• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG, DAN INDUSTRI MIKRO KECIL PROVINSI Aceh TRIWULAN IV TAHUN 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG, DAN INDUSTRI MIKRO KECIL PROVINSI Aceh TRIWULAN IV TAHUN 2011"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

No. 08 /02/12/Th II, 01 Februari 2012

PERTUMBUHAN

PRODUKSI

INDUSTRI MANUFAKTUR

BESAR

SEDANG, DAN INDUSTRI MIKRO KECIL

PROVINSI

Aceh

TRIWULAN IV TAHUN 2011

1. PENDAHULUAN

Seperti triwulan sebelumnya Berita Resmi Statistik Pertumbuhan Industri Triwulan IV tahun 2011 ini, akan menyajikan pertumbuhan Sektor Industri Manufaktur di Aceh, Produksi Industri Manufaktur Besar Sedang di Provinsi Aceh pada Triwulan IV Tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 2,39 persen dibandingkan produksi pada Triwulan III tahun 2011.

Jenis Produksi Industri Manufaktur Besar Sedang yang mengalami kenaikan cukup besar pada triwulan IV adalah produksi kelompok Industri Kimia dan Barang-barang dari kimia dengan peningkatan sebesar 12,37 persen

Secara keseluruhan produksi Industri Manufaktur Besar Sedang pada tahun 2011 mengalami peningkatan produksi sebesar 8,19 persen dibandingkan produksi tahun 2010, dan semua jenis produk yang dihasilkan mengalami pertumbuhan positif.

Produksi Industri Mikro dan Kecil pada Triwulan IV tahun 2011 memperlihatkan penurunan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q to q), dengan penurunan sebesar -2,71 persen.

Secara keseluruhan pada tahun 2011 produksi Industri Mikro Kecil mengalami peningkatan produksi yang cukup besar yaitu sebesar 14,45 persen dibandingkan produksi IMK pada tahun 2010. Persentase tersebut cukup tinggi jika dibandingkan pertumbuhan produksi nasional yang sebesar 4,71 persen.

Kenaikan tertinggi terjadi produksi kelompok IMK yang memproduksi Barang logam, Bukan mesin dan peralatannya yang mencapai 16,68 persen. Sedangkan produksi kelompok Industri Furnitur selama tahun 2011 mengalami penurunan produksi yang cukup besar yang mencapai 20,78 persen.

(2)

yang meliputi pertumbuhan produksi Industri manufaktur Besar dan Sedang (IBS), dan pertumbuhan produksi Industri Mikro dan Kecil (IMK). Perlu dijelaskan bahwa pengelompokan perusahaan industri didasarkan pada jumlah tenaga kerja tetap yang dipekerjakan, Pengelompokan tersebut dapat dilihat pada table berikut;

Tabel 1. Pengelompokan Perusahaan Industri Menurut Jumlah Tenaga Kerja Kategori Perusahaan Industri Jumlah Tenaga Kerja

IBS Industri Besar 100 orang atau lebih

Industri Sedang 20 – 99 orang

IMK Industri Kecil 5 – 19 orang

Industri Mikro 1 – 4 orang

Data pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang triwulan IV tahun 2011, diperoleh dari Survei IBS Bulanan, produksi bulan Oktober, November dan Desember tahun 2011. Sedangkan data pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil juga memotret keadaan bulan Oktober, November dan Desember, dimana pencacahan Survei IMK triwulan IV dilaksankan pada bulan Januari 2012.

2. PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG

Secara umum produksi Industri Manufaktur Besar Sedang di Provinsi Aceh pada Triwulan IV Tahun 2011 memperlihatkan kenaikan dibandingkan produksi pad Triwulan III tahun 2011 (q to q). Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang pada Triwulan IV mengalami peningkatan sebesar 2,39 persen, sedangkan triwulan III sebelumnya peningkatan produksi Industri Manufaktur Besar Sedang sebesar 1,23 persen (Tabel 2). Jenis Produksi Industri Manufaktur Besar Sedang yang mengalami kenaikan pada triwulan IV dibandingkan triwulan III adalah produksi kelompok Industri Kimia dan Barang-barang dari kimia yang mengalami peningkatan sebesar 12,37 persen. Produksi kelompok Industri Karet, Barang dari karet, dan barang dari plastik juga memperlihatkan peningkatan meskipun dengan persentase cukup kecil yaitu hanya sebesar 0,04 persen. Sedangkan produksi kelompok Industri Makanan dan Minuman pada Triwulan IV, memperlihatkan penuruan produksi sebesar 4,98 persen. Kondisi ini sama seperti pada triwulan III lalu dimana produksi Makanan dan minuman juga mengalami penurunan produksi sebesar 1,38 persen.

(3)

Tabel 2. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Provinsi Aceh dan Nasional

No KBLI Jenis Industri

Pertumbuhan %

q to q y on y Tahun 2011

Trw III Trw IV Trw III Trw IV

1 15 Industri Makanan &

Minuman/Food and Beverage

-1,38 -4,98 14,27 16,53 11,62

2 24

Kimia dan barang-barang dari bahan kimia/ Chemicals dan Chemical Product

9,57 12,37 8,47 20,79 8,30

3 25

Industri karet, barang dari karet, dan Barang dari plastik/Rubber and plastic products

3,02 0,04 -11,07 -4,81 3,06

Provinsi Aceh 1,23 2,39 7,79 12,12 8,19

Selanjutnya jika dibandingkan dengan tahun 2010 (y on y), produksi Industri Manufaktur Besar Sedang pada triwulan IV mengalami peningkatan yang cukup besar, yaitu sebesar 12,12 persen, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu 7,79 persen. Kenaikan tertinggi terjadi pada produksi kelompok Industri Manufaktur Besar Sedang yang memproduksi Kimia dan Barang-Barang dari Kimia yaitu sebesar 20,79 persen dibandingkan produksi yang yang sama pada triwulan IV tahun 2010. Selanjutnya produksi kelompok Industri Manufaktur Besar Sedang yang memproduksi Makanan dan Minuman yang mengalami peningkatan produksi sebesar 16,53 persen. Sedangkan produksi kelompok Industri Karet, Barang dari karet, dan plastik mengalami penurunan produksi sebesar -4,81 persen.

Secara keseluruhan produksi Industri Manufaktur Besar Sedang pada tahun 2011 mengalami peningkatan produksi sebesar 8,19 persen dibandingkan produksi tahun 2010, dan semua jenis produk yang dihasilkan IBS di Aceh mengalami pertumbuhan positif. Selama tahun 2011 produksi Makanan dan Minuman memperlihatkan persentase peningkatan tertinggi yaitu sebesar 11,62 persen. Disusul produksi kelompok Industri Kimia dan Barang-barang dari bahan kimia yang meningkat sebesar 8,30 persen, serta produksi Industri karet, Barang dari karet, dan barang dari plastik juga meningkat sebesar 3,06 persen.

(4)

3. PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL

Sama halnya dengan triwulan sebelumnya jumlah sampel Survei IMK untuk Triwulan IV tahun 2011 di Provinsi Aceh adalah sebanyak sebanyak 526 usaha yang tersebar menurut potensi usaha IMK di kabupaten/kota. Pelaksanaan Survei IMK Triwulan IV ini memotret kondisi Industri Mikro dan Kecil rumah tangga pada bulan Oktober, Nopember dan Desember 2011, yang pencacahannya dilakukan pada bulan Januari 2012.

Dari hasil Survei IMK Triwulan IV tahun 2011, diperoleh data pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) sebagaimana terlihat pada Tabel 3. Produksi industri Mikro dan Kecil pada Triwulan IV tahun 2011 memperlihatkan penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya (q to q), dengan penurunan sebesar -2,71 persen. Hal ini memperlihatkan kondisi yang berbeda dari triwulan-triwulan sebelumnya, mengingat produksi IMK dari triwulan I sampai dengan triwulan III selalu memperlihatkan peningkatan yang cukup signifikan. Sebagian besar jenis produksi pada triwulan IV mengalami penurunan dibandingkan produksi pada triwulan III yang lalu. Beberapa jenis produksi memperlihatkan penurunan yang cukup besar dibandingkan triwulan III, antara lain produksi kelompok Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman yang mengalami penurunan sebesar 7,95 persen, sedangkan pada triwulan III produksi tersebut tumbuh sebesar 34,80 persen. Selain itu produksi kelompok Industri Karet, Barang dari karet dan plastik persentase peningkatannya melambat dari 12,21 persen pada triwulan III

-3,37 3,67 11,94 8,91 1,23 7,79 2,39 12,12 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 10 12 14 q to q y on y

Grafik 1. Pertumbuhan Produksi Manufaktur Besar Sedang Provinsi Aceh, 2011

(5)

bukan logam juga persentase peningkatannya melambat dari 15,65 persen pada triwulan III menjadi 2,39 persen pada triwulan IV. Namun demikian beberapa jenis produksi masih memperlihatkan peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan triwulan III antara lain; Produksi kelompok Industri Kulit, Arang dari kulit dan Alas kaki meningkat dari 2,12 persen pada triwulan III meningkat menjadi 6,40 persen pada triwulan IV. Kemudian produksi kelompok Industri Furnitur yang pada triwulan III yang lalu mengalami penurunan sebesar 10,04 persen, pada triwulan IV meningkat sebesar 4,98 persen.

Tabel 3. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil Provinsi Aceh dan Nasional

No Kode

KBLI Jenis Industri

Pertumbuhan Q to Q (%)

Triwulan III Triwulan IV Tahun 2011

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 10 Industri Makanan -1,85 -4,08 2,71 2 11 Industri Minumam 0,89 -3,00 1,59 3 13 Industri Tekstil -10,65 -3,27 2,32 4 14 Industri Pakaian Jadi -2,36 -4,54 3,85 5 15 Industri Kulit, arang dari Kulit dan Alas Kaki 2,12 6,40 -10,56

6 16

Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya

5,55 5,98 12,96

7 18 Industri Percetakan dan Reproduksi Media

Rekaman 34,80 -7,95 -13,80 8 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 12,21 4,59 -15,71 9 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 15,65 2,39 7,84

10 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan

Peralatannya -16,50 -7,80 16,68 11 30 Industri Alat Angkutan Lainnya 0,16 -5,75 -7,69 12 31 Industri Furnitur -10,04 4,98 -20,78 13 32 Industri Pengolahan Lainnya -9,85 -2,00 3,11

Provinsi Aceh 6,61 -2,71 14,45

(6)

Secara keseluruhan pada tahun 2011 produksi Industri Mikro Kecil mengalami peningkatan produksi yang cukup besar yaitu sebesar 14,45 persen dibandingkan produksi IMK pada tahun 2010. Persentase tersebut cukup tinggi jika dibandingkan pertumbuhan produksi nasional yang sebesar 4,71 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa selama tahun 2011 di Provinsi Aceh terjadi peningkatan pendapatan secara ekonomi bagi usaha kecil sektor Industri. Ditinjau dari jenis produksi IMK, kenaikan tertinggi terjadi produksi kelompok Industri Barang logam, Bukan mesin dan peralatannya yang mencapai 16,68 persen. Berikutnya produksi kelompok Industri Kayu, Barang dari kayu, Barang dari kayu dan gabus, dan Barang anyaman dari bambu, Rotan dan sejenisnya, yang mencapai 12,96 persen. Sedangkan produksi kelompok Industri Furnitur selama tahun 2011 mengalami penurunan produksi yang cukup besar yaitu sebesar 20,78 persen.

-4 -2 0 2 4 6 8 10

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV 4,79

8,55

6,61

-2,71

1,26 1,48 2,21 2,21

Grafik 2. Pertumbuhan Produksi Manufaktur Mikro Kecil Provinsi Aceh dan Nasional Triwulan I ,II dan III, 2011

Gambar

Tabel 1. Pengelompokan Perusahaan Industri Menurut Jumlah Tenaga Kerja  Kategori Perusahaan Industri  Jumlah Tenaga Kerja
Tabel 2. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang  Provinsi Aceh dan Nasional
Grafik 1. Pertumbuhan Produksi Manufaktur Besar Sedang  Provinsi Aceh, 2011
Tabel 3. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil   Provinsi Aceh dan Nasional
+2

Referensi

Dokumen terkait

kualitas, sehingga produk yang dibuat memenuhi harapan mahasiswa sopan, cermat, inovasi, orientasi mutu, kerja keras, berami, dan mandiri tidak dilaksanakan dalam tahapan

Penggunaan yang tercantum dalam Lembaran Data Keselamatan Bahan ini tidak mewakili kesepakatan pada kualitas bahan / campuran atau penggunaan yang tercantum sesuai dalam kontrak.

Peningkatan jumlah penawaran ubikayu dan jagung diikuti oleh menurunnya jumlah kedele dan ubijalar yang ditawarkan berturut-turut sekitar 3.69 persen dan 21.75

Bagaimana perbedaan pengaruh usia, pendidikan, harga minyak goreng curah/kemasan, pendapatan dan jumlah tanggungan terhadap konsumsi minyak goring curah/kemasan.

Dan pada analisis varian menunjukkan menunjukkan karakter biomasa jumlah cabang produktif, jumlah polong pertanaman, jumlah biji per tanaman, bobot biji, indeks

Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu: tahap pertama dengan meren- dam larva ikan cupang berumur empat hari ke dalam larutan tepung testis sapi dengan dosis berbeda, dan tahap

Proses perhitungan penggajian yang masih diterapkan di Sentra-Net masih dibilang rumit dan cukup menghabiskan banyak waktu untuk di kerjakan oleh SDM,

Pada tahun anggaran berikutnya hendaknya pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara dalam penyajian laporan keuangan daerah berpedoman sepenuhnya pada standar