• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

34

BAB III

METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat yang digunakan untuk memperoleh data, informasi keterangan serta hal-hal lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian adalah SLB Wiyata Dharma I Sleman yang beralamatkan di Jalan Magelang KM 7 Tempel, Sleman Yogyakarta. Sekolah ini merupakan sekolah dengan mayoritas siswa tunagrahita dan tunarungu.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan, mulai bulan Desember 2015 sampai bulan April 2016. Penelitian ini diawali dengan pengajuan judul, penyusunan proposal, perijinan, penyusunan instrumen, uji validitas instrumen, pengambilan data, analisis data dan penyusunan laporan. Rincian waktu dan kegiatan yang dibutuhkan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel:

Tabel 3.1 Jenis Kegiatan dan Waktu Penelitian

Kegiatan Tahun Ajaran 2015/2016

Des Jan Feb Mar April

1. Pengajuan Judul 2. Pengajuan Proposal 3. Perijinan 4. Penyusunan Instrumen 5. Uji Validitas 6. Pengambilan Data Awal (pretest) 7. Perlakuan (treatment) 8. Pengambilan data hasil (posttest) 9. Penyusunan laporan

(2)

35 B. Desain Penelitian

Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Penelitian dapat dilakukan menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif, eksperimental atau noneksperimental, interaktif atau noninteraktif. Setiap penelitian memiliki rancangan (research design) tertentu. Rancangan yang dibuat menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang ditempuh meliputi waktu penelitian, sumber data, dan kondisi arti data sebagaimana data dihimpun dan diolah (Syaodih, dalam Musfiqon. 2012:84).

Sukmadinata (2011:52) menjelaskan bahwa “metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan filosofis dan ideologi pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi”. Sehubungan dengan latar belakang yang dibahas, dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif pra-eksperimen dengan desain eksperimen

one group pretest-postest design. Menurut Arikunto, (2013:123) Pra Experimental Design sering disebut sebagai eksperimen yang tidak sebenarnya atau eksperimen pura-pura. Dikatakan demikian karena eksperimen ini belum memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu.

Penelitian ini diawali dengan tes awal (pretest) dalam 1 kali, kemudian diberi perlakuan atau treatment dengan metode edutainment selama 3 kali pertemuan dan diakhiri dengan tes akhir (posttest) dalam 1 kali pertemuan. Menurut Sugiyono (2013:74-75) desain penelitian one group pretest-posttest terdapat pretest sebelum diberikan perlakuan (treatment) dan pemberian posttest

setelah diadakannya perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diadakannya perlakuan.

Desain penelitian satu kelompok mempunyai kelebihan banyak digunakan dalam keseharian namun, selain kelebihan terdapat kelemahan dari penelitian satu kelompok yakni dikarenakan tidak adanya kelompok kontrol guna sebagai pembanding.

(3)

36

Secara skematis desain penelitian one group pre and post test dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Rancangan Penelitian One Group Pre and Post Test

Keterangan:

T1 : Tes sebelum diberikan perlakuan (pretest)

X : Pemberian perlakuan yaitu metode edutainment pada kelompok eksperimen

T2 : Tes sesudah perlakuan (posttest) T2-T1 : Pengaruh perlakuan

Desain penelitian ini akan dijelaskan secara detail pada pembahasan sebagai sebagai berikut:

1. Mengadakan Pretest

Pemberian pretest dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar IPS materi kegiatan ekonomi fokus pada pengenalan tempat-tempat kegiatan ekonomi. Pretest dalam penelitian ini berbentuk tes objektif dengan banyak soal 15 butir soal

2. Proses Perlakuan dengan Metode Edutainment

Pemberian treatment atau perlakuan pada siswa dengan metode

edutainment dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan dengan materi pengertian dasar jual beli dalam kegiatan ekonomi, macam-macam tempat kegiatan ekonomi, dan contoh barang yang diperjualbelikan di tempat kegiatan ekonomi. Dalam kegiatan materi dengan metode edutainment siswa tunagrahita ringan juga turut aktif dalam kegiatan.

Pelaksanaan treatment dilakukan 3 kali dalam 2 minggu, serta metode

edutainment dilakukan selama 1 – 2 jam pelajaran dalam sekali pertemuan.

Pretest Perlakuan Posttest

(4)

37

3. Mengadakan Posttest

Posttest diberikan kepada subjek penelitian yang telah diberi treatment

metode edutainment. Posttest pada penelitian ini juga sama seperti penilaian

pretest, yaitu menggunakan tes objektif dengan banyak soal 15 butir soal. Penelitian dengan judul “Keefektivan Metode Edutainment Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar IPS Materi Kegiatan Ekonomi Untuk Siswa Tunagrahita Ringan Kelas IV di SLB Wiyata Dharma I Sleman Tahun Ajaran 2015/2016” mengandung dua variabel, yaitu:

1. Variabel Bebas (X)

Menurut Arikunto (2013:162) variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, atau variabel bebas (independent variable) (X). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Metode Edutainment.

2. Variabel Terikat (Y)

Variabel akibat disebut variabel tidak bebas atau variabel terikat (dependent variable) (Y). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar IPS materi kegiatan ekonomi.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Penelitian pendidikan dan kurikulum seperti halnya penelitian-penelitian bidang lainnya ditujukan untuk memperoleh kesimpulan tentang kelompok yang besar dalam lingkup yang luas, tetapi hanya dengan meneliti kelompok kecil dalam daerah yang lebih sempit. Kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian disebut dengan populasi (Sukmadinata,2013:63).

Sementara populasi menurut Sugiyono (2013:80) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.”

Dari pendapat-pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan individu yang dijadikan subjek penelitian untuk

(5)

38

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah semua siswa tunagrahita ringan kelas IV A yang berjumlah 5 orang.

2. Sampel

Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam suatu penelitian, dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi (Nawawi, 2005:144-145).

Sebagian atau wakil populasi yang diambil untuk diteliti disebut dengan sampel (Arikunto, 2013:78). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV A di SLB Wiyata Dharma I Sleman.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Sugiyono, teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian (2013:81). Pada penelitian ini, teknik pengambilan sampel digunakan dalam penentuan sampel/subjek penelitian.

Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling menurut Sugiyono (2013:81) terdapat dua cara yakni Probability sampling dan Non Probability Sampling. Probably sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk menjadi sampel. Sedangkan dalam penelitian ini, lebih cocok menggunakan teknik Non Probability Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Teknik Non Probability Sampling banyak macamnya, diantaranya yaitu sampling sistematis, sampling kuota, sampling insidental, sampling purposive,

sampling jenuh dan snowball sampling. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling jenuh. Pengertian dari sampling jenuh menurut Sugiyono (2013:85) merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Populasi yang terdapat dalam

(6)

39

penelitian ini berjumlah 5 orang yang berarti semua populasi dijadikan sebagai sampel karena berjumlah kurang dari 30 orang.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah strategis dalam suatu penelitian. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang akan ditetapkan (Sugiyono, 2013).

Teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian harus sesuai dengan tujuan penelitian yang sedang dilakukan dan jenis data yang diperlukan harus sesuai dengan penelitian yang sedang dilakukan dan jenis data yang diperlukan. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes yang berguna untuk mengukur sejauh mana peningkatan prestasi belajar anak.

Menurut Arikunto (2013:266) tes merupakan alat untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti. Sedangkan menurut Arifin, tes merupakan teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang di dalamnya terdapat pertanyaan, pernyataan dan atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik (2012:118).

Menurut Suryabrata (2000:68) pengembangan tes prestasi belajar pada umumnya meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pengembangan spesifikasi tes 2. Penulisan soal

3. Penelaahan soal 4. Perakitan soal 5. Uji coba tes 6. Analisis butir soal

7. Seleksi dan perakitan soal 8. Pencetakan tes

9. Administrasi tes bentuk akhir 10.Penyusunan skala dan normal

(7)

40

Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa tes merupakan cara yang digunakan untuk mengukur kemampuan seorang individu.

Ada berbagai macam bentuk tes tertulis yang dapat dijadikan sebagai alat pengumpul data. Menurut Arifin (2013:125) tes tertulis memiliki 2 bentuk yaitu:

1. Tes bentuk uraian

a. Bentuk uraian objektif (BUO) b. Bentuk uraian non-objektif (BUNO) 2. Tes bentuk objektif

a. Benar-salah / True-False, or Yes-No

Bentuk tes ini hanya mengandung dua kemungkinan yaitu, jawaban benar atau salah.

b. Pilihan ganda

Soal tes bentuk pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek ingatan, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Soal tes bentuk pilihan ganda terdiri atas pembawa pokok persoalan dan pilihan jawaban.

c. Menjodohkan / matching

Bentuk soal dengan kumpulan jawaban yang berada di kolom kiri dan kolom kanan, serta menjawabnya dengan cara menunjukkan dari kolom sebelah kiri ke kolom sebelah kanan.

d. Jawaban singkat / short answer dan melengkapi (completion)

Kedua tes ini menghendaki jawaban dengan angka atau kalimat yang hanya dapat dinilai benar atau salah.

Tes dalam penelitian ini berupa tes tertulis dengan model soal objektif pilihan ganda/ multiple choice sebanyak 15 butir soal. Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu pertama pada saat pre-test dan yang kedua pada saat post-test.

Berdasarkan tes yang digunakan peneliti maka peneliti menyusun instrumen sebagai pedoman penelitian. Berikut merupakan langkah-langkah penyusunan instrumen penelitian:

(8)

41

1. Membuat kisi-kisi

Pembuatan kisi-kisi dalam penelitian ini berdasarkan pada materi pengenalan tempat-tempat kegiatan ekonomi, kelas IV SLB Wiyata Dharma I Sleman yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Jml.

Soal No.item 3. Memahami istilah-istilah dalam bidang ekonomi 3.1 Mengenal tempat-tempat kegiatan ekonomi 3.1.1 Pengertian kegiatan ekonomi berupa jual-beli secara mendasar 3 1, 2 dan 14 3.1.2 Menyebutkan macam-macam tempat jual beli tradisional dan modern

4

3.4,10 dan 11

3.1.3 Menyebutkan macam-macam tempat jual beli di lingkungan rumah dan sekolah

4

5,6,12 dan 13

3.1.4 Menyebutkan contoh barang yang dijual belikan di tempat kegiatan ekonomi

4 7,8,9,

dan 15

Jumlah 15 20 2

2. Skoring atau Penilaian

Sistem penilaian yang digunakan untuk menghitung hasil jawaban peserta didik dalam menyelesaikan soal, diberikan nilai yang telah ditentukan dalam tes.

Soal A

Setiap soal dijawab benar maka bernilai (skor) = 1 Setiap soal dijawab salah maka benilai (skor) = 0

NA : 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏

(9)

42 F. Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas Instrumen

Validitas instrumen menunjukkan bahwa hasil dari suatu pengukuran menggambarkan segi atau aspek yang diukur. Suatu instrumen dikatakan valid atau memiliki validitas bila instrumen tersebut benar-benar mengukur aspek atau segi yang akan diukur. Validitas menunjukkan suatu derajat atau tingkatan, validitasnya tinggi bukan valid atau tidak valid. Validitas instrumen juga memiliki spesifikasi masing-masing tidak berlaku secara umum (Sukmadinata, 2011:228).

Penelitian ini menggunakan instrumen untuk observasi dan instrumen tes prestasi belajar. Maka dari itu penelitian ini menggunakan validitas isi (content validity). Menurut Sukmadinata (2011:229) validitas isi berkenaan dengan konstruk atau struktur dan karakteristik psikologis aspek yang akan diukur dengan instrumen. Apakah konstruk tersebut dapat menjelaskan perbedaan kegiatan atau perilaku individu berkenaan dengan aspek yang diukur. Menurut Suryabrata (2000:41) menjelaskan mengenai validitas isi (content validity) merujuk pada sejauh mana tes, yang merupakan seperangkat soal-soal, dilihat dari isinya memang mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Validitas isi tes ditentukan melalui pendapat profesional (profesional judgment) dalam proses telaah soal. Dengan menggunakan spesifikasi tes yang telah dikembangkan (telah ada) untuk melakukan analisis logis, untuk menetapkan apakah soal-soal telah dikembangkan memang mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen tes pada penelitian ini diuji oleh para profesional dalam masing-masing bidang yakni, ahli ketunagrahitaan, ahli IPS, dan ahli psikometri.

(10)

43

Tabel 3.4 Nama Validator

No Nama Pekerjaan Keahlian

1 Dewi Sri Rejeki, S.Pd, M.Pd Dosen PLB Ahli

Ketunagrahitaan 2 Mahardika Supratiwi, S.Psi,

MA

Dosen PLB Ahli Psikometri

3 Dra. Siti Istiyati, M.Pd Dosen PGSD Ahli Materi

2. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan memiliki keabsahan yang mana nantinya dapat dipercaya sebagai alat pengumpul suatu data yang diteliti. Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang baik atau sesuai. Apabila data yang diperoleh benar adanya, maka berapa kali pun diambil, tetap sama adanya. Instrumen yang reliabel mengandung makna bahwa instrumen yang digunakan cukup baik sehingga mampu menghasilkan data yang dapat dipercaya (Arikunto, 2013:222).

Berdasarkan validitas dalam penelitian yang digunakan adalah validitas isi melalui pendapat profesional (profesional judgment) maka reliabilitas yang digunakan adalah reliabilitas hasil rating (interater reliability). Reliabilitas hasil rating (interater reliability) merupakan perbandingan pendapat profesional terhadap instrumen yang digunakan berdasarkan

judgment. Prosedur penilaian melalui rating dilakukan oleh lebih dari dua orang pemberi rating atau rater. Pemberian rating dilakukan oleh beberapa

raters yang berbeda dan independen satu sama lain terhadap objek dan subjek yang sama. Bilamana rating dilakukan oleh beberapa raters maka makna reliabilitas hasil rating lebih merupakan konsistensi diantara para rater (interrater reliability) (Azwar, 2012:88).

G. Teknik Analisis Data

Analisis data atau pengolahan data adalah mengubah data yang terkumpul masih dalam bentuk mentah yang kemudian dianalisis sehingga terbentuk data

(11)

44

yang bermakna. Data yang telah diolah tersebut untuk selanjutnya mengarah pada kesimpulan. Dalam analisis data , peneliti membandingkan skor antar butir yang berasal dari instrumen (Arikunto, 2013:234).

Berdasarkan hipotesis, maka dapat ditentukan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kuantitatif non-parametrik yakni dengan teknik analisis uji bertanda dari Wilcoxon (sign rank test Wilcoxon). Dimana teknik ini digunakan karena disesuaikan dengan jenis eksperimen dan data. Penelitian ini menggunakan One Group PreTest-PostTest Design, yaitu sekelompok subjek yang dikenai perlakuan dalam jangka waktu tertentu, pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan diberikan, dan pengaruh perlakuan yang diukur dari perbedaan antara pengukuran awal T1 dan perlakuan akhir T2.

Adapun langkah-langkah analisisnya adalah sebagai berikut: 1. Merumuskan Hipotesa

a. Ho : T1 = T2 (Metode edutainment tidak efektif untuk meningkatkan prestasi belajar IPS untuk siswa tunagrahita ringan kelas IV SLB Wiyata Dharma I Sleman).

b. Ha : T1 ≠ T2 (Metode edutainment efektif untuk meningkatkan prestasi belajar IPS untuk siswa tunagrahita ringan kelas IV SLB Wiyata Dharma I Sleman).

2. Pemilihan taraf signifikasi

3. Penentuan statistik uji yang digunakan adalah Wilcoxon Sign Ranks Test

dengan program SPSS. 4. Keputusan Uji

a. Jika Asymp. Sig Z ≤ 5% (α = 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Oleh karena itu hipotesis yang mneyatakan bahwa metode edutainment

efektif untuk meningkatkan prestasi belajar IPS pada siswa tunagrahita ringan kelas IV SLB Wiyata Dharma I Sleman dapat diterima kebenarannya.

b. Jika Asymp. Sig Z ≥ 5% (α = 0,05) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Oleh karena itu hipotesis yang menyatakan bahwa metode edutainment

(12)

45

efektif untuk meningkatkan prestasi belajar IPS untuk siswa tunagrahita ringan kelas IV SLB Wiyata Dharma I Sleman tidak dapat diterima kebenarannya.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian dari awal hingga akhir. Dalam penelitian ini prosedur penelitian dilakukan dua tahap yaitu :

1. Tahap Pra Lapangan

Merupakan tahap dimulainya kegiatan penelitian. Tahap ini dimulai dengan penentuan lokasi penelitian, peninjauan lokasi penelitian dan penyusunan proposal penelitian.

2. Tahap pelaksanaan Lapangan

Pada tahap ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dilokasi penelitian, dengan kegiatan meliputi:

a. Persiapan

Tahap ini penulis mempersiapkan segala sesuatu yang perlu dipersiapkan yakni metode yang akan digunakan, rencana pelaksanaan pembelajaran dan alat-alat yang mendukung pelaksanaan penelitian. b. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dibagi menjadi beberapa tahap lagi: 1) Pre test

Dilakukannya pre test terhadap prestasi belajar IPS materi kegiatan ekonomi fokus pada pengenalan tempat-tempat kegiatan ekonomi pada siswa tunagrahita ringan kelas IV SLB Wiyata Dharma I Sleman sebelum menggunakan metode edutainment.

2) Treatment

Perlakuan atau treatment pada penelitian menggunakan metode

edutainment dilakukan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.

(13)

46

3) Post Test

Dilakukannya post test terhadap prestasi belajar IPS materi kegiatan ekonomi fokus pada pengenalan tempat-tempat kegiatan ekonomi pada siswa tunagrahita ringan kelas IV SLB Wiyata Dharma I Sleman setelah menggunakan metode edutanment. c. Tahap Analisis

Tahap ini dilakukan dengan menganalisis data yang telah diperoleh antara sebelum dan sesudah pemberian perlakuan atau treatment berupa metode edutainment pada pelajaran IPS materi kegiatan ekonomi fokus materi pengenalan tempat-tempat kegiatan ekonomi. Dari data tersebut dicari pengaruhnya menurut uji Wilcoxon secara kuantitatif.

d. Tahap penyusunan laporan

Setelah melalui tahap analisis data, tahap selanjutnya merupakan menyusun laporan penelitian menjadi penelitian ilmiah.

Gambar

Tabel 3.1 Jenis Kegiatan dan Waktu Penelitian
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian  Standar
Tabel 3.4 Nama Validator

Referensi

Dokumen terkait

Perkembangbiakan makhluk hidup dapat terjadi secara kawin (seksual) dan tak kawin (aseksual), ciri makhluk hidup yang berkembangbiak secara aseksual adalah..... Melibatkan 2

Faktor lain yang mempengaruhi intensi berwirausaha yaitu need for achievement, yang mana seorang wirausahawan harus memiliki keinginan yang kuat dalam suatu bisnis

Dibuku mengenai Gorontalo Moderen yang ditulis oleh Basri Amin mengemukakan tentang arsitektur Kolonial Belanda yang mengungkapkan bahwa selain itu, diluar lokasi Kota,

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelayanan publik terhadap tingkat kepuasan masyarakat (studi kasus di Kantor Kecamatan Cijeungjing Kabupaten

Setelah medium membeku, masing-masing isolat bakteri diinokulasikan ke dalam Medium Lipid Agar dan diinkubasi pada suhu 25-27°C selama 24 jam.. Hasil uji

Perancangan Tahunan Aktiviti/Program IPGM/IPG Tahun 2017 Jabatan/Unit: Perpustakaan Sultanah Haminah. Tarikh Program/Aktiviti Utama

Akumulasi dari latar belakang dan konsep-konsep yang dikemukakan sebelumnya menjadi dasar peneliti untuk membedah narasi dalam laporan utama majalah Tempo

Berdasarkan data di atas, penulis menarik simpulan bahwa ada dua (2) tindakan antisosial yang dilakukan Yuno, yaitu tidak peduli dengan keselamatan orang lain