• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMBANGUN JEJARING DAN KEMITRAAN TKSK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MEMBANGUN JEJARING DAN KEMITRAAN TKSK"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI

MEMBANGUN

JEJARING DAN KEMITRAAN

TKSK

(2)

INDIKATOR KOMPETENSI

Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta dapat:

a. Mengidentifikasi Aspek yang diperlukan untuk membangun jejaring kerja dan kemitraan

b. Mengidentifikasi Manfaat jejaring kerja untuk kepentingan bersama dengan mitra.

c. Mensosialisasikan dikalangan internal aspek yang membangun jejaring kerja kepada mitra.

d. Merencanakan tahapan pembentukan jejaring kerja dan kemitraan sesuai kesepakatan.

e. Melakukan Komunikasi dengan pesan yang jelas.

f. Membangun jejaring dan kemitraan dengan dunia usaha. g. Mengkompilasikan umpan balik jejaring dan kemitraan h. Mengevaluasi efek dan dampak dari pelaksanaan jejaring

dan kemitraan untuk pengembangan ke depan.

(3)

JEJARING KERJA

seni berkomunikasi antar orang yang satu

dengan yang lain, berbagi ide, informasi dan

sumber daya untuk meraih kesuksesan

individu atau kelompok.

jalinan hubungan yang bermanfaat dan saling

menguntungkan. Dalam arti kata lain,

membangun networking haruslah

berlandaskan prinsip saling menguntungkan

dan komunikasi dua arah (dialogis).

(4)

JEJARING KERJA

juga merupakan

membangun networking haruslah berlandaskan prinsip

saling menguntungkan dan komunikasi dua arah (dialogis).

sebuah proses membangun komunikasi atau hubungan,

berbagi ide, informasi dan sumber daya atas dasar saling

percaya (trust) dan saling menguntungkan di antara

pihak-pihak yang bermitra, yang dituangkan dalam bentuk nota

kesepahaman atau nota kesepakatan (MoU) guna

mencapai kesuksesan bersama yang lebih besar.

(5)

KEMITRAAN

sebagai suatu bentuk persekutuan antar dua

pihak atau lebih yang membentuk satu ikatan

kerjasama di suatu bidang usaha tertentu atau

tujuan tertentu sehingga dapat memperoleh

manfaat dan hasil yang lebih baik.

merupakan kerjasama terpadu antara dua belah

pihak atau lebih yang serasi, sinergi, sistematis,

terpadu dan memiliki tujuan untukmenyatukan

potensi bisnis dalam menghasilkan keuntungan

yang optimal.

(6)

Tujuan membangun jejaring kerja dan

kemitraan

a. Memelihara dan menguatkan hubungan baik & harmonis;

b. Peningkatan mutu dan kompetensi;

c. meningkatkan efisiensi dan sinergitas serta menciptakan

peluang;

d. Meningkatkan sosialisasi, promosi, dan publikasi

e. Peningkatan akses

f. Pencitraan publik

(7)

Manfaat Jejaring Kerja dan

Kemitraan

a. Agar terjadi optimalisasi pemanfaatan sumberdaya guna peningkatan efisiensi. b. Agar tersedia potensi sumber yang relatif cukup.

c. Adanya jaminan keluaran program yang pasti dengan kualitas yang baik.

d. Dalam hal tertentu terbantu dari segi permodalan, teknologi yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja pelayanan.

e. Agar kualitas dan kuantitas pelayanan TKSK lebih meningkat. f. Agar terjadi pengembangan fungsi dan peran TKSK.

g. Agar TKSK mampu mengintegrasikan dan mensinkronkan pelaksanaan tugas-tugasnya dengan pemangku kepentingan yang saling bergantungan;

h. Agar TKSK mampu mengkoordinasikan pembangunan kesos dengan sektor lainnya;

(8)

JEJARING/JARINGAN KEMITRAAN

• Jejaring atau jejaring sosial adalah struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga.

• Kemitraan merupakan suatu kesepakatan antara dua pihak atau lebih untuk melakukan kerjasama pada bidang tertentu dalam batas waktu tertentu untuk mencapai tujuan yang disepakati bersama oleh pihak-pihak yang bermitra, sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.

• Kemitraan secara umum akan terjalin bilamana terdapat pihak yang

merasakan adanya kelemahan implementasi bila sebuah pembangunan hanya menjadi focus of interest satu pihak saja. Dengan kata lain bahwa kemitraan sejatinya merupakan solusi yang tepat bagi pihak yang mencita-citakan

adanya percepatan progres pembangunan.

• Tujuan utama jejaring kemitraan adalah untuk meningkatkan akses terhadap sumber-sumber dalam menangani masalah sosial dengan menyatukan bakat, potensi, kemampuan sehingga tercipta kemampuan bersama untuk mencapai tujuan.

(9)

Membangun networking haruslah berlandaskan prinsip saling

menguntungkan dan komunikasi dua arah (dialogis). Pada kenyataannya di

lapangan, jejaring kerja dan kemitraan dapat dimaknai menjadi dua:

Pertama

, bahwa walaupun pada tataran konseptual terdapat sentuhan

kesamaan, namun pada praktiknya antara membangun jejaring kerja

dengan kemitraan terdapat perbedaan. Jejaring kerja merupakan bentuk

kerja sama yang masih belum konkret wujudnya karena peran para pihak

belum bisa dimainkan. Sementara di sisi yang lain, kemitraan merupakan

wujud yang lebih konkret dari jalinan kerjasama karena semua pihak yang

terlibat dalam kemitraan mengetahui dan mampu memainkan perannya

masing-masing sesuai dengan aturan ataupun batasan yang telah

disepakati bersama.

Kedua

, bahwa jaringan kemitraan merupakan awal dari jalinan kemitraan

atau dengan kata lain bahwa tindak lanjut dari jaringan kemitraan. Pada

titik ini, antara TKSK dan jaringan kemitraan dapat diibaratkan sebagai

sebuah mata uang dimana masing-masing sisinya tidak dapat dipisahkan

satu sama lain.

(10)

PERSYARATAN JEJARING KERJA DAN

KEMITRAAN

1. Ada dua pihak atau lebih organisasi;

2. Memiliki kesamaan visi dalam mencapai tujuan

organisasi;

3. Ada kesepahaman atau kesepakatan;

4. Saling percaya dan membutuhkan;

5. Komitmen bersama untuk mencapai tujuan yang

lebih besar

(11)

Hal-hal yang harus difahami oleh TKSK tentang

Membangun Jaringan Kemitraan

Memahami hakikat jaringan kemitraan

Memiliki kesadaran akan pentingnya membangun

jaringan kemitraan.

Mengidentifikasi/memetakan posisi jaringan kemitraan

Memahami tujuan membangun jaringan kemitraan.

Memahani prinsip dalam membangun jaringan

kemitraan.

Menerapkan Strategi dalam membangun jaringan

kemitraan.

(12)

Prinsip Membangun Jejaring Kerja

Kesamaan Visi-Misi Kemitraan

Kepercayaan (trust).

Saling Menguntungkan

Efisiensi dan Efektifitas.

Komunikasi timbal balik

(13)

Teknik-Teknik Kunci Membangun Kemitraan

1. Membangun kelompok-kelompok

pemberdayaan

2. Mengembangkan suatu kesadaran yang kritis

3. Menyatukan jejaring dukungan alamiah

4. Menciptakan sistem penyelenggaraan

pelayanan sosial yang responsif

5. Membangun aliansi klien-pelayanan

6. Memaksimalkan kekuasaan interpersonal

(DuBois & Miley, 2006: 216).

(14)

Panduan Membangun Strategi Jejaring

Kemitraan

1. Membangun kemitraan bukan sekedar berkenalan &

tukar kartu nama.

2. Jadilah Pendengar yang baik.

3. Galilah informasi sebanyak mungkin.

4. Fokus pada tujuan

5. Bersikap sabar tetapi aktif dan proaktif.

6. Bersikap lebih cerdas & selalu menyampaikan

informasi yang akurat dan apa adanya.

7. Kesinambungan komunikasi,

8. Peduli lingkungan.

(15)

Aspek yang mempengaruhi jejaring

kerja

Pertemuan yang intens dan cukup teratur

Kedua pihak mendapat manfaat

Ada tantangan yang dihadapi bersama

(16)

Langkah-langkah dalam membangun

kemitraan

Identifikasi atau Pemetaan Objek Mitra

Menggali dan Mengumpulkan Informasi.

Menganalisis Informasi.

Penjajagan Kerjasama

Penyusunan Rencana Kerja

Membuat Kesepakatan

(17)

MENGEMBANGKAN KERJASAMA/KOOPERASI

Kooperasi, atau kerjasama merujuk pada praktik seseorang atau

kelompok yang lebih besar yang bekerja di khayalak dengan tujuan atau

kemungkinan metode yang disetujui bersama secara umum, daripada

bekerja secara terpisah dalam persaingan.

Kerjasama umumnya mencakup paradigma yang berlawanan dengan

kompetisi. Banyak orang yang mendukung kerja sama sebagai bentuk

yang ideal untuk pengelolaan urusan perorangan maupun komunitas.

Kerjasama mengacu kepada praktik antara dua pihak atau lebih untuk

mencapai tujuan bersama (mungkin juga termasuk cara/metodenya),

kebalikan dari bekerja sendiri-sendiri dan berkompetisi. Motivasi utama

dari kerjasama biasanya adalah memperoleh kemanfaatan bersama

(hasil yang saling menguntungkan) melalui pembagian tugas. Seperti

halnya dengan koordinasi, selain memperoleh hasil seefisien mungkin,

para pihak biasanya bekerjasama dengan harapan menghemat biaya

dan waktu. Kerjasama umumnya dilakukan untuk memecahkan

(18)
(19)

MEMBANGUN SINERGI & KOLABORASI

• Kolaborasi biasanya digunakan untuk menjelaskan praktik dua pihak atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dan melibatkan proses kerja masing-masing maupun kerja bersama dalam mencapai tujuan bersama tersebut. Motivasi utamanya adalah memperoleh hasil-hasil kolektif yang tidak mungkin dicapai jika masing-masing pihak bekerja sendiri-sendiri. Selain seperti dalam

kerjasama, para pihak berkolaborasi biasanya dengan harapan mendapatkan hasil-hasil yang inovatif, terobosan, dan/atau istimewa, serta prestasi kolektif yang memuaskan. Kolaborasi biasanya dilakukan agar memungkinkan muncul/ berkembangnya saling pengertian dan realisasi visi bersama dalam lingkungan dan sistem yang kompleks.

• Sinergi adalah bentuk kerjasama Win-win yang dihasilkan melalui Kolaborasi masing-masing pihak. Sinergi adalah saling mengisi & melengkapi perbedaan untuk mencapai hasil lebih besar daripada Jumlah bagian per bagian. Konsep bersinergi diantaranya adalah: (1) orientasi pada hasil positif; (2) perspektif beragam melengkapi paradigma; (3) saling bekerjasama bertujuan sama dan ada kesepakatan; (4) efektifitas dan merupakan suatu proses. Melalui sinergi, kerjasama dari paradigma yang berbeda akan mewujudkan hasil lebih besar dan efektif sehubungan proses yang dijalani menunjukkan tujuan yang sama

(20)

MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJA

Hubungan kerja dapat diartikan sebagai hubungan yang

terjadi antara bagian-bagian atau individu-individu baik

antara mereka di dalam organisasi maupun antara

mereka dengan pihak luar organisasi sebagai akibat

penyelenggaraan tugas dan fungsi masing-masing

dalam mencapai sasaran dan tujuan organisasi.

Tujuan hubungan kerja adalah mewujudkan

kemudahan dan menumbuhkan semangat saling

membantu.

Jenis hubungan kerja terdiri dari: vertikal, horizontal,

diagonal, fungsional, informatif, konsultatif, direktif dan

koordinatif

(21)

Peta Jejaring Utama PSKS

a. Kelompok Stakeholder Primer, pihak2 yg termasuk kelompok ini antara lain: 1. Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/Kota

2. Masyarakat Kecamatan dan keluarga PMKS 3. PSKS dilingkup kecamatan dan Desa/Kelurahan 4. Pemerintahan Kecamatan

5. Pemerintahan Desa/Kelurahan b. Kelompok Stakeholder Sekunder 1. Pemerintah Kabupaten/Kota 2. Dinas Sosial Provinsi

3. PSKS atau Pengurus PSKS tingkat kabupaten/kota dan provinsi 4. Kementerian Sosial

5. Pemerintah Provinsi

c. Kelompok Stakeholder Tersier 1. Perguruan Tinggi

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Sumber :Pengolahan dari wawancara Berdasarkan dari table 4.6 dari hasil pengolahan wawancara dengan pertanyaan apakah Receiving Clerk membuat Receiving Report setelah

Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Melalui Penerapan Model Teams Games Tournament (TGT) Berbantuan Media Laci Kartu Soal Pada Siswa Kelas IV SD 6

Meskipun demikian, interval waktu yang singkat atau memberi jarak juru las dengan berhati-hati, seperti pada pengelasan pipa dengan SMAW, dapat memberi panas

Penelitian ini bertujuan untuk membangun perangkat lunak pengoreksi error pada DNA sequence dengan mengubah cara pembentukan spectrum pada metode spetral alignment,

--- Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi meneliti dan mempelajari dengan seksama berkas perkara yang terdiri dari Berita Acara Pemeriksaan oleh Penyidik, Berita

Hasil studi pendahuluan di Rumah Sakit Paru Jember, menunjukkan bahwa pada tahun 2017 kasus TB Paru sebanyak 662 orang yang positif TB baik dari kasus baru

Pada website tersebut pengguna dapat melihat informasi tentang folder-folder pada hirarki GDS, informasi tentang jumlah data yang dapat diakses serta informasi

Analisa data: pasien mengatakan tidak tahu tentang penyakitnya, dan juga tidak bisa mengakses informasi karena tidak bisa melihat. Data obyektif: saat observasi pasien tampak