• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum Tentang Demam Berdarah Dengue 2.1.1 Definisi Demam Berdarah Dengue

Demam berdarah dengue adalah penyakit yang terutama terdapat pada anak dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi, dan biasanya memburuk pada dua hari pertama (Soerparman,2009,16) demam berdarah dengue adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue (arbovirus ) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nymuk Aedes aegipty

(Suriadi & Yuliani,2013), menurut Arief Mansjoer & Suprohaita,2010,419 demam berdarah dengue adalah penyakit akut yang disertai dengan adanya manifestasi perdarahan, yang bertendensi mengakibatkan renjatan yang dapat menyebabkan angka kematian, dengue adalah penyakit virus didaerah torpis yang di tularkan oleh nyamuk dan yang ditandai dengan demam, nyeri kepala, nyeri pada tungkai, dan ruam (Brooker,2012).

Demam dengue atau dengue fever adalah penyakit yang terutama pada anak remaja dan orang dewasa dengan tanda-tanda klinis demam, bifasik, sakit kepala yang hebat, nyeri pada pergerakan bola mata rasa menyecap yang tergangu, trombositopenia ringan dan bintik-bintik perdarahan ptekie spotan (Noer,dkk, 2014) Virus dengue serotipe 1, 2, 3 dan 4 yang ditularkan melalui vector yaitu nyamuk aedes aegepti dan beberapa spesies lainnya yang merupakan vector yang kurang berperan infeksi dengan salah satu serotype.

2.1.2 Klasifikasi DBD

DBD dapat dibedakan menjadi empat yaitu derajat I demam disertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan spontan panas 2-7 hari uji tourniquet positif, trobositipenia, dan hemokonsentrasi dan derajat II sama dengan derajat I ditambah dengan gejala-gejala perdarahan

(2)

spontan seperti petekie, ekimosis, hematemesis, melena perdarahan gusi. Derajat ke III ditandai dengan gejala kegagalan perendaran darah seperti nadi lemah dan cepat (<120x per menit) tekanan nadi cempit (>120x per menit) tekanan darah menurun. Derajat IV nadi tidak teraba, tekanan darah tidak teratur denyut jantung>140 x per menit anggota gerak teraba dingin berkeringat dan kulit tampak biru,dan ke empat virus ini berbedah di kelenjar liur yang berkembangbiak.

2.1.3 Etiologi DBD

Berdasakan penyebabnya DBD dibagi 2 golongan yaitu: virus dengue serotype 1, 2, 3 dan 4 dan virus dengue ditularkan kepada manusia:

1. Virus dengue serotipe 1, 2, 3 dan 4 yang ditularkan melalui vector yaitu nyamuk Aedes aegypti nyamuk Aedes albopictus, aedes polynesiensis dan beberapa spesies lain merupakan vector yang kurang berperan. Infeksi dengan salah satu serotype akan menimbulkan antibody seumur hidup terhadap serotype bersangkutan tetapi tidak ada perlindungan terhadap serotype dengan jenis yang lainnya.

2. Virus dengue ditularkan kepada manusia melalui perantara nyamuk Aedes aegepti tidak seperti nyamuk-nyamuk yang pada umumnya mencari makan di malam hari, Aedes aegipti

dan aedes albopictus umunya menggigit dipagi hari sampai sore hari menjelang petang. 2.1.4 Gejala dan tanda- tanda DBD:

1. Demam tinggi mendadak 2-7 hari, sakit kepala, pembengkakan sekitar mata dan tanda pendarahan seperti bintik merah, mimisan, mundah darah, gusi berdarah, hematemesis, smelena, hematuria dan tidak ada napsu makan, diare, konstipasi, nyeri otot tulang dan sendi, abdomen dan uluh hati.

(3)

2. Pembesaran hati, limbah dan kelenjar getah bening gejala syok, tekanan menurun, gelisa, nafas cepat, ujung tangan dan kaki terasa dingin, bibir biru, nadi cepat dan lemah, dan sakit kepala, rasa mual munta, panas dingin.

2.1.5 Faktor Resiko DBD

Ada beberapa faktor yang mempengarui dengan kejadian DBD yaitu 1. Umur

Umur adalah salah satu faktor yang mempengarui kepekaan terhadap infeksi virus dengue, dan penyakit DBD terjadi tidak memandang umur bisa semua golongan umur dapat terserang oleh virus dengue. Meskipun baru berumur beberapa hari setelah lahir juga bisa dapat terserang oleh virus epidemik dengue. Kebanyakan pada anak-anak berumur 1-5 tahun sampai berumur 5-9 tahun yang disebabkan oleh virus dengue tersebut.

2. Jenis kelamin

Kejadian DBD dikaitkan dengan perbedaan jenis kelamin (gender) perbedaan kerentanan terhadap serangan DBD antara pria dan wanita sama derajat dapat terserang oleh virus dengue

3. Nutrisi

Nutrisi mempengaruhi derajat berat dan ringannya penyakit ada hubungan dengan teori imunologi, bahwa pada gizi yang baik mempengaruhi peningkatan antibody apabila gizi yang buruk mempengaruhi penurunan antibody karena ada reaksi antigen pada tubuh maka terjadi infeksi virus dengue yang berat.

(4)

Kepadatan penduduk yang tinggi akan mempermudah terjadinya infeksi virus dengue, karena daerah yang berpenduduk padat akan meningkatkan jumlah isiden kasus DBD tersebut. 2.1.6 Patofisiologi DBD

Virus dengue masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti kemudian bereaksi dengan antibody dan terbetuklah kompleks virus antibody dalam sirkulasi akan mengaktivasi sistem komplemen (Suriadi & Yuliani 2015) Virus dengue masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk dan infeksi pertama kali menyebabkan demam dengue. Reaksi tubuh merupakan reaksi yang biasa terlihat pada infeksi oleh virus, reaksi oleh yang amat berbeda akan tampak, bila seseorang mendapat infeksi berulang dengan tipe virus dengue yang berlainan DBD dapat terjadi bila seseorang setelah terinfeksi, pertama kali mendapat infeksi berulang Virus dengue lainnya. Infeksi ini akan menyebabkan suatu reaksi anamnestik antibody sehingga menimbulkan konsentrasi kompleks antigen-antibodi (kompleks Virus-antibodi) yang tinggi (Noer, dkkk,2010)

Penyakit demam berdarah dengue juga disebabkan oleh dengue yang penyebarannya terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedesalbopictus. Karena diperantarai oleh kedua serangga tersebut maka demam dengue tidak bisa menular dari orang ke orang secara langsung selayaknya penyakit flu nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus banyak berkembang biak di daerah padat penduduk, misalnya di kota- kota besar beriklim lembabdan hangat. Menurut data yang dihimpul oleh kementrian kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2013, telah terjadi 112.511 kasus demam dengue di 34 provinsi di Indonesia dari jumlah tersebut tercacat ada 871 penderita yang meninggal dunia. Pada tahun 2014 kasus demam dengue di Indonesia mengalami penurunan, menurut data yang dikumpulkan hingga pertegahan Desember 2014 telah terjadi 71.668 kasus dengan 641 orang diantaranya meninggal dunia. Data di atas

(5)

menempatkan Indonesia sebagai Negara nomor 1 di Asia Tenggara terkait kasus penyakit demam dengue.s Sedangkan di dunia Indonesia adalah nomor 2 setelah Brazil.

Virus dalam nyamuk betina dapat ditularkan kepada telurnya (transsovarian transmission), namun perannya dalam penularan virus tidak penting. Sekali virus dapat masuk dan berkembang biak didalam nyamuk, nyamuk tersebut akan menularkan virus selama hidupnya (infeksi) tubuh manusia virus memerlukan masa tunas 4-6 hari (intrinsic incubation perod) sebelum menimbulkan penyakit penularan dari manusia kepada nyamuk hanya dapat terjadi bila nyamuk mengigit manusia yang sedang mengalami viremia yaitu, 2 hari sebelum panas sampai 5 hari setelah demam timbul (DepkesRI,2015) masa indubasi dalam tubuh manusia sekitar 4-6 hari (rentang 3-14 hari), timbul gejala prodromal yang tidak khas seperti nyeri kepala, nyeri tulang belakang dan perasaan lelah demam dengue (DD) merupakan penyakit demam akut selama 2-7 hari, ditandai dengan dua atau lebih manifestasi kilinis sebagai berikut nyeri kepala, nyeri retro-orbital, Mialgia atau arthralgia, ruam kulit, pendarahan dan leukopenia demam berdarah dengue DBD (berdasarkan criteria WHO 2014).

2.1.7. Dampak kejadian DBD

Timbulnya suatu penyakit dapat diterangkan melalui konsep segitiga epidemiologic yaitu adanya agen (agent), host dan lingkungan (environment)

1. Agent adalah penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD) berupa virus dengue dari Genus Flavivirus (Arbovirus Grup B) salah satu Genus Familia Togaviradae yang dikenal dengan ada empat serotype virus dengue yaitu Den-1, Den-2,Den-3, dan Den-4.Virus dengue

ini memiliki masa inkubasi yang tidak terlaluh lama yaitu antara 3-7 hari, virus akan terdapat di dalam tubuh manusia dalam, masa tersebut penderita merupakan sumber penular penyakit demam berdarah dengue (DBD)

(6)

2. Host ( manusia) DBD adalah manusia salah satu faktor yang peka terhadap infeksi beberapa faktor yang mempengaruhi manusia yaitu DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Virus dengue memiliki beberapa tipe dan seorang memang dapat terkena penyakit demam berdarah beberapa kali apabila virus dengue yang menginfeksinya berbeda dengan sebelumnya. Saat tubuh sudah terinfeksi maka kekebalan tubuh akan terbentuk, dan tidak akan terdapat dampak pada tubuh jika terserang DBD terulang.

2.1.8. Pengobatan

Pengobatan terhadap demam berdarah dengue (DBD) terutama ditunjukan untuk mengatasi perdarahan, mencegah dan mengatasi syok atau resyok yaitu dengan mengusahakan agar penderita banyak minum air. Jika perlu cairan dapat diberikan melalui infus demam diusahakan sampai turun dengan kompres dingin atau pemberian antipiretik.

2.1.9 Pencegahan DBD

Salah satu cara untuk mencegah penyebaran demam berdarah dengue (DBD) adalah dengan menghindari dan membasmi vector pembawa virus, yaitu nyamuk Aedes aegypti.

1. Menghindari gigitan nyamuk Aedes agypti, misalnya: Dengan menggunakan obat nyamuk pada pagi sampai sore hari karena nyamuk ini aktif pada siang hari dan menghindari di daerah yang banyak nyamuk pada siang hari terutama didaerah yang ada penderita DBD dengan menggunakan pakaian yang lebih tertutup.

(7)

2. Membuang atau menimbun barang bekas yang dapat menampung air karena jentik-jentik nyamuk hidup di air.

3. Menaburkan serbuk abate di tempat penampungan air, parit atau cekon atau ditempat yang airnya tidak atau kurang mengalir.

4. Meminta mengasapan (fogging) untuk rumah-rumah di lingkungan sekitar ke Puskesmas setempat.

e. Membersihkan tempat penampungan air secara teratur.

2.2 Tinjauan Umum Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 2.2.1 Definisi PHBS

PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS ) adalah salah satu bentuk terwujud dan paradigma sehat dalam budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat yang berorientasi sehatbertujuan untuk meningkatkanmemeliharah dan melindungi kesehatannya baik fisik,mental, spiritual, maupun sosial. Selain itu juga paradigma perilaku hidup bersih dan sehat bertujuan memberikan pengalaman untuk belajar menciptakan suatu kondisi perorangan, kelompok, keluarga, dengan membuka jalur komunikasi, informasi dan endukasi untuk meningkatkan sikap, perilaku sehingga masyarakat sadar, mau dan mampu memperaktikan perilaku hidup bersih dan sehat melalui pendekatan pelayanan kesehatan (advocacy), dan bina suasana (social supprot), dan pemberdayaan masyarakat (empowerment). Dengan demikian masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya terutama pada tatanannya masing- masing (Depkes RI, 2009 ).

(8)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tau, mau dan mampu mempraktikan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat (Supiyan),2013). Menurut Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI,(2008), PHBS di rumah tangga adalah upaya memperdayakan anggota rumah tangga tau dan mau mampu mempraketkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Perilaku sehat adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif, untuk memelihara dan mencegah resiko terjadinya penyakit demam berdarah dengue (DBD), melindungi diri dari ancaman penyakit. Masyarakat turut beserta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat, sperilaku hidup bersih dan sehat PHBS merupakan salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan baik pada masyarakat maupun pada keluarga, artinya harus ada komunikasi antara kader dengan keluarga atau masyarakat untuk memberikan informasih dan melakukan pendidikan kesehatan(Depkes,RI 2009).

2.2.2. Klasifikasi PHBS

1. Klasifikasi I (warna merah): jika melakukan 1sampai 3 dari 10 indikator PHBS dalam tatanan rumah tangga.

2. Klasifikasi II (warna kuning): jika melakukan 4 sampai dengan 5 dari 10 indikator PHBS dalam tatanan rumah tangga.

3. Klasifikasi III (warna hijau): jika melakukan 6 sampai dengan 7dari 10 indikator PHBS dalam tatanan rumah tangga .

(9)

Klasifikasi penilaian PHBS menurut Dinas Kesehatan Republik Indonesia tahun, 2008 mengalami perubahan dimana jika salah satu indikator PHBS tidak terpenuhi, maka tatanan tersebut dinyatakan tidak menjalankan PHBS.

Strata sehat pertama warna merah, jika jumlah nilai dari jawabanya antara o-6, 2.2.3 10 Indikator PHBS

Terdapat 10 indikator PHBS di dalam rumah tangga yaitu:

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan yang dimaksud tenaga kesehatan disini seperti dokter, bidan dan tenaga paramedis lainya. Hal ini dikarenakan masih ada berperan masyarakat yang masih mengadalkan tentang non medis untuk membantu persalinan, seperti dukun bayi. Selain tidak aman dan penanganannya pun tidak steril, penangananya oleh dukun bayi inipun dikhawatrikan berisiko besar dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi. 2. Memberi bayi ASI ekskutif: Seorang ibu dapat memberikan buah hatinya ASI Eksklusif

yakni pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi mulai usia nol hingga enam bulan.

3. Menimbang balita setiap bulan: Penimbangan bayi dan balita setiap bulan di maksudkan untuk memantau pertumbuhan balita tersebut setiap bulan penimbangan ini dilaksanakan di posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) mulai usia 1 bulan hingga 5 tahun. Setelah di lakukan penimbangan, catat hasilnya di buku KMS ( kartu menuju sehat) dari sinilah akan diketahui perkembangan dari balita

4. Ketersediaan air bersih atau menggunakan air bersih: Gunakan air bersih dalam kehidupan sehari-hari seperti memasak, mandi, hingga untuk kebutuhan air minum air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.

(10)

5. Mencuci tangan pakai sabun: Mencuci tangan di air yang mengalir dan memakai sabun dapat menghilangkan berbagai macam kuman dan kotoran yang menempel di tangan sehingga tangan bersih dan bebas kumans. Cucilah tangan setiap kali sebelum makan dan melakukan aktifitas yang menggunakan tangan, seperti memegang uang dan hewan, setelah buang air besar, sebelum memegang makanan maupun sebelum menyusui bayi.

6. Gunakan jambans sehat: Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya ada beberapa syarat untuk jamban sehat, yakni tidak mencemari sumber air minum, tidak berbau, tidak dapat dijamah oleh serangan dan tikus, tidak mencemari tanah sekitarnya, mudah dibersikan dan aman digunakan, dilengkapi dinding dan atap pelindung, penerangan dan ventilasi udarah yang cukup.

7. Memberantas jentik nyamuk di rumah sekali seminggu: Lakukan pemeriksaan jentik berkalah (PJB) di lingkungan rumah tangga. PJB adalah pemeriksaan tempat perkembangbiakan nyamuk yang ada di dalam rumah, seperti bak mandi, WC, vas bunga, tatakan kulkas, dan di luar rumah seperti talang air, dan lain- lain yang dilakukan secara teratur setiap minggu. Selain itu juga lakukan pemberantasan Nyamuk (PSN) dengan cara 3 m ( menguras, mengubur, menutup).

8. Makan buah dan sayur setiap hari: komsumsi sayur dan buah sangat dianjurkan karena banyak mengandung berbagai macam vitamin, serat dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh .

9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari: Aktifitas fisik, baik berupa olahraga maupun kegiatan lain yang mengeluarkan tenaga yang sangat penting bagi pemeliharan kesehatan fisik,

(11)

mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bungar sepanjang hari. Jenis aktifitas fisik yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari yakni berjalan kaki, berkebun, mencuci pakaian dan lain lainnya.

10. Tidak merokok di dalam rumah: di dalam satu putung rokok yang diisap akan dikeluarkan lebih dari 4.000 bahan kimia berbahaya, diantaranya adalah nikotin tar dan karbon monnksida (CO) (Prokes, 2013).s

2.3 Manfaat PHBS bagi Masyarakat

Manfaat PHBS bagi masyarakat sangat penting di antaranya: a. Bagi Rumah Tangga:

1. Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit. 2. Anak tumbuh sehat dan cerdas.

b. Bagi Masyarakat:

1. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan bersih dan sehat, untuk mencegah kejadian DBD dalam rumah tangga.

2. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan. 3. Masyarakat mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.

4. Masyarakat mampu mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat (UKBM) Departemen pekerjaan umum,s2007:113).

2.4 Target PHBS Bagi Masyarakat

Perilaku hidup bersih dan sehat PHBS merupakan salah satu indikator untuk menilai kinerja di bidang kesehatan yaitu dengan pencampaian 70% perilaku hidup bersih dan sehat PHBS (Kementrian RI tahun 2014:72) dan untuk memenuhi syarat mau mencapai ke 10 inkator PHBS menunjukan target perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga, dalam rumah tangga,

(12)

dan di lingkungan masyarakat. Dengan pengetahuan sikap dan tindakan proaktif untuk memelihara dan mencegah risiko terjadinya penyakit melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan model persamaan regresi linier berganda untuk mengetahui hubungan antara ukuran dewan komisaris (DK), komisaris independen (KI), opini

Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan terhadap lama latihan aerobik menggunakan permainan dance dance revolution (DDR) terhadap nilai VO 2 maks

Kemampuan dasar keilmuan dan humanitas berdasar keimanan tentunya merupakan landasan bagi setiap kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah berwujud sensitifitas dan

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih, kekuatan, cinta dan semua yang telah dianugerahkanNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

Melalui kegiatan kuliah kerja media, mahasiswa terutama penulis dapat mengetahui alur peliputan sebuah berita di televisi sebelum dapat disaksikan oleh audience.

A Statement From the Ad Hoc Committee on Guidelines for the Management of Transient Ischemic Attacks, Stroke Council, American Heart Association.. National

Maka, perlu dirancang Propeler Turbin Angin yang optimal yang dapat menjawab kebutuhan energi di daerah perkotaan khususnya pada Gedung Hemat Energi yang sengaja dirancang khusus

Hal ini berdampak pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) siswa yang masih dalam kategori rendah.. Ditambahkan pula, bahwa proses pembelajaran yang berlangsung