• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatkan Hasil Belajar Menggunakan Media Video Pembelajaran Pada Kompetensi Dasar Memelihara/servis Sistem Pendingin Mesin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peningkatkan Hasil Belajar Menggunakan Media Video Pembelajaran Pada Kompetensi Dasar Memelihara/servis Sistem Pendingin Mesin"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PADA

KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA/ SERVIS SISTEM PENDINGIN MESIN

( INCREASE OF LEARNING USING THE MEDIA VIDEO LEARNING ON COMPETENCE BASIC MAINTENANCE/ SERVICE ENGINE COOLING SYSTEM)

Miftahussur ur

Email: miftahussurur [email protected] Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Univer sitas Negeri Semarang Pr amono

Email: [email protected], Pr odi Pendidikan Teknik Mesin, Univer sitas Negeri Semarang Abstrak

Tujuan dar i penelit ian ini adalah untuk mengetahui pengar uh pener apan media vi deo pembelajar an t er -hadap hasil belajar sisw a. Penelit ian i ni mengambil subjek si sw a kelas XI TKR1 SMK Mar if NU 2 Kar anglew as tahun ajar an 2014/ 2015 dengan jumlah 23 sisw a. Jenis penelit ian ini adalah tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua sikl us, seti ap siklus ter dir i dar i 4 tahap yaitu per encanaan, ti ndakan, obser vasi, dan r efleksi. Metode pengumpulan data penelit ian i ni yai tu dengan metode dokumentasi, obser vasi, dan tes. Hasil peneli tian menunjukkan adanya pen-ingkat an hasil bel ajar sisw a pada kompetensi dasar memeli har a/ ser vis system pendi ngin mesi n. Kesi mpulan peneliti an ini adalah pener apan media vi deo pembelajar an dapat meni ngkat kan hasil bel ajar sisw a, hal i ni ditandai dengan meni ngkat nya hasil belajar si sw a dengan pr osentase ketuntasan belajar si klus I sebesar 34,78% menjadi 86,95% pada sikl us II. Dar i metode pengumpulan data dengan dokumentasi, diketahui bahw a setelah dilakukan pener apan media vi deo pembelajar an, hal ini membuktikan bahw a pener apan media vi deo pembelajar an mampu meningkatkan hasil belajar sisw a

Kata kunci: Media Vi deo Pembel ajar an, Hasil Bel ajar , Memeli har a/ Ser vis Sist em Pendi ngi n Mesi n.

Abstract

The pur pose of this study w as to deter mine the effect of the appl ication of video medi a lear ni ng on student lear ni ng outcomes. Thi s study takes the subject of class XI st udent of SMK Mar if TKR1 NU 2 Kar angl ew as 2014/ 2015 academic year w i th the number of 23 st udent s. This r esear ch is a class act that i s conducted i n tw o cy-cles, each cycle consi sti ng of four st ages: pl anni ng, act ion, obser vation, and r eflection. Thi s r esear ch data collection met hod is by the method of document ation, obser vation and tests. The r esults show ed the r eel-Kat an student lear n-ing outcomes i n basic competency mai ntaini ng / ser vicn-ing of the engine cooln-ing system. It is concluded that the ap-plication of video media lear ni ng can i mpr ove student lear ning outcomes, it i s char acter ized by incr easing lear ni ng outcomes of students w i th l ear ni ng compl eteness per cent age of the fi r st cycle of 34.78% to 86.95% in the second cycle. From the met hod of data collection w ith t he documentation, it is know n that after the i mplementation of in-str uctional video media, t his pr oves that t he appl ication of video medi a lear ning can impr ove student lear ni ng out-comes.

Keywords: Media Video Lear ni ng, Lear ning Outcomes, Mai ntain / Ser vi ce Cooling System Engineer i ng.

PENDAHULUAN

Pembelajaran adalah per paduan dar i dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar dan aktivitas belajar . Aktivitas mengajar menyangkut per anan seor ang gur u dalam konteks mengupayakan ter cip-tanya jalinan komunikasi har monis antara pengajar itu sendir i dengan sisw a. Pr oses belajar mengajar (PBM) akan ter jadi inter aksi antar a pe-ser ta didik dan pendidik. Pepe-ser ta didik atau anak didik adalah salah satu komponen manusiaw i yang menempati posisi sentr al dalam pr oses belajar mengajar, sedangkan pendidik adalah salah satu komponen manusiaw i dalam pr oses belajar mengajar yang ikut ber per an aktif dalam usaha pembentukan sumber daya manusia.

Pelaksanakan kegiatan pembelajaran di ke-las tidak mungkin sempur na secar a keselur uhan, ar tinya masih ada beber apa faktor yang menjadi penghalang dalam mensukseskan pr oses pembelajar an. Faktor ter sebut tentunya sangat ber -pengar uh ter hadap sukses atau tidaknya penyam-paian mater i dar i pendidik ke sisw a dan hasil

bela-jar yang diper oleh sisw a. Faktor yang yang dimak-sud yaitu faktor inter n dan faktor ekster n. Faktor inter n adalah faktor yang ada dalam dir i individu yang sedang belajar , sedangkan faktor ekster n ada-lah faktor yang ber ada di luar individu. Kedua faktor ter sebut tentunya ber pengar uh ter hadap aktivitas dan hasil belajar sisw a di sekolah, apakah pr oses pembelajar an itu ber hasil atau tidak.

Menciptakan pr oses pembelajar an yang baik dan efektif memer lukan car a dan kiat-kiat ter tentu. Pemilihan metode dan media pembelajar an yang tepat untuk suatu kompetensi ter tentu sangatlah penting dan har us disesuaikan dengan kondisi pe-ser ta didik, kemampuan pendidik dan sara-na/ pr asar ana yang ter sedia di sekolah ter sebut. Pemilihan metode dan media pembelajar an yang tepat dimaksudkan agar sisw a dapat mener ima dan memahami mater i dengan baik yang disam-paikan oleh pendidik. Penggunaan metode dan media pembelajaran di dalam kelas akan ber dam-pak pada hasil belajar sisw a yang meningkat. Sisw a akan ter motivasi kar ena pembelajar an yang

(2)

dit-er apkan mudah untuk dipahami dan dimengdit-er ti oleh sisw a. Keber hasilan dar i suatu pr oses pen-didikan yang telah ber langsung dapat diketahui dar i hasil belajar sisw a dan bagaimana saat pr oses pembelajar an ber langsung. Hasil belajar sisw a sangat penting dan per lu mendapat per hatian, baik dar i pendidik atau pihak yang ber kepentingan ter -hadap pendidikan. Oleh kar ena itu hal-hal yang ber kaitan dengan hasil belajar sisw a per lu diteliti untuk diambil manfaatnya.

Ber dasar kan hasil obser vasi dan w a-w ancara dengan gur u di SMK Maar if NU 2 Karan-glew as, kar akter istik sisw a di SMK ter sebut mempunyai tingkat pengetahuan, kemampuan, dan motivasi belajar yang ber beda-beda. Ber dasar kan hasil pengamatan ter hadap aktifitas belajar yang dilakukan di SMK Maar if NU 2 Kar anglew as, masih banyak sisw a yang tidak memper hatikan pelajaran, ber bicar a dengan teman sebelahnya, tidak men-catat pelajar an, dan sebagainya. Hal itu bisa ter jadi kar ena pr oses pembelajar an yang masih ber pusat pada gur u, masih menggunakan metode cer amah, dan keter batasan media yang digunakan pada saat pembelajar an ber langsung. Pembelajar an seper ti itu membuat sisw a kurang mandir i, pasif dalam kegiatan belajar mengajar, dan kur ang menguasai mater i dan pada akhir nya ber pengar uh ter hadap hasil belajar sisw a yang kur ang maksimal.

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalur kan pesan dar i sumber secar a ter encana sehingga ter cipta lingkungan belajar yang kondusif, di mana pen-er imanya dapat melakukan pr oses belajar secar a efisien dan efektif (Munadi, 2013: 7-8). Media pembelajar an juga ber tujuan untuk meningkatkan keter tar ikan, kemandir ian, keefektifan, dan kr e-atifitas sisw a dalam mengikuti kegiatan pembelaja-r an. Hal ini bepembelaja-r tujuan untuk menyiapkan sisw a memasuki dunia ker ja dan mengembangkan sikap pr ofesional pada sisw a.

Melalui penggunaan media pengajar an, di-har apkan dapat memper tinggi kualitas pr oses belajar mengajar yang pada akhir nya dapat mempengar uhi kualitas hasil belajar sisw a (Sudja-na dan Rivai, 2010: 7). Menggu(Sudja-nakan media video pembelajar an, sisw a dihar apkan dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dar i sisw a ketika mer eka membaca, melihat, dan ber diskusi. Video pembelajar an dapat menggambar kan bagaimana cara memper baiki sistem pendingin mesin secara keselur uhan dar i pr oses pengecekan sistem pend-ingin mesin, menentukan komponen yang r usak, hingga pr oses per baikan sistem pendingin mesin. Sisw a dapat melihat video secara seksama dan dapat diputar ulang hingga sisw a benar -benar menger ti mater i yang disampaikan, selain itu sisw a juga bisa belajar sendir i di r umah masing-masing.

Ber dasar kan latar belakang di atas, maka peneliti ter tar ik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Media Video Pembelajar an Pada Kompetensi Memelihar a/ Ser vis Sistem Pendingin Mesin di SMK Maar if NU 2 Karanglew as”.

METODE PENELI TI AN

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas mer upakan suatu pencer matan ter hadap kegiatan belajar ber upa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan ter jadi dalam sebuah kelas secar a ber sama-sama. Tindakan ter sebut diber ikan oleh gur u atau dengan arahan dar i gur u yang dilakukan oleh sisw a (Ar ikunto, 2009: 3). Pelaksanaan PTK secar a garis besar ter dapat empat tahapan yang lazim dilalui yaitu, (1) per encanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) r efleksi. Adapun model dan penjelasan tahap-tahapnya adalah sebagai ber ikut:

Bagan alur penelitian di atas menunjukkan bahw a penelitian tindakan kelas (PTK) ini dir encanakan melalui dua siklus yang masing-masing siklusnya meliputi tahapan : per encanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (obser vasi), dan r efleksi (r eflection). Namun demikian jika setelah dua siklus indikator keber hasilan ketuntasan belum dapat dicapai maka dilakukan siklus selanjutnya dengan tahapan yang sama dengan siklus per tama dan kedua hingga ter capainya indikator keber hasilan sebagaimana telah ditetapkan dalam alur penelitin tindakan kelas. Menur ut Wir iaatmadja (2012: 103), apabila per ubahan yang ber tujuan meningkatkan kualitas pembelajar an telah ter capai, atau menunjukkan keber hasilan, siklus dapat diakhir i.

(3)

Pengkondisian kelas per lu dilakukan sebelum masuk siklus I dan siklus II yaitu, gur u menentukan kelas yang akan menjadi obyek penelitian tindakan kelas (PTK) dengan melihat nilai hasil evaluasinya, kelas yang per olehan nilainya r endah menjadi objek penelitiannya. Langkah selanjutnya, gur u menyiapkan silabus, RPP, instr umen tes, instr umen obser vasi gur u dan sisw a, yang akan dipakai sebagai instr umen pengumpulan data pada saat tindakan.

Penelitian tindakan kelas (PTK) minimal dilakukan dua siklus, secar a gar is besar siklus I dan siklus II tidak ada per bedaan pr insip, yang mana setiap siklusnya mempunyai empat tahapan : per encanaan, tindakan, obser vasi, dan r efleksi.

Refleksi dilakukan setelah siklus satu ber akhir antar a gur u dan obser ver . Selur uh jalannya kegiatan, mulai dari per encanaan hingga ber akhir nya siklus I dianalisis. Kelemahan-kelemahan yang mungkin masih dijumpai pada siklus I dicatat dan dir ekomendasikan untuk per baikan pada siklus II.

Hal-hal yang telah dir ekomendasikan pada siklus I dijadikan acuan dalam pelaksanaan siklus II. Pelaksanaan siklus II ini mer upakan penyempur naan ter hadap kelemahan-kelemahan yang ditemui pada siklus I. Dihar apkan setelah adanya penyempur naan pada siklus II hasilnya akan lebih baik dibanding pada siklus I.

HASI L PENELITI AN

Ber dasar kan hasil penelitian siklus I dapat diketahui bahw a hasil belajar sisw a pada kompetensi dasar pr insip ker ja dan pemelihar aan sistem pendingin mesin dan komponennya masih r endah. Rata-rata hasil belajar sisw a pada siklus I mencapai 63,26 sedangkan untuk ketuntasan belajar masih 34,78%. Hasil ini belum baik, kar ena masih banyak sisw a yang belum memenuhi KKM. Data tentang hasil belajar sisw a siklus I dapat dilihat pada tabel dibaw ah ini, sedangkan untuk data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 1,

Hasil tes siklus I pada tabel di atas yang ber -hasil mencapai batas KKM (

≥70) baru 8 siswa dari

23 sisw a atau 34,78%, selebihnya 15 sisw a atau 65,21% masih belum tuntas. Peneliti mencatat pa-da siklus I masih banyak sisw a yang kurang

mem-per hatikan pelajar an dan kurang konsentr asi da-lam mengikuti pembelajar an. Tentunya hal ter se-but mengakibatkan sisw a masih belum memenuhi har apan dar i peneliti, kar ena ketuntasan belajar masih dibaw ah 75% dari jumlah sisw a yang men-capai KKM yaitu

≥ 70, karena indikator penelitian

tindakan kelas ini adalah apabila 75% dar i jumlah sisw a mencapai KKM yaitu

≥ 70.

Hasil analisis data yang ada, ter dapat pen-ingkatan hasil belajar sisw a pada siklus II seper ti ter lihat pada data tebel dibaw ah ini, sedangkan

untuk data selengkapnya dapat dilihat pada table 2 Hasil belajar sisw a diper oleh data bahw a nilai r ata-r ata sebesar 74,35 sedangkan ketuntasan belajar 86,95% dengan jumlah sisw a yang tuntas sebanyak 20 sisw a dan yang belum tuntas ber -jumlah 3 sisw a. Hal ini dikar enakan pada pembela-jar an siklus II dar i catatan peneliti bahw a hasil pengamatan pada siklus II sisw a sudah bisa ber -konsentr asi megikuti pembelajar an, dan kondisi di dalam kelas yang lebih baik dari pada siklus I.

Hasil ketuntasan belajar mencapai 86,95% dikar enakan hampir semua sisw a mendapatkan nilai soal tes dengan nilai yang baik. Hasil ketunta-san belajar mencapai 86,95% yang ber ar ti telah ter capainya indikator keber hasilan yaitu lebih dar i 75% jumlah sisw a tuntas KKM, maka pembelajar an dengan model cer amah ber bantuan media video pembelajar an yang dibuat pada kompetensi dasar pr insip ker ja dan pemelihar aan sistem pendingin mesin dan komponennya dinyatakan ber hasil, se-hingga siklus dapat diakhir i

Tabel 1. Hasil Belajar Sisw a Siklus 2 Pencapaian Hasil siklus I Nilai ter tinggi 80 Nilai ter endah 40 Nilai r ata-r ata 63,26

Tuntas 8 Sisw a

Belum tuntas 15 Sisw a Ketuntasan Belajar 34,78%

Tabel 2. Hasil Belajar Sisw a Siklus 2 Pencapaian Hasil siklus I Nilai ter tinggi

85

Nilai ter endah

55

Nilai r ata-r ata

74,35

Tuntas

20 siswa

Belum tuntas

3 siswa

Ketuntasan Belajar

86,95 %

(4)

PEMBAHASAN

Hasil belajar sisw a sangat dipengar uhi oleh pr oses pembelajar an yang ber langsung. Ber dasar kan hasil w aw ancara dengan salah satu gur u mata pelajaran pemelihar aan/ ser vis sistem pendingin dan komponen-komponennya di SMK Maarif NU 2 Karanglew as, menunjukkan bahw a sebagian besar gur u di sekolah ter sebut masih menggunakan pengajar an yang tr adisional, yaitu kegiatan belajar mengajar hanya ter fokus pada gur u saja, tidak ada hubungan timbal balik antara sisw a dan gur u sehingga sisw a ter lihat tidak aktif atau pasif selama pr oses kegiatan belajar mengajar ber langsung. Sisw a pasif dan hanya mendengar kan pelajar an yang disampaikan oleh gur u. Sisw a tidak aktif ber tanya ketika pelajaran ber langsung, sisw a hanya mencatat pelajar an, dan hanya sedikit inter aksi di dalam kelas dar i sisw a ke gur u.

Per masalahan ter sebut dapat diatasi dengan mener apkan str ategi pembelajaran yang efektif dan ter pusat kepada sisw a, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar sisw a khususnya pada kompetensi dasar pr insip ker ja dan pemelihar aan sistem pendingin mesin dan komponennya. Salah satu car a yang digunakan yaitu dengan menggunakan media video pembelajar an ber -bantuan modul sekolah pada kompetensi dasar pr insip ker ja dan pemelihar aan sistem pendingin mesin dan komponennya.

Pembahasan dalam penelitian tindakan kelas ini didasar kan atas hasil obser vasi yang dilanjutkan dengan kegiatan evaluasi dan r efleksi. Secara umum, pr oses pembelajar an yang ber langsung pada setiap siklus dapat ber jalan dengan baik. Secara keselur uhan tahap-tahap yang ter dapat dalam pembelajar an dapat dilaksanakan dengan baik oleh gur u dengan r untut meskipun belum sempur na.

Ber dasar kan hasil obser vasi r efleksi pada siklus I dapat diketahui bahw a pelaksanaan pembelajar an dengan menggunakan media video pembelajar an pada kompetensi dasar pr insip ker ja dan pemelihar aan sistem pendingin mesin dan komponennya di sekolah belum ber langsung secar a optimal, per hatian sisw a belum sepenuhnya ter fokus pada video kar ena masih banyak sisw a yang mengobr ol sendir i dengan temannya, sisw a kur ang konsentr asi saat mengikuti pembelajaran. Keadaan ter sebut menjadi penyebab nilai hasil belajar sisw a banyak yang belum memenuhi KKM.

Pelaksanaan pr oses pembelajar an pada siklus I yang kur ang optimal ini ber dampak pada sisw a. Ber dasar kan hasil tes yang dilakukan setelah akhir siklus I diper oleh nilai r ata-r ata sebesar 63,26 dan ketuntasan belajar secara klasikal hanya mencapai 34,78%. Pada siklus ini ter dapat 8 sisw a yang tuntas belajar dan 15 sisw a

yang belum tuntas, sehingga dapat disimpulkan bahw a siklus I belum ber hasil mencapai indikator keber hasilan yang ditetapkan dan har us dilanjutkan ke siklus ber ikutnya.

Hasil siklus I ter sebut kemudian diadakan r efleksi per baikan pembelajaran sebagai tindakan untuk memper baiki dan meningkatkan pem-belajar an untuk siklus ber ikutnya. Per baikan yang dilakukan dalam siklus II ini seper ti, per baikan dalam penyampaian mater i pelajaran yang lebih jelas lagi, penggunaan media video pembelajar an dengan ber bantuan modul sekolah tentang sistem pendingin mesin, mengkondisikan sisw a di dalam kelas agar sisw a bisa lebih siap dalam mengikuti pelajar an. Per baikan ter sebut dimaksudkan untuk lebih mensukseskan pembelajar an pada siklus II.

Siklus II menjelaskan, gur u melaksanakan semua r encana pembelajar an yang disusun pada tahap r efleksi siklus I. Dilaksanakannnya r encana pembelajar an yang telah disusun oleh peneliti, dapat ter lihat bahw a sisw a mengalami peningkatan belajar yang bagus, ter bukti dar i nilai hasil belajar yang mengalami peningkatan dan lancar nya tanya jaw ab antar a sisw a dan gur u di dalam kelas, dan ter jadi hubungan timbal balik antar a sisw a dengan gur u.

Peningkatan ter sebut dapat dicapai kar ena per hatian sisw a sudah ter fokus pada pelajaran, sisw a sudah tidak mengobr ol dengan temannya dan konsentr asi sisw a dapat ter pusat pada video yang ditayangkan oleh gur u. Modul sekolah juga tur ut ber per an aktif untuk pendalaman mater i sisw a, kar ena pada saat gur u sedang menayangkan video pembelajar an tentang identifikasi ker usakan dan pemelihar aan/ ser vis komponen sitem pendingin mesin, sisw a juga bisa membacanya di modul ter sebut secar a jelas. Selain sisw a melihat tayangan video sisw a juga menganalisa mater i dengan membuka modul yang telah disiapkan. Per baikan dar i hasil r efleksi siklus I menjadikan pembelajar an pada siklus II menjadi lebih efektif.

Menur ut Ihsan dan Har tati, (2013: 474) dalam jur nalnya dengan judul Pengar uh Media Pembelajaran Video Compact Disc (VCD) Ter hadap Hasil Belajar Ser vice Atas Bola Voli bahw a ada pengar uh yang signifikan pember ian pembelajar an menggunakan media VCD ter hadap hasil belajar ser vice atas bola voli di SMA Muhammadiyah 1 Babat Lamongan. Besar nya pengar uh pembelaja-r an menggunakan media VCD tepembelaja-r hadap hasil belajar ser vice atas bola voli sisw a sebesar 7%. Selain itu pr ogram video dapat dimanfaatkan dalam pr ogr am pembelajaran kar ena dapat member ikan pengalaman yang tidak ter duga kepada sisw a (Dar yanto, 2012: 87). Video ber sifat inter aktif tutor ial, yaitu membimbing peser ta didik untuk memahami sebuah mater i melalui visualisasi

(5)

dan audio. Peser ta didik dapat secara inter aktif mengikuti kegiatan pembelajar an sesuai dengan yang diajar kan dalam video ter sebut.

Pelaksanaan per baikan pembelajar an pada siklus II ter jadi per ubahan-per ubahan yang menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar sisw a, yaitu hasil nilai tes sisw a yang mengalami peningkatan. Ber dasar kan hasil tes yang dilakukan setelah akhir siklus II diper oleh nilai r ata-r ata sebesar 74,35 dan ketuntasan belajar sebesar 86,95%. Pada siklus Ini ter dapat 20 sisw a yang tuntas belajar dan 3 sisw a yang belum tuntas.

Hasil dar i tabel 3 dapat dilihat bahw a nilai r ata-rata kelas semakin meningkat, dar i r ata-r ata 63,26 pada siklus I menjadi 74,35 pada akhir siklus II. Peningkatan nilai rata-r ata kelas siklus I dan siklus II sebesar 11,09. Ketuntasan belajar juga mengalami peningkatan dar i 34,78% pada siklus I menjadi sebesar 86,95% pada siklus II, dengan peningkatan pr osentase sebesar 30,70%.

Pelaksanaan pembelajar an dengan menggunakan media video pembelajar an ber ban-tuan modul sistem pendingin mesin pada kompetensi dasar pr insip ker ja dan pemelihar aan sistem pendingin mesin dan komponennya di SMK Maarif NU 2 Kar anglew as dar i siklus I ke siklus II menunjukkan peningkatan nilai hasil belajar yang signifikan. Nilai hasil belajar sisw a mengalami kenaikan. Hasil ketuntasan belajar yang mencapai 86,95% telah mencapai indikator keber hasilan yaitu 75% sisw a tuntas KKM.

Penelitian ini telah memenuhi indikator keber hasilan, maka peneliti membuktikan dengan data yang ada bahw a penggunaan media video pembelajar an ber bantuan modul sistem pendingin mesin pada kompetensi dasar pr insip ker ja dan pemelihar aan sistem pendingin mesin dan komponennya dapat meningkatkan hasil belajar sisw a. Pembelajaran ini membuat sisw a bisa saling ber bagi pendapat, sisw a ber per an aktif dalam memecahkan masalah atau membantu sisw a lain yang mengalami kesulitan belajar yang ter jadi pada saat pembelajar an ber langsung, dan sisw a tampak antusias, tidak mer asa bosan atau jenuh dalam mengikuti pelajaraan pr insip ker ja dan pemelihar aan sistem pendingin mesin dan komponennya kar ena adanya media video pembelajar an ber bantuan modul sistem pendingin mesin yang menar ik bagi sisw a. Akhir nya untuk

hasil belajar sisw a juga mengalami peningkatan, yang sebelumnya ketuntasan belajar pada siklus I yaitu hanya 34,78% sedangkan di siklus II ketuntasan belajar mencapai 86,95%. Penelitian ini dapat dikatakan ber hasil kar ena hasil penelitian ini telah mencapai indikator keber hasilan lebih dar i 75% dar i keselur uhan jumlah sisw a yang dijadikan subjek penelitian.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Ber dasar kan uraian dan pemapar an sebelumnya, peneliti dapat member ikan simpulan diantaranya sebagai ber ikut :

1. Penggunaan media video pembelajar an dapat meningkatkan hasil belajar sisw a kelas XI Teknik Kendar aan Ringan (TKR) SMK Maar if NU 2 Kar anglew as, Kabupaten Banyumas. Nilai r ata-rata sisw a pada siklus I sebesar 63,26 dan pada siklus II nilai rata-rata sisw a meningkat menjadi 74,35.

2. Ada peningkatan hasil belajar sebesar 11,09% dengan menggunakan media video pembelaja-r an pada sisw a kelas XI Teknik Kendapembelaja-r aan Rin-gan (TKR) SMK Maar if NU 2 Kar anglew as, Ka-bupaten Banyumas.

Saran

Ber dasar kan ur aian dan pemaparan peneliti dapat member ikan saran sebagai ber ikut :

1. Bagi gur u yang akan menggunakan media video dalam pembelajaran di kelas, sebaiknya gur u har us memper hatikan w aktu pembuatan media video ini, kar ena pembuatan video ini memer lukan w aktu yang r elatif lama untuk benar -benar layak ditampilkan ke sisw a. Sebaiknya penggunaan media video ini juga dibar engi dengan penggunaan modul pelajar an ter sebut, agar sisw a dapat benar -benar memahami mate-r i pelajamate-r an dengan baik.

2. Sisw a dapat mempelajari pelajar an dengan melihat media video yang telah dibuat, namun agar sisw a benar -benar bisa memahami sebaiknya memutar media video ter sebut secar a ber ulang. Sebab tidak dipungkir i mung-kin masih ada bagian-bagian pada video yang belum ter gambar kan dengan jelas

DAFTAR PUSTAKA

Ar ikunto, S. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakar -ta: BumiAksar a.

Ihsan, F. K dan Sasminta C. Y. H. 2013. Pengar uh Media Pembelajaran Video Compact Disc (VCD) Ter hadap Hasil Belajar Ser vice Atas Bola Voli. Jur nal Pndidikan Olahr aga dan

Kesehatan. Vol. 01. No. 02. Hal. 469-474.

Dar yanto. 2012. Media Pembelajar an. Bandung: Satu Nusa.

Tabel 3. Data nilai sisw a siklus I dan siklus II. No Hasil tes Siklus

I

Siklus II

Pening-katan 1 Nilai r ata-r ata 63,26 74,35 11,09 2 Ketuntasan

(6)

Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajar an. Jakar ta: Refer ensi (Gp Pr ess Gr oup).

Sudjana, N. dan Ahmad R. 2010. Media Pengajar an. Bandung: Sinar Bar u Algensindo Offset.

Wir iaatmadja. 2012. Metode Penelitian Tindakan

Gambar

Gambar  1. Alur  PTK (Ar ikunto, 2009: 16)
Tabel 2. Hasil Belajar  Sisw a Siklus 2  Pencapaian  Hasil siklus I  Nilai ter tinggi  85  Nilai ter endah  55  Nilai r ata-r ata  74,35

Referensi

Dokumen terkait

Alasan utama bank dalam menolak resi gudang sebagai jaminan kredit adalah karena ketidak percayaan pihak perbankan terhadap kualitas dan kuantitas barang yang

Anggaran 2014, maka dengan ini diumumkan bahwa Pemenang e-Lelang Pemilihan Langsung Ulang pekerjaan tersebut di atas adalah sebagai berikut :.. NO

Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan pada Dinas Pendapatan Kabupaten Banjar. 6

Baharr Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Femerintahan (LAKIP) Dinas pU Cipta Karya I',abupaten Ogan Ilir yang disajikan ini berisikan. pelaksanaan dari

[r]

hari sedangkan yang tanpa PVD adalah 7330 hari. Analisis penentuan kedalaman efektif dilakukan dengan perhitungan penurunan pada setiap variasi kedalaman penanaman PVD,

Akan tetapi perlu ditekankan semakin mendalam bahwa pengembangan silabus yang berbasis bahasa dan budaya Arab sangat penting dilakukan dengan cara menggunakan

Peristiwa ini diikuti oleh pelepasan ADP dan disertai dengan perubahan bentuk yang besar pada kepala myosin dalam sekitar hubungannya dengan bagian ekornya yang