1
PENERAPAN METODE PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2
LINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Rio Syafyudi Armen*), Sefna Rismen**), Ainil Mardiyah**)
*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR **)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR
ABSTRACT
This research is rooted to the result of student math which is in the lower level and involvement in the process teaching and learning. Furthermore, this research is design to understand wether interpreting the problem based learning method better of applying conventional method in the VII SMP Negeri 2 Linggo Sari Baganti. The type of this research would be conducted by experiment. Throughout the student in the VII SMP 2 Linggo Sari Baganti, this research would be analyzed and would be devided into two part. The first is the VII.A class as an experiment class and the second is the VII.B class as a control class. The instrument test is the final test. Reliabilitas is 0,9. Based on the covered data, the average of final result of experiment class is 40,55 higher than control class 10,27. The measurement would be conducted by using statistic non parametric
that is mann-whitney. The outcome of this research 𝑍ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = −0,18 and
𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,64. 𝑍ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, 𝐻0 is accepted and 𝐻1 is rejected. Hence, it can be conducted that outcome of teaching and learning in the student math wich is applied by problem based learning method same as the outcome of student math wich is applying conventional methdd, it means that there would not be intervention from problem based learning method toward the outcome of learning math the VII SMP Negeri 2 Linggo Sari Baganti.
Key word : the result of student math, Problem Based Learning.
PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang selalu diajarkan dalam jenjang pendidikan dasar
maupun menengah. Matematika
memegang peranan penting dalam membentuk pola pikir peserta didik. Tujuan dari mempelajari matematika
ini adalah terbentuknya kemampuan
bernalar siswa yang tercermin
melalui kemampuan berfikir yang kritis, logis, sistematis dan memiliki sifat yang objektif, jujur dan disiplin
dalam memecahkan suatu
permasalahan baik dalam bidang
2
maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Penyebab rendahnya hasil belajar matematika siswa SMPN 2 Linggo
Sari Baganti berdasarkan hasil
observasi pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2014 diantaranya adalah model pembelajaran yang diterapkan guru adalah pembelajaran klasikal yaitu guru menjelaskan materi, memberi contoh soal, memberi latihan dan siswa mendengarkan, mencatat apa yang dijelaskan guru, sehingga siswa pasif. Siswa tidak memanfaatkan kesempatan untuk bertanya kepada guru terkait materi yang tidak dipahami sewaktu guru
memberikan kesempatan untuk
bertanya, dengan demikian rasa ingin tahu siswa belum terealisasi. Guru berasumsi bahwa siswa menganggap belajar itu tidak penting, hal ini terlihat dari kurangnya sikap antusias siswa dalam proses pembelajaran. Melihat permasalahan yang telah diuraikan di atas, terlihat siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Hal ini harus diubah menjadi berbagi pengetahuan dengan belajar secara
berkelompok, mencari dan
menemukan sendiri pengetahuan
secara aktif dalam kelompok. Untuk mencapai tujuan tersebut pengajar
dapat menggunakan pendekatan,
strategi, model atau metode
pembelajaran aktif.
Salah satu alternatif pembelajaran matematika yang mungkin dapat meningkatkan hasil belajar adalah
dengan penerapan metode problem
based learning (PBL). Pembelajaran
yang didasarkan pada masalah
merupakan proses pembelajaran
yang memungkinkan siswa
memperoleh pengalaman
menggunakan kemampuan dan
keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan dalam proses
pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran yang menggunakan
metode Problem Based Learning
perlu diperhatikan beberapa tahap-tahap dalam pelaksanaannya. Arends
dalam Ngalimun (2013:96)
mengemukakan bahwa ada lima tahap-tahapan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran dengan PBL yaitu:
1. Mengorientasikan siswa pada
masalah.
2. Mengorganisasi siswa untuk
3
3. Membimbing penyelidikan
individu maupun kelompok.
4. Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya.
5. Menganalisa dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah hasil belajar siswa yang menerapkan metode
Problem Based Learning lebih baik
daripada hasil belajar pembelajaran konvensional di kelas VII SMPN 2 Linggo Sari Baganti.
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini telah dilakukan oleh Miftahul Rahma (2013) dengan judul
Pengaruh Penerapan Strategi
Problem Based Learning Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas VII SMPN 1 Pulau
Punjung Tahun Pelajaran
2013/2014. Kesimpulan yang didapat
dari penelitian ini adalah Miftahul Rahma menyatakan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan
strategi Problem Based Learning
dapat meningkatkan pemahaman
konsep siswa terhadap materi
pelajaran matematika.
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan mulai 1 April 2015 sampai dengan 29 April 2015 di SMPN 2 Linggo Sari
Baganti, adalah penelitian
eksperimen dengan rancangan
random terhadap subjek merujuk
kepadaArikunto ( 2010: 126).
Populasinya adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 2 Linggo Sari Baganti, yang terdiri dari 5 kelas.
Pengambilan sampel dilakukan
secara acak.
Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah Problem Based Learning
pada kelas eksperimen. Sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar. Instrument yang digunakan adalah tes akhir.
Reliabilitas yang diperoleh merujuk
kepada Arikunto ( 2010: 239). yaitu
0,9. Data tes akhir dianalisis
menggunakan uji Mann-Whitney
merujuk kepada Santoso (2010:121),
karena data tidak berdistribusi
normal.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian yang telah dilakukan,
4
cukup memberikan perbedaan
terhadap siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam hal kemampuan menyelesaikan permasalahan. Siswa kelas eksperimen mampu mnganalisa permasalahan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang diajarkan walaupun dengan bantuan bimbingan secara lisan dari guru dan buku paket. Berbeda dengan kelas kontrol yang hanya menerima materi dari guru.
Pertemuan pertama siswa bertanya
tentang apa maksud dari
permasalahan yang diberikan pada lembar diskusi, karena pada lembar diskusi tidak terdapat penjelasan dan
gambaran materi yang akan
diselesaikan oleh siswa. Pertemuan kedua dan ketiga siswa tidak lagi
ragu dengan setiap tahap
pelaksanaan pembelajaran, tetapi siswa masih menerima bimbingan
secara lisan dari guru untuk
menganalisa permasalahan yang
tersedia pada lembar diskusi.
Pertemuan keempat terlihat siswa sudah mulai jenuh dan meminta pertukaran anggota kelompok.
Pertemuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilaksanankan
empat kali pertemuan dan satu kali tes akhir. Soal tes yang diberikan mengandung indikator tujuan dari
pembelajaran. Lembar jawaban
siswa pada tes akhir dapat dilihat sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai. Contoh hasil jawaban siswa kelas eksperimen :
Gambar 1. Jawaban Siswa Kelas Eksperimen
Dari jawaban pada Gambar 1,
memperlihatkan bahwa siswa
mampu menggambar bangun serta bayangan bangun terhadap sumbu X dengan baik dan benar. Siswa mampu menggambarkan titik A(-4, 7), B(-6, 2) dan C(-2, 2) pada
diagram cartesius yang berupa
segitiga sama kaki serta bayangan segitiga ABC tersebut.
Contoh hasil jawaban siswa kelas kontrol :
5
Gambar 2. Jawaban Siswa Kelas Kontrol
Dari jawaban siswa pada Gambar 2,
memperlihatkan bahwa siswa
mampu menggambar bangun serta bayangan bangun terhadap sumbu X dengan baik dan benar. Siswa mampu menggambarkan titik A(-4, 7), B(-6, 2) dan C(-2, 2) pada
diagram cartesius yang berupa
segitiga sama kaki serta bayangan segitiga ABC tersebut.
Setelah dilakukan analisis data tes akhir diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Sampel
Kelas (𝐱 ) (S) 𝐱𝐦𝐚𝐱 𝐱𝐦𝐢𝐧 Eksperim en 40,5 5 31,11 100 0 Kontrol 10,2 7 12,88 44 0
Pengujian hipotesis menggunakan uji
Mann_Whitney, diperoleh 𝑍ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
−0,18 dan 𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,64. 𝑍ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <
𝑍𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka terima H0, sehingga disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa yang menerapkan
metode Problem Based Learning
sama dengan hasil belajar
matematika siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional di kelas VII SMP Negeri 2 Linggo Sari Baganti. Artinya tidak terdapat
pengaruh penerapan metode Problem
Based Learning terhadap hasil
belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 2 Linggo Sari Baganti.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasan yang dikemukakan
dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar siswa yang menerapkan
metode Problem Based Learning
sama dengan hasil belajar siswa yang
menerapkan pembelajaran
konvensional di kelas VII SMPN 2 Linggo Sari Baganti Kabupaten
Pesisir Selatan tahun pelajaran
2014/2015 atau tidak terdapat
pengaruh penerapan metode Problem
Based Learning terhadap hasil
belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 2 Linggo Sari Baganti.
6 DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. (2010).
Prosedur Penelitian. Jakarta.
Rineke Cipta.
Ngalimun. (2013). Strategi Dan
Model Pembelajaran.
Banjarmasin: Aswaja Presindo
Rahma, Miftahul (2013). Pengaruh
Penerapan Strategi Problem
Based Learning Terhadap
Pemahaman Konsep
Matematika Siswa Kelas VII SMPN 1 Pulau Punjung Tahun
Pelajaran 2013/2014. Skripsi.
Tidak diterbikan. STKIP PGRI Sumatera Barat.
Santoso, Singgih. (2010). Statistik
Nonparametrik Konsep dan
Aplikasi Dengan SPSS. Jakarta