• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dra. SOFNIDAR, M.Si. 1 dan Drs. HUSNI SABIL, M.Pd. 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dra. SOFNIDAR, M.Si. 1 dan Drs. HUSNI SABIL, M.Pd. 2"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

262

EFEKTIFITAS PENGEMBANGAN LKS DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK PEMBELAJARAN GEOMETRI

DI SEKOLAH DASARTHE EFFECTIVENESS OF THE DEVELOPMENT OF SCIENTIFIC APPROACHES TO LKS (STUDENT’S WORK SHEET) WITH

LEARNING GEOMETRY IN THE ELEMENTARY SCHOOL Dra. SOFNIDAR, M.Si.1 dan Drs. HUSNI SABIL, M.Pd.2

Universitas Jambi, Jambi1

sofnidar21@yahoo.com, Jl. RD. Abdurahman No. 51 RT 34 Kel. Kenali Besar Kec. Kotabaru Kota Jambi, Kode Pos 36129, Hp. 0852669611631

Universitas Jambi, Jambi2

ABSTRACT

In fact, shows that student’s work sheet that used by teachers in geometry learning process is still conventional student’s work sheet that lack of variant and the content is just focus in exercise. Student’s work sheet is not functional yet for understanding concept. So that, from this research, student’s work sheet will be develop based on scientific approach for effective geometry learning at elementary school.This research is the development research that makes innovation in making student’s work sheet for effective geometry learning at elementary school with development methods according [3]. Student’s work sheet structure consists of a title page, learning’s directions, competences that going to reach, supporting information, assignments and work steps, and assessment. The result from this research is student’s work sheet based on scientific approach in geometry learning, specially for two-dimentional figures content in grade III and similarity and symmetry content in grade V that effective. The trial of using this product is in Elementary School of 34/I Teratai Kabupaten Batanghari. This product is going to be reference for elementary school’s teachers to make student’s work sheet and to do the learning process with scientific approach in implementation of 2013 curiculum.Based on the development result and the trial showed that student’s work sheet based on scientific approach for geometry learning can increase students activity in grade III and grade V in the learning process with scientific approach to every steps that already in good categoriez, and also the learning outcomes has reached KKM 81, 48% for grade III and 77.27% for grade V. It can be concluded that the student’s work sheet based on scientific approach for geometry learning process that has produced is effective to used in the learning process in elementary school.

(2)

263 ABSTRAK

Kenyataan di lapangan terlihat bahwa LKS yang digunakan guru dalam proses pembelajaran geometri masih berbentuk LKS konvensional yang kurang bervariasi dan isinya terfokus kepada latihan soal saja. LKS yang digunakan belum berfungsi untuk proses penanaman dan pemahaman konsep. Untuk itu, melalui penelitian ini akan dikembangkan LKS yang berbasis pendekatan scientific untuk pembelajaran geometri di sekolah dasar yang efektif.Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menciptakan inovasi dalam pembuatan LKS untuk pembelajaran geometri di sekolah dasar yang efektif dengan langkah-langkah pengembangan [3]. Struktur LKS nya terdiri dari halaman judul, petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah kerja, serta penilaian. Luaran dari penelitian ini berupa LKS dengan basis pendekatan scientific untuk pembelajaran geometri khususnya untuk kelas III materi bangun datar dan kelas V materi kesebangunan dan simetri yang efektif. Uji coba pemakaiannya dilakukan di SDN 34/I Teratai Kabupaten Batanghari. Luaran ini dapat menjadi referensi bagi guru SD dalam membuat LKS dan melaksanakan proses pembelajaran dengan pendekatan sceintific dalam penerapan kurikulum 2013.Berdasarkan hasil pengembangan dan uji coba pemakaian diperoleh bahwa LKS dengan pendekatan scientific untuk pembelajaran geometri yang dihasilkan dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas III maupun kelas V dalam proses pembelajaran dengan pendekatan scientific untuk setiap langkah-langkahnya sudah berkategori baik, serta hasil belajarnya sudah mencapai KKM 81,48% untuk kelas III dan 77,27% untuk kelas V. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa LKS dengan pendekatan scientific untuk pembelajaran geometri yang telah dihasilkan efektif digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah dasar.

Kata Kunci: LKS, pendekatan sceintific, geometri. 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yaitu materi ajar yang sudah sedemikian rupa, sehingga peserta didik diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri. Secara umum LKS merupakan perangkat pembelajaran sebagai pelengkap atau sarana pendukung pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). LKS biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. LKS dalam kegiatan belajar mengajar dapat dimanfaatkan pada tahap pemahaman konsep [4]. Pemanfaatan lembar kegiatan pada tahap pemahaman konsep berarti LKS dimanfaatkan untuk mempelajari suatu topik dengan maksud memperdalam pengetahuan tentang topik yang telah dipelajari pada tahap sebelumnya yaitu penanaman konsep. Selanjutnya LKS

(3)

264

pendidik dapat memancing peserta didik agar secara aktif terlibat dengan materi yang dibahas [2].

Tetapi pada kenyataannya kebanyakan LKS yang telah dimiliki oleh siswa selama ini belum mampu membantu dalam menemukan konsep, karena hanya berisi materi singkat dan soal-soal yang penyusunannya tidak dilengkapi langkah kerja yang sistematis. Sedangkan berdasarkan Panduan Pengembangan Bahan Ajar yang diterbitkan oleh Dirjen Dikdasmen, LKS akan memuat paling tidak salah satunya adalah terdapat langkah kerja, yang dimaksudkan untuk mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu ditinjau dari segi penyajiannya pun kurang menarik. LKS yang ada hanya digunakan sebagai syarat untuk melengkapi nilai, dan tidak ada tindak lanjut dalam pengerjaan LKS.

Selain LKS konvensional yang dipasok dari penerbit untuk mendukung proses pembelajaran, guru menggunakan sarana penunjang berupa buku paket terbitan Depdiknas yang disediakan oleh sekolah, namun jumlahnya terbatas. Hal ini menyebabkan siswa semakin mengalami ketergantungan terhadap penjelasan guru, sehingga ketika siswa mengulang pelajaran di rumah, sekurang-kurangnya siswa hanya mengandalkan buku catatan dan LKS dari penerbit dengan keterbatasannya.

Alternatif upaya yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang ada salah satunya adalah dengan melakukan penyediaan dan penggunaan LKS dalam proses pembelajaran yang memungkinkan siswa lebih dominan dan memberi kesempatan kepada siswa untuk aktif membangun pemahamannya sendiri. Dengan mendesain LKS yang dikembangkan menggunakan suatu metode, pendekatan atau strategi pembelajaran, diharapkan dapat membantu para siswa untuk mencapai hasil belajar yang diharapkan dan mencapai ketuntasan belajar. Misalnya pengembangan LKS menggunakan pendekatan scientific, akan membuat siswa aktif untuk kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengolah, menyimpulkan, menyajikan, dan mengkomunikasikan apa yang dikerjakannya dan diperolehnya baik secara indivudu atau kelompok dalam melaksanakan proses pembelajaran (kurikulum 2013).

(4)

265

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian pengembangan ini adalah:

1) Bagaimana hasil pengembangan LKS dengan pendekatan scientific untuk pembelajaran geometri di sekolah dasar?

2) Bagaimana penilaian ahli terhadap kelayakan penggunaan LKS dengan pendekatan scientific untuk pembelajaran geometri di sekolah dasar? 3) Bagaimana tingkat keefektifan hasil pengembangan LKS dengan

pendekatan scientific untuk pembelajaran geometri di sekolah dasar? 1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah:

1) Mengembangan LKS dengan pendekatan scientific untuk pembelajaran geometri di sekolah dasar.

2) Mengetahui penilaian ahli terhadap kelayakan LKS dengan pendekatan scientific untuk pembelajaran geometri di sekolah dasar.

3) Mengetahui tingkat keefektifan hasil pengembangan LKS dengan pendekatan scientific untuk pembelajaran geometri di sekolah dasar. 1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian pengembangan ini akan dapat memberikan manfaat antara lain:

1) Membantu siswa dalam proses pembelajaran geometri di sekolah dasar. 2) Memberikan contoh pengembangan LKS untuk pembelajaran geometri di

sekolah dasar dengan pendekatan sceintific.

3) Meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep geometri serta LKS cara-cara pembelajarannya dengan pendekatan sceintific.

4) Meningkatkan keterampilan siswa dalam proses pembelajaran geometri di sekolah dasar.

1.5 Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Spesifikasi produk hasil penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut: 1) Produk LKS ini disajikan untuk setiap kali pertemuan sehingga

mempermudah siswa belajar secara mandiri.

2) Pengembangan LKSmengandung prinsip sistem belajar aktif yang mendukung pelaksanaan kurikulum 2013.

(5)

266

3) LKS ini disajikan sesuai dengan tahapan penerapan pendekatan scientific,yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengolah, menyimpulkan, menyajikan, dan mengkomunikasikan. Tahapan ini dapat mempermudah siswa pada proses pembelajaran, karena apa yang harus dilakukan siswa pada saat belajar sudah terstruktur pada LKS.

4) LKS ini menggunakan variasi warna, gambar dan tulisan yang menarik, serta bersifat kontekstual.

2. METODE PENELITIAN 2.1 Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, karena penelitian ini akan menghasilkan produk berupa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) untuk pembelajaran geometri di sekolah dasar. Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut [3].

Adapun LKS berbasis pendekatan scientific yang dikembangkan dengan struktur yang terdiri dari:

1) Judul, judul ini menunjukkan materi yang akan dipelajari.

2) Petunjuk belajar, petunjuk belajar ini meliputi petunjuk untuk guru maupun untuk siswa dalam menggunakan LKS.

3) Kompetensi yang akan dicapai, meliputi KI, KD, indicator, dan tujuan pembelajaran.

4) Informasi pendukung, berupa peta konsep serta informasi istilah-istilah yang penting.

5) Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja, tugas-tugas ini menggunakan pendekatan scientific, dengan menguraikan setiap langkah-langkahnya secara jelas, yaitu mengamati, menalar, menanya, mencoba, mengolah, mengorganisasikan, dan mengkomunikasikan.

6) Penilaian, yang berisikan soal-soal latihan untuk setiap materi yang dikerjakan secara individu dan uji kompetensi untuk melihat ketercapaian KD nya.

(6)

267

Prosedur pengembangan LKS dengan langkah-langkah seperti yang ditunjukkan pada diagram berikut [3].

3. HASIL PENGEMBANGAN

Sesuai metode pengembangan yang telah diuraikan di atas, maka hasil pengembangan LKS untuk pembelajaran geometri di SD dengan menggunakan pendekatan Scientific pada penelitian ini adalah LKS untuk pembelajaran berbagai bangun datar, keliling dan luasnya, kesebangunan dan simetri. Struktur LKS terdiri dari judul, petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, langkah-langkah kerja, dan penilaian.

Judulnya dilengkapi dengan gambar-gambar yang mencirikan saintificnya. Petunjuk belajar atau petunjuk penggunaan disajikan untuk mempermudah siswa dan guru dalam menggunakan LKS khusus bagi siswa dalam menyelesaikan suatu tugas serta bagi guru agar dapat mempermudah dalam membimbing siswa mencapai kompetensinya. Petunjuk belajar disajikan dalam bentuk kalimat-kalimat perintah pada tiap-tiap awal tahap pemecahan permasalahan. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih mudah dalam menyelesaikan dan memahami masalah dengan mengikuti perintah tersebut sehingga siswa dapat menarik kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. Agar penggunaan LKS sesuai dengan hasil yang diharapkan maka siswa diharapkan untuk mengikuti langkah-langkah kerja. Kompetensi yang akan dicapai meliputi kompetensi Inti, kompetensi dasar, indicator, dan pengalaman belajar sesuai materi yang dipelajari. Informasi pendukung disajikan berupa materi atau konsep geometri yang dipelajari

Potensi dan Masalah Pengumpulan data Desain Produk

Validasi Desain Revisi Desain

Uji Coba Produk

Produksi Masal Revisi Produk Uji Coba Pemakaian

(7)

268

berdasarkan sumber-sumber yang relevan, dapat juga berupa peta konsep. Langkah-langkah kegiatan sebagai petunjuk siswa menyelesaikan tugas dirancang agar siswa dapat memahami langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan tugas ataupun soal sehingga siswa bekerja secara sistematis berdasarkan tahapan pendekatan Scientific. Langkah kegiatan ini dirancang untuk satu kali pertemuan secara terurut. Sedangkan penilaian berupa latihan soal untuk setiap pertemuan sesuai materi yang dipelajari serta uji kompetensi untuk semua materi geometri yang dipelajari. Penilaian uji kompetensi dilakukan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajari.

3.1 Hasil Validasi dan Revisi Pengembangan LKS

Validasi pada penelitian ini terdiri dari dua yaitu validasi materi dan validasi desain. Validasi materi terdiri atas 7 katagori yaitu kecermatan isi, ketepatan cakupan isi, ketercernaan, penggunaan bahasa, perwajahan, ilustrasi dan kelengkapan komponen. Sedangkan validasi desain terdiri dari 13 deskriptor terkait desain LKS berbasis pendekatan Scientific.

Untuk validasi materi maupun validasi desain, peneliti menggunakan tiga orang ahli Setelah validator tersebut mengamati dan mempelajarii LKS yang peneliti kembangkan, kemudian validator memberi penilaian dengan menggunakan instrumen rating scale. Adapun hasil validasi materi dan desain LKS yang diperoleh rata-rata sudah baik, seperti pada Tabel 1 dan table 2 berikut.

Tabel 1: Rata-rata Hasil Validasi Materi LKS

NO Variabel Rata-rata Skor Kategori

1 Kecermatanisi 4,00 Baik 2 Ketepatancakupanisi 3,89 Baik 3 Ketercernaan 3,94 Baik 4 PenggunaanBahasa 3,94 Baik 5 Perwajahan 4,28 SangatBaik 6 Ilustrasi 4,33 SangatBaik 7 Kelengkapankomponen 4,34 SangatBaik Rata-rata 4,10 Baik

Tabel 2 Rata-rata Hasil Validasi Desain Pembelajaran Lembar Kegiatan Siswa

No Deskriptor Rerata

(8)

269

1. LKS mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok

kecil 4 Baik

2.

LKS mengarahkan siswa untuk mengamati dan membaca hal yang penting dari suatu benda atau objek

3,67

Baik

3. LKS mengarahkan siswa untuk membaca dan

memahami contoh soal 3,67

Baik 4. LKS mengarahkan siswa untuk mempersiapkan

pertanyaan yang telah diamati dan dibaca 4

Baik 5. LKS mengarahkan siswa untuk bertanya tentang soal

yang belum dipahami 4

Baik 6. LKS mengarahkan siswa menerapkan konsep yang

telah dipelajari 4,33

SangatBa ik 7. LKS mengarahkan siswa untuk meningkatkan rasa

ingin tahu apa yang telah dilihat dan dibaca 4

Baik 8. LKS mengerahkan siswa untuk mencari informasi

tentang bangun datar 3,67

Baik 9. LKS mengarahkan siswa untuk berkreativitas dan

berketerampilan dengan cara mengelolah LKS 4

Baik 10. LKS mengarahkan siswa untuk berdiskusi dalam

kelompok serta menyelesaikan soal 4

Baik 11. LKS mengarahkan siswa untuk mempresentasikan

hasil kerja siswa 3,67

Baik 12. LKS mengarahkan siswa untuk menyelesaikan soal

secara individu 4

Baik 13. LKS mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan

secara tertulis 4

Baik

Rata-rata 3,92 Baik

Berdasarkan komentar dan saran yang diberikan validator baik secara lisan maupun tulisan, maka hal-hal yang perlu direvisi adalah tentang penggunaan tulisan dan gambar, kata-kata yang kurang pas, spasi dan warna.

Berdasarkan uji coba produk terhadap 4 orang guru dan 20 orang siswa, dimana 2 orang guru dan 10 orang siswa untuk masing-masing LKS bangun datar serta LKS kesebangunan dan simetri, diperoleh tanggapan guru rata-rata 3,74 dengan kategori baik dan tanggapan siswa rata-rata 3,83 dengan kategori baik. Berdasarkan hasil tanggapan terbuka guru maupun siswa juga diperoleh tanggapan yang baik, yaitu guru maupun siswa mengatakan bahwa LKS yang dihasilkan ini sangat menarik dan sudah baik.

3.2 Hasil Uji Coba Pemakaian LKS di Sekolah Dasar

Uji coba pemakaian dilaksanakan pada siswa kelas III untuk materi bangun datar dan siswa kelas V untuk materi kesebangunan dan simetri di SDN 34/I

(9)

270

Teratai Kabupaten Batanghari Jambi. Setelah dilaksanakan pembelajaran masing-masing empat kali pertemuan maka diperoleh hasil obsevasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran rata-rata sudah baik seperti terlihat pada table 3 berikut.

Tabel 3 Persentase Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Aspek yang dinilai Rerata

(%)

Kate -gori

Mengamati

a. Memperhatikan penjelasan guru 76,3 Baik b. Membaca dan memahami permasalahan yang

diberikan 74 Baik

c. Mendiskripsikan permasalahan yang diberikan 73,6 Baik d. Mengamati dan membaca hal yang penting

dari suatu benda atau objek 74,2 Baik e. Membaca dan memahami contoh soal yang

ada 72,3 Baik

Menanya

f. Mempersiapkan pertanyaan yang telah diamati

dan dibaca 74,4 Baik

g. Bertanya tentang soal yang belum dipahami 72.4 Baik

Meng-eksplorasi

h. Menerapkan konsep yang telah dipelajari 74 Baik i. Meningkatkan rasa ingin tahu terhadap apa

yang telah dilihat dan dibaca 75,6 Baik j. Mencari informasi tentang bangun datar 74,3 Baik k. Berkreativitas dan berketerampil mengelolah

materi yang ada 76,9 Baik

Mengaso-siasi

l. Mengembangkan/evaluasi ide baru dengan menggambar maupun menyusun pada pembelajaran

72 Baik m. Menemukan suatu penyelesaian berdasarkan

hasil yang digambar/menyusun 73 Baik n. Berdiskusi dalam kelompok serta

menyelesaikan soal 75 Baik

o. Mempersentasikan hasil kerjanya 78,2 Baik Mengkomun

ikasikan

p. Menyelesaikan soal latihan secara individu 74,8 Baik q. Membuat kesimpulan secara tertulis 76,2 Baik

Rata-rata 74,54 Baik

Sedangkan hasil belajar siswa setelah selesai proses pembelajaran diperoleh bahwa hasil tesnya menunjukkan siswa kelas III dengan materi bangun datar telah tutas secara klasikal 81,48% dengan ketuntasan minimal secara invividu 72.73%, serta hasil belajar siswa kelas V dengan materi kesebangunan

(10)

271

dan simetri telah tuntas secara klasikal 77,27% dengan ketuntasan minimal secara invividu 71.85%, walaupun ketuntasan minimal yang ditetapkan 70%.

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dapat disimpulkan bahwa LKS berbasis pendekatan Scientific pada materi bangun datar di kelas III dan materi kesebangunan dan simetri di kelas V efektif digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah dasar dengan tingkat efektifitasnya baik.

4. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian pengembangan LKS dengan pendekatan scientific untuk pembelajaran geometri di sekolah dasar diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1) Penelitian ini sudah mengahasilkan LKS dengan pendekatan scientific untuk pembelajaran bangun datar di kelas III dan pembelajaran kesebangunan dan simetri untuk kelas V sekolah dasar dengan struktur LKS: judul, petunjuk belajar, yang terdiri dari petunjuk guru dan petunjuk siswa; kompetensi yang akan dicapai yang terdiri KI, KD, indicator dan tujuan pembelajaran; informasi pendukung, yang terdiri dari peta konsep dan istilah-istilah penting; tugas-tugas dan langkah-langkah kerja siswa, yang meliputi semua langkah-langkah pendekatan scientific; dan penilaian, yang terdiri dari soal latihan dan uji kompetensi.

2) Hasil validasi materi maupun desain LKS berbasis pendekatan scientific oleh tiga orang ahli rata-rata sudah berkategori baik.

3) Efektifitas LKS berbasis pendekatan scientific untuk pembelajaran geometri khususnya materi bangun datar, kesebangunan dan simetri di sekolah dasar yang dihasilkan sudah berkategori baik.

Dengan demikian dapat disarankan kepada guru-guru SD agar dapat menggunakan LKS berbasis pendekatan scientific untuk pembelajaran geometri khususnya materi bangun datar di kelas III, kesebangunan dan simetri di kelas V sekolah dasar. Dan kepada peneliti lanjut agar dapat mengembangkan LKS berbasis pendekatan scientific untuk materi-materi matematika yang lainnya untuk pembelajaran di SD.

(11)

272

[1] Belawati, T dkk. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Universitas terbuka.2007.

[2] Prastowo. 2011. Diakses tanggal 20 Maret 2014 Lembar Kegiatan Siswa.

http://ahliswiwite.wordpress.com.

[3] Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Pengembangan. Bandung: Alfabeta. 2009.

[4] Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inofatif-Frogresif. Jakarta: Kencana. 2009.

Gambar

Tabel 3 Persentase Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Apakah pemberian susu yang telah difortifikasi besi dan zink selama 6 bulan dapat meningkatkan ingatan jangka pendek pada anak dengan gizi kurang usia 7-9 tahun

Untuk menentukan vektor bobot awal tersebut maka digunakan metode Entropy yang dapat mencari keserasian antara sekumpulan data sehingga menghasilkan suatu vektor bobot yang dapat

No waiver of confidentiality or privilege is intended or authorized by this transmission If you are not the intended recipient of this message you must not directly or indirectly

Berdasarkan hasil penelitian terhadap responden pengunjung dengan menggunakan perhitungan statistik metode Kendall’s tau yang menganalisis hubungan antara partisipasi dan

Dalam hal terdapat perbedaan data antara DIPA Petikan dengan database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan maka yang berlaku adalah data yang terdapat di dalam database

Kami percaya bahwa semua informasi diatas benar adanya, namun harap diingat bahwa semua data yang diatas hanya bersifat ilustrasi saja dan dapat berubah sewaktu-waktu

Faktor eksternal merupakan faktor obyektif dari persaingan industri farmasi Indonesia saat ini, seperti pasar institusi (pemerintah kabupaten dan kota) untuk obat generik

Simbol yang. rumah tangga dan makna yang terkandung di dalamnya memiliki nilai pendidikan, yakni nilai religiusi- tas,. sosialitas, kejujuran, demokrasi, ke- mandirian, daya