• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT. WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT. WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PT. WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

Laporan Keuangan Konsolidasi

Untuk Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal-Tanggal 31 Maret 2011 dan 2010

(2)

Laporan Rugi Laba Konsolidasi 4 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 5

Laporan Arus Kas Konsolidasi 6

(3)

PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (TIDAK DIAUDIT)

Per 31 Maret 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah)

Catatan 2011 2010

ASET

ASET LANCAR

Kas dan setara kas 2c, 3 481 003 862 372 035 582 Piutang usaha 2d, 4 54 994 985 200 61 947 836 669 Persediaan 2f,5 64 785 613 855 64 197 973 636 Uang muka dan biaya dibayar di muka 2g,6 51 375 122 610 50 944 243 831 Jumlah Aset Lancar 171 636 725 527 177 462 089 718 ASET TIDAK LANCAR

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi

penyusutan sebesar Rp. 6.881.269.553 dan 2h,2i,7 30 611 611 185 32 694 357 664 Rp 19.943.551.525 masing-masing untuk

tahun 2010 dan 2009

Aset lain-lain 2e,8 - 55 581 115 Jumlah Aset Tidak Lancar 30 611 611 185 32 749 938 779

JUMLAH ASET 202 248 336 712 210 212 028 497

0

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

(4)

Catatan 2011 2010 KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank 9 97 785 357 619 90 437 899 047 Hutang Usaha 10 2 160 000 000 -Lain-lain 11 - 1 496 224 909 Hutang pajak 12b 1 973 361 252 2 185 999 346 Biaya masih harus dibayar 2j,13 1 481 299 522 578 924 695 Hutang bunga 14 36 443 175 804 25 832 395 129 Bagian hutang jangka panjang yang jatuh

tempo dalam waktu satu tahun

Bank 9 - 5 940 590 946 Jumlah Kewajiban Lancar 139 843 194 197 126 472 034 072 KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Kewajiban pajak tangguhan 2l,12 (3 956 428 179) 1 372 499 233 Hutang jangka panjang - Setelah dikurangi

bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar (3 956 428 179) 1 372 499 233 HAK MINORITAS ATAS ASET

BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG

DIKONSOLIDASI 2b 213 007 838 271 548 820

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham pada tahun 2011 dan 2010

Modal dasar - 1.000.000.000 saham pada tahun 2011 dan 2010 Modal ditempatkan dan disetor penuh -

520.000.000 saham pada tahun 2011 dan

2010 15 52 000 000 000 52 000 000 000 Tambahan modal disetor - Agio Saham 16 12 454 405 615 12 454 405 615 Saldo laba 1 694 157 241 17 641 540 756

Jumlah Ekuitas 66 148 562 856 82 095 946 371

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 202 248 336 712 210 212 028 496

(5)

PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah)

Catatan 2011 2010

PENJUALAN BERSIH 2j,17 20 111 535 000 20 260 000 000

BEBAN POKOK PENJUALAN 2j,18 22 077 918 413 16 501 301 801

LABA KOTOR (1 966 383 413) 3 758 698 199

Beban Usaha 2j, 19

Penjualan 157 288 348 336 016 680 Umum dan administrasi 285 403 291 453 406 724 Jumlah Beban Usaha 442 691 639 789 423 404

LABA USAHA (2 409 075 052) 2 969 274 795

Beban (Penghasilan) Lain-lain

Beban keuangan - bersih 2j,20 1 310 006 2 956 122 920 Laba penjualan aset tetap - -Laba selisih kurs - bersih 2l - 336 938 Lain-lain - -Penghasilan Lain-lain - Bersih 1 310 006 2 956 459 858

LABA SEBELUM TAKSIRAN BEBAN PAJAK (2 410 385 058) 12 814 937

Taksiran Beban (Manfaat) Pajak 2l,12

Tahun berjalan - -Tangguhan (617 213 400) -Beban (Manfaat) Pajak - Bersih (617 213 400)

-LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN

YANG DIKONSOLIDASI (1 793 171 658) 12 814 937

Hak minoritas atas laba bersih

Anak Perusahaan yang dikonsolidasi 1 627 467 1 128 295

LABA (RUGI) BERSIH (1 791 544 191) 13 943 233

LABA (RUGI) PER SAHAM 2m,23

Dasar (3,45) 0,03

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

(6)

(Dalam Rupiah)

Modal Saham -Ditempatkan

dan Disetor Tambahan Modal

Penuh Disetor - Bersih Saldo Laba Jumlah Ekuitas

Saldo per 1 Januari 2010 52 000 000 000 12 454 405 615 17 627 597 524 82 082 003 139 Rugi bersih - - 13 943 233 13 943 233

Saldo per 31 Maret 2010 52 000 000 000 12 454 405 615 17 641 540 756 82 095 946 371 Saldo per 1 Januari 2011 52 000 000 000 12 454 405 615 3 485 701 433 67 940 107 048 Rugi bersih - - (1 791 544 191) (1 791 544 191)

Saldo per 31 Maret 2011 52 000 000 000 12 454 405 615 1 694 157 242 66 148 562 856

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

(7)

PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (TIDAK DIAUDIT)

Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah)

2011 2010

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 23 220 691 754 16 316 369 522 Pembayaran kas kepada pemasok (22 249 331 750) (15 507 526 703) Pembayaran beban usaha (556 811 122) (671 029 551) Hutang (pembayaran) pajak (18 251 512) (50 470 863) Hutang (pembayaran) beban bunga - (150 417 560) Penerimaan (pembayaran) untuk kegiatan usaha lainnya (1 310 008) (1 857 707)

Kas Bersih yang Diterima (Digunakan) untuk

Aktivitas Operasi 394 987 362 (64 932 862)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Perolehan aset tetap - -Hasil penjualan aset tetap - -Hak minoritas - -Aset lain-lain - 600 000 Kas Bersih yang Diterima dari Aktivitas Investasi (0) 600 000

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari:

Hutang bank -

-Pembayaran untuk:

-Sewa guna usaha - -Hutang bank -

-Kas Bersih yang Diperoleh (Digunakan) untuk

Aktivitas Pendanaan - -KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 394 987 362 (64 332 862) KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 86 016 501 436 368 444

KAS DAN SETARA KAS AKHIR 481 003 862 372 035 582

(0)

0

- - -- -

-- Pengurangan aktiva lain-lain karena konversi anjak piutangLihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak - -terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

(8)

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

Perusahaan memulai kegiatan komersial pada tanggal 7 Agustus 1993. b. Penawaran Umum Perdana Perusahaan

c. Susunan Perusahaan dan Anak Perusahaan

d. Susunan Dewan Komisaris dan Direktur serta Jumlah Karyawan

Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010, berdasarkan Akta Notaris Wachid Hasyim, S.H., No 56 Tanggal 30 Juni 2010, adalah sebagai berikut:

PT Wahana Phonix Mandiri Tbk. (Perusahaan) didirikan di Indonesia, pada mulanya dengan nama PT Golden Phoenix berdasarkan Akta Notaris Wahyudi Suyanto, S.H., No. 96 tanggal 7 Agustus 1993 dan kemudian diubah namanya menjadi PT Wahana Yuda Mandiri berdasarkan akta notaris yang sama No. 451 tanggal 30 Mei 1996. Akta pendirian dan perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-8528.HT.01.01.Th.97 tanggal 27 Agustus 1997 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 37 Tambahan No. 2912 tanggal 8 Mei 2000. Nama Perusahaan kemudian diubah menjadi PT Wahana Phonix Mandiri berdasarkan Akta Notaris Yonsah Minanda, S.H., No 44 tanggal 31 Januari 2000 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-22109.HT.01.04.Th.2000 tanggal 9 Oktober 2000 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 28 Tambahan No. 2187 tanggal 6 April 2001.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dalam bidang perdagangan, pengangkutan dan agro bisnis. Kegiatan utama Perusahaan sejak beroperasi secara komersial meliputi bidang perdagangan hasil pertanian dan kelautan. Perusahaan berdomisili di Surabaya, dengan kantor pusat Jalan Panggung No. 43 Surabaya, sedangkan Anak Perusahaan, PT Phonix Mas Persada (PMP), berdomisili di Mataram, dengan kantor pusat dan pabrik masing-masing beralamat di Jalan A.A. Gede Ngurah, Kelurahan Cakra Selatan, Kecamatan Cakranegara dan di Jalan TGH Lopan, Kecamatan

Labuapi, Kabupaten Lombok Barat.

Pada tanggal 22 Juni 2001, Perusahaan melakukan Penawaran Umum perdana sahamnya melalui PT. Bursa Efek Indonesia (Persero) (dahulu bernama PT. Bursa Efek Jakarta) sejumlah 200.000.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 dengan harga penawaran Rp 175. Penawaran umum perdana ini juga disertai dengan penerbitan 50.000.000 lembar Waran seri I. Waran tersebut memiliki jangka waktu pelaksanaan selama 3 tahun dan dapat dilaksanakan (exercised) mulai tanggal 21 Desember 2001 sampai dengan 21 Juni 2004. Sampai dengan tanggal batas waktu pelaksanaan(exercise)tanggal 21 Juni 2004, tidak ada waran yang telah dikonversi menjadi saham(lihat catatan 15).

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan, PT Phonix Mas Persada (PMP), yang didirikan pada tanggal 31 Januari 2000 dengan persentase kepemilikan sebesar 99,59%.

Aktivitas utama PMP adalah bergerak dalam industri pengolahan mete dan rumput laut serta perdagangan hasil pertanian dan kelautan. PMP telah beroperasi secara komersial sejak bulan Januari 2000. Jumlah aset PMP (sebelum eliminasi) pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp.161,7 miliar dan Rp 158,777 miliar. PMP memiliki pabrik pengolahan kacang mete dan rumput laut, masing-masing dengan kapasitas pengolahan sebesar 400 ton kacang mete per tahun

dan 300 ton rumput laut per tahun.

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Wahana Phonix Mandiri Tbk No. 61 tanggal 25 Juni 2008 oleh Wachid Hasyim, S.H., Notaris di Surabaya dimana para pemegang saham memutuskan beberapa hal antara lain mengubah seluruh anggaran dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Sampai dengan tanggal neraca, akta perubahan anggaran dasar tersebut masih dalam proses mendapatkan pengesahan dari Manteri Hukum dan Hak

(9)

PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah)

1. UMUM - lanjutan

Presiden Komisaris - I Made Mantra Presiden Direktur - Tjahya Setiawan Komisaris - Suryani Direktur - Iwan Setiawan

Direktur - Murgesen

Direktur - Artha Lovie Aprillailie

Presiden Komisaris - I Made Mantra Presiden Direktur - Tjahya Setiawan Komisaris - Suryani Direktur - Iwan Setiawan

Direktur - Murgesen

Direktur - Artha Lovie Aprillailie

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan

b. Prinsip Konsolidasi

Komisaris Komisaris

Direksi Direksi

Jumlah gaji dan kompensasi lainnya yang diberikan kepada dewan komisaris dan direksi Perusahaan dan Anak Perusahaan berjumlah sekitar Rp. 74,250 juta masing-masing pada tahun 2011 dan 2010.

Laporan keuangan konsolidasi disajikan sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang mencakup pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh otoritas pasar modal. Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk persediaan barang yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi. Laporan arus kas konsolidasi menyajikan penerimaan dan pembayaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah (Rp).

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan Keuangan Induk Perusahaan beserta seluruh Anak Perusahaan yang dimulai atau diakhiri dalam suatu tahun tertentu. Hasil usaha Anak Perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi hanya terbatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh atau hingga saat pengendalian atas Anak Perusahaan berakhir. Suatu pengendalian atas suatu Perusahaan Anak dianggap ada bilamana Induk Perusahaan menguasai baik langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% (lima puluh persen) hak suara di Anak Perusahaan, atau Induk Perusahaan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari Anak Perusahaan, atau mempunyai kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk mayoritas anggota dewan direksi di Anak Perusahaan.

Penyajian laporan keuangan konsolidasi dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha (entity concept).Akun-akun yang saling berhubungan di antara perusahaan yang dikonsolidasi dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha sebagai satu kesatuan. Saldo hutang piutang serta transaksi dengan Anak Perusahaan telah dieliminasi. Seperti disebutkan dalam catatan 1c, Perusahaan memiliki secara langsung 99,59% saham PT. Phonix Mas Persada mencakup konsolidasi laporan keuangan Anak Perusahaan tersebut. Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010, berdasarkan Akta Notaris Wachid Hasyim, S.H., No. 27 tanggal 24 Juni 2009 adalah sebagai berikut:

(10)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

c. Kas dan Bank

d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

e. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

(1)

(2) perusahaan asosiasi (associated companies); (3)

(4)

(5)

f. Persediaan

g. Biaya Dibayar di Muka

Perusahaan, jika ada, menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu, berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.

Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”, yang dimaksud mempunyai hubungan istimewa adalah:

perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara(intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut; yang dimaksud dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor;

karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

perusahaan, dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan atau tanpa harga dan persyaratan yang wajar sesuai yang dilakukan dengan pihak ketiga telah diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi.

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak(moving-average method). Penyisihan atas persediaan usang dan penurunan nilai persediaan, jika ada, ditentukan berdasarkan penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun dan disajikan sebagai pengurang nilai persediaan ke nilai realisasi bersih.

Biaya dibayar di muka dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi sesuai dengan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus(straight-line method).

Kas dan setara kas terdiri dari kas kecil, kas di bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dijaminkan untuk pinjaman.

Bagian minoritas Anak Perusahaan sesuai dengan kepemilikan sahamnya dicatat dalam akun "Hak Minoritas Atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi".

(11)

PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan h. AsetTetap

Tahun

Bangunan 20

Mesin dan peralatan 5 -10

Alat pengangkutan 5

Inventaris kantor 4 - 5

i. Sewa Guna Usaha

j. Pengakuan Pendapatan dan Beban

k. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Kecuali untuk tanah yang tidak disusutkan, penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan

laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

Sesuai dengan PSAK No. 47, tentang “Akuntansi Tanah”, nilai perolehan tanah tidak termasuk biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan izin atas tanah.

Perusahaan melakukan penelahaan untuk menentukan adanya indikasi terjadi penurunan nilai aset sesuai dengan PSAK No. 48 mengenai “Penurunan Nilai Aset” pada akhir tahun. Perusahaan diharuskan untuk menentukan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali(recoverable amount)atas nilai semua asetnya apabila terdapat situasi atau keadaan yang memberikan indikasi terjadinya penurunan nilai aset dan mengakuinya sebagai rugi dalam laporan laba rugi konsolidasi.

Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat pengiriman barang di kapal(f.o.b. shipping point). Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya(accrual basis).

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Pada tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 nilai tukar yang digunakan adalah Rp. 8.991 dan Rp 9.400 dan setiap 1 (satu) Dolar AS yang dihitung berdasarkan kurs tengah wesel ekspor Bank Indonesia pada transaksi terakhir di pasar uang antar bank

pada tahun 2011 dan 2010.

Transaksi sewa guna digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi(capital lease) bila seluruh kriteria kapitalisasi seperti yang disyaratkan dalam PSAK No. 30, "Akuntansi Sewa Guna Usaha" telah dipenuhi. Bila tidak, sewa guna usaha digolongkan sebagai transaksi sewa-menyewa biasa(operating lease).Aset sewa guna usaha dengan hak opsi dicatat sebagai masa sewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir periode sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus tetap sejenis yang dimiliki secara langsung (lihat catatan 2h,"Aset Tetap"). Laba atau rugi dari transaksi penjualan dan sewa guna usaha kembali ditangguhkan dan diamortisasi selama masa

(12)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

l. Beban (Manfaat) Pajak

m. Laba Per Saham

n. Instrumen Keuangan

o. Proses kepailitan hingga perdamaian

PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 50 ( Revisi 2006), "Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pelaporan", dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran".

PSAK No. 50 ( Revisi 2006 ) mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas;pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut.

Perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak untuk menentukan beban (manfaat) pajak sesuai dengan PSAK No. 46 mengenai “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Metode penangguhan pajak penghasilan diterapkan untuk mencerminkan perbedaan waktu antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dengan fiskal dan akumulasi rugi fiskal yang menimbulkan suatu jumlah kena pajak atau jumlah yang boleh dikurangkan dalam perhitungan laba fiskal periode mendatang pada saat nilai tercatat aset tersebut dipulihkan atau nilai tercatat kewajiban tersebut dilunasi. Pengaruh pajak atas beda waktu dan akumulasi rugi fiskal disajikan secara bersih dalam posisi aset atau kewajiban di masing-masing perusahaan yang dikonsolidasi.

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar selama tahun yang bersangkutan.

Instrumen Keuangan

Berdasarkan permohonan Indover Bank sebagai kreditur yang mengajukan pernyataan pailit terhadap perseroan melalui pengadilan Niaga Surabaya tanggal 20 mei 2010. Pengadilan Niaga Surabaya mengabulkan permohonan tersebut dengan putusan No11/PAILIT/2010/PN-Niaga SBY tanggal 12 Juli 2010. Status hak tanggungan perseroan senilai Rp 13.258.680.000,00 yang dijaminkan pada Bank Indover Limited adalah 6 hak tanggungan berupa tanah kosong dan tidak digunakan untuk kegiatan perseroan. Selanjutnya perseroan memutuskan untuk melakukan kasasi pada tanggal 21 Juli 2010 karena perseroan menganggap keputusan tersebut belum merupakan keputusan hukum tetap. Dampak dari kegiatan tersebut secara umum tidak berpengaruh terhadap prospek bisnis perseroan ke depan akan tetapi perseroan untuk sementara menghentikan aktivitasnya menunggu keputusan akhir masalah ini. Selanjutnya perseroan melakukan pembicaraan secara intensif dengan kreditur mengenai skema penyelesaian kredit yang tepat dan tidak merugikan kedua belah pihak. Dalam hal ini perseroan mengajukan proposal perdamaian dengan kreditur yang ditujukan kepada hakim pengawas pengadilan Niaga Surabaya melalui kurator yang ditunjuk. Hasil rapat verifikasi di pengadilan Niaga Surabaya tanggal 29 Oktober 2010 yang di hadiri oleh Kreditur, Debitur, Kurator dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam perkara kepailitan ini telah tercapai kesepakatan perdamaian. Dalam sidang terakhir, akhirnya diputuskan kesepakatan perdamaian oleh hakim pemutus di pengadilan Niaga Surabaya tanggal 30 November 2010 dengan NoPutusan11/Pailit/2010/PN-Niaga SBY.

(13)

PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah)

3. KAS DAN BANK

Akun ini merupakan kas kecil dan kas bank dengan rincian sebagai berikut:

2011 2010

Kas 326 621 754 340 137 724 Bank

Pihak ketiga Rupiah

PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. 5 642 661 6 434 662 PT. Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN) 4 780 566 5 924 048 PT. Bank Central Asia Tbk. 136 468 672 4 693 480 PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 3 859 653 4 159 647 PT. Bank CIMB Niaga Tbk. 432 667 1 543 520 PT. Bank Agroniaga (Bank Agro) - 4 802 849 Dollar Amerika Serikat

PT. Bank Central Asia Tbk. (masing-masing sebesar USD 318,38 3 041 715 3 926 104 dan USD 430,73 pada tahun 2011 dan 2010)

PT. Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN) 156 174 413 548 (masing-masing sebesar USD 17,37 dan USD 45,37

pada tahun 2011 dan 2010)

Jumlah Kas dan Bank 481 003 862 372 035 582

4. PIUTANG USAHA

Rincian piutang usaha kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:

2011 2010 Toty 10 215 986 592 12 261 210 808 Ang Sie Su 8 999 208 037 10 843 273 507 H. Kudus 7 050 235 993 6 262 730 605 Hasan 6 800 000 000 8 250 497 525 H. Fatmawati 5 255 711 328 2 021 433 610 Abdul Majid 5 240 843 250 1 140 334 270 H. Mar 5 088 000 000 5 687 088 720 Cipto 4 130 000 000 3 291 660 000 Suparni 2 215 000 000 4 237 401 354 UD Niaga Kencana - 4 579 548 870 Yunus - 2 373 710 000 Guang Xi - 998 947 400 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 200 juta) -

-Jumlah 54 994 985 200 61 947 836 669 Tingkat suku bunga giro dalam mata uang rupiah berkisar 3% per tahun dan untuk mata uang asing adalah sebesar 1% per tahun masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

(14)

4. PIUTANG USAHA - lanjutan

Rincian piutang usaha kepada pihak ketiga berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

2011 2010

Dalam Dolar Amerika Serikat - 998 947 400 Dalam Rupiah 54 994 985 200 60 948 889 269 Jumlah 54 994 985 200 61 947 836 669

2011 2010

Analisis umur piutang usaha disajikan sebagai berikut:

Belum jatuh tempo 6 660 000 000 7 340 000 000 Telah jatuh tempo

01 - 30 hari 6 330 000 000 6 000 000 000 31 - 60 hari 5 730 000 000 6 900 000 000 61 - 90 hari 1 566 000 000 12 136 064 925 91 -120 hari 34 708 985 200 29 551 771 744 Jumlah 54 994 985 200 61 927 836 669 5. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari:

2011 2010

Mete kulit 8 616 413 292 8 651 251 456 Tripang 903 796 098 903 796 098 Batu Mn 934 335 325 -Lain-lain 2 460 000 000 -Jumlah barang jadi perdagangan 12 914 544 715 9 555 047 554 Industri kacang mete dan Karaginan

Kacang mete 34 688 617 656 35 396 548 627 Tepung karaginan 15 132 248 360 16 062 758 362 Jumlah barang jadi industri

Kacang mete dan karaginan 49 820 866 016 51 459 306 989 Piutang usaha dengan nilai sebesar Rp,. 37.000.000.000,- dijaminkan pada Indonesia Exim Bank dahulu PT Bank Ekspor Indonesia (perseroan) sebagai pemberi fasilitas kredit.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing - masing piutang pada akhir tahun 2010, manajemen Perusahaan memandang perlu adanya cadangan kerugian piutang sehingga angka tersebut di atas merupakan nilai netto setelah dikurangi cadangan penyisihan kerugian piutang sebesar Rp 717.812.971,- sedangkan pada tahun 2009 tidak dicadangkan kerugian piutang. Dari jumlah piutang sebesar Rp 58.104.141.949,- atas 8 debitur telah di lakukan konfirmasi dan 5 debitur yang kembali dengan nilai Rp 31.131.547.013,- , 2 debitur menjawab konfirmasi yang tidak sesuai dengan nilai sebenarnya yaitu lebih kecil.

(15)

PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah) 5. PERSEDIAAN - lanjutan 2011 2010 Bahan baku Mete kulit 2 031 425 124 2 031 425 124 Rumput laut 18 603 000 894 510 483 Jumlah bahan baku 2 050 028 124 2 925 935 607

Bahan pembantu

Bahan kimia 175 000 126 962 524 Bahan pembungkus - 130 720 962 Jumlah bahan pembantu 175 000 257 683 486

Jumlah persediaan 64 785 613 855 64 197 973 636

6. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA

2011 2010

Uang muka impor & ekspor dan gudang - 538 492 964 Uang muka pembelian barang dagangan

H. Hasanah 15 270 184 839 4 350 459 089 Amin 11 694 229 626 3 516 403 218 Hj. Siti Aisyah 8 351 361 608 5 171 361 608 A Sum 7 358 864 034 9 036 707 284 Agus Kuncoro 3 100 000 000 1 968 738 606 Titi 3 000 000 000 1 597 880 000 Tarso 2 600 482 503 2 600 482 503 UD Niaga Kencana - 6 427 826 408 Welly Agusta - 5 666 306 636 Djunaedi - 3 721 404 850 Mashun Nazriati - 87 416 330 Rocky - 1 032 984 511 Wempy - 742 655 115 Kupang - 988 555 800 Agus Kristianto - 1 345 474 117 Sasmita - 1 700 000 000 Ahmad Talaja - 450 000 000 Lain-lain -

-Jumlah uang muka 51 375 122 610 50 943 149 039 Dalam nilai persediaan ini ada pemberiaan fasilitas kredit yang telah di jaminkan pada Indonesia EximBank dan Bank Bukopin sebesar sebesar Rp. 40.000.000.000,- dan Rp 8.000.000.000,-.

Seluruh persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp. 9.175.000.000,- miliar dan Rp 20.627.000.000,- miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal - tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan pada tahun 2010 Manajemen mencadangkan kerugian persediaan yang kategori slow moving sehingga nilai persediaan tersebut diatas merupakan nilai netto setelah di kurangi nilai cadangan kerugian Persediaan sebesar Rp 707.930.973,-.

(16)

6. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA - lanjutan

2011 2010

Biaya dibayar dimuka

Asuransi - 1 094 792

Jumlah biaya dibayar dimuka - 1 094 792 Jumlah uang muka dan biaya dibayar dimuka 51 375 122 610 50 944 243 831

7. ASET TETAP

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Nilai tercatat

Tanah 15 097 235 063 - - 15 097 235 063 Hak atas tanah 607 250 000 - - 607 250 000 Bangunan 8 095 173 899 - - 8 095 173 899 Mesin dan peralatan 12 041 945 000 - - 12 041 945 000 Alat pengangkutan 464 677 114 - - 464 677 114 Inventaris kantor 573 088 218 - - 573 088 218 Aset dalam penyelesaian - - - -Jumlah 36 879 369 294 - - 36 879 369 294 Aset sewa guna usaha

Kendaraan 721 671 559 - - 721 671 559 Jumlah nilai tercatat 37 601 040 853 - - 37 601 040 853 Akumulasi Penyusutan

Hak atas tanah 178 469 178 5 055 399 - 183 524 577 Bangunan 4 209 982 154 101 189 673 - 4 311 171 827 Mesin dan peralatan 726 536 962 192 375 - 726 729 337 Alat pengangkutan 459 025 333 546 945 - 459 572 278 Inventaris kantor 563 733 264 1 175 724 - 564 908 988 Jumlah 6 137 746 891 108 160 116 - 6 245 907 007 Aset sewa guna usaha

Kendaraan 743 522 662 - - 743 522 662 Jumlah akumulasi penyusutan 6 881 269 553 108 160 116 - 6 989 429 668 Nilai buku 30 719 771 300 30 611 611 185

31 Maret 2011

Uang Muka pembelian bersifat sementara hanya untuk dana operasional pembelian barang dagangan dan setelah itu akan dilakukan pertanggung jawaban secara berkala.

(17)

PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah)

7. ASET TETAP - lanjutan

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Nilai tercatat

Tanah 15 097 235 063 - - 15 097 235 063 Hak atas tanah 607 250 000 - - 607 250 000 Bangunan 8 095 173 899 - - 8 095 173 899 Mesin dan peralatan 15 324 046 740 - - 15 324 046 740 Alat pengangkutan 464 677 114 - - 464 677 114 Inventaris kantor 573 088 218 - - 573 088 218 Aset dalam penyelesaian 11 318 350 000 - - 11 318 350 000 Jumlah 51 479 821 034 - - 51 479 821 034 Aset sewa guna usaha

Kendaraan 1 462 265 357 - - 1 462 265 357 Jumlah nilai tercatat 52 942 086 391 - - 52 942 086 391

Akumulasi Penyusutan

Hak atas tanah 158 247 582 5 055 399 - 163 302 981 Bangunan 3 709 128 047 101 189 673 - 3 810 317 720 Mesin dan peralatan 13 705 125 083 160 055 676 - 13 865 180 759 Alat pengangkutan 469 531 558 546 945 - 470 078 503 Inventaris kantor 558 102 032 1 686 224 - 559 788 256 Jumlah 18 600 134 302 268 533 917 - 18 868 668 219

Aset sewa guna usaha

Kendaraan 1 343 417 224 35 643 285 - 1 379 060 509 Jumlah akumulasi penyusutan 19 943 551 525 304 177 202 - 20 247 728 727 Nilai buku 32 998 534 866 32 694 357 664

Penyusutan dibebankan sebagai berikut :

2011 2010

Beban pokok penjualan (lihat catatan 18) 82 279 599 185 783 349 Beban umum dan administrasi (lihat catatan 19) 25 880 517 118 393 853 Jumlah 108 160 116 304 177 202

31 Maret 2010

Sebagian aset tetap milik PT. Phonix Mas Persada (Anak Perusahaan) berupa tanah dan bangunan yang berdiri di atasnya serta mesin-mesin dan peralatan digunakan jaminan untuk pinjaman yang diperoleh dari Indonesia Exim Bank dahulu bernama PT Bank Ekspor Indonesia (persero) (lihat catatan no. 9).

(18)

8. ASET LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari:

2011 2010

Piutang karyawan - 55 581 115 Jumlah aset lain-lain - 55 581 115

9. HUTANG BANK

PT. Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN) Saldo atas fasilitas kredit adalah sebagai berikut:

2011 2010

Kredit Modal Kerja I 14 480 040 000 14 480 040 000 Kredit Modal Kerja II 3 650 000 000 6 000 000 000

18 130 040 000

20 480 040 000

PT. Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN)

Indover Bank (Asia) Ltd

Saldo atas fasilitas kredit adalah sebagai berikut:

2011 2010

Pada tahun 2007, sesuai dengan surat No. 8546/GPKO I-DHIK/XII/07 Perusahaan mendapat persetujuan perpanjangan fasilitas BUKOPIN tersebut di atas dengan penyesuaian total pagu menjadi sebesar Rp 21.000.000.000 yang terbagi menjadi Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan pagu Rp 15.000.000.000, bunga sebesar 13% per tahun, jangka waktu 12 bulan dan Fasilitas Kredit Modal Kerja (Reguler) dengan pagu Rp 6.000.000.000, bunga sebesar 13 %, jatuh tempo 25 Juli 2008. Saldo kedua fasilitas pinjaman

tersebut pada tanggal 31 Desember 2007 masing-masing sebesar Rp 14.840.000.000 dan Rp 6.000.000.000. Pada tahun 2008, sesuai dengan Addendum Perjanjian Kredit No. XXXVIII/139/BUKI/ADD-PK/VII/2008 Perusahaan mendapat

persetujuan perpanjangan fasilitas Kredit Modal Kerja (Reguler) tersebut dengan jangka waktu satu tahun sejak tanggal 25 Juli 2008 sampai dengan jatuh tempo pada tanggal 25 Juli 2009 dengan tingkat suku bunga sebesar 13% per tahun. Saldo atas kedua

fasilitas kredit pada tanggal 31 Desember 2009 masing-masing sebesar Rp. 14.840.000.000 dan Rp. 6.000.000.000. Pada tahun 2005, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT. Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN) Jakarta dengan

pagu pinjaman sebesar Rp 15 miliar dan dibebani bunga 14% per tahun. Fasilitas tersebut akan digunakan sebagai kredit modal kerja industri/perdagangan komoditi pertanian/kelautan.

Pada tahun 2006, Perusahaan memperpanjang fasilitas Pinjaman Tetap dari PT. Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN) tersebut dengan kondisi total pagu dinaikkan menjadi sebesar Rp 25.000.000.000 dan dibebani bunga sebesar 15,5% per tahun dengan jangka waktu 12 bulan. Saldo hutang pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebesar Rp 24.840.000.000. Perusahaan telah menyelesaikan sebagian kewajibannya sebesar Rp 4.000.000.000 pada tanggal 12 Januari 2007.

Berdasarkan konfirmasi Bank yang kami lakukan, saldo atas fasilitas kredit pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp. 20.480.040.000. Perusahaan telah menyelesaikan sebagian kewajibannya sebesar Rp. 359.960.000 pada tanggal 21 Desember 2009.

Pada 28 Oktober 2010, sesuai dengan surat No. 9953/DRPK/X/2010 perihal perdamaian antara PT. Wahana Phonix mandiri dengan Bank Bukopin dengan mensyaratkan pembayaran pokok pinjaman saja sebesar Rp 20.130.040.000,- dengan pembayaran pertama sebesar Rp 2.000.000.000,- yang telah dilakukan pada 28 desember 2010 dan disisanya dapat diselesaikan dalam waktu 12 bulan sejak dilakukannya penanda-tanganan akta perdamaian, dengan ketentuan: apabila penyelesaian pembayaran atas sisanya atas tersebut dapat dilakukan dalam waktu 6 bulan, tidak dikenakan bunga dan apabila penyelesaiannya lebih dari enam bulan maka terhadap sisa pembayaran yang ada dikenakan bunga 10 % p.a. untuk bulan berikutnya,dimana pembayaran bungan dilakukan setiap bulannya.

(19)

PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah)

9. HUTANG BANK - lanjutan

Anak Perusahaan

Indonesia Exim Bank dahulu bernama PT. Bank Ekspor Indonesia (Persero) Saldo atas fasilitas kredit adalah sebagai berikut:

2011 2010

Kredit Modal Ekspor 69 737 458 572 69 957 859 047 69 737 458 572

69 957 859 047 Indonesia Exim Bank dahulu bernama PT. Bank Ekspor Indonesia (Persero)

Indover Bank (Asia) Ltd

Saldo atas fasilitas kredit adalah sebagai berikut:

2011 2010

Indover Bank (Asia) Ltd - 1 773 388 106

1 773 388 106 Pada tanggal 29 Mei 2006, Perusahaan mendapatkan fasilitas anjak piutang dari Indover Bank (Asia) Ltd. dengan pagu sebesar USD 2.500.000 dan berdasarkan adendum perjanjian kredit tanggal 1 November 2006 fasilitas pinjaman ini digunakan secara bersama-sama dengan PT. Phonix Mas Persada, Anak Perusahaan.

Sesuai facility agreement No. 76 tanggal 28 Desember 2007 yang telah diakt akan oleh Notaris Tetty Herawati Soebroto, SH, MH, Perusahaan bersama-sama dengan PT. Phonix Mas Persada, Anak Perusahaan telah mengadakan kesepakatan dengan Indover Bank (Asia) Ltd. mengenai perubahan fasilitas pinjaman dari anjak piutang tersebut di atas menjadi pinjaman jangka panjang dengan pembayaran 18 kali angsuran secara bulanan yang akan dimulai pada bulan Juni 2008 dan akan berakhir pada November 2009.

Pada tanggal 29 Mei 2006, Perusahaan mendapatkan fasilitas anjak piutang dari Indover Bank (Asia) Ltd. dengan pagu sebesar USD 2.500.000 dan berdasarkan adendum perjanjian kredit tanggal 1 November 2006 fasilitas pinjaman ini digunakan secara bersama-sama dengan PT. Phonix Mas Persada, Anak Perusahaan.

Berdasarkan akta Notaris Ny. Erly Soehandjojo, SH No.2 tanggal 2 Juni 2006 PT. Phonix Mas Persada, Anak Perusahaan melakukan Perjanjian Kredit Modal Ekspor dengan PT. Bank Ekspor Indonesia (Persero), PT Phonix Mas Persada, Anak Perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman dengan pagu Rp 70.000.000.000 dengan tingkat bunga 15,5% per tahun dan berjangka waktu 1 tahun. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan utama berupa piutang dagang dengan nilai pasar sebesar Rp 37.000.000.000, persediaan barang dagangan dengan nilai pasar sebesar Rp 40.000.000.000 dan jaminan pribadi Tjahja Setiawan, serta jaminan tambahan aset tetap berupa tanah 128.386 m2 beserta bangunan diatasnya. PT. Phonix Mas Persada, Anak Perusahaan mempunyai kewajiban untuk menjaga piutang dagang dan persediaan barang senilai minimal 110% dari baki debet fasilitas Kredit Modal Kerja atau 133% dari posisi baki debet fasilitas Kredit Modal Kerja dengan skema jaminan warehouse receipt financing dengan

menggunakan collateral manager.

Pada tanggal 29 Mei 2006 Perusahaan mendapatkan fasilitas anjak piutang dengan pagu sebesar USD 2.500.000 dari Indover Bank (Asia) Ltd. Pada tanggal 1 November 2006 melalui adendum perjanjian anjak piutang fasilitas tersebut digunakan bersama-sama dengan PT. Phonix Mas Persada, Anak Perusahaan. Saldo hutang pada tanggal 31 Desember 2006 atas fasilitas tersebut adalah total sebesar USD 999.035 yang terdiri dari saldo Perusahaan sebesar USD 836.536 atau setara dengan Rp 7.545.554.720 dan saldo hutang PT. Phonix Mas Persada, Anak Perusahaan sebesar USD 162.499 atau setara dengan Rp 1.465.738.725. Saldo ini setara dengan 85%

dari total piutang yang dijaminkan.

Sesuai facility agreementNo. 76 tanggal 28 Desember 2007 yang telah diaktakan oleh Notaris Tetty Herawati Soebroto, SH, MH, Dalam hal penyelesaian Utang, Indover Bank mempermasalahkan melalui jalur hukum dan saat ini sudah selesai. Terhadap masalah hukum dengan Pihak Bank Indover Majelis Hakim Pengadilan Niaga Surabaya yang memeriksa dan mengadili perkara ini dalam kesepakatan perdamaian pada tanggal 30 Nopember 2010 memutuskan bahwa pihak PT Wahana Phonix Mandiri berhutang sebesar Rp 1.000.000.000,00 yang telah dibayarkan pada 13 Desember 2010 dan Pihak Bank Indover menyerahkan seluruh sisa Jaminan Utang. Terhadap keputusan tersebut ke dua belah pihak telah melaksanakan kewajibannya masing-masing dimana PT Wahana Phonix Mandiri telah menyelesaikan kewajibannya dan Bank Indover telah menyerahkan seluruh jaminan yang tersisa. Dengan

(20)

9. HUTANG BANK - lanjutan 10. HUTANG USAHA 2011 2010 Rupiah Dr Jefri 1 380 000 000 -Sasmita 600 000 000 -Suprijanto 120 000 000 -Waras 60 000 000

-Jumlah hutang usaha 2 160 000 000 -Rincian umur hutang adalah sebagai berikut :

Belum jatuh tempo 1 560 000 000 -Telah jatuh tempo

01 - 30 hari 600 000 000 -Jumlah 2 160 000 000

-11 HUTANG LAIN-LAIN Akun terdiri dari :

2011 2010

Uang muka penjualan

Falaja Ltd. - 1 496 224 909 Lain-lain - -Jumlah hutang lain-lain - 1 496 224 909

12 PERPAJAKAN a Hutang pajak

Akun ini terdiri dari:

2011 2010 Perusahaan Pasal 21 599 495 3 517 375 Pasal 22 10 193 085 10 193 085 Pasal 23 - -Pasal 25 2 049 994 127 383 626 12 842 574 141 094 086 Dalam hal penyelesaian Utang, Indover Bank mempermasalahkan melalui jalur hukum dan saat ini sudah selesai. Terhadap masalah hukum dengan Pihak Bank Indover Majelis Hakim Pengadilan Niaga Surabaya yang memeriksa dan mengadili perkara ini dalam kesepakatan perdamaian pada tanggal 30 Nopember 2010 memutuskan bahwa pihak PT Wahana Phonix Mandiri berhutang sebesar Rp 1.000.000.000,00 yang telah dibayarkan pada tanggal 13 Desember 2010 dan Pihak Bank Indover menyerahkan seluruh sisa Jaminan Utang. Terhadap keputusan tersebut ke dua belah pihak telah melaksanakan kewajibannya masing-masing dimana PT Wahana Phonix Mandiri telah menyelesaikan kewajibannya dan Bank Indover telah menyerahkan seluruh jaminan yang tersisa.

(21)

PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah) 12 PERPAJAKAN - lanjutan 2011 2010 Anak Perusahaan Pasal 21 1 700 131 3 333 631 Pasal 23 15 142 500 15 142 500 Pasal 29 Tahun sebelumnya 1 943 676 047 2 026 429 129 Tahun berjalan - -1 960 5-18 678 2 044 905 260 Jumlah 1 973 361 252 2 185 999 346 2011 2010

Laba (rugi) sebelum beban pajak sesuai

laporan laba rugi konsolidasi (2 410 385 058) 221 963 208 Dikurangi laba Anak Perusahaan sebelum

beban Pajak 1 243 185 749 (525 045 282)

Laba sebelum beban pajak Perusahaan (3 653 570 807) 747 008 490 Beda waktu:

Penyusutan 23 280 144 (129 263 989) Beban manfaat karyawan - 57 519 572 Beda tetap:

Representasi - 6 208 293 Penghasilan bunga yang telah

dipotong pajak final - (258 394) Lain-lain 1 612 300 24 626 139 Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan laba (rugi) fiskal (3 628 678 363) 705 840 111

Laba (rugi) fiskal tahun sebelumnya 705 840 111 (619 280 810) Taksiran penghasilan kena pajak

Perusahaan - -Anak Perusahaan - -Beban pajak - tahun berjalan

Perusahaan - -Anak Perusahaan - -Jumlah beban pajak - -Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak seperti disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi demgan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut :

(22)

12 PERPAJAKAN - lanjutan

2011 2010

Beban (manfaat) pajak - tangguhan :

Perusahaan (928 102 956) 212 149 638 Anak Perusahaan 310 889 556 (94 351 415) Jumlah (617 213 400) 117 798 223 Beban pajak: Perusahaan - -Anak Perusahaan - -Jumlah -

-Perhitungan taksiran hutang pajak penghasilan Perusahaan adalah sebagai berikut:

2011 2010

Beban pajak - tahun berjalan

Perusahaan - -Anak Perusahaan -

-Jumlah beban pajak - -Pajak penghasilan dibayar dimuka

Perusahaan - Pasal 25

Jumlah pajak penghasilan dibayar dimuka - -Taksiran hutang pajak penghasilan

Perusahaan - -Anak Perusahaan -

-Jumlah taksiran hutang pajak penghasilan -

-2011 2010

Perusahaan

Penyusutan 131 524 095 137 344 131 Sewa dibayar dimuka 1 237 500 1 237 500 Sewa guna usaha 85 031 984 85 031 984 Cadangan manfaat karyawan (101 143 543) (101 143 543) Rugi fiskal (924 504 935) (2 222 015) Koreksi atas perubahan peraturan perpajakan 18 591 086 18 591 086 Rincian kewajiban pajak tangguhan seperti yang disajikan dalam neraca konsolidasi pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

(23)

PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah)

12 PERPAJAKAN - lanjutan

2011 2010

Anak Perusahaan

Laba (rugi) fiskal 221 783 784 (94 139 860) Penyusutan 1 143 227 675 1 148 260 741 Laba atas penjualan Aktiva tetap 437 613 437 613 Sewa guna usaha 220 996 538 220 996 538 Cadangan manfaat karyawan (52 729 195) (52 728 174) Koreksi atas perubahan peraturan perpajakan 10 833 230 10 833 230 Jumlah 755 285 833 1 372 499 230

4 711 714 012

(3)

13 BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Rincian akun ini adalah sebagai berikut:

2011 2010

Biaya bunga 25 832 395 129

Cadangan manfaat karyawan 701 341 251 578 924 695 Biaya kepailitan/ kurator 720 000 000 -Pajak 59 958 271 -Jumlah biaya yang masih harus dibayar 1 481 299 522 26 411 319 824

14 HUTANG BUNGA

15 MODAL SAHAM

Rincian pemegang saham Perusahaan per 31 Maret 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

Jumlah Saham

Ditempatkan Presentase

Pemegang Saham dan Disetor Penuh Kepemilikan Jumlah PT. Lombok Mandiri Investama 318 800 000 61,31% 31 880 000 000 Tjahya Setiawan (Presiden Direktur) 840 000 0,16% 84 000 000 Suryani (Komisaris) 360 000 0,07% 36 000 000 Masyarakat (dengan jumlah

masing-masing dibawah 5%) 200 000 000 38,46% 20 000 000 000 (Nilai Nominal Rp 100 per Saham)

Akun ini merupakan hutang bunga sebesar Rp. 36.443.175.804,- pada tahun 2011 yang terdiri dari Rp 5.725.317.640,- untuk PT Wahana Phonix Mandiri dan Rp 30.717.858.164,- untuk PT Phonix Mas Persada, sedangkan Rp 25.832.395.129,- pada tahun 2010.

Namun demikian perusahaan membebankan nilai Rp 5.725.317.640,- di akui sebagai biaya bunga sebagai cadangan untuk periode tahun 2011 apabila tidak terbayarkan dan nilai tersebut merupakan selisih dari saldo hutang menurut akuntansi perusahaan dengan hasil perdamaian dengan Bank Bukopin.

Kewajiban pajak tangguhan berasal dari perbedaan metode yang timbul antara pencatatan akuntansi secara komersial dan pelaporan pajak untuk akun-akun aset tetap dan amortisasi biaya dibayar di muka. Perbedaan mendasar dalam pencatatan aset tetap disebabkan perbedaan pengakuan periode dan metode penyusutan untuk tujuan pelaporan secara komersial dan fiskal.

Berdasarkan surat keputusan No 11/PAILIT/2010/PN-NIAGA SBY kesepakatan perdamaian tgl 12 Nopember 2010 tentang jumlah tagihan PT Wahana Phonix Mandiri sebesar Rp. 200.934.065,- akan dibayar sebesar Rp 100.000.000,- maksimal pada

(24)

15 MODAL SAHAM - lanjutan

16 TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH

Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010, akun ini terdiri dari: Agio saham yang berasal dari Penawaran Umum Perdana

yang dialokasikan untuk saham 4 379 310 345

Penerbitan waran 10 620 689 655

Biaya emisi efek ekuitas (2 545 594 385)

Jumlah 12 454 405 615

17 PENJUALAN BERSIH

Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut:

2011 2010

Pihak ketiga

Penjualan barang dagangan

Beras 13 920 000 000 13 920 000 000 Kedelai 4 800 000 000 5 440 000 000 Jagung - 900 000 000

Batu Mn 1 080 000 000

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 300 juta) 311 535 000

Jumlah penjualan bersih 20 111 535 000 20 260 000 000

Rincian pihak pembeli dan nilai penjualan yang melebihi 10% dari penjualan bersih adalah sebagai berikut:

2011 2010 Hasan 12 390 000 000 7 670 000 000 H. Fatmawati 9 370 000 000 -H. Kudus 5 950 000 000 -Ang Sei Su 5 200 000 000 5 200 000 000 H Mar 680 000 000 Toty 4 760 000 000 4 760 000 000 Lain-lain (masing-masing dibawah

10% dari penjualan bersih) 3 373 784 000 1 950 000 000 Sampai dengan tanggal batas waktu pelaksanaan (exercise) tanggal 21 Juni 2004, tidak ada waran yang telah dikonversi menjadi saham.

Perusahaan telah mencatatkan sejumlah 200.000.000 sahamnya di PT. Bursa Efek Indonesia (Persero) (dahulu bernama PT. Bursa Efek Jakarta) pada tahun 2001, disertai penerbitan 50.000.000 lembar Waran Seri I, yang merupakan waran pisah, yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar

(25)

PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah)

18 BEBAN POKOK PENJUALAN

Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:

2011 2010

Pengolahan kacang mete dan rumput laut Pemakaian bahan baku

Persediaan awal bahan baku

Mete kulit 2 031 425 124 Rumput laut 18 603 000 -Jumlah persediaan awal bahan baku 2 050 028 124 -Pembelian

Rumput laut - -Jumlah pembelian bahan baku - -Persediaan akhir bahan baku

Mete kulit (2 031 425 124) (2 031 425 124) Rumput laut (18 603 000) (894 510 483) Jumlah persediaan akhir bahan baku (2 050 028 124) (2 925 935 607) Jumlah pemakaian bahan baku - (2 925 935 607)

Biaya produksi tidak langsung

Penyusutan (lihat catatan 7) 82 279 599 185 783 349 Gaji dan kesejahteraan karyawan - 9 127 500 Bahan bakar - 6 312 205 Bahan pembantu - 10 078 747 Jumlah beban produksi - pengolahan kacang

mete dan rumput laut 82 279 599 211 301 801 Barang jadi Awal tahun Perusahaan Perdagangan 13 146 387 431 10 036 625 595 Anak Perusahaan Perdagangan 3 363 796 098 903 796 098 Industri Kacang mete 34 688 617 656 35 396 548 629 Tepung karaginan 15 132 248 360 15 132 248 360 Jumlah persediaan barang jadi - awal tahun 66 331 049 545 61 469 218 682

Pembelian 9 280 000 000 8 010 000 000 Perusahaan

Anak Perusahaan 9 120 000 000 8 280 000 000 Perdagangan

(26)

18 BEBAN POKOK PENJUALAN - lanjutan 2011 2010 Akhir tahun Perusahaan Perdagangan (9 550 748 617) (10 036 625 595) Anak Perusahaan Perdagangan (3 363 796 098) (903 796 098) Industri Kacang mete (34 688 617 656) (35 396 548 627) Tepung karaginan (15 132 248 360) (15 132 248 362) Jumlah persediaan barang jadi - akhir tahun (62 735 410 731) (61 469 218 682) Jumlah beban pokok penjualan 22 077 918 413 16 501 301 801

Rincian pihak penjual dan nilai yang melebihi 10% dari pembelian bersih adalah sebagai berikut:

Hj. Siti Aisyah 4 720 000 000 2 540 000 000

Amin 2 200 000 000 1 600 000 000

H Hasanah 2 200 000 000 1 600 000 000

Mashun Nazriati - 6 720 000 000 Welly Agusta - 2 540 000 000 Lain-lain (masing-masing dibawah

10% dari penjualan bersih) 9 280 000 000 1 290 000 000

Jumlah 18 400 000 000 16 290 000 000

19 BEBAN USAHA

Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:

2011 2010

Beban penjualan:

Pengiriman 52 565 548 148 411 430 Upah dan gaji 11 526 000 7 650 000 Kemasan 91 325 000 75 365 000 Lain-lain 1 871 800 104 590 250 Jumlah beban penjualan 157 288 348 336 016 680 Beban umum dan administrasi:

Gaji dan kesejahteraan karyawan 102 481 500 124 804 500 Penyusutan (lihat catatan 7) 25 880 517 118 393 853 Transportasi dan perjalanan dinas 23 697 003 37 294 800 Alat tulis kantor 8 836 800 8 835 300 Profesional fee 77 000 000 29 875 000 Perbaikan dan pemeliharaan 10 837 000 28 942 500 Pos dan telekomunikasi 5 169 952 10 814 909 Listrik dan air 12 319 535 29 594 270 Perizinan 1 520 000 28 600 000 Asuransi - 90 000 Representasi - 441 900 Beban pajak - 7 000 000 Beban manfaat karyawan (lihat catatan No. 14) 4 084

(27)

-PT WAHANA PHONIX MANDIRI Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah)

20 BEBAN KEUANGAN - BERSIH

Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut:

2011 2010

Bunga bank - 2 954 602 153 Provisi dan administrasi bank 1 330 430 1 535 150 Dikurangi:

Jasa giro (20 424) (14 383) Jumlah beban keuangan - bersih 1 310 006 2 956 122 920

21 INFORMASI SEGMEN

Penjualan Bersih Laba Usaha Jumlah Aset Perusahaan 10 831 535 000 (2 321 695 694) 90 491 638 937 Anak Perusahaan 9 280 000 000 (87 379 358) 161 618 269 268 Jumlah sebelum eliminasi 20 111 535 000 (2 409 075 052) 252 109 908 205 Eliminasi - - (49 861 571 496) Jumlah setelah eliminasi 20 111 535 000 (2 409 075 052) 202 248 336 712

Penjualan Bersih Laba Usaha Jumlah Aset Perusahaan 9 620 000 000 1 058 930 611 118 865 030 887 Anak Perusahaan 10 640 000 000 1 910 344 184 160 273 420 013 Jumlah sebelum eliminasi 20 260 000 000 2 969 274 795 279 138 450 900 Eliminasi - - (68 926 422 403) Jumlah setelah eliminasi 20 260 000 000 2 969 274 795 210 212 028 496

2010 2011

(28)

22 CADANGAN MANFAAT KARYAWAN

2011 2010

Tingkat diskonto 11% 11%

Tingkat kenaikan gaji tahunan 11% 11%

Usia pensiun 55 tahun 55 tahun

Kewajiban atas manfaat karyawan adalah sebagai berikut :

Nilai kini manfaat kesejahteraan karyawan 627 501 334 550 675 751 Beban masa lalu yang tidak diakui (468 000) (605 000) Keuntungan aktuarial yang tidak diakui 74 426 211 28 853 943

701 459 545

578 924 694 Mutasi kewajiban manfaat kesejahteraan karyawan adalah sebagai berikut :

Saldo awal tahun 490 610 079 400 325 211 Beban manfaat kesejahteraan karyawan - bersih 122 534 851 98 564 868 Pembayaran manfaat kesejahteraan karyawan - (8 280 000)

Saldo akhir tahun 613 144 930 490 610 079

23 REKONSILIASI LABA PER SAHAM

Rata-rata tertimbang Laba Laba Bersih Jumlah saham Per Saham

(Rp) Biasa Beredar (Rp) Laba Per Saham Dasar

Laba bersih yang tersedia untuk dibagikan kepada para

pemegang saham biasa (1 791 544 191) 520 000 000 (3,45)

Rata-rata tertimbang Laba Laba Bersih Jumlah saham Per Saham

(Rp) Biasa Beredar (Rp) Laba Per Saham Dasar

Laba bersih yang tersedia untuk dibagikan kepada para

pemegang saham biasa 13 943 233 520 000 000 0,03 Asumsi

2011

Perusahaan mencatat estimasi kewajiban imbalan pasca kerja sebagaimana dinyatakan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 (revisi 2004) sebesar Rp. 701.459.545 dan Rp 578.924.694 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010. Beban terkait yang dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan adalah sebesar Rp. 122.534,851 dan Rp. 98.564.868

2010

Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010, Perusahaan mencatat accrual manfaat kesejahteraan karyawan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT. Jasa Aktuaria Pensiun dan Asuransi dengan menggunakan metode "Projected Credit Unit" dan asumsi-asumsi sebagai berikut :

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regersi linier berganda yang berguna untuk mengetahui pengaruh variabel independen yang terdiri dari kepemilikan

Model atom sebelumnya dilukiskan sepertinya hanya sistem tata surya, dengan matahari sebagai pusat dari sistem tata surya. Inti atom yang bermuatan positif berada dipusat atom

Dan aku berkata malam itu, "Jika kita pernah memiliki kesempatan untuk membangun sebuah bangunan di Denver, saya berharap kita memiliki keberanian, imajinasi, keberuntungan

Dengan seseorang bekerja maka berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang karena ketika seseorang bekerja maka terjadi kontak (sosialisasi) dengan partner kerjanya

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis terkait pengaruh labeling siswa IPS terhadap perilaku menyimpang di SMA Negeri 1 Sekaran, penulis akan

Approaches to Learning and Studying Inventory (ALSI) merupakan salah satu instrumen versi singkat yang digunakan untuk mengukur pendekatan belajar mahasiswa.. Penelitian ini

4.1. Paling tidak, semua aktivitas penangkapan ikan, pendaratan, dan pengolahan yang dilaksanakan oleh Nelayan yang Terdaftar untuk spesies-spesis yang masuk dalam cakupan