5
BAB II
PROFIL PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA
A. Sejarah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (PEMPROVSU)
Pada zaman pemerintahan Belanda, Sumatera Utara merupakan suatu pemerintahan yang bernama Gouvernement van Sumatra dengan wilayah meliputi seluruh pulau Sumatera, dipimpin oleh seorang Gubernur yang berkedudukan di kota Medan.
Setelah kemerdekaan, dalam sidang pertama Komite Nasional Daerah (KND), Provinsi Sumatera kemudian dibagi menjadi tiga sub provinsi yaitu: Sumatera Utara, Sumatera Tengah, dan Sumatera Selatan. Provinsi Sumatera Utara sendiri merupakan penggabungan dari tiga daerah administratif yang disebut keresidenan yaitu: Keresidenan Aceh, Keresidenan Sumatera Timur, dan Keresidenan Tapanuli.
Dengan diterbitkannya Undang-Undang Republik Indonesia (R.I.) No. 10 Tahun 1948 pada tanggal 15 April 1948, ditetapkan bahwa Sumatera dibagi menjadi tiga provinsi yang masing-masing berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri yaitu: Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Sumatera Tengah, dan Provinsi Sumatera Selatan. Tanggal 15 April 1948 selanjutnya ditetapkan sebagai hari jadi Provinsi Sumatera Utara.
Pada awal tahun 1949, dilakukan kembali reorganisasi pemerintahan di Sumatera. Dengan Keputusan Pemerintah Darurat R.I. Nomor 22/Pem/PDRI pada tanggal 17 Mei 1949, jabatan Gubernur Sumatera Utara ditiadakan.
Selanjutnya dengan Ketetapan Pemerintah Darurat R.I. pada tanggal 17 Desember 1949, dibentuk Provinsi Aceh dan Provinsi Tapanuli/Sumatera Timur. Kemudian, dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 5 Tahun 1950 pada tanggal 14 Agustus 1950, ketetapan tersebut dicabut dan dibentuk kembali Provinsi Sumatera Utara.
Dengan Undang-Undang R.I. No. 24 Tahun 1956 yang diundangkan pada tanggal 7 Desember 1956, dibentuk Daerah Otonom Provinsi Aceh, sehingga wilayah Provinsi Sumatera Utara sebahagian menjadi wilayah Provinsi Aceh.
Visi dan Misi Sumatera Utara Tahun 2014-2018
Berikut ini akan dijelaskan visi dan misi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (PEMPROVSU).
a. Visi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
Menjadi provinsi yang berdaya saing menuju Sumatera Utara sejahtera. b. Misi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
1. Membangun sumber daya manusia yang memiliki integritas dalam berbangsa dan bernegara, religus dan berkompetensi tinggi.
2. Membangun dan meningkatkan kualitas infrastruktur daerah untuk menunjang kegiatan ekonomi melalui kerjasama antar daerah, swasta, regional dan internasional.
3. Meningkatkan kualitas standar hidup layak, kesetaraan dan keadilan serta mengurangi ketimpangan antar wilayah.
7
4. Membangun dan mengembangkan ekonomi daerah melalui pengolaan sumber daya alam lestari berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. 5. Reformasi birokrasi berkelanjutan guna mewujudkan tata kelola
pemerintah yang baik dan bersih (good governance dan clean governance).
Lambang Provinsi Sumatera Utara
Makna Lambang
1. Kepalan tangan yang diacungkan ke atas dengan menggenggam rantai beserta perisainya, melambangkan kebulatan tekad perjuangan rakyat Provinsi Sumatera Utara melawan imperialisme/kolonialisme, feodalisme, dan komunisme.
2. Batang bersudut lima, perisai dan rantai, melambangkan kesatuan masyarakat di dalam membela dan mempertahankan Pancasila.
3. Pabrik, pelabuhan, pohon karet, pohon sawit, daun tembakau, ikan, daun padi dan tulisan "Sumatera Utara", melambangkan daerah yang indah, permai, masyhur dengan kekayaan alamnya yang melimpah-limpah.
4. Tujuh belas kuntum kapas, delapan sudut sarang laba-laba dan empat puluh lima butir padi, menggambarkan tanggal, bulan dan tahun kemerdekaan di mana ketiga-tiganya ini berikut tongkat di bawah kepalan tangan, melambangkan watak kebudayaan yang mencerminkan kebesaran bangsa, patriotisme, pencinta kedamaian dan pembela keadilan.
5. Bukit Barisan yang berpuncak lima, melambangkan tata kemasyarakatan yang berkepribadian luhur, bersemangat persatuan dan kegotong-royongan yang dinamis.
9
B. Struktur Organisasi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
Tabel 2.1 Struktur Organisasi Pemprovsu GUBERNUR WAKIL GUBERNUR STAF AHLI GUBERNUR SEKRETARIS DAERAH ASISTEN ADMINISTRASI UMUM DAN ASET
ASISTEN KESEJAHTERAAN SOSIAL ASISTEN PEMERINTAHAN ASISTEN PEREKONOMIAN DAN PEMBANGUNAN LEMBAGA TEKNIS DAN LEMBAGA LAIN DINAS DAERAH SEKRETARIAT DEWAN DAN SEKRETARIAT DAERAH Bid. Ekonomi, SDA dan Keuangan
Bid. Hukum dan Pemerintahan Bid. Kesehatan dan Pendidikan Bid. Pemberdayaan Masyarakat dan Penanggulangan Kemiskinan Bid. Pertanahan
dan Aset - Badan Kepegawaian
Daerah
- Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat - Badan Ketahanan Pangan - Badan Lingkungan Hidup - Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa - Badan Penanaman
Modal dan Promosi - Badan Pendidikan dan
Pelatihan
- Badan Penelitian dan Pengembangan - Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah - Badan Perpustakaan,
Arsip dan Dokumentasi - Inspektorat
- Kantor Penghubung - Rumah Sakit Jiwa
Daerah
- Satuan Polisi Pamong Praja - Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan - Badan Pelayanan Perijinan Terpadu - Badan Penanggulangan Bencana Daerah - Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI - Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia
- Dinas Bina Marga
- Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata
- Dinas Kehutanan
- Dinas Kelautan dan
Perikanan
- Dinas Kesehatan
- Dinas Kesejahteraan dan
Sosial
- Dinas Komunikasi dan
Informatika
- Dinas Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah
- Dinas Pemuda dan
Olahraga
- Dinas Penataan Ruang
dan Permukinan
- Dinas Pendapatan
- Dinas Pendidikan
- Dinas Pengelolaan
Sumber Daya Air
- Dinas Perhubungan
- Dinas Perindustrian dan
Perdagangan
- Dinas Perkebunan
- Dinas Pertambangan dan
Energi
- Dinas Pertaniaian
- Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan
- Dinas Tenagan Kerja dan
Transmigrasi
-Biro Administrasi
Pembangunan
-Biro Bina Kemasyarakatan dan
Sosial
-Biro Hukum
-Biro Keuangan
-Biro Organisasi
-Biro Otonomi Daerah dan
Kerjasama
-Biro Pemberdayaan
Perempuan, Anak dan KB
-Biro Pemerintahan Umum
-Biro Perekonomian
-Biro Perlengkapan dan
Pengelolaan Aset
-Biro Umum
-Sekretariat DPRD SU
C. Bidang Tugas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
No. SKPD Bidang Tugas
1.
Badan
Kepegawaian Daerah
Pengadaan, pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan, mutasi, informasi kepegawaian.
2.
Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
Pembinaan ideologi dan kewaspadaan bangsa, kewaspadaan nasional, pembinaan politik dalam negeri dan perlindungan masyarakat.
3.
Badan Ketahanan Pangan
Ketersediaan dan kerawanan pangan, distribusi dan akses pangan, konsumsi, mutu dan keamanan pangan.
4.
Badan Lingkungan Hidup
Pengkajian tata lingkungan dan Amdal, pengendalian pencemaran lingkungan dan pengelolaan limbah, pengendalian kerusakan dan pemulihan lingkungan, penataan lingkungan dan komunikasi lingkungan.
5.
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
Pelayanan administrasi di bidang perijinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplikasi, keamanan dan kepastian. 6.
Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Pemerintahan desa dan kelurahan, kelembagaan dan sosial budaya, usaha ekonomi masyarakat, pemanfaatan sumber daya alam dan penggunaan teknologi tepat guna.
11
No. SKPD Bidang Tugas
7.
Badan Penanaman Modal dan Promosi
Pengembangan investasi, promosi, pelayanan, pengawasan, dan pengendalian.
8.
Badan
Penanggulangan Bencana Daerah
Dukungan teknis administratif dan operasional di bidang pencegahan, kesiapsiagaan, tanggap darurat, pra bencana, pasca bencana, restrukturisasi, penanggulangan, dan hubungan antar lembaga. 9.
Badan Pendidikan dan Pelatihan
Pengkajian, pendidikan pelatihan teknis, fungsional, pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan umum.
10.
Badan Penelitian dan Pengembangan
Pemerintahan dan kemasyarakatan, sosial budaya, ekonomi dan pembangunan, sumber daya alam dan maritime.
11.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan pembangunan daerah, ekonomi dan keuangan, sumber daya manusia, sosial budaya, tata ruang dan pengelolaan lingkungan, sarana dan prasarana, pengendalian,evaluasi, monitoring dan statistik. 12. Badan Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi
Pengelolaan bahan pustaka dan deposit daerah, layanan perpustakaan dan teknologi informasi, pembinaan sumber daya manusia dan kelembagaan perpustakaan dan arsip daerah.
13.
Biro Administrasi Pembangunan
Evaluasi pembangunan, bina usaha jasa dan pengendalian pelaksanaan pembangunan.
No. SKPD Bidang Tugas
14.
Biro Bina Kemasyarakatan dan Sosial
Kesehatan dan tenaga kerja, pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olahraga, pembinaan sosial dan kehidupan beragama.
15.
Biro Hukum Penyuluhan hukum, peraturan perundang-undangan, fasilitasi produk hukum daerah dan bantuan hukum.
16.
Biro Keuangan Perbendaharaan, anggaran, kas daerah, akuntansi, dan pembinaan anggaran kabupaten/kota.
17.
Biro Organisasi Pemerintahan dan/atau kewenangan otonomi provinsi di bidang administrasi/ketatausahaan, kelembagaan pementapan ketatalaksanaan umum, analisis jabatan, dan peningkatan akuntabilitas kinerja.
18.
Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama
Pendapatan daerah, hubungan pengembangan daerah, fasilitasi kerjasama dan penyelenggaraan otonomi daerah.
19.
Biro Pemberdayaan Perempuan, Anak, dan KB
Pengarus-utamaan gender, perlindungan dan kualitas hidup perempuan, perlindungan dan kesejaheraan anak, dan keluarga sejahtera dan berencana.
20.
Biro Pemerintahan Umum
Ketertiban umum, perlindungan masyarakat, kawasan khusus, dan pertanahan, serta perangkat wilayah.
13
No. SKPD Bidang Tugas
21.
Biro Perekonomian Pengembangan sumber daya alam, pengembangan urusan ekonomi daerah, pengembangan distribusi, industri dan perdagangan, pengembangan produksi pangan dan agrobisnis.
22.
Biro Perlengkapan dan Pengelolaan Aset
Pengadaan, analisis, kebutuhan dan pengelolaan aset, distribusi, penyimpanan, penghapusan, dan perawatan.
23.
Biro Pemerintahan Umum
Ketertiban umum, perlindungan masyarakat, kawasan khusus dan pertanahan,serta perangkat wilayah.
24.
Dinas Bina Marga Pengaturan dan evaluasi, pembinaan, pembangunan dan peningkatan, pemeliharaan, dan pemanfaatan kebinamargaan.
25.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Pembinaan seni budaya, sejarah, kepurbakalaan, pemasaran pariwisata, obyek wisata, dan usaha pariwisata.
26.
Dinas Kehutanan Inventarisasi, penatagunaan dan pengusahaan hutan, rehabilitasi hutan dan lahan, dan perlindungan hutan.
27.
Dinas Kelautan dan Perikanan
Perikanan budidaya, perikanan tangkap, pengawasan dan pengendalian sumber daya perikanan dan kelautan, dan pengendalian wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
No. SKPD Bidang Tugas
28.
Dinas Kesehatan Pembinaan pengendalian masalah kesehatan, pengembangan sumber daya manusia, dan jaminan kesehatan.
29.
Dinas
Kesejahteraan Sosial
Potensi sumber kesejahteraan sosial, pemberdayaan sosial, pelayanan dan rehabilitasi sosial, bantuan dan jaminan sosial.
30.
Dinas Komunikasi dan Informatika
Aplikasi telematika, pendapat umum, hubungan kelembagaan, sarana komunikasi, diseminasi, pos, telekomunikasi, data, informasi, dan bina media masa.
31.
Dinas Koperasi dan UKM
32.
Dinas Pemuda dan Olahraga
Pengendalian pelaporan dan evaluasi, pembinaan kepemudaan, keolahragaan, prasarana dan sarana. 33.
Dinas Pendapatan Pajak kenderaan bermotor dan kenderaan di atas air, pajak air dan pajak lainnya, retribusi dan pendapatan lainnya.
34.
Dinas Pendidikan Pendidikan dasar, pendidikan khusus, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, mutu pendidik dan tenaga kependidikan, pendidikan non formal, informal, dan pendidikan anak usia dini, dan pendidikan luar sekolah.
35.
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air
Rancang bangun, pembangunan dan rehabilitasi, operasi dan pemeliharaan, dan bina manfaat.
15
No. SKPD Bidang Tugas
36.
Dinas Perhubungan Perhubungan darat, laut, udara, dan sarana dan prasarana.
37.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Perindustrian dan perdagangan.
38.
Dinas Perkebunan Produksi perkebunan, perlindungan perkebunan, usaha tani perkebunan dan sarana usaha perkebunan.
39.
Dinas
Pertambangan dan Energi
Pertambangan umum, geologi dan sumber daya mineral, listrik, dan pemanfaatan energi dan gas bumi.
40.
Dinas Pertanian Bina tanaman pangan, bina holtikultura. Pengelolaan lahan, air dan sarana, dan bina usaha tani.
41.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Sarana dan prasarana peternakan, budidaya ternak, kesehatan hewan, dan pembinaan usaha peternakan.
42.
Dinas Tata Ruang dan Pemukiman
Penataan ruang, pembinaan perumahan dan permukiman, tata bangunan dan konstruksi, penyehatan lingkungan kepenataan ruang dan pemukiman.
43.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Tenaga kerja, hubungan industrial, perlindungan dan ketenagakerjaan, dan ketransmigrasian.
No. SKPD Bidang Tugas
44.
Inspektorat Daerah Pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota dan pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupaten/kota.
45.
Kantor Perwakilan Jakarta
Hubungan antar lembaga, pembinaan masyarakat dan pelayanan, fasilitasi promosi dan informasi. 46.
Kesbang Linmas 47.
Rumah Sakit Jiwa Ppengkajian dan pengembangan, pelayanan medis, perawatan, dan penunjang medis.
48.
Satuan Polisi Pamong Praja
Ketenteraman dan ketertiban umum, operasional dan pengawasan, hubungan antar lembagfa dan pengawasan serta penyidikan dan pengusutan penegakan produk hukum daerah Provinsi.
49. Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
Penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan.
50.
Sekretariat Komisi Penyiaran
Indonesia Daerah
Dukungan teknis operasional dan pelayanan administratif kepada KPI Daerah.
51.
Sekretariat
KORPRI Provinsi
Dukungan teknis operasional dan administrasi kepada Pengurus KORPRI Provinsi.
17
No. SKPD Bidang Tugas
52.
Sekretaris Daerah Hukum, kelembagaan perangkat daerah, pemberdayaan perempuan, pemerintahan, perekonomian dan pembangunan, perencanaan, kesejahteraan sosial, dan aset; dan pelayanan administrasi umum, keuangan, kepegawaian, kerjasama kepada seluruh perangkat daerah provinsi, dinas daerah, dan lembaga teknis daerah. 53.
Sekretaris DPRD Persidangan dan risalah, informasi, protokol, hukum dan perundang-undangan dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD.
Sumber : Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
D. Kewenangan, Hak, dan Kewajiban Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara
1. Kewenangan Pemerintah Provinsi
Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah Provinsi meliputi:
a. Perencanaan dan pengendalian pembangunan;
b. Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang;
c. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat; d. Penyediaan sarana dan prasarana umum;
e. Penanganan bidang kesehatan;
f. Penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya manusia potensial;
g. Penanggulangan masalah sosial lintas kabupaten/kota;
h. Pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas kabupaten/kota; i. Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah
termasuk lintas kabupaten/kota; j. Pengendalian lingkungan hidup;
k. Pelayanan pertanahan termasuk lintas kabupaten/kota; l. Pelayanan kependudukan, dan catatan sipil;
m. Pelayanan administrasi umum pemerintahan Provinsi Sumatera Utara;
n. Pelayanan administrasi penanaman modal termasuk lintas kabupaten/kota; dan
o. Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya yang belum dapat dilaksanakan oleh kabupaten/ kota.
2. Hak Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara
Dalam menyelenggarakan otonomi, daerah Provinsi Sumatera Utara mempunyai hak:
a. Mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan Provinsi Sumatera Utara;
b. Memilih pimpinan daerah Provinsi Sumatera Utara; c. Mengelola aparatur daerah Provinsi Sumatera Utara; d. Mengelola kekayaan daerah Provinsi Sumatera Utara;
e. Memungut pajak daerah dan retribusi daerah Provinsi Sumatera Utara;
f. Mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya yang berada di daerah Provinsi Sumatera Utara;
19
g. Mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah; dan h. Mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan.
3. Kewajiban Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara
Dalam menyelenggarakan otonomi, daerah mempunyai kewajiban: a. Melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan
nasional, serta keutuhan NKRI;
b. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat; c. Mengembangkan kehidupan demokrasi; d. Mewujudkan keadilan dan pemerataan; e. Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan; f. Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan;
g. Menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak; h. Mengembangkan sistem jaminan sosial;
i. Menyusun perencanaan dan tata ruang daerah; j. Mengembangkan sumber daya produktif di daerah; k. Melestarikan lingkungan hidup; dan
l. Mengelola administrasi kependudukan; m. Melestarikan nilai sosial budaya; dan
n. Membentuk dan menerapkan peraturan perundang-undangan sesuai dengan kewenangannya.
E. Fungsi Pokok Lainnya
1. Manajemen Kepegawaian Daerah
Sejalan dengan kebijakan desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, ada sebagian kewenangan di bidang kepegawaian yang tetap menjadi kewenangan Pemerintah, dan ada sebagian lain yang diserahkan kepada Daerah untuk selanjutnya dilaksanakan oleh Pembina Kepegawaian Daerah.
Kewenangan pengelolaan pegawai negeri sipil daerah tersebut meliputi penetapan formasi, pengadaan, pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, penetapan pensiun, gaji, tunjangan, kesejahteraan, hak dan kewajiban kedudukan hukum, pengembangan kompetensi, dan pengendalian jumlah.
2. Penetapan Peraturan Daerah
Dalam rangka melaksanakan tugas, wewenang, kewajiban, dan tanggungjawabnya, Pemerintah Daerah perlu menetapkan kebijakan daerah yang dapat dirumuskan dalam peraturan daerah, peraturan kepala daerah, dan ketentuan daerah lainnya. Kebijakan daerah dibuat oleh Pemerintah Daerah bersama-sama dengan DPRD. Khusus peraturan daerah tentang APBD rancangannya disiapkan oleh Pemerintah Daerah yang telah mencakup keuangan DPRD, untuk dibahas bersama DPRD. Kebijakan daerah dimaksud tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan kepentingan umum serta peraturan Daerah lain.
Peraturan daerah tertentu yang mengatur pajak daerah, retribusi daerah, APBD, perubahan APBD, dan tata ruang, berlakunya setelah melalui tahapan evaluasi oleh Pemerintah. Hal itu ditempuh dengan pertimbangan antara lain
21
untuk melindungi kepentingan umum, menyelaraskan dan menyesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan/atau peraturan daerah lainnya, terutama peraturan daerah mengenai pajak daerah dan retribusi daerah.
3. Pembangunan Daerah
Salah satu urusan pemerintahan daerah yaitu melakukan perencanaan dan pengendalian pembangunan. Untuk itu perlu disusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan pembangunan daerah disusun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan disusun secara berjangka meliputi rencana pembangunan jangka panjang (jangka waktu 20 tahun), rencana jangka menengah (jangka waktu 5 tahun) dan rencana kerja pembangunan daerah (jangka waktu 1 tahun). Di tingkat perangkat daerah maka setiap satuan kerja selanjutnya menyusun rencana strategis satuan kerja perangkat daerah yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
4. Manajemen Keuangan Daerah
Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah didanai dari dan atas beban anggaran pendapatan dan belanja daerah. Sebagaian dari sumber pendapatannya, daerah diberikan hak untuk mendapatkan sumber keuangan yang antara lain berupa: kepastian tersedianya pendanaan dari Pemerintah sesuai dengan urusan Pemerintah yang diserahkan, kewenangan memungut dan mendayagunakan pajak dan
retribusi daerah, hak untuk mendapatkan bagi hasil dari sumber-sumber daya nasional yang berada di daerah, hak untuk mengelola kekayaan daerah, dan mendapatkan sumbe-rsumber pendapatan lain yang sah.
Di lain pihak, salah satu tugas Kepala Daerah dan Wakilnya adalah melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan daerah. Untuk itu pengelolaan uang daerah harus dilakukan secara efisien, efektif, transparan, akuntabel, tertib, adil, patut, dan taat pada peraturan perundang-undangan.
Fungsi pengelolaan keuangan daerah meliputi perencanaan, pelaksanaan, penata-usahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban, serta pengawasan keuangan daerah.
5. Pengelolaan Barang Daerah
Barang milik daerah merupakan aset daerah yang perlu dikelola secara efektif dan efisien. Sebagai salah satu hasil pembangunan, barang daerah merupakan inventaris daerah yang perlu dijaga agar pemanfaatannya dapat optimal. Pelaksanaan pengadaan barang dilakukan sesuai dengan kemampuan keuangan dan kebutuhan daerah berdasarkan prinsip efisiensi, efektifitas, dan transparansi dengan mengutamakan produk dalam negeri sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan kebutuhan daerah dan dari hasil analisis mutu barang, usia pakai serta nilai ekonomisnya, barang milik daerah bisa saja dihapuskan dari daftar inventaris barang daerah untuk dijual, dihibahkan, dan/atau dimusnahkan.