• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERLUASAN HAMA SASARAN FORMULASI INSEKTISIDA NABATI FTI-2 TERHADAP BEBERAPA JENIS HAMA GUDANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERLUASAN HAMA SASARAN FORMULASI INSEKTISIDA NABATI FTI-2 TERHADAP BEBERAPA JENIS HAMA GUDANG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERLUASAN HAMA SASARAN

FORMULASI INSEKTISIDA NABATI FTI-2

TERHADAP BEBERAPA JENIS HAMA GUDANG

SEPTRIPA A34051189

DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

(2)

ABSTRAK

SEPTRIPA. Perluasan Hama Sasaran Formulasi Insektisida Nabati FTI-2 terhadap beberapa Jenis Hama Gudang. Dibimbing oleh DADANG dan IDHAM SAKTI HARAHAP.

Produk-produk pertanian di tempat penyimpanan memerlukan penanganan yang baik, selain untuk menjaga kuantitas juga menjaga kualitas dari produk simpan tersebut. Gangguan utama di penyimpanan adalah hama gudang dan patogen. Pengendalian hama gudang yang biasanya dilakukan selama ini diantaranya penyemprotan permukaaan dan fumigasi menggunakan insektisida sintetik yang dapat berbahaya bagi lingkungan maupun tenaga kerja.

Salah satu pengendalian alternatif yang dikembangkan adalah pemanfaatan bahan-bahan yang berasal dari tumbuhan. Formulasi insektisida yang berasal dari campuran ekstrak biji buah nona sabrang (Annona glabra) dan biji srikaya (Annona squamosa) mampu memberikan rata-rata kematian Callosobruchus spp. yang tinggi. Tujuan penelitian ini mempelajari keefektifan formulasi FTI-2 terhadap hama-hama di tempat penyimpanan seperti Callosobruchus chinensis

(Coleoptera: Bruchidae), Oryzaephilus surinamensis (Coleoptera: Silvanidae)

Sitophilus oryzae (Coleoptera: Curculionidae) dan Tribolium castaneum

(Coleoptera: Tenebrionidae)

Biji A. squamosa (Annonaceae) dan A. glabra (Annonaceae) dihaluskan kemudian disaring dengan saringan, masing-masing serbuk direndam dengan pelarut metanol (1:10 w/v) selama 24 jam. Campuran disaring dengan corong

Buchner yang dialasi kertas saring. Filtrat diuapkan menggunakan rotary evaporator pada suhu 50 0C pada tekanan 580-750 mmHg. Formulasi FTI-2 merupakan campuran ekstrak A. squamosa dan A. glabra dengan perbandingan 1:2 (w/w). Sebagai kontrol digunakan aseton.

Uji kematian dilakukan dengan metode perlakuan setempat dan residu pada C. chinensis, O. surinamensis, S. oryzae serta T. castaneum. Uji perlakuan setempat dilakukan dengan menetesi formulasi FTI-2 menggunakan mikroaplikator sonde sebanyak 1 µl/serangga. Dosis yang digunakan adalah 1, 5, 10, 20, 50,100 µg/serangga dan kontrol. Pada uji residu, serangga uji dimasukkan ke dalam cawan petri yang telah diberi formulasi FTI-2 pada konsentrasi 0,01%; 0,05%; 0,08%; 0,1%; 0,2%; 0,4%; dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi FTI-2 dengan metode perlakuan setempat menunjukkan efektifitas yang tinggi terhadap semua serangga uji, hal ini ditunjukkan oleh kematian semua serangga uji mencapai 100% pada 50 µg/serangga. Pada metode residu kematian mencapai 85% pada konsentrasi 0,2% pada 72 JSP pada tiga serangga uji sedangkan kematian T. castaneum hanya 28%.

Hasil pengujian ini diharapkan dapat meningkatkan keseimbangan antara penelitian dengan dunia industri, dengan memanfaatkan formulasi tumbuhan sebagai pengganti senyawa-senyawa insektisida sintetik seperti metil bromida (CH3Br) untuk fumigasi dan insektisida sintetik organofosfat, karbamat atau

piretroid untuk penyemprotan permukaan (surface spraying) yang berbahaya bagi lingkungan serta bagi kesehatan para pekerja.

(3)

PERLUASAN HAMA SASARAN

FORMULASI INSEKTISIDA NABATI FTI-2

TERHADAP BEBERAPA JENIS HAMA GUDANG

SEPTRIPA A34051189

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

(4)

Judul Skripsi : Perluasan Hama Sasaran Fomulasi Insektisida Nabati FTI-2 terhadap beberapa Jenis Hama Gudang

Nama Mahasiswa : Septripa NIM : A34051189 Departemen : Proteksi Tanaman

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ir. Dadang, MSc Dr. Ir. Idham Sakti Harahap, MSi NIP. 196402041990021002 NIP. 195910221985031002 Mengetahui, Ketua Depertemen Dr. Ir. Dadang, MSc NIP. 196402041990021002 Tanggal lulus:

(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Medan pada tanggal 3 September 1986 sebagai anak keenam dari tujuh bersaudara dari pasangan Bapak Namora Oloan Silaban dan Ibu Lasma Manalu.

Penulis memperoleh pendidikan di sekolah lanjutan tingkat atas di SMU Negeri 4 Cimahi dan menyelesaikannya pada tahun 2005. Pada tahun yang sama penulis diterima di Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor melalui Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Selama menjadi mahasiswa IPB, penulis aktif di Himpunan Mahasiswa Proteksi Tanaman Departemen Kewirausahaan periode 2007/2008.

Selain itu penulis pernah menjadi asisten pada mata kuliah Hama dan Penyakit Tanaman Setahun pada semester ganjil tahun ajaran 2007/2008, Dasar-Dasar Proteksi Tanaman pada semester genap tahun ajaran 2008/2009, dan Pemanfaatan dan Pengelolaan Pestisida pada semester genap tahun ajaran 2008/2009.

(6)

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala kasih dan berkat-Nya yang senantiasa diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan baik. Skripsi yang berjudul Perluasan Hama Sasaran Formulasi Insektisida Nabati FTI-2 terhadap beberapa Jenis Hama Gudang ini merupakan salah satu syarat tugas akhir di Institut Pertanian Bogor, Fakultas Pertanian, Departemen Proteksi Tanaman.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materiil, semangat dan kasih sayang, serta doanya untuk keberhasilan penulis seluruhnya. Serta kepada abang, kakak, keponakan dan adikku Libedela terimakasih untuk dukungan, semangat dan doanya.

Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Dr. Ir. Dadang, MSc dan Dr. Idham Sakti Harahap, MSi selaku dosen pembimbing tugas akhir yang telah banyak membantu, membimbing dan memberikan saran kepada penulis sampai pada penulisan tugas akhir ini. Terima kasih kepada Dr. Ir. Gede Suastika MSc., sebagai pembimbing akademik yang telah membimbing penulis dalam kegiatan akademik, terima kasih kepada Dr. Ir. Endang Nurhayati, MS. selaku dosen penguji tamu atas masukannya kepada penulis.

Terima kasih pula penulis sampaikan kepada Ir. Djoko Prijono, MAgr.Sc. dan Bpk Agus Sudrajat atas bantuannya kepada penulis selama melakukan penelitian di Laboratrorium Fisiologi dan Toksikologi Serangga. Terima kasih untuk Huda, Ika, Kade, Dum-dum, Bontor, Meo juga Leny yang telah memberikan semangat, bantuan dan dorongan selama penulis melakukan penelitian., juga untuk AKKku Desna, Tika dan yana. Terimakasih buat teman-temanku di Laboratrorium Fisiologi dan Toksikologi Serangga, Jesy, K’Dona, Achel, Ruly, Cia, Mayang, teman-teman PTN 42, 43 dan 44. Semoga hasil penelitian dan skripsi ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi penelitian yang berkaitan. Amin.

Bogor, September 2009

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix DAFTAR LAMPIRAN ... x PENDAHULUAN ... 1 Latar Belakang ... 1 Tujuan Penelitian ... 4 Manfaat Penelitian ... 4 TINJAUAN PUSTAKA ... 5

Hama Gudang dan Kerusakan yang Ditimbulkan... . . 5

Bioekologi Callosobruchus chinensis... ... 5

Bioekologi Sitophilus oryzae ... 6

Bioekologi Tribolium castaneum ... 8

Bioekologi Oryzaephilus surinamensis... 9

Sifat Insektisida Annonaceae……... . 10

Morfologi Tanaman Annona squamosa (L.) (srikaya/Annonaceae) dan Manfaatnya ... 11

Morfologi Tanaman Annona glabra (nona sabrang/Annonaceae) dan Manfaatnya ... 12

Efektifitas Formulasi Insektisida Nabati FTI-2 dalam mengendalikan Callosobruchus spp. ... 13

BAHAN DAN METODE ... 14

Waktu dan Tempat ... 14

Bahan dan Alat ... 14

Pemeliharaan dan Perbanyakan Serangga Uji ... 14

Sumber Ekstrak Tanaman ... 15

Ekstraksi Tanaman ... 15

Formulasi FTI-2 ... 15

(8)

Rancangan Percobaan ... 16

Analisis Data ... 17

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 18

Hasil ... 18

Efikasi formulasi FTI-2 terhadap kematian C. chinensis... 18

Efikasi formulasi FTI-2 terhadap kematian O. surinamensis... 21

Efikasi formulasi FTI-2 terhadap kematian S. oryzae... 24

Efikasi formulasi FTI-2 terhadap kematian T. castaneum... 27

Pembahasan Umum ... 30

KESIMPULAN DAN SARAN ... 33

Kesimpulan ... 33

Saran ... 33

DAFTAR PUSTAKA ... 34

(9)

DAFTAR GAMBAR No. Halaman Teks 1. Imago C. chinensis ... …. 6 2. Imago S. oryzae .... ... …. 8 3. Imago T. castaneum ... … 9 4. Imago O. surinamensis ... …. 10

5. (a) Buah srikaya, (b) biji srikaya, . ... .… 12

6. (a) Buah nona sabrang, (b) biji nona sabrang . ... ……. 13

7. Formulasi insektisida FTI-2 ………...…….….. ... 13

8. Perkembangan persentase kematian C. chinensis pada pengujian dengan metode perlakuan setempat pada pengamatan 24, 48 dan 72 JSP ………..……..…… 20

9. Perkembangan persentase kematian C. chinencis pada pengujian dengan metode residu pada pengamatan 24, 48 dan 72 JSP ……….. 20

10. Perkembangan persentase kematian O. surinamensis pada pengujian dengan metode perlakuan setempat pada pengamatan 24, 48 dan 72 JSP ……….……….…… 23

11. Perkembangan persentase kematian O. surinamensis pada pengujian dengan metode residu pada pengamatan 24, 48 dan 72 JSP ……….. 23

12. Perkembangan persentase kematian S. oryzae pada pengujian dengan metode perlakuan setempat pada pengamatan 24, 48 dan 72 JSP ... ……... 26

13. Perkembangan persentase kematian S. oryzae pada pengujian dengan metode residu pada pengamatan 24, 48 dan 72 JSP ... 26

14. Perkembangan persentase kematian T. castaneum pada pengujian dengan metode perlakuan setempat pada pengamatan 24, 48 dan 72 JSP ………..… 29

15. Perkembangan persentase kematian T. castaneum pada pengujian dengan metode residu pada pengamatan 24, 48 dan 72 JSP……….. 29

(10)

DAFTAR TABEL

No. Halaman

Teks

1. Persentase rata-rata kematian C. chinensis yang diberi

perlakuan formulasi FTI-2 dengan metode perlakuan setempat …… 19 2. Persentase rata-rata kematian C. chinensis.yang diberi

perlakuan formulasi FTI-2 dengan metode residu ……… …. 19 3. Persentase rata-rata kematian O. surinamensis yang diberi

perlakuan formulasi FTI-2 dengan metode perlakuan setempat ..…… 22 4. Persentase rata-rata kematian O. surinamensis yang diberi perlakuan

formulasi FTI-2 dengan metode residu .………... 22 5. Persentase rata-rata kematian S. oryzae yang diberi perlakuan

formulasi FTI-2 dengan metode perlakuan setempat …..……… 25 6. Persentase rata-rata kematian S. oryzae yang diberi

perlakuan formulasi FTI-2 dengan metode residu ………..…… 25 7. Persentase rata-rata kematian T. castaneum yang diberi

perlakuan formulasi FTI-2 dengan metode perlakuan setempat ..…… 28 8. Persentase rata-rata kematian T. castaneum yang diberi

perlakuan formulasi FTI-2 dengan metode residu ……….…….……. 28 9. Parameter regresi probit linier untuk toksisitas formulasi FTI-2

dengan metode perlakuan setempat (topical application)………….... 30 10. Parameter regresi probit linier untuk toksisitas formulasi FTI-2

Referensi

Dokumen terkait

oleh search engines (Google, Live Search/Bing), jumlah eksternal link yang unik atau tautan link ( backlink ) yang diterima oleh domain web perguruan tinggi ( inlinks ) yang

Menurut UU No.21 Tahun 2008 tentang Bank Syariah pasal 1 butir 2, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

Proses ke tiga dari tahap ini adalah saat mengirim sliver ke mesin Lap former dengan menggunakan roli, risiko yang berpotensi terjadi pada tahap ini adalah

Pemahaman yang demikian ini, nampaknya dipengaruhi oleh pemikiran Qâsim Amîn, yang menurutnya penutupan wajah dengan cadar dan pengucilan perempuan (hijâb) dari

dilalui maka lucak yang sudah sampai garis finis haris di injak dengan kaki. Begitu selanjutnya sampai petak nomor delapan. Kegiatan permainan selanjutnya adalah tahap mencari

Hasil penelitian ini jika dibandingan dengan beberapa penelitian terdahulu tidak mengalami perbedaan yang signifikan, Robert (2006) yang menyatakan bahwa volume

Maulidi Khoyril Basyar Works As-Sayyid Ali Al-Habashi and its Implications in The Study of Balaghah ", Skripsi. Jakarta: Arabic Language Education Courses,

Ulama lain mendefinisikan al-jarh wa al Ta'dil dengan: " Ilmu yang membahas tentang para perawi hadis dari segi yang dapat menunjukan keadaan mereka, baik yang dapat