285
Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Beasiswa Pegawai
Pada Ditjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang Dan
Penguasaan Tanah Kementerian Agraria Dan Tata Ruang
Dengan Metode Fuzzy MADM
Erni Yulianti 1, Tuti Haryanti2, Laela Kurniawati3 1AMIK BSI Karawang
e-mail: erni_yulianti@gmail.com
2AMIK BSI Karawang
e-mail: tuti.tty@bsi.ac.id
3
SMIK Nusa Mandiri Jakarta e-mail: laela@nusamandiri.ac.id
Abstrak
Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Beasiswa Pegawai Pada Ditjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang Dan Penguasaan Tanah Kementerian Agraria Dan Tata Ruang Dengan Metode Fuzzy Madm. Penerimaan beasiswa belajar S2 bagi pegawai pada Ditjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang Dan Penguasaan Tanah Kementerian Agraria Dan Tata Ruang sangat diperlukan untuk menunjang kemajuan instansi atau organisasi. Penerimaan beasiswa diberikan kepada pegawai yang memenuhi kriteria sesuai dengan syarat yang diberikan oleh instansi. Untuk membantu penentuan penerimaan beasiswa pegawai yang layak menerima beasiswa maka dibutuhkan sebuah sistem penunjang keputusan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk sistem penunjang keputusan adalah dengan menggunakan Fuzzy MADM (Multiple Attribute Decision Making). Ada beberapa kriteria yang dijadikan perhitungan untuk mendapatkan alternatif terbaik berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan dengan menggunakan metode SAW (Simple Additive Weighting) untuk menyelesaikan perhitungan metode FMADM. Metode ini dipilih karena mampu menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif, yang dimaksudkan alternatif disini yaitu pegawai yang berhak menerima beasiswa belajar S2 berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan. Penelitian dilakukan dengan mencari nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilakukan proses perankingan yang akan menentukan alternatif secara optimal, yaitu pegawai yang memiliki penilaian tertinggi.
Keywords: SPK, Penerimaan Beasiswa, Pegawai, FMADM, SAW
1. Pendahulian
Beasiswa adalah pemberian berupa bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan yang bertujuan untuk
digunakan demi keberlangsungan
pendidikan yang ditempuh. Beasiswa dapat diberikan oleh lembaga pemerintah, perusahaan ataupun yayasan. Beasiswa dapat dikatakan sebagai pembiayaan yang tidak bersumber dari pendanaan sendiri atau orang tua, akan tetapi diberikan oleh pemerintahan, perusahaan swasta, universitas, serta lembaga pendidikan atau dari kantor tempat
bekerja karena prestasi seorang karyawan dapat diberikan kesempatan untuk meningkatkan sumber daya manusianya melalui pendidikan. Biaya
tersebut diberikan kepada yang berhak
menerima, terutama berdasarkan
kualifikasi, kualitas, dan kompetensi si penerima beasiswa. Beasiswa merupakan wujud kepedulian pemerintah ataupun instansi tertentu dalam menunjang kemajuan di dalam bidang pendidikan. Di era global ini para pegawai baik pegawai instansi pemerintahan ataupun pegawai swasta harus memiliki pendidikan dengan kualitas kemampuan yang handal, profesional dan mutu terbaik, Oleh karena
itu banyak pegawai yang ingin
melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Para pegawai yang minimal harus berlatar belakang Strata 1 ini mengajukan diri untuk mendapatkan beasiswa belajar dengan
ISBN: 978-602-61242-1-0
kriteria, dan syarat yang sudah ditentukan dari instansi pemerintahan, untuk mendapatkan jenjang yang lebih tinggi. Dengan jumlah pengajuan beasiswa yang cukup banyak maka proses tersebut menyita banyak waktu pegawai yang bertugas meyeleksi calon penerima beasiswa dan hasilnya pun kurang valid. Berdasarkan uraian diatas maka dalam tulisan ini penulis berkeinginan untuk mengambil judul penelitian yaitu: “Sistem
Penunjang Keputusan Penerimaan
Beasiswa Pegawai Ditjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah”.
Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Kusrini (2007:15) Decision
Support Sistem (DSS) merupakan sistem
informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasi data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semistruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.
Beasiswa
Menurut Lahinta (2009:3) mengatakan pengertian beasiswa adalah pemberian berupa bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan yang bertujuan untuk
digunakan demi keberlangsungan
pendidikan yang ditempuh. Beasiswa dapat diberikan oleh lembaga pemerintah, perusahaan ataupun yayasan.
Pegawai
Menurut Hasibuan (2014:41) Pegawai adalah seseorang pekerja tetap yang bekerja dibawah perintah orang lain dan mendapat kompensasi serta jaminan.
Metode FMADM
Menurut Kusumadewi (2006:105) Fuzzy
Multiple Attribute Decision Making
(FMADM) adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif denga kriteria tertentu.Inti dari FMADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan
proses perangkingan yang akan
menyeleksi alternatif yang sudah diberikan. Pada dasarnya, ada 3 pendekatan obyektif dan pendekatan untuk mencari nilai bobot atribut, yaitu pendekatan subyektif, pendekatan obyektif dan pendekatan integrasi antara subyektif & obyektif. Masing-masing pendekatan memiliki kelebihan dan
kelemahan. Pada pendekatan subyektif, nilai bobot ditentukan berdasarkan subyektifitas dari para pengambilan keputusan, sehingga beberapa faktor dalam proses perangkingan alternatif bisa ditentukan secara bebas. Sedangkan pada pendekatan obyektif, nilai bobot dihitung secara matematis sehingga mengabaikan subyektifitas dari pengambil keputusan.
Metode SAW
Menurut Dicky Nofriansyah (2014:11) Metode simple additive weighting sering juga dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode simple additive weighting
disarankan untuk menyelesaikan masalah penyeleksian dalam sistem pengambilan keputusan multi proses. Metode simple
additive weighting merupakan metode
yang banyak digunakan dalam
pengambilan keputusan yang memiliki banyak atribut. Metode simple additive
weighting membutuhkan proses
normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skalayang didapat diperbandingkan dengan semua rating alternative yang ada.
Penelitian Terkait
Menurut Putra, Apriansyah dan
Hardiyanti, Dina Yunika (2011:286) Untuk membantu menentukan siapa yang menerima beasiswa diperlukan suatu
metode yang dapat memberikan
rekomendasi penerima beasiswa yang valid. Oleh karena itu digunakan Fuzzy Multiple Atribute Decision Making (Fuzzy MADM). Penelitian menggunakan salah satu metode dari Fuzzy MADM dengan penyelesaian SAW. Metode ini dipilih karena mampu menyeleksi alternative terbaik dari sejumlah alternative yang ada.
Menurut Oyama dkk (2013:A237)
Dibutuhkan suatu sistem pendukung keputusan untuk memberi pertimbangan dalam menyeleksi beasiswa. Sistem
pendukung keputusan ini akan
mengurutkan prioritas penerima beasiswa sesuai dengan kriteria yang ditentukan
pengambil keputusan dan dapat
memberikan pandangan serta
memasukkan penilaian berdasarkan pengalaman mereka. Dengan demikian, sistem pendukung keputusan ini mampu membantu pihak pengelola beasiswa untuk menentukan alternative terbaik penerima beasiswa sesuai kondisi yang diharapkan. Hasil akhir di laporan dari
KNiST, 30 Maret 2013
pembuatan sistem pendukung keputusan ini adalah sebuah urutan prioritas pemberian beasiswa dari yang terbesar hingga yang terkecil.
2. Metode Penelitian Tahapan Penelitian
Padametodologipenelitianini
menguraikan langkah-langkah yang dilakukan pada proses penelitian agar sesuai dan berjalan dengan baik sehingga akan mencapai tujuan yang diinginkan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan secara umum sebagai berikut :
a. Menentukan Judul
Dalam tahap ini penulis menentukan judul yang sesuai dan tepat untuk pembuatan skripsi. Maka dari itu judul yangdipilihadalah“Sistem
Penunjang Keputusan Penerimaan
Beasiswa Pegawai Ditjen
Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah”.
b. Identifikasi Masalah
Mengindentifikasi masalah yang akan dibahas berkaitan dengan Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Beasiswa Pegawai.
c. Studi Pustaka
Peneliti mempelajari buku-buku, jurnal penelitian, dan e-book teori tentang sistem pendukung keputusan dan Fuzzy Madm yang akan digunakan sebagai kajian teori dalam penelitian. d. Mengumpulkan Data
Peneliti mengumpulkan data-data dan melakukan wawancara mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian
penerimaan beasiswa pegawai
kemudian memberikan lembar angket atau kuesioner kepada kepala bagian divisi yang bersangkutan
e. Menentukan Kriteria dan Sumber Data
Peneliti menentukan kriteria-kriteria dari sistem pendukung keputusan menggunakan Fuzzy Madm dalam menentukan penerimaan beasiswa pegawai diantaranya Lama kerja, pangkat atau golongan, prestasi kerja dan tidak menerima besiswa dari pihak lain. Kemudian menentukan
data-data yang dibutuhkan
berdasarkan populasi, sampel dan
cara pengambilan sampel. Kemudian menentukan objek peneliti.
Hipotesis
Peneliti memiliki hipotesis awal, yaitu : Adanya pengaruh Lama kerja, prestasi kerja,tidak menerima besiswa dari pihak lain, Tanggung Jawab, dan
Kerjasama dengan penerimaan
beasiswa pegawai. Tidak adanya pengaruh Lama kerja, prestasi kerja,tidak menerima besiswa dari pihak lain, Tanggung Jawab, dan Kerjasama dengan penerimaan beasiswa pegawai.
Pengolahan Data Menggunakan
Fuzzy MADM penyelesaian SAW Langkah penyelesaian Fuzzy MADM penyelesaian SAW :
1) Menentukan kriteria yang dijadikan acuan pengambilan keputusan.
2) Menentukan rating kecocokan setiap alternative pada setiap kriteria.
3) Membuat matriks keputusan berdasarkankriteria,
kemudianmelakukan
normalisasi matriks
berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R. 4) Hasil akhir diperoleh dari
proses perangkingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R denganvectorbobot
sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternative terbaik sebagai solusi.
f. Menarik Kesimpulan
Peneliti mengambil suatu kesimpulan berdasarkan analisis data yang terdapat pada bab-bab sebelumnya dan diperiksa apakah kesimpulan sesuai dengan hipotesis maksud dan tujuan penelitian. Selain itu juga
memberikan saran yang dapat
digunakan sebagai masukan bagi instansi pemerintah terkait agar dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk menentukan penerimaan beasiswa
pegawai yang sesuai dengan
harapan.
KNiST, 30 Maret 2013
ISBN: 978-602-61242-1-0
Gambar I
Flowchart Tahapan Penelitian
Instrument Penelitian
Adapun jenis instrument dalam penulisan skripsi ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Wawancara
Wawancara langsung dengan Bapak Adam selaku Kepala Subtansi Bagian Kepegawaian Sekretariat Direktorat Jenderal Pengendalian PemanfaatanRuangDan
PenguasaanTanahyang
berwewenang mengatur
kepengurusan kepegawaian dan peneliti juga mendapatkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengembangan sistem penunjang keputusan penerimaan beasiswa pegawai.
b. Observasi
Penulis melakukan serangkaian pengumpulan data yang dilakukan secara langsung terhadap subjek atau objek penelitian melalui mata, telinga, dan perasaan. Dengan melihat fakta-fakta fisik dari objek
yang diteliti. Observasi pada penelitian ini dilaksanakan di Ditjen Pengendalian Pemanfaatan Ruang
dan Penguasaan Tanah
Kementerian Agraria dan Tata Ruang.
c. Kuesioner (Angket)
Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan angket yang telah diisi oleh narasumber atau responden ahli yang bertujuan untuk mendapatkan data yang akan digunakan dalam penerapan Fuzzy
MADM dengan penyelesaian Simple
Additive Weighting (SAW).
d. Dokumentasi
Merupakan metode yang digunakan
untuk mengumpulkan dan
mendapatkan sejumlah informasi yang berasal dari data masa lalu perusahaan yang meliputi sejarah umum perusahaan, data pegawai yang mendapatkan beasiswa, dan data-data lain yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini.
KNiST, 30 Maret 2013
perusahaan selama 5 tahun dan
Metode Pengumpulan Data, Populasi menuangkan ilmu yang sudah didapat
dan Sample Penelitian kepada perusahaan.
Metode pengumpulan data yang Metode Analisa Data
dilakukan peneliti terbagi menjadi 2 cara, Analisa adalah bagian penting dalam
yaitu : metodologi penelitian ilmiah dikarenakan
a. Data Primer dengan melakukan dengan melakukan analisis data tersebut
observasi langsung, wawancara, dan dapat diberi arti dan makna yang
kuesioner. berguna dalam suatu penyelesaian
b. Data sekunder berasal dari masalah Metode Fuzzy Madm
mengumpulkan dan mengidentifikasi penyelesaian Simple Additive Weighting
serta mengolah data tertulis merupakan metode pengambil
berbentuk buku-buku dan jurnal yang keputusan yang diperhitungkan secara
berkaitan dengan penelitian. kuantitatif perhitungan matematika
Populasi sesuai dengan rumus Metode Fuzzy
Populasi akan diambil pada salah satu Madm penyelesaian Simple Additive
Ditjenyang sedang menentukan Weighting.
penerimaan beasiswa pegawai untuk
mendapatkan beasiswa S2. Penerimaan 3. Pembahasan
beasiswa diperuntukan atau dikhususkan Analisis Kebutuhan Sistem Fuzzy
untuk pegawai yang sudah berkerja Multiple Atribut Decision Making
selama 4 tahun. Berikut merupakan kriteria yang
Sampel dibutuhkan untuk pengambilan
Dalam pemilihan sampel, penulis keputusan, berdasarkan persyaratan
mengambil data dari populasi sebanyak yang ditentukan oleh Ditjen
7 (tujuh) orang yang terbatas dengan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan menyebarkan kuesioner kepada kepala Penguasaan Tanah Kementrian Agraria sub bagian setempat untuk melakukan dan Tata Ruang yaitu : Lama kerja (C1),
penilaian. Penerimaan beasiswa Prestasi kerja (C2), Tidak menerima
pegawai ini diperuntukan atau beasiswa dari pihak lain (C3), Tanggung
dikhususkan untuk pegawai yang sudah Jawab (C4), Kerjasama (C5). Berikut
berkerja selama 4 tahun. Kemudian adalah kriteria yang termasuk kriteria setelah melanjutkan pendidikan S2 keuntungan (Benefit) dan kriteria biaya pegawai harus kembali mengabdi pada (Cost).
Tabel 1 Setiap Kriteria
No Kriteria 1
Lama Kerja (C1)
2
Prestasi Kerja (C2)
Benefit
3 Tidak menerima beasiswa dari pihak lain (C3)
4 Tanggung Jawab (C4)
5
Kerjasama (C5)
Cost
Dari kriteria tersebut, maka dibuat suatu Analisis Kebutuhan Sistem Setiap
tingkat kepentingan kriteria berdasarkan Kriteria
nilai bobot yang telah ditentukan a. Kriteria Lama Kerja
kedalam bilangan fuzzy. Dibawah ini Kriteria Lama Kerja merupakan adalah alternatife pada setiap kriteria persyaratan yang dibutuhkan untuk
sebagai berikut : pengambilan keputusan disimbolkan
Sangat Rendah (SR) = 0 (C1) dan nilai bobot = 0,3 berikut ini data
Rendah (R)= 0,25 yang diperoleh :
Tabel 2 Penilaian Lama Kerja
No Nama Lama Kerja
KNiST, 30 Maret 2013
ISBN: 978-602-61242-1-0
ST T C R SR
1 Gandiwa Yudhistira, S.H.
0,5
2 Novi Sulistyaningsih, S.T.
0,5
3 Fresly Willyater Panjaitan, S.T.
0,75
4 Royger Maniur Simanjutak, S.T.
0,5
5 Adam Madiglina Prana, S.T.
0,5
6 Kurniawan Hartanto, S.T.
0,75
7 Mula Pralampita Nursetianti, S.T.
0,75
Keterangan Skor : b. Prestasi Kerja
Sangat Rendah (SR)= 0 Prestasi Kerja merupakan persyaratan
Rendah (R) = 0,25 yang dibutuhkan untuk pengambilan
Cukup (C) = 0,5 keputusan disimbolkan (C2) dan nilai
Tinggi (T) = 0,75 bobot = 0,2 berikut ini data yang
Sangat Tinggi (ST)= 1 diperoleh :
Tabel 3 Penilaian Prestasi Kerja
Prestasi Kerja No Nama ST T C R SR 1
Gandiwa Yudhistira, S.H. 1
2
Novi Sulistyaningsih, S.T.
0,5
3
Fresly Willyater Panjaitan, S.T.
0,25
4
Royger Maniur Simanjutak, S.T.
0,5
5
Adam Madiglina Prana, S.T.
0,75
6
Kurniawan Hartanto, S.T.
0,5
7
Mula Pralampita Nursetianti, S.T.
0,5
Keterangan Skor : c. Tidak menerima beasiswa dari
Sangat Rendah (SR) = 0 pihak lain
Rendah (R) = 0,25 Tidak menerima beasiswa dari pihak
Cukup (C) = 0,5 lain merupakan persyaratan yang
Tinggi (T) = 0,75 dibutuhkan untuk pengambilan
Sangat Tinggi (ST) = 1 keputusan disimbolkan (C3) dan nilai
bobot = 0,2berikut ini data yang
diperoleh :
Tabel 4 Penilaian Tidak menerima beasiswa dari pihak lain
Tidak menerima beasiswa dari
No Nama pihak lain
ST T C R SR
1 Gandiwa Yudhistira, S.H. 0,5
2 Novi Sulistyaningsih, S.T. 0,5
3
Fresly Willyater Panjaitan, S.T.
0,5
4 Royger Maniur Simanjutak, S.T. 0,5
5 Adam Madiglina Prana, S.T. 0,25
6 Kurniawan Hartanto, S.T. 0,25
7 Mula Pralampita Nursetianti, S.T. 0,5
Keterangan Skor : d. Tanggung Jawab
Sangat Rendah (SR) = 0 Tanggung jawab dalam menyelesaikan
Rendah (R) = 0,25 pekerjaan yang diberikan kepadanya
Cukup (C) = 0,5 dengan sebaik mungkin sebab itu
Tinggi (T) = 0,75 tanggung jawab merupakan persyaratan
Sangat Tinggi (ST) = 1 yang dibutuhkan untuk pengambilan
keputusan disimbolkan (C4) dan nilai
KNiST, 30 Maret 2013
bobot = 0,15 berikut ini data yang diperoleh :
Tabel 5 Penilaian Tanggung Jawab
Tanggung Jawab No Nama ST T C R SR
1
Gandiwa Yudhistira, S.H.
0,75
2
Novi Sulistyaningsih, S.T.
0,25
3
Fresly Willyater Panjaitan, S.T.
0,5
4
Royger Maniur Simanjutak, S.T.
0,75
5
Adam Madiglina Prana, S.T.
0,5
6
Kurniawan Hartanto, S.T.
0,5
7
Mula Pralampita Nursetianti, S.T.
0,25
Keterangan Skor : Kerjasama adalah mampu bekerja
Sangat Rendah (SR) = 0 secara bersama-sama dengan rekan-
Rendah (R) = 0,25 rekan dalam membangun sebuah
Cukup (C) = 0,5 pekerjaan maka dari itu kerjasama
Tinggi (T) = 0,75 merupakan persyaratan yang
Sangat Tinggi (ST) = 1 dibutuhkan untuk pengambilan
keputusan disimbolkan (C5) dan nilai
e. Kerjasama bobot = 0,15 berikut ini data yang
diperoleh :
Tabel 6 Penilaian Kerjasama
Kerjasama No Nama ST T C R SR
1
Gandiwa Yudhistira, S.H.
0,75
2
Novi Sulistyaningsih, S.T.
0,5
3
Fresly Willyater Panjaitan, S.T.
0,5
4
Royger Maniur Simanjutak, S.T.
0,75
5
Adam Madiglina Prana, S.T.
0,75
6
Kurniawan Hartanto, S.T.
0,5
7
Mula Pralampita Nursetianti, S.T.
0,25
Keterangan Skor :
Sangat Rendah (SR) = 0 Tujuh pemohon beasiswa yang sudah
Rendah (R) = 0,25 dinilai berdasarkan angket atau
Cukup (C) = 0,5 kuesioner yang diisi oleh atasan
Tinggi (T) = 0,75 perusahaan untuk menilai setiap kriteria
Sangat Tinggi (ST) = 1 pegawai, yaitu sebagai berikut :
Tabel 7 Hasil Penilaian Data Pemohon
Tidak
menerima
No.
beasiswa dari Tanggung
Data Pegawai Lama Kerja Prestasi Kerja pihak lain Jawab Kerjasama
1
Gandiwa Yudhistira, S.H.
Cukup Sangat Tinggi Cukup
Tinggi
Tinggi
2
Novi Sulistyaningsih, S.T.
Cukup Cukup Cukup
Rendah
Cukup
3
Fresly Willyater Panjaitan, S.T.
Tinggi Rendah Cukup
Cukup
Cukup
4 Royger Maniur Simanjutak, S.T.
Cukup Cukup Cukup
Tinggi
Tinggi
5 Adam Madiglina Prana, S.T.
Cukup Sangat Tinggi Rendah Cukup
Tinggi
KNiST, 30 Maret 2013
ISBN: 978-602-61242-1-0
6 Kurniawan Hartanto, S.T. Tinggi Cukup Rendah Cukup Cukup
7 Mula Pralampita Nursetianti, S.T. Tinggi Cukup Cukup Rendah Rendah
Berdasarkan data pemohon diatas yang telah dikonversikan dengan dapat dibentuk matriks keputusan X bilangan fuzzy, sebagai berikut :
Tabel 8 Rating kecocokan dari setiap alternative pada setiap kriteria
Kriteria No. Alternatif C1 C2 C3 C4 C5 1
A1 0,5 1 0,5 0,75 0,75 2
A2 0,5 0,5 0,5 0,25 0,5 3
A3 0,75 0,25 0,5 0,5 0,5 4
A4 0,5 0,5 0,5 0,75 0,75 5
A5 0,5 1 0,25 0,5 0,75 6
A6 0,75 0,5 0,25 0,5 0,5 7
A7 0,75 0,5 0,5 0,25 0,25
Pengambil keputusan memberikan bobot, berdasarkan tingkat kepentingan masing-masing kriteria yang dibutuhkan sebagai berikut :
Vektor bobot (W) = [ 0.3, 0.2, 0.2, 0.15, 0.15 ]
Kriteria Dalam Menentukan Penerimaan Beasiswa Pegawai
Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan oleh perusahaan dan dikumpulkan melalui wawancara dan angket yang diberikan kepada atasan, maka kriteria diberikan nilai bobot sebagai berikut :
Tabel 9
Nilai bobot pada setiap kriteria
No Kriteria Nilai Bobot
1 C₁ 0,3 2 C₂ 0,2 3 C₃ 0,2 4 C₄ 0,15 5 C₅ 0,15 Total 1 Keterangan : 4. Simpulan C1 = Lama Kerja
C2 = Prestasi Kerja Kesimpulan dari hasil penelitian Sistem
C3 = Tidak menerima beasiswa dari Penunjang Keputusan Penerimaan
pihak lain Beasiswa Pegawai pada Ditjen
C4 = Tanggung Jawab Pengendalian Pemanfaatan Ruang Dan
C5 = Kerjasama Penguasaan Tanah maka peneliti
menarik kesimpulan yang berdasarkan paparan dari bahasan pada bab sebelumnya, yaitu: Hasil penelitian dari
KNiST, 30 Maret 2013
perhitungan skala perbandingan rating alternatife dan mencari nilai prefensi untuk setiap alternative ( Vi) tersebut
dapat diketahui bahwa alternative yang terpilih sebagai alternatif terbaik untuk mendapatkan beasiswa S2 dengan jawaban yang diberikan oleh 2 responden ahli melalui kuesioner dengan hasil akhir, V1= Gandiwa
Yudhistira, S.H (0,7) ; V2 = Novi Sulistyaningsih, S.T. (0,726) ; V3 =
Fresly Willyater Panjaitan, S.T. (0,7) ; V4
= Royger Maniur Panjaitan, S.T. (0,6) ; V5 = Adam Madiglina Prana, S.T.
(0,625) ; V6 = Kurniawan Hartanto, S.T.
(0,65) ; V7 = Mula Pralampita
Nursetianti, S.T. (0,9). Jadi, dapat disimpulkan hasil perankingan dengan nilai terbesar ada pada V7= Mula
Pralampita Nursetianti, S.T. (0,9)
adalah alternative yang terpilih sebagai alternative terbaik. Dan Metode Fuzzy
Madm dengan penyelesaian Simple
Additive Weighting (SAW) dapat
membantu Instansi atau perusahaan
khususnya untuk menentukan
penerimaan beasiswa pegawai
melanjutkan program belajar Starata Dua (S2).
Referensi
Kusumadewi,Sri dkk. 2006. Fuzzy MultiAttribute Decision Making (Fuzzy MADM). Yogyakarta: Graha Ilmu
Nofriansyah, Dicky. 2014. Konsep Data Mining vs Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Deepublish Hasibuan, Malayu.2014, Manajemen
Sumber Daya Manusia.
Jakarta:Bumi Aksara
Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi Offset
KNiST, 30 Maret 2013