• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kinerja MIMO-DSTBC-MCCDMA dengan Teknik Adaptive Frequency Hopping pada Berbagai Kecepatan User

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Kinerja MIMO-DSTBC-MCCDMA dengan Teknik Adaptive Frequency Hopping pada Berbagai Kecepatan User"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KINERJA MIMO-DSTBC-MCCDMA DENGAN TEKNIK ADAPTIVE FREQUENCY HOPPING PADA BERBAGAI KECEPATAN USER

Dwi Wicaksono Prayudianto¹, Rina Pudji Astuti², Gelar Budiman³

¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

Abstrak

Perkembangan sistem komunikasi nirkabel saat ini dititikberatkan untuk mendukung layanan dengan laju data yang tinggi dan pada saat yang sama layanan harus dapat memberikan unjuk kerja kualitas yang baik pada saat mobilitas user cukup tinggi. Laju data yang tinggi menuntut kebutuhan bandwidth yang lebar (broadband), hal ini sangat rawan terhadap terjadinya selective fading. Mobilitas user yang tinggi menyebabkan kondisi kanal menjadi bersifat fast fading. Sistem Multi Carrier Code Division Multiple Access (MC-CDMA) digunakan untuk mengatasi kebutuhan bandwidth yang lebar, pada MCCDMA akan digunakan subcarrier yang saling ortogonal sehingga bandwidth menjadi effisien. Mobilitas user yang tinggi akan sangat rentan terhadap gangguan di kanal udara, Adaptive Subcarrier Hopping diharapkan dapat menjadi solusi atas masalah tersebut. Selain itu digunakan pula teknik MIMO (Multiple Input Multiple Output) nonkoheren DSTBC (Differential Space Time Block Code) untuk meningkatkan kinerja sistem dengan adanya diversity gain.

Pada Tugas Akhir ini dilakukan analisis pengaruh teknik adaptive subcarrier hopping dan MIMO DSTBC pada sistem MCCDMA serta analisis kehandalan sistem adaptive subcarrier hopping MIMO-DSTBC-MCCDMA dengan membandingkan sistem konvensional pada kondisi kanal yang bersifat selective fading dan fast fading pada kecepatan yang bervariasi yakni 50 km/jam, 80 km/jam dan 120 km/jam. Hasil simulasi menunjukkan pengaruh teknik adaptive subcarrier hopping pada sistem MCCDMA memberikan perbaikan kinerja sebesar ± 8.85 dB dan ± 2.7 dB jika digunakan MIMO-DSTBC pada sistem MCCDMA. Perbaikan kinerja sistem sebesar ± 12.53 dB pada adaptive subcarrier hopping MIMO-DSTBC-MCCDMA jika dibandingkan dengan sistem MIMO-DSTBC-MCCDMA dan ± 7.83 dB jika dibandingkan dengan sistem adaptive subcarrier hopping MCCDMA.

Kata Kunci : selective fading, fast fading, diversity gain, MCCDMA, Adaptive Subcarrier Hopping, MIMO, DSTBC

(2)

Abstract

The developments of wireless communication system emphasis to support services due to rapid data rate while give best working performance into high user mobility. Rapid data rate required broad bandwidth, this situation is extremely vulnerable to the selective and fast fading.

Multi Carrier Code Division Multiple Access (MCCDMA) system used to solve broad bandwidth requirement, MCCDMA system will use orthogonal subcarrier to efficient the bandwidth. High user mobility will be very vulnerable to air interface disturbance, Adaptive Subcarrier Hopping is expected to be a solution for this problem. MIMO (Multiple Input Multiple Output) non-coherent DSTBC (Differential Space Time Block Code) is also use to improve the system performance by the presence of diversity gain.

This Final assignment is done by analyze the impact of adaptive subcarrier hopping technique and MIMO DSTBC in MCCDMA system also by analyze reliability of adaptive subcarrier hopping MIMO-DSTBC-MCCDMA by comparing conventional system in channel condition in which are selective fading and fast fading on variation user velocity for 50 km/h, 80 km/h and 120 km/h. Result of this simulation show the impact of adaptive subcarrier hopping to MCCDMA system provide improve performance for ± 8.85 dB and ± 2.7 dB when its use MIMO-DTSBC into the MCCDMA system. Improvement of system performance for ± 12.53 dB in adaptive subcarrier hopping MIMO-DSTBC-MCCDMA when its compare to MIMO-DSTBC-MCCDMA system and ± 7.83 dB when it is compare to adaptive subcarrier hopping MCCDMA.

Keywords : selective fading, fast fading, diversity gain, MCCDMA, Adaptive Subcarrier Hopping, MIMO, DSTBC

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(3)

Analisis Performansi MIMO-DSTBC-MCCDMA dengan Teknik Adaptive Subcarrier Hopping

pada Berbagai Kecepatan User

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Perkembangan sistem komunikasi nirkabel saat ini dititik beratkan untuk mendukung layanan dengan laju data yang tinggi dan pada saat yang sama layanan harus dapat memberikan unjuk kerja kualitas yang baik pada saat mobilitas user cukup tinggi.

Teknologi tersebut saat ini terus mengalami perkembangan yang sangat pesat dan diminati oleh para user, karena kebutuhan user akan mobilitas sistem yang mampu mengakses informasi dimana saja dan kapan saja dengan layanan yang memuaskan dan kecepatan akses yang tinggi. Namun permintaan yang tinggi akan teknologi ini menimbulkan peningkatan kebutuhan kapasitas kanal pada bandwidth yang terbatas.

MCCDMA merupakan suatu sistem yang merupakan kombinasi dari sistem CDMA

(Code Divisio Multiple Acces) dan OFDM (Orthogonal Frequency Divisio Multiplexing). CDMA (Code Divisio Multiple Acces) adalah teknik transmisi akses jamak pada sistem komunikasi spektral tersebar, dimana setiap pengguna diberikan suatu kode penebar yang saling orthogonal yang akan membedakan satu pengguna dengan pengguna yang lain. Teknik ini memiliki kemampuan yang baik dalam menjaga kerahasiaan data yang dikirim dan tahan terhadap jamming. Sedangkan OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) merupakan salah satu teknik modulasi yang menggunakan subcarrier yang saling overlap dan ortogonal sehingga memiliki efisiensi spektrum frekuensi yang tinggi. OFDM dapat menjadi solusi untuk menyediakan layanan data berkecepatan tinggi dan tahan terhadap kondisi kanal multipath fading.

Multiple Input Multiple Output (MIMO) merupakan teknologi baru yang menggunakan lebih dari satu antena pada transmitter dan receiver. Sistem MIMO dapat meningkatkan unjuk kerja sistem komunikasi wireless akibat adanya gain dari penggunaan diversitas antena. Differential space time block code merupakan salah satu metode space time coding. Teknik ini tidak memerlukan estimasi kanal baik pada sisi pengirim maupun penerima, sehingga sesuai untuk diterapkan pada kondisi lingkungan dengan mobilitas tinggi atau kanal fading berubah secara cepat, karena pada kondisi tersebut sulit untuk dilakukan proses estimasi secara akurat.

(4)

Bab I Pendahuluan

Analisis Performansi MIMO-DSTBC-MCCDMA dengan Teknik Adaptive Subcarrier Hopping

pada Berbagai Kecepatan User

2

Adaptive Frequency Hopping (AFH) merupakan modifikasi dari Frequency Hopping Spread Spectrum (FH-SS). Keadaptifan AFH tersebut membuat sistem tidak menggunakan frekuensi pembawa yang terkena kanal buruk tetapi berpindah ke frekuensi pembawa lain sehingga diharapkan dapat meningkatkan performansi dan throughput dalam menghadapi kanal buruk. Pada tugas akhir ini skema hopping yang diteliti berada pada tingkat subcarrier sehingga sistem akan menyeleksi subcarrier mana saja yang digunakan pada satu periode hopping.

Respon kanal udara dikenal sebagai kanal yang dinamis, berubah-ubah terhadap waktu yang menyebabkan terjadinya multipath fading dan macam-macam interferensi pada kanal. Sistem nirkabel dirancang dengan menggunakan skema modulasi tertentu untuk menghadapi kondisi yang terburuk yang terjadi pada sinyal informasi sehingga menggunakan mekanisme kontrol frekuensi untuk menyesuaikan dengan perubahan pola kanal.

Beberapa masalah komunikasi wireless yang terjadi adalah fenomena multipath fading, selective fading dan fast fading. Efek multipath yang disebabkan oleh lingkungan kanal propagasi. Sinyal yang diterima merupakan penjumlahan sinyal langsung dan sejumlah sinyal terpantul dari berbagai objek. Multipath didefinisikan sebagai lintasan jamak dari sinyal informasi yang dikirimkan sehingga dapat menyebabkan perubahan fasa antara sinyal langsung dan sinyal tidak langsung, sedangkan fading adalah fluktuasi level

daya terima akibat perubahan kondisi kanal. Selective fading terjadi karena bandwidth

sinyal lebih besar dari pada bandwidth koheren kanal, sehingga sinyal yang dikirimkan akan mendapatkan perlakuan yang berbeda oleh kanal. Fast fading merupakan kondisi kanal propagasi yang berubah secara cepat diakibatkan karena adanya pergerakan user atau pemancar (pada komunikasi satelit). Pergerakan user yang bergerak dinamis dan cepat akan mengakibatkan perubahan kondisi kanal yang cepat dan pengaruh efek doppler yang diterima user.

Pada tugas akhir ini, teknik MIMO DSTBC dan MCCDMA dikombinasikan untuk meningkatkan efisiensi bandwidth dan menjaga ketahanan terhadap selektivitas kanal, serta digunakan teknik adaptive subcarrier hopping pada sistem MIMO-DSTBC-MCCDMA agar mampu mengatasi perubahan kanal pada tingkat subcarrier. Untuk selanjutnya dianalisis unjuk kerja sistem dengan berbagai macam kondisi seperti jumlah subcarrier,

kecepatan gerak user dan perbandingannya dengan sistem konvensional.

(5)

Analisis Performansi MIMO-DSTBC-MCCDMA dengan Teknik Adaptive Subcarrier Hopping

pada Berbagai Kecepatan User

3

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Merancang teknik Adaptive Subcarrier Hopping pada sistem MIMO-DSTBC-MCCDMA.

2. Menganalisis subcarrier optimal untuk sistem Adaptive Subcarrier Hopping

MIMO-DSTBC-MCCDMA.

3. Menganalisis unjuk kerja sistem MCCDMA sebelum dan sesudah penambahan

Adaptive Subcarrier Hopping.

4. Menganalisis unjuk kerja sistem MCCDMA sebelum dan sesudah penambahan MIMO.

5. Menganalisis unjuk kerja sistem MIMO-DSTBC-MCCDMA sebelum dan sesudah penambahan Adaptive Subcarrier Hopping.

6. Menganalisis unjuk kerja sistem Adaptive Subcarrier Hopping MCCDMA sebelum dan sesudah penambahan MIMO DSTBC.

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari Tugas Akhir ini adalah :

1. Bagaimana merancang sistem Adaptive Subcarrier Hopping MIMO-DSTBC-MCCDMA

2. Bagaimana pengaruh kinerja sistem terhadap perubahan jumlah subcarrier

3. Bagaimana performansi sistem terhadap perubahan kecepatan pengguna

4. Bagaimana kehandalan sistem yang dirancang dibandingkan dengan sistem konvesional

1.4 Batasan Masalah

Pada tugas akhir ini terdapat beberapa batasan masalah :

1. Perancangan sistem adaptive subcarrier hopping MIMO MCCDMA hanya dibatasi pada physical layer.

2. Perancangan sistem adaptive subcarrier hopping MIMO MCCDMA dibuat dengan spesifikasi kode penebar yang digunakan adalah Walsh-Hadamard.

(6)

Bab I Pendahuluan

Analisis Performansi MIMO-DSTBC-MCCDMA dengan Teknik Adaptive Subcarrier Hopping

pada Berbagai Kecepatan User

4

3. Skema modulasi yang dirancang dibatasi pada modulasi QPSK. 4. Teknik MIMO yang dipakai adalah MIMO DSTBC 2x2. 5. Channel coding yang digunakan adalah convolutional code ½.

6. Kecepatan user yang diteliti 50 km/jam, 80 km/jam, dan 120 km/jam. 7. Jumlah subcarrier yang digunakan sebanyak 32, 64 dan 128.

8. Jumlah user yang digunakan pada penelitian ini hanya 1 user.

9. Perancangan sistem tidak termasuk perancangan antena dan link budget.

10.Performansi sistem AFH MIMO MCCDMA tidak memperhitungkan adanya pengaruh interferensi.

11.Pada penelitian ini hanya dibahas tentang pengaruh penggunaan jumlah subcarrier

sertapengaruh kecepatan pergerakan user terhadap kinerja sistem. 12.Simulasi dilakukan menggunakan software MATLAB R2009a.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penyusunan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Studi Literatur

Proses pembelajaran teori-teori yang digunakan dan pengumpulan literatur-literatur berupa buku referensi, artikel-artikel, serta jurnal-jurnal untuk mendukung dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

2. Perancangan

Proses perancangan sistem AFH MIMO MCCDMA yang akan bekerja pada kanal

fast fading dan frequency selective fading yang terdistribusi Rayleigh dan AWGN.

3. Simulasi

Penelitian ini dilakukan dalam bentuk simulasi program dengan menggunakan software MATLAB yang memungkinkan peneliti untuk memanipulasi variabel-variabel input dan meneliti akibatnya terhadap kinerja sistem AFH MIMO MCCDMA.

4. Pengambilan Data

Pengambilan data dilakukan dari hasil pengujian simulasi dengan pengubahan data

input pada sistem AFH MIMO MCCDMA untuk dilakukan analisis unjuk kerja sistem.

(7)

Analisis Performansi MIMO-DSTBC-MCCDMA dengan Teknik Adaptive Subcarrier Hopping

pada Berbagai Kecepatan User

5

5. Analisis

Analisis dilakukan setelah proses perancangan, simulasi, dan pengambilan data dilakukan. Analisis dilakukan untuk melihat performansi unjuk kerja sistem yang telah buat.

1.6 Sistematika Penulisan

Bab I. Pendahuluan

Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang pembuatan Tugas Akhir, tujuan penulisan, rumusan masalah, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II. Landasan Teori

Bab ini membahas tentang konsep dasar MIMO-MCCDMA secara umum dan teknik adaptive subcarrier hopping sebagai teknik yang digunakan untuk melakukan lompatan subcarrier.

Bab III. Perancangan dan Simulasi

Bab ini membahas tentang perancangan model MIMO-MCCDMA dengan teknik adaptive subcarrier hopping yang akan disimulasikan dengan menggunakan software Matlab.

Bab IV. Pengambilan Data dan Analisa

Bab ini berisi tentang data-data hasil simulasi yang kemudian dilakukan analisa untuk melihat unjuk kerja sistem yang telah dibuat.

Bab V. Kesimpulan dan Saran

Bab ini membahas kesimpulan serta saran yang dapat ditarik dari keseluruhan Tugas Akhir ini dan kemungkinan pengembangan topik yang bersangkutan.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(8)

Bab V Kesimpulan dan Saran

Analisis Performansi MIMO-DSTBC-MCCDMA dengan Teknik Adaptive Subcarrier Hopping

pada Berbagai Kecepatan User

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian performansi sistem adaptive subcarrier hopping MIMO DSTBC MCCDMA pada kanal multipath rayleigh fading diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Jumlah subcarrier optimal untuk sistem adaptive subcarrier hopping MIMO DSTBC

MCCDMA pada kecepatan 50 km/jam dan 80 km/jam sebanyak 128 subcarrier

sedangkan pada kecepatan 120 km/jam menggunakan 64 subcarrier.

2. Penggunaan teknik adaptive subcarrier hopping pada sistem MCCDMA menunjukkan kinerja yang baik pada semua tingkat kecepatan sehingga BER target 10-4 dapat tercapai dengan faktor perbaikan rata-rata sebesar ±8.85 dB.

3. Penggunaan teknik MIMO DSTBC pada sistem MCCDMA menunjukkan kinerja yang baik pada semua tingkat kecepatan sehingga BER target 10-3 dapat tercapai dengan faktor perbaikan rata-rata sebesar ±2.7 dB.

4. Penggunaan teknik adaptive subcarrier hopping pada sistem MIMO DSTBC MCCDMA menunjukkan kinerja yang baik pada semua tingkat kecepatan untuk BER target 10-3 memberikan perbaikan kinerja sebesar ±12.53 dB dibandingkan dengan sistem MIMO DSTBC MCCDMA pada BER target yang sama.

5. Penggunaan teknik MIMO DSTBC pada sistem adaptive subcarrier hopping

MCCDMA menunjukkan kinerja yang baik pada semua tingkat kecepatan untuk BER target 10-3 memberikan perbaikan kinerja sebesar ±7.83 dB dibandingkan dengan sistem adaptive subcarrier hopping MCCDMA pada BER target yang sama.

5.2 Saran

Terdapat beberapa hal yang disarankan untuk dapat dilakukan dimasa mendatang, yaitu sebagai berikut :

1. Pada penelitian selanjutnya dapat ditinjau kinerja dan performansi sistem adaptive subcarrier hopping MIMO DSTBC MCCDMA dengan jumlah user lebih dari satu. 2. Pada penelitian selanjutnya dapat diteiliti sistem adaptive subcarrier hopping

dengan menggunakan feedback error.

(9)

Analisis Performansi MIMO-DSTBC-MCCDMA dengan Teknik Adaptive Subcarrier Hopping

pada Berbagai Kecepatan User

65

3. Pada penelitian selanjutnya dapat diteliti kinerja sistem apabila terdapat pengaruh interferensi pada kanal.

4. Pada penelitian selanjutnya dapat diteliti penggunaan jenis mapping yang lain. 5. Pada penelitian selanjutnya dapat diteliti pengaruh penggunaan skema adaptive

modulation dan atau adaptive MIMO serta penggunaan subcarrier yang lebih banyak.

6. Pada penelitian selanjutnya dapat dianalisis perancangan antena dan link budget.

7. Pada penelitian selanjutnya dapat diteliti pengaruh penggunaan jumlah antenna yang bervariasi.

8. Pada penelitian selanjutnya dapat diteliti pengaruh penggunaan adaptive subcarrier hopping dan MIMO DSTBC terhadap kapasitas sistem.

9. Pada penelitian selanjutnya dapat diteliti pengaruh penggunaan adaptive subcarrier hopping dengan menggunakan teknik MIMO yang berbeda.

10.Pada penelitian selanjutnya dapat diteliti mengenai hubungan kompleksitas sistem dan kecepatan transfer data.

11.Pada penelitian selanjutnya dapat diteliti mengenai algoritma teknik adaptive frequency hopping yang lebih cepat dan efisien, salah satunya dengan cara analisis numerik.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(10)

66

DAFTAR PUSTAKA

[1] Anwar, Noor Khairul. Analisis Penerapan Differential Space Time Block Code (DSTBC) dengan Teknik Multiple Input Multiple Output (MIMO) untuk Peningkatan Performansi Sistem Multi Carrier Code Division Multiple Access (MCCDMA). Tugas Akhir. Bandung : IT Telkom. 2010.

[2] Astuti, Rina Pudji dkk. Perancangan MIMO Adaptif pada Sistem MC-CDMA Pengguna Jamak. Institut Teknologi Telkom. Bandung. 2009

[3] Budiman, Gelar. Konfigurasi MIMO MC-CDMA Pada Kanal Fading Rayleigh.

Tesis. Bandung: IT Telkom. 2005.

[4] Hara, Shinsuke dan Ramjee Prasad. Overview Of Multicarrier CDMA. IEEE Communications Magazine pp. 126-133. December 1997.

[5] Haykin, Simon. Communication System. John Wiley & Sons. Ontario. 2000.

[6] Irwan. Analisis Kinerja Subcarrier Hopping Adaptif pada Sistem Multicarrier DS-CDMA Berkanal Fading Rayleigh. Tugas Akhir. Bandung : IT Telkom. 2006.

[7] Jia, Tao and Alexandra dan Duel-Hallen. Performance of Improved Channel Allocation for Multicarrier CDMA with Adaptive Frequency hopping and Multiuser Detection. North Carolina State University. 2008.

[8] Jia, Tao and Alexandra dan Duel-Hallen. Subchannel Allocation for Multicarrier CDMA with Adaptive Frequency Hopping and Decorrelating Detection.

North Carolina State University. 2008.

[9] Kurnia, Adi. Analisis Performansi Mobile WIMAX Arah Downlink Menggunakan Skema MIMO-OFDM dan Adaptive MIMO Switching pada Kanal Rayleigh. Tugas Akhir. Bandung : IT Telkom. 2010.

(11)

67

[10] M. Alamouti, Siavash. A simple Transmit Diversity Technique for Wireless Communication. IEEE Journal on Selected Areas in Communication, vol. 16, no. 8, pp. 1451-1458. 1998.

[11] Münz, Gerhard dkk. An Efficient Waterfilling Algorithm for Multiple Access OFDM. IEEE Global Telecommunications Conference. Taipei. 2002.

[12] Palomar, Daniel P´erez dan Javier R. Fonollosa. Practical Algorithms for a Family of Waterfilling Solutions. Trans. Signal Processing EDICS: 3-COMM. Barcelona. 2004.

[13] Prafitri, Elsa. Analisis Performansi MIMO MC-CDMA dengan Smart Antenna Menggunakan Algoritma LMS. Tugas Akhir. Bandung : IT Telkom. 2010.

[14] Rappaport, Theodore S. Wireless communications, Principles and Practice, 2nd Ed. Prentice Hall, 2002.

[15] Solihah, Nomarhinta. Analisa Perbandingan kinerja Penggunaan Teknik Subkanalisasi FUSC dan PUSC Pada mobile WiMax IEEE 802.16 e Arah Downlink. Tugas Akhir. Bandung : IT Telkom. 2009.

[16] Van Nee, Richard dan Ramjee Prasad. OFDM for Wireless Multimedia Communications. Artech House, Boston, London. 2000.

[17] Vucetic, Branka, dan Jinhong Yuan. Space-Time Coding. England: John Wiley & Sons Ltd. 2003.

[18] WiMax General Information about The Standard 802.16. Application Note. Rohde & Schwarz GmbH & Co. KG.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Referensi

Dokumen terkait

Alat dari seven tools statistical process control yang akan digunakan pada penelitian ini adalah check sheet yang merupakan pengumpulan data dan disajikan dalam

b. Jika potongan pelunasan diberikan setelah penyelesaian, bank terlebih dulu menerima pelunasan piutang murabahah dari nasabah, kemudian bank membayar potongan

Berdasarkan urairan-uraian di atas, peneliti tertarik untuk menerapkan pendekatan investigasi kelompok dalam pembelajaran matematika khususnya pokok bahasan sistem

 Perawatan jalan rintis/tengah dilakukan bersamaan dengan perawatan piringan. Rumput-rumput gulma lain dibersihkan semuannya. Gulma yang diberantas adalah jenis gulma jahat

merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka waktu tertentu, menggunakan sendiri merek tersebut atau memberi izin kepada seseorang atau beberapa orang

- Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan plus 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut tidak

2 Hotel Bintang 1-2 70% di Indonesia Timur, wilayah lain tertutup untuk kepemilikan asing. 3 Beverage Service 49% Indonesia Timur 4 Beverage

Dari pengamatan visuil terhadap kondisi struktur bangunan Gedung kantor BAPPEDA Kabupaten Wonogiri, ditemukan kerusakan struktur atau merembesnya air pada plat lantai, balok lantai