1 1.1 Latar Belakang Masalah
Pada penelitian ini yang berfokus pada tingkat pengetahuan
masyarakat surabaya mengenai informasi pendaftaran kependudukan
melalui website lampid.surabaya.go.id. Penelitian ini menggunakan model Lasswell’s. Menurut Effendy (1993:253) Lasswell menyatakan bahwa cara yag terbaik untuk menerangkan proses komunikasi adalah menjawab
pertanyaan : Who Says What In WIch Channel To Whom With What Effect (Siapa Mengatakan Apa Melalui Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Efek
Apa). Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah pesan yang
disampaikan kepada komunikan (penerima) dari komunikator (sumber)
melalui saluran-saluran tertentu baik secara langsung/tidak langsung dengan
maksud memberikan dampak/effect kepada komunikan sesuai dengan yang diinginkan komunikator.
Dalam teori komunikasi Harold Lasswell yang dimaksud siapa ialah
Pemerintah Kota Surabaya, apa dalam teori ini ialah informasi pada
pendaftraan kependudukandengan saluran melalui media online pada
website, kepada siapa dalam teori ini ialah pengguna layanan publik
e-Lampid, sedangkan efek yang dimaksud ialah pengaruh pada khalayak
untuk mendapatkan informasi pada e-Lampid pendaftaran Kependudukan
Tingkat pengetahuan yang ada pada penelitian ini hanya mengambil tahapan “tahu” yang merupakan tingkat pertama yang diperoleh komunikan setelah menerima informasi atau pesan yang didapat. Menurut Rakhmat
(2003:219) efek yang ditimbulkan dari media massa dapat dibagi tiga
bagian, yaitu Efek Kognitif adalah terjadi apabila ada perubahan pada apa
yang dipahami,diketahui, atau dipersepsi oleh komunikan. Efek ini
berkaitan dengan transmisi pengetahuan, kepercayaan, ketrampilan, atau
informasi. Efek Afektif yaitu efek yang timbul apabila ada perubahan pada
apa yang dirasakan, dibenci atau disenangi oleh komunikan. Efek afektif ini
ada hubungan dengan sikap, emosi dan nilai. Efek Konatif yaitu efek yang
merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati, seperti:yang meliputi
pola-pola tindakan, kegiatan atau kebiasaan dalam berperilaku.
Pemerintah Kota Surabaya merupakan bagian dari sistem
penyelenggaraan pemerintahan daerah di Indonesia, yang menganut sistem
desentralisasi, tugas pembantuan, dan dekonsentrasi dalam mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi
selauas-luasnya serta tugas pembantuan di kota Surabaya, yang sekarang dipimpin
oleh seorang Walikota bernama Tri Rismaharini serta Wakil Walikota
Wisnu Sakti Buana.
e-Lampid merupakan program dari Pemerintah Kota yang dikelola
oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya. E-Lampid
ini merupakan inisiatif yang menerapkan prinsip pelayanan masyarakat.
Pelayanan kependudukan secara online ini tujuannya untuk lebih
memudahkan masyarakat. Seperti proses pendaftaran dan pengumpulan
berhenti di Kelurahan. Lalu untuk surat keterangan pindah datang dan
pindah keluar, cukup berhenti di Kecamatan. Jadi tidak perlu ke kantor Dispendukcapil, kata Suharto Wadoyo.” Warga bisa mengunggah kelengkapan dokumen secara mandiri dirumah masing-masing selama
terhubung dengan koneksi internet. Atau dengan warga mendatangi kantor
kelurahan terdekat, di kantor kelurahan juga sudah disiagakan petugas yang
siap membantu warga yang kesulitan dalam melakukan pendaftaran dan
pengumpulan dokumen lengkap. Program E-Lampid telah ikut membangun
kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kependudukan di Surabaya,
dan juga warga terpacu untuk berpatisipasi membangun daerahnya.
Program Lampid digagas sejak tahun 2015 silam hingga kini,
e-Lampid merupakan aplikasi untuk memudahkan warga mengurus enam
layanan kependudukan, akan dimanfaatkan oleh puluhan ribu warga
Surabaya. Enam layanan kependudukan yang bisa diurus secara online
melalui e-Lampid yakni Akta kelahiran, Akta kematian, Perkawinan,
Perceraian, Pindah datang, Pindah Keluar. Disetiap enam layanan tersebut
Gambar I.1
Isi Website lampid.surabaya.go.id
Sumber : lampid.surabaya.go.id diakses pada 14 Agustus 2018
Disetiap enam layanan ini terdiri dari Akta Kelahiran, Akta Kematian,
Pindah Datang, Pindah Keluar, Akta Perkawinan, Akta Perceraian. Di setiap
layanan dibutuhkan data-data serta persyaratan yang ada seusia dengan
layanan pengajuan dan juga masyarakat secara mandiri mengisi formulir
secara online melalui website lampid.surabaya.go.id.
Data pendaftaran e-Lampid di Dispendukcapil Surabaya dari tahun 2015 -
Grafik I.1
Data Pendaftaran e-Lampid
Sumber : humas.surabaya.go.id diakses pada 15 Agustus 2018
Peneliti meneliti keseluruhan masyarakat Surabaya sudah dapat
menentukan ke arah mana perhatiannya akan ia tujukan. Efek kognitif
dicontohkan dalam suatu keadaan dimana seorang melihat sesuatu
tindakan/perbuatan yang benar-benar baru dalam hidupnya, baik dalam
dunia nyata, atau pada buku - buku cerita yang pernah didengar atau dibaca,
dalam hal ini tindakan/perbuatan tersebut benar-benar asing dalam
pemahamannya tindakan itu sebelumnya tidak ada dalam organisasi kognitif
seseorang, seperti halnya tidak memilki informasi apapun tentang sesuatu 116.374
22.838 7.845 1.151
33.850
yang baru. Dalam hal ini efek kogniif ada ketika terdapat realitas
(informasi/pesan) dan citra (image) dalam hidup seseorang sebelumnya
(Rakhmat,2003:223)
Peneliti tertarik dengan program e-Lampid yang sudah digagas sejak
2015, karena terjadi fenomena yang dimana kurang adanya sosialisasi
secara langsung kepada masyarakat sekitar atau turun langsung ke lapangan
untuk memberitahu kepada warganya. Sosialisasi yang dilakukan oleh
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil hanya melalui Brosur yang
diletakkan di pusat informasi kantor Dispenduk yang memberikan informasi
seputar layaan Akta Kelahiran, Akta Kematian, Perkawinan, Perceraian,
Pindah Datang dan Pindah Keluar yang dimana hanya memberikan
informasi secara singkat, selain itu hanya sosialisasi kepada
pengurus-pengurus seperti halnya ke Kelurahan dan RT/RW dengan cara
Gambar I.2 Brosur e-Lampid
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, diambil 10 September
2018
Program Lampid digagas sejak tahun 2015 silam hingga kini,
e-Lampid merupakan aplikasi untuk memudahkan warga mengurus
kependudukan dengan cara online. Oleh sebab itu pemerintah melakukan
e-Goverment.
Menurut World Bank definisi dari e-Goverment yaitu lebih mengacu
pada pemerintah yang berinstasi teknologi informasi yang memilki
kemampuan nyuk mebah hbungan degan warga negara, bisnis dan lainnya
Banyak sekali bentuk program Pemerintah Kota Surabaya yang
menerapkan e-Goverment, namun salah satu program yang mempunyai
tujuan untuk memudahkan masyarakat dalam pendaftaran kependudukan
adalah program e-Lampid yang memberikan kemudahan bagi warga untuk
mendaftarkan diri melalui online dan tidak dipungut biaya serta
memberikan kenyamanan lebih kepada warga yang ingin melakukan
konsultasi pendaftaran.
Gambar I.3
Bentuk-bentuk Program Pelayanan Publik
Sumber : ssw.surabaya.go.id diakses pada 15 Oktober 2018
Masyarakat Surabaya yang di pilih sebagai responden yang sudah
berusia 17 tahun yang dimana rentang usia tersebut merupakan remaja
pertengahan dan disebut masa adolesen. Menurut Deskes RI (2005), masa
remaja merupakan suatu proses tumbuh kembang yang berkesinambungan,
yang merupakan masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa muda. Karena
untuk memperoleh dan menggunakan penegtahuan secara efisien mencapai
puncaknya (Mussen, Conger & Kagan,1969). Disamping itu, pada masa
remaja ini juga terjadi reorganisasi lingkaran saraf prontal labe, yang berfungsi dalam aktivitas kognitif tingkat tinggi, seperti kemampuan
merumuskan perencanaan strategis atau kemampuan mengambil keputusan
(Carol & David R,1995 dalam buku Desmita,2016:194
Terdapat penelitian terdahulu yang diteliti oleh tiga (3) penulis.
Peneliti pertama dari Universitas Katolik Widya Mandala yang ditulis oleh
Olivia Marshelin Andreina (2018), dalam penelitiannya program yang
digunakan adalah BPJS Kesehatan serta menggunakan 4 jenis,
yaitupengetahuan produk mengenai sumber dan manfaat, pengetahuan
produk mengenai peserta, pengetahuan produk mengenai ciri,pengetahuan
produk mengenai harga, bedanya dalam penelitian ini program yang
digunakan adalah e-Lampid dan indikator 3 yaitu pengetahuan produk,
pengetahuan pembelian dan pengetahuan pemakaian. Pada penulis kedua
dari Universitas Katolik Widya Mandala yang ditulis oleh I Han Gunawan
(2017), dalam penelitiannya program dari Pemerintah Kota Surabaya
namun berbeda pelayanan yaitu e-Kios namun tidak melalui website,
bedanya dalam penelitian ini sama menggunakan program dari Pemerintah
Kota Surabaya namun bedanya program e-Lampid melalui website. Pada penulis ketiga dari Universitas Katolik Widya Mandala yang ditulis oleh
Yohan Yomi Hatusupy (2016),dalam penelitiannya menggunakan program
CSR PT.PLN (persero) mengenai isi dari media cetak yaitu spanduk,
1.2 Rumusan Masalah
Melalui latar belakang diatas, maka penulis membuat rumusan
masalah sebagai berikut:“Bagaimana tingkat pengetahuan masyarakat
Surabaya mengenai informasi Pendaftaran Kependudukan melalui website
lampid.surabaya.go.id ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat pengetahuan
masyarakat Surabaya mengenai informasi Pendaftaran Kependudukan
melalui website lampid.surabaya.go.id.
1.4 Batasan Masalah
a. Obyek Penelitian : Tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya mengenai informasi pendaftaran kependudukan melalui website
lampid.surabaya.go.id
b. Subyek Penelitian : Masyarakat Surabaya yang berusia 17-69 tahun
c. Lokasi Penelitian : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Jl. Tunjungan 1-3 Surabaya.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi secara teoritis
1.5.1 Manfaat Teoritis
Melalui penelitian ini, berguna mengaplikasikan teori
e-Goverment yang berguna unutk kehumasan Pemerintah Kota
Surabaya melalui media website
1.5.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini akan berguna untuk mengetahui seberapa
tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya tentang pengelolaan