
statistik inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan kondisi variabel penelitian, antara lain dengan cara melihat skor minimum,
skor maksimum, jangkauan (range), mean, median, modus, standar deviasi
dan variansnya yang dilengkapi dengan tabel frekuensi berikut histogramnya.
Statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis dan membangun generalisasi penelitian. Formula dan rumus statistik disesuaikan dengan jenis
penelitiannya : asosiatif atau komparatif.
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan datanya akan menggunakan
1. Analisis Persentase
Metode analisis ini digunakan untuk menganalisis data karakteristik
responden yang diperoleh, yaitu berdasarkan jenis kelamin,usia, pekerjaan,
tujuan, uang saku atau pendapatan. Metode yang digunakan adalah dengan
mempersentasekan jawaban responden atas pertanyaan yang diajukan pada
kuesioner Bagian I, yaitu mengenai data pribadi konsumen (Dajan, 2000:
34).
Rumus perhitungan analisis persentase adalah sebagai berikut:
N Nx p =
Keterangan :
P : Hasil persentase
Nx : Jumlah sampel
N : Jumlah total
2. Analisis Cochran Q – Test
Uji Cochran (disebut uji Q) merupakan perluasan dari uji McNemar. Uji cochran berlaku untuk k sampel berpasangan ( k > 2) dengan data yang
berskala nominal atau berskala ordinal yang hanya terbagi dua (dikotomi).
Apabila McNemar digunakan untuk 2 sampel berpasangan maka uji
Uji ini diperkenalkan pertama kali oleh William G. Cochran pada
tahun 1950. Uji Cochran tersebut memberikan metode untuk menguji
apakah k himpunan frekuensi atau proporsi berpasangan saling berbeda
secara signifikan. Perpasangan dapat didasarkan atas ciri-ciri yang relevan
dalam subjek-subjek yang berlainan, atau berdasarkan kenyataan bahwa
subjek-subjek yang sama dipakai di bawah kondisi-kondisi yang berbeda
(Djarwanto,2009:69). Analisis data ini digunakan untuk mengetahui
alasan-alasan konsumen dalam melakukan pembelian di Super Market
Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta.
Adapun untuk pengujian hipotesis, penulis menggunakan Uji
Cohran. Langkah-langkah uji Cohran adalah sebagai berikut :
Hitung statistik Q dengan rumus :
Q=
[
]
∑
∑
−∑
∑
− − i R Ri k Cj j C k k 2 2 2 ) ( ) ( ) 1 (di mana:
K = banyaknya baris
Cj = jumlah keseluruhan “sukses” dalam kolom ke -j
Ri =Total respon pada i pengamatan ( baris )
Dengan data yang ada, selanjutnya dilakukan perhitungan statistik
Dari alasan- alasan yang ada diuji dengan menggunakan Cochran
Q-Test secara bertahap. Langkah awal dengan menguji semua variable X
yang ada. Apabila hasil menolak Ho maka langkah selanjutnya adalah
menghilangkan Cj dengan jumlah terkecil, kemudian variable tersebut
diuji kembali. Langkah ini diulang kembali apabila hasil masih menolak
Ho. Langkah tersebut harus terus dilakukan hingga hasil perhitungan
menerima Ho dan dapat disimpulkan diantara X1- X8 menunjukan bahwa
alasan konsumen melakukan pembelian di Super Market Carrefour
36
A. Latar Belakang PT Carrefour Indonesia
Carrefour (Euronext: CA) ialah sebuah kelompok supermarket
internasional, berkantor pusat di Perancis. Carrefour adalah kelompok ritel
kedua terbesar setelah Wal-Mart. Gerai Carrefour pertama dibuka pada 3 Juni,
1957, di Annecy di dekat sebuah persimpangan (carrefour, dalam Bahasa Perancis). Kelompok ini didirikan oleh Marcel Fournier dan Louis Deforey.
Hingga kini, gerai pertama ini adalah gerai Carrefour terkecil di dunia.
Kelompok Carrefour memperkenalkan konsep hipermarket untuk
pertama kalinya, sebuah supermarket besar yang mengombinasikan
department store ("toko serba ada"). Mereka membuka hipermarket
pertamanya pada 1962 di Sainte-Geneviève-des-Bois, dekat Paris, Perancis.
Carrefour di Indonesia
Carrefour Indonesia memulai sejarahnya di Indonesia pada bulan
Oktober 1998 dengan membuka unit pertama di Cempaka Putih. Pada saat
yang sama, Continent, juga sebuah paserba dari Perancis, membuka unit
pertamanya di Pasar Festival. Pada penghujung 1999, Carrefour dan Promodes
semua usahanya di seluruh dunia. Penggabungan ini membentuk suatu grup
usaha ritel terbesar kedua di dunia dengan memakai nama Carrefour.
Dengan terbentuknya Carrefour baru ini, maka segala sumber daya
yang dimiliki kedua group tadi menjadi difokuskan untuk lebih memenuhi dan
memuaskan kebutuhan pelanggan kami. Penggabungan ini memungkinkan
kami untuk meningkatkan kinerja paserba - paserba kami, mendapat manfaat
dari keahlian karyawan - karyawan kami di Indonesia dan di dunia, dan
mengantisipasi terjadinya evolusi ritel dalam skala nasional dan global.
Fokus terhadap konsumen ini kami terjemahkan dalam 3 pilar utama
kami, yang diyakini akan dapat membuat Carrefour menjadi pilihan tempat
belanja bagi para konsumen Indonesia. Ketiga pilar utama tersebut adalah
sebagai berikut :
• Harga yang bersaing
• Pilihan yang lengkap
• Pelayanan yang memuaskan
Di bulan Januari 2008 PT.Carrefour Indonesia berhasil menyelesaikan
proses akuisisi terhadap PT. Alfa Retailindo Tbk. Saat ini, Carrefour
Indonesia memiliki lebih dari 60 (enam puluh) gerai yang tersebar di Jakarta,
Bandung, Surabaya, Denpasar, Yogyakarta, Semarang, Medan, Palembang
dan Makasar yang didukung lebih dari 11,000 (sebelas ribu) karyawan
Konsep paserba merupakan konsep perdagangan eceran yang
diciptakan oleh Carrefour yang dirancang untuk memuaskan para konsumen.
Di Indonesia, terutama di Jakarta, Carrefour, dengan cepat, menjadi suatu
alternatif belanja pilihan bagi seluruh keluarga. Ditambah dengan adanya
fasilitas - fasilitas pelengkap seperti snack corner, food court, parkir gratis di
paserba - paserba tertentu, bahkan dengan adanya garansi harga dan garansi
kualitas, maka paserba Carrefour benar - benar merupakan tempat belanja
keluarga.
Carrefour adalah pilihan belanja masa kini dan masa depan bagi konsumen di
Indonesia dan di dunia.
Gerai yang ada di Indonesia antara lain :
Di Jakarta
Pertama kali di Cempaka Putih lalu disusul di seberangnya Cempaka Mas.
Carrefour yang paling baru dibuka berada di Jalan Ahmad Yani No. 8
Bekasi Selatan yang telah di buka tanggal 18 April 2008. Di Jakarta
terdapat 18 lokasi yaitu :
• Carrefour Mall of Indonesia (MOI) Kelapa Gading
• Carrefour Taman Mini Square
• Carrefour Kramat Jati
• Carrefour Cempaka Mas
• Carrefour Cempaka Putih
• Carrefour Depok
• Carrefour Mangga Dua
• Carrefour Ambasador
• Carrefour Podomoro City
• Carrefour Duta Merlin
• Carrefour Ratu Plaza
• Carrefour Lebak Bulus
• Carrefour Permata Hijau
• Carrefour Maga Mall Pluit
• Carrefour Taman Palem
• Carrefour Puri Indah
• Carrefour Cakung (dibuka pada tanggal 17 Desember 2007)
• Carrefour Buaran (dibuka pada tanggal 2 Februari 2008)
• Carrefour Blok M Square
• Carrefour Bekasi Square
• Carrefour Emporium Pluit Mall Banten
Di Tanggerang terdapat 4 lokasi yaitu:
• Carrefour Cikokol
• Carrefour BSD
• Carrefour Ciledug
• Carrefour Daan Mogot (dibuka pada tanggal 15 Februari 2008)
• Carrefour Bintaro
Di Serang terdapat 1 lokasi:
• Carrefour Ciceri (dibuka pada tanggal 30 September 2009)
Di Bandung terdapat 4 lokasi:
• Carrefour Mollis (1999)
• Carrefour Sukajadi (2006)
• Carrefour Kiara Condong (2007)
• Carrefour Braga (2007)
Di Semarang terdapat 1 lokasi:
• Carrefour DP Mall (2007)
Di Yogyakarta terdapat 2 lokasi :
• Carrefour Ambarukmo Plaza (2006)
• Carrefour Maguwoharjo (2008)
Di Surabaya Terdapat 4 lokasi :
• Carrefoour Golden City (Bundaran Tol Satelit) (2000)
• Carrefour Krangga – Bubutan (2006)
• Carrefour ITC Mega Grosir (2006)
• Carrefour Kalimas (2007)
• Carrefour Rungkut (2008)
Di Medan terdapat 1 lokasi :
• Carrefour Plaza Medan Fair (2003)
Di Palembang terdapat 1 lokasi
Di Bengkulu terdapat 1 lokasi :
• TVRI Bengkulu (1999)
Di Makasar terdapat 1 lokasi :
• Carrefour Panakukang Square (2005)
Di Bekasi terdapat 3 lokasi :
• Carrefour Blue Mall (2006)
• Carrefour Cikarang (2007)
• Carrefour Bekasi Square (dibuka pada tanggal 18 April 2008)
Di Bogor terdapat 1 lokasi :
• Carrefour Cibinong (2007)
Di Bali terdapat 1 lokasi :
• Carrefour Denpasar (2007)
Maluku terdapat 1 lokasi :
• TVRI Maluku dan Maluku Utara (1998)
B.
Nilai – Nilai Carrefour
Carrefour berbagi mimpi: untuk membuat Carrefour menjadi bisnis
yang diakui dan dicintai untuk membantu pelanggan dan konsumen
menikmati kualitas hidup yang lebih baik setiap hari harinya.
Untuk mencapai mimpi ini, Carrefour memiliki nilai-nilai yang telah di
tanam untuk mencapai mimpi tersebut. Nilai-nilai ini adalah Memiliki
Komitmen, Peduli dan Positif. Ketiga nilai ini membawa Carrefour lebih
Carrefour. Carrefour mencari dan menemukan solusi terbaik bagi pelanggan
dan konsumen setiap hari.
1. Komitmen
Carrefour Berkomitmen. Committed profesional dan berkomitmen
anggota masyarakat. Carrefour berusaha untuk melampaui harapan semua
orang dengan memberikan nilai yang lebih baik dan menemukan solusi
baru untuk kualitas hidup yang lebih baik.
2. Kepedulian
Carrefour Peduli. Kepedulian terhadap pelanggan dan konsumen.
Carrefour menerima dengan kebutuhan mereka, setiap hari. Carrefour
menyambut pelanggan dan konsumen ke toko dan memenuhi kebutuhan
mereka dengan kebaikan, kehangatan dan perhatian terhadap detail.
3. Positif
Carrefour Positif. Carrefour menghadapi setiap tantangan dengan
energi, antusiasme, dan dengan ide-ide segar. Carrefour membantu
mencerahkan kehidupan pelanggan dan konsumennya . Bagi mereka, bagi
karyawan kami, bagi bumi ini, kami menginginkan yang terbaik, baik hari
ini dan besok.
C. Produk Private Label Carrefour
Private Label dihadirkan untuk menambah pilihan belanja bagi
konsumen. Private Label Carrefour telah melalui serangkaian proses yang
ketat sebelum ada ditangan Anda. Carrefour melakukan seleksi kepada calon
juga melakukan pemeriksaan berkala yang melibatkan analis independen demi
menjaga kualiatas produk agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
oleh carrefour ditiap rangkaian produknya. Produsen yang sebagian besar
UKM, juga diuntungkan karena tidak perlu mengembangkan merek yang
memakan waktu lama dan biaya yang besar. Dengan private label produk
langsung dikenal dan dipercaya masyarakat. Carrefour senantiasa memberikan
pengetahuannya sehingga pemasok tersebut mampu membuat produk
berstandar international untuk dipasok di gerai Carrefour lain di dunia.
1. Produk Carrefour
Produk Carrefour menjawab kebutuhan Anda akan produk
berkualitas dengan harga yang lebih kompetitif. Carrefour senantiasa
menjaga kualitas "Produk Carrefour" setara dengan produk-produk
unggulan lainnya namun dengan harga lebih murah dibanding
produk-produk unggulan tersebut, dengan demikian "Produk Carrefour" memiliki
konsumen yang paling luas. Rangkaian "Produk Carrefour" Kami meliputi
produk kebutuhan sehari-hari, perlengkapan rumah tangga, produk-produk
segar dan produk-produk elektronik.
2. Paling Murah
Paling Murah hadir sebagai pilihan paling ekonomis untuk
memenuhi kebutuhan Anda. Rangkaian produk paling murah Carrefour
meliputi berbagai produk kebutuhan sehari-hari, perlengkapan rumah
tangga, produk-produk segar dan produk tekstil. Datanglah ke Carrefour
3. Bluesky
Bluesky hadir sebagai pilihan paling hemat untuk memenuhi
kebutuhan Anda akan produk-produk elektronik. bluesky pilihan tepat
bagi Anda!
4. Harmonie
Harmonie untuk menjawab kebutuhan Anda akan produk tekstil
berkualitas dengan harga lebih kompetitif, Carrefour menghadirkan
Harmonie. Rangkaian produk Harmonie kami meliputi berbagai produk
busana berbagai usia, sepatu, tas dan lain sebagainya. Harmonie pilihan
45
DESKRIPSI DATA,ANALISIS DATA
DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang berisi daftar
pertanyaan mengenai karakteristik responden dan pernyataan mengenai
alasan-alasan konsumen dalam melakukan pembelian di Super Market Carrefour
Ambarukmo Plaza. Alat analisis yang digunakan yaitu: analisis persentase, untuk
mengetahui karakteristik responden dan analisis kuantitatif dengan menggunakan
Cochran Q-Test.
Dengan menggunakan kuesioner yang telah disebarkan, maka peneliti
memperoleh data mengenai karakteristik yang meliputi jenis kelamin, usia
responden, pekerjaan dan penghasilan. Untuk Mengetahui frekuensi hasil dari
karakteristik responden digunakan analisis persentase.
A. DESKRIPSI DATA
1. Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, responden dalam penelitian ini dibedakan
menjadi pria dan wanita. Hasil analisis data berdasarkan jenis kelamin
Tabel V.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Pria 36 36%
Wanita 64 64%
Total 100 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan Tabel V.1 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden berjenis kelamin wanita yaitu sebanyak 64 orang atau sebesar
64% dan sisanya sebanyak 36 orang atau sebesar 36% adalah pria karena
peneliti menemukan lebih banyak konsumen wanita yang berbelanja di
Super Market Carrefour.
2. Usia Responden
Dalam penelitian ini, umur responden dikelompokkan menjadi empat
kelompok umur, seperti yang tercantum pada tabel V.2 berikut ini:
Tabel V.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase
15 – 20 tahun 11 11%
21 – 25 tahun 47 47%
26 – 30 tahun 25 25%
Diatas 31 tahun 17 17%
Total 100 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan Tabel V.2 di atas dapat dilihat bahwa responden
kelompok umur 15 – 20 tahun, yaitu 11 (11%), 21 – 25 tahun, yaitu 47
(47%) responden, yang disusul oleh kelompok umur 26 – 30 tahun, yaitu
tabel dapat di simpulkan bahwa usia responden di dominasi oleh kelompok
umur 21 – 25 tahun, yaitu 47 (47%) responden
3. Pekerjaan Responden
Dalam penelitian ini, pekerjaan responden dikelompokkan menjadi
empat bagian, seperti yang tercantum pada Tabel V.3 berikut ini:
Tabel V.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Responden
Pekerjaan Jumlah Persentase
Pegawai Negeri 10 10%
Pegawai Swasta 11 11%
Pelajar/ Mahasiswa 58 58%
Ibu Rumah Tangga 15 15%
Lain-lain 6 6%
Total 100 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan Tabel V.3 di atas dapat dilihat bahwa pekerjaan
kelompok pegawai negeri, yaitu 10 (10%) responden, yang disusul oleh
Pegawai Swasta, yaitu 11 (11%) responden, pelajar/mahasiswa yaitu 58
(58%) responden, ibu rumah tangga, yaitu 15 (15%) responden dan
lain-lain yaitu 6 (6%) responden. Dari tabel dapat di simpulkan bahwa
pekerjaan responden di dominasi oleh kelompok mahasiswa, yaitu
58(58%) responden.
4. Penghasilan Responden
Dalam penelitian ini, penghasilan responden dikelompokkan menjadi
Tabel V.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Responden
Penghasilan Jumlah Persentase
< Rp500.000 2 2%
Rp 500.000– Rp1.000.000 49 49%
Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000 19 19%
Rp 2.000.000 – Rp 2.500.000 15 15%
Rp 3.000.000 – Rp 3.500.000 9 9 %
> Rp 4.000.000 6 6 %
Total 100 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer
Berdasarkan Tabel V.4 di atas dapat dilihat bahwa penghasilan
responden sebesar > Rp 500.000 yaitu 2 (2%) responden, penghasilan
sebesar Rp 500.000– Rp1.000.000, yaitu 49 (49%) responden, penghasilan
sebesar Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000, yaitu 19 (19%) responden,
penghasilan Rp 2.000.000 – Rp 2.500.000, yaitu 15 (15%) responden,
penghasilan Rp 3.000.000 – Rp 3.500.000, yaitu 9 (9%) responden,
penghasilan > Rp 4.000.000, yaitu 6 (6%) responden. Dari tabel dapat di
simpulkan bahwa pekerjaan responden di dominasi oleh kelompok dengan
penghasilan penghasilan sebesar Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000, yaitu 19
(19%) responden.
B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1. Pengujian Intrumen
a. Pengujian Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah kuesioner
dapat dikatakan valid atau tidak. Validitas didefinisikan sebagai suatu
memiliki ketepatan dan kecermatan dalam melakukan fungsi
ukurannya. Untuk mengetahui apakah pertanyaan tentang alasan
konsumen melakukan pembelian valid, dilakukan pengujian dengan
analisis validitas yaitu dengan membandingkan nilai r hitung dengan
mengunanakan SPSS 15 dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n- 2 dalam hal ini n adalah jumlah sampel.
Maka hasil akhir dan analisis validitas menunjukkan bahwa
setiap pertanyaan mempunyai r hitung lebih besar dan r tabel maka
pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan apabila diperoleh hasil r
hitung lebih kecil dan r tabel maka pertanyaan tersebut dinyatakan
tidak valid. Untuk responden yang berjumlah 100, dapat diperoleh
derajat bebas df sebesar 100 – 2 = 28. Untuk df = 98 dan nilai alpha
5% (dua sisi), diperoleh nilai r tabel sebesar 0,198. Untuk dapat
dinyatakan valid, nilai korelasi harus lebih besar dari 0,198.
Hasil perhitungan uji validitas yang dilakukan terhadap
pertanyaan atribut Alasan – alasan konsumen melakukan pembelian di
peroleh hasil sebagai berikut:
Tabel V.5
Hasil Perhitungan Koefisien Validitas
Pertanyaan R hitung R tabel keterangan
Harga 0,440 0,198 valid
Sistem Pembayaran 0,688 0,198 Valid
Diskon 0,572 0,198 Valid
Tempat Parkir 0,512 0,198 Valid
Keamanan 0,740 0,198 Valid
Layout 0,497 0,198 Valid
Kelengkapan 0,376 0,198 Valid
Hasil pengujian untuk 8 item pertanyaan untuk 100 responden di atas
dapat diketahui bahwa semua pertanyaan valid.
b. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas dapat diartikan sebagai tingkat ketepatan dan
keandalan suatu alat ukur untuk mengukur suatu gejala atau kejadian.
Untuk menguji tingkat reliabilitas dari kuesioner digunakan teknik
pengukuran sekali saja disini pengukuranya hanya sekali dan
kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau
mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS 15 memberikan
fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Guttman suatu
variabel dinyatakan reliabel jika Cronbach Alpha(a)>0,60
(Sanyoto,2007 : 74).
Tabel V.6 Hasil Uji Reliabilitas
Lambda 1 2 3 4 5 6 N of items
.627 .737 .717 .786 .726 .741 8 Sumber : Lampiran
Data tabel di atas menunjukan bahwa nilai Cronbach Alpha 0,717 > 0,60 sehingga seluruh butir pertanyaan Alasan-alasan konsumemn
2. Proses Cochran
Metode analisis data yang digunakan untuk mengetahui alasan
(harga barang yang terjangkau, sistem pembayaran yang bervariasi,
adanya diskon, tempat parkir yang luas, keamanan penitipan barang,
layout penempatan yang baik, kelengkapan barang, kenyamanan dalam
berbelanja) manakah yang berpengaruh terhadap alasan konsumen dalam
melakukan pembelian di Super Marker Carrefour Ambarukmo Plaza
adalah dengan menggunakan analisis Cochran.
Untuk melakukan proses Cochran langkah pertama adalah
membuat matrik jawaban responden dari kuesioner yang telah disebar
kepada 100 responden dimana untuk setiap jawaban ya diberi skor 1 dan
jawaban tidak diberi skor 0.
Tabel V.7
Matrik Jawaban Responden
No Alasan Konsumen Tidak Ya
1 Harga 8 92
2 Sistem Pembayaran 39 61
3 Diskon 25 75
4 Tempat Parkir 16 84
5 Keamanan Penitipan barang